SEJARAH LAGU KEBANGSAAN INDONESIA


PENDAHULUAN
Setiap bangsa pada global inimemiliki lagu kebangsaannya. Lagu kebangsaan itu bukanlah sekedar merupakanlagu buat keindahan belaka, tetapi adalah ungkapan dan cetusan cita-citanasional bangsa yg bersangkutan. Ia adalah sublimasi api perjuangan bangsadalam mencapai cita-cita nasional dan mempertahankan kemerdekaan dan kehormatanbangsa.
a. Setiap bangsa gembira,bersemangat dan bangga apabila mendengar lagu kebangsaannya dinyatakan dandidengungkan serta mereka menghormatinya menggunakan khidmat.
b. Suatu insiden antara duabangsa akan terjadi apabila suatu bangsa mempermainkan atau menghina lagukebangsaan bangsa lain. Penghinaan terhadap suatu lagu kebangsaan dirasakansebagai penghinaan terhadap bangsa pemilik lagu kebangsaan itu. Dalam hubunganinternasional antara bangsa-bangsa pada global, maka setiap bangsa berkewajibanuntuk menghormati bangsa lain.
c. Lagu kebangsaan Indonesia Rayaadalah milik bangsa Indonesia. “Indonesia Raya” merupakan ungkapan serta cetusancita-cita nasional bangsa Indonesia. Ia merupakan sublimasi api perjuanganbangsa Indonesia dalam mencapai serta mempertahankan kemerdekaan serta NegaraIndonesia. Ia merupakan jua pemersatu bangsa serta tekad bangsa Indonesia.
d. “Indonesia Raya” yangberkumandang di semua pelosok tanah air Indonesia selama perang kemerdekaandi Indonesia, telah mengorbankan semangat dan keberanian masyarakat serta pemudaIndonesia buat bertempur hingga titik darah penghabisan pada mempertahankandan menegakkan kemerdekaan, meskipun mereka hanya memakai bambung runcinguntuk melawan tentara colonial yg bersenjata terkini. Oleh karenanya bagibangsa Indonesia, lagu kebangsaan Indonesia Raya dan bendera kebangsaan SangMerah Putih adalah kehormatan bangsa serta Negara Indonesia.
e.. Gerakan Pramuka mempunyaitugas buat menjadikan setiap Pramuka Indonesia menjadi patriot bangsa yangsanggup serta berani mempertahankan serta memiliki rasa hormat yg tinggiterhadap lagu kebangsaan Indonesia Raya.
f.. Oleh karena itu, kepadasetiap Pramuka Indonesia harus ditanamkan serta ditumbuhkan rasa cinta serta rasahormat terhadap lagu kebangsaan Indonesia Raya. Untuk itu, maka setiap PramukaIndonesia harus mengetahui dan menghayati arti serta sejarah lagu kebangsaanIndonesia Raya dalam usaha bangsa Indonesia merebut, mempertahankan danmengisi kemerdekaan. Setai Pramuka harus mampu menyanyikan lagu kebangsaanIndonesia Raya dengan sahih dan baik serta memiliki rasa hormat terhadapnya.
g. Tugas Pembina Pramuka antaralain merupakan buat membina setiap Pramuka sebagai patriot yang memiliki rasahormat kepada serta kesanggupan berkorban demi abadinya Lgu Kebangsaan IndonesiaRaya pada bumi Indonesia.
h. Untuk suksesnya tugas itu,maka setiap Pembina Pramuka pertama-tama wajib membuahkan dirinya sebagaipatriot yang memiliki rasa hormat pada dan kesanggupan berkorban demiabadinya Lagu Kebangsaan Indonesia Raya pada bumi Indonesia. Dia adalah contohhidup bagi setiap pramuka.
i. Uraian tentang Lagu KebangsaanIndonesia Raya bersama sejarahnya ini hanya sekedar pegangan bagi para PembinaPramuka dalam melaksanakan tugasnya. Tetapi demikian, setiap Pembina Pramukaberkewajiban buat berusaha mencari bahan-bahan yg berkaitan menggunakan Lagukebangsaan Indonesia Raya.
SEJARAH LAGU KEBANGSAANINDONESIA RAYA
“Indonesia Raya” sebelum 17Agustus 1945.
1. Lagu “Indonesia Raya” adalahgubahan komponis Muda Indonesia bernama Wage Rudolph Soepratman.
2. Almarhum Wage RudolphSoepratman merupakan seorang pengajar dan juga pernah menjadi wartawan surat keterangan“Kaoem Moeda” dan pengarang buku. Sejak mini Soepratman gemar sekali bermainbiola.
3. Wage Rudolph Soepratman adalahputra seorang sersan Instruktur Mas Senen Sastrosoehardjo. Soepratmandilahirkan di Jatinegara pada lepas 9 Maret 1903 dan mati global padamalam selasa tanggal 16 Agustus pada Surabaya.
4. Semangat nasional telahmengisi seluruh jiwa Soepratman pada saat itu. Semangat yang berwujud kemauaningin membangun Lagu Kebangsaan. Akhirnya dia bisa membentuk Lagu IndonesiaRaya.
  1. Lagu Indonesia Raya tiu dipersembahkan sang Soepratman pada rakyat di pada konggers Pemuda Indonesia lepas 28 Oktober 1928 di Gedung Indonesiche Club, Jln.kramat 106 Jakarta. Lagu Indonesia Raya untuk pertama kali diperdengarkan dalam Konggres itu sesuai pula dengan semangat Persatuan Pemuda yang menyala-nyala dalam saat itu, maka saat Lagu Indonesia Raya diperkenalkan kepada peserta konggres, dengan dan merta lagu itu menerima sambutan yg hangat sekali.
  2. Sejak tiu pada tiap-tiap pertemuan Pemuda Indonesia selalu dibuka dan ditutup dengan Lagu Indonesia Raya. Semua Organisasi Rakyat Indonesia, Partai Politik, Organisasi Pemuda, Wanita, Kepanduan (Kepramukaan), seluruh warga Indonesia yg sadar, mengakui lagu Indonesia Raya menjadi Lagu Kebangsaan.
  3. Pada jaman penjajahan, Lagu Indonesia Raya tak jarang dihentikan, dihalang-halangi sang Pemerintahan Kolonial Belanda sang suatu waktu Pemerintah Jepang pada Indonesia. Pemerintah Belanda sudah jua meminta agar kata-kata dalam lagu Indonesia Raya diubah. Akan tetapi berkat semangat perjuangan dan Peraturan Rakyat dan Pemuda Indonesia segala rintangan itu dpata dilenyapkan
               “Indonesia Raya”sehabis 17 Agustus 1945.
  1.  Setelah Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, Lagu Indonesia Raya ditetapkan sebagai Lagu Kebangsaan. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya selama perang Kemerdekaan telah merupakan sublimasi pengorbanan usaha masyarakat dan Pemuda Indonesia buat mengusir penjajah serta mempertahankan dan menegakkan Kemerdekaan.
Dalam UUD ad interim Republik Indonesiatahun 1950 pasal tiga ayat dua Lagu Indonesia Raya ditetapkan dengan resmi sebagaiLagu Kebangsaan Indonesia.

