PENGATURAN ATAU SETTINGAN APA SAJA YANG TERDAPAT PADA AVR GENSET

Beberapa fungsi pengaturan kontrol yg ada pada AVR generator.
Seperti yang sama-sama kita ketahui, bahwa listrik yg banyak dipakai baik buat pemakaian pada tempat tinggal atau buat industri adalah jenis listrik arus bolak-kembali atau listrik AC.
Listrik AC atau arus bolak-pulang pada biasanya dihasilkan berdasarkan sebuah alat pembangkit listrik atau Generator AC yang biasa atau tak jarang kita sebut menggunakan Genset.
Genset sebenarnya adalah singkatan dari Generator Set.
Generator Set maksudnya merupakan sebuah alat yg bisa membentuk listrik lengkap menggunakan alat atau mesin penggeraknya.
Baca jua: Beberapa Penyebab kerusakan pada AVR serta cara mencegahnya
Sebenarnya buat menjelaskan suatu alat yg dapat mengganti tenaga mobilitas atau energi putar sebagai energi listrik AC (arus bolak-kembali) disebut menggunakan Generator.
Dan Generator yang menghasilkan listrik AC (Alternating Current) diklaim dengan Alternator.
Alternator merupakan singkatan berdasarkan Alternating Current Generator.
Generator dapat membentuk energi listrik, dengan memanfaatkan tenaga gerak menurut sumber penggerak. Prinsip kerja Pembangkit listrik / Genset
Sumber penggerak dalam sebuah Generator listrik dapat berupa Mesin diesel, Turbin uap, energi kincir Angin, energi Air, Tenaga gas, dan lainnya.
Namun, dalam dasarnya listrik yg didapatkan berdasarkan sebuah generator listrik AC, mempunyai tegangan listrik yg naik turun (Tidak stabil).
Besar tegangan listrik yang didapatkan sebuah generator dapat berubah-ubah (nir stabil), dan ini ditimbulkan oleh beberapa faktor, diantaranya :
Penyebab tegangan listrik genset naik-turun
Penyebab Tegangan Genset Naik-turun serta solusinya
  • Kecepatan putaran (Rpm) dari mesin penggerak yg nir tetap
Umumnya penggerak suatu pembangkit listrik atau Generator mempunyai kecepatan putar atau Rpm sebanyak 1500 Rpm.
Pada ketika kecepatan putaran konstan / stabil yaitu 1500 Rpm, maka tegangan listrik yang didapatkan sebesar 220 Volt / 380 Volt.
Namun terdapat kalanya kecepatan putaran mesin berubah-ubah, melebihi 1500 Rpm maka tegangan listrik yang dihasilkan akan semakin tinggi melebihi 220 volt / 380 volt.
Begitu pula sebaliknya bila kecepatan putaran kurang menurut 1500 Rpm, maka tegangan listrik yg didapatkan akan kurang menurut 220 Volt / 380 Volt.
  • Beban listrik yang berubah-ubah
Perubahan beban listrik yg ditanggung oleh suatu pembangkit listrik atau Genset, juga bisa mensugesti akbar kecilnya tegangan listrik yang dihasilkan.
Semakin besar beban listrik yang ditanggung suatu Genset atau pembangkit listrik, akan berdampak pada menurunnya tegangan listrik yang didapatkan.
Saat beban listrik mengalami perubahan menyebabkan tegangan listrik pula akan berubah-ubah.
Bagaimana cara mengatur supaya Tegangan listrik berdasarkan sebuah Genset pembangkit listrik tetap stabil?
Untuk menjaga supaya akbar tegangan listrik yang didapatkan suatu generator pembangkit listrik (Genset) permanen stabil dalam tegangan 220 Volt / 380 Volt.
Maka pada setiap pembangkit listrik atau Generator listrik (genset), dilengkapi menggunakan alat pengatur tegangan yang dianggap dengan AVR. Beberapa Fungsi AVR dalam Genset

AVR atau Automatic Voltage Regulator adalah suatu indera yg bekerja secara otomatis buat mengatur tegangan tetap stabil.
AVR (Automatic Voltage Generator) pada sebuah generator listrik AC 3 Phase.

Setiap pembangkit listrik atau Generator AC tiga Phase dilengkapi menggunakan sebuah indera buat menstabilkan tegangan keluaran (Output Voltage) yang dianggap menggunakan AVR (Automatic Voltage Generator).
AVR pada Generator atau genset mempunyai aneka macam jenis serta model.
Beberapa model AVR, diantaranya:
  • AVR Stamford MX-321
  • AVR Stamford MX-341
  • AVR AVK New Age MA-330
  • AVR Leroy Somer R-449
  • AVR Bestron
  • AVR Marcon
  • Dan lainnya

Pada setiap AVR yg dipakai untuk Genset, terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan pengaturan atau setting terlebih dahulu.
Saat akan memakai AVR dalam generator menggunakan tujuan buat menerima kinerja AVR yang lebih baik.
Jenis- jenis settingan bisa saja bhineka sinkron dengan tipe serta model dari masing-masing AVR yang kita gunakan.

