MENGENAL WIRING DIAGRAM AVR GENERATOR AC 3 PHASE DAN FUNGSINYA
Penjelasan mengenai Wiring AVR generator AC tiga fase.
Bagi anda yang mempunyai aktifitas di bidang listrik dan pembangkit listrik, khususnya Listrik Arus bolak-balik dengan tiga fase, tentunya mengenal suatu bagian penting yg masih ada pada sebuah Generator, yaitu perangkat AVR.
AVR secara generik berfungsi sebagai pengatur tegangan secara otomatis agar permanen stabil sinkron dengan akbar Tegangan yg dibutuhkan.
Baca pula: Penyebab tegangan genset tidak stabil dan cara memperbaikinya
Pada setiap pembangkit listrik khususnya listrik arus bolak-pulang 3 fase, pastinya dilengkapi menggunakan AVR menjadi indera buat mengatur tegangan agar permanen stabil.
Fungsi AVR pada Generator.
AVR yang dipakai pada Genset (Generator) sangat beraneka ragam, dengan aneka macam macam merek, contoh, Tipe dan ukuran, serta masing-masing AVR tadi tentunya masih ada beberapa perbedaan, baik menurut sisi kualitas, harga, keunggulan, cara pemasangan, wiring, serta fitur-fitur tambahan lainnya.
Sehingga, ketika kita ingin mengganti AVR Genset menggunakan AVR yang baru, pastikan terlebih dahulu Tipe AVR tadi apakah sinkron dengan spesifikasi dari Generator itu sendiri, atau buat lebih mudahnya Gantilah AVR dengan merek dan model yg sama dengan AVR sebelumnya.
Secara umum jenis AVR bisa dibagi menjadi dua jenis, sesuai menggunakan Tipe Generator:
Beberapa contoh Merek serta Tipe AVR yg biasa dipakai dalam Generator AC tiga fase, antara lain:
Dan perlu diperhatikan, bahwa masing-masing AVR mungkin memiliki rangkaian atau Wiring cara pemasangan yang bhineka.
Untuk lebih memudahkan pemahaman mengenai AVR serta fungsinya, perlu juga kita mengetahui bagaimana Prinsip kerja Generator pembangkit listrik.
Pada kesempatan kali ini kita akan coba membuatkan tentang rangkaian atau wiring untuk AVR secara umum.
Pemasangan AVR dalam sebuah Generator terdiri berdasarkan beberapa bagian-bagian yg wajib disambungkan dengan kabel-kabel sinkron dengan wiring atau rangkaian AVR tersebut.
Kabel-kabel yang tersambung dalam terminal AVR mempunyai fungsi serta fungsinya masing-masing, serta dalam umumnya kabel-kabel dalam AVR tersebut diberi kode atau simbol alfabet maupun Angka buat memudahkan pemasangan kabel pada terminal AVR.
Agar AVR bisa berfungsi buat menstabilkan tegangan yg dihasilkan suatu Generator, tentunya memerlukan beberapa bagian yg wajib dihubungkan ke AVR tersebut.
Secara generik AVR terdiri menurut dua bagian utama, yaitu:
Terminal Input AVR
Input atau nilai masukan yg terhubung ke AVR mempunyai fungsi, yaitu:
Terminal Output AVR
Output atau nilai keluaran berdasarkan AVR mempunyai fungsi, yaitu:
Diagram AVR Generator AC 3 Phase:
Input serta Output AVR, terdiri berdasarkan beberapa bagian serta fungsi yang dihubungkan menurut Generator ke AVR, juga berdasarkan AVR ke Generator atau ke Panel kontrol.
Sebenarnya, masing-masing AVR mungkin mempunyai perbedaan ditinjau dari Diagram wiring, rangkaian dan cara pemasangannya, namun secara generik bagian-bagian dari AVR tadi memiliki kesamaan fungsi.
Oleh karena itu, buat bisa mengetahui rangkaian atau wiring sebuah AVR Generator, terdapat baiknya kita mengenal terlebih dahulu fungsi-fungsi menurut terminal atau Kabel yang terdapat dalam sebuah AVR.
Contoh Wiring AVR Self-Excited Generators:
Contoh Wiring Diagram AVR PMG-Excited Generators:
Dari dua gambar model Wiring diagram AVR diatas, masih ada perbedaan dalam terminal buat PMG.
Pada AVR pertama merupakan AVR Universal nir tersedia terminal untuk PMG, sedangkan AVR ke 2 terdapat terminal buat PMG (Terminal dengan kode X2, X1, Z2), dalam beberapa tipe AVR lainnya terminal PMG menggunakan kode P2,P3,P4.
Berikut beberapa bagian yang umumnya terdapat dalam wiring atau rangkaian Terminal kabel sebuah AVR generator AC 3 fase.
Terminal Input pada AVR
Supplai Tegangan dari Gulungan Utama (Main Field), berfungsi menjadi asal tegangan sekaligus buat sensing (Pembanding).
Tegangan yg dihasilkan PMG umumnya berkisar antara 150Vac - 220Vac.
Penjelasan tentang PMG serta fungsinya
Terminal Output pada AVR
Terminal Output dalam AVR, biasanya terletak dalam:
Output pada AVR, adalah suatu nilai tegangan yg dialirkan menuju gulungan Exciter Stator.
Besar tegangan Output AVR ke Exciter Stator umumnya berkisar antara 13Vdc - 60Vdc.
Besar tegangan yg dialirkan ke Exciter tergantung dari seberapa besar tegangan (Sensing) yang diterima AVR menurut tegangan Generator.
Semakin akbar tegangan Sensing, AVR akan secara otomatis menurunkan akbar tegangan yang menuju Exciter, kebalikannya jika Tegangan Sensing turun maka AVR akan menambah besar tegangan Output yg menuju ke Exciter.
Dengan prinsip kerja inilah, AVR secara otomatis menjaga Tegangan keluaran (Output Voltage) dari Generator agar permanen Konstan atau Stabil.
Jika AVR nir mengalirkan Tegangan ke Gulungan Exciter, tentunya Generator nir akan mengeluarkan Tegangan.
Baca pula: Penyebab Tegangan Genset nir keluar serta perbaikannya
Terminal inilah yang biasa diberikan tegangan pembangkit menurut Batere 12Vdc ketika Generator tidak keluar Tegangan, untuk memberikan Tegangan ke Exciter, umumnya insiden ini ketika Gulungan Exciter baru dilakukan Rewinding, atau Generator sudah sangat lama tidak beroperasi, sehingga perlu tegangan eksternal, tetapi apabila Generator dilengkapi menggunakan PMG hal tersebut tidak perlu dilakukan.
Terminal Pengaturan Tegangan (Voltage Adjustment)
Pada AVR masih ada terminal yg dapat digunakan buat penambahan Potensio (Trimmer), terminal ini umumnya diberi kode:
Jika tidak memerlukan pengaturan tegangan eksternal, terminal ini wajib dijumper (Dihubungkan).
Biasanya buat Genset yg dioperasikan secara Paralel (Sinkron), perlu dipasang pengatur Voltase di Panel kontrol buat memudahkan proses sinkron atau paralel.
Penjelasan mengenai Cara paralel Genset
Terminal Droop kit CT
Pada AVR yang digunakan buat Generator yang dioperasikan secara Paralel (Synchronous Generator), maka AVR perlu dihubungkan ke CT (Current Transformer) untuk sensor perubahan Arus/Beban. (Khusus buat Generator yg beroperasi secara Paralel, namun bila Genset beroperasi single, terminal ini perlu dijumper).
Terminal CT Droop kit pada AVR umumnya dihubungkan pada:
Terminal Pengaman Over Current
Pada AVR umumnya terdapat terminal yg dihubungkan ke pengaman arus lebih seperti MCB, Sekring, atau Pemutus otomatis.
Terminal ini berfungsi buat menjaga supaya ketika terjadi Arus lebih pada Exciter, maka pengaman akan menetapkan rangkaian, sebagai akibatnya bisa mengamankan AVR dan Generator.
Pengaman Arus lebih pada AVR, umumnya dipasang pada:
Catatan:
Semoga Bermanfaat!
CARA FLEXI
dikutip berdasarkan banyak sekali sumber
Bagi anda yang mempunyai aktifitas di bidang listrik dan pembangkit listrik, khususnya Listrik Arus bolak-balik dengan tiga fase, tentunya mengenal suatu bagian penting yg masih ada pada sebuah Generator, yaitu perangkat AVR.
Diagram AVR
AVR adalah kepanjangan menurut Automatic Voltage Regulator, atau Pengatur Tegangan secara otomatis.AVR secara generik berfungsi sebagai pengatur tegangan secara otomatis agar permanen stabil sinkron dengan akbar Tegangan yg dibutuhkan.
Baca pula: Penyebab tegangan genset tidak stabil dan cara memperbaikinya
Pada setiap pembangkit listrik khususnya listrik arus bolak-pulang 3 fase, pastinya dilengkapi menggunakan AVR menjadi indera buat mengatur tegangan agar permanen stabil.
Baca pula: Beberapa Penyebab Kerusakan pada AVR, dan cara mencegahnyaNamun, selain buat mengatur tegangan keluaran (Output Voltage) yg dihasilkan Genset, AVR dalam Genset juga memiliki beberapa fungsi lain.
Fungsi AVR pada Generator.
AVR yang dipakai pada Genset (Generator) sangat beraneka ragam, dengan aneka macam macam merek, contoh, Tipe dan ukuran, serta masing-masing AVR tadi tentunya masih ada beberapa perbedaan, baik menurut sisi kualitas, harga, keunggulan, cara pemasangan, wiring, serta fitur-fitur tambahan lainnya.
Sehingga, ketika kita ingin mengganti AVR Genset menggunakan AVR yang baru, pastikan terlebih dahulu Tipe AVR tadi apakah sinkron dengan spesifikasi dari Generator itu sendiri, atau buat lebih mudahnya Gantilah AVR dengan merek dan model yg sama dengan AVR sebelumnya.
Secara umum jenis AVR bisa dibagi menjadi dua jenis, sesuai menggunakan Tipe Generator:
- AVR buat Genset dengan sistem eksitasi SELF-EXCITED GENERATORS
- AVR buat Genset dengan sistem eksitasi PMG- EXCITED GENERATORS
Beberapa contoh Merek serta Tipe AVR yg biasa dipakai dalam Generator AC tiga fase, antara lain:
- AVR Stamford tipe MX-321
- AVR Stamford tipe MX-341
- AVR Leroy Somer R-449
- AVR Bestron BESTRON AVR type: VS420-7A-S1A2
- AVR Marelli
- AVR Marcon
- AVR AVK MA-330
- AVR SX440
- AVR Universal
- AVR ABB
- Dan lainnya
Dan perlu diperhatikan, bahwa masing-masing AVR mungkin memiliki rangkaian atau Wiring cara pemasangan yang bhineka.
Untuk lebih memudahkan pemahaman mengenai AVR serta fungsinya, perlu juga kita mengetahui bagaimana Prinsip kerja Generator pembangkit listrik.
Pada kesempatan kali ini kita akan coba membuatkan tentang rangkaian atau wiring untuk AVR secara umum.
Pemasangan AVR dalam sebuah Generator terdiri berdasarkan beberapa bagian-bagian yg wajib disambungkan dengan kabel-kabel sinkron dengan wiring atau rangkaian AVR tersebut.
Kabel-kabel yang tersambung dalam terminal AVR mempunyai fungsi serta fungsinya masing-masing, serta dalam umumnya kabel-kabel dalam AVR tersebut diberi kode atau simbol alfabet maupun Angka buat memudahkan pemasangan kabel pada terminal AVR.
Agar AVR bisa berfungsi buat menstabilkan tegangan yg dihasilkan suatu Generator, tentunya memerlukan beberapa bagian yg wajib dihubungkan ke AVR tersebut.
Secara generik AVR terdiri menurut dua bagian utama, yaitu:
Terminal Input AVR
Input atau nilai masukan yg terhubung ke AVR mempunyai fungsi, yaitu:
- Sebagai Supplai tegangan (Input Voltage) AVR
- Sebagai sensing (nilai pembanding)
- Sebagai Kontrol (Parameter, Adjustment)
Terminal Output AVR
Output atau nilai keluaran berdasarkan AVR mempunyai fungsi, yaitu:
- Sebagai perintah (Command)
- Sebagai Kontrol (Parameter, Pengaman)
Diagram AVR Generator AC 3 Phase:
Input serta Output AVR, terdiri berdasarkan beberapa bagian serta fungsi yang dihubungkan menurut Generator ke AVR, juga berdasarkan AVR ke Generator atau ke Panel kontrol.
Sebenarnya, masing-masing AVR mungkin mempunyai perbedaan ditinjau dari Diagram wiring, rangkaian dan cara pemasangannya, namun secara generik bagian-bagian dari AVR tadi memiliki kesamaan fungsi.
Oleh karena itu, buat bisa mengetahui rangkaian atau wiring sebuah AVR Generator, terdapat baiknya kita mengenal terlebih dahulu fungsi-fungsi menurut terminal atau Kabel yang terdapat dalam sebuah AVR.
Contoh Wiring AVR Self-Excited Generators:
Contoh Wiring Diagram AVR PMG-Excited Generators:
Dari dua gambar model Wiring diagram AVR diatas, masih ada perbedaan dalam terminal buat PMG.
Pada AVR pertama merupakan AVR Universal nir tersedia terminal untuk PMG, sedangkan AVR ke 2 terdapat terminal buat PMG (Terminal dengan kode X2, X1, Z2), dalam beberapa tipe AVR lainnya terminal PMG menggunakan kode P2,P3,P4.
Berikut beberapa bagian yang umumnya terdapat dalam wiring atau rangkaian Terminal kabel sebuah AVR generator AC 3 fase.
