ORGANISASI DAN MOTIVASI DASAR PENINGKATAN PRODUKTIVITAS

Organisasi Dan Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas
Dalam pembukaan UUD 1945 disebutkan bahwa salah satu tujuan kemerdekaan Negara Republik Indonesia merupakan mencerdaskan kehidupan bangsa. Lantaran itu, maka pendidikan nasional Indonesia merupakan pendidikan yang menurut Pancasila dan UUD 1945, yang berakar dalam nilai-nilai kepercayaan serta kebudayaan nasional Indonesia serta tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.

Karena itu seluruh rakyat Negara Indonesia berhak menerima pendidikan sebagaimana ditegaskan dalam pasal 31 ayat 1 serta dua UUD 1945 “tiap-tiap masyarakat Negara berhak menerima pedagogi, dan pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pedagogi nasional yang diatur dengan undang-undang.

Sistem pengajaran nasional ini telah diselenggrakan sang pemerintah mulai berdasarkan taraf pendidikan anak usia dini sampai dengan tingkat pendidikan tinggi. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 tahun 1999 Bab II Pasal 3 menyebutkan bahwa tujuan pendidikan di perguruan tinggi merupakan: a) menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik serta/atau professional yang bisa menerapkan, menyebarkan dan/atau memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, teknologi serta/atau kesenian; b) membuatkan serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi serta/atau kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk menaikkan tingkat kehidupan warga serta memperkaya kebudayaan nasional; c) mendukung pembangunan rakyat madani yang demokratis menggunakan berperan sebagai kekuatan moral yang berdikari; dan d) mencapai keunggulan kompetitif melalui penerapan prinsip pengelolaan asal daya sesuai dengan asas pengelolaan yg professional.

Salah satu bentuk pendidikan tinggi negeri yang diselenggarakan sang pemerintah Indonesia merupakan Universitas Terbuka. Saat ini Universitas Terbuka sudah berusaha untuk melayani kebutuhan pendidikan tinggi warga Negara Indonesia yg beredar di seluruh wilayah nusantara berdasarkan Sabang sampai Merauke bahkan yg tinggal di luar negeri sekalipun. Untuk itu dibentuklah Unit Pelaksana Belajar Jarak Jauh (UPBJJ) di seluruh propinsi Indonesia, pada antaranya adalah UPBJJ – UT Malang.

Pada tahun 2010 ini UPBJJ – UT Malang telah membuka program studi D2 Perpustakaan. Program ini mendapat respon yang positif dari rakyat Jawa Timur terutama menurut wilayah Kabupaten Pacitan. UPBJJ – UT Malang untuk Pokjar/Kabupaten Pacitan dalam periode 2010/1 ini mempunyai 184 mahasiswa yg terbagi sebagai 5 kelas tutorial. Tutorial dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kebonsari Pacitan sebesar 4 kelas, serta di UPT Pendidikan Arjosari Pacitan satu kelas. Untuk itu perlu diketahui apa yang menjadi motivasi rakyat khususnya mahasiswa mengikuti kuliah program D2 Jurusan Perpustakaan Universitas Terbuka

Motivasi
Motivasi berasal dari istilah motif yang berarti dorongan atau alasan. Motif adalah energi pendorong yang mendorong insan buat bertindak atau suatu energi di dalam diri insan, yang menyebabkan manusia bertindak atau melakukan sesuatu.

Menurut Dimyati serta Mudjiono (2006:80) “Motivasi dipandang menjadi dorongan mental yang menggerakkan serta mengarahkan konduite manusia termasuk perilaku belajar”. Sejalan dengan itu, Ratumanan (2002:72) mengatakan bahwa; “Motivasi adalah menjadi dorongan dasar yg menggerakkan seorang bertingkah laku ”. Sedangkan motivasi belajar adalah “Keseluruhan daya penggerak psikis pada dalam diri murid yang menyebabkan kegiatan belajar, mengklaim kelangsungan aktivitas belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan (Tadjab, 1994:102)”.

