CARA SETTING PRV HYDRANT GEDUNG BERTINGKAT

Jumpa lagi menggunakan aku CARA FLEXI yang senang posting dengan bahasa ngocol. Kali ini aku ingin menulis mengenai bagaimana cara setting PRV Hydrant. Pada artikel terdahulu aku juga sudah menulis bagaimana cara setting PRV air bersih pada gedung bertingkat tinggi serta apa yg pada maksud dengan Pressure Reducing Valve (PRV).

Seperti pada artikel yg lalu, maka buat setting PRV Hydrant kali ini tidak perlu saya kupas panjang lebar karena cara setting PRV hydrant merupakan sama dengan cara setting PRV air higienis. Yang perlu aku tekankan di sini *cie bahasanyaa.....* heee.,.,., merupakan yang aku tangani adalah PRV dengan type usang.

Type PRV misalnya gambar booming kurang lebih tahun 1990 - 1995 sebagai akibatnya cara seetingnya pun sedikit lebih rumit pada bandingkan menggunakan type - type PRV keluaran baru yg jauh lebih simple dengan hanya memakai 1 regulator.

Kembali pada cara setting PRV Hydrant dalam gedung bertingkat. Pada PRV hydrant terdapat 2 buah regulator (Midle Regulator) dan (Low Regulator). Untuk membedakan mana midle dan mana low regulator mampu kita lihat berdasarkan bentuk fisik. Low regulator lebih mini menurut midle regulator.

Midle regulator berfungsi buat mengatur berapa tekanan maksimum yg di keluarkan sang PRV sedangkan Low regulator bertugas mengatur berapa tekanan minimum yg di keluarkan sang PRV. Intinya gini, apabila baut midle regulator pada kendurkan (pada putar antagonis jam) output PRV sebagai mini , alias tekanan rendah atau turun. Makin pada kendorkan, PRV induk makin mati. Tak terdapat genre.

Silakan coba kendorkan baut hingga copot, pastinya main PRV (PRV Induk) *yg gede itu* meninggal. Sebab dengan posisi itu membran PRV induk pada posisi menutup kedap. Jangan dulu memikirkan low regulator, kita masih penekanan dalam midle regulator! 

CATATAN: Untuk setting PRV pada midle regulator, posisi valve pada hydrant box atau hydrant pilar harus terbuka 1/4. Kenapa begitu? Apabila posisi tertutup makan tekanan output akan pada pengaruhi sang udara yg terjebak dalam pipa hydrant. Di samping itu jua kita akan kesulitan memantau tekanan hasil dalam pressure gauge.

Dan kebalikannya, bila kita kencangkan baut midle regulator, maka membran PRV induk akan terbuka sedikit. Baut makin di kencangkan, membran makin terbuka ialah genre output makin deras bin tekanannya naik. Nah, naiknya tekanan inilah yg kita atur. Cara setting PRV hydrant dalam midle regulator tidak seperti mengencangkan baut mobil. Harus sedikit-sedikit.

Jadi kita mengencangkan baut hanya sebesar 30 derajad per putaran menggunakan kunci ring. Setiap jeda kita wajib selalu memantau berapa kg/cm2 peningkatan tekanan hasil melalui pressure gauge. Lantaran tekanan hydrant maksimum merupakan 7 kg/cm2 (yang saya tau ya) maka ketika jarum pressure gauge mendekati angka 7 baut midle regulator jangan di kencangkan lagi. Tinggalkan midle regulator.

Dan kita pindah ke low regulator. Low regulator berfungsi buat mengatur tekanan minimum PRV induk. Jadi manfaatnya buat mengatur supaya air yang keluar dari PRV nggak drop *haiyah bahasa apa itu*. Arah putaran buat setting low regulator ini pun sama menggunakan midle.

Apabila baut pada kendorkan tekanan akan terus turun dan jarum pressure gauge mendekati nol. Dan apabila di kencangkan searah jam maka tekanan pula akan naik. Karena tekanan minimum Hydrant 4 kg/cm2 maka atur dengan cara memutar baut low regulator hingga jarum pressure gauge memilih angka 4. Jangan hingga jarum turun lagi atau dut endutan naik turun di bawah 4 kg/cm2. Kalo jarumnya naik lebih menurut 4 kg/cm2 gimana? Ya ndak papa karena tekanan maksimumnya telah di atur midle regulator di nomor 7 kg/cm2. Justru jika tekanan di bawah 4 kg/cm2, ialah settingan kita belum sempurna. Atur ulang lagi.

CATATAN: Pada ketika setting low regulator posisi stop valve hydrant pilar wajib terbuka full *Pengalaman malah perlu 2 hydrant pilar yang pada buka buat mengetahui titik drop PRV* sebab bila tidak mengetahui titik drop PRV maka kemungkinan besar hasil akan kekurangan tekanan saat hydrant pilar pada buka bersama. Misalnya waktu terjadi kebakaran serta wajib membuka tiga - lima hydrant pilar bersamaan, PRV nir merespon kebutuhan air yg relatif besar lantaran kesalahan setting low regulator.

Intinya gini: Low regulator memberi perintah pada Main PRV agar mempertahankan buka an membran di nomor 4 kg/cm2. Sedangkan Midle regulator memberi perintah pada Main PRV (PRV Induk) buat menutup membran ketika tekanan telah mencapai 7 kg/cm2. Paham ora Kang? 

Lanjutannya nanti ya,., Tak Sahur disek..
Update broo...
*Udah berapa bulan ini bray?* hee.. Maklum lah sok sibuk...
Uda paham to? Trus yg mau pada terangin apa lagi?! Setting PRV hydrant mah ya cuma gitu thok. Sekedar sharing membuatkan pengalaman, sempat saya menemui kendala soal PRV. Sampai sekarang pun saya jua belum menemukan penyebab dari kendala yg aku hadapi. Problemnya PRV nir merespon sama sekali waktu baut setting pada midle dan low regulator di putar. Tekanan tetap loss, tekanan in dan out sama alias tidak terdapat penurunan. Butterfly valve pada instalasi bypass telah di cek,kondisinya pun oke,mampu menutup rapat. Unit PRV jua sudah diservis namun hasilnya tetap nihil. Pernah jua aku sharing menggunakan beberapa rekan plumber tapi sayang hasilnya sama bingungnya. Apalagi selesainya saya share penampakan PRV, "Lho PRV nya kok kayak gitu?" *nah loh?! Pusing lagi gue*
Pertanyaannya mudah, kenapa main PRV nir merespon saat midle serta low regulator disetting?
Kronologinya sudah saya terangkan di atas. Saya share di sini siapa tau rekan-rekan plumber ada yg sanggup ngasi masukan. Ganti minta bantuan ni critanya, wkwkwkwkwk....

Comments