PENGERTIAN PUASA DALAM BAHASA INDONESIA PUASA BUKAN MILIK ISLAM SAJA

Berikut ini adalah penjelasan tentang Pengertian Puasa dalam Bahasa Indonesia dan beberapa istilah yang menjadi sinonim kata Puasa.



Tulisan ini akan membahas puasa dari segi bahasa. Bukan bermaksudmendiskreditkan ajaran kepercayaan tertentu namun sekadar ingin membuatkan informasimengenai pembahasan kebahasaan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa yang terbit dalam tahun2008,  kata puasa ada pada halaman1110. Pada page tadi terdapat dua pengertian puasa yaitu 1.meniadakan makan, minum, serta sebagainya dengan sengaja (terutama bertaliandengan keagamaan). Dua. Isl. Keliru satu rukun Islam berupa ibadah menahan diriatau berpantang makan, minum, dan segala yg membatalkannya mulai terbit fajarsampai terbenam  surya.



Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tadi, pengertian pertama diberi kodev singkatan menurut verba atau istilah kerja. Sedangkan pengertian puasa yangkedua diberi kode n singkatan menurut nomina atau istilah benda.berarti puasa adalah pekerjaan yang dilakukan sang seorang sinkron denganketentuan agamanya. Jika orang tersebut beragama Islam, maka upaya meniadakanmakan tersebut berwujud puasa menjadi rukun Islam (kata benda tak berbentuk).


Sementara itu frasa yang dibuat menggunakan istilah puasa diantaranya merupakan puasaapit, puasa fardu, puasa pati geni, puasa sunah, dan puasa harus. Berikutini penjelasan tentang masing-masing frasa yang terbentuk dari kata puasa.

Puasa Apit yaitu puasa dalam hari kelahiran ditambah sehari sebelum dansehari sehabis.

Puasa Fardu yaitu puasa wajib .

Puasa Pati Geni yaitu puasa dengan jalan menghindari  melihat sinar (cahaya), tidak makan, minum,dan tidak tidur.

Puasa Sunah yaitu puasa yg nir diwajibkan , namun dianjurkan.

Puasa Wajib yaitu puasa yg diwajibkan.

Dilihat berdasarkan segi bahasa, puasa nir hanya dilakukan oleh orang Islam.misalnya puasa pati geni, merupakan bentuk puasa yang nir terdapat ajarannya dalamajaran Islam. Selain itu puasa juga bukan adalah serapan dari bahasa Arab.hal ini memberitahuakn bahwa dalam kebudayaan bangsa Indonesia sudah ada istilahpuasa sebelum masuknya Islam yang identik dengan bahasa Arab. Meskipun dalamkamus besar bahasa Indonesia salah satu pengertian puasa adalah saum yangmerupakan serapan menurut bahasa  Arab (صوم).

Selain bersinonim dengan istilah saum, pada bahasa Indonesia istilah puasa jugabersinonim dengan kata ifah dan pertarakan (Tesaurus AlfabetisBahasa Indonesia Pusat Bahasa laman 456). Ifah adalah serapan berdasarkan bahasaArab yg ada pada Kamus Besar Bahasa Indonesia halama 518 yang berarti pengekaganhawa nafsu.

Pertarakan berasal menurut kata tarak yang semakna serarti dengankata ifah.Dalam KBBI halaman 1404 tarak jua bersinonim menggunakan tapa, yaitu prosesmengasingkan diri menurut kehidupan keduniawian.

Dari berapa penerangan di atas, jelas bahwa puasa nir hanya dimiliki olehumat Islam saja. Pada dasarnya setiap ajaran agama memiliki ajaran keagamaanyang dekat menggunakan puasa, yaitu menahan buat nir memuaskan diri dengankesenangan-kesenangan duniawi.  Mengeanitata cara dan ketentuan-ketentuannya masing-masing agama memiliki batasan yangberbeda-beda.


Demikian penjelasan mengenai pengertian puasa dari segi bahasa. Semogamemberikan kesadaran bagi pembaca.

ARTI RUKYAH RUKYAT DAN RUKYATULHILAL

Menjelang bulan puasa serta menjelang lebaran Idulfitri, pemberitaan media selalu diwarnai menggunakan warta serta pelakasaan rukyah di beberapa tempat. Sementara sebagian grup lain tidak menggunakan metode rukyah, melainkan memakai metode hisab.

Nah, sebenarnya apa sih yg dimaksud engan kata rukyah?

Rukyah yg dalam bahasa Indonesia diserap dan diadapatasikan sebagai rukyat memiliki 2 penjelasan. Jika mencari istilah rukyah dalam KBBI pasti akan dirujukkan (disuruh melihat) kata rukyat. Berikut ini arti rukyat dalam KBBI.

1. Perihal melihat bulan lepas satu buat memilih hari permulaan serta penghabisan puasa Ramadan;

2. penglihatan; pengamatan


Kata rukyat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diberi kode Ar yang berarti bahwa istilah (kata) tersebut berasal (diserap) menurut bahasa Arab. Juga diberi kode n yang adalah singkatan nomina alias kata benda. Jadi, rukyat adalah istilah benda.

Mengapa terdapat yg menggunakan istilah rukyah (diakhiri dengan alfabet h), terdapat pula yg memakai kata rukyat (diakhiri dengan alfabet t)? 

Hal ini tejadi karena dalam kaidah pelafalan bahasa Arab (sebagai bahasa asal yang diserap ke dalam bahasa Indonesia), kata rukyah memang mampu diucapkan menggunakan 2 cara tadi. Bisa dibaca rukyah dan mampu dibaca rukyat. Dengan syarat dan kondisi eksklusif.

Dalam bahasa Arab, istilah rukyat ditulis (رؤية) diakhiri menggunakan ta' marbutoh). Huruf ini saat berhenti dibaca sebagai h, ad interim ketika dirangkai menggunakan kata lain, maka dibaca t). Misalnya ( الهلال‬‎رؤية) dibaca ruyatulhilal arti dasarnya: melihat bulan.

Permasalahan Penyerapan

Penyerapan menurut bahasa sumbe seringkali diserap secara parsial. Tidak diserap secara utuh konsep dan maksud istilah tersebut. 

Kembali ke penerangan pada KBBI yang ditulis pada depan, rukyat dikategorikan menjadi istilah benda alias nomina, padahal arti awalnya rukyat adalah melihat. Kata melihat jelas merupakan istilah kerja bukan istilah benda.

Begitu pula dengan penjelasan dalam bagian pertama:

1. Perihal melihat bulan lepas satu buat memilih hari permulaan serta penghabisan puasa Ramadan;

Maksudnya merupakan perihal melihat bulan (satelit bumi, bukan perhituangan waktu) untuk menentukan hari permulaan dan penghabisan puasa Ramadan;

Bagian awalnyanya telah benar, menentukan permulaan puasa Ramadan, tetapi nir buat memilih penghabisan puasa Ramadan, rukyatulhilal dilakukan buat menentukan tanggal 1. Baik tanggal 1 Ramadan maupun Tanggal  1 Syawal yaitu Hari Raya Idulfitri.

Tidak hanya itu, metode rukyat pula digunakan buat memilih awal bulan Dzulhijjah, Bulan Haji. Namun Bulan Haji yg menjadi bulan Hari Raya Iduladha, tidak sesengit perdebatan serta perbedaannya antara rukyat - hisab misalnya pada Idulfitri. Hal ini dikarenakan Hari Raya Iduladha jatuh dalam lepas sepuluh bulan Zulhijjah, beda menggunakan Idulfitri yg lepas 1. Jadi, penetuan lepas 1 selalu dinantikan-tunggu serta mendapat antensi yg besar dari media serta rakyat.

Rukyah dan Rukyat dalam Bahasa Arab

Seperti yang telah dijelaskan di atas, rukyat dalam bahasa Arab dari berdasarkan kata ro'a (رَأ), yang asal dari akar kata روي yang diubah menjadi ro'a untuk memudahkan pada pengucapan.

Rukyat serta Rakyat

Selain kata rukyat dalam bahasa Indonesia pula ada istilah rakyat keduanya seperti secara morfologi serta fonologi. Mungkin terdapat kaitannya.

Arti rakyat pada Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan:

1. Penduduk suatu negara
2. Orang kebanyakan.
3. Pasukan
4. Orang bawah

Jadi, rakyat adalah orang kecil yg bisanya hanya melihat sehingga nir berhak ikut andil pada tindakan serta keputusan negara. Rakyat adalah objek bukan subjek. Maka rakyat hanya mampu rukyat (melihat) nir diberi dan diminta memberi andil pada pembangunan negara. (Mungkin).

Salam Pustamun!

ARTI NUZULUL QURAN DAN PENJELASAN ISTILAHNYA DALAM BAHASA INDONESIA

Arti Nuzululquran serta Istilahnya pada Bahasa Indonesia

Bulan Ramadan (ini tulisannya yg benar) disebut-sebut menjadi Bulan Suci. Meskipun Cendekiawan Emha Ainun Najib juga menyatakan bulan lain juga sangat layak dianggap suci. Ramadan dianggap serta digaungkan menjadi bulan kudus lantaran di bulan ini orang beriman diwajibkan puasa. Ada ibadah sunnah yg hanya ada di bulan ini, yaitu tarawih. Ada pula kewajiban zakat fitrah, pada bulan ini. Selain itu, jua terdapat lailatul qadar dan nuzulul quran.

Yang kita bahas kali ini merupakan arti Nuzulul Quran. 

Dalam bahasa Indonesia, ejaan yang benar adalah Nuzululquran (dieja Nu.zu.lul.qur.an). Jadi, penulisan yg benar merupakan misalnya itu. Penulisan Nuzulul Qur'an atau Nuzulul Qur-an dipercaya tidak standar. Yang baku, penulisan yang ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Bisa ditinjau dalam KBBI Edisi Ketiga (2008:971).

Penulisan Nuzululquran diawali menggunakan alfabet kapital (N modal) karena adalah kata khusus. Yang menjelaskan sebuah insiden turunnya wahyu berupa Alquran. 

Arti Nulululquran dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah Turunnya (wahyu) Alquran pertama ali kepada Nabi Muhammad Saw waktu beliau menyepi pada Gua Hira terdapat lepas 17 Ramadan dalam usia beliau ang ke-40 tahun. 

Penjelasan arti Nuzululquran dalam KBBI di atas diberi kode Isl yang merujuk pada kata yg asal menurut ranah kepercayaan Islam. Kata Nuzululquran termasuk dalam kelas istilah nomina (istilah benda).

Selain kata Nuzululquran dalam KBBI edisi ketiga, pula masih ada istilah nuzul yang digolongkan pada  verba alias kata kerja. Artinya adalah turun. 

Kata nuzul diserap dari bahasa Arab yang kata dasar (masdar)-nya adalah nazala. Arti dasarnya merupakan turun, hinggap, melekat.
Selanjutnya, apa yg dimaksud menggunakan istilah nuzululquran, di Indonesia, Nuzululquran memiliki penjelasan istilah yg berbeda-beda.
Ada kalanya dimaknai sebagai peringatan atau perayaan. Ada kalanya juga dimaknai menjadi makna asalnya.
Misalnya dalam kalimat:
Nang langgar saiki nuzululquran (Di musala sedang diselenggarakan nuzululquran).
Kata nuzululquran dalam konteks kalimat pada atas adalah mempunyai arti peringatan atau perayaan. Jadi, yg dimaksud dalam kalimat di atas, tentu bukan peristiwa 'turunnya alquran' karena peritiwa hadiah wahyu terbesar yang diperoleh Nabi Muhammad Saw ini hanya dia yg mendapat. Tidak mungkin orang-orang di musala.
Ada pula kesalah-pahaman, yang mampu jadi berkembang dalam rakyat muslim, apalagi yg bukan muslim- bahwa seakan-akan Alquran diberikan begitu saja pada Nabi Muhammad. Padahal yg pertama kali diberikan (diperdengarkan) oleh Tuhan melalui Malaikat Jibril merupakan rabat surat, saja. Yang diawali menggunakan istilah 'Iqra'. Bacalah!
Jadi, yg dimaksud nuzululquran adalah insiden pertama kalinya Nabi mendapat (mendengar) bacaan Alquran. Sementara, proses mendapatkannya Wahyu berupa Alquran yg sekarang lengkap 30 Juz serta dibubukan, merupakan proses yang panjang. Sejak usia Nabi Muhammad Saw 40 Tahun hingga wafatnya. Wallahua'lam bisshawab.