Dari beberapa pengertian di atas bisa dikatakan bahwa motivasi memiliki tiga komponen, yaitu: a) kebutuhan, kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidak seimbangan antara apa yg dimiliki dari apa yang ia harapkan; b) dorongan, merupakan kegiatan mental buat melakukan suatu.; dan c) tujuan, tujuan adalah hal yg ingin dicapai oleh individu. Seseorang yg mempunyai tujuan eksklusif pada melakukan suatu pekerjaan, maka beliau akan melakukan pekerjaan tersebut menggunakan penuh semangat.

Pengaruh motivasi terhadap seseorang tergantung seberapa akbar motivasi itu mampu membangkitkan motivasi seseorang buat bertingkat laku . Dengan motivasi yg besar , maka seseorang akan melakukan sesuatu pekerjaan dengan lebih memusatkan dalam tujuan serta akan lebih intensif pada proses pengerjaannya. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan menjadi holistik daya penggerak pada dalam diri seseorang yg menyebabkan kegiatan belajar, yg menjamin kelangsungan dari kegaitan belajar serta memberikan arah pada kegiatna belajar, sebagai akibatnya tujuan yg dikehendaki sang subyek belajar itu bisa tercapai.

Motivasi bisa dibedakan menjadi motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik (Sardiman, 2005:189). Motivasi instrinsik adalah motif-motif yg menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena pada diri setiap individu telah terdapat dorongan untuk melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi ekstrinsik merupakan motif-motif yang aktif serta berfungsinya lantaran adanya perangsang berdasarkan luar. Sejalan dengan itu juga, Suryabrata (1994:72) juga membagi motivasi sebagai dua yaitu: a) motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi yang berfungsi karena adanya rangsangan dari luar; serta b) motivasi intrinsik, yaitu motivasi yg berfungsi meskipun nir mendapat rangsangan berdasarkan luar.

Dari uraian di atas bisa disimpulkan bahwa motivasi belajar dalam dasarnya ada dua yaitu: motivasi yang tiba sendiri dan motivasi yg ada lantaran adanya rangsangan dari luar. Kedua bentuk motivasi belajar ini sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar.

Setiap motivasi itu bertalian erat interaksi dengan tujuan atau suatu hasrat, maka makin tinggi harga suatu tujuan itu, maka makin kuat motivasi seseorang buat mencapai tujuan. Purwanto (1996:70) mengatakan bahwa fungsi motivasi ada tiga yaitu: a) motivasi itu mendorong insan untuk berbuat atau bertindak, motivasi ini berfungsi menjadi penggerak atau sebagai motor yg memberikan tenaga pada seorang buat melakukan sesuatu; b) motivasi itu memilih arah perbuatan ke arah perwujudan suatu tujuan atau keinginan, pada hal ini motivasi mencegah penyelewengan dari jalan yang wajib ditempuh buat mencapai tujuan itu, sehingga makin jelas tujuan itu, makin kentara pula terbentang jalan yg harus ditempuh; serta c) motivasi itu menyeleksi perbuatan kita, adalah memilih perbuatan mana yg dilakuan dilakukan, yang serasi, guna mencapai tujuan itu menggunakan mengenyampingkan perbuatan yang nir bermanfaat bagi tujuan itu.

Dalam kajian teori motivasi terdapat yang dikenal dengan teori kebutuhan. Teori ini dikemukakan oleh A.H. Maslow yang mengemukakan bahwa orang termotivasi buat melakukan sesuatu lantaran didasari adanya kebutuhan pada dirinya, yg terbagi menjadi lima (5) kebutuhan yaitu: (1) kebutuhan fisiologis yang merupakan kebutuhan insan untuk bertahan hidup atau jua disebut kebutuhan pokok yg terdiri menurut kebutuhan makan, minum, sandang, serta loka tinggal; (2) kebutuhan rasa aman yang meliputi keamanan akan perlindungan berdasarkan bahaya kecelakaan kerja dan jaminan hari tua; (tiga) kebutuhan sosial yang berupa kebutuhan-kebutuhan seorang buat diterima pada grup eksklusif yang menyenangkan bagi dirinya; (4) kebutuhan penghargaan seperti halnya kabutuhan bagi seseorang pegawai yang bekerja dengan baik tentu ingin mendapat penghargaan serta pengakuan menurut atasan ataupun kebanggaan menurut teman kerjanya atas prestasinya serta; (5) kebutuhan ekspresi yang berupa kebutuhan yang ada menurut seseorang dalam proses pengembangan potensi serta kemampuannya buat memberitahuakn jati dirinya yang sebenarnya (Hasibuan, 2003:104-107).

Siagian (2002:107) membicarakan teori motivasi yang dikemukakan oleh Frederick Herzberg yang dikenal dengan Hygiene theory. Menurut teori ini faktor-faktor yang mendorong aspek motivasi merupakan keberhasilan, pengakuan sifat pekerjaan yang menjadi tanggung jawab seorang, kesempatan buat meraih kemajuan dan pertumbuhan. Sedangkan faktor higiene yang menonjol ialah kebijaksanaan perusahaan, pengawasan, syarat pekerjaan, upah serta honor , interaksi dengan rekan sekerja, kehidupan pribadi, hubungan menggunakan para bawahan, status serta keamanan. Dalam teori ini terdapat yang disebut dengan kata faktor pendorong (motivation faktor). Faktor ini bisa mengakibatkan peningkatan kepuasan kerja, tetapi pengurangan terhadap faktor ini tidak secara otomatis mengakibatkan munculnya ketidakpuasan kerja. Di lain pihak adanya peningkatan faktor yg menimbulkan ketidak puasan cenderung untuk mengurangi ketidakpuasan kerja. Akan tetapi walaupun terdapat penambahan pada faktor-faktor ini, ternyata nir secara otomatis bisa mendorong keluarnya kepuasan kerja. Jadi faktor pendorong adalah faktor yang menaikkan kerja sedangkan faktor penyehat sebagai pemelihara kerja. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa dalam melaksanakan tugasnya, insan membutuhkan kebutuhan kesehatan dan selanjutnya setiap individu memiliki peluang buat mengembangkan dirinya.

Sejalan dengan dua teori ketuhan terdahulu, Alferder mengelompokkan kebutuhan menjadi 3 kelompok, yaitu : (1) kebutuhan keberadaan yang berkaitan dengan kebutuhan buat mampu tetap bertahan hidup misalnya halnya kebutuhan buat tetap dapat makan, minum, loka tinggal, sandang serta sebagainya seperti halnya kebutuhan fisiologisnya Maslow; (2) kebutuhan berhubungan yg merupakan kebutuhan yang berkaitan dengan kepuasan pada berinteraksi pada lingkungan hayati dan jua lingkungan kerja dan ; (3) kebutuhan berkembang yang adalah kebutuhan yang berhubungan dengan harapan intrinsik berdasarkan seseorang buat berbagi dirinya. (Thoha, 2004:233)

Pada sisi lain Mc Clelland (Mangkunegara, 2004:97) mengungkapkan juga adanya 3 kebutuhan manusia, yaitu : (1) Need for achievement, yaitu kebutuhan untuk berprestasi yang adalah refleksi dari dorongan akan tanggung jawab untuk pemecahan masalah; (dua) Need for affiliation, yaitu kebutuhan buat bekerjasama atau bergabung dan bercampur menggunakan orang lain yg merupakan dorongan buat berinteraksi dengan orang lain tanpa merugikan orang lain dan ; (3) Need for power, yaitu kebutuhan buat mimiliki kekuasaan yg merupakan refleksi dari dorongan buat mencari otoritas serta mempunyai impak terhadap orang lain.

