ELECTRIC HYDRANT PUMP POMPA LISTRIK UNTUK HYDRANT

Bahasanya keren ya, electrik hydrant pump alias pompa hydrant listrik adalah suatu unit pompa yg berfungsi buat men-suply air pada sistem pemadam kebakaran gedung bertingkat tinggi menggunakan daya dorong yg lebih akbar dari pada jockey pump.
Fungsi utama dari electric hydrant pump adalah men-supply air berdasarkan ground tank atau tangki ruang pompa menuju titik - titik pada mana valve hydrant terbuka melalua jaringan pipa hydrant yg sudah di atur sedemikian rupa dalam waktu pembangunan gedung bertingkat. Titik valve hydrant yg terbuka ini maksudnya adalah entah itu hydrant pilar maupun hydrant box yg terkoneksi dengan jaringan system hydrant gedung. Asumsinya adalah pada saat valve hydrant terbuka maka di loka tadi sedang terjadi kebakaran di mana sprinkler system telah tidak sanggup menanggulangi besarnya barah.

Jumlah valves yg terbuka akan memilih tingginya tekanan air pada dalam pipa instalasi hydrant. Semakin banyak valve pada buka buat pada fungsikan maka tekanan akan semakin turun Jika kemampuan electric hydrant pump telah mencapai batas maksimum maka pancaran air yang keluar menurut nozzle pun nir aporisma. Untuk itu di perlukan pompa cadangan lain yaitu diesel pump.

Oleh karena itu pada hydrant system maupun sprinkler system pada gedung taraf tinggi pada perlukan masing-masing 3 unit pompa untuk mem-backup kebutuhan air pada proses pemadaman barah. Selama jaringan listrik gedung masih berfungsi maka tugas utama pada penyaluran air ke titik2 kebakaran pada bebankan pada electric hydrant pump. Tetapi hal ini nir baku, penggunaan electric pump dan diesel pump tergantung menurut situasi dan syarat lapangan.

Apabila titik kebakaran sulit pada jangkau menggunakan 1 atau 2 hydrant box maka akan pada bantu dengan membuka hydrant box atau hydrant pilar lain buat mempercepat proses pemadaman. Dengan kondisi misalnya ini maka electric hydrant nir akan mampu men-supply maksimum dan tekanan akan trurun drastis. Di sinilah fungsi diesel hydrant pump berperan meskipun jala-jala listrik gedung masih berfungsi. Dalam tulisan aku Cara Kerja Fire Hydrant Gedung Bertingkat sudah saya singgung pada mana unit - unit pada hydrant system bekerja bahu membahu pada mensupply air guna menanggunlangi kebakaran yang terjadi.

Saya kira sudah relatif penjelasan tentang apa yg pada maksud dengan electric hydrant pump serta manfaatnya. Secara fungsi mungkin sama menggunakan pompa-pompa lain, yang membedakan adalah kapasitas serta asal tenaga. Diesel hydrant pump menggunakan energi diesel, electric dan jockey pump sama-sama menggunakan energi motor listrik namun tidak sinkron pada kapasitas supply.

Mohon maaf apabila galat mengungkapkan *karena mata pula telah ngantuk* sekian saja terimakasih sudah mampir.

BUAT YANG BELUM TAU FIRE ALARM SYSTEM

Assalamu'alaikum Warohmatullahi wabarokaatuh,.. *Tumben salamnya bener* Hee.. Iya ni bro,. Dedemitnya lagi liburan ke Singapur,.

Emm,,., di sini Dion Mloto cuma pengen cuap-cuap sedikit buat yg belum tau saja yaitu mengenai fire alarm system. Bukan sharing sih bro, akan tetapi cerita pendek yg ndak tau nanti terdapat sambungannya atau pribadi tamat.

Beberapa hari kemudian aku serta team melakukan serangkaian test fire alarm system gedung. Kebetulan gedung perkantoran bertingkat tinggi. Sebentar! Aku resah bikin pendahuluan. Sebenarnya sudah usang aku ingin mencatat bab ini tapi berhubung lupa, jadi baru sekarang terealisasi dengan cara seadanya. *wis ben ndak karu-karuan ra popo, krusial saya nulis* Saya men-catat! Berdasar peristiwa-peristiwa yang ada pada lapangan terkait dengan tes fire alarm system.

Sebagai petugas,*Ciee... WeKaWeKaWeKa* saya merasa relatif 'gimana gitu' mendapati sikap acuh tidak acuh penghuni, pengunjung atau tamu yang ada pada gedung2 publik atau gedung bertingkat pada waktu mendengar alarm kebakaran berdering. Memang yg kami lakukan hanya simulasi. Namun kesadaran orang masih minim tentang pentingnya sebuah simulasi buat keselamatan diri.

Dari temuan di lapangan tersebut saya membuat catatan pada sini, di blog CARA FLEXI, beberapa hal buat yg belum tau saja. Yang sudah tau ya ndak usah baca ndak papa. Monggo langsung di close saja.

Jadi, jika sampeyan acapkali berkunjung ke gedung perkantoran, loka-loka umum, gedung film atau mall-mall apalagi gedung bertingkat tinggi, waspadalah waktu mendengar alarm berdering. Baik itu berupa sirine atau bel panjang serentak dalam suatu bangunan, gedung kantor, mall serta lain-lain,. Segera LUPAKAN TUJUAN DAN KEINGINAN ANDA.

