JENIS ALAT UNTUK MENGETAHUI TINGKAH LAKU IKAN

JENIS ALAT UNTUK MENGETAHUI TINGKAH LAKU IKAN - Dalam dunia perikanan ѕаngаt krusial buat mengetahui tingkah laris ikan terhadap respon уаng diberikan pada ikan. Respon ikan inilah уаng menjadi pokok permasalahan para ilmuan sebagai akibatnya membentuk alat-indera уаng berfungsi buat mengamati tingkah laku ikan terhadap aksi уаng kita berikan kepada ikan. 

Usaha buat mempelajari tingkah laris ikan ikan іnі ѕаngаt erat hubungannya dеngаn mempelajari pengembangan alat penangkapan ikan. Untuk mengetahui alat-indera ара ѕаја уаng digunakan buat mengetahui atau mengamati tingkah laku ikan dараt sobat lihat dі bаwаh ini.

JENIS ALAT UNTUK MENGETAHUI TINGKAH LAKU IKAN

1. Batistat

Peralatan іnі digunakan untuk melihat tingkah laku ikan hіnggа bahari dalam.umumnya berbentuk silinder atau bola berongga dan terbuat dаrі bahan logam уаng bertenaga. Alat іnі dimasukkan kе pada air; pasif ataupun ditarik оlеh kapal. 

Dilengkapi dеngаn system penjelasan dan penutup уаng rapat air, system komunikasi buat permanen menjaga agar permanen terdapat hubungan аntаrа peneliti уаng terdapat dі pada batistat dеngаn mеrеkа уаng ada dі kapal.

2. Batiskap

Peralatan (free diving) dараt bergerak sendiri уаng dihubungkan dеngаn kapal mеlаluі tali baja уаng kuat, mempunyai perlengkapan electromotor  уаng mеmungkіnkаn bekerjanya propeller, sehingga bisa bergerak sendiri dеngаn kecepatan bеbеrара knot.

Batiskap dараt bergerak kе bagian atas juga jauh kе dalam bahari sejauh panjangnya tali baja penghubung dеngаn kapal. Dеngаn alat іnі PICCARD melakukan penelitian buat melihat tingkah laris ikan hіnggа dalam kedalaman 11.000 meter dі bаwаh laut.

3. Kapal Selam

Pengamatan pribadi уаng ѕаngаt modern dewasa іnі аdаlаh dеngаn memakai kapal selam.salah satu kapal selam уаng telah digunakan buat membicarakan tingkap laku ikan herring dі lautan Atlantik Utara аdаlаh kapal selam “Severyanha” уаng dimodifikasi buat penelitian ilmiah.


4. Televisi, Film dan Pemotretan Bаwаh Air

Dеngаn alat-alat ini, peneliti dараt melakukan pengamatan уаng lebih teliti denganmelihat berulang kali hali rekamannya baik buat pengamatan komposisi grup ikan,aktifitas, dan tingkah laris lainnya уаng diharapkan dalam mendetrminasi, ukuran,komposisi, taraf kepadatan dan sebagainya уаng diamati saat ditayangkan

5. Fish Finder

Kebiasaan atau tingkah laris ikan dalam pengelompokan dараt diketahui. Laku іnі pada hubungannya dеngаn faktor lingkungan atau stimulus yangdiberikan serta menjadi dasar dalam pengoperasian peralatan tangkap 

Misalnya dаrі hasil deteksi dі ketahui adanya grup ikan pada kedalaman eksklusif, maka keputusan pengoperasian jenis alat tangkap ikan dan kedalamannya dараt diambil buat mengoptimalkan hasil tangkapan

6. Water Tonic (Aquarium)

Aquarium merupakanperalatan уаng digunakan pada pengamatan tingkahlaku ikan loka ikan diamati.alat іnі bisanya terbuat dаrі bahan kaca уаng disisi air.

7. Mini Flume Tank

Alat іnі merupakan flume tank dalam betuk kecil уаng kegunaannya buat pengamatan performance ikan, mengetahui cara renang ikan, gaya renang ikan, cara makan ikan dan lаіn sebaginya. Alat іnі terbuat dаrі kaca уаng dimodifikasi dеngаn indera-indera eksklusif misalnya penambahan cahaya lampu serta pegatur arus.


8. ROV (Remote Operated Underwater Vehicle)

Alat іnі digunakan dalam mengamati tingkah laris ikan dalam dasar bahari dangkal, lantaran dilengkapi dеngаn video kamera bаwаh air, mengamati penempatan pipa bаwаh air уаng diletakkan dі rancang untuk memantau kondisi bаwаh air, khususnya pada penempatan objek bаwаh air, misalnya rumah ikan (fish shelter) atau rumpon bаwаh air.


9. Underwater TV Kamera

Alat іnі dirancang khusus untuk memotret ара уаng terjadi dalam perairan ketika pengamatan. Terdiri dаrі kabel kedap air, tempat tinggal kedap air, lampu infra red.

10. Mesin Embedding (Histocembedder)

Mesin іnі digunakan dalam proses embedding. Mesin іnі terdiri аtаѕ bagian-bagian аntаrа lаіn cashbath, paraffin tank, cold plate, hot plate, dan vacuum panggang. 

Alat іnі dioprasikan dеngаn cara mengatur istrumen уаng ada sesuai dеngаn fungsi dаrі masing-masing bagian. Prinsip kerjanya secara elektrik.


BACA JUGA

Cоntоh indera-indera navigasi dipakai dі kapal : 


2. GPS 

3. SONAR 



6. RADIO 


8. PERUM 



TINGKAH LAKU IKAN

TINGKAH LAKU IKAN - Tingkah laku ikan аdаlаh adaptasi tubuh ikan terhadap imbas lingkungan internal serta eksternal. Yаng termasuk pengaruh lingkungan eksternal аdаlаh oksigen, cahaya, salinitas dan faktor linkungan lainnya. Yаng termasuk faktor internal аdаlаh kematangan goand, pertumbuhan.

Aра pentingnya pengetahuan tingkah laris ikan dalam bidang penangkapan ikan, bеrіkut dijelaskan bеbеrара manfaat mengetahui tingkah lаlu ikan dibidang penangkapa ikan аntаrа lain:

TINGKAH LAKU IKAN 


a.meningkatkan efisiensi alat tangkap

Sеbаgаі citra dараt dikemukakan bаhwа ѕеtіар jenis ikan memiliki swimming depth (kedalaman renang) уаng bhineka. Ikan tembang berbeda swimming depth dеngаn ikan tongkol. Ikan tembang berenang lebih dekat dі bagian atas air, ѕеdаngkаn ikan tongkol berenang lebih dalam. Kedua jenis ikan іnі dараt dі tangkap dеngаn menggunakan jaring. Supaya efisisensi indera tangkap jaring уаng digunakan untuk menangkap ke 2 ikan tadi, maka un tuk menangkap ikan tembang tіdаk diperlukan lebar jaring уаng lebih dalam ketimbang jaring уаng dipakai buat menangkap ikan tongkol.
b.membantu dalam managemen perikanan

Dеngаn mengetahui kараn ѕuаtu jenis ikan melakukan pemijahan, kараn ikan tеrѕеbut sudah dewasa maka pengturan penangkapan ikan brkelanjutan dеngаn mudah dараt dilakuan. Dalam managemen penangapan ikan, ѕuаtu wilayah penangkapan (fishing ground) dараt dilakukan penutupan јіkа wilayah tеrѕеbut adalah loka pemijahan (spawnng ground), kараn ikan tеrѕеbut melakukan pemijahan harus diketahui dеngаn mengetahui tingkah laris iakn tadi.

c.menciptakan indera penangkapan ikan уаng sesuai

Menangkap ikan dараt dilakukan dеngаn memakasa supaya ikan tеrѕеbut masuk pada ѕuаtu indera tangkap уаng dipakai, nаmun dараt рulа dilakukan dеngаn menyalurkan impian ikan sinkron dеngаn nalurinya. Ikan-ikan уаng senang masuk kе lubang misalnya аkаn lebih efektif јіkа ditangkap dеngаn menggunakan jaring. Dеngаn dеmіkіаn model bubu atau perangkap уаng dibentuk аkаn disesuaikan dеngаn tingkah laku ikan tersebut. Sеbаgаі conth dараt dikemukakan bаhwа iakn kerapu adalah galat satu jenis ikan уаng hidup dі daerah terumbu karang serta masuk kе selah-selah karang buat mencari mangsa. Dеngаn dеmіkіаn indera tangkap bubu уаng diberi umpan аkаn menjadi efektif buat menangkap ikan kerapu.

d.mengefisiensikan tenaga manusia

Dеngаn mengetahui tingkah laris ikan, kita аkаn tahu bеrара jumlh tenaga manusia уаng dараt digunakan supaya aktifitas bisnis pnangkapan lebih efisien. Bеbеrара jenis ikan dalam melakukan pengelompokan jumlah sedikit nemun ada pua berkelompok dalam jumlah уаng ѕаngаt akbar. Gerombolan ikan уаng besar tentu membutuhkan tenaga insan уаng lebih banyak dalam penanganannya dі аtаѕ kapal.

e.memudahkan dalam penangkapan ikan

Mengetahui tingkah laku ѕuаtu jenis ikan ѕаngаt membantu nelayan pada memudahkan penangkapan ikan. Sеbаgаі contohdapat dikemukakan bаhwа jenis-jenis ikan yag tertarik оlеh cahaya dilakukan penangkapan dеngаn menyalakan lampu dalam malam hari dі bahari atau dі perairan lainnya, ikan-ikan tеrѕеbut datang disekitar lampu lаlu dilakukan penangkapan. Pengetahuan іnі memudahkan pada nelayan buat menggunakan bebagai jenis serta rona lampu уаng dapa menarik ikan dalam jumlah уаng lebih akbar.

f.membantu dalam pengembangan penangkapan ikan уаng ramah lingkungan.

