BEBERAPA PENYEBAB KERUSAKAN PADA AVR DAN CARA MENCEGAHNYA

Beberapa penyebab kerusakan pada AVR Genset, serta beberapa cara untuk mencegahnya
AVR (Automatic Voltage Regulator), adalah suatu alat yang terpasang pada sebuah Pembangkit Listrik (Generator) yang berfungsi buat mengatur tegangan keluaran (Output Voltage) supaya tetap Stabil sesuai menggunakan besaran Tegangan listrik yg dipakai.
Namun, pada penggunaannya tentu terdapat kalanya akan mengalami kerusakan yang disebabkan sang aneka macam Faktor, maka pada kesempatan kali ini, kita akan coba membahas mengenai apa saja Kerusakan yg mungkin terjadi pada AVR Genset, Apa saja Penyebabnya, serta bagaimana cara mencegah kerusakan pada AVR tadi.
Mengenal Fungsi AVR generator 3Ph
Untuk Lebih tahu mengenai AVR dan kerusakannya, sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu bagaimana Prinsip kerja AVR secara sederhana, dalam kegunaannya buat mengatur kestabilan tegangan listrik menurut suatu pembangkit listrik (Generator).
Prinsip Kerja AVR secara Umum
Ada 3 bagian krusial pada AVR, yaitu:
  1. Power Supply
  2. Sensing
  3. Output Voltage (Control)
Seperti halnya Alat listrik lainnya, Sebuah AVR juga memerlukan Power supply (Suplai Tegangan) buat dapat bekerja,  Tegangan ini didapat berdasarkan gulungan utama (Main Field) generator waktu Generator tadi mulai berputar (Beroperasi).
Setelah mendapatkan Tegangan, maka Mulailah AVR bekerja buat Membaca seberapa besar tegangan yg dihasilkan Generator (Genset) tersebut yg diterima dalam bagian (Sensing atau Sensor), kemudian AVR Mulai bekerja buat menstabilkan Tegangan dengan mengirimkan Sinyal berupa tegangan listrik ke bagian Exciter pada Generator.
Mengenal Wiring Diagram AVR
Saat Tegangan yg didapatkan generator masih rendah, maka AVR akan mengirimkan sinyal tegangan yg lebih ke Gulungan Exciter, begitu jua kebalikannya waktu Tegangan berdasarkan generator telah melebihi dari besar Tegangan yang diinginkan, maka secara berkelanjutan AVR akan menurunkan Sinyal tegangan ke Exciter, Begitu seterusnya sehingga tercapai tegangan yg stabil.
Karena Prinsip kerja inilah, maka ketika generator berputar dalam putaran rendah, maka kerja AVR akan lebih berat hingga tercapai Putaran yang Normal, Oleh karenanya sistem pengoperasian Genset dibutuhkan jangan terlalu usang di putaran Idle, serta segera mungkin dioperasikan pada putaran Normal/Run, Agar AVR lebih awet dan nir bekerja secara extra.
Pengaturan Apa saja yang terdapat dalam AVR?
Dari Prinsip kerja AVR ini, kita mulai sedikit tahu salah satu penyebab kerusakan dalam AVR, dan cara mencegahnya.

Apa saja Penyebab kerusakan AVR dalam sebuah generator (genset), dan bagaimana cara mencegahnya?


Beberapa penyebab Kerusakan pada AVR, diantaranya:
Putaran Mesin Genset nir stabil
Saat mesin genset beroperasi dengan putaran yg tidak stabil, Maka AVR juga akan bekerja lebih berat, serta kinerjanya pula mengalami fluktuasi yang tidak stabil, tentu hal ini akan mengakibatkan kerusakan dalam AVR tersebut, sang karena itu pastikan Putaran mesin/genset permanen stabil agar AVR sanggup lebih awet dan nir kerja ekstra.
Beban daya berlebihan (Over Load)
Saat Sebuah Generator diberi Beban/Daya, maka terjadi penurunan kecepatan mesin dan tentunya berdampak jua terjadinya penurunan tegangan. Pada ketika inilah AVR mulai bekerja buat mengatur tegangan agar permanen Stabil.
Namun bila beban yang diberikan dalam generator berlebihan (Overload), maka akan mengakibatkan kecepatan putaran mesin berkurang hingga mesin tidak sanggup lagi menambah putarannya karena sudah melampaui batas kemampuannya, maka pada keadaan ini AVR akan bekerja berat untuk menaikkan tegangan yang turun, sampai melebihi batasan kemampuan AVR tadi, Oleh karenanya Pastikan Genset yang anda gunakan nir menanggung Beban hiperbola.
Lonjakan Beban daya yang Besar
Jika Generator mengalami Lonjakan Beban/Daya yang cukup akbar serta terjadi secara datang-tiba, Maka AVR pula akan mengalami kejutan dan tidak Mampu secara Spontan menstabilkan tegangan yg berubah secara datang-tiba pada ukuran daya yg besar , Oleh karenanya Hindari terjadi Lonjakan Daya yg relatif akbar pada generator.
Hubungan pendek (Short Circuit)
Terjadinya Hubungan pendek (Short Circuit), bisa mengakibatkan Fatal dan menyebabkan aneka macam kerusakan pada generator juga pada AVR, sang karena itu Pastikan Instalasi Listrik dalam keadaan Baik dan memiliki tahanan isolasi yang Bagus, agar terhindar menurut Hubungan pendek (Short Circuit).
Life Time (Masa pakai)
Seperti pula halnya aneka macam Alat listrik lainnya, AVR pula akan mengalami kerusakan pada bagian-bagian komponen didalamnya seiring menggunakan Masa pemakaian, dan Masanya akan lebih pendek bila AVR tak jarang mengalami kerja yg berat. Oleh karenanya Penggunaan Generator harus sesuai dengan petunjuk yg terdapat agar AVR mempunyai masa pakai (Life Time) yang lebih usang/Awet.
Demikianlah Artikel tentang "Berbagai Penyebab Kerusakan AVR dalam Generator", Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI

BEBERAPA PENYEBAB KERUSAKAN PADA AVR DAN CARA MENCEGAHNYA

Beberapa penyebab kerusakan pada AVR Genset, serta beberapa cara buat mencegahnya
AVR (Automatic Voltage Regulator), merupakan suatu indera yang terpasang di sebuah Pembangkit Listrik (Generator) yang berfungsi buat mengatur tegangan keluaran (Output Voltage) supaya tetap Stabil sinkron dengan besaran Tegangan listrik yg dipakai.
Namun, pada penggunaannya tentu terdapat kalanya akan mengalami kerusakan yang ditimbulkan oleh aneka macam Faktor, maka pada kesempatan kali ini, kita akan coba membahas mengenai apa saja Kerusakan yang mungkin terjadi dalam AVR Genset, Apa saja Penyebabnya, serta bagaimana cara mencegah kerusakan pada AVR tadi.
Mengenal Fungsi AVR generator 3Ph
Untuk Lebih tahu mengenai AVR dan kerusakannya, sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu bagaimana Prinsip kerja AVR secara sederhana, dalam fungsinya untuk mengatur kestabilan tegangan listrik dari suatu pembangkit listrik (Generator).
Prinsip Kerja AVR secara Umum
Ada 3 bagian krusial dalam AVR, yaitu:
  1. Power Supply
  2. Sensing
  3. Output Voltage (Control)
Seperti halnya Alat listrik lainnya, Sebuah AVR juga memerlukan Power supply (Suplai Tegangan) buat bisa bekerja,  Tegangan ini didapat dari gulungan utama (Main Field) generator ketika Generator tersebut mulai berputar (Beroperasi).
Setelah menerima Tegangan, maka Mulailah AVR bekerja buat Membaca seberapa besar tegangan yang dihasilkan Generator (Genset) tersebut yg diterima pada bagian (Sensing atau Sensor), lalu AVR Mulai bekerja buat menstabilkan Tegangan menggunakan mengirimkan Sinyal berupa tegangan listrik ke bagian Exciter pada Generator.
Mengenal Wiring Diagram AVR
Saat Tegangan yg didapatkan generator masih rendah, maka AVR akan mengirimkan frekuwensi tegangan yg lebih ke Gulungan Exciter, begitu pula kebalikannya waktu Tegangan menurut generator sudah melebihi dari besar Tegangan yang diinginkan, maka secara berkelanjutan AVR akan menurunkan Sinyal tegangan ke Exciter, Begitu seterusnya sehingga tercapai tegangan yg stabil.
Karena Prinsip kerja inilah, maka ketika generator berputar pada putaran rendah, maka kerja AVR akan lebih berat sampai tercapai Putaran yang Normal, Oleh karena itu sistem pengoperasian Genset diperlukan jangan terlalu usang pada putaran Idle, dan segera mungkin dioperasikan dalam putaran Normal/Run, Agar AVR lebih awet dan nir bekerja secara extra.
Pengaturan Apa saja yg ada dalam AVR?
Dari Prinsip kerja AVR ini, kita mulai sedikit tahu galat satu penyebab kerusakan pada AVR, serta cara mencegahnya.

