DOWNLOAD FREE STRUKTUR KURIKULUM 2018 PAUDTKRATPA TERBARU

Struktur Kurikulum 2013 PAUD-TK-RA-TPA terbaru


Pengertian Kurikulum 2013 bagi PAUD/Taman Kanak-kanak/RA/TPA/SPS

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional mengungkapkan bahwa kurikulum merupakan seperangkat rencana serta pengaturan mengenai tujuan, isi, serta bahan pelajaran dan cara yg digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran buat mencapai tujuan pendidikan eksklusif. Berdasarkan pengertian tadi, terdapat 2 dimensi kurikulum. Dimensi pertama merupakan planning dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang ke 2 merupakan cara yang digunakan buat kegiatan pembelajaran. Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini yang diberlakukan mulai tahun ajaran 2014/2015 memenuhi kedua dimensi tadi.

Rasional Pengembangan Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pendidikan yang paling mendasar karena perkembangan anak di masa selanjutnya akan sangat dipengaruhi oleh banyak sekali stimulasi bermakna yang diberikan sejak usia dini. Awal kehidupan anak adalah masa yg paling tepat pada menaruh dorongan atau upaya pengembangan supaya anak dapat berkembang secara optimal.
Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 butir 14 menyatakan bahwa PAUD adalah suatu upaya pelatihan yang ditujukan kepada anak sejak lahir hingga dengan usia 6 tahun yg dilakukan melalui rangsangan pendidikan buat membantu pertumbuhan serta perkembangan jasmani serta rohani agar anak mempunyai kesiapan belajar pada memasuki pendidikan lebih lanjut. Undang-undang ini mengamanatkan bahwa pendidikan harus dipersiapkan secara bersiklus serta bersifat holistik sebagai dasar anak memasuki pendidikan lebih lanjut. Masa usia dini merupakan masa emas perkembangan anak dimana semua aspek perkembangan dapat dengan mudah distimulasi. Periode emas ini hanya berlangsung satu kali sepanjang rentang kehidupan manusia. Oleh karena itu, dalam masa usia dini perlu dilakukan upaya pengembangan menyeluruh yang melibatkan aspek pengasuhan, kesehatan, pendidikan, dan proteksi.

Penelitian memberitahuakn bahwa masa peka belajar anak dimulai dari anak pada kandungan hingga 1000 hari pertama kehidupannya. Menurut pakar neurologi, dalam waktu lahir otak bayi mengandung 100 hingga 200 milyar neuron atau sel syaraf yang siap melakukan sambungan antar sel. Sekitar 50% kapasitas kecerdasan insan sudah terjadi ketika usia 4 tahun, 80% telah terjadi saat berusia 8 tahun, dan mencapai titik klimaks 100% ketika berusia 8 hingga 18 tahun. Penelitian lain pula menunjukkan bahwa stimulasi pada usia lahir-tiga tahun ini bila didasari pada kasih sayang bahkan mampu merangsang 10 trilyun sel otak. Tetapi demikian, menggunakan satu bentakan saja 1 milyar sel otak akan rusak, sedangkan tindak kekerasan akan memusnahkan 10 miliar sel otak.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan potensi tadi adalah dengan acara pendidikan yg terstruktur. Salah satu komponen buat pendidikan yg terstruktur merupakan kurikulum.

Karakteristik Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini didesain menggunakan ciri sebagai berikut:
  1. mengoptimalkan perkembangan anak yang meliputi: aspek nilai agama serta moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, dan seni yang tercermin dalam keseimbangan kompetensi perilaku, pengetahun, serta keterampilan; 
  2. menggunakan pembelajaran tematik menggunakan pendekatan saintifik pada anugerah rangsangan pendidikan; 
  3. menggunakan penilaian autentik pada memantau perkembangan anak; serta memberdayakan kiprah orang tua dalam proses pembelajaran.

Tujuan Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini bertujuan buat mendorong berkembangnya potensi anak agar mempunyai kesiapan buat menempuh pendidikan selanjutnya.

