CARA KERJA FIRE HYDRANT GEDUNG BERTINGKAT

Selamat malam *lantaran nulisnya hampir tengah malam* serta salam jungkir kembali untuk kawan serta rekan di manapun berada. Kali ini seperti biasa, aku akan menulis sambung menyambung sebagai jauh mengenai cara kerja fire hydrant gedung bertingkat. *gedung bertingkat mulu* Lha yo'opoo.. Bab'e seh iku'e jhesh!

Jangan terlalu berfokus lah, akan tetapi pula jangan terlalu santai, sedeng-sedeng saja *berasal ga sedhengan* edan nu?! Woklek di lanjut bab cara kerja fire hydrant.
Langsung saja kita bayangkan ke TKP, dalam saat stop valve di hydrant box atau hydrant pilar pada buka, maka akan terjadi penurunan tekanan dalam keseluruhan instalasi pipa gedung. Termasuk tekanan outlet serta inlet PRV hydrant lanjut tekanan dalam pipa header ruang pompa jua berkurang serta akhirnya memicu pressure switch buat menggerakkan contactor jockey pump.

Pada pressure switch spesifik jockey pump, umumnya di pilih jenis pressure switch dengan deferensial. Apa itu deferensial? Aku sendiri kurang begitu tau definisi aslinya tetapi yang aku pahami hanyalah  terdapat dua switch buat tekanan maximum serta minimum. Tekanan maximum ialah pompa wajib OFF dan tekanan minimum ialah pompa harus ON. Udah itu saja! Selebihnya aku ndak tau. Googling saja ya?! Hee,.,.

Nah dalam saat tekanan air pada pipa telah mencapai titik minimum pressure switch. Saklar tadi memberi sinyal dalam contactor tiga phasa yang ada dalam panel control jockey pump buat segera menghidupkan pompa jockey.

Misalnya:
Tekanan maximum pressure switch jockey pump pada atur pada 22 bar serta tekanan minimumnya pada atur 19 bar. Maka pada waktu tekanan turun ke 19 bar maka pompa akan ON. Selama tekanan belum mencapai nomor 22 bar maka pompa jockey akan terus men-suply air menurut tangki reservoir menuju pipa header serta di distribusikan ke titik di mana stop valve hydrant box/hydrant pilar terbuka. Begitu seterusnya.

Namun bila ternyata tekanan air masih terus turun pada bawah 19 bar hingga nomor 17 bar (contohnya) maka pressure switch buat electric pump akan memberi sinyal dalam contactor 3 phasa panel control untuk segera menghidupkan pompa electric. Dan kemudian pompa elektrik akan membantu pompa jockey mendistribusikan air ke titik-titik stop valve hydrant box juga hydrant pilar yang terbuka.

Pada waktu ini, jumlah stop valve yg terbuka kemungkinan sudah lebih dari dua titik ukuran 1.lima" serta dua.5". Artinya kebakaran sudah besar .

Dan jika dua pompa tersebut masih belum bisa mencukupi suply air yg di butuhkan buat pemadaman menggunakan indikasi tekanan air pada pipa turun drastis sampai mencapai 15 bar. Maka Pressure switch buat diesel hydrant akan memberi frekuwensi bahwa telah saatnya contactor menyalakan pompa diesel buat membantu pompa jockey dan pompa electric.

Sebagai catatan: Yang pernah aku ketahui jika dalam ketika diesel hydrant pump sudah menyala, pompa jockey dan electric akan meninggal menggunakan sendirinya karena dalam saat ini sesuai prosedur darurat power listrik seluruh gedung harus pada padamkan karena kebakaran sudah sangat akbar. Oleh karena itu kenapa pada pakai diesel buat pompa pamungkas. Sebab tanpa pasokan listrik pun pompa dapat terus bekerja me-suply air buat pemadaman api karena menggunakan bahan bakar sendiri. Paham Tong?

Trus kapan dinas damkar tiba? Ada nggak pertanyaan misalnya itu? Hee.. Okleg! Dalam ketika electric pump mulai ON, personil baik itu enginering atau security wajib sudah berkoordinasi dengan dinas damkar daerah setempat. Jadi dalam saat electric ON, waktu inilah kita dalam 'penantian' datangnya mobil damkar alias Blambir.*istilah orang jakarte plesetan dari bahasa belanda BRANDWEER yg ialah jikalau nggak salah ya dinas pemadam kebakaran itu* #senyum sembari nungging!

Sampek mana tadi?

Dan... Ya itu! Jangan menunggu diesel ON baru panggil damkar *keburu ludes wis* sebab pada waktu electric pump ON, persediaan air di tangki reservoir telah menipis. Apalagi diesel ON, Sruttttt.. Tek ting! Makanya wajib segera menerima pasokan air berdasarkan luar gedung yg di pompa sang kendaraan beroda empat damkar melalui seamesse connection. Air dari mana? *terserah orang damkar, menurut selokan kek, berdasarkan kali kek, menurut laut kek dari jangan dari septic tank aja*

Trus aku mau nulis apa lagi?

Oh iya. Tentang pressure switch! Mungkin terdapat yg penasaran kok dari tersebut bolak kembali "pressure switch memberi frekuwensi" terdapat berapa pressure switch sih? Nah, lantaran jumlah pompanya ada 3 maka jumlah pressure switchnya pun pula 3. Jadi masing-masing pompa memiliki pressure switch sendiri menggunakan disparitas pada pengaturan tekanan. Biasanya pada sertakan 1 pressure switch lagi buat fire alarm. Pengaturan switch ini tergantung ketentuan intern gedung buat memberi indikasi pada control room bahwa terjadi penurunan tekanan pada pipa hydrant.

Kira-kira bisa logika nggak? Jikalau masih ndak mudeng silakan komeng-komeng saja atau kontak facebook saya dengan nick name Dion dengan catatan: Jangan kaget!

Pegel pula nulis segini?! Wis cekap semanten sampai di sini sharing aku tentang cara kerja fire hydrant gedung bertingkat. Matur tenkyu...


Comments