HYDRANT PILAR GEDUNG BERTINGKAT HYDRANT PILLAR FIRE HYDRANT BUILDING CONSTRUCTION SYSTEM

Ketemu lagi pada bab plumbing sub bagian fire fighting system sub sub bagian fire hydrant system buat instrument hydrant pillar atau bahasa linggis lokalnya jadi hydrant pilar. *Banyak banget sub-sub nya!* Memang seperti itu, plumbing merupakan sub bidang kerja berdasarkan teknik civil lalu di bagi bagi lagi sebagai bagian khusus buat mempermudah cakupan kerja.



Kembali dalam pokok bahasan tentang hydrant pillar. Hydrant pillar adalah galat satu part atau perangkat dalam fire hydrant system yg berfungsi sebagai connector antara selang hydrant (hydrant hose) menggunakan fire fighting system. Dalam fire hydrant building construction system, hydrant pillar harus pada tempatkan dalam lokasi yang mudah terlihat. Untuk gedung bertingakat, hydrant pilar umumnya pada tempatkan di halaman gedung. Hal ini buat memudahkan personel dinas pemadam kebakaran maupun personel terkait mengambil tindakan dalam penanggulangan api dalam saat terjadi kebakaran besar .

Hydrant pilar nir hanya terdapat dalam gedung bertingkat namun pula terdapat pada titik-titik tertentu pada lingkup rapikan kota. Kalau galau, silakan anda jalan-jalan keliling kota. Perhatikan di pinggir jalan dalam jarak eksklusif akan masih ada sebuah pipa rona merah seperti gambar. Itulah hydrant pillar. Fungsinya sama menggunakan hydrant laman (hydrant pillar gedung) yaitu men-supply air untuk kendaraan beroda empat-mobil damkar pada penanggulangan kebakaran.

Hydrant pillar wajib berisi air bertekanan, artinya syarat air bertekanan di dalam hydrant pilar harus selalu standby 24 jam supaya siap di pakai kapanpun. Jadi hati-hati ya, jangan bertingkah usil bila sedang menunggu Angkutan Umum sempurna dalam titik hydrant pilar kota. Apalagi mentang-mentang teknisi bawa kunci main putar knob hydrant pilar. Jika itu anda lakukan, siap-siap deh berurusan sama yg berwajib heee... 

Tekanan air yang menyembur menurut hydrant pilar relatif tinggi antara 4 - 8 kg/cm2. Bayangin aja anda pada lempar dengan beras 8 kilo, mental nggak kira-kira? Dan pastinya akan banjir jika anda putar knob hydrant pilar tadi.

Berbeda siamese connection, pada hydrant pilar nir ada check valve buat membatasi aliran air pada pipa. Hydrant pilar langsung terkoneksi dengan jaringan pipa induk hydrant.

*Apalagi ya yang mau di share?*

Kayaknya segini dulu deh artikel mengenai hydrant pillar gedung bertingkat ini. Lain waktu *bila telah jangan lupa* akan aku sambung lagi. Terimakasih,..

Salam,

CARA KERJA FIRE HYDRANT GEDUNG BERTINGKAT

Selamat malam *lantaran nulisnya hampir tengah malam* serta salam jungkir kembali untuk kawan serta rekan di manapun berada. Kali ini seperti biasa, aku akan menulis sambung menyambung sebagai jauh mengenai cara kerja fire hydrant gedung bertingkat. *gedung bertingkat mulu* Lha yo'opoo.. Bab'e seh iku'e jhesh!

Jangan terlalu berfokus lah, akan tetapi pula jangan terlalu santai, sedeng-sedeng saja *berasal ga sedhengan* edan nu?! Woklek di lanjut bab cara kerja fire hydrant.
Langsung saja kita bayangkan ke TKP, dalam saat stop valve di hydrant box atau hydrant pilar pada buka, maka akan terjadi penurunan tekanan dalam keseluruhan instalasi pipa gedung. Termasuk tekanan outlet serta inlet PRV hydrant lanjut tekanan dalam pipa header ruang pompa jua berkurang serta akhirnya memicu pressure switch buat menggerakkan contactor jockey pump.

