TIPS CARA MENGERJAKAN SOAL UJIAN NASIONAL BAHASA INDONESIA

Tips Cara Mengerjakan Soal Ujian Nasional Bahasa Indonesia


Soal Ujian Nasional Bahasa Indonesia selalu panjang serta lebar. Hampirsemuanya merupakan soal cerita. Latihan soal yg diberikan pun nir mampu sertamerta seperti mata ujian lain yg cenderung konsisten antara contoh soal yangsatu menggunakan contoh soal yang lain. Misalnya pada materi mengenai citraan puisi,teorinya sama yaitu pasti ada citra pengelihatan, peraba, perasa, penciuman,serta telinga. Akan tetapi pengetahuan itu saja nir cukup, wajib ditelitisoalnya secara mendalam, lantaran umumnya yg ditanyakan adalah bagian manadari puisi tadi yang mengandung galat satu citraan tadi. Bisa jadi,masing-masing baris mempunyai kemiripan. Lebih parah lagi, nir pernah dapatdiketahui puisi karya siapa judul yang mana yg akan menjadi soal pada UjianNasional. Padahal terdapat ribuan puisi mungkin bahkan jutaan puisi yang sudahditerbitkan.


Lalu bagaimana cara mengerjakan soal puisi misalnya ini, perbanyaklah bacapuisi, buatlah contoh larik puisi dengan citraan. Jika siswa ataupeserta ujian sudah mampu menciptakan citraan puisi tentu beliau akan lebih mudah dalammengidentifikasi mana larik dengan citraan pengelihatan ataupun citraan yanglainnya.

Masih mengenai soal puisi, jika terdapat soal puisi yg menanyakan amanat atautemanya, maka peserta ujian harus acapkali berlatih membaca puisi. Sebelummenentukan temanya harus terlebih dahulu memahami meresapi perasaan yangditimbulkan ketika membaca puisi tersebut. Dengan demikian pasti akan lebihmudah menentukan tema serta amanat puisi tadi.

Soal yang jua banyak muncul adalah soal mengenai kabar. Intinya adalahunsur 5W + 1H atau sanggup pula disingkat Adik Simba (Apa DI mana Kapan Siapa MengapaBagaimana). Unsur-unsur warta ini juga terdapat dalam materi artikel. Intinyapeserta didik wajib mampu mengetahui apa beda antar unsur tadi. Meskipunacap kali perbedaan antara masing-masing unsur tadi sangat tipis jikaditelaah pribadi pada sebuah model fakta atau artikel. Jika ada soal yangdalam satu baris memungkinkan adanya dua unsur atau lebih, maka harus dicariunsur yang paling bertenaga.

Misalnya ada kalimat berita: Ridwan Kamil menyampaikan bahwa dia tidakakan maju pada pilgub Jakarta lantaran masih harus bertanggung jawab untukmenyelesaikan amanah yang telah diberikan oleh masyarakat bandung kepada dirinya.


Berita pada atas mengandung unsur Siapa, Apa, serta Mengapa. Unsur keterangan siapaadalah: Ridwan Kamil (Siapa yg tidak jadi maju dalam pilgub DKI). Unsurberita apa adalah: Ridwan Kamil tidak akan maju pada pilgub DKI (Beritatentang apa?). Unsur Mengapa merupakan alasan Ridwan Kamil tidak maju dalam pilgubDKI Jakarta.

Ketika terdapat kalimat seperti model pada atas pasti membingungkan para pesertaUjian Nasional waktu ditanyakan unsur liputan yg terkandung pada dalamnya.pilihan jawabannya merupakan Apa, Siapa, Mengapa, dan Bagaimana. Apabila ada soalseperti ini maka wajib dipilih yg paling dominan. Atau unsur yg tidak adadi penerangan kalimat keterangan lain. Dengan demikian kalimat informasi tersebutmewakili unsur fakta tertentu saja. Dalam model kalimat liputan pada atas,unsur yang paling mayoritas merupakan unsur warta mengapa. Contoh kalimatberita tersebut menjelaskan alasan Ridwan Kamil nir mencalonkan diri dalampemilihan gubernur Jakarta.

Ada pula soal dengan materi paragraf (kalimat utama dan pokok utama). Untukbisa mengerjakan soal ini wajib diketahui dulu apakah itu kalimat utamadan  pokok primer (pikiran primer). Kalimatutama merupakan kalimat yg bersifat lebih umum daripada kalimat-kalimat lainyang sebagai penjelasannya. Kalimat penjelas cenderung memperkuat, dan merincikanhal yg dibicarakan pada kalimat utama. Sementara pokok utama atau pikiranutama adalah inti dari kalimat primer. Apabila telah ditemukan kalimat utama, barubisa memilih utama pikirannya.

Dalam mengerjakan soal seperti ini, peserta ujian nasional biasanyakebingungan karena dianggap semuanya sama. Jika nir jeli mampu terjebak dalamtipu daya soal.

Soal yg seharusnya menjadi soal yg paling gampang dalam bahasa Indonesiaadalah soal tentang denah, grafik, serta tabel. Tips mengerjakan soal sepertiini relatif baca instruksi yg terdapat pada soal, kemudian eksklusif pilihjawabannya. Baca bacaannya baru bandingkan menggunakan tabel dan grafik, ataudenahnya. Apabila sesuai berarti itulah jawaban yg sahih (bergantung soalnyaditanyakan yg benar ataukah justru diperintah untuk mencari yg galat).

Untuk diketahui juga, soal materi kesastraan yg paling membingungkan.soal sastra ini mencakup novel serta cerpen, drama serta puisi. Lantaran materitentang sastra sangat elastis (masing-masing pakar pada sastra sanggup silangpendapat namun keduanya dipercaya sama benarnya. Yang menjadi soal, dalam soalUjian Nasional hanya terdapat satu jawaban yg sahih. Nah benar dari soal bisajadi nir sahih menurut peserta didik. Dan keduanya mampu sama-sama memilikialasan yg bertenaga.

Lalu bagaimana mengerjakan soal Ujian Nasional Bahasa Indonesia?


Intinya pelajaran bahasa Indonesia adalah pelajaran buat terampilberbahasa serta bersastra Indonesia. Proses belajar sebuah bahasa berarti belajaruntuk hidup. Lantaran hidup nir ada yang instan maka wajib belajar terusmenerus, sedikit demi sedikit, mengenai banyak hal. Perbanyaklah membaca. Agarmengerti banyak perbendaharaan istilah dalam bahasa Indonesia sebagai akibatnya dapatlangsung tahu maksud soal dan pilihan jawaban yg paling sempurna.

TIPS CARA MENGHADAPI UJIAN NASIONAL DENGAN SUKSES

Ujian nasional adalah suatu tahapan akhir bagi anak didik sesudah menempuh tiga tahun pendidikan menggunakan belajar disekolah, ujian adalah suatu langkah buat memasuki tahapan selanjutnya menurut mencapai kesuksesan dimasa depan. Berikut sedikit Tips Cara Menghadapi Ujian Nasional yg baik supaya dapat sukses lulus menggunakan sangat memuaskan sebagai berikut:

1. Jaga Kesehatan menggunakan baik
Untuk menghadapi ujian besok hari jagalah kesehatan berdasarkan sekarang. Istirahat yg  cukup, makan kuliner yg bergizi, nutri yg lengkap, nir memaksakan beraktivitas menggunakan berat, nir begadang, penekanan dengan kegiatan ujian esok harinya.

