PENGERTIAN DAN FUNGSI DATA

Pengertian Dan Fungsi data
Data merupakan bentuk jamak berdasarkan datum. Data adalah warta-liputan mengenai suatu hal, dapat berupa sesuatu yang punya makna. Data dapat diartika menjadi sesuatu yang diketahui atau yg dipercaya atau asumsi.

Sesuatu yang diketahui umumnya didapat menurut hasil pengamatan atau percobaan dan hal itu berkaitan menggunakan ketika dan tempat. Anggapan atau perkiraan merupakan suatu perkiraan atau dugaan yg sifatnya masih sementara, sebagai akibatnya belum tentu sahih. Oleh karenanya, asumsi atau perkiraan perlu dikaji kebenarannya.

Menurut Arikunto (2002), data adalah segala liputan serta angka yang bisa dijadikan bahan untuk menyusun suatu kabar, sedangkan liputan merupakan hasil pengolahan data yg digunakan untuk suatu keperluan.

Jadi bisa disimpulkan, bahwa data adalah sejumlah berita yang bisa menaruh citra tentang suatu keadaan, atau masalah baik yang berbentuk angka-angka juga yang berbentuk kategori atau warta.

Penggolongan Data
Sesuai dengan macam atau jenis variabel, maka data atau hasil pencatatannya pula mempunyai jenis sebesar variabel. Data bisa dibagi dalam grup tertentu menurut kriteria yg menyertainya, contohnya berdasarkan susunan, sifat, saat pengumpulan, serta asal pengambilan.

Pembagian data berdasarkan susunannya:
Menurut susunannya, data dibagi atas data acak atau tunggal serta data berkelompok.
Data Acak atau Data Tunggal
Data acak atau tunggal merupakan data yg belum tersusun atau dikelompokkan ke pada kelas-kelas interval.
Contoh:
Data hasil oengukuran berat anak didik kelas IX (dalam kg): 
35 37 39 47 39 32 34 45 50 39 

Data berkelompok
Data berkelompok merupakan data yg telah tersusun atau dikelompokkan ke dalam kelas-kelas interval. Data gerombolan disusun dalam bentuk distribusi frekuensi atau tabel frekuensi.

Contoh:
Data nilai siswa dan jumlah murid yg memperoleh nilai tertentu untuk mata pelajaran matematika kelas IX.
Nilai Turus Frekuensi
1 – 2 III 3
3 – 4 IIIII 5
5 – 6 IIIII IIIII 10
7 – 8 IIIII IIIII IIIII 15
9 – 10 IIIII II 7

Data berkelompok ini terbagi sebagai: 
  • Data Kelompok Diskrit
  • Data yg diperolej dari output menghitung termasuk dalam data diskrit (jumlah anak, dll). 
  • Data kelompok kontinu
  • Sebuah data dinyatakan berkontribusi kontinu apabila data tadi diukur pada skala konstan atau data yang didapat berdasarkan output mengukur. Contoh data kontinu, yaitu: tinggi badan, berat badan, output belajar, motivasi belajar serta lain-lain. 

Pembagian data dari sifatnya
Menurut sifatnya, data dibagi atas data data kualitatid serta data kuantitatif.

Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk bilangan. Data kualitatif berbentuk pernyataan lisan, simbol atau gambar.
Contoh: rona, jenis kelamin, status perkawinan, dll. 
Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk sapta, atau data kualitatif yg diangkakan.
Contoh: tinggi, umur, jumlah, skor output belajar, temperatur, dll. 

Pembagian Data dari ketika pengumpulannya
Menurut saat pengumpulannya, data dibagi atas data terencana (time series) dan data cross section.

Data Berkala (Time series)
Data berkala adalah data yg terkumpul dari ketika ke ketika buat menaruh gambaran perkembangan suatu kegiatan/fenomena.
contoh: data perkembangan harga 9 macam bahan utama selama 10 bulan terakhir yang dikumpulkan setiap bulan. 
Data Cross Section
Data cross section adalah data yg terkumpul dalam suatu ketika eksklusif buat memberikan citra perkembangan keadaan atau aktivitas dalam ketika itu.
Contoh:
Data sensus penduduk tahun 2000, data hasil UN murid SMA tahun 2012, dsb. 

