PENYEBAB TEGANGAN GENSET TIDAK KELUAR DAN CARA MEMPERBAIKINYA

Bagaimana cara memperbaiki Genset yg tidak keluar tegangannya?
Kenapa genset nir terdapat tegangannya?
Tegangan genset di rumah tidak keluar?
Apa Masalah genset yg tidak keluar tegangannya?
Bagaimana cara memperbaiki genset yg tidak keluar tegangannya?
Genset atau kepanjangannya adalah Generator Set.
Sebenarnya Genset adalah suatu perangkat yg terdiri menurut Generator serta penggeraknya.
Penggerak Generator yang biasa digunakan adalah Mesin Diesel.
Generator berfungsi membarui tenaga mobilitas (Mekanis) menjadi energi listrik.
Jadi bedanya Genset dengan Generator merupakan Genset lengkap menggunakan penggeraknya (Generator set) sedangkan Generator merupakan pembangkit listriknya.
Sesuai dengan fungsi Genset adalah buat menghasilkan listrik buat dialirkan ke suatu jaringan instalasi listrik serta digunakan buat menyalakan berbagai alat-alat listrik.
Seiring dengan pengoperasian Genset tentunya terdapat banyak sekali pertarungan atau kerusakan yg mungkin terjadi.
Seperti misalnya: Tegangan Genset tidak keluar, Tegangan Genset drop/turun (under voltage), tegangan genset tinggi (Over voltage), tegangan genset nir stabil, dan banyak sekali perseteruan lainnya.
Penyebab Tegangan Genset naik-turun serta solusinya
Pada kesempatan kali ini kita akan coba membahas satu menurut beberapa konflik yang mungkin terjadi dalam genset.

Cara memperbaiki Genset nir keluar Tegangan

Sebenarya buat mengetahui bagaimana cara memperbaiki Genset yg nir keluar tegangannya, akan lebih mudah bila kita mengetahui Bagaimana Prinsip kerja genset membuat tegangan listrik.
Namun dalam kesempatan ini, kita akan mengulas secara terpisah beberapa penyebab genset tidak keluar tegangan.
Penyebab Genset tidak keluar tegangan dan cara mengatasinya:
Genset nir keluar tegangan bisa terjadi lantaran beberapa penyebab, antara lain:
  • Mesin Genset nir beroperasi menggunakan normal.
Mesin genset nir beroperasi dengan normal juga bisa sebagai penyebab tegangan genset tidak keluar. Generator membentuk tegangan ketika diputar dengan putaran 1500 Rpm.
Cara mengatasinya:
Nyalakan terlebih dahulu mesin penggerak berdasarkan Genset tadi. Pastikan putaran mesin telah normal menggunakan kecepatan 1500 Rpm. Bila putaran masih kurang, naikkan putaran mesin hingga didapat kecepatan normal.
  • Saklar primer dalam Genset tersebut belum terhubung.
Saklar penghubung menurut Genset menuju instalasi listrik tentunya wajib dinyalakan supaya tegangan listrik dari genset mengalir ke instalasi listrik.
Penyebab ini juga jarang terjadi, tentunya setelah menyalakan mesin hingga beroperasi dengan putaran normal, lalu Saklar utamanya dihubungkan.
Saklar primer yang biasa digunakan misalnya MCCB atau Breaker (buat genset tiga fase), MCB (untuk genset 1 fase).
Saklar ini berfungsi buat menghubungkan atau memutuskan aliran listrik menurut genset menuju instalasi listrik, sekaligus menjadi pengaman saat terjadi arus lebih atau korsleting.
Pastikan tegangan listrik ada dalam saklar utama ini waktu genset dioperasikan atau dinyalakan.
Saat genset telah dinyalakan, saklar utama juga telah terhubung, periksa terminal keluaran dalam saklar primer menggunakan testpen, apabila tegangan dari genset terdapat sedangkan pada terminal keluaran menurut saklar utama tidak terdapat tegangan, berarti masalahnya ada dalam saklar primer.
Cara memperbaikinya:
Jika Saklar primer tadi telah rusak, lakukan penggantian saklar utama agar listrik menurut genset bisa terhubung dan mengalir ke instalasi listrik.
Pastikan pula syarat kabel-kabel pada keadaan cantik, serta terhubung menggunakan baik.
Namun apabila dalam saklar utama nir terdapat tegangan listrik sama sekali, baik pada terminal input juga outputnya, maka lakukan pemeriksaan penyebab berikutnya.
  • Dioda (Rotating Rectifier)
Penyebab Genset tidak keluar tegangan listrik selanjutnya merupakan Diode penyearah (Rotating Rectifier).
Lakukan pemeriksaan pada keadaan Genset nir beroperasi.
Periksa serta pastikan kabel-kabel dalam diode tadi pada keadaan cantik dan terhubung dengan baik.
Kemungkinan diode ada yang rusak atau jebol, periksa diode yang terdapat pada rotating rectifier.
Cara memperbaikinya:
Buka satu persatu diode tersebut, kemudian ukur diode dengan memakai Ohmmeter atau multitester buat mengukur tahanan (Ohm).

