YAQUT AL MUSTASHIMI KIBLAT PARA KALIGRAFER


Illustrasi Yaqut Al Musta'shimi
Sampul katalog pemenang lomba kaligrafi Internasional 


Namanya dianggap sebut sebagai kiblatnya kaligrafi Indah. Dia adalah biangnya kaligrafi. Para sejarawan memanggilnya Yaqut. 

Yaqut adalah nama budak dimasanya. Ada beberapa nama Yaqut pada dunia kaligrafi. Setidaknya ada empat orang Yaqut yg mempunyai kemampuan kaligrafi. Semuanya hayati semasa yaitu di abad ketujuh H. Ada Yaqut ar-Ruumi al Mushili (w. 618 H). Ada Yaqut ar-Ruumi al Musta'shimi (w.698), serta lain lain. Biografi masing masing sanggup dibaca disini Para Kaligrafer Bernama Yaqut. 

Yang akan kita bicarakan kali ini merupakan Yaqut al Musta'shimi, kiblatnya para kaligrafer. 

Nama lengkapnya adalah Jamaluddin Yaqut bin Abdillah al Musta'shimi. Al-Musta'shimi dinisbatkan pada khalifah Al Musta'shim billah khalifah Bani Abbasiyah terakhir yg dibunuh sang Hulagu Khan waktu ia menyerang Baghdad tahun 656 H.

Yaqut al Musta'shimi jua memegang gelar ar-Ruumi, lantaran ia memiliki berasal kebangsaan Romawi atau Bizantium. Tempat berasal keluarganya kini sebagai kota Amasya Turki. Lantaran itu, sejarawan Turki menjamin Yaqut adalah kaligrafer Turki. Mengenai tahun lahirnya, tidak terdapat kabar pasti. Demikian pula tempatnya. Diduga dia lahir tahun 626 H

Yaqut dibawa ke Baghdad menjadi budak bersama sama budak yg lain pada tahun 640 H. Dia dibeli oleh al Musta'shim, serta dididik pada istananya. 

Ketika al Musta'shim terbunuh, Yaqut selamat. 

Diceritakan, selama pencaplokan tentara Mongol, Yaqut bersembunyi pada sebuah menara masjid buat meneruskan latihan kaligrafinya. Sementara bangunan bangunan kota dibawahnya, sedang dihancurkan sang tentara Mongol.

Kemudian Hulagu memilih Ala'uddin al Juwaini sebagai penguasa semua Irak, sekaligus sebagai Ketua Kantor Kerajaan (Rais Diwan Mamalik). Saat itulah Yaqut mendapat kesempatan mengabdi padanya. Hubungannya menggunakan famili al Juwaini ini membawakan kehidupan yg lapang bagi Yaqut.  

Kemudian Yaqut diangkat menjadi pejabat perpustakaan kerajaan di Daar al Kutub al Mustanshiriyah. 

Nama Yaqut al Musta'shimi semakin terpandang. Tulisannya sangat cantik serta akhlaqnya pula baik. Ia meraih poly penghormatan di Baghdad. Ia senang sastra, syair, serta kaligrafi. Ia diberi gelar Jamaluddin serta Abu Ad-Durr. 

Guru Pengajar Kaligrafinya. 


Yaqut menyukai seni sastra serta syair syair. Hal itu telah mengalir dalam darahnya sejak mini . Namun buat kaligrafi, keahliannya nir tiba tanpa petunjuk serta ajaran menurut beberapa pengajar.
Ia belajar khat pada Shofiyuddin Abdul Mukmin al Umawi seseorang pejabat pemelihara kitab kitab khalifah al Musta'shim. Shofiyuddin ini, pada literatur sastra dikenal sebagai ahli musik. Ia telah menulis kitab kitab seni musik diantaranya yang berjudul al musiqa

Kemudian Yaqut belajar juga dalam seseorang penulis bernama Syeikh  Zakiyyuddin Abdullah Ibnu Habib al Katib. Ia merupakan pemimpin thariqah sufi serta seseorang kaligrafer. Ibnu Habib ini mengajarkan Yaqut cara menulis ala Ibnu al Bawwab. 

 Penerus Ibnu al Bawwab


Yaqut disebut sebut belajar secara otodidak, melalui karya karya Ibnu Al Bawwab. Namun sebenarnya dia pula belajar eksklusif pada seorang anak didik Ibnu al Bawwab, seorang kaligrafer perempuan bernama Shuhda bint al Ibari.

Adz Dzahabi dalam kitab Tarikh Islam mengungkapkan :

Yaqut al Musta'shimi al Mujawwad, pemilik tulisan kaligrafi terstandar (khat mansub). Memiliki asli menurut Romawi, dididik pada istana serta menyayangi tulis menulis serta sastra. Ia memperoleh kaligrafi terstandar milik Ibnu al Bawwab pada perpustakaan para khalifah, dan dia menguasainya. Ia memberi perhatian sangat akbar dalam kaligrafi. Tangannya bertenaga, mampu menciptakan sebuah komposisi tulisan yang asing menggunakan sangat bertenaga. Ia sebagai kiblatnya kaligrafi, yang banyak diikuti. 
As Shaqa'i menyampaikan : 
Ia mengikuti cara yang ditempuh sang Ali bin Hilal Ibnu al Bawwab, terdidik, sangat menguasai kaligrafi,  adab, menulis prosa dan syair dan seni sastra lainnya.

