AHMAD KARAHISARI


Ahmad Syammsuddin Karahisari merupakan kaligrafi Ottoman. Gelarnya adalah Molla Syams Pir Karahisari

Lahir pada kota Afyon Karahisar (قرة حصار ) Anatolia Turki. Tahun kelahirannya nir dipastikan. Perkiraannya beliau lahir tahun 1468 M/863 H. Ia hidup semasa menggunakan kaligrfer Hamdullah al Amasiy. Ia adalah kaligrafer paling penting dalam masanya. Ia,  Syekh Hamdullah serta Hafidz Usman merupakan 3 mata trisula kaligrafi yg memiliki gaya masing masing. 

Pertama kali belajar kaligrafi pada Yahya As Sufi (w. 1447 M/882 H), seorang kaligrafer dalam masa Sultan Muhammad Al Fatih. Tidak misalnya kebanyakan kaligrafer ottoman yang mengadopsi gaya syekh Hamdullah, Ahmad Karahisari lebih senang membuatkan gayanya sendiri, yang lebih dekat menggunakan gaya Yaqut al Musta'shimi, meski gaya kaligrafinya ini nir poly diterima dalam masa itu. Lantaran itu sebagian muridnya jua nir merogoh gayanya. 

Ia telah membangkitkan pulang gaya Yaqut, sebagai akibatnya ia digelari Yaqutnya Romawi (Yaqut ar Rum). Di akhir hayatnya,  Ia sempat menulis satu karya mushaf yang beliau tulis menggunakan khat naskhi, meniru mushaf Yaqut al Musta'shimi. 

Sebagaimana Yaqut, Ahmad menguasai poly jenis kaligrafi. Ia juga terus berusaha mencari bentuk bentuk baru menggunakan mengeksplorasi rabat penanya. Khat paling penting yg berhasil dia kembangkan adalah khat musalsal. Khat yg huruf hurufnya ditulis menyambung satu sama lain. 

Karya terpenting Ahmad Karahisari adalah Mushaf Al Quran yang dia persembahkan buat Khalifah Sulaiman dan sekarang tersimpan di istana Topkapi. Mushaf ini sangat Indah. Teridiri atas 300 halaman yang semuanya diberi hiasan emas serta Ia jua menulis didinding Masjid Jami Sulaimaniyah di Istambul. 

Ahmad Karahisari meningalkan siswa yg mengikuti gayanya yaitu Hasan Celebi menurut Uskudar (bukan Syekh Hasan Celebi yg kini masih hayati).
Ahmad wafat di Istambul tahun 1566 M pada usia 98 tahun.













SERBA SERBI PENULISAN MUSHAF


Penulisan mushaf Al-Qur'an, adalah keliru satu faktor yang mengakibatkan seni kaligrafi mendapatkan loka yg tinggi pada agama Islam. Bukan saja sebagai seni, namun sudah merupakan bagian berdasarkan kepercayaan . 

Menulis mushaf Al Qur'an secara lengkap adalah sebuah pekerjaan akbar yg membutuhkan kesabaran, ketelitian, ketika dan energi. Meskipun demikian, ternyata hampir seluruh kaligrafer pernah menulis mushaf Al Qur'an walaupun sekali. 

Berikut ini adalah beberapa hal menarik terkait penulisan mushaf, mulai berdasarkan madzhab Yaqut, madzhab Syekh Hamdullah, para kaligrafer yang menulis mushaf dengan jumlah yang mencengangkan, hingga penulisan mushaf menggunakan cara cara yang tidak biasa.
Penulisan mushaf setidaknya mampu dbagi dalam 3 perjalanan (marhalah) :
  1. Marhalah pertama,  penulisan mushaf di awal islam. Khat yang digunakan merupakan khat Kufi Mushaf yg tidak bertitik dan tidak berharokat.
  2. Marhalah ke 2, penulisan mushaf pada zaman Abbasiyah. Khat yg digunakan merupakan khat layyinah, pengembangan menurut khat Kuufi yg lebih luwes. Marhalah ini adalah marhalah Baghdadi, metodenya disebut uslub Yaquti
  3. Marhalah ketiga merupakan penulisan mushaf di zaman Turki Usmani. Khat yang digunakan merupakan khat naskhi sebagai tulisan utama. Marhalah ini masih berlangsung hingga sekarang, adalah standar penulisan mushaf modern

Metode Yaquti

Penulisan mushaf, dalam masa awal awal Islam, memakai tulisan Kufi Mushaf yang memiliki karakter alfabet huruf kaku bersudut menggunakan bentuk yang panjang panjang. Ada bentuk memutar serta melengkung namun sedikit. Tanpa titik serta tanpa harokat.