INILAH LIRIK LAGU KEBANGSAAN INDONESIA RAYA VERSI ASLI TAHUN 1928

Lirik Lagu Kebangsaan Indonesia Raya Versi Asli yg di rilis tahun 1928

Indonesia Raya adalah lagu kebangsaan Republik Indonesia. Lagu ini pertama kali diperkenalkan oleh komponisnya, Wage Rudolf Soepratman, dalam lepas 28 Oktober 1928 dalam waktu Kongres Pemuda II di Batavia. Lagu ini menandakan kelahiran pergerakan nasionalisme semua nusantara pada Indonesia yg mendukung inspirasi satu "Indonesia" sebagai penerus Hindia Belanda, daripada dipecah menjadi beberapa koloni.


Stanza pertama dari Indonesia Raya dipilih sebagai lagu kebangsaan saat Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945.

Indonesia Raya dimainkan dalam upacara bendera. Bendera Indonesia dinaikkan dengan khidmat dan gerakan yang diatur sedemikian supaya bendera mencapai zenit tiang bendera waktu lagu berakhir. Upacara bendera utama diadakan setiap tahun pada lepas 17 Agustus untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia. Upacara ini dipimpin oleh Presiden Indonesia.

Lagu Indonesia Raya dipublikasikan pada tahun 1928, Wage Rudolf Soepratman menggunakan jelas menuliskan "lagu kebangsaan" pada bawah judul Indonesia Raya. Teks lagu Indonesia Raya dipublikasikan pertama kali sang suratkabar Sin Po, sedangkan rekaman pertamanya dimiliki oleh seorang pengusaha bernama Yo Kim Tjan.



Lirik Lagu Indonesia Raya Versi Asli (1928)


Setelah Lagu Indonesia Raya dikumandangkan tahun 1928 dihadapan para peserta Kongres Pemuda II dengan biola, pemerintah kolonial Hindia Belanda segera melarang penyebutan lagu kebangsaan bagi Indonesia Raya. Meskipun demikian, para pemuda nir gentar. Mereka menyanyikan lagu itu dengan mengucapkan "Mulia, Mulia!" (bukan "Merdeka, Merdeka!") pada refrein.

Penasaran dengan lirik lagu Indonesia Raya versi lirik asli tahun 1928? Ayo kita simak lirik lagunya pada bawah ini!

Lirik Lagu Indonesia Raya Versi Asli (1928)
Judul Lagu : Indonesia Raja
Cipt. : Wage Rudolf Soepratman

Versi I

Indonesia, tanah airkoe,
Tanah toempah darahkoe,
Disanalah akoe berdiri,
Mendjaga Pandoe Iboekoe.

Indonesia kebangsaankoe,
Kebangsaan tanah airkoe,
Marilah kita berseroe:
"Indonesia Bersatoe".

Hidoeplah tanahkoe,
Hidoeplah neg'rikoe,
Bangsakoe, djiwakoe, semoea,
Bangoenlah rajatnja,
Bangoenlah badannja,
Oentoek Indonesia Raja.

Versi II

Indonesia, tanah jang moelia,
Tanah kita jang kaja,
Disanalah akoe hidoep,
Oentoek s'lama -lamanja.

Indonesia, tanah poesaka,
Poesaka kita semoea,
Marilah kita mendoa:
"Indonesia Bahagia".

Soeboerlah tanahnja,
Soeboerlah djiwanja,
Bangsanja, rajatnja, semoeanja,
Sedarlah hatinja,
Sedarlah boedinja,
Oentoek Indonesia Raja.

Versi III

Indonesia, tanah jang soetji,
Bagi kita disini,
Disanalah kita berdiri,
Mendjaga Iboe sedjati.

Indonesia, tanah berseri,
Tanah jang terkoetjintai,
Marilah kita berdjandji:
"Indonesia Bersatoe"

S'lamatlah rajatnja,
S'lamatlah poet'ranja,
Poelaoenja, laoetnja, semoea,
Madjoelah neg'rinja,
Madjoelah Pandoenja,
Oentoek Indonesia Raja.

Refrain

Indones', Indones',
Moelia, Moelia,
Tanahkoe, neg'rikoe jang koetjinta.
Indones', Indones',
Moelia, Moelia,
Hidoeplah Indonesia Raja.

* * *

LAGU INDONESIA RAYA STANZA 1 2 3 LENGKAP DENGAN PENJELASANNYA

Cara flexi----Lagu Indonesia Raya secara Utuh terdiri atas tiga (tiga) Bait atau tiga  (3) stanza. Karena kita terbiasa menyanyikan lagu kebangsaaan Indonesia Raya hanya 1 stanza, kemungkinan diantara kita banyak yg lupa atau tidak memahami stanza ke dua serta stanza ke 3 dari lagu Indonesia Raya. Selama ini, lagu 'Indonesia Raya' yg dinyanyikan hanya satu stanza atau bagian pertama. Kini, anak sekolah jua wajib diajarkan serta menyanyikan lagu Indonesia Raya tiga stanza. 

Terkait lagu kebangsaan ini, Pemeritah dalam hal ini Kemetrian Pendidikan serta Kebudayaan (Kemendikbud) sudah mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) mengenai lagu 'Indonesia Raya' tiga stanza. Lagu tersebut harus dinyanyikan saat upacara pada sekolah-sekolah di seluruh Indonesia.