Dari kesaksian para ulama tadi, maka Yaqut merupakan orang yang mengusut dengan sungguh sungguh kaligrafi Ibnu Bawwab. Yaqut bahkan beliau bisa menulis lebih rupawan. Maka para sejarawan meletakkan Yaqut pada silsilah murid murid Ibnu al Bawwab. 

Potongan Pena Yaqut


Yaqut memiliki keistemewaan dalam caranya memotong pena. Ia memotong pena mengikuti cara yg nir terlalu terkenal dimasanya. Ia memotong miring penanya. Sementara kaligrafer lain memotongnya mendatar. Carannya memotong pena sebenarnya sama menggunakan potongan kita hari ini. Potongannya miring dengan ujung sebelah kanan relatif naik. Dr. Syarifi pada disertasi berjudul khutut al mashohif berkata :
Yaqut sudah mengabadikan namanya. Ia sudah berkreasi pada potongan penanya. Ia memotong miring penanya. Caranya memotong pena masih diikuti sampai hari ini . 
Sebenarnya rabat pena miring bukan kreasi Yaqut. Potongan tersebut sebenarnya hanyalah keliru satu menurut beberapa cara memotong pena pada masa itu. Yaqut hanya mempopulerkannya. Ia bukan penemunya, lantaran potongan pena miring misalnya itu telah dipakai 4 abad sebelumnya. 

Ibnu al Bushis menyampaikan :
Diantara para penulis, ada yg menulis menggunakan potongan pena membulat, terdapat yang menulis dengan rabat miring. Ada yang mengikuti cara Ibnu al Bawwab. Diantaranya Syeikh Waliyyuddin, dan ayahku (Najamuddin Musa bin Ali bin al Bushis). Diantara penulis terdapat yang menulis degan pena miring seperti Yaqut.... . 
Dari penjelasan Ibnu Bushis diatas, sepertinya para kaligrafer mempunyai rabat pena sendiri. Yaqut memotong miring. Sementara generasi sebelumnya misalnya Ibnu al Bawwab, membuat rabat mendatar, membulat serta miring. Maksudnya, setiap tulisan mempunyai jenis penanya sendiri.
Disebutkan pada buku lamhatul mukhtathof
Para penulis memotong penanya dalam lima cara : 
Ada yg memotongnya miring buat semua jenis kaligrafi. Cara ini adalah pilihan Yaqut al Musta'shimi serta orang orang yg mengikutinya....dst. 

Menulis Seribu Al Qurán ?


Yaqut merupakan penulis yang sangat produktif. Meski demikian, nir berarti ia menulis tergesa gesa dan asal jadi. Tulisan Yaqut memiliki estetika dan ketelitian yang sangat tinggi, lebih tinggi dari Ibnu al Bawwab. Keindahan tulisannya terus berkembang. Apa yg ditulisnya dalam masa masa akhir hidupnya mempunyai estetika yg melebihi goresan pena tulisannya dimasa sebelumnya. Tulisannya dikenal lugas, tangkas, spontan dan teliti. Disebut sebut dia sudah menulis mushaf Al-Qurán sebesar 1001 butir mushaf. Jumlah yg mencengankan, itu sahih.

Disebutkan oleh Habib, pengarang kitab Khat dan Khattat bahwa Yaqut menulis 1001 mushaf. Antara lain yg ditemukan di Asitanah di Turbah Sultan Salim. Juga mushaf besar pada Aya Sofia bertahun 654 H dan lain lain. Tampaknya Yaqut poly menulis mushaf pesanan para khalifah buat dihadiahkan kepada penguasa negara negara lain. Ada poly riwayat tentang norma para Khalifah mengirimkan hibah kuda dan mushaf goresan pena Yaqut, kepada penguasa lain. 

Memang banyak Al-Qurán masa lalu yang ditemukan diperpustakaan perpustakaan, yang dikait kaitkan kepada Yaqut. Di Madrasah Al-Asyraf Kairo masih ada 10 mushaf menggunakan panjang 4 jengkal, dengan sampul kulit yg latif. Mushaf mushaf ini diklaim sebut menjadi goresan pena Yaqut. Hanya saja sebagian besarnya, memerlukan study lebih lanjut karena diduga terdapat yang bukan milik Yaqut, melainkan ada yg merupakan goresan pena Ibnu al Bawwab. Hal ini yang mengakibatkan seseorang penulis - Suhailah Yasin Jaburi - meragukan jumlah 1001 itu. Menurutnya, hal itu hanya khayalan belaka. 


Jasa Jasa Yaqut Dalam Dunia Kaligrafi

  1. Yaqut, telah memperbaiki serta menyempurnakan 6 jenis tulisan peninggalan Ibnu Al Bawwab. 
  2. Yaqut sudah memberikan dimensi baru pada bentuk tulisan kaligrafi, menggunakan contoh potongan penanya yang miring
  3. Yaqut menciptakan standar ukuran proporsional huruf huruf kaligrafi menggunakan menggunakan titik
  4. Yaqut menciptakan aliran kaligrafi yg kelak akan diikuti sang para kaligrafer Turki dan Persia

Karya Karya Yaqut

Yaqut merupakan penulis yg sangat produktif. Ia menulis banyak Mushaf. Setidaknya ada 300an mushaf terdapat ditangan kolektor. Yaqut juga menulis beberapa kitab . Diantaranya merupakan : 
  • Asrar Hukama' (sudah dicetak di Asitanah tahun 1300 H)
  • Akhbar Wa Asy'ar wa Mulah wa Hikam wa Washoya Muntakhobah (telah dicetak pada Asitanah tahun 1302)
  • Risalah fi Ilmil Khat. Hanya saja kitab krusial ini tidak diketahui keberadaannya, selain diklaim sebut dalam pada referensi lain misalnya kasyfudz dzunun dan miftahus sa'adah. 

Adapun peninggalan karya karya kaligrafinya :


Salah satu peninggalan Yaqut Al Musta'shimi
Khat Tsuluts berbunyi : 
annahu laa yastalimu illal hajar al aswad wa ar-ruknul yamani


Mushaf goresan pena Yaqut, yg tersimpan pada perpustakaan Topkapi Istambul


Surah At-Takwir pada gaya Muhaqqaq
Penulis nir diketahui, merupakan salinan paling mirip menggunakan tulisan Yaqut

Karya Yaqut berjudul mufrodat
Koleksi pribadi seseorang kolektor menurut Inggris
Terdapat indikasi tangan Yaqut Al Musta'shimi dibawahnya 


Lembaran Mushaf tulisan Yaqut




Lembaran goresan pena Yaqut



Yaqut Wafat pada tahun 698 pada Baghdad

Biografi Yaqut al Musta'shimi, artikel Kaligrafi Islam @2017 ditulis menggunakan memperhatikan Sumber Sumber berikut :

  1. www. Imgrum.org mengenai Yaqut al Musta'shimi
  2. //artsalesindex.yaqut-Al-Mustasimi/Mufradat
  3. Buku Al-Khat Wa Tathowwuruhu Fil Ahd Abbasy karya Suhailah Yasin Jaburi
  4. //www.iosminaret.org
  5. Dr.  Sholahuddin Munjid : Yaqut al Musta'shimi,  Daar al Kutub al Jadid Beirut 1985

SYEIKH HAMDULLAH AL AMASI KIBLAT PARA KALIGRAFER

Karya Ibnu Syaikh Hamdullah Al-Amasi yang waktu ini tersimpan pada Sakip Sabanci Museum Istambul Turki
"Tawakkal alaihi kafaahu" serta beberapa istilah istilah petuah dalam kaligrafi naskh.
Kali ini Kaligrafi Islam akan mengajak para pembaca buat mengenal kaligrafer Turki terbesar sepanjang sejarah, yaitu Syeikh Hamdullah Al-Amasi. Julukan sebagai kaligrafer terbesar tidaklah hiperbola, mengingat gaya menulisnya yang masih diikuti oleh para kaligrafer sampai sekarang. Disamping itu ia jua sangat produktif pada menghasilkan karya karya. Mungkin jumlah karyanya tidak tertandingi sang siapapun hingga hari ini. Bayangkan, dia sudah menulis 47 salinan Al-Qur'an dan ribuan karya lain. Padahal kaligrafer masa sekarang, homogen homogen pernah menulis tiga salinan Al-Qur'an selama hidupnya.  

Riwayat Hidup Syekh Hamdullah Al-Amasi


Syeikh Hamdullah Bin Syeikh Musthofa Dadah Al Amasi lahir pada Amasiya (tempat lahir Yaqut al-Musta'shimi) tahun 833 H/1429 M. Beliau merupakan galat seorang kaligrafer kuno Turki Usmani yang dipercaya sebagai guru pertama (al-mu'allim al-awwal)  bagi para kaligrafer Turki waktu ini dan merupakan pendiri kaligrafi terbaru. Panggilannya merupakan Ibnu Syeikh karena ia merupakan anak berdasarkan seorang syeikh thariqah Syuhrowardiyah.


Ia belajar kaligrafi pada al Ustadz Khairuddin Mar'asi, seorang pengikut Yaqut Al Mustashimi sampai dia menguasai 6 jenis kaligrafi (al-aqlaam as-sittah). Maka gaya menulis Hamdullah pun mengikuti poly mengikuti gaya Yaqut. Selanjutnya Hamdullah menyebarkan gayanya sendiri yg lalu poly diikuti sang para kaligrafer belakangan terutama kaligrafer kaligrafer Turki. Oleh sebab inilah Syeikh Hamdullah Al Amasi mendapat gelar qiblatul kuttab (kiblat para penulis kaligrafi).


Kemahirannya dalam bidang kaligrafi sangat pada hargai oleh para Sultan Kerajaan Usmani, terutama Sulthan Bayazid II. Bayazid bin Sulthan Muhammad Al Fatih saat masih menjabat menjadi penguasa (wali) kota Amasiya, sudah berguru kepada Syeikh Hamdullah. Kemudian setelah oleh ayah mangkat , ia menduduki tahta pada Istambul tahun 866 h (1481). Ia membawa Syeikh Hamdullah Al-Amasi ke istana untuk menjadi pengajar kaligrafi istana. Disinilah Bayazid II benar sahih menikmati karya karya oleh guru. Diceritakan, Bayazid II bersedia memegangi wadah tinta  Syeikh Hamdullah Al-Amasi selama oleh guru menulis. 

Selain itu, pihak istana jua memberi kesempatan seluas luasnya kepada Hamdullah buat berkreasi, serta berkarya. Pihak Istana pula memberi kemudahan serta kesempatan kepadanya buat menyelidiki serta mendalami gaya Yaqut Al Mustashimi melalui karya karya peninggalannya yang tersimpan pada istana.