Apa saja Penyebab kerusakan AVR pada sebuah generator (genset), serta bagaimana cara mencegahnya?


Beberapa penyebab Kerusakan dalam AVR, diantaranya:
Putaran Mesin Genset nir stabil
Saat mesin genset beroperasi menggunakan putaran yg nir stabil, Maka AVR jua akan bekerja lebih berat, dan kinerjanya juga mengalami fluktuasi yg tidak stabil, tentu hal ini akan menyebabkan kerusakan pada AVR tadi, sang karena itu pastikan Putaran mesin/genset permanen stabil agar AVR sanggup lebih awet serta tidak kerja ekstra.
Beban daya berlebihan (Over Load)
Saat Sebuah Generator diberi Beban/Daya, maka terjadi penurunan kecepatan mesin dan tentunya berdampak pula terjadinya penurunan tegangan. Pada ketika inilah AVR mulai bekerja buat mengatur tegangan agar tetap Stabil.
Namun jika beban yg diberikan pada generator hiperbola (Overload), maka akan mengakibatkan kecepatan putaran mesin berkurang hingga mesin nir sanggup lagi menambah putarannya lantaran telah melampaui batas kemampuannya, maka dalam keadaan ini AVR akan bekerja berat buat meningkatkan tegangan yang turun, sampai melebihi batasan kemampuan AVR tersebut, Oleh karena itu Pastikan Genset yg anda pakai tidak menanggung Beban berlebihan.
Lonjakan Beban daya yg Besar
Jika Generator mengalami Lonjakan Beban/Daya yang relatif besar serta terjadi secara datang-datang, Maka AVR pula akan mengalami kejutan serta tidak Mampu secara Spontan menstabilkan tegangan yg berubah secara tiba-datang pada berukuran daya yg besar , Oleh karena itu Hindari terjadi Lonjakan Daya yg cukup akbar pada generator.
Hubungan pendek (Short Circuit)
Terjadinya Hubungan pendek (Short Circuit), sanggup menjadikan Fatal dan menyebabkan banyak sekali kerusakan dalam generator maupun dalam AVR, sang karenanya Pastikan Instalasi Listrik pada keadaan Baik serta memiliki tahanan isolasi yg Bagus, agar terhindar berdasarkan Hubungan pendek (Short Circuit).
Life Time (Masa gunakan)
Seperti jua halnya banyak sekali Alat listrik lainnya, AVR jua akan mengalami kerusakan dalam bagian-bagian komponen didalamnya seiring dengan Masa pemakaian, dan Masanya akan lebih pendek apabila AVR acapkali mengalami kerja yang berat. Oleh karenanya Penggunaan Generator wajib sinkron menggunakan petunjuk yang terdapat agar AVR memiliki masa pakai (Life Time) yg lebih lama /Awet.
Demikianlah Artikel mengenai "Berbagai Penyebab Kerusakan AVR pada Generator", Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI

MENGENAL WIRING DIAGRAM AVR GENERATOR AC 3 PHASE DAN FUNGSINYA

Penjelasan mengenai Wiring AVR generator AC tiga fase.
Bagi anda yang mempunyai aktifitas di bidang listrik dan pembangkit listrik, khususnya Listrik Arus bolak-balik dengan tiga fase, tentunya mengenal suatu bagian penting yg masih ada pada sebuah Generator, yaitu perangkat AVR.

Diagram AVR

AVR adalah kepanjangan menurut Automatic Voltage Regulator, atau Pengatur Tegangan secara otomatis.
AVR secara generik berfungsi sebagai pengatur tegangan secara otomatis agar permanen stabil sinkron dengan akbar Tegangan yg dibutuhkan.
Baca pula: Penyebab tegangan genset tidak stabil dan cara memperbaikinya
Pada setiap pembangkit listrik khususnya listrik arus bolak-pulang 3 fase, pastinya dilengkapi menggunakan AVR menjadi indera buat mengatur tegangan agar permanen stabil.
Baca pula: Beberapa Penyebab Kerusakan pada AVR, dan cara mencegahnya
Namun, selain buat mengatur tegangan keluaran (Output Voltage) yg dihasilkan Genset, AVR dalam Genset juga memiliki beberapa fungsi lain.
Fungsi AVR pada Generator.
AVR yang dipakai pada Genset (Generator) sangat beraneka ragam, dengan aneka macam macam merek, contoh, Tipe dan ukuran, serta masing-masing AVR tadi tentunya masih ada beberapa perbedaan, baik menurut sisi kualitas, harga, keunggulan, cara pemasangan, wiring, serta fitur-fitur tambahan lainnya.
Sehingga, ketika kita ingin mengganti AVR Genset menggunakan AVR yang baru, pastikan terlebih dahulu Tipe AVR tadi apakah sinkron dengan spesifikasi dari Generator itu sendiri, atau buat lebih mudahnya Gantilah AVR dengan merek dan model yg sama dengan AVR sebelumnya.
Secara umum jenis AVR bisa dibagi menjadi dua jenis, sesuai menggunakan Tipe Generator:
  1. AVR buat Genset dengan sistem eksitasi SELF-EXCITED GENERATORS
  2. AVR buat Genset dengan sistem eksitasi PMG- EXCITED GENERATORS

Beberapa contoh Merek serta Tipe AVR yg biasa dipakai dalam Generator AC tiga fase, antara lain:
  • AVR Stamford tipe MX-321
  • AVR Stamford tipe MX-341
  • AVR Leroy Somer R-449
  • AVR Bestron BESTRON AVR type: VS420-7A-S1A2
  • AVR Marelli
  • AVR Marcon
  • AVR AVK MA-330
  • AVR SX440
  • AVR Universal
  • AVR ABB
  • Dan lainnya

Dan perlu diperhatikan, bahwa masing-masing AVR mungkin memiliki rangkaian atau Wiring cara pemasangan yang bhineka.
Untuk lebih memudahkan pemahaman mengenai AVR serta fungsinya, perlu juga kita mengetahui bagaimana Prinsip kerja Generator pembangkit listrik.
Pada kesempatan kali ini kita akan coba membuatkan tentang rangkaian atau wiring untuk AVR secara umum.
Pemasangan AVR dalam sebuah Generator terdiri berdasarkan beberapa bagian-bagian yg wajib disambungkan dengan kabel-kabel sinkron dengan wiring atau rangkaian AVR tersebut.
Kabel-kabel yang tersambung dalam terminal AVR mempunyai fungsi serta fungsinya masing-masing, serta dalam umumnya kabel-kabel dalam AVR tersebut diberi kode atau simbol alfabet maupun Angka buat memudahkan pemasangan kabel pada terminal AVR.
Agar AVR bisa berfungsi buat menstabilkan tegangan yg dihasilkan suatu Generator, tentunya memerlukan beberapa bagian yg wajib dihubungkan ke AVR tersebut.
Secara generik AVR terdiri menurut dua bagian utama, yaitu:
Terminal Input AVR
Input atau nilai masukan yg terhubung ke AVR mempunyai fungsi, yaitu:
  • Sebagai Supplai tegangan (Input Voltage) AVR
  • Sebagai sensing (nilai pembanding)
  • Sebagai Kontrol (Parameter, Adjustment)