Mushaf yang dikaitkan pada Abul Aswad Ad-Duali


Perkembangan selanjutnya, pada masa Daulah Abbasiyah, penulisan mushaf mulai memakai tulisan yg mempunyai karakter luwes menggunakan alfabet alfabet lengkung dan memutar. Dikenal dengan khat layyinah dengan enam jenis goresan pena yg diklaim (al aqlam assittah : muhaqqaq, rayhani,  tsuluts, naskh, raqa' serta tauqi'). Para pelopornya diantaranya Ibnu Muqlah, Ibnu Bawwab serta Yaqut al Musta'shimi.

Diantara mereka, Yaqut adalah yang paling menakjubkan karena diduga beliau sudah menulis 1001 mushaf. Pada masanya, mushaf ditulis menggunakan menekankan dalam estetika seni tulis dan seni ornamennya.
Diantara metode penuisan mushaf pada masanya merupakan : mushaf ditulis menggunakan aneka macam jenis khat dalam satu halaman. Artinya, dalam satu page, anda akan dapati goresan pena khat naskhi, muhaqqaq, rayhani, serta lain lain.  Metode ini dianggap uslub Baghdadi atau uslub Yaquti. 

Metode Usmani (Thariqah Hamdiyah) 

Metode ini masih diikuti pada masa modern kini , dan sebagai baku penulisan mushaf. 
Metode penulisan mushaf ala Turki usmani dimulai sang Hamdullah Al Amasy, dilanjutkan serta dikembangkan sang Darwisy Ali , Hafidz Usman dll.

Perbandingan mushaf lama serta mushaf masa kini

Metode penulisan mushaf ala Turki Usmani, mengikuti ketentuan sebagai berikut : 
  1. Lebih mementingkan kejelasan goresan pena, sehingga mushaf  mudah dibaca
  2. Menggunakan khat naskh sebagai khat utama. Lantaran khat Naskhi merupakan khat yg indah serta gampang dibaca.
  3. Pembagian halaman dan baris, ditekankan dalam kemudahan khataman dan hafalan
  4. Baris baris tulisannya selalu merogoh jumlah ganjil . Bisa 11 baris, 13, 15, 17 dalam satu page.

Peranan Para Bangsawan Dalam Penulisan Mushaf


Gerakan penulisan mushaf secara besar besaran, dimulai dalam masa Sultan Muhammad Al Fatih yg menaruh dorongan serta insentif bagi penulisan mushaf, yang menyebabkan para kaligrafer akhirnya berlomba lomba menulis mushaf. 

Banyak para kaligrafer yg akhirnya terlibat, antara lain syeikh Hamdullah al Amasy, Ahmad Karahisari, dan Abdullah Qarmi. Hebatnya, para Sultan dan bangsawan juga turut belajar kaligrafi serta ikut turun tangan pada penulisan mushaf.  Berikut ini merupakan beberapa model bangsawan yang pernah menulis mushaf : 
  1. Putra dari Sultan Muhamad, Sultan Bayazid II diketahui mempunyai lembaran lembaran tulisan mushaf, meski tidak diketahui beliau pernah menulis mushaf utuh. 
  2. Anak Bayazid II, Amir Karkut, adalah anak didik Syeikh Hamdullah serta pernah menulis satu mushaf.
  3. Sultan Ahmad III (w. 1142 H) telah berhasil menulis 4 butir mushaf
  4. Sultan Mahmud II pernah menulis dua buah mushaf menggunakan khat Naskhi
  5. Durroh Hanim, ibunda Sultan Mahmud II pula berhasil menuntaskan satu mushaf.
  6. Menteri Farhad Basya (w. 982) yg dikenal menggunakan gelarnya As-Shodru al A'dzom pula menulis satu buah mushaf

Gerakan penulisan mushaf pada masa Turki usmani, karena belum terdapat percetakan maka tenaga para khattat dikerahkan oleg para sultan buat menulis mushaf. Mushaf mushaf itu diwakafkan ke masjidil haram, masjid masjid, sekolah sekolah. Misalnya mushaf tulisan al hafidz Muhammad Amin Rusydi yang dipesan sang istri Sultan Mahmud Khan buat diwakafkan ke makam Junaid Al Baghdadi.

Mushaf buat masjidil haram dan masjidil aqsha ditulis menggunakan lebih Indah, diberi hiasan emas dan diberi sampul yang sangat kuat.