Terminal Input pada AVR
Supplai Tegangan dari Gulungan Utama (Main Field), berfungsi menjadi asal tegangan sekaligus buat sensing (Pembanding).
- Sensing (Input Voltage)
- Terminal L1 & L2
- Terminal N & Ph
- Terminal P2 & P3 (AVR SX-440)
- Terminal 6,7 & 8
- Terminal S1 & S2 (AVR ABB tipe EA63-5)
- Terminal 0V & 110V, 220V, 380V
- Terminal 1,2,3
- Terminal PMG
Tegangan yg dihasilkan PMG umumnya berkisar antara 150Vac - 220Vac.
Penjelasan tentang PMG serta fungsinya
Terminal Output pada AVR
Terminal Output dalam AVR, biasanya terletak dalam:
- Terminal X, XX
- Terminal X+, X-
- Terminal E+, E-
- Terminal F1,F2
- Terminal F+,F-
Output pada AVR, adalah suatu nilai tegangan yg dialirkan menuju gulungan Exciter Stator.
Besar tegangan Output AVR ke Exciter Stator umumnya berkisar antara 13Vdc - 60Vdc.
Besar tegangan yg dialirkan ke Exciter tergantung dari seberapa besar tegangan (Sensing) yang diterima AVR menurut tegangan Generator.
Semakin akbar tegangan Sensing, AVR akan secara otomatis menurunkan akbar tegangan yang menuju Exciter, kebalikannya jika Tegangan Sensing turun maka AVR akan menambah besar tegangan Output yg menuju ke Exciter.
Dengan prinsip kerja inilah, AVR secara otomatis menjaga Tegangan keluaran (Output Voltage) dari Generator agar permanen Konstan atau Stabil.
Jika AVR nir mengalirkan Tegangan ke Gulungan Exciter, tentunya Generator nir akan mengeluarkan Tegangan.
Baca pula: Penyebab Tegangan Genset nir keluar serta perbaikannya
Terminal inilah yang biasa diberikan tegangan pembangkit menurut Batere 12Vdc ketika Generator tidak keluar Tegangan, untuk memberikan Tegangan ke Exciter, umumnya insiden ini ketika Gulungan Exciter baru dilakukan Rewinding, atau Generator sudah sangat lama tidak beroperasi, sehingga perlu tegangan eksternal, tetapi apabila Generator dilengkapi menggunakan PMG hal tersebut tidak perlu dilakukan.
Terminal Pengaturan Tegangan (Voltage Adjustment)
Pada AVR masih ada terminal yg dapat digunakan buat penambahan Potensio (Trimmer), terminal ini umumnya diberi kode:
- Terminal 1, 2
Jika tidak memerlukan pengaturan tegangan eksternal, terminal ini wajib dijumper (Dihubungkan).
Biasanya buat Genset yg dioperasikan secara Paralel (Sinkron), perlu dipasang pengatur Voltase di Panel kontrol buat memudahkan proses sinkron atau paralel.
Penjelasan mengenai Cara paralel Genset
Terminal Droop kit CT
Pada AVR yang digunakan buat Generator yang dioperasikan secara Paralel (Synchronous Generator), maka AVR perlu dihubungkan ke CT (Current Transformer) untuk sensor perubahan Arus/Beban. (Khusus buat Generator yg beroperasi secara Paralel, namun bila Genset beroperasi single, terminal ini perlu dijumper).
Terminal CT Droop kit pada AVR umumnya dihubungkan pada:
- Terminal S1, S2
- Terminal A1, A2
- Terminal K, L
Terminal Pengaman Over Current
Pada AVR umumnya terdapat terminal yg dihubungkan ke pengaman arus lebih seperti MCB, Sekring, atau Pemutus otomatis.
Terminal ini berfungsi buat menjaga supaya ketika terjadi Arus lebih pada Exciter, maka pengaman akan menetapkan rangkaian, sebagai akibatnya bisa mengamankan AVR dan Generator.
Pengaman Arus lebih pada AVR, umumnya dipasang pada:
- Terminal K1, K2
Catatan:
- Data terminal AVR diatas merupakan citra secara generik, sanggup saja terdapat perbedaan Terminal pada AVR dengan Merek atau Tipe yang berbeda.
- Pada setiap AVR Genset, mempunyai beberapa disparitas sesuai dengan wiring atau rangkaian berdasarkan orisinil pabrik.
- Tentunya perlu kita pastikan setiap AVR diubahsuaikan menggunakan Wiring menurut kitab petunjuk yang tersedia.
Semoga Bermanfaat!
CARA FLEXI
dikutip berdasarkan banyak sekali sumber
Comments
Post a Comment