Beberapa fungsi settingan kontrol yg umumnya terdapat dalam sebuah AVR genset tersebut diantaranya :
  • Volts
  • Stability
  • UFRO
  • Droop
  • V/Trim
  • EXC
  • DIP
  • Over / V
  • I / Limit
  • Dwell
  • Ramp

Apa saja fungsi settingan kontrol yang terdapat dalam AVR tadi?

Penjelasan tentang fungsi serta cara untuk mengatur beberapa settingan yang masih ada dalam AVR, yaitu:
1. VOLTS
Apa fungsi setingan potensio VOLTS pada AVR?
Pada setiap AVR terdapat setting potensio buat VOLTS yg bisa kita atur sesuai kebutuhan.
Fungsi settingan potensio VOLTS pada AVR adalah untuk mengatur besaran tegangan listrik keluaran (Output Voltage) yang didapatkan menurut generator tadi.
Jika diputar searah jarum jam tegangan listrik yg didapatkan akan semakin akbar, sebaliknya jika diputar berlawanan arah jarum jam tegangan listrik yg dihasilkan akan semakin mini .
Pengaturan VOLTS ini sebenarnya sudah diatur oleh pabrikan AVR, tetapi bila memang diperlukan sinkron menggunakan kondisi pada lapangan, bisa diatur buat penyesuaian.
Pengaturan tegangan ini pula bisa kita atur melalui terminal 1 & 2 yg terdapat dalam AVR, menggunakan menghubungkan sebuah potensio meter pada terminal 1 & 2 di panel kontrol.
Untuk pengaturan VOLTS dalam AVR, umumnya dilakukan pada saat penggantian AVR usang menggunakan yang baru atau lantaran memang dibutuhkan untuk pengaturan ulang Voltage.
Pengaturan potensio Volts pada AVR harus mengikuti mekanisme berikut ini :
  • Sebelum Generator dioperasikan, putar settingan VOLTS pada AVR antagonis arah jarum jam hingga penuh (Settingan Voltage pada posisi terendah).
  • Putar potensio meter yang masih ada di panel kontrol yg terhubung berdasarkan terminal 1 & 2 dalam AVR, pada posisi tengah (Mid Position) umumnya putaran sepenuhnya merupakan 10 putaran, maka putar potensio tadi sebesar 5 putaran buat menerima posisi tengah (Middle).
  • Atur settingan Stability juga dalam Mid Position (Posisi tengah) atau sebanyak lima putaran sama dengan settingan Voltage pada Potensio meter.
  • Hubungkan alat pengukur tegangan buat mengukur tegangan keluaran generator dalam kabel Netral serta Phase (Volt meter 0 – 300 Volt).
  • Lalu operasikan Generator atau Genset tadi pada frekuensi Nominal 50 Hertz. Tanpa diberikan beban.
  • Lalu atur settingan VOLTS pada AVR hingga mendapatkan nilai tegangan keluaran 220 Volt (Phase serta Netral), sesuai menggunakan output ukur alat Volt meter yang telah kita hubungkan sebelumnya.
Ingat : Jangan pernah mengatur besaran tegangan melebihi batas tegangan yang diperbolehkan dari Generator tersebut.
2. STABILITY
Apa fungsi setingan potensio STABILITY yang ada dalam AVR?
Setting Stability ini berfungsi buat mengatur ketidak stabilan (Hunting) tegangan listrik yang didapatkan sebuah Generator.
Jika diputar searah jarum jam akan menaikkan tingkat kestabilan tegangan, sebaliknya jika diputar berlawanan arah jarum jam akan menurunkan taraf kestabilan tegangan.
Untuk mendapatkan pengaturan STABILITY secara optimal, operasikan Generator pada keadaan normal serta tanpa beban.
Lalu putar settingan potensio STABILITY antagonis arah jarum jam sampai Tegangan keluaran Generator mendekati syarat nir stabil (Unstable).
Lalu putar sedikit searah jarum jam sampai tegangan kembali stabil (Posisikan pengaturan dalam posisi stabil tetapi hampir mendekati posisi nir stabil).
3. UFRO
Apa fungsi setingan potensio UFRO yg ada pada AVR?
Pada sebuah AVR generator (Genset), biasanya masih ada settingan UFRO.
UFRO adalah singkatan dari Under Frequency Roll Off Knee Point. Atau berfungsi buat mengatur besaran dari sudut Frekuensi.
Jika diputar searah jarum jam akan mengurangi besaran sudut Frekwensi, sebaliknya jika diputar antagonis arah jarum jam akan memperbesar besaran sudut Frekuensi.
Untuk mengetahui apakah pengaturan UFRO dalam AVR ini telah benar, operasikan Generator menggunakan Frekwensi rendah dibawah 50 HZ (lebih kurang 47 HZ), maka lampu LED dalam AVR akan menyala.
4. DROOP
Apa fungsi setingan potensio DROOP yg terdapat dalam AVR?
Pengaturan DROOP pada AVR berfungsi buat mengatur tegangan drop (Tegangan jatuh) dalam generator atau Genset hingga lima %.
Jika diputar searah jarum jam akan menambah besaran tegangan drop, sebaliknya apabila diputar antagonis arah jarum jam akan mengurangi besaran tegangan drop.
Pengaturan DROOP ini sangat penting khususnya dalam ketika Generator (Genset) dioperasikan secara Paralel.
Agar nilai besaran tegangan drop dalam masing-masing Generator dapat disesuaikan.
Untuk bisa mengatur DROOP dalam AVR, harus dilengkapi menggunakan alat yang dianggap menggunakan DROOP kit.
Namun bila Generator hanya dipakai secara single (Tidak diparalel). Pengaturan ini tidak dibutuhkan.
Pengaturan DROOP normalnya merupakan tegangan droop sebesar lima % pada saat beban zenit.
lima. V / TRIM
Apa fungsi setingan V/TRIM yang ada pada AVR?
Setingan ini berfungsi buat menyesuaikan input AVR terhadap Accessory Output.
Jika diputar searah jarum jam akan menambah besaran Accessory Output dalam AVR, kebalikannya jika diputar antagonis arah jarum jam akan memperkecil besaran Accessory Output pada AVR.
6. EXC TRIP (Over Excitation Adjusment)
Apa fungsi potensio EXC TRIP yg ada dalam AVR?
Settingan EXC-TRIP ini berfungsi untuk mengatur batasan pengaman Over Excitation.
Jika memutar searah jarum jam akan memperbesar batasan pengaman Over Excitation, sebaliknya apabila diputar berlawanan arah jarum jam akan memperkecil batasan Over Excitation.
Pengaturan atau Reset dalam EXC-TRIP ini dilakukan pada saat Generator tidak beroperasi.
7. DIP
Apa fungsi DIP dalam AVR Genset?
DIP berfungsi buat mengatur besaran Frekuensi yg bekerjasama Voltage DIP.
Jika diputar searah jarum jam akan menambah besaran Voltage DIP, kebalikannya bila diputar berlawanan arah jarum jam akan mengurangi besaran Voltage DIP.
8. OVER / V
Apa fungsi Over/V dalam AVR?
Settingan ini berfungsi buat mengatur besaran pengaman saat terjadi Over Voltage.
jika diputar searah jarum jam akan memperbesar nilai batasan pengaman Over Voltage, sebaliknya bila diputar antagonis arah jarum jam akan mengurangi besaran batasan pengaman Over Voltage.
Generator wajib pada keadaan tidak beroperasi buat mengatur OVER/V.
9. I / LIMIT
Apa fungsi setingan I/LIMIT pada AVR?
I/LIMIT berfungsi buat mengatur batasan pengaman Arus saat terjadi interaksi singkat (Short Circuit).
Jika diputar searah jarum jam akan memperbesar batasan arus saat terjadi hubungan singkat (Short circuit), sebaliknya jika diputar antagonis arah jarum jam, akan mengurangi besaran batasan Arus hubung singkat (Short Circuit).
Pada umumnya, pengaturan I/LIMIT ini sudah dilakukan sang penyedia AVR (Pabrikan), serta telah disegel supaya tidak diatur ulang.
10. DWELL
Apa fungsi setingan DWELL pada AVR?
DWELL berfungsi buat mengatur Recovery atau Delay time antara Speed recovery menggunakan Voltage Recovery.
Jika diputar searah jarum jam akan mempertinggi delay time, sebalikny bila diputar antagonis arah jarum jam akan mengurangi delay time antara Speed Recovery dan Voltage Recovery.
Beberapa settingan ini mungkin bhineka sinkron dengan tipe menurut masing-masing AVR, namun secara umum pengaturan atau settingan ini yang terdapat pada sebuah AVR Genset khusunya Generator listrik AC 3 Phase.
11. RAMP
Apa fungsi pengaturan RAMP dalam AVR?
Pengaturan RAMP pada AVR berfungsi untuk mengatur soft start Ramp time antara 0,4 dtk - 4 dtk.
Jika diputar searah jarum jam akan menambah ketika (Ramp Time), sebaliknya apabila diputar antagonis arah jarum jam akan mengurangi waktu Ramp Time.
RAMP umumnya sudah diatur menurut awal pabrikan, sebanyak tiga dtk. Untuk hasil yang lebih optimal.
Demikianlah sedikit penjelasan tentang pengaturan atau settingan yg masih ada dalam sebuah AVR genset, semoga bisa menaruh tambahan pengetahuan bagi kita seluruh !
CARA FLEXI
dikutip menurut banyak sekali asal

Comments