PENGUMPULAN DATA PEMASARAN PRODUK PERIKANAN DALAM NEGERI

BIMTEK pengumpulan data pemasaran pada negeri - Informasi pasarmerupakan satu kondisi krusial dalam pengembangan pemasaran sesuai dengandinamika perubahan pasar yg sangat cepat. 

Karenanya kebutuhan serta tuntutaninformasi pasar peikanan jua semakin semakin tinggi berdasarkan tahun ke tahun, yaituinformasi pasar yg berkualitas, cepat, sempurna, seksama dan dapatdipertanggungjawabkan. Ini menuntut kerja keras pemerintah pusat dan daerah didalam menciptakan sistem liputan pasar melalui Pelayanan Informasi Pasar yangmemadai.

BIMTEK pengumpulan data pemasaran


Olehnya itu Direktorat Akses Pasar dan Promosi Kementerian Kelautan danPerikanan mengadakan Bimbingan Teknis Pengumpulan Data pada lepas 20 – 21Juni 2016 di Surabaya. Kegiatan ini diselenggarakan sebagai landasan dalamrangka aktivitas penguatan pendataan Hasil perikanan. ( sumber Suryanti tendrilipu,Spi, MM ).

BIMTEK pengumpulan data pemasaran dalam negeri

Arah kebijakanpembangunan perikanan mengacu dalam pendekatan market based theory ataupasar yang menjadi acuan kebijakan (market driven), sehinggaketersediaan produk yg bisa diterima dan diminati sang konsumen menjadi corecompetency dalam strategic routing yang akan dilaksanakan.  

Untuk itu, valuable creative activities perlu dirumuskan agar sumberdayayang kita miliki (tangible, intangible, human resources) dapatmenghasilkan produk yang dapat berkompetisi baik di dalam juga luarnegeri.


Sehubungan dengan hal tersebut, produk yang akan dipasarkan harusmerupakan produk perikanan prima, yaitu produk yg memiliki sifat highquality; safe, traceable, high value content dan competitive.


Pemasaran produkperikanan bisa sebagai penghela bagi pengembangan sub sistem produksi baikdari hulu sampai hilir. Peningkatan pemasaran akan bisa mendorong terjadinyapeningkatan produksi pada sisi hulu juga peningkatan produksi pengolahan disisi hilir yg dalam akhirnya sanggup menyerap energi kerja sektor perikanan yangcukup akbar. 

Sebagai penyedia lapangan kerja, perikanan sudah berkontribusiterhadap penciptaan serta pengembangan industri tempat tinggal tangga, bisnis mikro kecilmenengah dan industri akbar berskala ekspor. 


Peningkatan pertumbuhan ekonomiditunjukkan menurut donasi peningkatan kesejahteraan warga pengolah danpemasar output perikanan.


Serapan pasar output perikanan dalamnegeri mengalami peningkatan menurut tahun ke tahun.  Tahun 2013 tercatatserapan pasar output perikanan mencapai 8.739 ribu ton atau semakin tinggi lima,06persendibanding tahun sebelumnya.  

Peningkatan serapan pasar ini didukung jugadengan semakin berkembangnya diversifikasi produk olahan berbahan baku ikanyang mampu menjangkau kelas konsumen menengah – atas. Hal ini diperkuat denganmeningkatnya industri pengolahan yg menggarap pasar pada negeri menggunakan trenpermintaan yang meningkat

BIMTEK pengumpulan data pemasaran dalam negeri

PENGERTIAN CRM CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT MENURUT AHLI

Pengertian CRM (Customer Relationship Management)
CRM diartikan menjadi satu kesatuan penjualan, pemasaran dan strategi pelayanan yg mencegah terjadinya aktivitas pekerjaan yg tidak terkoordinasi antar bagian dengan baik serta itu tergantung pada aksi-aksi perusahaan yang terkoordinasi (Kalakota, 2001). 

CRM berkonsentrasi dalam apa yg dievaluasi oleh pelanggan, bukan dalam apa yang perusahaan ingin jual. Pelanggan nir menginginkan diperlakukan secara sama. Akan namun mereka ingin diperlakukan secara individual. Namun, pada dasarnya CRM adalah suatu cara untuk menganalisa konduite pelanggan yang dimiliki perusahaan, dimana melalui output analisa tersebut, perusahaan dapat menentukan cara bagaimana agar bisa melayani para pelanggannya secara lebih personal, sehingga menimbulkan loyalitas pelanggan terhadap perusahaan. Sasaran utama CRM bukan terletak dalam kepuasan pelanggan, tetapi lebih menunjuk pada loyalitas pelanggan. Maksudnya merupakan agar pelanggan tidak hanya puas saat memakai produk perusahaan, melainkan menaikkan loyalitas pelanggan dalam perusahaan. (Strene, 2000). 

Sasaran dari kerangka kerja bisnis CRM merupakan menggunakan hubungan yang terdapat buat menaikkan penghasilan, memakai kabar yg terintegrasi buat pelayanan yg baik, memperkenalkan konsisten, proses serta prosedur chanel yang replicable. (Kalakota, 2001)

Keuntungan Penggunaan CRM 
Keuntungan menurut penggunaan CRM merupakan servis yg lebih cepat, mengurangi harga, memperbesar keuntungan, mempunyai rasa memiliki, menaikkan koordinasi tim, taraf kepuasan pelanggan sebagai lebih tinggi, menaikkan loyalitas pelanggan. (Widjaja, 2000)

Manfaat dan Tantangan CRM
Potensi manfaat usaha menurut manajemen hubungan pelanggan sangat banyak. Contohnya, CRM memungkinkan sebuah perusahaan buat mengidentifikasi dan serius pada para pelanggan terbaik mereka, yaitu mereka yang paling menguntungkan bagi perusahaan, supaya mereka dapat dipertahankan sebagi pelanggan seumur hayati untuk layanan yg lebih besar serta menguntungkan. Manajemen interaksi pelanggan memungkinkan penyesuaian serta personalisasi real-time atas berbagai produk serta jasa dari dalam impian, kebutuhan, norma membeli dan siklus hayati para pelanggan. CRM juga dapat menelusuri waktu ketika pelanggan menghubungi perusahaan, darimana pun titik hubungannya. Sistem CRM juga memungkinkan perusahaan buat memberi pengalaman yg konsisten dan layanan dan dukungan superior bagi pelanggan, di seluruh titik kontak yg dipilih oleh pelanggan. Semua manfaat ini akan memberi nilai bisnis strategis bari perusahaan dan nilai pelanggan yg akbar bagi para pelanggannya. (O’Brien, 2005)

Tiga Fase CRM 
Tiga fase yg dilakukan pada CRM adalah mengakuisisi pelanggan baru (acquire). Pelanggan baru didapatkan menggunakan memberikan kemudahan pengaksesan liputan, penemuan baru, serta pelayanan yg menarik. Meningkatkan laba berdasarkan pelanggan yang telah ada (enhance). Perusahaan berusaha menjalin interaksi dengan pelanggan melalui pemberian pelayanan yg baik terhadap pelanggannya. Mempertahankan pelanggan yg menguntungkan (retain). Dengan memperlihatkan apa yang diharapkan sang pelanggan spesifik bukan yang diperlukan oleh pelanggan pasar, lantaran nilai jasa bagi pelanggan merupakan nilai agresif yang paling sinkron menggunakan kebutuhannya. Fokus perusahaan waktu ini adalah bagaimana mempertahankan pelanggan yang telah terdapat niscaya memberikan keuntungan bagi perusahaan dari pada bagaimana menerima pelanggan baru yg belum tentu menguntungkan serta loyal terhadap perusahaan. (Kalakota, 2001)

Klasifikasi CRM
Aplikasi yg menerapkan CRM diklasifikasikan menjadi dua (Dyche, 2002), yaitu:

CRM Operasional 
CRM Operasional dikenal menjadi “front office” perusahaan. Aplikasi CRM ini berperan dalam hubungan menggunakan pelanggan. CRM Operasional meliputi proses otomatisasi yang terintegrasi dari keseluruhan proses usaha, seperti otomatisasi pemasaran, penjualan, serta pelayanan. 

Salah satu penerapan CRM yg termasuk dalam kategori operasional CRM merupakan pada bentuk aplikasi web. Melalui web, suatu perusahaan bisa menaruh pelayanan kepada pelanggan. Beberapa model pelayanan yang diberikan melalui web, antara lain:
1) Menyediakan pencarian produk. Pelanggan acapkali kali mengalami kesulitan pada mencari produk yg mereka inginkan, karenanya diharapkan fasilitas search
2) Menyediakan produk atau pelayanan perdeo, sesuatu yg bisa menarik pelanggan buat mengunjungi web adalah tersedianya produk atau pelayanan gratis
3) Menyediakan pelayanan atau liputan tentang penggunaan produk
4) Menyediakan pemesanan on line
5) Menyediakan fasilitas berita status pemesanan 

CRM Analitik 
CRM Analitik dikenal sebagai “back office” perusahaan. Aplikasi CRM ini berperan dalam tahu kebutuhan pelanggan. CRM Analitik berperan pada melaksanakan analisis pelanggan serta pasar, seperti analisis trend pasar dan analisis perilaku pelanggan. Data yang digunakan pada CRM Analitik adalah data yang dari menurut CRM Operasional.

Fokus Bisnis pada CRM
Mengelola banyak sekali interaksi pelanggan melibatkan 2 tujuan yang saling berkaitan : pertama, memberi organisasi serta semua karyawannya yang berhadapan menggunakan pelanggan, satu pelanggan lengkap mengenai setiap pelanggan di setiap hal serta pada lintas semua saluran; dan, ke 2, memberi pelanggan satu pandangan lengkap tentang perusahaan dan saluran-salurannya yg luas. CRM memakai teknologi kabar buat menciptakan sistem lintas fungsi perusahaaan yg mengintegrasikan dan mengotomatisasi banyak proses layanan pada pelanggan dalam penjualan, pemasaran, serta layanan pelanggan yg berinteraksi menggunakan pelanggan perusahaan. Sistem CRM pula menciptakan kerangka kerja TI software serta database yang dijalankan melalui Web, yg mengintegrasikan proses-proses ini menggunakan operasi bisnis perusahaan lainnya, dan mendukung kolaborasi antara perusahaan dengan para pelanggan, dan mitranya.(O’Brien, 2005).

Pemasaran serta Pemenuhan Pesanan dalam CRM
Sistem CRM membantu para praktisi pemasaran menuntaskan kampanye pemasaran pribadi dengan mengotomatisasi tugas-tugas misalnya pengkualifikasian pemasaran pada sasaran, serta penjadwalan serta penelusuran pengiriman surat pemasaran eksklusif. Kemudian, aplikasi CRM akan membantu para praktisi pemasaran buat menangkap serta mengelola data respons pelanggn serta calon pelanggan pada database CRM, serta menganalisis nilai pelanggan serta nilai usaha dari kampanye pemasaran langsung perusahaan. CRM pula membantu dalam pemenuhan respons calon pelanggan dan pelanggan dengan secara sempurna menjadwalkan hubungan penjualan serta memberi informasi yg sempurna atas produk serta jasa bagi mereka, sementara sambil menangkap warta yang relevan buat disimpan ke pada database CRM. (O’Brien, 2005)

Layanan serta Dukungan buat Pelanggan
Sistem CRM memberi para staf penjualan alat software dan akses real-time ke database umum pelanggan yang dapat dibagi beserta menggunakan para praktisi penjualan dan pemasaran. CRM membantu para manajer layanan pelanggan membuat, memutuskan, serta mengelola berbagai permintaan atas layanan dari pelanggan. Software call center mengirimkan semua panggilan ke para staf dukungan buat pelanggan dari dalam keahlian serta otoritas mereka buat menangani permintaan layanan tertentu. Software help desk membantu para staf layanan buat pelanggan membantu para pelanggan yang mempunyai perkara dengan suatu produk atau jasa, menggunakan memberi data layanan serta saran yang relevan untuk mengatasi masalah tersebut. Layanan mandiri berbasis web memungkinkan para pelanggan mengakses dengan mudah fakta pendukung eksklusif di situs Web perusahaan, dengan tetap memberi mereka pilihan untuk mendapat bantuan lebih jauh secara online atau melalui telepon menurut personel layanan pelanggan.(O’ Brien, 2005)

Aktivitas Utama menurut Konsep CRM
Aktivitas CRM dalam dasarnya betujuan agar perusahaan Unilever dapat mengenali pelanggan secara lebih lebih jelasnya dan melayani mereka sesuai kebutuhannya. Secara generik, beberapa aktifitas primer berdasarkan konsep CRM adalah menjadi berikut:

1. Membangun database pelanggan yg kuat
Database pelanggan yg bertenaga adalah kunci primer aplikasi CRM. Ada poly alasan mengapa perusahaan perlu membentuk database pelanggan yang kuat. Pertama, database pelaggan merupakan keliru satu aset primer perusahaan, yang pula bisa dihitung performanya sebagaimana performa finansial yang lain. Kedua, database pelanggan dapat dijadikan berukuran mengenai nilai perusahaan sekarang serta kemungkinan performanya pada masa mendatang.