Sekedar menyebarkan pengetahuan, ini dia ulasan lagu Indonesia Raya pada 3 (tiga) stanza lagu kebangsaan Indonesia Raya sesuai PP Nomor 44 Tahun 1958 tentang tentang Lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Lagu kebangsaan 'Indonesia Raya' telah tercantum pada Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1958. Aturan ini diterbitkan dalam masa pemerintahan Presiden Sukarno pada 26 Juni 1958. Berikut ini penerangan serta lirik lagu Indonesia Raya tiga stanza berdasarkan PP Nomor 44/1958:

Kemendikbud berharap nasionalisme siswa mampu tumbuh dengan lagu 'Indonesia Raya' tiga stanza. "Semoga bibit-bibit nasionalisme akan muncul dari tiga stanza yang akan kita ajarkan pada murid kita," celoteh Muhadjir.

Sebelumnya kita kupas lagi sejarah, menggunakan melihat Bagaimana sich lagu Indonesia raya itu tercipta, menggunakan melihat naskah lagu aslinya. Seperti kita ketahui lagu Indonesia raya diciptakan oleh Wage Rudolph Supratman. Lagu karya Wage Rudolf Supratman ini memang terdiri dari tiga stanza. Lagu yg biasa dinyanyikan selama ini hanya bagian pembuka lagu. Kenapa 3 stanza? Lantaran itu keutuhan 'Indonesia Raya'. Lantaran yang biasa dinyanyikan itu bagian awal. Itu pendahuluan. Intinya pada bagian tengah serta penutup pada akhir,  Berikut Naskah Asli Lagu Indonesia Raya karya Wage Rudolph Supratman, yg jua terdiri berdasarkan tiga (tiga) Stanza / bait tahun 1928.





Bait / Stanza I

Indonesia, tanah airkoe,

Tanah toempah darahkoe,
Disanalah akoe berdiri,
Mendjaga Pandoe Iboekoe.

Indonesia kebangsaankoe,
Kebangsaan tanah airkoe,
Marilah kita berseroe:
“Indonesia Bersatoe”.

Hidoeplah tanahkoe,
Hidoeplah neg’rikoe,
Bangsakoe, djiwakoe, semoea,
Bangoenlah rajatnja,
Bangoenlah badannja,
Oentoek Indonesia Raja.



Bait / Stanza II

Indonesia, tanah jang moelia,
Tanah kita jang kaja,
Disanalah akoe hidoep,
Oentoek s’lama -lamanja.

Indonesia, tanah poesaka,
Poesaka kita semoea,
Marilah kita mendoa:
“Indonesia Bahagia”.

Soeboerlah tanahnja,
Soeboerlah djiwanja,
Bangsanja, rajatnja, semoeanja,
Sedarlah hatinja,
Sedarlah boedinja,
Oentoek Indonesia Raja.



Bait / Stanza III

Indonesia, tanah jang soetji,
Bagi kita disini,
Disanalah kita berdiri,
Mendjaga Iboe sedjati.

Indonesia, tanah berseri,
Tanah jang terkoetjintai,
Marilah kita berdjandji:
“Indonesia Bersatoe”

S’lamatlah rajatnja,
S’lamatlah poet’ranja,
Poelaoenja, laoetnja, semoea,
Madjoelah neg’rinja,
Madjoelah Pandoenja,
Oentoek Indonesia Raja.


Refrain buat tiap bait ;

Indones’, Indones’,
Moelia, Moelia,
Tanahkoe, neg’rikoe jang koetjinta.
Indones’, Indones’,
Moelia, Moelia,
Hidoeplah Indonesia Raja.


Berikut ini makna yang terkandung didalam tiga (tiga) Stanza lirik asli lagu Indonesia Raya yg Admin kutip dari :
//kebudayaan.kemdikbud.go.id/me...donesia-raya/.


Stanza 1 (pertama) ;
Lagu Kebangsaaan Indonesia Raya menggaris bawahi istilah “Marilah Kita Berseru Indonesia Bersatu”. Dalam kalimat ini terdapat makna penyemangat dan seruan bagi Indonesia yg waktu itu belum merdeka. Selain itu, pada stanza pertama juga terdapat kata “Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Badannya” yang sebelumnya “Bangunlah Badannya, Bangunlah Jiwanya”. Kedua frasa ini diubah posisinya atas perintah dari Ir Soekarno yang berpendapat, “Tak akan bangun raga seseorang jika jiwanya tidak terlebih dahulu bangun. Hanya seorang budak yang badannya bangkit namun jiwanya nir.”


Berlanjut ke stanza ke-dua (ke 2) ;
Lagu Kebangsaaan Indonesia Raya, dimana frasa yang ditekankan merupakan “Marilah Kita Mendoa, Indonesia Bahagia.” Makna yang mendalam terkandung di pada lirik di atas, dimana bermakna landasan spiritual dengan selalu mendoakan Indonesia yang senang . Maka lanjutan lirik berikutnya merupakan “Sadarlah Budinya, Sadarlah Hatinya” yg bermakna warga Indonesia yang senantiasa memiliki budi dan hati yg baik.


Dalam stanza 3 (3) ;
Lagu Kebangsaaan Indonesia Raya, terdapat sumpah serta amanat agraria yg diselipkan pada pada lirik Lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Sumpah setia terucap dalam lirik “Marilah Kita Berjanji, Indonesia Abadi.” Sedangkan amanat agrarian terdapat dalam lirik yang berbunyi “Slamatlah Rakyatnya, Slamatlah Putranya, Pulaunya, Lautnya, Semuanya.” Makna agraria yg dimaksud pada lirik ini tidak terbatas menggunakan tanahnya, tetapi seluruh yg terkandung pada Indonesia, mencakup tanah, bahari, sampai luar angkasanya. Untuk menekankan makna agrarian tersebut, maka waktu satu tahun umur Indonesia, pemerintah ketika itu telah melakukan Revolusi Agraria.