Jika dioda terdapat yg rusak atau jebol, lakukan penggantian dioda, dan pastikan tipe diode yang diganti wajib sama dengan tipe dioda yang rusak.
Ingat istilah KNAP (Katoda Negatif, Anoda Positif).
Setelah Dioda telah dipastikan indah dan terpasang menggunakan sahih, maka nyalakan genset kemudian ukur pulang tegangan menurut genset tersebut.
Jika tegangan genset sudah keluar hingga ke instalasi listrik, maka masalah telah bisa diatasi, namun apabila Genset tidak keluar jua tegangannya, lanjut ke langkah berikutnya.
  • AVR Genset
Penyebab genset nir keluar tegangan berikutnya adalah kerusakan pada AVR genset.
Fungsi AVR pada Genset
Lakukan pemeriksaan pada keadaan Genset nir beroperasi.
Pada AVR, masih ada pengaman waktu terjadi Over current menurut Exciter, Pengaman ini akan terputus saat terjadi arus lebih buat mengamankan AVR menurut kerusakan yang lebih fatal.
Periksa pengaman, Sistem pengaman dalam AVR dapat berupa Sekring, MCB, atau jenis pemutus otomatis lainnya.
Cara memperbaikinya:
Lakukan pemugaran atau penggantian jika pengaman ini rusak atau putus, atau reset pengaman supaya terhubung pulang (buat tipe otomatis).
Terminal buat pengaman Exciter pada AVR biasanya memiliki simbol K1 & K2.
Jika pengaman dalam AVR sudah dipastikan terhubung dengan baik, maka kemungkinan penyebab lainnya merupakan AVR tersebut rusak atau Gulungan Exciter nir keluar tegangan.
Untuk memastikan AVR tadi masih berfungsi atau telah rusak, dapat diketahui dengan cara:
Cara menguji AVR Genset
Operasikan genset dalam keadaan putaran normal (1500 rpm). Lalu ukur tegangan menurut exciter pada terminal X, XX pada AVR, terminal X buat positif dan XX untuk negatif.
Lakukan pengukuran menggunakan memakai Voltmeter DC, atau multitester buat Volt DC.
Tegangan pada terminal exciter umumnya berkisar antara 13VDC - 60VDC.
Jika tidak ada tegangan yg keluar menurut terminal X, XX maka kemungkinan AVR tersebut telah rusak.
Namun jika masih ada tegangan 13VDC - 60VDC yang keluar dari teminal X, XX menuju exciter, berarti AVR masih cantik, maka lanjut dalam penyebab berikutnya.
Pengaturan pada AVR
  • Gulungan exciter stator.
Genset tidak keluar tegangan, dapat ditimbulkan lantaran gulungan Exciter ini telah rusak, bocor atau terbakar.
Periksa gulungan exciter dengan melakukan pengukuran nilai tahanan, dengan memakai ohmmeter atau multitester ohm.
Cara memperbaikinya:
  • Periksa tahanan isolasi
Periksa kebocoran isolasi kabel gulungan, lepaskan masing-masing kabel menurut terminalnya, kemudian ukur satu persatu tahanan isolasi kabel tadi, Tahanan isolasi yg baik adalah minimal 3Megaohm.
Jika kurang menurut tiga megaohm maka kemungkinan gulungan exciter lembab, dapat dicoba menggunakan memanasi gulungan buat mengeringkan gulungan, bila gulungan sudah tidak lembab tetapi tahanan isolasinya masih rendah berarti gulungan exciter telah rusak, bocor atau terbakar, maka perlu dilakukan penggantian gulungan exciter atau rewinding.
Mengukur tahanan Isolasi Kabel
  • Periksa tahanan Gulungan
Selanjutnya, tahanan isolasi gulungan exciter wajib dipastikan bagus, ukur tahanan antar gulungan.
Dengan cara ukur tahanan antara kabel dengan kabel, dengan memakai ohm meter atau multitester satuan 1 ohm.
Jika hasil pengukuran didapat bahwa tahanan antara kabel menggunakan kabel sudah short, berarti gulungan sudah rusak serta wajib dilakukan penggantian atau rewinding gulungan exciter.
Namun apabila sesudah dilakukan pengukuran, didapat hasil bahwa gulungan Exciter pada keadaan mengagumkan, maka penyebab lainnya merupakan kerusakan pada gulungan primer rotor atau stator.
Kerusakan Gulungan utama bisa diketahui menggunakan cara melakukan pengukuran tahanan isolasi, serta tahanan gulungan.
Jika Gulungan sudah rusak, bocor maka harus dilakukan rewinding terhadap gulungan primer tadi.
  • Kabel putus atau Bocor
Kabel keluaran dari Genset menuju instalasi listrik jua dapat sebagai penyebab genset tidak ada tegangan.
Pastikan syarat semua Kabel pada keadaan mengagumkan, pastikan nir ada yang rusak, terkelupas, bocor, terputus.
Ukur tahanan isolasi kabel secara terjadwal (1 tahun sekali), untuk memastikan kabel pada keadaan cantik dan tidak bocor.
Semoga berguna!
CARA FLEXI
dikutip dari aneka macam asal

PENYEBAB TEGANGAN GENSET TIDAK KELUAR DAN CARA MEMPERBAIKINYA

Bagaimana cara memperbaiki Genset yang nir keluar tegangannya?
Kenapa genset tidak ada tegangannya?
Tegangan genset di rumah nir keluar?
Apa Masalah genset yang tidak keluar tegangannya?
Bagaimana cara memperbaiki genset yg nir keluar tegangannya?
Genset atau kepanjangannya adalah Generator Set.
Sebenarnya Genset adalah suatu perangkat yg terdiri berdasarkan Generator dan penggeraknya.
Penggerak Generator yang biasa dipakai adalah Mesin Diesel.
Generator berfungsi mengubah energi gerak (Mekanis) sebagai tenaga listrik.
Jadi bedanya Genset menggunakan Generator adalah Genset lengkap menggunakan penggeraknya (Generator set) sedangkan Generator adalah pembangkit listriknya.
Sesuai menggunakan fungsi Genset adalah untuk menghasilkan listrik untuk dialirkan ke suatu jaringan instalasi listrik serta digunakan buat menyalakan aneka macam peralatan listrik.
Seiring menggunakan pengoperasian Genset tentunya terdapat banyak sekali perseteruan atau kerusakan yang mungkin terjadi.
Seperti misalnya: Tegangan Genset tidak keluar, Tegangan Genset drop/turun (under voltage), tegangan genset tinggi (Over voltage), tegangan genset nir stabil, serta berbagai pertarungan lainnya.
Penyebab Tegangan Genset naik-turun dan solusinya
Pada kesempatan kali ini kita akan coba membahas satu berdasarkan beberapa pertarungan yg mungkin terjadi dalam genset.

Cara memperbaiki Genset nir keluar Tegangan

Sebenarya buat mengetahui bagaimana cara memperbaiki Genset yg tidak keluar tegangannya, akan lebih gampang bila kita mengetahui Bagaimana Prinsip kerja genset membentuk tegangan listrik.
Namun pada kesempatan ini, kita akan mengulas secara terpisah beberapa penyebab genset tidak keluar tegangan.
Penyebab Genset tidak keluar tegangan serta cara mengatasinya:
Genset tidak keluar tegangan bisa terjadi karena beberapa penyebab, antara lain:
  • Mesin Genset nir beroperasi menggunakan normal.
Mesin genset nir beroperasi menggunakan normal jua bisa menjadi penyebab tegangan genset nir keluar. Generator menghasilkan tegangan waktu diputar menggunakan putaran 1500 Rpm.
Cara mengatasinya:
Nyalakan terlebih dahulu mesin penggerak menurut Genset tersebut. Pastikan putaran mesin telah normal menggunakan kecepatan 1500 Rpm. Bila putaran masih kurang, naikkan putaran mesin hingga didapat kecepatan normal.
  • Saklar utama pada Genset tersebut belum terhubung.
Saklar penghubung dari Genset menuju instalasi listrik tentunya wajib dinyalakan agar tegangan listrik dari genset mengalir ke instalasi listrik.
Penyebab ini juga sporadis terjadi, tentunya selesainya menyalakan mesin sampai beroperasi menggunakan putaran normal, lalu Saklar utamanya dihubungkan.
Saklar utama yg biasa digunakan seperti MCCB atau Breaker (buat genset 3 fase), MCB (buat genset 1 fase).
Saklar ini berfungsi buat menghubungkan atau memutuskan genre listrik berdasarkan genset menuju instalasi listrik, sekaligus sebagai pengaman ketika terjadi arus lebih atau korsleting.
Pastikan tegangan listrik terdapat dalam saklar utama ini ketika genset dioperasikan atau dinyalakan.
Saat genset telah dinyalakan, saklar utama juga telah terhubung, periksa terminal keluaran dalam saklar primer dengan testpen, apabila tegangan menurut genset terdapat sedangkan di terminal keluaran menurut saklar primer tidak ada tegangan, berarti masalahnya ada dalam saklar primer.
Cara memperbaikinya:
Jika Saklar primer tadi telah rusak, lakukan penggantian saklar utama supaya listrik menurut genset dapat terhubung dan mengalir ke instalasi listrik.
Pastikan jua kondisi kabel-kabel pada keadaan cantik, dan terhubung dengan baik.
Namun apabila dalam saklar utama nir ada tegangan listrik sama sekali, baik pada terminal input juga outputnya, maka lakukan inspeksi penyebab berikutnya.
  • Dioda (Rotating Rectifier)
Penyebab Genset nir keluar tegangan listrik selanjutnya merupakan Diode penyearah (Rotating Rectifier).
Lakukan inspeksi dalam keadaan Genset nir beroperasi.
Periksa serta pastikan kabel-kabel pada diode tadi pada keadaan rupawan dan terhubung dengan baik.
Kemungkinan diode terdapat yang rusak atau jebol, periksa diode yg terdapat dalam rotating rectifier.
Cara memperbaikinya:
Buka satu persatu diode tadi, lalu ukur diode menggunakan menggunakan Ohmmeter atau multitester buat mengukur tahanan (Ohm).

