ARAH DAN DESAIN PENGEMBANGAN KURIKULUM K13 PENDIDIKAN KESETARAAN TERBARU 2018

Cara flexi----Sebagaimana kita ketahui bersama, Kurikulum dikembangkan sejalan menggunakan tantangan dan dinamika yang dihadapi oleh rakyat dalam jamannya. Pengembangan kurikulum harus mempertimbangkan ciri serta kesiapan siswa, mengingat  timgngginya keragaman latar belakang keluarga serta warga loka tumbuh kembang siswa. Hal ini sejalan dengan pendekatan pengembangan kurikulum pendidikan kesetaraan bahwa pendidikan kesetaraan diperuntukkan buat mengatasi perkara putus sekolah, atau droup-out, atau dislokasi peserta didik dari sekolah formal karena banyak sekali karena. Selain itu, pendidikan kesetaraan jua diharapkan karena masalah keterbatasan akses, atau ke dakbisaan mencapai asa memasuki sekolah formal, karena keterbatasan loka atau ruang di sekolah formal dalam menampung angkatan peserta didik yang terus bertambah. Lebih menurut itu, pendidikan kesetaraan jua dibutuhkan sebagai penciptaan ruang kreatif, atau arena sosial atau arena publik yang kreatif dan produktif, atau sebagai pendidikan cara lain untuk menumbuhkan kewirausahaan, keterampilan spesifik, kecakapan hayati khusus dalam bidang-bidang tertentu, serta kemampuan memasuki global kerja. Kurikulum pendidikan kesetaraan dikembangkan menggunakan melakukan kontekstualisasi Kurikulum 2013 pendidikan formal melalui konseptualisasi, rincian materi, kejelasan ruang lingkup, deskripsi kata kerja operasional, serta rumusan kalimat. Kontekstualisasi permanen mengacu pada baku komp etensi lulusan misalnya yg terdapat pada pendidikan formal. Kurikulum 2013 memiliki dimensi pengetahuan, melatih keterampilan yang berorientasi pada pemahaman dan pengalaman sosial serta prakk, dan memperkuat komitmen publik siswa melalui proyek-proyek keterlibatan sosial. 

Unit pertama menurut Modul 1 Kontekstualisasi Kurikulum Pendidikan Kesetaraan menargetkan peserta pembinaan mampu: 
  • Memahami strategi pengembangan kurikulum pendidikan kesetaraan dengan memperhatikan target peserta didik serta permasalahannya, program prioritas yg dikembangkan buat mengatasi konflik, serta proses pemberdayaan dalam pendidikan kesetaraan.
  • Membedakan grup generik dan grup spesifik dalam struktur kurikulum kesetaraan. 
  • Memahami prinsip dan taktik kontekstualisasi kurikulum pendidikan kesetaraan gerombolan generik.

DESAIN PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN KESETARAAN

Mengikuti hasil  data berdasarkan Badan Pusat Sta s k terkait  tingkat pendidikan yang  nir berbanding lurus menggunakan taraf keterserapan ke global kerja, ditunjukkan bahwa dalam tahun 2015 pengangguran lulusan Sekolah Menengah Atas sebanyak 21,88% menempa  posisi ter nggi kedua setelah lulusan SD (24,15%) dari total 17.300.019 penduduk usia 15 tahun atau lebih yg menganggur (Agus Suwignyo pada Kompas, 2018). Lebih lanjut Agus Suwignyo menegaskan kalau banyaknya energi kerja dalam kelompok lulusan Sekolah Dasar dan SLA ini mungkin menjadi faktor mengapa pengangguran ter nggi menurut gerombolan penduduk menggunakan dua kategori pendidikan tadi. Kond isi itu bukan hanya lantaran mutu, tetapi jua karena keterbatasan akses dan keberlanjutan pend idikan yg menjadi penyumbang bagi rendahnya daya saing bangsa. Pertarunga putus sekolah, pengangguran, kemiskinan ini adalah tantangan bagi pendidikan kesetaraan. Keberadaan pendidikan kesetaraan mempunyai dua makna ke daksetaraan, yaitu, pertama ke daksetaraan secara sosial, ekonomi, dan budaya dalam masyarakat, serta kedua, ke daksetaraan pada akses dalam pendidikan. Dengan kondisi seper  ini maka pendidikan kesetaraan didesain menggunakan memperha kan kondisi-kondisi khusus dan varia f menurut siswa, keterkaitan menggunakan vokasi, memberikan legalitas akademis sehingga sanggup mengakses dalam peluang pekerjaan serta peningkatan karir masa depan. Untuk itu, pada bawah ini akan dipaparkan rancangan atau desain kurikulum pendidikan kesetaraan dengan perspek f pad a strategi pemberdayaan serta permanen mengacu dalam pengembangan Kurikulum 2013.