Dari teori-teori motivasi di atas dapat ditarik konklusi bahwa kebutuhan merupakan dasar yang sangat mendasar bagi perilaku seseorang. Lantaran itu apabila kebutuhan seseorang tidak terpenuhi cenderung buat malas bekerja, sebaliknya bila kebutuhannya terpenuhi maka seorang akan mempunyai gairah kerja bahkan dengan semangat yang lebih tinggi.

Univesitas Terbuka
Universitas Terbuka bertekad untuk sebagai salah satu institusi Pendidikan Jarak Jauh (PTJJ) unggulan diantara institusi PTJJ pada Asia tahun 2010 serta di dunia tahun 2020. Untuk mendukung visi tadi, Universitas Terbuka mempunyai misi sebagai berikut: 
  • Memperluas kesempatan belajar pada jenjang pendidikan Jarak Jauh (PJJ) yg berkualitas. 
  • Menghasilkan lulusan yang mempunyai kompetensi akademik serta/atau profesional yang bisa bersaing secara global. 
  • Meningkatkan partisipasi rakyat pengguna pada pendidikan berkelanjutan guna mewujudkan rakyat berbasis pengetahuan (knowledge-based society). 
  • Meningkatkan kualitas serta kuantitas penelitian dan pengembangan sistem PJJ, khususnya PTJJ. 
  • Menyebarluaskan dan aneka macam kabar tentang PJJ, khususnya PTJJ secara inovatif serta berkesinambungan. 
  • Memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa melalui pelayanan pendidikan tinggi secara luas dan merata. 
  • Meningkatkan pemahaman lintas budaya dan jaringan kerjasama melalui kemitraan pendidikan pada taraf lokal, nasional, dan dunia. 
  • Menghasilkan produk-produk akademik dalam bidang PJJ, khususnya PTJJ, serta bidang keilmuan lainnya. 
UT adalah Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ke-45 di Indonesia yang menerapkan sistem belajar terbuka dan jarak jauh. Sistem belajar ini terbukti efektif buat meningkatkan daya jangkau serta pemerataan kesempatan pendidikan tinggi yg berkualitas bagi semua masyarakat negara Indonesia, termasuk mereka yang tinggal pada wilayah-wilayah terpencil, baik di seluruh nusantara juga di banyak sekali belahan dunia.

Sejak diresmikan pada tahun 1984, UT mendapatkan mandat dari pemerintah buat menaruh kesempatan yang sangat luas kepada seluruh rakyat negara Indonesia, baik yg baru lulus SLTA maupun yang sudah bekerja buat mengikuti pendidikan tinggi tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, umur, dan tempat tinggal mereka. Sistem pembelajaran UT memungkinkan belajar yang fleksibel pada mereka yg tidak memperoleh kesempatan mengikuti sistem pendidikan tinggi tatap muka.

Tanpa memandang syarat mahasiswa, sistem belajar terbuka dan jarak jauh yg diterapkan UT membantu pencapain tujuan belajar lantaran:
  • tidak terdapat pembatasan jangka saat penyelesaian studi dan tidak memberlakukan sistem drop out; 
  • tidak terdapat pembatasan, baik tahun kelulusan ijazah SLTA juga umur; 
  • waktu pendaftaran (registrasi) leluasa sepanjang tahun; 
  • ruang, saat, dan tempat belajar yang fleksibel sesuai menggunakan syarat mahasiswa; 
  • penggunaan materi belajar multimedia, termasuk bahan belajar cetak baik yang dilengkapi menggunakan kaset audio serta video/CD, CD-ROM, siaran radio dan TV, juga bahan belajar berbasis komputer dan internet. 
Dengan jumlah mahasiswa aktif lebih menurut 460.000, UT tergolong pada “The Top Ten Mega University of the World” dan keliru satu anggota sekaligus pendiri “The Global Mega-University Network (GMUNET). GMUNET didirikan dalam tahun 2003 adalah jaringan universitas terbuka seluruh global dengan jumlah mahasiswa yang terdaftar lebih berdasarkan 100.000 orang