Berikut lagu Indonesia Raya W.R Supratman Stanza 1, 2, tiga yang dapat dinyanyikan disekolah-sekolah dan diberbagai kesempatan acara-program resmi pemerintah dan partikelir.;





Referensi :

www.kemdikbud.go.id/main/blog/
//kebudayaan.kemdikbud.go.id/me...donesia-raya/
//news.dtk.com/

SEJARAH SINGKAT PENCIPTAAN LAGU INDONESIA RAYA

Sejarah serta perjalan Singkat Penciptaan Lagu Indonesia Raya sebelum kemerdekaan Indonesia.
Warga--Belajar serta anak didik sekalian, Berdasarkan Instruksi kementrian Pendidikan serta Kebudayaan mengenai penumbuhan budi pekerti serta pembudayaan penumbuhan budi pekerti tadi, keliru satu aktivitas sehari-hari yang harus kita lakukan adalah menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum kegiatan Materi Pembelajaran dimulai. Nah Agar kita sanggup lebih menghayati makna serta nilai-nilai yg terkandung dalam lagu Indonesia Raya tersebut, alangkah baiknya apabila kita mengenal lebih dalam lagi tentang lagu Indonesia Raya Tersebut. Berikut Sejarah Singkat tentang Penciptaan Lagu Indonesia Raya;
Sejarah Singkat Penciptaan Lagu Indonesia Raya; caraflexi.blogspot.com
Indonesia Raja (ejaan lama ) atau kita kenal menggunakan Indonesia Raya, adalah lagu kebangsaan Indonesia Republik Indonesia. Pada tahun 1924 Supratman menulis lagu Indonesia Raya atas anjuran dari H. Agus Salim yang ditulis di harian Fajar Asia agar komponis Indonesia membuat lagu kebangsaan. Lagu ini pertama kali diperkenalkan sang komponisnya, Wage Rudolf Soepratman, dalam lepas 28 Oktober 1928 dalam waktu Kongres Pemuda II di Batavia.lagu ini menandakan kelahiran pergerakan nasionalisme seluruh nusantara pada Indonesia yg mendukung pandangan baru satu "Indonesia" menjadi penerus Hindia Belanda, Indonesia Raya dipilih menjadi lagu kebangsaan ketika Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada lepas 17 Agustus 1945. Indonesia Raya dimainkan dalam upacara bendera. Bendera Indonesia dinaikkan dengan khidmat dan gerakan yang diatur sedemikian agar bendera mencapai puncak tiang bendera ketika lagu berakhir. Upacara bendera utama diadakan setiap tahun dalam tanggal 17 Agustus buat memperingati hari kemerdekaan Indonesia. Upacara ini dipimpin sang Presiden Indonesia.
Sejarah Singkat Penciptaan Lagu Indonesia Raya; caraflexi.blogspot.com
Pecipta Lagu Indonesia Raya ; Wage Rudolf Soepratman


Biografi Wage Rudolf Soepratman
Ayahnya bernama Senen, sersan di Batalyon VIII. Saudara Soepratman berjumlah enam, laki satu, lainnya wanita. Salah satunya bernama Roekijem. Pada tahun 1914, Soepratman ikut Roekijem ke Makassar. Di sana ia disekolahkan dan didanai sang suami Roekijem yg bernama Willem van Eldik.
Soepratman lalu belajar bahasa Belanda pada sekolah malam selama 3 tahun, kemudian melanjutkannya ke Normalschool di Makassar sampai selesai. Ketika berumur 20 tahun, lalu dijadikan pengajar di Sekolah Angka dua. Dua tahun selanjutnya beliau menerima ijazah Klein Ambtenaar.
Beberapa waktu lamanya dia bekerja dalam sebuah perusahaan dagang. Dari Makassar, beliau pindah ke Bandung dan bekerja sebagai wartawan pada harian Kaoem Moeda dan Kaoem Kita. Pekerjaan itu tetap dilakukannya sewaktu sudah tinggal pada Jakarta. Dalam pada itu ia mulai tertarik kepada konvoi nasional serta banyak bergaul menggunakan tokoh-tokoh konvoi. Rasa nir senang terhadap penjajahan Belanda mulai tumbuh serta akhirnya dituangkan pada kitab Perawan Desa. Buku itu disita serta dilarang tersebar oleh pemerintah Belanda.
Soepratman dipindahkan ke kota Sengkang. Di situ tidak lama lalu minta berhenti serta pergi ke Makassar lagi. Roekijem sendiri sangat getol akan sandiwara serta musik. Banyak karangannya yg dipertunjukkan di mes militer. Selain itu Roekijem pula senang bermain biola, kegemarannya ini yg membuat Soepratman jua senang main musik serta membaca-baca buku musik.
Tentang kehidupan langsung W.R. Soepratman sampai akhir perjalanan hidupnya beliau diketahui tidak beristri serta tidak pernah mengangkat anak.
Sewaktu tinggal di Makassar, Soepratman memperoleh pelajaran musik dari abang iparnya yaitu Willem van Eldik, sehingga pintar bermain biola serta lalu bisa menggubah lagu. Ketika tinggal di Jakarta, pada suatu kali ia membaca sebuah karangan pada majalah Timbul. Penulis karangan itu menantang ahli-ahli musik Indonesia untuk membangun lagu kebangsaan.
Soepratman tertantang, lalu mulai menggubah lagu. Pada tahun 1924 lahirlah lagu Indonesia Raya, dalam waktu itu ia berada pada Bandung dan dalam usia 21 tahun.
Pada bulan Oktober 1928 pada Jakarta dilangsungkan Kongres Pemuda II. Kongres itu melahirkan Sumpah Pemuda. Pada malam penutupan kongres, lepas 28 Oktober 1928, Soepratman memperdengarkan lagu ciptaannya secara instrumental di depan peserta generik (secara intrumental dengan biola atas saran Soegondo berkaitan dengan kondisi dan situasi dalam saat itu, lihat Sugondo Djojopuspito). Pada saat itulah buat pertama kalinya lagu Indonesia Raya dikumandangkan pada depan umum. Semua yg hadir terpukau mendengarnya. Dengan cepat lagu itu populer di kalangan pergerakan nasional. Jika partai-partai politik mengadakan kongres, maka lagu Indonesia Raya selalu dinyanyikan. Lagu itu merupakan perwujudan rasa persatuan serta kehendak buat merdeka.
Sesudah Indonesia merdeka, lagu Indonesia Raya dijadikan lagu kebangsaan, lambang persatuan bangsa. Tetapi sayangnya, pencipta lagu itu, Wage Roedolf Soepratman, nir sempat menikmati hayati pada suasana kemerdekaan.
Lagu Indonesia Raya diciptakan oleh WR Supratman serta dikumandangkan pertama kali pada muka umum pada Kongres Pemuda 28 Oktober 1928 di Jakarta (pada usia 25 tahun), serta disebarluaskan sang koran Sin Po dalam edisi bulan November 1928. Naskah tersebut ditulis sang WR Supratman dengan Tangga Nada C (natural) dan dengan catatan Djangan Terlaloe Tjepat, sedangkan pada asal lain sudah ditulis sang WR Supratman pada Tangga Nada G (sesuai kemampuan umum orang menyanyi dalam rentang a - e) serta dengan irama Marcia [3], Jos Cleber (1950) menuliskan dengan irama Maestoso con bravura (kecepatan metronome 104).
Akibat membentuk lagu Indonesia Raya, beliau selalu diburu sang polisi Hindia Belanda, sampai jatuh sakit pada Surabaya. Lantaran lagu ciptaannya yg terakhir "Matahari Terbit" pada awal Agustus 1938, ia ditangkap ketika menyiarkan lagu tadi beserta pandu-pandu di NIROM jalan Embong Malang - Surabaya dan ditahan pada penjara Kalisosok-Surabaya. Ia tewas dalam lepas 17 Agustus 1938 karena sakit.
Sejarah Singkat Penciptaan Lagu Indonesia Raya; caraflexi.blogspot.com
Kontroversi Lagu Indonesia Raya yang Pernah Terjadi :
Terjadi Kontraversi dalam tahun 1990-an, Remy Sylado, seorang budayawan dan artis senior Indonesia menyampaikan bahwa lagu Indonesia Raya adalah jiplakan menurut sebuah lagu yang diciptakan tahun 1600-an berjudul Lekka Lekka Pinda Pinda. Kaye A. Solapung, seorang pengamat musik, menanggap tulisan Remy pada Kompas lepas 22 Desember 1991. Ia berkata bahwa Remy hanya sekadar mengulang tuduhan Amir Pasaribu pada tahun 1950-an. Ia jua menyampaikan menggunakan mengutip Amir Pasaribu bahwa dalam literatur musik, terdapat lagu Lekka Lekka Pinda Pinda di Belanda, begitu juga Boola-Boola di Amerika Serikat. Solapung kemudian membedah lagu-lagu itu. Menurutnya, lagu Boola-boola serta Lekka Lekka tidak sama persis menggunakan Indonesia Raya, menggunakan hanya delapan ketuk yang sama. Begitu jua menggunakan penggunaan Chord yg kentara tidak sama. Sehingga, beliau menyimpulkan bahwa Indonesia Raya nir menjiplak.
Sejarah Singkat Penciptaan Lagu Indonesia Raya; caraflexi.blogspot.com
Sumber:
- Wikipedia.co.id
- //www.kaskus.co.id/
- Gambar Google Taken