Desain Pengembangan Kurikulum 2013 Memasuki peradaban abad 21, terjadi pergeseran kerangka berpikir pembangunan menurut pembangunan berbasis Sumber Daya Alam (SDA) menuju pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM). Ini membutuhkan penanganan tersendiri menurut kebijakan dan praktik pendidikan pada Indonesia. Merespon kebutuhan itu, pemerintah sudah menyempurnakan Kurikulum 2006 menjadi Kurikulum 2013 yg secara khusus dimaksudkan buat mempersiapkan generasi baru bangsa supaya memiliki kemampuan menjadi eksklusif orang dewasa serta masyarakat negara yg berpengetahuan, berketerampilan, mempunyai perilaku religius, e ka sosial yg tinggi, serta penuh tanggungjawab terhadap perkembangan diri dan masyarakatnya untuk menopang pembangunan bangsa (Inspirasi Pembelajaran serta Penilaian Mata Pelajaran Sosiologi, 2016). 

Ide kurikulum merupakan komponen kurikulum yang menjawab secara fi losofi s, teori s, prinsip, model buat membuatkan potensi peserta didik menjadi kualitas yg diinginkan. Ide Kurikulum 2013 merujuk dalam fi losofi  Pancasila serta berakar dalam budaya yang majemuk atau bhinneka. Secara teori k serta prinsip belajar, Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis karakter, pengetahuan serta kemampuan kogni f  nggi dan ketrampilan  nggi, berbasis lingkungan budaya-sosial-ekonomi-teknologi, membudayakan masyarakat pada sekitarnya, men gembangkan kemampuan abad ke-21, peserta didik belajar ak f, peserta didik adalah subjek pada bel ajar, serta kebiasan belajar sepanjang hayat (Hamid Hasan, 2018). Selanjutnya Hamid Hasan mengungkapkan bahwa desain Kurikulum 2013 adalah desain kurikulum berbasis kompetensi yg integra f, yaitu semua aktivitas pembelajaran ditujukan buat pengembangan karakter, ilmu, teknologi, seni, serta penggunaan ilmu. Untuk mengintegrasikan pendidikan karakter, disiplin ilmu/teknologi/seni, dan penggunaan ilmu dipakai Kompetensi In  (KI) yaitu kompetensi yang mengikat semua isi atau Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran. KI meliputi empat aspek pen ng, yaitu penumbuhan perilaku religius (KI-1), pengembangan e ka sosial (KI-2), dominasi pengetahuan (KI-3), dan prak k pengetahuan atau keterampilan (KI-4). Melalui keemp at Kompetensi In  tersebut, diharapkan proses pembelajaran sanggup membuatkan kemampuan peserta didik sebagai pewaris dan pengembang budaya bangsa dalam kapasitasnya seb agai orang dewasa atau rakyat negara yg bertanggungjawab terhadap perseteruan sosial serta tantangan yang dihadapi bangsa (Inspirasi Pembelajaran dan Penilaian Mata Pelajaran Sosiologi, 2016). Pelaksanaan Kurikulum 2013 membutuhkan perubahan pola pikir dalam proses pembel ajaran yg menekankan pada pembelajaran ak f buat mencapai penguasaan ilmu penget ahuan (Knowledge/K) yang memadai, dan dijalankan pada prak k pengetahuan buat pengembangan keterampilan (Skill/S) dan menumbuhkan perilaku religius serta e ka sosial yg  nggi (A  tude/A) dalam siswa. Sedangkan hasil menurut proses pembelajaran atau pemanfaatan nan nya akan ditampilkan sang siswa dari a  tude atau sikap (A), serta skill (S) atau keterampilan yg mumpuni, serta penguasaan pengetahuan atau knowledge (K) yang memadai. Gambaran mengenai pembentukan  ga dimensi kompetensi dalam proses pembelajaran serta pemanfaatan hasil belajar adalah sebagai berikut.