Setelah Sulthan Bayazid II wafat, Syeikh Hamdullah Al-Amasi mengundurkan diri menurut istana karena usianya yang telah tua. Sulthan Sulaiman Khan memintanya buat menulis sebuah salinan Al-Qur'an untuknya tetapi Syeikh Hamdullah menolak dengan alasan telah tua.

Syekh Hamdullah Amasi wafat tahun 926 H pada usia 83 tahun serta dimakamkan di kompleks pekuburan Karacha Ahmet  Uskudar pada Istambul.

Peninggalannya Syeikh Hamdullah Al-Amasi.


Syeikh Hamdullah Al-Amasi adalah kaligrafer yg sangat produktif. Karya karyanya sangat poly mencapai ribuan naskah. Ia telah menulis 47 mushaf Al Quran pada aneka macam ukuran (ini adalah jumlah yg sangat luar biasa poly), belum termasuk penulisan juz juz dan surat surat tertentu yang jumlahnya mencapai 1000 naskah. Ia juga menulis beberapa naskah doa termasuk buku masyariqul anwar. Beberapa salinan Al-Qur'an yang pernah beliau tulis, saat ini disimpan pada Museum Istana Topkapi Istambul Turki.


Beliau juga menulis juz amma pada mihrab, kubah serta pintu tengah Masjid Sulthan Bayazid. Beliau jua memiki sejumlah karya pada tsuluts jaly di masjid Fairuz Agha, masjid Dawud Basya pada Istambul. Tsuluts jaly karyanya adalah adalah karya rintisan sebelum berkembang menjadi tsuluts jaly yang kita kenal sekarang.


Murid muridnya sangat poly. Namun yg paling menonjol adalah anaknya sendiri Mustofa Dadah (dia sengaja menamai anaknya dengan nama bapaknya), serta besannya Syukrullah Khalifah. Kemudian ilmu kaligrafinya diwarisi sang cucu cucunya. Jadilah keluarga Hamdulah al Amasi menjadi keluarga para kaligrafer terbesar yang pernah dilahirkan sejarah.

Sumber sumber bacaan terkait  Syeikh Hamdullah Al-Amasi :  
1.  Buku Kaligrafi Islam karya Ali Akbar

KALIGRAFER KALIGRAFER BERNAMA YAQUT



Artikel ini adalah goresan pena Sholahuddin Munjid. Mengenai para kaligrafer kaligrafer bernama Yaqut.

Tujuan penulisannya adalah menjadi koreksi terhadap artikel beberapa penulis yang menurutnya kurang akurat dalam membedakan sosok Yaqut yang dimaksud. Seperti Syeikh Tohir Al Kurdi dalam kitab Tarikh Al Khat Al Araby yang mencampur adukkan antara Yaqut Yaqut ini. Juga ada al Jaburi dalam buku al Khat al Araby al Islamy.

Sejarah kaligrafi Arab mengenal empat orang kaligrafer besar dengan nama yang sama yaitu Yaqut. Mereka ini jua hidup di abad yg sama yaitu abad ke tujuh hijriyah. Berikut ini adalah biografi singkat Yaqut Yaqut :

1.  Aminuddin Yaqut Al Maliki Al-Mushili


Yaqut kita yang pertama ini merupakan yg paling awal wafatnya. Nama lengkapnya adalah Yaqut bin Abdullah ar-Ruumi al Mushili al Maliki. Nama al Maliki dinisbatkan kepada Sultan Maliksyah as Seljuqi. Gelar Yaqut yang ini adalah Aminuddin. Dia merupakan seseorang penulis, ahli nahwu serta ahli sastra. Pada masanya,  dia adalah satu satunya orang yang tulisannya indah mengikuti Ibnu al Bawwab. Tulisannya banyak beredar pada rakyat, dan mereka menghargai karya karyanya menggunakan sangat mahal. Ia menulis banyak naskah yang dikumpulkannya pada jilid jilid. Satu jilid mampu laku seharga 100 dinar. 

Ia wafat di Mosul tahun 618 H.



2.  Muhadzdzibuddin, Yaqut ar Rumi


Berikutnya merupakan Yaqut bin Abdillah ar-Ruumi yang gelarnya Muhadzdzibuddin. Ia jua seorang sastrawan dan penyair. Ia akbar dan menempuh pendidikan pada Baghdad. Ia menghafalkan Al Qur'an,  dan tekun mengikuti pendidikan pada Madrasah Nidzomiyah. Ia banyak membaca kitab buku kepercayaan serta sastra. Namanya lebih akbar menjadi penyair daripada kaligrafer. Meski begitu tulisannya mengagumkan serta rapi. Ia menulis diwan syairnya sendiri. Ia sempat berganti nama sebagai Abdurrahman. 

Ibnu Najjar menyampaikan : Abu Durr (Yaqut) ini ditemukan wafat dirumahnya dalam hari Rabu 15 Jumadil Ula tahun 622 H.

3.   Yaqut al Hamawi


Berikutnya adalah Yaqut bin Abdillah ar-Ruumi al Hamawi, dengan gelar Syihabuddin. Ia merupakan seseorang ulama besar , ahli sejarah kenamaan. Ia lahir pada Romawi (Greek). Ibnu Khaliqan mengungkapkan : beliau ditawan menurut negerinya sejak kecil. Kemudian di beli oleh seorang pedagang bernama Askar bin Abi Nashr Ibrahim al Hamawi. Dari sini beliau memperoleh tambahan al Hamawi dibelakang namnya. Yaqut ini disekolahkan oleh Askar supaya nanti dia bisa membantu mencatat perdagangannya. Disekolah (kuttab) ia membaca ilmu nahwu dan ilmu bahasa. Kemudian hubungannya dengan Askar memburuk,  sehingga beliau dibebaskan berdasarkan perbudakan serta dijauhkan berdasarkan Askar pada taun 596. Maka Yaqut menghidupi dirinya menggunakan menulis naskah menggunakan upah. Yaqut al Hamawi ini merupakan seorang sejarawan akbar. Ia meiliki karya karya terkenal diantaranya kitab Mu'jamul Buldan, kitab Mu'jam Udaba', Mu'jam Syu'aro,  serta lain lain. Namanya lebih dikenal menjadi sejarawan daripada khattat. 


Al Mudziri menyampaikan;  ...dia memiliki cita cita yang kuat dalam menuntut ilmu. Ia juga menulis dengan khat yang mengagumkan. Wafat hari Ahad lepas 20 Ramadhan 626 H. 


4.   Yaqut al Mustashimi

Yang terakhir merupakan Yaqut bin Abdillah ar-Ruumi al Musta'shimi dengan gelar Jamaluddin.  Kepadanyalah kepemimpinan khat berujung. Biografi lengkapnya telah kami tulis disini : Yaqut Al-Musta'shimi, Kiblat Para Kaligrafer.


Dengan demikian ada empat Yaqut yg dibedakan menurut gelarnya : Aminuddin,  Muhadzdzibuddin,  Syihabuddin,  dan Jamaluddin. Keempatnya merupakan ahli kaligrafi serta ahli syair. Dan keempat empatnya adalah ulama. Dan yang mengherankan lagi, keempat empatnya mempunyai kuniah Abu ad-Durr.


Demikian, gampang mudahan berguna.


PARA KALIGRAFER SEJAK ZAMAN RASULULLAH SAMPAI SEKARANG


Bangsa Arab telah mengenal huruf dan tulisan sejak lama . Lebih usang dari kita mengenal huruf alfabet Abjad. Para penulis wahyu sudah menuliskan Al Qur'an dengan pena Makkah. Rasulullah sendiri sudah menentukan orang orang yg menjadi juru tulis wahyu serta juru tulis pribadinya buat menulis surat serta perjanjian perjanjian. 

Diantara para teman yang sebagai juru tulis saat itu merupakan : Abu Bakar As-Shiddiq, Umar bin al Khattab, Usman bin al Affan, Ali bin Abi Thalib, Zaid bin Tsabit, Mu'awiyah bin Abi Sufyan, dan lain lain (semoga Allah meridhai mereka). Para sahabat yg pandai menulis ini, boleh dianggap sebagai kaligrafer Islam permulaan.

Ketika Khalifah Usman bin al Affan melakukan penghimpunan mushaf Al-Qur'an, beliau memilih empat orang kaligrafer buat menulisnya. Yaitu, Zaid bin Tsabit, Abdullah bin Zubair, Said bin al 'Ash, dan Abdurrahman bin al Harits bin Hisyam. Mereka menulis beberapa salinan Al-Qur'an, yang kemudian dikirimkan ke beberapa kota antara lain, Makkah, Syam, Yaman, Bashrah dan Kufah.

Dengan beredarnya salinan Al-Qur'an itu, maka masyarakat segera berlomba lomba menyalinnya pulang. Dari sinilah lalu kaligrafi menemukan momentumnya buat dikembangkan, diperjelas serta diperindah. Pada masa ini Abul Aswad ad Duali menaruh titik titik menjadi pertanda baca. Titik titik ini kelak menjadi syakal/harokat indikasi baca (dommah, fathah, kasroh, dan sukun).

Kemudian datanglah Khalil bin Ahmad, beliau menaruh indikasi baca yg lebih lebih jelasnya lagi. Ia memberi titik buat membedakan alfabet (misalnya huruf huruf  ح/ج/خ). Sedangkan titik titik Abul Aswad ia rubah dengan simbol lain yg sekarang kita kenal dengan harokat. 

Selanjutnya, seni kaligrafi makin dikembangkan sehingga mencapai bentuknya yg indah seperti saat ini. 

Berikut ini, adalah daftar orang orang yg sudah berjasa pada berbagi seni kaligrafi. Tentu saja nir semua kaligrafer bisa kami sebutkan namanya disini. Terlalu poly. Kami bermaksud berakibat daftar ini menjadi donasi "navigasi" bagi para pembaca yg terhormat. 

Pada Masa Daulah Umawiyah

  1. Khalid Bin Abi Hayyaj
    adalah kaligrafer generasi awal yg banyak menulis mushaf Al Quran
  2. Qutbah Al Muharrir
    Dikenal menjadi kaligrafer pertama yang keluar berdasarkan bentuk Kufi, kepada bentuk bentuk yg lebih lentur, sebagaimana dikenal ketika ini. Qutbah adalah orang pertama yang menemukan Khat Tumar serta Khat Jalil. 

Pada Masa Daulah Abbasiyah

  1. Dhohhak bin Ijlan
    Adalah seorang penduduk Syam. Ia hidup dalam masa khalifah Abu al Abbas As Saffah (khalifah pertama Daulah Abbasiyah). Ia berbagi pena pena yg ditemukan sang Qutbah. 
  2. Ishaq bin Hammad
    Adalah guru menurut kaligrafer akbar Ibrahim Asy Syajari. Ia hidup dimasa kekhalifahan Al Manshur sampai Al Mahdi. Seperti Dhahhak, iapun berbagi pena Tumar serta Jalil milik Qutbah sebagai akibatnya menjadi 12 macam pena. 
  3. Ibrahim Asy Syajari
    Adalah kaligrafer besar yg membidani cikal bakal lahirnya khat tsuluts dan khat tsulutsaini.
  4. Ibnu Muqlah (272 - 328)
    Kaligrafer akbar yg juga seorang menteri. Ia merupakan penemu khat Naskh yg ketika itu diklaim khat badi'. Ia adalah sesepuh para kaligrafer dan pelopor khat mansub (kaligrafi berstandar)
  5. Ali Bin Hilal Al Baghdadi (Ibnu Bawwab)
    Kaligrafer besar yg banyak menginspirasi para kaligrafer yang datang belakangan. Ia adalah penemu khat Muhaqqaq
  6. Yaqut Al Mustashimi (698 H)
    Kiblat para kaligrafer yang menyempurnakan Ibnu Bawwab. Ia yg kemudian lahirkan 6 pena baku kaligrafi yg diklaim al-aqlaam as-sittah

Kaligrafer Turki (Turki Usmani/Ottoman Empire)


Sejak runtuhnya khilafah Abbasiyah, orang orang Turki mengambil alih obor kaligrafi. Mereka mengembangkan kaligrafi menjadi sangat indah, terutama dalam masa Khilafah Usmaniyah (Turki Usmani). Diurut berdasarkan tahun. 
  1. Adalah orang pertama yg membawa kaligrafi ke Turki. Maka dia dianggap al mu'allim al awwal (pengajar pertama). 
  2. Hidup semasa menggunakan Syeikh Hamdullah. Ia poly mengikuti cara menulis Yaqut Al Musta'shimi
  3. Musthafa Raqim (1171 - 1241 Hijriyah / 1757 - 1826 Masehi)
    Dijuluki Rais al Khattatin (Pimpinan para kaligrafer). Ia adalah murid berdasarkan kaligrafer Darwisy Ali dan guru kaligrafi Sultan Mahmud II.
  4. Abdul Fattah Afandi (1815-1897 M)Kaligrafer militer Turki anak didik berdasarkan Musthafa Izzat
  5. Muhammad SYAUQI Afandi (1829 - 1887 M)
    Muhammad Syauqi atau lebih dikenal dengan Mehmet Sevki merupakan keliru satu kaligrafer Ottoman terbesar. Dikatakan, beliau nir bisa menulis jelek walaupun beliau menginginkannya.
  6. Muhammad SAMI Afandi (1838 - 1912 M)
    Kaligrafer besar ottoman yang banyak ditentukan sang saudara tertua beradik Musthafa Raqim dan ismail Zuhdi. Pernah menjabat sebagai juru tulis kerajaan Usmani.
  7. Muhammad Yusuf Rasa Akay (wafat 1915 M)Murid berdasarkan Syauqi. Ia populer karena huruf ba' terbalik yang ia tulis pada mihrab masjid jami' Bani Umayyah
  8. Syeikh Muhammad Abdul Aziz Rifa'i (1871 - 1936 M)Kaligrafer besar Turki Usmani. Digelari sipena cepat (sari' qalam) serta Pemimpin kaligrafi Arab abad 20 (amir al khat al aroby fil qarnil isyrin)
  9. Muhammad KHULUSHI Afandi (1869 - 1940)
    Ahli Nasta'liq pengajar menurut Musthafa Halim dan Hamid Al Amidi.
  10. Ismail Haqqi Altunbezer (1871 - 1946 M)Kaligrafer Turki Usmani penulis tughra kerajaan. Memiliki keahlian menjadi perajin emas yg beliau warisi dari ayahnya, sebagai akibatnya beliau digelari 'Altunbezer' (pemahat emas).
  11. Musthafa Ghazlan Bik (1860 - 1930)
    Kaligrafer Mesir, menulis buat Raja Fuad I. Ia mengembangkan khat Diwani Humayuni yang digunakan di kerajaan Turki Usmani sebagai khat diwani yang lebih latif.
  12. Muhammad Syafiq Bey (1251 - 1297)

Kaligrafer Setelah Runtuhnya Ottoman 


Disini akan saya kumpulkan kaligrafer kaligrafer menurut semua global, yg lahir sesudah runtuhnya ke khalifahan Turki Usmani dalam tahun 1924 M. Demikian jua kaligrafer kaligrafer yang pernah hidup dizaman Turki Usmani, namun lebih poly berkarya di zaman selesainya Turki berubah sebagai Republik.  Daftar diurut dari Abjad :


Amerika Serikat
  1. Everitte Barbee (
  2. Josh Berer
    Kaligrafer muda, murid menurut Muhammad Zakariya (kaligrafer senior Amerika). Josh semula dikenal sebagai tukang corat coret graffity. Penguasaannya terhadap bahasa Arab sangat baik. 
  3. Muhammad Zakariya 
    Kaligrafer Amerika paling senior. Kelahiran California, ia kemudian pulang ke beberapa negara Islam buat belajar kaligrafi. Salah satu gurunya adalah Hasan Celebi. Mulai belajar kaligrafi umur 44 tahun. 

Arab Saudi
  1. Abdullah Abdurrazzaq As-Shani' (1948 M)
    Kaligrafer kelahiran Az Zubair Saudi Arabia. Murid berdasarkan Hasyim Muhammad Al Baghdadi
  2. Hasan Ridwan (Abid)Pendiri Perhimpunan Kaligrafi Arab yg berkedudukan di Qatif. Ia adalah murid kaligrafer Turki Muhammad Ozcay
  3. Mukhtar Alam Mufidurrahman Suqdar (Lahir 1383 H /1963 M)
    Kaligrafer senior Arab Saudi penulis Kiswah Ka'bah. 
  4. Usman Toha -- Penulis Al-Qur'an Hijau Mushaf Madinah


BOSNIA
  1. Izzuddin Dragovic
  2. Munib Obradovic
    Kelahiran Mostar Yugoslavia. Merangcang kaligrafi buat Menara Jam (Royal Clock Tower) pada Makkah. Ia adalah murid menurut Mus'ad Khudair al Bur Saidi

China Dan Jepang
  1. Abu Bakar Chang
  2. Haji Noor Deen Mi Guangjiang (Lahir 1963 M)
    Profesor dan kaligrafer China Muslim kelahiran Shangdong China. Namanya pernah masuk pada daftar 500 tokoh muslim paling berpengaruh tahun 2015


Indonesia


Iran/Persia

  1. Abbas Akhawain (Abbas Akhvin)Kelahiran Masyhad, Iran. Seperti halnya kaligrafer Iran, ia merupakan ahli khat Ta'liq. Salah seseorang yg berjasa merancang font nasta'liq buat personal komputer .
  2. Amir Ahmad Falsafi (Lahir 1959 M)
    Kaligrafer akbar Iran ahli Nasta'liq anak didik menurut Hassan Mirkhani. 
  3. Ghulam Husein Amir Khani (Lahir 1959 M)Seorang kaligrafer Iran, ahli nasta'liq. Karya karya nasta'liqnya sangat indah
  4. Javad Bakhtiari 
    Ahli Nasta'liq kelahiran Lorestan Iran. Ia terkenal dengan karya karyanya yang berkilauan

Iraq/Abbasiyah
  1. Abbas Al-Baghdady 
    Kaligrafer Iraq, pernah disuruh menulis Al-Qur'an dengan darah Saddam Hussein
  2. Abdul Karim Rif'at (1913). Abu Rif'at Abdul Karim bin Haji Muhammad Rif'at Basya Katib Zadah. Belajar lihat berdasarkan bapaknya, serta berhasil menguasainya menggunakan baik.
  3. Abdul Karim Ramadhan. Abdul Karim bin Hasan Ar Ramdhan. Salah seorang siswa Hamid Al Amidi yg mendapatkan ijazah darinya. 
  4. Abdul Ghani Abdul Azis Al Aani (1937). Salah satu anak didik Hasyim Muhammad Al Baghdad. Satu satunya anak didik yang mendapat ijazah berdasarkan Hasyim. Banyak berkarya diluar negeri. Pendiri sekolah kaligrafi di Sorbonne.
  5. Ahmad Faris Al-Umari
  6. Faris Khalil Zahawi (wafat 2007)
    Kaligrafer yang tewas syahid lantaran ditembak gerombolan tidak dikenal waktu menunggu taksi.
  7. Hasyim Muhammad Al-Baghdady (1917).  Hasyim Muhammad bin Haji Dirbas al Qaisy al Baghdadi. Murid Hamid al Amidi dan menerima ijazah darinya 2 kali. Dianggap sebagai kaligrafi Iraq terbesar sepanjang sejarah.
  8. Hassan Massoudy 
    Kaligrafer yang lahir di Najaf Iraq, tetapi lebih banyak berkarya di Eropa. Ia lebih menekuni kaligrafi hurr (bebas), menggunakan mengutip ungkapan ungkapan (quotes) tokoh tokoh global.
  9. Jannah Adnan Ahmad Izzat (Lahir 1965)
    Kaligrafer Wanita Dari Mosul Iraq. Dia dikenal dengan kemampuannya menulis menggunakan dua tangan secara bersamaan. Pernah belajar kepada Hamid al Amidi.
  10. Jasim An Najafi (1950). Jasim bin Mahmud bin husein An Najafi. Belajar kaligrafi secara otodidak. Tapi karya karyanya diakui dan di beri ijazah oleh kaligrafer Turki Dawud Bektasy
  11. Mahdi Jaburi (lahir 1928). Mahdi bin Muhammad bin Sholih Al Jaburi. Salah seorang anak didik Hasyim muhammad. Berkarya pada sejumlah dinding masjid serta kuburan. Juga merancang poly sampul buku.
  12. Muhammad Hasan al Baldawi. Salah seorang anak didik menurut Hasyim Muhammad Al Baghdady. Pendiri pertama menurut perhimpunan kaligrafer Iraq. Karya kaligrafinya dipadukan dengan lukisan. Ahli pada bidang diwani jaly, dan ahli dalam meramu tinta. 
  13. Dr. Raudhan Bahiyyah. Namanya Abdul Ridho Bahiyyah. Murid dari Dr. Salman Ibrahim serta menerima ijazah berdasarkan Mahdi Jaburi. Sekarang mengepalai divisi kaligrafi Arab di Fakultas Seni Rupa Baghdad
  14. Dr. Salman Ibrahim

Jordania

  1. Jalal Amin Solih
    Kaligrafer, pelukis serta binaragawan. Ia banyak menulis kaligrafi dalam bentuk paras wajah para tokoh. Ia juga berprestasi pada bidang binaraga
  2. Nasib Makarim Menulis diatas butiran beras

Lebanon
  1. Mukhtar El-Baba
  2. Nasib Makarim Menulis diatas butiran beras

Malaysia
1.  Abdul Baqi Abu Bakar. Kaligrafer Malaysia yg banyak pengalaman, dan malang melintang di dunia kaligrafi internasional. Pemenang lomba kaligrafi Suuq Ukadz dan lain lain.

Mesir
  1. Ahmad Hakim Al Murri
    Kaligrafer kelahiran Mesir. Ia sangat istimewa lantaran menulis kaligrafi tanpa tangan. Seorang kaligrafi dengan tekad sangat kuat. Ia kehilangan tangan sejak kecil karena digilas trem.
  2. Khudair al Buur Saidi. Kaligrafer yang sangat produktif. Memiliki ribuan karya. Ia bekerja sebagai perancang papan bisnis serta iklan. 
  3. Ishom Abdul Fattah -- Ahli Kaligrafi Kuufi
  4. Mahmud Jabr
  5. Muhammad Husni Al Baba (1894 - 1964 M)
    Kaligrafer besar Mesir, murid berdasarkan Yusuf Rosa. Ia menerima gelar doktor kehormatan (honorary doktorate) menurut Universitas Kanada. 
  6. Musthafa Khudair al Buur Saidi. Adik dari Khudair al Buur Saidi
  7. Rasya Qasim (lahir 1981)Kaligrafer perempuan kelahiran Dimyath Mesir. Murid berdasarkan kaligrafer Ishom Abdul Fattah. Kaligrafer wanita ini pakar pada khat Kufi
  8. Yusuf Ahmad Al MishriKaligrafer sekaligus Pengajar besar Arkeologi dari Mesir. Ahli khat Kufi, serta adalah orang pertama yang memasukkan khat kufi kedalam kurikulum sekolah di Mesir.

Pakistan
  1. Khursyid Gohar
  2. Hafidz Anjum Mahmud (Lahir 1962)
    Kelahiran Punjab Pakistan. Memiliki tulisan tsuluts serta naskhi yg sangat mengagumkan. Kaligrafer menggunakan reputasi internasional.
Palestina
  1. Said NahriSaid Falah Ghanayim (gelar An Nahri). Kaligrafer kelahiran Sakhnin Palestina. Ia memiliki karya karya kreatif yang sangat unik. 

 Spanyol
  1. Nuria Garcia Masip
    Kaligrafer muslim wanita kelahiran Ibiza Spanyol. Murid menurut Hasan Celebi.

Suriah
  1. Abdul Nashr al Mashri
    Kelahiran Homs, Suriah. Ia adalah murid dari Adnan Syeikh Usman. Abdul Nashr ahli pada khat Naskhi dan Diwani Jaly (misalnya gurunya)
  2. Adnan Syeikh Usman
  3. Muhammad Imad Mahouk

Turki
  1. Abdullah Aydemir (Abdul Hayy)Kaligrafer dan mudzahhib (illuminator) kelahiran Erzurum. Sekarang bekerja di Perpustakaan Seni Islam dan Turki Istambul
  2. Farhad Korlo -- Kaligrafer Kidal
  3. Hamdullah Al-Amasi -- Kiblat Para Kaligrafer
  4. Hamid Aytaç Al-Amidi (1891 M - 1982)
    Salah satu kaligrafer akbar Turki yang digelari 'syeikhul khattathin'. Ia mempunyai poly siswa yg jua menjadi kaligrafer akbar dunia.
  5. Hasan Celebi (1937)Kaligrafer kelahiran Erzurum Turki. Ia belajar dalam Halim dan Hamid Al Amidi. Hasan Celebi mempunyai poly murid di semua dunia. Salah satunya Muhammad Zakariya dan Dawud Bektasy
  6. Ismail Haqqi Afandi Altun Bezer
  7. Kamal Batanay  (1893 M - 1981 M)
    Seorang kaligrafer yang pula pengajar musik, pemain tambur, serta seseorang komposer. Kamal Batanay adalah pakar khat ta'liq.
  8. Levent Karaduman (kelahiran 1978 M)Seorang kaligrafer otodidak yang sangat produktif. Ia sudah menulis mushaf Al-Qur'an sebesar 50 kali. Dalam berkarya, ia banyak bermain menggunakan warna. 
  9. Marwah Altunel (lahir 1984)
    Kaligrafer perempuan menurut Turki, siswa dari Husain Kutlu
  10. Musthafa Halim Ozyazici ( 1898 - 1964 Masehi / 1315 - 1384 Hijriah)
    Seorang kaligrafer akbar Turki yg juga pakar tadzhib (ornamen ). Ia adalah murid Hamid Aytac Al Amidi. Dikenal dengan kemampuannya menulis kaligrafi dengan cepat.
  11. Musthafa Majid Ayral Az Zuhdi (1891 - 1961 M )
  12. Ozcay Bersaudara
    Kakak beradik, , Mehmet Ozcay, Usman Ozcay serta Fatma Ozcay. 
  13. Sami Afandi

Uni Emirat