FIRE FIGHTING SYSTEM SISTEM PEMADAM KEBAKARAN GEDUNG BERTINGKAT TINGGI

Opo iki? *Ha yo embuh!*

Fire fighting system atau biasa di kenal menggunakan sistem pemadam kebakaran merupakan suatu sistem yg pada sediakan pada suatu bangunan buat menanggulangi bahaya kebakaran. Sistem pamadam kebakaran dalam gedung bertingkat tinggi adalah harus hukumnya buat di sediakan. Mengingat pada suatu gedung bertingkat akan timbul keterbatasan tindakan yang dapat pada lakukan penghuni buat menyelamatkan diri saat terjadi kebakaran. Selain itu proses penyelamatan para penghuni pun juga akan sulit di lakukan oleh dinas pemadam kebakaran pada sebabkan tingginya lokasi.

Selain kedua hal pada atas, sistem pemadam kebakaran dalam gedung bertingkat tinggi harus terdapat mengingat dampak berdasarkan kebakaran yang bisa melemahkan struktur gedung bila kebakaran nir segera di atasi.

Sistem pemadam kebakaran (Fire Fighting System) gedung bertingkat tinggi pada bagi menjadi beberapa system yang berdiri sendiri namun saling terkait satu menggunakan lainnya. Di sini aku akan membagi sistem pemadam kebakaran dalam gedung bertingkat tinggi sebagai tiga system utama yaitu:
  1. Fire Hydrant System
Fire Sprinkler System, danFire Alarm System
Pada gedung bertingkat tinggi, ke 3 system tersebut sine qua non dan memenuhi syarat yang di berlakukan oleh Pemerintah Daerah. Ke tiga sistem primer dalam fire fighting tersebut, pada katakan berdiri sendiri sebab berdasarkan masing-masing system pada dukung oleh unit-unit yg di atur sedemikian rupa sampai bisa bekerja sama dalam menanggulangi atau pada saat terjadinya kebakaran.

Lebih jauh tentang unit-unit menurut ke tiga system pada atas akan saya share dalam artikel mendatang. Sebab terlalu panjang kiranya apabila harus aku tulis pada halaman ini. Pada artikel ini aku spesifik membahas mengenai Fire Fighting System gedung bertingkat tinggi sebagai pembuka.

Selanjutnya di sini sekilas saya akan menulis tentang ketiga sistem pemadam kebakaran dalam gedung bertingkat tinggi, mulai dari
  • Fire Hydrant System
Fire Hydrant system atau pemadam sistem hydrant adalah suatu sistem pemadam kebakaran yang pada operasikan secara manual sang tenaga insan menggunakan menggunakan media air sebagai alat pemadam api. Prinsip kerja berdasarkan sistem hydrant pada gedung bertingkat tinggi merupakan ketika hydrant valve dalam box hydrant pada buka maka pompa akan mengalirkan air ke seluruh instalasi pipa hydrant pada gedung menuju ke titik valve terbuka. Selengkapnya akan saya share pada artikel lain.
  • Fire Sprinkler System
Fire Sprinkler System atau pemadam sistem sprinkler adalah suatu sistem pemadam kebakaran yg dapat bekerja secara otomatis menurut berbedaan suhu. 'Fire sprinkler system' pada bagi lagi menjadi dua system menurut kesiapan air dalam pipa istalasi, yaitu Wet Riser Sprinkler System dan Dry Riser Sprinkler System. Lantaran fire sprinkler ini sangat kompleks, maka akan saya tulis pada artikel yg lain. Berlanjut ke
  • Fire Alarm System
Dari namanya tentu seluruh telah tau, fire alarm system adalah suatu sistem pendukung pemadam kebakaran gedung bertingkat tinggi. Sistem ini lebih kompleks lagi di banding dengan fire Sprinkler system. Fire alarm system akan berkaitan menggunakan sistem keamanan gedung, elevator, intake fan, exhaust fan, detektor asap, detektor panas dan lain sebagainya yang tergabung pada 'General Fire', Bahkan fire alarm system sophisticated bisa pribadi herbi sudin damkar. Fire alarm system juga bertindak menjadi ujung tombak seluruh system yg terdapat dalam gedung bertingkat tinggi saat terjadi kebakaran.