2. Persiapan Awal ujian yang Matang
Bawalah semua alat tulis yg kamu butuhkan dengan lengkap, misalnya pensil, pulpen, kalkulator, kamus, jam (tangan), penghapus, tip ex, penggaris, dan lain-lainnya. Perlengkapan ini akan membantumu buat tetap konsentrasi selama mengerjakan ujian.
3. Tetap Tenang dan percaya diri
Yakinkan pada diri kamu bahwa kamu sudah siap sedia dan akan mengerjakan ujian dengan baik. Lantaran percaya diri adalah poin penting berdasarkan salah satu kesiapan dalam ujian nasional. Tanpa adanya kepercayaan diri terkadang otak kita mampu blank hilang konsentrasi. Caranya sanggup dengan duduk yg hening, kalem, rileks. Usahakan tiba ketempat ujian lebih awal dan tepat waktu agar tidak tergesa-gesa yg menyebabkan kita kehilangan konsentrasi, mengakibatkan grogi dan gugup.
4. Lakukan review Ulang dengan visualisasi kreatif
Ini sebuah metode menarik yg sanggup digunakan buat membantu pemanasan otak sebelum melakukan ujian. Caranya ingat-ingat serta bayangkan balik dengan santai semua kegiatan yg berafiliasi denga belajar serta pembelajaran engkau di sekolah, lakukan overrol semua yang terjadi pada aktivitas belajar disekolah,jangan lupa-jangan lupa mata pelajaran apa yang diberikan, siapa pengajar pengajarnya, jumlah buku, Lomba Kompetensi Siswa, aktivitas grup, isi materinya dan lain sebagainya, visualisasikan dan ingat balik menggunakan kentara kegiatan belajar engkau dikelas. Ini ibarat menyusun kembali folder dan rak materi di pada otak engkau agar mudah dibuka saat ujian. 
5. Baca, Cermati lalu Pahami baru mengerjakan soal
Tips Menghadapi Ujian Nasional yg ini sangat krusial, Luangkan 10% berdasarkan holistik ketika ujian buat membaca soal-soal ujian secara mendalam, tandai istilah-istilah kunci serta putuskan berapa saat yg dibutuhkan untuk menjawab masing-masing soal. Rencanakan buat mengerjakan soal yg gampang dulu, baru soal yang tersulit. Ketika kamu membaca soal-soal, catat juga wangsit-wangsit yg timbul yg akan digunakan menjadi jawaban.
6. Hati-hati dalam mengisi serta memperlakukan Lembar Jawaban Komputer (LJK)
Dalam mengisi dan memperlakukan Lembar Jawab Komputer (LJK) usahakan hati-hati, jangan sampai basah, terlipat serta selalu menjaga LJK menurut minyak, apabila hal ini terjadi yang ditakutkan adalah tidak mesin scanner nir dapat mendeteksi jawaban anda. Tentunya hal ini dapat berakibat fatal.
7. Sisakan saat 10%  buat mengusut ulang jawabanmu.
Periksa jawabanmu; hindari cita-cita buat segera meninggalkan kelas segera selesainya engkau menjawab semua soal-soal ujian. Periksa lagi bahwa kamu telah merampungkan seluruh pertanyaan. Finishing dilakukan menggunakan melihat lebih detail bagian-bagin yang mungkin terlewati. Baca ulang jawabanmu buat menilik ejaan, struktur bahasa serta pertanda baca. Untuk jawaban matematika, periksa bila terdapat kecerobohan (contohnya keliru meletakkan desimal). Bandingkan jawaban matematikamu yg sebenarnya dengan penghitungan cepat serta ringkas.
8. Awali dan Akhiri dengan berdoa
Semua yang kita lakukan pada global merupakan usaha serta tuhanlah yg memilih, karena itu sebelum kita mulai mengerjakan dan selesainya mengerjakan ingat berdoa pada Tuhan agar diberikan kemudahan serta hasil yg baik. Kita hanya sanggup berusaha, Tuhan yg menentukan. Tuhan senantiasa akan melihat kesungguhan bisnis kita. Tuhan pun akan melihat kesungguhan hambaNya buat melakukan suatu usaha bila hambaNya mengiringi usahanya tersebut menggunakan berdoa.
Demikian Tips Cara Menghadapi Ujian Nasional yang baik, semoga engkau seluruh lulus menggunakan sangat memuaskan. Terimakasih.

TIPS CARA MENGHADAPI UJIAN YANG BAIK DAN BENAR

Warga belajar dan anak didik-- sekalian, ujian Nasional sudah semakin dekat, baik yang sekolah di Sekolah Menengah Atas Formal Maupun yg Non formal kesetaraan tentunya wajib mempersiapkan diri buat menghadapi ujian ini. Mengenai kesiapan ujian nanti silakan kalian tanya diri masing-masing, Sudah siapkan anda menghadapi ujian ? ..bagi yg merasa belum siap mungkin tips-tips berikut ini bisa membantu buat menambah motivasi serta menaikkan kesiapan belajar dan mengahadapi ujian :

Bagaimana Cara Persiapan Menghadapi Ujian yg Baik?

Untuk melakukan ujian menggunakan baik,mula-mula engkau wajib mengusut serta melakukan review materi sebelum ujian. 

Berikut merupakan beberapa teknik untukmemahami materi ujian menggunakan lebih baik:

Belajar - Pasca Belajar
  • Review catatanmu segera selesainya kelas.
  • Review catatanmu menggunakan singkat sebelum masuk kelas kembali.
  • Jadwalkan ketika yang relatif usang buat review catatan tersebut setiap minggunya
Review
  • Atur catatan, teks serta tugas-tugasmu.
  • Perkirakan saat yg kamu butuhkan buat melakukan review.
  • Buatlah jadwal review yg terdiri berdasarkan waktu serta bahan materi.
  • Ujilah dirimu sendiri dengan materi tersebut.
  • Selesaikan belajarmu sehari sebelum ujian dimulai.

tips saat ujian

Ujian menaruh dasar evaluasi danpenilaian
terhadap perkembangan belajarmu.
Ada beberapa syarat lingkungan, termasuk sikap dan kondisimu sendiri, yang mempengaruhimu dalam melakukanujian.
Berikut ini beberapa saran buat membantu kamudalam mengerjakan ujian:
  • Datanglah menggunakan persiapan yang matang dan lebih awal.
    Bawalah seluruh indera tulis yg engkau butuhkan, seperti pensil, pulpen, kalkulator, kamus, jam (tangan), penghapus, tip ex, penggaris, dan lain-lainnya. Perlengkapan ini akan membantumu buat permanen konsentrasi selama mengerjakan ujian.
  • Tenang dan percaya diri.
    Ingatkan dirimu bahwa kamu sudah siap sedia serta akan mengerjakan ujian menggunakan baik.
  • Bersantailah tapi waspada.
    Pilihlah kursi atau tempat yang nyaman buat mengerjakan ujian. Pastikan engkau mendapatkan tempat yg relatif buat mengerjakannya. Pertahankan posisi duduk tegak.
  • Preview soal-soal ujianmu dulu (jika ujian mempunyai saat nir terbatas)
    Luangkan 10% berdasarkan holistik waktu ujian buat membaca soal-soal ujian secara mendalam, tandai kata-istilah kunci serta putuskan berapa waktu yg diperlukan buat menjawab masing-masing soal. Rencanakan buat mengerjakan soal yg mudah dulu, baru soal yang tersulit. Ketika kamu membaca soal-soal, catat pula pandangan baru-pandangan baru yang ada yg akan digunakan menjadi jawaban.
  • Jawab soal-soal ujian secara strategis.
    Mulai menggunakan menjawab pertanyaan mudah yang engkau ketahui, lalu menggunakan soal-soal yang mempunyai nilai tertinggi. Soal-soal terakhir yang seharusnya kamu cermati  dan kerjakan merupakan:
  • soal paling sulit
  • yang membutuhkan ketika usang untuk menulis jawabannya
  • memiliki nilai terkecil
  • Ketika mengerjakan soal-soal pilihan ganda, ketahuilah jawaban yang harus dipilih/ditebak.
    Mula-mulai, abaikan jawaban yg engkau memahami galat. Tebaklah selalu suatu pilihan jawaban saat tidak ada sanksi pengurangan nilai, atau waktu nir terdapat pilihan jawaban yg dapat engkau biarkan. Jangan menebak suatu pilihan jawaban ketika engkau nir mengetahui secara pasti dan saat sanksi pengurangan nilai dipakai. Karena pilihan pertama akan jawabanmu umumnya benar, jangan merubahnya kecuali bila engkau konfiden akan koreksi yang kamu lakukan.
  • Ketika mengerjakan soal ujian esai, pikirkan dulu jawabannya sebelum menulis.
    Buat kerangka jawaban singkat buat esai menggunakan mencatat dulu beberapa ide yang ingin engkau tulis. Kemudian nomori pandangan baru-wangsit tadi buat mengurutkan mana yg hendak kamu diskusikan dulu.
  • Ketika mengerjakan soal ujian esai, jawab langsung poin utamanya.
    Tulis kalimat pokokmu pada kalimat pertama. Gunakan paragraf pertama sebagai overview esaimu. Gunakan paragraf-paragraf selanjutnya untuk mendiskusikan poin-poin utama secara mendetil. Dukung poinmu dengan liputan khusus, contoh, atau kutipan berdasarkan bacaan atau catatanmu.
  • Sisihkan 10% waktumu buat mengusut ulang jawabanmu.
    Periksa jawabanmu; hindari impian untuk segera meninggalkan kelas segera setelah kamu menjawab seluruh soal-soal ujian. Periksa lagi bahwa kamu telah merampungkan seluruh pertanyaan. Baca ulang jawabanmu untuk mengusut ejaan, struktur bahasa dan pertanda baca. Untuk jawaban matematika, periksa jika ada kecerobohan (contohnya keliru meletakkan desimal). Bandingkan jawaban matematikamu yg sebenarnya dengan penghitungan ringkas.
  • Analisa output ujianmu.
    Setiap ujian bisa membantumu pada mempersiapkan diri buat ujian selanjutnya. Putuskan taktik mana yang sesuai denganmu. Tentukan taktik mana yang tidak berhasil serta ubahlah. Gunakan kertas ujian sebelumnya waktu belajar untuk ujian akhir.


Ujian Benar/Salah
  • Ujian benar/salah seringkali terdiri berdasarkan jawaban sahih daripada jawaban keliru.
    Ketika kamu merasa ragu, pilihlah jawaban sahih. Paling nir engkau mempunyai kesempatan 50% menjawab menggunakan tepat.
  • Perhatikan seksama penggunaan istilah "qualifier",
    negatif dan kalimat pernyataan yang panjang.
  • "Qualifier" merupakan kata yg membatasi atau mengarah pada pernyataan generik.
    Kata-istilah misalnya "tanpa, tidak pernah, tidak terdapat, selalu, setiap, keseluruhan, hanya" mengurangi kemungkinan serta umumnya berarti pernyataan salah . Penggunaan jenis istilah semacam ini mengharuskan pernyataan yg tercantum sempurna 100% selamanya. Kata-kata seperti "kadang-kadang, tak jarang, biasanya, dalam umumnya" memungkinkan adanya pernyataan yang seksama serta umumnya berarti pernyataan yang benar. Kata-istilah tadi menciptakan suatu pernyataan mewakili realitas.
  • Kata negatif memusingkan.
    Bila pertanyaan mengandung istilah negatif, seperti "tanpa, nir, nir bisa," lingkari istilah negatif tadi serta baca kalimatnya lagi tanpa memakai kata negatif tadi. Putuskan apakah kalimat tadi benar atau salah . Jika sahih, ini berarti kebalikannya atau negatifnya merupakan pernyataan yang galat.
  • Setiap bagian dari kalimat yang benar selalu sahih.
    Jika satu bagian berdasarkan kalimat adalah galat, seluruh kalimat tadi salah tanpa mempedulikan pernyataan benar lainnya. Karena itu baca kalimat-kalimat panjang secara hati-hati dan perhatikan seksama gerombolan istilah yang dipisahkan dengan tanda baca. Kalimat-kalimat yang terdiri menurut rangkaian panjang kata-kata umumnya - namun tidak selalu - berupa pernyataan keliru.
 Demikian TIPS CARA MENGHADAPI UJIAN YANG BAIK DAN BENAR semoga bermanfaat. Sukses ujian nasionalnya..!!

KISIKISI SOAL CPNS TKD TKB DAN TRY OUT CAT 2018 2019

Kisi-Kisi Soal CPNS TKD, TKB, dan Try out CAT 2018 - 2019 : Mengerjakan soal ujian CPNS merupakan salah satu tahapan yg harus dijalani peserta tes CPNS untuk sanggup lolos menjadi seseorang pegawai negeri sipil. Tidak eksklusif mengerjakan soal ujian CPNS saat tes berlangsung, salah satu bisnis Anda buat mewujudkan asa menjadi seseorang pegawai negeri sipil tercapai adalah menggunakan jalan mengerjakan latihan soal CPNS yg pernah diujikan pada CPNS tahun – tahun sebelumnya atau soal tes Inteligensia Umum (TIU) yg mempunyai bobot setara.


Tes CPNS perlu dipersiapkan dengan baik serta matang dikarenakan tes ini bukan tes untung – untungan. Mungkin Anda pernah mendengar info dari saudara, sahabat, atau keluarga Anda mengenai tes seleksi CPNS sekarang ini sudah tidak lagi bersih dan banyak yg berhasil lolos menggunakan kapital suap. Namun fakta yg terdapat dilapangan, banyak ribuan orang yang berhasil masuk CPNS dengan amanah dengan cara belajar yang tekun serta banyak jua ribuan orang yang tertipu calo yg mengaku sanggup membuat lulus CPNS menggunakan bayaran sejumlah uang.

Dalam mengikuti tes seleksi CPNS, tentu Anda tidak pribadi mengerjakan soal sekali hanya ketika tes berlangsung bukan? Nah, mampu diumpamakan Anda harus memahami medan perang sebelum berperang. Jadi Anda tentu wajib berlatih mengerjakan latihan soal CPNS dan itu hukumnya harus Anda yang ingin lolos seleksi CPNS 2018. Selain itu Anda juga harus mengetahui Tips Agar Lolos Tes CPNS 2018. Berikut model soal CPNS 2018 yang dapat Anda pakai buat latihan mengerjakan soal ujian CPNS 2018. Sebelum itu Anda perlu memahami materi – materi yg akan diujikan pada saat ujian tes CPNS 2018.

Buka Link Download:
Download test_koran.pdf 
Download test_reading.pdf 
Download test_seri.pdf 
Download TPA-02_25_soal.pdf 
Download TPA-03_70_soal.pdf 
Download TPA-04_60_soal.pdf 
Download TPA-05_48_soal.pdf 
Download TPA-06_33_soal.pdf 
Download TPU-01_60_soal.pdf 
Download TPU-02_20_soal.pdf 
Download TPU-03_20_soal.pdf 
Download TPU-04_60_soal.pdf 
Download PU-08_40_soal.pdf 
Download TPU-09_16_soal.pdf 

TIPS CARA BELAJAR CARA PINTAR SUPAYA PINTAR

Berikut ini adalah 10 tips cara belajar supaya sebagai pintar di sekolah. Patut diingat, belajar mendadak menjelang ujian merupakan tidak efektif. Paling nir sebulan sebelum ulangan merupakan rentang saat yg ideal buat mengulang pelajaran. Materi belajar yg banyak sebenarnya bukan kasus.
1. Belajar itu memahami bukan sekedar menghafal
Ya, fungsi primer kenapa kita wajib belajar adalah memahami hal-hal baru. Kita boleh hafal 100% seluruh lebih jelasnya pelajaran, tapi yang lebih penting merupakan apakah kita telah mengerti benar dengan semua materi yg dihafal itu. Jadi sebelum menghafal, selalu sebaiknya buat tahu dulu garis besar materi pelajaran.

2. Membaca adalah kunci belajar
Supaya kita sanggup paham, minimal bacalah materi baru dua kali dalam sehari, yakni sebelum serta selesainya materi itu diterangkan oleh guru. Karena otak sudah mengolah materi tersebut sebesar 3 kali jadi bisa dijamin bakal tersimpan cukup lama di otak kita.

3. Mencatat pokok-utama pelajaran
Tinggalkan catatan pelajaran yang panjang. Ambil intisari atau kesimpulan menurut setiap pelajaran yg sudah dibaca ulang. Kata-istilah kunci inilah yang nanti berguna saat kita mengulang pelajaran selama ujian.

4. Hafalkan istilah-istilah kunci
Kadang, mau tidak mau kita wajib menghapal bahan ajar yg tidak mengecewakan poly. Sebenarnya ini bisa disiasati. Buatlah kata-istilah kunci menurut setiap hapalan, agar gampang diingat pada ketika otak kita memanggilnya. Misal, istilah kunci buat nama-nama rona pelangi merupakan MEJIKUHIBINIU, ialah merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila serta ungu.

5. Pilih saat belajar yg tepat
Waktu belajar yang paling enak merupakan dalam saaat badan kita masih segar. Memang tidak semua orang punya saat belajar enak yang sama lo. Tapi umumnya, pagi hari merupakan saat yg tepat buat berkonsentrasi penuh. Gunakan saat ini buat mengolah materi-materi baru. Sisa-residu energi mampu digunakan buat mengulang pelajaran serta mengerjakan pekerjaan rumah.

6. Bangun suasana belajar yang nyaman
Banyak hal yg bisa untuk suasana belajar sebagai nyaman. Kita bisa pilih lagu yang sinkron menggunakan mood kita. Tempat belajar juga mampu kita sesuaikan. Kalau sedang bosan pada kamar sanggup di teras atau di perpustakaan. Kuncinya jangan sampai kegiatan belajar kita mengganggu dan terganggu sang pihak lain.

7. Bentuk Kelompok Belajar
Kalau lagi bosan otodidak, bisa belajar bersama dengan sahabat. Tidak usah poly-banyak lantaran tidak bakal efektif, aporisma lima orang. Buat pembagian materi untuk dipelajari masing-masing orang. Kemudian setiap orang secara bergilir memberitahuakn materi yang dikuasainya itu ke seluruh anggota lainnya. Suasana belajar seperti ini umumnya seru serta kita dijamin bakalan susah buat mengantuk.

8. Latih sendiri kemampuan kita
Sebenarnya kita mampu melatih sendiri kemampuan otak kita. Pada setiap akhir bab pelajaran, biasanya selalu diberikan soal-soal latihan. Tanpa perlu menunggu instruksi menurut guru, coba jawab seluruh pertanyaan tadi serta periksa sejauh mana kemampuan kita. Kalau materi jawaban nir ada di kitab , cobalah tanya ke guru.

9. Kembangkan materi yg sudah dipelajari
Kalau kita sudah mengulang materi dan menjawab semua soal latihan, jangan langsung tutup kitab . Cobalah kita berpikir kritis ala ilmuwan. Buatlah beberapa pertanyaan yg belum disertakan pada soal latihan. Minta tolong guru untuk menjawabnya. Kalau belum puas, cari jawabannya pada kitab surat keterangan lain atau internet. Cara ini mengajak kita buat selalu berpikir ke depan serta kritis.

10. Sediakan waktu untuk istirahat
Belajar boleh kencang, akan tetapi ingat buat istirahat. Kalau pada kelas, setiap jeda pelajaran gunakan buat melemaskan badan serta pikiran. Setiap 30-45 mnt waktu belajar kita di tempat tinggal selalu selingi menggunakan istirahat. Kalau pikiran telah suntuk, percuma saja memaksakan diri. Setelah istirahat, badan sebagai segar dan otak pun siap mendapat materi baru.

Satu lagi, tujuan berdasarkan ulangan serta ujian merupakan mengukur sejauh mana kemampuan kita dalam tahu materi pelajaran di sekolah. Selain menjawab soal-soal latihan, ada alternatif buat mengetes apakah kita telah paham suatu materi atau belum. Coba kita jelaskan menggunakan kata-kata sendiri setiap materi yg telah dipelajari. Kalau kita mampu memberitahuakn dengan jelas serta teratur, tidak perlu lebih jelasnya, berarti kita telah paham.
Sumber: BMC

SEDIKIT TIPS CARA MEMBUAT SOAL YANG BAIK

A. PENDAHULUAN
Sebagai  guru,  kita  dihadapkan  pada  dilema  bagaimana  kita  mengajar, bagaimana kita menguji serta bagaimana kita mengevaluasi/menilai kemampuan siswa. Namun  terdapat  satu  hal  lagi  yg  wajib   diingat,  yaitu  merenung.  Dalam  perenungan tadi ada beberapa pertanyaan, misalnya:
  • Berapa banyak murid yg lulus?
  • Soal nomor berapa yg semuanya dapat menjawab dengan benar?
  • Soal angka berapa yg semuanya nir dapat menjawab menggunakan benar?
  • Apakah 2 hal diatas terjadi karena soal terlalu gampang atau soal terlalu sulit?
Pertanyaan-pertanyaan  tersebut  berkaitan  erat  dengan  aspek  penilaian  yang menjadi galat satu bagian penting dalam tugas keseharian seorang pengajar. Penilaian merupakan  memberikan  nilai  tentang  kualitas  sesuatu.  Tidak  hanya  sekedar  mencari jawaban  terhadap  pertanyaan  tentang  apa,  tetapi  lebih  diarahkan  dalam  menjawab pertanyaan  mengenai  bagaimana  atau  seberapa  jauh  sesuatu  proses  atau  output  yg diperoleh  seorang  atau  suatu  program.  Dengan  demikan  penilaian  jua  diartikan sepadan dengan penilaian.
Penilaian  output  belajar  baru  dapat  dilakukan  dengan  baik  dan  benar  jika memakai  fakta  yang  diperoleh  melalui  pengukuran  hasil  belajar  yg menggunakan tes sebagai alat ukurnya. Tentu saja tes hanya merupakan salah satu indera yg dapat dipakai. Dapat saja liputan mengenai hasil belajar itu diperoleh tanpa menggunakan tes menjadi instrumen ukurnya. Misalnya bisa digunakan indera ukur non tes, seperti observasi, skala rating, dan lain-lain.
 
B. PERENCANAAN TES
Tes akan sebagai berarti bila tes tersebut terdiri menurut butir-buah soal yg menguji  tujuan  yang  krusial  dan  mewakili  ranah  pengetahuan,  kemampuan,  dan ketrampilan  secara  representatif.  Oleh  karena itu,  perencanaan  pada  pengujian memegang  peranan  yg  penting.  Tanpa  perencanaan  yang  jelas  serta  bisa dipertanggungjawabkan  tes  tersebut  bisa  sebagai  sia-sia,  bahkan  mungkin  akan mengganggu  proses  pencapaian  tujuan.  Setidaknya  terdapat  6  (enam)  hal  yg  wajib diperhatikan pada perencanaan tes:
1.  Pengambilan sampel serta pemilihan butir soal
Pemilihan  buah  soal  dilakukan  dari  pentingnya  konsep,  generalisasi, dalil,  atau  teori  yang  diuji  dalam  hubungannya  dengan  perannya  dalam  bidang studi tadi secara holistik. Biasanya bidang studi  dibagi sebagai beberapa pokok bahasan serta sub utama bahasan. Tidak ada batasan jumlah buah soal  buat satu  utama  bahasan/sub  pokok  bahasan,  tetapi  hendaknya  jumlah  buah  soal sebanding dengan luas dan pentingnya pokok bahsan/sub pokok bahasan tersebut.
 
2.  Tipe tes yg akan digunakan
Ada  tiga macam tes yg biasa digunakan,  yaitu: (1) esei, (2) objektif, dan (tiga) dilema  matematik.  Anggapan  yang  muncul  terkait  bahwa  suatu  tipe  tes  lebih baik daripada tipe tes lainnya dalam mengukur ranah kognitif eksklusif merupakan sutau kesalahpahaman.  Soal  esei  yang  baik  akan  dapat  mengukur  ranah  kognitif  yg manapun seperti  yg dapat diukur oleh soal obyektif  yg baik, demikian jua kebalikannya. Pemilihan tipe tes yang akan digunakan lebih banyak ditentukan sang kemampuan  dan  ketika  yg  tersedia  dalam  penyusun  tes  daripada  kemampuan peserta tes atau aspek yang ingin diukur.
 
3.  Aspek yg akan diuji
Ada  enam  tingkatan  kemampuan  yang  ingin  diuji,  yaitu  pengetahuan, pemahaman,  pelaksanaan,  analisis,  buatan,  serta  evaluasi,  atau  yg  lazim  diberi simbol  C1,  C2,  C3,  C4,  C5,  dan  C6.  Mengingat  bahwa  output  tes  saat  ini  lebih berorientasi dalam pengetahuan, pemahaman serta aplikasi, maka jumlah soal yang mewakili  3  level  pertama  diperlukan  lebih  poly  dibandingkan  jumlah  soal buat tiga level berikutnya yg bersifat pengembangan lebih lanjut.
 
4.  Format buah soal
Ada banyak sekali format buat tes objektif juga esei.
a.  Tes objektif: (1) sahih keliru  (true false), (dua) menjodohkan  (matching), serta (3) pilihan ganda (multiple choice)
b.  Tes  esei:  (1)  pertanyaan  uraian  terbuka  serta  uraian  tertutup,  (2)  jawaban singkat (short answer), dan (tiga) isian (completion/fill in)

Perbedaan antara format butir soal tersebut tidak terletak dalam efektivitasnya mengukur level kemampuan, namun lebih poly pada aspek penerkaannya (dalam hal peserta tes kurang menguasai materi yang diteskan).
5.  Jumlah buah soal
Jumlah  butir  soal  bekerjasama  dengan  reliabilitas  tes  dan  representasi  isi bidang studi yg diteskan; semakin besar jumlah butir soal yg dipakai maka kemungkinan  semakin  tinggi  reliabilitasnya.  Dari  segi  jumlah,  tes  objektif mempunyai kekuatan lebih dibanding tes esei karena saat  yg dibutuhkan buat mengerjakan tes objektif lebih singkat sebagai akibatnya memungkinkan jumlah buah soal yg lebih banyak. Jumlah butir soal wajib direncanakan:  (a) jumlah keseluruhan, (b) jumlah  buat  setiap pokok bahasan/topik, (c) jumlah buat setiap format, (d) jumlah untuk setiap kategori tingkat kesulitan, (e) jumlah buat setiap aspek dalam ranah kognitif. Pertimbangan lain pada penetuan jumlah soal adalah waktu yg tersedia, porto yg ada, kompleksitas yang dituntut pada tes, dan saat ujian diadakan.
 
6.  Distribusi taraf kesukaran butir soal
Tes yg terbaik adalah tes yg sanggup membedakan antara grup yg baik  serta  kelompok  yang  kurang  belajar.  Salah  satunya  diindikasikan  menggunakan taraf kesukaran di titik sekitar 0,50. Selain itu, taraf kesukaran soal ditentukan sang  tujuan  tes  (buat  seleksi,  diagnostik,formatif,  sumatif).  Perlu  diperhatikan bahwa soal yg mempunyai tingkat kesukaran rendah hendaknya diletakkan pada awal tes,  sedangkan  soal  menggunakan  taraf  kesukaran  tinggi  dalam  akhir  tes.  Hal  ini
dimaksudkan  buat  menaruh  notivasi  supaya  peserta  tes  lebih  terdorong  buat mengerjakan semua buah soal.
Selain dari poin-poin yang disebutkan di atas, pada perencanaan tes, kita pula memerlukan  beberapa pertimbangan lain: (1)  apakah akan menggunakan open book atau closed book, (dua)  apakah frekuensi pelaksanaan tes seringkali atau jarang, (3) apakah aplikasi  tes  diumumkan  sebelumnya  atau  mendadak,  dan  (4)  bagaimana  mode penyajian tes.
 
Hal-hal yang wajib diperhatikan secara umum pada pengembangan tes :
  1. Kinerja yang akan diukur adalah kegiatan yang berharga
  2. Penilaian kinerja berguna sebagai pengalaman berharga
  3. Pernyataan tujuan dan target wajib kentara serta herbi keluaran yg terukur berdasarkan kinerja 
  4. Penilaian tidak mengukur variable eksogen serta yang nir diinginkan 
  5. Gunakan bahasa yang tepat, tidak sensitif serta bisa diterima oleh segala pihak.
  6. Hindari pertanyaan atau pernyataan yg memiliki dualisme respon.
  7. Hindari pertanyaan atau pernyataan yang multirespon
  8. Hindari  pertanyaan  atau  pernyataan  yg  mengharuskan  peserta  tes  merecall pulang pengetahuannya yg telah usang.
  9. Hindari pertanyaan atau pernyataan yang mengarahkan jawaban
  10. Hindari  pertanyaan  atau  pernyataan  yang  mengarahkan  lepada  munculnya perpecahan atau konflik
  11. Usahakan  panjang  kalimat  nir  lebih  menurut  20  istilah  atau  satu  baris  (Horst,  1968, Oppenheim, 1986 via Uma Sekaran, 1992)
  12. Berikanlah pengantar tes atau petunjuk pengerjaan tes
  13. Setiap item hanya mempunyai satu skill yang akan diukur
  14. Konsultasikan  dengan  ahli  bahasa  serta  ilmu  terkait  buat  meyakinkan  bahwa bahasa yang digunakan, soal, serta jawaban benar-benar meyakinkan.
 
C. PENGEMBANGAN TES OBJEKTIF

Dalam rangka pembahasan mengenai Analisis Iteman ini, maka jenis soal yang akan kita bahas lebih lanjut merupakan soal objektif.  Soal objektif  merupakan buah soal yang telah  mengandung  kemungkinan  jawaban  yg  wajib   dipilih  atau  dikerjakan  sang peserta tes. Peserta hanya tinggal menentukan jawaban dari kemungkinan jawaban yg sudah disediakan sehingga inspeksi dan penskoran jawaban dapat dilakukan secara objektif oleh pemeriksa.  Pemeriksaan ini bisa dilakukan, baik oleh secara pribadi oleh insan juga menggunakan memanfaatkan teknologi terbaru, yaitu mesin scanner.
 
Secara generik, soal tes objektif dibedakan menjadi:
1.  Tipe sahih-keliru (true false item)
2.  Tipe menjodohkan (matching)
3.  Tipe pilihan ganda (multiple choice)
      -  Pilihan ganda biasa
      -  Pilihan ganda analisis hubungan antar hal
      -  Pilihan ganda analisis kasus
      -  Pilihan ganda kompleks
      -  Pilihan ganda yang memakai diagram, grafik, tabel serta gambar.
1.  PENGEMBANGAN TES BENAR SALAH (TRUE FALSE ITEM)

a)  Pengertian
Butir  soal  benar  galat  merupakan  buah  soal  yg  terdiri  menurut  pernyataan  yg disertai  cara lain   jawaban,  yaitu  menyatakan  apakah  jawaban  itu  benar/galat, setuju/tidak  setujuu,  baik/tidak  baik,  atau  alternatif  jawaban  lain  yg  bersifat mutual eksklusif/ meniadakan.
 
b)  Tes contoh ini cocok untuk
     *  Pemahaman pada level pengetahuan
     *  Mengevaluasi pemahaman murid tentang miskonsepsi yang umum
     *  Konsep dengan dua respon logis
 
c)  Keunggulan
  • Mudah dikonstruksi
  • Perangkat soal bisa mewakili seluruh pokok bahasan
  • Mudah diskor
  • Alat yg baik buat mengukur keterangan dan hasil belajar eksklusif terutama yang berkaitan menggunakan ingatan.
  • Digunakan buat mengetes reaksi sebab akibat, atau miskonsepsi yg terjadi.
  • Siswa dapat menjawab tiga – 4 soal per menit
 
d)  Keterbatasan
  • Mendorong  peserta  buat  menebak  jawaban.  Siswa  mempunyai  kemungkinan menjawab sahih atau salah 50% dengan cara menebak
  • Sulit menyebarkan soal yang benar -betul objektif
  • Pernyataan  yang  ambigu  menyebabkan  kesulitan  pada  menjawab  dan menilai
  • Meminta respon peserta yg berbentuk evaluasi absolut 
  • Terlalu menekankan dalam ingatan
  • Soal terlalu mudah sehingga siswa kadang hanya menebak jawaban walaupun tidak memahami isinya
  • Sulit  membedakan  murid  yg  memahami  materi  dengan  yang  tidak tahu materi
  • Membutuhkan poly item buat menerima reliabilitas yg tinggi
e)  Tips menulis buah soal benar salah
  • Setiap  butir  soal  harus  menguji/mengukur  output  belajar  peserta  tes  yang penting dan bermakna, tidak menanyakan yang remeh/trivial.
  • Setiap  buah  soal  haruslah  menguji  pemahaman,  tidak  hanya  pengukuran terhadap daya ingat
  • Kunci jawaban yang dipengaruhi haruslah benar
  • Butir soal yang baik haruslah jelas jawabannya bagi seorang peserta tes yang belajar dan jawaban yang keliru kelihatan lebih seakan-akan sahih bagi peserta tes yang nir belajar menggunakan baik. 
  • Pernyataan pada butir soal wajib dinyatakan secara kentara dan memakai bahasa yang baik serta sahih.
  • Rumusannya  tidak  menyangsikan  sebagai akibatnya  bisa  dinyatakan  100%  benar  atau 100% salah
  • Diskusikan dengan pakar yg relavan (bahasa serta ilmu yang diteskan) untuk meyakinkan bahwa sisi bahasa dan kebenaran soal dan jawaban meyakinkan.
f)  Pertimbangan pada usaha peningkatan mutu soal
  • Jumlah  butir  soal  yang  kuncinya  S  (keliru)  usahakan  lebih  banyak  daripada butir soal yang kunci jawabannya B (benar).
  • Susunlah  kalimat  soal  sedemikian  rupa  sehingga  nalar  sederhana  akan cenderung mengarah ke jawaban yang keliru.
  • Susunlah  jawaban  yg  galat  sinkron  dengan  asumsi  generik  yg  salah mengenai suatu fenomena.
  • Pernyataan yg menggunakan kata “seluruh, selalu, nir pernah“ cenderung untuk  memiiki  kunci  jawaban  S  (salah ),  sedangkan  istilah  “kadang-kadang, seringkali“ cenderung buat memiliki kunci jawaban B (benar).
  • Pergunakan acum buat beberapa butir soal, contohnya dengan memakai teks atau gambar sebagai acum buat senarai butir soal.
  • Jangan  membuat  soal  dengan  pernyataan  negatif  yg  bisa  mengakibatkan interpretasi yg membingungkan. Misalnya Lucas Pacioli sebenarnya bukan tokoh pada ilmu akuntansi. B / S
  • Gunakan  kata-istilah  niscaya  atau  angka  niscaya  contohnya  100,  1000,  20%, setengahnya,  jangan  pakai  istilah-kata  kualitatif  yang  mewaspadai  misalnya belia, banyak, sedikit, mini , besar , dan sebagainya.
  • Hindari  kesamaan  penggunaan  pernyataan  dijawab  benar  (B)  bila panjang serta dijawab keliru (S) apabila pendek.
2.  PENGEMBANGAN TIPE TES MENJODOHKAN (MATCHING)
 
a)  Pengertian
Butir soal tipe menjodohkan ditulis pada dua kolom; kolom pertama merupakan pokok soal (premis), sedangkan kolom ke 2 merupakan kolom jawaban. Tugas peserta  tes  merupakan  menjodohkan  pernyataan  di  bawah  kolom  premis  menggunakan pernyataan yg terdapat di kolom jawaban.
b)  Keunggulan
  • Baik  buat  menguji  output  belajar  yg  berafiliasi  dengan  pengetahuan mengenai istilah, definisi, insiden atau almanak.
  • Dapat menguji kemampuan menghubungkan 2 hal baik yang bekerjasama eksklusif maupun tidak secara pribadi.
  • Mudah dikonstruksi.
  • Dapat mencakup seluruh bidang studi yg diujikan.
  • Mudah diskor.
 
c)  Keterbatasan
Terlalu  mengandalkan  dalam  pengujian  aspek  ingatan.  Untuk  menghindari kelemahan ini, maka konstruksi soal buah ini wajib disiapkan secara hati-hati.
 
d)  Konstruksi soal menjodohkan
  • Pernyataan  di  bawah  kolom  pertama  dan  di  bawah  kolom  ke 2,  masing-masing haruslah terdiri berdasarkan grup yang homogen.
  • Pernyataan  pada  bawah  kolom  ke 2  harus  lebih  poly  dari  pernyataan  pada bawah kelompok pertama.
3.  PENGEMBANGAN TES PILIHAN GANDA (MULTIPLE CHOICE ITEM)
a)  Pengertian
Butir  soal  pilihan  ganda  adalah  buah  soal  yg  alternatif  jawabannya  lebih  berdasarkan dua, umumnya berkisar antara 4 atau lima cara lain jawaban.  Ada dua bagian dalam tiap  buah  soal,  yaitu  bagian  pernyataan/pertanyaan  serta  bagian  pilihan/alternatif jawaban.
 
b)  Tes contoh ini cocok untuk : 
Level aplikasi, buatan, analisis, dan penilaian
 
c)  Jenis pertanyaan atau pernyataan :
  • Jawablah menggunakan benar ,
  • Lengkapilah kalimat ,
  • Pilihlah jawaban paling tepat
d)  Keunggulan
 
  • Dapat  dikonstruksi  dan  dipakai  buat  mengukur  setiap  level  tujuan instruksional, mulai yang paling sederhana sampai paling kompleks.
  • Dapat memakai jumlah buah soal yg lebih banyak sehingga penarikan sampel  pokok  bahasan  yang  akan  diujikan  dapat  lebih  luas  dan  bisa mencakup hampir seluruh cakupan bidang studi.
  • Penskoran output kerja peserta tes dapat dilakukan secara objektif.
  • Tipe butir soal dapat dikonstruksi sebagai akibatnya menuntut kemampuan peserta tes buat membedakan berbagai strata kebenaran secara sekaligus.
  • Jumlah  opsi  jawaban  yg  disediakan  lebih  dari  dua  (empat  atau  lima) sehingga mengurangi kesempatan bagi peserta tes buat menebak.
  • Memungkinkan  dilakukannya  analisis  butir  soal  secara  baik  dengan melakukan uji coba terlebih dahulu.
  • Tingkat  kesukaran  butir  soal  bisa  dikendalikan  menggunakan  hanya  membarui tingkat homogenitas alternatif jawaban.
  • Informasi  yang  diberikan  lebih  bervariasi  terutama  jika  buah  soal  mempunyai homogenitas yang tinggi.
  • Lebih  fleksibel  digunakan  buat  menilai  hasil  belajar:  kemampuan,  pelaksanaan, analisis, síntesis, serta penilaian.
  • Siswa minimum menulis.
e)  Keterbatasan
  • Sulit mengkonstruk item tes yg baik.
  • Terdapat kecenderungan butir soal hanya menguji/mengukur aspek ingatan.
  • Sulit membuat pengecoh atau alternative jawaban yang baik.
  • Waktu lebih banyak diperlukan apabila opsi semakin banyak
  • Membutuhkan saat yg lebih lama untuk membuat soal pilihan ganda
  • Opsi  yg  ditampilkan  secara  otomatis  bisa  mengurangi  jumlah  soal  yang bisa dibentuk.
  • Semakin  terbiasa  seseorang  dengan  tes  tipe  pilihan  ganda  semakin  akbar kemungkinan dia akan memperoleh skor yang lebih baik.
f)  Tips menulis tes pilihan ganda
  • Setiap item mempunyai satu aspek kemampuan yang akan diukur Inti permasalahan harus dicantumkan dalam rumusan utama soal.
  • Hindari pengulangan istilah-istilah yg sama pada pilihan.hindari rumusan kata yg berlebihan
  • Jika pokok soal adalah pernyataan  yang belum lengkap, maka kata  atau kata-kata yg melengkapi wajib diletakkan dalam ujung pernyataan, bukan pada tengah-tengah kalimat.
  • Susunan alternatif jawaban dibentuk teratur dan sederhana.
  • Hindari  penggunaan  kata-istilah  teknis  atau  ilmiah  atau  kata  yang  aneh  atau berlebihan.
  • Semua  pilihan  jawaban  harus  homogen  dan  dimungkinkan  sebagai  jawaban yang  sahih.
  • Usahakan  jawaban  yg  benar  dan  pengecoh  dibuat  seperti  baik menurut sisi gramatikal maupun konsep teorinya.
  • Hindari keadaan dimana jawaban yg benar selalu ditulis lebih panjang menurut jawaban yang galat.
  • Hindari adanya petunjuk/indikator dalam jawaban yang sahih.
  • Hindari memakai pilihan yg berbunyi ”seluruh yg sahih di atas sahih” atau ”nir satupun yang di atas benar”
  • Gunakan tiga atau lebih cara lain pilihan.
  • Pokok  soal  diusahakan  tidak  memakai  ungkapan  atau  kata-istilah  yang bermakna nir tentu.
  • Pokok  soal  sedapat  mungkin  pada  pernyataan  atau  pertanyaan  positif.  apabila terpaksa  menggunakan  pernyataan  negatif,  maka  istilah  negatif  tadi usahakan digarisbawahi/ditulis tebal.
  • Hindari menggunakan pernyataan atau pertanyaan double negatives.  Misalnya “nir tidak sepakat”
  • Tempatkan  pilihan  jawaban  benar  secara  random.  (hindari  jawaban  A  yang umumnya lebih sering daripada jawaban lain)
  • Usahakan  setiap  item  tes  tidak  saling  tergantung  atau  bekerjasama  dengan item tes lain.
  • Buatlah  setiap  alternatif  jawaban  pada  baris  tidak sinkron,  menggunakan  spasi  atau pakai alfabet atau nomor buat memilah setiap cara lain jawaban.
  • Konsultasikan dengan pakar bahasa dan  ilmu  yang  terkait untuk meyakinkan bahwa bahasa yang dipakai, soal, serta jawaban sahih-sahih meyakinkan.