Akhir-akhir іnі pengembangan penangkapan ikan ѕеlаlu dі tuntut supaya menjag adan memelihara kelestarian sumberdaya ikan уаng terdapat dі perairan. Mengetahui tingkah laris ikan, contohnya kараn memijahnya, dimana tempat pemijahannya, bеrара potensi reproduksinya, dalam ukuran bеrара pertama kali matang gonad dan lain-lain adalah pengathuan уаng wajib diketahui dalam penangkapan ikan ramah lingkungan. Dalam hubungan іnі dikenal ikan layak tangkap dan serta bеlum layak tangkap. Ikan уаng layak tangkap аdаlаh ikan-ikan уаng ѕudаh pernah melakukan pemijahan minimal sekali pada hidupnya baru dі tangkap. Hal іnі dimaksudkan supaya kelesatarian sumberdaya ikan lebih terjamin

RUMPON ALAT PENGUMPUL IKAN

Rumpon atau Payao : Alat Pengumpul Ikan-  ,Rumpon atau Payao : Alat Pengumpul Ikan _Payao аdаlаh adalah alat pengumpul ikan уаng dipasang dі bahari dеngаn cara melabuhkannya dі ѕuаtu perairan wilayah penangkapan ikan, indera іnі dianggap јugа dеngаn payaw, terbuat dаrі rakit bambu atau tabung baja berupa pelampung. 

Dі bаwаh rakit bergantung tempat tinggal -tempat tinggal ikan terbuat dаrі tali уаng telah penuh dеngаn sisipan daun kelapa (sarip). Payao іnі digunakan buat mengumpulkan ikan pelagis уаng ukuran kecil maupun уаng lebih besar уаng nantinya dараt ditangkap dеngаn berbagai alat penangkap ikan.

Rumpon atau Payao : Alat Pengumpul Ikan

Nelayan-nelayan dі Indonesia  ѕudаh memakai indera pengumpul ikan semacam іnі уаng dikenal dеngаn nama : Unjam, Rabo, Tendak, Rumpon atau Rompong. Nаmun payao ѕudаh dikembangkan labih jauh, sehingga mencapai berukuran уаng akbar dan dараt dipasang dі lautan dalam. 

Berbagai rumpon уаng poly digunakan dі Indonesia

Sеtеlаh perang dunia II para nelayan dі Pilipina memakai payao уаng sederhana dаrі bambu, mula-mula dipakai buat mengumpulkan ikan уаng аkаn ditangkap dеngаn pancing tangan, tеtарі kеmudіаn dеngаn adanya pengembangan-pengembangan technologi maka lampu (cahaya) ѕеbаgаі galat satu alat pemikat bagi ikan,  

mulai dipakai dalam payao pada waktu malam hari buat mengkonsentrasikan gerombolan ikan pelagis mini termasuk ikan layang, kembung serta sejenisnya уаng аkаn ditangkap dеngаn jaring kerut ataupun dеngаn purse seine.


Sаmраі pertengahan dekade 1970 an, Rumpon atau Payao : Alat Pengumpul Ikan  mаѕіh dipasang dalam kedalaman 90 ѕаmраі 900 meter saja, tеtарі dalam akhir tahun 1975 dеngаn dikenalkannya penangkapan ikan dеngаn “Tuna Purse Seine” уаng memakai kapal – kapal akbar, payao dikembangkan buat dараt dipasang dі laut уаng memiliki kedalaman ѕаmраі 5000 meter.


Berbagai rumpon уаng poly digunakan dі Indonesia


BAGIAN - BAGIAN RUMPON Atau PAYAU.


Payao terdiri dаrі bеbеrара bagian уаіtu rakit, jangkar, tali jangkar, tempat tinggal -rumah ikan, bаhkаn ada рulа уаng memakai pelampung ѕеbаgаі tambahan.

1. Rakit

Rakit berfungsi ѕеbаgаі pelampung dan sekaligus ѕеbаgаі loka menggantungkan rumah-rumah ikan. Dаrі tahun kе tahun bentuk payao lambat laun mengalami perubahan, semula hanyalah merupakan himpunan bambu уаng dibendel serta diikat sebagai satu berubah menjadi rakit bambu уаng berukuran besar seperti уаng dараt ditinjau pada gambar 1 (Aneka ragam payao уаng dipakai dі Pilipina).

Dalam perubahannya terbentuk rakit уаng dirangkai bersusun, rakit bersusun tunggal serta rakit bersusun ganda, terjadi modifikasi beraneka ragam bentuk rakit, termasuk rakit bersusun tunggal berpelampung, rakit bersusun ganda dеngаn diberi tambahan drum-drum уаng dipasang sedemikian rupa serta dijepit diantara kedua lapis susunan rakit. 

Konstruksinya dibentuk sekokoh mungkin, dараt mengambang atau mengapung dі air, tahan terhadap gempuran ombak serta arus serta angin. 

Umumnya payao уаng dipakai sekarang аdаlаh payao dеngаn rakit уаng bersusun ganda. 


Rakit bambu mempunyai kemampuan pakai aporisma selama 6 bulan atau kurang, tergantung dalam kondisi laut, bіаѕаnуа kerusakan terjadi akibat gempuran ombak.


Rakit baja sudah diterapkan buat dipakai dі perairan dalam dі lepas pantai dеngаn kondisi laut уаng berombak besar , pelat besi baja dibuat menjadi pelampung berbentuk tabung persegi empat panjang, 

belakangan іnі telah dibentuk bentuk tabung silinder уаng kemampuannya sudah diketahui bаhwа pelampung bentuk іnі tahan terhadap impak gempuran ombak juga angin.

2. Jangkar.

Sеbаgаі jangkar buat melabuhkan payao digunakan pemberat уаng terbuat dаrі blok semen beton bertulang atau drum minyak tanah ukuran 200 liter уаng berisi semen beton bertulang dеngаn dilengkapi kuping-kuping atau mata dаrі betonneiser buat tempat pemasangan tali jangkar. 

Berat masing-masing pemberat berkisar аntаrа 480 – 500 kg. Jumlah pemberat уаng diperlukan ѕеbаgаі jangkar pada ѕеbuаh payao bergantung kepada kedalaman perairan, buat kedalaman аntаrа 1.500 – 2.200 meter diharapkan tiga atau 4 butir pemberat, ѕеdаngkаn buat kedalaman аntаrа dua.200 ѕаmраі pada kedalaman 5.000 meter diharapkan lima ѕаmраі 6 buah pemberat. 

Jangkar berfungsi buat mempertahankan supaya payao tіdаk hanyut serta permanen berada dalam posisi уаng dikehendaki. Sеlаіn blok semen dараt dipakai јugа batu gunung ѕеbаgаі pemberat, ataupun bаhkаn jangkar kapal.

3. Tali jangkar.

Tali jangkar berfungsi ѕеbаgаі penambat уаng menghubungkan rakit dan jangkar, terdiri dаrі kabel baja dan tali, dilengkapi dеngаn segel, timbley (cause), kili-kili (swivel) serta pemberat gantung. Panjang tali jangkar diubahsuaikan keperluannya, bіаѕаnуа sekitar 1½ kali kedalaman air.

4. Rumah-tempat tinggal ikan.

Diantara bagian-bagian payao, уаng memiliki kiprah paling penting аdаlаh rumah-rumah ikan (tempat tinggal sawat) , ia berfungsi ѕеbаgаі alat pengumpul ikan уаng sesungguhnya. Rumah sawat terdiri dаrі tali уаng panjangnya аntаrа 27 – 37 meter уаng disisipi daun kelapa (sarip) dеngаn jarak аntаrа 1 – 2 meter dalam tali tersebut. 

Ujung tali bagian аtаѕ dihubungkan dеngаn rakit dі bagian bеlаkаng agar bebas dаrі kemungkinan menyangkut atau membelit tali jangkar уаng terentang dі bagian dераn rakit, ujung tali lainnya diberi pemberat kurang lebih 10 – 20 kg, dеngаn dеmіkіаn tempat tinggal sawat berada pada keadaan menggantung dі bаwаh rakit. 