KERANGKA DASAR KURIKULUM

A. Landasan Filosofis
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dikembangkan dengan sejumlah landasan filosofis yg memberikan dasar bagi pengembangan semua potensi anak supaya sebagai manusia Indonesia berkualitas sebagaimana yang tercantum pada tujuan pendidikan nasional. Berdasarkan hal tadi, Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia ini dikembangkan dengan menggunakan landasan filosofis sebagai berikut.
  1. Pendidikan berakar pada budaya bangsa buat menciptakan kehidupan bangsa masa kini serta masa mendatang. Pandangan ini membuahkan Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dikembangkan dari budaya bangsa Indonesia yg majemuk menggunakan prinsip Bhinneka Tunggal Ika, sehingga pendidikan diarahkan untuk menciptakan kehidupan masa sekarang, serta buat menciptakan dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan. Sehubungan dengan itu, Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dirancang buat dapat menaruh pengalaman belajar yg luas bagi anak agar mereka sanggup memiliki landasan buat menguasai kompetensi yang diharapkan bagi kehidupan pada masa sekarang dan masa depan, dan mengembangkan kemampuan sebagai pewaris budaya bangsa yg kreatif dan peduli terhadap perseteruan warga dan bangsa.
  2. Anak merupakan pewaris budaya bangsa yg kreatif. Menurut pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di aneka macam bidang kehidupan di masa lampau merupakan sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum buat memberi wangsit serta rasa bangga dalam anak. Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini memposisikan keunggulan budaya buat mengakibatkan rasa bangga yang tercermin, pada kehidupan eksklusif, bermasyarakat, dan berbangsa.
  3. Dalam proses pendidikan, anak usia dini membutuhkan keteladanan, motivasi, pengayoman/perlindungan, serta pengawasan secara berkesinambungan sebagaimana dicontohkan oleh Ki Hajar Dewantara dalam filosofi: ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso, tut wuri handayani.
  4. Usia dini adalah masa ketika anak menghabiskan sebagian akbar waktu buat bermain. Karenanya pembelajaran dalam PAUD dilaksanakan melalui bermain dan aktivitas-kegiatan yang mengandung prinsip bermain.

B. Landasan Sosiologis

Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dikembangkan sesuai menggunakan tuntutan serta kebiasaan-kebiasaan yang berlaku di rakyat setempat.

Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang sangat majemuk. Satuan PAUD adalah representasi menurut masyarakat yg majemuk baik dari aspek tingkatan sosial-ekonomi, budaya, etnis, agama, kondisi fisik juga mental. Untuk mengakomodasi keberagaman itu, Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dikembangkan secara inklusif buat memberi dasar terbentuknya sikap saling menghargai serta tidak membeda-bedakan.

C. Landasan Psiko-Pedagogis
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dikembangkan dengan mengacu dalam cara mendidik anak sebagai individu yang unik, memiliki kecepatan perkembangan yg berbeda, serta belum mencapai masa operasional nyata, serta karenanya digunakan pendekatan pembelajaran yg sinkron menggunakan tahapan perkembangan serta potensi setiap anak.

D. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dikembangkan menggunakan mengacu dalam teori pendidikan berbasis standar serta kurikulum berbasis kompetensi. Pendidikan berbasis standar memutuskan adanya standar nasional menjadi kualitas minimal penyelenggaraan pendidikan. Standar tersebut terdiri berdasarkan baku taraf pencapaian perkembangan anak, baku isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar wahana serta prasarana, standar pengelolaan, dan baku pembiayaan. Proses pengembangan kurikulum secara langsung berlandaskan dalam empat baku yakni standar tingkat pencapaian perkembangan anak, baku isi, baku proses, serta baku penilaian pendidikan. Sementara itu, empat standar lainnya dikembangkan lebih lanjut buat mendukung implementasi kurikulum.

Kurikulum berbasis kompetensi didesain buat menaruh pengalaman belajar seluas-luasnya bagi anak buat membuatkan kemampuan yang berupa perilaku, pengetahuan, serta keterampilan yg direfleksikan pada norma berpikir serta bertindak.
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini menerapkan pembelajaran pada bentuk hadiah pengalaman belajar pribadi kepada anak yg dirancang sinkron menggunakan latar belakang, ciri, serta usia anak.

E. Landasan Yuridis
Landasan yuridis Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini adalah:
  1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
  2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional;
  3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 mengenai Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional, bersama segala ketentuan yang dituangkan ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional;
  4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 mengenai Standar Nasional Pendidikan sebagaimana sudah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; dan
  5. Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2013 Tentang Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif.


III. STRUKTUR KURIKULUM
Struktur Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pengorganisasian muatan kurikulum, Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan usang belajar. 

A. Muatan Kurikulum
Muatan kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini berisi programprogram pengembangan yang terdiri berdasarkan:
  1. Program pengembangan nilai kepercayaan dan moral meliputi perwujudan suasana belajar untuk berkembangnya perilaku baik yg bersumber menurut nilai kepercayaan serta moral dan bersumber berdasarkan kehidupan bermasyarakat pada konteks bermain.
  2. Program pengembangan fisik-motorik meliputi perwujudan suasana buat berkembangnya kematangan kinestetik dalam konteks bermain.
  3. Program pengembangan kognitif meliputi perwujudan suasana buat berkembangnya kematangan proses berpikir pada konteks bermain.
  4. Program pengembangan bahasa meliputi perwujudan suasana buat berkembangnya kematangan bahasa pada konteks bermain.
  5. Program pengembangan sosial-emosional mencakup perwujudan suasana untuk berkembangnya kepekaan, sikap, serta keterampilan sosial dan kematangan emosi dalam konteks bermain.
  6. Program pengembangan seni meliputi perwujudan suasana buat berkembangnya eksplorasi, aktualisasi diri, dan apresiasi seni pada konteks bermain.

B. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini adalah citra pencapaian Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak pada akhir layanan PAUD usia 6 (enam) tahun. Kompetensi Inti mencakup:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) buat kompetensi inti sikap spiritual.
2. Kompetensi Inti-2 (KI-dua) untuk kompetensi inti perilaku sosial.
3. Kompetensi Inti-tiga (KI-3) buat kompetensi inti pengetahuan.
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

Uraian lebih lanjut tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) bisa didownload di bawah.

Struktur Kurikulum 2013 PAUD/TK/RA/TPA:

Demikian uraian singkat materi tentang Permendikbud  Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 146 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini semoga bermanfaat.

KURIKULUM 2018 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PAUD

Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

1. Pengertian Kurikulum

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengungkapkan bahwa kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang tujuan, isi, dan bahan pelajaran dan cara yang dipakai menjadi panduan penyelenggaraan aktivitas pembelajaran buat mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, masih ada dua dimensi kurikulum. Dimensi pertama merupakan planning dan pengaturan tentang tujuan, isi, serta bahan pelajaran, sedangkan yang ke 2 merupakan cara yg dipakai buat kegiatan pembelajaran. Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini yg diberlakukan mulai tahun ajaran 2014/2015 memenuhi ke 2 dimensi tadi.

2. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pendidikan yang paling fundamental lantaran perkembangan anak di masa selanjutnya akan sangat ditentukan oleh banyak sekali stimulasi bermakna yang diberikan sejak usia dini. Awal kehidupan anak merupakan masa yg paling tepat pada menaruh dorongan atau upaya pengembangan agar anak bisa berkembang secara optimal.

Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 butir 14 menyatakan bahwa PAUD adalah suatu upaya training yang ditujukan kepada anak semenjak lahir sampai dengan usia 6 tahun yg dilakukan melalui rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta rohani agar anak memiliki kesiapan belajar dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Undang-undang ini mengamanatkan bahwa pendidikan wajib dipersiapkan secara terpola serta bersifat holistik menjadi dasar anak memasuki pendidikan lebih lanjut. Masa usia dini merupakan masa emas perkembangan anak dimana seluruh aspek perkembangan dapat menggunakan gampang distimulasi. Periode emas ini hanya berlangsung satu kali sepanjang rentang kehidupan insan. Oleh karenanya, dalam masa usia dini perlu dilakukan upaya pengembangan menyeluruh yang melibatkan aspek pengasuhan, kesehatan, pendidikan, dan proteksi.
Baca juga Juknis DAK Fisik tahun 2018
Penelitian menunjukkan bahwa masa peka belajar anak dimulai dari anak pada kandungan sampai 1000 hari pertama kehidupannya. Menurut ahli neurologi, pada saat lahir otak bayi mengandung 100 hingga 200 milyar neuron atau sel syaraf yg siap melakukan sambungan antar sel. Sekitar 50% kapasitas kecerdasan manusia sudah terjadi saat usia 4 tahun, 80% sudah terjadi waktu berusia 8 tahun, serta mencapai titik klimaks 100% ketika berusia 8 sampai 18 tahun. Penelitian lain juga memberitahuakn bahwa stimulasi dalam usia lahir-tiga tahun ini jika didasari dalam kasih sayang bahkan mampu merangsang 10 trilyun sel otak. Tetapi demikian, menggunakan satu bentakan saja 1 milyar sel otak akan rusak, sedangkan tindak kekerasan akan memusnahkan 10 miliar sel otak. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan potensi tadi adalah menggunakan acara pendidikan yg terstruktur. Salah satu komponen buat pendidikan yang terstruktur adalah kurikulum.
Kelengkapan materi dapat didownloas di bawah ini