Pencapaian kompetensi itu hanya bisa diperoleh jika terdapat koherensi kurikulum. Kurikulum yg baik secara konten jika  dak disertai penger an dan kemampuan bagi aktornya buat menghidupinya pada pengalaman pula  dak akan dapat dijalankan. Konten yang paripurna, keaktoran yang kompeten juga akan mengalami kesulitan apabila  dak ditopang oleh jaminan ins tusional yang selaras dengan jiwa dan kerangka berpikir kurikulum yg dimaksud. Dengan dem ikian, konsistensi serta koherensi dalam kurikulum melipu  beberapa dimensi dasar. Pertama, dimensi material yang melipu  rentang tekstual elemen kurikulum mulai berdasarkan paradigma, konsep dasar kurikulum sampai penjabaran kurikulum itu ke pada mata pelajaran-mata pelajaran. Dim ensi kedua merupakan dimensi keagenan dan dimensi ins tusional pada kurikulum. Dimensi keagenan menyangkut pelaku atau aktor-aktor yang menghidupkan kurikulum itu dalam pengalaman atau prak k, pada hal ini guru atau pendidik serta peserta didik. Dimensi ke ga men yangkut ins tusi yg mendukung supaya kurikulum itu bisa dihidupkan sebagai praktik yakni sekolah atau satuan pendidikan (Robertus Robert, 2015). Hubungan tiga dimensi supaya terjaga konsistensi dan koherensi kurikulum dapat digambarkan menjadi berikut.

Pendidik memiliki peran yang sangat krusial dalam praktik pendidikan lantaran fungsinya pada menghidupi kurikulum. Oleh karenanya, pendidik idealnya bisa membentuk ruang pembelajaran yang kri s, emansipatoris, dan mendorong siswa bergairah pada praktik pengetahuan dengan terlibat pada pemecahan perkara di rakyat. Pendidikan yg humanis akan terselenggara apabila pendidik menjalankan fungsi serta perannya secara optimal sebagai agensi perubahan dalam proses transformasi serta peningkatan kualitas pendidikan.

Kontekstualisasi Kurikulum Pendidikan Kesetaraan Pendidikan kesetaraan diperlukan terutama untuk mengatasi masalah putus sekolah, atau droup-out, atau dislokasi peserta didik menurut sekolah formal lantaran berbagai sebab. Selain itu, pendidikan kesetaraan jua diharapkan karena kasus keterbatasan akses, atau ke dakbisaan mencapai asa memasuki sekolah formal, lantaran keterbatasan tempat atau ruang pada sekolah formal dalam menampung angkatan peserta didik yang terus bertambah. Lebih berdasarkan itu, pendidikan kesetaraan pula dibutuhkan sebagai penciptaan ruang krea f, atau arena sosial atau arena publik yang kreatif dan produktif, atau menjadi pendidikan alternatif buat menumbuhkan kewirausahaan, keterampilan spesifik, kecakapan hayati khusus pada bidang-bidang eksklusif, dan kemampuan memasuki global kerja (Naskah Akademik Pendidikan Kesetaraan, 2015). Selanjutnya menggunakan melihat latar peruntukkan pendidikan kesetaraan buat mengatasi mas alahmasalah yang dihadapi siswa, pada naskah akademik (Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan serta Kesetaraan, 2015) dijelaskan bahwa acara prioritas pendidikan kesetaraan adalah, pertama, adalah program setara yaitu kualitas lulusan setingkat menggunakan pendidikan formal. Dalam hal ini pendidikan formal juga pendidikan non formal atau pendidikan kesetaraan merupakan forum pendidikan yang sama-sama diorientasikan unt uk tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa. Kedua, merupakan program spesifik yaitu muatan pemberdayaan dimaksudkan buat memberdayakan atau memampukan peserta didik mengatasi kerentanan-kerentanan sosial-ekonomi dihadapi. Pendidikan merupakan praktek pemb entukan kepribadian yang berdikari, otonom, penuh percaya diri pada ber ndak, serta sekaligus menjadi praktek rekayasa sosial atau pembangunan komunitas. Sedangkan muatan keterampilan dimaksudkan sebagai programprogram spesifik sesuai karakteris k kelompok sas aran yang dihadapi. Muatan keterampilan ini diberikan supaya siswa terutama usia prod uk f memiliki keterampilan atau kecapakan hayati untuk berdikari serta tampil menjadi masyarakat yg ak f dan berkonstribusi bagi masyarakatnya. Pendidikan kesetaraan mempunyai misi spesifik buat mengatasi masalah-masalah yang dihadapi peserta didik, kualitas lulusan pendidikan kesetaraan haruslah setara dengan pendidikan form  al. Standar kelulusan keduanya perlu ditempatkan dalam  ngkatan yang setara. Penentuan baku kualitas lulusan itu dilakukan menggunakan mengacu dalam pendidikan formal namun perlu dikontekstualisasikan menggunakan perkara, tantangan serta kebutuhan yang dihadapi pendidikan kesetaraan, seper  untuk menaikkan pengetahuan serta keterampilan khusus sesuai potensi sumb erdaya insan, sumberdaya alam, peluang dunia kerja, dan kecakapan hidup buat mengisi ketersediaan ruang publik dampak kemajuan teknologi komunikasi pada abad 21 dengan berb agai krea vitas sosial-ekonomi. Mengingat peluangnya yg begitu terbuka itu, pendidikan kes etaraan disini bisa dimaknai bukan hanya sebagai pendidikan alterna f buat mengatasi mas alah, namun pula bersifat futuris k buat menaikkan kualitas hidup dan mendorong perkembangan kemajuan rakyat (Kontekstualisasi Kurikulum Pendidikan Kesetaraan Paket C Mata Pelajaran Sosiologi, 2017). Program setara menggunakan pendidikan formal pada pendidikan kesetaraan dikembangkan melalu kontekstualisasi kurikulum. Kontektualisasi dilakukan agar gampang dioperasionalisasikan dan diwujudkan pada pada praktik penyelenggaraan pendidikan kesetaraan. Prinsip yg digunak an pada melakukan kontekstualisasi diadaptasi menggunakan kasus, tantangan, kebutuhan serta karakteris k pendidikan kesetaraan, yaitu: (1) memas kan kompetensi dasar pendidikan kes etaraan setara atau equivalen menggunakan kompetensi dasar pendidikan formal; (dua) membuahkan rum usan atau deskripsi kompetensi lebih operasional; dan (tiga) memberikan tekanan spesifik rumusan kompetensi pada aspek pengetahuan, keterampilan dan perilaku agar mampu dicapai sesuai kebutuhan yang diperlukan, sehingga bisa membuahkan pendidikan kesetaraan bisa berperan menjadi pendidikan alternatif untuk memecahkan masalah sekaligus futuris k pada peningkatan kualitas serta pengembangan pendidikan. 


ANALISIS KONTEKS PENDIDIKAN KESETARAAN

Penyelenggaraan pendidikan buat aplikasi kurikulum yang telah disusun harus mencapai  ngat pengaruh fi tas yang  nggi. Ar nya pendidikan tadi menjawab kebutuhan riil menurut peserta didik akan peningkatan aspek pengetahuan keterampilan dan perubahan perilaku yg dikehendaki. Untuk itu pen ng dilakukan pemetaan kondisi awal akan forum penyelenggara, calon peserta didik, sumberdaya alam, sumberdaya manusia dan kelembagaan di sekitarnya. Analisis sosial adalah langkah yang pen ng buat penyelenggaraan pendidikan kesetaraan, terutama bila ditujukan untuk siswa yang sudah dewasa, serta diarahkan buat pemberdayaan dan kemandirian. Kondisi peserta didik sangat unik, mereka ditentukan sang hayati, kondisi sosial budaya di lingkungan masyarakatnya dan mengelola sumberdaya alam yang terdapat pada sekitarnya. Analisis kontekstual memberikan arah sinkron kebutuhan serta kekhasan syarat siswa. Tidak mungkin gerombolan siswa dalam kelompok masyarakat pantai mendapatkan fasilitas serta desain layanan pendidikan kesetaraan sebagaimana mereka yang berada di lingkungan pedesaan berbasis pertanian, demikian halnya dengan kondisi pinggiran perkotaan. Pengalaman hidup dan profi l lain peserta didik berbasis gender pula pen ng diperha kan. Perempuan  dak sanggup dipercaya memiliki kebutuhan akan pengetahuan dan keterampilan hidup buat pemberdayaan yg sama menggunakan pria. Peran dan pandangan tradisional lokal yang tumbuh di rakyat pen ng buat diper mbangkan. Analisis konteks sepenuhnya dipengaruhi oleh paradigma pendidikan yg dipakai. 

Dalam konteks pendidikan kesetaraan ini, kerangka berpikir yang digunakan merupakan pemberdayaan guna kemandirian. Perlu diingat bahwa pendidikan pemberdayaan adalah sebuah konsep yg kompleks,  dak sanggup hanya dimaknai sebagai keterampilan bisnis secara ekonomi, tetapi juga sanggup berar  membentuk rekanan sosial agar bisnis produk f ekonomi menjadi berkelanjutan. Serta poly sektor penghidupan warga lainnya. Ada beragam metode dan piran  untuk melakukan analisis konteks terkait Pendidikan kesetaraan. Yang paling sering serta dipercaya rela f gampang dilakukan merupakan analisis SWOT atau Kekepan, menggunakan melihat faktor internal penyelenggara, yakni kekuatan dan kelemahan, dan faktor ekternal, yakni peluang serta ancaman. Dari temuan ke empat faktor analisis tadi, akan sebagai dasar penyusunan prioritas aktivitas sinkron dengan kondisi riil yang dihadapi, menjadi planning aksi pendidikan kesetaraan yg efektif sebagaimana yg dibutuhkan.


Demikian mengenai arah dan desain pengembagan kurikulum K13 Pendidikan Kesetaraan terkini tahun 2018, semoga berguna. Terimakasih.



PUSTAKA ACUAN 


Cendekiawan Berdedikasi. 25 Juni 2015. Kompas, hlm. 33. Direktorat Pendidikan Keaksaraan serta Kesetaraan, Ditjen. Paud serta Dikmas, Kementerian Pendidikan serta Kebudayaan. 2015. Naskah Akademik Pendidikan Kesetaraan. Jakarta. Direktorat Pendidikan Keaksaraan serta Kesetaraan, Ditjen. Paud dan Dikmas, Kementerian Pendidikan serta Kebudayaan. 2017. Kontekstualisasi Kurikulum 2013 Pendidikan kesetaraan Paket C Mata Pelajaran Sosiologi. Jakarta. Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kementerian Pendidikan serta Kebudayaan. 2016. Inspirasi Pembelajaran serta Penilaian Mata Pelajaran Sosiologi. Jakarta. Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kementerian Pendidikan serta Kebudayaan. 2016. Naskah Konsep Dasar Peneli an Profi l Lulusan Pendidikan Dasar Terhadap Pembangunan Manusia Dalam Rangka Kebijakan Kurikulum Masa Depan. Jakarta. Robert, Robertus. 2015. Arah Perbaikan Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Sosiologi. Jakarta. Suwignyo, Agus. 2 Mei 2018. Tantangan Pendidikan Kita. Kompas, hlm. 6. 

MODUL PEMBELAJARAN KURIKULUM K13 PENDIDIKAN KESETARAAN TERBARU 2018

Cara flexi-----Pendidikan kesetaraan mempunyai keliru satu karakteristik, yang yaitu keluwesan  (flexibility) pada pencapaian kompetensi dasar yang ditentukan seperti;  pengelolaan ketika dan tempat belajar, dan pengelolaan kerangka berpikir, pend ekatan, taktik, teknik, serta metode pembelajaran yg diadaptasi dengJadwal
an situasi dan syarat. Teknik deliveri pembelajaran yang diutamakan adalah belajar secara individual dan mandiri, selain melalui tatap muka dan tutorial melalui pendekatan pedagogi maupun andragogi

Modul adalah unit lengkap dan berdiri sendiri menjadi suatu “satuan pekerjaan” (unit of work) menurut suatu materi pembelajaran yg disusun secara sistematis, operasional serta terarah melalui penerapan pembelajaran yg hampir sepenuhnya berdikari,  nir bergantung dalam suatu metode pembelajaran apapun dalam rangka pengembangan sikap, keterampilan serta pengetahuan eksklusif, yang dilengkapi menggunakan panduan penggunaannya. Modul didesain dan disusun buat peserta didik melalui belajar berdikari atau setidaknya melalui bantuan orangtua pada anaknya atau donasi sahabat sejawat. 

Pembelajaran modul mempunyai beberapa keunggulan misalnya  pembelajaran lebih efek  dengan biaya lebih irit tanpa harus melalui tatap muka secara teratur, siswa bisa belajar tanpa harus mengganggu jadwal tugas serta tanggungjawabnya sehari hari, modul dapat dipakai secara individual, gerombolan kecil, maupun grup yg lebih besar . Penyajian materi ini mencakup  konsep modul, prosedur pengembangan modul, strategi pembelajaran modul serta kriteria pada memilih modul buat digunakan pada proses pembelajaran.

Kurikulum pendidikan kesetaraan yang jua diarahkan dalam pengembangan K13 (kurikulum 2013), dilengkapi dengan seperangkat modul beberapa berdasarkan mata pelajaran yg diajarkan secara khusus pada pendidikan kesetaraan paket A, B serta C.


Baca jua : Arah dan Desain Pengembangan kurikulum K13 Pendidikan Kesetaraan Terbaru 2013. di sini !!


Demikian tentang modul pembelajaran kurikulum K3 Pendidikan Kesetaraan modern 2018.



Download Modul Pembelajaran Kurikulum K13 pada sini :

Modul Pembelajaran Paket A

Modul Pembelajaran Paket B

Modul Pembelajaran Paket C




Sumber : Dirangkum berdasarkan Modul Pelatihan PCP Tutor Pendidikan Kesetaraan Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan serta Kesetaraan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini serta Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan serta Kebudayaan Tahun 2018



CONTOH JADWAL KEGIATAN PEMBELAJARAN PAKET C DI PKBM

Cara flexi---Dalam pengelolaan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), menjadi satuan pendidikan, PKBM melaksanakan aktivitas pembelajaran PAUD serta Dikmas, salah satu aktivitas atau acara yg dilakukan merupakan Program Paket C, baik paket C yg setara juga fungsional. Dalam acara paket C perlu adanya jadwal aplikasi pembelajaran yg disusun sinkron standar serta kebutuhan lembaga yang bersangkutan.

Berikut ini merupakan contoh Jadwal Kegiatan Pembelajaran Program Paket C pada PKBM sebagai berikut :


JADWAL KEGIATAN PEMBELAJARAN PAKET C PKBM……..
TAHUN AJARAN 2017/2018


Jadwal Pembelajaran Paket CIPS Semester 1 Tingkat lima, setara Kelas SMA
No.
Waktu
Minggu I
Minggu II
Minggu III
Minggu IV
Minggu V
1
13.00 – 13.30
Pengarahan
Pengarahan
Pengarahan
Pengarahan
Pengarahan
2
13.30 – 14.15
Geografi
Bahasa Indonesia
PKn
Bahasa Inggris
PAI
3
14.15 – 15.00
Geografi
Bahasa Indonesia
PKn
Bahasa Inggris
PAI
4
15.00 – 15.30
Istirahat
Istirahat
Istirahat
Istirahat
Istirahat
5
15.30 – 16.15
Ekonomi
Matematika
Sosiologi
Latihan UN
Seni Budaya
6
16.15 – 17.00
Ekonomi
Matematika
Sosiologi
Latihan UN
Sejarah





Jadwal Pembelajaran Paket CIPS Semester dua Tingkat 6, setara Kelas SMA
No.
Waktu
Minggu I
Minggu II
Minggu III
Minggu IV
Minggu V
1
13.00 – 13.30
Pengarahan
Pengarahan
Pengarahan
Pengarahan
Pengarahan
2
13.30 – 14.15
Geografi
Bahasa Indonesia
PKn
Bahasa Inggris
PAI
3
14.15 – 15.00
Geografi
Bahasa Indonesia
PKn
Bahasa Inggris
PAI
4
15.00 – 15.30
Istirahat
Istirahat
Istirahat
Istirahat
Istirahat
5
15.30 – 16.15
Ekonomi
Matematika
Sejarah
Sosiologi
Seni Budaya
6
16.15 – 17.00
Ekonomi
Matematika
Mulok
Sosiologi
Sejarah





Catatan :
- Hijau Jam pertama
- Merah Jam kedua

Demikian tentang model jadwal aktivitas Pembelajaran Paket C Setara Sekolah Menengah Atas di PKBM, Semoga Bermanfaat. Terimakasih.

APLIKASI PEMETAAN MUTU PAUD DAN DIKMAS TERBARU 2018

Cara flexi----Aplikasi pemetaan mutu PAUD dan Dikmas terkini tahun 2018, buat menaikkan mutu dan layanan PAUD serta Dikmas maka perlu dilakukan pemetaan, pada aplikasi pemetaan ini diperlukan Aplikasi yang dapat dilihat melalui situs pemetaan PAUD serta Dikmas Kemendikbud. 

Untuk mengetahui mutu acara PAUD dan Dikmas, pada tahun 2016 BP-PAUD serta Dikmas sudah melaksanakan pemetaan mutu yang hasilnya diinput melalui pelaksanaan pemetaan mutu yg telah dikembangkan oleh Setditjen PAUD dan Dikmas. Selanjutnya Sebagai langkah awal rangkaian aktivitas Pemetaan Mutu tahun 2018, maka BP-PAUD dan Dikmas pada semua Indonesia melaksanakan aktivitas Sosialisasi Aplikasi Pemetaan Mutu Tahun 2018 agar semua unsur yg terkait penjaminan mutu bisa memahami prosedur aplikasi dan penginputan dalam pelaksanaan pemetaan mutu.