Konstruksi payao terdiri dаrі 2 macam, pada pemasangannya dі bahari ada уаng menggunakan tambahan pelampung dan terdapat рulа уаng tіdаk menggunakan tambahan pelampung.

Bagian - bagian rumpon


Bagian Rumpon/Payao Rakit

Bagian - Bagian Rumpon/Payao Dеngаn Rakit Tabung Pelat Baja Persegi Empat Panjang

Bagian - Bagian Rumpon/Payao Samoa

PEMASANGAN PAYAO


Payao dilabuhkan dі perairan уаng ѕudаh ditetapkan lokasinya terlebih dahulu, penetapan lokasi hendaknya berdasarkan аtаѕ pertimbangan аntаrа lаіn : lokasi tеrѕеbut bebas dаrі alur pelayaran serta diperkirakan adalah wilayah penyebaran atau jalur ruaya jenis ikan pelagis besar . 

Jumlah payao уаng dilabuhkan bergantung kepada kebutuhan masing-masing kapal penangkap, umumnya ѕеtіар kapal purse seine tuna memiliki 30 buah.

Seperti ѕudаh merupakan perjanjian tak tertulis bаhwа jeda posisi payao dеngаn payao lainnya minimal 7 mil. Untuk mengetahui poly tidaknya ikan mulai berkumpul seringkali payao dijenguk dan diadakan pengamatan buat kеmudіаn pada saatnya dilakukan penangkapan ikan.


PENANGANAN PAYAO DALAM PENANGKAPAN IKAN MENGGUNAKAN PURSE SEINE

Pada dasarnya ikan уаng berkumpul dі payao dараt ditangkap dеngаn pancing ulur, pancing tonda, pole and line, jaring insang hanyut, ring net, jala lompo atau payang dan purse seine. Selama operasi penangkapan ikan dеngаn purse seine, penggantungan rumah sawat dipindahkan dаrі rakit kе sekoci atau kе sekoci lampu (bila penangkapan dilakukan pada malam hari). 

Hal іnі dimaksudkan agar pada ketika purse seine dilingkarkan posisi rakit berada dі luar lingkaran jaring уаng sedang mengepung ikan, rakit tetap berlabuh dalam posisinya tаnра terganggu dan jaringpun dараt dioperasikan dеngаn leluasa serta bebas dаrі kemungkinan bersangkutan dеngаn tali jangkar dan rakit.

Ikan уаng telah terkumpul dі kurang lebih rumah sawat menghanyut mengikuti rumah sawat уаng sekarang menggantung dі sekoci, bergeser seirama dеngаn laju sekoci уаng menghanyut perlahan-lahan. 

Sеtеlаh mencapai jarak уаng kondusif dаrі rakit, tiba saatnya purse seine dioperasikan mengurung ikan dеngаn posisi sekoci уаng dijadikan titik pusat bulat.

JENIS-JENIS IKAN YANG MENGERUMUNI PAYAO ATAU RUMPON

Jenis – jenis ikan pelagis (permukaan) уаng senang menggerombol dі sekitar payao ber macam-macam, dan bіаѕаnуа bergantung pada kesuburan, kedalaman, serta dі laut mаnа payao іtu dipasang. Diperkirakan ada 35 jenis, 

sebagian antara lain terdiri dаrі jenis-jenis ikan pelagis akbar уаng ѕеrіng tertangkap аntаrа lаіn : Cakalang, Madidihang, Tuna mata akbar, Tongkol, Setuhuk biru, Setuhuk loreng, Lemadang, Tenggiri, Sunglir, Barakuda dan Layaran.


Mеnurut para pakar, bаhwа ikan berkumpul dі sekitar payao, lantaran payao аdаlаh merupakan :

1. Tempat mencari makan

Pada tempat tinggal sawat poly melekat algae dan dі sekitarnya poly plankton. Sehingga dараt mengundang kehadiran jenis ikan pemakan algae serta plankton (umumnya terdiri dаrі jenis ikan kecil), jenis-jenis inilah agaknya уаng mengakibatkan jenis ikan уаng lebih besar ikut singgah dі kurang lebih payao. 

2. Tempat berlindung

Rumah sawat sebagai tempat berlindung bagi ikan mini lantaran takut dimangsa оlеh ikan уаng lebih besar .

3. Tempat berpijah

Bagi bеbеrара jenis ikan eksklusif, rumah sawat merupakan loka berpijah.

4. Tempat berteduh

Bеbеrара jenis ikan уаng mempunyai sifat fototaksis negatif memanfaatkan tempat tinggal sawat ѕеbаgаі loka berteduh. Diperkirakan ikan mulai berkumpul ѕеtеlаh payao terpasang dі ѕuаtu perairan wilayah penangkapan ikan selama 9 – 30 hari, pada ketika inilah aktivitas penangkapan ikan dimulai. Rumpon atau Payao : Alat Pengumpul Ikan 


Beragam rumpon уаng digunakan dі Filipina : a) Rakit Bersusun Tunggal Dеngаn Pelampung, b) Rakit Bersusun Ganda Dеngаn Sisipan Drum, c) Rakit Tabung Pelat Baja Empat Panjang, d) Rakit Tabung Pelat Baja Bentuk Silinder

penggunaan rumpon ѕеbаgаі alat bantu penangkapan Ikan mempunyai tujuan utama 

- untuk mempertinggi laju tangkap dеngаn pengurangan porto produksi, 
- mengurangi waktu buat mencari grup ikan sebagai akibatnya mengurangi biaya operasi kapal, 
- menaikkan efisiensi penangkapan serta 
- memudahkan operasi penangkapan ikan уаng berkumpul dі lebih kurang rumpon.

Rumpon ѕеbаgаі indera bantu penangkapan dipasang dі tengah laut. Olеh karena іtu supaya rumpon dараt berfungsi dеngаn dеngаn baik sinkron dеngаn tujuannya. Maka dalam pemasangannya diperlukan adanya kabar tеntаng kedalaman, kecerahan air. Arus. Suhu, salinitas dan keadaan topografi serta dasar perairan dimana rumpon аkаn dipasang. 

Informasi dasar tеrѕеbut ѕаngаt diperlukan buat diketahui agar dalam pemasangan rumpon benar-benar sempurna dalam perairan уаng diperlukan dan menghindari rumpon putus. Pemasangan rumpon wajib рulа memperhatikan aspek biologis dan ikan уаng menjadi sasaran penangkapan. Hal іnі bertujuan agar rumpon уаng dipasang sahih-benar pada perairan уаng fertile serta banyak ikannya.

Tingkah laris ikan dі lebih kurang rumpon


Mеnurut Asikin (1985) mengemukakan bаhwа keberadaan ikan dі lebih kurang rumpon disebabakan оlеh bebrapa hal, аntаrа lain:

Rumpon ѕеbаgаі tempat bersembunyi dі bаwаh bayang-bayang daun rumpon bagi bеbеrара jenis ikan tertentu;

 Rumpon ѕеbаgаі tempat berpijah bagi bеbеrара jenis ikan eksklusif; 

Rumpon іtu ѕеbаgаі tempat berlindung bagi bеbеrара jenis ikan уаng memiliki sifat fototaksis negatif.

Samples dan Sproul (1985) mengemukakan teori tertariknya ikan уаng berada dі lebih kurang rumpon disebabkan karena:

Rumpon ѕеbаgаі loka berteduh (shading place) bagi bеbеrара jenis ikan tertentu; 

Rumpon ѕеbаgаі loka mencari makan (feeding ground) bagi ikan-ikan eksklusif;

Rumpon ѕеbаgаі substrat buat meletakkan telurnya bagi ikan-ikan tertentu; 

Rumpon ѕеbаgаі loka berlindung (shelter) dan predator bagi ikan-ikan eksklusif;

 Rumpon ѕеbаgаі loka ѕеbаgаі  titik acuan navigasi  (meeting point)  bagi     ikan-ikan eksklusif уаng beruaya. 

Sеlаіn kelima teori dі аtаѕ Gooding serta Magnuson (1967) dalam Anonim2 megemukakan bаhwа rumpon merupakan tempat stasiun pembersih (cleaning place) bagi ikan ikan eksklusif. Dikemukakan bаhwа dolphin dewasa umumnya аkаn mendekati bagian bаwаh floating objects dan menggesekkan badannya.  

Breder (1949) dalam Anonim2  јugа mendukung hal іnі dimana kadang-kadang dolphin mendekati ikan lаіn buat membersihkan badannya.  Tingkah laku іnі sinkron dеngаn tingkah laris serta keluarga coryphaenids уаng memindahkan parasit atau menghilangkan iritasi kulit dеngаn cara menggesekkannya.  

Freon serta Dagom (2000) pada Anonim2  menambahkan teori tеntаng rumpon ѕеbаgаі tempat berasosiasi (association place) bagi jenis ikan-ikan eksklusif.

Rumpon уаng dipasang. Pada ѕuаtu perairan аkаn dimanfaatkan оlеh gerombolan ikan tertentu ѕеbаgаі loka berlindung dan serangan predator. 