Pembagian data berdasarkan asal pengambilannya
Menurut sumber pengambilannya, data dapat dibedakan atas 2 jenis, yaitu data primer serta data sekunder.
Data Primer
Data utama adalah data yg diperoleh atau dikumpulkan sang orang yg melakukan penelitian atau yg bersangkutan yg memerlukannya. Data primer diklaim jua data asli atau data baru. 
Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh atau dikumpulkan berdasarkan sumber-asal yg telah terdapat. Data itu umumnya diperoleh berdasarkan perpustakaann atau laporan-laporan/dokumen peneliti yg terdahulu. Data sekunder disebut jua data tersedia. 

Pembagian data dari skala pengukurannya
Skala pengukuran merupakan peraturan penggunaan notasi bilangan dalam pengukuran. Menurut skala pengukurannya, data bisa dibedakan atas empat jenis, yaitu: data nominal, data ordinal, data interval, serta data rasio.

Data nominal
Data nominal adalah data yang diberikan dalam objek atau kategori yg tidak mendeskripsikan kedudukan objek atau kategori tersebut terhadap objek atau kategori lainnya, tetapi hanya sekedar label atau kode saja. Data ini hanya mengelompokkan objek/kategori ke dalam kelompok tertentu. Data nominal mempunyai karakteristik hanya bisa dibedakan antara satu menggunakan lainnya serta nir sanggup diurutkan/dibandingkan. Data ini memiliki karakteristik, yakni: 
Kategori data bersifat saling tanggal (satu objek hanya masuk dalam satu grup saja). 
Kategori data tidak disusun secara logis 

Contoh data berskala nominal:
Warna rambut, jenis kelamin, etnis/suku, kepercayaan dan lain-lain.

Data Ordinal
Data ordinal adalah data yg penomoran objek atau kategorinya disusun menurut besarnya, yaitu dari taraf terendah ke tingkat tertinggi atau sebaliknya dengan jarak/rentang yg tidak harus sama. Data ini mempunyai karakteristik seperti ciri data nominal ditambah satu karakteristik lagi, yaitu kategori data bisa disusun/diurutkan menurut urutan logis dan sinkron menggunakan besarnya ciri yang dimiliki.
Contoh data berskala ordinal yaitu:
Tingkat pendidikan, golongan pegawai, kasta, serta lain-lain 
Data Interval
Data interval merupakan data menggunakan objek/kategori yg dapat dibedakan antara data satu dengan lainnya, dapat diurutkan berdasarkan suatu atribut dan mempunyai jeda yang menaruh liputan mengenai interval antara tiap objek/kategori sama. Besarnya interval bisa ditambah atau dikurangi. Data ini memiliki karakteristik sama menggunakan ciri dalam data ordinal ditambah satu ciri lagi, yaitu urutan kategori data mempunyai jarak yang sama. Dalam data interval tidak memiliki nilai nol mutlak.
Contoh data berskala interval yakni:
Temperatur, skor IQ, skor hasil belajar, dll 

Hasil pengukuran suhu (temperatur) menggunakan termometer yg dinyatakan pada ukuran derajat. Rentang temperatur antara 00 Celcius hingga 10 Celcius memiliki jeda yang sama dengan 10 Celcius hingga 20 Celcius. Oleh karenanya berlaku operasi matematik ( +, – ), misalnya 150 Celcius + 150 Celcius = 300 Celcius. Namun demikian nir dapat dinyatakan bahwa benda yg bersuhu 150 Celcius mempunyai berukuran panas separuhnya berdasarkan benda yg bersuhu 300 Celcius. Demikian pula, nir dapat dikatakan bahwa benda dengan suhu 00 Celcius tidak memiliki suhu sama sekali. Angka 00 Celcius mempunyai sifat relatif (tidak mutlak). Artinya, bila diukur dengan menggunakan Termometer Fahrenheit diperoleh 00 Celcius = 320 Fahrenheit.

Kecerdasaran intelektual yg dinyatakan pada IQ. Rentang IQ 100 hingga 110 memiliki jarak yg sama menggunakan 110 sampai 120. Namun demikian nir dapat dinyatakan orang yang memiliki IQ 150 taraf kecerdasannya 1,lima kali dari urang yang mempunyai IQ 100.


Data rasio
Data rasio adalah data yang mempunyai sifat-sifat data nominal, data ordinal, serta data interval, dilengkapi dengan kepemilikan nilai atau titik nol absolut/absolut menggunakan makna empirik. Data rasio dapat dibagi atau dikali. Jadi, data rasio mempunyai sifat; bisa dibedakan, diururkan, punya jarak, serta punya nol absolut.
Contoh data berskala rasio:
Umur, tinggi badan, berat, dll 

Data output pengukuran berat suatu benda yg dinyatakan dalam gr mempunyai seluruh sifat-sifat menjadi data interval. Benda yg beratnya 1 kg tidak sama secara nyata menggunakan benda yg beratnya 2 kg. Ukuran berat benda dapat diurutkan mulai menurut yg terberat hingga yg terringan. Perbedaan antara benda yg beratnya 1 kg menggunakan 2 kg mempunyai rentang berat yang sama dengan disparitas antara benda yg beratnya dua kg dengan 3 kg. Angka 0 kg memberitahuakn nir terdapat benda (berat) yg diukur. Benda yang beratnya dua kg dua kali lebih berat dibandingkan dengan benda yang beratnya 1 kg.

FUNGSI DATA
Fungsi data pada dasarnya: (1) untuk menciptakan keputusan, (2) sebagai dasar suatu perencanaan, (tiga) sebagai alat pengendali terhadap pelaksanaan atau implementasi suatu kegiatan, serta (4) menjadi dasar penilaian terhadap suatu kegiatan.

PENGERTIAN DAN FUNGSI DATA

Pengertian Dan Fungsi data
Data adalah bentuk jamak menurut datum. Data merupakan fakta-keterangan mengenai suatu hal, bisa berupa sesuatu yg punya makna. Data bisa diartika sebagai sesuatu yg diketahui atau yang dianggap atau asumsi.

Sesuatu yang diketahui umumnya didapat dari output pengamatan atau percobaan serta hal itu berkaitan menggunakan waktu dan tempat. Anggapan atau perkiraan merupakan suatu asumsi atau dugaan yg sifatnya masih sementara, sebagai akibatnya belum tentu benar. Oleh karena itu, anggapan atau perkiraan perlu dikaji kebenarannya.

Menurut Arikunto (2002), data adalah segala liputan dan nomor yg dapat dijadikan bahan buat menyusun suatu keterangan, sedangkan warta merupakan output pengolahan data yang dipakai buat suatu keperluan.

Jadi dapat disimpulkan, bahwa data merupakan sejumlah kabar yang dapat memberikan citra tentang suatu keadaan, atau perkara baik yang berbentuk nomor -nomor juga yang berbentuk kategori atau informasi.

Penggolongan Data
Sesuai menggunakan macam atau jenis variabel, maka data atau hasil pencatatannya jua memiliki jenis sebanyak variabel. Data bisa dibagi dalam grup eksklusif menurut kriteria yg menyertainya, contohnya menurut susunan, sifat, saat pengumpulan, dan asal pengambilan.

Pembagian data menurut susunannya:
Menurut susunannya, data dibagi atas data rambang atau tunggal dan data berkelompok.
Data Acak atau Data Tunggal
Data acak atau tunggal adalah data yang belum tersusun atau dikelompokkan ke pada kelas-kelas interval.
Contoh:
Data hasil oengukuran berat anak didik kelas IX (pada kg): 
35 37 39 47 39 32 34 45 50 39 

Data berkelompok
Data berkelompok adalah data yg telah tersusun atau dikelompokkan ke dalam kelas-kelas interval. Data grup disusun pada bentuk distribusi frekuensi atau tabel frekuensi.

Contoh:
Data nilai anak didik dan jumlah siswa yang memperoleh nilai tertentu buat mata pelajaran matematika kelas IX.
Nilai Turus Frekuensi
1 – dua III 3
3 – 4 IIIII 5
5 – 6 IIIII IIIII 10
7 – 8 IIIII IIIII IIIII 15
9 – 10 IIIII II 7

Data berkelompok ini terbagi menjadi: 
  • Data Kelompok Diskrit
  • Data yang diperolej dari hasil menghitung termasuk dalam data diskrit (jumlah anak, dll). 
  • Data kelompok kontinu
  • Sebuah data dinyatakan berkontribusi kontinu apabila data tersebut diukur dalam skala kontinu atau data yg didapat berdasarkan output mengukur. Contoh data konstan, yaitu: tinggi badan, berat badan, output belajar, motivasi belajar dan lain-lain. 

Pembagian data berdasarkan sifatnya
Menurut sifatnya, data dibagi atas data data kualitatid serta data kuantitatif.

Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yg nir berbentuk sapta. Data kualitatif berbentuk pernyataan verbal, simbol atau gambar.
Contoh: rona, jenis kelamin, status perkawinan, dll. 
Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk sapta, atau data kualitatif yg diangkakan.
Contoh: tinggi, umur, jumlah, skor output belajar, temperatur, dll. 

Pembagian Data dari saat pengumpulannya
Menurut ketika pengumpulannya, data dibagi atas data terpola (time series) serta data cross section.

Data Berkala (Time series)
Data terpola adalah data yg terkumpul menurut waktu ke waktu buat memberikan citra perkembangan suatu aktivitas/fenomena.
contoh: data perkembangan harga 9 macam bahan utama selama 10 bulan terakhir yg dikumpulkan setiap bulan. 
Data Cross Section
Data cross section adalah data yang terkumpul dalam suatu ketika eksklusif buat menaruh gambaran perkembangan keadaan atau aktivitas dalam waktu itu.
Contoh:
Data sensus penduduk tahun 2000, data hasil UN murid SMA tahun 2012, dsb. 

Pembagian data menurut sumber pengambilannya
Menurut asal pengambilannya, data dapat dibedakan atas 2 jenis, yaitu data utama serta data sekunder.
Data Primer
Data utama merupakan data yg diperoleh atau dikumpulkan sang orang yg melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang memerlukannya. Data utama diklaim juga data asli atau data baru. 
Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan dari sumber-asal yang telah terdapat. Data itu umumnya diperoleh menurut perpustakaann atau laporan-laporan/dokumen peneliti yg terdahulu. Data sekunder dianggap juga data tersedia. 

Pembagian data menurut skala pengukurannya
Skala pengukuran adalah peraturan penggunaan notasi bilangan dalam pengukuran. Menurut skala pengukurannya, data bisa dibedakan atas empat jenis, yaitu: data nominal, data ordinal, data interval, dan data rasio.

Data nominal
Data nominal adalah data yg diberikan pada objek atau kategori yg nir mendeskripsikan kedudukan objek atau kategori tadi terhadap objek atau kategori lainnya, tetapi hanya sekedar label atau kode saja. Data ini hanya mengelompokkan objek/kategori ke pada gerombolan eksklusif. Data nominal mempunyai ciri hanya dapat dibedakan antara satu dengan lainnya serta tidak sanggup diurutkan/dibandingkan. Data ini memiliki ciri, yakni: 
Kategori data bersifat saling tanggal (satu objek hanya masuk pada satu gerombolan saja). 
Kategori data tidak disusun secara logis 

Contoh data berskala nominal:
Warna rambut, jenis kelamin, etnis/suku, agama dan lain-lain.

Data Ordinal
Data ordinal adalah data yang penomoran objek atau kategorinya disusun dari besarnya, yaitu dari tingkat terendah ke taraf tertinggi atau sebaliknya menggunakan jarak/rentang yang tidak wajib sama. Data ini memiliki karakteristik seperti ciri data nominal ditambah satu ciri lagi, yaitu kategori data dapat disusun/diurutkan dari urutan logis serta sinkron dengan besarnya karakteristik yang dimiliki.
Contoh data berskala ordinal yaitu:
Tingkat pendidikan, golongan pegawai, kasta, dan lain-lain 
Data Interval
Data interval adalah data dengan objek/kategori yg dapat dibedakan antara data satu dengan lainnya, bisa diurutkan menurut suatu atribut serta memiliki jeda yg memberikan fakta tentang interval antara tiap objek/kategori sama. Besarnya interval bisa ditambah atau dikurangi. Data ini mempunyai karakteristik sama dengan karakteristik pada data ordinal ditambah satu karakteristik lagi, yaitu urutan kategori data memiliki jarak yang sama. Dalam data interval tidak memiliki nilai nol absolut.
Contoh data berskala interval yakni:
Temperatur, skor IQ, skor output belajar, dll 

Hasil pengukuran suhu (temperatur) memakai termometer yang dinyatakan pada ukuran derajat. Rentang temperatur antara 00 Celcius hingga 10 Celcius memiliki jarak yang sama dengan 10 Celcius hingga 20 Celcius. Oleh karena itu berlaku operasi matematik ( +, – ), contohnya 150 Celcius + 150 Celcius = 300 Celcius. Tetapi demikian nir dapat dinyatakan bahwa benda yg bersuhu 150 Celcius mempunyai berukuran panas separuhnya menurut benda yang bersuhu 300 Celcius. Demikian juga, nir dapat dikatakan bahwa benda dengan suhu 00 Celcius tidak mempunyai suhu sama sekali. Angka 00 Celcius mempunyai sifat nisbi (nir absolut). Artinya, bila diukur dengan memakai Termometer Fahrenheit diperoleh 00 Celcius = 320 Fahrenheit.

Kecerdasaran intelektual yang dinyatakan pada IQ. Rentang IQ 100 hingga 110 memiliki jarak yg sama dengan 110 hingga 120. Tetapi demikian tidak dapat dinyatakan orang yg memiliki IQ 150 tingkat kecerdasannya 1,lima kali menurut urang yang mempunyai IQ 100.


Data rasio
Data rasio adalah data yg memiliki sifat-sifat data nominal, data ordinal, dan data interval, dilengkapi dengan kepemilikan nilai atau titik nol absolut/absolut menggunakan makna empirik. Data rasio bisa dibagi atau dikali. Jadi, data rasio memiliki sifat; bisa dibedakan, diururkan, punya jeda, serta punya nol absolut.
Contoh data berskala rasio:
Umur, tinggi badan, berat, dll 

Data hasil pengukuran berat suatu benda yang dinyatakan pada gram memiliki semua sifat-sifat menjadi data interval. Benda yang beratnya 1 kg tidak selaras secara konkret menggunakan benda yg beratnya dua kg. Ukuran berat benda dapat diurutkan mulai berdasarkan yg terberat sampai yg terringan. Perbedaan antara benda yang beratnya 1 kg dengan 2 kg mempunyai rentang berat yang sama dengan perbedaan antara benda yg beratnya 2 kg dengan tiga kg. Angka 0 kg menampakan nir ada benda (berat) yg diukur. Benda yang beratnya dua kg dua kali lebih berat dibandingkan dengan benda yang beratnya 1 kg.

FUNGSI DATA
Fungsi data pada dasarnya: (1) untuk menciptakan keputusan, (dua) menjadi dasar suatu perencanaan, (3) sebagai indera pengendali terhadap pelaksanaan atau implementasi suatu aktivitas, dan (4) sebagai dasar evaluasi terhadap suatu aktivitas.