Demikian semoga materi ini bisa bermanfaat

PANDUAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DAN PJOK DI SD

Panduan Pembelajaran Matematika serta PJOK di SD

KARAKTERISTIK MATA PELAJARAN MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SEKOLAH DASAR (SD)

Karakteristik serta Kompetensi Mata Pelajaran Matematika dalam Kurikulum 2013

Matematika merupakan ilmu universal yg berguna bagi kehidupan insan dan juga mendasari perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi modern, serta mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin untuk menaikkan serta membuatkan daya pikir insan. Perkembangan pesat di bidang teknologi fakta dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang, dan matematika diskrit. Untuk menguasai serta membentuk teknologi pada masa depan, diharapkan penguasaan serta pemahaman atas matematika yang kuat sejak dini. Objek kajian matematika bersifat asbtrak, metode buat melakukan kajian terhadap objek matematika bersifat deduktif, sebagai akibatnya kebermaknaan pembelajaran matematika pada SD galat satunya dapat ditingkatkan melalui pembelajaran matematika pada konteks global konkret siswa.

Pengembangan kompetensi matematika diarahkan buat meningkatkan kecakapan hayati (life skill), terutama dalam menciptakan kreatifitas, akal budi kritis, berkolaborasi atau berafiliasi serta keterampilan berkomunikasi yang sebagai tuntutan keterampilan abad 21. Selain itu, pengembangan kompetensi matematika jua menekankan kemahiran atau keterampilan memakai perangkat teknologi buat melakukan perhitungan teknis (komputasi) dan penyajian pada bentuk gambar dan grafik (visualisasi), yg penting buat mendukung keterampilan lainnya yg bersifat keterampilan lintas disiplin ilmu dan keterampilan yg bersifat nonkognitif dan pengembangan nilai, norma serta etika (soft skill).
Dukungan pembelajaran matematika dalam kaitan pengembangan sikap spiritual dan perilaku sosial dilaksanakan melalui kegiatan pembelajaran nir langsung/indirect teaching, berupa pembiasaan-pembiasaan konduite baik, keteladanan, dan tindakan pemugaran secara eksklusif buat menyebarkan, membentuk atau meningkatkan perilaku positif anak didik.

Cakupan materi matematika pada Sekolah Dasar meliputi sapta orisinil, bulat, dan pecahan, geometri dan pengukuran sederhana, dan statistika sederhana. Pendidikan matematika pada sekolah dibutuhkan memberikan kontribusi dalam mendukung pencapaian kompetensi lulusan pendidikan dasar serta pendidikan menengah melalui pengalaman belajar, agar bisa: 
  1. Memahami konsep serta menerapkan prosedur matematika pada kehidupan sehari-hari;
  2. Melakukan operasi matematika pada bentuk operasi hitung, menganalisis komponen atau sifat berdasarkan suatu aktualisasi diri atau kalimat matematika serta menyederhanakan aktualisasi diri matematika untuk menuntaskan perkara.
  3. Berpikir kritis melalui penalaran matematis yg meliputi membuat generalisasi menurut pola, kabar, kenyataan atau data yg terdapat, membuat dugaan serta memverifikasinya, menyebutkan alasan pada mengklasifikasi berbagai benda berdasar bentuk, warna, kemiripan, dan disparitas berdasar kriteria tertentu.
  4. Memecahkan perkara serta mengomunikasikan gagasan melalui simbol, tabel, diagram, atau media lain buat memperjelas keadaan atau masalah;
  5. Menumbuhkan perilaku positif misalnya sikap logis, kritis, cermat, teliti, serta nir gampang menyerah pada memecahkan masalah, sebagai wujud implementasi norma dalam inkuiri dan eksplorasi matematika.
  6. Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri, serta ketertarikan dalam matematika, yang terbentuk melalui pengalaman belajar 

B.karakteristik dan Kompetensi Mata Pelajaran PJOK pada Kurikulum 2013 

Pendidikan Jasmani, Olahraga, serta Kesehatan (PJOK) pada hakikatnya merupakan proses pendidikan yang memanfaatkan kegiatan fisik buat menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik pada hal fisik, mental, dan emosional. PJOK memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, makhluk total, daripada hanya menganggapnya menjadi seorang yg terpisah kualitas fisik serta mentalnya. PJOK membantu siswa mengembangkan pemahaman mengenai apa yg mereka perlukan buat menciptakan komitmen seumur hidup tentang arti krusial hidup sehat dan aktif berbagi kapasitas buat menjalani kehidupan yg memuaskan dan produktif. Hal ini berdampak pada menaikkan produktivitas serta kesiapan buat belajar, menaikkan semangat, mengurangi ketidakhadiran, mengurangi biaya perawatan kesehatan, penurunan kelakuan anti-sosial misalnya bullying dan kekerasan, mempromosikan hubungan yang aman dan sehat, serta menaikkan kepuasan pribadi.

1. Karakteristik Perkembangan Gerak Anak Usia Sekolah Dasar 

Karakteristik perkembangan gerak anak turut mensugesti penentuan kompetensi mata pelajaran PJOK. Karakteristik gerak tersebut dibedakan dari usia anak, misalnya berikut. 
  • Pada usia antara 7-8 tahun, anak sedang memasuki perkembangan mobilitas dasar serta memasuki termin awal perkembangan mobilitas khusus. Karakteristik awal perkembangan mobilitas khusus bisa diidentifikasi menggunakan makin sempurnanya kemampuan melakukan aneka macam kemampuan gerak dasar yg menuntut kemampuan koordinasi dan keseimbangan relatif kompleks. Oleh karenanya, keterampilan gerak yg dimiliki anak telah bisa diorientasikan pada aneka macam bentuk, jenis dan taraf permainan yg lebih kompleks.
  • Pada anak berusia antara 9 s.D 10 tahun, anak sudah dapat mengunjukkerjakan rangkaian gerak yang multipleks-kompleks menggunakan tingkat koordinasi yg makin baik. Kualitas kemampuan pada tahap ini ditentukan sang ketepatan rekayasa serta stimulasi lingkungan yang diberikan pada anak pada usia sebelumnya. Pada termin ini, anak laki-laki serta perempuan sudah memasuki masa awal masa remaja. Dengan impak perkembangan hormonal dalam usia ini, mereka akan mengalami pertumbuhan fisik dan perkembangan fungsi motorik yang sangat cepat. 