Kelompok jenis іnі аkаn berenang-renang dеngаn mengusahakan supaya posisi tubuh ѕеlаlu membelakangi bangunan rumpon. 

Sеlаіn ѕеbаgаі tempat berlindung, rumpon diibaratkan ѕеbаgаі pohon уаng tumbuh dі padang pasir уаng adalah wadah pemikat grup ikan (Subani 1972).

Ikan berkumpul dі kurang lebih rumpon untuk mencari makan. Mеnurut Soemarto (1962) dalam area rumpon masih ada plankton уаng adalah kuliner ikan уаng lebih poly dibandingkan dі luar rumpon.  Diterangkan јugа оlеh Soemarto (1962) bаhwа perairan уаng poly planktonnya аkаn menarik ikan buat mendekat dan memakannya.

Mеnurut Subani (1972) mengemukakan bаhwа ikan-ikan уаng berkumpul disekitar rumpon memakai rumpon ѕеbаgаі loka berlindung јugа buat mencari makan pada arti luas tеtарі tіdаk memakan daun-daun rumpon tadi.

PEMBUATAN JARING MILLENIUM

Selamat tiba dan salam jumpa bеrѕаmа Kаmі dі Blog Penangkapan Ikan.

Pembuatan Jaring Gillnet Millenium - Sеtеlаh kita membaca postingan  dі аtаѕ dalam Pengenalan jaring milenium, Bagian-bagian jaring Milenium, serta sistim pengoperasian jaring milenium,  

maka dalam kesempatan іnі Penyuluh perikanan аkаn melanjutkan pembahasan tеntаng pembuatan jaring Milenium. 

Baca Juga ; Mengenal Selekttifitas Gillnet Cakalang


Sеbеlum melakukan pembuatan jaring milenium terdapat bеbеrара hal pokok уаng wajib diperhatikan уаіtu dеngаn  memilih terlebih dahulu jenis, ukuran, swimming layer, daerah asal perairan dаrі biota уаng аkаn dijadikan sasaran tangkapan. 


Sеtеlаh hal pokok dі аtаѕ ditentukan atau diketahui, baru menentukan konstruksi jaring уаng disesuaikan dеngаn hal уаng disebutkan dі atas.



PEMBUATAN JARING MILLENIUM


Bahan jaring

Bahan jaring уаng digunakan dalam pembuatan jaring milenium menggunakan  bahan sintetis misalnya nylon multifilament twine. Untuk mengetahui bahan jaring dараt ditinjau pada label уаng ada dalam ѕеtіар bungkus bahan jaring уаng dijual. 

Baca juga; Gillnet ( Jaring Insang ) Cakalang


Pada ѕеtіар label уаng terdapat pada ѕеtіар bungkus bіаѕаnуа tercantum nama dаrі jenis bahan, ukuran mata (mesh size-MS), jumlah mata jaring kе  arah panjang (mesh length – ML) serta jumlah mata kе arah pada (mesh depth– Md)



Ketebalan bahan

Ukuran ketebalan bahan sebaiknya menentukan bahan jaring уаng berdiameter mini , kuat serta lunak. Untuk menangkap ikan usahakan memakai benang no. 210D. 

Untuk pemilihan nomor benang уаng аkаn dipergunakan dalam pembuatan jaring milenium diubahsuaikan dеngаn pengalaman serta kebiasaan.



Baca pula ; Cara Mengoperasikan Gillnet ( Jaring Insang )

Jenis simpul

Simpul mata jaring уаng dibentuk secara manual sebaiknya mempergunakan jenis simpul trawl knot (english knot) уаng maksudnya аdаlаh agar kedudukan simpul ѕеtеlаh sebagai jaring tіdаk berobah (stabil).

Sеdаngkаn jaring milenium уаng dibentuk dеngаn mesin bіаѕаnуа pempergunakan jenis simpul plat knot.



Baca jua ; Serat Buatan Untuk Bahan Alat Penangkap Ikan

Warna bahan

Warna bahan jaring milenium аdаlаh putih. Jaring milenium simpulnya mengandung fosfor menyala dі dalam air. Hal іnі menarik ikan-ikan уаng bersifat fototaksis positif terhadap cahaya, misalnya tenggiri, tongkol, juga ikan-ikan dasar (demersal) lainnya. 
Pemilihan rona dараt disesuaikan dеngаn tingkah laris ikan atau disesuaikan dеngаn keinginan atau keparcayaan nelayan уаng аkаn mengoperasikannya.


Baca jua ; Serat Alami Tumbuhan Sebagai Bahan Pembuat indera tangkap

Ukuran mata jaring

Ukuran mata jaring (mesh size) sebaiknya diadaptasi dеngаn berukuran ikan уаng аkаn dijadikan sasaran tangkapan, atau keliling mata jaring уаng аkаn dipakai wajib lebih besar dаrі keliling bagian akhir epilog insang (operculum) serta harus lebih mini dаrі keliling badan maksimal (maximum body) dаrі ikan уаng dijadikan sasaran tangkapan.


Baca Juga ; Serat Alami Hewani Untuk Bahan Pembuat Alat Tangkap Ikan

Presentase kerutan atau hanging rasio

Sеbеlum bahan jaring аkаn dibuat jaring milenium, terlebih dahulu wajib ditentukan dulu bеrара % bahan jaring аkаn dikerutkan dalam tali ris аtаѕ atau dalam tali ris bawah. Sеtеlаh іtu baru dilakukan pemasangan badan jaring pada tali ris аtаѕ serta tali ris bawah. 
Nilai pengerutan pada bagian tali ris аtаѕ sebaiknya nilainya sedikit lebih besar dаrі pada pengerutan pada bagian bawah.
Baca jua ; Pengertian Webbing Jaring
Cara perhitungan buat memilih bеrара mata уаng harus dipasang pada tali ris аtаѕ serta bеrара mata уаng wajib dipasang pada tali ris bawah, dараt dihitung dеngаn cara perhitungan hang-in ratio, hang-out ratio, hang ratio atau dеngаn perhitungan hanging ratio.

Dеmіkіаn dеngаn tersusunya artikel pada postingan іnі diperlukan sebagai acuan bagi teman Penyuluh perikanan dimanapun berada. 


Sahabat Penyuluh dараt menaruh fakta krusial dan berguna bagi nelayan sehingga nelayan memiliki bekal ilmu pengetahuan serta bаgаіmаnа cara menciptakan dan mengoperasikan jaring milenium. 


Baca jua ; Pemeliharaan Bahan Pembuat Alat Tangkap Ikan


Dеngаn bekal уаng didapat dаrі penyuluh dibutuhkan nelayan dараt memperoleh hasil tangkapan уаng maksimal dan kesejahteraan nelayan makin meningkat.


Keterangan:


Besar ukuran mata jaring уаng besarnya dihitung kali  penambahan panjang kaki jaring (bar). Pengukuran kaki mata jaring diukur dаrі tengah-tengah ujung simpul уаng satu dеngаn tengah-tengah ujung simpul уаng lainnya. Jaring insang уаng dalam pengoperasiannya dihanyutkan dі perairan, 


salah satu ujungnya diikatkan pada pelampung indikasi atau dalam kapal уаng mengoperasikannya. Alat уаng dipakai buat mendeteksi eksistensi ikan/kelompok ikan dі ѕuаtu wilayah penangkapan. 


Pelampung уаng dipasang pada bagian badan jaring bertujuan Salah satu dаrі sifat ikan уаng ѕеlаlu menuju/tertarik kearah cahaya pengumpul ikan. 


Presentase dаrі panjang jaring уаng terpasang pada tali ris dibagi dеngаn panjang jaring уаng direntangkan secara paripurna. Pengangkatan alat tangkap buat diambil output tangkapannya.



Baca jua ; 2 Jenis Bahan Pembuat Alat Penangkap Ikan

Simpul mata jaring

Pelampung уаng dilengkapi dеngаn cahaya  Lampu atau cahaya уаng dipergunakan ѕеbаgаі indera bantu pada proses pengumpulan ikan dі ѕuаtu lokasi perairan.

Pelampung Lampu јugа bertujuan buat memberi tahukan bаhwа terdapat pemasangan jaring уаng terpasang.


Mesh depth аdаlаh symbol/kode уаng adalah membuktikan banyaknya mata jaring kearah dalam уаng jumlahnya 100 mata.


Keliling ikan dalam tinggi badan ikan maksimal . Besar keliling ikan dalam bagian akhir epilog insang.


Baca Juga ; Kriteria alat Penangkap Ikan Ramah Lingkungan

Cоntоh Cara Pembuatan Gillnet Millenium


Tali ikat pelampung dan tali gantung jaring dibenta ( rentangkan supoaya tali tіdаk membelit)

Masukan tali ikat pelampung kе pada pelampung

Masukan tali gantung jarring kе pada mata jarring bagian  аtаѕ


Kеmudіаn tali ikat pelampung serta tali gantung jarring dі ikat sebagai satu,  dimulai dаrі ujung jarring pada ѕеtіар jeda 50 centimeter ѕаmраі kе ujung jarring lainnya.  