Alarm yg sampeyan dengar adalah bentuk pemberitahuan bahwa sedang terjadi BAHAYA pada gedung tersebut. Apa yg wajib pada LAKUKAN SAAT MENDENGAR ALARM? Berikut ini aku tulis sebatas kemampuan yg aku miliki:
  • Ketika alarm berdering panjang, hentikan semua aktifitas. Sadari pada mana anda berada waktu itu. *kok begitu?* Orang yang sedang melakukan aktifitas, belanja di mall contohnya, akan selalu fokus dalam kepentingannya sendiri serta mengabaikan keadaan sekitar. Coba ingat-jangan lupa, saking asyiknya keliling milih barang tau-tau mentok gudang. Rata-homogen orang hanya bisa konsentrasi pada 1 hal saja dan mengabaikan hal lain. Oleh karenanya, saat alarm indikasi bahaya berbunyi, segera hentikan aktifitas serta segera sadari di mana anda berada saat itu.
  • Fokus dalam sumber suara alarm,. 1 titik? Dua titik? 3 titik atau seluruh ruangan, seluruh lantai atau seluruh lokasi pada gedung loka tersebut. Tingkatkan waspada, segera mendekat dengan famili.
  • Kondisikan diri tetap tenang serta mulailah mencari petunjuk di mana lokasi tangga darurat terdekat berdasarkan loka anda berdiri. INI YANG TERPENTING!! Ada lo orang yang masih tanya tangga darurat pada mana gitu, padahal di ujung koridor terpampang rambu dengan lampu jelas bertuliskan 'EXIT' diikuti tanda panah. Kok masih tanya, berarti orang itu masuk gedung ya asal masuk gitu aja, wis! Ndak pernah memperhatikan A I U E O nya.
  • Kemudian, tanpa menunggu reaksi orang lain, tanpa menunggu komentar orang lain, tanpa mempedulikan perilaku orang lain segera ajak keluarga menuju tangga darurat, ndak usah mikirin belanjaan. Nanti balik lagi jikalau sudah kondusif.
  • Usahakan tetap tenang. POINT INI SANGAT SUSAH di terapkan, sangat susah di lakukan pada waktu peristiwa konkret terjadi. Secara teori boleh anda bilang "helleh pokoknya damai" - "mudah itu" Oke ndak papa,. Sampeyan bilang misalnya itu karena belum pernah berada di loka di mana asap memenuhi ruangan sampai orang yang tepat di depan anda ndak kelihatan. Bingung bro, konfiden deh! Anda hanya melihat kebakaran di tivi-tivi, pada youtube, gambar di koran, atau kebetulan pas lagi jalan lihat kebakaran. Yakin lah sodara, kondisinya sangat tidak sinkron waktu pada kepung asap. Tidak misalnya yang anda bayangkan.
  • Lalu, meskipun sedikit panik, jangan trus grabak grubuk. Jangan terlihat kalau sebenarnya anda pula panik. Ajak famili bergegas keluar gedung atau mall melalui tangga darurat. Jangan pedulikan komentar orang yang acuh.
Mungkin hanya itu poin pentingnya. 
Intinya begini, bila udah denger alarm suara, persiapkan diri untuk mencari tangga darurat terdekat. Ndak usah tanya "ada apa? Ini beneran apa enggak?". Judule alarm suara, lari keluar nyelametin diri gitu aja. Cilakanya ada lo orang yg malah nyeletuk "ah alarmnya error kali!" Ampun nagdepi orang macam gini. Iya memang saat itu cuma simulasi serta tes fire alarm system doank. Tapi tau ndak? Keseringan nyeeletuk kayak gitu lambat laun alam bawah sadar akan mencatat hal serupa. Nah kalo pas kejadiannya beneran kebakaran, niscaya masih sempet mikir "ah error kali!" padahal api udah gede.

Saat kita berpikir 'alarm error' 'cuma simulasi' atau 'ah bo'ongan' kita telah membuang ketika lebih kurang 1 mnt. Waktu 1 mnt cukup buat kita melarikan diri dari bahaya api. Jangan buang waktu sia-sia saat alarm bahaya berdering.

Bukan teori yang aku bicarakan, tapi kenyataan di lapangan. Menghadapi rasa panik lebih sulit berdasarkan pada menghadapi keadaan di TKP. 8 tahun saya memegang fire fighting system akan tetapi saya masih harus masuk RSCM dengan 23 jahitan lantaran jadi korban 'PANIK'. Banyak teori yang saya pelajari, saya pahami dan coba saya terapkan pada simulasi,.  Bahkan saya sempatkan bertanya eksklusif dengan para personil Dinas Pemadam Kebakaran cara mengatasi panik. Tapi kenyataannya ketika sahih-sahih berhadapan dengan api seluruh teori itu ilang gitu aja, nggak inget. Apalagi nyempet-nyempetin santai "ah inilah itulah" Goshong!

Cerita lagi ni,...
Sejauh yang aku tau, ketika terjadi kebakaran, orang tewas bukan lantaran barah, tapi justru karena asap. Asap akan membuat kita tak mampu melihat, tak bisa bernafas, akhirnya galau pada lanjut menggunakan panik. Detak jantung semakin tinggi, konsumsi oksigen ikut meningkaat, Oksigennya ndak terdapat karna kalah sama asap (carbon monoksida), ya uwis akhirnya lemas, nggak bisa ngapa-ngapain. Api bentar lagi nyamber kaki. Jangan hingga lah kayak gitu,. Makanya kembali lagi alarm itu bukan mainan.

Kami (engineering) mempersiapkan system penanggulangan bahaya, khususnya bahaya kebakaran untuk keselamatan anda. Namun tanpa adanya pro-aktif berdasarkan diri anda sendiri, kami juga tak bisa berbuat poly. Perlu contoh? Saya beberapa kali menerima pengalaman tentang sikap acuh tidak acuh saat alarm tanda bahaya berbunyi. Ceritanya singkatnya gini:

Waktu itu saya bertugas untuk memastikan bel alarm tiap lantai berdering serta memastikan sprinkler system dan hydrant system berfungsi dengan baik. Saya dapati beberapa staf masih cuek keluar masuk toilet menggunakan santai, ada yang ogah-ogahan jalan menuju tangga darurat, ada yang malah bilang 'ah saya nunggu lift aja, males lewat tangga darurat' Nah loh?! Saya ndak mampu maksa lantaran memang yg kami lakukan adalah simulasi, mungkin kalau saat itu merupakan peristiwa nyata (kebakaran beneran) tidak peduli dia staf atau bos, akan saya paksa masuk tangga darurat. Hee... Yach lihat sikon dan perilaku orang-orang misalnya itu, hanya mampu geleng-geleng kepala saja. Cuma berguman 'Cara berpikirnya misalnya itu ya, gimana jikalau nyata? Ckckckckck..'

  • Satu lagi,.. Saat alarm berdering, jangan menunggu lift atau mencoba mendekati pintu lift. Penjelasannya begini: Saat alarm kebakaran berdering di seluruh gedung, baik mall, perkantoran terlebih gedung bertingkat tinggi. Elevator system akan segera memanggil semua lift yang masih beroperasi buat segera turun ke lantai GF (Ground Floor) istilahnya Homing. Setelah itu seluruh lift akan mangkat otomatis dan anda tidak akan dapat menekan tombol lift. Hanya lift pengungsian yg masih bisa beroperasi, itupun wajib pada handle oleh petugas khusus (umumnya engineering atau personil damkar). Jadi kalau anda menunggu lift sama halnya menyerahkan diri kepada barah. Sadis ya?! Emang iya! Kadang orang umum sulit pada kasih pengertian,. Pada kasih tau malah galakan dia.. Kesel jua ngadepi orang kayak gini.