Terminal Output AVR
Output atau nilai keluaran berdasarkan AVR mempunyai fungsi, yaitu:
  • Sebagai perintah (Command)
  • Sebagai Kontrol (Parameter, Pengaman)

Diagram AVR Generator AC 3 Phase:

Input serta Output AVR, terdiri berdasarkan beberapa bagian serta fungsi yang dihubungkan menurut Generator ke AVR, juga berdasarkan AVR ke Generator atau ke Panel kontrol.
Sebenarnya, masing-masing AVR mungkin mempunyai perbedaan ditinjau dari Diagram wiring, rangkaian dan cara pemasangannya, namun secara generik bagian-bagian dari AVR tadi memiliki kesamaan fungsi.
Oleh karena itu, buat bisa mengetahui rangkaian atau wiring sebuah AVR Generator, terdapat baiknya kita mengenal terlebih dahulu fungsi-fungsi menurut terminal atau Kabel yang terdapat dalam sebuah AVR.

Contoh Wiring AVR Self-Excited Generators:

Contoh Wiring Diagram AVR PMG-Excited Generators:

Dari dua gambar model Wiring diagram AVR diatas, masih ada perbedaan dalam terminal buat PMG.
Pada AVR pertama merupakan AVR Universal nir tersedia terminal untuk PMG, sedangkan AVR ke 2 terdapat terminal buat PMG (Terminal dengan kode X2, X1, Z2), dalam beberapa tipe AVR lainnya terminal PMG menggunakan kode P2,P3,P4.
Berikut beberapa bagian yang umumnya terdapat dalam wiring atau rangkaian Terminal kabel sebuah AVR generator AC 3 fase.
Terminal Input pada AVR
Supplai Tegangan dari Gulungan Utama (Main Field), berfungsi menjadi asal tegangan sekaligus buat sensing (Pembanding).
  • Sensing (Input Voltage)
Terminal kabel dalam AVR yang berfungsi sebagai Supplai tegangan (Input Power) atau Sensing, umumnya dipasang pada:
  • Terminal L1 & L2
  • Terminal N & Ph
  • Terminal P2 & P3 (AVR SX-440)
  • Terminal 6,7 & 8
  • Terminal S1 & S2 (AVR ABB tipe EA63-5)
  • Terminal 0V & 110V, 220V, 380V
  • Terminal 1,2,3

  • Terminal PMG
Terminal yg jua dipakai buat asal tegangan, khusus buat Generator yang dilengkapi dengan PMG, umumnya masih ada dalam terminal P2,P3,P4 atau X2,X1,Z2 atau P1,P2.
Tegangan yg dihasilkan PMG umumnya berkisar antara 150Vac - 220Vac.
Penjelasan tentang PMG serta fungsinya
Terminal Output pada AVR
Terminal Output dalam AVR, biasanya terletak dalam:
  • Terminal X, XX
  • Terminal X+, X-
  • Terminal E+, E-
  • Terminal F1,F2
  • Terminal F+,F-

Output pada AVR, adalah suatu nilai tegangan yg dialirkan menuju gulungan Exciter Stator.
Besar tegangan Output AVR ke Exciter Stator umumnya berkisar antara 13Vdc - 60Vdc.
Besar tegangan yg dialirkan ke Exciter tergantung dari seberapa besar tegangan (Sensing) yang diterima AVR menurut tegangan Generator.
Semakin akbar tegangan Sensing, AVR akan secara otomatis menurunkan akbar tegangan yang menuju Exciter, kebalikannya jika Tegangan Sensing turun maka AVR akan menambah besar tegangan Output yg menuju ke Exciter.
Dengan prinsip kerja inilah, AVR secara otomatis menjaga Tegangan keluaran (Output Voltage) dari Generator agar permanen Konstan atau Stabil.
Jika AVR nir mengalirkan Tegangan ke Gulungan Exciter, tentunya Generator nir akan mengeluarkan Tegangan.
Baca pula: Penyebab Tegangan Genset nir keluar serta perbaikannya
Terminal inilah yang biasa diberikan tegangan pembangkit menurut Batere 12Vdc ketika Generator tidak keluar Tegangan, untuk memberikan Tegangan ke Exciter, umumnya insiden ini ketika Gulungan Exciter baru dilakukan Rewinding, atau Generator sudah sangat lama tidak beroperasi, sehingga perlu tegangan eksternal, tetapi apabila Generator dilengkapi menggunakan PMG hal tersebut tidak perlu dilakukan.
Terminal Pengaturan Tegangan (Voltage Adjustment)
Pada AVR masih ada terminal yg dapat digunakan buat penambahan Potensio (Trimmer), terminal ini umumnya diberi kode:
  • Terminal 1, 2

Jika tidak memerlukan pengaturan tegangan eksternal, terminal ini wajib dijumper (Dihubungkan).
Biasanya buat Genset yg dioperasikan secara Paralel (Sinkron), perlu dipasang pengatur Voltase di Panel kontrol buat memudahkan proses sinkron atau paralel.
Penjelasan mengenai Cara paralel Genset
Terminal Droop kit CT
Pada AVR yang digunakan buat Generator yang dioperasikan secara Paralel (Synchronous Generator), maka AVR perlu dihubungkan ke CT (Current Transformer) untuk sensor perubahan Arus/Beban. (Khusus buat Generator yg beroperasi secara Paralel, namun bila Genset beroperasi single, terminal ini perlu dijumper).
Terminal CT Droop kit pada AVR umumnya dihubungkan pada:
  • Terminal S1, S2
  • Terminal A1, A2
  • Terminal K, L

Terminal Pengaman Over Current
Pada AVR umumnya terdapat terminal yg dihubungkan ke pengaman arus lebih seperti MCB, Sekring, atau Pemutus otomatis.
Terminal ini berfungsi buat menjaga supaya ketika terjadi Arus lebih pada Exciter, maka pengaman akan menetapkan rangkaian, sebagai akibatnya bisa mengamankan AVR dan Generator.
Pengaman Arus lebih pada AVR, umumnya dipasang pada:
  • Terminal K1, K2

Catatan:
  • Data terminal AVR diatas merupakan citra secara generik, sanggup saja terdapat perbedaan Terminal pada AVR dengan Merek atau Tipe yang berbeda.
  • Pada setiap AVR Genset, mempunyai beberapa disparitas sesuai dengan wiring atau rangkaian berdasarkan orisinil pabrik.
  • Tentunya perlu kita pastikan setiap AVR diubahsuaikan menggunakan Wiring menurut kitab petunjuk yang tersedia.

Semoga Bermanfaat!
CARA FLEXI
dikutip berdasarkan banyak sekali sumber

MENGENAL WIRING DIAGRAM AVR GENERATOR AC 3 PHASE DAN FUNGSINYA

Penjelasan mengenai Wiring AVR generator AC 3 fase.
Bagi anda yang memiliki aktifitas di bidang listrik serta pembangkit listrik, khususnya Listrik Arus bolak-pulang dengan 3 fase, tentunya mengenal suatu bagian krusial yang masih ada pada sebuah Generator, yaitu perangkat AVR.