Pada pressure switch spesifik jockey pump, umumnya di pilih jenis pressure switch dengan deferensial. Apa itu deferensial? Aku sendiri kurang begitu tau definisi aslinya tetapi yang aku pahami hanyalah  terdapat dua switch buat tekanan maximum serta minimum. Tekanan maximum ialah pompa wajib OFF dan tekanan minimum ialah pompa harus ON. Udah itu saja! Selebihnya aku ndak tau. Googling saja ya?! Hee,.,.

Nah dalam saat tekanan air pada pipa telah mencapai titik minimum pressure switch. Saklar tadi memberi sinyal dalam contactor tiga phasa yang ada dalam panel control jockey pump buat segera menghidupkan pompa jockey.

Misalnya:
Tekanan maximum pressure switch jockey pump pada atur pada 22 bar serta tekanan minimumnya pada atur 19 bar. Maka pada waktu tekanan turun ke 19 bar maka pompa akan ON. Selama tekanan belum mencapai nomor 22 bar maka pompa jockey akan terus men-suply air menurut tangki reservoir menuju pipa header serta di distribusikan ke titik di mana stop valve hydrant box/hydrant pilar terbuka. Begitu seterusnya.

Namun bila ternyata tekanan air masih terus turun pada bawah 19 bar hingga nomor 17 bar (contohnya) maka pressure switch buat electric pump akan memberi sinyal dalam contactor 3 phasa panel control untuk segera menghidupkan pompa electric. Dan kemudian pompa elektrik akan membantu pompa jockey mendistribusikan air ke titik-titik stop valve hydrant box juga hydrant pilar yang terbuka.

Pada waktu ini, jumlah stop valve yg terbuka kemungkinan sudah lebih dari dua titik ukuran 1.lima" serta dua.5". Artinya kebakaran sudah besar .

Dan jika dua pompa tersebut masih belum bisa mencukupi suply air yg di butuhkan buat pemadaman menggunakan indikasi tekanan air pada pipa turun drastis sampai mencapai 15 bar. Maka Pressure switch buat diesel hydrant akan memberi frekuwensi bahwa telah saatnya contactor menyalakan pompa diesel buat membantu pompa jockey dan pompa electric.

Sebagai catatan: Yang pernah aku ketahui jika dalam ketika diesel hydrant pump sudah menyala, pompa jockey dan electric akan meninggal menggunakan sendirinya karena dalam saat ini sesuai prosedur darurat power listrik seluruh gedung harus pada padamkan karena kebakaran sudah sangat akbar. Oleh karena itu kenapa pada pakai diesel buat pompa pamungkas. Sebab tanpa pasokan listrik pun pompa dapat terus bekerja me-suply air buat pemadaman api karena menggunakan bahan bakar sendiri. Paham Tong?

Trus kapan dinas damkar tiba? Ada nggak pertanyaan misalnya itu? Hee.. Okleg! Dalam ketika electric pump mulai ON, personil baik itu enginering atau security wajib sudah berkoordinasi dengan dinas damkar daerah setempat. Jadi dalam saat electric ON, waktu inilah kita dalam 'penantian' datangnya mobil damkar alias Blambir.*istilah orang jakarte plesetan dari bahasa belanda BRANDWEER yg ialah jikalau nggak salah ya dinas pemadam kebakaran itu* #senyum sembari nungging!

Sampek mana tadi?

Dan... Ya itu! Jangan menunggu diesel ON baru panggil damkar *keburu ludes wis* sebab pada waktu electric pump ON, persediaan air di tangki reservoir telah menipis. Apalagi diesel ON, Sruttttt.. Tek ting! Makanya wajib segera menerima pasokan air berdasarkan luar gedung yg di pompa sang kendaraan beroda empat damkar melalui seamesse connection. Air dari mana? *terserah orang damkar, menurut selokan kek, berdasarkan kali kek, menurut laut kek dari jangan dari septic tank aja*

Trus aku mau nulis apa lagi?