Tradisi menghadiahkan mushaf sang para kaligrafer kepada sultan sultan Turki Usmani yg baru diangkat, jua tradisi para Sultan untuk menghadiahkan mushaf kepada pemimpin Negara Negara lain, merupakan galat satu pendorong banyaknya penulisan mushaf. Misalnya Syukr Zadah Afandi menghadiahkan mushaf pada Sultan Mahmud I saat baru menduduki tahta.

Para kaligrafer yang banyak menulis mushaf :

  • Yaqut al Musta'shimi, poly sekali menulis mushaf. Diduga jumlah mushaf yang telah ditulisnya berjumlah 1001 mushaf. 
  • Kaligrafer Jamsyir Hafidz Sholeh (w. 1236) telah menulis 454 mushaf
  • Kaligrafer Ramdhan bin Ismail (w. 1091) telah menulis 400 mushaf
  • Kaligrafer Ahmad Naili (w. 1229) sudah menulis 121 mushaf
  • Muhyiddin Jalaluddin Zadah menulis 97 mushaf
  • Rajab bin Musthafa Khalifah (958) menulis 93 mushaf
  • Husamuddin Khalifah (950) menulis 89 mushaf
  • Darwisy Ali yg dijuluki as syeikh as tsani (1086) menulis 88 mushaf
  • Ibrahim Tohir bin Musthofa bin Ibrahim (w.  1167) sudah menulis 70 mushaf
  • Syekh Hamdullah Al Amasy menulis 44 mushaf
  • Ismail Afandi Khalifah (1118) menulis 44 mushaf
  • Kaligrafer Umar Ar-Rassam (w. 1130) sudah menulis 30 mushaf
  • Hafidz Usman yang digelari as syeikh as tsalits menulis 25 mushaf
  • Sayyid Abdullah Affandi (w. 1144)sudah menulis 24 mushaf
  • Ahmad Affandi Qazanji Zadah (1116) menulis 19 mushaf
  • Kaligrafer Umar vin Ismail (w. 1097) sudah menulis 10 mushaf

Itu hanya beberapa model saja. Belum semuanya. 

Adapun faktor faktor yang mengakibatkan mereka menempuh kesulitan buat menulis sekian banyak mushaf adalah :
  • Faktor religius, merasa terhormat karena sanggup menuliskan alfabet alfabet latif buat Al-Quran serta mengharapkan pahala berdasarkan Allah SWT. 
  • Faktor ekonomi, ada kemungkinan para kaligrafer itu mengakibatkan penulisan mushaf sebagai mata pencaharian. Mereka menulis berdasarkan pesanan. 
  • Adanya dorongan serta bonus menurut penguasa. 
  • Faktor tekhnologi, karena pada masa itu menyalin (menulis ulang ) merupakan satu satunya jalan untuk memperbanyak dokumen. 

Ada sejumlah kaligrafer yang sedikit menulis mushaf,  bahkan tidak sama sekali. Diantara mereka adalah :
  • Musthafa Raqim,  meskipun tulisannya Indah tidak tertandingi tetapi beliau tidak pernah merampungkan satu mushaf pun
  • Hasyim Muhammad Al Baghdadi. Beliau terlibat dalam beberapa proyek penulisan Al-Quran menjadi pengawas, bukan penulis. Beliau bercita cita menulis mushaf tetapi tidak terwujud sampai meninggal. 
  • Kaligrafer Mahmud Jalaluddin hanya menulis satu mushaf
  • Kaligrafer Muhammad Syauqi juga hanya menulis satu mushaf
  • Kaligrafer Ahmad Kamil Akdik pula hanya menulis satu mushaf
  • Abdullah Zuhdi menulis 2 mushaf
  • Muhammad Syafiq pula menulis 2 mushaf

Menulis 3 mushaf, merupakan homogen rata yang dicapai sang banyak kaligrafer.

Menulis Mushaf Diatas Kulit Telur


Salah satu usaha penulisan mushaf yg "aneh, unik dan nir biasa" merupakan penulisan mushaf diatas kulit telur. Butuh kesabaran taraf tinggi, serta ketelatenan. Seperti yang dilakukan sang seseorang kaligrafer tua berdasarkan Saudi Arabia ini. Ia menulis mushaf lengkap dalam 6 butir telur.


Menulis mushaf menggunakan darah


Kaligrafer Abbas Al-Baghdadi dipaksa menulis mushaf Al-Qur'an menggunakan darah oleh Presiden Iraq Saddam Hussein. Darah yg digunakan merupakan darah Saddam Husein sendiri. Mushaf ini menghabiskan 7 galon darah (sekitar 27 liter). Sebelum digunakan darah itu telah diberi obat pengencer. Abbas menulis mushaf itu selama 2 tahun, 16 jam sehari, dibawaha todongan senapan.


