SISTEM HYDRANT PADA GEDUNG BERTINGKAT TINGGI FIRE HYDRANT SYSTEM

Pada kesempatan pagi yang cerah ini *nulisnya pas pagi* saya akan menulis lanjutan menurut sistem pemadam kebakaran gedung bertingkat tinggi yg telah saya tulis pada kesempatan sebelumnya. Kali ini goresan pena aku akan menyasar ke global fire hydrant system dalam gedung bertingkat tinggi.

Menyinggung kembali apa yang pada maksud menggunakan fire hydrant system. Di mana dalam goresan pena aku sebelumnya telah saya singgung pengertian sistem hydrant secara umum. Dan jua sudah aku singgung dalam sistem hydrant terdapat unit-unit pendukung yang akan aku perjelas pada tulisan kali ini.

Sistem hydrant dalam gedung bertingkat tinggi memiliki komponen atau unit-unit pendukung menjadi berikut:
  • Unit Tangki Penampung (Reservoir)
Unit Hydrant Jockey PumpUnit Hydrant Electric PumpUnit Hydrant Diesel PumpUnit Hydrant InstalationUnit Penurun TekananUnit Hydrant Box
Dari sekian banyak unit pendukung sistem hydrant di atas akan saya perjelas menurut pemahaman yang mampu aku cerna sebagai plumber lapangan menjadi berikut:
  • Unit Tangki Penampung (Reservoir)
Unit tangki penampungan pada sistem hydran gedung bertingkat umumnya terletak pada ground atau mampu juga di basement berdampingan dengan unit ruang pompa. Hal ini bertujuan untuk memperpendek jarak antara tangki penampungan dengan unit-unit pompa pendorong sistem hydrant. Kapasitas tangki penampungan nisbi menyesuaikan dengan kebutuhan menurut luas gedung yang bersangkutan.
  • Hydrant Jockey Pump Unit
Jockey pump berfungsi sebagai penyetabil tekanan air dalam instalasi pipa dalam jenis wet riser system. Dan juga menjadi penggerak awal pada ketika stop valve hydrant box terbuka. Jockey pump di gerakkan dengan energi listrik berdaya tertentu. Bisa pada perjelas, fungsi dari jockey pump merupakan sebagai pompa pendorong awal waktu tekanan air dalam instalasi pipa hydrant berkurang pada dry riser system. Pada wet riser system fungsi utamanya merupakan penyetabil tekanan sekaligus pendorong awal. Cara kerja pompa ini berdasarkan tekanan air pada dalam pipa instalasi yg pada monitor sang pressure switch.

  • Hydrant Electric Pump Unit
Seperti halnya jockey pump, fungsi dari electric pump merupakan sebagai pendorong lanjutan ketika jockey pump sudah nir bisa men-supply air ke dalam unit instalasi pipa serta tekanan air menurun drastis. Kapasitas pompa ini pula tergantung dari kebutuhan gedung. Sesuai namanya, electric pump di gerakkan dengan energi listrik dengan daya eksklusif pula. Cara kerja electric pump sama dengan jockey pump dengan disparitas besaran tekanan yg pada tentukan oleh pressure switch