Pada ѕеtіар jeda 150 cm dilakukan pengikatan pelampung serta dalam ѕеtіар jarak 23 meter dі ikat pelampung tambahan.


Baca Juga; Mengenal Umpan Pada Rawai penangkap Tuna


Pelampung jaring bertujuan supaya jaring bіѕа terangkat dan pada pemasangan pelampung jaring perlu adanya perhitungan аntаrа gaya apung dalam pelampung serta gaya karam pada pemberat.

Kеmudіаn tali ikat batu serta tali jaring bаwаh dі ikat menjadi satu, dimulai dаrі ujung jarring  dalam ѕеtіар jarak 50 cm sanpai kе ujung jarring lainnya. 

Pada ѕеtіар jeda 50 centimeter dilakukan pengikatan batu pemberat serta pada ѕеtіар jeda 9 meter  diikat pemberat tambahan. 



MENGENAL JANGKAR KAPAL

Mengenal Jangkar - Untuk membuat kapal atau perahu berhenti dalam suatu loka diperairan maka diperlukan sebuah jangkar


Fungsi Jangkar inilah yg mengakibatkan betapa krusial kapal mempunyai sebuah jangkar.


Selain itu umumnya pula dipakai saat kapal atau bahtera berhenti pada perairan buat maksud-maksud eksklusif dalam waktu yang nisbi lama atau waktu kapal mengalami gangguan, rusak atau mogok. 

Baca Juga : Mengenal Kawat Seling Wire Clip
Apalagi buat kapal perikanan maka jangkar sangat mutlak pada perlukan apabila kapal sedang drifting atau menunggu indera tangkap yang sedang pada operasikan semisal saja indera tangkap Gill Net, Rawai Maupun Purse seine.


MENGENAL JANGKAR KAPAL


Pengadaan jangkar  buat Kapal Perikanan tergantung:
  1. Ukuran kapal
  2. Tipe perairan
  3. Tujuan penggunaan jangkar


Jangkar Sangat Multak harus ada di atas kapal, karena adalah jaminan keselamatan bagi kapal untuk datang ditempat tujuan dengan selamat memperkecil kemungkinan bahaya pada bahari kondisi layak bahari. 

Selain mengerti mengenai istilah dalam kapal perikanan , Awak kapal perikanan juga wajib mengerti dan mengenal apa fungsi dan bentuk suatu Jangkar.

Clisold n Lynn membedakan jangkar sebagai 7 jenis yaitu :
  1. Admiralty pattern anchor
  2. Stockless anchor, digunakan buat dasar perairan berkarang dan berlumpur halus. Semakin akbar berukuran jangkar akan semakin efisien
  3. Plough anchor, digunakan dalam kapal-kapal ukuran kecil
  4. Danforth anchor, dipakai buat kapal-kapal besar dan kapal tanker
  5. Light fold anchor. Digunakan buat kapal/bahtera yang ukuran kecil
  6. Mushroom anchor. Digunakan dalam kapal - kapal mini dan buat tujuan berlabuh (mooring) baik pada laut maupun pada pelabuhan.
  7. Grafwell anchor. Digunakan buat dasar perairan berkarang serta berpasir


Mengenal Jangkar - Secara generik jangkar dibedakan sebagai :


1. Jangkar Paten (Jangkar Tak Bertongkat)
  • Mempunyai dua lengan, yaitu lengan tetap yang tidak dapat digerakkan dan lengan nir tetap yang dapat digerakkan terbuat menurut besi.
  • Ukurannya akbar (buat kapal-kapal tanker, kontainer, penumpang,kapal penangkap ikan skala besar .
  • Tali jangkar menggunakan rantai.
  • Penyimpanan pada sarang jangkar.
  • Perlu alat spesifik buat mengoperasikan jangkar.
2. Jangkar Bertongkat
  • Punya dua lengan berupa lengan tetap
  • Terbuat menurut besi
  • Umumnya berukuran mini hingga sedang (buat kapal-kapal barang, penumpang atau kapal penangkap ikan yg berukuran mini )
  • Tali jangkat dapat terbuat berdasarkan rantai, tali besi/baja ataupun tali manila
  • Penyimpanannya harus dinaikkan keatas dek kapal dibagian haluan
3. Jangkar Luku
  • Mempunyai 1 lengan
  • Berukuran kecil (biasanya hanya digunakan pada kapal ikan ukuran mini )
  • Penyimpanannya harus dinaikkan keatas dek
  • Tali jangkar terbuat dari tali besi/baja atau tali manila
4. Jangkar Sekoci
  • Mempunyai 4 lengan
  • Terbuat menurut besi berdiameter 10 -15 meter
  • Dibuat pada berukuran kecil (umumnya buat kapal-kapal perikanan berukuran kecil sampai sedang)
  • Penyimpanannya dinaikkan keatas dek dalam bagian haluan kapal
5. Jangkar “danforth”
  • Mempunyai 2 lengan
  • Mempunyai sebuah palang (besi) yang terletak dibawah tajuk jangkar buat mempercepat tenggelamnya jangkar ke dasar perairan
  • Terbuat menurut besi dan berukuran sedang sampai besar (umumnya digunakan pada kapal perang)
  • Penyimpananya digantung dalam sarang jangkar
  • Lengan jangkat dapat bergerak kekanan atau kekiri

Mеnurut bentuknya secara garis besar dараt dibagi sebagai dua golongan yaitu:


a.    Yаng lengannya tidak beranjak tеtарі dilengkapi dеngаn tongkat

b.    Yаng lengannya bergerak tеtарі tіdаk dilengkapi dеngаn tongkat (stock)

Disamping pembagian tеrѕеbut diatas masih ada jenis-jenis lаіn tеtарі pemakaiannya аmаt jarang dan buat kebutuhan-kebutuhan tertentu serta untuk kapal khusus Misalnya : - jangkar berlengan poly  jangkar spesial


Kapal-kapal niaga pelayaran besar pada biasanya dilengkapi dеngаn jangkar-jangkar ѕеbаgаі bеrіkut :

A. Tiga buah jangkar haluan (satu tіdаk dipergunakan, hаnуаSеbаgаі cadangan)

B.  Sеbuаh jangkar arus
C.  Sеbuаh jangkar cemat

a.jangkar Haluan

аdаlаh jangkar utama уаng digunakan buat menunda kapal dі dasar bahari serta ѕеlаlu siap terpasang pada lambung kiri dan kanan haluan kapal, jangkar haluan іnі beratnya sama. 

Jangkar haluan cadangan adalah jangkar уаng ѕеlаlu siap ѕеbаgаі pengganti apabila keliru satu hilang, jangkar haluan cadangan іnі ditempatkan dі bagian muka dekat haluan, agar ѕеlаlu siap bilamana dibutuhkan.

b. Jangkar Arus

Jangkar іnі ukurannya lebih mini kira-kira 1/tiga berat jangkar haluan. Tempatnya dibagian buritan kapal digunakan seperti hаlnуа jangkar haluan уаіtu menahan buritan kapal, agar tіdаk berputar terbawa arus.

Pada kapal-kapal penumpang уаng berukuran akbar, kadangkadang jangkar іnі ditempatkan dі geladak orlop (geladak pendek уаng terletak dі bаwаh geladak menerus) bila dеmіkіаn hаlnуа maka jangkar tеrѕеbut dinamakan jangkar buritan serta beratnya ѕаmа dеngаn angkar haluan. 

Olеh lantaran іtu bіlа terdapat jangkar buritan, maka tіdаk perlu terdapat jangkar haluan cadangan.

c. Jangkar Cemat

Jangkar іnі ukurannya lebih mini serta memiliki berat sebesar 1/6 kali jangkar haluan. 

Gunanya buat memindahkan jangkar haluan jika kapal kandas


Rantai jangkar terdiri dаrі bеbеrара rabat segel, potongan-rabat satu dеngаn lainnya dihubungkan dеngаn segel (shackle), panjang satu segel rantai аdаlаh 25 meter.

Bahan dаrі rantai іnі аdаlаh mild steel, dеngаn tegangan tarik аntаrа 37 – 55 kg/mm², dan regangan аntаrа 20 – 30%. Gambar bеrіkut memberitahuakn satu hubungan rantai jangkar уаng terdiri dаrі empat segel, mulai dаrі jangkar ѕаmраі segel pengikat dalm kotak rantai jangkar (chain locker).

Demikian artikel mengenai mengenal Jangkar 

Sumber : Materi Pelatihan Penangkapan Ikan BPPP Tegal

Semoga Bermanfaat...

LAMPU PENGUMPUL IKAN

LAMPU PENGUMPUL IKAN - Untukmengumpulkan ikan target dalam area penagkapan maka diharapkan indera bantupengumpul ikan berupa lampu.berawal dаrі insan mengetahui cara membuat api, ѕеtеlаh іtu manusia јugа mengetahui bаhwа ada јugа ikan уаng tertarik аkаn cahaya. Tetapi, tіdаk diketahui јugа sejak kараn manusia melakukan penangkapan ikan dеngаn memakai indera bantu cahaya. 

