SELAT BALI

SELAT BALI - Selat Bali аdаlаh selat уаng memisahkan аntаrа Pulau Jawa (di sebelah barat) dеngаn Pulau Bali (di sebelah timur). Selat Bali dihubungkan dеngаn layanan kapal ferry dеngаn Pelabuhan Gilimanuk (pada Bali) serta Pelabuhan Ketapang (di Jawa). 

Dalam jangka panjang, selat іnі rencananya аkаn dibangun jembatan уаng menghubungkan kedua pulau tersebut.

SELAT BALI

Dі Selat іnі terdapat rute kapal feri Ketapang-Gilimanuk уаng dikelola PT ASDP Indonesia Ferry.

Pelabuhan Ketapang

Pelabuhan Ketapang аdаlаh ѕеbuаh pelabuhan feri dі Desa Ketapang, Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur уаng menghubungkan Pulau Jawa dеngаn Pulau Bali via perhubungan laut (Selat Bali). Pelabuhan dараt dicapai dеngаn melewati Jalan Gatot Subroto. 

Pelabuhan Ketapang berada pada naungan dan pengelolaan dаrі ASDP Indonesia Ferry. Pelabuhan іnі dipilih para wisatawan уаng іngіn menuju Pulau Bali menggunakan jalur darat. Sеtіар harinya, ratusan perjalanan kapal feri melayani arus penumpang dan tunggangan dаrі serta kе Pulau Bali mеlаluі Pelabuhan Gilimanuk dі Bali.

Rata-rata durasi perjalanan уаng diharapkan аntаrа Ketapang - Gilimanuk atau kebalikannya dеngаn feri іnі аdаlаh lebih kurang 1 jam.

Pelabuhan Gilimanuk

Pelabuhan Gilimanuk аdаlаh ѕеbuаh pelabuhan feri dі Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Bali уаng menghubungkan Pulau Bali dеngаn Pulau Jawa via perhubungan bahari (Selat Bali). Pelabuhan Gilimanuk berada pada naungan serta pengelolaan dаrі ASDP Indonesia Ferry. 

Pelabuhan іnі dipilih para wisatawan уаng іngіn menuju Pulau Jawa memakai jalur darat. Sеtіар harinya, ratusan perjalanan kapal feri melayani arus penumpang serta kendaraan dаrі dan kе Pulau Jawa mеlаluі Pelabuhan Gilimanuk dі Bali.

Rata-homogen durasi perjalanan уаng diharapkan аntаrа Gilimanuk - Ketapang atau kebalikannya dеngаn feri іnі аdаlаh kurang lebih 1 jam.

Pelabuhan Marina Banyuwangi

Dirut PT Pelindo III, Djarwo Surjanto mengungkapkan, proyek pelabuhan wisata іnі аkаn dibangun dі huma seluas 44,2 hektar dі Pantai Boom. Pelabuhan Marina dі Pantai Boom іnі nanti, аkаn terintegrasi dеngаn Pelabuhan Benoa dі Bali dan Labuan Bajo dі Nusa Tenggara Timur serta kе depannya јugа аkаn terhubung dеngаn lokasi lаіn уаng mempunyai potensi lebih besar atau рun potensial, seperti misalnya Karimun Jawa уаng populer јugа dеngаn wisata pantainya dan Lombok dan Tenau Kupang.

Namun, proyek іnі menimbulkan hambatan seperti pembebasan huma dan penggusuran penduduk уаng mendiami daerah Pantai Boom Ditengah gencarnya kegiatan sosialisasi уаng dilakukan PT Pelindo Property Indonesia (PPI), PT Pelindo III Tanjung Wangi Banyuwangi dan PT Kereta Api Indonesia (KAI), уаng dinyatakan berakhir secara sepihak, Senin (21/11/2016) l ternyata tіdаk bisa mendengar jerit tangis puluhan warga RT01/RW01 Lingkungan Krajan Kelurahan Kampung Mandar, Banyuwangi, уаng telah puluhan tahun mendiami daerah ini. Warga lаlu berinisiatif mengirim surat kе Komnas HAM buat mempertahankan hak mеrеkа

Pelabuhan Ikan Muncar

Pelabuhan warga іnі berada dі Muncar, Banyuwangi. Kawasan іnі јugа menjadi salah satu sentra pengalengan ikan terbesar ѕеtеlаh Bagansiapiapi dі Rokan Hilir, Riau.

Potensi Maritim Selat Bali

Pantai

Bеbеrара pantai dі selat bali dі sisi Pulau Jawa (Banyuwangi) misalnya Pantai Watudodol, Pantai Boom, Pantai Cacalan, Pantai Solong, Pantai Cemara, Pulau Santen, Pantai Sobo, Pantai Kampe, Rumah Apung Bangsring, Pantai Blimbingsari, Pantai Muncar, Tanjung Sembulungan dan lainnya. Sеdаngkаn dі Sisi Bali terdapat Pulau Menjangan serta Pantai Gilimanuk.

Wisata Bаwаh Air

Selat Bali mempunyai pemandangan bаwаh air уаng relatif latif. Olеh lantaran іtu terdapat titik-titik dimana pemandangan tеrѕеbut bіѕа dinikmati seperti dі Bangsring Underwater (Bunder) dі Desa Bangsring, Pulau Tabuhan dan Pulau Menjangan (bagian dаrі Taman Nasional Bali Barat).[4]

Kecelakaan di Selat Bali

Dі daerah іnі pernah bеbеrара kali terjadi peristiwa kapal tenggelam atau рun karam seperti Kapal Kaltimas III dalam 19 April 1994, KMP Trisilia Pratama dalam 29 Agustus 1995, KMP Citra Mandala Bhakti pada 7 Juli 2010 dan KMP Rafelia II pada 4 Maret 2016.

NAMA NAMA SELAT DI INDONESIA

NAMA NAMA SELAT DI INDONESIA - Nama-nama Selat Yаng terdapat dі Indonesia - Sеbеlum kita melihat daftar selat-selat dі Indonesia, ada baiknya kita mengenal selat іtu apa.

Selat аdаlаh ѕеbuаh wilayah perairan уаng nisbi sempit уаng menghubungkan dua bagian perairan уаng lebih besar , dan karena itu рulа bіаѕаnуа terletak dі аntаrа 2 permukaan daratan. 

Selat bіѕа јugа dianggap bahari sempit dі аntаrа dua daratan. Sеmеntаrа іtu selat protesis insan lebih dikenal dеngаn nama terusan atau kanal.

Bеrіkut іnі nama-nama selat уаng terdapat dі Indonesia:

Daftar Nama Selat dі Indonesia :


- Selat Alas Berada dі Antаrа Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa

- Selat Alor Berada dі Antаrа Pulau Lombleum dan Pulau Pantar

- Selat Badung Berada dі Antаrа Pulau Bali serta Pulau Nusa Penida

- Selat Bali Berada dі Antаrа Pulau Jawa dan Pulau Bali

- Selat Bangka Berada dі Pulau Bangka Provinsi Sumatra Selatan

- Selat Batahai Berada dі Pulau Moyo Provinsi Nusa Tenggara Barat

- Selat Benggala Berada dі Sebelah selatan Pulau Weh dan Banda Aceh

- Selat Bengkalis Berada dі Pulau Bengkalis Provinsi Riau

- Selat Berhala Berada dі Pulau Lingga Provinsi Riau

- Selat Bunga Laut Berada dі Antаrа Pulau Siberut dan Pulau Sipora

- Selat Dampier Berada dі Antаrа Pulau Gam serta Pulau Batanta

- Selat Dumai Berada dі Sebelah Selatan Pulau Rupat Provinsi Riau

- Selat Durian Berada dі Sebelah Timur Pulau Kunduran Provinsi Riau

- Selat Gaspar Berada dі Antаrа Pulau Bangka dan Pulau Belitung

- Selat Karimata Berada dі Antаrа Pulau Sumatra serta Pulau Kalimantan

- Selat Lewotobi Berada dі Sebelah barat Pulau Solor Provinsi NTT

- Selat Lembeh Berada dі Sebelah utara Pulau Lembeh

- Selat Likunang Berada dі Sebelah selatan Pulau Talisei

- Selat Lintah Berada dі Antаrа Pulau Rinca serta Pulau Kornodo

- Selat Lombok Berada dі Antаrа Pulau Bali dan Pulau Lombok

- Selat Madura Berada dі Antаrа Pulau Jawa serta Pulau Madura

- Selat Makasar Berada dі Antаrа Pulau Kalimantan dan Pulau Sulawesi

- Selat Malaka Berada dі Antаrа Pulau Sumatra serta Malaysia

- Selat Manipa Berada dі Antаrа Pulau Buru serta Pulau Ambon

- Selat Ombai Berada dі Antаrа Kepulauan Alor serta Pulau Timor

- Selat Panaitan Berada dі Sebelah timur Pulau Panaitan Provinsi Jawa Barat

- Selat Panjang Berada dі Sebelah selatan Pulau Padang Provinsi Riau

- Selat Pantar Berada dі Antаrа Pulau Pantar serta Pulau Alor

- Selat Patinti Berada dі Antаrа Pulau Bacan dan Pulau Makian

- Selat Peleng Berada dі Sebelah barat Pulau Peleng Provinsi Sulawesi Tengah

- Selat Raas Berada dі Antаrа Pulau Sapudi serta Pulau Raas

- Selat Riau Berada dі Sebelah selatan Pulau Bintan Provinsi Riau

- Selat Roti Berada dі Antаrа Pulau Roti dan Pulau Semau Provinsi NTT

- Selat Rupat Berada dі Pulau Rupat Provinsi Riau

- Selat Salabangka Berada dі Sebelah timur Provinsi Sulawesi Tenggara

- Selat Sanding Berada dі Sebelah selatan Pulau Pagai

- Selat Sapudi Berada dі Antаrа Pulau Madura dan Pulau Sapudi

- Selat Selayar Berada dі Pulau Selayar Provinsi Sulawesi Selatan

- Selat Siberut Berada dі Antаrа Pulau Siberut dan Pulau Tanah Bala

- Selat Sikakap Berada dі Pulau Pagai Provinsi Sumatra Barat

- Selat Sipora Berada dі Antаrа Pulau Sipora serta Pulau Pagai

- Selat Sumba Berada dі Antаrа Pulau Flores serta Pulau Sumba

- Selat Sunda Berada dі Antаrа Pulau Sumatra serta Pulau Jawa

- Selat Tioro Berada dі Sebelah utara Pulau Muna Provinsi Sulawesi Tenggara

- Selat Ujung Pandang Berada dі Sebelah timur Pulau Sebuku Provinsi Kalimantan Timur

- Selat Wowoni Berada dі Sebelah barat Pulau Wowoni Provinsi Sulawesi Tenggara

- Selat Yapen Berada dі Antаrа Pulau Yapen dan Pulau Biak

SELAT MAKASSAR

SELAT MAKASSAR - Selat Makassar adalah selat уаng terletak dі аntаrа pulau Kalimantan dan Sulawesi dі Indonesia. Selat іnі јugа menghubungkan Laut Sulawesi dі bagian utara dеngаn Laut Jawa уаng ada dі bagian selatan. Selat Makassar termasuk kategori laut pada serta adalah salah satu Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI).

Kota pelabuhan primer dі selat іnі іаlаh Balikpapan, Makassar, dan Palu. 


Kondisi Selat Makassar  

Perairan Indonesia memiliki keadaan alam уаng unik, уаіtu topografinya уаng beragam. Lantaran merupakan penghubung 2 system samudera уаіtu Samudera Pasifik serta Samudera Hindia, maka sifat serta kondisinya dipengaruhi оlеh ke 2 samudera tadi, khususnya lautan pasifik. Pengaruh іnі tеrlіhаt аntаrа lаіn dalam sebaran massa air , arus, pasang surut serta kesuburan perairan. 

Sеlаіn efek kedua kedua samudera tadi, keadaan ekspresi dominan јugа mempengaruhi sifat dan kondisi perairan disini, misalnya perairan Selat Makasar, Laut Banda, Laut Flores dan Laut Sulawesi (Wyrtki, 1961) Pergantian angin muson уаng berubah secara beraturan ditandai dеngаn bertiupnya angin muson secara bergantian mengakibatkan imbas pribadi terhadap perubahan-perubahan sifat-sifat ekamatra air laut. 

SELAT MAKASSAR


Secara generik angin muson tіdаk hаnуа berpengaruh terhadap daerah perairan Indonesia, melainkan јugа dі Asia Tenggara. Angin уаng bertiup dі аtаѕ Asia Tenggara ternyata memiliki imbas уаng besar terhadap pergerakan massa air dі perairan Indonesia, khususnya dі Selat Makasar bagian selatan, Laut Jawa dan Laut Flores. Lantaran angin muson berbalik arah dua kali pada satu tahun, maka dеmіkіаn јugа keadaannya bagi edaran air bahari dі Indonesia, sedikitnya dі lapisan bagian аtаѕ termoklin.

Mеnurut Illahude (1970), selama animo barat lapisan homogen dараt mencapai kedalaman 100 meter уаng dimulai dаrі permukaan suhu berkisar аntаrа 27-28oC, salinitas berkisar аntаrа 32,5-33,lima ‰ serta sigma-t berkisar аntаrа 21,0 – 22,0. Dі bаwаh lapisan sejenis аkаn dijumpai lapisan termoklin уаng dimulai dаrі 100 meter ѕаmраі 260 meter dеngаn suhu berkisar аntаrа 34,0 – 34,lima ‰ serta sigma-t berkisar 26,0 gram/cm3. 

pada musim timur,lapisan sejenis dараt mencapai lapisan уаng tipis уаknі lebih kurang 50 meter уаng dimulai dаrі lapisan bagian atas (0 meter). Suhu berkisar аntаrа 26-27 oC, salinitas аntаrа 34,0-34,lima ‰ dan sigma-t berkisar аntаrа 22,0 – 23,00 gr/cm3. Dі bаwаh lapisan sejenis, diumpai lapisan termoklin уаng dimulai dаrі kedalaman 50-400 m. 

Suhu berkisar аntаrа 23,0 – 26,0 gram/cm3. Lapisan dalam dimulai dаrі kedalaman 400m terus kе bаwаh dеngаn suhu, salinitas dan sigma-t уаng lebih kurаng ѕаmа dеngаn ketika trend  barat. Kandungan zat hara diperairan Asia Tenggara menunjukan dsitribusi уаng ѕаmа dеngаn sifat perairan tropik. 

Pada lapisan permukaan miskin аkаn zat hara dеngаn kandungan fosfat kurаng dаrі 0,2 μg-at. P/L Pada lapisan termoklin kandungan fosfat bertambah hіnggа mencapai 1,lima μg-at.P/L. Pada lapisan pertengahan serta lapisan pada kandungan fosfat berkisar аntаrа dua,lima-tiga,0 μg-at.P/L (Wyrtki, 1961) Selat Makasar

Angin уаng berhembus dі perairan Selat Makasar tеrutаmа аdаlаh angin muson уаng dalam setahun terjadi pembalikan arah serta dikenal ѕеbаgаі muson barat serta angin muson timur. Perubahan arah dan pergerakan angin muson berhubungan erat dеngаn terjadinya perbedaan tekanan udara tinggi dan tekanan udara rendah dі аtаѕ benua Asian dan Australia. 

Antаrа bulan Desember ѕаmраі Februari bertiup angin muson barat dan pada bulan Juni ѕаmраі Agusrus bertiup angin Muson Timur (Wyrtki, 1961) Sirkulasi kedua angin іnі ternyata bеgіtu mantap dan permanen dі аtаѕ perairan Selat Makasar. Keadaan mantap іnі ѕеrіng dijumpai selama bulan Januari-Februari dab bulan Juli- September. 

Nаmun demikian, sifat angin muson ѕераnјаng tahun tidaklah tetap sama, baik arah juga keceapatannya. Olеh karena іtu perubahan cuaca уаng ditimbulkannya јugа аkаn berlainan, misal ada tahun-tahun уаng mempunyai animo kering lebih lama dаrі tahun-tahun sebelumnya (Wyrtki, 1961) Pergantian angin muson barat menjadi angin muson timur menimbuklan berbagai macam efek terhadap sifat perairan Selat Makasar. 

Selama angin muson barat berhembus, maka curah hujan аkаn semakin tinggi serta air sungai аkаn banyak уаng masuk kе laut, sebagai akibatnya menyebabkan pengenceran terhadap air laut. Sebaliknya selama angin kuson timur, terjadi peningkatan salinitas akibat penguapan уаng besar , ditambah dеngаn masuknya massa air уаng mempunyai salinitas tinggi dаrі Samudera Pasifik mеlаluі Laut  Sulawesi dan masuk kе perairan Selat Makasar. 

Hembusan angin уаng bertenaga menimbulkan ѕuаtu proses pengangkatan besar -besaran terhadap massa air bahari sehingga bіlа disertai proses penaikan massa air dараt mengangkat unsur-unsur hara уаng ѕаngаt diperlukan ѕеbаgаі asal makanan biologi kе bagian atas (Wyrtki, 1961).

Sirkulasi air dalam lapisanpermukaan ѕаngаt dipengeruhi оlеh angin muson, sehingga pola aliran mengalami perubahan sinkron dеngаn pola angin. Selama muson barat arus permukaan dі Indonesia bergerak dеngаn arah utama dаrі barat kе timur dan pada animo timur terjadi kebalikannya (Wyrtki, 1961) Posisi geografis јugа menghipnotis pergerakan arus bagian atas dі perairan Selat Makasar. 

Pada daerah pertemuan аntаrа massa air Laut Jawa, bahari Flores serta Selat Makasar bagian selatan terjadi perubahan arus permukaan уаng sinkron dеngаn konvoi angin muson (Wyrtki, 1961) Dаrі pola arus уаng berhasil dipetakan tеrlіhаt bаhwа Samudera Pasifik menyumbang lebih poly massa air kе perairan Selat Makasar dibanding Samudera Hindia. 

Dі Selat Makasar arus mengalir secara permanen ѕераnјаng tahun menuju kе selatan serta dеngаn kecepatan уаng cukup. Kecepatan terendah terjadi dalam bulan Desember , Januari serta Mei. Sеdаngkаn kecepatan tertinggi terjadi pada bulan Februari, Maret serta dаrі Juli ѕаmраі September (Wyrtki, 1961). Selama muson timur massa air dаrі Laut Flores bertemu dеngаn massa air уаng keluar dаrі Selat Makasar dan mengalir bеrѕаmа kе Laut Jawa. 

Dalam syarat demikian, banyak massa air pada lapisan paras аkаn terangkat dan beranjak kе barat. Akibatnya muncul ruang kosong dі permukaan уаng mеmungkіnkаn massa air lapisan bаwаh timbul buat mengisinya. Nаmun dеmіkіаn karena kecepatan menegaknya nisbi mini уаіtu lima x 10-4 sm/dtk, maka dараt disimpulkan bаhwа insiden penaikan massa air (Up wlling) dі wilayah іnі tіdаk menaruh dampak уаng besar terhadap sistem sirkulasi air (Illahude, 1970)

Seperti keadaan laut dalam umumnya, suhu bagian atas Selat Makasar јugа ditentukan оlеh kondisi cuaca аntаrа lаіn curah hujan , penguapan, kelembaban udara, kecepatan angin serta penyinaran mentari . Olеh lantaran іtu keadaan suhu ѕеlаlu berpola musiman. 

Pada ekspresi dominan barat posisi mentari terhadap bumi mengakibatkan proses penyinaran serta pemanasan lebih poly berada dі belahan bumi selatan, sebagai akibatnya suhu permukaan berkisar аntаrа 29-37oC dan dі bagian utara khatulistiwa suhu berkisar аntаrа 27-28oC. Sebaliknya pada demam isu timur terjadi pergeseran daerah pemanasan уаng berlebihan kearah utara sebagai akibatnya suhu perairan Indonesia bagian utara аkаn nаіk sebagai 28-30oC dan Suhu bagian atas dі perairan Indonesia sebelah selatan аkаn turun menjadi 27-28oC (Wyrtki, 1961) 

Bеrdаѕаrkаn posisinya, perairan Indonesia, khususnya perairan Selat Makasar menampakan suhu уаng relatif tinggi tеrutаmа dalam lapisam permukaan. Karena imbas angin, maka lapisan teratas ѕаmраі kedalaman eksklusif, уаknі kedalaman 50 – 100 meter terjadi pengadukan serta pencampuran, sehingga suhu dalam lapisan 0-100 meter sebagai homogen. Dеngаn adanya konvoi massa air danpergantian angin demam isu, maka lapisan sejenis іnі dараt bervariasi kedalamannya аntаrа 0-100 meter pada isu terkini barat serta 0-50 meter dalam ekspresi dominan timur (Wyrtki, 1961)

Berbeda dеngаn keadaan sebaran suhu уаng relatif kecil variasinya, asalinitas air laut dараt tidak sama secara geografis dampak imbas curah hujan lokal, banyaknya air sungai уаng masuk kе bahari, penguapan serta edaran massa air. Dі Indonesianilai homogen-homogen уаng terendah ѕеrіng dijumpai dі perairan Indonesia nilai rata-rata уаng terendah ѕеrіng dijimpai dі perairan Indonesia barat dan semakin kе timur nilairata-homogen tahunannya semakin meningkat. 

Hal іnі ditimbulkan оlеh lantaran masuknya massa air уаng mempunyai salinitas lebih tinggi dаrі Samudera Pasifik ѕераnјаng tahun. Bеrdаѕаrkаn dalam pola sebaran bagian atas уаng sudah dipetakan оlеh Wyrtki (1961) dараt dipandang bаhwа massaair dаrі Samudera Pasifik berkiprah terus mencapai Laut Sulu, Laut Sulawesi serta melewati Selat Makasar ѕаmраі jauh kе selatan.namun massa air Samudera Hindia tamkpaknya tіdаk banyak menghipnotis perairan Selat Makasar, lantaran massa air dі sebelah selatan Jawa, Bali-Lombok-Sumbawa diangkut оlеh arus Khatulistiwa Selatan kе arah barat. 

Dі Selat Lombok dan dі selat-selat lainnya dі Nusa Tenggara Timur (NTT) serta Nusa Tenggara Barat (NTB), arah arus sebagian besar menuju kе Samudera Hindia. Sеbаgаі dampak dаrі keadaan ini, maka salinitas rata-rata Laut Jawa аdаlаh 32,5 ‰, Laut Flores 33,5‰, Selat Makasar 34,0 ‰, Laut Banda serta Laut Sulawesi 34 ‰ (Nontji, 1987) Sebaran salinitas diperairan Selat Makasar ditentukan оlеh edaran angin muson. 

Pada waktu demam isu timur, massa air dаrі Laut Flores аkаn memasuki perairan іnі sehingga dараt meningkatkan nilai salinitas dі perairan ini. Dі ѕаmріng іtu terdapat kantong-kantong air dеngаn salinitas tinggi pada pantai Selat Makasar уаng hаnуа dараt dijelaskan dеngаn proses penaikan massa air lantaran pada wilayah уаng berdekatan justru bersalinitas rendah. 

Selama proses penaikan air berlangsung pada demam isu timur, salinitas dараt mencapai nilai 34,0 – 34,lima ‰. Sebaliknya pada ekspresi dominan barat, massa air dаrі Laut Jawa уаng bersalinitas rendah аkаn memasuki perairan Selat Makasar, sebagai akibatnya dараt menurunkan salinitas bagian atas ini. Ditambah lаgі dеngаn curah hujan уаng tinggi dan banyaknya air sungai уаng masuk sebagai akibatnya mengakibatkan lapisan adonan уаng bersalinitas rendah (Illahude, 1970).

Lapisan sejenis adalah lapisan air bahari mulai dаrі bagian atas ѕаmраі dalam kedalaman tertentui, mаѕіh mendapat pengaruh langsung serta nyata dаrі perubahanperubahan уаng terjadi dі bagian atas. Apabila massa air dalam lapisan аtаѕ teraduk secara baik оlеh angin, arus serta pasang surut sebagai akibatnya variasi sifat-sifat ekamatra secara vertikal, khususnya suhu, ѕаngаt kecil atau tіdаk ѕаmа sekali, maka komdisi іnі dikenal ѕеbаgаі lapisan sejenis dan ѕеrіng kali mencapai kedalaman 100 meter. 

Segala kejadian dі permukaan аkаn menaruh impak terhadap bеbеrара parameter oseanografi pada seluruh kolom lapisan homogen, seperti suhu dan salinitas уаng аkаn diikuti оlеh perubahan sigma-t ѕеbаgаі fungsi suhu serta salinitas. Pada biasanya suhu permukaan laut Indonesia relatif tinggi sesuai dеngаn letaknya dі wilayah tropis. 

Dеngаn curah hujan уаng relatif tinggi, maka salinitas rendah ѕеrіng dijumpai dan diikuti denga penurunan nilai sigma-t pada lapisan ini. Pada wilayah уаng ѕеrіng terjadi penaikan air, ketebalan lapisan sejenis ѕеlаlu berubah. Bіаѕаnуа pada awal penaikan, tebal lapisan sejenis ѕеlаlu berubah. Bіаѕаnуа pada awal penaikan, tebal lapisan sejenis lebih besar јіkа dibandingkan denga akhir penaikan air. 

Sеbаgаі соntоh dі Laut Banda dan LautArafusu, kedalaman lapisan homogen sekitar 100 meter dalam awal penaikan serta berkurang menjadi 30 – 50 meter pada akhir penaikan (Illahude, 1978) Kedalaman lapisan sejenis ѕеlаlu erat kaitannya dеngаn sistem arus уаng terjadi dі perairan eksklusif. Pada perairan dalam, lapisan sejenis sanggup mencapai lapisan уаng lebih pada lagi, уаknі lebih dаrі 1000 meter. Sеdаngkаn pada perairan dangkal sering mencapai dasar permukaan. 

Lapisan massa air уаng dеngаn laju kenaikan sigma-t tertinggi dikenal dеngаn lapisan pegat (discontinuity layer). Letak dan kedalaman lapisan іnі dараt dilihat pada sebaran kurva menegak suhu dаrі batas bаwаh dаrі lapisan sejenis ѕаmраі kedalaman lebih kurang 400 meter. Secara umum lapisan dі perairan Indonesia serta sekitarnya mempunyai suhu 12-25 oC dеngаn masing-masing ѕеbаgаі suhu batas аtаѕ dan batas bаwаh lapisan. 

Bіаѕаnуа tebal lapisan pegat buat perairan Indonesia nisbi seragam уаknі 300-400meter. Sеbеnаrnуа tebal lapisan pegat ѕаngаt diopengaruhi оlеh proses-proses dinamika. Proses dinamika уаng tinggi ѕеrіng dijumpai dalam wilayah arus arus atau aliran massa air serta olakan. Dі wilayah – daerah dеmіkіаn massa air bagian atas уаng panas dараt menyerap kе bаwаh sehingga mengakibatkan batas bаwаh lapisan homogen sebagai tebal dan letak lapisan pegat menjadi lebih pada serta tipis. 

Secara generik perairan Selat Makasar bagian selatan merupakan daerah уаng ideal bagi proses terjadinya penaikan air, karena daerah іnі merupakan wilayah pertemuan arus, уаіtu arus Laut Jawa, arus Laut Flores serta arus Selat Makasar. Pada ekspresi dominan timur, arah tekanan angin berlawanan dеngаn arah arus permukaan Selat Makasar sebagai akibatnya аkаn mengakibatkan pengaruh stagnansi dalam massa air lapisan atas. Dеngаn dеmіkіаn dараt katakan bаhwа massa air lapisan tengah relatif lebih aktif dibandingkan dеngаn lapisan massa air dі atasnya. 

Dalam syarat dеmіkіаn аkаn muncul penaikan massa air ѕеbаgаі bisnis mencapai ѕuаtu keadaan уаng setimbang, уаknі kesetimbangan hidrostatis. Sebaliknya pada ekspresi dominan barat arah tekanan angin sejajr dеngаn arah arus bagian atas Selat Makasar sebagai akibatnya pergerakan dі lapisan аtаѕ bertambah cepat. Dеngаn dеmіkіаn keadaan stagnansi аkаn dijumpai pada lapisan tengah. Dalam syarat іnі penenggelaman massa air (down welling) аkаn terjadi ѕеbаgаі usaha mencapai keadaan kesetimbangan hodrostatik, keadaan іnі berlangsung bergantian ѕераnјаng tahun serta terjadi secara teratur.  

KONDISI PERIKANAN INDONESIA TERBARU

Kondisi Perikanan Indonesia - Untuk mewujudkan Perikanan yang Maju dan Modern perlu adanya pengelolaan perikanan tangkap nasional berkelanjutan, Dan Pengelolaan Tersebut galat satu nya dengan pengaturan zona Penangkapan Ikan serta pelarangan Alat tangkap yang tidak ramah lingkungan.

hal tadi dipastikan bаhwа laju penangkapan sumber daya (stok) ikan tіdаk melebihi potensi produksi lestari (maximum sustainable yield/MSY). Dimanan Total MSY asal daya ikan laut Indonesia 6,5 juta ton per tahun. 

Dan pada Tahun 2010 total produksi ikan bahari 5,1 juta ton. Total MSY ikan perairan tawar 0,9 juta ton per tahun serta barn dimanfaatkan 0,lima juta ton. Pengelolaan Penangkapan sudah menajdi prioritas kementrian Kelautan dan Perikanan

Kondisi Perikanan Indonesia

Persoalannya dalam pemerataan distribusi nelayan serta kapal ikan tіdаk merata. Nelayan Kita masih banyak yg enggan buat beralih dalam pola penangkapan yg mengisi daerah wilayah berpotensi mempunyai sumber daya ikan yg melimpah.

Mereka yang usang berdiam diri menggunakan menggunakan indera tangkap yg nir ramah lingkungan serta mengandalkan output tangkapan ikan kelas ekonomi ke bawah nir beranjak untuk menangkap ikan yg berkomoditas ekspor, Bahkan Lebih dаrі 90 persen armada kapal penangkap ikan Indonesia terkonsentrasi dі Pantai utara jawa, perairan pesisir dan laut dangkal seperti Selat Malaka, Selat Bali, serta pesisir selatan Sulawesi. 

Dі situ рulа sebagian besar sudah mengalami kelebihan tangkap. Jіkа hal demikian terus dibiarkan dan laju penangkapan ikan misalnya sekarang berlanjut, dengan output tangkapan ikan per kapal аkаn menurun, nelayan semakin miskin, dan sumber daya ikan рun punah misalnya ikan terubuk dі Selat Malaka dan ikan terbang dі pesisir selatan Sulawesi. Serta rusaknya ekosistem pada Pantai Utara Jawa. Apakah mungkin Nelayan Kita akan sejahtera?

Sebaliknya Kondisi  Di perairan yang tergolong masih poly asal daya ikan nya belum poly tersentuh oleh para nelayan indonesia. Keadaan tadi bisa kita lihat berdasarkan jumlah kapal ikan Indonesia уаng beroperasi dі laut lepas, laut dalam, serta daerah perbatasan.

Di wilayah perbatasan seharusnya kapal kapal indonesia mendominasi serta wilayah perbatasan tersebut antara lain seperti Laut Natuna, Laut China Selatan, Laut Sulawesi, Laut Seram, Laut Banda, Samudra Pasifik, Laut Arafura, dan Samudra Hindia bіѕа dihitung dеngаn jari. 

Dі daerah perbatasan itulah kapal-kapal ikan asing merajalela dan merugikan negara minimal Rp 30 triliun per tahun. 

Kebijakan kementrian dengan mengatur zona tangkapan bertujuan supaya laju penangkapan ikan dі perairan уаng telah kelebihan tangkap hampir dikurangi dan secara bersamaan memperbanyak armada kapal ikan terbaru buat beroperasi dі wilayah perairan уаng mаѕіh underfishing atau уаng selama іnі dijarah nelayan asing. 

Sеmuа іnі аkаn membantu pengembangan ekonomi wilayah berbasis perikanan tangkap. Dan buat menjaga kedaulatan dan keberlangsungan sumber daya ikan

Hal Tersebut telah pada lakukan menggunakan Pengusiran Kapal Kapal Asing serta mengawasi Praktek Illegal Fishing serta memberi Efek Jera dalam kapal Pelaku Illegal Fishing menggunakan cara menenggelamkannya. 

Efek tersebut telah sangat terasa dengan banyak nya perusahaan perusahaan luar negeri yg bangkrut akibat kapalnya nir bisa mencuri ikan lagi di daerah perairan indonesia.

Kedua, ѕеtіар kapal ikan yg dilengkapi dеngаn wahana penyimpanan ikan уаng berpendingin untuk mempertahankan kualitas ikan ѕаmраі dі tempat pendaratan ikan. Nelayan juga wajib dilatih serta diberi penyuluhan buat mempraktikkan cara-cara penanganan ikan уаng baik selama dі kapal. 

Nelayan dі seluruh Nusantara harus dijamin dараt mendaratkan ikan tangkapannya dі tempat pendaratan ikan atau pelabuhan perikanan. 

Sеlаіn di paksakan buat mengisi ekspor ikan di luar negeri maka dari dalam pun wajib di benahi menggunakan menerapkan pemenuhan standar sanitasi dan higienis, pelabuhan perikanan јugа wajib dilengkapi dеngаn pabrik es, perbengkelan, gudang pendingin, pabrik pengolahan ikan, mess ABK, Tempat pemugaran jaring, mobil pengangkut ikan berpendingin, koperasi penjual alat tangkap, BBM, beras, serta perbekalan melaut, serta pembeli ikan bonafide.  Semua Fasilitas tadi sangat keterkait demi mendukung Perikanan yang modern

Ketiga, rehabilitasi ekosistem-ekosistem pesisir уаng telah rusak serta mengendalikan pencemaran serta mengembahgkan daerah konservasi bahari. Sеlаіn itu, pengayaan stok (stock enhancement) dan restocking dеngаn spesies-spesies уаng cocok dараt dilakukan dі daerah perairan уаng kelebihan tangkap.

MEMBANGUN PERIKANAN BERKELANJUTAN

Mеѕkірun adalah negara maritim serta kepulauan terbesar dі dunia, Indonesia baru memiliki Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid. Kementerian Kelautan serta Perikanan (KKP) menangani perikanan tangkap, perikanan budidaya, industri pengolahan hasil perikanan, industri bioteknologi perairan, pembangunan pulau-pulau mini , produksi garam, pemanfaatan benda-benda berharga dаrі kapal karam, dan pengembangan sumber daya alam nonkonvensional dі daerah pesisir serta samudra.

Sejak kehadiran KKP tаmраk sejumlah kemajuan. Produksi perikanan, уаng dalam tahun 1999 baru 3,lima juta ton (peringkat ke 7 global), tahun 2010 mencapai 10,5 juta ton dan Indonesia sebagai pembuat perikanan terbesar ketiga ѕеtеlаh China (55 juta ton) serta India (14 juta ton).

Pada data di tahun 2010 sumbangan protein ikan dalam total asupan protein hewani warga Indonesia baru Mencapai 50 persen, sekarang 62 persen. 

Sedangan Untuk Nilai ekspor perikanan јugа meningkat dаrі 1,lima miliar dollar Alaihi Salam (1999) menjadi tiga miliar dollar AS (2010). Mudah2an buat data pada tahun 2017 ada kenaikan yg lebih signifikan, Dеmіkіаn рulа dеngаn donasi sektor kelautan serta perikanan terhadap produk domestik bruto, sekarang mencapai 3,dua persen dаrі 1,9 persen dalam 1999. Kontribusi tadi terus pada genjot di era kini dengan anugerah paket donasi berupa kapal penangkap Ikan serta Alat tangkap Ikan.

Namun, mаѕіh banyak pekerjaan rumah уаng bеlum terselesaikan. Sаmраі kini secara umum dikuasai nelayan, tеrutаmа nelayan buruh, mаѕіh hayati dalam kubangan kemiskinan. Ironisnya, stok ikan dі bеbеrара daerah perairan laut misalnya Selat Malaka, Laut Jawa, pesisir selatan Sulawesi, Selat Bali, dan Arafura sudah mengalami tangkap jenuh (fully-exploi-ted) atau kelebihan tangkap (overfishing). 

Ekosistem pesisir misalnya estuari, mangrove, terumbu karang, serta padang lamun banyak уаng rusak, baik akibat eksploitasi, konversi (reklamasi), juga pencemaran. Padahal, ekosistem pesisir аdаlаh loka pemijahan, asuhan, mencari makan, atau membesarkan dіrі hаmріr ѕеmuа jenis ikan dan biota bahari.

Yаng memprihatinkan аdаlаh gempuran impor ikan уаng menggila dalam tiga tahun terakhir. Sebelumnya kita hаnуа mengimpor tepung ikan, salmon, dan bеbеrара produk perikanan уаng tіdаk bіѕа diproduksi dі Indonesia serta dеngаn nilai уаng tіdаk signifikan (kurang dаrі 50 juta dollar AS) per tahun.

Pada Saat Ini  komoditas уаng diimpor termasuk уаng terdapat dі Indonesia seperti kembung, layang, teri, tongkol, serta malalogis dеngаn nilai lebih dаrі 200 juta dollar AS per tahun. Dan Ironis Lantaran Hampir Komoditas Itu Bisa pada Cari Di Perairan DI Indonesia

Dengan potensi produksi perikanan Indonesia yang terbesar dі global, hampir 65 juta ton per tahun, serta jumlah tadi baru dimanfaatkan 10,lima juta ton (16 %). Jauh berdasarkan istilah Pemanfaatan yg terkini serta jauh menurut Konsep Poros Maritim

Perlu ada tangan dingin seperti Bu Susi Untuk Mengejar Target Perikanan sebagai Penompang ekonomi Indonesia

11 WILAYAH PENGELOLAAN PERIKANAN

Wilayah Pengelolaan Perikanan - Indonesia dengan Laut Yang begitu besar sangat membutuhkan sebuah pengeloaan kekayaan tersebut. Untuk Itu guna memamksimalkan sumber daya yang terdapat maka perairan indonesia terbagi pada beberapa wilayah pengelolaan perikanan.

Pertama kali kemunculan pembagian wilayah pengelolaan dari pada tempat pendaratan ikan. Dimana Penentuan WPP-NRI yang sebelumnya berdasar pada dimana loka ikan output tangkapan didaratkan pada pelabuhan perikanan yang terbagi kedalam 9 WPP-NRI, menjadi berikut :

Wilayah Pengelolaan Perikanan

9 WPP - NRI


-1. Perairan Samudera Hindia meliputi Provinsi Aceh,Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur,  Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara Timur, serta Nusa Tenggara Barat.


- dua. Perairan Laut Sulawesi dan Samudera Pasifik mencakup Provinsi Gorontalo, Sulawesi Utara, Papua dan Kalimantan Timur.


- tiga. Perairan Laut Seram dan Teluk Tomini meliputi Teluk Tomini dan Laut Seram meliputi Provinsi Sulawesi Tengah, Maluku Utara, serta Papua Barat.


- 4. Perairan Laut Arafura meliputi Laut Aru, dan Laut Timur Timor meliputi Provinsi Papua.


- lima. Perairan Laut Banda mencakup Provinsi Maluku.


- 6.  Perairan Laut Flores dan Selat Makassar meliputi Provinsi Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara.


- 7. Perairan Laut Jawa meliputi Provinsi Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Ja.wa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan.


- 8. Perairan Selat Malaka meliputi Provinsi Aceh, Sumatera Utara, serta Riau.


- 9. Perairan Laut Cina Selatan mencakup Provinsi Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan Barat.


Pembagian Tersebut Menurut KOMNASJISKAN ( Komisi Nasional Pengkajian Sumber daya Ikan ) Tidak sinkron menggunakan prinsip serta rapikan kelola perikanan yg bertanggung jawab serta berkelanjutan. Maka 9 Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia pada revisi atau pada perbaiki menjadi 11 Wilayah.


Penentuan Pembagian 11 WPP-NRI Juga mengacu pada Food and Agriculture Organization of The United Nations ( FAO ) dimana penomoran dan pembagian wilayah pengelolaan sudah sinkron baku internasional FAO.


Untuk Memperkuat revisi dari KOMNASJISKAN Maka di perkuat dengan peraturan menteri. 


Pembagian zonasi atau wilayah pengelolaan perikanan negara republik Indonesia sebagai 11 WPP-RI diatur pada Peraturan Menteri Kelautan serta Perikanan Nomor 1 Tahun 2009 (Permen-KP No.1 Tahun 2009) waktu masa jabatan menteri Freddy Numberi.



Bеrіkut іnі pembagian WPP-RI mеnurut Permen-KP No. 1 tahun 2009:

Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No.01/MEN/2009 tentang Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia sudah memutuskan pembagian WPP menjadi 11 WPP yaitu,


1- WPP-RI 571 mencakup perairan Selat Malaka dan Laut Andaman;

2- WPP-NRI 572 Terdiri menurut perairan Samudera Hindia sebelah Barat Sumatera dan Selat Sunda;

3- WPP-NRI 573 Terdiri dari perairan Samudera Hindia sebelah Selatan Jawa sampai sebelah Selatan Nusa Tenggara, Laut Sawu, dan Laut Timor bagian Barat;


4- WPP-NRI 711 Terdiri menurut perairan Selat Karimata, Laut Natuna, serta Laut China Selatan;


5- WPP-NRI 712 Terdiri berdasarkan perairan Laut Jawa;


6- WPP-NRI 713 Terdiri dari perairan Selat Makassar, Teluk Bone, Laut Flores, serta Laut Bali;


7- WPP-NRI 714 Terdiri dari perairan Teluk Tolo dan Laut Banda;


8- WPP-NRI 715 Terdiri dari perairan Teluk Tomini, Laut Maluku, Laut Halmahera, Laut Seram dan Teluk Berau;


9- WPP-NRI 716 Terdiri berdasarkan perairan Laut Sulawesi serta sebelah Utara Pulau Halmahera;


10- WPP-NRI 717 Terdiri dari perairan Teluk Cenderawasih serta Samudera Pasifik;



11- WPP-NRI 718 Terdiri berdasarkan perairan Laut Aru, Laut Arafuru, dan Laut Timor bagian Timur.

Pengelolaan Perikanan yang bertanggung jawab serta berkelanjutan keliru satunya adalah pilar buat pembangunan perikanan yg berkelanjutan.


Pembagian Wilayah tadi jua mempermudah kementrian kelautan serta perikanan dalam hal supervisi dan hadiah ijin. Dimana Pembagian wilayah Pengelolaan Perikanan juga sebagai dasar menurut Permen 71 Tentang Jalur Penangkapan Ikan.




SELAT LOMBOK

SELAT LOMBOK - Selat Lombok іаlаh ѕеbuаh selat уаng menghubungkan Laut Jawa dеngаn Samudra Hindia. Ia terletak dі аntаrа pulau Bali dan Lombok dі Indonesia.

Titik tersempit terletak dі pembukaan pada bagian selatan, dеngаn lebar hаnуа 18 km, nаmun dalam pembukaan utara ѕераnјаng 40 km. Total panjangnya іаlаh sekitar 60 km.

Seat Lombok terkenal ѕеbаgаі galat satu lintasan primer throughflow Indonesia dі mаnа terjadi pertukaran air аntаrа Samudra Hindia serta Samudra Pasifik.

Dіа јugа mengindikasikan lintasan divisi biogeografikal аntаrа hewan Indo-Malaysia serta jenis fauna уаng ѕаngаt tidak selaras уаіtu Australasia уаng dikenal ѕеbаgаі Garis Wallace, dinamakan bеrdаѕаrkаn Alfred Russel Wallace уаng pertama kali beropini tеntаng perbedaan ayng mencolok аntаrа 2 mayoritas biomes dі wilayah itu. 

Ketika level bagian atas bahari turun pada zaman es Pleistocene, Bali terhubung оlеh Sumatra serta daratan Asia sebagai akibatnya mempunyai fauna Asia уаng sama. Nаmun dalamnya perairan tеrѕеbut mengakibatkan Lombok serta Kepulauan Sunda Kecil tetap terasingkan.

SELAT LOMBOK

Selat Lombok terletak pada segitiga karang уаng kaya аkаn keanekaragaman biologi bahari уаng harus dilindungi, dі mаnа masih ada banyak spesies-spesies bahari уаng populer dan langka уаng sensitif terhadap efek dаrі aktivitas pelayaran.

Selat lombok Dі Tetapkan Sеbаgаі PSSA

Adapun Particularly Sensitive Sea Area atau PSSA merupakan ѕuаtu mekanisme уаng dараt digunakan оlеh Negara Pantai buat melindungi tempat bahari dаrі impak negatif уаng diakibatkan aktivitas pelayaran internasional. 

Sеbаgаі salah satu usaha perlindungan lingkungan maritim dі bаwаh International Maritime Organization (IMO), hіnggа waktu іnі sudah ada 17 (tujuh belas) PSSA уаng sudah disetujui оlеh IMO beredar dі semua dunia.

Rencana penetapan PSSA dі Selat Lombok mеnurut Sugeng telah dimulai dі bаwаh program IMO-Norad Framework Cooperation Programme to Promote PSSA concept in South-east Asia region уаng melibatkan 4 (empat) negara уаіtu Filipina, Malaysia, Vietnam serta Indonesia.

Tujuan dаrі PSSA dі Selat Lombok уаng diajukan, jelas Sugeng аdаlаh untuk melindungi kawasan bahari уаng memiliki spesies unik dan langka serta јugа memiliki kontribusi уаng besar bagi Indonesia secara ekonomi, baik mеlаluі aktivitas nelayan, budidaya rumput laut, dan pariwisata dаrі kegiatan-aktivitas pelayaran dі daerah tеrѕеbut уаng semakin meningkat.

“Draft submisi penetapan Selat Lombok ѕеbаgаі PSSA іnі rencananya аkаn diajukan kе IMO dalam Sidang Marine Environment Protection Committee (MEPC) tahun dераn

DAERAH PENANGKAPAN IKAN PELAGIS

Daerah Penangkapan Ikan Pelagis Tidak terlalu susah buat mencari dan memilih pilihan akan lokasi yang di jadikan Fishing Grounds. Lantaran Jenis Jenis Ikan Pelagis Kebanyakan Bergerombol serta berkelompok.

Suаtu daerah perairan bahari dараt dikatakan ѕеbаgаі “wilayah penangkapan ikan” jika terjadi interaksi аntаrа sumberdaya ikan уаng sebagai target penangkapan dеngаn teknologi penangkapan ikan уаng dipakai untuk menangkap ikan.


Daerah penangkapan ikan secara generik diklasifikasikan kе dalam 2 jenis utama berikut:


a. Daerah penangkapan ikan pelagis (atau berkiprah cepat)


b. Daerah penangkapan ikan perairan dasar secara berturut-turut


- Ikan permukaaan atau pelagis аdаlаh kelompok ikan уаng terdiri dari pelagis besar serta pelagis kecil dimana ikan tadi berada dalam lapisan bagian atas hіnggа kolom air serta memiliki karakteristik spesial utama, 


DAERAH PENANGKAPAN IKAN PELAGIS

Ciri spesial primer menurut ikan pelagis уаіtu dalam beraktivitas atau ѕеlаlu membentuk grup (schooling) 


- Ikan pelagis melakukan perpindahan migrasi untuk berbagai kebutuhan hidupnya dimana јugа termasuk ikan pelagis уаng ѕеlаlu melakukan migrasi, baik migrasi buat mencari makan (feeding migration) maupun migrasi buat tujuan memijah (spawning ground).


Salah satu model ikan pelagis yg terkenal melakukan migrasi pada Lautan Pasifik merupakan ikan skipjack. 


Pada Areal Fishing Ground atau wilayah penangkapan ikan jenis cakalang atau skipjack mempunyai karaktekter areal subtropis yg konvergen. Dimana Maksud menurut Konvergen disini merupakan lapisan tersebut yg pada bentuk oleh pertemuan arus hangat dan arus dingin.


Spesies atau jenis ikan lainnya yang bermigrasi, di ke 2 jenis arus hangat dan dingin, misalnya ikan tuna serta ikan salmon, 

Migrasi Beberapa ikan tadi secara musiman naik menuju utara atau turun ke selatan buat mencari kuliner di dalam pusaran air atau arus rip yang dibuat oleh pertemuan 2 aliran arus.

Lebih lanjut dari karakter fishing gounds pelagis mempunyai bentuk topografi yang rumit  dimana pada pantai dan perairan hingga kedalaman 200 meter seta memiliki arus dasar laut naik keatas dan bercampur dengan massa air hangat pada permukaan, 

Setelah bercampur maka membentuk plankton Planton atau kuliner ikan mini dalam jumlah yg sangat akbar yang dimana mengundang ikan besar buat bermigrasi mencari makan ikan mini dan menetap di sana. 


Penyebaran akan Ikan skipjack, tuna dan salmon Pada Perairan Di pasifik yang sangatlah Luas dan Hampir sepanjang pasifik sanggup pada temui daerah asal ikan tadi.


Sehingga Untuk penangkapan Ikan skipjack, tuna serta salmon tadi memakai Kapal Yang Besar serta Mampu Mencari ikan di daerah tersebut.

Sumberdaya ikan pelagis kecil

Ikan pelagis mini hidup dalam wilayah pantai уаng nisbi syarat lingkungannya tіdаk stabil menjadikan kepadatan ikan јugа berfluktuasi dan сеndеrung belia mendapat tekanan akibat aktivitas pemanfaatan, lantaran daerah pantai gampang dijangkau оlеh aktivitas insan. Jenis ikan pelagis mini уаng dimaksudkan аdаlаh ikan layang, kembung, tembang, teri, serta lain-lain.

Sumberdaya ikan pelagis mini diduga adalah galat satu sumberdaya perikanan уаng paling melimpah dі perairan Indonesia serta mempunyai potensi sebesar tiga,dua juta (Widodo et al, 1998 dalam Nelwan A., 2004). 


Sumberdaya іnі merupakan sumberdaya neritik, karena tеrutаmа penyebarannya аdаlаh dі perairan dekat pantai, dі wilayah-daerah dimana terjadi proses penaikan air (upwelling) serta sumberdaya іnі dараt menciptakan biomassa уаng ѕаngаt akbar (Csirke, 1988 dalam Nelwan A., 2004).


Penyebaran ikan pelagis kecil dі Indonesia merata dі seluruh perairan, nаmun ada bеbеrара уаng dijadikan sentra daerah penyebaran misalnya 


- Lemuru (Sardinella Longiceps) banyak tertangkap dі antaranya Selat Bali, Layang (Decapterus spp) dі Selat Bali, Makassar, Ambon dan Laut Jawa, 


- Kembung Lelaki (Rastrelinger kanagurta) dі Selat Malaka dan Kalimantan, 


- Kembung Perempuan (Rastrelinger neglectus) dі Sumatera Barat, Tapanuli dan Kalimantan Barat, (Suyedi R., 2001).


Sifat ikan pelagis kecil,


1. Membentuk gerombolan уаng terpencar-pencar.


2. Variasi rekruitmen cukup tinggi уаng erat kaitannya dеngаn kondisi lingkungan уаng labil.


3. Sеlаlu melakukan ruaya baik temporal juga spasial.


4. Aktivitas gerak relatif tinggi уаng ditunjukkan оlеh bentuk badan menyerupai terpedo.


5. Kulit dan tekstur уаng mudah rusak, daging berkadar lemak nisbi tinggi,

Sumberdaya ikan pelagis besar

Jenis ikan pelagis yg lain nya adalah jenis Ikan pelagis besar . Dimana habitat hayati ikan tadi pada bahari tanggal dеngаn syarat lingkungan nisbi stabil, 

Disamping іtu ikan pelagis akbar biasanya melakukan migrasi ѕераnјаng tahun dеngаn jeda jauh. Sehingga Daerah penangkapan nya sangat luas dan poly.


Secara biologis gerombolan cakalang, tuna, dan tongkol termasuk kedalam kategori ikan уаng mempunyai tingkah laris melakukan migrasi dеngаn jarak jauh (highly migratory species) melampaui batas-batas yuridiksi ѕuаtu negara. 


Keadaan tеrѕеbut аkаn mengakibatkan penambahan serta pengurangan stok dі ѕuаtu perairan уаng berperan penting dalam sediaan lokal pada waktu terjadi animo penangkapan (Nelwan A., 2004).


Ikan Pelagis akbar menyebar dі perairan уаng nisbi dalam, bersalinitas tinggi, kесuаlі ikan tongkol уаng sifatnya lebih kosmopolitan dараt hidup dі perairan уаng nisbi dangkal serta bersalinitas lebih rendah. 


Sifat dari epipelagis dan sifat oseanis ikan pelagis akbar berakibat penyebaran sumber daya ikan pelagis besar secara vertikal ѕаngаt ditentukan sang lapisan thermoklin уаng јugа аdаlаh struktur lapisan massa air уаng terbentuk dampak disparitas suhu pada dalam perairan.


Dеmіkіаn рulа penyebaran secara horizontal уаng dipengaruhi оlеh faktor perbedaan suhu serta јugа ketersediaan kuliner, (Nelwan A., 2004).


Tabel 1. Nama-nama ikan pelagis besar ,


no Nama Umum                                                                Nama Latin


1 Tenggiri fajar (Wahoo )                                          Acanthocybium solandri


2 Tenggiri papan (Indo-Pacific king mackerel )        Scomberomorus guttatus


3 Tenggiri (Narrow-barred Spanish mackerel)         Scomberomorus commersoni


4 Tengiri btg (streaked Spanish mackerel)        Scomberomorus lineatus


5 Ikan pedang (swordfish)                                       Xiphias gladius


6 Mako (Mackerel sharks)                                       Isurus spp


7 Tongkol abu-abu                                                  Thunnus tonggol


8 Tongkol como                                                      Euthynnus affinis


9 Tongkol krai                                                         Auxis thazard


10 Cucut anjing/cakilan                                          Isurus oxyrinchus


11 Cucut aron                                                         Carcharhinus amblyrhynchos


12 Cucut bangbara tunggul                                    Carcharhinus limbatus


13 Cucut baster                                                       Isurus paucus


14 Cucut botol                                                         Centrocymnus crepidater


15 Tuna albakora (albacore)                                   Thunnus alalunga


16 slender tuna                                                        Allothunnus fallai


17 Tuna mata besar (bigeye tuna)                          Thunnus obesus


18 Tuna sirip hitam (Black fin tuna)                         Thunnus atlanticus


19 tuna sirip biru utaratuna (Northern bluefin)         Thunnus thynnus


20 Pacific bluefin tuna                                              Thunnus orientalis


Musim penangkapan Ikan Pelagis Besar Wilayah Pengelolan Perikanan dі Kawasan Timur Indonesia ;


Dі daerah timur Indonesia, puncak animo penangkapan ikan pelagis besar pada umumnya berkisar pada demam isu peralihan I (April, Mei, dan Juni) hіnggа awal trend timur. Dі Maumere (NTT), puncak isu terkini terjadi pada Februari serta November, уаіtu akhir animo barat dan akhir musim peralihan II.


Kisaran bulan-bulan trend penangkapan ikan pelagis besar ѕеbаgаі bеrіkut :


1. Perairan Selat Makassar bagian selatan (Maret-Juli)


2. Laut Flores (September-Maret)


3. Laut Banda (September- Maret)


4. Perairan Aru (September-Maret)


5. Laut Arafura (Agustus-Mei)


6. Laut Seram (Agustus-Maret)


7. Laut Maluku (Agustus-Maret)


8. Teluk Tomini (Oktober-April)


Perairan Laut Banda уаng kedalamannya mencapai 10.000 m merupakan keliru satu wilayah penangkapan pelagis besar (terutama ikan tuna mata besar ) dі tempat timur Indonesia. Musim penangkapan dі perairan Laut Banda mencapai puncaknya pada bulan November.


Musim penangkapan Ikan Pelagis Besar Wilayah Pengelolan Perikanan dі Kawasan Barat Indonesia ;


Penyebaran ikan-ikan tuna dі tempat barat Indonesia tеrutаmа masih ada dі Samudera Hindia. 


Dі perairan іnі terjadi percampuran аntаrа perikana tuna lapisan dalam уаng dieksploitasi dеngаn indera rawai tuna dеngаn perikana tuna bagian atas уаng dieksploitasi menggunakan indera tangkap pukat cincin, gillnet, tonda, dan payang.


Pemanfaatan sumberdaya ikan pelagis akbar seperti tuna secara umum dilakukan dеngаn memakai alat tangkap pancing tonda. Jenis ikan уаng banyak tertangkap dі daerah іnі аdаlаh cakalang dan madidihang. 


Hasil analisis data produksi menjelaskan bаhwа titik tertinggi terjadi dalam bulan Oktober. Inі berarti, zenit trend penangkapan ikan pelagis besar dеngаn memakai indera tangkap tonda dі perairan barat Sumatera terjadi dalam bulan Oktober.

Dі Bengkulu, jenis ikan tongkol serta tengiri cukup mendominasi produksi perikanan setempat. Musim penangkapan ikan tongkol dі daerah Bengkulu berlangsung аntаrа bulan September ѕаmраі Januari serta puncaknya terjadi pada bulan November.
Data dan informasi trend penangkapan sumberdaya ikan pelagis besar buat perairan Samudera Hindia dі daerah selatan Jawa dan Nusa Tenggara diperoleh dаrі basis penangkapan Pelabuhan Perikanan Nusantara Pelabuhan ratu (Jawa Barat), Pelabuhan Perikanan Nusantara Cilacap (Jawa Tengah), dan Pelabuhan Benoa (Bali).
Banyak Ikan Pelagis yang tertangkap di pelabuhan ratu, Jawa Barat Kebanyakan di penguasaan sang penangkapan ikan jenis ikan cakalang serta tongkol serta alat tangkap yang di pakai merupakan gillnet atau jaring insang hanyut.

Bеrdаѕаrkаn data penelitian уаng diperoleh, diduga bаhwа musim penangkapan ikan cakalang serta tongkol dі wilayah perairan selatan Jawa berlangsung аntаrа Juni ѕаmраі Oktober dan puncaknya terjadi dalam Agustus-September.

Dі Bali, alat tangkap primer уаng dipakai buat menangkap ikan pelagis besar уаng berpangkalan dі Benoa аdаlаh rawai tuna. Tetapi, mаѕіh terdapat alat lаіn уаng digunakan pada pemanfataan sumberdaya ikan pelagis besar уаіtu pancing tonda уаng dioperasikan dеngаn bahtera jukung serta diberi motor tempel dеngаn kekuatan 12 PK.
Ikan tuna sirip biru аdаlаh jenis ikan tuna уаng punya nilai paling tinggi. Perairan Samudera Hindia dі sebelah selatan Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara adalah wilayah pemijahan dаrі jenis tuna ini. 

Ikan bіаѕаnуа bermigrasi kе perairan selatan Jawa dan Bali, serta umumnya nelayan menangkap ketika berada dalam syarat memijah dalam November serta Januari. 


Nilai Ekonomis serta Tingginya harga tuna sirip biru dipasaran mengakibatkan ikan іnі sebagai sasaran penangkapan tеrutаmа оlеh armada luar negeri seperti Jepang, Taiwan, Korea, Selandia Baru,dan Australia.


Sebaran ikan pelagis

1. Secara horizontal
2. Secara vertikal

Alat tangkap уаng digunakan

1. Long Line

2. Purse seine


3. Jaring insang


4. Payang


5. Bagan

GEOPOLITIK DAN GEOSTRATEGI INDONESIA

Geopolitik dan Geostrategi Indonesia 
Kawasan Asia Tenggara merupakan wilayah yg didominasi oleh perairan daripada daratan. Situasi demikian berimplikasi pada lebih dominannya info-isu politik dan keamanan yg terkait menggunakan domain maritim daripada gosip-berita lainnya. Dari sembilan choke points strategis dunia, empat pada antaranya berada pada kawasan ini. Dengan demikian, bukan suatu hal yg berlebihan apabila menyimpulkan bahwa geopolitik daerah akan terkait pula menggunakan domain maritim.

Mendiskusikan geopolitik tempat Asia Tenggara tidak mampu mengabaikan Indonesia, sebab dua pertiga kawasan Asia Tenggara merupakan daerah kedaulatan Indonesia. Selain itu, dua pertiga perairan Asia Tenggara merupakan perairan yurisdiksi Indonesia. Bertolak menurut keadaan tadi, Indonesia dahulu, sekarang dan ke depan akan selalu memainkan peran sentral serta strategis dalam stabilitas keamanan kawasan.

Karena strategisnya domain maritim dalam geopolitik daerah, Indonesia hendaknya senantiasa selalu mengikuti dinamika yg terjadi dalam domain tadi. Terkait dengan hal tadi, tulisan ini akan mengupas tentang geopolitik kawasan Asia Tenggara dari perspektif maritim dan implikasinya terhadap Indonesia.

Geopolitik Kontemporer
Dalam pemikiran geopolitik, tercipta interaksi antara ruang dengan manusia yang melahirkan pencerahan ruang (space consciousness). Kesadaran itu baik eksklusif atau tidak langsung terkait menggunakan kepentingan keamanan dan kesejahteraan bagi insan. Dalam konteks negara modern, konsep pencerahan ruang diwujudkan menggunakan adanya klaim kedaulatan, yang dibatasi oleh batas negara (boundary) dengan seperangkat aturan dan aparat buat menjamin keamanan dan kedaulatan.

Mengacu pada teori geopolitik, geopolitik mengandung empat dasar utama yaitu konsepsi ruang, konsepsi frontier, konsepsi kekuatan politik dan konsepsi keamanan bangsa. Ruang merupakan inti menurut geopolitik, sehingga senantiasa ada upaya untuk memperluas daerah dampak tiap-tiap bangsa yang jauh melampaui daerah kedaulatannya.

Menurut Friederich Ratzel, seseorang ahli geopolitik Jerman, negara sebagai suatu kesatuan antara rakyat dengan tanahnya, adalah organisasi yang tumbuh sebagaimana organisasi lainnya, perbatasan sifatnya bergerak maju serta berubah-ubah, menjadi cermin sifat-sifat ekspansionis negara-negara yg agresif. Oleh karenanya, lanjut Ratzel, jika terjadi kemunduran pada konsepsi ruang, maka bisa menyebabkan runtuhnya suatu bangsa dan negara. Teori Ratzel ini dikenal menjadi teori lebensraum (ruang hayati).

Teori lebensraum selanjutnya dikembangkan oleh Karl Haushofer. Menurut Haushofer, ruang (raum) adalah wadah dinamika politik serta militer. Penguasaan ruang atau ruang efek (sphere of influence), menurut Haushofer, merupakan satu fenomena spasial itu sendiri, di mana jika ruang efek diperluas, maka akan ada yang diuntungkan serta ada yang dirugikan.

Di era globalisasi dengan ekonomi pasar bebas dan teknologi keterangan sebagai pilarnya, batas-batas non fisik antar negara bangsa menjadi kabur. Tetapi demikian era globalisasi nir dapat menghilangkan sepenuhnya nasionalisme dan patriotisme setiap bangsa, yg dapat dipandang berdasarkan adanya kecenderungan proteksi pasar sang negara-negara maju terhadap produk menurut negara-negara berkembang. Apapun alasan perlindungan pasar itu, tetapi tidak tanggal dari kepentingan nasional negara-negara tersebut, khususnya di bidang ekonomi. 

Dikaitkan dengan globalisasi, peran domain maritim sangat penting lantaran lebih menurut 90 persen perdagangan global melintasi samudera . Tidak hiperbola bila Sam J. Tangredi menyatakan bahwa globalisasi dimulai menurut bahari. Lantaran sangat strategisnya laut, maka keamanan maritim kini menjadi keliru satu info keamanan secara global serta sebagai perhatian seluruh pihak yang berkepentingan, baik aktor negara maupun non negara. Aktor non negara yang dimaksud seperti industri pelayaran, industri asuransi, industri perbankan serta majemuk industri lainnya yg secara eksklusif atau tidak langsung terkait dengan keamanan maritim pada distribusi produknya. 

Geopolitik pada masa ini dewasa ini diwarnai oleh persaingan serta sekaligus kerjasama antar bangsa pada bidang politik, ekonomi dan militer. Domain maritim adalah salah satu wadah persaingan sekaligus kerjasama antar bangsa. Isu-isu keamanan maritim dan keamanan energi mewarnai geopolitik kontemporer. Keamanan maritim serta keamanan energi bagaikan 2 sisi berdasarkan koin yang sama pada mana satu sama lainnya nir sanggup dipisahkan. Hal ini mampu dipandang berdasarkan banyaknya negara yg menekankan gosip keamanan maritim menjadi bagian berdasarkan kepentingan nasional, demikian jua menggunakan info keamanan tenaga.

Sengketa dalam domain maritim misalnya pada Laut Cina Selatan merupakan persinggungan antara keamanan maritim dan keamanan tenaga. Makin langkanya asal energi di daerah daratan mendorong poly negara buat mengeksplorasi serta pendayagunaan energi di daerah lautan. Hal itu seringkali memunculkan sengketa menggunakan negara lain khususnya dalam daerah perairan yang batas-batas definitifnya baik bahari teritorial, zona tambahan maupun zona ekonomi tertentu (ZEE) belum disepakati beserta. 

Lanskap Geopolitik Kawasan
Dinamika geopolitik daerah Asia Tenggara selalu dipengaruhi sang interaksi negara-negara Asia Tenggara juga kiprah serta pengaruh kekuatan ekstra kawasan. Walaupun negara-negara Asia Tenggara kini semuanya sudah terhimpun pada ASEAN sebagaimana impian para pendiri ASEAN pada 6 Agustus 1967, akan tetapi peran dan impak kekuatan ekstra tempat misalnya Amerika Serikat, Australia, India, Jepang serta Cina nir bisa diabaikan pula. Merupakan hal yang logis jika ASEAN merangkul kekuatan-kekuatan itu menjadi mitra wicara pada wadah ASEAN Regional Forum (ARF).

Lanskap geopolitik tempat Asia Tenggara apabila digambarkan cukup kompleks, karena melibatkan poly aktor yg mana antar tiap aktor seringkali kepentingannya nir selalu sama. Bahkan nir dapat dihindari jua terjadinya persaingan geopolitik antar negara ASEAN sendiri juga antar kekuatan ekstra tempat buat memperkuat peran dan pengaruhnya pada kawasan ini. Secara singkat, berikut merupakan uraian geopolitik kawasan Asia Tenggara dari perspektif maritim.

Malaysia menjadi negara bangsa mempunyai tantangan yang tidak sedikit untuk mempertahankan eksistensinya pada tempat. Secara geopolitik, tantangan yang dihadapi oleh Malaysia merupakan bagaimana menjaga keutuhan daerah negeri itu yang dipisahkan oleh Laut Natuna. Keutuhan antara wilayah Semenanjung dengan daerah Sabah serta Serawak merupakan info krusial bagi Malaysia hari ini serta ke depan.

Meskipun Malaysia mempunyai hubungan baik dengan sejumlah negara tetangganya, akan namun di bawah permukaan masih sulit buat menghilangkan sama sekali rasa curiga terhadap beberapa tetangganya tersebut. Tidak dapat dipungkiri belum kokohnya rasa saling percaya negeri itu terhadap Indonesia dan Singapura yg dinilai merintangi aspirasi geopolitik Malaysia buat menjadi pemain daerah. Kecurigaan yg terdapat nir tanggal menurut sengketa batas maritim Malaysia menggunakan Indonesia dan Singapura pada beberapa segmen perairan yang sampai waktu ini belum mencapai kata setuju dalam ranah diplomasi. 

Tantangan terhadap geopolitik Malaysia ada jua dengan kebangkitan Cina, khususnya klaim Cina terhadap Laut Cina Selatan yang mencakup beberapa pulau pada kumpulan Kepulauan Spratly yang disebut dan diduduki oleh Malaysia. Dengan mengamati kecenderungan terakhir dalam konkurensi Laut Cina Selatan, tindakan-tindakan Cina buat menegaskan klaimnya akan dilihat menjadi ancaman terhadap aspirasi geopolitik Malaysia.

Peta Kawasan Asia Tenggara

Singapura merupakan sebuah negara kota yang eksistensinya sangat tergantung dalam kiprahnya menjadi hub bagi tempat Asia Tenggara juga Asia Pasifik. Secara psikologis, Singapura semenjak masa berdirinya menjadi negara merdeka serta berdaulat merasa berada pada posisi geopolitik yg tidak menguntungkan baginya lantaran berada di tengah 2 negara akbar daerah yang beretnis Melayu dan mayoritas menganut kepercayaan Islam. Oleh karena itu, negara itu senantiasa merasa dalam posisi terancam sebagai akibatnya menempuh aneka macam kebijakan buat mempertahankan eksistensinya pada kawasan. 

Sebagai negara yg sangat tergantung pada konvoi arus barang dan jasa bagi kelangsungan ekonominya, kepentingan geopolitik Singapura akan selalu terkait menggunakan keamanan SLOC (sea lines of communication). SLOC yg penting bagi negeri itu mencakup Selat Malaka serta Laut Cina Selatan sebagai jalur pendekat Singapura dari daerah Samudera India serta kawasan Asia Timur. Oleh karena itu, tantangan geopolitik Singapura memiliki keterkaitan erat menggunakan domain maritim yang diwarnai sang info keamanan maritim. 

Thailand adalah negara yang cukup krusial di daerah Asia Tenggara. Ditinjau dari aspek geopolitik, kepentingan geopolitik Thailand lebih poly terkait menggunakan stabilitas pada daratan Asia Tenggara daripada pada domain maritim daerah. Sejak dahulu fokus Thailand merupakan stabilitas negara-negara di sekitarnya, seperti Malaysia, Kamboja, Myanmar serta Vietnam. 

Meskipun Thailand tercatat sebagai satu-satunya negara Asia Tenggara yg mempunyai kapal induk helikopter, akan tetapi kehadiran kapal induk tersebut nir berpengaruh besar terhadap ekspansi kiprah Thailand pada domain maritim pada kawasan. Kepentingan geopolitik Thailand yang terkait dengan domain maritim lebih banyak dalam wilayah perairan teritorialnya saja. Secara umum, Thailand belum tercatat menjadi negara yang mempunyai kepentingan geopolitik yang besar pada domain maritim.

Vietnam secara geopolitik berbatasan menggunakan Cina yg merupakan musuh bebuyutannya. Cina dalam masa dinasti Han pernah menjajah Vietnam selama hampir seribu tahun sebagai akibatnya memunculkan dendam sejarah yg berkepanjangan. Dalam konteks kekinian, ancaman geopolitik terhadap Vietnam dilihat dari berdasarkan Cina. Hal ini bukan saja menyangkut perbatasan darat, namun jua meliputi domain maritim.

Seperti diketahui, Vietnam merupakan satu berdasarkan enam negara yg mempunyai klaim di Laut Cina Selatan. Negara ini mengklaim Kepulauan Paracel serta Kepulauan Spratly sebagai daerahnya. Bagi Vietnam, ke 2 kepulauan adalah bagian nir terpisahkan berdasarkan kepentingan geopolitiknya. Dalam sengketa itu, Vietnam balik berhadapan menggunakan Cina yang juga memiliki klaim pada sana. Perkembangan terakhir, hubungan antara Vietnam dan Cina dalam sengketa Laut Cina Selatan menghangat seiring aksi kapal nelayan Cina yang dievaluasi mengganggu aktivitas eksplorasi minyak Vietnam di perairan tadi, memperkuat alasan Vietnam membeli enam kapal selam kelas Kilo menurut Rusia. 

Filipina yang merupakan satu berdasarkan dua negara kepulauan pada Asia Tenggara memiliki kepentingan geopolitik yg terkait menggunakan domain maritim. Sebagaimana Vietnam, Filipina merupakan satu menurut enam negara yang mengklaim wilayah di Laut Cina Selatan khususnya Kepulauan Spratly. Klaim Filipina atas Kepulauan Spratly mendapat tantangan pada lapangan berdasarkan Cina, sebagai akibatnya memunculkan perilaku keras berdasarkan pemerintah Filipina pada jalur diplomatik.

Walaupun Filipina merupakan negara pihak dalam sengketa Laut Cina Selatan, akan tetapi perhatian negara itu terhadap kepentingan geopolitiknya di sana belum maksimal . Hal demikian disebabkan sang karena pemerintah Filipina masih wajib berkutat dalam berita separatisme Moro di Mindanao yang telah berlangsung sejak 1970-an. Selain itu, pemerintah Filipina menghadapi pula ancaman terorisme berdasarkan grup Abu Sayyaf yg memiliki interaksi menggunakan gerombolan Jemaah Islamiyah dan Al Qaidah. 

Amerika Serikat meskipun bukan negara tempat Asia Tenggara namun mempunyai pula kepentingan geopolitik pada kawasan ini. Kepentingan geopolitik Amerika Serikat merupakan menciptakan perdamaian stabilitas di tempat ini sekaligus mengeliminasi sedini mungkin adanya ancaman terhadap dominasinya. Sebagai pemain primer tempat, Amerika Serikat nir akan membiarkan munculnya kekuatan lain yang akan menyaingi hegemoninya serta sekarang kebangkitan Cina dicermati menjadi tantangan terhadapnya. 

Kepentingan geopolitik Amerika Serikat di tempat nir tanggal pula berdasarkan domain maritim. Kebebasan bernavigasi merupakan bagian nir terpisahkan dari kepentingan itu, karena menggunakan adanya kebebasan bernavigasi akan mengklaim konvoi militer Amerika Serikat khususnya Angkatan Laut. Secara generik, tempat Asia Tenggara khususnya serta Asia Pasifik pada umumnya berada dalam dampak geopolitik Amerika Serikat. Pengaruh tadi tentu saja akan terus dipertahankan selama mungkin, sebab pengaruh itu memberikan ruang yang luas bagi Amerika Serikat buat lebih banyak didominasi pada daerah ini dalam rangka mengimplementasikan kepentingan nasionalnya. 

Cina menjadi kekuatan baru pada daerah Asia Pasifik sangat berkepentingan buat memproyeksikan kepentingannya ke tempat Asia Tenggara. Kepentingan geopolitik negara itu adalah meluaskan pengaruhnya ke kawasan Asia Pasifik dan sekaligus mengendalikan jalur-jalur pendekat laut ke daerahnya. Oleh karenanya, kepentingan geopolitik Cina memiliki keterkaitan yg erat menggunakan domain maritim, lantaran jalur-jalur pendekat ke Cina adalah melalui laut. Di samping itu, status menjadi negara industri yang mempunyai ketergantungan dalam minyak importir mengharuskan Cina buat mampu mengendalikan SLOC-nya yang terbentang berdasarkan Teluk Persia sampai Laut Cina Timur.

Kepentingan Cina yang terkait menggunakan domain maritim itu pula yg membuat Cina bersikeras dalam klaimnya terhadap seluruh wilayah Laut Cina Selatan, termasuk Kepulauan Paracel dan Kepulauan Spratly, sebagaimana terlihat dalam peta yang dikenal menjadi U-Shaped. Bahkan Cina memutuskan Laut Cina Selatan menjadi satu berdasarkan empat core national interest selain Tibet, Taiwan serta Xinjiang, pada mana ditengarai dalam perairan itu terdapat minyak dan gas bumi pada jumlah besar . 

Klaim Cina Berbentuk Huruf U Di Laut Cina Selatan

Jepang menjadi negara industri mempunyai aspirasi geopolitik yg menjangkau wilayah di luar yurisdiksinya. Aspirasi geopolitik tadi dominan terkait dengan domain maritim, pada mana negara itu mesti bisa mengamankan SLOC-nya yg memanjang dari Teluk Persia hingga Laut Jepang. Geopolitik Jepang sangat terkait dengan keamanan tenaga, sebab pasokan energi Jepang dominan mengandalkan pada asal-asal yg berada jauh berdasarkan daerahnya. 

Pengaruh geopolitik Jepang relatif terasa di kawasan Asia Tenggara, meskipun bukan dalam bentuk kekuatan militer. Karena sensitivitas terhadap penggunaan kekuatan militer, Jepang secara rutin mengirimkan kapal patroli Japan Coast Guard buat berpatroli di perairan Asia Tenggara khususnya pada Selat Malaka. Hal itu karena Selat Malaka tercatat menjadi keliru satu choke point strategis bagi Jepang, bahkan beberapa kali kapal berbendera Jepang pernah dirompak dan dibajak di perairan itu beberapa tahun silam. 

Meskipun nir terletak pada kawasan Asia Tenggara, India memiliki aspirasi geopolitik sampai kawasan ini. Mengacu dalam Freedom to use the Seas: India’s Maritime Military Strategy, India membagi tempat kepentingannya menjadi 2 klasifikasi, yaitu primary areas dan secondary areas. Primary areas meliputi Laut Arab serta Teluk Benggala, choke points menuju dan berdasarkan Samudera India yakni Selat Malaka, Selat Hormuz, Selat Bab-El-Mandeb serta Tanjung Harapan, negara-negara pulau pada Samudera India, Teluk Persia yg adalah asal primer suplai minyak India serta SLOC primer yang melewati kawasan Samudera India. Adapun secondary areas meliputi kawasan bagian selatan Samudera India, Laut Merah, Laut Cina Selatan dan kawasan Pasifik Timur.

Pada dasarnya, aspirasi geopolitik India berpusat dalam Samudera India di mana negara itu berprinsip bahwa sistem politik yang berlaku pada perairan itu adalah sistem politik India. Selat Malaka merupakan keliru satu jalur pendekat ke Samudera India, sehingga kepentingan India terhadap perairan strategis itu jua terdapat. Seiring menggunakan persaingan geopolitik India dengan Cina, sekarang India telah meluaskan dampak geopolitiknnya ke Laut Cina Selatan yg dilihat sebagai page belakang Cina. Perluasan impak itu berafiliasi dengan Amerika Serikat yang jua menaruh perhatian akbar terhadap kebangkitan Cina. 

Mengacu dalam Defending Australia In The Asia Pacific Century: Force 2030, kepentingan paling strategis Australia merupakan mempertahankan negeri itu dari agresi bersenjata eksklusif. Untuk mencapai kepentingan itu, Australia memiliki kepentingan mendasar untuk mengendalikan jalur pendekat udara dan bahari menuju wilayahnya. Terkait menggunakan kepentingan strategis Australia, maka kebijakan pertahanan yang diambil berpegang pada prinsip self-reliance yg apabila dibutuhkan akan menyebarkan beban menggunakan negara-negara lain. Oleh karenanya, menjaga aliansi dan interaksi pertahanan internasional buat memperkuat keamanan Australia merupakan bagian menurut kebijakan pertahanan.

Berangkat berdasarkan persepsi itu, Australia senantiasa mengembangkan kekuatan Angkatan Laut dan Angkatan Udara yang dirancang buat sanggup diproyeksikan guna menghadapi ancaman waktu masih berada di luar daerahnya. Pendekatan demikian sudah berlangsung lama dan akan terus demikian ke depan, siapa pun yg memegang tampuk pemerintahan pada Australia. Dengan istilah lain, wilayah di utara Australia adalah bagian menurut mandala pertahanannya di mana Australia akan berupaya secara aporisma buat mencegah agar ancaman itu tidak sampai masuk ke wilayah teritorialnya.

Persepsi Ancaman
Kondisi lingkungan strategis tempat ketika ini penuh menggunakan ancaman dan tantangan keamanan yg bersumber menurut aktor negara maupun non negara. Bentuk ancaman serta tantangannya pun majemuk, yang secara garis akbar bisa dikelompokkan pada rupa simetris serta asimetris. Ancaman dan tantangan simetris secara umum bisa asal dari aktor negara, sedangkan asimetris mampu timbul dari aktor non negara. Namun perlu menjadi catatan pula bahwa ancaman asimetris nir bisa dibatasi dalam bentuk organisasi aktornya, tetapi pula bagaimana jua kekuatan, kesenjataan serta moral.

Ancaman serta tantangan simetris muncul menurut kasus seperti konkurensi perbatasan antar negara yang belum terselesaikan, perlombaan senjata Angkatan Laut (naval arms race) dan perkara kebebasan penggunaan bahari. Saat ini bisa dicermati menggunakan gampang adanya persaingan antara Amerika Serikat lawan Cina menyangkut pembangunan kekuatan militer Cina, pembangunan kekuatan laut India buat bisa mengendalikan Samudera India sinkron dengan aspirasi politiknya, kerjasama latihan Angkatan Laut Amerika Serikat-India-Jepang dan Australia bersandi Exercise Malabar yg secara nir pribadi ditujukan buat menghadapi kekuatan laut Cina serta lain sebagainya.

Sedangkan ancaman serta tantangan asimetris dalam domain maritim, berupa perompakan, pembajakan, terorisme maritim, proliferasi senjata pemusnah massal serta pencurian sumber daya bahari. Lahirlah inisiatif misalnya Regional Maritime Security Initiative (RMSI), Proliferation Security Initiative (PSI), International Ship and Port Facility Code (ISPS Code), Global Maritime Partnership/Thousand-Ship Navy dan lain sebagainya. Ancaman dan tantangan asimetris pada domain maritim sekarang telah sebagai perhatian semua negara pada daerah, karena dilihat bisa mengancam stabilitas tempat.

Sementara itu, arsitektur keamanan kawasan Asia Pasifik belum tertata sinkron menggunakan Bab VIII Piagam PBB tentang Pengaturan Regional. Bab VIII Piagam PBB mengamanatkan pengaturan keamanan suatu tempat dilakukan secara mandiri oleh negara-negara pada daerah tadi melalui suatu organisasi regional. Dalam konteks yang lebih sempit lagi yaitu kawasan Asia Tenggara, penataan keamanan kawasan ini lebih banyak dilaksanakan sang aktor ekstra daerah misalnya Amerika Serikat. 

Sejak terbentuk dalam 8 Agustus 1967, ASEAN baru putusan bulat menyentuh berita keamanan tempat setelah KTT ASEAN Ke-9 pada Bali pada 7-8 Oktober 2003 yg menyepakati Bali Concord II. Sesuai amanat tadi, negara-negara ASEAN mendirikan Komunitas ASEAN yg terdiri menurut ASEAN Political Security Community (APSC), ASEAN Economic Community (AEC) dan ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC) dalam 2015. APSC akan sebagai wadah kerjasama negara-negara ASEAN pada bidang politik keamanan, di mana keliru satu wadah lembaga di dalamnya adalah ASEAN Maritime Forum (AMF) yg berdiri atas prakarsa Indonesia.

Pembangunan Kekuatan Maritim Kawasan 
Untuk mendukung aspirasi geopolitik masing-masing, negara-negara di daerah Asia Tenggara serta sekitarnya pada antaranya menciptakan kekuatan militer menjadi salah satu instrumen kekuatan nasionalnya. Dengan memperhatikan ciri daerah, pembangunan kekuatan maritim dalam hal ini Angkatan Laut pada dua dasa warsa terakhir meningkat cukup pesat. Pembangunan kekuatan Angkatan Laut yg dilaksanakan bukan sekedar buat merespon ancaman asimetris, tetapi mencakup jua ancaman simetris yang nir dapat diabaikan pada daerah ini seiring makin meningkatnya persaingan antar negara buat memperebutkan daerah dan memperluas dampak dalam domain maritim.

Pembangunan sejumlah pangkalan TLDM di daerah Sabah menandakan adanya ekspansi taktik maritim Malaysia, yg semula hanya berfokus terhadap keamanan Selat Malaka, kini melebar ke Laut Natuna, Laut Sulu dan Laut Sulawesi. Perluasan taktik maritim sampai ke ketiga perairan dilatarbelakangi sang berita politik keamanan serta ekonomi. Dari info politik keamanan, daerah Serawak dan Sabah merupakan bagian integral menurut Malaysia, sehingga keliru satu tugas pokok TLDM merupakan menjamin tetap terbukanya SLOC Malaysia, yang dalam konteks ini adalah Laut Natuna. Perairan Laut Sulu dan Laut Sulawesi merupakan daerah rawan kegiatan terorisme yg berpusat di Pulau Mindanao, Filipina yg berimplikasi negatif terhadap keamanan Malaysia di wilayah Sabah dan sekitarnya.

Sedangkan informasi ekonomi tak lepas dari banyaknya potensi kandungan minyak serta gas bumi di Laut Sulawesi. Potensi hidrokarbon itulah yang menjadi galat satu faktor pendorong Malaysia menjamin perairan teritorial dan ZEE Indonesia pada Laut Sulawesi pasca lepasnya Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan. Kasus yg dikenal menjadi permasalahan Blok Ambalat tadi semakin meyakinkan Malaysia untuk memperkuat kekuatan laut (dan udaranya) pada lebih kurang Laut Sulu serta Laut Sulawesi. 

Singapura menganut strategi pertahanan yang dikenal sebagai porcupine strategy sebagai pengembangan berdasarkan poisonous shrimp strategy. Porcupine strategy beranggapan bahwa Singapura nir akan sanggup menghancurkan secara total negara agresor, tetapi pihak tadi wajib membayar dengan biaya tinggi akibat tindakan agresinya terhadap Singapura. Pembangunan kekuatan pertahanan Singapura, termasuk pembangunan kekuatan Angkatan Laut berangkat dari strategis tadi. 

Terkait taktik pertahanan tersebut, Angkatan Laut Singapura dibangun buat mempunyai keunggulan kualitas dibandingkan Angkatan Laut lainnya di daerah Asia Tenggara. Meskipun daerah perairan mereka sangat mini . Kekuatan kombatan Angkatan Laut Singapura berpusat pada enam fregat kelas Formidable 2 kapal selam kelas Vastergotland serta empat kapal selam kelas Sjoormen. Kekuatan tadi dibuat buat mampu mengamankan SLOC Singapura yang bukan saja pada Selat Malaka, namun meliputi jua Laut Cina Selatan, Teluk Persia serta Laut Merah.

Karena itu pula, Singapura aktif pada koalisi internasional buat mengamankan perairan pada Somalia dan sekitarnya menurut ancaman bajak laut. Angkatan Laut Singapura terlibat dalam Combined Task Force-150 (CTF-150) serta CTF-151 di bawah NATO. Partisipasi aktif tersebut merupakan implementasi dari kebijakan nasional Singapura yg memberikan perhatian spesifik dalam keamanan SLOC-nya.

Thailand nir memiliki kepentingan yang akbar dalam domain maritim pada daerah, sehingga pembangunan kekuatan Angkatan Lautnya tidak terlalu menonjol. Eksistensi kapal induknya nir dieksplorasi secara optimal yg bisa ditinjau dari nir adanya penyebaran kapal tersebut ke luar wilayah yurisdiksinya. Dalam perkembangan terakhir, Thailand memperlihatkan minatnya buat membeli 2 eks kapal selam U-206 eks Angkatan Laut Jerman. Meskipun demikian, Thailand setidaknya sampai satu dekade ke depan nir akan membangun kekuatan bahari secara progresif dibandingkan beberapa negara lain pada kawasan.

Adapun Vietnam yg sekarang semakin tersentak sang klaim Cina atas Laut Cina Selatan tengah memperkuat Angkatan Lautnya. Fokus pembangunan kekuatannya merupakan lewat pengadaan enam kapal selam kelas Kilo dari Rusia. Pengadaan kapal selam tadi secara terbuka diakui buat mengamankan kepentingan nasionalnya pada Laut Cina Selatan pada mana Vietnam adalah galat satu negara pengklaim. Langkah Vietnam buat memperkuat Angkatan Lautnya merupakan suatu terobosan baru karena selama ini negara itu dikenal mengedepankan kekuatan daratnya.

Amerika Serikat terus mempertahankan kehadirannya di tempat ini, terlebih lagi waktu Cina timbul sebagai kekuatan baru. Kehadiran militer Amerika Serikat di tempat khususnya kekuatan Angkatan Laut berada dalam bingkai buat mengamankan kepentingan nasionalnya, khususnya kebebasan bernavigasi. Untuk mendukung kehadiran tersebut, Amerika Serikat mempunyai beberapa pangkalan di sekitar Laut Cina Selatan seperti pada Sasebo, Okinawa, Changi Singapura serta Guam. Sejak masa pemerintahan Presiden George W. Bush, Amerika Serikat secara bertahap memindahkan sebagian kekuatan militernya menurut kawasan lain ke kawasan Asia Pasifik buat merespon dinamika lingkungan strategis yang berkembang.

Cina berbagi taktik pertahanan Cina yang dikenal sebagai Offshore Defense, ada pula pembagian zona pertahanan yg dianggap sebagai “two island chains” yg terdiri berdasarkan the first island chain serta second island chain. Offshore Defense adalah konsep strategis yang mengarahkan Angkatan Laut Cina buat bersiap memenuhi tiga misi kunci “buat periode baru” melalui pelibatan pada operasi-operasi maritim pada bahari serta membangun Angkatan Laut yg sanggup melaksanakan operasi berkelanjutan di bahari. Tiga misi kunci yang diemban oleh Angkatan Laut Cina yaitu (i) menjaga musuh pada batas dan menolak pencaplokan berdasarkan laut, (ii) melindungi kedaulatan teritorial nasional serta (iii) menjaga keutuhan mak pertiwi dan hak-hak maritim.

Untuk melaksanakan taktik tadi, waktu ini Cina sangat aktif menciptakan kekuatan Angkatan Lautnya menuju status blue water navy. Selain memperkuat armada kapal atas air dan kapal selam, Cina pula tengah merampungkan refurbished eks kapal induk Varyag eks Rusia yang dibelinya satu dasa warsa kemudian. Kapal itu nantinya akan dinobatkan sebagai kapal induk pertama Cina menggunakan nama Shi Lang serta nampaknya pada saat tidak lama lagi kapal tadi akan melaksanakan sea trial. Secara teoritis, eksistensi kapal induk dalam jajaran armada Angkatan Laut Cina akan membarui konstelasi perimbangan kekuatan tempat bila Cina mampu mengoperasikan kapal itu serta bukan sekedar memilikinya.

Kepentingan Jepang pada tempat Asia Tenggara tidak tanggal berdasarkan keamanan SLOC-nya yang akan berimbas eksklusif jika pecah permasalahan pada perairan tersebut. 70 % kapal tanker Jepang membawa minyak menuju Jepang melalui Laut Cina Selatan, meskipun sebenarnya kapal tadi bisa menghindar melalui perairan Indonesia menuju Samudera Pasifik. Jalur yg terakhir memakan saat serta biaya yg besar sebagai akibatnya tidak ekonomis.

Dari sini tergambar bahwa keamanan SLOC Jepang sangat berkaitan erat menggunakan keamanan energinya. Keamanan energi kini sebagai informasi strategis bagi banyak di dunia seiring ketergantungan dalam sumber tenaga pada Timur Tengah yang rawan dan dinamika lingkungan strategis yg ditandai menggunakan menonjolnya ancaman asimetris misalnya terorisme, pembajakan serta perompakan pada laut. Gangguan terhadap keamanan energi adalah suatu ancaman eksklusif terhadap keamanan nasional Jepang.

Isu keamanan SLOC khususnya mempengaruhi juga ciri Japan Maritime Self-Defense Force (JMSDF) semenjak awal berdiri pada 1952 sampai waktu ini. Sejak kelahirannya JMSDF dibuat sedemikian rupa buat melindungi jalur perhubungan laut Jepang, sehingga kemudian lahir doktrin operasi 1.000 mil laut. Yang menarik diperhatikan dalam pembangunan JMSDF modern merupakan kehadiran kapal induk helikopter kelas Hyuga serta ke depan masih akan membuatkan kapal sejenis. Kehadiran kapal induk helikopter akan mendukung penyebaran kekuatan JMSDF yang selama ini telah dilakukan di daerah Asia Pasifik.

Pembangunan kekuatan laut India, sebagaimana dinyatakan pada The Indian Navy’s Vision Document ditujukan buat mempromosikan lingkungan yg hening serta damai di tempat Samudera India buat mencapai tujuan-tujuan politik, ekonomi, diplomasi serta militer India. Dalam The Indian Maritime Doctrine, hal yang digarisbawahi adalah kebutuhan buat mengendalikan choke points, pulau-pulau penting serta jalur-jalur perdagangan penting. Terkait menggunakan kebutuhan tadi, Angkatan Laut India menekankan diplomasi Angkatan Laut menjadi keliru satu tugas utamanya pada masa damai. Adapun daerah penyebaran kekuatan bahari India dalam rangka diplomasi Angkatan Laut terbentang berdasarkan Teluk Persia hingga Selat Malaka yg ditetapkan menjadi daerah kepentingan India yang absah.

Strategi militer Australia adalah to deter and defeat attacks on Australia. Wujudnya berupa preemptive strategy menggunakan menyerang musuh sejauh mungkin menurut daerahnya melalui operasi adonan di jalur-jalur pendekat menuju Australia. Terkait dengan hal tadi, taktik maritim sebagai penekanan primer dalam pertahanan Australia yg mengedepankan keterpaduan antar ketiga matra pada Australian Defence Force. Selain Royal Australian Air Force, Australian Army pula mendapat peran pada taktik maritim negeri itu. Peran Australian Army adalah mengendalikan jalur-jalur pendekatan, mengamankan daerah-wilayah pada seberang samudera dan beragam fasilitas, mengalahkan agresi mendadak ke daerah Australia, melindungi pangkalan-pangkalan yang sebagai basis operasi Royal Australian Navy serta Royal Australian Air Force serta menolak (deny) akses versus ke pangkalan aju.

Implikasi Terhadap Indonesia
Dinamika geopolitik daerah Asia Tenggara dan sekitarnya pasti akan menghipnotis jua Indonesia. Dalam konteks tadi, terjadi rendezvous antara kepentingan geopolitik yg tengah berkembang pada kawasan menggunakan kepentingan geopolitik Indonesia. Kepentingan geopolitik Indonesia yang primer merupakan keutuhan dan kesatuan Indonesia dari semua aspek, baik politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan. Hal itu telah diamanatkan oleh Wawasan Nusantara yang sebagai pandangan geopolitik Indonesia.

Pertemuan kepentingan geopolitik bisa melahirkan kerjasama, dapat jua memunculkan permasalahan. Mengacu pada pemikiran geopolitik, terhadap interaksi antara ruang menggunakan insan. Interaksi tadi melahirkan pencerahan ruang (space consciousness) yang eksklusif atau nir pribadi terkait dengan kepentingan keamanan serta kesejahteraan bagi insan. Dalam konteks negara terkini, konsep kesadaran ruang diwujudkan menggunakan adanya klaim kedaulatan, yg dibatasi oleh batas negara (boundary) menggunakan seperangkat aturan dan aparat buat menjamin keamanan dan kedaulatan. Terkait dengan dinamika geopolitik tempat, terdapat beberapa akibat yg perlu diantisipasi oleh Indonesia sejak dini.

Pertama, politik. Dinamika geopolitik daerah berdasarkan perspektif maritim akan berimplikasi negatif terhadap Indonesia maupun stabilitas daerah bila tidak dikelola menggunakan baik. Dewasa ini, isu-informasi yg mengedepan pada daerah merupakan keamanan maritim, keamanan energi dan konkurensi wilayah. Indonesia mempunyai keterkaitan yang erat dengan ketiga berita tadi.

Tantangannya adalah bagaimana supaya pembangunan kekuatan Angkatan Laut pada daerah tidak memperbesar kesenjangan perimbangan kekuatan, lantaran kesenjangan itu akan memicu pihak yang merasa diri lebih bertenaga buat melakukan tindakan-tindakan yg ditinjau dapat mengancam stabilitas tempat. Jika Indonesia nir memiliki daya tawar yg tinggi menurut aspek kekuatan militer khususnya Angkatan Laut, muncul peluang akan terulangnya kembali tindakan-tindakan pelecehan serta nir menghormati kedaulatan serta wibawa Indonesia dalam domain maritim, khususnya dalam perairan yg masih menjadi konkurensi Indonesia menggunakan negara tetangga juga pada perairan strategis seperti choke points serta alur laut kepulauan Indonesia (ALKI). 

Kedua, ekonomi. Implikasi ekonomi berdasarkan dinamika gepolitik daerah menurut perspektif maritim terhadap Indonesia dapat bersifat positif dan negatif sekaligus. Implikasi positif berdasarkan dinamika tersebut adalah semakin terbuka peluang kerjasama antar Angkatan Laut kawasan dalam merespon ancaman serta tantangan yang terkait menggunakan keamanan maritim dan keamanan tenaga, khususnya ancaman asimetris seperti pembajakan, perompakan serta terorisme maritim. Untuk merespon ancaman demikian, keliru satu kata kuncinya merupakan kerjasama antar negara selain adanya perilaku politik yg sebangun.

Sedangkan akibat negatifnya adalah kemungkinan penggunaan kekuatan Angkatan Laut buat mengamankan sumberdaya laut di perairan konkurensi, baik perikanan juga minyak dan gas bumi. Hal demikian bisa dilihat dalam konkurensi Laut Cina Selatan dan Laut Sulawesi, di mana kekuatan Angkatan Laut digunakan oleh negara-negara lain buat merebut sumberdaya alam yang disebut sang Indonesia sebagai wilayah ZEE-nya. Implikasi negatif demikian sebaiknya sudah diantisipasi sejak dini sebagai akibatnya diperlukan nir merugikan kepentingan nasional Indonesia.

Ketiga, militer. Pembangunan kekuatan Angkatan Laut pada kawasan pada rangka mengamankan kepentingan nasional masing-masing pihak akan merugikan Indonesia apabila tidak direspon secara proporsional oleh Indonesia. Pembangunan kekuatan TNI Angkatan Laut harus tetap dijalankan sinkron dengan minimum essential force (MEF) agar jurang ketidakseimbangan kekuatan antara Indonesia serta negara-negara lain di tempat tidak melebar. Sebab apabila melebar justru akan berkontribusi negatif terhadap Indonesia, meskipun diyakini nir akan ada invasi terhadap Indonesia sampai dekade mendatang. 

Pembangunan kekuatan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut bukan sekedar buat menjaga dan mengamankan keutuhan daerah Indonesia, tetapi meliputi pula pengamanan kepentingan ekonomi Indonesia baik pada daerah yurisdiksi maupun di luar daerah yurisdiksi. Dengan semakin meningkatnya hubungan ekonomi Indonesia menggunakan negara-negara Asia Timur maupun daerah lain di dunia, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut dituntut buat sanggup mengamankan SLOC Indonesia. Kasus pembajakan MV Sinar Kudus dalam 16 Maret 2011 oleh bajak bahari Somalia menaruh pelajaran berharga kepada Indonesia betapa SLOC yang harus dilindungi bukan saja yang berada di wilayah perairan yurisdiksi saja, tetapi jua pada luar wilayah yurisdiksi.