Jika dioda ada yang rusak atau jebol, lakukan penggantian dioda, serta pastikan tipe diode yg diganti harus sama dengan tipe dioda yang rusak.
Ingat kata KNAP (Katoda Negatif, Anoda Positif).
Setelah Dioda sudah dipastikan rupawan dan terpasang dengan benar, maka nyalakan genset lalu ukur pulang tegangan dari genset tadi.
Jika tegangan genset sudah keluar hingga ke instalasi listrik, maka kasus sudah dapat diatasi, tetapi jika Genset nir keluar juga tegangannya, lanjut ke langkah berikutnya.
  • AVR Genset
Penyebab genset tidak keluar tegangan berikutnya adalah kerusakan dalam AVR genset.
Fungsi AVR pada Genset
Lakukan inspeksi dalam keadaan Genset nir beroperasi.
Pada AVR, terdapat pengaman saat terjadi Over current berdasarkan Exciter, Pengaman ini akan terputus waktu terjadi arus lebih buat mengamankan AVR berdasarkan kerusakan yang lebih fatal.
Periksa pengaman, Sistem pengaman pada AVR dapat berupa Sekring, MCB, atau jenis pemutus otomatis lainnya.
Cara memperbaikinya:
Lakukan perbaikan atau penggantian bila pengaman ini rusak atau putus, atau reset pengaman agar terhubung balik (buat tipe otomatis).
Terminal buat pengaman Exciter pada AVR umumnya mempunyai simbol K1 & K2.
Jika pengaman pada AVR sudah dipastikan terhubung dengan baik, maka kemungkinan penyebab lainnya merupakan AVR tadi rusak atau Gulungan Exciter nir keluar tegangan.
Untuk memastikan AVR tersebut masih berfungsi atau sudah rusak, bisa diketahui dengan cara:
Cara menguji AVR Genset
Operasikan genset pada keadaan putaran normal (1500 rpm). Lalu ukur tegangan menurut exciter pada terminal X, XX di AVR, terminal X buat positif serta XX buat negatif.
Lakukan pengukuran dengan memakai Voltmeter DC, atau multitester buat Volt DC.
Tegangan dalam terminal exciter umumnya berkisar antara 13VDC - 60VDC.
Jika nir terdapat tegangan yg keluar menurut terminal X, XX maka kemungkinan AVR tersebut telah rusak.
Namun jika terdapat tegangan 13VDC - 60VDC yang keluar berdasarkan teminal X, XX menuju exciter, berarti AVR masih bagus, maka lanjut pada penyebab berikutnya.
Pengaturan dalam AVR
  • Gulungan exciter stator.
Genset nir keluar tegangan, dapat disebabkan karena gulungan Exciter ini telah rusak, bocor atau terbakar.
Periksa gulungan exciter dengan melakukan pengukuran nilai tahanan, dengan menggunakan ohmmeter atau multitester ohm.
Cara memperbaikinya:
  • Periksa tahanan isolasi
Periksa kebocoran isolasi kabel gulungan, lepaskan masing-masing kabel menurut terminalnya, kemudian ukur satu persatu tahanan isolasi kabel tadi, Tahanan isolasi yg baik adalah minimal 3Megaohm.
Jika kurang menurut 3 megaohm maka kemungkinan gulungan exciter lembab, dapat dicoba dengan memanasi gulungan untuk mengeringkan gulungan, jika gulungan sudah nir lembab namun tahanan isolasinya masih rendah berarti gulungan exciter sudah rusak, bocor atau terbakar, maka perlu dilakukan penggantian gulungan exciter atau rewinding.
Mengukur tahanan Isolasi Kabel
  • Periksa tahanan Gulungan
Selanjutnya, tahanan isolasi gulungan exciter harus dipastikan cantik, ukur tahanan antar gulungan.
Dengan cara ukur tahanan antara kabel menggunakan kabel, dengan memakai ohm meter atau multitester satuan 1 ohm.
Jika output pengukuran didapat bahwa tahanan antara kabel menggunakan kabel telah short, berarti gulungan sudah rusak serta wajib dilakukan penggantian atau rewinding gulungan exciter.
Namun bila sehabis dilakukan pengukuran, didapat output bahwa gulungan Exciter dalam keadaan mengagumkan, maka penyebab lainnya adalah kerusakan dalam gulungan primer rotor atau stator.
Kerusakan Gulungan primer bisa diketahui menggunakan cara melakukan pengukuran tahanan isolasi, serta tahanan gulungan.
Jika Gulungan sudah rusak, bocor maka wajib dilakukan rewinding terhadap gulungan utama tadi.
  • Kabel putus atau Bocor
Kabel keluaran menurut Genset menuju instalasi listrik jua bisa menjadi penyebab genset tidak terdapat tegangan.
Pastikan kondisi seluruh Kabel dalam keadaan cantik, pastikan tidak ada yg rusak, terkelupas, bocor, terputus.
Ukur tahanan isolasi kabel secara terencana (1 tahun sekali), untuk memastikan kabel pada keadaan rupawan serta tidak bocor.
Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI
dikutip berdasarkan banyak sekali asal

