KATA KATA MOTIVASI HIDUP PENUH SEMANGAT

Setiap kasus yg tiba bukan buat menjatuhkan, tapi untuk menguji seberapa sanggup kamu mampu bertahan
Jangan lupa buat awali hari yang indah ini dengan berdoa. Bersyukur serta berterimakasih atas kehidupan yang telah Dia beri
Jangan terlalu cepat mempercayai apa yg kamu dengar, karena kebohongan selalu menyebar lebih cepat dari kebenaran.
Untuk membuat sebuah senyuman itu tidaklah gampang, akan tetapi untuk menciptakan satu tangisan sangatlah mudah
Tidak perlu bersedih, hidup tak selamanya sulit. Jalani saja lantaran suatu waktu hidup akan menjadi lebih mudah serta lebih indah
Cinta bukanlah ttg berapa usang engkau mengenal seseorang, tapi ttg seorang yg membuatmu tersenyum semenjak kamu mengenalnya
Siapa yang tak mencintai, maka beliau tidak akan dikasihi. Dan siapa yang tidak mau memaafkan, maka ia tidak akan dimaafkan
Apa pun yang Tuhan berikan padamu, itu adalah yang terbaik yg diberikannya kepadamu. Bersyukurlah
Kamu tidak selalu bisa apa yang engkau inginkan, tapi bila kamu berusaha sebaik mungkin, kamu pasti bisa apa yang kamu butuhkan
Jangan awali hari dgn penyesalan hari kemarin, lantaran akan menggangu hebatnya hari ini&akan Mengganggu indahnya hari esok
Cinta memang terkadang menyakitkan, tetapi itu jauh lebih baik daripada hayati tanpa cinta sama sekali
Lakukan yang terbaik sekarang. Lantaran akan lebih tidak baik jika menyesali yg sudah berlalu serta mengkhawatirkan yg akan tiba.
Dlm Hal Dunia,Lihatlah Orang yg berada dibawah Qta,Agar kita slalu bersyukur,Dlm Hal ibadah Lihatlah orang di atas Qta,Agar kita termotivasi
Hendaklah kalian bersikap amanah, karena kejujuran itu akan membawa dalam kebaikan, sedangkan kebaikan akan membawa kepada surga .
Ingin merasakan nikmatnya apa yg kamu dapatkan, berikan apa yg paling engkau inginkan yg telah kau raih.
Hati merupakan cerminan jiwa lantaran hati adalah letak nurani manusia. Baik buruknya sifat manusia ditentukan sang hatinya.
Jangan lihat apa yg telah engkau usahakan, akan tetapi lihatlah apa yang belum kamu selesaikan
Berhenti mencari seorang yg pantas buat dicinta, karena yg engkau butuhkan hanya kemampuan buat tulus mencinta
Tidak baik segala sesuatu dilakukan dgn berlebihan, begitu jua mencintai seorang dgn hiperbola akan sgt terasa sakit sekali jika kecewa.
Kamu boleh menyakitiku dengan kebenaran. Namun jangan pernah engkau menghiburku dengan kebohongan.
Sekalipun kita tak jarang gagal atau terdapat tantangan berat di depan kita, percayalah bahwa Tuhan bisa merubah yg tidak baik menjadi baik.
Berdoalah agar kita selalu tegar pada setiap ujian. Berdoalah supaya kita selalu pada lindungan-Nya ketika menghadapi itu semua
Kesabaran merupakan yang kita perlukan dalam berdoa.
Kelimpahan hidup nir ditentukan sang berapa lama kita hidup, namun sejauh mana kita menjalani kehidupan yg bermakna bagi orang lain.
Beruntunglah krn kita mempunyai Tuhan yang Maha Pengampun.dia tdk pernah menolak apabila kt memohon ampun atas seluruh kesalahan & kekerasan hati kita
Tidak perlu bersusah payah tuk membalas perbuatan yg jahat, cukup memaafkan semua kesalahan. Krn memaafkan adalah pembalasan yg terbaik.
Sering kali kita lebih gampang memaafkan seseorang yg sudah berbuat galat menurut dalam memaafkan seseorang yang mengatakan sahih.
Jangan pernah berharap jalan hidupmu akan seperti orang yang lain. Perjalanan hidupmu adalah sesuatu yang unik seperti dirimu
Jika kita berusaha dgn baik&Selalu berperasangka baik, maka Tuhan pun akan menaruh kita semua yang terbaik
Kita tidak sanggup menciptakan orang lain bertumbuh dewasa, karena sebagai dewasa adalah pilihan bukan paksaan.
Pastikan kita telah bersedekah hari ini, baik menggunakan materi, menggunakan ilmu, energi, atau minimal dengan seyuman yang tulus.
Kita tidak pernah tahu kapan kematian akan menjemput kita, akan tetapi kita memahami persis seberapa poly bekal yg kita miliki buat menghadapinya.
Jika kita belum mampu menunjukkan harta, jikalau kita tidak sanggup menunjukkan kekayaan, maka bagikanlah kebaikan.
Kita nir akan pernah tau apa yang akan terjadi dalam hari ini, namun kita mampu melakukan cara terbaik buat menghadapi esok hari.
Pacaran itu tidak harus selalu dimanja & disayang, tapi ada hal yg lebih krusial, diajarkan cara saling menghormati pasangan & saling menerima
Pasti ada perkara pada setiap cinta, tapi akan terasa indah apabila 2 hati terus berjuang tuk mempertahankannya
Ketika engkau merasa tak diperhatikan, itu bukan karena beliau tidak cinta, kadang dia tak tahu cara menunjukkannya
Wanita yang berpikiran positif pasti akan terlihat lebh manis -Sandra Dewi
Kadang kamu wajib dengarkan istilah hati. Jangan tanyakan siapa yang kamu cintai, tapi tanyakan siapa yang buatmu senang serta dihargai.
Terkadang engkau tak sanggup memilih pada siapa jatuh cinta, karena itu terjadi begitu saja. Meski mulut mengungkapkan tidak, hati tidak mampu menolak
Untuk membangun bibir yg menawan, ucapkanlah istilah-kata kebaikan
Rezeki.. Terdapat di mana2, datang tanpa diduga, tepat dalam masa nya, yang penting, usaha & tawakkal merupakan kuncinya
Jika Anda ingin suatu kehidupan yang tidak sinkron, buatlah keputusan yang tidak sinkron juga
Gagal hanyalah sebuah proses, bukan akhir. Seperti rasa pahit yang menciptakan kita memahami akan rasa cantik.
Bangun pagi merupakan kegiatan yg sederhana, namun itulah tanda bahwa Anda orang yg siap mendapat limpahan rezeki pada hari ini
Kesuksesan sejati ditentukan oleh dua factor. Pertama adalah keyakinan, serta ke 2 merupakan tindakan
Jgn menyiksa diri sendiri dgn memikirkan komentar negatif menurut orang lain.. Seberapapun dirimu ingin menjadi paripurna, niscaya terdapat rintangan..
Kesulitan selalu membawa kita "sejengkal" lebih dekat dengan Sang Pencipta
Persahabatan terdiri menurut Telinga yang mau mendengar, Hati yg mau tahu, & Tangan yg siap menolong.
Doa menyempurnakan planning. Jangan lupa Tuhan dalam perencanaan apapun
Saat alami pengalaman jelek, hidup terpuruk, umumnya kita malah ingat Tuhan. Saat mapan serta lancar terkadang malah lupa.
Ujian terberat bukan hanya waktu kita susah akan tetapi juga pada waktu senang . Sbab itu sanggup jadi pintu kita melupakan Tuhan
Meski kita belum membahagiakan orangtua, setidaknya jangan hingga kita menciptakan malu nama mereka.
Bahagia bukan berarti mempunyai semua yg kita cintai. Bahagia itu mengasihi semua yg kita miliki
Besarnya cinta tidak dievaluasi menurut apa yg mereka berikan padamu, akan tetapi apakah mereka sanggup menerima apapun keadaanmu.
Saat engkau terjatuh, tersenyumlah. Karena orang yang pernah jatuh merupakan orang yang sedang berjalan menuju keberhasilan
Kecantikan berdasarkan penampilan luar dapat menarik mata serta pandangannya, akan tetapi kecantikan berdasarkan dalam hati bisa menarik hatinya
Hidupmu merupakan pesan yang kau sampaikan ke dunia. Buatlah hidupmu sebagai ilham bagi orang lain.
Segala sesuatu yg mampu kau ikhlaskan akan diganti Tuhan menggunakan sesuatu yg lebih baik lagi...
hidup ini pilihan.. Setiap pilihan, harus ada yang dikorbankan.. Yang berat bukan kemana kau akan menuju, akan tetapi apa yang ditinggalkan...
Ketika nrimo, engkau tidak akan meratapi pernah menyayangi seorang, akan tetapi kamu mungkin menyesal telah percaya beliau mencintaimu jua.
Makin baik serta bijaksana seseorang, makin poly kebaikan yg bisa ditemukannya pada diri orang lain.
Jangan menghakimi seseorang karena masa lalunya. Setiap orang niscaya pernah galat. Dan setiap orang niscaya mampu belajar berdasarkan kesalahannya
Orang yg berbahagia bukanlah orang hebat dlm segala hal,tp orang yang bisa menemukan hal sederhana dlm hidupnya serta mengucap syukur.
Jangan pernah memberi asa apabila kau tidak pernah konfiden. Lantaran harapan yg disia-siakan itu menyakitkan.
Berhenti mencari beliau yang paripurna tuk dicinta, krn yg engkau butuh hanya beliau yang mau menemanimu melalui segalanya tanpa pernah menyerah.
Jika kau ingin merasa kaya, hitunglah hal2 yg telah kau miliki yg nir bisa dibeli dg uang
Pengalaman adalah nama yang kita berikan pada kesalahan2 yang kita perbuat. Kesuksesan merupakan keberhasilan belajar berdasarkan pengalaman.
Jangan mengira hatimu ringkih. Hatimu sangat bertenaga & sesungguhnya hatimu adalah sumber berdasarkan segala kekuatanmu.
Cinta bukan bertahan seberapa lama , akan tetapi seberapa jelas ke arah mana.
Standar terbaik tuk mengukur keberhasilan Anda pada kehidupan merupakan dengan menghitung jumlah orang yg sudah Anda buat bahagia.
Banyak hal yang sanggup menjatuhkanmu. Tapi satu-satunya hal yg sahih-benar dapat menjatuhkanmu adalah sikapmu sendiri.
Ketika TUHAN menaruh cobaan yang begitu sulit disitulah seorang belajar buat mampu menghadapinya
Semangatku adalah keluarga serta orang tersayang yang selalu setia menemani
Km menikmati hidupmu bukan karena hidupmu latif. Tapi Hidupmu latif karena km menikmatinya.
Berhenti mencari kesalahan orang lain buat mengalahkannya, lantaran kamu sendiri belum niscaya lebih baik berdasarkan dia
Kebanyakan seorang dihargai bukan dikarenakan sesuatu yang sudah beliau miliki, tapi karena apa yg sudah dia lakukan.
Apapun yg kamu lakukan, selalu ikuti kata hatimu, tapi jangan lupa ikuti pikiranmu pula buat memahami apakah yg kamu lakukan sahih.
Terkadang seseorang yg baik itu terdapat dua: mereka yg benar-benar baik atau mereka yang baik lantaran ada maunya.
Kesulitan bukan buat ditangisi, tapi buat dihadapi menggunakan kesabaran dan keyakinan bahwa engkau bisa melewatinya.
Mencintai seseorang bukan hanya dgn mengucapkannya setiap hari, tapi jua dgn menunjukkannya dalam segala hal sepenuh hati.
Di dalam diri kita telah diberikan Tuhan kemampuan yang sangat hebat utk kita pakai secara maksimal ,hanya saja kita yang tdk peduli
Seringkali bukan situasinya yang tidak baik. Hanya sikap yang salah membuat semuanya terlihat misalnya tak ada yang baik.
Kebahagiaan bukanlah disaat kita mempunyai kesempurnaan, tetapi ketika kita dapat menerima ketidaksempurnaan dengan nrimo dan ikhlas.
Kesalahan terburuk merupakan saat engkau tidak percaya dengan kemampuan dirimu sendiri.
Kebanyakan berdasarkan kita nir mensyukuri apa yg sudah kita miliki, namun kita selalu meratapi apa yang belum kita capai.
Kita tidak bisa melakukan seluruh kebaikan yang dibutuhkan dunia tetapi global membutuhkan seluruh kebaikan yg dapat dilakukan kita..
Sabar ibarat ketua dari satu tubuh. Apabila kesabaran hilang seluruh konflik akan memburuk.
Orang lain mungkin ragu akan perkataan kita tapi mereka akan mempercayai hasil pekerjaan kita. Jadi berilah mereka yg patut dipercaya
SUMBER : //katamutiarabijakcinta.com/kata-istilah-motivasi/

ORGANISASI DAN MOTIVASI DASAR PENINGKATAN PRODUKTIVITAS

Organisasi Dan Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas
Dalam pembukaan UUD 1945 disebutkan bahwa galat satu tujuan kemerdekaan Negara Republik Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Lantaran itu, maka pendidikan nasional Indonesia merupakan pendidikan yang berdasarkan Pancasila serta UUD 1945, yg berakar pada nilai-nilai agama serta kebudayaan nasional Indonesia serta tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.