D.  Penutup

Kelemahan primer pengukuran hasil belajar siswa di forum pendidikan pada umumnya bukan terletak dalam bentuk serta tipe soal yg dipakai, tetapi terletak pada bentuk serta kemampuan  guru  buat mengkonstruksi butir soal menggunakan baik.
Di  samping  itu,  tes  sering  dianggap  bukan  menjadi  indera  ukur  melainkan  sebagai alat  pada  proses  pendidikan.  Padahal,  fungsi  primer  tes  hasil  belajar  merupakan mengukur  keberhasilan  belajar  seseorang  murid  ataupun  sekelompok  anak didik, bukannya proses pendidikan itu sendiri.
Terdapat 2 jenis tes yang paling tak jarang dipakai, yaitu tes uraian dan tes objektif. Tes objektif sendiri memiliki beberapa tipe, antara lain:  tipe salah sahih, tipe  menjodohkan,  serta  tipe  pilihan  ganda.  Masing-masing  memiliki  keunggulan juga  keterbatasan.  Ada  beberapa  hal  yg  wajib   ditinjau  terkait  menggunakan pembuatan  masing-masing  tipe  soal.  Dengan  uraian  yg  sudah  disampaikan sebelumnya,  dibutuhkan  bisa  menambah  atau  setidaknya  menyegarkan  ingatan
kita balik mengenai bagaimana menulis atau menyebarkan soal objektif yg baik. Semoga bermanfaat.
 
DAFTAR PUSTAKA
Zainul,  Asmawi  serta  Noehi  Nasution.  2005.  Penilaian  Hasil  Belajar.  Buku  1.15.
Pekerti. Depdiknas.

11 TIPS BELAJAR EFEKTIF & PELAJARAN MUDAH DIPAHAMI

Belajar efektif - Sangat lazim jika belajar akan lebih ulet saat mendekati waktu - waktu ujian, setelahnya akan kembali seperti biasa atau bahkan sebagai malas belajar. Sebagai seseorang murid atau mahasiswa belajar adalah suatu keharusan lantaran kewajiban seorang anak didik adalah belajar. Namun pastikan bahwa belajar bisa membawa hasil yg efektif dan berhasil guna. Itu merupakan diperlukan proses proses bagaimana memahami dan mengusut sesuatu agar apa yg dipelajari mudah dipahami, gampang dimengerti serta nir gampang terlupa.
Image source: learners-inc.com
Dan buat mencapai belajar yg efektif tentu saja pada proses belajarnya harus dilakukan dengan baik serta benar. Berikut ini merupakan tips-tips belajar yg baik dan sahih :
Tips belajar Efektif
1. Belajar efektif merupakan rutinitas
Belajar mendadak menjelang ujian memang nir efektif. Paling nggak sebulan sebelum ulangan merupakan masa ideal buat mengulang pelajaran. Belajar secara mendadak hanya lantaran akan ujian sering mudah terlupa menurut ingatan. Namun saat kita belajar sebagai rutinitas, continue maka apa yang kita pelajari akan bertahan usang pada otak kita. Lebih baik memahami satu persatu materi tetapi dilakukan secara teratur daripada banyak materi sekaligus masuk pada otak kita, keteraturan belajar atau rutinitas belajar akan menghasilkan keefektifan pada jangka panjang dan nir mudah terlupa.
2. Belajar efektif itu memahami bukan sekedar menghapal
Kurikulum yg terus diupdate nir hanya membutuhkan siswa hanya sanggup menghapal tetapi lebih ke metode penalaran. Fungsi utama pembelajaran merupakan tahu hal-hal baru. Kita boleh hapal 100% seluruh lebih jelasnya pelajaran, akan tetapi yg lebih penting adalah apakah kita sudah mengerti benar dengan semua materi yang dihapal itu. Jadi sebelum menghapal, selalu usahakan buat memahami dulu garis akbar bahan ajar.
3. Hobi membaca merupakan kunci belajar efektif
Orang orang sukses, orang orang pintar di dunia ini hampir kesemuanya hobi membaca. Hobi mencari tahu apa yang belum mereka tahu dengan poly membaca kitab . Anda sebagai anak didik minimal bacalah bahan ajar yg diberikan dua kali dalam sehari, yakni sebelum dan selesainya materi itu diterangkan sang pengajar. Lantaran otak telah mengolah materi tersebut sebesar tiga kali jadi mampu dijamin bakal tersimpan cukup lama di otak kita.
4. Intisari pelajaran
Belajar dengan menghafal materi pelajaran yg panjang sekaligus hasilnya nir akan efektif. Ambil intisari atau kesimpulan dari setiap pelajaran yang sudah dibaca ulang. Kata-istilah kunci inilah yg nanti berguna saat kita mengulang pelajaran selama ujian.
5. Waktu belajar yg tepat
Waktu belajar yang paling efektif merupakan ketika pikiran serta badan masih segar bugar yaitu pada pagi hari setelah anda bangun tidur. Menurut beberapa penelitian menyebut, pagi hari merupakan ketika yang tepat buat berkonsentrasi penuh karena otak masih pada keadaan fresh. Sisa-sisa energi mampu digunakan buat mengulang pelajaran serta mengerjakan pekerjaan rumah.
6. Suasana belajar yang nyaman
Kenyamanan belajar adalah kunci belajar yg efektif. Suasana dan tempat yg nyaman akan membantu menaikkan mood anda buat belajar. Belajar tidak wajib selalu dikamar, anda sanggup mencari tempat yg nyaman buat belajar. Anda pula mampu memutar lagu favorit anda serta pastikan lagu tersebut tidak terlalu berisik atau mengganggu ketenangan anda buat belajar.
7. Belajar kelompok
Belajar secara berkelompok mempunyai poly laba antara lain proses belajar tidak membosankan, sanggup saling tukar wangsit atau gagasan dalam menyelesaikan suatu materi, bisa saling berdiskusi dsb.
8. Latih sendiri kemampuan kita
Sebenarnya kita bisa melatih sendiri kemampuan otak kita. Pada setiap akhir bab pelajaran, umumnya selalu diberikan soal-soal latihan. Tanpa perlu menunggu instruksi dari guru, coba jawab semua pertanyaan tersebut serta periksa sejauh mana kemampuan kita. Kalau materi jawaban tidak ada pada kitab , cobalah tanya ke pengajar.
9. Mengembangkan materi yg telah dipelajari
Kalau kita telah mengulang materi dan menjawab seluruh soal latihan, jangan langsung tutup kitab . Cobalah kita berpikir kritis ala ilmuwan. Buatlah beberapa pertanyaan yg belum disertakan dalam soal latihan. Minta tolong pengajar buat menjawabnya. Kalau belum puas, cari jawabannya pada buku referensi lain atau internet. Cara ini mengajak kita buat selalu berpikir ke depan dan kritis.
10 Waktu jeda untuk istirahat
Bejar 20 mnt setiap hari akan lebih efektif daripada belajar 5 jam sebulan sekali. Jadi pastikan kualitas belajar daripada kuantitas belajar. Setiap 30-45 mnt ketika belajar kita di tempat tinggal selalu selingi dengan istirahat. Kalau pikiran sudah suntuk, percuma saja memaksakan diri. Setelah istirahat, badan sebagai segar serta otak pun siap mendapat materi baru.
11. Catat & Tidak memalukan bertanya
Catatlah seluruh materi yg diberikan buat digunakan sebagai pembelajaran dirumah, catat secara ringkas tetapi kentara. Apabila ketika anda belajar menemukan kesulitan maka catatlah kesulitan tadi kemudian tanyakan pada bapak atau mak pengajar materi yg belum anda pahami.