PENYEBAB TEGANGAN GENSET TIDAK STABIL DAN SOLUSINYA

Beberapa faktor yang menyebabkan tegangan atau Voltase Genset naik-turun atau tidak stabil, serta cara perbaikannya.
Kenapa Genset tegangannya naik-turun atau tidak stabil?
Apa yg menyebabkan tegangan genset naik-turun?
Voltase genset naik-turun atau nir stabil, bagaimana memperbaikinya?
Genset merupakan suatu mesin yg dapat membentuk Tegangan atau Voltase, menggunakan akbar tegangan yang tetap atau Stabil.
Tegangan atau Voltase yg didapatkan Genset biasanya adalah 220 Volt (Fase menggunakan Netral) dan 380 Volt (antara fase dengan fase) untuk genset AC tiga fase.
Berbagai perkara atau kerusakan yg mungkin terjadi dalam genset, Seperti:
Tegangan genset nir keluar dan Tegangan atau Voltase yang dihasilkan Genset naik-turun atau tidak stabil.
Penyebab Tegangan genset nir keluar dan perbaikannya
Jika tegangan atau Voltase yg dimuntahkan Genset naik-turun atau nir stabil, bisa mengakibatkan kerusakan pada peralatan listrik.
Oleh karenanya, perlu segera dilakukan perbaikan jika tegangan genset nir stabil atau naik turun.
Agar bisa merogoh tindakan perbaikan yg tepat, terlebih dahulu kita wajib memastikan apa yg mengakibatkan tegangan genset tersebut naik-turun atau tidak stabil.

Penyebab Tegangan Genset nir Stabil

Berikut beberapa hal yg dapat mengakibatkan tegangan genset nir stabil atau naik-turun.
Faktor penyebab tegangan genset nir stabil bisa dibagi sebagai 2 faktor primer, apakah penyebabnya berdasarkan mesin yang bermasalah atau dari Generator pembangkit listriknya.
Masalah dalam Mesin Genset
Masalah pada mesin yg dapat menyebabkan tegangan tidak stabil, antara lain:
  • Putaran mesin Genset nir stabil.
Coba perhatikan bunyi mesin saat dioperasikan, apakah suaranya normal atau bunyi mesinnya pula naik-turun.
Jika suara mesin genset tidak normal, berarti kecepatan putaran mesin tadi juga tidak stabil.
Pastikan putaran mesin pada keadaan normal dalam putaran 1500 rpm.
Jika kecepatan putaran mesin genset nir normal, terkadang melebihi 1500 rpm atau kurang dari 1500 rpm. Inilah yang menyebabkan tegangan genset pula sebagai tidak stabil atau naik-turun.
Penyebab putaran mesin tidak stabil
Bahan bakarnya kotor, kurang, nir lancar atau tersumbat.
  • Periksa dan pastikan bahan bakar mesin genset tersebut pada keadaan bersih
  • Bersihkan saringan bahan bakar
  • Pastikan Volume bahan bakarnya tidak kurang (normal)
  • Pastikan saluran bahan bakar ke mesin genset selalu lancar, tidak tersumbat atau terjepit.

Jika bahan bakar mesin genset sudah dipastikan dalam keadaan mengagumkan, namun putaran mesin genset masih tidak normal, selanjutnya Pastikan pengatur bahan bakar berfungsi secara otomatis.
Masuknya bahan bakar ke Mesin genset diatur secara otomatis sang suatu indera yang biasa dianggap menggunakan Governor.
Masalah dalam Governor Genset
Governor bekerja menurut putaran mesin genset, bila putaran mesin kurang maka Governor akan membuka supaya bahan bakar yang masuk lebih poly, bila putaran sudah melebihi putaran normal mesin, maka Governor akan memperkecil bahan bakar yang masuk ke genset.
Prinsip kerja Governor, MPU, serta Actuator dalam mesin Genset
Governor rusak jua dapat menyebabkan putaran mesin tidak normal, dan menyebabkan tegangan genset nir stabil atau naik turun.
Periksa fungsi Governor, MPU dan Actuator valve yang terdapat dalam mesin genset tersebut, pastikan semuanya pada keadaan mengagumkan serta berfungsi secara otomatis buat mengatur putaran mesin tetap stabil.
Masalah pada Generator
Jika putaran mesin pada keadaan normal, berarti penyebab tegangan genset tidak stabil atau naik-turun ada pada Generatornya atau masalah ada dalam sistem kelistrikannya.
Kabel keluaran Genset
Periksa kabel keluaran genset, pastikan dalam keadaan bagus, nir terkelupas atau bocor.
Ukur tahanan isolasi kabel tersebut, pastikan nilai tahanan isolasinya masih dalam keadaan bagus, Kabel yg rusak atau bocor bisa mengakibatkan hubungan singkat serta terganggunya tegangan listrik.
Tegangan genset naik turun atau nir stabil jua dapat ditimbulkan karena kabel yg telah rusak atau bocor.
Sambungan serta terminal Kabel
Periksa setiap terminal kabel atau sambungan-sambungan kabel, baik sambungan atau terminal kabel yg terdapat pada mesin genset, kabel-kabel Governor, Kabel keluaran genset, terminal kabel dalam AVR, Sambungan gulungan pada pada generator dan lainnya.
Pastikan seluruh sambungan atau terminal kabel, baik dalam mesin maupun pada Generator telah terpasang dengan baik dan tidak ada yang terlepas, putus atau longgar.
Sambungan atau terminal kabel yg longgar juga bisa menyebabkan tegangan listrik menurut genset tadi tidak stabil.
Masalah pada AVR Genset
Jika seluruh hal tadi diatas telah dipastikan pada keadaan mengagumkan, penyebab tegangan genset tidak stabil atau naik-turun merupakan pada AVR genset tadi.
Seperti kita ketahui AVR dalam Genset tadi berfungsi buat mengatur tegangan genset supaya selalu stabil. Mengenal AVR dalam generator serta fungsinya
Penyebab tegangan genset nir stabil bisa disebabkan karena AVR tersebut sudah rusak, atau mungkin perlu dilakukan pengaturan tegangan supaya stabil serta nir naik-turun.Melakukan Pengaturan AVR
Jika pengaturan dalam AVR telah dilakukan menggunakan benar, tetapi tegangan masih nir stabil, maka perlu dilakukan penggantian AVR.
Semoga berguna!
CARA FLEXI
dikutip menurut aneka macam asal

PENYEBAB TEGANGAN GENSET TIDAK STABIL DAN SOLUSINYA

Beberapa faktor yang menyebabkan tegangan atau Voltase Genset naik-turun atau nir stabil, dan cara perbaikannya.
Kenapa Genset tegangannya naik-turun atau tidak stabil?
Apa yang menyebabkan tegangan genset naik-turun?
Voltase genset naik-turun atau nir stabil, bagaimana memperbaikinya?
Genset merupakan suatu mesin yang bisa membentuk Tegangan atau Voltase, menggunakan besar tegangan yang permanen atau Stabil.
Tegangan atau Voltase yang didapatkan Genset biasanya merupakan 220 Volt (Fase dengan Netral) dan 380 Volt (antara fase dengan fase) buat genset AC tiga fase.
Berbagai perkara atau kerusakan yang mungkin terjadi dalam genset, Seperti:
Tegangan genset nir keluar serta Tegangan atau Voltase yang dihasilkan Genset naik-turun atau nir stabil.
Penyebab Tegangan genset nir keluar dan perbaikannya
Jika tegangan atau Voltase yg dimuntahkan Genset naik-turun atau nir stabil, dapat mengakibatkan kerusakan pada alat-alat listrik.
Oleh karenanya, perlu segera dilakukan pemugaran apabila tegangan genset nir stabil atau naik turun.
Agar dapat merogoh tindakan perbaikan yang tepat, terlebih dahulu kita wajib memastikan apa yg mengakibatkan tegangan genset tersebut naik-turun atau nir stabil.