PERBANYAK PAHALA DENGAN APLIKASI ISLAMI ANDROID TERBAIK 2018

Aplikasi islami android - Apa sajakah aplikasi islam android terbaik ? Memasuki bulan puasa Ramadhan tahun 2016, toko pelaksanaan Google Play Store mulai diramaikan menggunakan beraneka pelaksanaan bertopik Islami. Sebagian besar di antara pelaksanaan-pelaksanaan hp android yg ada merupakan aplikasi tuntunan ibadah di bulan kudus Ramadan.
Penggunaan smartphone berbasis Android dewasa kini ini sudah semakin poly saja yang memakai. Dengan acuan menurut jumlah pengguna handphone Android yg semakin semakin tinggi setiap harinya, oleh karena itu para developer aplikasi hape Android bersaing dalam pembuatan aplikasi mulim terbaik android yg nantinya sanggup dipakai sang rakyat pecinta ponsel Android menjadi penunjang kegiatannya.
Disamping digunakan menjadi indera komunikasi, smartphone android ini dapat difungsikan lebih berdasarkan sebagai alat buat berkomunikasi saja. Saat ini fungsi hape android tersebut sudah jauh lebih berkembang misalnya saja, dapat dipakai buat media belajar, usaha, hiburan, serta sampai mengeksplor dunia melalui browsing.
Salah satu cara dalam memanfaatkan teknologi berdasarkan perangkat smartphone supaya kita lebih bijak pada memakai hp android adalah dengan mendownload aplikasi yg bisa menunjang aktivitas ibadah kita pada bulan ramadhan ini. Sebagai seseorang muslim, anda bisa mendownload Aplikasi islami dalam perangkat Android buat membantu kita lebih mendalami terhadap ajaran Islam. Berikut ada beberapa aplikasi muslim terbaik Android yang mampu anda manfaatkan, diantaranya:

Perbanyak Pahala Dengan Aplikasi Islami Android Terbaik 2016


1. Petunjuk Puasa Ramadhan
  • Aplikasi Android berbuka puasa pada bulan Ramadhan besutan tim pengembang Acara Dapat ini sebenarnya yakni buku digital berisi 117 laman. Buku digital tersebut berisikan tutorial & penjelasan-penjelasan berkenaan manfaat, amalan, doa-doa pada Bln Ramadan, & lain-lain.

2. MyQuran : Al Quran Indonesia
  • Untuk urusan tadarus Al-Quran di perangkat Android, anda mampu memanfaatkan aplikasi MyQuran. Aplikasi Al-Quran ini asli buatan Indonesia serta sudah dilengkapi dengan terjemahan dalam Bahasa Indonesia. MyQuran telah mempunyai sertifikat dari Kementrian Agama RI yang menunjukan bahwa pelaksanaan ini sudah teruji.

3. Doa serta Dzikir Setelah Shalat
  • Dengan aplikasi ini nantinya anda akan mengetahui perpaduan doa serta dzikir selepas shalat wajib dan sunnah sesuai ajaran Nabi Muhammad SAW. Aplikasi doa serta dzikir ini sudah dilengkapi menggunakan goresan pena Arab, Latin dan arti dalam bahasa Indonesia.

4. Kumpulan Doa Terlengkap
  • Dalam aplikasi ini masih ada perpaduan doa-doa harian yg diambil berdasarkan Al-Quran serta Hadist. Selain itu, pada aplikasi ini anda akan mendapat penjelasan mengenai loka serta ketika mustajab berdoa yg dilengkapi dengan sumber dan penjelasan.

5. Waktu Salat, Imsakiyah, Qibla
  • Untuk mengingatkan anda saat shalat disaat sibuk, anda mampu memakai pelaksanaan ini sebagai pengingat waktu shalat. Aplikasi ini sudah dilengkapi jua denga fitur penentu arah kiblat.

6. Imsakiyah Widget 1435H 
  • Aplikasi Android berbuka puasa ini dikembangkan oleh tim pengembang TRUSTUDIO yg berisikan jadwal imsak & shalat pas beserta area si konsumen berada. Pelaksanaan bakal mendeteksi & menyesuaikan jadwal shalat menggunakan cara automatis disaat konsumen berpindah wilayah. Jadwal ini dan bisa diminimalisasi jua mempunyai reminder.

baca jua :
Daftar Smartphone Android 4G dengan Harga Murah Tahun 2016
Cara Memperbaiki Hp Layar Sentuh yang Tidak Bisa Disentuh
7. Sahih Al Bukhari (Indonesia)
  • Untuk memeriksa serta mengetahui hadits-hadits benar menurut Al Bukhari anda sanggup memasang aplikasi ini dalam perangkat android anda. Hadits-hadits Al Bukhari yg terdapat dalam pelaksanaan ini telah relatif lengkap dan menggunakan bahasa Indonesia.

8. Islam Menjawab
  • Aplikasi ini menyajikan tanya-jawab seputar masalah kehidupan islami sehari-hari kita.  Jawaban yang dipaparkan telah berdasar pada ajaran Al Quran dan Sunnah. Sekurang-kurangnya telah terdapat 2200 tanya-jawab mengenai perseteruan kehidupan islami sehari-hari pada aplikasi ini.

9. Berita Umat Islam
  • Dengan memanfaatkan pelaksanaan ini, anda mampu menggunakan mudah mengetahui update keterangan seputar kabar islam baik berdasarkan dalam negeri juga luar negeri. Sekurang-kurangnya terdapat 50 situs islami pilihan yang mampu anda pilih buat menamabah informasi seputar islam pada aplikasi ini, termasuk antara lain terdapat situs resmi Kementrian Agama RI serta situs resmi MUI.

Demikian, itulah beberapa aplikasi islami terbaik yang bisa anda gunakan dalam perangkat Android anda. Bagi anda para pembeli smartphone berbasis Android yg sedang menjalankan ibadah puasa, tidak terdapat salahnyajika anda mencoba 9 Aplikasi Islami Android Terbaik 2016 penunjang gerakan ibadah di bulan suci Ramadan ini.

APA SEBENARNYA ARTI KATA MUDIK DAN LEBARAN

Apa sebenarnya arti istilah Mudik serta Lebaran?
Tradisi Mudik atau Pulang Kampung pada hari Lebaran, sudah menjadi Tradisi tahunan di setiap hari raya idul fitri bagi umat islam khususnya pada Indonesia, tetapi pernahkah kita bertanya apa sebenarnya arti kata Mudik serta Lebaran tersebut?
Pulang kampung atau Mudik di hari Lebaran adalah suatu hal yg melengkapi kemeriahan hari raya idul fitri, Lalu kenapa Hari raya Idul fitri sering dianggap dengan Lebaran?
dan apa sebenarnya arti berdasarkan kata Mudik?
Dari mana kata Lebaran dari?
Hari raya Idul fitri sebagai puncak moment yg paling ditunggu-tunggu sang semua Umat islam, sehabis menjalani ibadah puasa sebulan penuh dibulan Ramadhan.
Hari Raya Idul Fitri menjadi hari kemenangan sesudah menjalani ibadah puasa sebulan penuh, dan pada hari kemenangan ini menjadi momen berkumpul dan saling maaf memaafkan beserta famili.
Di Indonesia Tradisi mudik telah sebagai suatu kewajiban, serta tak lengkap cita rasanya jika dihari raya idul fitri nir bisa berkumpul bersama famili.
Kenapa Tradisi pulang kampung ini biasa dianggap menggunakan istilah Mudik?
Lalu apa sebenarnya arti istilah Mudik, dan darimana asal usul kata Mudik tersebut?
Bagi Umat islam khususnya di Indonesia, Tradisi Mudik sudah menjadi tradisi sejak dulu kala.

Arti istilah Mudik dan Lebaran

Arti istilah Mudik
Istilah kata Mudik asal menurut Bahasa Jawa, yg terdiri menurut dua kata, yaitu:
  • Mulih, yang berarti Pulang
  • Dilik, yg berarti sebentar
Mudik = Mulih & Dilik
Mudik dari menurut kata "Mulih Dilik" pada bahasa jawa yang berarti Pulang sebentar.
Mudik digunakan menjadi istilah bagi umat islam dalam melakukan aktivitas Pulang Kampung dalam saat yang sementara waktu sambil merayakan Hari raya idul fitri, berkumpul beserta famili buat bersilahturahmi dan saling maaf memaafkan.
Namun berdasarkan Wikipedia, Mudik sendiri berasal dari kata Udik yang berarti Hulu, atau biasa kita sebut pula dengan balik ke desa/kampung (Udik).
Mudik = Udik

Arti kata Lebaran
Lebaran adalah suatu istilah yang tak jarang digunakan buat menjelaskan hari raya idul fitri.
Belum terdapat yang bisa menyebutkan secara kentara tentang darimana sebenarnya kata Lebaran tadi berasal dan apa hubungannya menggunakan Hari raya idul fitri.
Namun terdapat beberapa versi mengenai berasal usul kata Lebaran serta apa pengertian menurut kata Lebaran tersebut.
Menurut MA.salmun melalui artikelnya dalam bahasa sunda pada tahun 1954, istilah Lebaran berasal dari bahasa Hindu yg berarti Selesai, Habis atau Usai.
Lebaran = Usai, Selesai
Pengertian Kata Lebaran ini dapat dikaitkan dengan hari raya Idul fitri yg ditandai menggunakan sudah terselesaikan atau usainya Bulan ramadhan.
Selain itu, Kata Lebaran pula tak jarang digunakan oleh warga Betawi yg diartikan menjadi suatu Kelapangan (Lebar-An), Kelegaan sesudah berpuasa sebulan penuh dibulan Ramadhan, dan kegembiraan menyambut hari raya idul fitri.
Lebaran = Lebar, Lega
Namun, apapun makna istilah Lebaran tadi, kita tentu dapat menggambarkan maksudnya sebagai suatu hari kemenangan serta hari berbahagia, selesainya berpuasa.
Lebaran serta Mudik seolah menjadi dua hal yg tidak bisa dipisahkan bagi umat islam pada Indonesia.
Karena Lebaran identik dengan tradisi Mudik atau pergi kampung, berkumpul serta saling bermaafan dengan famili.
Semoga berguna!
CARA FLEXI
Dari banyak sekali asal

ABSEN ABSENSI VS PRESENSI

 Caraflexi.blogspot.com - disparitas absen, absensi, serta presensi. Mana yang benar. Inilah penjelasannya secara lengkap.

Saat kita sekolah tak jarang kita dengar guru menyampaikan: “Saya absen dulu”. Ketika saya menulis artikel ini pada depan televisi, salah satu televisi sedang menyiarkan warta mengenai pilkada. Dalam visual fakta tampak kertas dengan judul “Absensi Relawan”. Kedua kalimat tersebut: saya absen dulu; dan absensi relawan, sama-sama galat. 

Dua kalimat pada atas galat karena kesalahpahaman terhadap arti istilah ‘absen’ dan istilah ‘absensi’. Yang dimaksud pada kalimat pertama merupakan ‘mendaftar yg hadir serta yg nir hadir’. Sedangkan yg dimaksud dalam kalimat yang kedua adalah Daftar Hadir Relawan.

Agar lebih jelas, di sini saya tuliskan makna serta penjelasan kata ‘absen’, dan ‘absensi’ yang terdapat pada Kamus Besar Bahasa Indonesia.

absen (verba/istilah kerja) nir masuk sekolah, nir masuk kerja, serta sebagainya; tidak hadir.

absensi (nomina/kata benda) bermakna ketidak hadiran.

Meskipun pada perkembangannya, makna absen juga bisa berkembang sebagai ‘panggil’ ketika menerima imbuhan meng-. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ada lema (istilah) mengabsen di bawah lema absen dan merupakan verba/ kata kerja menggunakan penjelasan: memanggil (mengungkapkan; membacakan) nama orang pada dartar nama buat memeriksa hadir tidaknya orang tersebut.

Selain kedua kata di atas, terdapat pula istilah absente. Ada 2 kata absente dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Absente yang pertama bermakna seseorang yang nir hadir; dan ketidakhadiran seseorang. Absente yang kedua bermanka perkebunan, tanah, perusahaan, serta sebagainya yang jauh dari pemiliknya. 


Ada jua istilah abstain dan abstensi. Kata tadi secara morfologi (bentuk istilah) mirip dengan absen dan absensi. Begitu jua menggunakan maknanya, memiliki kemiripan.