UT telah menerima akreditasi, baik akreditasi nasional juga internasional. Secara internasional, UT telah memperoleh Akreditasi Internasional serta Sertifikasi Kualitas dari the International Council for Open and Distance Education (ICDE) Standard Agency (ISA), serta UT sudah mendapatkan ISO dan SGS 9001:2000 pada aneka macam bidang berdasarkan Badan Sertifikasi SAI Global serta SGS. Di samping itu, sebagian besar program studi pada UT telah menerima akreditasi menurut Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).

Saat ini UT mempunyai empat fakultas serta satu program pascasarjana yang memberikan lebih menurut 30 acara studi dengan jenjang yg bervariasi mencakup: Program Magister, Program Sarjana/S1, Program Diploma(D1, D2, D3 dan D4), serta Sertifikat. Di antaranya merupakan program D2 Ilmu Perpustakaan yang merupakan objek studi pada penelitian ini.

Metodologi Penelitian
Dalam semua aktivitas penelitian pasti ada tujuan yang ingin dicapai. Dalam Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Negeri Malang (2000:15) dikemukakan bahwa rancangan penelitian adalah statu taktik buat mengatur latar penelitian agar peneliti bisa memperoleh data yang valid sinkron dengan ciri variable dan tujuan penelitian.

Rancangan penelitian ini dipakai sebagai patokan pada mengadakan aktivitas penelitian. Dalam kegiatan penelitian ini rancangan penelitian yang dipakai adalah rancangan studi eksploratori. Menurut Setyadin (2005:12) exploratory study adalah sebuah aktivitas penelitian yang berusaha mengumpulkan indikator-indikator data variabel, lalu menganalisisnya buat menemukan konsep atau teori baru.

Sebagaimana dijelaskan pada bagian rancangan penelitian, bahwa penelitian ini termasuk pada katagori penelitian eksploratori yg berusaha mempelajari objek penelitian melalui pengumpulan indikator-indikator data variabel. Dalam penelitian hanya mendeskripsikan variable tunggal. Tidak berusaha membicarakan hubungan antar variable juga antar sub variabel. Variabel yang dimaksudkan adalah data yg berkaitan motivasi rakyat khususnya mahasiswa mengikuti kuliah acara D2 Jurusan Perpustakaan UPBJJ – UT Malang Pokja Pacitan

Variabel motivasi mempunyai 2 sub-variabel yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik menjadi sub variabel memiliki 3 indikator yang berupa asa, minat dan talenta. Sedangkan sub variabel motivasi ekstrinsik memiliki indikator yg berupa dorongan dari orang lain, syarat ekonomi, prospek karir lulusan, sistem pendidikan dan energi guru.

Pada bagian pendahuluan sudah disebutkan bahwa jumlah mahasiswa acara D2 Jurusan Perpustakaan UPBJJ – UT Malang Pokja Pacitan sebanyak 184 mahasiswa yg terbagi menjadi 5 kelas tutorial. Lantaran itu maka penelitian ini menggunakan studi sampel yg diupayakan dapat mewakili populasi dengan memperhatikan kelas tutorial. 

Populasi merupakan holistik subjek penelitian, atau sejumlah atau perpaduan benda yg sebagai obyek penelitian. Dalam hal ini maka jumlah populasi merupakan 184. Sedangkan sampel merupakan sebagian menurut populasi yang dicermati dapat mewakili populasi. Dengan memakai prinsip area random sampling maka diambil 40 mahasiswa menjadi sampel penelitian yg terdiri menurut 8 mahasiswa kelas Arjosari dan 32 mahasiswa kelas Pacitan Bangunsari.