  • Hydrant Diesel Pump Unit
Hydrant diesel pump adalah unit pendorong terakhir pada sistem pemadam kebakaran gedung bertingkat. Fungsi dari diesel pump ini pula sama dengan 2 pompa pendorong sebelumnya dengan sistem starting masih mengandalkan pressure switch. Unit pompa ini pada gerakkan menggunakan energi diesel berbahan bakar mandiri sebagai akibatnya nir terpengaruh menggunakan ketersiadiaan power listrik.
  • Hydrant Instalation Unit
Pada unit instalasi, sistem hydrant gedung bertingkat tinggi mempunyai bagian-bagian berupa jalur pipa distribusi menurut ruang pompa menuju titik-titik hydrant box yang tersebar di semua area publik gedung. Memiliki diameter yang tidak sama antara pipa distribusi induk serta pipa sub distribusi. Hydrant instalation unit biasanya di letakkan dalam ruang shaft tersendiri.
  • Unit Penurun Tekanan
Unit penurun tekanan ini berfungsi buat menjaga agar tekanan air pada pada pipa distribusi tetap stabil. Sehingga di dapatkan tekanan yg ideal pada tiap-tiap hydrant box akibat efek gravitasi. Hal ini mengingat akbar tekanan berbanding lurus dengan ketinggian. Bagian krusial berdasarkan unit penurun tekanan ini adalah Pressure Reducing Valve.
  • Hydrant Box Unit
Unit hydrant box merupakan bagian berdasarkan sistem pemadam kebakaran yg berafiliasi pribadi menggunakan operator. Fungsi hydrant box merupakan menjadi loka penyimpan perangkat tempur melawan api yang wajib selalu ready. Di dalam hydrant box terdapat: 
  1. 1 butir connector + stop valve berukuran 1 1/2", 
  2. 1 buah connector + stop valve ukuran 2 1/2", 
  3. 1 roll hydrant hose berukuran 1 1/dua" panjang minimal 30 meter, 
  4. 1 butir Nozzle berukuran 1 1/2"
Di sertakan juga unit pendukung lain yaitu:
  1. 1 unit Break Glass Fire Alarm
  2. 1 unit Fire Alarm Bell
  3. 1 unit Emergency Phone Socket
  4. 1 unit Indikator Lamp

Kesemuanya itu pada satu kesatuan unit hydrant box. Demikian yang dapat aku tulis dalam artikel sistem hydrant pada gedung bertingkat tinggi ini. Sampai waktu aku menulis, pengetahuan tentang unit-unit pendukung sistem hydrant gedung masih sebatas ini.

Tentang bagaimana cara kerja sistem hidrant pada gedung bertingkat... Klik saja yang itu!
*Gambar sudah dapat ijin dari yang pemilik, coz pemiliknya juga sama dengan blog ini. #ngacirr..

FIRE FIGHTING SYSTEM SISTEM PEMADAM KEBAKARAN GEDUNG BERTINGKAT TINGGI

Opo iki? *Ha yo embuh!*

Fire fighting system atau biasa di kenal menggunakan sistem pemadam kebakaran merupakan suatu sistem yg pada sediakan pada suatu bangunan buat menanggulangi bahaya kebakaran. Sistem pamadam kebakaran dalam gedung bertingkat tinggi adalah harus hukumnya buat di sediakan. Mengingat pada suatu gedung bertingkat akan timbul keterbatasan tindakan yang dapat pada lakukan penghuni buat menyelamatkan diri saat terjadi kebakaran. Selain itu proses penyelamatan para penghuni pun juga akan sulit di lakukan oleh dinas pemadam kebakaran pada sebabkan tingginya lokasi.

Selain kedua hal pada atas, sistem pemadam kebakaran dalam gedung bertingkat tinggi harus terdapat mengingat dampak berdasarkan kebakaran yang bisa melemahkan struktur gedung bila kebakaran nir segera di atasi.

Sistem pemadam kebakaran (Fire Fighting System) gedung bertingkat tinggi pada bagi menjadi beberapa system yang berdiri sendiri namun saling terkait satu menggunakan lainnya. Di sini aku akan membagi sistem pemadam kebakaran dalam gedung bertingkat tinggi sebagai tiga system utama yaitu:
  1. Fire Hydrant System
Fire Sprinkler System, danFire Alarm System
Pada gedung bertingkat tinggi, ke 3 system tersebut sine qua non dan memenuhi syarat yang di berlakukan oleh Pemerintah Daerah. Ke tiga sistem primer dalam fire fighting tersebut, pada katakan berdiri sendiri sebab berdasarkan masing-masing system pada dukung oleh unit-unit yg di atur sedemikian rupa sampai bisa bekerja sama dalam menanggulangi atau pada saat terjadinya kebakaran.

Lebih jauh tentang unit-unit menurut ke tiga system pada atas akan saya share dalam artikel mendatang. Sebab terlalu panjang kiranya apabila harus aku tulis pada halaman ini. Pada artikel ini aku spesifik membahas mengenai Fire Fighting System gedung bertingkat tinggi sebagai pembuka.