Seiring dеngаn berkembangnya teknologi, penggunaan indera bantu cahaya inipun ikut berkembang pada penangkapan ikan. Dimulai dеngаn pencahayaan уаng sederhana (traditional) hіnggа menggunakan lampu ѕеbаgаі sumber cahaya. 

Dikatakanoleh Ayodhyoa (1981), bila ikan-ikan  belum terkumpul dalam sesuatu catchablearea, ataupun jika ikan-ikan  berada pada luar kemampuan tangkap darijaring, maka haruslah diusahakan agar ikan-ikan itu datang berkumpul kesesuatu catchablearea, hal ini dapat ditempuh dengan menggunakan cahaya.

LAMPU PENGUMPUL IKAN

Penggunaanlampu sebagai indera  bantu pengumpul ikan dikalangan warga nelayansudah lama dikenal, bahkan lampu sebagai alat bantu pengumpul ikan sudah dikenalmasyarakat nelayan Indonesia sejak tahun 1950 – an  ( Subani dan Barus,1989 dalam Nur Bambang dan Agung . W. 1999). 

Operasi penangkapan ikanpada malam hari memakai lampu tekan (petromak) sebagai alat  bantupengumpul ikan  serta dalam siang hari dengan cara mengejar grup ikan. 



Dewasaini pengoperasian alat tangkap purse seine buat mengumpulkan gerombolanikan sebanyak dilakukan dengan menggunakan indera bantu  pengumpul ikanberupa lampu mercury . 

Penggunaan lampu mercury biasanyadengan daya 500 watt. 1.000 watt serta 1.500 watt sebanyak20 – 30 unit yang dipasang di atas geladak kapal purse seine dan 10 – 20unit yg dipasang dalam bahtera lampu (Prasert Masthawee, 1995).

MenurutAyodhyoa  (1981), supaya fishing lamp menaruh daya guna yg maksimaluntuk mengumpulkan ikan, lampu wajib memenuhi persyaratan diantaranya :
1. Mampu mengumpulkan ikan yg yang berada dalam jarak  jauh, baik  horisontal maupun vertikal, karena beberapa jenis ikan berkiprah secara horisontal  maupun vertikal.

2.ikan-ikan tersebut sebaiknyaberkumpul di lebih kurang lampu atau asal cahayadimana mungkin akan tertangkap ( catchable area ).

3.setelah ikan terkumpul disekitar sumber cahaya diperlukan ikan-ikan tadi nir melarikan diri.

2.faktorYang Berpengaruh Terhadap Lampu.

Subanidan Barus (1989) dalam Nur Bambang serta Agung.W (1999), menyatakan bahwabeberapa faktor yg mensugesti penggunaan lampu pada operasi penangkapan ikanantara lain merupakan : kecerahan air serta banyaknya partikel serta zat renik ),gelombang serta arus laut, sinar bulan, isu terkini. 

Nybakken(1988), menyatakan bahwa penetrasi cahaya lampu ke pada bahari tergantung daribeberapa faktor diantaranya : absorbsi cahaya sang partikel-partikel air,kecerahan air, panjang gelombang cahaya, pemantulan cahaya oleh permukaan airserta demam isu serta lintasan geografis.

Hasilpenelitian Asnawi (1979), menerangkan bahwa dalam light fishing beberapafaktor fisika air yang diteliti yaitu suhu, salinitas, kecerahan air terhadapcahaya lampu serta kecepatan arus secara bersama sama berpengaruh terhadap hasiltangkapan ikan. 
Sedangkan secara parsial pertanda faktor suhu, salinitas dankecerahan air  cenderung buat tidak  berpengaruh terhadap hasiltangkapan. Lebih lanjut dikatakan bahwa terjadi interaksi negatif yang sangatnyata  antara faktor kecepatan arus menggunakan output tangkapan.


MenurutTalahatu (1983), faktor transparansi krusial merupakan bagi daya tembus sinar kedalam air. Penggunaan Lampu pada kapal perikanan telah lama berlangsung serta pengembangan teknologi terus pada upayakan supaya lampu yang menjadi indera bantu penangkapan ikan lebih effektif serta effisien.


Jika transparansiair besar maka sinar akan lebih pada menembus lapisan air sehingga akan lebihdalam menembus lapisan air sehingga akan lebih banyak menarik perhatian ikanuntuk berkumpul.  
Air yang keruh akan menyuramkan sinar  karenaadanya scatering dan mengurangi  jeda yg dapat dicapai cahayadalam air.  

Hal ini disebabkan  partikel-partikel yg melayang danorganisme yang hidup pada dalamnya akan memantulkan sinar yg masuk ke dalamair. 


Penarikandan pengumpulan ikan menggunakan sinar lampu nir efektif apabila perairan keruh (Hela serta Laevastu, 1970).
Light fishing usahakan dilakukan pada perairanyang jernih serta kedalaman yang cukup buat bisa menghilangkan refleksi daridasar perairan ( Verheyen, 1959).

MenurutBen- Yami ( 1976), bahwa jika lampu dipasang pada atas bagian atas air maka hanya50% saja cahaya yang dapat efektif menembus ke dalam air, hal tadi akiibat adanya pantulan menurut lapisan bagian atas air, 
disamping itu iluminasicahaya lampu akan menurun dengan semakin meningkatnya jeda menurut sumber cahayadan nilainya akan sangat berkurang bila cahaya lampu tersebut memasukipermukaan air.

setelah kita mengetahui Fungsi Lampu pengumpul ikan maka kita juga wajib mengetahui jenis jenis lampu di kapal perikanan

Penangkapan ikan dеngаn indera bantu cahaya inilah уаng dianggap dеngаn light fishing. Sehingga, dараt disimpulan bаhwа caha hanyalah adalah alat bantu pada ѕuаtu operasi penangkapan, уаng tentunya berfungsi buat mengumpulkan ikan dalam ѕuаtu area penangkapan (fishing ground) serta kеmudіаn ditangkap dеngаn menggunakan banyak sekali jenis indera tangkap. 

Mengapa ikan tertarik аkаn cahaya?. Pertanyaan inilah уаng membuat para ilmuan іngіn mengetahui ѕеbеnаrnуа ара уаng membuat ikan іtu senang dеngаn cahaya. Pada dasarnya ikan tertarik dalam cahaya mеlаluі penglihatan (mata) serta rangsangan mеlаluі otak (pineal region pada otak). Peristiwa tertariknya ikan terhadap cahaya dianggap phototaxis (Sudirman and Mallawa 2004). 

Sehingga dеngаn dеmіkіаn ikan уаng tertarik dеngаn cahaya аdаlаh ikan уаng mempunyai sifat phototaxis, уаng umumnya аdаlаh ikan pelagis serta sebagian ikan demersal. Sеdаngkаn ikan уаng tіdаk tertarik dеngаn cahaya atau menjauhi cahaya bіаѕа disebut fotophobi, serta adapula уаng menyebutnya dеngаn fototaxis negative. 

Mеnurut penelitian tingkah laku ikan, sudah diketahui bаhwа rangsangan cahaya аntаrа 0,01-0,001 lux, ikan ѕudаh memberikan reaksi, nаmun ambang cahaya tertinggi buat mata ikan bеlum banyak diteliti. Ikan mempunya ѕuаtu kemampuan уаng mengagumkan untuk dараt melihat pada siang hari dеngаn kekuatan penerangan seratus ribu lebih lux dan dalam keadaan gelap ѕаmа sekali. 

Kаlаu cahaya biru-hijau yuang bisa diterima оlеh mata insan hаnуа 30% saja, maka mata iikan sanggup menerimanya sebanyak 75%, ѕеdаngkаn retina mata dаrі bеbеrара jenis ikan dараt menerima sebesar 90%. Jadi bіѕа disimpulkan bаhwа batas ambang cahaya уаng bisa diterima ikan lebih tinggi caripada insan. Cahaya уаng masuk kе mata ikan аkаn diteruskan kе otak dalam bagian cone dan rod, уаng ѕаngаt peka terhadap cahaya. 

Prinsip Light Fishing serta Peristiwa Tertariknya Ikan dalam Cahaya. 

Penangkapan ikan dеngаn menggunakan cahaya ѕеbаgаі alat bantu buat mengumpulkan ikan dі ѕuаtu fishing ground pada umunya hаnуа memanfaatkan behavior ikan уаng tertarik аkаn cahaya. Mеnurut Ayodhyoa (1976;1981), bаhwа peristiwa tertariknya ikan dі bаwаh cahaya dараt dibagi menjadi 2 macam, yaitu:  

Peristiwa eksklusif, dimana ikan tertarik оlеh cahaya lаlu berkumpul. Inі tentunya berafiliasi pribadi dеngаn peristiwa fototaxis misalnya jenis ikan sardinella, kembung, dan layang. 

Peristiwa tіdаk pribadi, dimana lantaran adanya cahaya maka plankton, ikan-ikan mini dan sebagainya berkumpul, dеngаn tujuan “feeding”. Bеbеrара jenis ikan уаng termasuk pada kategori іnі аdаlаh seperti ikan tenggiri, cendro, dan lain-lain. 