Penyebab Tegangan Genset nir Stabil

Berikut beberapa hal yg bisa menyebabkan tegangan genset tidak stabil atau naik-turun.
Faktor penyebab tegangan genset tidak stabil dapat dibagi sebagai dua faktor utama, apakah penyebabnya menurut mesin yg bermasalah atau dari Generator pembangkit listriknya.
Masalah dalam Mesin Genset
Masalah pada mesin yang dapat mengakibatkan tegangan tidak stabil, diantaranya:
  • Putaran mesin Genset nir stabil.
Coba perhatikan suara mesin waktu dioperasikan, apakah suaranya normal atau suara mesinnya pula naik-turun.
Jika bunyi mesin genset tidak normal, berarti kecepatan putaran mesin tersebut jua nir stabil.
Pastikan putaran mesin pada keadaan normal dalam putaran 1500 rpm.
Jika kecepatan putaran mesin genset nir normal, terkadang melebihi 1500 rpm atau kurang berdasarkan 1500 rpm. Inilah yg mengakibatkan tegangan genset juga menjadi nir stabil atau naik-turun.
Penyebab putaran mesin tidak stabil
Bahan bakarnya kotor, kurang, tidak lancar atau tersumbat.
  • Periksa serta pastikan bahan bakar mesin genset tadi pada keadaan bersih
  • Bersihkan saringan bahan bakar
  • Pastikan Volume bahan bakarnya nir kurang (normal)
  • Pastikan saluran bahan bakar ke mesin genset selalu lancar, tidak tersumbat atau terjepit.

Jika bahan bakar mesin genset telah dipastikan pada keadaan bagus, tetapi putaran mesin genset masih tidak normal, selanjutnya Pastikan pengatur bahan bakar berfungsi secara otomatis.
Masuknya bahan bakar ke Mesin genset diatur secara otomatis oleh suatu indera yg biasa diklaim menggunakan Governor.
Masalah dalam Governor Genset
Governor bekerja dari putaran mesin genset, jika putaran mesin kurang maka Governor akan membuka agar bahan bakar yg masuk lebih banyak, bila putaran telah melebihi putaran normal mesin, maka Governor akan memperkecil bahan bakar yg masuk ke genset.
Prinsip kerja Governor, MPU, dan Actuator dalam mesin Genset
Governor rusak juga bisa mengakibatkan putaran mesin nir normal, serta menyebabkan tegangan genset tidak stabil atau naik turun.
Periksa fungsi Governor, MPU serta Actuator valve yg terdapat dalam mesin genset tadi, pastikan semuanya dalam keadaan mengagumkan dan berfungsi secara otomatis buat mengatur putaran mesin tetap stabil.
Masalah dalam Generator
Jika putaran mesin pada keadaan normal, berarti penyebab tegangan genset tidak stabil atau naik-turun terdapat dalam Generatornya atau perkara ada dalam sistem kelistrikannya.
Kabel keluaran Genset
Periksa kabel keluaran genset, pastikan pada keadaan rupawan, nir terkelupas atau bocor.
Ukur tahanan isolasi kabel tadi, pastikan nilai tahanan isolasinya masih pada keadaan indah, Kabel yg rusak atau bocor bisa mengakibatkan interaksi singkat serta terganggunya tegangan listrik.
Tegangan genset naik turun atau nir stabil pula dapat ditimbulkan karena kabel yang sudah rusak atau bocor.
Sambungan serta terminal Kabel
Periksa setiap terminal kabel atau sambungan-sambungan kabel, baik sambungan atau terminal kabel yg ada pada mesin genset, kabel-kabel Governor, Kabel keluaran genset, terminal kabel dalam AVR, Sambungan gulungan pada pada generator dan lainnya.
Pastikan seluruh sambungan atau terminal kabel, baik dalam mesin juga dalam Generator telah terpasang menggunakan baik serta nir terdapat yg terlepas, putus atau longgar.
Sambungan atau terminal kabel yang longgar jua bisa menyebabkan tegangan listrik menurut genset tersebut nir stabil.
Masalah pada AVR Genset
Jika semua hal tadi diatas sudah dipastikan dalam keadaan rupawan, penyebab tegangan genset nir stabil atau naik-turun adalah dalam AVR genset tersebut.
Seperti kita ketahui AVR dalam Genset tersebut berfungsi buat mengatur tegangan genset agar selalu stabil. Mengenal AVR pada generator dan fungsinya
Penyebab tegangan genset tidak stabil dapat disebabkan lantaran AVR tadi sudah rusak, atau mungkin perlu dilakukan pengaturan tegangan supaya stabil serta nir naik-turun.Melakukan Pengaturan AVR
Jika pengaturan pada AVR sudah dilakukan dengan sahih, namun tegangan masih nir stabil, maka perlu dilakukan penggantian AVR.
Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI
dikutip berdasarkan berbagai asal

MENGENAL WIRING DIAGRAM AVR GENERATOR AC 3 PHASE DAN FUNGSINYA

Penjelasan mengenai Wiring AVR generator AC 3 fase.
Bagi anda yang memiliki aktifitas di bidang listrik serta pembangkit listrik, khususnya Listrik Arus bolak-pulang dengan 3 fase, tentunya mengenal suatu bagian krusial yang masih ada pada sebuah Generator, yaitu perangkat AVR.