Untuk perusahaan yang menangani pelanggan corporate mungkin akan lebih gampang karena jumlah pelaggannya terbatas. Tetapi bagi perusahaan yg menangani pelanggan retail tentu saja diperlukan sistem serta prosedur pengumpulan database yg lebih kompleks.

Banyak cara yg dapat dilakukan untuk mengumpulkan database pelanggan. Misalnya melalui pengambilan kartu garansi yg datanya harus diisi menggunakan lengkap oleh pelanggan, melalui form aplikasi buat pengajuan kredit ataupun permintaan suatu layanan serta yg paling terkenal tentu saja adalah dengan menerbitkan katu keanggotaan.

Beberapa perusahaan retail akbar di Indonesia menerbitkan kartu keanggotaan buat kepentingan pemasaran mereka seperti Matahari menerbitkan Matahari Club Card, Makro menerbitkan kartu anggota Makro, Carrefour menerbitkan kartu belanja yg sekaligus berfungsi menjadi kartu kredit serta bekerja sama menggunakan GE Finance.

Contoh lainnya merupakan Telkomsel yg mengeluarkan layanan SimpatiZone buat pelanggan pra bayarnya. Ini dilakukan lantaran yg terdaftar pada Telkomsel tentu saja merupakan pelanggan pasca bayar, ad interim pelanggan pra bayar nir terdaftar profilnya.

Salah satu faktor krusial supaya pelanggan menaruh data-datanya kepada perusahaan adalah dengan menaruh penawaran benefit buat pelanggan. Kebanyakan ritel menaruh reward point serta pula bonus bila mereka manjadi anggota contohnya Telkomsel memberikan laba kepada pelanggan Simpati jika kartu mereka hilang serta pelanggan masih dapat memakai nomor yg sama menggunakan hanya membayar 50% menurut harga perdana.

2. Membuat profil berdasarkan setiap pelanggan 
Langkah selanjutnya merupakan membuat profil berdasarkan masing-masing pelanggan. Ini adalah pengembangan lebih lanjut menurut proses segmentasi konsumen yang sudah dilakukan perusahaan.

Profil pelanggan menyangkut segala aktifitas yg dilakukan oleh pelanggan mengenai penggunaan produk ataupun layanan perusahaan. Profil pelanggan akan menaruh citra mengenai kebutuhan, impian, dan jua concern mereka mengenai produk atau layanan perusahaan.

Ada 2 hal yang bisa sebagai parameter perusahaan dalam menentukan profiling pelanggan adalah usage dan uses. Usage menyangkut seberapa poly mereka menggunakan produk atau layanan perusahaan, kapan menggunakannya dan produk atau layanan apa saja yang dipakai. Sedangkan uses menyangkut bagaimana pelanggan memakai produk atau jasa perusahaan.

Digabungkan dengan data-data demografis, psikografis dan berbagai data pendukung lain, profilling semacam ini akan memberikan citra yang lebih komprehensif tentang kebutuhan serta asa pelanggan. Profil inilah yg kemudian dapat digunakan oleh perusahaan buat menentukan aktifitas marketing misalnya apa yang cocok diaplikasikan kepada pelanggan

3. Analisis profitabilitas menurut tiap-tiap pelanggan
Dalam analisis profitabilitas terdapat 2 hal yang dievaluasi dari masing-masing pelanggan. Pertama merupakan penerimaan ( revenue ) yang dihasilkan berdasarkan masing-masing pelanggan dan kedua merupakan biaya ( cost ) yang harus dikeluarkan buat melayani masing-masing pelanggan.

Aspek revenue dipandang dari beberapa hal :
(1) Dari penggunaan produk atau layanan perusahaan yg mereka konsumsi kini .
(2) Menghitung seberapa poly kemungkinan penggunaan produk atau layanan tersebut padan tahun-tahun mendatang
(3) Kemungkinan penggunaan produk atau layanan lain yang disediakan sang perusahaan

Sedangkan berdasarkan aspek biaya , yang perlu dihitung adalah mulai dari porto akuisisi ( acquisition cost ) sampai porto buat mempertahankan mereka ( retention cos ). Satu lagi porto yg perlu diperhitungkan adalah opportunity cost, biaya berdasarkan kesempatan yg hilang lantaran melayani pelanggan tersebut.

Dengan menghitung serta membandingkan antara aspek penerimaan serta porto yg harus dikeluarkan, perusahaan bisa mulai memilih pelanggan mana yang memberikan keuntungan yg lebih poly serta mana yg nir terlalu menaruh keuntungan yang akbar. Pemilihan ini sebagai indera yang krusial supaya perusahaan dapat menaruh layanan yang sinkron dengan tingkat profitabilitas dari setiap pelanggan.

4. Interaksi dengan pelanggan yg lebih targeted dan customized
Dengan profil yang lebih jelas, perusahaan akan lebih mudah buat melihat kebutuhan yang bhineka berdasarkan setiap pelanggan. Informasi ini tentu saja akan memudahkan perusahaan buat memberikan penawaran tentang produk dan layanan yg diadaptasi kebutuhan mereka.

Dengan taraf kebutuhan yang dipetakan, perusahaan pula bisa menaruh komunikasi pemasaran terpadu yg lebih personal serta customized. Pelanggan akan merasa lebih diharapkan secara individual dan tentu saja akan menaruh pengalaman yg lebih menarik dan mendukung proses kepuasan pelanggan. Dan tentu saja buat jangka panjang merupakan bagaimana hal tersebut bisa membangun loyalitas pelanggan buat terus menggunakan produk atau layanan perusahaan.

Selain aktifitas komunikasi yang lebih targeted, perusahaan pula dapat memberikan penawaran produk ataupun layanan yang secara spesifik dibuat tidak sama buat setiap pelanggan. Dengan demikian lantaran perusahaan sudah bisa mengenali kebutuhan pelanggan tentunya akan lebih mudah bagi mereka buat melakukan respond serta transaksi.

Berhubungan dengan hal di atas, perusahaan dapat mendesain acara loyalitas ( loyality acara ) yang sesuai menggunakan pelanggannya. Program loyalitas ini akan sangat membantu perusahaan di dalam mempertahankan pelanggan, menaikkan kepuasan dan menjaga supaya pelanggan tidak tergoda oleh banyak sekali tawaran yang diberikan oleh kompetitor lain.

Program customer retention inilah yg sebagai galat inti utamadari aktifitas Customer Relationship Management ( CRM ). Paradigma dan cara berpikir perusahaan nir lagi didominasi dalam bagaimana mendapatkan pelanggan baru, tetapi lebih ke bagaimana mempertahankan pelanggan usang. Karena dari informasi lapangan, biaya buat mempertahankan pelanggan lama jauh lebih murah menurut biaya buat menerima pelanggan baru

Apalagi pelanggan lama mempunyai potensi yg akbar bukan hanya dalam pengunaan produk atau layanan perusahaanyang mereka gunakan sekarang, namun jua produk serta layanan perusahaan yang lain. Asal pelanggan puas, perusahaan punya potensi buat melakukan penjualan produk atau layanan yg berbeda melalui cross selling ataupun up selling.

Peran software pelaksanaan CRM
Software/aplikasi CRM ini sudah banyak beredar di pasaran, kebanyakan dibentuk oleh perusahaan Amerika serta Eropa yang lebih dulu mengimplemtasikan aplikasi CRM pada perusahaan mereka.

Aplikasi CRM bermanfaat bagi perusahaan pada poly hal. 
Pertama, proses otomatisasi menurut semua data yang ingin dipakai perusahaan dalam membangun database pelanggan. Dapat dibayangkan betapa sulitnya mengumpulkan data-data pelanggan, mencatat berapa kali mereka menghubungi perusahaan dalam satu bulan, berapa kali memakai produk atau layanan perusahaan serta banyak sekali data lain bila dilakukan secara manual.

Kedua, aplikasi CRM menaruh laporan-laporan menurut data yg dikumpulkan sebagai akibatnya dapat menjadi liputan yg bermanfaat bagi manajemen buat proses pengambilan keputusan. Aplikasi CRM akan sebagai Decision Support System(DSS) dimana pihak manajemen tidak lagi direpotkan lagi dalam urusan teknis dalam menciptakan laporan dan menyusun liputan yg diperlukan.

Namun demikian, inisiatif CRM pada perusahaan tidaklah semata hanya berhenti pada implementasi pelaksanaan CRM. Aplikasi CRM hanyalah sekedar teknologi yg menjadi indera ( tool ) bagi perusahaan. Untuk menamin implementasi CRM yg sukses, banyak faktor yang wajib dibenahi terlebih dahulu oleh perusahaan.

Ada empat kemampuan primer dalam strategis CRM yaitu :
Technology ( teknologi ) 
Teknologi yang mendukung CRM
People ( Manusia ) 
Kemampuan insan serta sifatnya pada mengelola CRM
Process ( Proses ) 
Proses perusahaan yg digunakan buat mengakses serta berinteraksi dengan pelanggan buat mengetahui kebutuhan serta memenuhi kepuasan pelanggan
Kowledge and Insight ( Pengetahuan dan Wawasan ) 
Memberikan masukan dalam perusahaan dalam menaruh nilai pada data pelanggan sehingga mereka membutuhkan pengetahuan serta wawasan buat menaikkan hubungannya dengan pelanggan

Aspek orang meliputi internalisasi cara berpikir orang tentang bagaimana melayani konsumen. Visi implementasi CRM wajib kentara terlebih dahulu serta dipahami secara benar sang semua karyawan pada perusahaan. Selanjutnya adalah aspek kesiapan dari sisi pengetahuan serta ketrampilan. Perusahaan perlu mengadakan pelatihan-pelatihan serta proses belajar yang membuat karyawan lebih siap dalam proses implementasi CRM.

Aspek kedua merupakan proses dan mekanisme. Perusahaan wajib mendefinisikan secara lebih jelas target market yg akan dibidik dan prosedur perusahaan secara lebih rinci dalam melayani konsumen. Hal ini penting karena karyawan bekerjasama pribadi dengan konsumen mempunyai aturan yg jelas tentang bagaimana melayani pelanggan.

Aspek ketiga adalah sistem serta teknologi. Perusahaa perlu menciptakan cetak biru tentang teknologi CRM seperti apa yg akan digunakan, bagaimana proses implementasinya, pelatihan dan jua penerapannya yang herbi sistem yg telah ada sekarang.

Penerapan Strategi CRM
Tujuan menurut strategi CRM merupakan buat membentuk interaksi antara perusahaan serta pelanggannya dengan cara memaksimalkan nilai hidup pelanggan buat perusahaan. Hal inii juga mencerminkan filosofi bahwa tidak seluruh pelanggan diciptakan sama.

Gambar : Komponen Strategi CRM

Penjelasan Gambar
Strategi CRM membutuhkan empat komponen :
  • Customer-management orientation 
  • Customer-management orientation meliputi sekumpulan nilai-nilai perusahaan dan taktik serta aksinya pada mengimplementasikan customer management principles
  • Integration and alignment of organizational processes 
  • Integration and alignment of organizational processes dikelola dengan memahami nilai yang akan diberikan dalam pelanggan yang telah ditargetkan sinkron dengan prosesnya. Komponen ini bisa digunakan buat mengungkapkan serta merancang proses organisasinya
  • Information capture and alignment of technology 
  • Information capture and alignment of technology dikarakteristikan oleh kemampuan dalam mentransfer data sebagai pada bentuk informasi
  • CRM strategy implementation 
  • Pengimplementasian CRM dalam proses dan kegiatan dibutuhkan buat menyukseskan taktik CRM

PENGERTIAN CRM CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT MENURUT AHLI

Pengertian CRM (Customer Relationship Management)
CRM diartikan sebagai satu kesatuan penjualan, pemasaran serta taktik pelayanan yg mencegah terjadinya aktivitas pekerjaan yang nir terkoordinasi antar bagian dengan baik dan itu tergantung dalam aksi-aksi perusahaan yg terkoordinasi (Kalakota, 2001). 

CRM berkonsentrasi dalam apa yg dievaluasi oleh pelanggan, bukan pada apa yang perusahaan ingin jual. Pelanggan nir menginginkan diperlakukan secara sama. Akan tetapi mereka ingin diperlakukan secara individual. Tetapi, pada dasarnya CRM merupakan suatu cara buat menganalisa konduite pelanggan yg dimiliki perusahaan, dimana melalui hasil analisa tersebut, perusahaan bisa menentukan cara bagaimana supaya bisa melayani para pelanggannya secara lebih personal, sebagai akibatnya menyebabkan loyalitas pelanggan terhadap perusahaan. Sasaran primer CRM bukan terletak dalam kepuasan pelanggan, tetapi lebih mengarah pada loyalitas pelanggan. Maksudnya merupakan supaya pelanggan nir hanya puas waktu menggunakan produk perusahaan, melainkan meningkatkan loyalitas pelanggan pada perusahaan. (Strene, 2000). 

