BUAT YANG BELUM TAU FIRE ALARM SYSTEM
Assalamu'alaikum Warohmatullahi wabarokaatuh,.. *Tumben salamnya bener* Hee.. Iya ni bro,. Dedemitnya lagi liburan ke Singapur,.
Beberapa hari kemudian aku serta team melakukan serangkaian test fire alarm system gedung. Kebetulan gedung perkantoran bertingkat tinggi. Sebentar! Aku resah bikin pendahuluan. Sebenarnya sudah usang aku ingin mencatat bab ini tapi berhubung lupa, jadi baru sekarang terealisasi dengan cara seadanya. *wis ben ndak karu-karuan ra popo, krusial saya nulis* Saya men-catat! Berdasar peristiwa-peristiwa yang ada pada lapangan terkait dengan tes fire alarm system.
Sebagai petugas,*Ciee... WeKaWeKaWeKa* saya merasa relatif 'gimana gitu' mendapati sikap acuh tidak acuh penghuni, pengunjung atau tamu yang ada pada gedung2 publik atau gedung bertingkat pada waktu mendengar alarm kebakaran berdering. Memang yg kami lakukan hanya simulasi. Namun kesadaran orang masih minim tentang pentingnya sebuah simulasi buat keselamatan diri.
Dari temuan di lapangan tersebut saya membuat catatan pada sini, di blog CARA FLEXI, beberapa hal buat yg belum tau saja. Yang sudah tau ya ndak usah baca ndak papa. Monggo langsung di close saja.
Jadi, jika sampeyan acapkali berkunjung ke gedung perkantoran, loka-loka umum, gedung film atau mall-mall apalagi gedung bertingkat tinggi, waspadalah waktu mendengar alarm berdering. Baik itu berupa sirine atau bel panjang serentak dalam suatu bangunan, gedung kantor, mall serta lain-lain,. Segera LUPAKAN TUJUAN DAN KEINGINAN ANDA.
Alarm yg sampeyan dengar adalah bentuk pemberitahuan bahwa sedang terjadi BAHAYA pada gedung tersebut. Apa yg wajib pada LAKUKAN SAAT MENDENGAR ALARM? Berikut ini aku tulis sebatas kemampuan yg aku miliki:
- Ketika alarm berdering panjang, hentikan semua aktifitas. Sadari pada mana anda berada waktu itu. *kok begitu?* Orang yang sedang melakukan aktifitas, belanja di mall contohnya, akan selalu fokus dalam kepentingannya sendiri serta mengabaikan keadaan sekitar. Coba ingat-jangan lupa, saking asyiknya keliling milih barang tau-tau mentok gudang. Rata-homogen orang hanya bisa konsentrasi pada 1 hal saja dan mengabaikan hal lain. Oleh karenanya, saat alarm indikasi bahaya berbunyi, segera hentikan aktifitas serta segera sadari di mana anda berada saat itu.
- Fokus dalam sumber suara alarm,. 1 titik? Dua titik? 3 titik atau seluruh ruangan, seluruh lantai atau seluruh lokasi pada gedung loka tersebut. Tingkatkan waspada, segera mendekat dengan famili.
- Kondisikan diri tetap tenang serta mulailah mencari petunjuk di mana lokasi tangga darurat terdekat berdasarkan loka anda berdiri. INI YANG TERPENTING!! Ada lo orang yang masih tanya tangga darurat pada mana gitu, padahal di ujung koridor terpampang rambu dengan lampu jelas bertuliskan 'EXIT' diikuti tanda panah. Kok masih tanya, berarti orang itu masuk gedung ya asal masuk gitu aja, wis! Ndak pernah memperhatikan A I U E O nya.
- Kemudian, tanpa menunggu reaksi orang lain, tanpa menunggu komentar orang lain, tanpa mempedulikan perilaku orang lain segera ajak keluarga menuju tangga darurat, ndak usah mikirin belanjaan. Nanti balik lagi jikalau sudah kondusif.
- Usahakan tetap tenang. POINT INI SANGAT SUSAH di terapkan, sangat susah di lakukan pada waktu peristiwa konkret terjadi. Secara teori boleh anda bilang "helleh pokoknya damai" - "mudah itu" Oke ndak papa,. Sampeyan bilang misalnya itu karena belum pernah berada di loka di mana asap memenuhi ruangan sampai orang yang tepat di depan anda ndak kelihatan. Bingung bro, konfiden deh! Anda hanya melihat kebakaran di tivi-tivi, pada youtube, gambar di koran, atau kebetulan pas lagi jalan lihat kebakaran. Yakin lah sodara, kondisinya sangat tidak sinkron waktu pada kepung asap. Tidak misalnya yang anda bayangkan.
- Lalu, meskipun sedikit panik, jangan trus grabak grubuk. Jangan terlihat kalau sebenarnya anda pula panik. Ajak famili bergegas keluar gedung atau mall melalui tangga darurat. Jangan pedulikan komentar orang yang acuh.
Mungkin hanya itu poin pentingnya.
Intinya begini, bila udah denger alarm suara, persiapkan diri untuk mencari tangga darurat terdekat. Ndak usah tanya "ada apa? Ini beneran apa enggak?". Judule alarm suara, lari keluar nyelametin diri gitu aja. Cilakanya ada lo orang yg malah nyeletuk "ah alarmnya error kali!" Ampun nagdepi orang macam gini. Iya memang saat itu cuma simulasi serta tes fire alarm system doank. Tapi tau ndak? Keseringan nyeeletuk kayak gitu lambat laun alam bawah sadar akan mencatat hal serupa. Nah kalo pas kejadiannya beneran kebakaran, niscaya masih sempet mikir "ah error kali!" padahal api udah gede.
Saat kita berpikir 'alarm error' 'cuma simulasi' atau 'ah bo'ongan' kita telah membuang ketika lebih kurang 1 mnt. Waktu 1 mnt cukup buat kita melarikan diri dari bahaya api. Jangan buang waktu sia-sia saat alarm bahaya berdering.
Bukan teori yang aku bicarakan, tapi kenyataan di lapangan. Menghadapi rasa panik lebih sulit berdasarkan pada menghadapi keadaan di TKP. 8 tahun saya memegang fire fighting system akan tetapi saya masih harus masuk RSCM dengan 23 jahitan lantaran jadi korban 'PANIK'. Banyak teori yang saya pelajari, saya pahami dan coba saya terapkan pada simulasi,. Bahkan saya sempatkan bertanya eksklusif dengan para personil Dinas Pemadam Kebakaran cara mengatasi panik. Tapi kenyataannya ketika sahih-sahih berhadapan dengan api seluruh teori itu ilang gitu aja, nggak inget. Apalagi nyempet-nyempetin santai "ah inilah itulah" Goshong!
Cerita lagi ni,...
Sejauh yang aku tau, ketika terjadi kebakaran, orang tewas bukan lantaran barah, tapi justru karena asap. Asap akan membuat kita tak mampu melihat, tak bisa bernafas, akhirnya galau pada lanjut menggunakan panik. Detak jantung semakin tinggi, konsumsi oksigen ikut meningkaat, Oksigennya ndak terdapat karna kalah sama asap (carbon monoksida), ya uwis akhirnya lemas, nggak bisa ngapa-ngapain. Api bentar lagi nyamber kaki. Jangan hingga lah kayak gitu,. Makanya kembali lagi alarm itu bukan mainan.
Sejauh yang aku tau, ketika terjadi kebakaran, orang tewas bukan lantaran barah, tapi justru karena asap. Asap akan membuat kita tak mampu melihat, tak bisa bernafas, akhirnya galau pada lanjut menggunakan panik. Detak jantung semakin tinggi, konsumsi oksigen ikut meningkaat, Oksigennya ndak terdapat karna kalah sama asap (carbon monoksida), ya uwis akhirnya lemas, nggak bisa ngapa-ngapain. Api bentar lagi nyamber kaki. Jangan hingga lah kayak gitu,. Makanya kembali lagi alarm itu bukan mainan.