Mungkin terdapat yg tanya, jikalau yang lagi hamil gimana? Jadi begini, untuk mak hamil kami memiliki prosedur spesifik buat menangani/mengevakuasi. Yang perlu pada lakukan merupakan mencari loka aman pada lantai tadi yg mudah terlihat,. Tunggu sampai petugas tiba menolong anda. Petugas akan menyisir semua lantai dan ruangan buat mengevakuasi korban luka serta mak hamil yg tidak bisa menuruni tangga darurat. Anda akan di pengungsian memakai lift spesifik yg di dampingi petugas. Jadi bagi bunda hamil apabila memang tidak bisa menuruni tangga darurat, jangan memaksakan diri, lebih baik menunggu petugas menjemput anda. Prosedur ini telah ada dalam gedung-geduk layak pakai.

Kembali ke topik fire alarm system, fungsi utama dari fire alarm adalah peringatan/ pemberitahuan dini tentang adanya bahaya. Baik kebakaran, bencana alam, gempa bumi serta lain-lain. Jadi jangan cueh bebey kalau mendengar alarm berdering panjang. Jangan pake tanya 'dimana kebakarannya?' 'lantai berapa yang kebakar?' buang-buang ketika itu. Saat alarm berdering 'Time Is Life' bukan lagi 'Time Is Money'. Nyowo bro....

*Apalagi yang perlu saya catat?*

Jadi intinya, rubahlah pola pikir dan cara merespon adanya alarm indikasi bahaya. Sekali lagi, jangan cuek bebek, jangan menduga alarm cumak bunyi-bunyian. Terlebih waktu anda sedang berada pada gedung bertingkat tinggi. Waktu buat menuruni tangga darurat yg harus di kalkulasi. Jangan pikirkan kebakaran dimana atau ada apa. Misalnya waktu alarm berdering, anda berada pada lantai 29. Artinya anda harus menuruni 5-20 anak tangga kali 29 lantai. Cukup nggak energi yang anda miliki?

Kiranya hanya itu yang bisa saya catat,. Artikel ini aku tulis spesifik buat yang belum tau tentang fire alarm system saja, bagi yang sudah paham kayaknya ndak perlu baca sampai baris ini. Tapi berhubung telah terlanjur aku ucapkan terimakasih atas ketika yang anda buang buat membaca tulisan acak kadut ini. Sekian saja terimakasih telah mampir.

*Tentang apa yg wajib anda lakukan ketika terjebak pada lift, akan aku update di lain waktu..

Update...

Artikel tentang Apa yang harus pada lakukan saat terjebak pada dalam lift telah sanggup pada baca, silakan berkunjung ke sini 

SIAMESE CONNECTION FIRE HYDRANT BUILDING CONSTRUCTION SYSTEM

Selamat pagi salam jumpa lagi menggunakan saya Dion yang selalu Mloto dan ngeselin. Masih pada topik bahasan tentang global plumbing sub bagian fire hydrant building construction system. Kali ini saya menciptakan tulisan tentang galat satu instrument fire hydrant yaitu Siamese connection.

Dalam 'fire fighting system' terdapat poly sekali instrument atau part juga boleh di bilang bagian atau perangkat pendukung yang meiliki tugas serta fungsi tidak sama. Siamese connection adalah instrument pada fire fighting system yang berfungsi sebagai konektor antara selang (fire hose) kendaraan beroda empat pemadam kebakaran dengan building fire fighting system.
Jadi kalau di jabarkan menggunakan bahasa saya, siamese connection adalah konektor antara selang kendaraan beroda empat pemadam kebakaran dengan sistem pemadam api gedung bertingkat buat mendistribusikan air berdasarkan luar area gedung. Misalnya berdasarkan sungai, danau atau parit-parit yg menyediakan air buat proses pemadaman barah.

Intinya begini, pada waktu kebakaran besar terjadi pada gedung bertingkat persediaan air di ground tank gedung akan menipis. Oleh karenanya pada perlukan supply air yang asal menurut luar gedung contohnya berdasarkan sungai, danau, hydrant kota atau loka-loka lain yang menyediakan air. Air dari tempat-loka ini akan di pompa menggunakan kendaraan beroda empat pemadam kebakaran serta pada supply ke pada gedung dan selanjutnya di pakai buat memadamkan barah melalui instrument hydrant yang di miliki sang suatu gedung. Proses pendistribusian air dari unit damkar menggunakan sistem hydrant gedung ini terkoneksi menggunkan siamese connection. Sistem kerjasama ini sangat efektif. Selain mempersingkat ketika, pula memudahkan personil damkar pada mejalankan tugasnya penekanan pada titik-titik barah.

Gimana? Sidikit paham atau malah galau?

Kembali pada utama bahasan yaitu siamese connection. Pada instalasi siamese connection di lengkapi dengan check valve. Gunanya buat menunda air keluar dari konektor siamese. Sebab pada siamese nir di lengkapi menggunakan valve.

Berbeda menggunakan hydrant pillar yg wajib standby menggunakan air bertekanan. Siamese connection pada ketika standby wajib pada syarat kosong. Banyak yang keliru kaprah tentang asumsi siamese connection serta hydrant pilar. Ada yg menyebut keduanya wajib berisi air bertekanan yang selalu standby. Itu keliru broo...