Kisahnya telah kami tulis dalam artikel Abbas Al-baghdadi Dipaksa Menulis dengan darah

Mushaf Terbesar Dan Mushaf Terkecil


Menulis mushaf menggunakan ukuran besar , sebagai keliru satu karya yang acapkali diusahakan oleh banyak kaligrafer. Motivasinya bermacam macam. Ada yang sekedar ingin tercatat menjadi rekor global. Ada yg niatnya agar mudah dibaca dalam shalat tarawih 30 jus. Di Indonesia, karya karya mushaf terbesar ada poly. Masjid masjid akbar seperti Masjid Semarang memiliki mushaf akbar. Lalu manakah yang terbesar..? Catatan terakhir yg tercatat di Guiness Book merupakan mushaf tulisan Muhammad Shobir Al Khudori Yaquti yang berada di Kabul.


Sedangkan mushaf yg terkecil, nir terlalu poly penulisnya. Faktornya adalah taraf kesulitan penulisannya yg tinggi. Menulis mushaf raksasa, lebih gampang dibandingkan menulis mushaf mini . Yang aku maksud adalah mushaf kecil orisinil tulisan tangan. Bila mushaf mini hasil cetak, tentu banyak. Termasuk yg saya temukan di laci meja ayah saya.

Peninggalan mushaf terkecil yang asli goresan pena tangan ditemukan pada Yaman. Mushaf ini adalah yg paling mini dan paling tua berdasarkan konfirmasi menurut Pusat Manuskrip Yaman. Usianya lebih kurang 300 tahun (balik ke tahun 1100 H). Panjangnya 1,4 centimeter. Dan lebarnya 1 centimeter.

Mushaf Al Qur'an asal menurut Afrika Utara. 
Menggunakan khat kufi, diperkirakan asal menurut era ke khalifahan Al Ma'mun




Sebuah page mushaf menggunakan khat Andalus (khat magribi). 
Diperkirakan berasal menurut abad 12 M


Mushaf Al-Qur'an menurut masa Dinasty Ming China (Abad 18 M)




Mushaf berdasarkan Iran ini diperkirakan dari menurut abad 11 H.
Menggunakan khat kufi usang yg sangat indah




Mushaf Al Qur'an menggunakan khat Maghribi




Mushaf koleksi perpustakaan Bin Yusuf Maroko. Diperkirakan dari berdasarkan abad 13 M




Mushaf menggunakan khat Andalus berdasarkan abad 13 H
kertas berwarna pink dibentuk pada kota Jativa.


Terima Kasih


All Artworks are properties of their respective owners
If you own the copyright to these files / images and you do not wish it be included on our website, please contact us and we will remove it as soon as possible.


Sumber : 
  1. guity-novin.blogspot.com
  2. Buku kitab serta majalah 

PARA KALIGRAFER SEJAK ZAMAN RASULULLAH SAMPAI SEKARANG


Bangsa Arab telah mengenal huruf dan tulisan sejak lama . Lebih usang dari kita mengenal huruf alfabet Abjad. Para penulis wahyu sudah menuliskan Al Qur'an dengan pena Makkah. Rasulullah sendiri sudah menentukan orang orang yg menjadi juru tulis wahyu serta juru tulis pribadinya buat menulis surat serta perjanjian perjanjian. 

Diantara para teman yang sebagai juru tulis saat itu merupakan : Abu Bakar As-Shiddiq, Umar bin al Khattab, Usman bin al Affan, Ali bin Abi Thalib, Zaid bin Tsabit, Mu'awiyah bin Abi Sufyan, dan lain lain (semoga Allah meridhai mereka). Para sahabat yg pandai menulis ini, boleh dianggap sebagai kaligrafer Islam permulaan.

Ketika Khalifah Usman bin al Affan melakukan penghimpunan mushaf Al-Qur'an, beliau memilih empat orang kaligrafer buat menulisnya. Yaitu, Zaid bin Tsabit, Abdullah bin Zubair, Said bin al 'Ash, dan Abdurrahman bin al Harits bin Hisyam. Mereka menulis beberapa salinan Al-Qur'an, yang kemudian dikirimkan ke beberapa kota antara lain, Makkah, Syam, Yaman, Bashrah dan Kufah.