Karena itu seluruh rakyat Negara Indonesia berhak menerima pendidikan sebagaimana ditegaskan pada pasal 31 ayat 1 dan 2 UUD 1945 “tiap-tiap rakyat Negara berhak menerima pedagogi, dan pemerintah mengusahakan serta menyelenggarakan satu sistem pedagogi nasional yang diatur menggunakan undang-undang.

Sistem pedagogi nasional ini telah diselenggrakan sang pemerintah mulai dari taraf pendidikan anak usia dini hingga menggunakan tingkat pendidikan tinggi. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 tahun 1999 Bab II Pasal tiga menjelaskan bahwa tujuan pendidikan di perguruan tinggi merupakan: a) menyiapkan siswa sebagai anggota masyarakat yg mempunyai kemampuan akademik serta/atau professional yang bisa menerapkan, mengembangkan serta/atau memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian; b) menyebarkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi serta/atau kesenian serta mengupayakan penggunaannya buat meningkatkan taraf kehidupan warga dan memperkaya kebudayaan nasional; c) mendukung pembangunan warga madani yg demokratis menggunakan berperan sebagai kekuatan moral yg mandiri; serta d) mencapai keunggulan kompetitif melalui penerapan prinsip pengelolaan sumber daya sinkron dengan asas pengelolaan yg professional.

Salah satu bentuk pendidikan tinggi negeri yg diselenggarakan oleh pemerintah Indonesia merupakan Universitas Terbuka. Saat ini Universitas Terbuka telah berusaha buat melayani kebutuhan pendidikan tinggi masyarakat Negara Indonesia yg beredar pada seluruh daerah nusantara menurut Sabang sampai Merauke bahkan yg tinggal di luar negeri sekalipun. Untuk itu dibentuklah Unit Pelaksana Belajar Jarak Jauh (UPBJJ) pada semua propinsi Indonesia, di antaranya adalah UPBJJ – UT Malang.

Pada tahun 2010 ini UPBJJ – UT Malang telah membuka program studi D2 Perpustakaan. Program ini menerima respon yg positif berdasarkan rakyat Jawa Timur terutama dari daerah Kabupaten Pacitan. UPBJJ – UT Malang buat Pokjar/Kabupaten Pacitan pada periode 2010/1 ini memiliki 184 mahasiswa yg terbagi sebagai lima kelas tutorial. Tutorial dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kebonsari Pacitan sebanyak 4 kelas, serta di UPT Pendidikan Arjosari Pacitan satu kelas. Untuk itu perlu diketahui apa yang menjadi motivasi warga khususnya mahasiswa mengikuti kuliah program D2 Jurusan Perpustakaan Universitas Terbuka

Motivasi
Motivasi dari dari istilah motif yang berarti dorongan atau alasan. Motif adalah tenaga pendorong yg mendorong insan buat bertindak atau suatu tenaga di dalam diri manusia, yang mengakibatkan insan bertindak atau melakukan sesuatu.

Menurut Dimyati serta Mudjiono (2006:80) “Motivasi dilihat sebagai dorongan mental yang menggerakkan serta mengarahkan perilaku manusia termasuk konduite belajar”. Sejalan menggunakan itu, Ratumanan (2002:72) berkata bahwa; “Motivasi merupakan sebagai dorongan dasar yg menggerakkan seorang bertingkah laku ”. Sedangkan motivasi belajar merupakan “Keseluruhan daya penggerak psikis di pada diri siswa yg menimbulkan aktivitas belajar, mengklaim kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah dalam aktivitas belajar itu demi mencapai suatu tujuan (Tadjab, 1994:102)”.

Dari beberapa pengertian pada atas dapat dikatakan bahwa motivasi mempunyai tiga komponen, yaitu: a) kebutuhan, kebutuhan terjadi jika individu merasa ada ketidak seimbangan antara apa yg dimiliki dari apa yang ia harapkan; b) dorongan, merupakan kegiatan mental untuk melakukan suatu.; serta c) tujuan, tujuan adalah hal yg ingin dicapai oleh individu. Seseorang yg mempunyai tujuan eksklusif pada melakukan suatu pekerjaan, maka dia akan melakukan pekerjaan tadi dengan penuh semangat.

Pengaruh motivasi terhadap seorang tergantung seberapa besar motivasi itu mampu membangkitkan motivasi seseorang buat bertingkat laku . Dengan motivasi yg akbar, maka seseorang akan melakukan sesuatu pekerjaan menggunakan lebih memusatkan pada tujuan dan akan lebih intensif pada proses pengerjaannya. Dalam kegiatan belajar, motivasi bisa dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri seseorang yg menyebabkan kegiatan belajar, yg mengklaim kelangsungan dari kegaitan belajar dan memberikan arah pada kegiatna belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki sang subyek belajar itu dapat tercapai.

Motivasi dapat dibedakan sebagai motivasi intrinsik serta motivasi ekstrinsik (Sardiman, 2005:189). Motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, lantaran dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi ekstrinsik merupakan motif-motif yg aktif serta berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Sejalan dengan itu jua, Suryabrata (1994:72) jua membagi motivasi menjadi dua yaitu: a) motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi yang berfungsi lantaran adanya rangsangan menurut luar; serta b) motivasi intrinsik, yaitu motivasi yg berfungsi meskipun tidak mendapat rangsangan menurut luar.

Dari uraian di atas bisa disimpulkan bahwa motivasi belajar dalam dasarnya ada dua yaitu: motivasi yg tiba sendiri dan motivasi yg terdapat lantaran adanya rangsangan dari luar. Kedua bentuk motivasi belajar ini sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar.

Setiap motivasi itu bertalian erat hubungan menggunakan tujuan atau suatu hasrat, maka makin tinggi harga suatu tujuan itu, maka makin kuat motivasi seorang buat mencapai tujuan. Purwanto (1996:70) berkata bahwa fungsi motivasi ada tiga yaitu: a) motivasi itu mendorong insan buat berbuat atau bertindak, motivasi ini berfungsi sebagai penggerak atau sebagai motor yg memberikan energi pada seseorang buat melakukan sesuatu; b) motivasi itu memilih arah perbuatan ke arah perwujudan suatu tujuan atau hasrat, dalam hal ini motivasi mencegah penyelewengan dari jalan yg wajib ditempuh buat mencapai tujuan itu, sehingga makin jelas tujuan itu, makin jelas pula terbentang jalan yg wajib ditempuh; serta c) motivasi itu menyeleksi perbuatan kita, adalah menentukan perbuatan mana yang dilakuan dilakukan, yang harmonis, guna mencapai tujuan itu dengan mengenyampingkan perbuatan yg tidak berguna bagi tujuan itu.

Dalam kajian teori motivasi ada yg dikenal dengan teori kebutuhan. Teori ini dikemukakan oleh A.H. Maslow yg mengemukakan bahwa orang termotivasi buat melakukan sesuatu lantaran didasari adanya kebutuhan pada dirinya, yg terbagi sebagai lima (lima) kebutuhan yaitu: (1) kebutuhan fisiologis yg adalah kebutuhan manusia untuk bertahan hidup atau juga disebut kebutuhan utama yg terdiri dari kebutuhan makan, minum, sandang, serta loka tinggal; (dua) kebutuhan rasa aman yang meliputi keamanan akan perlindungan dari bahaya kecelakaan kerja serta jaminan hari tua; (3) kebutuhan sosial yg berupa kebutuhan-kebutuhan seorang buat diterima pada grup eksklusif yg menyenangkan bagi dirinya; (4) kebutuhan penghargaan misalnya halnya kabutuhan bagi seorang pegawai yg bekerja dengan baik tentu ingin mendapat penghargaan dan pengakuan berdasarkan atasan ataupun pujian berdasarkan sahabat kerjanya atas prestasinya serta; (5) kebutuhan ekspresi yg berupa kebutuhan yang timbul menurut seseorang dalam proses pengembangan potensi dan kemampuannya buat memberitahuakn jati dirinya yg sebenarnya (Hasibuan, 2003:104-107).

Siagian (2002:107) mengungkapkan teori motivasi yg dikemukakan oleh Frederick Herzberg yg dikenal menggunakan Hygiene theory. Menurut teori ini faktor-faktor yang mendorong aspek motivasi adalah keberhasilan, pengakuan sifat pekerjaan yg menjadi tanggung jawab seseorang, kesempatan buat meraih kemajuan dan pertumbuhan. Sedangkan faktor higiene yg menonjol adalah kebijaksanaan perusahaan, pengawasan, kondisi pekerjaan, upah serta honor , interaksi menggunakan rekan sekerja, kehidupan pribadi, interaksi dengan para bawahan, status dan keamanan. Dalam teori ini terdapat yg disebut dengan kata faktor pendorong (motivation faktor). Faktor ini dapat menyebabkan peningkatan kepuasan kerja, namun pengurangan terhadap faktor ini tidak secara otomatis mengakibatkan keluarnya ketidakpuasan kerja. Di lain pihak adanya peningkatan faktor yg menyebabkan ketidak puasan cenderung untuk mengurangi ketidakpuasan kerja. Akan tetapi walaupun ada penambahan dalam faktor-faktor ini, ternyata nir secara otomatis bisa mendorong keluarnya kepuasan kerja. Jadi faktor pendorong merupakan faktor yg menaikkan kerja sedangkan faktor penyehat sebagai pemelihara kerja. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada melaksanakan tugasnya, manusia membutuhkan kebutuhan kesehatan serta selanjutnya setiap individu memiliki peluang untuk membuatkan dirinya.

Sejalan dengan dua teori ketuhan terdahulu, Alferder mengelompokkan kebutuhan menjadi 3 grup, yaitu : (1) kebutuhan keberadaan yg berkaitan dengan kebutuhan buat bisa tetap bertahan hidup misalnya halnya kebutuhan buat permanen dapat makan, minum, tempat tinggal, pakaian dan sebagainya seperti halnya kebutuhan fisiologisnya Maslow; (dua) kebutuhan bekerjasama yg merupakan kebutuhan yang berkaitan menggunakan kepuasan dalam berinteraksi pada lingkungan hidup serta pula lingkungan kerja serta ; (tiga) kebutuhan berkembang yang merupakan kebutuhan yg berhubungan dengan harapan intrinsik dari seorang buat mengembangkan dirinya. (Thoha, 2004:233)

Pada sisi lain Mc Clelland (Mangkunegara, 2004:97) menjelaskan pula adanya 3 kebutuhan insan, yaitu : (1) Need for achievement, yaitu kebutuhan untuk berprestasi yang adalah refleksi berdasarkan dorongan akan tanggung jawab untuk pemecahan perkara; (dua) Need for affiliation, yaitu kebutuhan buat bekerjasama atau bergabung dan bercampur dengan orang lain yg adalah dorongan buat berinteraksi menggunakan orang lain tanpa merugikan orang lain serta ; (tiga) Need for power, yaitu kebutuhan untuk mimiliki kekuasaan yang merupakan refleksi berdasarkan dorongan buat mencari otoritas serta memiliki efek terhadap orang lain.