Oh iya. Tentang pressure switch! Mungkin terdapat yg penasaran kok dari tersebut bolak kembali "pressure switch memberi frekuwensi" terdapat berapa pressure switch sih? Nah, lantaran jumlah pompanya ada 3 maka jumlah pressure switchnya pun pula 3. Jadi masing-masing pompa memiliki pressure switch sendiri menggunakan disparitas pada pengaturan tekanan. Biasanya pada sertakan 1 pressure switch lagi buat fire alarm. Pengaturan switch ini tergantung ketentuan intern gedung buat memberi indikasi pada control room bahwa terjadi penurunan tekanan pada pipa hydrant.

Kira-kira bisa logika nggak? Jikalau masih ndak mudeng silakan komeng-komeng saja atau kontak facebook saya dengan nick name Dion dengan catatan: Jangan kaget!

Pegel pula nulis segini?! Wis cekap semanten sampai di sini sharing aku tentang cara kerja fire hydrant gedung bertingkat. Matur tenkyu...


ELECTRIC HYDRANT PUMP POMPA LISTRIK UNTUK HYDRANT

Bahasanya keren ya, electrik hydrant pump alias pompa hydrant listrik adalah suatu unit pompa yg berfungsi buat men-suply air pada sistem pemadam kebakaran gedung bertingkat tinggi menggunakan daya dorong yg lebih akbar dari pada jockey pump.
Fungsi utama dari electric hydrant pump adalah men-supply air berdasarkan ground tank atau tangki ruang pompa menuju titik - titik pada mana valve hydrant terbuka melalua jaringan pipa hydrant yg sudah di atur sedemikian rupa dalam waktu pembangunan gedung bertingkat. Titik valve hydrant yg terbuka ini maksudnya adalah entah itu hydrant pilar maupun hydrant box yg terkoneksi dengan jaringan system hydrant gedung. Asumsinya adalah pada saat valve hydrant terbuka maka di loka tadi sedang terjadi kebakaran di mana sprinkler system telah tidak sanggup menanggulangi besarnya barah.

Jumlah valves yg terbuka akan memilih tingginya tekanan air pada dalam pipa instalasi hydrant. Semakin banyak valve pada buka buat pada fungsikan maka tekanan akan semakin turun Jika kemampuan electric hydrant pump telah mencapai batas maksimum maka pancaran air yang keluar menurut nozzle pun nir aporisma. Untuk itu di perlukan pompa cadangan lain yaitu diesel pump.

Oleh karena itu pada hydrant system maupun sprinkler system pada gedung taraf tinggi pada perlukan masing-masing 3 unit pompa untuk mem-backup kebutuhan air pada proses pemadaman barah. Selama jaringan listrik gedung masih berfungsi maka tugas utama pada penyaluran air ke titik2 kebakaran pada bebankan pada electric hydrant pump. Tetapi hal ini nir baku, penggunaan electric pump dan diesel pump tergantung menurut situasi dan syarat lapangan.

Apabila titik kebakaran sulit pada jangkau menggunakan 1 atau 2 hydrant box maka akan pada bantu dengan membuka hydrant box atau hydrant pilar lain buat mempercepat proses pemadaman. Dengan kondisi misalnya ini maka electric hydrant nir akan mampu men-supply maksimum dan tekanan akan trurun drastis. Di sinilah fungsi diesel hydrant pump berperan meskipun jala-jala listrik gedung masih berfungsi. Dalam tulisan aku Cara Kerja Fire Hydrant Gedung Bertingkat sudah saya singgung pada mana unit - unit pada hydrant system bekerja bahu membahu pada mensupply air guna menanggunlangi kebakaran yang terjadi.

Saya kira sudah relatif penjelasan tentang apa yg pada maksud dengan electric hydrant pump serta manfaatnya. Secara fungsi mungkin sama menggunakan pompa-pompa lain, yang membedakan adalah kapasitas serta asal tenaga. Diesel hydrant pump menggunakan energi diesel, electric dan jockey pump sama-sama menggunakan energi motor listrik namun tidak sinkron pada kapasitas supply.