Selanjutnya di sini sekilas saya akan menulis tentang ketiga sistem pemadam kebakaran dalam gedung bertingkat tinggi, mulai dari
  • Fire Hydrant System
Fire Hydrant system atau pemadam sistem hydrant adalah suatu sistem pemadam kebakaran yang pada operasikan secara manual sang tenaga insan menggunakan menggunakan media air sebagai alat pemadam api. Prinsip kerja berdasarkan sistem hydrant pada gedung bertingkat tinggi merupakan ketika hydrant valve dalam box hydrant pada buka maka pompa akan mengalirkan air ke seluruh instalasi pipa hydrant pada gedung menuju ke titik valve terbuka. Selengkapnya akan saya share pada artikel lain.
  • Fire Sprinkler System
Fire Sprinkler System atau pemadam sistem sprinkler adalah suatu sistem pemadam kebakaran yg dapat bekerja secara otomatis menurut berbedaan suhu. 'Fire sprinkler system' pada bagi lagi menjadi dua system menurut kesiapan air dalam pipa istalasi, yaitu Wet Riser Sprinkler System dan Dry Riser Sprinkler System. Lantaran fire sprinkler ini sangat kompleks, maka akan saya tulis pada artikel yg lain. Berlanjut ke
  • Fire Alarm System
Dari namanya tentu seluruh telah tau, fire alarm system adalah suatu sistem pendukung pemadam kebakaran gedung bertingkat tinggi. Sistem ini lebih kompleks lagi di banding dengan fire Sprinkler system. Fire alarm system akan berkaitan menggunakan sistem keamanan gedung, elevator, intake fan, exhaust fan, detektor asap, detektor panas dan lain sebagainya yang tergabung pada 'General Fire', Bahkan fire alarm system sophisticated bisa pribadi herbi sudin damkar. Fire alarm system juga bertindak menjadi ujung tombak seluruh system yg terdapat dalam gedung bertingkat tinggi saat terjadi kebakaran.

Selain ke 3 system pada atas, masih masih ada sistem pemadam kebakaran gedung bertingkat tinggi yang lain yaitu:
  • Portable Fire Extinguisher
Sebenarnya bukan adalah suatu sistem, namun lebih tepat bila pada sebut alat pemadam barah ringan. Kenapa aku sebut menggunakan sistem, hanya buat mempermudah pengelompokan dari berbagai jenis pemadam kebakaran yang ada dan lantaran indera-indera pemadam kebakaran tadi berdiri sendiri tanpa ada kaitan pribadi dengan ketiga system yg aku sebutkan di atas.

Juga sesuai dengan namanya, portable fire extinguisher adalah suatu indera pemadam api yg dapat di pindah dengan cepat dan flexible pada gunakan pada segala medan sesuai peruntukannya. Di negara kita Indonesia portable fire extingusher lebih pada kenal menggunakan sebutan APAR. Apar ini sebenarnya singkatan bro.. Pengen tau? APAR itu singkatan berdasarkan Alat Pemadam Api Ringan.

Jadi inget cerita seru. Singkatnya pada suatu kopdar dengan teman-teman. Terjadi obrolan seru mengenai headline news tentang kebakaran. Satu sahabat begitu antusias memberi pemahaman mengenai cara penanggulangan kebakaran. Seperti biasa aku cuma pendengar setia, di sela-sela canda saya iseng bertanya jika yg terbakar adalah genset atau panel listrik wajib menggunakan apa? Jawabannya adalah APAR. Saya pun menyahut Ooo... Begitu, APARnya jenis apa? *pasang muka bego* Jawabannya malah menciptakan saya kebingungan, "APAR ya APAR, pokoknya kalo nemu kebakaran ambil aja APAR, semprotin ke api" *Nah loh?! Pengen senyum sih akan tetapi takut menyinggung. Akhirnya aku yang membisu hee...

Dari situ saya dapat 'meraba' bahwa ternyata masih poly warga yang belum paham mengenai apa itu APAR. Bagaimana teknik memakai APAR. Apa saja jenis APAR serta buat apa kegunaanya. Pada hal sudah saatnya kita sadar diri tentang bahaya serta cara penanggulangan kebakaran. Paling tidak kita mampu mengoperasikan APAR dengan sahih, kondusif serta tepat sasaran.

Sebutan APAR masih sangatlah umum, sebab alat pemadam api ringan (APAR) mempunyai beberapa jenis sesuai dengan kegunaannya. Ada APAR jenis Dry Chemical Powder, Jenis CO2 (Carbon Dioxide), jenis Aqueous Film Forming Foam (Foam AFFF) atau biasa pada kenal foam saja, ada APAR jenis Hallon serta sebagainya.