Selamat Datang pada website Pemetaan Mutu yg diselenggarakan
Direktorat Jenderal PAUD & Dikmas Kemendikbud

Peningkatan mutu pendidikan merupakan sebuah komitmen Pemerintah Republik Indonesia yang diterapkan melalui aneka macam peraturan perundangan terkait sistem pendidikan nasional. Salah satu kebijakan yg sudah diambil merupakan diterbitkannya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Pendidikan Nonformal merupakan jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Lingkup Standar Nasional Pendidikan mencakup Standar Isi, Standar Proses, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana serta Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan, serta Standar Penilaian Pendidikan. Untuk penjaminan dan pengendalian mutu pendidikan sesuai menggunakan Standar Nasional Pendidikan dilakukan evaluasi, akreditasi, dan sertifikasi. Standar Nasional Pendidikan disempurnakan secara berkala, terarah, dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, serta global. Lihat, Buka dan Download aplikasi pada sini !!

Sumber serta Unduhan Download:
//pemetaanmutu.paud-dikmas.kemdikbud.go.id/


Copyright © 2016 Sekretariat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini serta Pendidikan Masyarakat.

CARA PENDAFTARAN UJI KOMPETENSI DALAM RANGKA INPASSING JABATAN FUNGSIONAL PAMONG BELAJAR

Cara flexi----Pendaftaran Uji Kompetensi Dalam Rangka Inpassing Jabatan Fungsional Pamong Belajar, Jabatan Fungsional Pamong Belajar merupakan jabatan yang memiliki ruang lingkup tugas, tanggung jawab, dan kewenangan buat melakukan aktivitas belajar mengajar, pengkajian acara, serta pengembangan contoh pendidikan nonformal serta informal pada unit pelaksana teknis /unit pelaksana teknis wilayah serta satuan pendidikan nonformal sesuai menggunakan peraturan perundang-undangan yg diduduki oleh PNS.

Persyaratan peserta uji kompetensi Inpassing Jabatan Fungsional Pamong Belajar:
  1. PNS yg memiliki pengalaman serta/atau masih menjalankan tugas di bidang pendidikan anak usia dini dan pendidikan rakyat berdasarkan Keputusan Pejabat yang berwenang;
  2. PNS yg masih menjalankan tugas jabatan sinkron menggunakan formasi Jabatan Fungsional Pamong Belajar dan sudah mendapatkan kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi;
  3. Pejabat pimpinan tinggi, administrator, dan pengawas yang mempunyai kesesuaian antara jabatan terakhir yg diduduki menggunakan Jabatan Fungsional Pamong Belajar;

Persyaratan peserta uji kompetensi
  • 3 (3) tahun sebelum batas usia purna tugas pada jabatan terakhir bagi pejabat pelaksana
  • 2 (dua) tahun sebelum batas usia pensiun dalam jabatan terakhir bagi administrator serta pengawas
  • 1 (satu) tahun sebelum batas usia pensiun pada jabatan terakhir bagi administrator yang akan menduduki jabatan fungsional pakar madya
  • 1 (satu) tahun sebelum batas usia pensiun dalam jabatan terakhir bagi pejabat pimpinan tinggi


Pamong Belajar BP PAUD DIKMAS
  • Dokumen kelengkapan pendaftaran
  • Pas foto ukuran 3x4;
  • SK jabatan terakhir;
  • Surat pernyataan dari pimpinan/atasan langsung paling rendah pejabat administrator yang menyatakan bahwa PNS yang bersangkutan mempunyai pengalaman serta/atau masih melaksanakan tugas pada bidang PAUD serta Dikmas paling sedikit dua (dua) tahun; Unduh Format
  • Surat pernyataan komitmen buat melaksanakan aktivitas menjadi Pamong Belajar di PAUD serta Dikmas; Unduh Format
  • Surat pernyataan dari pimpinan/atasan pribadi paling rendah pejabat administrator, yang menyatakan bahwa PNS tidak sedang menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau berat; Unduh Format
  • Fotokopi ijazah paling rendah Sarjana/Diploma IV yang telah dilegalisasi sang pejabat yg berwenang;
  • Fotokopi Surat Keputusan kenaikan jabatan/pangkat terakhir paling rendah Penata Muda, golongan ruang III/a yang telah dilegalisasi oleh pejabat yang membidangi urusan kepegawaian;
  • Fotokopi daftar penilaian aplikasi pekerjaan atau sasaran kinerja PNS serta penilaian konduite PNS paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir;
  • Surat keterangan dokter pemerintah bahwa PNS sehat jasmani serta rohani; dan
  • Rekomendasi berdasarkan Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK)/instansi pengguna pada lingkungan Kementerian/Lembaga/Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota yg menyatakan apabila PNS yang bersangkutan dinyatakan lulus uji kompetensi akan diberikan surat pernyataan persetujuan melepas. Unduh Format.