Mohon maaf apabila galat mengungkapkan *karena mata pula telah ngantuk* sekian saja terimakasih sudah mampir.

CARA SETTING PRV HYDRANT GEDUNG BERTINGKAT

Jumpa lagi menggunakan aku CARA FLEXI yang senang posting dengan bahasa ngocol. Kali ini aku ingin menulis mengenai bagaimana cara setting PRV Hydrant. Pada artikel terdahulu aku juga sudah menulis bagaimana cara setting PRV air bersih pada gedung bertingkat tinggi serta apa yg pada maksud dengan Pressure Reducing Valve (PRV).

Seperti pada artikel yg lalu, maka buat setting PRV Hydrant kali ini tidak perlu saya kupas panjang lebar karena cara setting PRV hydrant merupakan sama dengan cara setting PRV air higienis. Yang perlu aku tekankan di sini *cie bahasanyaa.....* heee.,.,., merupakan yang aku tangani adalah PRV dengan type usang.

Type PRV misalnya gambar booming kurang lebih tahun 1990 - 1995 sebagai akibatnya cara seetingnya pun sedikit lebih rumit pada bandingkan menggunakan type - type PRV keluaran baru yg jauh lebih simple dengan hanya memakai 1 regulator.

Kembali pada cara setting PRV Hydrant dalam gedung bertingkat. Pada PRV hydrant terdapat 2 buah regulator (Midle Regulator) dan (Low Regulator). Untuk membedakan mana midle dan mana low regulator mampu kita lihat berdasarkan bentuk fisik. Low regulator lebih mini menurut midle regulator.

Midle regulator berfungsi buat mengatur berapa tekanan maksimum yg di keluarkan sang PRV sedangkan Low regulator bertugas mengatur berapa tekanan minimum yg di keluarkan sang PRV. Intinya gini, apabila baut midle regulator pada kendurkan (pada putar antagonis jam) output PRV sebagai mini , alias tekanan rendah atau turun. Makin pada kendorkan, PRV induk makin mati. Tak terdapat genre.

Silakan coba kendorkan baut hingga copot, pastinya main PRV (PRV Induk) *yg gede itu* meninggal. Sebab dengan posisi itu membran PRV induk pada posisi menutup kedap. Jangan dulu memikirkan low regulator, kita masih penekanan dalam midle regulator! 

CATATAN: Untuk setting PRV pada midle regulator, posisi valve pada hydrant box atau hydrant pilar harus terbuka 1/4. Kenapa begitu? Apabila posisi tertutup makan tekanan output akan pada pengaruhi sang udara yg terjebak dalam pipa hydrant. Di samping itu jua kita akan kesulitan memantau tekanan hasil dalam pressure gauge.

Dan kebalikannya, bila kita kencangkan baut midle regulator, maka membran PRV induk akan terbuka sedikit. Baut makin di kencangkan, membran makin terbuka ialah genre output makin deras bin tekanannya naik. Nah, naiknya tekanan inilah yg kita atur. Cara setting PRV hydrant dalam midle regulator tidak seperti mengencangkan baut mobil. Harus sedikit-sedikit.

Jadi kita mengencangkan baut hanya sebesar 30 derajad per putaran menggunakan kunci ring. Setiap jeda kita wajib selalu memantau berapa kg/cm2 peningkatan tekanan hasil melalui pressure gauge. Lantaran tekanan hydrant maksimum merupakan 7 kg/cm2 (yang saya tau ya) maka ketika jarum pressure gauge mendekati angka 7 baut midle regulator jangan di kencangkan lagi. Tinggalkan midle regulator.

Dan kita pindah ke low regulator. Low regulator berfungsi buat mengatur tekanan minimum PRV induk. Jadi manfaatnya buat mengatur supaya air yang keluar dari PRV nggak drop *haiyah bahasa apa itu*. Arah putaran buat setting low regulator ini pun sama menggunakan midle.