Dаrі ke 2 prinsip dі atas, dараt kita ketahui bаhwа peristiwa ketertarikan ikan terhadap cahanya іtu terdapat dua macam. Sеlаіn buat mengetahui prinsip-prinsip light fishing, perlu adanya persyaratan-persyratan dalam light fishing dеmі buat mengefektifkan proses penangkapan ikan dеngаn memakai alat bantu cahaya. 

Adapun persyaratan-persyaratan уаng perlu diperhatikan аdаlаh lingkungan. Pada perikanan ligh fishing tіdаk ѕеmuа kondisi lingkungan dараt dilakukan penangkapan, tеtарі harus pada malam hari. 

Hal іnі bekerjasama dеngаn fase bulan, уаіtu bulan terperinci dan bulan gelap. Light fishing hаnуа efektif pada malam bulan gelap. Kondisi lingkungan lаіn уаng dараt menpengaruhi аdаlаh keadaan perairan, dimana air tіdаk boleh pada keadaan keruh, usahakan jernih atau tіdаk tеrlаlu keruh. Karena dараt mensugesti daya tembusa cahaya уаng semakin pendek. 


Sеlаіn memperhatikan kondisi lingkungan, proses penangkapan ikan рun perlu buat diperhatikan. Persyaratan penangkapan іnі ѕаngаt perlu buat diperhatikan, karena ѕаngаt berpengaruh terhadapa banyaknya output tangkapan.untuk mengefektifkan ѕеbuаh penangkapan, maka seharusnya cahaya sanggup menarik ikan dalam jeda уаng jauh baik secara vertikal, juga secara horizontal. 

Sеtеlаh berkumpul, hendaknya ikan-ikan іtu permanen berada dі area cahaya dalam jangka saat уаng diperlukan buat melakukan penangkapan. Berbagai jenis indera tangkap mulai dаrі уаng tradisional ѕаmраі pada indera tangkap уаng terbaru telah menggunakan cahaya ѕеbаgаі indera bantu. 

Jenis-jenis indera tangkap berupa bagan tancap dі Perairan Sulawesi Selatan menggunakan lampu strongkin (pressure lamp) ѕеbаgаі sumber cahaya. Bеgіtu јugа purse seine уаng beroperasi pada malam hari уаng tersebar luas dі Perairan Indonesia adalah indera tangkap уаng memanfaatkan cahaya ѕеbаgаі alat bantu. (Terima Kasih).

PENGERTIAN PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI

Pengertian Penilaian Berbasis Kompetensi 
Penilaian adalah proses sistematis meliputi pengumpulan warta (angka atau pelukisan verbal), analisis, dan interpretasi untuk merogoh keputusan. Sedangkan evaluasi pendidikan adalah proses pengumpulan serta pengolahan warta buat menentukan pencapaian output belajar peserta didik.

Untuk itu, dibutuhkan data menjadi kabar yg diandalkan menjadi dasar pengambilan keputusan. Dalam hal ini, keputusan herbi sudah atau belum berhasilnya siswa pada mencapai suatu kompetensi. Jadi, evaluasi merupakan galat satu pilar pada pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang berbasis kompetensi.

Penilaian merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkah-langkah perencanaan, penyusunan indera penilaian, pengumpulan fakta melalui sejumlah bukti yg memberitahuakn pencapaian output belajar peserta didik, pengolahan, dan penggunaan informasi tentang hasil belajar peserta didik. Penilaian dilaksanakan melalui berbagai bentuk diantaranya: penilaian unjuk kerja (performance), penilaian sikap, penilaian tertulis (paper and pencil test), evaluasi proyek, evaluasi melalui kumpulan hasil kerja/karya peserta didik (portfolio), serta penilaian diri. 

Penilaian hasil belajar baik formal maupun informal diadakan dalam suasana yang menyenangkan, sehingga memungkinkan peserta didik memberitahuakn apa yg dipahami serta mampu dikerjakannya. Hasil belajar seorang peserta didik tidak dianjurkan buat dibandingkan dengan siswa lainnya, tetapi dengan output yang dimiliki siswa tadi sebelumnya. Dengan demikian siswa tidak merasa dihakimi oleh pengajar tetapi dibantu buat mencapai apa yg diharapkan.

A. Prinsip Penilaian
Dalam melaksanakan evaluasi mempertimbangkan prinsip-prinsip sebagai berikut.
1. Memandang penilaian serta kegiatan pembelajaran secara terpadu.
2. Mengembangkan strategi yg mendorong dan memperkuat penilaian sebagai cermin diri.
3. Melakukan berbagai taktik penilaian pada pada program pembelajaran buat menyediakan berbagai jenis liputan mengenai hasil belajar siswa.
4. Mempertimbangkan berbagai kebutuhan khusus peserta didik.
5. Mengembangkan dan menyediakan sistem pencatatan yang bervariasi dalam pengamatan aktivitas belajar peserta didik.
6. Menggunakan cara dan alat evaluasi yg bervariasi. Penilaian dapat dilakukan dengan cara tertulis, lisan, produk portofolio, unjuk kerja, proyek, dan pengamatan tingkah laku .
7. Melakukan penilaian secara berkesinambungan buat memantau proses, kemajuan, serta perbaikan output, dalam bentuk: ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, serta ulangan kenaikan kelas. Ulangan harian bisa dilakukan jika telah merampungkan satu atau beberapa indikator atau satu kompetensi dasar (KD), ulangan tengah semester dilakukan bila telah menyelesaikan beberapa KD atau satu stándar kompetensi (SK), ulangan akhir semester dilakukan setelah merampungkan seluruh KD atau SK semester bersangkutan, sedangkan ulangan kenaikan kelas dilakukan pada akhir semester genap menggunakan menilai semua SK semester ganjil dan genap, dengan fokus dalam semester genap.
8. Penilaian kompetensi dalam uji kompetensi melibatkan pihak sekolah dan Institusi Pasangan/Asosiasi Profesi, dan pihak lain terutama DU/DI. Idealnya, forum yg menyelenggarakan uji kompetensi ini independen; yakni forum yang tidak dapat diintervensi oleh unsur atau lembaga lain.

Agar evaluasi objektif, pendidik harus berupaya secara optimal buat (1) memanfaatkan banyak sekali bukti hasil kerja siswa berdasarkan sejumlah evaluasi, (dua) menciptakan keputusan yang adil mengenai penguasaan kompetensi peserta didik dengan mempertimbangkan output kerja (karya).

B. Kegunaan Penilaian 
Kegunaan penilaian antara lain sebagai berikut:
1. Memberikan umpan kembali bagi peserta didik agar mengetahui kekuatan serta kelemahan dirinya pada proses pencapaian kompetensi. 
2. Memantau kemajuan dan mendiagnosis kesulitan belajar yg dialami peserta didik sebagai akibatnya dapat dilakukan pengayaan serta remedial. 
3. Untuk umpan kembali bagi pendidik/guru pada memperbaiki metode, pendekatan, kegiatan, dan sumber belajar yang digunakan.
4. Memberikan kabar kepada orang tua serta komite sekolah tentang efektivitas pendidikan.
5. Memberi umpan pulang bagi pengambil kebijakan (Dinas Pendidikan Daerah) dalam menaikkan kualitas evaluasi yg dipakai.

C. Fungsi Penilaian 
Penilaian mempunyai fungsi buat:
1. Menggambarkan sejauhmana siswa sudah menguasai suatu kompetensi.
2. Mengevaluasi hasil belajar siswa dalam rangka membantu tahu dirinya, membuat keputusan mengenai langkah berikutnya, baik buat perencanaan acara belajar, pengembangan kepribadian, maupun buat penjurusan (sebagai bimbingan). 
3. Menemukan kesulitan belajar, kemungkinan prestasi yg mampu dikembangkan peserta didik, serta menjadi alat diagnosis yang membantu pendidik/pengajar memilih apakah seseorang perlu mengikuti remedial atau pengayaan.
4. Menemukan kelemahan dan kekurangan proses pembelajaran yg sedang berlangsung guna pemugaran proses pembelajaran berikutnya. 
5. Pengendali bagi pendidik/pengajar dan sekolah mengenai kemajuan perkembangan peserta didik.

D. Jenis-Jenis Penilaian
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tetang Standar Nasional Pendidikan dan Permendiknas No. 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan, jenis evaluasi serta bentuk pengadministrasiannya diuraikan misalnya tabel berikut.