Sasaran berdasarkan kerangka kerja bisnis CRM adalah memakai interaksi yang terdapat buat menaikkan penghasilan, menggunakan liputan yang terintegrasi buat pelayanan yg baik, memperkenalkan konsisten, proses dan mekanisme chanel yg replicable. (Kalakota, 2001)

Keuntungan Penggunaan CRM 
Keuntungan menurut penggunaan CRM merupakan servis yg lebih cepat, mengurangi harga, memperbesar laba, mempunyai rasa memiliki, menaikkan koordinasi tim, taraf kepuasan pelanggan menjadi lebih tinggi, menaikkan loyalitas pelanggan. (Widjaja, 2000)

Manfaat dan Tantangan CRM
Potensi manfaat usaha berdasarkan manajemen hubungan pelanggan sangat poly. Contohnya, CRM memungkinkan sebuah perusahaan buat mengidentifikasi dan serius pada para pelanggan terbaik mereka, yaitu mereka yg paling menguntungkan bagi perusahaan, agar mereka dapat dipertahankan sebagi pelanggan seumur hidup buat layanan yg lebih akbar dan menguntungkan. Manajemen hubungan pelanggan memungkinkan penyesuaian serta personalisasi real-time atas berbagai produk serta jasa dari pada cita-cita, kebutuhan, kebiasaan membeli dan siklus hayati para pelanggan. CRM juga bisa menelusuri ketika waktu pelanggan menghubungi perusahaan, darimana pun titik hubungannya. Sistem CRM pula memungkinkan perusahaan buat memberi pengalaman yg konsisten dan layanan serta dukungan superior bagi pelanggan, pada semua titik hubungan yang dipilih oleh pelanggan. Semua manfaat ini akan memberi nilai bisnis strategis bari perusahaan dan nilai pelanggan yang besar bagi para pelanggannya. (O’Brien, 2005)

Tiga Fase CRM 
Tiga fase yang dilakukan pada CRM merupakan mengakuisisi pelanggan baru (acquire). Pelanggan baru didapatkan menggunakan menaruh kemudahan pengaksesan berita, penemuan baru, dan pelayanan yang menarik. Meningkatkan keuntungan dari pelanggan yang sudah ada (enhance). Perusahaan berusaha menjalin interaksi menggunakan pelanggan melalui hadiah pelayanan yg baik terhadap pelanggannya. Mempertahankan pelanggan yang menguntungkan (retain). Dengan memberikan apa yg diperlukan sang pelanggan khusus bukan yg dibutuhkan oleh pelanggan pasar, karena nilai jasa bagi pelanggan adalah nilai agresif yg paling sesuai dengan kebutuhannya. Fokus perusahaan waktu ini merupakan bagaimana mempertahankan pelanggan yang sudah terdapat niscaya memberikan keuntungan bagi perusahaan dari dalam bagaimana menerima pelanggan baru yang belum tentu menguntungkan dan loyal terhadap perusahaan. (Kalakota, 2001)

Klasifikasi CRM
Aplikasi yang menerapkan CRM diklasifikasikan sebagai dua (Dyche, 2002), yaitu:

CRM Operasional 
CRM Operasional dikenal sebagai “front office” perusahaan. Aplikasi CRM ini berperan dalam interaksi menggunakan pelanggan. CRM Operasional mencakup proses otomatisasi yg terintegrasi berdasarkan keseluruhan proses usaha, misalnya otomatisasi pemasaran, penjualan, dan pelayanan. 

Salah satu penerapan CRM yg termasuk pada kategori operasional CRM merupakan dalam bentuk aplikasi web. Melalui web, suatu perusahaan bisa memberikan pelayanan pada pelanggan. Beberapa model pelayanan yang diberikan melalui web, diantaranya:
1) Menyediakan pencarian produk. Pelanggan seringkali kali mengalami kesulitan dalam mencari produk yg mereka inginkan, karenanya diharapkan fasilitas search
2) Menyediakan produk atau pelayanan perdeo, sesuatu yg dapat menarik pelanggan buat mengunjungi web merupakan tersedianya produk atau pelayanan gratis
3) Menyediakan pelayanan atau berita mengenai penggunaan produk
4) Menyediakan pemesanan on line
5) Menyediakan fasilitas kabar status pemesanan 

CRM Analitik 
CRM Analitik dikenal sebagai “back office” perusahaan. Aplikasi CRM ini berperan pada memahami kebutuhan pelanggan. CRM Analitik berperan pada melaksanakan analisis pelanggan serta pasar, misalnya analisis ekspresi dominan pasar serta analisis konduite pelanggan. Data yang digunakan dalam CRM Analitik merupakan data yg asal dari CRM Operasional.

Fokus Bisnis dalam CRM
Mengelola banyak sekali interaksi pelanggan melibatkan dua tujuan yang saling berkaitan : pertama, memberi organisasi serta seluruh karyawannya yang berhadapan dengan pelanggan, satu pelanggan lengkap mengenai setiap pelanggan di setiap hal dan pada lintas semua saluran; serta, ke 2, memberi pelanggan satu pandangan lengkap tentang perusahaan serta saluran-salurannya yg luas. CRM menggunakan teknologi kabar buat menciptakan sistem lintas fungsi perusahaaan yang mengintegrasikan serta mengotomatisasi banyak proses layanan pada pelanggan pada penjualan, pemasaran, dan layanan pelanggan yang berinteraksi menggunakan pelanggan perusahaan. Sistem CRM pula membentuk kerangka kerja TI aplikasi serta database yang dijalankan melalui Web, yang mengintegrasikan proses-proses ini dengan operasi bisnis perusahaan lainnya, serta mendukung kolaborasi antara perusahaan dengan para pelanggan, serta mitranya.(O’Brien, 2005).

Pemasaran serta Pemenuhan Pesanan dalam CRM
Sistem CRM membantu para praktisi pemasaran menyelesaikan kampanye pemasaran pribadi menggunakan mengotomatisasi tugas-tugas misalnya pengkualifikasian pemasaran pada sasaran, dan penjadwalan dan penelusuran pengiriman surat pemasaran eksklusif. Kemudian, aplikasi CRM akan membantu para praktisi pemasaran untuk menangkap dan mengelola data respons pelanggn serta calon pelanggan di database CRM, dan menganalisis nilai pelanggan dan nilai bisnis berdasarkan kampanye pemasaran eksklusif perusahaan. CRM juga membantu pada pemenuhan respons calon pelanggan serta pelanggan dengan secara tepat menjadwalkan kontak penjualan dan memberi keterangan yg sempurna atas produk dan jasa bagi mereka, ad interim sembari menangkap fakta yang relevan buat disimpan ke pada database CRM. (O’Brien, 2005)

Layanan dan Dukungan buat Pelanggan
Sistem CRM memberi para staf penjualan alat software dan akses real-time ke database umum pelanggan yg dapat dibagi bersama dengan para praktisi penjualan serta pemasaran. CRM membantu para manajer layanan pelanggan menciptakan, tetapkan, dan mengelola aneka macam permintaan atas layanan menurut pelanggan. Software call center mengirimkan semua panggilan ke para staf dukungan buat pelanggan berdasarkan pada keahlian serta otoritas mereka buat menangani permintaan layanan tertentu. Software help desk membantu para staf layanan buat pelanggan membantu para pelanggan yang mempunyai masalah menggunakan suatu produk atau jasa, menggunakan memberi data layanan dan saran yang relevan buat mengatasi perkara tersebut. Layanan mandiri berbasis web memungkinkan para pelanggan mengakses dengan mudah berita pendukung pribadi pada situs Web perusahaan, dengan tetap memberi mereka pilihan untuk mendapat bantuan lebih jauh secara online atau melalui telepon menurut personel layanan pelanggan.(O’ Brien, 2005)

Aktivitas Utama dari Konsep CRM
Aktivitas CRM dalam dasarnya betujuan supaya perusahaan Unilever dapat mengenali pelanggan secara lebih lebih jelasnya dan melayani mereka sesuai kebutuhannya. Secara umum, beberapa aktifitas utama dari konsep CRM adalah sebagai berikut:

1. Membangun database pelanggan yang kuat
Database pelanggan yang kuat adalah kunci primer aplikasi CRM. Ada banyak alasan mengapa perusahaan perlu membentuk database pelanggan yg bertenaga. Pertama, database pelaggan merupakan keliru satu aset utama perusahaan, yg juga dapat dihitung performanya sebagaimana performa finansial yang lain. Kedua, database pelanggan bisa dijadikan berukuran mengenai nilai perusahaan sekarang dan kemungkinan performanya di masa mendatang.

Untuk perusahaan yang menangani pelanggan corporate mungkin akan lebih gampang lantaran jumlah pelaggannya terbatas. Tetapi bagi perusahaan yg menangani pelanggan retail tentu saja dibutuhkan sistem dan mekanisme pengumpulan database yang lebih kompleks.

Banyak cara yang dapat dilakukan buat mengumpulkan database pelanggan. Misalnya melalui pengambilan kartu garansi yg datanya harus diisi menggunakan lengkap oleh pelanggan, melalui form pelaksanaan buat pengajuan kredit ataupun permintaan suatu layanan serta yang paling terkenal tentu saja adalah menggunakan menerbitkan katu keanggotaan.

Beberapa perusahaan retail akbar pada Indonesia menerbitkan kartu keanggotaan buat kepentingan pemasaran mereka seperti Matahari menerbitkan Matahari Club Card, Makro menerbitkan kartu anggota Makro, Carrefour menerbitkan kartu belanja yg sekaligus berfungsi sebagai kartu kredit dan bekerja sama dengan GE Finance.

Contoh lainnya adalah Telkomsel yg mengeluarkan layanan SimpatiZone untuk pelanggan pra bayarnya. Ini dilakukan lantaran yang terdaftar di Telkomsel tentu saja merupakan pelanggan pasca bayar, ad interim pelanggan pra bayar tidak terdaftar profilnya.

Salah satu faktor krusial agar pelanggan menaruh data-datanya pada perusahaan merupakan menggunakan memberikan penawaran benefit buat pelanggan. Kebanyakan ritel menaruh reward point dan jua diskon bila mereka manjadi anggota misalnya Telkomsel menaruh laba kepada pelanggan Simpati jika kartu mereka hilang serta pelanggan masih dapat menggunakan angka yang sama dengan hanya membayar 50% berdasarkan harga perdana.

2. Membuat profil dari setiap pelanggan 
Langkah selanjutnya merupakan membuat profil berdasarkan masing-masing pelanggan. Ini merupakan pengembangan lebih lanjut berdasarkan proses segmentasi konsumen yang sudah dilakukan perusahaan.

Profil pelanggan menyangkut segala aktifitas yang dilakukan sang pelanggan mengenai penggunaan produk ataupun layanan perusahaan. Profil pelanggan akan menaruh gambaran mengenai kebutuhan, asa, serta juga concern mereka mengenai produk atau layanan perusahaan.

Ada dua hal yg dapat menjadi parameter perusahaan pada menentukan profiling pelanggan merupakan usage dan uses. Usage menyangkut seberapa banyak mereka memakai produk atau layanan perusahaan, kapan menggunakannya serta produk atau layanan apa saja yg dipakai. Sedangkan uses menyangkut bagaimana pelanggan memakai produk atau jasa perusahaan.

Digabungkan dengan data-data demografis, psikografis serta berbagai data pendukung lain, profilling semacam ini akan menaruh citra yang lebih komprehensif mengenai kebutuhan dan keinginan pelanggan. Profil inilah yg kemudian bisa dipakai oleh perusahaan buat menentukan aktifitas marketing misalnya apa yang cocok diaplikasikan kepada pelanggan

3. Analisis profitabilitas berdasarkan tiap-tiap pelanggan
Dalam analisis profitabilitas ada 2 hal yang dievaluasi dari masing-masing pelanggan. Pertama merupakan penerimaan ( revenue ) yg dihasilkan berdasarkan masing-masing pelanggan dan ke 2 merupakan porto ( cost ) yg wajib dimuntahkan untuk melayani masing-masing pelanggan.

Aspek revenue ditinjau dari beberapa hal :
(1) Dari penggunaan produk atau layanan perusahaan yang mereka konsumsi kini .
(dua) Menghitung seberapa banyak kemungkinan penggunaan produk atau layanan tadi padan tahun-tahun mendatang
(3) Kemungkinan penggunaan produk atau layanan lain yg disediakan sang perusahaan

Sedangkan berdasarkan aspek porto, yang perlu dihitung merupakan mulai berdasarkan biaya akuisisi ( acquisition cost ) hingga porto buat mempertahankan mereka ( retention cos ). Satu lagi porto yg perlu diperhitungkan merupakan opportunity cost, biaya berdasarkan kesempatan yang hilang lantaran melayani pelanggan tadi.