Diagram AVR

AVR adalah kepanjangan menurut Automatic Voltage Regulator, atau Pengatur Tegangan secara otomatis.
AVR secara umum berfungsi sebagai pengatur tegangan secara otomatis supaya tetap stabil sinkron menggunakan akbar Tegangan yang diperlukan.
Baca jua: Penyebab tegangan genset nir stabil serta cara memperbaikinya
Pada setiap pembangkit listrik khususnya listrik arus bolak-pulang 3 fase, pastinya dilengkapi menggunakan AVR menjadi alat untuk mengatur tegangan supaya tetap stabil.
Baca jua: Beberapa Penyebab Kerusakan pada AVR, dan cara mencegahnya
Namun, selain untuk mengatur tegangan keluaran (Output Voltage) yang dihasilkan Genset, AVR dalam Genset pula mempunyai beberapa fungsi lain.
Fungsi AVR pada Generator.
AVR yang digunakan dalam Genset (Generator) sangat beraneka ragam, dengan banyak sekali macam merek, model, Tipe serta berukuran, serta masing-masing AVR tadi tentunya masih ada beberapa perbedaan, baik dari sisi kualitas, harga, keunggulan, cara pemasangan, wiring, serta fitur-fitur tambahan lainnya.
Sehingga, waktu kita ingin membarui AVR Genset menggunakan AVR yg baru, pastikan terlebih dahulu Tipe AVR tersebut apakah sesuai menggunakan spesifikasi berdasarkan Generator itu sendiri, atau buat lebih mudahnya Gantilah AVR dengan merek serta contoh yg sama dengan AVR sebelumnya.
Secara generik jenis AVR dapat dibagi sebagai 2 jenis, sesuai dengan Tipe Generator:
  1. AVR untuk Genset menggunakan sistem eksitasi SELF-EXCITED GENERATORS
  2. AVR untuk Genset menggunakan sistem eksitasi PMG- EXCITED GENERATORS

Beberapa contoh Merek dan Tipe AVR yang biasa dipakai pada Generator AC tiga fase, antara lain:
  • AVR Stamford tipe MX-321
  • AVR Stamford tipe MX-341
  • AVR Leroy Somer R-449
  • AVR Bestron BESTRON AVR type: VS420-7A-S1A2
  • AVR Marelli
  • AVR Marcon
  • AVR AVK MA-330
  • AVR SX440
  • AVR Universal
  • AVR ABB
  • Dan lainnya

Dan perlu diperhatikan, bahwa masing-masing AVR mungkin memiliki rangkaian atau Wiring cara pemasangan yg bhineka.
Untuk lebih memudahkan pemahaman mengenai AVR dan fungsinya, perlu jua kita mengetahui bagaimana Prinsip kerja Generator pembangkit listrik.
Pada kesempatan kali ini kita akan coba mengembangkan mengenai rangkaian atau wiring buat AVR secara umum.
Pemasangan AVR dalam sebuah Generator terdiri dari beberapa bagian-bagian yg wajib disambungkan dengan kabel-kabel sinkron menggunakan wiring atau rangkaian AVR tersebut.
Kabel-kabel yang tersambung dalam terminal AVR memiliki fungsi serta kegunaannya masing-masing, dan pada biasanya kabel-kabel pada AVR tadi diberi kode atau simbol huruf maupun Angka buat memudahkan pemasangan kabel dalam terminal AVR.
Agar AVR dapat berfungsi buat menstabilkan tegangan yg dihasilkan suatu Generator, tentunya memerlukan beberapa bagian yg harus dihubungkan ke AVR tadi.
Secara generik AVR terdiri berdasarkan dua bagian utama, yaitu:
Terminal Input AVR
Input atau nilai masukan yang terhubung ke AVR memiliki fungsi, yaitu:
  • Sebagai Supplai tegangan (Input Voltage) AVR
  • Sebagai sensing (nilai pembanding)
  • Sebagai Kontrol (Parameter, Adjustment)

Terminal Output AVR
Output atau nilai keluaran menurut AVR mempunyai fungsi, yaitu:
  • Sebagai perintah (Command)
  • Sebagai Kontrol (Parameter, Pengaman)

Diagram AVR Generator AC 3 Phase:

Input dan Output AVR, terdiri dari beberapa bagian dan fungsi yg dihubungkan berdasarkan Generator ke AVR, juga berdasarkan AVR ke Generator atau ke Panel kontrol.
Sebenarnya, masing-masing AVR mungkin mempunyai perbedaan dicermati menurut Diagram wiring, rangkaian serta cara pemasangannya, namun secara generik bagian-bagian berdasarkan AVR tadi mempunyai kesamaan fungsi.
Oleh karena itu, untuk dapat mengetahui rangkaian atau wiring sebuah AVR Generator, terdapat baiknya kita mengenal terlebih dahulu fungsi-fungsi menurut terminal atau Kabel yg masih ada dalam sebuah AVR.

Contoh Wiring AVR Self-Excited Generators:

Contoh Wiring Diagram AVR PMG-Excited Generators:

Dari 2 gambar model Wiring diagram AVR diatas, masih ada perbedaan dalam terminal buat PMG.
Pada AVR pertama adalah AVR Universal nir tersedia terminal buat PMG, sedangkan AVR kedua terdapat terminal buat PMG (Terminal dengan kode X2, X1, Z2), pada beberapa tipe AVR lainnya terminal PMG menggunakan kode P2,P3,P4.
Berikut beberapa bagian yang biasanya masih ada dalam wiring atau rangkaian Terminal kabel sebuah AVR generator AC 3 fase.
Terminal Input pada AVR
Supplai Tegangan berdasarkan Gulungan Utama (Main Field), berfungsi sebagai asal tegangan sekaligus buat sensing (Pembanding).
  • Sensing (Input Voltage)
Terminal kabel pada AVR yang berfungsi menjadi Supplai tegangan (Input Power) atau Sensing, umumnya dipasang dalam:
  • Terminal L1 & L2
  • Terminal N & Ph
  • Terminal P2 & P3 (AVR SX-440)
  • Terminal 6,7 & 8
  • Terminal S1 & S2 (AVR ABB tipe EA63-lima)
  • Terminal 0V & 110V, 220V, 380V
  • Terminal 1,dua,3

  • Terminal PMG
Terminal yg juga dipakai buat asal tegangan, khusus buat Generator yang dilengkapi dengan PMG, umumnya masih ada pada terminal P2,P3,P4 atau X2,X1,Z2 atau P1,P2.
Tegangan yg didapatkan PMG biasanya berkisar antara 150Vac - 220Vac.
Penjelasan tentang PMG serta fungsinya
Terminal Output dalam AVR
Terminal Output dalam AVR, umumnya terletak dalam:
  • Terminal X, XX
  • Terminal X+, X-
  • Terminal E+, E-
  • Terminal F1,F2
  • Terminal F+,F-

Output pada AVR, merupakan suatu nilai tegangan yg dialirkan menuju gulungan Exciter Stator.
Besar tegangan Output AVR ke Exciter Stator umumnya berkisar antara 13Vdc - 60Vdc.
Besar tegangan yg dialirkan ke Exciter tergantung dari seberapa besar tegangan (Sensing) yg diterima AVR berdasarkan tegangan Generator.
Semakin akbar tegangan Sensing, AVR akan secara otomatis menurunkan akbar tegangan yang menuju Exciter, sebaliknya apabila Tegangan Sensing turun maka AVR akan menambah besar tegangan Output yang menuju ke Exciter.
Dengan prinsip kerja inilah, AVR secara otomatis menjaga Tegangan keluaran (Output Voltage) dari Generator agar tetap Konstan atau Stabil.
Jika AVR tidak mengalirkan Tegangan ke Gulungan Exciter, tentunya Generator tidak akan mengeluarkan Tegangan.
Baca jua: Penyebab Tegangan Genset tidak keluar serta perbaikannya
Terminal inilah yang biasa diberikan tegangan pembangkit dari Batere 12Vdc ketika Generator tidak keluar Tegangan, buat menaruh Tegangan ke Exciter, umumnya peristiwa ini waktu Gulungan Exciter baru dilakukan Rewinding, atau Generator telah sangat lama tidak beroperasi, sehingga perlu tegangan eksternal, namun bila Generator dilengkapi dengan PMG hal tersebut nir perlu dilakukan.
Terminal Pengaturan Tegangan (Voltage Adjustment)
Pada AVR terdapat terminal yang dapat digunakan buat penambahan Potensio (Trimmer), terminal ini umumnya diberi kode:
  • Terminal 1, 2

Jika tidak memerlukan pengaturan tegangan eksternal, terminal ini harus dijumper (Dihubungkan).
Biasanya buat Genset yg dioperasikan secara Paralel (Sinkron), perlu dipasang pengatur Voltase di Panel kontrol buat memudahkan proses sinkron atau paralel.
Penjelasan mengenai Cara paralel Genset
Terminal Droop kit CT
Pada AVR yg digunakan buat Generator yg dioperasikan secara Paralel (Synchronous Generator), maka AVR perlu dihubungkan ke CT (Current Transformer) buat sensor perubahan Arus/Beban. (Khusus buat Generator yg beroperasi secara Paralel, tetapi jika Genset beroperasi single, terminal ini perlu dijumper).
Terminal CT Droop kit pada AVR umumnya dihubungkan dalam:
  • Terminal S1, S2
  • Terminal A1, A2
  • Terminal K, L

Terminal Pengaman Over Current
Pada AVR umumnya terdapat terminal yg dihubungkan ke pengaman arus lebih seperti MCB, Sekring, atau Pemutus otomatis.
Terminal ini berfungsi untuk menjaga supaya waktu terjadi Arus lebih dalam Exciter, maka pengaman akan tetapkan rangkaian, sehingga bisa mengamankan AVR serta Generator.
Pengaman Arus lebih pada AVR, biasanya dipasang dalam:
  • Terminal K1, K2

Catatan:
  • Data terminal AVR diatas merupakan gambaran secara umum, sanggup saja masih ada perbedaan Terminal pada AVR menggunakan Merek atau Tipe yang tidak sinkron.
  • Pada setiap AVR Genset, mempunyai beberapa disparitas sesuai dengan wiring atau rangkaian menurut pabrikan.
  • Tentunya perlu kita pastikan setiap AVR disesuaikan dengan Wiring dari kitab petunjuk yg tersedia.

Semoga Bermanfaat!
CARA FLEXI
dikutip menurut berbagai asal

PENGATURAN ATAU SETTINGAN APA SAJA YANG TERDAPAT PADA AVR GENSET

Beberapa fungsi pengaturan kontrol yang terdapat pada AVR generator.
Seperti yang sama-sama kita ketahui, bahwa listrik yang banyak digunakan baik buat pemakaian di rumah atau untuk industri merupakan jenis listrik arus bolak-kembali atau listrik AC.
Listrik AC atau arus bolak-balik pada umumnya didapatkan menurut sebuah indera pembangkit listrik atau Generator AC yang biasa atau tak jarang kita sebut dengan Genset.
Genset sebenarnya adalah singkatan menurut Generator Set.
Generator Set maksudnya adalah sebuah indera yg bisa membentuk listrik lengkap menggunakan indera atau mesin penggeraknya.
Baca pula: Beberapa Penyebab kerusakan dalam AVR dan cara mencegahnya
Sebenarnya buat mengungkapkan suatu indera yang bisa mengganti energi mobilitas atau tenaga putar menjadi energi listrik AC (arus bolak-pulang) disebut dengan Generator.
Dan Generator yg membuat listrik AC (Alternating Current) disebut menggunakan Alternator.
Alternator adalah singkatan dari Alternating Current Generator.
Generator bisa membentuk energi listrik, dengan memanfaatkan tenaga gerak menurut asal penggerak. Prinsip kerja Pembangkit listrik / Genset
Sumber penggerak dalam sebuah Generator listrik bisa berupa Mesin diesel, Turbin uap, energi kincir Angin, tenaga Air, Tenaga gas, serta lainnya.
Namun, pada dasarnya listrik yang dihasilkan berdasarkan sebuah generator listrik AC, mempunyai tegangan listrik yg naik turun (Tidak stabil).
Besar tegangan listrik yg didapatkan sebuah generator bisa berubah-ubah (nir stabil), dan ini ditimbulkan sang beberapa faktor, antara lain :
Penyebab tegangan listrik genset naik-turun
Penyebab Tegangan Genset Naik-turun dan solusinya
  • Kecepatan putaran (Rpm) dari mesin penggerak yg tidak tetap
Umumnya penggerak suatu pembangkit listrik atau Generator memiliki kecepatan putar atau Rpm sebanyak 1500 Rpm.
Pada saat kecepatan putaran konstan / stabil yaitu 1500 Rpm, maka tegangan listrik yg dihasilkan sebanyak 220 Volt / 380 Volt.
Namun ada kalanya kecepatan putaran mesin berubah-ubah, melebihi 1500 Rpm maka tegangan listrik yg dihasilkan akan meningkat melebihi 220 volt / 380 volt.
Begitu pula sebaliknya jika kecepatan putaran kurang dari 1500 Rpm, maka tegangan listrik yang dihasilkan akan kurang berdasarkan 220 Volt / 380 Volt.
  • Beban listrik yang berubah-ubah
Perubahan beban listrik yg ditanggung sang suatu pembangkit listrik atau Genset, pula dapat menghipnotis akbar kecilnya tegangan listrik yg dihasilkan.
Semakin akbar beban listrik yg ditanggung suatu Genset atau pembangkit listrik, akan berdampak pada menurunnya tegangan listrik yg dihasilkan.
Saat beban listrik mengalami perubahan mengakibatkan tegangan listrik pula akan berubah-ubah.
Bagaimana cara mengatur supaya Tegangan listrik berdasarkan sebuah Genset pembangkit listrik tetap stabil?
Untuk menjaga agar besar tegangan listrik yg didapatkan suatu generator pembangkit listrik (Genset) tetap stabil pada tegangan 220 Volt / 380 Volt.
Maka pada setiap pembangkit listrik atau Generator listrik (genset), dilengkapi menggunakan indera pengatur tegangan yg diklaim dengan AVR. Beberapa Fungsi AVR pada Genset

AVR atau Automatic Voltage Regulator merupakan suatu alat yang bekerja secara otomatis buat mengatur tegangan tetap stabil.
AVR (Automatic Voltage Generator) dalam sebuah generator listrik AC 3 Phase.

Setiap pembangkit listrik atau Generator AC 3 Phase dilengkapi dengan sebuah indera buat menstabilkan tegangan keluaran (Output Voltage) yg diklaim menggunakan AVR (Automatic Voltage Generator).
AVR pada Generator atau genset memiliki banyak sekali jenis dan contoh.
Beberapa model AVR, antara lain:
  • AVR Stamford MX-321
  • AVR Stamford MX-341
  • AVR AVK New Age MA-330
  • AVR Leroy Somer R-449
  • AVR Bestron
  • AVR Marcon
  • Dan lainnya

Pada setiap AVR yang dipakai untuk Genset, masih ada beberapa hal yg perlu dilakukan pengaturan atau setting terlebih dahulu.
Saat akan menggunakan AVR dalam generator menggunakan tujuan untuk menerima kinerja AVR yg lebih baik.
Jenis- jenis settingan bisa saja berbeda-beda sesuai menggunakan tipe dan contoh menurut masing-masing AVR yg kita pakai.

Beberapa fungsi settingan kontrol yang umumnya terdapat dalam sebuah AVR genset tadi antara lain :
  • Volts
  • Stability
  • UFRO
  • Droop
  • V/Trim
  • EXC
  • DIP
  • Over / V
  • I / Limit
  • Dwell
  • Ramp

Apa saja fungsi settingan kontrol yang masih ada dalam AVR tadi?