Berikut Lirik Lagu dan Partitur Lagu Indonesia Raya; untuk menyanyikan "LAGU INDONESIA RAYA" Klik Di sini !!

LAGU INDONESIA RAYA LIRIK DAN PARTITUR ASLI

Lirik lagu, serta Partitur orisinil dari Lagu Kebangsaan kita Indonesia Raya karya W.R Soepratman :


Berikut ini Partitur Untuk Lagu Indonesia Raya sebelum ada perubahan.



Demikian Lagu-Lirik-Partitur Lagu Kebangsaan Indonesia, semoga berguna, terimakasih.
Sumber : Google dengan editing seperlunya !!

MEMAHAMI PENGERTIAN DAN KANDUNGAN SYAIR DALAM LAGULAGU DAERAH NUSANTARA

Cara flexi---Para murid serta masyarakat belajar sekalian, pembahasan materi kesenian kali ini merupakan tentan syair dalam komposisi lagu wilayah, apa sich syair itu? Secara generik pengertian syair merupakan Kata "syair" asal berdasarkan bahasa Arab syu’ur yg berarti "perasaan". Kata syu’ur berkembang menjadi kata syi’ru yg berarti "puisi" dalam pengertian generik. Syair dalam kesusastraan Melayu merujuk pada pengertian puisi secara umum. Akan namun, dalam perkembangannya syair tersebut mengalami perubahan serta modifikasi sehingga syair pada desain sesuai dengan keadaan serta situasi yang terjadi. (Sumber: Wikipedia.co.id)

Karena itu syair merupakan simbol bahasa yang dipakai oleh komponis dalam mengekspresikan perasaan buat mempermudah pendengar pada mencerna karya musiknya. Lagu daerah umumnya memakai bahasa wilayah tersebut dalam menuturkan isi lagunya. Dalam syair terkadang komponis mengadakan perulangan. Pengulangan melodi atau syair adalah keliru satu cara buat memberi penekanan dalam emosi lagu tadi. 


Dalam perkembangannya di Asia Tenggara, syair tersebut mengalami perubahan dan modifikasi sehingga sebagai spesial Melayu, nir lagi mengacu dalam tradisi sastra syair di negeri Arab. Penyair yg berperan akbar dalam menciptakan syair spesial Melayu merupakan Hamzah Fansuri menggunakan karyanya, diantaranya: Syair Perahu, Syair Burung Pingai, Syair Dagang, dan Syair Sidang Fakir. Syair merupakan simbol bahasa yg digunakan komponis dalam mengekspresikan perasaan buat mempermudah pendengar dalam mencerna karya musiknya. Lagu wilayah umumnya memakai bahasa daerah tadi pada mengisahkan budaya setempat, rapikan cara kehidupan sehati-hari, serta istiadat adat. Ini sebagai ciri dari lagu-lagu daerah.

Dalam syair terkadang komponis mengadakan iterasi. Pengulangan melodi atau syair merupakan perwujudan dalam perasaan seseorang seniman, penegasan atas rasa bahagia atau murung yang mendalam. Pengulangan ini adalah kegairahan yang tidak bisa digambarkannya secara konkret.

Coba simak syair lagu Butet dari daerah Tapanuli ini. Apa yang bisa kalian nikmati menurut syair lagu tersebut?

Butet pada pengungsian do amang mu ale butet
Da margurilla da mardarurat ale butet
Da margurilla da mardarurat ale butet 
I doge, doge, doge, (i) doge (i), doge, doge
I doge, doge, doge, (i) doge (i), doge, doge

Persamaan suara yang terdapat dalam syair lagu pada atas bukanlah bersifat kebetulan, melainkan memang diusahakan sahih-benar buat memperoleh keindahan serta daya yg kuat guna menyebabkan pemahaman (daya evokasi).

1. Sajak Syair

Dalam susunan vertikal dalam akhir baris/frase musk, syair lagu dalam musik daerah dapat diragamkan menjadi berikut :

a.  Bersajak sama (aaaa, bbbb)
Syair lagu Gunung Salahutu dari Maluku

Kota Ambon mak negeri tanah Maluku               (a)
Di pinggir bahari tempat beta bersatu                   (a)  
Dilihat dari jauh Gunung Salahutu                    (a)
Beta jangan lupa beta dahulu pada situ                           (a)

Bulan jelas benderang di pinggirnya pantai    (b)
Bunyi gitar bunyi tifa ramai-ramai                      (b)
Kota Ambon menggunakan teluk yg latif permai   (b)
Apa tempo beta lihat Oselae                              (b)

b.  Bersajak selang (abab)
Syair lagu Lenggang Kangkung dari Jakarta

Lenggang, lenggang kangkung                        (a)
Kangkung di kebon k'lapa                                (b)
Nasib benar-benar beruntung                                (a)
Punya kekasih suka tertawa                            (b)

Lenggang, lenggang kangkung                       (a)
Kangkung dari semarang                                (c) 
Nasib nir beruntung                                     (a)
Punya kekasih direbut orang                           (c)                    

c.  Lagu bersajak peluk (abba)
Baik kedua syair lagu Tari Bali berdasarkan Bali

Sorak sorai tari dendang jaji                     (a)
Mengapa aku nir turut jua                   (b)
Pohon burung sungai ikut serta               (b)
Riang menyanyi tari menari                     (a)

d.  Lagu bersajak pasang (aabbcc)
Syair lagu Tanduk Majeng dari Madura

Ngapote ka'wa lajere eta ngale                     (a)
Reng majeng tan tona la pade mole             (a)
Mong tengguh deri ombek pajelena              (b)
Maseh banyak o angguh 'leh olenha             (b)
Duh mon ajeling odikna o reng majengan     (c)
A bental ombek sapok angen salanjengan    (c)

e.  Lagu bersajak patah (abcb, aaba)
Syair lagu Es Lilin dari Jawa Barat

Es lilin mah Euceu kalapa belia               (a)
Dibantun man euceu ka Majalaya             (a)
Hapunteun man euceu abdi hapunteun    (b)
Bilih aya kalepatan                                    (a)

Bait kedua syair lagu Kok Takan dari Sumatera Barat 

Jiko takana adiak nan di kampung           (a)
Taragak nak pergi apolah dayo             (a)
Jiko takana untuang di badan                  (b)
Jatuahlah balinang si aia mato                (a)


2. Bentuk Syair

a. Syair terikat
Bentuk syair ini terikat menggunakan panduan penulisan syair komposisi klasik. Dibeberapa wilayah syair lagu tersebut berbentuk pantun. Pantun adalah kesenian orisinil Indonesia. Sistem syair terikat sejenis pantun ini terdapat dibeberapa tempat di Indonesia. Walaupun dengan bahasa dan nama yg tidak sama. Orang Aceh dan Ambon menyebutnya dengan istilah Panton, pada daerah Batak Toba disebut umpama, pada Mandailing diklaim ende-ende, pada Bengkulu rejong, pada Jawa parikan serta lagu ludrug, dan di pasundan sesindiran, sesuwalan, dan lagu doger.

Contoh pantun:
Kalau terdapat sumur di ladang ------------ Sampiran
Boleh kita menumpang mandi--------- Sampiran
Kalua terdapat umurku panjang ------------ Isi/maksud
Boleh kita berjumpa lagi --------------- Isi/maksud

Bagi orang melayu atau bangsa Indonesia pada umumnya pantun dipakai buat mencurahkan isi hati baik itu cinta kasih, suka sedih, kerinduan, kekecewaan, dan sebagainya. Sehingga, pantun itu bersifat liris (ekspresi emosi serta puitis). Pantun tidak hanya bercerita mengenai cinta, tetapi pula bersangkut paut menggunakan aneka tentang kehidupan yg lain. Isi pantun mengandung segala macam perasaan rakyat, sehingga layak bila pantun dikatakan sebagai syair masyarakat. Di bawah ini adalah model lagu bersyair pantun.

Pada musik daerah Jawa dan Sunda, syair lagu yang digubah terikat menggunakan panduan bentuk-bentuk pupuh (tembang). Pedoman tadi mengatur hal-hal yg sebagai ciri-karakteristik lagu, seperti;

- banyaknya baris dalam satu bait (padalisan, pengajar gatra)
- banyaknya suku kata pada setiap baris/frase (guru wilangan)
- suara vokal dalam setiap suku kata akhir pada satu baris (pengajar lagu), 
- tabiat tertentu menurut lagu tersebut

Mari kita cermati syair lagu dalam tembang Sunda Asmarandana dibawah ini nanti. Tembang ini yang terdiri dari atas 2 bait syair. Syair bait pertama merupakan sampiran, bait ke 2 merupakan isi tembang. Bandingkan  pola sajak suku istilah dalam urutan baris yg sama di bait pertama dan bait kedua. Kamu akan melihat hubungannya.

Ciri-ciri tembang Asmaradana di antaranya merupakan:
- satu bait terdiri atas tujuh baris,
- guru wilangan serta guru lagunya adalah 8i, 8a, 8e, 8a, 8a, 8u, dan 8a (satu baris ada 8 suku kata dengan vokal terakhir i, a, e, atau u), 
- memiliki watak lagu: cinta, suasana penuh asmara.  

ASMARANDANA

Pamuragan jatipiring               8-i
terusan desa Pagundam         8-a
laju ka kuningan bae               8-e
Cisantana Panulisan               8-a
Cihideung jeung Wanayasa    8-a
aya haur pinggir sumur           8-u
kubang tengah pasawahan     8-a


b. Syair bebas
Syair bebas merupakan syair yg nir mempunyai pedoman dalam penyusunannya. Syair ini beranjak bagaikan air mengalir. Syair lagu wilayah dalam umumnya merupakan syair bebas. Komponis menciptakan lagu tanpa panduan bentuk yg mengikat. Tetapi demikian, syair serta melodi yg diciptakan permanen mempunyai bentuk tententu yang menjadi ciri khas daerah tadi. Sebagai contoh, simaklah lagu Pancang Kelong menurut Melayu Riyau ini.

Syair bebas dapat sepenuhnya menggunakan bahasa dialek atau dicampur menggunakan bahasa nondialek. Pencampuran ini sanggup jadi karena harapan komponis buat memperbaiki bentuk dan membuat ekuilibrium kesatuan dari pola-pola yang sdua terdapat menggunakan pola-polanya sendiri. Kamu bisa melihat contohntya pada lagu Panghegar dari Sunda.

Pancang Kelong -Melayu Riau

Tambak ikan tambaklah nasib Di bahari pancanglah kelong
Badai gelombang nan menyibak resam hidup
Anak nelayan pancanglah kelong

Tenanglah kau ombak redalah kau badai
Telahpun bermusim
Kita bersahabat
Tenanglah kau ombak redalah kau badai
Telahpun bermusim
Kita bersahabat

Perhatikan syair tembang Penghegar (Sunda) ini dia :

Dari mana ya tuan datannya lintah
Dari sawah turun kekali
Dari mana ya tuan datangnya cinta
Dari mata turun ke hati

Ular naga yo mas is the hrutthe slang
Putih putih yo mas bunga melati
Men uhen si yo mas mijn hartche pelang
Perhit detnit perhit dat nit si jantung hati

Kamana mah mgaitkeun kincir
Kakeler katojo bulan
Kamana mah dunungan ngjaitkeun pikir
Moal paler da ku sabulan.

Pemakaian syair dalam tembang di atas, mempunyai latar belakang sejarah rakyat sunda. Saat tembang ini dibuat nenek moyang dan bangsa Indonesia pada masa penjajahan Belanda. Saat itu kita tengah ganecar-gencarnya mengadakan gerakan kesadaran kebangsaan. Salah satu alatnya adalah pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Karenanya, dalam tembang ini terdapat syair berbahasa Indonesia. Lalu, dalam masa penyebaran serta awal pengembangan tembang Sunda, para artis ingim memperkenalkannya kepada rakyat luas. Salah satu caranya dengan menggunakan beberapa bahasa lain. Diharapkan dengan campuran bahasa, tembang Sunda bisa menarik simpati siapa saja yang mendengarkannya tanpa membedakan berasal suku serta bangsa.

Demikianlah mengenai pengertian serta kandungan syair pada lagu-lagu daerah nusantara, semoga bermanfaat. Terimakasih


Refensi:
//id.wikipedia.org/wiki/Syair
//daemoo.blogspot.com/2012/01/pengertian-lirik-lagu.html
www.gurupendidikan.co.id/8-pengertian-lirik-lagu-berdasarkan-para-ahli-lengkap/
Beni Sukarsa dkk. 1987. Pelajaran Seni Musik untuk SMTP. Jakarta: PT Gramedia.
Rangkuti, R.E. 1981. Kumpulan Lagu-lagu Daerah. Jakarta: Titik Terang.
Sumiarto, Anto. 2000. Tembang Sunda Cianjuran: Pencipta serta Kaidah Estetika. Jakarta.

MEMAHAMI ARTI TIKUS PEGANG BENDERA MENYANYI INDONESIA RAYA CLEKIT KARTUN WAHYU KOKKANG

Kartun dan karikatur pada media surat warta merupakan opini berdasarkan pihak surat kabar atau koran tadi pada menyikapi hal yang terjadi. Biasanya hal yang dibahas merupakan yg berkaitan dengan kepentingan orang poly.
Cara penyajian pada kartun atau karikatur yang khas merupakan 'jenaka'. Meskipun hal yg diangkat adalah sesuatu yg menyedihkan, ganas, atau mengerikan, selalu bisa membawa sisi jenakanya.

Salah satu kartunis media yg terkenal merupakan Wahyu Kokkang. Kartunis Koran Jawa Pos yg berpusat pada Surabaya. Kolom kartun Jawa Pos yang digawangi sang Wahyu Kokkang bernama kolom Clekit.
Clekit selalu membahas gosip besar negeri ini baik politik maupun hal lain. Misalnya waktu Raja Salman berkunjung ke Indonesia, Clekit juga membahas tentang para pangeran, menggunakan cara jenaka.
Saat info korupsi super besar perkara tender KTP elektronik atau e-KTP yang dikatakan melibatkan poly pejabat baik eksekutrif juga legislatif. Bahkan akbar dana yang dikorupsi mencapai lebih menurut 2 triliun rupiah. Gila!
Dana sebanyak itu tidak akan habis jika hanya dikorupsi sang 2 orang. Sangat nir mungkin. Maka sangat mungkin dikorupsi secara berjamaah. Bahkan disebut-sebut seluruh anggota dewan yg ada dalam komisi serta pemilik wewenang yg berkaitan dengan tender e-KTP . Orang-orang yg diduga terlibat itu kini ada yg sebagai ketua generik parpol, terdapat jua yang jadi kepala daerah. Terdapat jua yang menjadi menteri. Tidak hanya berdasarkan satu partai, bahkan hampir semua partai, ada anggotanya yg terlibat masalah korupsi raksasa ini.
Lalu, mengapa Wahyu Kokkang menggambar kartun tikus, pegang bendera merah putih, dan menyanyi, "Indonesia, Tanah Airku, Tanah Tumpah Darahku."
Sekarang, yuk kita maknai kartun Clekit karya Wahyu Kokkang menurut masing-masing tanda yang dipakai.
Tokoh utama kartun Clekit edisi 9 Maret 2017 ini adalah seekor tikus hitam, membelakangi pembaca. Di punggungnya terdapat goresan pena 'Korupsi'. Tikus hitam tadi memegang bendera merah putih menggunakan tiang yg mewah, bukan tiang bambu. Tikus tersebut menyanyi, awal lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Pertanyaan: Mengapa korupsi, bukan koruptor? Mungkin Wahyu Kokkang, menduga bahwa korupsi jauh lebih berbahaya daripada koruptor. Makanya, yg ditulis adalah korupsi. Dalam korupsi, bukan sekadar koruptornya, atau orang yg melakukan korupsi, namun juga kebijakan, cara, teknik kolusi, serta sebagainya.
Korupsi sudah memegang kendali negera ini. Orang-orang krusial di negeri ini, serta segala sistem pada negara ini adalah sistem yang dipegang sang koruptor dan korupsi. Ditandai menggunakan tikus yg memegang bendera merah putih, simbol negara.
Merah putih dalam kartun Wahyu Kokkang di atas bukan simbol perjuangan, lantaran merah putih diikat pada tiang besi yg mewah. Apabila diikat di tiang bambu, apalagi kalau runcing, baru itu indikasi perjuangan atau perlawanan.
Tikus menyanyi lirik pertama lagu kebangsaan, apabila dimaknai, kata ganti 'ku' merujuk pada 'tikus korupsi'. Jadi bisa dipahami sebagai berikut:
Indonesia, tanah air tikus-tikus koruptor.
Tanah tumpah darah (kelahiran) korupsi yang terus berkembang merajalela.
Indonesia, negara kita ini telah dikuasai para koruptor? Korupsi telah menjadi tradisi?
Wahyu Kokkang pada Clekit edisi 9 Maret berpendapat seperti itu.
Semog Tuhan masih menyayangi negeri ini.