Beda hydrant pilar beda jua siamese connection. Namanya saja sudah beda masa' manfaatnya sama. Logikanya jika siamese connection terisi air bertekanan, pada waktu personil damkar memasang selang,  dan diesel pump kendaraan beroda empat damkar mulai beroperasi memompa air tentu sangat berbahaya. Sebab diesel pump intern gedung jua telah mensupply air bertekanan tinggi. Tabrakan donk! Ini nalar orang awam. Kalau gedungnya cuma 4 lantai sih unit damkar it's okey. Lha kalo gedungnya 30 atau 40 lantai? Berapa puluh bar tekanan balik gravitasi yg harus di tanggung selang hydrant damkar? Belum lagi di tambah dorongan diesel pump intern gedung. Mangap-mangap dong diesel pump kendaraan beroda empat damkar?! Padalah kondisi diesel pump kendaraan beroda empat masih posisi starting, belum running. Sama dengan kita belum pasang kuda-kuda udah di tendang duluan. Njengkang nggak?! Itu beliau bedanya hydrant pilar dengan siamese connection. *Penjelasan ala CARA FLEXI*

Siamese connection juga wajib di tempatkan pada titik terluar dari laman gedung, mudah terlihat serta gampang pada jangkau. Hal-hal ini sangat di perhatikan mengingat bahaya barah bila sudah membesar. Hanya pada hitungan dtk dari mulai menyala hingga sebagai kebakaran besar , sang karenanya kesigapan, kecepatan dan ketepatan personil terkait utamanya para personil enginering terlebih personil dinas pemadam kebakaran sangat penting.
Jika hydrant siamese connection telah pada fungsikan maka tanda kebakaran yg terjadi telah sangat akbar. Sebab sebelum fire hydrant d fungsikan masih ada beberapa sistem buat menanggulangi bahaya barah, di antaranya Sprinkler System serta APAR. Selengkapnya baca di sini

Dengan melihat gambar-gambar di atas, kayaknya seluruh sudah tau dan paham deh apa yang di maksud menggunakan siamese connection pada fire hydrant building construction system. Kalau begitu relatif sekian serta terimakasih.
Salam,

HYDRANT PILAR GEDUNG BERTINGKAT HYDRANT PILLAR FIRE HYDRANT BUILDING CONSTRUCTION SYSTEM

Ketemu lagi pada bab plumbing sub bagian fire fighting system sub sub bagian fire hydrant system buat instrument hydrant pillar atau bahasa linggis lokalnya jadi hydrant pilar. *Banyak banget sub-sub nya!* Memang seperti itu, plumbing merupakan sub bidang kerja berdasarkan teknik civil lalu di bagi bagi lagi sebagai bagian khusus buat mempermudah cakupan kerja.



Kembali dalam pokok bahasan tentang hydrant pillar. Hydrant pillar adalah galat satu part atau perangkat dalam fire hydrant system yg berfungsi sebagai connector antara selang hydrant (hydrant hose) menggunakan fire fighting system. Dalam fire hydrant building construction system, hydrant pillar harus pada tempatkan dalam lokasi yang mudah terlihat. Untuk gedung bertingakat, hydrant pilar umumnya pada tempatkan di halaman gedung. Hal ini buat memudahkan personel dinas pemadam kebakaran maupun personel terkait mengambil tindakan dalam penanggulangan api dalam saat terjadi kebakaran besar .

Hydrant pilar nir hanya terdapat dalam gedung bertingkat namun pula terdapat pada titik-titik tertentu pada lingkup rapikan kota. Kalau galau, silakan anda jalan-jalan keliling kota. Perhatikan di pinggir jalan dalam jarak eksklusif akan masih ada sebuah pipa rona merah seperti gambar. Itulah hydrant pillar. Fungsinya sama menggunakan hydrant laman (hydrant pillar gedung) yaitu men-supply air untuk kendaraan beroda empat-mobil damkar pada penanggulangan kebakaran.

Hydrant pillar wajib berisi air bertekanan, artinya syarat air bertekanan di dalam hydrant pilar harus selalu standby 24 jam supaya siap di pakai kapanpun. Jadi hati-hati ya, jangan bertingkah usil bila sedang menunggu Angkutan Umum sempurna dalam titik hydrant pilar kota. Apalagi mentang-mentang teknisi bawa kunci main putar knob hydrant pilar. Jika itu anda lakukan, siap-siap deh berurusan sama yg berwajib heee... 

Tekanan air yang menyembur menurut hydrant pilar relatif tinggi antara 4 - 8 kg/cm2. Bayangin aja anda pada lempar dengan beras 8 kilo, mental nggak kira-kira? Dan pastinya akan banjir jika anda putar knob hydrant pilar tadi.

Berbeda siamese connection, pada hydrant pilar nir ada check valve buat membatasi aliran air pada pipa. Hydrant pilar langsung terkoneksi dengan jaringan pipa induk hydrant.

*Apalagi ya yang mau di share?*

Kayaknya segini dulu deh artikel mengenai hydrant pillar gedung bertingkat ini. Lain waktu *bila telah jangan lupa* akan aku sambung lagi. Terimakasih,..

Salam,

CARA SETTING PRV HYDRANT GEDUNG BERTINGKAT

Jumpa lagi menggunakan aku CARA FLEXI yang senang posting dengan bahasa ngocol. Kali ini aku ingin menulis mengenai bagaimana cara setting PRV Hydrant. Pada artikel terdahulu aku juga sudah menulis bagaimana cara setting PRV air bersih pada gedung bertingkat tinggi serta apa yg pada maksud dengan Pressure Reducing Valve (PRV).

Seperti pada artikel yg lalu, maka buat setting PRV Hydrant kali ini tidak perlu saya kupas panjang lebar karena cara setting PRV hydrant merupakan sama dengan cara setting PRV air higienis. Yang perlu aku tekankan di sini *cie bahasanyaa.....* heee.,.,., merupakan yang aku tangani adalah PRV dengan type usang.

Type PRV misalnya gambar booming kurang lebih tahun 1990 - 1995 sebagai akibatnya cara seetingnya pun sedikit lebih rumit pada bandingkan menggunakan type - type PRV keluaran baru yg jauh lebih simple dengan hanya memakai 1 regulator.

Kembali pada cara setting PRV Hydrant dalam gedung bertingkat. Pada PRV hydrant terdapat 2 buah regulator (Midle Regulator) dan (Low Regulator). Untuk membedakan mana midle dan mana low regulator mampu kita lihat berdasarkan bentuk fisik. Low regulator lebih mini menurut midle regulator.

Midle regulator berfungsi buat mengatur berapa tekanan maksimum yg di keluarkan sang PRV sedangkan Low regulator bertugas mengatur berapa tekanan minimum yg di keluarkan sang PRV. Intinya gini, apabila baut midle regulator pada kendurkan (pada putar antagonis jam) output PRV sebagai mini , alias tekanan rendah atau turun. Makin pada kendorkan, PRV induk makin mati. Tak terdapat genre.

Silakan coba kendorkan baut hingga copot, pastinya main PRV (PRV Induk) *yg gede itu* meninggal. Sebab dengan posisi itu membran PRV induk pada posisi menutup kedap. Jangan dulu memikirkan low regulator, kita masih penekanan dalam midle regulator! 