Coba kita lihat makna yg ada pada pada kamus:

abstain merupakan verba yang memiliki dua makna pada bidang yg tidak sama. Makna yg pertama dalam bidang politik, adalah: tidak memberikan suara pada sebuah pemungutan suara atau nir bersikap. Makna yg ke 2 dalam  bidan kedokteran, artinya: berpantang buat tidak memakan makanan eksklusif contohnya lemak serta kopi.

Secara harfiah, abstain pula bermakna ‘nir ada’, mirip dengan makna absen. Dalam bidang politik, maknanya tidak ada pada kubu putusan bulat, ataupun tidak sepakat, lantaran nir ada di pihak manapun. Begitu juga menggunakan bidang kedokteran, abstein bermakna ‘tidak ada’, yang ditiadakan adalah jenis makanan tertentu.

Abstinensi adalah nomina pada bidang politik yg bermakna tindakan atau praktik nir menaruh suara. Tetapi, tindakan dari abstensi pada bidang kedokteran bukan kata ini, melainkan abstinensi. Abstinensi adalah pemantangan terhadap makanan, minuman, atau konduite seksual secara suka rela. Mungkin mirip puasa atau tirakat.


Lalau, kata apa yang tepat buat mengganti kata absen serta absensi seperti model di awal artikel ini. Saya absen dulu dan absensi relawan. Untuk absensi relawan yang sempurna adalah daftar hadir relawan. Kemudian ada juga istilah yang lebih tepat yaitu: presensi, artinya kehadiran.

Ada jua kesalahan pemahaman serta penggunaan istilah yang berkitan dengan absen dan presensi yaitu penyebutan yg nir hadir. Ketika kita pada sekolah ada tiga jenis ketidakhadiran yaitu S, I, dan A. Sakit; Izin; serta Alpa. 

Ternyata makna alpa (terdapat jua yg melafalkan: alfa), buka tidak hadir. Berarti kode S I A, alfabet A bukan alpa, alfa, apalagi alpha. Kondisi ketidakhadiran berarti Absen, nir hadir tanpa keterangan. 

Alpa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa adalah lalai pada kewajiban, kurang mengindahkan, kurang memperhatikan, atau lengah. Kalau nir percaya lihat sendiri pada KBBI Pusat Bahasa halaman 44. Alpa adalah kelas istilah adverbia.

Bukan pula alfa, karena alfa itu pesaing ketatnya indo bila sama-sama diakhiri denga mar(e)t. 

Alfa dalam bahasa Indonesia (kali ini sanggup ditengok di halaman 39) ada dia pengertian. Kata alfa yang pertama merupakan nomina yg mempunyai tiga makna yaitu 1) nama huruf pertama abjad Yunani; 2) yg pertama atau permulaan; tiga) (pada bidang ilmu astronomi) bintang utama atau yg paing terperinci pada suatu gugus bintang.

Kata alfa yang ke 2 memiliki satu makna, merupakan istilah pada bidang ekamatra. Artinya: nisbah antara perubahan arus kolektor arus emiter pada transistor. Nah, bila masih gundah adalah nisbah silahkan klik pada sini. Kalau nir ya sudah nir apa-apa. Kalau tautannya masih belum sanggup ya maaf lagi. Hehehe.

Salam Pustamun!

APA SEBENARNYA ARTI KATA MUDIK DAN LEBARAN

Apa sebenarnya arti kata Mudik dan Lebaran?
Tradisi Mudik atau Pulang Kampung di hari Lebaran, telah menjadi Tradisi tahunan di setiap hari raya idul fitri bagi umat islam khususnya pada Indonesia, namun pernahkah kita bertanya apa sebenarnya arti istilah Mudik serta Lebaran tadi?
Pulang kampung atau Mudik pada hari Lebaran merupakan suatu hal yg melengkapi kemeriahan hari raya idul fitri, Lalu kenapa Hari raya Idul fitri acapkali disebut menggunakan Lebaran?
dan apa sebenarnya arti dari istilah Mudik?
Dari mana istilah Lebaran berasal?
Hari raya Idul fitri sebagai puncak moment yg paling ditunggu-tunggu oleh semua Umat islam, setelah menjalani ibadah puasa sebulan penuh dibulan Ramadhan.
Hari Raya Idul Fitri sebagai hari kemenangan setelah menjalani ibadah puasa sebulan penuh, dan di hari kemenangan ini sebagai momen berkumpul serta saling maaf memaafkan bersama famili.
Di Indonesia Tradisi mudik telah menjadi suatu kewajiban, dan tak lengkap cita rasanya jika dihari raya idul fitri nir bisa berkumpul beserta famili.
Kenapa Tradisi pulang kampung ini biasa diklaim dengan istilah Mudik?
Lalu apa sebenarnya arti istilah Mudik, dan darimana asal usul kata Mudik tadi?
Bagi Umat islam khususnya pada Indonesia, Tradisi Mudik telah sebagai tradisi sejak dulu kala.

Arti kata Mudik dan Lebaran

Arti istilah Mudik
Istilah kata Mudik dari menurut Bahasa Jawa, yang terdiri menurut 2 kata, yaitu:
  • Mulih, yg berarti Pulang
  • Dilik, yg berarti sebentar
Mudik = Mulih & Dilik
Mudik berasal berdasarkan kata "Mulih Dilik" dalam bahasa jawa yg berarti Pulang sebentar.
Mudik digunakan sebagai istilah bagi umat islam pada melakukan aktivitas Pulang Kampung pada saat yg sementara waktu sembari merayakan Hari raya idul fitri, berkumpul bersama keluarga buat bersilahturahmi serta saling maaf memaafkan.
Namun menurut Wikipedia, Mudik sendiri asal berdasarkan istilah Udik yg berarti Hulu, atau biasa kita sebut pula menggunakan balik ke desa/kampung (Udik).
Mudik = Udik

Arti kata Lebaran
Lebaran adalah suatu istilah yg tak jarang digunakan buat mengungkapkan hari raya idul fitri.
Belum ada yang dapat menyebutkan secara kentara mengenai darimana sebenarnya istilah Lebaran tersebut dari dan apa hubungannya menggunakan Hari raya idul fitri.
Namun terdapat beberapa versi tentang dari usul kata Lebaran serta apa pengertian menurut kata Lebaran tadi.
Menurut MA.salmun melalui artikelnya pada bahasa sunda dalam tahun 1954, istilah Lebaran asal berdasarkan bahasa Hindu yang berarti Selesai, Habis atau Usai.
Lebaran = Usai, Selesai
Pengertian Kata Lebaran ini bisa dikaitkan dengan hari raya Idul fitri yang ditandai menggunakan telah terselesaikan atau usainya Bulan ramadhan.
Selain itu, Kata Lebaran pula seringkali dipakai sang masyarakat Betawi yang diartikan sebagai suatu Kelapangan (Lebar-An), Kelegaan sehabis berpuasa sebulan penuh dibulan Ramadhan, serta kegembiraan menyambut hari raya idul fitri.
Lebaran = Lebar, Lega
Namun, apapun makna kata Lebaran tersebut, kita tentu dapat mendeskripsikan maksudnya sebagai suatu hari kemenangan dan hari berbahagia, sesudah berpuasa.
Lebaran dan Mudik seolah sebagai 2 hal yang tidak bisa dipisahkan bagi umat islam pada Indonesia.
Karena Lebaran identik dengan tradisi Mudik atau pergi kampung, berkumpul serta saling bermaafan menggunakan famili.
Semoga berguna!
CARA FLEXI
Dari aneka macam sumber

TUNTUTAN PEMBANGUNAN MASYARAKAT MADANI

Tuntutan Pembangunan Masyarakat Madani 
Pembicaraan mengenai rakyat madani terkait erat menggunakan ilham besar mengenai bagaimana mewujudkan masyrakat Indonesia Baru. Berkenaan menggunakan hal itu, barangkali benar bahwa pada hari-hari ini tidak terdapat sesuatu yg lebih menyebukkan banyak kalangan warga kita daripada pemikiran tentang bagaimana mendorong terwujudnya rakyat Indonesia baru.

Sudah tentu perkataan “Indonesia baru” sendiri sarat dengan makna, sehingga tidak bisa dihindari adanya banyak disparitas dan pemahaman. Lantaran itu telah sepatutnya kita seluruh secara beserta-sama merembuk masalah itu serta saling mengisi kekurangan masing-masing pada pemahamannya sejalan dengan makna sebenarnya prinsip musyawarah (“saling memberi isyarat”, yakni, isyarat tentang hal yang sekiranya sahih serta baik buat seluruh).

Sebenarnya “baru” ataupun “lama ” sebagai kualifikasi tentang apapun dapat sangat nisbi. Misalnya, tidak selalu kita harus tahu sesuatu menjadi “baru” pada artian sama sekali tidak tanggal dari masa lampau, yakni, dari keadaan “usang”-nya. Sebab, keliru satu fenomena tentang sesuatu yang berkategorikan kedinamisan, yg selalu begerak dan berkembang, adalah kesinambungan. Lebih-lebih mengenai agregat budaya, politik dan kemasyarakatan seperti “Indonesia” kategori kedinamisan itu mengharuskan kita melihatnya pada rangkaian keutuhan kontenuitas yg panjang.

Dalam hal budaya, politik serta kemasyarakatan, pendekatan itu berarti mengharuskan kita melihat suatu persoalan nir berdiri sendiri secara terpisah berdasarkan masa kemudian dan masa depan, seolah-olah merupakan kenyataan dalam batasan waktu sesaat serta tempat tertentu semata. Kita harus melihatnya dalam kaitannya dengan masa-masa sebelumnya, menggunakan dugaan tentang pengaruhnya pada masa depan, semuanya itu pada makna positif maupun negatifnya.(....subjek ... :” Maka demikian juga tentang ide “Indonesia Baru” dan masyarakat madaninya, kita akan memperoleh pemahaman lebih sempurna dengan melihat linkage nya menggunakan masa lampau dan membuat perkiraan mengenai implikasinya bagi masa depan. Pertama-tama frasa “. ( subjek, 2010: 24)

Maka demikian pula mengenai ilham “Indonesia Baru” dan warga madaninya, kita akan memperoleh pemahaman lebih tepat menggunakan melihat linkage nya dengan masa lampau dan membuat perkiraan tentang implikasinya bagi masa depan. Pertama-tama frasa “rakyat madani” sendiri merupakan suatu istilah, (Arab: Ishthilah, yaitu “ungkapan kesepakatan ”), suatu ungkapan output kesepakan warga , sebagian atau seluruhnya, dengan makna eksklusif. Lantaran konvensi itu tidak pernah dilakukan secara konkret dan formal, maka suatu ungkapan istilah permanen mengandung kemungkinan perbedaan pengertian dan kontroversi. Jika suatu istilah sudah benar-benar memasyarakat, maka kemantapan pengertiannya terjadi oleh adanya kesepakatan pasif secara generik.

Selanjtunya, berdasarkan hal tadi kita masih memerlukan kejelasan mengenai apa yg dimaksud, mungkin disepakati, menggunakan istilah “warga madani.” Istilah itu dimaksudkan sebagai padanan kata Inggris civil society”, suatu kata yang pula mengalami perkembangan pemaknaan. Istilah dan pengertian khusus civil society mula-mula timbul pada Inggris dalam masa-masa awal perkembangan kapitalisme terbaru, yg konon merupakan inplikasi pertama penerapan teori ekonomi Adam Smith dengan karyanya The Wealth of Nation. Pandangan ekonomi Smith itu mendorong perkembangan kewirausahaan Inggris, yang pada prosesnya terbentur pada pembatasan-pembatasan sang pemerintah lantaran adanya merkantilisme negara. Para wirausahawan lalu menuntut adanya “ruang” di mana mereka dapat berkecimpung dengan bebas dan leluasa membuatkan usaha mereka. Ruang kebebasan itu merupakan tempat terwujudnya civil society yg adalah ruang penegasan antara kekuasaan (pemerintah) serta warga umum. Jadi relatif jelas bahwa civil society senantiasa bercirikan kebesan serta keterlepasan menurut restriksi-restriksi sang kekuasaan. 

TIDAK bisa dibantah lagi bahwa itu seluruh adalah ciri warga kelas menengah, yang memang tak jarang dicermati sebagai unsur paling bergerak maju pada rakyat. Namun, dengan begitu juga sulit terhindarkan kesan bahwa hal itu semua adalah bagaian berdasarkan wawasan burjuasi. Karena itu saat Marxisme dan ede-ide keadilan social ada menggunakan kuat pada Eropa, kata civil society ditinggalkan orang, dampak kesan negatif apasaja yang terkaitkan menggunakan burjuasi.

Istilah dan pengertian civil society menggunakan modifikasi positif tertentu muncul kembali dengan kuat sebagai akibat atau kelanjutan ide-inspirasi Gorbachev mengenai keterbukaan serta restrukturisasi social politik Uni Suviet. Mungkin pada luar dugaan penggagasan glasnost dan peristorik itu sendiri, ide serta gerakan menggunakan lebel civil society segera melanda Eropa Timur dan dunia komunis pada umumnya, buat akhirnya membawa semuanya kepada kehancuran total. Disebabkan oleh semakin menguatnya dimensi global kehidupan insan kini ini, gagasan serta gerakan civil society yang merubuhkan global komunis sebenarnya merupakan suatu gagasan serta gerakan berdimensi dunia. Menyambut inspirasi-ide Gurbachev yg bagi “Dunia Bebas” …== Kebebasan dan ketaatan pada aturan terdengar seperti bertentangan. Akan namun, hakikat rakyat madani justru terdapat di dalam kesatuan serta nilai itu pada warga . Sangat positif itu,suatu konfrensi dengan tema-tema kurang lebih hak asasi dan kebebasan diselenggarakan pada Hesinki. Salah satu hasilnya merupakan ekskavasi pulang pandangan baru awal tentang civil society pada Inggris tadi serta pemadatan makna serta pemusatan arah gerakannya kepada usaha perebutan kembali kebebasan-kebebasan asasi menggunakan menghancurkan tirani pemerintahan komunis. Mungkin belum semua kebebasan asasi itu terwujud di negeri-negeri Eropa Timur, manum komunisme serta totalitarianismenya sahih-sahih telah runtuh sang gelombang gerakan pembebasan dengan label civil society itu.

Melihat keberhasilannya pada Eropa Timur, ilham serta gerakan civil society menjalar ke semua muka bumi. Kedua, paling kuat sehabis Eropa Timur, dalam membuatkan wangsit mengenai civil society dengan gerakan pembebasannya merupakan Amirika latin. Negeri-negeri yang secara budaya didominasi sang budaya Ibiria (Spanyol serta Portugal) itu sejak lama dikenal menjadi keliru satu konsentrasi negara-negara dengan pemerintahan otoriter. Hasil gerakan civil society di Amirika latin tidak sama spektakulernya dengan hasilnya pada Eropa Timur, namun jelas gerakan itu punya kiprah krusial pada pertumbuhan kebebasan dan demokrasi pada sana.

Dari rentetan sejarah penggunaan kata civil society di atas itu, jelas sekali bahwa ia mengandung pengertian yang berkembang. Berbeda dengan pengertian awal civil society pada Inggris yg berkonotasi kuat sebagai masyarakat burjuis (sehingga dihindari oleh kaum Marxis), di Eropa Timur serta Amirikan Latin, begitu juga kecenderungannya pada semua dunia kini ini, pengertian terkini society sangat bertenaga berkonotasi “forum luar pemerintahan”(non-governmental organization-NGO) atau, dalam kata yang lebih sempurna lagi, “lembaga swadaya warga ” (LSM).

Masyarakat madani dimaksudkan sebagai pengindonesiaan kata Inggris civil society, tetapi juga menggunakan beberapa bentuk pengembangan pemaknaannya. Seluruh pengertian mengenai civil society seperti yang terdapat kini merupakan relevan dan penting sekali pada bisnis mewujudkan warga Indonesia baru, kecuali isyarat negatif pengertiannya sebagai masyarakat burjuis masa awal perkembngan kapitalisme Inggris dahulu.

Oleh karenanya kita dapat mengasumsikan kesediaan buat menerima hampir in toto pengertian mengenai civil society itu buat dikembangkan pada Indonesia. Menonjol sekali kepentingan rakyat Indonesia pada ide mengenai civil society sebagai gerakan pembebasa. Dengan latar belakang pengalaman berpemerintahan tanpa kebebasan memadai selama berpuluh-puluh tahun, gerakan pembebasan rakyat itu merupakan agenda primer gerakan reformasi. Maka dipandang menurut sudut ini, perolehan terpenting gerakan reformasi adalah adanya pengakuan serta pengukuhan terhadap kebebasan-kebebasan asasi, yaitu adanya kebebasa menyatakan pendapat, kebebasan berkumpul, serta kebebasan berserikat. Kebebasan merupakan hak primordial manuisa, menjadi anugrah Ilahi yg pertama-tama pada manusia primordial (dalam cerita kitab kudus dilambangkan dalam kedirian Adam serta Hawa). Tidak ada yg lebih berharga dalam manusia, dan yg lebih menentukan senang -sengsaranya, daripada kebebasan. Tembok Berlin yang telah runtuh itu sebagai saksi bisu, bagaimana manusia bersedia mengorbankan apasaja demi kebebasan. Dalam cerita kitab kudus agama-agama Smitik, lambang tindakan merampas kebebasan manusia itu ialah pemerintahan Fir’aun yg diberi kualifikasi sebagai demagog (Arab: Thaghut). Dan lambag pembebasan insan berdasarkan penindasan tirani itu ialah Eksodus, perpindahan besar -besaran kaum Israel dari Mesir menuju Tanah Suci (al-ardl al-muqaddasah) di bawah pimpinan nabi Musa. Kaum Israel meperingati hari pembebasan itu dengan berpuasa, yg dalam kalender Arab jatuh dalam tanggal sepuluh (‘asyura) bulan Muharram (bulan pertama tahun hijr). Nabi Muhammadpun, menurut sebuah hadis, pula menjalani puasa itu buat suatu masa eksklusif, yang hingga saat ini masih diteruskanoleh sebagian umat islam.

Selanjutnya krusial sekali direnungkan lebih mendalam bahwa nabi Musa mengukuhkan kebebasan yg dikukuhkan sang kaumnya itu menggunakan mentaati perjanjian (mitsaq) mereka menggunakan Tuhan yg diwujudkan dalam bentuk rumusan perintah serta embargo, suatu ajaran tentang hukum Tuhan (Torat), yg intinya merupakan “Sepuluh Perintah” (Decalogne, The Ten Commandments).

Nabi Musa mendidik kaumnya mentaati Hukum Tuhan (Torat) dengan mengajari mereka sembahyang menghadap Tabut menjadi kiblat, agar mereka selalu ingat buah-butir perintah serta larang yang adalah perjanjian mereka menggunakan Tuhan itu. Dalam jangka waktu empat puluh tahun, dengan disiplin yang keras, yg kadang-kadang wajib mengorbankan mereka yang tidak taat aturan, nabi Musa berhasil mengubah mentalitas budak Israel manjadi masyarakat orang-orang yg merdeka penuh, dengan karakteristik taat pada hukum serta anggaran. Agregat rakyat serupa itu diklaim dalam bahasa Ibrani Medinat, yg mengandung pengertian “warga beradab” karena taat kepada aturan dan aturan. (Dalam perkembangannya, perkataan Ibrani medinat berarti negara, sehingga nama resmi negara Israel kini ini, dalam bahasa Ibrani, merupakan Medinat Yishrael).

Bahasa Arab serta bahasa Ibrani adalah sama-sama rumpun bahasa Smith, karenanya poly perkataan kognat. Perkataan Ibrani medinat dalam arti (sekarang) “negara” merupakan kognat perkataan Arab “madinah” dalam arti mota. Tetapi kedua-duanya mengacu kepada semangat pengertian yang sama misalnya pengertian “negara kota” pada rakyat Yunani kuno, menjadi mana ide mengenai kenegaraan pada konsep republiknya Plato. Dasar-dasar pengertian itu pada pengembangan dan perluasannya lebih lanjut bersambung dengan dasar pengertian “negara kebangsaan” (nation state), yaitu suatu negara yang terbentuk demi kepentingan seluruh bangsa yg sebagai warganya, bukan buat penguasa atau raja (maka pada kontek ini, krusial sekali diingatkan serta ditegaskan bahwa pengertian “negara kebangsaan’ merupakan lawan pengertian “negara kerajaan”, khususnya negara kerajaan kuno dengan kekuasaan absolut oleh raja, yang biasa dianggap “monarki absolut”).

Adalah berdasarkan sudut pengertian mendasar itu kita wajib menafsirkan tindakan Nabi Muhammad membarui nama kota hijrah Yatsrib sebagai Madinah. Dengan tindakan itu, nabi mendeklarasikan terbentuknya suatu warga yang bebas berdasarkan kedzaliman tirani serta taat hanya kepada aturan serta anggaran, yang aturan dan anggaran itu tidak tergantung atau dibentuk secara sewenang-wenang oleh seorang penguasa. Salah satu sumber aturan itu artinya perjanjian (nustaq), konvensi mengikat, (mu’ahadah), kontrak (contract, aqd) serta janji setia (bay’at). Semua ikatan itu mengandung nilai kesucian, sehingga ketaatan kepadanya adalah sejajar menggunakan ketaatan kepada perjanjian kepada Tuhan seperti yg berbentuk dalam Torat-nya Nabi Musa. Dan karena jiwa semuanya itu terletak pada pengertian ‘perjanjian’, maka pada proses pembuatan seluruh itu mengantarkan adanya semangat saling rela, tanpa paksaan. Oleh karenanya semuanya harus melalui musyawarah, bukan lantaran “dekte” seoarng penguasa pendekte alias “tiran”. Hal ini bisa dipahami lebih kentara dari pandangan baru tentang “bay’at” suatu kata yang berakar sama menggunakan perkataan yg bermakna “jual-beli” (bay’at), jadi bersifat transaksi. Suatu trsansaksi tidak absah kecuali bila terdapat sikap saling rela berdasarkan pihak-pihak yang bersangkutan, dan tanpa paksaan dari pihak manapun. Maka pada warga madani pola ketaatan yg berkembang wajib berupa pola ketaatan terbuka, rasional, kontraktual, dan transaksioanl, bukan pola ketaatan tertutup, nir rasional, tidak kritis, serta bersifat hanya satu arah. Semuanya wajib berdasarkan sikap suka rela, tanpa paksaan, dan tanpa tirani.

Ketaatan kepa aturan dan anggaran itu dibenarkan hanya bila aturan serta anggaran itu mengacu kepada maslahat generik (al-maslahat al-‘ammah, general welfare) masyarakat negara, tanpa diskriminasi atau bentuk-bentuk dispensasi lain yang nir adil. Oleh karenanya, sesudah kebebasan, sendi masyarakat madani, merupakan persamaan antar manusia (egalitariansime). Persamaan itu wajib diwujudkan dengan nyata secara absolut pada depan aturan dan aturan, betapun tingginya ‘gengsi” dan kedudukan orang tadi.

Pandangan-pertarungan ini mengahasilkan pola partisipasi generik dari seluruh rakyat negara, tanpa keceulai ataupun pembedaan diskriminatif. Lantaran itu pada rakyat madani dengan sendirinya harus berkembang faham kemajemukan (pluralisme), pada di mana warga bisa bergaul dengan nrimo dalam perebedaan-perbedaan yg tetap dibingkai sang keadaban (pluralism is engagement of diversities within the bonds of civility). Faham ini mensyaratkan adanya pandangan mantap buat mendapat disparitas nir semata-mata sebagai fenomena belaka, melainkan menjadi kelebihan (asset), bahkan rahamat Tuhan, bukan beban (liability), apa lagi azab. Sebab perbedaan dapat memper kaya dan memperkuat budaya bangsa, melalui pertukaran silang misalnya dalam proses biologis cross breeding.

Pengalaman umat manusia pada sejarah pertumbuhan dan perkembangan budaya dan peradabannya memberitahuakn bahwa semakin banyak terjadi pertukaran silang semakin bertenaga serta kaya budaya dan peradaban yg terbentuk, serta semakin kurang pertukaran silang itu dampak isolasi atau pengucilan maka semakin miskin jua budaya dan peradabannya. Oleh karenanya, dalam warga madani persatuan tidak dipahami menjadi monolitisme yg tidak aktif serta stiril, namun menjadi persatuan dalam keanekaan yg dinamis serta produktif. Kiranya inilah yg menggunakan penuh kearifan dipahami oleh para pendiri negara., sebagaimana terungkap pada moto “ Bhinika Tunggal Ika”.