Dengan beredarnya salinan Al-Qur'an itu, maka masyarakat segera berlomba lomba menyalinnya pulang. Dari sinilah lalu kaligrafi menemukan momentumnya buat dikembangkan, diperjelas serta diperindah. Pada masa ini Abul Aswad ad Duali menaruh titik titik menjadi pertanda baca. Titik titik ini kelak menjadi syakal/harokat indikasi baca (dommah, fathah, kasroh, dan sukun).

Kemudian datanglah Khalil bin Ahmad, beliau menaruh indikasi baca yg lebih lebih jelasnya lagi. Ia memberi titik buat membedakan alfabet (misalnya huruf huruf  ح/ج/خ). Sedangkan titik titik Abul Aswad ia rubah dengan simbol lain yg sekarang kita kenal dengan harokat. 

Selanjutnya, seni kaligrafi makin dikembangkan sehingga mencapai bentuknya yg indah seperti saat ini. 

Berikut ini, adalah daftar orang orang yg sudah berjasa pada berbagi seni kaligrafi. Tentu saja nir semua kaligrafer bisa kami sebutkan namanya disini. Terlalu poly. Kami bermaksud berakibat daftar ini menjadi donasi "navigasi" bagi para pembaca yg terhormat. 

Pada Masa Daulah Umawiyah

  1. Khalid Bin Abi Hayyaj
    adalah kaligrafer generasi awal yg banyak menulis mushaf Al Quran
  2. Qutbah Al Muharrir
    Dikenal menjadi kaligrafer pertama yang keluar berdasarkan bentuk Kufi, kepada bentuk bentuk yg lebih lentur, sebagaimana dikenal ketika ini. Qutbah adalah orang pertama yang menemukan Khat Tumar serta Khat Jalil. 

Pada Masa Daulah Abbasiyah

  1. Dhohhak bin Ijlan
    Adalah seorang penduduk Syam. Ia hidup dalam masa khalifah Abu al Abbas As Saffah (khalifah pertama Daulah Abbasiyah). Ia berbagi pena pena yg ditemukan sang Qutbah. 
  2. Ishaq bin Hammad
    Adalah guru menurut kaligrafer akbar Ibrahim Asy Syajari. Ia hidup dimasa kekhalifahan Al Manshur sampai Al Mahdi. Seperti Dhahhak, iapun berbagi pena Tumar serta Jalil milik Qutbah sebagai akibatnya menjadi 12 macam pena. 
  3. Ibrahim Asy Syajari
    Adalah kaligrafer besar yg membidani cikal bakal lahirnya khat tsuluts dan khat tsulutsaini.
  4. Ibnu Muqlah (272 - 328)
    Kaligrafer akbar yg juga seorang menteri. Ia merupakan penemu khat Naskh yg ketika itu diklaim khat badi'. Ia adalah sesepuh para kaligrafer dan pelopor khat mansub (kaligrafi berstandar)
  5. Ali Bin Hilal Al Baghdadi (Ibnu Bawwab)
    Kaligrafer besar yg banyak menginspirasi para kaligrafer yang datang belakangan. Ia adalah penemu khat Muhaqqaq
  6. Yaqut Al Mustashimi (698 H)
    Kiblat para kaligrafer yang menyempurnakan Ibnu Bawwab. Ia yg kemudian lahirkan 6 pena baku kaligrafi yg diklaim al-aqlaam as-sittah

Kaligrafer Turki (Turki Usmani/Ottoman Empire)


Sejak runtuhnya khilafah Abbasiyah, orang orang Turki mengambil alih obor kaligrafi. Mereka mengembangkan kaligrafi menjadi sangat indah, terutama dalam masa Khilafah Usmaniyah (Turki Usmani). Diurut berdasarkan tahun. 
  1. Adalah orang pertama yg membawa kaligrafi ke Turki. Maka dia dianggap al mu'allim al awwal (pengajar pertama). 
  2. Hidup semasa menggunakan Syeikh Hamdullah. Ia poly mengikuti cara menulis Yaqut Al Musta'shimi
  3. Musthafa Raqim (1171 - 1241 Hijriyah / 1757 - 1826 Masehi)
    Dijuluki Rais al Khattatin (Pimpinan para kaligrafer). Ia adalah murid berdasarkan kaligrafer Darwisy Ali dan guru kaligrafi Sultan Mahmud II.
  4. Abdul Fattah Afandi (1815-1897 M)Kaligrafer militer Turki anak didik berdasarkan Musthafa Izzat
  5. Muhammad SYAUQI Afandi (1829 - 1887 M)
    Muhammad Syauqi atau lebih dikenal dengan Mehmet Sevki merupakan keliru satu kaligrafer Ottoman terbesar. Dikatakan, beliau nir bisa menulis jelek walaupun beliau menginginkannya.
  6. Muhammad SAMI Afandi (1838 - 1912 M)
    Kaligrafer besar ottoman yang banyak ditentukan sang saudara tertua beradik Musthafa Raqim dan ismail Zuhdi. Pernah menjabat sebagai juru tulis kerajaan Usmani.
  7. Muhammad Yusuf Rasa Akay (wafat 1915 M)Murid berdasarkan Syauqi. Ia populer karena huruf ba' terbalik yang ia tulis pada mihrab masjid jami' Bani Umayyah
  8. Syeikh Muhammad Abdul Aziz Rifa'i (1871 - 1936 M)Kaligrafer besar Turki Usmani. Digelari sipena cepat (sari' qalam) serta Pemimpin kaligrafi Arab abad 20 (amir al khat al aroby fil qarnil isyrin)
  9. Muhammad KHULUSHI Afandi (1869 - 1940)
    Ahli Nasta'liq pengajar menurut Musthafa Halim dan Hamid Al Amidi.
  10. Ismail Haqqi Altunbezer (1871 - 1946 M)Kaligrafer Turki Usmani penulis tughra kerajaan. Memiliki keahlian menjadi perajin emas yg beliau warisi dari ayahnya, sebagai akibatnya beliau digelari 'Altunbezer' (pemahat emas).
  11. Musthafa Ghazlan Bik (1860 - 1930)
    Kaligrafer Mesir, menulis buat Raja Fuad I. Ia mengembangkan khat Diwani Humayuni yang digunakan di kerajaan Turki Usmani sebagai khat diwani yang lebih latif.
  12. Muhammad Syafiq Bey (1251 - 1297)

Kaligrafer Setelah Runtuhnya Ottoman 


Disini akan saya kumpulkan kaligrafer kaligrafer menurut semua global, yg lahir sesudah runtuhnya ke khalifahan Turki Usmani dalam tahun 1924 M. Demikian jua kaligrafer kaligrafer yang pernah hidup dizaman Turki Usmani, namun lebih poly berkarya di zaman selesainya Turki berubah sebagai Republik.  Daftar diurut dari Abjad :


Amerika Serikat
  1. Everitte Barbee (
  2. Josh Berer
    Kaligrafer muda, murid menurut Muhammad Zakariya (kaligrafer senior Amerika). Josh semula dikenal sebagai tukang corat coret graffity. Penguasaannya terhadap bahasa Arab sangat baik. 
  3. Muhammad Zakariya 
    Kaligrafer Amerika paling senior. Kelahiran California, ia kemudian pulang ke beberapa negara Islam buat belajar kaligrafi. Salah satu gurunya adalah Hasan Celebi. Mulai belajar kaligrafi umur 44 tahun. 

Arab Saudi
  1. Abdullah Abdurrazzaq As-Shani' (1948 M)
    Kaligrafer kelahiran Az Zubair Saudi Arabia. Murid berdasarkan Hasyim Muhammad Al Baghdadi
  2. Hasan Ridwan (Abid)Pendiri Perhimpunan Kaligrafi Arab yg berkedudukan di Qatif. Ia adalah murid kaligrafer Turki Muhammad Ozcay
  3. Mukhtar Alam Mufidurrahman Suqdar (Lahir 1383 H /1963 M)
    Kaligrafer senior Arab Saudi penulis Kiswah Ka'bah. 
  4. Usman Toha -- Penulis Al-Qur'an Hijau Mushaf Madinah


BOSNIA
  1. Izzuddin Dragovic
  2. Munib Obradovic
    Kelahiran Mostar Yugoslavia. Merangcang kaligrafi buat Menara Jam (Royal Clock Tower) pada Makkah. Ia adalah murid menurut Mus'ad Khudair al Bur Saidi

China Dan Jepang
  1. Abu Bakar Chang
  2. Haji Noor Deen Mi Guangjiang (Lahir 1963 M)
    Profesor dan kaligrafer China Muslim kelahiran Shangdong China. Namanya pernah masuk pada daftar 500 tokoh muslim paling berpengaruh tahun 2015


Indonesia


Iran/Persia

  1. Abbas Akhawain (Abbas Akhvin)Kelahiran Masyhad, Iran. Seperti halnya kaligrafer Iran, ia merupakan ahli khat Ta'liq. Salah seseorang yg berjasa merancang font nasta'liq buat personal komputer .
  2. Amir Ahmad Falsafi (Lahir 1959 M)
    Kaligrafer akbar Iran ahli Nasta'liq anak didik menurut Hassan Mirkhani. 
  3. Ghulam Husein Amir Khani (Lahir 1959 M)Seorang kaligrafer Iran, ahli nasta'liq. Karya karya nasta'liqnya sangat indah
  4. Javad Bakhtiari 
    Ahli Nasta'liq kelahiran Lorestan Iran. Ia terkenal dengan karya karyanya yang berkilauan

Iraq/Abbasiyah
  1. Abbas Al-Baghdady 
    Kaligrafer Iraq, pernah disuruh menulis Al-Qur'an dengan darah Saddam Hussein
  2. Abdul Karim Rif'at (1913). Abu Rif'at Abdul Karim bin Haji Muhammad Rif'at Basya Katib Zadah. Belajar lihat berdasarkan bapaknya, serta berhasil menguasainya menggunakan baik.
  3. Abdul Karim Ramadhan. Abdul Karim bin Hasan Ar Ramdhan. Salah seorang siswa Hamid Al Amidi yg mendapatkan ijazah darinya. 
  4. Abdul Ghani Abdul Azis Al Aani (1937). Salah satu anak didik Hasyim Muhammad Al Baghdad. Satu satunya anak didik yang mendapat ijazah berdasarkan Hasyim. Banyak berkarya diluar negeri. Pendiri sekolah kaligrafi di Sorbonne.
  5. Ahmad Faris Al-Umari
  6. Faris Khalil Zahawi (wafat 2007)
    Kaligrafer yang tewas syahid lantaran ditembak gerombolan tidak dikenal waktu menunggu taksi.
  7. Hasyim Muhammad Al-Baghdady (1917).  Hasyim Muhammad bin Haji Dirbas al Qaisy al Baghdadi. Murid Hamid al Amidi dan menerima ijazah darinya 2 kali. Dianggap sebagai kaligrafi Iraq terbesar sepanjang sejarah.
  8. Hassan Massoudy 
    Kaligrafer yang lahir di Najaf Iraq, tetapi lebih banyak berkarya di Eropa. Ia lebih menekuni kaligrafi hurr (bebas), menggunakan mengutip ungkapan ungkapan (quotes) tokoh tokoh global.
  9. Jannah Adnan Ahmad Izzat (Lahir 1965)
    Kaligrafer Wanita Dari Mosul Iraq. Dia dikenal dengan kemampuannya menulis menggunakan dua tangan secara bersamaan. Pernah belajar kepada Hamid al Amidi.
  10. Jasim An Najafi (1950). Jasim bin Mahmud bin husein An Najafi. Belajar kaligrafi secara otodidak. Tapi karya karyanya diakui dan di beri ijazah oleh kaligrafer Turki Dawud Bektasy
  11. Mahdi Jaburi (lahir 1928). Mahdi bin Muhammad bin Sholih Al Jaburi. Salah seorang anak didik Hasyim muhammad. Berkarya pada sejumlah dinding masjid serta kuburan. Juga merancang poly sampul buku.
  12. Muhammad Hasan al Baldawi. Salah seorang anak didik menurut Hasyim Muhammad Al Baghdady. Pendiri pertama menurut perhimpunan kaligrafer Iraq. Karya kaligrafinya dipadukan dengan lukisan. Ahli pada bidang diwani jaly, dan ahli dalam meramu tinta. 
  13. Dr. Raudhan Bahiyyah. Namanya Abdul Ridho Bahiyyah. Murid dari Dr. Salman Ibrahim serta menerima ijazah berdasarkan Mahdi Jaburi. Sekarang mengepalai divisi kaligrafi Arab di Fakultas Seni Rupa Baghdad
  14. Dr. Salman Ibrahim

Jordania

  1. Jalal Amin Solih
    Kaligrafer, pelukis serta binaragawan. Ia banyak menulis kaligrafi dalam bentuk paras wajah para tokoh. Ia juga berprestasi pada bidang binaraga
  2. Nasib Makarim Menulis diatas butiran beras

Lebanon
  1. Mukhtar El-Baba
  2. Nasib Makarim Menulis diatas butiran beras

Malaysia
1.  Abdul Baqi Abu Bakar. Kaligrafer Malaysia yg banyak pengalaman, dan malang melintang di dunia kaligrafi internasional. Pemenang lomba kaligrafi Suuq Ukadz dan lain lain.

Mesir
  1. Ahmad Hakim Al Murri
    Kaligrafer kelahiran Mesir. Ia sangat istimewa lantaran menulis kaligrafi tanpa tangan. Seorang kaligrafi dengan tekad sangat kuat. Ia kehilangan tangan sejak kecil karena digilas trem.
  2. Khudair al Buur Saidi. Kaligrafer yang sangat produktif. Memiliki ribuan karya. Ia bekerja sebagai perancang papan bisnis serta iklan. 
  3. Ishom Abdul Fattah -- Ahli Kaligrafi Kuufi
  4. Mahmud Jabr
  5. Muhammad Husni Al Baba (1894 - 1964 M)
    Kaligrafer besar Mesir, murid berdasarkan Yusuf Rosa. Ia menerima gelar doktor kehormatan (honorary doktorate) menurut Universitas Kanada. 
  6. Musthafa Khudair al Buur Saidi. Adik dari Khudair al Buur Saidi
  7. Rasya Qasim (lahir 1981)Kaligrafer perempuan kelahiran Dimyath Mesir. Murid berdasarkan kaligrafer Ishom Abdul Fattah. Kaligrafer wanita ini pakar pada khat Kufi
  8. Yusuf Ahmad Al MishriKaligrafer sekaligus Pengajar besar Arkeologi dari Mesir. Ahli khat Kufi, serta adalah orang pertama yang memasukkan khat kufi kedalam kurikulum sekolah di Mesir.

Pakistan
  1. Khursyid Gohar
  2. Hafidz Anjum Mahmud (Lahir 1962)
    Kelahiran Punjab Pakistan. Memiliki tulisan tsuluts serta naskhi yg sangat mengagumkan. Kaligrafer menggunakan reputasi internasional.
Palestina
  1. Said NahriSaid Falah Ghanayim (gelar An Nahri). Kaligrafer kelahiran Sakhnin Palestina. Ia memiliki karya karya kreatif yang sangat unik. 

 Spanyol
  1. Nuria Garcia Masip
    Kaligrafer muslim wanita kelahiran Ibiza Spanyol. Murid menurut Hasan Celebi.

Suriah
  1. Abdul Nashr al Mashri
    Kelahiran Homs, Suriah. Ia adalah murid dari Adnan Syeikh Usman. Abdul Nashr ahli pada khat Naskhi dan Diwani Jaly (misalnya gurunya)
  2. Adnan Syeikh Usman
  3. Muhammad Imad Mahouk

Turki
  1. Abdullah Aydemir (Abdul Hayy)Kaligrafer dan mudzahhib (illuminator) kelahiran Erzurum. Sekarang bekerja di Perpustakaan Seni Islam dan Turki Istambul
  2. Farhad Korlo -- Kaligrafer Kidal
  3. Hamdullah Al-Amasi -- Kiblat Para Kaligrafer
  4. Hamid Aytaç Al-Amidi (1891 M - 1982)
    Salah satu kaligrafer akbar Turki yang digelari 'syeikhul khattathin'. Ia mempunyai poly siswa yg jua menjadi kaligrafer akbar dunia.
  5. Hasan Celebi (1937)Kaligrafer kelahiran Erzurum Turki. Ia belajar dalam Halim dan Hamid Al Amidi. Hasan Celebi mempunyai poly murid di semua dunia. Salah satunya Muhammad Zakariya dan Dawud Bektasy
  6. Ismail Haqqi Afandi Altun Bezer
  7. Kamal Batanay  (1893 M - 1981 M)
    Seorang kaligrafer yang pula pengajar musik, pemain tambur, serta seseorang komposer. Kamal Batanay adalah pakar khat ta'liq.
  8. Levent Karaduman (kelahiran 1978 M)Seorang kaligrafer otodidak yang sangat produktif. Ia sudah menulis mushaf Al-Qur'an sebesar 50 kali. Dalam berkarya, ia banyak bermain menggunakan warna. 
  9. Marwah Altunel (lahir 1984)
    Kaligrafer perempuan menurut Turki, siswa dari Husain Kutlu
  10. Musthafa Halim Ozyazici ( 1898 - 1964 Masehi / 1315 - 1384 Hijriah)
    Seorang kaligrafer akbar Turki yg juga pakar tadzhib (ornamen ). Ia adalah murid Hamid Aytac Al Amidi. Dikenal dengan kemampuannya menulis kaligrafi dengan cepat.
  11. Musthafa Majid Ayral Az Zuhdi (1891 - 1961 M )
  12. Ozcay Bersaudara
    Kakak beradik, , Mehmet Ozcay, Usman Ozcay serta Fatma Ozcay. 
  13. Sami Afandi

Uni Emirat