Jadi jangan salah tafsir dengan pemahaman bahwa APAR itu hanya jenis Dry Chemical Powder saja. Memang pada dasarnya jenis powder adalah alat pemadam barah yang multifungsi. Tapi ya liat dulu titik kebakarannya apa serta di mana. Panel listrik kebakar pada sikat pake foam bisa jadi bukannya mangkat malah mledug. BBM kebakar di sikat pake powder, pada sikat sini?! Sono nyala. Di sikat sono?! Pada sini nyala lagi. BBM kan ngalir! Uber-uberan donk?!

So.. Pakailah alat pemadam api ringan yg sinkron dengan type kebakarannya. *Ribet mas!* yo uwis, kalo ada kebakaran ya jangan gundah wajib padamin pake apa. Heee..

Kok jadi kemana-mana ya? Ya wis cukup sekian dulu. Udah panjang banget ini.
Matur tengkiu telah mampir..


JOCKEY PUMP SPRINKLER JOCKEY PUMP

Jockey pump adalah suatu unit pompa yang berfungsi untuk menstabilkan tekanan air pada jaringan pipa sistem pemadam kebakaran gedung bertingkat. Sebagai bagian menurut sistem pemadam kebakaran pada gedung bertingkat, jockey pump tidak hanya berfungsi menjadi pen-stabil tekanan tetapi jua berfungsi sebagai pompa pendorong awal saat terjadi kebakaran. Jockey pump akan men-supply air menuju titik kebakaran menggunakan tekanan tertentu yang sudah pada atur sedemikian rupa supaya sesuai kondisi pada lapangan. Pompa ini bisa di sebut sebagai eksekutor pertama kali dalam tingkat kebakaran awal.
Sejauh yg saya ketahui, jockey pump unit akan bekerja secara auto saat terjadi penurunan tekanan air dalam instalasi pemipaan pemadaman kebakaran gedung bertingkat. Proses ON – OFF jockey pump di kendalikan sang sebuah unit pressure control yg di letakkan dalam pipa header sistem pemadaman kebakaran baik itu sistem sprinkler juga sistem hydrant.
Ketika tekanan air dalam pipa header berkurang sekian kg/cm2 (tergantung pengaturan pressure control) maka jockey pump akan menyala serta mengisi air ke pada pipa header sampai tekanan mencapai batas yang di kehendaki.
Sekedar sharing, saya pernah menangani sistem sprinkler gedung bertingkat tinggi. Sesuai menggunakan standard sistem pemadam kebakaran gedung dan spesifikasi pompa yang terdapat, Jockey pump auto OFF waktu tekanan air pada pipa header sudah mencapai 19 kg/cm2. Pompa jockey akan auto ON ketika tekanan air pada pipa header turun ke angka 18 kg/cm2 atau lebih rebih rendah.
Di asumsikan waktu head sprinkler pecah oleh panas api, air dalam pipa akan menyembur keluar serta akan mengakibatkan penurunan tekanan dalam holistik instalasi pipa pemadaman kebakaran gedung. Hal ini juga akan terjadi penurunan tekanan pada pipa header yang terdapat di ruang pompa. Penurunan tekanan ini akan mengaktifkan unit pressure control yg akan memicu contactor supaya men-supply listrik ke jockey pump. Jockey pump ON dan mensuply air menuju titik di mana head sprinkler pecah.
Seperti yg telah aku singgung pada atas, fungsi jockey pump waktu tidak terjadi kebakaran adalah menjaga kestabilan tekanan air. Biasanya pada sebuah gedung bertingkat tinggi akan terjadi kebocoran dalam instalasi pipa pemadaman kebakaran. Hal ini sangat wajar sebab jika di ukur panjang, jaringan pipa pada sebuah gedung bertingkat tinggi dapat mencapai ratusan meter serta berkelok. Untuk itu di perlukan adanya unit yg mengatur dan menjaga agar tekanan air pada pipa permanen stabil pada tekanan yg sudah pada tentukan sesuai standard gedung.
Spesifikasi jockey pump yg di pakai akan bhineka tiap gedung bertingkat. Hal ini berkaitan dengan tinggi gedung, kapasitas head pompa dan kebutuhan air. Sehingga spesifikasi jockey pump tidak bisa di tentukan secara tidak aktif.
Terkait menggunakan jockey pump, ini jua berlaku pada sistem hydrant gedung bertingkat tinggi. Yang membedakan antara sprinkler jockey pump dan hydrant jockey pump hanya dalam spesifikasi pompa. Dari sistematika fungsi tidak ada perbedaan antara keduanya.