Untuk mengumpulkan data yg diharapkan pada penelitian ini diharapkan adanya metode penelitian dan instrumen penelitian. Metode penelitian haruslah dibedakan dengan instrumen penelitian. Metode penelitian adalah metode yang dipakai untuk mencari dan mengumpulkan data yang diperlukan buat menjawab perkara yg ada pada bagian rumusan kasus. Untuk mengumpulkan data tentang motivasi mahasiswa mengikuti kuliah program D2 Jurusan Perpustakaan UPBJJ – UT Malang Pokja Pacitan digunakan metode angket. Sedangkan instrumen adalah alatnya atau dianggap pula sebagai alat bantu sebuah metode atau indera yang digunakan buat mengumpulkan data sinkron menggunakan metode yang digunakan.

Data hasil penelitian tadi selanjutnya dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif yang berupa prosentase menggunakan memperhatikan kemungkinan pencapaian kumulatif skor tertinggi suatu variabel berdasarkan skor skala penilaian serta kemungkinan pencapaian skor kumulatif variabel yg sama dan interval kelas yang terdiri dari tiga macam kategori, yaitu tinggi sedang serta rendah.

Hasil Penelitian
Dari hasil perhitungan serta analisis terhadap hasil penelitian yang dilakukan bisa dikatakan bahwa:
Faktor 1 mendeskripsikan tentang motivasi mahasiswa menentukan kuliah program D2 Jurusan Perpustakaan UPBJJ – UT Malang Pokja Pacitan antara lain merupakan ingin mendapatkan ilmu perpustakaan, usaha di bidang perpustakaan dan bekerja di perpustakaan.

Data mengenai motivasi ini diperoleh menurut survey angka 1 hingga dengan nomor 4 dengan 5 alternatif jawaban. Dengan mengelompokkan data dalam 3 interval yaitu tinggi, sedang serta rendah dan skor tertinggi adalah 20 dan skor terendah merupakan 4 dapat dikatakan bahwa mahasiswa yang motivasinya tinggi sebesar 32 orang (80%) sedangkan 8 orang (20%) lainnya bermotivasi sedang serta tidak terdapat yg motivasinya rendah.

Faktor 2 menggambarkan mengenai motivasi mahasiswa memilih kuliah program D2 Jurusan Perpustakaan UPBJJ – UT Malang Pokja Pacitan diantaranya adalah minat pada bidang ilmu perpustakaan dan minat di bidang ilmu berita.

Data tentang motivasi ini diperoleh menurut kuesioner angka lima dan 6 menggunakan lima alternatif jawaban. Dengan mengelompokkan data dalam tiga interval yaitu tinggi, sedang dan rendah, serta skor tertinggi merupakan 10 serta skor terendah merupakan 2 dapat dikatakan bahwa mahasiswa yang motivasinya tinggi sebesar 33 orang (82,lima%) sedangkan 7 orang (17,5%) lainnya bermotivasi sedang dan nir ada yg motivasinya rendah.

Faktor tiga menggambarkan mengenai motivasi mahasiswa menentukan kuliah program D2 Jurusan Perpustakaan UPBJJ – UT Malang Pokja Pacitan antara lain adalah talenta di bidang ilmu perpustakaan dan talenta di bidang ilmu warta.

Data mengenai motivasi ini diperoleh dari berita umum nomor 7 serta 8 menggunakan lima alternatif jawaban. Dengan mengelompokkan data dalam 3 interval yaitu tinggi, sedang dan rendah dan skor tertinggi merupakan 10 dan skor terendah merupakan dua bisa dikatakan bahwa mahasiswa yg motivasinya tinggi sebanyak 18 orang (45%) sedangkan 20 orang (50%) lainnya bermotivasi sedang, dan 2 orang (5%) motivasinya rendah.

Faktor 4 mendeskripsikan mengenai motivasi eksintrik mahasiswa memilih kuliah acara D2 Jurusan Perpustakaan UPBJJ – UT Malang Pokja Pacitan diantaranya adalah adanya dorongan menurut pengajar, orang tua, sahabat serta dorongan berdasarkan rakyat.