Apabila baut pada kendorkan tekanan akan terus turun dan jarum pressure gauge mendekati nol. Dan apabila di kencangkan searah jam maka tekanan pula akan naik. Karena tekanan minimum Hydrant 4 kg/cm2 maka atur dengan cara memutar baut low regulator hingga jarum pressure gauge memilih angka 4. Jangan hingga jarum turun lagi atau dut endutan naik turun di bawah 4 kg/cm2. Kalo jarumnya naik lebih menurut 4 kg/cm2 gimana? Ya ndak papa karena tekanan maksimumnya telah di atur midle regulator di nomor 7 kg/cm2. Justru jika tekanan di bawah 4 kg/cm2, ialah settingan kita belum sempurna. Atur ulang lagi.

CATATAN: Pada ketika setting low regulator posisi stop valve hydrant pilar wajib terbuka full *Pengalaman malah perlu 2 hydrant pilar yang pada buka buat mengetahui titik drop PRV* sebab bila tidak mengetahui titik drop PRV maka kemungkinan besar hasil akan kekurangan tekanan saat hydrant pilar pada buka bersama. Misalnya waktu terjadi kebakaran serta wajib membuka tiga - lima hydrant pilar bersamaan, PRV nir merespon kebutuhan air yg relatif besar lantaran kesalahan setting low regulator.

Intinya gini: Low regulator memberi perintah pada Main PRV agar mempertahankan buka an membran di nomor 4 kg/cm2. Sedangkan Midle regulator memberi perintah pada Main PRV (PRV Induk) buat menutup membran ketika tekanan telah mencapai 7 kg/cm2. Paham ora Kang? 

Lanjutannya nanti ya,., Tak Sahur disek..
Update broo...
*Udah berapa bulan ini bray?* hee.. Maklum lah sok sibuk...
Uda paham to? Trus yg mau pada terangin apa lagi?! Setting PRV hydrant mah ya cuma gitu thok. Sekedar sharing membuatkan pengalaman, sempat saya menemui kendala soal PRV. Sampai sekarang pun saya jua belum menemukan penyebab dari kendala yg aku hadapi. Problemnya PRV nir merespon sama sekali waktu baut setting pada midle dan low regulator di putar. Tekanan tetap loss, tekanan in dan out sama alias tidak terdapat penurunan. Butterfly valve pada instalasi bypass telah di cek,kondisinya pun oke,mampu menutup rapat. Unit PRV jua sudah diservis namun hasilnya tetap nihil. Pernah jua aku sharing menggunakan beberapa rekan plumber tapi sayang hasilnya sama bingungnya. Apalagi selesainya saya share penampakan PRV, "Lho PRV nya kok kayak gitu?" *nah loh?! Pusing lagi gue*
Pertanyaannya mudah, kenapa main PRV nir merespon saat midle serta low regulator disetting?
Kronologinya sudah saya terangkan di atas. Saya share di sini siapa tau rekan-rekan plumber ada yg sanggup ngasi masukan. Ganti minta bantuan ni critanya, wkwkwkwkwk....

SIAMESE CONNECTION FIRE HYDRANT BUILDING CONSTRUCTION SYSTEM

Selamat pagi salam jumpa lagi menggunakan saya Dion yang selalu Mloto dan ngeselin. Masih pada topik bahasan tentang global plumbing sub bagian fire hydrant building construction system. Kali ini saya menciptakan tulisan tentang galat satu instrument fire hydrant yaitu Siamese connection.

Dalam 'fire fighting system' terdapat poly sekali instrument atau part juga boleh di bilang bagian atau perangkat pendukung yang meiliki tugas serta fungsi tidak sama. Siamese connection adalah instrument pada fire fighting system yang berfungsi sebagai konektor antara selang (fire hose) kendaraan beroda empat pemadam kebakaran dengan building fire fighting system.
Jadi kalau di jabarkan menggunakan bahasa saya, siamese connection adalah konektor antara selang kendaraan beroda empat pemadam kebakaran dengan sistem pemadam api gedung bertingkat buat mendistribusikan air berdasarkan luar area gedung. Misalnya berdasarkan sungai, danau atau parit-parit yg menyediakan air buat proses pemadaman barah.