Dengan menghitung dan membandingkan antara aspek penerimaan serta biaya yg wajib dikeluarkan, perusahaan dapat mulai menentukan pelanggan mana yang menaruh keuntungan yang lebih banyak serta mana yg tidak terlalu memberikan laba yg akbar. Pemilihan ini sebagai indera yang krusial agar perusahaan bisa memberikan layanan yg sesuai dengan taraf profitabilitas dari setiap pelanggan.

4. Interaksi dengan pelanggan yang lebih targeted dan customized
Dengan profil yg lebih jelas, perusahaan akan lebih mudah buat melihat kebutuhan yang bhineka berdasarkan setiap pelanggan. Informasi ini tentu saja akan memudahkan perusahaan buat menaruh penawaran tentang produk serta layanan yg diubahsuaikan kebutuhan mereka.

Dengan tingkat kebutuhan yg dipetakan, perusahaan jua dapat memberikan komunikasi pemasaran terpadu yang lebih personal dan customized. Pelanggan akan merasa lebih diharapkan secara individual serta tentu saja akan menaruh pengalaman yg lebih menarik serta mendukung proses kepuasan pelanggan. Dan tentu saja untuk jangka panjang merupakan bagaimana hal tersebut dapat menciptakan loyalitas pelanggan buat terus memakai produk atau layanan perusahaan.

Selain aktifitas komunikasi yg lebih targeted, perusahaan juga bisa menaruh penawaran produk ataupun layanan yg secara khusus didesain tidak sama untuk setiap pelanggan. Dengan demikian lantaran perusahaan sudah dapat mengenali kebutuhan pelanggan tentunya akan lebih mudah bagi mereka buat melakukan respond serta transaksi.

Berhubungan dengan hal pada atas, perusahaan dapat mendesain program loyalitas ( loyality program ) yg sinkron menggunakan pelanggannya. Program loyalitas ini akan sangat membantu perusahaan pada pada mempertahankan pelanggan, menaikkan kepuasan dan menjaga agar pelanggan tidak terpesona sang aneka macam tawaran yang diberikan oleh kompetitor lain.

Program customer retention inilah yang menjadi keliru inti utamadari aktifitas Customer Relationship Management ( CRM ). Paradigma dan cara berpikir perusahaan tidak lagi didominasi pada bagaimana mendapatkan pelanggan baru, namun lebih ke bagaimana mempertahankan pelanggan usang. Lantaran menurut kuesioner, porto buat mempertahankan pelanggan lama jauh lebih murah berdasarkan porto buat mendapatkan pelanggan baru

Apalagi pelanggan lama mempunyai potensi yg besar bukan hanya dalam pengunaan produk atau layanan perusahaanyang mereka gunakan sekarang, tetapi pula produk dan layanan perusahaan yg lain. Asal pelanggan puas, perusahaan punya potensi buat melakukan penjualan produk atau layanan yg berbeda melalui cross selling ataupun up selling.

Peran software pelaksanaan CRM
Software/pelaksanaan CRM ini telah poly beredar di pasaran, kebanyakan dibuat oleh perusahaan Amerika dan Eropa yang lebih dulu mengimplemtasikan aplikasi CRM dalam perusahaan mereka.

Aplikasi CRM bermanfaat bagi perusahaan dalam banyak hal. 
Pertama, proses otomatisasi berdasarkan seluruh data yg ingin digunakan perusahaan pada membentuk database pelanggan. Dapat dibayangkan betapa sulitnya mengumpulkan data-data pelanggan, mencatat berapa kali mereka menghubungi perusahaan dalam satu bulan, berapa kali memakai produk atau layanan perusahaan serta aneka macam data lain jika dilakukan secara manual.

Kedua, aplikasi CRM menaruh laporan-laporan menurut data yg dikumpulkan sebagai akibatnya dapat menjadi fakta yang berguna bagi manajemen buat proses pengambilan keputusan. Aplikasi CRM akan sebagai Decision Support System(DSS) dimana pihak manajemen nir lagi direpotkan lagi dalam urusan teknis pada membuat laporan dan menyusun liputan yg dibutuhkan.

Namun demikian, inisiatif CRM pada perusahaan tidaklah semata hanya berhenti pada implementasi aplikasi CRM. Aplikasi CRM hanyalah sekedar teknologi yang menjadi indera ( tool ) bagi perusahaan. Untuk menamin implementasi CRM yang sukses, poly faktor yg harus dibenahi terlebih dahulu sang perusahaan.

Ada empat kemampuan primer pada strategis CRM yaitu :
Technology ( teknologi ) 
Teknologi yang mendukung CRM
People ( Manusia ) 
Kemampuan manusia dan sifatnya pada mengelola CRM
Process ( Proses ) 
Proses perusahaan yg digunakan untuk mengakses dan berinteraksi dengan pelanggan buat mengetahui kebutuhan serta memenuhi kepuasan pelanggan
Kowledge and Insight ( Pengetahuan dan Wawasan ) 
Memberikan masukan dalam perusahaan dalam memberikan nilai dalam data pelanggan sehingga mereka membutuhkan pengetahuan serta wawasan buat mempertinggi hubungannya dengan pelanggan

Aspek orang meliputi internalisasi cara berpikir orang mengenai bagaimana melayani konsumen. Visi implementasi CRM wajib jelas terlebih dahulu dan dipahami secara benar sang seluruh karyawan pada perusahaan. Selanjutnya merupakan aspek kesiapan berdasarkan sisi pengetahuan serta ketrampilan. Perusahaan perlu mengadakan pelatihan-pembinaan serta proses belajar yang membuat karyawan lebih siap pada proses implementasi CRM.

Aspek kedua merupakan proses dan prosedur. Perusahaan harus mendefinisikan secara lebih kentara sasaran market yang akan dibidik serta prosedur perusahaan secara lebih rinci pada melayani konsumen. Hal ini penting karena karyawan bekerjasama pribadi dengan konsumen memiliki anggaran yang kentara mengenai bagaimana melayani pelanggan.

Aspek ketiga adalah sistem serta teknologi. Perusahaa perlu menciptakan cetak biru tentang teknologi CRM misalnya apa yg akan dipakai, bagaimana proses implementasinya, training dan jua penerapannya yg herbi sistem yang sudah ada kini .

Penerapan Strategi CRM
Tujuan dari strategi CRM merupakan buat membangun interaksi antara perusahaan dan pelanggannya menggunakan cara memaksimalkan nilai hayati pelanggan buat perusahaan. Hal inii juga mencerminkan filosofi bahwa nir semua pelanggan diciptakan sama.

Gambar : Komponen Strategi CRM

Penjelasan Gambar
Strategi CRM membutuhkan empat komponen :
  • Customer-management orientation 
  • Customer-management orientation mencakup sekumpulan nilai-nilai perusahaan dan strategi serta aksinya dalam mengimplementasikan customer management principles
  • Integration and alignment of organizational processes 
  • Integration and alignment of organizational processes dikelola dengan memahami nilai yang akan diberikan pada pelanggan yg telah ditargetkan sesuai menggunakan prosesnya. Komponen ini bisa digunakan buat menjelaskan dan merancang proses organisasinya
  • Information capture and alignment of technology 
  • Information capture and alignment of technology dikarakteristikan oleh kemampuan dalam mentransfer data menjadi dalam bentuk informasi
  • CRM strategy implementation 
  • Pengimplementasian CRM pada proses serta aktivitas diharapkan untuk menyukseskan strategi CRM

ANALISIS USAHA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KERIPIK PISANG AGUNG

Analisis Usaha serta Strategi Pengembangan Agroindustri Keripik Pisang Agung
Pengembangan agroindustri adalah keliru satu upaya buat menaikkan nilai tambah produk primer komoditas pertanian yg sekaligus dapat membarui sistem pertanian tradisional sebagai lebih maju (BPTP,2003). Kabupaten Lumajang memiliki potensi yang besar buat dikembangkan agibisnis keripik pisang agung mengingat pada kabupaten ini sebagai pusat tanaman pisang, dari  data menurut Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pertanian Kabupaten Lumajang.

Kelebihan Pisang agung menurut produk hortikultura lainnya yang terdapat di kabupaten Lumajang adalah selain adalah varietas orisinil Lumajang, pisang agung termasuk galat satu produk hortikultura yg paling banyak diperdagangkan dan termasuk komoditi “mewah” (luxury) dibandingkan dengan komoditi yang lain seperti nangka dan umbi-umbian. Kegunaam primer berdasarkan pisang agung adalah menjadi makanan ringan (snack) dan juga mampu sebagai campuran dalam industri tepung atau industri roti (baking industri).

Pengembangan agroindustri kripik pisang agung di Kabupaten Lumajang masih dihadapkan dalam beberapa kendala misalnya kapital yg masih terbatas, tingginya porto produksi, serta pemasaran yg masih terbatas di daerah kabupaten Lumajang serta teknologi yg digunakan masih tradisional. Hal itu mengakibatkan kuantitas produksi dan kontinyuitas produksi kripik pisang agung masih rendah sehingga keuntungan yang diperoleh belum optimal. Dengan melihat fenomena yg ada dimana agroindustri kripik pisang agung di Kabupaten Lumajang masih belum optimal maka perlu diadakan penelitian buat mngkaji sejauh mana efisiensi usaha dan taraf laba serta tentang prospek pembangunan agroindustri kripik pisang dengan kendala kendala yg terdapat dalam menjaga keuntungan, pertumbuhan serta kelangsungan bisnis melalui taktik yg tepat.

Berdasarkan Uraian diatas, tujuan berdasarkan penelitian ini merupakan Tujuan penelitian ini merupakan:(1) Menganalisis besarnya nilai tambah berdasarkan agroindusrti keripik pisang agung, (dua) Menganalisis tingkat laba serta efisiensi usaha berdasarkan agroindustri kripik pisang agung, (tiga) merumuskan taktik pengembangan pada upaya untuk pengembangan agroindustri kripik pisang agung.

Kegunaan peneltian ini adalah menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi pengusaha keripik pisang agung dalam mengembangkan usahanyadan menjadi bahan liputan bagi penelitian selanjutnya yg berkaitan menggunakan analisis usaha serta taktik pengembangan agroindustri keripik pisang.

Kerangka Pemikiran

Agroindutri kripik pisang agung adalah industri yg memasak buah dari pisang agung menjadi kripik pisang agung. Pengolahan tadi bisa dilakukan lantaran adanya potensi yg dimiliki sang komoditi pisang agung, dimana komoditi tadi bisa dimanfaatkan menjadi produk olahan seperti kudapan manis basah, sale pisang, dan kripik pisang.

Melihat berdasarkan potensi pisang yang ada, salah satu upaya dalam memberikannilai tambah, penerimaan dankeuntungan terhadap komoditi pisang merupakan melalui industrialisasi berbasis pertanian (agroindustri) dengan memanfaatkan teknologi serta kekuatan asal daya alam dan asal daya insan. Dengan pengembangan agroindustri diyakini akan berdampak pada penciptaan kesempatan kerja seluas-luasnya sekaligus membangun pemerataan pembangunan (Hidayat, 2007). Banyak jenis makanan olahan berbahan baku pisang yg bisa kita jumpai, seperti sale pisang, keripik pisang, serta lain sebagainya. Salah satu makanan olahan berbahan standar pisang yg dapat kita jumpai pada Kabupaten Lumajang merupakan keripik pisang agung dimana poly masih ada agroindustri keripik pisang agung disana.

Agroindustri keripik pisang agung yg terdapat adalah agroindustri skala mini yg memiliki nilai tambah, hal ini sanggup dilihat menurut perbandingan  harga jual pisang agung tanpa olahan dengan pisang agung yg telah diolah menjadi keripik. Selain itu menjual pisang agung tanpa olahan diniliai belum efektif. Selain itu karakteriktik butir pisang yang nir mempunyai daya simpan yang lama . Nilai tambah tergantung dalam teknologi yg dipakai dalam proses pengolahan dan perlakuan produk tadi. Produk yg memberikan nilai tambah tinggi memberikan pengertian bahwa produk tersebut layak dikembangkan serta memberikan laba. Dimana laba adalah selisish antara penerimaan total dengan biaya yang dipakai buat mendapatkan keuntungan bisnis yang diinginkan. Selanjutnya, efisiensi usaha pengolahan keripik pisang bisa diukur menggunakan analisis R/C ratio. Pada R/C ratio = 1 bisa diartikan bahwa perusahaan tidak buat serta nir rugi atau menggunakan kata lain impas. R/C > 1 bisa dikatakan bahwa perusahaan telah efisien serta menguntungkan buat dikembangkan.

Namun tampaknya permintaan yg tinggi terhadap produk olahan, nir hanya direspon sang satu agroindustri saja, akan namun juga oleh pihak lain yang ingin menerima keuntungan dari proses pengolahan output pertanian sebagai akibatnya munculah banyak sekali agroindustri. Dengan makin banyaknya keberadaan agroindustri akan menyebabkan terjadinya persaingan pasar baik antar agroindustri homogen maupun agroindustri lain yang mana mereka berusaha menarik perhatian konsumen. Perusahaan tidak dapat bertahan hayati tanpa disertai menggunakan kerja keras supaya dapat berhasil di pasar. Dikarenakan saat ini konsumen/pembeli menghadapi poly pilihan dalam usaha memuaskan kebutuhan mereka, sehingga mereka mencari mutu yg terunggul dan biaya yang layak apabila melakukan pembelian produk.