Kami (engineering) mempersiapkan system penanggulangan bahaya, khususnya bahaya kebakaran untuk keselamatan anda. Namun tanpa adanya pro-aktif berdasarkan diri anda sendiri, kami juga tak bisa berbuat poly. Perlu contoh? Saya beberapa kali menerima pengalaman tentang sikap acuh tidak acuh saat alarm tanda bahaya berbunyi. Ceritanya singkatnya gini:
Waktu itu saya bertugas untuk memastikan bel alarm tiap lantai berdering serta memastikan sprinkler system dan hydrant system berfungsi dengan baik. Saya dapati beberapa staf masih cuek keluar masuk toilet menggunakan santai, ada yang ogah-ogahan jalan menuju tangga darurat, ada yang malah bilang 'ah saya nunggu lift aja, males lewat tangga darurat' Nah loh?! Saya ndak mampu maksa lantaran memang yg kami lakukan adalah simulasi, mungkin kalau saat itu merupakan peristiwa nyata (kebakaran beneran) tidak peduli dia staf atau bos, akan saya paksa masuk tangga darurat. Hee... Yach lihat sikon dan perilaku orang-orang misalnya itu, hanya mampu geleng-geleng kepala saja. Cuma berguman 'Cara berpikirnya misalnya itu ya, gimana jikalau nyata? Ckckckckck..'
- Satu lagi,.. Saat alarm berdering, jangan menunggu lift atau mencoba mendekati pintu lift. Penjelasannya begini: Saat alarm kebakaran berdering di seluruh gedung, baik mall, perkantoran terlebih gedung bertingkat tinggi. Elevator system akan segera memanggil semua lift yang masih beroperasi buat segera turun ke lantai GF (Ground Floor) istilahnya Homing. Setelah itu seluruh lift akan mangkat otomatis dan anda tidak akan dapat menekan tombol lift. Hanya lift pengungsian yg masih bisa beroperasi, itupun wajib pada handle oleh petugas khusus (umumnya engineering atau personil damkar). Jadi kalau anda menunggu lift sama halnya menyerahkan diri kepada barah. Sadis ya?! Emang iya! Kadang orang umum sulit pada kasih pengertian,. Pada kasih tau malah galakan dia.. Kesel jua ngadepi orang kayak gini.
Mungkin terdapat yg tanya, jikalau yang lagi hamil gimana? Jadi begini, untuk mak hamil kami memiliki prosedur spesifik buat menangani/mengevakuasi. Yang perlu pada lakukan merupakan mencari loka aman pada lantai tadi yg mudah terlihat,. Tunggu sampai petugas tiba menolong anda. Petugas akan menyisir semua lantai dan ruangan buat mengevakuasi korban luka serta mak hamil yg tidak bisa menuruni tangga darurat. Anda akan di pengungsian memakai lift spesifik yg di dampingi petugas. Jadi bagi bunda hamil apabila memang tidak bisa menuruni tangga darurat, jangan memaksakan diri, lebih baik menunggu petugas menjemput anda. Prosedur ini telah ada dalam gedung-geduk layak pakai.
Kembali ke topik fire alarm system, fungsi utama dari fire alarm adalah peringatan/ pemberitahuan dini tentang adanya bahaya. Baik kebakaran, bencana alam, gempa bumi serta lain-lain. Jadi jangan cueh bebey kalau mendengar alarm berdering panjang. Jangan pake tanya 'dimana kebakarannya?' 'lantai berapa yang kebakar?' buang-buang ketika itu. Saat alarm berdering 'Time Is Life' bukan lagi 'Time Is Money'. Nyowo bro....
*Apalagi yang perlu saya catat?*
Jadi intinya, rubahlah pola pikir dan cara merespon adanya alarm indikasi bahaya. Sekali lagi, jangan cuek bebek, jangan menduga alarm cumak bunyi-bunyian. Terlebih waktu anda sedang berada pada gedung bertingkat tinggi. Waktu buat menuruni tangga darurat yg harus di kalkulasi. Jangan pikirkan kebakaran dimana atau ada apa. Misalnya waktu alarm berdering, anda berada pada lantai 29. Artinya anda harus menuruni 5-20 anak tangga kali 29 lantai. Cukup nggak energi yang anda miliki?
Kiranya hanya itu yang bisa saya catat,. Artikel ini aku tulis spesifik buat yang belum tau tentang fire alarm system saja, bagi yang sudah paham kayaknya ndak perlu baca sampai baris ini. Tapi berhubung telah terlanjur aku ucapkan terimakasih atas ketika yang anda buang buat membaca tulisan acak kadut ini. Sekian saja terimakasih telah mampir.
*Tentang apa yg wajib anda lakukan ketika terjebak pada lift, akan aku update di lain waktu..
Comments
Post a Comment