CATATAN: Untuk setting PRV pada midle regulator, posisi valve pada hydrant box atau hydrant pilar harus terbuka 1/4. Kenapa begitu? Apabila posisi tertutup makan tekanan output akan pada pengaruhi sang udara yg terjebak dalam pipa hydrant. Di samping itu jua kita akan kesulitan memantau tekanan hasil dalam pressure gauge.

Dan kebalikannya, bila kita kencangkan baut midle regulator, maka membran PRV induk akan terbuka sedikit. Baut makin di kencangkan, membran makin terbuka ialah genre output makin deras bin tekanannya naik. Nah, naiknya tekanan inilah yg kita atur. Cara setting PRV hydrant dalam midle regulator tidak seperti mengencangkan baut mobil. Harus sedikit-sedikit.

Jadi kita mengencangkan baut hanya sebesar 30 derajad per putaran menggunakan kunci ring. Setiap jeda kita wajib selalu memantau berapa kg/cm2 peningkatan tekanan hasil melalui pressure gauge. Lantaran tekanan hydrant maksimum merupakan 7 kg/cm2 (yang saya tau ya) maka ketika jarum pressure gauge mendekati angka 7 baut midle regulator jangan di kencangkan lagi. Tinggalkan midle regulator.

Dan kita pindah ke low regulator. Low regulator berfungsi buat mengatur tekanan minimum PRV induk. Jadi manfaatnya buat mengatur supaya air yang keluar dari PRV nggak drop *haiyah bahasa apa itu*. Arah putaran buat setting low regulator ini pun sama menggunakan midle.

Apabila baut pada kendorkan tekanan akan terus turun dan jarum pressure gauge mendekati nol. Dan apabila di kencangkan searah jam maka tekanan pula akan naik. Karena tekanan minimum Hydrant 4 kg/cm2 maka atur dengan cara memutar baut low regulator hingga jarum pressure gauge memilih angka 4. Jangan hingga jarum turun lagi atau dut endutan naik turun di bawah 4 kg/cm2. Kalo jarumnya naik lebih menurut 4 kg/cm2 gimana? Ya ndak papa karena tekanan maksimumnya telah di atur midle regulator di nomor 7 kg/cm2. Justru jika tekanan di bawah 4 kg/cm2, ialah settingan kita belum sempurna. Atur ulang lagi.

CATATAN: Pada ketika setting low regulator posisi stop valve hydrant pilar wajib terbuka full *Pengalaman malah perlu 2 hydrant pilar yang pada buka buat mengetahui titik drop PRV* sebab bila tidak mengetahui titik drop PRV maka kemungkinan besar hasil akan kekurangan tekanan saat hydrant pilar pada buka bersama. Misalnya waktu terjadi kebakaran serta wajib membuka tiga - lima hydrant pilar bersamaan, PRV nir merespon kebutuhan air yg relatif besar lantaran kesalahan setting low regulator.

Intinya gini: Low regulator memberi perintah pada Main PRV agar mempertahankan buka an membran di nomor 4 kg/cm2. Sedangkan Midle regulator memberi perintah pada Main PRV (PRV Induk) buat menutup membran ketika tekanan telah mencapai 7 kg/cm2. Paham ora Kang? 

Lanjutannya nanti ya,., Tak Sahur disek..
Update broo...
*Udah berapa bulan ini bray?* hee.. Maklum lah sok sibuk...
Uda paham to? Trus yg mau pada terangin apa lagi?! Setting PRV hydrant mah ya cuma gitu thok. Sekedar sharing membuatkan pengalaman, sempat saya menemui kendala soal PRV. Sampai sekarang pun saya jua belum menemukan penyebab dari kendala yg aku hadapi. Problemnya PRV nir merespon sama sekali waktu baut setting pada midle dan low regulator di putar. Tekanan tetap loss, tekanan in dan out sama alias tidak terdapat penurunan. Butterfly valve pada instalasi bypass telah di cek,kondisinya pun oke,mampu menutup rapat. Unit PRV jua sudah diservis namun hasilnya tetap nihil. Pernah jua aku sharing menggunakan beberapa rekan plumber tapi sayang hasilnya sama bingungnya. Apalagi selesainya saya share penampakan PRV, "Lho PRV nya kok kayak gitu?" *nah loh?! Pusing lagi gue*
Pertanyaannya mudah, kenapa main PRV nir merespon saat midle serta low regulator disetting?
Kronologinya sudah saya terangkan di atas. Saya share di sini siapa tau rekan-rekan plumber ada yg sanggup ngasi masukan. Ganti minta bantuan ni critanya, wkwkwkwkwk....

STANDARD TEKANAN HYDRANT GEDUNG BERTINGKAT

Bro, jumpa lagi menggunakan saya plumber gemblunk,. Kali ini aku mau update seputaran system hydrant yaitu standard tekanan hydrant buat gedung bertingkat. Nah sehabis sekian lama saya menggeluti global plumbing serta memegang perawatan buat system hydrant, system sprinkler, system air bersih dan system drainase gedung bertingkat masih belum menemukan ketentuan baku buat standard tekanan hydrant.

Entah aku yg kurang bersosialisasi menggunakan sesama plumber atau kurangnya aku membaca inpoh mengenai dunia hydrant atau memang aku sedikit O-on, ya ndak paham.

Dalam artikel ini aku mengacu pada tekanan yg pada pakai buat system hydrant yg ada dalam manual book loka dulu aku bekerja serta mengacu hasil diskusi dengan beberapa personil dinas pemadam kebakaran pada waktu di lakukan tes system.

Sejauh yang aku tau buat standard tekanan hydrant gedung bertingkat, tekanan hydrant minimum merupakan 4 kg/cm2. Sebab bila tekanan kurang menurut itu, buat penanggulangan kebakaran besar nir akan bisa menjangkau titik-titik barah.

Nah bagaimana menurut rekan-rekan plumber?

CARA KERJA FIRE HYDRANT GEDUNG BERTINGKAT

Selamat malam *lantaran nulisnya hampir tengah malam* serta salam jungkir kembali untuk kawan serta rekan di manapun berada. Kali ini seperti biasa, aku akan menulis sambung menyambung sebagai jauh mengenai cara kerja fire hydrant gedung bertingkat. *gedung bertingkat mulu* Lha yo'opoo.. Bab'e seh iku'e jhesh!

Jangan terlalu berfokus lah, akan tetapi pula jangan terlalu santai, sedeng-sedeng saja *berasal ga sedhengan* edan nu?! Woklek di lanjut bab cara kerja fire hydrant.
Langsung saja kita bayangkan ke TKP, dalam saat stop valve di hydrant box atau hydrant pilar pada buka, maka akan terjadi penurunan tekanan dalam keseluruhan instalasi pipa gedung. Termasuk tekanan outlet serta inlet PRV hydrant lanjut tekanan dalam pipa header ruang pompa jua berkurang serta akhirnya memicu pressure switch buat menggerakkan contactor jockey pump.

Pada pressure switch spesifik jockey pump, umumnya di pilih jenis pressure switch dengan deferensial. Apa itu deferensial? Aku sendiri kurang begitu tau definisi aslinya tetapi yang aku pahami hanyalah  terdapat dua switch buat tekanan maximum serta minimum. Tekanan maximum ialah pompa wajib OFF dan tekanan minimum ialah pompa harus ON. Udah itu saja! Selebihnya aku ndak tau. Googling saja ya?! Hee,.,.

Nah dalam saat tekanan air pada pipa telah mencapai titik minimum pressure switch. Saklar tadi memberi sinyal dalam contactor tiga phasa yang ada dalam panel control jockey pump buat segera menghidupkan pompa jockey.

Misalnya:
Tekanan maximum pressure switch jockey pump pada atur pada 22 bar serta tekanan minimumnya pada atur 19 bar. Maka pada waktu tekanan turun ke 19 bar maka pompa akan ON. Selama tekanan belum mencapai nomor 22 bar maka pompa jockey akan terus men-suply air menurut tangki reservoir menuju pipa header serta di distribusikan ke titik di mana stop valve hydrant box/hydrant pilar terbuka. Begitu seterusnya.

Namun bila ternyata tekanan air masih terus turun pada bawah 19 bar hingga nomor 17 bar (contohnya) maka pressure switch buat electric pump akan memberi sinyal dalam contactor 3 phasa panel control untuk segera menghidupkan pompa electric. Dan kemudian pompa elektrik akan membantu pompa jockey mendistribusikan air ke titik-titik stop valve hydrant box juga hydrant pilar yang terbuka.

Pada waktu ini, jumlah stop valve yg terbuka kemungkinan sudah lebih dari dua titik ukuran 1.lima" serta dua.5". Artinya kebakaran sudah besar .

Dan jika dua pompa tersebut masih belum bisa mencukupi suply air yg di butuhkan buat pemadaman menggunakan indikasi tekanan air pada pipa turun drastis sampai mencapai 15 bar. Maka Pressure switch buat diesel hydrant akan memberi frekuwensi bahwa telah saatnya contactor menyalakan pompa diesel buat membantu pompa jockey dan pompa electric.

Sebagai catatan: Yang pernah aku ketahui jika dalam ketika diesel hydrant pump sudah menyala, pompa jockey dan electric akan meninggal menggunakan sendirinya karena dalam saat ini sesuai prosedur darurat power listrik seluruh gedung harus pada padamkan karena kebakaran sudah sangat akbar. Oleh karena itu kenapa pada pakai diesel buat pompa pamungkas. Sebab tanpa pasokan listrik pun pompa dapat terus bekerja me-suply air buat pemadaman api karena menggunakan bahan bakar sendiri. Paham Tong?

Trus kapan dinas damkar tiba? Ada nggak pertanyaan misalnya itu? Hee.. Okleg! Dalam ketika electric pump mulai ON, personil baik itu enginering atau security wajib sudah berkoordinasi dengan dinas damkar daerah setempat. Jadi dalam saat electric ON, waktu inilah kita dalam 'penantian' datangnya mobil damkar alias Blambir.*istilah orang jakarte plesetan dari bahasa belanda BRANDWEER yg ialah jikalau nggak salah ya dinas pemadam kebakaran itu* #senyum sembari nungging!

Sampek mana tadi?

Dan... Ya itu! Jangan menunggu diesel ON baru panggil damkar *keburu ludes wis* sebab pada waktu electric pump ON, persediaan air di tangki reservoir telah menipis. Apalagi diesel ON, Sruttttt.. Tek ting! Makanya wajib segera menerima pasokan air berdasarkan luar gedung yg di pompa sang kendaraan beroda empat damkar melalui seamesse connection. Air dari mana? *terserah orang damkar, menurut selokan kek, berdasarkan kali kek, menurut laut kek dari jangan dari septic tank aja*

Trus aku mau nulis apa lagi?

Oh iya. Tentang pressure switch! Mungkin terdapat yg penasaran kok dari tersebut bolak kembali "pressure switch memberi frekuwensi" terdapat berapa pressure switch sih? Nah, lantaran jumlah pompanya ada 3 maka jumlah pressure switchnya pun pula 3. Jadi masing-masing pompa memiliki pressure switch sendiri menggunakan disparitas pada pengaturan tekanan. Biasanya pada sertakan 1 pressure switch lagi buat fire alarm. Pengaturan switch ini tergantung ketentuan intern gedung buat memberi indikasi pada control room bahwa terjadi penurunan tekanan pada pipa hydrant.

Kira-kira bisa logika nggak? Jikalau masih ndak mudeng silakan komeng-komeng saja atau kontak facebook saya dengan nick name Dion dengan catatan: Jangan kaget!

Pegel pula nulis segini?! Wis cekap semanten sampai di sini sharing aku tentang cara kerja fire hydrant gedung bertingkat. Matur tenkyu...


SISTEM HYDRANT PADA GEDUNG BERTINGKAT TINGGI FIRE HYDRANT SYSTEM

Pada kesempatan pagi yang cerah ini *nulisnya pas pagi* saya akan menulis lanjutan menurut sistem pemadam kebakaran gedung bertingkat tinggi yg telah saya tulis pada kesempatan sebelumnya. Kali ini goresan pena aku akan menyasar ke global fire hydrant system dalam gedung bertingkat tinggi.

Menyinggung kembali apa yang pada maksud menggunakan fire hydrant system. Di mana dalam goresan pena aku sebelumnya telah saya singgung pengertian sistem hydrant secara umum. Dan jua sudah aku singgung dalam sistem hydrant terdapat unit-unit pendukung yang akan aku perjelas pada tulisan kali ini.

Sistem hydrant dalam gedung bertingkat tinggi memiliki komponen atau unit-unit pendukung menjadi berikut:
  • Unit Tangki Penampung (Reservoir)
Unit Hydrant Jockey PumpUnit Hydrant Electric PumpUnit Hydrant Diesel PumpUnit Hydrant InstalationUnit Penurun TekananUnit Hydrant Box
Dari sekian banyak unit pendukung sistem hydrant di atas akan saya perjelas menurut pemahaman yang mampu aku cerna sebagai plumber lapangan menjadi berikut:
  • Unit Tangki Penampung (Reservoir)
Unit tangki penampungan pada sistem hydran gedung bertingkat umumnya terletak pada ground atau mampu juga di basement berdampingan dengan unit ruang pompa. Hal ini bertujuan untuk memperpendek jarak antara tangki penampungan dengan unit-unit pompa pendorong sistem hydrant. Kapasitas tangki penampungan nisbi menyesuaikan dengan kebutuhan menurut luas gedung yang bersangkutan.
  • Hydrant Jockey Pump Unit
Jockey pump berfungsi sebagai penyetabil tekanan air dalam instalasi pipa dalam jenis wet riser system. Dan juga menjadi penggerak awal pada ketika stop valve hydrant box terbuka. Jockey pump di gerakkan dengan energi listrik berdaya tertentu. Bisa pada perjelas, fungsi dari jockey pump merupakan sebagai pompa pendorong awal waktu tekanan air dalam instalasi pipa hydrant berkurang pada dry riser system. Pada wet riser system fungsi utamanya merupakan penyetabil tekanan sekaligus pendorong awal. Cara kerja pompa ini berdasarkan tekanan air pada dalam pipa instalasi yg pada monitor sang pressure switch.

  • Hydrant Electric Pump Unit
Seperti halnya jockey pump, fungsi dari electric pump merupakan sebagai pendorong lanjutan ketika jockey pump sudah nir bisa men-supply air ke dalam unit instalasi pipa serta tekanan air menurun drastis. Kapasitas pompa ini pula tergantung dari kebutuhan gedung. Sesuai namanya, electric pump di gerakkan dengan energi listrik dengan daya eksklusif pula. Cara kerja electric pump sama dengan jockey pump dengan disparitas besaran tekanan yg pada tentukan oleh pressure switch

  • Hydrant Diesel Pump Unit
Hydrant diesel pump adalah unit pendorong terakhir pada sistem pemadam kebakaran gedung bertingkat. Fungsi dari diesel pump ini pula sama dengan 2 pompa pendorong sebelumnya dengan sistem starting masih mengandalkan pressure switch. Unit pompa ini pada gerakkan menggunakan energi diesel berbahan bakar mandiri sebagai akibatnya nir terpengaruh menggunakan ketersiadiaan power listrik.
  • Hydrant Instalation Unit
Pada unit instalasi, sistem hydrant gedung bertingkat tinggi mempunyai bagian-bagian berupa jalur pipa distribusi menurut ruang pompa menuju titik-titik hydrant box yang tersebar di semua area publik gedung. Memiliki diameter yang tidak sama antara pipa distribusi induk serta pipa sub distribusi. Hydrant instalation unit biasanya di letakkan dalam ruang shaft tersendiri.
  • Unit Penurun Tekanan
Unit penurun tekanan ini berfungsi buat menjaga agar tekanan air pada pada pipa distribusi tetap stabil. Sehingga di dapatkan tekanan yg ideal pada tiap-tiap hydrant box akibat efek gravitasi. Hal ini mengingat akbar tekanan berbanding lurus dengan ketinggian. Bagian krusial berdasarkan unit penurun tekanan ini adalah Pressure Reducing Valve.
  • Hydrant Box Unit
Unit hydrant box merupakan bagian berdasarkan sistem pemadam kebakaran yg berafiliasi pribadi menggunakan operator. Fungsi hydrant box merupakan menjadi loka penyimpan perangkat tempur melawan api yang wajib selalu ready. Di dalam hydrant box terdapat: 
  1. 1 butir connector + stop valve berukuran 1 1/2", 
  2. 1 buah connector + stop valve ukuran 2 1/2", 
  3. 1 roll hydrant hose berukuran 1 1/dua" panjang minimal 30 meter, 
  4. 1 butir Nozzle berukuran 1 1/2"
Di sertakan juga unit pendukung lain yaitu:
  1. 1 unit Break Glass Fire Alarm
  2. 1 unit Fire Alarm Bell
  3. 1 unit Emergency Phone Socket
  4. 1 unit Indikator Lamp

Kesemuanya itu pada satu kesatuan unit hydrant box. Demikian yang dapat aku tulis dalam artikel sistem hydrant pada gedung bertingkat tinggi ini. Sampai waktu aku menulis, pengetahuan tentang unit-unit pendukung sistem hydrant gedung masih sebatas ini.

Tentang bagaimana cara kerja sistem hidrant pada gedung bertingkat... Klik saja yang itu!
*Gambar sudah dapat ijin dari yang pemilik, coz pemiliknya juga sama dengan blog ini. #ngacirr..

FIRE FIGHTING SYSTEM SISTEM PEMADAM KEBAKARAN GEDUNG BERTINGKAT TINGGI

Opo iki? *Ha yo embuh!*

Fire fighting system atau biasa di kenal menggunakan sistem pemadam kebakaran merupakan suatu sistem yg pada sediakan pada suatu bangunan buat menanggulangi bahaya kebakaran. Sistem pamadam kebakaran dalam gedung bertingkat tinggi adalah harus hukumnya buat di sediakan. Mengingat pada suatu gedung bertingkat akan timbul keterbatasan tindakan yang dapat pada lakukan penghuni buat menyelamatkan diri saat terjadi kebakaran. Selain itu proses penyelamatan para penghuni pun juga akan sulit di lakukan oleh dinas pemadam kebakaran pada sebabkan tingginya lokasi.

Selain kedua hal pada atas, sistem pemadam kebakaran dalam gedung bertingkat tinggi harus terdapat mengingat dampak berdasarkan kebakaran yang bisa melemahkan struktur gedung bila kebakaran nir segera di atasi.

Sistem pemadam kebakaran (Fire Fighting System) gedung bertingkat tinggi pada bagi menjadi beberapa system yang berdiri sendiri namun saling terkait satu menggunakan lainnya. Di sini aku akan membagi sistem pemadam kebakaran dalam gedung bertingkat tinggi sebagai tiga system utama yaitu:
  1. Fire Hydrant System
Fire Sprinkler System, danFire Alarm System
Pada gedung bertingkat tinggi, ke 3 system tersebut sine qua non dan memenuhi syarat yang di berlakukan oleh Pemerintah Daerah. Ke tiga sistem primer dalam fire fighting tersebut, pada katakan berdiri sendiri sebab berdasarkan masing-masing system pada dukung oleh unit-unit yg di atur sedemikian rupa sampai bisa bekerja sama dalam menanggulangi atau pada saat terjadinya kebakaran.

Lebih jauh tentang unit-unit menurut ke tiga system pada atas akan saya share dalam artikel mendatang. Sebab terlalu panjang kiranya apabila harus aku tulis pada halaman ini. Pada artikel ini aku spesifik membahas mengenai Fire Fighting System gedung bertingkat tinggi sebagai pembuka.

Selanjutnya di sini sekilas saya akan menulis tentang ketiga sistem pemadam kebakaran dalam gedung bertingkat tinggi, mulai dari
  • Fire Hydrant System
Fire Hydrant system atau pemadam sistem hydrant adalah suatu sistem pemadam kebakaran yang pada operasikan secara manual sang tenaga insan menggunakan menggunakan media air sebagai alat pemadam api. Prinsip kerja berdasarkan sistem hydrant pada gedung bertingkat tinggi merupakan ketika hydrant valve dalam box hydrant pada buka maka pompa akan mengalirkan air ke seluruh instalasi pipa hydrant pada gedung menuju ke titik valve terbuka. Selengkapnya akan saya share pada artikel lain.
  • Fire Sprinkler System
Fire Sprinkler System atau pemadam sistem sprinkler adalah suatu sistem pemadam kebakaran yg dapat bekerja secara otomatis menurut berbedaan suhu. 'Fire sprinkler system' pada bagi lagi menjadi dua system menurut kesiapan air dalam pipa istalasi, yaitu Wet Riser Sprinkler System dan Dry Riser Sprinkler System. Lantaran fire sprinkler ini sangat kompleks, maka akan saya tulis pada artikel yg lain. Berlanjut ke
  • Fire Alarm System
Dari namanya tentu seluruh telah tau, fire alarm system adalah suatu sistem pendukung pemadam kebakaran gedung bertingkat tinggi. Sistem ini lebih kompleks lagi di banding dengan fire Sprinkler system. Fire alarm system akan berkaitan menggunakan sistem keamanan gedung, elevator, intake fan, exhaust fan, detektor asap, detektor panas dan lain sebagainya yang tergabung pada 'General Fire', Bahkan fire alarm system sophisticated bisa pribadi herbi sudin damkar. Fire alarm system juga bertindak menjadi ujung tombak seluruh system yg terdapat dalam gedung bertingkat tinggi saat terjadi kebakaran.

Selain ke 3 system pada atas, masih masih ada sistem pemadam kebakaran gedung bertingkat tinggi yang lain yaitu:
  • Portable Fire Extinguisher
Sebenarnya bukan adalah suatu sistem, namun lebih tepat bila pada sebut alat pemadam barah ringan. Kenapa aku sebut menggunakan sistem, hanya buat mempermudah pengelompokan dari berbagai jenis pemadam kebakaran yang ada dan lantaran indera-indera pemadam kebakaran tadi berdiri sendiri tanpa ada kaitan pribadi dengan ketiga system yg aku sebutkan di atas.

Juga sesuai dengan namanya, portable fire extinguisher adalah suatu indera pemadam api yg dapat di pindah dengan cepat dan flexible pada gunakan pada segala medan sesuai peruntukannya. Di negara kita Indonesia portable fire extingusher lebih pada kenal menggunakan sebutan APAR. Apar ini sebenarnya singkatan bro.. Pengen tau? APAR itu singkatan berdasarkan Alat Pemadam Api Ringan.

Jadi inget cerita seru. Singkatnya pada suatu kopdar dengan teman-teman. Terjadi obrolan seru mengenai headline news tentang kebakaran. Satu sahabat begitu antusias memberi pemahaman mengenai cara penanggulangan kebakaran. Seperti biasa aku cuma pendengar setia, di sela-sela canda saya iseng bertanya jika yg terbakar adalah genset atau panel listrik wajib menggunakan apa? Jawabannya adalah APAR. Saya pun menyahut Ooo... Begitu, APARnya jenis apa? *pasang muka bego* Jawabannya malah menciptakan saya kebingungan, "APAR ya APAR, pokoknya kalo nemu kebakaran ambil aja APAR, semprotin ke api" *Nah loh?! Pengen senyum sih akan tetapi takut menyinggung. Akhirnya aku yang membisu hee...

Dari situ saya dapat 'meraba' bahwa ternyata masih poly warga yang belum paham mengenai apa itu APAR. Bagaimana teknik memakai APAR. Apa saja jenis APAR serta buat apa kegunaanya. Pada hal sudah saatnya kita sadar diri tentang bahaya serta cara penanggulangan kebakaran. Paling tidak kita mampu mengoperasikan APAR dengan sahih, kondusif serta tepat sasaran.

Sebutan APAR masih sangatlah umum, sebab alat pemadam api ringan (APAR) mempunyai beberapa jenis sesuai dengan kegunaannya. Ada APAR jenis Dry Chemical Powder, Jenis CO2 (Carbon Dioxide), jenis Aqueous Film Forming Foam (Foam AFFF) atau biasa pada kenal foam saja, ada APAR jenis Hallon serta sebagainya.

Jadi jangan salah tafsir dengan pemahaman bahwa APAR itu hanya jenis Dry Chemical Powder saja. Memang pada dasarnya jenis powder adalah alat pemadam barah yang multifungsi. Tapi ya liat dulu titik kebakarannya apa serta di mana. Panel listrik kebakar pada sikat pake foam bisa jadi bukannya mangkat malah mledug. BBM kebakar di sikat pake powder, pada sikat sini?! Sono nyala. Di sikat sono?! Pada sini nyala lagi. BBM kan ngalir! Uber-uberan donk?!

So.. Pakailah alat pemadam api ringan yg sinkron dengan type kebakarannya. *Ribet mas!* yo uwis, kalo ada kebakaran ya jangan gundah wajib padamin pake apa. Heee..

Kok jadi kemana-mana ya? Ya wis cukup sekian dulu. Udah panjang banget ini.
Matur tengkiu telah mampir..