Intinya begini, pada waktu kebakaran besar terjadi pada gedung bertingkat persediaan air di ground tank gedung akan menipis. Oleh karenanya pada perlukan supply air yang asal menurut luar gedung contohnya berdasarkan sungai, danau, hydrant kota atau loka-loka lain yang menyediakan air. Air dari tempat-loka ini akan di pompa menggunakan kendaraan beroda empat pemadam kebakaran serta pada supply ke pada gedung dan selanjutnya di pakai buat memadamkan barah melalui instrument hydrant yang di miliki sang suatu gedung. Proses pendistribusian air dari unit damkar menggunakan sistem hydrant gedung ini terkoneksi menggunkan siamese connection. Sistem kerjasama ini sangat efektif. Selain mempersingkat ketika, pula memudahkan personil damkar pada mejalankan tugasnya penekanan pada titik-titik barah.

Gimana? Sidikit paham atau malah galau?

Kembali pada utama bahasan yaitu siamese connection. Pada instalasi siamese connection di lengkapi dengan check valve. Gunanya buat menunda air keluar dari konektor siamese. Sebab pada siamese nir di lengkapi menggunakan valve.

Berbeda menggunakan hydrant pillar yg wajib standby menggunakan air bertekanan. Siamese connection pada ketika standby wajib pada syarat kosong. Banyak yang keliru kaprah tentang asumsi siamese connection serta hydrant pilar. Ada yg menyebut keduanya wajib berisi air bertekanan yang selalu standby. Itu keliru broo...

Beda hydrant pilar beda jua siamese connection. Namanya saja sudah beda masa' manfaatnya sama. Logikanya jika siamese connection terisi air bertekanan, pada waktu personil damkar memasang selang,  dan diesel pump kendaraan beroda empat damkar mulai beroperasi memompa air tentu sangat berbahaya. Sebab diesel pump intern gedung jua telah mensupply air bertekanan tinggi. Tabrakan donk! Ini nalar orang awam. Kalau gedungnya cuma 4 lantai sih unit damkar it's okey. Lha kalo gedungnya 30 atau 40 lantai? Berapa puluh bar tekanan balik gravitasi yg harus di tanggung selang hydrant damkar? Belum lagi di tambah dorongan diesel pump intern gedung. Mangap-mangap dong diesel pump kendaraan beroda empat damkar?! Padalah kondisi diesel pump kendaraan beroda empat masih posisi starting, belum running. Sama dengan kita belum pasang kuda-kuda udah di tendang duluan. Njengkang nggak?! Itu beliau bedanya hydrant pilar dengan siamese connection. *Penjelasan ala CARA FLEXI*

Siamese connection juga wajib di tempatkan pada titik terluar dari laman gedung, mudah terlihat serta gampang pada jangkau. Hal-hal ini sangat di perhatikan mengingat bahaya barah bila sudah membesar. Hanya pada hitungan dtk dari mulai menyala hingga sebagai kebakaran besar , sang karenanya kesigapan, kecepatan dan ketepatan personil terkait utamanya para personil enginering terlebih personil dinas pemadam kebakaran sangat penting.
Jika hydrant siamese connection telah pada fungsikan maka tanda kebakaran yg terjadi telah sangat akbar. Sebab sebelum fire hydrant d fungsikan masih ada beberapa sistem buat menanggulangi bahaya barah, di antaranya Sprinkler System serta APAR. Selengkapnya baca di sini

Dengan melihat gambar-gambar di atas, kayaknya seluruh sudah tau dan paham deh apa yang di maksud menggunakan siamese connection pada fire hydrant building construction system. Kalau begitu relatif sekian serta terimakasih.
Salam,