SINDIRAN KERAS MEDIA BUAT YANG SUKA KOMENT SEMBARANGAN TANPA MENCARI TAHU APA YANG SEBENAR NYA

Saya sangat putusan bulat menggunakan apa yang telah pada katakan galat satu media yang mengungkapkan ''nyinyir'' Kepada yg suka berkomentar sembarangan tanpa mencari apa karena musabab yg sebenar nya.
Dengan judul yg akbar dan terpampang konkret media yg saya akui keberanian nya menyatakan sindirannya kepada netizen melalui judul artikel yang sudah pada share sang media tadi.
"Buat yg senang nyinyir lantaran pak JK gak pernah hormat saat upacara berlangsung !!! Ternyata Ini lo Alasan Pak Jusuf Kalla Nggak Pernah Hormat Waktu Upacara Bendera Berlangsung, Berikut Penjelasannya(jangan cuma nyinyir kalo gak memahami apa-apa)"
Guna menjawab komentar komentar netizen yg suka berkomentar asal-asalan serta menyebarkan hoax. Media ini mengupas tuntas kejelasan terkait komentar komentar yang terkesan ''SEMBARANGAN'' Tentang  ''KENAPA PAK J-K TIDAK PERNAH HORMAT SAAT UPACARA''
Simak fakta lengkap nya dan ketahui Alasan kenapa pak j-k nir mengangkat tangan saat upacara'
Kenapa masih poly yg nyinyir? Ayah Wapres Juiceuf Kalla sering banget nih Gan jadi bahan pembicaraan gegara dia terlihat tak jarang tidak ngangkat tangan indikasi hormat saat bendera lagi dinaikin pada masing-masing upacara pengibaran bendera pusaka di page Istana Merdeka, Jakarta, termasuk upacara bendera 17 Agustus 2016 kemarin.
Bener nir sih aksi beliau? Apa beberapa janganlah beliau lagi ngelamun hingga ketinggalan hormat?
1.beda sama yg lain, JK tidak pernah hormat
Waktu bendera lagi dinaikin, idealnya setiap peserta upacara mengangkat tangan kanan sebagai tanda hormat dalam bendera Merah Putih. Termasuk Presiden sebagai inspektur upacara walau. Namun Pak JK jadi berdiri tegap tanpa terdapat hormat nih Gan.
2.kebiasaan Pak JK ini dipertanyakan
Rutinitas Pak JK yg sekian kali nunjukin bila belio tidak hormat itu pula buat geger netizen. Bahkan jua banyak yang ngebully belio dan katakan jika belio tak menghormati Indonesia. Bagaimana tuh?
Kenapa Pak JK ngga hormat? Apa memanglah ngga mesti hormat atau ngga konsentrasi, " istilah keliru satu pengguna Twitter,@auliamadha
3.jubir : Tindakan Pak JK telah sinkron PP
Deresnya kabar yang beredar inipun buat Husain Abdullah, jubir Pak JK, mulai bicara. Menurut Husain JK tak galat karena langkah menghormati pengibaran bendera sudah diatur dalam Pasal 20 Peraturan Pemerintah (PP) No 40 Th. 1958.
Dalam PP itu, kata Husain, saat upacara memberi atau turunkan bendera kebangsaan, poly orang yg terdapat berikan hormat dengan berdiri tegak, berdiam diri, sambil menghadapkan muka ke arah bendera hingga upacara terselesaikan.
Masihlah menurut PP, peserta upacara yang pakai baju seragam menurut satu organisasi dapat berikanlah hormat menurut langkah yg diputuskan sang organisasinya itu. Untuk yg tidak berseragam, hormat pada bendera dapat ditangani dengan meluruskan lengan ke bawah dan menempelkan telapak tangan dalam paha. Semua jenis epilog ketua wajib dibuka, kecuali kopiah, ikat ketua, serta serban.
4.jadi, sikap pak JK ketika upacara kemarin sudah bener dong?
Iyalah, perilaku prima yang ditangani Pak JK kemarin yaitu sikap hormat, persis sama dengan perilaku hormat Bung Hatta saat mengikuti Bung Karno. Nah, inget kan? Maka menurut itu apabila mao nyinyir itu di gunakan dulu otaknya, jadi tidak dari ngomong hingga nyebar hoax gitu. Huh!
souce://www.informasiterhangat315.com/2016/10/buat-yg-senang-nyinyir-lantaran-pak-jk.html

Begitu lah pungkas media tadi menyindir netizent yg suka koment sembarangan. Apalagi menyangkut badan negara baik nya kita berhati hati dalam melontarkan komentar. Apabila kita tidak mengetahui. Sesuatu hal tadi. Selamat beraktivitas pulang. Unique NEWS.
BACA JUGA: