PUISI DENGAN CITRAAN

Puisi dengan Citraan
Citra atau citraan atau pencitraan pada puisi merupakan gaya penulisan yg menggabungkan khayalan dengan indera indra. Jadi, gambaran dalam puisi berjumlah sama menggunakan lima indera indra yang dimiliki manusia.


Berikut ini adalah contoh puisi bertema Keindahan Alam yang mengandung citraan:
Rumah Terindah

Karya Mun



Adalah formasi rumah

barisan hijau pepohonan ramah

arak-arakan awan selalu menyapa

melangkah bersama saat mengejar cita-cita



Sementara burung terus bernyanyi

berdansa bersama angin semilir

Tak pernah sunyi dalam nada alam raya


Aroma bunga merekah

menyusup ke  lubang hidung

kalah amis keringat


Matahari menyengat kulit

adalah tamparan yg penyemangat

Pukulan hujan kala kayuhan sepeda sepulang sekolah

adalah kesegaran serta belaian rahmat


Pahitnya hayati tak pernah singgah

Manisnya keadaan membuatnya kalah.


Bait pertama puisi di atas mengandung gambaran pengelihatan. Untuk sanggup mengetahui adanya warna pohon yg hijau barisan hijau pepohonan ramah hanya sanggup dilakukan menggunakan indra pengelihatan. Begitu juga dengan adanya awan, oleh orang kebanyakan awan hanya sanggup ditinjau lantaran berada jauh di langit.

Bait kedua mengandung gambaran indera pendengaran. Citra indera pendengaran merupakan imajinasi yg timbul serta dituliskan pada puisi lantaran memakai indra pendengaran. Berarti khayalan tersebut muncul lantaran adanya suara yang didengar sang penyairnya. Pada puisi di atas ada baris sementara burung terus bernyanyi. Nyanyian adalah kegiatan yang berkaitan menggunakan bunyi/suara maka yg bisa menangkapnya adalah indra pendengaran. Ada pula bari tak pernah sunyi pada nada alam raya. Sunyi merupakan keadaan tanpa suara. Untuk mengetahui sunyi atau nir jua memakai indra telinga.
Bait ketiga mengandung citra penciuman. Alat indra insan yang berfungsi menjadi penciuman merupakan hidung. Keadaan yang bisa ditangkap oleh hidung adalah yg berkaitan dengan bau-bau. Contohnya merupakan bau/aroma wangi. Wanginya sesuatu dapat diketahui menggunakan mencium udara pada sekitarnya. Dalam puisi pada atas terdapat istilah aroma jelas ini adalah hal yg dapat ditangkap sang indra penciuman. Kemudian terdapat kata amis keringat. Amis pula termasuk keliru satu jenis aroma yg dapat ditangkap sang indra penciuman. Ada  2 istilah yang menampakan adanya gambaran penciuman dalam bait puisi ini yaitu: amis serta aroma.

Bait keempat dalam puisi di atas mengandung citra peraba. Alat peraba dalam tubuh manusia adalah seluruh lapisan kulit pada seluruh tubuhnya. Semua hal yang dapat dirasakan dengan bagian atas kulit, pada puisi berarti mengandung gambaran peraba. Dalam puisi pada atas istilah yang mengindikasikan adanya citra peraba adalah istilah menyengat kulit; tamparan; kesejukan; belaian. Keempat kata tadi sanggup dirasakan oleh indra peraba.

Baca Juga: Contoh Puisi Berdasarkan Pengalaman

Bait kelima pada puisi di atas mengandung citra perasa. Alat indra perasa terdapat pada lidah insan. Permukaan pengecap manusia mengandung saraf yang bisa membedakan banyak sekali macam rasa. Dalam puisi di atas terdapat kata pahit dan manis. Keduanya adalah jenis-jenis rasa yang bisa ditangkap sang indra perasa manusia.

Baca dan unduh juga Contoh Puisi yang lain atau eksklusif unduh

TIPS CARA MENGERJAKAN SOAL UJIAN NASIONAL BAHASA INDONESIA

Tips Cara Mengerjakan Soal Ujian Nasional Bahasa Indonesia


Soal Ujian Nasional Bahasa Indonesia selalu panjang serta lebar. Hampirsemuanya merupakan soal cerita. Latihan soal yg diberikan pun nir mampu sertamerta seperti mata ujian lain yg cenderung konsisten antara contoh soal yangsatu menggunakan contoh soal yang lain. Misalnya pada materi mengenai citraan puisi,teorinya sama yaitu pasti ada citra pengelihatan, peraba, perasa, penciuman,serta telinga. Akan tetapi pengetahuan itu saja nir cukup, wajib ditelitisoalnya secara mendalam, lantaran umumnya yg ditanyakan adalah bagian manadari puisi tadi yang mengandung galat satu citraan tadi. Bisa jadi,masing-masing baris mempunyai kemiripan. Lebih parah lagi, nir pernah dapatdiketahui puisi karya siapa judul yang mana yg akan menjadi soal pada UjianNasional. Padahal terdapat ribuan puisi mungkin bahkan jutaan puisi yang sudahditerbitkan.


Lalu bagaimana cara mengerjakan soal puisi misalnya ini, perbanyaklah bacapuisi, buatlah contoh larik puisi dengan citraan. Jika siswa ataupeserta ujian sudah mampu menciptakan citraan puisi tentu beliau akan lebih mudah dalammengidentifikasi mana larik dengan citraan pengelihatan ataupun citraan yanglainnya.

Masih mengenai soal puisi, jika terdapat soal puisi yg menanyakan amanat atautemanya, maka peserta ujian harus acapkali berlatih membaca puisi. Sebelummenentukan temanya harus terlebih dahulu memahami meresapi perasaan yangditimbulkan ketika membaca puisi tersebut. Dengan demikian pasti akan lebihmudah menentukan tema serta amanat puisi tadi.

Soal yang jua banyak muncul adalah soal mengenai kabar. Intinya adalahunsur 5W + 1H atau sanggup pula disingkat Adik Simba (Apa DI mana Kapan Siapa MengapaBagaimana). Unsur-unsur warta ini juga terdapat dalam materi artikel. Intinyapeserta didik wajib mampu mengetahui apa beda antar unsur tadi. Meskipunacap kali perbedaan antara masing-masing unsur tadi sangat tipis jikaditelaah pribadi pada sebuah model fakta atau artikel. Jika ada soal yangdalam satu baris memungkinkan adanya dua unsur atau lebih, maka harus dicariunsur yang paling bertenaga.

Misalnya ada kalimat berita: Ridwan Kamil menyampaikan bahwa dia tidakakan maju pada pilgub Jakarta lantaran masih harus bertanggung jawab untukmenyelesaikan amanah yang telah diberikan oleh masyarakat bandung kepada dirinya.


Berita pada atas mengandung unsur Siapa, Apa, serta Mengapa. Unsur keterangan siapaadalah: Ridwan Kamil (Siapa yg tidak jadi maju dalam pilgub DKI). Unsurberita apa adalah: Ridwan Kamil tidak akan maju pada pilgub DKI (Beritatentang apa?). Unsur Mengapa merupakan alasan Ridwan Kamil tidak maju dalam pilgubDKI Jakarta.

Ketika terdapat kalimat seperti model pada atas pasti membingungkan para pesertaUjian Nasional waktu ditanyakan unsur liputan yg terkandung pada dalamnya.pilihan jawabannya merupakan Apa, Siapa, Mengapa, dan Bagaimana. Apabila ada soalseperti ini maka wajib dipilih yg paling dominan. Atau unsur yg tidak adadi penerangan kalimat keterangan lain. Dengan demikian kalimat informasi tersebutmewakili unsur fakta tertentu saja. Dalam model kalimat liputan pada atas,unsur yang paling mayoritas merupakan unsur warta mengapa. Contoh kalimatberita tersebut menjelaskan alasan Ridwan Kamil nir mencalonkan diri dalampemilihan gubernur Jakarta.

Ada pula soal dengan materi paragraf (kalimat utama dan pokok utama). Untukbisa mengerjakan soal ini wajib diketahui dulu apakah itu kalimat utamadan  pokok primer (pikiran primer). Kalimatutama merupakan kalimat yg bersifat lebih umum daripada kalimat-kalimat lainyang sebagai penjelasannya. Kalimat penjelas cenderung memperkuat, dan merincikanhal yg dibicarakan pada kalimat utama. Sementara pokok utama atau pikiranutama adalah inti dari kalimat primer. Apabila telah ditemukan kalimat utama, barubisa memilih utama pikirannya.

Dalam mengerjakan soal seperti ini, peserta ujian nasional biasanyakebingungan karena dianggap semuanya sama. Jika nir jeli mampu terjebak dalamtipu daya soal.

Soal yg seharusnya menjadi soal yg paling gampang dalam bahasa Indonesiaadalah soal tentang denah, grafik, serta tabel. Tips mengerjakan soal sepertiini relatif baca instruksi yg terdapat pada soal, kemudian eksklusif pilihjawabannya. Baca bacaannya baru bandingkan menggunakan tabel dan grafik, ataudenahnya. Apabila sesuai berarti itulah jawaban yg sahih (bergantung soalnyaditanyakan yg benar ataukah justru diperintah untuk mencari yg galat).

Untuk diketahui juga, soal materi kesastraan yg paling membingungkan.soal sastra ini mencakup novel serta cerpen, drama serta puisi. Lantaran materitentang sastra sangat elastis (masing-masing pakar pada sastra sanggup silangpendapat namun keduanya dipercaya sama benarnya. Yang menjadi soal, dalam soalUjian Nasional hanya terdapat satu jawaban yg sahih. Nah benar dari soal bisajadi nir sahih menurut peserta didik. Dan keduanya mampu sama-sama memilikialasan yg bertenaga.

Lalu bagaimana mengerjakan soal Ujian Nasional Bahasa Indonesia?


Intinya pelajaran bahasa Indonesia adalah pelajaran buat terampilberbahasa serta bersastra Indonesia. Proses belajar sebuah bahasa berarti belajaruntuk hidup. Lantaran hidup nir ada yang instan maka wajib belajar terusmenerus, sedikit demi sedikit, mengenai banyak hal. Perbanyaklah membaca. Agarmengerti banyak perbendaharaan istilah dalam bahasa Indonesia sebagai akibatnya dapatlangsung tahu maksud soal dan pilihan jawaban yg paling sempurna.

UNSURUNSUR STRUKTUR FISIK PUISI DALAM SEBUAH ANALISIS PUISI

Dalam sebuah analisis puisi, terdapat kalanya sebuah puisi dianalisis dengan menggunakan teori struktural. Yaitu sebuah puisi dianalisis berdasarkan lapis fisik atau unsur struktur lahirnya. Yang dimaksud menggunakan unsur lahir atau unsur struktur fisik puisi merupakan bagian puisi yang bisa ditinjau secara indrawi. Tampak wujud tulisannya.
Jadi, buat mengetahui struktur fisik puisi, kita relatif menggunakan cara melihat bentuk penulisannya, membaca larik dan masing-masing pilihan istilah. Maka berdasarkan itu, yang tampak pada struktur fisik puisi merupakan yang bisa dicermati dan dibaca dan didengar tanpa wajib diresapi maknanya. Apabila telah berkaitan dengan tema, amanat, feeling atau perasaan penyair, itu tidak lagi berkaitan menggunakan badan atau fisik puisi, itu telah berkaitan dengan batin puisi.
Berikut ini adalah hal-hal atau unsur-unsur puisi yang ditinjau menurut segi struktur fisik atau struktur lahirnya.
Tipografi

Secara sederhana, tipografi dapat diartikan menjadi bentuk serta wujud atau gambar yg terlintas ketika kita melihat puisi sebelum membaca kata per kata. Tipografi ini bekaitan dengan puisi yg berupa pemenggalannya, pada satu baitnya terdapat berapa larik, atau hanya terdiri dari satu kata atau beberapa kata.
Ada jua puisi yg sangat memperhatikan tipografi, contohnya puisi Tragedi Sihka Winka karya Sutardji Calzoum Bachri. Dalam puisi ini, tipografi atau bentuk fisik puisinya berupa penggalan satu atau dua kata saja yang sengaja ditulis dengan bentuk zigzag.
Ada juga yg memakai istilah tipologi untuk menyebut bentuk fisik puisi.
Pengimajian (Citraan)

Pengimajian atau hanya disebut imaji atau citraan pada puisi termasuk ke dalam struktur fisik puisi. Citraan digolongkan ke dalam jenis struktur fisik (lahir) puisi karena buat mengetahuinya dilakukan dengan cara membaca puisi secara eksklusif.
Untuk mengetahui adanya citraan pendengaran contohnya wajib dibaca masing-masing larik puisinya.
Diksi

Diksi adalah pilihan serta penggunaan kata. Pengguaan istilah jelas bisa ditinjau serta dianalisis secara lahir. Penulisan contohnya, 'nusia yang spesial Chairil Anwar, bentuk penulisan itu yg menghilangkan suku kata 'ma' bisa dicermati secara lahir.
Gaya Bahasa

Gaya bahasa atau istilah lainnya adalah majas  merupakan bentuk penulisan dan penggunaan kata yang memperlihatkan keadaan yg kadang tidak mungkin.

Kata Konkret

Kata konkret juga adalah bagian dari struktur lahir puisi karena pilihan kata sanggup dilihat dan dianalisis.
Itulah hal-hal atau unsur-unsur struktur fisik atau struktur lahir puisi, yg biasa dipakai menjadi dasar analisis puisi secara struktural.

ANALISIS STRUKTUR FISIK DAN BATIN PUISI JALAN KEHIDUPAN KARYA F MAULANA RIFAI

Berikut inimerupakan hasil analisis struktur batin dan struktur batin puisi yang berjudul Jalan Kehidupan karya F. Maulana Rifai.


Puisi JalanKehidupan 
Karya: FMaulana Rifa’i

 Jalan hayati ini memanglah berliku serta terjal
bagaikantebing tanpa titian dan pegangan
 hanya seutas tali yg di’ikatkan padapinggang
sebagaipenopang supaya sanggup buat mendakinya
“kehati-hatianjadi penunjuk jalan”
kewaspada’anjadi sebuah pedoman karna bila
 sekali saja terjatuh maka imanlah yangmelayang
sekaliterjerumus maka keyakinan mulai sirna 

“YA ALLAH’’
bimbinglahkami pada mengarungi perjalan hidup ini

agar kami takterjatuh dan terjerumus kedalam
jurangkehancuran
yang mungkinkelak mengakibatkan diri kami tiada arti
yang padaakhirnya iman dada kami ikut mangkat ’’
 “YA ALLAH’’ kuatkanlah tali pengikat keyakinankami
jangan sampaiterputus sang keadaan
kuatkanlahpijakan kami jangan sampai terpeleset
dan jatuhkedalam jurang kehancuran
“YAROB’’....amiin

Struktur Fisik Puisi Jalan Kehidupan


A. Tipografi

Tipografipenulisan puisi di atas menggunakan pemenggalan kalimat yg nir konsisten.khas puisi mutakhir serta modern. Puisi di atas memakai pemenggalan panjang.terdapat dalam satu baris yg berbunyi “Ya Allah”
Dalampembacaan puisi, istilah tadi membutuhkan pemenggalan yg panjang.


B. Diksi serta Pilihan Kata

Diksi ataupilihan kata yang ada dalam puisi di atas merupakan bahasa konotasi dan bahasa yangdigunakan sehari-hari. Dengan demikian makna puisi bisa dimaknai serta dipahamidengan mudah.

JalanKehidupan,

Kata jalan yang terdapat dalam judul puisi di atasadalah proses, buka tempat yang bisa dilalui. Penggunaan kata jalan tersebut memakai makna konotasinya.

Penulisanyang dilakukan oleh Rifai pula spesial (cenderung lebay) menggunakan menggunakanapostrof nir pada tempatnya. Rifai menulis: kewaspada’an alih-alih kewaspadaan. Di’ikatkanalih-alih penulisan yg benar adalah diikatkan.


Setidaknya, kesalahan tersebut menjadi karakteristik khasdari penyairnya.


C. Citraan atau Imaji

Citraan atauimaji yang terdapat pada puisi JalanKehidupan Karya F. Maulana Rifai didominasi dengan citraan visual(pengelihatan).

Citraanpengelihatan dalam puisi di atas tepatnya terdapat pada baris berikut ini:

Jalan hidup ini memanglah berliku danterjal


Kondisi jalanberliku dan terjal dapat diketahuidengan indra pengelihatan lantaran berwujud visual.


D. Gaya Bahasa atau Majas


Gaya bahasayang dipakai pada puisi di atas adalah gaya bahasa sinekdoke pars prototo,yaitu penggambaran sebagian buat mewakili holistik.

Majastersebut terdapat pada baris berikut ini:

hanya seutas tali yg di’ikatkan padapinggang


Seutasmenunjukkan sebagian kecil. Seutas menandakan bahwa tali yang sangat pendek.tidak mungkin, diikakan dipinggang jika tali yg dipakai hanya seutas. Makabaris tadi menggunakan majas Sinekdoke Pars Prototo, yaitu sebagian kecilyang diucapkan buat mewakili keseluruhan (hal yg lebih akbar dan lebihbanyak).

E. Rima dan Irama


Penggunaanbunyi (permaian suara) yang digunakan dalam puisi pada atas tampak pada bunyiakhir puisi yang lebih banyak didominasi suara /i/. Penggunaan bunyi /i/ yg secara umum dikuasai inimenunjukkan bahwa puisi tadi mendeskripsikan kesedihan atau ketidakberdayaan.lantaran vokal /i/ identik dengan sesuatu yang kecil dan lemah.

STRUKTUR BATIN PUISI

Strukturbatin puisi berikaitan menggunakan makna, amanat, serta perasaan penyairnya.

A. Makna

Makna puisitersebut merupakan harapan berdasarkan seorang hamba pada melalui kehidupannya.kehidupan yg sangat sulit (terjal). Sementara alat bantu yang digunakan hanyaseutas tali. Maka menandakan dia nir mempunyai hal lain yang bisa membantunyamendaki tali.

Selainberusaha untuk mendaki, beliau juga berdoa kepada tuhan agar nir sampaiterjatuh. Jika sampai terjatuh (maksudnya menyerah kepada kesulitan kehidupan),beliau akan meninggal dan hancur (tersiksa).

B. Perasaan Penyair

Perasaanpenyair yang tampak dalam puisi di atas adalah perasaan sedih serta gundah. Disamping kegundahan serta kesedihan tersebut terdapat ketegaran pada menjalanikehidupan meskipun sulit. Terlihat di bagian akhir puisi yang berbunyi:

kuatkanlah pijakan kami jangan sampaiterpeleset


Dari baris diatas, bisa diketahui bahwa penyair nir terpeleset (terjerumus padakesalahan) serta berharap nir pernah masuk ke pada jurang (siksa dewa).


C. Amanat

Amanat yangdapat dipetik berdasarkan puisi Jalan Kehidupan pada atas adalah:
1. Dalam menjalanikehidupan manusia niscaya mengalami kesulitan.
2. Kesulitandalam kehidupan wajib tetap dijalani dengan kesabaran.
3. Sambilberupaya menjalani hidup, manusia harus terus berdoa meminta pertolongan kepadatuhan.

Demikianpenjelasan mengenai analisis struktur fisik (lahir) serta struktur batin puisi Jalan Kehidupan. Mohon sudi membagikandan menyapa pada facebook.


SalamPustamun!

ANALISIS STRUKTUR LAHIR DAN STRUKTUR BATIN PUISI NYAYIAN GERIMIS VERSI 2

Analisis struktur lahir serta analisis struktur batin puisi ini merupakan tagihan pada acara Guru Pembelajar.
Disusun sang M.nasiruddin Timbul Joyo, Peserta Kelas KK - F Jember 1.

NyanyianGerimis
     Soni Farida Maulana

Telahkutulis jejak hujan
Pada rambutdan kulitmu yang basah. Kuntum
Demi kuntumkesepian yang mekar seluas kalbu
Dipetikhangat dialog pula gerak sukma
Yang salingmemahami gairah terpendam
Dialirkansungai ke muara

            Sesaat kita larut dalam keheningan
                        Cinta menciptakan kita betahhidup di bumi
Ekor cahayaberpantulan dalam matamu
            Seperti lengkung pelangi
                        Sehabis hujan menyentuhtelaga


            Inikah demam isu semi yg saratnyanyian
Juga tarianburung-burung itu?
              Kerinduan bagai awah gunung berapi
                        Sarat letupan. Laludesah nafasmu
            Adalah puisi merupakan gelombang lautan
                        Yang menghapus jejakhujan
Di pantaihatiku. Begitulah jejak hujan
            Pada kulit dan rambutmu
                        Menghapus jeda danbahasa
                                    Antarakita berdua
                                                            1988