Diagram AVR

AVR adalah kepanjangan menurut Automatic Voltage Regulator, atau Pengatur Tegangan secara otomatis.
AVR secara umum berfungsi sebagai pengatur tegangan secara otomatis supaya tetap stabil sinkron menggunakan akbar Tegangan yang diperlukan.
Baca jua: Penyebab tegangan genset nir stabil serta cara memperbaikinya
Pada setiap pembangkit listrik khususnya listrik arus bolak-pulang 3 fase, pastinya dilengkapi menggunakan AVR menjadi alat untuk mengatur tegangan supaya tetap stabil.
Baca jua: Beberapa Penyebab Kerusakan pada AVR, dan cara mencegahnya
Namun, selain untuk mengatur tegangan keluaran (Output Voltage) yang dihasilkan Genset, AVR dalam Genset pula mempunyai beberapa fungsi lain.
Fungsi AVR pada Generator.
AVR yang digunakan dalam Genset (Generator) sangat beraneka ragam, dengan banyak sekali macam merek, model, Tipe serta berukuran, serta masing-masing AVR tadi tentunya masih ada beberapa perbedaan, baik dari sisi kualitas, harga, keunggulan, cara pemasangan, wiring, serta fitur-fitur tambahan lainnya.
Sehingga, waktu kita ingin membarui AVR Genset menggunakan AVR yg baru, pastikan terlebih dahulu Tipe AVR tersebut apakah sesuai menggunakan spesifikasi berdasarkan Generator itu sendiri, atau buat lebih mudahnya Gantilah AVR dengan merek serta contoh yg sama dengan AVR sebelumnya.
Secara generik jenis AVR dapat dibagi sebagai 2 jenis, sesuai dengan Tipe Generator:
  1. AVR untuk Genset menggunakan sistem eksitasi SELF-EXCITED GENERATORS
  2. AVR untuk Genset menggunakan sistem eksitasi PMG- EXCITED GENERATORS

Beberapa contoh Merek dan Tipe AVR yang biasa dipakai pada Generator AC tiga fase, antara lain:
  • AVR Stamford tipe MX-321
  • AVR Stamford tipe MX-341
  • AVR Leroy Somer R-449
  • AVR Bestron BESTRON AVR type: VS420-7A-S1A2
  • AVR Marelli
  • AVR Marcon
  • AVR AVK MA-330
  • AVR SX440
  • AVR Universal
  • AVR ABB
  • Dan lainnya

Dan perlu diperhatikan, bahwa masing-masing AVR mungkin memiliki rangkaian atau Wiring cara pemasangan yg bhineka.
Untuk lebih memudahkan pemahaman mengenai AVR dan fungsinya, perlu jua kita mengetahui bagaimana Prinsip kerja Generator pembangkit listrik.
Pada kesempatan kali ini kita akan coba mengembangkan mengenai rangkaian atau wiring buat AVR secara umum.
Pemasangan AVR dalam sebuah Generator terdiri dari beberapa bagian-bagian yg wajib disambungkan dengan kabel-kabel sinkron menggunakan wiring atau rangkaian AVR tersebut.
Kabel-kabel yang tersambung dalam terminal AVR memiliki fungsi serta kegunaannya masing-masing, dan pada biasanya kabel-kabel pada AVR tadi diberi kode atau simbol huruf maupun Angka buat memudahkan pemasangan kabel dalam terminal AVR.
Agar AVR dapat berfungsi buat menstabilkan tegangan yg dihasilkan suatu Generator, tentunya memerlukan beberapa bagian yg harus dihubungkan ke AVR tadi.
Secara generik AVR terdiri berdasarkan dua bagian utama, yaitu:
Terminal Input AVR
Input atau nilai masukan yang terhubung ke AVR memiliki fungsi, yaitu:
  • Sebagai Supplai tegangan (Input Voltage) AVR
  • Sebagai sensing (nilai pembanding)
  • Sebagai Kontrol (Parameter, Adjustment)

Terminal Output AVR
Output atau nilai keluaran menurut AVR mempunyai fungsi, yaitu:
  • Sebagai perintah (Command)
  • Sebagai Kontrol (Parameter, Pengaman)

Diagram AVR Generator AC 3 Phase:

Input dan Output AVR, terdiri dari beberapa bagian dan fungsi yg dihubungkan berdasarkan Generator ke AVR, juga berdasarkan AVR ke Generator atau ke Panel kontrol.
Sebenarnya, masing-masing AVR mungkin mempunyai perbedaan dicermati menurut Diagram wiring, rangkaian serta cara pemasangannya, namun secara generik bagian-bagian berdasarkan AVR tadi mempunyai kesamaan fungsi.
Oleh karena itu, untuk dapat mengetahui rangkaian atau wiring sebuah AVR Generator, terdapat baiknya kita mengenal terlebih dahulu fungsi-fungsi menurut terminal atau Kabel yg masih ada dalam sebuah AVR.

Contoh Wiring AVR Self-Excited Generators:

Contoh Wiring Diagram AVR PMG-Excited Generators:

Dari 2 gambar model Wiring diagram AVR diatas, masih ada perbedaan dalam terminal buat PMG.
Pada AVR pertama adalah AVR Universal nir tersedia terminal buat PMG, sedangkan AVR kedua terdapat terminal buat PMG (Terminal dengan kode X2, X1, Z2), pada beberapa tipe AVR lainnya terminal PMG menggunakan kode P2,P3,P4.
Berikut beberapa bagian yang biasanya masih ada dalam wiring atau rangkaian Terminal kabel sebuah AVR generator AC 3 fase.
Terminal Input pada AVR
Supplai Tegangan berdasarkan Gulungan Utama (Main Field), berfungsi sebagai asal tegangan sekaligus buat sensing (Pembanding).
  • Sensing (Input Voltage)
Terminal kabel pada AVR yang berfungsi menjadi Supplai tegangan (Input Power) atau Sensing, umumnya dipasang dalam:
  • Terminal L1 & L2
  • Terminal N & Ph
  • Terminal P2 & P3 (AVR SX-440)
  • Terminal 6,7 & 8
  • Terminal S1 & S2 (AVR ABB tipe EA63-lima)
  • Terminal 0V & 110V, 220V, 380V
  • Terminal 1,dua,3

  • Terminal PMG
Terminal yg juga dipakai buat asal tegangan, khusus buat Generator yang dilengkapi dengan PMG, umumnya masih ada pada terminal P2,P3,P4 atau X2,X1,Z2 atau P1,P2.
Tegangan yg didapatkan PMG biasanya berkisar antara 150Vac - 220Vac.
Penjelasan tentang PMG serta fungsinya
Terminal Output dalam AVR
Terminal Output dalam AVR, umumnya terletak dalam:
  • Terminal X, XX
  • Terminal X+, X-
  • Terminal E+, E-
  • Terminal F1,F2
  • Terminal F+,F-

Output pada AVR, merupakan suatu nilai tegangan yg dialirkan menuju gulungan Exciter Stator.
Besar tegangan Output AVR ke Exciter Stator umumnya berkisar antara 13Vdc - 60Vdc.
Besar tegangan yg dialirkan ke Exciter tergantung dari seberapa besar tegangan (Sensing) yg diterima AVR berdasarkan tegangan Generator.
Semakin akbar tegangan Sensing, AVR akan secara otomatis menurunkan akbar tegangan yang menuju Exciter, sebaliknya apabila Tegangan Sensing turun maka AVR akan menambah besar tegangan Output yang menuju ke Exciter.
Dengan prinsip kerja inilah, AVR secara otomatis menjaga Tegangan keluaran (Output Voltage) dari Generator agar tetap Konstan atau Stabil.
Jika AVR tidak mengalirkan Tegangan ke Gulungan Exciter, tentunya Generator tidak akan mengeluarkan Tegangan.
Baca jua: Penyebab Tegangan Genset tidak keluar serta perbaikannya
Terminal inilah yang biasa diberikan tegangan pembangkit dari Batere 12Vdc ketika Generator tidak keluar Tegangan, buat menaruh Tegangan ke Exciter, umumnya peristiwa ini waktu Gulungan Exciter baru dilakukan Rewinding, atau Generator telah sangat lama tidak beroperasi, sehingga perlu tegangan eksternal, namun bila Generator dilengkapi dengan PMG hal tersebut nir perlu dilakukan.
Terminal Pengaturan Tegangan (Voltage Adjustment)
Pada AVR terdapat terminal yang dapat digunakan buat penambahan Potensio (Trimmer), terminal ini umumnya diberi kode:
  • Terminal 1, 2