Data mengenai motivasi ini diperoleh menurut informasi lapangan nomor 9 sampai menggunakan angka 12 menggunakan lima cara lain jawaban. Dengan mengelompokkan data dalam 3 interval yaitu tinggi, sedang serta rendah dan skor tertinggi adalah 20 serta skor terendah adalah 4 dapat dikatakan bahwa mahasiswa yang motivasinya tinggi sebesar 7 orang (17,lima%) sedangkan 25 orang (62,5%) lainnya bermotivasi sedang dan 8 orang (20%) motivasinya rendah.

Faktor 5 menggambarkan tentang motivasi ekstrinsik mahasiswa memilih kuliah acara D2 Jurusan Perpustakaan UPBJJ – UT Malang Pokja Pacitan diantaranya merupakan faktor porto masuk kuliah, biaya selama kuliah dan faktor ekonomi orang tua.

Data mengenai motivasi ini diperoleh berdasarkan informasi lapangan angka 13 hingga menggunakan nomor 15 menggunakan lima alternatif jawaban. Dengan mengelompokkan data pada tiga interval yaitu tinggi, sedang dan rendah serta skor tertinggi adalah 15 dan skor terendah merupakan 3 bisa dikatakan bahwa mahasiswa yang motivasinya tinggi sebesar 24 orang (60%) sedangkan 8 orang (20%) lainnya bermotivasi sedang dan 8 orang (20%) motivasinya rendah.

Faktor 6 mendeskripsikan tentang motivasi ekstrinsik mahasiswa memilih kuliah program D2 Jurusan Perpustakaan UPBJJ – UT Malang Pokja Pacitan antara lain adalah faktor kemudahan buat bekerja di bidang pendidikan, bekerja pada bidang perpustakaan serta jua kemudahan bekerja pada bidang warta.

Data tentang motivasi ini diperoleh dari informasi lapangan nomor 16 hingga dengan nomor 18 dengan 5 alternatif jawaban. Dengan mengelompokkan data pada tiga interval yaitu tinggi, sedang serta rendah dan skor tertinggi adalah 15 dan skor terendah merupakan 3 dapat dikatakan bahwa mahasiswa yang motivasinya tinggi sebesar 27 orang (67,5%) sedangkan 13 orang (32,5%) lainnya bermotivasi sedang dan tidak terdapat yg motivasinya rendah.

Faktor 7 menggambarkan tentang motivasi ekstrinsik mahasiswa memilih kuliah program D2 Jurusan Perpustakaan UPBJJ – UT Malang Pokja Pacitan antara lain merupakan kemudahan sarana transportasi pada mengikuti tutorial, bisa kuliah pada perguruan tinggi negeri, tutor atau dosen yg berkualitas serta berkompetensi pada bidangnya dan sistem perkuliahan dengan modul.

Data mengenai motivasi ini diperoleh dari kuesioner angka 19 hingga menggunakan nomor 22 dengan 5 alternatif jawaban. Dengan mengelompokkan data dalam tiga interval yaitu tinggi, sedang dan rendah serta skor tertinggi adalah 20 dan skor terendah merupakan 4 bisa dikatakan bahwa mahasiswa yang motivasinya tinggi sebesar 25 orang (62,5%) sedangkan 14 orang (35%) lainnya bermotivasi sedang dan 1 orang (dua,lima%) yg motivasinya rendah.

Berdasarkan semua faktor diteliti yaitu dari faktor 1 sampai menggunakan faktor 7 bisa dikatakan bahwa 27 orang (67,5%) mempunyai motivasi yg tinggi buat kuliah acara D2 Jurusan Perpustakaan UPBJJ – UT Malang Pokja Pacitan, sebesar 13 orang (22,lima%) motivasinya sedang serta tidak terdapat yang motivasinya rendah.

Comments