ELECTRIC HYDRANT PUMP POMPA LISTRIK UNTUK HYDRANT

Bahasanya keren ya, electrik hydrant pump alias pompa hydrant listrik adalah suatu unit pompa yg berfungsi buat men-suply air pada sistem pemadam kebakaran gedung bertingkat tinggi menggunakan daya dorong yg lebih akbar dari pada jockey pump.
Fungsi utama dari electric hydrant pump adalah men-supply air berdasarkan ground tank atau tangki ruang pompa menuju titik - titik pada mana valve hydrant terbuka melalua jaringan pipa hydrant yg sudah di atur sedemikian rupa dalam waktu pembangunan gedung bertingkat. Titik valve hydrant yg terbuka ini maksudnya adalah entah itu hydrant pilar maupun hydrant box yg terkoneksi dengan jaringan system hydrant gedung. Asumsinya adalah pada saat valve hydrant terbuka maka di loka tadi sedang terjadi kebakaran di mana sprinkler system telah tidak sanggup menanggulangi besarnya barah.

Jumlah valves yg terbuka akan memilih tingginya tekanan air pada dalam pipa instalasi hydrant. Semakin banyak valve pada buka buat pada fungsikan maka tekanan akan semakin turun Jika kemampuan electric hydrant pump telah mencapai batas maksimum maka pancaran air yang keluar menurut nozzle pun nir aporisma. Untuk itu di perlukan pompa cadangan lain yaitu diesel pump.

Oleh karena itu pada hydrant system maupun sprinkler system pada gedung taraf tinggi pada perlukan masing-masing 3 unit pompa untuk mem-backup kebutuhan air pada proses pemadaman barah. Selama jaringan listrik gedung masih berfungsi maka tugas utama pada penyaluran air ke titik2 kebakaran pada bebankan pada electric hydrant pump. Tetapi hal ini nir baku, penggunaan electric pump dan diesel pump tergantung menurut situasi dan syarat lapangan.

Apabila titik kebakaran sulit pada jangkau menggunakan 1 atau 2 hydrant box maka akan pada bantu dengan membuka hydrant box atau hydrant pilar lain buat mempercepat proses pemadaman. Dengan kondisi misalnya ini maka electric hydrant nir akan mampu men-supply maksimum dan tekanan akan trurun drastis. Di sinilah fungsi diesel hydrant pump berperan meskipun jala-jala listrik gedung masih berfungsi. Dalam tulisan aku Cara Kerja Fire Hydrant Gedung Bertingkat sudah saya singgung pada mana unit - unit pada hydrant system bekerja bahu membahu pada mensupply air guna menanggunlangi kebakaran yang terjadi.

Saya kira sudah relatif penjelasan tentang apa yg pada maksud dengan electric hydrant pump serta manfaatnya. Secara fungsi mungkin sama menggunakan pompa-pompa lain, yang membedakan adalah kapasitas serta asal tenaga. Diesel hydrant pump menggunakan energi diesel, electric dan jockey pump sama-sama menggunakan energi motor listrik namun tidak sinkron pada kapasitas supply.

Mohon maaf apabila galat mengungkapkan *karena mata pula telah ngantuk* sekian saja terimakasih sudah mampir.

SIAMESE CONNECTION FIRE HYDRANT BUILDING CONSTRUCTION SYSTEM

Selamat pagi salam jumpa lagi menggunakan saya Dion yang selalu Mloto dan ngeselin. Masih pada topik bahasan tentang global plumbing sub bagian fire hydrant building construction system. Kali ini saya menciptakan tulisan tentang galat satu instrument fire hydrant yaitu Siamese connection.

Dalam 'fire fighting system' terdapat poly sekali instrument atau part juga boleh di bilang bagian atau perangkat pendukung yang meiliki tugas serta fungsi tidak sama. Siamese connection adalah instrument pada fire fighting system yang berfungsi sebagai konektor antara selang (fire hose) kendaraan beroda empat pemadam kebakaran dengan building fire fighting system.
Jadi kalau di jabarkan menggunakan bahasa saya, siamese connection adalah konektor antara selang kendaraan beroda empat pemadam kebakaran dengan sistem pemadam api gedung bertingkat buat mendistribusikan air berdasarkan luar area gedung. Misalnya berdasarkan sungai, danau atau parit-parit yg menyediakan air buat proses pemadaman barah.

Intinya begini, pada waktu kebakaran besar terjadi pada gedung bertingkat persediaan air di ground tank gedung akan menipis. Oleh karenanya pada perlukan supply air yang asal menurut luar gedung contohnya berdasarkan sungai, danau, hydrant kota atau loka-loka lain yang menyediakan air. Air dari tempat-loka ini akan di pompa menggunakan kendaraan beroda empat pemadam kebakaran serta pada supply ke pada gedung dan selanjutnya di pakai buat memadamkan barah melalui instrument hydrant yang di miliki sang suatu gedung. Proses pendistribusian air dari unit damkar menggunakan sistem hydrant gedung ini terkoneksi menggunkan siamese connection. Sistem kerjasama ini sangat efektif. Selain mempersingkat ketika, pula memudahkan personil damkar pada mejalankan tugasnya penekanan pada titik-titik barah.

Gimana? Sidikit paham atau malah galau?

Kembali pada utama bahasan yaitu siamese connection. Pada instalasi siamese connection di lengkapi dengan check valve. Gunanya buat menunda air keluar dari konektor siamese. Sebab pada siamese nir di lengkapi menggunakan valve.

Berbeda menggunakan hydrant pillar yg wajib standby menggunakan air bertekanan. Siamese connection pada ketika standby wajib pada syarat kosong. Banyak yang keliru kaprah tentang asumsi siamese connection serta hydrant pilar. Ada yg menyebut keduanya wajib berisi air bertekanan yang selalu standby. Itu keliru broo...

Beda hydrant pilar beda jua siamese connection. Namanya saja sudah beda masa' manfaatnya sama. Logikanya jika siamese connection terisi air bertekanan, pada waktu personil damkar memasang selang,  dan diesel pump kendaraan beroda empat damkar mulai beroperasi memompa air tentu sangat berbahaya. Sebab diesel pump intern gedung jua telah mensupply air bertekanan tinggi. Tabrakan donk! Ini nalar orang awam. Kalau gedungnya cuma 4 lantai sih unit damkar it's okey. Lha kalo gedungnya 30 atau 40 lantai? Berapa puluh bar tekanan balik gravitasi yg harus di tanggung selang hydrant damkar? Belum lagi di tambah dorongan diesel pump intern gedung. Mangap-mangap dong diesel pump kendaraan beroda empat damkar?! Padalah kondisi diesel pump kendaraan beroda empat masih posisi starting, belum running. Sama dengan kita belum pasang kuda-kuda udah di tendang duluan. Njengkang nggak?! Itu beliau bedanya hydrant pilar dengan siamese connection. *Penjelasan ala CARA FLEXI*

Siamese connection juga wajib di tempatkan pada titik terluar dari laman gedung, mudah terlihat serta gampang pada jangkau. Hal-hal ini sangat di perhatikan mengingat bahaya barah bila sudah membesar. Hanya pada hitungan dtk dari mulai menyala hingga sebagai kebakaran besar , sang karenanya kesigapan, kecepatan dan ketepatan personil terkait utamanya para personil enginering terlebih personil dinas pemadam kebakaran sangat penting.
Jika hydrant siamese connection telah pada fungsikan maka tanda kebakaran yg terjadi telah sangat akbar. Sebab sebelum fire hydrant d fungsikan masih ada beberapa sistem buat menanggulangi bahaya barah, di antaranya Sprinkler System serta APAR. Selengkapnya baca di sini

Dengan melihat gambar-gambar di atas, kayaknya seluruh sudah tau dan paham deh apa yang di maksud menggunakan siamese connection pada fire hydrant building construction system. Kalau begitu relatif sekian serta terimakasih.
Salam,