Jika tidak memerlukan pengaturan tegangan eksternal, terminal ini harus dijumper (Dihubungkan).
Biasanya buat Genset yg dioperasikan secara Paralel (Sinkron), perlu dipasang pengatur Voltase di Panel kontrol buat memudahkan proses sinkron atau paralel.
Penjelasan mengenai Cara paralel Genset
Terminal Droop kit CT
Pada AVR yg digunakan buat Generator yg dioperasikan secara Paralel (Synchronous Generator), maka AVR perlu dihubungkan ke CT (Current Transformer) buat sensor perubahan Arus/Beban. (Khusus buat Generator yg beroperasi secara Paralel, tetapi jika Genset beroperasi single, terminal ini perlu dijumper).
Terminal CT Droop kit pada AVR umumnya dihubungkan dalam:
  • Terminal S1, S2
  • Terminal A1, A2
  • Terminal K, L

Terminal Pengaman Over Current
Pada AVR umumnya terdapat terminal yg dihubungkan ke pengaman arus lebih seperti MCB, Sekring, atau Pemutus otomatis.
Terminal ini berfungsi untuk menjaga supaya waktu terjadi Arus lebih dalam Exciter, maka pengaman akan tetapkan rangkaian, sehingga bisa mengamankan AVR serta Generator.
Pengaman Arus lebih pada AVR, biasanya dipasang dalam:
  • Terminal K1, K2

Catatan:
  • Data terminal AVR diatas merupakan gambaran secara umum, sanggup saja masih ada perbedaan Terminal pada AVR menggunakan Merek atau Tipe yang tidak sinkron.
  • Pada setiap AVR Genset, mempunyai beberapa disparitas sesuai dengan wiring atau rangkaian menurut pabrikan.
  • Tentunya perlu kita pastikan setiap AVR disesuaikan dengan Wiring dari kitab petunjuk yg tersedia.

Semoga Bermanfaat!
CARA FLEXI
dikutip menurut berbagai asal

MENGENAL WIRING DIAGRAM AVR GENERATOR AC 3 PHASE DAN FUNGSINYA

Penjelasan mengenai Wiring AVR generator AC tiga fase.
Bagi anda yang mempunyai aktifitas di bidang listrik dan pembangkit listrik, khususnya Listrik Arus bolak-balik dengan tiga fase, tentunya mengenal suatu bagian penting yg masih ada pada sebuah Generator, yaitu perangkat AVR.

Diagram AVR

AVR adalah kepanjangan menurut Automatic Voltage Regulator, atau Pengatur Tegangan secara otomatis.
AVR secara generik berfungsi sebagai pengatur tegangan secara otomatis agar permanen stabil sinkron dengan akbar Tegangan yg dibutuhkan.
Baca pula: Penyebab tegangan genset tidak stabil dan cara memperbaikinya
Pada setiap pembangkit listrik khususnya listrik arus bolak-pulang 3 fase, pastinya dilengkapi menggunakan AVR menjadi indera buat mengatur tegangan agar permanen stabil.
Baca pula: Beberapa Penyebab Kerusakan pada AVR, dan cara mencegahnya
Namun, selain buat mengatur tegangan keluaran (Output Voltage) yg dihasilkan Genset, AVR dalam Genset juga memiliki beberapa fungsi lain.
Fungsi AVR pada Generator.
AVR yang dipakai pada Genset (Generator) sangat beraneka ragam, dengan aneka macam macam merek, contoh, Tipe dan ukuran, serta masing-masing AVR tadi tentunya masih ada beberapa perbedaan, baik menurut sisi kualitas, harga, keunggulan, cara pemasangan, wiring, serta fitur-fitur tambahan lainnya.
Sehingga, ketika kita ingin mengganti AVR Genset menggunakan AVR yang baru, pastikan terlebih dahulu Tipe AVR tadi apakah sinkron dengan spesifikasi dari Generator itu sendiri, atau buat lebih mudahnya Gantilah AVR dengan merek dan model yg sama dengan AVR sebelumnya.
Secara umum jenis AVR bisa dibagi menjadi dua jenis, sesuai menggunakan Tipe Generator:
  1. AVR buat Genset dengan sistem eksitasi SELF-EXCITED GENERATORS
  2. AVR buat Genset dengan sistem eksitasi PMG- EXCITED GENERATORS

Beberapa contoh Merek serta Tipe AVR yg biasa dipakai dalam Generator AC tiga fase, antara lain:
  • AVR Stamford tipe MX-321
  • AVR Stamford tipe MX-341
  • AVR Leroy Somer R-449
  • AVR Bestron BESTRON AVR type: VS420-7A-S1A2
  • AVR Marelli
  • AVR Marcon
  • AVR AVK MA-330
  • AVR SX440
  • AVR Universal
  • AVR ABB
  • Dan lainnya

Dan perlu diperhatikan, bahwa masing-masing AVR mungkin memiliki rangkaian atau Wiring cara pemasangan yang bhineka.
Untuk lebih memudahkan pemahaman mengenai AVR serta fungsinya, perlu juga kita mengetahui bagaimana Prinsip kerja Generator pembangkit listrik.
Pada kesempatan kali ini kita akan coba membuatkan tentang rangkaian atau wiring untuk AVR secara umum.
Pemasangan AVR dalam sebuah Generator terdiri berdasarkan beberapa bagian-bagian yg wajib disambungkan dengan kabel-kabel sinkron dengan wiring atau rangkaian AVR tersebut.
Kabel-kabel yang tersambung dalam terminal AVR mempunyai fungsi serta fungsinya masing-masing, serta dalam umumnya kabel-kabel dalam AVR tersebut diberi kode atau simbol alfabet maupun Angka buat memudahkan pemasangan kabel pada terminal AVR.
Agar AVR bisa berfungsi buat menstabilkan tegangan yg dihasilkan suatu Generator, tentunya memerlukan beberapa bagian yg wajib dihubungkan ke AVR tersebut.
Secara generik AVR terdiri menurut dua bagian utama, yaitu:
Terminal Input AVR
Input atau nilai masukan yg terhubung ke AVR mempunyai fungsi, yaitu:
  • Sebagai Supplai tegangan (Input Voltage) AVR
  • Sebagai sensing (nilai pembanding)
  • Sebagai Kontrol (Parameter, Adjustment)