Agar suatu agroindustri bisa permanen bertahan ditengah persaingan pasar yg makin ketat, maka diharapkan adanya taktik yg sempurna lantaran dengan adanya taktik bisa memberikan arah pada upaya pengembangan perusahaan. Strategi dapat dipakai menjadi indera/cara dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan baik tujuan jangka pendek maupun jangka panjang sehingga tujuan perusahaan bisa tercapai secara aporisma. Dalam upaya pengembangan agroindustri perlu dilakukan analisis terhadap lingkungan perusahaan yang meliputi lingkungan internal dan eksternal perusahaan.selanjutnya berdasar analisis SWOT dapat ditentukan strategi yang tepat serta dibutuhkan bisa memperkuat posisi perusahaan sehingga kemajuan bisnis dapat tercapai. Berdasar uraian diatas maka bisa digambarkan menggunakan skema kerangka pemikiran sebagai berikut:

Metode Penentuan Lokasi serta Penentuan Responden

Penelitian ini dilakukan pada Kabupaten Lumajang. Lokasi penelitian ini ditentukan secara sengaja (purposive)lantaran Lumajang merupaka pusat komoditi pisang agung di Kabupaten Lumajang. Waktu penelitian dilaksanakan dalam bulan Maret  sampai April 2011. Penentuan responden dari penghasil digunakan metode random sampling. Sedangkan buat pengambilan responden yang asal berdasarkan konsumen dipakai metode “snow ball sampling”.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yg digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan studi secara langsung pada obyek penelitian. Pada penelitian ini memakai dua macam data, yaitu: (1). Data Primer. Untuk menerima data primer dalam penelitian ini, bisa dilakukan dengan melakukan observasi lapang dan wawancara eksklusif dengan pembuat serta konsumen menggunakan memakai daftar pertanyaan yg sudah disiapkan. (dua). Data Sekunder. Data sekunder pada penelitian ini dapat diperoleh berdasarkan literatur-literatur, Kantor Desa atau instansi yang terkait dalam hal ini Dinas Pertanian serta Perdagangan dan Badan Pusat Statistik,serta jurnal berdasarkan internet. Data sekunder yang didapat nantinya akan dipakai menjadi data pelengkap menurut data-data utama.

Metode Analisis Data

Metode Analisis data yg digunakan pada penelitian ini adalah metode analisis nilai tambah menurut Hayami, analisis usaha dan efisiensi, serta analisis SWOT 

ANALISIS USAHA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KERIPIK PISANG AGUNG

Analisis Usaha dan Strategi Pengembangan Agroindustri Keripik Pisang Agung
Pengembangan agroindustri adalah keliru satu upaya buat menaikkan nilai tambah produk utama komoditas pertanian yg sekaligus bisa membarui sistem pertanian tradisional sebagai lebih maju (BPTP,2003). Kabupaten Lumajang mempunyai potensi yg besar buat dikembangkan agibisnis keripik pisang agung mengingat di kabupaten ini sebagai pusat tanaman pisang, berdasarkan  data menurut Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pertanian Kabupaten Lumajang.

Kelebihan Pisang agung menurut produk hortikultura lainnya yang ada di kabupaten Lumajang adalah selain merupakan varietas orisinil Lumajang, pisang agung termasuk galat satu produk hortikultura yang paling banyak diperdagangkan serta termasuk komoditi “mewah” (luxury) dibandingkan dengan komoditi yang lain seperti nangka dan umbi-umbian. Kegunaam utama berdasarkan pisang agung adalah menjadi kudapan (snack) serta jua sanggup menjadi campuran dalam industri tepung atau industri roti (baking industri).

Pengembangan agroindustri kripik pisang agung pada Kabupaten Lumajang masih dihadapkan pada beberapa kendala misalnya kapital yg masih terbatas, tingginya porto produksi, dan pemasaran yang masih terbatas pada daerah kabupaten Lumajang dan teknologi yang digunakan masih tradisional. Hal itu mengakibatkan kuantitas produksi dan kontinyuitas produksi kripik pisang agung masih rendah sehingga laba yg diperoleh belum optimal. Dengan melihat kenyataan yang ada dimana agroindustri kripik pisang agung pada Kabupaten Lumajang masih belum optimal maka perlu diadakan penelitian buat mngkaji sejauh mana efisiensi usaha dan taraf laba dan mengenai prospek pembangunan agroindustri kripik pisang menggunakan hambatan hambatan yg terdapat pada menjaga laba, pertumbuhan serta kelangsungan usaha melalui strategi yang sempurna.

Berdasarkan Uraian diatas, tujuan dari penelitian ini merupakan Tujuan penelitian ini merupakan:(1) Menganalisis besarnya nilai tambah menurut agroindusrti keripik pisang agung, (2) Menganalisis tingkat laba serta efisiensi bisnis dari agroindustri kripik pisang agung, (tiga) merumuskan taktik pengembangan dalam upaya buat pengembangan agroindustri kripik pisang agung.

Kegunaan peneltian ini merupakan sebagai bahan pertimbangan serta masukan bagi pengusaha keripik pisang agung pada membuatkan usahanyadan sebagai bahan liputan bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan menggunakan analisis bisnis serta taktik pengembangan agroindustri keripik pisang.

Kerangka Pemikiran

Agroindutri kripik pisang agung merupakan industri yg memasak buah berdasarkan pisang agung menjadi kripik pisang agung. Pengolahan tersebut dapat dilakukan karena adanya potensi yang dimiliki oleh komoditi pisang agung, dimana komoditi tersebut dapat dimanfaatkan menjadi produk olahan seperti kudapan manis basah, sale pisang, dan kripik pisang.

Melihat berdasarkan potensi pisang yang terdapat, galat satu upaya dalam memberikannilai tambah, penerimaan dankeuntungan terhadap komoditi pisang adalah melalui industrialisasi berbasis pertanian (agroindustri) menggunakan memanfaatkan teknologi serta kekuatan asal daya alam serta sumber daya manusia. Dengan pengembangan agroindustri diyakini akan berdampak pada penciptaan kesempatan kerja seluas-luasnya sekaligus menciptakan pemerataan pembangunan (Hidayat, 2007). Banyak jenis makanan olahan berbahan standar pisang yg bisa kita jumpai, seperti sale pisang, keripik pisang, dan lain sebagainya. Salah satu kuliner olahan berbahan standar pisang yg dapat kita jumpai pada Kabupaten Lumajang merupakan keripik pisang agung dimana poly masih ada agroindustri keripik pisang agung disana.

Agroindustri keripik pisang agung yg ada adalah agroindustri skala mini yg memiliki nilai tambah, hal ini sanggup dipandang menurut perbandingan  harga jual pisang agung tanpa olahan dengan pisang agung yg telah diolah menjadi keripik. Selain itu menjual pisang agung tanpa olahan diniliai belum efektif. Selain itu karakteriktik butir pisang yang nir memiliki daya simpan yg lama . Nilai tambah tergantung dalam teknologi yang digunakan dalam proses pengolahan dan perlakuan produk tadi. Produk yang memberikan nilai tambah tinggi menaruh pengertian bahwa produk tadi layak dikembangkan dan memberikan laba. Dimana keuntungan adalah selisish antara penerimaan total menggunakan biaya yg dipakai buat menerima laba usaha yg diinginkan. Selanjutnya, efisiensi usaha pengolahan keripik pisang bisa diukur memakai analisis R/C ratio. Pada R/C ratio = 1 dapat diartikan bahwa perusahaan tidak buat dan nir rugi atau dengan istilah lain impas. R/C > 1 dapat dikatakan bahwa perusahaan telah efisien serta menguntungkan buat dikembangkan.

Namun sepertinya permintaan yg tinggi terhadap produk olahan, nir hanya direspon oleh satu agroindustri saja, akan namun jua sang pihak lain yang ingin mendapatkan laba menurut proses pengolahan hasil pertanian sebagai akibatnya munculah banyak sekali agroindustri. Dengan makin banyaknya eksistensi agroindustri akan menyebabkan terjadinya persaingan pasar baik antar agroindustri sejenis maupun agroindustri lain yang mana mereka berusaha menarik perhatian konsumen. Perusahaan nir dapat bertahan hayati tanpa disertai menggunakan kerja keras supaya dapat berhasil pada pasar. Dikarenakan ketika ini konsumen/pembeli menghadapi poly pilihan dalam bisnis memuaskan kebutuhan mereka, sebagai akibatnya mereka mencari mutu yg terunggul dan porto yg layak apabila melakukan pembelian produk.

Agar suatu agroindustri bisa permanen bertahan ditengah persaingan pasar yg makin ketat, maka dibutuhkan adanya taktik yang sempurna lantaran menggunakan adanya strategi dapat memberikan arah pada upaya pengembangan perusahaan. Strategi dapat digunakan sebagai indera/cara pada rangka pencapaian tujuan perusahaan baik tujuan jangka pendek juga jangka panjang sebagai akibatnya tujuan perusahaan dapat tercapai secara maksimal . Dalam upaya pengembangan agroindustri perlu dilakukan analisis terhadap lingkungan perusahaan yg meliputi lingkungan internal dan eksternal perusahaan.selanjutnya berdasar analisis SWOT bisa ditentukan strategi yang tepat serta dibutuhkan dapat memperkuat posisi perusahaan sehingga kemajuan usaha bisa tercapai. Berdasar uraian diatas maka dapat digambarkan dengan skema kerangka pemikiran menjadi berikut:

Metode Penentuan Lokasi serta Penentuan Responden

Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Lumajang. Lokasi penelitian ini dipengaruhi secara sengaja (purposive)lantaran Lumajang merupaka pusat komoditi pisang agung pada Kabupaten Lumajang. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret  hingga April 2011. Penentuan responden dari produsen dipakai metode random sampling. Sedangkan buat pengambilan responden yg berasal dari konsumen dipakai metode “snow ball sampling”.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini merupakan dengan melakukan studi secara langsung pada obyek penelitian. Pada penelitian ini menggunakan 2 macam data, yaitu: (1). Data Primer. Untuk mendapatkan data utama pada penelitian ini, bisa dilakukan menggunakan melakukan observasi lapang serta wawancara langsung menggunakan produsen serta konsumen dengan menggunakan daftar pertanyaan yang sudah disiapkan. (dua). Data Sekunder. Data sekunder pada penelitian ini dapat diperoleh berdasarkan literatur-literatur, Kantor Desa atau instansi yang terkait dalam hal ini Dinas Pertanian serta Perdagangan serta Badan Pusat Statistik,dan jurnal berdasarkan internet. Data sekunder yang didapat nantinya akan digunakan sebagai data pelengkap menurut data-data utama.

Metode Analisis Data

Metode Analisis data yg digunakan pada penelitian ini merupakan metode analisis nilai tambah menurut Hayami, analisis usaha serta efisiensi, dan analisis SWOT 

PENGELOLAAN BISNIS DALAM ERA GLOBALISASI

Pengelolaan Bisnis Dalam Era Globalisasi 
Berkembangnya zaman menciptakan poly hal datang yg semakin membaik. Salah satu contohnya merupakan kemajuan dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Berkembangnya ilmu pengetahuan diiringi dengan teknologi yang semakin membooming untuk melakukan riset-riset penelitian. Teknologi yg digunakan tidak hanya sekedar alat elektro dan internet yang telah tidak asing lagi bagi kita. Pengolahan data, penyimpanan serta pengarsipan data serta penyampaian kabar mulai berkembang lebih baik. Jika dahulu orang harus membukukannya dengan poly kesalahan dalam pencatatan serta penghitungan, maka sekarang menggunakan adanya teknologi, semua pekerjaan bisa dilakukan satu kali tulis menggunakan applikasi komputer untuk mengerjakannya.

Teknologi yang berkembang tidak hanya menggerakkan dan menolong bidang pengolahan data, namun jua menggerakkan pebisnis pada menjalankan usahanya. Pengarsipan data, penjurnalan, produktivitas serta pemasaran menjadi bagian besar pada teknologi ketika ini. Social network menjadi loka penstimulus untuk menarik perhatian konsumen. Penyampaian fakta seputar produk melalui facebook, twitter, plurk, BBM (BlackBerry Messager) rupanya lebih berkembang cepat dibanding pemasaran melalui koran dan pamflet. Teknologi pemasaran semacam ini jauh lebih murah dibanding juka kita wajib membuat baiho dan pamflet buat menyebarkan informasi produk. Dunia pendidikan juga mulai mengikuti perkembangan teknologi ketika ini. Posting mata pelajaran dan mata kuliah dalam blog pengajar sebagai ekspresi dominan waktu ini. Siswa didik hanya tinggal mengunduh serta membacanya tanpa wajib mem-fotocopy materi ajar dari pengajar.