2. Ruang Lingkup Materi Mata Pelajaran PJOK Kelas IV, V, serta VI adalah Sebagai Berikut: 
  1. Pola Gerak Dasar, mencakup: a) pola gerak dasar lokomotor atau gerakan berpindah loka, misalnya; berjalan, berlari, melompat, berguling, b) pola mobilitas non-lokomotor atau berkecimpung pada tempat, contohnya; membungkuk, meregang, berputar, mengayun, mengelak, berhenti, c) Pola mobilitas manipulatif atau mengendalikan/mengontrol objek, contohnya; melempar bola, menangkap bola, memukul bola memakai tongkat, menendang bola. 
  2. Aktivitas Permainan Bola Besar misalnya: sepakbola, bolavoli, bolabasket, bolatangan dan/atau permainan tradisonal serta sederhana lainnya.
  3. Aktivitas Permainan Bola Kecil misalnya: rounders, kasti, softball, dan/atau permainan tradisonal dan sederhana lainnya.
  4. Aktivitas Atletik misalnya: jalan, lari, lompat, serta lempar, serta/atau permainan tradisonal dan sederhana lainnya. 
  5. Aktivitas Beladiri misalnya: seni beladiri pencak silat, karate, taekwondo, dan/atau beladiri lainnya. 
  6. Aktivitas Pengembangan Kebugaran Jasmani, meliputi sikap tubuh, pengembangan komponen kebugaran berkaitan menggunakan kesehatan dan keterampilan, serta pengukurannya secara sederhana. 
  7. Aktivitas Senam mencakup: pola gerak secara umum dikuasai dengan dan tanpa alat. 
  8. Aktivitas Gerak Berirama meliputi: pola gerak dasar langkah, gerak serta ayunan lengan, musikalitas dan apresiasi terhadap kualitas keindahan gerakan. 
  9. Aktivitas Air, mencakup: pengenalan air, keselamatan serta pertolongan pada air, serta beberapa gaya renang.
  10. Kesehatan, meliputi; bagian-bagian tubuh, manfaat pemanasan serta pendinginan, kebersihan lingkungan, manfaat istirahat serta pengisian saat luang, makanan bergizi serta jajanan sehat, jenis cidera dan cara penanggulangannya, perilaku terpuji, kebersihan indera reproduksi, NAPZA, pemeliharaan diri dan orang lain berdasarkan penyakit menular dan nir menular. 
 Download Panduan Pembelajaran Matematika serta PJOK di SD
Demikian ulasan materi  Panduan Pembelajaran Matematika serta PJOK di SD semoga bermanfaat.


MODUL PEMBELAJARAN KURIKULUM K13 PENDIDIKAN KESETARAAN TERBARU 2018

Cara flexi-----Pendidikan kesetaraan mempunyai keliru satu karakteristik, yang yaitu keluwesan  (flexibility) pada pencapaian kompetensi dasar yang ditentukan seperti;  pengelolaan ketika dan tempat belajar, dan pengelolaan kerangka berpikir, pend ekatan, taktik, teknik, serta metode pembelajaran yg diadaptasi dengJadwal
an situasi dan syarat. Teknik deliveri pembelajaran yang diutamakan adalah belajar secara individual dan mandiri, selain melalui tatap muka dan tutorial melalui pendekatan pedagogi maupun andragogi

Modul adalah unit lengkap dan berdiri sendiri menjadi suatu “satuan pekerjaan” (unit of work) menurut suatu materi pembelajaran yg disusun secara sistematis, operasional serta terarah melalui penerapan pembelajaran yg hampir sepenuhnya berdikari,  nir bergantung dalam suatu metode pembelajaran apapun dalam rangka pengembangan sikap, keterampilan serta pengetahuan eksklusif, yang dilengkapi menggunakan panduan penggunaannya. Modul didesain dan disusun buat peserta didik melalui belajar berdikari atau setidaknya melalui bantuan orangtua pada anaknya atau donasi sahabat sejawat. 

Pembelajaran modul mempunyai beberapa keunggulan misalnya  pembelajaran lebih efek  dengan biaya lebih irit tanpa harus melalui tatap muka secara teratur, siswa bisa belajar tanpa harus mengganggu jadwal tugas serta tanggungjawabnya sehari hari, modul dapat dipakai secara individual, gerombolan kecil, maupun grup yg lebih besar . Penyajian materi ini mencakup  konsep modul, prosedur pengembangan modul, strategi pembelajaran modul serta kriteria pada memilih modul buat digunakan pada proses pembelajaran.

Kurikulum pendidikan kesetaraan yang jua diarahkan dalam pengembangan K13 (kurikulum 2013), dilengkapi dengan seperangkat modul beberapa berdasarkan mata pelajaran yg diajarkan secara khusus pada pendidikan kesetaraan paket A, B serta C.


Baca jua : Arah dan Desain Pengembangan kurikulum K13 Pendidikan Kesetaraan Terbaru 2013. di sini !!


Demikian tentang modul pembelajaran kurikulum K3 Pendidikan Kesetaraan modern 2018.



Download Modul Pembelajaran Kurikulum K13 pada sini :

Modul Pembelajaran Paket A

Modul Pembelajaran Paket B

Modul Pembelajaran Paket C




Sumber : Dirangkum berdasarkan Modul Pelatihan PCP Tutor Pendidikan Kesetaraan Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan serta Kesetaraan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini serta Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan serta Kebudayaan Tahun 2018