Terminal Output AVR
Output atau nilai keluaran berdasarkan AVR mempunyai fungsi, yaitu:
  • Sebagai perintah (Command)
  • Sebagai Kontrol (Parameter, Pengaman)

Diagram AVR Generator AC 3 Phase:

Input serta Output AVR, terdiri berdasarkan beberapa bagian serta fungsi yang dihubungkan menurut Generator ke AVR, juga berdasarkan AVR ke Generator atau ke Panel kontrol.
Sebenarnya, masing-masing AVR mungkin mempunyai perbedaan ditinjau dari Diagram wiring, rangkaian dan cara pemasangannya, namun secara generik bagian-bagian dari AVR tadi memiliki kesamaan fungsi.
Oleh karena itu, buat bisa mengetahui rangkaian atau wiring sebuah AVR Generator, terdapat baiknya kita mengenal terlebih dahulu fungsi-fungsi menurut terminal atau Kabel yang terdapat dalam sebuah AVR.

Contoh Wiring AVR Self-Excited Generators:

Contoh Wiring Diagram AVR PMG-Excited Generators:

Dari dua gambar model Wiring diagram AVR diatas, masih ada perbedaan dalam terminal buat PMG.
Pada AVR pertama merupakan AVR Universal nir tersedia terminal untuk PMG, sedangkan AVR ke 2 terdapat terminal buat PMG (Terminal dengan kode X2, X1, Z2), dalam beberapa tipe AVR lainnya terminal PMG menggunakan kode P2,P3,P4.
Berikut beberapa bagian yang umumnya terdapat dalam wiring atau rangkaian Terminal kabel sebuah AVR generator AC 3 fase.
Terminal Input pada AVR
Supplai Tegangan dari Gulungan Utama (Main Field), berfungsi menjadi asal tegangan sekaligus buat sensing (Pembanding).
  • Sensing (Input Voltage)
Terminal kabel dalam AVR yang berfungsi sebagai Supplai tegangan (Input Power) atau Sensing, umumnya dipasang pada:
  • Terminal L1 & L2
  • Terminal N & Ph
  • Terminal P2 & P3 (AVR SX-440)
  • Terminal 6,7 & 8
  • Terminal S1 & S2 (AVR ABB tipe EA63-5)
  • Terminal 0V & 110V, 220V, 380V
  • Terminal 1,2,3

  • Terminal PMG
Terminal yg jua dipakai buat asal tegangan, khusus buat Generator yang dilengkapi dengan PMG, umumnya masih ada dalam terminal P2,P3,P4 atau X2,X1,Z2 atau P1,P2.
Tegangan yg dihasilkan PMG umumnya berkisar antara 150Vac - 220Vac.
Penjelasan tentang PMG serta fungsinya
Terminal Output pada AVR
Terminal Output dalam AVR, biasanya terletak dalam:
  • Terminal X, XX
  • Terminal X+, X-
  • Terminal E+, E-
  • Terminal F1,F2
  • Terminal F+,F-

Output pada AVR, adalah suatu nilai tegangan yg dialirkan menuju gulungan Exciter Stator.
Besar tegangan Output AVR ke Exciter Stator umumnya berkisar antara 13Vdc - 60Vdc.
Besar tegangan yg dialirkan ke Exciter tergantung dari seberapa besar tegangan (Sensing) yang diterima AVR menurut tegangan Generator.
Semakin akbar tegangan Sensing, AVR akan secara otomatis menurunkan akbar tegangan yang menuju Exciter, kebalikannya jika Tegangan Sensing turun maka AVR akan menambah besar tegangan Output yg menuju ke Exciter.
Dengan prinsip kerja inilah, AVR secara otomatis menjaga Tegangan keluaran (Output Voltage) dari Generator agar permanen Konstan atau Stabil.
Jika AVR nir mengalirkan Tegangan ke Gulungan Exciter, tentunya Generator nir akan mengeluarkan Tegangan.
Baca pula: Penyebab Tegangan Genset nir keluar serta perbaikannya
Terminal inilah yang biasa diberikan tegangan pembangkit menurut Batere 12Vdc ketika Generator tidak keluar Tegangan, untuk memberikan Tegangan ke Exciter, umumnya insiden ini ketika Gulungan Exciter baru dilakukan Rewinding, atau Generator sudah sangat lama tidak beroperasi, sehingga perlu tegangan eksternal, tetapi apabila Generator dilengkapi menggunakan PMG hal tersebut tidak perlu dilakukan.
Terminal Pengaturan Tegangan (Voltage Adjustment)
Pada AVR masih ada terminal yg dapat digunakan buat penambahan Potensio (Trimmer), terminal ini umumnya diberi kode:
  • Terminal 1, 2

Jika tidak memerlukan pengaturan tegangan eksternal, terminal ini wajib dijumper (Dihubungkan).
Biasanya buat Genset yg dioperasikan secara Paralel (Sinkron), perlu dipasang pengatur Voltase di Panel kontrol buat memudahkan proses sinkron atau paralel.
Penjelasan mengenai Cara paralel Genset
Terminal Droop kit CT
Pada AVR yang digunakan buat Generator yang dioperasikan secara Paralel (Synchronous Generator), maka AVR perlu dihubungkan ke CT (Current Transformer) untuk sensor perubahan Arus/Beban. (Khusus buat Generator yg beroperasi secara Paralel, namun bila Genset beroperasi single, terminal ini perlu dijumper).
Terminal CT Droop kit pada AVR umumnya dihubungkan pada:
  • Terminal S1, S2
  • Terminal A1, A2
  • Terminal K, L

Terminal Pengaman Over Current
Pada AVR umumnya terdapat terminal yg dihubungkan ke pengaman arus lebih seperti MCB, Sekring, atau Pemutus otomatis.
Terminal ini berfungsi buat menjaga supaya ketika terjadi Arus lebih pada Exciter, maka pengaman akan menetapkan rangkaian, sebagai akibatnya bisa mengamankan AVR dan Generator.
Pengaman Arus lebih pada AVR, umumnya dipasang pada:
  • Terminal K1, K2

Catatan:
  • Data terminal AVR diatas merupakan citra secara generik, sanggup saja terdapat perbedaan Terminal pada AVR dengan Merek atau Tipe yang berbeda.
  • Pada setiap AVR Genset, mempunyai beberapa disparitas sesuai dengan wiring atau rangkaian berdasarkan orisinil pabrik.
  • Tentunya perlu kita pastikan setiap AVR diubahsuaikan menggunakan Wiring menurut kitab petunjuk yang tersedia.

Semoga Bermanfaat!
CARA FLEXI
dikutip berdasarkan banyak sekali sumber