Berdasarkan latar belakang sebagaimana terurai diatas yang menyebutkan bagaimana teknologi digunakan pada kegiatan usaha, tempat kerja, dan pendidikan. Dalam makalah yang berjudul “Teknologi Informasi serta E-commerce” akan mengungkapkan mengenai pengetahuan teknologi keterangan.

Perbedaan Data, Informasi, dan Pengetahuan
a. Data
Data adalah galat satu hal utama yg dikaji dalam kasus Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data sanggup berujut suatu keadaan, gambar, suara, alfabet , angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya. Data merupakan bahan mentah dari liputan.

Data mendeskripsikan sebuah representasi fakta yg tersusun secara terstruktur, dengan istilah lain bahwa “Generally, data represent a structured codification of single primary entities, as well as of transactions involving two or more primary entities”. (Vercellis, 2009: 6). Selain deskripsi dari sebuah liputan, data bisa pula merepresentasikan suatu objek sebagaimana dikemukakan sang Wawan serta Munir (2006: 1) bahwa “Data adalah nilai yang merepresentasikan deskripsi berdasarkan suatu objek atau kejadian (event) “

Dengan demikian bisa dijelaskan kembali bahwa data adalah keterangan-fakta, perkiraan, atau pendapat yg belum mempunyai makna yang dapat dimanfaatkan. Ada beberapa metode yg bisa digunakan untuk pengumpulan data, yaitu :

1. Pengamatan Langsung
Dalam metode ini kita mengadakan pengamatan langsung terhadap objek yang sedang kita teliti. Adapula kelebihan pada metode ini merupakan data yang dikumpulkan lebih kompleks, teliti, serta cermat. 

Sedangkan metode ini kekurangannya yaitu :
a. Daerah untuk mendapatkan data tidak luas.
b. Dalam mengumpulkan data dana yg digunakan mahal.
c. Pengumpulan data nir bisa dilakukan apabila poly hal yg harus diselidiki.

2. Wawancara
Pada metode wawancara ini kita mengadakan wawancara kepada objek / orang yg bersangkutan tentang hal yg kita amati. 

Kelebihan pada metode ini yaitu :
a. Data yang dikumpulkan cukup teliti.
b. Daerah pengumpulan data sanggup luas.
c. Dapat diwakilkan orang lain.

Kekurangan pada metode ini yaitu :
a. Biaya yg digunakan mahal.
b. Kalau diwakilkan, nir akan dapat mengetahui sasaran penelitian.

3. Perkiraan 
Dalam hal ini koresponden diminta untuk memberikan berita yg dibutuhkan. Oleh karenanya koresponden kepentingan dimungkinkan kualitas data dapat terabaikan serta sehingga keakuratannya sulit untuk dipertanggung jawabkan. Sedangakan metode asumsi ini juga memiliki kelebihan, yaitu :
a. Biaya yang dipakai relatif murah.
b. Daerah pengumpulan data sanggup luas.

4. Daftar Pertanyaan
Di metode daftar petanyaan ini, kita menunjukkan daftar pertanyaan atau informasi lapangan buat diisi responden, kemudian setelah diisi lengkap dikumpulkan lagi. 

Kelebihan pada metode ini yaitu :
a. Porto yg digunakan nisbi murah.
b.data yg terkumpul lebih cepat.

Sedangkan kekurangan pada metode ini merupakan kadang responden tidak mengembalikan daftar pertanyaan.

b. Pengolahan Data
Menurut George Therry, pengolahan data merupakan serangkain operasi atas informasi yang direncanakan guna mencapai tujuan atau output yang diinginkan. Penanganan keterangan atau pengolahan data terdiri berdasarkan enam unsur yaitu :

1. Pengindraan / sensing
Mengadakan pengamatan terhadap objek yg akan kita teliti serta tentang apa saja yang terdapat dalam pengamatan kita.

2. Pengumpulan / Komplikasi
Mengadakan pengumpulan data menurut output pengamatan yg telah kita lakukan. Agar pengumpulan yg kita lakukan dapat sistematis, kita wajib terlebih dahulu mengklasifikasi data yg terdapat.

3. Pengolahan / Komputasi
Mengadakan pengolahan data yang sudah kita kumpulkan.

4. Penyajian
Informasi tersebut disajikan kepada orang yg akan mengambil keputusan. Dalam penyajian tadi yang ditekankan merupakan kesederhanaan agar tidak membingungkan orang yang mengambil keputusan.

5. Penghantaran Transmisi
Dilakukan apabila orang membutuhkan fakta berada pada loka yang jauh.

6. Penanganan Informasi
Informasi perlu disimpan buat mengembalikan keputusan karena pada pengembalikan keputusan tidak hanya dilakukan dalam masa sekarang, tetapi jua masa yg lalu serta akan tiba.

c. Informasi
Informasi merupakan data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerima serta berguna pada pengambilan keputusan baik buat ketika ini maupun yang akan datang. Data yang telah terdapat dikemas serta diolah sedemikian rupa sehingga sebagai sebuah berita yg bermanfaat. Berikut merupakan definisi liputan menurut aneka macam asal.

Informasi merupakan suatu output berdasarkan pemrosesan data menjadi sesuatu yang bermakna bagi yg menerimanya, sebagaimana dikemukakan sang Vercellis (2009: 7) “Information is the outcome of extraction and processing activities carried out on data, and it appears meaningful for those who receive it in a specific domain.” Selain adalah output berdasarkan pengolahan data, warta pula menggambarkan sebuah peristiwa, sebagaimana dikemukakan oleh Wawan serta Munir (2006: 1) bahwa “Informasi merupakan hasil berdasarkan pengolahan data dalam suatu bentuk yang menggambarkan suatu peristiwa-kejadian (event) yg nyata (fact) dengan lebih berguna serta lebih berarti.”

Dengan demikian keterangan bisa dijelaskan balik menjadi data yg telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerima dan berguna dalam pengambilan keputusan baik buat waktu ini juga yang akan datang.

Untuk membuat kabar yg sempurna dan akurat perlu dilakukan pengolahan data terlebih dahulu. Informasi yang didapatkan personal komputer dapat kita lihat melalui monitor atau yang tercetak dalam kertas melalui printer. Informasi dalam pengolahan data ini bisa berupa goresan pena, gambar, grafik, suara, angka maupun simbol-simbol.

Syarat-kondisi kabar yg baik dan lengkap merupakan adanya ketersediaan kabar, bahasa yang mudah dipahami, relevan, mengandung berita yg bermanfaat, informasi tersaji tepat ketika atau update, kehandalan (dapat dijadikan acuan), seksama (benar adanya atau nir mengarang), serta konsisten ( tidak berubah-ubah).

Informasi memiliki beberapa ciri, yaitu:

1. Benar atau galat 
Ini dapat herbi realita atau nir. Bila penerima keterangan yang salah mempercayai, akibatnya sama misalnya yang benar.

2. Baru 
Informasi yg didapat baru dan segar bagi penerimanya. Para penerima kabar sering kali merasa jenuh jika keterangan yg disediakan selalu sama dengan yang lalu serta nir ada perubahan sama sekali.

3. Tambahan 
Informasi dapat menjadi suatu koreksi atas warta yg salah atau palsu sebelumnya.

4. Penegasan
Informasi dapat mempertegas liputan yg telah ada. Ini masih bermanfaat karena menaikkan persepsi penerimanya atas kebenaran informasi tadi.

Informasi dapat dikatakan baik jika mempunyai ciri sebagai berikut:

1. Information must be pertinent
Informasi harus berhubungan. Pernyataan fakta wajib herbi urusan dan masalah yang penting bagi penerima keterangan (orang yg membutuhkan berita tadi).

2. Information must be accurate
Informasi wajib bebas berdasarkan kesalahan-kesalahan dan tidak mempunyai bias atau menyesatkan. Informasi yg didapatkan wajib mencerminkan maksudnya. Keakuratan liputan acapkali bergantung dalam keadaan.

3. Information must be timely
Informasi sine qua non ketika diharapkan. Informasi yg datang pada penerima nir boleh terlambat. Informasi yg sudah lama tidak akan mempunyai nilai lagi karena fakta adalah landasan di pada pengambilan keputusan.

4. Relevan
Informasi tadi mempunyai manfaat buat pemakainya. Relevansi warta buat tiap-tiap orang yang satu menggunakan yang lainnya niscaya tidak sinkron.

d. Siklus Informasi.
Proses menghasilkan berita wajib melalui tahapan-tahapan yg dilakukan komputer sebagai teknologi warta. Tahapan-tahapan tersebut terdiri atas Input - Proses - Output yg diklaim menjadi siklus proses kabar. Artinya, apabila termin sudah sampai dalam output maka output tadi dapat dijadikan input kembali. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa kabar yang didapatkan dapat juga dijadikan data kembali menjadi input untuk diproses selanjutnya.

Siklus pemrosesan data serta informasi

e. Knowledge (Pengetahuan)
Dalam menjalankan aktivitasnya, manusia selalu memakai pengetahuan. Dengan pengetahuan insan dapat menentukan langkah terbaik apa saja yg harus dilakukan pada memilih suatu keputusan. Berikut adalah pembahasan definisi pengetahuan berdaskan aneka macam sumber.

Pengetahuan sebenarnya merupakan sebuah informasi juga yg merupakan hasil dari pengolahan data. Vercellis (2009: 7) memandang bahwa suatu liputan dikatakan pengetahuan apabila bisa dipakai pada pengambilan keputusan sebagaimana dikemukakan bahwa :

“Information is transformed into knowledge when it is used to make decisions and develop the corresponding actions. Therefore, we can think of knowledge as consisting of information put to work into a specific domain, enhanced by the experience and competence of decision makers in tackling and solving complex problems .”

Dalam kutipan tadi di atas juga disebutkan bahwa selain liputan, hal yg dibutuhkan dalam sebuah pengetahuan merupakan pengalaman dan kompetensi berdasarkan seorang pemegang keputusan. Sejalan dengan hal tersebut, Hendrik (2003: 1) mengemukakan bahwa “pengetahuan merupakan data dan fakta yg digabung menggunakan kemampuan, bisikan hati, pengalaman, gagasan, motivasi menurut sumber yang kompeten.”

Dengan demikian pengetahuan bisa dijelaskan pulang sebagai formasi menurut data serta keterangan yang bertemu dengan kompetensi dan pengalaman seseorang buat menindaklanjuti data dan informasi yang terdapat sehingga bisa dikembangkan buat pengambilan suatu keputusan. Tidak seperti informasi yang hanya bersifat memberi memahami, pengetahuan harus bisa digunakan buat proses pengambilan keputusan.

Pengetahuan seorang ditentukan oleh beberapa faktor, di antaranya:

1. Pendidikan
Pendidikan adalah sebuah proses pengubahan sikap dan rapikan laku seorang atau grup dan jua usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran serta training, maka kentara dapat kita kerucutkan sebuah visi pendidikan yaitu mencerdaskan insan.

2. Media
Media yg secara khusus dibuat untuk mencapai rakyat yang sangat luas. Jadi model berdasarkan media massa ini adalah televisi, radio, koran, dan majalah.

3. Informasi
Pengertian informasi dari Oxford English Dictionary, adalah "that of which one is apprised or told: intelligence, news". Kamus lain menyatakan bahwa kabar merupakan sesuatu yg bisa diketahui, namun ada pula yang menekankan kabar menjadi transfer pengetahuan. Selain itu kata liputan juga mempunyai arti yg lain sebagaimana diartikan oleh RUU teknologi fakta yang mengartikannya menjadi suatu teknik buat mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan, memanipulasi, mengumumkan, menganalisa, dan membuatkan liputan menggunakan tujuan tertentu. Sedangkan kabar sendiri meliputi data, teks, gambar, suara, kode, acara personal komputer , basis data. Adanya disparitas definisi berita dikarenakan pada hakekatnya keterangan nir bisa diuraikan (intangible), sedangkan warta itu dijumpai pada kehidupan sehari-hari, yg diperoleh menurut data dan pengamatan terhadap dunia kurang lebih kita serta diteruskan melalui komunikasi.

Teknologi Informasi
Teknologi Informasi (TI), atau pada bahasa Inggris dikenal menggunakan istilah Information technology (IT) adalah istilah umum yang mengungkapkan teknologi apa pun yg membantu insan dalam menciptakan, mengganti, menyimpan, mengomunikasikan serta/atau membuatkan liputan. TI menyatukan komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi buat data, suara, serta video. Contoh berdasarkan Teknologi Informasi bukan hanya berupa komputer pribadi, namun juga telepon, TV, alat-alat tempat tinggal tangga elektro, serta peranti genggam terbaru (misalnya ponsel).

Pengolahan, penyimpanan serta penyebaran vokal, informasi bergambar, teks dan numerik oleh mikroelektronika berbasis kombinasi komputasi dan telekomunikasi. Istilah pada pengertian modern pertama kali muncul pada sebuah artikel 1958 yang diterbitkan dalam Harvard Business Review, pada mana penulis Leavitt dan Whisler berkomentar bahwa "teknologi baru belum mempunyai nama tunggal yg didirikan. Kita akan menyebutnya teknologi fakta (TI)." Beberapa bidang terbaru yang timbul sebagai teknologi fakta adalah generasi berikutnya teknologi web, bioinformatika, ''Cloud Computing'', sistem fakta dunia, Skala besar basis pengetahuan dan lain-lain.

Ada 6 Fungsi menurut Teknologi Informasi:
1. Menangkap (Capture), Mengkompilasikan catatan - catatan rinci menurut kegiatan - aktivitas. Misalnya menerima inputan dari keyboard, scanner, mic, dsb.
2. Mengolah (Processing), Mengolah/memproses data masukan yang diterima buat sebagai fakta. Pengolahan/pemrosesan data dapat berupa mengkonversi(mengganti data ke bentuk lain), menganalisis (analisa syarat), menghitung (kalkulasi), mensintesis (penggabungan) segala bantuk data dan kabar.
3. Menghasilkan (Generating), Menghasilkan atau mengorganisasikan berita ke dalam bentuk yang bermanfaat. Misalnya laporan-laporan, table, grafik, dsb.
4. Menyimpan (Storage) ,Merekam atau menyimpan data serta informasi dalam suatu media yang dapat dipakai buat keperluan lainnya. Misalnya : simpan ke harddisk, tape, disket, CD, dsb.
5. Mencari kembali (Rertrival), menelusuri, mendapat balik liputan atau mengkopi (Copy) data serta liputan yg telah tersimpan. Misalnya mencari balik supplier yang telah lunas, dsb.
6. Mentransmisi (Transmission), Mengirim data serta fakta menurut suatu lokasi ke lokasi lain melalui jaringan komputer. Misalnya mengirimkan data penjualan menurut user A ke user lainnya, dsb.

Dampak yang diberikan berdasarkan teknologi keterangan diantaranya:

Dampak Positif:
1. Informasi yang disampaikan lebih up to date dan seksama karena prosesnya cepat
2. Kemudahan memperoleh kabar yang ada di internet sebagai akibatnya insan memahami apa saja yg terjadi.
3. Media pertukaran data, menggunakan memakai email, newsgroup, ftp serta www (world wide web / jaringan situs-situs web) para pengguna internet di semua global bisa saling bertukar berita dengan cepat dan murah.
4. Dengan internet bisa menghemat porto dan energi yang dimuntahkan bila dibandingkan menggunakan bertukar keterangan melalui pos surat.
5. Komunikasi jeda jauh pun menjadi sangat cepat dan simpel.
6. Kemudahan bertransaksi serta berbisnis dalam bidang perdagangan sehingga nir perlu pulang menuju ke tempat penawaran/penjualan.
7. Bisa dipakai menjadi huma fakta buat bidang pendidikan, kebudayaan, serta lain-lain.

Dampak Negatif:

1. Penipuan
Hal ini memang merajalela di bidang manapun. Internet pun nir luput menurut agresi penipu. Cara yg terbaik merupakan tidak mengindahkan hal ini atau mengkonfirmasi kabar yg Anda dapatkan pada penyedia kabar tadi.

2. Pornografi
Anggapan yg menyampaikan bahwa internet identik menggunakan pornografi, memang nir galat. Di internet terdapat gambar-gambar pornografi dan kekerasan yg sanggup mengakibatkan dorongan kepada seseorang untuk bertindak kriminal.

3. Perjudian
Dengan jaringan yg tersedia, para penjudi nir perlu pulang ke tempat spesifik untuk memenuhi keinginannya.

4. Violence and Gore
Kekejaman dan kesadisan pula poly ditampilkan. Lantaran segi usaha dan isi pada global internet nir terbatas, galat satunya dengan menampilkan hal-hal yg bersifat tabu.

5. Carding
Pembajakan kode kartu kredit yang dilakakukan para penjahat saat pengguna sedang memakai transaksi online(real time).

Hubungan Teknologi Informasi, Keunggulan Daya Saing dan Profitabilitas
Sistem keterangan manajemen (SIM) merupakan sebuah fungsi menurut perusahaan yg mengawasi pemakaian, penggunaan, serta pengelolaan teknologi kabar, yang termasuk di dalamnya adalah komputer serta telekomunikasi. Selama lebih dari lima puluh tahun fungsi tadi menjadi lebih jelas bahwa teknologi semacam ini bisa mengakibatkan pergeseran nilai-nilai perusahaan. System pendukung pengambilan keputusan dan pelaksanaan pemakai, yg menaikkan proses pembuatan keptusan, yang akan membuka kesempatan buat bisa menaikkan pendapatan serta mengurangi beban. System pemrosesan data secara tradisional telah merampingkan proses perusahaan yang sudah terdapat, menciptakan perusahaan menjadi lebih efisien. System liputan intern, yg memungkinkan beberapa pemakai buat menggunakan fakta secara bersamaan, telah menaikkan efisiensi serta mebuka kesempatan perusahaan yg tadinya tampak tidak mungkin dilaksanakan. System antar-organisasi, yg mengijikan fakta buat dibagi bersama melintasi batas organisasi, menaikkan efisiensi transaksi serta akan menaikkan interaksi antara pemasok serta pelanggan. System tersebut juga menaruh jalan dalam pengembangan saluran distribusi yang baru. Sumbangan ini hanya sebagian mini menurut kemampuan teknologi warta buat menaikkan nilai perusahaan. 


Lima Aplikasi Teknologi Informasi yg Digunakan Oleh Perusahaan Untuk Membangun Keunggulan Daya Saing
Dewasa ini komputer bukanlah barang yang asing bagi kita serta perusahaan. Komputer merupakan aset yg bernilai dan krusial bagi perusahaan bisnis. Berikut ini akan dijelaskan mengenai aneka macam kapabilitas personal komputer dan aplikasi bisnis yang biasa digunakan.

Kapabilitas komputer
Komputer sebenarnya memiliki kapabilitas/kemampuan yg nir terbatas. Teknologi personal komputer berubah dengan cepat serta hal-hal baru ditemukan hampir setiap hari. Perangkat keras dan lunak personal komputer ketika ini bisa memuaskan setiap kebutuhan usaha. Kebutuhan-kebutuhan di antaranya adalah: pemroses kata (word processing), lembar kerja (spreadsheets), grafik, serta desktop publishing.

1) Pemroses kata
Yang dimaksud menggunakan pemroses istilah (word processing) merupakan membuat dokumen tertulis menggunakan sebuah komputer. Dokumen tertulis tadi dapat berupa surat, laporan, informasi, memo, serta kitab . Beberapa program word processing melakukan fungsi seperti mengusut ejaan dan tata bahasa, menyarankan kata lain, dan menyisipkan grafik seperti garis, kotak, diagram, serta gambaran.

2) Lembar Kerja
Banyak perusahaan memakai software komputer buat membuat kitab akbar akuntansi elektronik sebagai lembar kerja. Seorang manajer atau akuntan bisa menggunakan lembar kerja terkomputerisasi buat mengorganisasikan data ke pada baris, kolom, serta menghasilkan perhitungan matematika. Perangkat lunak lembar kerja dapat dipakai buat menghasilkan neraca, membuatkan proyeksi penjualan, dan memperkirakan profit.

3) Grafik
Program komputer jua bisa menerjemahkan data ke pada grafik atau gambar. Grafik komputer bermanfaat buat menampilkan warta keuangan dan menciptakan perbandingan antara perusahaan atau kinerja dalam tahun-tahun yg tidak sinkron. Grafik menambah kejelasan serta perhatian dan secara ekstrem bermanfaat baik pada laporan tertulis maupun presentasi berkaitan dengan mulut.

4) Desktop Publishing
Komputer pula bisa dipakai buat membuat bahan cetakan berkualitas tinggi. Dengan software desktop publishing, memungkinkan seorang atau perusahaan membentuk laporan, brosur, dan laporan bersiklus yg berkualitas tinggi dengan harga lebih murah daripada dicetakkan ke percetakan.

Aplikasi Bisnis
Dalam global bisnis Teknologi Informasi serta Komunikasi dimanfaatkan buat perdagangan secara elektronika atau dikenal menjadi E-Commerce. E-Commerce merupakan perdagangan memakai jaringan komunikasi internet.

Semua bidang kehidupan waktu ini telah tidak sanggup lagi dipisahkan menggunakan pengunaan perangkat TI, adapun kiprah TI dalam bidang bisnis merupakan:

1. E-Banking
Kita liat dari susunan katanya saja, e = elektro dan banking . Artinya sangat luas yaitu kegiatan perbankan yg dijalankan melalui media elektro, misalnya ATM. Internet banking jua dalam lingkup itu, hanya saja lebih spesifik dan diistilahkan internet banking. Sedangkan yg memakai mobile device misalnya via HP dikenal menggunakan m-banking yg termasuk jenis e-banking pula. E-banking didefinisikan sebagai penghantaran otomatis jasa serta produk bank secara langsung pada nasabah melalui elektronik, saluran komunikasi interaktif. E-Banking mencakup sistem yang memungkinkan nasabah bank, baik individu ataupun bisnis, buat mengakses rekening, melakukan transaksi bisnis, atau mendapatkan keterangan produk serta jasa bank melalui jaringan pribadi atau publik, termasuk internet. Nasabah dapat mengakses e-banking melalui piranti pintar elektronika misalnya personal komputer /PC, PDA, ATM, atau telepon.

2. E-Commerce
Perdagangan elektro atau e-dagang (bahasa Inggris: Electronic commerce, juga e-commerce) adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang serta jasa melalui sistem elektro misalnya internet atau televisi, www, atau jaringan personal komputer lainnya. E-dagang bisa melibatkan transfer dana elektronika, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.

Industri teknologi berita melihat kegiatan e-dagang ini sebagai pelaksanaan serta penerapan berdasarkan e-bisnis (e-business) yg berkaitan dengan transaksi komersial, misalnya: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), e-pemasaran (e-marketing), atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction processing), pertukaran data elektro (electronic data interchange /EDI), dll.

E-dagang atau e-commerce merupakan bagian berdasarkan e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan namun mencakup juga pengkolaborasian kawan usaha, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-dagang jua memerlukan teknologi basisdata atau pangkalan data (databases), e-surat atau surat elektro (e-mail), serta bentuk teknologi non komputer yg lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan indera pembayaran untuk e-dagang ini.

E-dagang pertama kali diperkenalkan dalam tahun 1994 pada saat pertama kali banner-elektronika dipakai buat tujuan kenaikan pangkat dan periklanan di suatu laman-web (website). Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga Alaihi Salam$12,dua milyar dalam 2003. Menurut laporan yang lain dalam bulan Oktober 2006, pendapatan ritel online yang bersifat non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai 1/4 trilyun dolar US pada tahun 2011.

3. M- Dagang
M-dagang atau M-Commerce (Mobile-Commerce, mCommerce) merupakan sistem perdagangan elektronika (e-Commerce) dengan memakai peralatan portabel/mobile misalnya: telepon genggam, telepon pintar, PDA, notebook, serta lain-lain. Pada waktu pengguna komputer berpindah berdasarkan satu loka ke loka lain (sewaktu berada dalam kendaraan beroda empat, misalnya), pengguna komputer tersebut bisa melakukan transaksi jual beli produk pada Internet menggunakan menggunakan sistem m-dagang ini. Selain m-dagang, istilah lain yg sering dipakai adalah m-bisnis (Mobile Business atau m-business).

Dasarnya, m-dagang adalah campuran berdasarkan perdagangan elektronik (e-dagang) menggunakan mobile computing. Bisa dikatakan bahwa m-dagang ini merupakan e-dagang yang berada dalam lingkungan nirkabel. Seperti halnya e-dagang dalam biasanya, penggunaan m-dagang mampu ditransaksikan melalui Internet, jaringan komunikasi pribadi, kartu pintar, serta infrastruktur lainnya. M-dagang membuka peluang buat menaruh layanan baru bagi customer yang telah terdapat, serta untuk menarik customer baru.

4. L-dagang atau L-Commerce
L-dagang atau L-Commerce (Location based-Commerce) adalah sistem perdagangan elektro (e-Commerce) yg menekankan pada pencarian kabar yg dihasilkan sang peralatan GPS (Global Positioning Systems) dan satelit. Berbeda menggunakan m-dagang yg lebih menekankan dalam aspek pemakaian peralatan mobile, maka L-dagang sanggup memakai baik peralatan mobile juga personal komputer jenis desktop.

Salah satu model yg sering dijumpai pada L-dagang merupakan pencarian warta mengenai letak restoran yang terdekat dengan loka pengguna Internet tersebut berada. Contoh lain dari L-dagang merupakan sistem penelusuran paket pengiriman barang yang dikirim lewat perusahaan UPS atau Federal Express pada Amerika Serikat. Namun sekarang, L-dagang pula telah mulai dipakai buat melihat waktu kedatangan bis kota secara sempurna pada suatu halte bis tertentu, yang sangat berguna pada waktu musim dingin yg mencekam tiba.

Di bidang usaha baik perdagangan barang juga jasa komputer peranan teknologi keterangan akan sangat penting buat kegiatan transaksi baik rutin, periodik, juga insidental serta menyediakan banyak fakta menggunakan cepat dan sempurna.

5. Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen (Management Information System – MIS), merupakan sistem warta yang telah banyak diterapkan pada perusahaan yang beranjak pada bidang perdagangan barang dan jasa baik dalam perusahaan akbar, menengah, atau perusahaan mini . SIM dapat diterapkan dalam semua taraf atau level manajemen yg ada yaitu manajemen taraf atas (top management), manajemen tingkat menengah (middle management), serta manajemen taraf bawah (lower management).

Di perusahaan dagang seperti department store, sudah digunakan mesin cash register (mesin kasir) yang dilengkapi dengan kendali komputer sehingga mesin tadi bisa dikendalikan sang pihak manajer hanya berdasarkan ruang kerjanya secara cepat dan tepat, buat scanning barcode kode barang dagangan, menghitung laba rugi, inventaris, dan sebagainya.

Di bidang perbankan, galat satu solusi sistem keterangan perbankan telah diperkenalkan sang perusahaan besar misalnya Hewlett-Packard (HP), yang bekerja sama dengan Infosys telah memperkenalkan solusi core banking, yang diklaim Finacle pada bank-bank pada Indonesia. Finacle memberikan solusi bagi bank yg ingin melakukan up-grade terhadap sistem yang sudah mereka miliki. Dengan memakai Finacle, up-grade sistem sanggup dilaksanakan dengan resiko investasi juga kegagalan migrasi yg rendah. Ini penting bagi bank-bank supaya sanggup menghadapi daur bisnis yg selalu berubah. Dengan solusi terpadu ini – berupa aplikasi serta hardware, jaringan, sistem integrasi, dan opsi consulting serta outsourcing – bank pula akan memiliki nilai tambah sebagai akibatnya menjadi lebih kompetitif.

Perkembangan teknologi liputan sudah mempengaruhi kebijakan serta strategi dunia bisnis perbankan yang selanjutnya lebih mendorong penemuan serta persaingan di bidang layanan terutama jasa layanan pembayaran melalui bank. Inovasi jasa layanan perbankan yang berbasis teknologi tersebut terus berkembang mengikuti pola kebutuhan nasabah bank. Transaksi perbankan berbasis elektronik, termasuk internet dan menggunakan handphone merupakan bentuk perkembangan penyedia jasa layanan bank yg menaruh peluang usaha baru bagi bank yg membuahkan dalam perubahan taktik bisnis perbankan, berdasarkan yg berbasis manusia (tradisional) menjadi berbasis teknologi liputan yg lebih efisien serta praktis bagi bank. Pada perusahaan jasa seperti perbankan personal komputer dipakai untuk menghitung bunga secara otomatis, transaksi on-line, ATM, serta sebagianya.

Komputer jua banyak digunakan buat proses akuntansi, melakukan analisis keuangan, neraca, laba-rugi, serta sebagainya. Bahkan ada beberapa software yang secara spesifik disediakan buat operasi akuntansi. Di bidang perhotelan komputer digunakan buat memilih jumlah serta jenis kamar yang telah terisi dan masih kosong. Bahkan waktu ini pada penjualan pertokoan kecil, usaha mini dan menengah (UKM), apotek dan beragam usaha kecil lainnya pula telah poly memakai personal komputer .

Perangkat Keras serta Lunak Teknologi Informasi serta E-commerce dan Perkembangannya
1. Perangkat Keras/Hardware
Perangkat Keras adalah peralatan-peralatan fisik yang menunjang berdirinya sebuah komputer. Secara umum perangkat keras sistem personal komputer terdiri menurut keyboard (papan ketik), monitor (layar), CPU, dan Printer.

Perangkat keras buat pengolahan data personal komputer terdiri menurut atas perlengkapan yg mengerjakan fungsi berikut:
1) Penyimpanan data 
2) Memasukkan data dalam komputer
3) Komputasi, pengendalian, serta penyimpanan primer 
4) Keluaran serta komputer

2. Perangkat Lunak/Software
Perangkat Lunak merupakan suatu program yang dibentuk oleh produsen program buat menjalankan perangkat keras komputer. Perangkat Lunak adalah acara yg berisi perpaduan instruksi untuk melakukan proses pengolahan data. Software menjadi penghubung antara insan menjadi pengguna dengan perangkat keras komputer, berfungsi menerjemahkan bahasa manusia ke pada bahasa mesin sehingga perangkat keras komputer tahu cita-cita pengguna serta menjalankan instruksi yg diberikan serta selanjutnya menaruh output yang diinginkan sang insan tadi. Perangkat lunak personal komputer berfungsi buat mengidentifikasi acara, menyiapkan aplikasi program sehingga tata kerja semua perangkat komputer terkontrol, mengatur serta menciptakan pekerjaan lebih efisien.

Elemen Perangkat Lunak:
a. Sistem Operasi (Operating System)
Sistem Operasi yaitu program yang berfungsi buat mengendalikan sistem kerja yang mendasar sehingga mengatur kerja media input, hasil, tabel pengkodean, memori, penjadwalan prosesor, dan lain-lain. Sistem operasi berfungsi sebagai penghubung antara manusia menggunakan perangkat keras dan software yg akan dipakai. Contoh : PC-DOS, MS Windows.

b. Alat Bantu (Utility)
Utility merupakan elemen dari sistem perangkat lunak yg bertugas mengerjakan pekerjaan minor pada hal pengoperasian mesin misalnya mempersiapkan pemakaian media disk, menciptakan duplikat disk/file, menciptakan/menghapus perlindungan suatu sistem software, memperbaiki bagian file yang rusak, serta menguji kebenaran kerja komputer. Contoh: Winzip, Antivirus.

c. Bahasa (Language)
Elemen ini dipakai menjadi pengatur komunikasi antara komputer menggunakan peralatannya, antarkomputer, atau antara komputer dengan manusia. Setiap bahasa yang dibentuk mempunyai tujuan eksklusif sehingga tidak dapat seorangpun secara asal-asalan memilih bahasa yang akan digunakan buat menangani pelaksanaan yang dikehendakinya. Ada 3 level bahasa pemrograman, yaitu :
1) Bahasa Tingkat Rendah (low level language)
Bahasa ini diklaim pula bahasa mesin (assembler), dimana pengkodean bahasanya memakai kode nomor 0 dan 1.
2) Bahasa Tingkat Tinggi (high level language)

Bahasa ini termasuk dalam bahasa pemrograman yang gampang dipelajari oleh pengguna personal komputer karena menggunakan bahasa Inggris. Contohnya : ASIC, COBOL, PASCAL, FORTRAN.

3) Bahasa Generasi Ke-4 (4 GL)
Bahasa pemrograman 4 GL (Fourth Generation Language) adalah bahasa yg berorientasi dalam objek yg disebut Object Oriented Programming (OOP). Contoh perangkat lunak ini adalah : Visual Basic, Delphi.

d. Program Paket (package program)
Elemen ini bertujuan menyediakan berbagai fungsi yg siap buat digunakan. Di Indonesia saat ini, pemakaian paket sangatlah menonjol. Hal tadi dikarenakan simpel serta gampang pemakaiannya. Contoh : Pengolah kata (wordprocessor). Program paket ini mengakibatkan komputer dapat berfungsi sebagai mesin ketik elektronik yg sangat sophisticated. Jenis berdasarkan pengolahan istilah yang cukup populer diantaranya merupakan wordstar.

e. Program Aplikasi (application acara)
Elemen perangkat lunak ini mengakibatkan sistem pelaksanaan yang siap digunakan pada aplikasi eksklusif. Contoh : printshop, dapat digunakan buat menciptakan kartu-kartu, kop surat, serta label.

3. E-Commerce
Electronic commerce (EC) merupakan konsep baru yang mampu digambarkan menjadi proses jual beli barang atau jasa dalam World Wide Web Internet (Shim, Qureshi, Siegel, Siegel, 2000) atau proses jual beli atau pertukaran produk, jasa serta keterangan melalui jaringan liputan termasuk Internet (Turban, Lee, King, Chung, 2000).

Kalakota dan Whinston (1997) mendefinisikan EC berdasarkan beberapa perespektif berikut : 
Dari perspektif komunikasi, EC merupakan pengiriman kabar, produk/layanan, atau pembayaran melalui lini telepon, jaringan personal komputer atau sarana elektronik lainnya.

Dari perspektif proses usaha, EC merupakan pelaksanaan teknologi menuju otomatisasi transaksi serta genre kerja perusahaan.

Dari perspektif layanan, EC adalah satu alat yg memenuhi asa perusahaan, konsumen, serta manajemen pada memangkas service cost waktu menaikkan mutu barang dan kecepatan pelayanan.

Dari perspektif online, EC kepasitas jual beli produk dan liputan pada Internet serta jasa online lainnya.

Kemampuan buat membandingkan dan membeli produk dalam internet mengubah praktik usaha banyak perusahaan. E-Commerce menjanjikan efek yang sangat akbar buat setiap industri. Dunia bisnis memakai internet buat melakukan pembelian barang. Keuntungan internet dalam konsumen sangat banyak dan konkret. Kemampuan buat mencari produk serta membandingkan harganya menjadi sangat mudah. Konsumen tidak perlu pergi ke toko buat menerima informasi tentang produk serta harga suatu barang tertentu. 

Perusahaan jua munggunakan keuntungan menurut kenaikan penggunaan internet pada bidang bisnis eceran. Pengusaha eceran bisa meraih pasar yg lebih luas tanpa perlu melakukan investasi menggunakan membangun toko secara tradisional. Sebagai tambahan, pengusaha eceran yang sudah online mampu menghasilkan pendapatan lainnya selain penjualan barang. Pengusaha eceran yg telah online menerima laba menurut penjualan iklan, ongkos sewa, serta penjualan database pelanggan. Berikut ini adalah beberapa industri yg telah mengalami perubahan :
1. Perjalanan Tiket. Penerbangan bisa dibeli dengan bonus yang sangat tinggi melalui beberapa pengecer online. Terlebih wisatawan bisa menyelidiki tujuan wisata, memesan kamar hotel, dan menyewa kendaraan beroda empat, kesemuanya pada beberapa menit pada personal komputer .
2. Komputer dan aksesori. Para konsumen sangat menyukai pembelian online yg menunjang teknologi. Paket personal komputer , perlengkapan tambahan, dan aplikasi bisa dibeli melalui media online. 
3. Produk pakaian. Beberapa pengecer telah dapat mencapai penjualan baju dengan baik melalui situs. Mereka bisa memberikan harga yang lebih murah dan banyak sekali contoh yang lebih trendy.

Klasifikasi E-commerce:
1. Business-to-business (B2B)
Kebanyakan E-Commerce yang diterapkan ketika ini adalah tipe B2B. E-Commerce tipe ini mencakup transaksi IOS yang digambarkan tadi serta transaksi antar organisasi yg dilakukan di electronic market. Contohnya Wal-Mart dengan Warner-Lambert.

2. Business-to-consumer (B2C)
Ini adalah transaksi eceran menggunakan pembeli perorangan. Pembeli khas di Amazon.com merupakan seorang konsumen, atau seorang pelanggan. Contoh yang lain, contohnya Barnes & Nobles, Cisco, Dell, Compaq dan sebagainya. 

3. Consumer-to-business (C2B)
Termasuk ke pada kategori ini merupakan perseorangan yg menjual produk-produk atau layanan ke organisasi, serta perseorangan yg mencari penjual, berinteraksi menggunakan mereka, serta menyepakati suatu transaksi.

4. Consumer-to-consumer (C2C)
Dalam kategori ini, seorang konsumen menjual secara pribadi ke konsumen lainnya. Contohnya adalah ketika ada perorangan yg melakukan penjualan di classified ads (contohnya,www.classified2000.com) dan menjual properti rumah hunian, mobil, serta sebagainya. Mengiklankan jasa eksklusif di internet serta menjual pengetahuan dan keahlian merupakan contoh lain C2C. Sejumlah situs pelelangan memungkinkan perorangan buat memasukkan item-item supaya disertakan pada pelelangan. Akhirnya, poly perseorangan yang memakai intranet serta jaringan organisasi buat mengiklankan item-item yang akan dijual atau juga memberikan aneka jasa. Contoh lain yg terkenal adalah eBay.com, yaitu perusahaan lelang. 

5. Nonbusiness E-Commerce
Dewasa ini makin banyak jumlah forum non-bisnis seperti lembaga akademis, organisasi nirlaba, organisasi keagamaan, organisasi sosial, serta forum-lembaga pemerintahan yang menggunakan aneka macam tipe E-Commerce untuk mengurangi porto (misalnya, memperbaiki purchasing) atau buat menaikkan operasi dan layanan publik.