Kebebasan serta ketaatan pada aturan terdengan misalnya kontradiksi. Akan namun, hakekat masyarakat madani justru masih ada dalam kesatuan serta nilai itu dalam warga . Kebebasan terwujud dengan baik hanya dalam tertip aturan. Sebab tanpa tertip aturan itu maka yg akan terjadi adalah hubungan antar pribadi serta kelompok yang ditandai sang dominasi yg kuat terhadap yang lemah, dengan kemungkinan penindasan serta perampasan haknya tanpa tertip hukum, rakyat akan terjerembab ke pada jurang tatanan masyarakat hukum rimba, suatu warga tanpa keadaban atau civility, pada mana disparitas gampang tumbuh manjadi kontradiksi serta pertentangan mudah mengundang kekerasan serta penyelesaian-penyelesaiaanya. Suatu rakyat madani manyelesaikan masalah yang tibmbul karena padan pertentangan dan perbedaan dengan tetap berpegang kepada ukuran-ukuran keadaban. Oleh karenanya wacana umum tukar fikiran dan pendapat menjadi suatu kemestian.

Masyarakat akan selamanya dirundung kontradiksi, kecuali bila terdapat interaksi saling menghargai dansaling percaya antara sesama anggotanya. Karena itu, warga madani tidak mungkin tanpa sikap sssikap saling menghargai serta mempercaya itu. Inilah yg dimaksud dengan Ide toleransi kita wajib bersedia belajar dan mengambil pelajaran menurut mana saja, atas dasar pandangan kesucian insan universal pada pengertiannya yang lebih positif. Yatitu pengertian toleransi yg tidak semata-mata terbatas kepada sikap membiarkan orang lain misalnya orang itu mau dan kehendaki, namun berkembang kepada sikap kesediaan memandang orang itu menjadi langsung yg punya potensi kebaikan sesuai dengan fitrahnya menjadi manusia. Oleh karena itu, toleransi yang berkembang pada masyarakat madani adalah perilaku interaksi antar langsung serta grup yg disemangati oleh berpretensi baik, bebas dari sikap-sikap curiga tanpa alas an. Secara falsafah keagamaan, toleransi itu adalah hubungan, bahkan konsekuensi berdasarkan keyakinan bahwa yg mutlak hanyalah Tuhan, sedang segala yang terdapat selain Tuhan adalah relatif belaka.

Sebetulnya pandangan itulah yg menjadi pangkal semua agama ajaran para nabi, suatu kredo yang terjemahan generiknya akan berbunyi, “tiada sesuatu yang absolut kecuali Yang Mutlak itu sendiri”, yg kita sebut Tuhan. Konsekuensi paling pribadi menurut ungkapan keyakinan itu adalah kenisbian diri insan sendiri, serta kemustahilan insan yang nisbi itu mengetahui yg mutlak (lantaran akan pertentangan dalam peristilahan). Yng Mutlak menggunakan sendirinya tidak mungkin diketahui, karena tidak semisal apapun, serta nir sebanding menggunakan apapun, sebagai akibatnya tidak dapat diasosiasikan menggunakan suatu apapun pada bentuk insan. Tehadap Yang Mutlak itu, yg bisa dilakukan seorang ialah “berjalan” menapak garis lurus sesuai menggunakan bisikan lembut hati nurani yang paling lapang dada serta higienis,buat mendekat, tanpa berarti hingga, kepada yang benar. Yang dituntut menurut setiap peri badi merupakan berpegang pada “kebenaran” hasil bisikan lembut nurani yg nrimo serta higienis itu, tetapi tanpa memutlakan “temuan’ atau”pendapat” pribadi, yang senantiasa akan kemungkinan bahwa “temuan”, atau “pendapat” itu nir lain hanyalah “asa diri sendiri” (hawa al-nafs, hawa nafsu).

Oleh karenanya, dalam rakyat madani setiap orang wajib relatif rendah hati buat melihat dirinya sebagai insan yang berkemungkinan melakukan kesalahan, bak sengaja ataupun nir. Ia tanpil dan berjalan pada bumu dengan rendah hati, tanpa perilaku-perilaku penuh pujian diri. Alternatif dari kerendahan hati itu, adalah kesombongan Iblis, saat orang memandang segala perbuatannya sebagai niscaya baik padahal penuh menggunakan kejahatan, serta waktu seorang memandang kejahatan dirinya itu misalnya keindahan lantaran telah sebagai hiasan kalbunya yang telah . Lantaran kebiasaan tak jarang tumbuh menajdi alamiah ke 2, (hibit is second nature), yang selalu mengancam insan untuk sebagai tidak bisa lagi menyadari kekurangan dirinya, maka rakyat madi menuntut adanya kesediaan setiap anggotanya untuk hayati dalam suasana saling mengingatkan serta menegor.

Dalam tegor-menegor itu, setiap anggota harus bersedia meliahat orang lain menjadi makhluk kesucian yg berkecenderungan kebaikan, sebagai akibatnya setiap orang berhak menyatakan pendapat dan melakukan tegoran, dan berhak buat didengar. Demikian juga kebalikannya, lantaran setiap orang adalah langsung makhluk yang lemah, yang selalu rawan untuk menciptakan kesalahan (erare humanum est),maka ia wajib cukup rendah hati buat m,endengarkan pendapat, saran serta teguran yang dating berdasarkan sekelilingnya, kemudian memilih secara kritis mana yg terbaik dan melaksanakannya. Kearifan dalam pandangan hidup serta keluasan wawasan itu menjadi tonggak bagi kukuhnya bangunan masyarakat madani.

Dari uraian pada atas itu, tampak jelas bahwa masyarakat madani menuntut adanya hubungan saling cinta antara sesama manusia. Yang dimaksud pada sini bukan sekedar cinta biologis (erotis, cinta syahwat) yg memang sudah merupakan hakekat alamiah makhluk hayati, tetapi cinta kearah yang lebih tinggi, yaitu cinta kearifan (mawaddah, philos) karena memandang sesama insan, menggunakan keutuhan harkat dan martabanya. Itu pun masih wajib ditingkatkan pada cinta Ilahi (marhamah, agape), suatu cinta pada sesma manusia seperti cinta kepa diri sendiri, disertai menggunakan ikatan batin yang ikhlas buat berbuat baik kepada sesama insan itu.

Dalam formasi perkembangan kepercayaan Semitik, cinta agape itu inti dari ajaran Allah melalui Nabi Isa Almasih, sebagaimana terungkap dalam khutbah menurut atas Bukit Zaitun. Demikian jua segi ketaatan kepada hukum serta anggaran adalah ajaran Allah melalui Nabi Musa, sebagaimana terungkap melalui pertemuannya dengan Tuhan di atas Gunung Sinai. Semaunya itu membimbing kita kepada pengertian warga madani yg lengkap serta sempurna, menggunakan perlindungan absolut kepada kesucian hayati, harta, dan kehormatan insan (al-dima, alamwal, al-a’radl), sebagaimana diungkapkan oleh Nabi Muhammad pada Pidato Persiapan pada Arafah. Nialai-nilai kemanusiaan universal yang dikukuhkan semenjak dari Bukit Sinai, terus ke Bukit Zaitun dan kemudian padang Arafah ituu kini telah sebagai milik manusia terbaru nir akan melupan Thomas Jefferson yg mengungkapkan pulang nila-nilai kesucian insan itu pada frasa Inggris, live, liberty, pursuit, of happiness di bagian awal deklarasi kemerdekaan Amirika, atau frasa lives, fortunes, sacred honor dalam bagian paling ujung dekalrasi itu. Dan sejalan dengan prinsip-prinsip sebagaimana dipaparkan secara singkat di atas, kita harus bersedia belajar serta mengambil pelajarandari mana saja, atas dasar pandangan kesucian kemanusia universal.

Dan, itulah semua impian kita membangun mnusia Indonesia Baru yang adil, terbuka dan demokratis. Karena nir ada yang instan pada usaha akbar misalnya itu, maka kita dituntut buat sabar, konsisten, serta nir terkena perilaku negatif tergesa-gesa yg nir pada tempatnya (unduly haste).

Dalam masyarakat Indonesia baru nir boleh lagi ada kelompok warga yg terpinggirkan. Semuanya harus ikut dan serta diikutsertakan, dengan hak serta kewajiban yg sama. Penderitaan harus dipikul beserta, dan keberhasilan wajib dibagi homogen. Kita harus bertekad menyelesaikan kasus kita sebagai bangsa sekali ini serta buat selamanya, insya Allah. Hal itu, bisa dicapai apabila kita menjunjung tinggi nilsai-nilai kemanusiaan universal, menghormati kesepakan-kesepakatan nasional misalnya konstitusi, undang-undang , aturan, serta aturan, bahkan kesepakatan -konvensi. Kita harus setia kepada raison d’etre kita rendiri sebagai bangsa, terutama sebagaimana tercantum sebagai nilai-nilai kebangsaan dallam mukadimah UUD 1945, dan pula moto kita Bhinika Tunggal Ika, Insya Allah.

TUNTUTAN PEMBANGUNAN MASYARAKAT MADANI

Tuntutan Pembangunan Masyarakat Madani 
Pembicaraan tentang masyarakat madani terkait erat menggunakan pandangan baru besar tentang bagaimana mewujudkan masyrakat Indonesia Baru. Berkenaan menggunakan hal itu, barangkali benar bahwa pada hari-hari ini nir terdapat sesuatu yang lebih menyebukkan banyak kalangan warga kita daripada pemikiran tentang bagaimana mendorong terwujudnya masyarakat Indonesia baru.

Sudah tentu perkataan “Indonesia baru” sendiri sarat dengan makna, sebagai akibatnya nir bisa dihindari adanya banyak disparitas dan pemahaman. Karena itu telah sepatutnya kita seluruh secara bersama-sama merembuk problem itu dan saling mengisi kekurangan masing-masing dalam pemahamannya sejalan menggunakan makna sebenarnya prinsip musyawarah (“saling memberi isyarat”, yakni, isyarat tentang hal yang sekiranya benar dan baik buat seluruh).

Sebenarnya “baru” ataupun “usang” sebagai kualifikasi mengenai apapun dapat sangat nisbi. Misalnya, tidak selalu kita wajib tahu sesuatu sebagai “baru” dalam artian sama sekali tidak tanggal dari masa lampau, yakni, berdasarkan keadaan “lama ”-nya. Sebab, keliru satu kenyataan mengenai sesuatu yang berkategorikan kedinamisan, yg selalu begerak dan berkembang, merupakan transedental. Lebih-lebih tentang agregat budaya, politik serta kemasyarakatan misalnya “Indonesia” kategori kedinamisan itu mengharuskan kita melihatnya pada rangkaian keutuhan kontenuitas yg panjang.

Dalam hal budaya, politik dan kemasyarakatan, pendekatan itu berarti mengharuskan kita melihat suatu duduk perkara nir berdiri sendiri secara terpisah berdasarkan masa kemudian dan masa depan, seolah-olah merupakan kenyataan dalam batasan waktu sesaat serta loka tertentu semata. Kita wajib melihatnya pada kaitannya menggunakan masa-masa sebelumnya, menggunakan dugaan mengenai pengaruhnya pada masa depan, semuanya itu dalam makna positif juga negatifnya.(....subjek ... :” Maka demikian juga tentang ilham “Indonesia Baru” dan rakyat madaninya, kita akan memperoleh pemahaman lebih sempurna dengan melihat linkage nya menggunakan masa lampau dan menciptakan asumsi mengenai implikasinya bagi masa depan. Pertama-tama frasa “. ( subjek, 2010: 24)

Maka demikian juga mengenai ide “Indonesia Baru” serta rakyat madaninya, kita akan memperoleh pemahaman lebih sempurna dengan melihat linkage nya menggunakan masa lampau dan membuat perkiraan tentang implikasinya bagi masa depan. Pertama-tama frasa “masyarakat madani” sendiri merupakan suatu istilah, (Arab: Ishthilah, yaitu “ungkapan konvensi”), suatu ungkapan output kesepakan warga , sebagian atau seluruhnya, dengan makna eksklusif. Karena kesepakatan itu nir pernah dilakukan secara konkret serta formal, maka suatu ungkapan istilah permanen mengandung kemungkinan perbedaan pengertian dan kontroversi. Apabila suatu kata telah benar-benar memasyarakat, maka kemantapan pengertiannya terjadi sang adanya konvensi pasif secara generik.

Selanjtunya, menurut hal tersebut kita masih memerlukan kejelasan tentang apa yg dimaksud, mungkin disepakati, menggunakan istilah “masyarakat madani.” Istilah itu dimaksudkan menjadi padanan kata Inggris civil society”, suatu istilah yg juga mengalami perkembangan pemaknaan. Istilah serta pengertian khusus civil society mula-mula timbul di Inggris dalam masa-masa awal perkembangan kapitalisme terbaru, yang syahdan merupakan inplikasi pertama penerapan teori ekonomi Adam Smith dengan karyanya The Wealth of Nation. Pandangan ekonomi Smith itu mendorong perkembangan kewirausahaan Inggris, yg pada prosesnya terbentur pada pembatasan-restriksi oleh pemerintah lantaran adanya merkantilisme negara. Para wirausahawan lalu menuntut adanya “ruang” di mana mereka bisa berkecimpung dengan bebas dan leluasa mengembangkan bisnis mereka. Ruang kebebasan itu adalah tempat terwujudnya civil society yg adalah ruang penegasan antara kekuasaan (pemerintah) dan rakyat generik. Jadi relatif jelas bahwa civil society senantiasa bercirikan kebesan serta keterlepasan dari pembatasan-restriksi sang kekuasaan. 

TIDAK dapat dibantah lagi bahwa itu semua merupakan ciri rakyat kelas menengah, yang memang sering dicermati menjadi unsur paling bergerak maju pada masyarakat. Namun, menggunakan begitu jua sulit terhindarkan kesan bahwa hal itu semua merupakan bagaian menurut wawasan burjuasi. Karena itu ketika Marxisme serta ede-ilham keadilan social muncul menggunakan bertenaga di Eropa, kata civil society ditinggalkan orang, akibat kesan negatif apasaja yang terkaitkan menggunakan burjuasi.

Istilah dan pengertian civil society menggunakan modifikasi positif tertentu ada balik menggunakan bertenaga sebagai dampak atau kelanjutan ide-ilham Gorbachev tentang keterbukaan serta restrukturisasi social politik Uni Suviet. Mungkin di luar dugaan penggagasan glasnost dan peristorik itu sendiri, ide serta gerakan dengan lebel civil society segera melanda Eropa Timur serta dunia komunis pada umumnya, buat akhirnya membawa semuanya pada kehancuran total. Disebabkan oleh semakin menguatnya dimensi global kehidupan insan kini ini, gagasan dan gerakan civil society yg merubuhkan global komunis sebenarnya adalah suatu gagasan dan gerakan berdimensi dunia. Menyambut ide-ilham Gurbachev yg bagi “Dunia Bebas” …== Kebebasan dan ketaatan pada hukum terdengar misalnya bertentangan. Akan tetapi, hakikat rakyat madani justru masih ada pada dalam kesatuan dan nilai itu dalam rakyat. Sangat positif itu,suatu konfrensi dengan tema-tema kurang lebih hak asasi serta kebebasan diselenggarakan pada Hesinki. Salah satu hasilnya adalah ekskavasi balik inspirasi awal mengenai civil society pada Inggris tersebut dan pemadatan makna dan pemusatan arah gerakannya kepada usaha perebutan balik kebebasan-kebebasan asasi menggunakan menghancurkan tirani pemerintahan komunis. Mungkin belum seluruh kebebasan asasi itu terwujud di negeri-negeri Eropa Timur, manum komunisme dan totalitarianismenya sahih-sahih sudah runtuh sang gelombang gerakan pembebasan dengan label civil society itu.

Melihat keberhasilannya di Eropa Timur, ide serta gerakan civil society menjalar ke semua muka bumi. Kedua, paling kuat setelah Eropa Timur, pada berbagi pandangan baru tentang civil society dengan gerakan pembebasannya adalah Amirika latin. Negeri-negeri yang secara budaya didominasi oleh budaya Ibiria (Spanyol dan Portugal) itu semenjak lama dikenal sebagai galat satu konsentrasi negara-negara dengan pemerintahan otoriter. Hasil gerakan civil society pada Amirika latin tidak sama spektakulernya dengan hasilnya di Eropa Timur, tetapi jelas gerakan itu punya peran krusial pada pertumbuhan kebebasan dan demokrasi pada sana.

Dari rentetan sejarah penggunaan kata civil society pada atas itu, kentara sekali bahwa beliau mengandung pengertian yang berkembang. Berbeda dengan pengertian awal civil society pada Inggris yang berkonotasi bertenaga menjadi rakyat burjuis (sebagai akibatnya dihindari sang kaum Marxis), pada Eropa Timur serta Amirikan Latin, begitu pula kecenderungannya di semua dunia kini ini, pengertian terkini society sangat bertenaga berkonotasi “lembaga luar pemerintahan”(non-governmental organization-NGO) atau, pada istilah yg lebih tepat lagi, “forum swadaya rakyat” (LSM).

Masyarakat madani dimaksudkan sebagai pengindonesiaan istilah Inggris civil society, namun jua dengan beberapa bentuk pengembangan pemaknaannya. Seluruh pengertian mengenai civil society seperti yang terdapat sekarang merupakan relevan dan penting sekali pada bisnis mewujudkan rakyat Indonesia baru, kecuali isyarat negatif pengertiannya sebagai rakyat burjuis masa awal perkembngan kapitalisme Inggris dahulu.

Oleh karenanya kita bisa mengasumsikan kesediaan buat menerima hampir in toto pengertian tentang civil society itu buat dikembangkan di Indonesia. Menonjol sekali kepentingan rakyat Indonesia pada inspirasi mengenai civil society menjadi gerakan pembebasa. Dengan latar belakang pengalaman berpemerintahan tanpa kebebasan memadai selama berpuluh-puluh tahun, gerakan pembebasan warga itu adalah agenda primer gerakan reformasi. Maka dilihat dari sudut ini, perolehan terpenting gerakan reformasi adalah adanya pengakuan serta pengukuhan terhadap kebebasan-kebebasan asasi, yaitu adanya kebebasa menyatakan pendapat, kebebasan berkumpul, serta kebebasan berserikat. Kebebasan adalah hak primordial manuisa, menjadi anugrah Ilahi yg pertama-tama pada manusia primordial (pada cerita buku suci dilambangkan pada kedirian Adam serta Hawa). Tidak ada yg lebih berharga dalam insan, dan yang lebih menentukan bahagia-sengsaranya, daripada kebebasan. Tembok Berlin yg sudah runtuh itu menjadi saksi bisu, bagaimana insan bersedia mengorbankan apasaja demi kebebasan. Dalam cerita buku kudus kepercayaan -kepercayaan Smitik, lambang tindakan merampas kebebasan manusia itu merupakan pemerintahan Fir’aun yang diberi kualifikasi sebagai demagog (Arab: Thaghut). Dan lambag pembebasan manusia dari penindasan tirani itu ialah Eksodus, perpindahan besar -besaran kaum Israel dari Mesir menuju Tanah Suci (al-ardl al-muqaddasah) pada bawah pimpinan nabi Musa. Kaum Israel meperingati hari pembebasan itu dengan berpuasa, yang pada kalender Arab jatuh pada lepas sepuluh (‘asyura) bulan Muharram (bulan pertama tahun hijr). Nabi Muhammadpun, berdasarkan sebuah hadis, pula menjalani puasa itu buat suatu masa tertentu, yg hingga waktu ini masih diteruskanoleh sebagian umat islam.

Selanjutnya krusial sekali direnungkan lebih mendalam bahwa nabi Musa mengukuhkan kebebasan yg dikukuhkan oleh kaumnya itu dengan mentaati perjanjian (mitsaq) mereka dengan Tuhan yang diwujudkan dalam bentuk rumusan perintah dan embargo, suatu ajaran tentang hukum Tuhan (Torat), yg pada dasarnya ialah “Sepuluh Perintah” (Decalogne, The Ten Commandments).

Nabi Musa mendidik kaumnya mentaati Hukum Tuhan (Torat) dengan mengajari mereka sembahyang menghadap Tabut sebagai kiblat, agar mereka selalu ingat butir-buah perintah dan larang yg adalah perjanjian mereka menggunakan Tuhan itu. Dalam jangka ketika empat puluh tahun, menggunakan disiplin yg keras, yg kadang-kadang harus mengorbankan mereka yg nir taat hukum, nabi Musa berhasil mengganti mentalitas budak Israel manjadi warga orang-orang yg merdeka penuh, dengan ciri taat kepada hukum serta anggaran. Agregat masyarakat serupa itu diklaim pada bahasa Ibrani Medinat, yang mengandung pengertian “warga mudun” karena taat kepada aturan dan anggaran. (Dalam perkembangannya, perkataan Ibrani medinat berarti negara, sebagai akibatnya nama resmi negara Israel sekarang ini, dalam bahasa Ibrani, merupakan Medinat Yishrael).

Bahasa Arab dan bahasa Ibrani adalah sama-sama rumpun bahasa Smith, karenanya poly perkataan kognat. Perkataan Ibrani medinat dalam arti (kini ) “negara” adalah kognat perkataan Arab “madinah” pada arti mota. Tetapi kedua-duanya mengacu pada semangat pengertian yg sama misalnya pengertian “negara kota” dalam masyarakat Yunani kuno, menjadi mana pandangan baru tentang kenegaraan dalam konsep republiknya Plato. Dasar-dasar pengertian itu dalam pengembangan serta perluasannya lebih lanjut kontiniu menggunakan dasar pengertian “negara kebangsaan” (nation state), yaitu suatu negara yg terbentuk demi kepentingan seluruh bangsa yg menjadi warganya, bukan untuk penguasa atau raja (maka pada kontek ini, penting sekali diingatkan dan ditegaskan bahwa pengertian “negara kebangsaan’ adalah lawan pengertian “negara kerajaan”, khususnya negara kerajaan antik dengan kekuasaan mutlak sang raja, yg biasa dianggap “monarki mutlak”).

Adalah berdasarkan sudut pengertian mendasar itu kita harus menafsirkan tindakan Nabi Muhammad mengubah nama kota hijrah Yatsrib menjadi Madinah. Dengan tindakan itu, nabi mendeklarasikan terbentuknya suatu rakyat yg bebas dari kedzaliman tirani serta taat hanya kepada aturan serta anggaran, yang aturan dan anggaran itu tidak tergantung atau dibentuk secara sewenang-wenang oleh seseorang penguasa. Salah satu asal hukum itu ialah perjanjian (nustaq), konvensi mengikat, (mu’ahadah), kontrak (contract, aqd) dan janji setia (bay’at). Semua ikatan itu mengandung nilai kesucian, sebagai akibatnya ketaatan kepadanya merupakan sejajar menggunakan ketaatan pada perjanjian kepada Tuhan misalnya yg berbentuk pada Torat-nya Nabi Musa. Dan lantaran jiwa semuanya itu terletak pada pengertian ‘perjanjian’, maka dalam proses pembuatan semua itu mengantarkan adanya semangat saling rela, tanpa paksaan. Oleh karenanya semuanya harus melalui musyawarah, bukan lantaran “dekte” seoarng penguasa pendekte alias “tiran”. Hal ini bisa dipahami lebih jelas menurut ilham mengenai “bay’at” suatu istilah yang berakar sama dengan perkataan yang bermakna “jual-beli” (bay’at), jadi bersifat transaksi. Suatu trsansaksi tidak absah kecuali bila ada sikap saling rela dari pihak-pihak yg bersangkutan, serta tanpa paksaan menurut pihak manapun. Maka pada rakyat madani pola ketaatan yg berkembang wajib berupa pola ketaatan terbuka, rasional, kontraktual, dan transaksioanl, bukan pola ketaatan tertutup, nir rasional, tidak kritis, dan bersifat hanya satu arah. Semuanya wajib berdasarkan sikap suka rela, tanpa paksaan, dan tanpa tirani.

Ketaatan kepa aturan dan anggaran itu dibenarkan hanya bila aturan serta aturan itu mengacu kepada maslahat umum (al-maslahat al-‘ammah, general welfare) rakyat negara, tanpa subordinat atau bentuk-bentuk pengecualian lain yang tidak adil. Oleh karenanya, sesudah kebebasan, sendi rakyat madani, artinya persamaan antar insan (egalitariansime). Persamaan itu wajib diwujudkan dengan nyata secara absolut di depan hukum serta anggaran, betapun tingginya ‘gengsi” serta kedudukan orang tersebut.

Pandangan-konflik ini mengahasilkan pola partisipasi umum dari semua masyarakat negara, tanpa keceulai ataupun pembedaan diskriminatif. Karena itu pada masyarakat madani menggunakan sendirinya wajib berkembang faham kemajemukan (pluralisme), pada pada mana warga bisa bergaul menggunakan lapang dada dalam perebedaan-perbedaan yang tetap dibingkai sang keadaban (pluralism is engagement of diversities within the bonds of civility). Faham ini mensyaratkan adanya pandangan mantap buat menerima disparitas tidak semata-mata sebagai kenyataan belaka, melainkan menjadi kelebihan (asset), bahkan rahamat Tuhan, bukan beban (liability), apa lagi azab. Sebab disparitas bisa memper kaya serta memperkuat budaya bangsa, melalui pertukaran silang seperti dalam proses biologis cross breeding.

Pengalaman umat manusia dalam sejarah pertumbuhan dan perkembangan budaya dan peradabannya menerangkan bahwa semakin banyak terjadi pertukaran silang semakin kuat dan kaya budaya dan peradaban yang terbentuk, serta semakin kurang pertukaran silang itu dampak isolasi atau pengucilan maka semakin miskin juga budaya serta peradabannya. Oleh karena itu, pada masyarakat madani persatuan tidak dipahami sebagai monolitisme yang tidak aktif serta stiril, namun sebagai persatuan dalam keanekaan yg bergerak maju serta produktif. Kiranya inilah yg dengan penuh kearifan dipahami sang para pendiri negara., sebagaimana terungkap pada moto “ Bhinika Tunggal Ika”.

Kebebasan dan ketaatan kepada aturan terdengan seperti pertentangan. Akan tetapi, hakekat rakyat madani justru terdapat dalam kesatuan dan nilai itu pada masyarakat. Kebebasan terwujud dengan baik hanya dalam tertip hukum. Sebab tanpa tertip aturan itu maka yg akan terjadi merupakan hubungan antar eksklusif dan gerombolan yang ditandai sang dominasi yg bertenaga terhadap yg lemah, menggunakan kemungkinan penindasan dan perampasan haknya tanpa tertip aturan, rakyat akan terjerembab ke pada jurang tatanan rakyat aturan rimba, suatu warga tanpa keadaban atau civility, di mana disparitas mudah tumbuh manjadi kontradiksi serta pertentangan gampang mengundang kekerasan serta penyelesaian-penyelesaiaanya. Suatu rakyat madani manyelesaikan perkara yang tibmbul karena padan pertentangan dan disparitas dengan permanen berpegang kepada berukuran-ukuran keadaban. Oleh karena itu perihal umum tukar fikiran dan pendapat sebagai suatu kemestian.

Masyarakat akan selamanya dirundung pertentangan, kecuali bila terdapat interaksi saling menghargai dansaling percaya antara sesama anggotanya. Karena itu, masyarakat madani nir mungkin tanpa perilaku sssikap saling menghargai serta mempercaya itu. Inilah yang dimaksud dengan Ide toleransi kita wajib bersedia belajar serta merogoh pelajaran berdasarkan mana saja, atas dasar pandangan kesucian insan universal pada pengertiannya yg lebih positif. Yatitu pengertian toleransi yg nir semata-mata terbatas pada perilaku membiarkan orang lain seperti orang itu mau dan kehendaki, namun berkembang kepada perilaku kesediaan memandang orang itu sebagai pribadi yg punya potensi kebaikan sesuai menggunakan fitrahnya sebagai manusia. Oleh karena itu, toleransi yg berkembang dalam warga madani merupakan sikap interaksi antar eksklusif dan grup yang disemangati sang berpretensi baik, bebas berdasarkan sikap-sikap curiga tanpa alas an. Secara falsafah keagamaan, toleransi itu adalah korelasi, bahkan konsekuensi dari keyakinan bahwa yg absolut hanyalah Tuhan, sedang segala yang ada selain Tuhan merupakan nisbi belaka.

Sebetulnya pandangan itulah yang menjadi pangkal semua agama ajaran para nabi, suatu kredo yg terjemahan generiknya akan berbunyi, “tiada sesuatu yang mutlak kecuali Yang Mutlak itu sendiri”, yg kita sebut Tuhan. Konsekuensi paling eksklusif dari ungkapan keyakinan itu merupakan kenisbian diri insan sendiri, dan kemustahilan insan yg nisbi itu mengetahui yg absolut (karena akan pertentangan pada peristilahan). Yng Mutlak menggunakan sendirinya tidak mungkin diketahui, karena nir semisal apapun, serta tidak sebanding dengan apapun, sehingga nir bisa diasosiasikan menggunakan suatu apapun pada bentuk manusia. Tehadap Yang Mutlak itu, yg bisa dilakukan seseorang ialah “berjalan” menapak garis lurus sesuai menggunakan bisikan lembut hati nurani yang paling ikhlas serta higienis,buat mendekat, tanpa berarti sampai, kepada yang sahih. Yang dituntut menurut setiap peri badi merupakan berpegang kepada “kebenaran” hasil bisikan lembut nurani yg lapang dada dan higienis itu, tetapi tanpa memutlakan “temuan’ atau”pendapat” eksklusif, yg senantiasa akan kemungkinan bahwa “temuan”, atau “pendapat” itu tidak lain hanyalah “harapan diri sendiri” (hawa al-nafs, hawa nafsu).

Oleh karena itu, dalam rakyat madani setiap orang wajib cukup rendah hati buat melihat dirinya sebagai insan yg berkemungkinan melakukan kesalahan, bak sengaja ataupun nir. Ia tanpil serta berjalan di bumu menggunakan rendah hati, tanpa perilaku-sikap penuh kebanggaan diri. Alternatif menurut kerendahan hati itu, adalah kesombongan Iblis, saat orang memandang segala perbuatannya menjadi pasti baik padahal penuh dengan kejahatan, dan ketika seorang memandang kejahatan dirinya itu seperti estetika lantaran sudah sebagai hiasan kalbunya yang telah . Lantaran kebiasaan tak jarang tumbuh menajdi alamiah kedua, (hibit is second nature), yang selalu mengancam manusia untuk menjadi nir sanggup lagi menyadari kekurangan dirinya, maka masyarakat madi menuntut adanya kesediaan setiap anggotanya buat hayati pada suasana saling mengingatkan serta menegor.

Dalam tegor-menegor itu, setiap anggota harus bersedia meliahat orang lain sebagai makhluk kesucian yg berkecenderungan kebaikan, sehingga setiap orang berhak menyatakan pendapat serta melakukan tegoran, dan berhak buat didengar. Demikian jua kebalikannya, karena setiap orang merupakan eksklusif makhluk yang lemah, yang selalu rawan buat membuat kesalahan (erare humanum est),maka ia wajib relatif rendah hati buat m,endengarkan pendapat, saran dan teguran yang dating menurut sekelilingnya, lalu menentukan secara kritis mana yang terbaik serta melaksanakannya. Kearifan pada pandangan hidup serta keluasan wawasan itu menjadi tonggak bagi kukuhnya bangunan rakyat madani.

Dari uraian pada atas itu, tampak jelas bahwa rakyat madani menuntut adanya hubungan saling cinta antara sesama insan. Yang dimaksud di sini bukan sekedar cinta biologis (erotis, cinta syahwat) yg memang sudah merupakan hakekat alamiah makhluk hayati, namun cinta kearah yg lebih tinggi, yaitu cinta kearifan (mawaddah, philos) lantaran memandang sesama manusia, menggunakan keutuhan harkat serta martabanya. Itu pun masih wajib ditingkatkan kepada cinta Ilahi (marhamah, agape), suatu cinta kepada sesma manusia misalnya cinta kepa diri sendiri, disertai dengan ikatan batin yang nrimo buat berbuat baik pada sesama manusia itu.

Dalam deretan perkembangan agama Semitik, cinta agape itu inti dari ajaran Allah melalui Nabi Isa Almasih, sebagaimana terungkap dalam khutbah menurut atas Bukit Zaitun. Demikian pula segi ketaatan pada aturan serta aturan adalah ajaran Allah melalui Nabi Musa, sebagaimana terungkap melalui pertemuannya menggunakan Tuhan pada atas Gunung Sinai. Semaunya itu membimbing kita pada pengertian rakyat madani yg lengkap serta sempurna, menggunakan perlindungan absolut kepada kesucian hayati, harta, serta kehormatan manusia (al-dima, alamwal, al-a’radl), sebagaimana diungkapkan sang Nabi Muhammad pada Pidato Persiapan di Arafah. Nialai-nilai humanisme universal yang dikukuhkan sejak dari Bukit Sinai, terus ke Bukit Zaitun dan lalu padang Arafah ituu kini sudah sebagai milik insan terbaru nir akan melupan Thomas Jefferson yang menyampaikan kembali nila-nilai kesucian manusia itu pada frasa Inggris, live, liberty, pursuit, of happiness pada bagian awal deklarasi kemerdekaan Amirika, atau frasa lives, fortunes, sacred honor dalam bagian paling ujung dekalrasi itu. Dan sejalan menggunakan prinsip-prinsip sebagaimana dipaparkan secara singkat pada atas, kita harus bersedia belajar serta mengambil pelajarandari mana saja, atas dasar pandangan kesucian kemanusia universal.

Dan, itulah seluruh impian kita menciptakan mnusia Indonesia Baru yang adil, terbuka serta demokratis. Lantaran nir terdapat yg instan dalam usaha akbar misalnya itu, maka kita dituntut buat sabar, konsisten, dan tidak terkena perilaku negatif tergesa-gesa yg nir dalam tempatnya (unduly haste).

Dalam rakyat Indonesia baru nir boleh lagi ada gerombolan warga yang terpinggirkan. Semuanya wajib ikut dan dan diikutsertakan, menggunakan hak serta kewajiban yang sama. Penderitaan harus dipikul bersama, dan keberhasilan harus dibagi homogen. Kita harus bertekad menyelesaikan masalah kita menjadi bangsa sekali ini serta buat selamanya, insya Allah. Hal itu, dapat dicapai apabila kita menjunjung tinggi nilsai-nilai humanisme universal, menghormati kesepakan-konvensi nasional misalnya konstitusi, undang-undang , hukum, dan anggaran, bahkan kesepakatan -konvensi. Kita wajib setia kepada raison d’etre kita rendiri sebagai bangsa, terutama sebagaimana tercantum sebagai nilai-nilai kebangsaan dallam mukadimah UUD 1945, serta jua moto kita Bhinika Tunggal Ika, Insya Allah.

SOAL SEMESTER GANJIL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS 9

SOAL SEMESTER GANJIL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SMP KELAS 9

TAHUN PELAJARAN 201./201.


1.bunyi ayat ke lima berdasarkan Surat At-Tin adalah …


a. .وَهٰذَا الْبَلَدِالْاَمِيْنَ
b.وَطُوْرِ سِيْنِيْنَ
c.ثُمَّ رَدَدْنٰهُ اَسْفَلَ سَافِلِيْن
d.فَمَا يُكَذِّبُكَ بَعْدُ بِالدِّيْنِ
.
2.لَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ فِى اَحْسَنِ ....kelanjutan ayat disamping ini adalah …
a.مَمْنُوْنٍ
b.سَافِلِيْن
c.تَقْوِيْمٍ
d.الحٰكِمِيْنَ



3.فَمَا يُكَذِّبُكَ بَعْدُ بِالدِّيْنِArti dari ayat disamping adalah …
a.sungguh kami sudah menciptakan insan dalam bentuk yg sebaik-baiknya
b.bukankah Allah hakim yg paling adil
c.maka apakah yang menyebabkan kamu mendustakan (hari) pembalasan setelah (adanya warta-berita) itu.
d.maka kami kembalikan beliau ke tempat yg serendah-rendahnya.

4.فَلَهُمْ اَجْرٌغَيْرٌ مَّمْنُوْنٍTerjemahan lafal yang digaris bawah adalah …
a.tidak berulang-ulang
b.tidak sampai
c.tidak terhingga
d.Tidak putus-putusnya


5.arti berdasarkan QS.at-Tin ayat ke 5 ada pada bawah ini,yaitu …
a.sungguh, kami telah membentuk insan dalam bentuk yang sebaik-baiknya.
b.kecuali bagi orang yg beriman serta beramal sholeh maka bagi mereka pahala yg nir ada putus-putusnya.
c.Kemudian kami kembalikan beliau ke tempat yg serendah-rendahnya
d.bukankah Allah SWT hakim yang paling adil
6.nabi yg berkomunikasi langsung menggunakan Allah SWT di bumi ini (pada Bukit Sinai) merupakan nabi …
a.ibrahim as
b.musa as
c.isa as
d.yusuf as


7.surat At-Tin menjelaskan mengenai kedudukan insan serta …
a.keadilan Allah
b.kasih sayang Allah
c.kekuasaan Allah
d.qada’dan Qodar Allah

8.مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا ... سَهَلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقًا اِلَى الْجَنَّةَPotongan hadits yg sempurna buat melengkapi hadits tersebut adalah ....
a.عِلْمًايَلْتَمِسُ فِيْهِ
b.فِى السَّمَوَاتِيَسْتَغْفِرُ لَهُ مَنْ
c.وَدِرْهَمًايَبْتَغِى دِيْنَرًا
d.عِلْمًايَلْتَمِسُ بِهِ



9.وَ اِنَّ الْمَلۤا ئِكَةُ ... لِطَلِبِ الْعِلْمَKata yang sempurna buat melengkapi hadits tadi merupakan ....
a.كَفَضْلِ الْقَمَرَ
b.لم يرثو العم
c.لَتَضَعُ اَجْنِحَتَهَا
d.لَمْ يَسْتَغْفِرُ لَهُ



10.اُطْلُبُ اِلْعِلْمَ مِنَ الْمَهْدِ اِلَى اللَّحْدِArti hadits pada samping merupakan .....
a.tuntutlahilmu hingga ke negeri Cina.
b.Tuntutlah ilmu menurut buaian sampai ke liang lahat
c.tuntutlah ilmu supaya menjadi orang yg berkwalitas
d.tuntutlah ilmu pada mana  saja kamu berada

11.menuntut ilmu harus atas setiap orang Islam. Hadis yg sempurna buat terjemahan tersebut adalah …
a.وَلَوْبِصِيْنَاُطْلُبُو اِلْعِلْمَ
b.مَنْ اَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِاالْعِلْمٌ
c.اُطْلُبُوْا الْعِلْمَ مِنَ الْمَهْدِ اِلَى اللَّحْد
d.طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلٰى كُلِّ مُسْلِمٍ

12.ilmu yg kita cari merupakan ilmu yang …
a.dapat mengantarkan buat jadi pegawai
b.dapat menciptakan orang kaya
c.dapat menjamin kita sejahtera
d.Dapat bernanfaat dan berguna buat sukses dunia akherat

13.pakhasan seorangguru yang sudah mengajar hampirdua puluh tahun, beriman serta banyak berbuat kebaikan, diantara siswa-muuridnya sudah banyak berhasil..bila pak Hasan meninggal kelak, maka pahalanya …
a.terputus
b.ditolak
c.berkuramg sedikit demi sedikit
d.tidak pernah putus


14.بِهِعِلْمٍ يَنْتَفَعُPernyataanyang tepat sesuaidengan kalimat pada atas adalah ....
a.ilmu sangatmahal harganya, maka carilah ilmu
b.ilmu lebih mulia dari pada harta
c.Ilmu yg berguna adalah amal yang nir pernah putus pahalanya
d.tuntutlah ilmu dari buaian sampai ke liang kubur

15.menurut bahasa kiamat merupakan ......
a.kemenangan
b.Kebangkitan
c.perjanjian
d.pertemuan


16.iman kepada hari kiamat merupakan rukun iman yg ke …
a.pertama 
b.ke tiga                  
c.ke dua
d.Ke lima

17....... وَاَنَّ اللهَ يَبْعَثُ مَنْ فِى Kelanjutan ayat tadi adalah …
a.الْقُبُوْرِيْ
b.الْقُبُوْر

c.الْقُبُوْرَا
d.الْقُبُوْ


18.وَ اَنَّ السَّاعَةً أَتِيَةٌ Arti berdasarkan rabat ayat tadi merupakan …
a.dan sesungguhnyahari kiamat itu niscaya datang
b.dan sesungguhnya hari kiamat itu niscaya berlalu
c.dan sesungguhnya hari kiamat itu pasti terjadi
d.dan sesungguhnya hri kiamat itu pasti ada

19.setiap insan akan ditimbang amalnya yg telah dikerjakan pada global pada …
a.yaumul Ba’as
b.yaumul Jaza
c.yaumul Mizan
d.yaumul Hisab

20.salah satufungsi serta hikmah iman kepada hari akhir merupakan sebagai ....
a.pencegahperbuatan jahat
b.bahan pertimbangan pada bertindak
c.pedoman hidup
d.pengikat ukuwah Islamiyah
21.orang yangtimbangan amal kejelekannya lebih berat dari amal kebajikannya, akan memperoleh balasan terakhir pada …
a.surga
b.neraka

c.siratal mustaqim
d.mizan

22.sikap menerima segala ketentuan Allah menggunakan ikhlas tanpa meninggalkan ikhtiar disebut …
a.toleransi
b.Qana’ah
c.tasamuh
d.istiqomah


23.di bawah ini manakah yg memperlihatkan rabat dalil tentang qona’ah ?
a.قُلْ يۤااَيُّهَا الْكٰفِرُوْنَ
b.وَاعْتَصِمُوْابِحَبْلِ اللهِ
c.وَتَعَاوَنُوْا عَلٰى الْبِرِّ
d.وَقَنَعَهُ اللهُ بِمَا أَتَهُ

24.seseorangyang memiliki sifat qona’ah merupakan …
a.ihwan ingin memiliki karunia misalnya yg diterima Ahmad
b.mini melihat ke atas dalam urusan dunia
c.Hamidah menerima cobaan menggunakan nrimo serta berusaha mencari jalan keluarnya
d.roni senang melihat Ahmad menerima rezeki berlimpah.

25.kita diperintahkan buat saling menghormati, saling menghargai dan tolong menolong sesama muslim juga non muslim. Sikap misalnya ini disebut …
a.Tasamuh                  
b.qona’ah 
c.salamah
d.istiqomah


26.di bawah ini manakah yang menunjukkan dalil konduite tasamuh
a.قُلْ هُوَ اللهُ اَحَدٌ
b.قُلْ يۤااَيُّهَا الْكٰفِرُوْنَ
c.وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوٰى
d.قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ

27.anak yg mempunyai sikap tasamuh adalah
a.marwan cuwek saja melihat Leo yg jatuh berdasarkan sepeda, karena Leo bukan muslim
b.sastro menyumbangkan pakaian layak pakai pada ucok waktu dia terkena musibah banjir meskipun mereka tidak sama suku
c.robert minum eskrim pada depan Ali yang sedang berpuasa
d.andi nir ikut menengok Budi yg sakit lantaran mereka tidak sama suku serta bahasa

28.untuk mewujudkan sifat tasamuh dalam bermasyarakat, harus dicapai dengan rukun dan hening serta penuh pencerahan. Untuk itu, engkau harus …
a.bebas melakukan apa saja
b.pilih-pilih dalam berteman
c.suka menjelaskan bangsa lain
d.Berbuat baik pada setiap orang.

29.disunahkan untuk melakukan aqikah dalam seorang bayi yang baru lahir pada hari …
a.pertama 
b. Ke tiga 
c.ke lima
d.ke tujuh

30.berikut ini tata cara penyembelihan hewan kurban yg sahih yaitu …
a.membaca alquran
b.membaca basmalah
c.membelakangi kiblat
d.membaca shalawat

31.فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْAl-Qur’an surat Al-Kaustar dalam ayat ke 2 tadi mengungkapkan mengenai perintah …
a.aqiqah   
b.zakat
c.puasa
d.qurban


32.hukum aqikah merupakan sunah muakad bagi orang tua terhadap anaknya. Baik laki-laki atau wanita buat anak (bayi) laki-laki disembelihan ..ekor kambing yg sudah mencapai umurnya.
a.Dua  
b.tiga
c.empat
d.lima


33.melaksanakan kurban yg pertama kali terjadi pada zaman Nabi …

a.adam  
b.sulaiman
c.Ibrahim
d.muhammad SAW


34.yang termasuk salah satu disparitas antara aqiqah serta qurban adalah …
a.hukum melaksanakan aqiqah dan qurban
b.waktu penyembelihannya
c.pembagian daging aqiqah serta qurban
d.hewan yg disembelih sama

35.قَالَ اُمِرْتُ بِاالنَّحْرِ وَهُوَ سُنَّةُ لَكُمْHadis di atas menyebutkan tentang aturan melaksanakan kurban yaitu…
a.Sunah    
b.wajib
c.makruh
d.haram


36.berkunjung ke Baitullah buat melaksanakan ibadah dengan kondisi-syarat tertentu dan waktunya ditentukan dianggap …

a.umrah     
b.Haji
c.ziarah
d.tamasya


37.syarat-kondisi Haji antara lain merupakan istito’ah yg merupakan …
a.pandai 
b.dewasa
c.Mampu
d.cerdas


38.berikut ini yang tidak termasuk rukun haji merupakan …

a.membaca talbiyah
b.ihram
c.wukuf
d.tawaf.


39.dalam aplikasi Umrah terdapat beberapa rukun yg harus dilakukan antara lain adalah Sa’I ialah …
a.berlari kecil dari kota Mekah ke kota Madinah
b.berlari mini berdasarkan bukit Mina ke bukit Arafah
c.berlari kecil menurut Ka’bah ke sumur Zam-zam
d.Berlari kecil berdasarkan bukit Sofa berakhir di bukit Marwa

40.membaca Talbiyah dalam aplikasi Haji serta Umrah termasuk …
a.Sunnah
b.wajib
c.makruh
d.haram


41.dalam aplikasi Haji ada larangan-embargo yg harus ditinggalkan, maka apabila yang bersangkutan melanggar embargo tersebut maka …
a.membayar zakat
b. Membayar infak
c.dam
d.membayar sedekah


42.وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلاterjemahan ayat pada samping merupakan Allah mewajibkan semua umat manusia buat melaksanakan ibadah Haji ke Baittullah bagi yang bisa. Hal tersebut tertuang pada …

a.QS.ali-Imran 97 
b.qs.ali-Imran 197
c.qs.al-Baqarah 97
d.qs.al-Baqarah 197


43.berikut ini yg bukan termasuk fungsi melaksanakan ibadah Haji merupakan …
a.mempererat ukhuwah Islamiyah antara sesame Muslim
b.menumbuhkan semangat berkurban baik tenaga, waktu juga biaya
c.memperkuat iman dan tawa kepada Allah Swt
d.adanya rasa individual antar ras bangsa dan negara

44.penyebaran kepercayaan Islam di Indonesia berjalan dengan damai, karena menggunakan cara …

a.perdagangan serta dakwah
b.perdagangan serta pernikahan
c.perdagangan perikrutan
d.perdagangan dan anugerah kerja


45.di wilayah Ternate dan Tidore agama Islam dibawa serta disebarkan sang …

a.syekh Mansyur 
b.raden Rahmad
c.fatahilah
d.syeh Burhanuddin


46.jalan penyiaran kepercayaan Islam ke Nusantara yg benar merupakan …
a.mekah – Damaskus – Bagdad – Aden – Nusantara
b.Mekah – Damaskus – Bagdad – Delhi – Nusantara
c.mekah – Damaskus – Aden – Delhi – Nusantara
d.mekah – Delhi – Jedah – Aden – Nusantara

47.bersaman menggunakan masuknya serta berkembangnya kepercayaan dan kebudayaan Islam pada Indonesia, maka terjadilah akulturasi antara kebudayaan lokal menggunakan kebudayaan Islam yg memperkaya kebudayaan Indonesia. Salah satu contoh akulturasi tersebut merupakan Masjid Agung Demak. Ciri khas bangunan masjid Agung Demak yg sangat menonjol adalah ..
a.adanya bedug masjid
b.atap tumpang dalam masjid
c.ukiran dalam pintu masjid
d.ukiran pada mimbar masjid

48.dalam penyebaran ajaran Islam Wali songo giat melakukan dakwah. Wali songo yang menjadi peletak dasar kerajaan Banten merupakan…
a.sunan Kalijaga 
b.sunan Kudus
c.sunan Ampel
d.Sunan Gunung jati


49.raja pertama berdasarkan kerajaan Aceh adalah

a.sultan Iskandar Tani 
b.sultan Iskandar Muda
c.Sultan Ali Muhayat Syah
d.sultan Muhammad Syah

50.raden Fatah memerintah kerajaan Demak sejak…
a.1500 – 1518 M   
b.1450 – 1455 M
c.1435 - 1445 M
d.1519 – 1600 M