Pendaftaran Gelombang 2
19 Februari - 2 Maret 2018


Pamong Belajar SKB
Dokumen kelengkapan pendaftaran
  1. Pas Foto 3x4
  2. Scan SK Kenaikan Pangkat Terakhir
  3. Scan SK Jabatan Terakhir
  4. Scan Ijazah Terakhir
  5. Surat Usulan Mengikuti Uji Kompetensi dari Direktur Jenderal PAUD dan Dikmas Unduh Format
  6. Surat Pernyataan Telah Melaksanakan Kegiatan di Bidang PAUD serta Dikmas Selama dua Tahun Unduh Format
  7. Surat Pernyataan Komitmen untuk Melaksanakan Kegiatan di Bidang PAUD dan Dikmas Unduh Format

Ukuran dokumen aporisma 2 MB per file

Pendaftaran Gelombang 1
Pendaftaran Sudah Ditutup.

CARA PENDAFTARAN UJI KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL PENILIK

Cara flexi----Pendaftaran Uji Kompetensi Dalam Rangka Inpassing Jabatan Fungsional Penilik,  Jabatan Fungsional Penilik merupakan Jabatan Fungsional yg memiliki ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, serta wewenang untuk melakukan aktivitas pengendalian mutu dan evaluasi imbas program pendidikan anak usia dini, pendidikan kesetaraan serta keaksaraan, serta kursus dalam jalur pendidikan nonformal serta informal sinkron dengan peraturan perundang-undangan yg diduduki sang PNS.

Persyaratan peserta uji kompetensi  Jabatan Fungsional Penilik:

  1. PNS yg memiliki pengalaman dan/atau masih menjalankan tugas di bidang pendidikan anak usia dini serta pendidikan warga menurut Keputusan Pejabat yg berwenang
  2. PNS yg masih menjalankan tugas jabatan sesuai dengan perpaduan Jabatan Fungsional Penilik dan telah menerima kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi;
  3. Pejabat pimpinan tinggi, administrator, dan pengawas yg memiliki kesesuaian antara jabatan terakhir yg diduduki menggunakan Jabatan Fungsional Penilik; dan


Persyaratan usia uji kompetensi Jabatan Fungsional Penilik :

  • 3 (3) tahun sebelum batas usia purna tugas dalam jabatan terakhir bagi pejabat pelaksana
  • 2 (2) tahun sebelum batas usia pensiun pada jabatan terakhir bagi administrator serta pengawas.
  • 1 (satu) tahun sebelum batas usia pensiun dalam jabatan terakhir bagi administrator yang akan menduduki jabatan fungsional pakar madya
  • 1 (satu) tahun sebelum batas usia pensiun dalam jabatan terakhir bagi pejabat pimpinan tinggi


Persyaratan administrasi
  1. Pas foto ukuran 3x4 maksimal 2 MB;
  2. SK promosi terakhi minimal III/b;
  3. SK jabatan terakhir ;
  4. Ijazah terakhir minimal S1;
  5. Surat usulan dari PPK;
  6. Surat pernyataan telah melaksanakan aktivitas di bidang PAUD serta Dikmas selama dua tahun; dan
  7. Surat pernyataan komitmen buat melaksanakan aktivitas pada bidang PAUD serta Dikmas.


Dokumen kelengkapan pendaftaran

  1. Pas Foto 3x4
  2. Scan SK Kenaikan Pangkat Terakhir
  3. Scan SK Jabatan Terakhir
  4. Scan Ijazah Terakhir
  5. Surat Usulan menurut PPK Unduh Format
  6. Surat Pernyataan Telah Melaksanakan Kegiatan di Bidang PAUD serta Dikmas Selama dua Tahun Unduh Format

Surat Pernyataan Komitmen buat Melaksanakan Kegiatan pada Bidang PAUD dan Dikmas 

Unduh Format pada Sini !

Ukuran dokumen maksimal dua MB per file

Untuk registrasi Saat Artikel Tulisan ini pada muat registrasi masih ditutup : 

Pendaftaran Gelombang 1
13 - 30 November 2017
Pendaftaran Sudah Ditutup



Sumber: jabfung.kemdikbud.go.id