Dari teori-teori motivasi di atas bisa ditarik konklusi bahwa kebutuhan merupakan dasar yg sangat fundamental bagi konduite seseorang. Karena itu bila kebutuhan seorang nir terpenuhi cenderung untuk malas bekerja, kebalikannya jika kebutuhannya terpenuhi maka seorang akan mempunyai gairah kerja bahkan dengan semangat yang lebih tinggi.

Univesitas Terbuka
Universitas Terbuka bertekad untuk menjadi galat satu institusi Pendidikan Jarak Jauh (PTJJ) unggulan diantara institusi PTJJ di Asia tahun 2010 serta di dunia tahun 2020. Untuk mendukung visi tersebut, Universitas Terbuka memiliki misi menjadi berikut: 
  • Memperluas kesempatan belajar dalam jenjang pendidikan Jarak Jauh (PJJ) yang berkualitas. 
  • Menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi akademik serta/atau profesional yang mampu bersaing secara dunia. 
  • Meningkatkan partisipasi warga pengguna pada pendidikan berkelanjutan guna mewujudkan warga berbasis pengetahuan (knowledge-based society). 
  • Meningkatkan kualitas serta kuantitas penelitian dan pengembangan sistem PJJ, khususnya PTJJ. 
  • Menyebarluaskan dan aneka macam keterangan tentang PJJ, khususnya PTJJ secara inovatif dan berkesinambungan. 
  • Memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa melalui pelayanan pendidikan tinggi secara luas dan merata. 
  • Meningkatkan pemahaman lintas budaya serta jaringan kerjasama melalui kemitraan pendidikan pada tingkat lokal, nasional, dan dunia. 
  • Menghasilkan produk-produk akademik dalam bidang PJJ, khususnya PTJJ, serta bidang keilmuan lainnya. 
UT adalah PTN (Perguruan Tinggi Negeri) ke-45 di Indonesia yang menerapkan sistem belajar terbuka serta jarak jauh. Sistem belajar ini terbukti efektif buat menaikkan daya jangkau serta pemerataan kesempatan pendidikan tinggi yg berkualitas bagi seluruh rakyat negara Indonesia, termasuk mereka yg tinggal di wilayah-wilayah terpencil, baik di semua nusantara juga pada berbagai belahan global.

Sejak diresmikan pada tahun 1984, UT mendapatkan mandat berdasarkan pemerintah buat menaruh kesempatan yg sangat luas kepada seluruh warga negara Indonesia, baik yang baru lulus SLTA juga yang telah bekerja buat mengikuti pendidikan tinggi tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, umur, serta tempat tinggal mereka. Sistem pembelajaran UT memungkinkan belajar yg fleksibel pada mereka yang tidak memperoleh kesempatan mengikuti sistem pendidikan tinggi tatap muka.

Tanpa memandang kondisi mahasiswa, sistem belajar terbuka serta jeda jauh yg diterapkan UT membantu pencapain tujuan belajar lantaran:
  • tidak ada pembatasan jangka waktu penyelesaian studi dan nir memberlakukan sistem drop out; 
  • tidak terdapat pembatasan, baik tahun kelulusan ijazah SLTA maupun umur; 
  • waktu registrasi (registrasi) leluasa sepanjang tahun; 
  • ruang, ketika, serta loka belajar yg fleksibel sinkron menggunakan syarat mahasiswa; 
  • penggunaan materi belajar multimedia, termasuk bahan belajar cetak baik yg dilengkapi dengan kaset audio serta video/CD, CD-ROM, siaran radio dan TV, juga bahan belajar berbasis personal komputer serta internet. 
Dengan jumlah mahasiswa aktif lebih berdasarkan 460.000, UT tergolong dalam “The Top Ten Mega University of the World” dan keliru satu anggota sekaligus pendiri “The Global Mega-University Network (GMUNET). GMUNET didirikan dalam tahun 2003 adalah jaringan universitas terbuka semua global menggunakan jumlah mahasiswa yg terdaftar lebih berdasarkan 100.000 orang

UT telah menerima akreditasi, baik akreditasi nasional juga internasional. Secara internasional, UT telah memperoleh Akreditasi Internasional serta Sertifikasi Kualitas dari the International Council for Open and Distance Education (ICDE) Standard Agency (ISA), dan UT sudah menerima ISO serta SGS 9001:2000 dalam berbagai bidang menurut Badan Sertifikasi SAI Global dan SGS. Di samping itu, sebagian akbar acara studi di UT telah mendapatkan akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).

Saat ini UT memiliki empat fakultas dan satu program pascasarjana yang menawarkan lebih menurut 30 acara studi menggunakan jenjang yg bervariasi mencakup: Program Magister, Program Sarjana/S1, Program Diploma(D1, D2, D3 serta D4), serta Sertifikat. Di antaranya merupakan program D2 Ilmu Perpustakaan yg adalah objek studi pada penelitian ini.

Metodologi Penelitian
Dalam seluruh kegiatan penelitian niscaya terdapat tujuan yang ingin dicapai. Dalam Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Negeri Malang (2000:15) dikemukakan bahwa rancangan penelitian adalah statu strategi buat mengatur latar penelitian agar peneliti bisa memperoleh data yg valid sesuai dengan karakteristik variable serta tujuan penelitian.

Rancangan penelitian ini dipakai sebagai patokan pada mengadakan kegiatan penelitian. Dalam kegiatan penelitian ini rancangan penelitian yg dipakai merupakan rancangan studi eksploratori. Menurut Setyadin (2005:12) exploratory study merupakan sebuah kegiatan penelitian yang berusaha mengumpulkan indikator-indikator data variabel, kemudian menganalisisnya buat menemukan konsep atau teori baru.

Sebagaimana dijelaskan pada bagian rancangan penelitian, bahwa penelitian ini termasuk pada katagori penelitian eksploratori yang berusaha menyelidiki objek penelitian melalui pengumpulan indikator-indikator data variabel. Dalam penelitian hanya menggambarkan variable tunggal. Tidak berusaha mengungkapkan interaksi antar variable maupun antar sub variabel. Variabel yang dimaksudkan merupakan data yg berkaitan motivasi masyarakat khususnya mahasiswa mengikuti kuliah program D2 Jurusan Perpustakaan UPBJJ – UT Malang Pokja Pacitan

Variabel motivasi memiliki 2 sub-variabel yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik sebagai sub variabel mempunyai tiga indikator yang berupa asa, minat serta bakat. Sedangkan sub variabel motivasi ekstrinsik memiliki indikator yg berupa dorongan menurut orang lain, kondisi ekonomi, prospek karir lulusan, sistem pendidikan dan energi guru.

Pada bagian pendahuluan telah disebutkan bahwa jumlah mahasiswa acara D2 Jurusan Perpustakaan UPBJJ – UT Malang Pokja Pacitan sebesar 184 mahasiswa yg terbagi menjadi lima kelas tutorial. Lantaran itu maka penelitian ini menggunakan studi sampel yg diupayakan dapat mewakili populasi menggunakan memperhatikan kelas tutorial. 

Populasi merupakan holistik subjek penelitian, atau sejumlah atau perpaduan benda yang menjadi obyek penelitian. Dalam hal ini maka jumlah populasi adalah 184. Sedangkan sampel merupakan sebagian berdasarkan populasi yg dicermati dapat mewakili populasi. Dengan memakai prinsip area secara acak sampling maka diambil 40 mahasiswa sebagai sampel penelitian yang terdiri menurut 8 mahasiswa kelas Arjosari serta 32 mahasiswa kelas Pacitan Bangunsari.

Untuk mengumpulkan data yg diharapkan dalam penelitian ini diharapkan adanya metode penelitian dan instrumen penelitian. Metode penelitian haruslah dibedakan menggunakan instrumen penelitian. Metode penelitian adalah metode yang dipakai untuk mencari dan mengumpulkan data yg dibutuhkan buat menjawab masalah yg muncul pada bagian rumusan kasus. Untuk mengumpulkan data mengenai motivasi mahasiswa mengikuti kuliah program D2 Jurusan Perpustakaan UPBJJ – UT Malang Pokja Pacitan digunakan metode angket. Sedangkan instrumen adalah alatnya atau disebut juga menjadi indera bantu sebuah metode atau indera yg dipakai untuk mengumpulkan data sinkron dengan metode yg dipakai.

Data output penelitian tersebut selanjutnya dianalisis dengan memakai teknik analisis deskriptif yg berupa prosentase dengan memperhatikan kemungkinan pencapaian kumulatif skor tertinggi suatu variabel dari skor skala evaluasi dan kemungkinan pencapaian skor kumulatif variabel yang sama dan interval kelas yg terdiri dari tiga macam kategori, yaitu tinggi sedang serta rendah.

Hasil Penelitian
Dari hasil perhitungan serta analisis terhadap output penelitian yang dilakukan bisa dikatakan bahwa:
Faktor 1 menggambarkan mengenai motivasi mahasiswa memilih kuliah acara D2 Jurusan Perpustakaan UPBJJ – UT Malang Pokja Pacitan diantaranya adalah ingin menerima ilmu perpustakaan, usaha pada bidang perpustakaan dan bekerja pada perpustakaan.

Data tentang motivasi ini diperoleh menurut survey nomor 1 sampai menggunakan nomor 4 menggunakan 5 alternatif jawaban. Dengan mengelompokkan data pada tiga interval yaitu tinggi, sedang dan rendah serta skor tertinggi merupakan 20 serta skor terendah merupakan 4 bisa dikatakan bahwa mahasiswa yg motivasinya tinggi sebesar 32 orang (80%) sedangkan 8 orang (20%) lainnya bermotivasi sedang serta nir terdapat yg motivasinya rendah.

Faktor dua mendeskripsikan mengenai motivasi mahasiswa menentukan kuliah program D2 Jurusan Perpustakaan UPBJJ – UT Malang Pokja Pacitan antara lain adalah minat pada bidang ilmu perpustakaan dan minat di bidang ilmu fakta.

Data tentang motivasi ini diperoleh berdasarkan kuesioner nomor lima serta 6 menggunakan 5 cara lain jawaban. Dengan mengelompokkan data dalam 3 interval yaitu tinggi, sedang serta rendah, serta skor tertinggi adalah 10 dan skor terendah merupakan 2 bisa dikatakan bahwa mahasiswa yg motivasinya tinggi sebanyak 33 orang (82,lima%) sedangkan 7 orang (17,lima%) lainnya bermotivasi sedang serta nir ada yg motivasinya rendah.

Faktor tiga mendeskripsikan tentang motivasi mahasiswa menentukan kuliah program D2 Jurusan Perpustakaan UPBJJ – UT Malang Pokja Pacitan antara lain adalah talenta di bidang ilmu perpustakaan dan bakat di bidang ilmu kabar.

Data mengenai motivasi ini diperoleh dari kuesioner angka 7 serta 8 dengan lima alternatif jawaban. Dengan mengelompokkan data pada 3 interval yaitu tinggi, sedang dan rendah dan skor tertinggi adalah 10 dan skor terendah merupakan 2 bisa dikatakan bahwa mahasiswa yg motivasinya tinggi sebesar 18 orang (45%) sedangkan 20 orang (50%) lainnya bermotivasi sedang, dan 2 orang (5%) motivasinya rendah.

Faktor 4 menggambarkan mengenai motivasi eksintrik mahasiswa menentukan kuliah program D2 Jurusan Perpustakaan UPBJJ – UT Malang Pokja Pacitan diantaranya adalah adanya dorongan menurut guru, orang tua, teman dan dorongan berdasarkan masyarakat.

Data tentang motivasi ini diperoleh menurut kuesioner angka 9 sampai dengan nomor 12 menggunakan 5 cara lain jawaban. Dengan mengelompokkan data dalam tiga interval yaitu tinggi, sedang serta rendah serta skor tertinggi adalah 20 serta skor terendah adalah 4 bisa dikatakan bahwa mahasiswa yg motivasinya tinggi sebanyak 7 orang (17,5%) sedangkan 25 orang (62,5%) lainnya bermotivasi sedang dan 8 orang (20%) motivasinya rendah.

Faktor 5 menggambarkan mengenai motivasi ekstrinsik mahasiswa memilih kuliah program D2 Jurusan Perpustakaan UPBJJ – UT Malang Pokja Pacitan antara lain merupakan faktor porto masuk kuliah, porto selama kuliah dan faktor ekonomi orang tua.