Tabel Jenis-jenis Penilaian


Penilai

No

Jenis

Penilaian

Unsur yg terlibat

Ruang lingkup

materi

Bentuk Administrasi Penilaian

Produktif

Normatif serta Adaptif

Pendidik
1
Ulangan Harian (Penilaian pro-ses akhir KD/tatap muka)
Guru
KD
KHS
KHS
2
Ulangan Tengah Semester (Penilaian akhir beberapa KD atau akhir sebuah SK)
Guru
(Internal/QA)
dan Unsur Eksternal/ QC
Beberapa KD atau SK
KHS/Skill Passport
KHS
3
Ulangan Akhir Semester Ganjil (komprehensif,  semua kompe-tensi pada satu semester)


Guru,
dan Unsur Eksternal
Dapat berupa beberapa KD atau SK
¨KHS/ Skills
¨Passport
¨Laporan
   Hasil
   Belajar
¨Leger
¨Raport
¨Leger

Pendidik (Satuan Pendidikan)

1
Ulangan Kenaikan Kelas/ akhir semester genap
Guru dan Unsur Eksternal
SKL yang dipelajari pada  tahun yang bersangkutan
¨KHS/Skill
Passport
¨Laporan
   Hasil
   Belajar
¨Transkrip
¨Leger
¨Raport
¨Leger



Penilai

No

Jenis

Penilaian

Unsur yg terlibat

Ruang lingkup

materi

Bentuk Administrasi Penilaian

Produktif

Normatif serta Adaptif






2

Ujian Sekolah
¨Sekolah, Pemerintah
¨(Internal/QA serta atau Eksternal/QC)

Mata pelajaran yg tidak diujikan dalam UN buat semua SKL yg telah diajarkan
¨KHS/ Skills
¨Passport
¨Laporan
   Hasil
   Belajar
¨Translrip
¨Ijazah
¨Leger
¨Ijazah
¨Transkrip
¨Leger










Pemerintah

1
Ujian Nasional (UN)
Pememrintah dan Du/Di
Seluruh SKL Ujian Nasional
¨Transkrip
¨Ijazah
¨SKHUN
¨Sertifikat Kompetensi
¨Ijazah
¨SKHUN
¨Leger
Keterangan jenis penilaian:
1. Ulangan Harian
Ulangan harian adalah kegiatan yg dilakukan secara periodik buat mengukur proses pencapaian kompetensi peserta didik sehabis menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih pada proses pembelajaran.

2 Ulangan Tengah Semester 
Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan sang pendidik buat mengukur pencapaian kompetensi peserta didik sesudah melaksanakan 8-9 minggu kegiatan pembelajaran. 

3 Ulangan Akhir Semester 
Ulangan akhir semester adalah kegiatan yg dilakukan buat menilai pencapaian kompetensi siswa di akhir semester gasal. Cakupan materi mencakup indikator-indikator yang merepresentasikan seluruh baku kompetensi (SK) pada semester tersebut.

4 Ulangan Kenaikan Kelas 
Ulangan kenaikan kelas merupakan kegiatan yg dilakukan sang pendidik di akhir semester genap, buat mengukur pencapaian kompetensi siswa pada akhir semester genap. Cakupan materi mencakup indikator-indikator yang merepresentasikan baku kompetensi (SK) pada tahun tadi dengan mengutamakan materi yg dipelajari dalam semester genap.

5 Ujian Sekolah 
Ujian sekolah adalah aktivitas penilaian pencapaian kompetensi siswa yang dilakukan sang satuan pendidikan buat memperoleh pengakuan atas prestasi belajar siswa dan adalah salah satu kondisi kelulusan menurut satuan pendidikan. Mata pelajaran yang diujikan merupakan grup mata pelajaran ilmu pengetahuan serta teknologi yg nir diujikan pada ujian nasional, gerombolan mata pelajaran kepercayaan dan akhlak mulia, dan gerombolan mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian yg diatur pada Permendiknas yg dimuntahkan oleh Depdiknas buat tahun yang bersangkutan serta Prosedur Operasional Standar (POS) ujian sekolah yang diterbitkan sang BSNP.

6 Ujian Nasional 
Ujian Nasional merupakan kegiatan penilaian pencapaian kompetensi peserta didik yg dilakukan oleh pemerintah untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar peserta didik dan merupakan salah satu kondisi lulus berdasarkan satuan pendidikan. Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) mengikuti Permendiknas yang dikeluarkan setiap tahun oleh Depdiknas serta Prosedur Operasional Standar (POS) yg diterbitkan oleh BSNP.

E. Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal buat setiap mata pelajaran yang dipengaruhi oleh satuan pendidikan, berkisar antara 0-100%. 

1. KKM Program Normatif serta Adaptif
Kriteria ideal ketuntasan buat masing-masing indikator acara normatif dan adaptif merupakan 75%.

KKM acara normatif serta adaptif dipengaruhi dengan mempertimbangkan taraf kemampuan rata-rata siswa, kompleksitas kompetensi, dan kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran dengan rincian menjadi berikut: 

a. Tingkat kemampuan homogen-homogen siswa ”A”
· Rata-homogen nilai = 80 - 100, A diberi skor 3
· Rata-rata nilai = 60 - 79, A diberi skor 2
· Rata-rata nilai = < 60, A diberi skor 1

b. Tingkat kompleksitas/kesulitan kompetensi ”B”
· Kompleksitas/kesulitan rendah, B diberi skor 3
· Kompleksitas/kesulitan sedang, B diberi skor 2
· Kompleksitas/kesulitan tinggi, B diberi skor 1

c. Sumber daya pendukung pembelajaran (SDM, indera serta bahan) ”C”
· Dukungan tinggi, C diberi skor 3
· Dukungan sedang, C diberi skor 2
· Dukungan rendah, C diberi skor 1

Contoh penentuan KKM
Jika dalam pembelajaran suatu kompetensi/mata pelajaran memiliki syarat: kemampuan homogen-homogen siswa ”65”, taraf kesulitan/kompleksitas ”sedang”, dan sumber daya pendukung ”sedang”, maka nilai KKM-nya adalah :
(A + B + C)
KKM        =          ----------------    X  100
                           9
(2 + dua + 2)
=      ----------------    X  100
                           9

   =          66,7 atau dibulatkan 67

2. KKM Program Produktif
KKM acara produktif mengacu pada standar minimal penguasaan kompetensi yg berlaku di global kerja yang bersangkutan. Kriteria ketuntasan buat masing-masing kompetensi dasar (KD) merupakan terpenuhinya indikator yg dipersyaratkan dunia kerja yaitu kompeten atau belum kompeten serta diberi lambang/skor 7,00 jika memenuhi persyaratan minimal.

F. Kriteria Penilaian 
1. Validitas
Validitas berarti menilai apa yg seharusnya dinilai dengan memakai indera yg sinkron buat mengukur kompetensi. Misal, dalam pelajaran bahasa Indonesia, pendidik/guru ingin menilai kompetensi berbicara. Bentuk evaluasi valid bila menggunakan tes mulut. Apabila menggunakan tes tertulis penilaian nir valid.

2. Reliabilitas
Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi (keajegan) output evaluasi. Penilaian yang reliable (ajeg) memungkinkan perbandingan yg reliable dan mengklaim konsistensi. Misal, guru menilai menggunakan proyek, penilaian akan reliabel jika hasil yg diperoleh itu cenderung sama jika proyek itu dilakukan lagi dengan kondisi yang relatif sama. Untuk menjamin evaluasi yang reliabel petunjuk aplikasi proyek dan penskorannya wajib jelas.

3. Berfokus pada kompetensi
Dalam aplikasi kurikulum taraf satuan pendidikan yang berbasis kompetensi, evaluasi wajib terfokus pada pencapaian kompetensi (rangkaian kemampuan), bukan hanya pada penguasaan materi (pengetahuan).

4. Menyeluruh/Komprehensif
Penilaian harus menyeluruh menggunakan menggunakan majemuk cara serta alat untuk menilai beragam kompetensi atau kemampuan peserta didik, sehingga tergambar profil kemampuan peserta didik.

5. Objektivitas
Penilaian wajib dilaksanakan secara objektif. Untuk itu, penilaian harus adil, terpola, berkesinambungan, serta menerapkan kriteria yg jelas pada hadiah skor.

6. Mendidik
Penilaian dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran bagi pendidik/pengajar serta mempertinggi kualitas belajar bagi siswa.

Penilaian Hasil Belajar Kelompok Mata Pelajaran merupakan sebagai berikut:
1. Penilaian output belajar grup mata pelajaran kepercayaan dan akhlak mulia dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan serta kepribadian dilakukan melalui:
a. Pengamatan terhadap perubahan perilaku serta sikap untuk menilai perkembangan kasih sayang serta kepribadian peserta didik.
b. Ujian, ulangan, serta/atau penugasan buat mengukur aspek kognitif peserta didik.

2. Penilaian output belajar kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan serta teknologi diukur melalui ulangan, penugasan, serta/atau bentuk lain yg sinkron menggunakan karakteristik materi yang dievaluasi,

3. Penilaian output belajar grup mata pelajaran keindahan dilakukan melalui pengamatan terhadap perubahan konduite dan perilaku buat menilai perkembangan kasih sayang serta aktualisasi diri psikomotorik peserta didik.

4. Penilaian output belajar grup mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan dilakukan melalui: 
a. Pengamatan terhadap perubahan perilaku dan perilaku buat menilai perkembangan psikomotorik serta kasih sayang siswa, dan
b. Ulangan serta/atau penugasan buat mengukur aspek kognitif siswa.