Analisisstruktural genetik puisi Nyanyian GerimisKarya Soni Farida Maulana.
Struktur Fisik


a. Tipologi

Puisi ‘NyanyianGerimis’ secara tipologi ditulis dalam bentuk yg nir beraturan. Hal inimenggambarkan bahwa kondisi yg juga nir berarturan (berkaitan dengan maknapuisi).
Pemenggalanbaris puisi jua nir dalam akhir kalimat, contohnya pada baris ke 2 dankeempat ini dia:

Pada rambut dan kulitmu yg basah.kuntum
Demi kuntum kesepian yg mekarseluas kalbu

Penulisan kuntum di akhir baris pertama sebenarnyaberkaitan menggunakan baris kedua Kuntum demikuntum kesepian. Penulisan dengan cara misalnya itu jua buat memperdalammakna puisi yg penuh kebingungan tetapi juga penuh kebahagiaan.

b. Diksi

Pilihan danpenggunaan istilah yang terdapat pada Puisi NyanyianGerimis menunjukkan pilihan kata yg spesial , yaitu istilah yang bermakna konotasi. Penggunaan istilah kuntum dan mekar. Kedua kata tersebut identik dengan bunga tetapi pada puisi pada atas digunakan inheren buat kesepian. Jadi,kesepian diasosiasikansebagai bunga.

c. Pengiamjian/Citraan

Citraan yangterdapat dalam puisi Nyanyian Gerimisantara lain:


CitraanVisual (Pengelihatan)
Citraanvisual terdapat pada baris:

            Juga tarian burung-burung itu?

Tarian dapatdiketahui melalui indra pengelihatan lantaran beruwuju visual.

CitraanPendengaran
Citraanpendengaran terdapat pada baris:
                        Sarat letupan. Laludesah nafasmu

Letupan dandan desah merupakn tiruan bunyi. Bunyi dapat diketahui dengan indra pendengara.

CitraanPeraba
Citraanperaba terdapat pada baris:
Pada rambut dan kulitmu yg basah.

Kondisi basah dapat diketahui juga menggunakan indraperaba. Terlebih pada puisi telah disebutkan bahwa dalam rambut dan kulitmuyang basah. Menunjukkan bahawa bahasa tersentuh sang kulit.


d. Majas / Gaya Bahasa

Gaya bahasaatau majas yg terdapat dalam Puisi NyanyianGerimis antara lain:

MajasPersonifikasi
Majaspersonifikasi merupakan majas perbandingan yg menyamakan fauna atau bendabertingkah seolah-olah seperti insan. Dalam puisi di atas masih ada padabaris:
            Juga tarian burung-burung itu?

Pada barispuisi di atas, burung seolah-olah bertingkah misalnya insan yaitu denganmenari.

MajasHiperbola
Majashiperbola merupakan gaya bahasa yang melebih-lebihkan sesuatu yang sangat dahsyatbahkan cenderung tidak masuk akal. Pada puisi pada atas majas berlebihan terdapatpada baris ini dia:
            Adalah puisi merupakan gelombang lautan
Bunyidesahan nafas disebutkan seperi gelombang lautan. Tentu saja suara deburangelombang lautan jauh lebih dahsyat dibandingkan menggunakan suara desahan nafasmanusia.


MajasSinestesia
Majassinestesia merupakan gaya bahasa yg menukarkan indera indra satu dengan alat  indra yg lain.
Contoh majassinestesia masih ada dalam baris puisi ini dia:
Dipetik hangat dialog juga geraksukma

Yang disebuthangat dalam baris di atas adalahsebuah dialog. Seharusnya dialog hanya bisa diketahui dengan indrapendengaran. Tetapi karena memakai kata hangat, menandakan bahwa adapertukaran antara indra telinga dengan indra peraba.

e. Rima /Irama
Puisi Nyanyia Gerimis tidak mengandung Rimamaupun Irama yg kuat. Tidak terdapat aliterasi, maupun asonansi. Tetapi,penggunaan suara nasal pada akhir beberapa baris puisi mengindikasikan bahwa puisitersebut berupaya buat menunjukkan kesedihan. Penggunaan suara i, jugabertujuan buat mengindikasikan bahwa puisi tersebut berisi mengenai kesedihaan.

            Inikah demam isu semi yg saratnyanyian (n)
Juga tarianburung-burung itu?
              Kerinduan bagai awah gunung berapi
                        Sarat letupan. Laludesah nafasmu
            Adalah puisi merupakan gelombang lautan(n)
                        Yang menghapus jejakhujan (n)
Di pantaihatiku. Begitulah jejak hujan (n)
            Pada kulit dan rambutmu
                        Menghapus jeda danbahasa
                                    Antarakita berdua

f. Kata Konkret

Kata konkretyang terdapat pada Puisi Nyanyian Gerimis antara lain:
Musim Semi menunjukkankeindahan selesainya kegersangan.

Gerimis menunjukkanbahwa sesuatu yg datang meskipun tidak begitu kentara. Tetapi membawa harapanakan estetika (demam isu semi)

Pelangi mewakilikeindahan yg penuh rona serta menjadi satu.


Struktur Batin Puisi Nyanyian Gerimis


a. Tema

Tema dalampuisi Nyanyian Gerimis adalah awal datangnya estetika buat hayati berdua.Jadi, adalah tema percintaan.
Menceritakanbahwa hujan telah mendatangkan estetika.

b. Perasaan

Perasaanpenyair pada puisi tersebut adalah perasaan senang . Terlihat berdasarkan beberapakata yang memberitahuakn estetika dan kegembiraan, yaitu: Musim semi, pelangi, menari, nyanyian. Hal-hal tersebut menunjukkansebuah estetika dan perasaan senang .
Perasaanbahagia tadi tiba secara dahsyat dan sangat terasa menggunakan penggambaranseperti gelombang lautan.

c. Nada

Adapun nadayang tampak pada puisi pada atas adalah nada bahagia. Puisi tersebutmenggambarkan perasaan bahagia. Setelah munculnya kesedihan.

d. Amanat

Amanat yangdapat dipetika dari puisi Nyanyian Gerimis diantaranya:
1. Janganmudah menyerah, estetika niscaya akan datang.
2. Perasaansenang akan membuat orang berbahagia.

3. Hidupbersama dengan akrab memperlihatkan kebahagiaan jua.


Materi ini nir dapat disalin-tempel (copy-paste) namun bisa didownload. Silahkan download dengan mengkeklik tautan berikut ini: Unduh

ANALISIS STRUKTURAL GENETIK PUISI SENJA DI PELABUHAN KECIL KARYA CHAIRIL ANWAR VERSI 2

Analisis struktural genetik puisi Senja pada Pelabuhan Kecil Karya Chairil Anwar.

Artikel ini merupakan tugas Tagihan pada program GuruPembelajar.id.
Disusun Oleh M. Nasiruddin Timbul Joyo, Peserta Kelas Bahasa Indonesia D Jatim KK-F Jember-1.

Semoga berguna untuk pembanding pembelajaran.

SENJA DI PELABUHAN KECIL

(Chairil Anwar,1946)
Buat Sri Aryati
Ini kali nir ada yang mencari cinta
Di antara gudang-gudang, rumah tua, dalam cerita
Tiang dan temali. Kapal, perahu tiada yang berlaut,
Menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut
Gerimis mempercepat kelam, ada juga kelepak elang
Menyinggung muram,desir hari lari berenang
Menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini , tanah, air tidur, hilang ombak.

Tiada lagi, aku sendiri, Berjalan
Menyisir semenanjung, masih penggap harap
Sekali tiba di ujung serta sekali selamat jalan
Dari pantai keempat, sedu penghabisan mampu berdekap


Struktur Fisik Puisi Senja pada Pelabuhan Kecil

a. Tipologi

Puisi Senja pada Pelabuhan Kecil denganpenjelasan judul Buat Sri Aryati, terdiridari 12 baris. Masing-masing baris berkaitan antara satu dengan yg lainnya.misalnya:
            Gerimisimempercepat kelam, ada jua kelepak elang

            Menyinggungmuram, desir hari lari berenang

Chairil Anwar sebagi Pelopor Angkatan 45 mempunyaiciri khas memenggal baris puisi tidak pada tempatnya. Chairil melakukan ini buat keseuaian baris serta suara akhir. Keduabaris pada atas dipenggal nir pada tempatnya buat memunculkan suara yg samayaitu /–ng/.

Jika ditulisdengan kaidah penulisan yg benar maka mampu ditulis Gerimis meningkatkan kecepatan kelam/ Ada jua kelepak elang menyinggung muram/


Semua barispuisi tadi, oleh Chairil dipenggal sekenanya buat memperindah suara.

b. Diksi

Pilihan katayang khas Chairil Anwar adalah ketikadia menulis sering kali membarui susunan frasa. Dalam puisi Senja pada Pelabuhan Kecil ini, hal itu tampak pada baris kedua
Ini kali nir ada yang mencari cinta

Frasa ini kali jika ditulis ‘normal’ merupakan kali ini. Jadi, Kali ini tidak terdapat yang mencari cinta.

Ciri spesial Chairil ini jua tampak dalam puisinyayang lain yg berbunyi

            Ini mukapenuh luka.

Maksudnyaadalah muka ini.


Diksi spesial Chairil adalah buat. Chairil Anwar hampir selalu memakai kata buat alih-alih kata untuk. Buat Sri Aryati sama jua dengan Buat Dien Tamaila.

Diksi khasselanjutnya merupakan sedu dan penghabisan. Kata sedu yang dimaksud Chairil Anwar adalah tangisan. Sementara kata penghabisanyang dimaksud dalah terakhir.



c. Pengiamjian / Citraan

Citraan ataupengimajian yang ada pada puisi Senja diPelabuhan Kecil adalah citraan pengelihatan (visual) dan citraanpendengaran.
Citraanpendengaran masih ada dalam baris berikut ini:
Gerimismempercepat kelam, terdapat juga kelepak elang

Kelepakmerupakan bunyi untuk menirukan hentakan sayap menggunakan badan hewan yang bisaterbang. Maka, kelepak elang dapatdiketahui dengan indra telinga.

Citraanpendengaran jua masih ada dalam baris:
Menyinggungmuram,desir hari lari berenang

Desir adalahtiruan suara angin.

Citraanpengelihatan terdapat pada beris ini dia:
Tiang sertatemali. Kapal, perahu tiada yang berlaut,

Adana kapal,temali, perahu, dapat diketahui menggunakan indra pengelihatan.


d. Majas / Gaya Bahasa

Gaya bahasayang terdapat pada Puisi Senja diPelabuhan Kecil Karya Chairil Anwar ini merupakan majas personifikasi.

Majaspersonifikasi yaitu majas yang menerangkan bahwa benda tewas atau hal lainbertingkah seperti insan. Dalam puisi ini masih ada dalam baris:
            .....kelepak elang

            Menyinggunmuram....

Biasanyayang dapat menyinggung perasaan adalah orang dengan ucapannya. Ini kelepakelang dipersonifikasikan misalnya ucapan manusia yg dapat menyinggung.
           
            ......desir hari lari berenang

Dalam baristersebut, desir (bunyi)dipersonifikasikan menggunakan tindakan lariberenang.

e. Rima / Irama

Permainanbunyi (rima) yg digunakan oleh Chairil Anwar dalam puisi Senja pada Pelabuhan Kecil ada dua macam, yaitu permaian bunyi aliterasi dan permainan bunyi akhir.

Aliterasiatau perulangan bunyi konsonan masih ada pada baris berikut adalah:
Menghembusdiri pada mempercaya mau berpaut

Pada barisdi atas masih ada perulangan bunyi /m/. Bunyi /m/ berulang-ulang sebanyak limakali, masing-masing pada kata menghembus,pada, mempercaya, dan mau.


Masing-masingbaris dalam puisi Senja di PelabuhanKecil memiliki pola yang sama yaitu 2 baris mempunyai rima yg sama.jadi, bunyi akhir baris satu dan 2 sama. Baris 3 sama dengan bariskeempat. Baris kelima sama dengan keenam. Baris ke 7 sama menggunakan kedelapan.
Sementaraempat baris terakhir mempunyai pola a-b-a-b.
Tiada lagi, aku sendiri, Berjalan (a)

Menyisir semenanjung, masih penggap harap (b)

Sekali tiba di ujung serta sekali selamat jalan (a)

Dari pantai keempat, sedu penghabisan mampu berdekap (b)


f. Kata Konkret

Kata konkretdalam Puisi Senja pada Pelabuhan Kecil antaralain:
Pelabuhan mewakilitempat buat menambatkan hati.

Pantai mewakilimakna loka indah yang menjadi ujung perjalanan.

Senja mewakilimakna hari telah mulai berakhir atau akhir sebuah usaha.

Perahu mewakilikehidupan. Jadi perahu yang tak lagimelaut berarti akhir sebuah kisah berumah tangga atau interaksi percintaan.


Struktur Batin Puisi Nyanyian Gerimis

a. Tema

Tema Puisi Senja pada Pelabuhan Kecil adalah putus interaksi yaitu tema humanisme.mengisahkan seoarang manusia yg kehilangan orang yg dicintai kemudianberjalan mencari tempat (cinta) yang lain.

b. Perasaan

Feeling penyairdalam puisi Senja pada Pelabuhan keciladalah perasan murung . Tampak pada penggunaan kata penggap yang berarti suasana nir nyaman buat bernafas. Selainitu, pula masih ada istilah sedu yangartinya menangis. Jadi, penyair sedang bersedih pada puisi tadi.

c. Nada

Nada puisi Senja pada Pelabuhan Kecil adalahkesedihan serta kemurungan. Hal ini tampak pada penggunaan simbol-simbolkesedihan misalnya istilah muram, senja,penggap, sedu, dan kelam.


d. Amanat


Amanat yangdapat dipetik berdasarkan puisi Senja diPelabuhan adalah:
1. Rodaharus terus berputar, kita harus terus berjalan (berjuang) buat menemukan halyang kita inginkan.
2. Untukterbebas berdasarkan kondisi tidak nyaman (tanpa cinta) kita wajib berjalan bahkan danberusaha sekuat tenaga.

3. Dalammemperjuangkan yg diinginkan sering kali manusia menerima kesulitan dantidak berhasil dalam satu kali percobaan. Dalam puisi, baru berhenti dalam pantai keempat. Jadi, pada pantaipertama hingga ketiga masih gagal menemukan yang diinginkan.

ANALISIS STRUKTUR LAHIR DAN STRUKTUR BATIN PUISI HUJAN BULAN JUNI KARYA SAPARDI DJOKO DAMONO GURUPEMBELAJAR.ID

Analisis struktural genetik puisi Hujan Bulan Juni Karya Sapardi Djoko Damono. 

Artikel ini merupakan tugas tagihan pada program pelatihan Pengajar Pembelajar yang disususn sang M. Nasiruddin Timbul Joyo, Peserta Kelas Bahasa Indonesia D Jatim KK F Jember-1. 

Semoga dapat dijadikan bahan perbandingan.



Hujan Bulan Juni
         Karya Sapardi Joko Damono

Tak ada yg lebih tabah
Dari hujan bulan juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
Kepada pohon yg berbunga itu

Tak ada yg lebih bijak
Dari hujan bulan juni
Dihapusnya jejak-jejak kakinya
Yang ragu-ragu di jalan itu

Taka ada yg lebih arif
Dari hujan bulan juni
Dibiarkannya yg tidak terucapkan
Diserap akar pohon bunga itu
                   (hujan bulan juni, 1994)




Struktur Fisik Puisi Hujan Bulan Juni.

a. Tipologi

Puisi Hujan Bulan Juni Karya Sapardi DjokoDamono terdiri berdasarkan 3 bait yg masing-masing bait terdiri berdasarkan empat baris.masing-masing baris nir lebih berdasarkan sebelas suku istilah.

b. Diksi

Pilihan katayang dipakai oleh Sapardi Djoko Damono adalah kata-istilah yang bernas danmenunjukkan kedalaman makna. Kata yg sangat kuat adalah tabah, bijak, dan arif. Ketiganyadibandingkan menggunakan hujan bulan juni.
c. Pengiamjian/Citraan

CitraPengelihatan (Imaji Visual)
Merupakancitraan yg sangat secara umum dikuasai dalam puisi HujanBulan Juni karya Sapardi Djoko Damono ini. Citraan yang lain tidak tampak.masing-masing bait, mengandung citraan pengelihatan.
Salah satubaris yang paling bertenaga memberitahuakn citraan pengelihatan adalah baris berikutini:
Kepada pohon yg berbunga itu

Kondisi pohon yg berbunga dapat diketahuidengan indra pengelihatan.

Selain citrapengelihtan juga ada gambaran indera pendengaran yang mungkin bisa dilekatkan pada baitpertama, lebih tepatnya pada baris:
Dirahasiakannyarintik rindunya

Rintikmerupakan bunyi yg dapat ditangkap menggunakan indra indera pendengaran.


d. Majas / Gaya Bahasa

Puisi Hujan Bulan Juni memiliki dua majas.majas yang paling tampak adalah majas personifikasi. Yaitu seolang-olah hujan memilikif sifat tabah, bijak, dan arif seperti manusia. Baris pertama masing-masing bait mengandungmajas personifikasi ini.

Selain majaspersonfikasi, pula masih ada gaya bahasa repetisi. Repetisi penuh terdapat padabaris Dari hujan bulan Juni.

Ketiga baitpuisi tersebut mengandung baris ini di baris keduanya.

Selainrepetisi penuh, pula terdapat reptisi pengulangansebagian baris yaitu Adakah yanglebih.

e. Rima / Irama

Rima dalampuisi Hujan Bulan Juni, bisa diidentifikasi berupa aliterasi, yaitu perulangan bunyi konsonan.
Perulanganbunyi /n/ masih ada dalam baris
Hujan bulan Juni.

Masing-masingkata pada baris tersebut mengandung huruf /n/.


Perulanganbunyi /r/ terdapat pada baris:
            Dirahasiakannyarintik rindunya.

Masing-masingkata tersebut adalah rahasia, rintik, danrindu sama-sama diawali menggunakan suara /r/.


Perulangan bunyi /r/ lebih terasapada dua baris terakhir puisi Hujan BulanJuni berikut ini:
Dibiarkannyayang tidak terucapkan

Diserapakar pohon bunga itu


f. Kata Konkret

Kata konkretyang terdapat dalam Puisi Hujan BulanJuni adalah sebagai berikut:
“Pohon”mewakili manusia yg diam saja tapiindah. Yang dimaksud dengan pohon di sini adalah sesuatu yang dirindu danberbunga (indah). Meskipun nir bergerak mampu menyerap rindu.


“Bunga”mewakili perempuan.

Hujan”mewakili manusia yang terjatuh, Karenajatuhnya dalam Bulan Juni berartijatuh berkali-kali nir pada tempatnya. Juni umumnya animo kering.

Penjelasan lengkap tentang kata konkret dapat dibaca dalam artikel yg berjudul Kata Konkret pada Puisi Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono


Struktur Batin Puisi Hujan Bulan Juni

a. Tema

Tema puisi Hujan Bulan Juni adalah Cinta terpendam yang tak terungkapkan.
Meskipuncintanya tidak terungkapkan oleh insan (hujan) permanen tabah, arif, danbijaksana. Membiarkan keadaan menghapus jejak (cintanya) di jalan(kehidupan)nya. Dia ragu akan mengungkapkan ataukah nir.
Hinggaakhirnya dia membiarkan yg tidak terucapkan permanen terdapat dan diserap melalui akarpohon yang berbunga. Artinya, diserap serta diketahui secara sembunyi-sembunyi(akar tersembunyi di pada tanah) sang perempuan (pohon berbunga) yg dicintainya.

b. Perasaan

Perasaanpenyair yang tampak dalam Puisi HujanBulan Juni adalah perasaan orang yg sabar meskipun harus memendam rasa.kesabaran tersebut tampak pada penggunaan kata tabah, bijak, dan arif. Diajuga ragu membicarakan perasaannya hingga akhirnya dia menghapus jejak-jejaknya.

c. Nada

Nada puisitersebut merupakan kegetiran. Hal ini ditunjukkan menggunakan penggunaan alfabet /r/ yangberulang-ulang pada puisi. Pilihan kata yang digunakan jua memberitahuakn bahwapenyair mengalami keraguan. Hingga akhirnya menentukan diam saja. Mencintai dalamdiam.

d. Amanat


Adapun amanat puisi HujanBulan Juni adalah menjadi berikut:
1. Semua orang harus mempunyai sifat tabah, arif, dan bijakmeskipun segala sesuatu tidak misalnya yang kita harapkan.

2. Tidak semua hal yang kita inginkan mampu kita dapatkandengan gampang.