Penjelasan mengenai fungsi serta cara buat mengatur beberapa settingan yg terdapat dalam AVR, yaitu:
1. VOLTS
Apa fungsi setingan potensio VOLTS pada AVR?
Pada setiap AVR terdapat setting potensio untuk VOLTS yang dapat kita atur sesuai kebutuhan.
Fungsi settingan potensio VOLTS pada AVR merupakan buat mengatur besaran tegangan listrik keluaran (Output Voltage) yang dihasilkan berdasarkan generator tadi.
Jika diputar searah jarum jam tegangan listrik yg didapatkan akan semakin besar , kebalikannya jika diputar berlawanan arah jarum jam tegangan listrik yang didapatkan akan semakin kecil.
Pengaturan VOLTS ini sebenarnya telah diatur sang orisinil pabrik AVR, tetapi jika memang diperlukan sesuai menggunakan kondisi di lapangan, dapat diatur buat penyesuaian.
Pengaturan tegangan ini jua dapat kita atur melalui terminal 1 & dua yg masih ada dalam AVR, dengan menghubungkan sebuah potensio meter dalam terminal 1 & dua pada panel kontrol.
Untuk pengaturan VOLTS pada AVR, umumnya dilakukan pada waktu penggantian AVR lama dengan yg baru atau lantaran memang dibutuhkan untuk pengaturan ulang Voltage.
Pengaturan potensio Volts dalam AVR wajib mengikuti mekanisme ini dia :
  • Sebelum Generator dioperasikan, putar settingan VOLTS dalam AVR berlawanan arah jarum jam sampai penuh (Settingan Voltage dalam posisi terendah).
  • Putar potensio meter yang masih ada pada panel kontrol yang terhubung dari terminal 1 & dua dalam AVR, dalam posisi tengah (Mid Position) biasanya putaran sepenuhnya adalah 10 putaran, maka putar potensio tadi sebesar 5 putaran buat menerima posisi tengah (Middle).
  • Atur settingan Stability juga pada Mid Position (Posisi tengah) atau sebanyak 5 putaran sama dengan settingan Voltage dalam Potensio meter.
  • Hubungkan alat pengukur tegangan buat mengukur tegangan keluaran generator dalam kabel Netral dan Phase (Volt meter 0 – 300 Volt).
  • Lalu operasikan Generator atau Genset tadi dalam frekuensi Nominal 50 Hertz. Tanpa diberikan beban.
  • Lalu atur settingan VOLTS pada AVR sampai menerima nilai tegangan keluaran 220 Volt (Phase dan Netral), sinkron menggunakan output ukur alat Volt meter yang telah kita hubungkan sebelumnya.
Ingat : Jangan pernah mengatur besaran tegangan melebihi batas tegangan yg diperbolehkan berdasarkan Generator tadi.
2. STABILITY
Apa fungsi setingan potensio STABILITY yg ada pada AVR?
Setting Stability ini berfungsi buat mengatur ketidak stabilan (Hunting) tegangan listrik yg didapatkan sebuah Generator.
Jika diputar searah jarum jam akan meningkatkan taraf kestabilan tegangan, sebaliknya apabila diputar antagonis arah jarum jam akan menurunkan taraf kestabilan tegangan.
Untuk menerima pengaturan STABILITY secara optimal, operasikan Generator pada keadaan normal serta tanpa beban.
Lalu putar settingan potensio STABILITY berlawanan arah jarum jam hingga Tegangan keluaran Generator mendekati syarat nir stabil (Unstable).
Lalu putar sedikit searah jarum jam hingga tegangan pulang stabil (Posisikan pengaturan pada posisi stabil namun hampir mendekati posisi tidak stabil).
3. UFRO
Apa fungsi setingan potensio UFRO yang terdapat pada AVR?
Pada sebuah AVR generator (Genset), umumnya masih ada settingan UFRO.
UFRO merupakan singkatan berdasarkan Under Frequency Roll Off Knee Point. Atau berfungsi buat mengatur besaran berdasarkan sudut Frekuensi.
Jika diputar searah jarum jam akan mengurangi besaran sudut Frekwensi, sebaliknya jika diputar berlawanan arah jarum jam akan memperbesar besaran sudut Frekuensi.
Untuk mengetahui apakah pengaturan UFRO pada AVR ini sudah sahih, operasikan Generator dengan Frekwensi rendah dibawah 50 HZ (lebih kurang 47 HZ), maka lampu LED dalam AVR akan menyala.
4. DROOP
Apa fungsi setingan potensio DROOP yg terdapat pada AVR?
Pengaturan DROOP pada AVR berfungsi buat mengatur tegangan drop (Tegangan jatuh) dalam generator atau Genset sampai 5 %.
Jika diputar searah jarum jam akan menambah besaran tegangan drop, kebalikannya apabila diputar berlawanan arah jarum jam akan mengurangi besaran tegangan drop.
Pengaturan DROOP ini sangat penting khususnya dalam ketika Generator (Genset) dioperasikan secara Paralel.
Agar nilai besaran tegangan drop pada masing-masing Generator bisa diubahsuaikan.
Untuk dapat mengatur DROOP pada AVR, wajib dilengkapi menggunakan alat yang dianggap dengan DROOP kit.
Namun apabila Generator hanya digunakan secara single (Tidak diparalel). Pengaturan ini nir diharapkan.
Pengaturan DROOP normalnya merupakan tegangan droop sebesar lima % pada ketika beban puncak .
lima. V / TRIM
Apa fungsi setingan V/TRIM yg ada pada AVR?
Setingan ini berfungsi buat menyesuaikan input AVR terhadap Accessory Output.
Jika diputar searah jarum jam akan menambah besaran Accessory Output dalam AVR, kebalikannya apabila diputar berlawanan arah jarum jam akan memperkecil besaran Accessory Output pada AVR.
6. EXC TRIP (Over Excitation Adjusment)
Apa fungsi potensio EXC TRIP yang terdapat pada AVR?
Settingan EXC-TRIP ini berfungsi buat mengatur batasan pengaman Over Excitation.
Jika memutar searah jarum jam akan memperbesar batasan pengaman Over Excitation, sebaliknya bila diputar berlawanan arah jarum jam akan memperkecil batasan Over Excitation.
Pengaturan atau Reset pada EXC-TRIP ini dilakukan dalam ketika Generator tidak beroperasi.
7. DIP
Apa fungsi DIP pada AVR Genset?
DIP berfungsi buat mengatur besaran Frekuensi yg berhubungan Voltage DIP.
Jika diputar searah jarum jam akan menambah besaran Voltage DIP, kebalikannya jika diputar antagonis arah jarum jam akan mengurangi besaran Voltage DIP.
8. OVER / V
Apa fungsi Over/V dalam AVR?
Settingan ini berfungsi buat mengatur besaran pengaman waktu terjadi Over Voltage.
jika diputar searah jarum jam akan memperbesar nilai batasan pengaman Over Voltage, sebaliknya bila diputar antagonis arah jarum jam akan mengurangi besaran batasan pengaman Over Voltage.
Generator harus dalam keadaan nir beroperasi untuk mengatur OVER/V.
9. I / LIMIT
Apa fungsi setingan I/LIMIT pada AVR?
I/LIMIT berfungsi buat mengatur batasan pengaman Arus saat terjadi interaksi singkat (Short Circuit).
Jika diputar searah jarum jam akan memperbesar batasan arus saat terjadi interaksi singkat (Short circuit), kebalikannya jika diputar berlawanan arah jarum jam, akan mengurangi besaran batasan Arus hubung singkat (Short Circuit).
Pada umumnya, pengaturan I/LIMIT ini sudah dilakukan sang penyedia AVR (Pabrikan), dan sudah disegel agar nir diatur ulang.
10. DWELL
Apa fungsi setingan DWELL dalam AVR?
DWELL berfungsi untuk mengatur Recovery atau Delay time antara Speed recovery menggunakan Voltage Recovery.
Jika diputar searah jarum jam akan menaikkan delay time, sebalikny jika diputar antagonis arah jarum jam akan mengurangi delay time antara Speed Recovery serta Voltage Recovery.
Beberapa settingan ini mungkin bhineka sinkron dengan tipe berdasarkan masing-masing AVR, tetapi secara umum pengaturan atau settingan ini yang terdapat dalam sebuah AVR Genset khusunya Generator listrik AC tiga Phase.
11. RAMP
Apa fungsi pengaturan RAMP pada AVR?
Pengaturan RAMP pada AVR berfungsi buat mengatur soft start Ramp time antara 0,4 dtk - 4 dtk.
Jika diputar searah jarum jam akan menambah waktu (Ramp Time), sebaliknya jika diputar antagonis arah jarum jam akan mengurangi saat Ramp Time.
RAMP umumnya telah diatur dari awal orisinil pabrik, sebesar 3 dtk. Buat hasil yang lebih optimal.
Demikianlah sedikit penerangan tentang pengaturan atau settingan yg terdapat dalam sebuah AVR genset, semoga bisa menaruh tambahan pengetahuan bagi kita seluruh !
CARA FLEXI
dikutip menurut berbagai asal

PENGATURAN ATAU SETTINGAN APA SAJA YANG TERDAPAT PADA AVR GENSET

Beberapa fungsi pengaturan kontrol yg ada pada AVR generator.
Seperti yang sama-sama kita ketahui, bahwa listrik yg banyak dipakai baik buat pemakaian pada tempat tinggal atau buat industri adalah jenis listrik arus bolak-kembali atau listrik AC.
Listrik AC atau arus bolak-pulang pada biasanya dihasilkan berdasarkan sebuah alat pembangkit listrik atau Generator AC yang biasa atau tak jarang kita sebut menggunakan Genset.
Genset sebenarnya adalah singkatan dari Generator Set.
Generator Set maksudnya merupakan sebuah alat yg bisa membentuk listrik lengkap menggunakan alat atau mesin penggeraknya.
Baca jua: Beberapa Penyebab kerusakan pada AVR serta cara mencegahnya
Sebenarnya buat menjelaskan suatu alat yg dapat mengganti tenaga mobilitas atau energi putar sebagai energi listrik AC (arus bolak-kembali) disebut menggunakan Generator.
Dan Generator yang menghasilkan listrik AC (Alternating Current) diklaim dengan Alternator.
Alternator merupakan singkatan berdasarkan Alternating Current Generator.
Generator dapat membentuk energi listrik, dengan memanfaatkan tenaga gerak menurut sumber penggerak. Prinsip kerja Pembangkit listrik / Genset
Sumber penggerak dalam sebuah Generator listrik dapat berupa Mesin diesel, Turbin uap, energi kincir Angin, energi Air, Tenaga gas, dan lainnya.
Namun, dalam dasarnya listrik yg didapatkan berdasarkan sebuah generator listrik AC, mempunyai tegangan listrik yg naik turun (Tidak stabil).
Besar tegangan listrik yang didapatkan sebuah generator dapat berubah-ubah (nir stabil), dan ini ditimbulkan oleh beberapa faktor, diantaranya :
Penyebab tegangan listrik genset naik-turun
Penyebab Tegangan Genset Naik-turun serta solusinya
  • Kecepatan putaran (Rpm) dari mesin penggerak yg nir tetap
Umumnya penggerak suatu pembangkit listrik atau Generator mempunyai kecepatan putar atau Rpm sebanyak 1500 Rpm.
Pada ketika kecepatan putaran konstan / stabil yaitu 1500 Rpm, maka tegangan listrik yang didapatkan sebesar 220 Volt / 380 Volt.
Namun terdapat kalanya kecepatan putaran mesin berubah-ubah, melebihi 1500 Rpm maka tegangan listrik yang dihasilkan akan semakin tinggi melebihi 220 volt / 380 volt.
Begitu pula sebaliknya bila kecepatan putaran kurang menurut 1500 Rpm, maka tegangan listrik yg didapatkan akan kurang menurut 220 Volt / 380 Volt.
  • Beban listrik yang berubah-ubah
Perubahan beban listrik yg ditanggung oleh suatu pembangkit listrik atau Genset, juga bisa mensugesti akbar kecilnya tegangan listrik yang dihasilkan.
Semakin besar beban listrik yang ditanggung suatu Genset atau pembangkit listrik, akan berdampak pada menurunnya tegangan listrik yang didapatkan.
Saat beban listrik mengalami perubahan menyebabkan tegangan listrik pula akan berubah-ubah.
Bagaimana cara mengatur supaya Tegangan listrik berdasarkan sebuah Genset pembangkit listrik tetap stabil?
Untuk menjaga supaya akbar tegangan listrik yang didapatkan suatu generator pembangkit listrik (Genset) permanen stabil dalam tegangan 220 Volt / 380 Volt.
Maka pada setiap pembangkit listrik atau Generator listrik (genset), dilengkapi menggunakan alat pengatur tegangan yang dianggap dengan AVR. Beberapa Fungsi AVR dalam Genset

AVR atau Automatic Voltage Regulator adalah suatu indera yg bekerja secara otomatis buat mengatur tegangan tetap stabil.
AVR (Automatic Voltage Generator) pada sebuah generator listrik AC 3 Phase.

Setiap pembangkit listrik atau Generator AC tiga Phase dilengkapi menggunakan sebuah indera buat menstabilkan tegangan keluaran (Output Voltage) yang dianggap menggunakan AVR (Automatic Voltage Generator).
AVR pada Generator atau genset mempunyai aneka macam jenis serta model.
Beberapa model AVR, diantaranya:
  • AVR Stamford MX-321
  • AVR Stamford MX-341
  • AVR AVK New Age MA-330
  • AVR Leroy Somer R-449
  • AVR Bestron
  • AVR Marcon
  • Dan lainnya

Pada setiap AVR yg dipakai untuk Genset, terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan pengaturan atau setting terlebih dahulu.
Saat akan memakai AVR dalam generator menggunakan tujuan buat menerima kinerja AVR yang lebih baik.
Jenis- jenis settingan bisa saja bhineka sinkron dengan tipe serta model dari masing-masing AVR yang kita gunakan.

Beberapa fungsi settingan kontrol yg umumnya terdapat dalam sebuah AVR genset tersebut diantaranya :
  • Volts
  • Stability
  • UFRO
  • Droop
  • V/Trim
  • EXC
  • DIP
  • Over / V
  • I / Limit
  • Dwell
  • Ramp

Apa saja fungsi settingan kontrol yang terdapat dalam AVR tadi?

Penjelasan tentang fungsi serta cara untuk mengatur beberapa settingan yang masih ada dalam AVR, yaitu:
1. VOLTS
Apa fungsi setingan potensio VOLTS pada AVR?
Pada setiap AVR terdapat setting potensio buat VOLTS yg bisa kita atur sesuai kebutuhan.
Fungsi settingan potensio VOLTS pada AVR adalah untuk mengatur besaran tegangan listrik keluaran (Output Voltage) yang didapatkan menurut generator tadi.
Jika diputar searah jarum jam tegangan listrik yg didapatkan akan semakin akbar, sebaliknya jika diputar berlawanan arah jarum jam tegangan listrik yg dihasilkan akan semakin mini .
Pengaturan VOLTS ini sebenarnya sudah diatur oleh pabrikan AVR, tetapi bila memang diperlukan sinkron menggunakan kondisi pada lapangan, bisa diatur buat penyesuaian.
Pengaturan tegangan ini pula bisa kita atur melalui terminal 1 & 2 yg terdapat dalam AVR, menggunakan menghubungkan sebuah potensio meter pada terminal 1 & 2 di panel kontrol.
Untuk pengaturan VOLTS dalam AVR, umumnya dilakukan pada saat penggantian AVR usang menggunakan yang baru atau lantaran memang dibutuhkan untuk pengaturan ulang Voltage.
Pengaturan potensio Volts pada AVR harus mengikuti mekanisme berikut ini :
  • Sebelum Generator dioperasikan, putar settingan VOLTS pada AVR antagonis arah jarum jam hingga penuh (Settingan Voltage pada posisi terendah).
  • Putar potensio meter yang masih ada di panel kontrol yg terhubung berdasarkan terminal 1 & 2 dalam AVR, pada posisi tengah (Mid Position) umumnya putaran sepenuhnya merupakan 10 putaran, maka putar potensio tadi sebesar 5 putaran buat menerima posisi tengah (Middle).
  • Atur settingan Stability juga dalam Mid Position (Posisi tengah) atau sebanyak lima putaran sama dengan settingan Voltage pada Potensio meter.
  • Hubungkan alat pengukur tegangan buat mengukur tegangan keluaran generator dalam kabel Netral serta Phase (Volt meter 0 – 300 Volt).
  • Lalu operasikan Generator atau Genset tadi pada frekuensi Nominal 50 Hertz. Tanpa diberikan beban.
  • Lalu atur settingan VOLTS pada AVR hingga mendapatkan nilai tegangan keluaran 220 Volt (Phase serta Netral), sesuai menggunakan output ukur alat Volt meter yang telah kita hubungkan sebelumnya.
Ingat : Jangan pernah mengatur besaran tegangan melebihi batas tegangan yang diperbolehkan dari Generator tersebut.
2. STABILITY
Apa fungsi setingan potensio STABILITY yang ada dalam AVR?
Setting Stability ini berfungsi buat mengatur ketidak stabilan (Hunting) tegangan listrik yang didapatkan sebuah Generator.
Jika diputar searah jarum jam akan menaikkan tingkat kestabilan tegangan, sebaliknya jika diputar berlawanan arah jarum jam akan menurunkan taraf kestabilan tegangan.
Untuk mendapatkan pengaturan STABILITY secara optimal, operasikan Generator pada keadaan normal serta tanpa beban.
Lalu putar settingan potensio STABILITY antagonis arah jarum jam sampai Tegangan keluaran Generator mendekati syarat nir stabil (Unstable).
Lalu putar sedikit searah jarum jam sampai tegangan kembali stabil (Posisikan pengaturan dalam posisi stabil tetapi hampir mendekati posisi nir stabil).
3. UFRO
Apa fungsi setingan potensio UFRO yg ada pada AVR?
Pada sebuah AVR generator (Genset), biasanya masih ada settingan UFRO.
UFRO adalah singkatan dari Under Frequency Roll Off Knee Point. Atau berfungsi buat mengatur besaran dari sudut Frekuensi.
Jika diputar searah jarum jam akan mengurangi besaran sudut Frekwensi, sebaliknya jika diputar antagonis arah jarum jam akan memperbesar besaran sudut Frekuensi.
Untuk mengetahui apakah pengaturan UFRO dalam AVR ini telah benar, operasikan Generator menggunakan Frekwensi rendah dibawah 50 HZ (lebih kurang 47 HZ), maka lampu LED dalam AVR akan menyala.
4. DROOP
Apa fungsi setingan potensio DROOP yg terdapat dalam AVR?
Pengaturan DROOP pada AVR berfungsi buat mengatur tegangan drop (Tegangan jatuh) dalam generator atau Genset hingga lima %.
Jika diputar searah jarum jam akan menambah besaran tegangan drop, sebaliknya apabila diputar antagonis arah jarum jam akan mengurangi besaran tegangan drop.
Pengaturan DROOP ini sangat penting khususnya dalam ketika Generator (Genset) dioperasikan secara Paralel.
Agar nilai besaran tegangan drop dalam masing-masing Generator dapat disesuaikan.
Untuk bisa mengatur DROOP dalam AVR, harus dilengkapi menggunakan alat yang dianggap menggunakan DROOP kit.
Namun bila Generator hanya dipakai secara single (Tidak diparalel). Pengaturan ini tidak dibutuhkan.
Pengaturan DROOP normalnya merupakan tegangan droop sebesar lima % pada saat beban zenit.
lima. V / TRIM
Apa fungsi setingan V/TRIM yang ada pada AVR?
Setingan ini berfungsi buat menyesuaikan input AVR terhadap Accessory Output.
Jika diputar searah jarum jam akan menambah besaran Accessory Output dalam AVR, kebalikannya jika diputar antagonis arah jarum jam akan memperkecil besaran Accessory Output pada AVR.
6. EXC TRIP (Over Excitation Adjusment)
Apa fungsi potensio EXC TRIP yg ada dalam AVR?
Settingan EXC-TRIP ini berfungsi untuk mengatur batasan pengaman Over Excitation.
Jika memutar searah jarum jam akan memperbesar batasan pengaman Over Excitation, sebaliknya apabila diputar berlawanan arah jarum jam akan memperkecil batasan Over Excitation.
Pengaturan atau Reset dalam EXC-TRIP ini dilakukan pada saat Generator tidak beroperasi.
7. DIP
Apa fungsi DIP dalam AVR Genset?
DIP berfungsi buat mengatur besaran Frekuensi yg bekerjasama Voltage DIP.
Jika diputar searah jarum jam akan menambah besaran Voltage DIP, kebalikannya bila diputar berlawanan arah jarum jam akan mengurangi besaran Voltage DIP.
8. OVER / V
Apa fungsi Over/V dalam AVR?
Settingan ini berfungsi buat mengatur besaran pengaman saat terjadi Over Voltage.
jika diputar searah jarum jam akan memperbesar nilai batasan pengaman Over Voltage, sebaliknya bila diputar antagonis arah jarum jam akan mengurangi besaran batasan pengaman Over Voltage.
Generator wajib pada keadaan tidak beroperasi buat mengatur OVER/V.
9. I / LIMIT
Apa fungsi setingan I/LIMIT pada AVR?
I/LIMIT berfungsi buat mengatur batasan pengaman Arus saat terjadi interaksi singkat (Short Circuit).
Jika diputar searah jarum jam akan memperbesar batasan arus saat terjadi hubungan singkat (Short circuit), sebaliknya jika diputar antagonis arah jarum jam, akan mengurangi besaran batasan Arus hubung singkat (Short Circuit).
Pada umumnya, pengaturan I/LIMIT ini sudah dilakukan sang penyedia AVR (Pabrikan), serta telah disegel supaya tidak diatur ulang.
10. DWELL
Apa fungsi setingan DWELL pada AVR?
DWELL berfungsi buat mengatur Recovery atau Delay time antara Speed recovery menggunakan Voltage Recovery.
Jika diputar searah jarum jam akan mempertinggi delay time, sebalikny bila diputar antagonis arah jarum jam akan mengurangi delay time antara Speed Recovery dan Voltage Recovery.
Beberapa settingan ini mungkin bhineka sinkron dengan tipe menurut masing-masing AVR, namun secara umum pengaturan atau settingan ini yang terdapat pada sebuah AVR Genset khusunya Generator listrik AC 3 Phase.
11. RAMP
Apa fungsi pengaturan RAMP dalam AVR?
Pengaturan RAMP pada AVR berfungsi untuk mengatur soft start Ramp time antara 0,4 dtk - 4 dtk.
Jika diputar searah jarum jam akan menambah ketika (Ramp Time), sebaliknya apabila diputar antagonis arah jarum jam akan mengurangi waktu Ramp Time.
RAMP umumnya sudah diatur menurut awal pabrikan, sebanyak tiga dtk. Untuk hasil yang lebih optimal.
Demikianlah sedikit penjelasan tentang pengaturan atau settingan yg masih ada dalam sebuah AVR genset, semoga bisa menaruh tambahan pengetahuan bagi kita seluruh !
CARA FLEXI
dikutip menurut banyak sekali asal