Data tentang motivasi ini diperoleh menurut informasi lapangan nomor 13 sampai menggunakan nomor 15 dengan lima alternatif jawaban. Dengan mengelompokkan data pada tiga interval yaitu tinggi, sedang serta rendah dan skor tertinggi merupakan 15 serta skor terendah merupakan tiga dapat dikatakan bahwa mahasiswa yang motivasinya tinggi sebesar 24 orang (60%) sedangkan 8 orang (20%) lainnya bermotivasi sedang dan 8 orang (20%) motivasinya rendah.

Faktor 6 mendeskripsikan tentang motivasi ekstrinsik mahasiswa memilih kuliah acara D2 Jurusan Perpustakaan UPBJJ – UT Malang Pokja Pacitan antara lain adalah faktor kemudahan untuk bekerja pada bidang pendidikan, bekerja pada bidang perpustakaan serta pula kemudahan bekerja pada bidang kabar.

Data tentang motivasi ini diperoleh berdasarkan survey nomor 16 sampai menggunakan angka 18 dengan 5 alternatif jawaban. Dengan mengelompokkan data dalam 3 interval yaitu tinggi, sedang serta rendah serta skor tertinggi adalah 15 dan skor terendah merupakan 3 dapat dikatakan bahwa mahasiswa yg motivasinya tinggi sebanyak 27 orang (67,lima%) sedangkan 13 orang (32,5%) lainnya bermotivasi sedang dan tidak ada yg motivasinya rendah.

Faktor 7 menggambarkan tentang motivasi ekstrinsik mahasiswa memilih kuliah acara D2 Jurusan Perpustakaan UPBJJ – UT Malang Pokja Pacitan diantaranya merupakan kemudahan wahana transportasi pada mengikuti tutorial, dapat kuliah pada perguruan tinggi negeri, tutor atau dosen yang berkualitas dan berkompetensi dalam bidangnya dan sistem perkuliahan menggunakan modul.

Data mengenai motivasi ini diperoleh berdasarkan kuesioner angka 19 hingga menggunakan angka 22 dengan lima cara lain jawaban. Dengan mengelompokkan data pada tiga interval yaitu tinggi, sedang dan rendah dan skor tertinggi merupakan 20 dan skor terendah adalah 4 bisa dikatakan bahwa mahasiswa yg motivasinya tinggi sebesar 25 orang (62,lima%) sedangkan 14 orang (35%) lainnya bermotivasi sedang serta 1 orang (dua,5%) yg motivasinya rendah.

Berdasarkan semua faktor diteliti yaitu menurut faktor 1 hingga dengan faktor 7 bisa dikatakan bahwa 27 orang (67,lima%) memiliki motivasi yang tinggi untuk kuliah acara D2 Jurusan Perpustakaan UPBJJ – UT Malang Pokja Pacitan, sebanyak 13 orang (22,5%) motivasinya sedang dan nir ada yg motivasinya rendah.

ORGANISASI DAN MOTIVASI DASAR PENINGKATAN PRODUKTIVITAS

Organisasi Dan Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas
Dalam pembukaan UUD 1945 disebutkan bahwa salah satu tujuan kemerdekaan Negara Republik Indonesia merupakan mencerdaskan kehidupan bangsa. Lantaran itu, maka pendidikan nasional Indonesia merupakan pendidikan yang menurut Pancasila dan UUD 1945, yang berakar dalam nilai-nilai kepercayaan serta kebudayaan nasional Indonesia serta tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.

Karena itu seluruh rakyat Negara Indonesia berhak menerima pendidikan sebagaimana ditegaskan dalam pasal 31 ayat 1 serta dua UUD 1945 “tiap-tiap masyarakat Negara berhak menerima pedagogi, dan pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pedagogi nasional yang diatur dengan undang-undang.

Sistem pengajaran nasional ini telah diselenggrakan sang pemerintah mulai berdasarkan taraf pendidikan anak usia dini sampai dengan tingkat pendidikan tinggi. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 tahun 1999 Bab II Pasal 3 menyebutkan bahwa tujuan pendidikan di perguruan tinggi merupakan: a) menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik serta/atau professional yang bisa menerapkan, menyebarkan dan/atau memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, teknologi serta/atau kesenian; b) membuatkan serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi serta/atau kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk menaikkan tingkat kehidupan warga serta memperkaya kebudayaan nasional; c) mendukung pembangunan rakyat madani yang demokratis menggunakan berperan sebagai kekuatan moral yang berdikari; dan d) mencapai keunggulan kompetitif melalui penerapan prinsip pengelolaan asal daya sesuai dengan asas pengelolaan yg professional.

Salah satu bentuk pendidikan tinggi negeri yang diselenggarakan sang pemerintah Indonesia merupakan Universitas Terbuka. Saat ini Universitas Terbuka sudah berusaha untuk melayani kebutuhan pendidikan tinggi warga Negara Indonesia yg beredar di seluruh wilayah nusantara berdasarkan Sabang sampai Merauke bahkan yg tinggal di luar negeri sekalipun. Untuk itu dibentuklah Unit Pelaksana Belajar Jarak Jauh (UPBJJ) di seluruh propinsi Indonesia, pada antaranya adalah UPBJJ – UT Malang.

Pada tahun 2010 ini UPBJJ – UT Malang telah membuka program studi D2 Perpustakaan. Program ini mendapat respon yang positif dari rakyat Jawa Timur terutama menurut wilayah Kabupaten Pacitan. UPBJJ – UT Malang untuk Pokjar/Kabupaten Pacitan dalam periode 2010/1 ini mempunyai 184 mahasiswa yg terbagi sebagai 5 kelas tutorial. Tutorial dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kebonsari Pacitan sebesar 4 kelas, serta di UPT Pendidikan Arjosari Pacitan satu kelas. Untuk itu perlu diketahui apa yang menjadi motivasi rakyat khususnya mahasiswa mengikuti kuliah program D2 Jurusan Perpustakaan Universitas Terbuka

Motivasi
Motivasi berasal dari istilah motif yang berarti dorongan atau alasan. Motif adalah energi pendorong yang mendorong insan buat bertindak atau suatu energi di dalam diri insan, yang menyebabkan manusia bertindak atau melakukan sesuatu.

Menurut Dimyati serta Mudjiono (2006:80) “Motivasi dipandang menjadi dorongan mental yang menggerakkan serta mengarahkan konduite manusia termasuk perilaku belajar”. Sejalan dengan itu, Ratumanan (2002:72) mengatakan bahwa; “Motivasi adalah menjadi dorongan dasar yg menggerakkan seorang bertingkah laku ”. Sedangkan motivasi belajar adalah “Keseluruhan daya penggerak psikis pada dalam diri murid yang menyebabkan kegiatan belajar, mengklaim kelangsungan aktivitas belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan (Tadjab, 1994:102)”.

Dari beberapa pengertian di atas bisa dikatakan bahwa motivasi memiliki tiga komponen, yaitu: a) kebutuhan, kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidak seimbangan antara apa yg dimiliki dari apa yang ia harapkan; b) dorongan, merupakan kegiatan mental buat melakukan suatu.; dan c) tujuan, tujuan adalah hal yg ingin dicapai oleh individu. Seseorang yg mempunyai tujuan eksklusif pada melakukan suatu pekerjaan, maka beliau akan melakukan pekerjaan tersebut menggunakan penuh semangat.

Pengaruh motivasi terhadap seseorang tergantung seberapa akbar motivasi itu mampu membangkitkan motivasi seseorang buat bertingkat laku . Dengan motivasi yg besar , maka seseorang akan melakukan sesuatu pekerjaan dengan lebih memusatkan dalam tujuan serta akan lebih intensif pada proses pengerjaannya. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan menjadi holistik daya penggerak pada dalam diri seseorang yg menyebabkan kegiatan belajar, yg menjamin kelangsungan dari kegaitan belajar serta memberikan arah pada kegiatna belajar, sebagai akibatnya tujuan yg dikehendaki sang subyek belajar itu bisa tercapai.

Motivasi bisa dibedakan menjadi motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik (Sardiman, 2005:189). Motivasi instrinsik adalah motif-motif yg menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena pada diri setiap individu telah terdapat dorongan untuk melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi ekstrinsik merupakan motif-motif yang aktif serta berfungsinya lantaran adanya perangsang berdasarkan luar. Sejalan dengan itu juga, Suryabrata (1994:72) juga membagi motivasi sebagai dua yaitu: a) motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi yang berfungsi karena adanya rangsangan dari luar; serta b) motivasi intrinsik, yaitu motivasi yg berfungsi meskipun nir mendapat rangsangan berdasarkan luar.

Dari uraian di atas bisa disimpulkan bahwa motivasi belajar dalam dasarnya ada dua yaitu: motivasi yang tiba sendiri dan motivasi yg ada lantaran adanya rangsangan dari luar. Kedua bentuk motivasi belajar ini sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar.

Setiap motivasi itu bertalian erat interaksi dengan tujuan atau suatu hasrat, maka makin tinggi harga suatu tujuan itu, maka makin kuat motivasi seseorang buat mencapai tujuan. Purwanto (1996:70) mengatakan bahwa fungsi motivasi ada tiga yaitu: a) motivasi itu mendorong insan untuk berbuat atau bertindak, motivasi ini berfungsi menjadi penggerak atau sebagai motor yg memberikan tenaga pada seorang buat melakukan sesuatu; b) motivasi itu memilih arah perbuatan ke arah perwujudan suatu tujuan atau keinginan, pada hal ini motivasi mencegah penyelewengan dari jalan yang wajib ditempuh buat mencapai tujuan itu, sehingga makin jelas tujuan itu, makin kentara pula terbentang jalan yg harus ditempuh; serta c) motivasi itu menyeleksi perbuatan kita, adalah memilih perbuatan mana yg dilakuan dilakukan, yang serasi, guna mencapai tujuan itu menggunakan mengenyampingkan perbuatan yang nir bermanfaat bagi tujuan itu.

Dalam kajian teori motivasi terdapat yang dikenal dengan teori kebutuhan. Teori ini dikemukakan oleh A.H. Maslow yang mengemukakan bahwa orang termotivasi buat melakukan sesuatu lantaran didasari adanya kebutuhan pada dirinya, yg terbagi menjadi lima (5) kebutuhan yaitu: (1) kebutuhan fisiologis yang merupakan kebutuhan insan untuk bertahan hidup atau jua disebut kebutuhan pokok yg terdiri menurut kebutuhan makan, minum, sandang, serta loka tinggal; (2) kebutuhan rasa aman yang meliputi keamanan akan perlindungan berdasarkan bahaya kecelakaan kerja dan jaminan hari tua; (tiga) kebutuhan sosial yang berupa kebutuhan-kebutuhan seorang buat diterima pada grup eksklusif yang menyenangkan bagi dirinya; (4) kebutuhan penghargaan seperti halnya kabutuhan bagi seseorang pegawai yang bekerja dengan baik tentu ingin mendapat penghargaan serta pengakuan menurut atasan ataupun kebanggaan menurut teman kerjanya atas prestasinya serta; (5) kebutuhan ekspresi yang berupa kebutuhan yang ada menurut seseorang dalam proses pengembangan potensi serta kemampuannya buat memberitahuakn jati dirinya yang sebenarnya (Hasibuan, 2003:104-107).

Siagian (2002:107) membicarakan teori motivasi yang dikemukakan oleh Frederick Herzberg yang dikenal dengan Hygiene theory. Menurut teori ini faktor-faktor yang mendorong aspek motivasi merupakan keberhasilan, pengakuan sifat pekerjaan yang menjadi tanggung jawab seorang, kesempatan buat meraih kemajuan dan pertumbuhan. Sedangkan faktor higiene yang menonjol ialah kebijaksanaan perusahaan, pengawasan, syarat pekerjaan, upah serta honor , interaksi dengan rekan sekerja, kehidupan pribadi, hubungan menggunakan para bawahan, status serta keamanan. Dalam teori ini terdapat yang disebut dengan kata faktor pendorong (motivation faktor). Faktor ini bisa mengakibatkan peningkatan kepuasan kerja, tetapi pengurangan terhadap faktor ini tidak secara otomatis mengakibatkan munculnya ketidakpuasan kerja. Di lain pihak adanya peningkatan faktor yg menimbulkan ketidak puasan cenderung untuk mengurangi ketidakpuasan kerja. Akan tetapi walaupun terdapat penambahan pada faktor-faktor ini, ternyata nir secara otomatis bisa mendorong keluarnya kepuasan kerja. Jadi faktor pendorong adalah faktor yang menaikkan kerja sedangkan faktor penyehat sebagai pemelihara kerja. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa dalam melaksanakan tugasnya, insan membutuhkan kebutuhan kesehatan dan selanjutnya setiap individu memiliki peluang buat mengembangkan dirinya.