Selain ke 3 system pada atas, masih masih ada sistem pemadam kebakaran gedung bertingkat tinggi yang lain yaitu:
  • Portable Fire Extinguisher
Sebenarnya bukan adalah suatu sistem, namun lebih tepat bila pada sebut alat pemadam barah ringan. Kenapa aku sebut menggunakan sistem, hanya buat mempermudah pengelompokan dari berbagai jenis pemadam kebakaran yang ada dan lantaran indera-indera pemadam kebakaran tadi berdiri sendiri tanpa ada kaitan pribadi dengan ketiga system yg aku sebutkan di atas.

Juga sesuai dengan namanya, portable fire extinguisher adalah suatu indera pemadam api yg dapat di pindah dengan cepat dan flexible pada gunakan pada segala medan sesuai peruntukannya. Di negara kita Indonesia portable fire extingusher lebih pada kenal menggunakan sebutan APAR. Apar ini sebenarnya singkatan bro.. Pengen tau? APAR itu singkatan berdasarkan Alat Pemadam Api Ringan.

Jadi inget cerita seru. Singkatnya pada suatu kopdar dengan teman-teman. Terjadi obrolan seru mengenai headline news tentang kebakaran. Satu sahabat begitu antusias memberi pemahaman mengenai cara penanggulangan kebakaran. Seperti biasa aku cuma pendengar setia, di sela-sela canda saya iseng bertanya jika yg terbakar adalah genset atau panel listrik wajib menggunakan apa? Jawabannya adalah APAR. Saya pun menyahut Ooo... Begitu, APARnya jenis apa? *pasang muka bego* Jawabannya malah menciptakan saya kebingungan, "APAR ya APAR, pokoknya kalo nemu kebakaran ambil aja APAR, semprotin ke api" *Nah loh?! Pengen senyum sih akan tetapi takut menyinggung. Akhirnya aku yang membisu hee...

Dari situ saya dapat 'meraba' bahwa ternyata masih poly warga yang belum paham mengenai apa itu APAR. Bagaimana teknik memakai APAR. Apa saja jenis APAR serta buat apa kegunaanya. Pada hal sudah saatnya kita sadar diri tentang bahaya serta cara penanggulangan kebakaran. Paling tidak kita mampu mengoperasikan APAR dengan sahih, kondusif serta tepat sasaran.

Sebutan APAR masih sangatlah umum, sebab alat pemadam api ringan (APAR) mempunyai beberapa jenis sesuai dengan kegunaannya. Ada APAR jenis Dry Chemical Powder, Jenis CO2 (Carbon Dioxide), jenis Aqueous Film Forming Foam (Foam AFFF) atau biasa pada kenal foam saja, ada APAR jenis Hallon serta sebagainya.

Jadi jangan salah tafsir dengan pemahaman bahwa APAR itu hanya jenis Dry Chemical Powder saja. Memang pada dasarnya jenis powder adalah alat pemadam barah yang multifungsi. Tapi ya liat dulu titik kebakarannya apa serta di mana. Panel listrik kebakar pada sikat pake foam bisa jadi bukannya mangkat malah mledug. BBM kebakar di sikat pake powder, pada sikat sini?! Sono nyala. Di sikat sono?! Pada sini nyala lagi. BBM kan ngalir! Uber-uberan donk?!

So.. Pakailah alat pemadam api ringan yg sinkron dengan type kebakarannya. *Ribet mas!* yo uwis, kalo ada kebakaran ya jangan gundah wajib padamin pake apa. Heee..

Kok jadi kemana-mana ya? Ya wis cukup sekian dulu. Udah panjang banget ini.
Matur tengkiu telah mampir..


SIAMESE CONNECTION FIRE HYDRANT BUILDING CONSTRUCTION SYSTEM

Selamat pagi salam jumpa lagi menggunakan saya Dion yang selalu Mloto dan ngeselin. Masih pada topik bahasan tentang global plumbing sub bagian fire hydrant building construction system. Kali ini saya menciptakan tulisan tentang galat satu instrument fire hydrant yaitu Siamese connection.

Dalam 'fire fighting system' terdapat poly sekali instrument atau part juga boleh di bilang bagian atau perangkat pendukung yang meiliki tugas serta fungsi tidak sama. Siamese connection adalah instrument pada fire fighting system yang berfungsi sebagai konektor antara selang (fire hose) kendaraan beroda empat pemadam kebakaran dengan building fire fighting system.
Jadi kalau di jabarkan menggunakan bahasa saya, siamese connection adalah konektor antara selang kendaraan beroda empat pemadam kebakaran dengan sistem pemadam api gedung bertingkat buat mendistribusikan air berdasarkan luar area gedung. Misalnya berdasarkan sungai, danau atau parit-parit yg menyediakan air buat proses pemadaman barah.

Intinya begini, pada waktu kebakaran besar terjadi pada gedung bertingkat persediaan air di ground tank gedung akan menipis. Oleh karenanya pada perlukan supply air yang asal menurut luar gedung contohnya berdasarkan sungai, danau, hydrant kota atau loka-loka lain yang menyediakan air. Air dari tempat-loka ini akan di pompa menggunakan kendaraan beroda empat pemadam kebakaran serta pada supply ke pada gedung dan selanjutnya di pakai buat memadamkan barah melalui instrument hydrant yang di miliki sang suatu gedung. Proses pendistribusian air dari unit damkar menggunakan sistem hydrant gedung ini terkoneksi menggunkan siamese connection. Sistem kerjasama ini sangat efektif. Selain mempersingkat ketika, pula memudahkan personil damkar pada mejalankan tugasnya penekanan pada titik-titik barah.

Gimana? Sidikit paham atau malah galau?

Kembali pada utama bahasan yaitu siamese connection. Pada instalasi siamese connection di lengkapi dengan check valve. Gunanya buat menunda air keluar dari konektor siamese. Sebab pada siamese nir di lengkapi menggunakan valve.

Berbeda menggunakan hydrant pillar yg wajib standby menggunakan air bertekanan. Siamese connection pada ketika standby wajib pada syarat kosong. Banyak yang keliru kaprah tentang asumsi siamese connection serta hydrant pilar. Ada yg menyebut keduanya wajib berisi air bertekanan yang selalu standby. Itu keliru broo...

Beda hydrant pilar beda jua siamese connection. Namanya saja sudah beda masa' manfaatnya sama. Logikanya jika siamese connection terisi air bertekanan, pada waktu personil damkar memasang selang,  dan diesel pump kendaraan beroda empat damkar mulai beroperasi memompa air tentu sangat berbahaya. Sebab diesel pump intern gedung jua telah mensupply air bertekanan tinggi. Tabrakan donk! Ini nalar orang awam. Kalau gedungnya cuma 4 lantai sih unit damkar it's okey. Lha kalo gedungnya 30 atau 40 lantai? Berapa puluh bar tekanan balik gravitasi yg harus di tanggung selang hydrant damkar? Belum lagi di tambah dorongan diesel pump intern gedung. Mangap-mangap dong diesel pump kendaraan beroda empat damkar?! Padalah kondisi diesel pump kendaraan beroda empat masih posisi starting, belum running. Sama dengan kita belum pasang kuda-kuda udah di tendang duluan. Njengkang nggak?! Itu beliau bedanya hydrant pilar dengan siamese connection. *Penjelasan ala CARA FLEXI*

Siamese connection juga wajib di tempatkan pada titik terluar dari laman gedung, mudah terlihat serta gampang pada jangkau. Hal-hal ini sangat di perhatikan mengingat bahaya barah bila sudah membesar. Hanya pada hitungan dtk dari mulai menyala hingga sebagai kebakaran besar , sang karenanya kesigapan, kecepatan dan ketepatan personil terkait utamanya para personil enginering terlebih personil dinas pemadam kebakaran sangat penting.
Jika hydrant siamese connection telah pada fungsikan maka tanda kebakaran yg terjadi telah sangat akbar. Sebab sebelum fire hydrant d fungsikan masih ada beberapa sistem buat menanggulangi bahaya barah, di antaranya Sprinkler System serta APAR. Selengkapnya baca di sini

Dengan melihat gambar-gambar di atas, kayaknya seluruh sudah tau dan paham deh apa yang di maksud menggunakan siamese connection pada fire hydrant building construction system. Kalau begitu relatif sekian serta terimakasih.
Salam,