Sejalan dengan dua teori ketuhan terdahulu, Alferder mengelompokkan kebutuhan menjadi 3 kelompok, yaitu : (1) kebutuhan keberadaan yang berkaitan dengan kebutuhan buat mampu tetap bertahan hidup misalnya halnya kebutuhan buat tetap dapat makan, minum, loka tinggal, sandang serta sebagainya seperti halnya kebutuhan fisiologisnya Maslow; (2) kebutuhan berhubungan yg merupakan kebutuhan yang berkaitan dengan kepuasan pada berinteraksi pada lingkungan hayati dan jua lingkungan kerja dan ; (3) kebutuhan berkembang yang adalah kebutuhan yang berhubungan dengan harapan intrinsik berdasarkan seseorang buat berbagi dirinya. (Thoha, 2004:233)

Pada sisi lain Mc Clelland (Mangkunegara, 2004:97) mengungkapkan juga adanya 3 kebutuhan manusia, yaitu : (1) Need for achievement, yaitu kebutuhan untuk berprestasi yang adalah refleksi dari dorongan akan tanggung jawab untuk pemecahan masalah; (dua) Need for affiliation, yaitu kebutuhan buat bekerjasama atau bergabung dan bercampur menggunakan orang lain yg merupakan dorongan buat berinteraksi dengan orang lain tanpa merugikan orang lain dan ; (3) Need for power, yaitu kebutuhan buat mimiliki kekuasaan yg merupakan refleksi dari dorongan buat mencari otoritas serta mempunyai impak terhadap orang lain.

Dari teori-teori motivasi di atas dapat ditarik konklusi bahwa kebutuhan merupakan dasar yang sangat mendasar bagi perilaku seseorang. Lantaran itu apabila kebutuhan seseorang tidak terpenuhi cenderung buat malas bekerja, sebaliknya bila kebutuhannya terpenuhi maka seorang akan mempunyai gairah kerja bahkan dengan semangat yang lebih tinggi.

Univesitas Terbuka
Universitas Terbuka bertekad untuk sebagai salah satu institusi Pendidikan Jarak Jauh (PTJJ) unggulan diantara institusi PTJJ pada Asia tahun 2010 serta di dunia tahun 2020. Untuk mendukung visi tadi, Universitas Terbuka mempunyai misi sebagai berikut: 
  • Memperluas kesempatan belajar pada jenjang pendidikan Jarak Jauh (PJJ) yg berkualitas. 
  • Menghasilkan lulusan yang mempunyai kompetensi akademik serta/atau profesional yang bisa bersaing secara global. 
  • Meningkatkan partisipasi rakyat pengguna pada pendidikan berkelanjutan guna mewujudkan rakyat berbasis pengetahuan (knowledge-based society). 
  • Meningkatkan kualitas serta kuantitas penelitian dan pengembangan sistem PJJ, khususnya PTJJ. 
  • Menyebarluaskan dan aneka macam kabar tentang PJJ, khususnya PTJJ secara inovatif serta berkesinambungan. 
  • Memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa melalui pelayanan pendidikan tinggi secara luas dan merata. 
  • Meningkatkan pemahaman lintas budaya dan jaringan kerjasama melalui kemitraan pendidikan pada taraf lokal, nasional, dan dunia. 
  • Menghasilkan produk-produk akademik dalam bidang PJJ, khususnya PTJJ, serta bidang keilmuan lainnya. 
UT adalah Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ke-45 di Indonesia yang menerapkan sistem belajar terbuka dan jarak jauh. Sistem belajar ini terbukti efektif buat meningkatkan daya jangkau serta pemerataan kesempatan pendidikan tinggi yg berkualitas bagi semua masyarakat negara Indonesia, termasuk mereka yang tinggal pada wilayah-wilayah terpencil, baik di seluruh nusantara juga di banyak sekali belahan dunia.

Sejak diresmikan pada tahun 1984, UT mendapatkan mandat dari pemerintah buat menaruh kesempatan yang sangat luas kepada seluruh rakyat negara Indonesia, baik yg baru lulus SLTA maupun yang sudah bekerja buat mengikuti pendidikan tinggi tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, umur, dan tempat tinggal mereka. Sistem pembelajaran UT memungkinkan belajar yang fleksibel pada mereka yg tidak memperoleh kesempatan mengikuti sistem pendidikan tinggi tatap muka.

Tanpa memandang syarat mahasiswa, sistem belajar terbuka dan jarak jauh yg diterapkan UT membantu pencapain tujuan belajar lantaran:
  • tidak terdapat pembatasan jangka saat penyelesaian studi dan tidak memberlakukan sistem drop out; 
  • tidak terdapat pembatasan, baik tahun kelulusan ijazah SLTA juga umur; 
  • waktu pendaftaran (registrasi) leluasa sepanjang tahun; 
  • ruang, saat, dan tempat belajar yang fleksibel sesuai menggunakan syarat mahasiswa; 
  • penggunaan materi belajar multimedia, termasuk bahan belajar cetak baik yang dilengkapi menggunakan kaset audio serta video/CD, CD-ROM, siaran radio dan TV, juga bahan belajar berbasis komputer dan internet. 
Dengan jumlah mahasiswa aktif lebih menurut 460.000, UT tergolong pada “The Top Ten Mega University of the World” dan keliru satu anggota sekaligus pendiri “The Global Mega-University Network (GMUNET). GMUNET didirikan dalam tahun 2003 adalah jaringan universitas terbuka seluruh global dengan jumlah mahasiswa yang terdaftar lebih berdasarkan 100.000 orang

UT telah menerima akreditasi, baik akreditasi nasional juga internasional. Secara internasional, UT telah memperoleh Akreditasi Internasional serta Sertifikasi Kualitas dari the International Council for Open and Distance Education (ICDE) Standard Agency (ISA), serta UT sudah mendapatkan ISO dan SGS 9001:2000 pada aneka macam bidang berdasarkan Badan Sertifikasi SAI Global serta SGS. Di samping itu, sebagian besar program studi pada UT telah menerima akreditasi menurut Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).

Saat ini UT mempunyai empat fakultas serta satu program pascasarjana yang memberikan lebih menurut 30 acara studi dengan jenjang yg bervariasi mencakup: Program Magister, Program Sarjana/S1, Program Diploma(D1, D2, D3 dan D4), serta Sertifikat. Di antaranya merupakan program D2 Ilmu Perpustakaan yang merupakan objek studi pada penelitian ini.

Metodologi Penelitian
Dalam semua aktivitas penelitian pasti ada tujuan yang ingin dicapai. Dalam Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Negeri Malang (2000:15) dikemukakan bahwa rancangan penelitian adalah statu taktik buat mengatur latar penelitian agar peneliti bisa memperoleh data yang valid sinkron dengan ciri variable dan tujuan penelitian.

Rancangan penelitian ini dipakai sebagai patokan pada mengadakan aktivitas penelitian. Dalam kegiatan penelitian ini rancangan penelitian yang dipakai adalah rancangan studi eksploratori. Menurut Setyadin (2005:12) exploratory study adalah sebuah aktivitas penelitian yang berusaha mengumpulkan indikator-indikator data variabel, lalu menganalisisnya buat menemukan konsep atau teori baru.

Sebagaimana dijelaskan pada bagian rancangan penelitian, bahwa penelitian ini termasuk pada katagori penelitian eksploratori yg berusaha mempelajari objek penelitian melalui pengumpulan indikator-indikator data variabel. Dalam penelitian hanya mendeskripsikan variable tunggal. Tidak berusaha membicarakan hubungan antar variable juga antar sub variabel. Variabel yang dimaksudkan adalah data yg berkaitan motivasi rakyat khususnya mahasiswa mengikuti kuliah acara D2 Jurusan Perpustakaan UPBJJ – UT Malang Pokja Pacitan

Variabel motivasi mempunyai 2 sub-variabel yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik menjadi sub variabel memiliki 3 indikator yang berupa asa, minat dan talenta. Sedangkan sub variabel motivasi ekstrinsik memiliki indikator yg berupa dorongan dari orang lain, syarat ekonomi, prospek karir lulusan, sistem pendidikan dan energi guru.

Pada bagian pendahuluan sudah disebutkan bahwa jumlah mahasiswa acara D2 Jurusan Perpustakaan UPBJJ – UT Malang Pokja Pacitan sebanyak 184 mahasiswa yg terbagi menjadi 5 kelas tutorial. Lantaran itu maka penelitian ini menggunakan studi sampel yg diupayakan dapat mewakili populasi dengan memperhatikan kelas tutorial. 

Populasi merupakan holistik subjek penelitian, atau sejumlah atau perpaduan benda yg sebagai obyek penelitian. Dalam hal ini maka jumlah populasi merupakan 184. Sedangkan sampel merupakan sebagian menurut populasi yang dicermati dapat mewakili populasi. Dengan memakai prinsip area random sampling maka diambil 40 mahasiswa menjadi sampel penelitian yg terdiri menurut 8 mahasiswa kelas Arjosari dan 32 mahasiswa kelas Pacitan Bangunsari.

Untuk mengumpulkan data yg diharapkan pada penelitian ini diharapkan adanya metode penelitian dan instrumen penelitian. Metode penelitian haruslah dibedakan dengan instrumen penelitian. Metode penelitian adalah metode yang dipakai untuk mencari dan mengumpulkan data yang diperlukan buat menjawab perkara yg ada pada bagian rumusan kasus. Untuk mengumpulkan data tentang motivasi mahasiswa mengikuti kuliah program D2 Jurusan Perpustakaan UPBJJ – UT Malang Pokja Pacitan digunakan metode angket. Sedangkan instrumen adalah alatnya atau dianggap pula sebagai alat bantu sebuah metode atau indera yang digunakan buat mengumpulkan data sinkron menggunakan metode yang digunakan.

Data hasil penelitian tadi selanjutnya dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif yang berupa prosentase menggunakan memperhatikan kemungkinan pencapaian kumulatif skor tertinggi suatu variabel berdasarkan skor skala penilaian serta kemungkinan pencapaian skor kumulatif variabel yg sama dan interval kelas yang terdiri dari tiga macam kategori, yaitu tinggi sedang serta rendah.

Hasil Penelitian
Dari hasil perhitungan serta analisis terhadap hasil penelitian yang dilakukan bisa dikatakan bahwa:
Faktor 1 mendeskripsikan tentang motivasi mahasiswa menentukan kuliah program D2 Jurusan Perpustakaan UPBJJ – UT Malang Pokja Pacitan antara lain merupakan ingin mendapatkan ilmu perpustakaan, usaha di bidang perpustakaan dan bekerja di perpustakaan.

Data mengenai motivasi ini diperoleh menurut survey angka 1 hingga dengan nomor 4 dengan 5 alternatif jawaban. Dengan mengelompokkan data dalam 3 interval yaitu tinggi, sedang serta rendah dan skor tertinggi adalah 20 dan skor terendah merupakan 4 dapat dikatakan bahwa mahasiswa yang motivasinya tinggi sebesar 32 orang (80%) sedangkan 8 orang (20%) lainnya bermotivasi sedang serta tidak terdapat yg motivasinya rendah.

Faktor 2 menggambarkan mengenai motivasi mahasiswa memilih kuliah program D2 Jurusan Perpustakaan UPBJJ – UT Malang Pokja Pacitan diantaranya adalah minat pada bidang ilmu perpustakaan dan minat di bidang ilmu berita.

Data tentang motivasi ini diperoleh menurut kuesioner angka lima dan 6 menggunakan lima alternatif jawaban. Dengan mengelompokkan data dalam tiga interval yaitu tinggi, sedang dan rendah, serta skor tertinggi merupakan 10 serta skor terendah merupakan 2 dapat dikatakan bahwa mahasiswa yang motivasinya tinggi sebesar 33 orang (82,lima%) sedangkan 7 orang (17,5%) lainnya bermotivasi sedang dan nir ada yg motivasinya rendah.

Faktor tiga menggambarkan mengenai motivasi mahasiswa menentukan kuliah program D2 Jurusan Perpustakaan UPBJJ – UT Malang Pokja Pacitan antara lain adalah talenta di bidang ilmu perpustakaan dan talenta di bidang ilmu warta.

Data mengenai motivasi ini diperoleh dari berita umum nomor 7 serta 8 menggunakan lima alternatif jawaban. Dengan mengelompokkan data dalam 3 interval yaitu tinggi, sedang dan rendah dan skor tertinggi merupakan 10 dan skor terendah merupakan dua bisa dikatakan bahwa mahasiswa yg motivasinya tinggi sebanyak 18 orang (45%) sedangkan 20 orang (50%) lainnya bermotivasi sedang, dan 2 orang (5%) motivasinya rendah.

Faktor 4 mendeskripsikan mengenai motivasi eksintrik mahasiswa memilih kuliah acara D2 Jurusan Perpustakaan UPBJJ – UT Malang Pokja Pacitan diantaranya adalah adanya dorongan menurut pengajar, orang tua, sahabat serta dorongan berdasarkan rakyat.

Data mengenai motivasi ini diperoleh menurut informasi lapangan nomor 9 sampai menggunakan angka 12 menggunakan lima cara lain jawaban. Dengan mengelompokkan data dalam 3 interval yaitu tinggi, sedang serta rendah dan skor tertinggi adalah 20 serta skor terendah adalah 4 dapat dikatakan bahwa mahasiswa yang motivasinya tinggi sebesar 7 orang (17,lima%) sedangkan 25 orang (62,5%) lainnya bermotivasi sedang dan 8 orang (20%) motivasinya rendah.

Faktor 5 menggambarkan tentang motivasi ekstrinsik mahasiswa memilih kuliah acara D2 Jurusan Perpustakaan UPBJJ – UT Malang Pokja Pacitan diantaranya merupakan faktor porto masuk kuliah, biaya selama kuliah dan faktor ekonomi orang tua.

Data mengenai motivasi ini diperoleh berdasarkan informasi lapangan angka 13 hingga menggunakan nomor 15 menggunakan lima alternatif jawaban. Dengan mengelompokkan data pada tiga interval yaitu tinggi, sedang dan rendah serta skor tertinggi adalah 15 dan skor terendah merupakan 3 bisa dikatakan bahwa mahasiswa yang motivasinya tinggi sebesar 24 orang (60%) sedangkan 8 orang (20%) lainnya bermotivasi sedang dan 8 orang (20%) motivasinya rendah.

Faktor 6 mendeskripsikan tentang motivasi ekstrinsik mahasiswa memilih kuliah program D2 Jurusan Perpustakaan UPBJJ – UT Malang Pokja Pacitan antara lain adalah faktor kemudahan buat bekerja di bidang pendidikan, bekerja pada bidang perpustakaan serta jua kemudahan bekerja pada bidang warta.

Data tentang motivasi ini diperoleh dari informasi lapangan nomor 16 hingga dengan nomor 18 dengan 5 alternatif jawaban. Dengan mengelompokkan data pada tiga interval yaitu tinggi, sedang serta rendah dan skor tertinggi adalah 15 dan skor terendah merupakan 3 dapat dikatakan bahwa mahasiswa yang motivasinya tinggi sebesar 27 orang (67,5%) sedangkan 13 orang (32,5%) lainnya bermotivasi sedang dan tidak terdapat yg motivasinya rendah.

Faktor 7 menggambarkan tentang motivasi ekstrinsik mahasiswa memilih kuliah program D2 Jurusan Perpustakaan UPBJJ – UT Malang Pokja Pacitan antara lain merupakan kemudahan sarana transportasi pada mengikuti tutorial, bisa kuliah pada perguruan tinggi negeri, tutor atau dosen yg berkualitas serta berkompetensi pada bidangnya dan sistem perkuliahan dengan modul.

Data mengenai motivasi ini diperoleh dari kuesioner angka 19 hingga menggunakan nomor 22 dengan 5 alternatif jawaban. Dengan mengelompokkan data dalam tiga interval yaitu tinggi, sedang dan rendah serta skor tertinggi adalah 20 dan skor terendah merupakan 4 bisa dikatakan bahwa mahasiswa yang motivasinya tinggi sebesar 25 orang (62,5%) sedangkan 14 orang (35%) lainnya bermotivasi sedang dan 1 orang (dua,lima%) yg motivasinya rendah.

Berdasarkan semua faktor diteliti yaitu dari faktor 1 sampai menggunakan faktor 7 bisa dikatakan bahwa 27 orang (67,5%) mempunyai motivasi yg tinggi buat kuliah acara D2 Jurusan Perpustakaan UPBJJ – UT Malang Pokja Pacitan, sebesar 13 orang (22,lima%) motivasinya sedang serta tidak terdapat yang motivasinya rendah.

RAHASIA SUKSES MEMBANGUN KECERDASAN EMOSI DAN SPIRITUAL

Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi Dan Spiritual 
A. Pengertian, Hakekat Dan Makna Kecerdasan Spiritual
1. Pengertian
Kecerdasan spiritual merupakan kecerdasan yang menyangkut moral yg mampu menaruh pemahaman yg menyatu untuk membedakan sesuatu yang sahih menggunakan yang salah

Dalam Emotional Spiritual Quotient, kecerdasan spiritual adalah kemampuan buat memberi makna spiritual terhadap pemikiran, konduite dan kegiatan, serta mampu menyinergikan Intellectual Quotient, Emotional Quotient serta Spiritual Quotient secara komprehensif.

2. Hakekat
Kecerdasan spiritual dalam hakekatnya, merupakan kecerdasan buat menghadapi serta memecahkan perkara makna dan nilai menempatkan konduite serta hidup insan dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya. Kecerdasan spiritual yg bertumpu dalam bagian pada diri kita yang herbi kearifan di luar ego atau jiwa sadar.

Kecerdasan spiritual berakibat manusia yang benar-sahih utuh secara intelektual, emosional serta spiritual. Kecerdasan spiritual merupakan fasilitas yg berkembang selama jutaan tahun yg memungkinkan otak buat menemukan serta memakai makna pada pemecahan problem.

Kecerdasan spiritual yang berkembang dengan baik bisa berakibat seorang memiliki “makna” dalam hidupnya. Dengan makna hayati ini seseorang akan mempunyai kualitas “sebagai”, yaitu suatu modus eksistensi yg dapat membuat seseorang merasa gembira, menggunakan kemampuannya secara produktif dan bisa menyatu dengan global.

3. Makna 
Harjani Hefni (2005) menyatakan makna kecerdasan spiritual merupakan kemampuan mendengarkan bunyi hati buat cerdas berhubungan dengan Tuhan YME serta sesama pada menaruh yg terbaik dan berguna. Dengan demikian kecerdasan spiritual merupakan kecerdasan jiwa pada memaknai hidup yang dapat membantu seseorang dapat membentuk dirinya buat tumbuh, berkembang dan seimbang.

B. Meta Kecerdasan 
Menurut Taufik Bahaudin dikatakan seseorang itu Cerdas jika mempunyai beberapa kecerdasan atau dianggap berfungsinya meta kecerdasan sinergi. Meta kecerdasan itu antara lain IQ, EQ, SQ, CQ ( creativity Quotient) , AQ (Advercity Quotient).
  • Definisdi IQ ( intelligent quotient ) : kecerdasan yang berhubungan fisik, aritmatika, 
  • Definisi EQ ( emotional quotient ) : kecderdasan mengelola emos
  • Definisi CQ ( creativity quotient) : kecerdasan untuk mencari solusi 
Definisi AQ ( adversity quotient ) : kecerdasan daya tahan dalam penderitaan dan bisa merubah kemalangan sebagai peluang keberuntungan SI ( Spiritual quotient) : kecerdasan spiritual sebagai poros seluruh kecerdasan yang lain. Danah Zohar menyampaikan IQ serta EQ akan berfungsi efektif apabila SQ bekerja. 

Ary ginanjar (2003,) menyebutkan meta kecerdasan sinergi merupakan integrasi berdasarkan kecerdasan intelektual, kecerdasan emosi serta kecerdasan spiritual yg berorientasi pada spiritualisme tauhid dan diwujudkan menggunakan kemampuan memecahkan kasus dan tantangan dengan radar bunyi hati.

Begitupula yg dikatakan oleh Dadang Hawari (2003), integrasi dari IQ, EQ, CQ dan SQ diharapkan dalam menciptakan SDM pemimpin yg berkualitas serta higienis berdasarkan KKN. 

C. Sinergi Kompetensi Spiritual, Kompetensi Sosial Dan Kompetensi Teknis Sebagai SDM Profesional 
Kata kompetensi adalah saduran berdasarkan bahasa Inggris ‘Competence’ yg berarti kemampuan atau kecakapan. Menurut Susanto (2003) definisi tentang kompetensi yg acapkali dipakai adalah karakteristik-karakteristik yang mendasari individu buat mencapai kinerja superior. Kompetensi juga adalah pengetahuan, ketrampilan, dan kemampuan yang berhubungan dengan pekerjaan, dan kemampuan yg diharapkan buat pekerjaan-pekerjaan non-rutin. Kompetensi adalah karakteristik diri yang sebagai pembeda antara performance yang sangat baik dengan performance yg biasa dalam suatu pekerjaan atau organisasi. Ife (1995) menyatakan bahwa secara generik kompetensi dimaknai sama dengan keterampilan-keterampilan yg dimiliki sang seorang (skills) buat melakukan suatu pekerjaan. Sedangkan, Mendiknas pada Surat Keputusan No. 045/U/2002 menyatakan bahwa kompetensi merupakan seperangkat tindakan cerdas penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat buat dianggap sanggup oleh rakyat pada melaksanakan tugas-tugas pada bidang pekerjaan tertentu. 

Sejalan dengan pernyataan Mujiman menurut Badan Nasional Sertifikasi Pelatihan ( 2005) kompetensi sebenarnya adalah suatu kemampuan buat menguasai dan menerapkan pengetahuan, keterampilan/keahlian, perilaku serta mental kerja eksklusif di tempat kerja, sesuai menggunakan prosedur dan kinerja yang dipersyaratkan.

Profesionalisme merupakan Orientasi dan sikap kerja kompeten, pada melakukan pekerjaan yg disertai dengan tanggung jawab fungsional serta moral sinkron menggunakan kode etik profesi. Untuk sebagai SDM yang profesional perlu kompetensi kompetensi spiritual dan kompetensi sosial serta kompetensi teknis. 

1. Kompetensi spiritual
Tiga dimensi kompetensi spiritual menurut Mujiman ( APNI, 2008) :
  • Bersumber dari dan terkait menggunakan nilai-nilai spiritual keagamaan dan agama pada kaitannya dengan pengabdiannya kepada Tuhan YME. 
  • Membentuk sikap mental bahwa bekerja adalah bagian dari amal serta ibadah kepada Tuhan YME.
  • Aplikasinya pada pekerjaan tercermin dalam bentuk disiplin, pengabdian , integritas serta loyalitas, ethos kerja, motivasi kerja
  • Harjani Hefni ( 2005) menyebutkan kompetensi spiritual sebagai kemampuan pada membaca serta melaksanakan perintah Tuhan. 
2. Kompetensi sosial 
Dimensi Kompetensi sosial berdasarkan Mujiman ( APNI, 2008) :
  • Bersumber menurut dan terkait dengan nilai-nilai sosial budaya dan emasyarakatan dalam kaitannya menggunakan kebutuhan hidup ermasyarakat sebagai makhluk sosial
  • Membentuk kepribadian serta sikap sosial dalam hidup ermasyarakat
Menurut Harjani Hefni ( 2005) kompetensi sosial adalah kemampuan dalam menaruh kenyamanan pada orang lain.

Dimensi kompetensi sosial 
  • Bersumber dari dan terkait menggunakan nilai-nilai sosial budaya serta kemasyarakatan dalam kaitannya dengan kebutuhan hayati bermasyarakat sebagai makhluk sosial
  • Membentuk kepribadian serta sikap sosial dalam hidup bermasyarakat
  • Aplikasinya di tempat kerja tercermin pada bentuk kemampuan berhubungan, kemampuan berteman dan berkomunikasi, kemampuan berkoordinasi, kemampuan mengapresiasi pendapat orang lain, kemampuan kerjasama pada tim
3. Kompetensi teknis adalah kemampuan pengetahuan serta keterampilan yg diharapkan dalam melakukan pekerjaan.
  • Bersumber dari dan terkait menggunakan penguasaan IPTEK di bidangnya
  • Membentuk kemampuan teknikal pada kehidupan bermasyarakat
  • Aplikasinya di loka kerja tercermin pada bentuk kemampuan aplikasi tugas pekerjaan sesuai menggunakan mekanisme dan kinerja ang ditetapkan atau pada atas kinerja yang ditetapkan.
BUKTI ILMIAH KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PENINGKATAN KINERJA PELAKSANAAN TUGAS JABATANNYA
A. Bukti Ilmiah Kecerdasan Spiritual
Titik Ketuhanan ( God spot )
Para peneliti mencari hubungan antara ilmu pengetahuan menggunakan dimensi spiritual. Dari eksperimen yang dilakukan para pakar diperoleh pada lobus frontalis (bagian otak depan ) terdapat titik yg menghubungkan dengan jiwa, kalbu dan lalu dengan Tuhan. Titik ini disebut God Spot ( Ramachandran,V.1998; Marshall,I; Johar,D.2002) Bagian otak tersebut bila diberi rangsangan dengan gelombang mikro elektro maka yg bersangkutan akan merasakan damai, khusyu, dan rasa dekat pada Tuhan. 


Pendapat para ahli tersebut sesuai menggunakan pandangan kepercayaan Islam yang menyatakan manusia merupakan makhluk fitrah yaitu makhluk yang berke-Tuhan-an ( QS. Ar Ruum, 30 :30)


Para peneliti misalnya Harrington , A. Juthani.N.V. Serta Monakow, V. Goldstein dalam Dadang Hawari, 2002 hal.70 mencari interaksi antara ilmu menggunakan dimensi spiritual. Diyakini adanya God Spot dalam susunan saraf pusat (otak). Sebagai model orang yg menderita kecemasan akan menjadi tenang selesainya diberi obat anti cemas. Sementara itu orang yg berdoa dan berdzikir memperoleh jua ketenangan. Hal ini sebagaimana dikatakan Christy, J.H. ( pada Dadang Hawari 2002, hal 71) prayer is medicine. Hal ini di dukung berdasarkan penelitian berdasarkan Snyderman ( pada Dadang Hawari,2002 hal 71) terapi medis akan efektif bila disertai doa serta dzikir. 

B. Pengalaman (Success Story) Kecerdasan Spiritual Dalam Peningkatan Kinerja
1. Pemberdayaan SDM dalam organisasi 
Dari output penelitian penulis dalam galat satu unit kerja pada Pusdiklat Hukum serta Ham dalam tahun 2005, menggunakan kompetensi spiritual pimpinan unit kerja itu berhasil membangun unit kerja yg dipimpinnya menjadi suatu tim kerja yang solid. Penelitian mengamati perilaku ketua seksi yang semula kurang peduli, kurang memperhatikan atribut kerja serta jam kerja. Dengan kecerdasan spiritual ia mengajak anak buahnya buat membangun visi bekerja dan menciptakan komitmen bersama. Perubahan terjadi 4 bulan setelah itu menggunakan peningkatan pada disiplin, tanggung jawab, motivasi dan prestasi kerja. Ia berhasil mewujudkan tim kerja yg sinergi dimana satu sama lain saling membantu apabila temannya berhalangan serta baru pulang manakala semua pekerjaan sudah diselesaikan. Kecerdasan spiritual telah meningkatkan self belonging serta self responsibility dalam unit kerja tersebut. 

2. PT. Taspen. 
Kecerdasan spiritual sudah menciptakan karakter pelayanan prima pada PT. Taspen. Subiyanto telah berhasil merubah kinerja pegawainya buat nir bekerja menurut ego (kemauannya sendiri) namun bekerja ditujukan untuk mencari ridho Allah SWT. Karyawan nir mau mendapat bantuan gratis, tetapi menyalurkan ke kotak amal yang disediakan. Seorang hakim yg mengurus Taspennya di Cabang Bogor merasa tersentuh hatinya menerima purna tugas dan THT yg cukup besar dalam saat kurang menurut 1 jam. Dia sangat terkesan akan kecepatan pelayanan serta memberikan uang 1 juta pada petugas pada depan loket. Namun petugas tersebut berkata dia tidak diperkenankan menerima apapaun dari peserta Taspen. Sang Hakim meneteskan air mata mendengarkan ucapan petugas itu. Hal sama juga terjadi pada petugas counter di kantor Taspen yg lain, yang menolak hadiah peserta Taspen. 

3. Pengaruh pelatihan emotional and spiritual quotient (esq) terhadap motif berprestasi pegawai negeri sipil (pns) dalam lembaga penjaminan mutu pendidikan (lpmp) lampung.

4 Penelitian ini dilakukan buat mengetahui pengaruh training ESQ terhadap otif berprestasi Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Lampung. 

Metode yg digunakan dalam penelitian ini merupakan metode survei yang dilaksanakan pada Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Lampung menggunakan jumlah sampel sebesar 46 orang. Pengumpulan datanya dilakukan menggunakan metode berita umum, wawancara serta dokumentasi. Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan memakai Regresi Logistik Binari. 

Berdasarkan output analisis bisa disimpulkan bahwa variabel Training ESQ berpengaruh positif terhadap motif berprestasi Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Lembaga Penajaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Lampung. Hal ini ditunjukkan sang koefisien regresi variabel tadi yg bernilai positif yakni 0,290. Selain itu pula diperoleh hasil analisis besarnya koefisien diterminasi R2 = 0,2165, artinya pelatihan ESQ memiliki konstribusi 21,65 % terhadap motif berprestasi pegawai, sedangkan sisanya 78,35 % ditentukan sang faktor lain.

Faktor kualitas sumber daya manusia sangat secara umum dikuasai buat menentukan tercapai tidaknya tujuan organisasi, sehingga terkait menggunakan penelitian mengenai impak pembinaan ESQ terhadap PNS pada LPMP Lampung, maka disarankan agar pimpinan forum melakukan pembinaan terhadap para alumni pembinaan ESQ secara berkesinambungan dan menaruh kesempatan training ESQ pada pegawai yang belum mengikuti training, kepada para pegawai alumni training ESQ hendaknya konsisten terhadap prinsip-prinsip yang sudah dijabarkan selama mengikuti pembinaan, sebagai akibatnya tujuh nilai dasar pada ESQ bisa terlaksana.

4. Perusahaan kosmetik wardah serta zahra 
1985 home industri, 1990 - musibah kebakaran, rumah dan aset habis terbakar.harus membayar hutang – hutang. Semangat bangkit balik tersentuh dengan nasib karyawan yg kehilangan pekerjaan. Tidak memiliki ilmu pemasaran. Modal silaturahmi dan keyakinan akan pertolongan Allah. Tapi ia terus kerja keras, nir putus asa serta berdoa.

Ia mendapatkan pinjaman tempat serta pinjaman produk. Dengan modal pemasaran silaturahmi dalam 2 minggu mampu menaruh THR kepada 30 orang karyawan. Setahun kemudian berhasil membentuk rumah serta pabrik. Kini nurhayati memimpin lebih menurut 300 karyawan dengan omset mencapai milyaran rupiah ( sumber ’nebula’ ESQ).

C. Karakteristik Kecerdasan Spiritual Orang-Orang Sukses Dan Mulia
Peringkat karakter CEO ideal hasil penelitian menurut The Leadership Challenge th. 1987, 1995 dan 2002 di 6 benua: Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, Asia, Eropa dan Australia. Tujuh karakter Chief Executive Officer ( CEO)  : 
1. Jujur
2. Berpikiran maju ( forward looking )
3. Kompeten
4. Dapat memberikan inspirasi
5. Cerdas
6. Adil
7. Berpandangan luas ( broad minded )

Menurut hasil rendezvous top ekeskutif internasional dalam tahun 2002 di Harvard Business School, terdapat 5 karakter powerful leader  yaitu:
1. Kejujuran
2. Semangat
3. Ide atau inisiatif
4. Bijaksana
5. Keberanian mengambil keputusan

Michael E. Hart (2009 ) telah membuat peringkat terhadap 100 orang yg paling berpengaruh pada dunia yg telah memberikan efek terbesar sepanjang sejarah bepergian global. Sebagai peringkat pertama dia menjelaskan Muhammad SAW. Ia menentukan Muhammad SAW menjadi tokoh teratas dalam daftar orang yg paling berpengaruh pada global lantaran satu -satunya orang pada sejarah yg sangat berhasil, baik dalam keagamaan juga sekuler. Karakter primer nabi Muhammad SAW adalah:
1. Jujur 
2. Tanggung jawab
3. Cerdas
4. Mampu menyampaikan dengan bunyi hati 

MENGINTERNALISASI KECERDASAN SPIRITUAL
A. PENYADARAN DIRI
1. Mengenali konsep diri manusia
Perubahan diri insan di mulai sejak proses kejadiannya berdasarkan Zygot yang tumbuh berkembang pada rahim mak sampai terlahir ke dunia. Sejak bayi pada pangkuan sampai dewasa terjadi proses pembentukan nilai-nilai pada diri insan. Konsep diri seorang di bangun oleh nilai-nilai yang diyakininya dan imbas lingkungan yang membentuknya. 

Untuk mengenal konsep diri, manusia perlu mengetahui siapa yang menciptakannya, dari apa beliau diciptakan, buat apa hidup serta kemana akan pulang. 

Nanusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Tuhan yang menciptakan serta menguasai sekalian alam. Tuhan yg menghidupkan dan yg mematikan mahkluk . Tuhan yang hayati abadi waktu seluruh tiada. Tuhan yang menguasai global dani akherat. 

Manusia diciptakan menurut tanah. Manusia selanjutnya terjadi melalui proses reproduksi yaitu bertemunya sperma serta sel telur. Sebagaimana dinyatakan dalam Al Qur’an ”Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, serta segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus menggunakan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluq yang (berbentuk) lain. Maka Maha Suci-lah Allah, Pencipta yang Paling Baik ”. ( QS. 23 : 14 ). ” Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke pada (tubuh) manusia ruh (ciptaan ) Nya serta beliau mengakibatkan bagi engkau indera pendengaran, penglihatan serta hati, (tetapi ) engkau sedikit sekali bersyukur ” ( QS. 32 : 9)

Manusia hayati buat beribadah kepada Tuhan YME. Sesuai firmanNya pada Al Qur’an : ” Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” ( QS .51 :56 ). 

Setelah kehidupan ini insan akan tewas menjadi ketentuan berdasarkan Sang Pencipta dan manusia kembali ke akhirat, menghadap Tuhan YME. 

Di Akhirat segala perbuatan manusia pada global akan diberi ganjaran sesuai dengan amalnya. Bagi orang yang poly beriman serta beramal soleh maka akan diberi ganjaran nirwana. Bagi orang yg poly berbuat dosa diberi ganjaran neraka. 

Dengan menjadari insan sebagai hamba Tuhan, nir ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Tuhan YME. Kita mampu mensyukuri segala nikmat yang sudah diberikan untuk memakai menggunakan sebaik-baiknya sinkron menggunakan tuntunanNya untuk bisa memberikan manfaat sebesar-banyak pada orang lain an lingkungan.

Dengan menyadari konsep diri insan akan menumbuhkan pencerahan serta semangat untuk melakukan perubahan. Brain Tracy (2007) menyatakan perubahan diri kuncinya merupakan pada pikiran. Pikiran sesorang yg mengantarkannya pada kesuksesan atau kegagalan. Pikiran dipengaruhi sang hati ( keyakinan). Ary Ginanjar Agustian ( 2003) menyatakan perlu nya Zero mind proses (ZMP) buat membersihkan hati menurut belenggu bunyi hati yg menutupi god spot. 

2. Mengenali mental block
Pikiran adalah pekerjaan mental, menggunakan demikian sehat pikiran merupakan sehat jua mental seseorang. Kesehatan jiwa didefinisikan sang para psikolog menjadi kematangan emosional serta sosial. Dengan sehat jiwa akan bisa beradaptasi menggunakan lingkungan kerja, bisa mengemban tanggung jawab kehidupan serta dapat menghadapi semua duduk perkara hayati dengan realistis, kemampuan inilah yg bisa memilih taraf kebahagiaan dan kebermaknaan hayati ( Dr.M. Utsman Najati, 2005). Yang menciptakan seorang sukar buat berubah adalah adanya kendala (mental block) dalam diri seorang yg mempengaruhi pikiran seorang. Ada lima blok mental berdasarkan Lembaga Training & Consultancy serta training mindset (2007) yang menjadi hambatan mental yang dari berdasarkan dalam diri yaitu : 
  • Blok persepsi
  • Blok emosi
  • Blok kultur / lingkungan
  • Blok intelektual
  • Blok ego 
Sedangkan Faktor ekternal adalah :
  • Lingkungan
  • Teman sejawat
  • Anak buah
  • Iklim kerja 
3. Penjernihan suara hati
Hati nurani acapkali tertutup sang berbagai belenggu yg mengakibatkan orang menjadi buta hati. Hal ini menyebabkan seorang nir bisa lagi mendengar berita-warta maha krusial yang asal menurut bunyi-suara hatinya sendiri, pada mana hal ini akan menyebabkan seorang akan menjadi tidak mampu buat membaca lingkungan pada luar dirinya atau membaca dirinya sendiri. Akibatnya, dia tak jarang sekali terperosok ke dalam banyak sekali kegagalan dan tidak mampuan buat memanfaatkan potensi dirinya atau potensi lingkungannya.

Ari Ginanjar Agustian ( 2003) mengemukakan 7 belenggu yg menutupi bunyi hati yaitu :
  • Prasangka negatif. 
  • Prinsip hidup
  • Pengaruh kepentingan
  • Pengaruh pengalaman
  • Pengaruh sudut pandang
  • Pengaruh pembanding
  • Pengaruh literatur
Menurut Dr. Sayyid Muhammad Nuh ( 2004), terdapat 7 penyakit hati yang menjangkiti hati manusia yaitu : 
  • Membanggakan diri
  • Terpedaya sang perasaan sendiri
  • sombong
  • pamer ( riya ) serta ingin didengar (sum’ah)
  • Buruk sangka
  • Kikir
  • Dendam
Poniman, dkk ( 2005) mengidentifikasikan 12 kotoran hati pada diri seorang, sbb : Dengki, Sombong, Angan –angan, Ingkar, Malas, Egois, Cepat puas, Putus harapan, tamak, Pelit, menghambat dan riya. Untuk mensucikan hati dengan 12 epos ( enersi positip ) penawarnya yaitu :
  1. Dengki diganti dengan penyayang. 
  2. Lawan sombong menggunakan rendah hati, 
  3. Lawan angan dengan tawakal, 
  4. Lawaningkar menggunakan taat, 
  5. lawan malas denganrajin,
  6. Lawan Egois menggunakan bebagi, 
  7. Lawan cepat puas menggunakan harapan, 
  8. Lawan Putus harapan dengan ikhtiar, 
  9. Lawan tamak menggunakan sahaja, 
  10. Lawan pelit menggunakan pemurah, 
  11. Lawan norma merusak dengan memelihara, 
  12. Lawan riya dengan terbang rendah. 
Penjernihan bunyi hati ini dilaksanakan melalui kontemplasi atau perenungan buat mengungkap balik hal-hal positip dan negatif dari dalam diri serta dapat mengenali kesalahan serta keburukan diri. Proses ini diiringi dengan bertobat ( tobat nasuha ) buat membersihkan hati. Bertobat dilakukan menggunakan cara sbb :
  • Mengenali / mengidentifikasi kesalahan diri
  • Mohon ampun pada Tuhan Yang Maha Esa 
  • Berjanji untuk nir mengulangi kesalahan / dosa 
  • Melakukan perbaikan 
Hati itu ibarat cermin, apabila seorang berbuat dosa, maka cermin akan ternodai menggunakan satu tiitk hitam. Makin poly dosa, semakin banyak titik nodanya. Apabila dia bertobat, maka cemerlanglah hatinya (hadist). 


Gambar Tujuh langkah perubahan

5. Membangun komitmen spiritual 
Komitmen diartikan sebagai perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu ( Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, 2005). Untuk melakukan perubahan serta perbaikan perlu adanya suatu komitmen dalam diri sendiri. Setiap diri memiliki potensi baik. Murdoko ( 2006) dalam hakekatnya manusia itu mempunyai potensi baik misalnya kejujuran,kesetiaan, dapat bertanggung jawab, pantang menyerah dsb. Dimensi hakekat diri merupakan kebenaran-kebenaran alamiah serta dasariah yang mutlak. Namun mengapa seorang tidak bisa memunculkan dalam konduite yg riil, karena ’kekayaan’ itu nir diasah serta nir ada nya kemauan serta upaya buat kewujudkannya. Komitmen spiritual adalah pernyataan kemauan atau tekad yg kuat buat mengangkat potensi baik yang terdapat pada setiap diri. Cobalah temukan potensi baik yg ada dalam diri anda. Komitmen dalam potensi baik buat maju dapat menaruh motivasi buat bangkit mewujudkannya. Pernyataan komitmen ini di ucapkan menggunakan ekspresi, diakui sang hati dan diikuti oleh perbuatan. Komitmen merupakan suatu janji yg diucapkan dan jika disaksikan ( orang lain ) akan lebih mantap lantaran sekaligus sebagai indera kontrol atau cermin diri. 

B. Pemahaman Konsep Nilai
1. Berbagai konsep nilai 
Berbagai konsep-konsep mengenai nilai dikemukakan sang para ahli antar lain Steven Covey menggunakan 7 norma efektif, Ary Ginanjar Agustian menggunakan 7 budi primer serta kubik leadership dengan 3 kepemimpinan diri dan Harjani Hefni menggunakan 7 norma hayati sukses serta barokah B5KB. 

B5KB adalah konsep nilai yg berasal menurut negeri sendiri, yg teraplikasi di warga lantaran ia disarikan menurut surah Al Fatihah.

Harjani Hefni (2008) mengemukakan 7 kebiasaan hidup Sukses serta barokah sbb : 
a. Berdoa waktu memulai kerja 
b. Bersyukur atas segala ni’mat
c. Berfikir positif terhadap Sang Pencipta serta terhadap sesama
d. Berorientasi akhirat
e. Bekerja menjadi ibadah dan berdoa
f. Konsisten dalam komitmen
g. Bercermin

2. Elemen kompetensi spiritual PNS
Dikeluarkannya UU No. 22 Tahun 1999 jo UU No. 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah secara siginifikan telah memberikan perubahan pada penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Ciri utama berdasarkan kedua UU tadi merupakan makin luasnya swatantra daerah dan makin meningkatnya diskresi wilayah pada melaksanakan otonomi wilayahnya.

Demikian halnya ketika ini, menggunakan keluarnya PP No 41/2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah serta Permendagri No. 57 Ttg Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah, yg mengatur jumlah Dinas wilayah, Lembaga Teknis wilayah serta perangkat lainnya, sinkron menggunakan tipologi berdasarkan masing2 daerah. Ditetapkanya PP No. 41/2007 yang merupakan PP pengganti menurut PP 8/ 2003 merupakan buat lebih menaikkan kinerja pemerintah daerah dalam hal pelayanan publik dan buat mengurangi pro dan kontra yang selama ini disampaikan sang provinsi dan kab/kota pada Indonesia yg dalam tataran implementasi banyak yang menolak pemberlakuannya di daerah masing-masing.

Salah satu indikator baik tidakya organisasi adalah tercapainya tujuan menurut organisasi sinkron menggunakan apa yang sudah dicanangkan para pengelolanya. Proses pencapaian tujuan tersebut dipengaruhi sang banyak sekali faktor, galat satunya adalah faktor asal daya insan yang ada pada organisasi.

Elemen kompetensi spiritual bisa dilihat dari panca prasetia KORPRI, yaitu diantaranya : kejujuran, tanggung jawab, daya juang, visioner, kedisiplinan, kerjasama, keadilan, serta kepedulian 

3. Syarat perubahan mindset
Empat kondisi perubahan pola pikir dari Juni Pranoto (2008) :
a. Konsep yang benar
b. Proses yg konsisten
c. Motivasi yg tinggi 

Dilakukan secara kontinyu serta melalui pembiasaan ‘habit’ 

C. Pemantapan Diri
1. Penetapan tujuan ( goal setting ) 
Ary Ginanjar Agustian (2008) dalam training mission character building (MCB) mulai dengan penetapan visi serta misi semenjak tingkat pribadi, keluarga hingga pekerjaan. Poniman,dkk ( 2005) pada merencanakan tantangan 90 hari memulai menggunakan bintang terang. Menurut Poniman,dkk (2005) Bintang terang adalah suatu prestasi terbesar yg yg kita ingin capai pada hidup ( the ultimate life achievement ). Disebut sebagai bintang karena bintang adalah sesuatu yang tinggi, bukan sesuatu yang gampang dicapai. Sedang terperinci ialah mimpi tentang prestasi besar itu haruslah yg menarik serta sangat berarti bagi kita. Dengan begitu mampu sebagai petunjuk arah dan memberikan penerangan kepada kita dalam masa-masa sulit. Bintang terang yg terbaik adalah perwujudan dari dorongan nurani kita. Orang –orang akbar global memiliki bintang terperinci. Bill Gates pendiri microsoft memimpikan adanya komputer pribadi di setiap rumah. Henry Ford pendiri Ford Motor Company memimpikan semua orang bisa memiliki mobil dsb.

Untuk mencari bintang terang anda, bayangkan sebuah prestasi besar yang diidam-idamkan dalam hidup. Jika sudah didapat, apakah prestasi tersebut sesuai dengn garis nurani ( cocok menggunakan akal dan kalbu 100%). Itulah bintang terperinci anda. 

Ada 3 manfaat mempunyai bintang terang, yaitu :
1. Bintang terperinci menaruh arah tujuan hayati (to be) dan menaikkan valensi.
2. Bintang terperinci memfokuskan semua kemampuan kita.
3. Bintang jelas memberikan motivasi buat berjuang.

Dalam penetapan tujuan harus kentara. Untuk itu ada lima (lima) kondisi pada penetapan tujuan ( SMART ) :
  • Specific ( khusus )
  • Measurement ( terukur )
  • Achievable ( dapat dicapai )
  • Rational ( rasional )
  • Time bound ( saat )
Langkah penetapan tujuan :
  • Mulai menurut bintang jelas. Setelah itu tetapkanlah sasaran 6 – 12 bulan. Setelah itu rencanakan buat : 1) menaikkan expertis, dua) mengkapitalisasi aset dan tiga) memperbanyak epos. 
  • Meningkatkan expertis menggunakan cara menentukan kompetensi yan perlu dikuasai untuk mencapai prestasi 90 hari. Mengkapitalisasi aset adalah mengoptimalkan setiap aset yang ada baik aset diri maupun aset lingkungan.
  • Sedang memperbanyak epos (energi positif) menggunakan cara memperbanyak kegiatan yg mempunyai impak yang besar .
2. Membuat agenda
Agenda merupakan aktualialisasi tujuan kedalam planning harian. Merencanakan ketika setiap harinya buat melakukan rencana rencana perbaikan menjadi bahan monitoring pengembangan diri, 

Langkah-langkah tetapkan tujuan dengan mulai berdasarkan tujuan jangka panjang ( tujuan hidup ), tujuan jangka menengah ( tujuan bekerja ) dan tujuan jangka pendek ( Rencana harian ). Rencana harian dituangkan dalam rencana. Agenda ini menjadi alat yang efektif buat monitor serta evaluasi proses pemugaran diri yang berkelanjutan. 

Contoh rencana: