TEKNIK UNTUK MENGATASI MASALAH SINYAL SOS YANG SERING MUNCUL PADA SEMUA JENIS BLACKBERRY

Sinyal SOS merupakan suatu kondisi yang sangat menjengkelkan yang sering di alami oleh pengguna perangkat Blackberry. Sinyal SOS ini merupakan indikator tidak tertangkapnya sinyal yang akan menyebabkan lumpuhnya semua sistem komunikasi yang di fasilitasi oleh operator. Ada beberapa sebab yang menjadi alasan munculnya sinyal SOS, yang paling utama tentu ketiadaan sinyal di area tersebut sehingga membuat perangkat Blackberry yang di miliki menjadi lumpuh.

Namun terkadang sinyal SOS pula sering terjadi dalam sebuah daerah yang memiliki sinyal yang relatif baik serta dekat menggunakan BTS, jika hal ini terjadi maka terdapat yg salah dengan perangkat Blackberry anda dan memerlukan beberapa pengaturan hingga frekuwensi mampu kembali seperti semula. Cara pertama buat mengatasi frekuwensi SOS Blackberry merupakan dengan mematikan Blackberry (turn off) kemudian mencoba buat pada hidupkan kembali.


Jika setelah cara pertama perangkat Blackberry masih menandakan ada dalam keadaan sinyal SOS maka cara ke 2 merupakan dengan membuka baterai kemudian memasangnya balik . Apabila masih jua mengalami frekuwensi SOS maka cobalah cara ketiga yakni melakukan diagnostic test melalui host routing, caranya merupakan menggunakan masuk ke pilihan menu options, lalu pilih advanced options, sesudah itu coba buat memilih Host Routing Table.

Lalu pilih Id yang memiliki yang memiliki baris tebal, kemudian tekan menu serta pilih register now, ini merupakan cara buat memPing server BB sesudah adanya pendaftaran layanan supaya terdapat respon. Setelah selesai maka anda perlu buat melanjutkan ke langkah ke 2 yakni masuk ke menu Options lalu pilih Mobile Network lalu pilih tombol pilihan menu serta pilih Diagnostics Test kemudian Run tunggu hingga proses selesai. Sampai titik ini proses untuk  diagnostic test telah selesai.

Jika Blackberry atau sim Anda nir mengalami kerusakan maka harusnya frekuwensi SOS telah mampu teratasi hingga langkah ini, namun jika telah melakukan diagnostic test tetapi sinyal SOS masih ada jua cobalah buat ganti sim menggunakan beberapa operator barangkali ada kasus menggunakan rusaknya sim atau operator, bila selesainya ganti sim masih menandakan sinyal SOS pula maka anda harus datang ke service center buat memperbaiki perangkat Blackberry anda.

CARA MENGATASI SINYAL HP HILANG KARENA KARTU SIM TIDAK TERBACA

Sinyal hp hilang - Bagaimana cara mengatasi kartu sim nir terbaca di hp android ? ? Sebagai pengguna hp android tentu anda pernah mengalami kejadian dimana datang - tiba sim card yg tidak terdeteksi di smartphone android yg mengakibatkan frekuwensi ponsel android tadi sebagai menghilang secara total. Munculnya suatu notifikasi seperti "Insert SIM Card", "SIM Not Accepted" atau "SIM Not Valid" itu sebenarnya adalah merupakan dampak berdasarkan hp android tidak mampu mendeteksi kartu sim namun perlu buat anda ketahui juga terkadang kartu sim nir terbaca setelah root ponsel android tersebut. Lemahnya suatu sinyal memang sering dialami para pengguna smartphone, tetapi adakah cara mengatasi sinyal hp tidak stabil padahal sudah memakai kartu sim 3g ataupun 4g.
Banyak faktor yg bisa menjadi penyebab kartu sim card tidak terdeteksi pada hp android, keliru satunya karena terlalu acapkali mengubah kartu sim keliru satunya sehingga terjadinya konsleting. Handphone yang tidak membaca kartu SIM jua bisa berasal berdasarkan konektor sim card yg aus sang karenanya konektor tidak mampu membaca lagi chip menurut kartu SIM sehingga mengakibatkan jaringan hp tidak terdeteksi. Lalu cara memperbaiki konektor sim card rusak dalam ponsel android ? Sebelum kita mencari cara memperbaiki sinyal hp yg tak jarang hilang, perlu kita lakukan suatu pengecekan terlebih dahulu mengenai perkara kartu sim nir terbaca oleh ponsel android.
Jika sinyal hp masih tak jarang naik turun dan bahkan nir muncul padahal anda telah mencoba dengan mengganti kartu sim 3g yg terdapat pada hp sebelumnya ke smartphone android yg baru maka anda perlu mencoba menggunakan cara yang lain buat menerima sinyal 3g anda kembali. Oleh karena itu kami akan mencoba membuatkan tips buat mengetahui penyebab dan cara memperbaiki sim card tidak terbaca di ponsel android yg menyebabkan frekuwensi hp menjadi sering hilang. Untuk itu mari eksklusif saja beserta CARA FLEXI kita mengulas tentang konflik cara mengatasi kartu sim yg nir ada layanan di hp android yang telah kami rangkum selengkapnya pada bawah ini.

Cara Mengatasi Sinyal HP Hilang Lantaran Kartu SIM Tidak Terbaca


Namun sebelum kita mulai membahas mengenai masalah sinyal hp android yang hilang muncul karena kartu sim nir terbaca, alangkah lebih baiknya bila kita telebih dahulu mengetahui apa penyebab sinyal android tadi nir timbul. Mari kita simak penyebab frekuwensi hilang tadi selengkapnya dibawah ini :

Penyebab kartu sim tidak terbaca di hp android


  • Sinyal sedang nir tersedia pada daerah anda. Sebagai contoh sinyal tiga tak jarang hilang dirumah anda dikarenakan jauh berdasarkan pemancar juga berpengaruh.
  • Smartphone anda di setting ke mode hanya menerima jaringan 3G
  • Sinyal HP hilang sesudah jatuh
  • Jaringan frekuwensi operator naik turun atau tidak konsisten
  • Faktor cuaca yg biasanya lantaran hujan yang membuat sinyal sebagai lemah
  • Terjadi kerusakan dalam aplikasi atau hardware anda
  • Ada aplikasi pihak ketiga yang membuat masalah
  • Sedang dilakukanya pemadaman sinyal sang operator

Cara mengatasi kartu sim yg hanya timbul panggilan darurat pada hp android


1. Tukar Kartu dan Ponsel


  • Jika hal diatas masih jua belum dapat mengatasi kartu sim nir terbaca, bisa dengan memasukkan kartu SIM lain ke dalam ponsel. 
  • Jika terbaca ialah kartu SIM anda yang rusak. Atau lakukan sebaliknya, tambahkan kartu SIM anda ke HP atau Tablet lain, jika terbaca berarti konektor pada hp anda yang rusak, jika sama nir terbaca berarti perlu ganti kartu SIM. 
  • Solusinya datang ke Galeri(indosat) atau Grapari(telkomsel) sesuai provider anda dan minta kartu baru. Jangan lupa membawa KTP, akan diganti dengan kartu baru namun dengan angka yang sama.

2. Periksa Konektor dalam Tempat Kartu SIM


  • Langkah pertama adalah mengecek konektor menggunakan cara membersihkan. 
  • Gosok perlahan pada ujung-ujung konektor dan periksa apakah masih normal secara visual ( tidak ada yg bengkok atau aus).
  • Kemudian periksa sembari dibersihkan secara perlahan supaya kotoran atau kerak yg melekat bisa hilang. Untuk membersihkan bisa memakai larutan minyak kayu putih yang diteteskan dalam ujung cotton bud.

3. Periksa Pada Kartu SIM


  • Biasanya pada kartu SIM yang sudah terlalu usang akan muncul titik-titik bekas konektor, kemudian lakukan pencucian misalnya cara diatas dalam chip kartu SIM anda. Bersihkan pada bagian chip kartu sim lantaran kerak yang menempel menjadi penyebab menutup koneksi ke Ponsel. Setelah itu pasang pulang.

Jika menurut ketiga cara diatas masih saja belum berhasil ada kemungkinan sinyal hp android anda hilang berasal dari konektor antena handphone anda. Maka menurut itu kami akan coba berikan sebuah cara memperkuat sinyal hp android anda agar dapat memperkuat frekuwensi / jaringan ponsel android anda yang hilang, berikut tutorialnya :

Cara cek jaringan yang error pada hp android


baca juga :

1. Coba periksa terlebih dahulu komponen antena serta konektor antena.


Pastikan nir terdapat yang terputus. Apalagi apabila ponsel anda adalah ponsel dengan antena dalam, herbi PCB atau mainboard melalui dua pointer hubungan yg kenyal. Jika kedua pointer kontak ini mengalami hubungan yg jelek, masalah yang muncul adalah nir adanya jaringan (no network) serta penerimaan frekuwensi yang tidak baik bahkan frekuwensi hilang (no signal). Khususnya menggunakan mesin yg terbentur atau jatuh ke dalam air, kontak yang jelek serta oksidasi akan terjadi dalam pointer kontak. Saklar antena adalah satu-satunya jalan buat rnenerima dan mengirim sinyal, jika rusak atau penyolderan pin-nya rusak, akan muncul kasus nir adanya network atau transmisi.

2. Coba cari jaringan pada ponsel menggunakan metode manual.


  • Jika menggunakan metode manual ini gagal dalam mencari jaringan, jadi kita sanggup pastikan terdapat kasus pada IC RF (HAGAR), gantilah IC RF (HAGAR) ini maka perkara akan selesai.
  • Jika mencari jaringan dengan metode manual pada ponsel kita hanya mendapatkan 1 (satu) operator/penyedia jasa layanan selular saja, maka terdapat masalah menggunakan IC VCO, gantilah IC VCO ini maka perkara akan terselesaikan.
  • Jaringan bisa dicari menggunakan metode manual tetapi kadang-kadang gagal, bahkan tidak bisa terhubung jua dengan jaringan. Gejala ini ditimbulkan masalah IC RF (HAGAR), IC AUDIO (COBBA). Apabila modul COBBA menampakkan adanya kesalahan, kemungkinan besar memang ditimbulkan sang penyolderan BGA-nya dan unit-unit pada sekitarnya yang buruk, atau kekurangan arus, sedangkan kebanyakan kasus HAGAR dikarenakan unit-unitnya jelek.

3. Jika tidak terdapat kasus menggunakan metode manual, periksalah jalur arus menurut battery ke IC PA.


Jika tidak ada perkara dengan jalur selanjutnya kita periksa apakah komponen IC PA berfungsi menggunakan baik. Kita bisa pakai multitester buat menguji IC PA, bila ternyata IC PA tidak berfungsi dengan baik, kita ganti IC PA ini maka masalah akan terselesaikan.
Setelah pengujian serta pemugaran dalam hardware yg telah kita lakukan tetapi  sinyal permanen tidak terdapat / hilang, maka kita berkecimpung pada softwarenya. Kita flash ponsel sesuai menggunakan jenis ponsel serta versi aplikasi ponsel sebelumnya ataupun dengan versi perangkat lunak yg lebih baru ( upgrade). Masalahsinyal yang tidak stabil / hp nir terdapat frekuwensi terkadang bisa memusingkan kita tatkala sedang membutuhkan fungsi ponsel buat melakukan panggilan yg terhitung penting.sesungguhnya masih ada 2 penyebab sinyal hp tidak mau ada, yaitu  :
  1. Kualitas sinyal menurut BTS operator yang lemah dan kondisi ponsel itu sendiri yang memang mempunyai masalah pada dalamnya.
  2. Jika pancaran frekuwensi BTS memang tidak mempunyai perkara sama sekali maka bisa dipastikan, kasus yang terjadi ditimbulkan oleh ponsel.

artikel menarik lainnya :

Cara memperbaiki antena penguat sinyal hp android yang rusak


Switch antena yg lemah, bukan berarti wajib dilakukan suatu pergantian. Jika memang dana yg dimiliki sangat terbatas buat membeli indera buat memperkuat frekuwensi hp supaya nir ada panggilan darurat pada hp android, maka kita mampu melakukan jumper switch antena tanpa wajib mengganti IC PA. Peralatan yang dipersiapkan buat Teknik Jumper ini adalah :
  • Solder berikut timah 0,tiga mm
  • Cairan Flux
  • Kabel jumper 0,tiga mm

Langkah yg dilakukan untuk jumper switch antena :
  1. Pertama - tama lepaskan casing ponsel sampai tinggal PCB / Board Ponsel
  2. Lalu siapkan kabel jumper untuk disambung pada titik sempurna di IC PA
  3. Kemudian selesainya melakukan jumper, satukan pulang bagian-bagian ponsel misalnya semula.
  4. Langkah terakhir coba lihat perubahan dalam ponsel telah sanggup dipakai dengan tangkapan sinyal yang lebih baik atau belum.

Hal yang harus anda perhatikan : Teknik jumper switch antena ini akan berpengaruh dalam kemampuan ponsel dual band sebagai satu band saja, yakni 900 MHz. Trick ini disarankan hanya buat menyiasati keterbatasan dana. Jika memang nir ingin kehilangan kemampuan ponsel dual band sebagai satu band saja, maka alternatifnya adalah melakukan pergantian IC PA dengan yg baru.

Demikian postingan kami kali ini yg sudah mengulas mengenai cara memperkuat sinyal hp untuk mendapatkan kembali sinyal hp yg acapkali tidak stabil ataupun hilang lantaran kartu sim nir terbaca sang ponsel itu sendiri. Apabila anda kurang percaya diri buat memperkuat frekuwensi hp android menggunakan cara diatas, anda dapat mencoba alternatif mengatasi sinyal hp android yang lemah pada artikel kami selanjutnya. Sekian dan terima kasih ..

IPHONE TIDAK BISA MENGIRIM PESAN TEKS BERIKUT CARA MEMPERBAIKI SMS

Saat pengguna iPhone mengirim pesan teks ke pengguna non-iPhone misalnya ponsel Android, pesan dikirim melalui SMS, yg ditandai oleh gelembung pesan berwarna hijau. Mengirim pesan teks melalui SMS juga bisa saja dilakukan pada perangkat iOS lain jika nir mampu mengirim iMessages. Biasanya mentransmisikan pesan teks SMS sangat tangguh, akan tetapi terkadang iPhone nir akan mengirim pesan teks, serta dalam situasi misalnya ini kamu mungkin ingin segera memecahkan kasus.
Perlu diingat bahwa sebagian akbar pengguna iPhone berkomunikasi dengan pengguna iPhone lainnya menggunakan protokol iMessage, yg ditandai sang gelembung pesan berwarna biru (berlawanan dengan gelembung hijau yg menandakan pesan teks/SMS). Tentu saja, terkadang iPhone nir akan memakai protokol iMessages meskipun pengirimnya sesama iPhone, terutama apabila penerima berada pada luar area layanan atau sudah menonaktifkan layanan iMessages lantaran alasan lain. Cara fleXI kali ini nir benar-benar berfokus dalam iMessage, cara fleXI fokus pada protokol pesan teks baku/SMS. Meskipun demikian, tips pemecahan masalah ini jua bisa mengatasi kasus iMessages.

Mengapa iPhone aku nir sanggup mengirim pesan teks? Inilah sebab, dan masalahnya

Ada beberapa alasan mengapa iPhone mungkin nir mengirim pesan teks SMS, seringkali itu herbi layanan. Mari tinjau kemungkinan alasan tersebut dan lalu meliputi beberapa langkah pemecahan masalah.
Masalah Layanan Seluler Dapat Mencegah Mengirim Pesan Teks berdasarkan iPhone.
Sebelum melanjutkan menggunakan pemecahan kasus, yuk kita bahas layanan yang paling jelas terkait alasan mengapa iPhone nir akan mengirim pesan teks:
  • IPhone tidak mempunyai frekuwensi seluler - nir akan terdapat pesan teks SMS yang bisa dikirim tanpa frekuwensi seluler
  • IPhone tidak mempunyai layanan - jika iPhone nir mempunyai rencana layanan seluler yang aktif, maka iPhone tidak akan bisa mengirim pesan teks
  • Penerimaan seluler sangat buruk sehingga iPhone nir bisa mengirim pesan teks - bila layanan buruk (dan melihat pertanda 1 bar atau 1 titik atau "Searching ..." serta titik), telepon kemungkinan nir akan bisa mengirim atau menerima pesan teks
  • Nomor seluler yg engkau pakai terputus - ini acapkali sebagai kasus jika penerima baru-baru ini membarui angka telepon atau kami mempunyai beberapa angka hubungan untuk orang yg sama, jadi pastikan kamu menangani nomor telepon yg sempurna.
  • AirPlane Mode diaktifkan, sebagai akibatnya melumpuhkan kemampuan buat mengirim pesan serta pesan teks - Matikan AirPlane Mode ke off akan memperbaiki kasus spesifik ini menggunakan cepat, kamu sanggup mengakses Airplane Mode melalui control center.

Ini sangat kentara ketika pesan teks tidak terkirim (atau jua iMessage), engkau akan melihat indikasi seru berwarna merah mini ! Di sebelah pesan, umumnya dengan pesan 'tidak terkirim'.

Jika terdapat kasus yang terkait menggunakan layanan ini, engkau perlu menerima balik sinyal seluler yg lebih kuat dengan iPhone, atau mengaktifkan kembali paket layanan seluler apabila ada, atau memastikan bahwa hubungan yg sedang dikirim benar. Jika sambungan seluler atau layanan tidak menjadi perkara, lanjutkan menggunakan teknik pemecahan kasus buat memperbaiki transmisi SMS dari iPhone.

Restart atau Reboot iPhone

Sering kali reboot iPhone relatif buat memperbaiki perkara misalnya ini. Cukup tahan tombol Power dan tombol Home hingga logo Apple ada di layar. Saat iPhone kembali menyala, coba kirim balik pesan teksnya.

Pastikan Pengiriman SMS tertentu Diaktifkan pada iPhone

Sebagian besar pengguna iPhone mengaktifkan iMessage, tetapi beberapa mungkin secara tidak sengaja (atau sengaja) mematikan dukungan SMS.
  1. Buka pelaksanaan Settings dan buka "Messages"
  2. Cari slider untuk "Send as SMS" dan balikkan ini ke posisi ON/hijau (bila dikirim menjadi SMS telah aktif, coba matikan selama lebih kurang 10 dtk dan lalu hidupkan balik )
  3. Kembali ke aplikasi Messages serta coba kirim kembali pesan teks

Jika pengiriman SMS dinonaktifkan, hanya iMessages yg akan dikirim, yg berarti tidak terdapat pengguna telepon Android atau Windows yg dapat dihubungi, serta siapa pun tanpa iMessage diaktifkan pula nir dapat dijangkau melalui teks.

Reset Pengaturan Jaringan

Reset pengaturan jaringan mampu sebagai pemugaran bila kamu kehilangan istilah kunci dan DNS khusus wi-fi, namun ini juga sanggup menjadi solusi penyembuhan semua perkara generik network menggunakan iPhone, termasuk ketidakmampuan untuk mengirim pesan. Inilah yg harus dilakukan:
  1. Buka pelaksanaan Settings serta buka "General"
  2. Pilih "Reset" serta lalu pilih "Reset Network Settings"
  3. Konfirmasikan buat me-reset pengaturan network, ini akan reboot iPhone

Ketika iPhone kembali booting lagi, semua data dan pengaturan jaringan dibuang dan kamu wajib bergabung pulang dengan jaringan, tetapi pada sisi positifnya, umumnya akan memperbaiki perkara jaringan yang aneh. Kembali ke pelaksanaan Pesan pada ketika ini dan coba kirim pesan teks, itu wajib bekerja dengan baik.

Hapus & Buat Ulang Pesan Baru

Terkadang hanya menghapus thread pesan dan membuat ulang pesan baru telah relatif buat mengatasi kegagalan pengiriman pesan. Mengapa ini bekerja? Ayo tebak.. Silahkan dicoba!
  1. Buka pelaksanaan Messages di iPhone dan gesek ke kiri dalam pesan yg akan dihapus
  2. Pilih "Delete", kemudian tekan tombol pesan baru dan buat thread pesan baru ke penerima, kirim seperti biasa

Solusi Lain buat Masalah Mengirim Pesan Teks & Pengiriman iMessage

  • Jika perkara pengiriman sedang terjadi serta engkau melihat bahwa iMessage terjebak dalam 'Waiting for activation', kamu bisa memperbaikinya dengan petunjuk ini, dan dengan cara yang sama, kamu bisa mengatasi kesalahan aktivasi pesan dengan petunjuk ini.
  • Jika kamu menduga kesalahan tersebut tidak berakhir atau penerima berakhir, engkau bisa mengusut apakah server Apple misalnya iMessage dan iCloud berada di laman status yg dipengaruhi pada Apple.com.
  • Terkadang memaksa berhenti dari pelaksanaan Messages bisa mengatasi ketidakmampuan buat mengirim pesan dari seluruh jenis
  • Jika penerimanya baru saja meninggalkan iPhone dan pulang ke Android, mereka mungkin perlu melepaskan angka telepon menurut iMessage

Apakah kamu memiliki trik lain untuk mengatasi ketidakmampuan mengirim pesan teks? Beri memahami kami pada komentarnya!

KONSEP UTAMA TEORI PSIKOANALISA SIGMUND FREUD

Konsep Utama Teori Psikoanalisa Sigmund Freud
1. Pandangan tentang sifat manusia 
Pandangan freud tentang sifat insan pada dasarnya insan dideterminasi oleh kekuatan-kekuatan irasional,motifasi-motifasi tak sadar, kebutuhan-kebutuhan serta dorongan-dorongan biologis serta naruliah, serta oleh peritiwa-peristiwa psikosek sual yang terjadi selama lima tahun pertama menurut kehidupan.

Manusia dipandang sebagai sistem-sistem tenaga, berdasarkan pandangan freud , dinamika kepribadian terdiri menurut cara-cara energi psikis dibagikan kepada id,ego, serta superego. Lantaran energi psikis itu terbatas, maka satu sistem memegang kendali atas energy yg tersedia sembari mengorbankan 2 sistem yg lainnya. Tingkah laku dideterminasi sang energi psikis ini. Freud jua menekankan peran insting-insting. Segenap insting bersifat bawaan dan biologis. Freud menekankan insting-naluri seksual dan implus-implus militan. Ia melihat tingkah laris sebagai dideterminasi sang impian memperoleh kesenangan serta menghindari kesakitan. Manusia memiliki insting-naluri kehidupan juga naluri-insting kematian. Menurut freud,tujuan segenap kehidupan merupakan kematian; kehidupan tidak lain dalah jalan melingkar kearah kematian.

2. Struktur Kepribadian
Menurut pandangan psikoanalitik, struktur kepribadian terdiri berdasarkan 3 sistem: id, ego, dan superego. Ketiganya merupakan nama bagi proses-proses psikologi serta jangan dipikirkan sebagai agen-agen yg secara terpisah mengoperasikan kepribadian; adalah fungsi-fungsi kepribadian menjadi holistik ketimbang sebagai tiga bagian yg terasing satu sama lain. Id merupakan komponen biologis, ego merupakan komponen psikologis, sedangkan superego adalah komponen sosial.

Id
Id adalah satu-satunya komponen kepribadian yang hadir semenjak lahir. Aspek kepribadian sepenuhnya sadar serta termasuk berdasarkan konduite naluriah serta primitif. Menurut Freud, id adalah sumber segala energi psikis, sehingga komponen utama kepribadian. Id didorong sang prinsip kesenangan, yang berusaha buat kepuasan segera menurut semua cita-cita, asa, serta kebutuhan. Jika kebutuhan ini nir puas langsung, hasilnya merupakan kecemasan negara atau ketegangan. Sebagai model, peningkatan rasa lapar atau haus wajib membentuk upaya segera buat makan atau minum. Id ini sangat penting awal dalam hayati, karenanya memastikan bahwa kebutuhan bayi terpenuhi. Jika bayi lapar atau nir nyaman, beliau akan menangis sampai tuntutan id terpenuhi.

Namun, segera memuaskan kebutuhan ini nir selalu realistis atau bahkan mungkin. Jika kita diperintah seluruhnya sang prinsip kesenangan, kita mungkin menemukan diri kita meraih hal-hal yg kita inginkan berdasarkan tangan orang lain buat memuaskan impian kita sendiri. Perilaku semacam ini akan baik mengganggu serta sosial tidak dapat diterima. Menurut Freud, id mencoba buat merampungkan ketegangan yang diciptakan sang prinsip kesenangan melalui proses utama, yg melibatkan pembentukan gambaran mental menurut objek yg diinginkan sebagai cara buat memuaskan kebutuhan.

Ego
Ego merupakan komponen kepribadian yang bertanggung jawab buat menangani menggunakan realitas. Menurut Freud, ego berkembang menurut id serta memastikan bahwa dorongan berdasarkan id dapat dinyatakan dalam cara yang dapat diterima pada global konkret. Fungsi ego baik pada pikiran sadar, prasadar, dan nir sadar. Ego bekerja dari prinsip empiris, yg berusaha buat memuaskan cita-cita id menggunakan cara-cara yg realistis dan sosial yg sinkron. Prinsip empiris beratnya porto dan manfaat dari suatu tindakan sebelum memutuskan buat bertindak atas atau meninggalkan impuls. Dalam poly masalah, impuls id itu dapat dipenuhi melalui proses menahan kepuasan ego pada akhirnya akan memungkinkan konduite, tetapi hanya dalam waktu yang sempurna serta tempat. Ego juga divestasi ketegangan yg diciptakan sang impuls yg tidak terpenuhi melalui proses sekunder, di mana ego mencoba buat menemukan objek di global nyata yang cocok menggunakan gambaran mental yang diciptakan oleh proses utama id’s.

Superego
Komponen terakhir buat berbagi kepribadian merupakan superego. Superego adalah aspek kepribadian yg menampung semua baku internalisasi moral dan impian yg kita peroleh berdasarkan ke 2 orang tua dan masyarakat kami rasa sahih dan galat. Superego memberikan pedoman buat membuat penilaian.

Ada 2 bagian superego:
Yang ideal ego mencakup anggaran dan standar buat konduite yang baik. Perilaku ini termasuk orang yang disetujui oleh figur otoritas orang tua serta lainnya. Mematuhi aturan-anggaran ini mengakibatkan perasaan pujian, nilai dan prestasi. Hati nurani mencakup kabar mengenai hal-hal yang dipercaya tidak baik sang orang tua dan warga . Perilaku ini seringkali dilarang dan menyebabkan tidak baik, konsekuensi atau hukuman perasaan bersalah dan penyesalan. Superego bertindak untuk menyempurnakan dan membudayakan perilaku kita. Ia bekerja buat menekan seluruh yang nir bisa diterima mendesak menurut id dan perjuangan buat menciptakan tindakan ego atas standar idealis lebih karena pada prinsip-prinsip realistis. Superego hadir pada sadar, prasadar dan nir sadar.

Interaksi dari Ego, Id dan superego
Dengan kekuatan bersaing begitu banyak, mudah buat melihat bagaimana perseteruan mungkin ada antara ego, id dan superego. Freud memakai kekuatan ego kata untuk merujuk pada kemampuan ego berfungsi meskipun kekuatan-kekuatan duel. Seseorang menggunakan kekuatan ego yg baik dapat secara efektif mengelola tekanan ini, sedangkan mereka dengan kekuatan ego terlalu poly atau terlalu sedikit dapat sebagai terlalu keras hati atau terlalu mengganggu.

3. Kesadaran dan ketaksadaran
Sumbangan-sumbangan freud terbesar adalah konsep-konsepnya tentang kesadaran serta ketaksadaran yg merupakan kunci-kunci buat memahami tingkahlaku dan kasus-masalah kepribadaian. Ketaksadaran nir mampu dipelajari secara langsung; ia mampu dipelajari dari tingkahlaku. Pembuktian klinis guna membuktian konsep ketaksadaran mencakup: 
  1. mimpi-mimpi, yg adalah representasi-representasi simbolik menurut kebutuhan-kebutuhan, keinginan-hasrat, dan koflik-perseteruan yak sadar; 
  2. salah ucap atau lupa contohnya terhadap nama yg di kenal; 
  3. sugesti-sugesti pasca hipnotik; 
  4. bahan-bahan yang asal berdasarkan teknik-teknik saosiasi bebas; dan 
  5. bahan-bahan yg asal menurut teknik-teknik proyaktif.
Bagi Freud, pencerahan merupakan bagian terkecil menurut holistik jiwa. Seperti gunung es yang mengapung yg bagian terbesarnya berada pada bawah bagian atas air, bagian jiwa yang terbesar berada di bawah bagian atas kesadaran. Ketaksadaran itu menyimpan pengalaman-pengalaman , ingtan-ingtan, dan bahan-bahan yg di represi. Kebutuhan-kebutuhan serta motivasi-motivasi yg tidak sanggup dicapai yakni terletak pada luar kesadaran/ juga berada pada luar wilayah kendali. Ferud pula percaya bahwa sebagian besar fungsi psikologis terletak di luar kawsan pencerahan.

4. Kecemasan 
Kecemasan adalah suatu keadaan tegang yang memotivasi kita buat berbuat sesuatu. Fungsinya merupakan memperingatkan adanya ancaman bahaya-yakni sinyal bagi ego yang akan terus meningkat apabila tindakan-tindakan yang layak untuk mengatasi acnaman bahaya itu nir di ambil.

Ada tiga macam kecemasan: kecemasan relistis, kecemasan neorotik, dan kecemasan moral. Kecemasan realistis merupakan ketakutan terhadap bahaya berdasarkan global eksternal, serta taraf kecemasannya sesuai menggunakan derajat ancaman yang ada, kecemasan neurotik merupakan ketakutan terhadap nir terkendalinya insting-insting yg menyebabkan seseorang melakukan sesuati tindakan yang sanggup mendatangkan sanksi bagi dirinya. Kecemasan moral merupakan ketakutan terhadap hati nurani sendiri.

5. Mekanisme pertahanan ego
Mekanisme pertahahan ego termasuk dalam teori psikoanalisis Sigmund Freud. Timbulnya prosedur pertahanan ego tersebut, lantaran adanya kecemasan-kecemasan yang dirasakan individu. Maka, prosedur pertahanan ego terkait menggunakan kecemasan individu. Adapun definisi kecemasan adalah perasaan terjepit atau terancam, ketika terjadi konflik yg menguasai ego (Boeree, 2005:42). Kecemasan-kecemasan ini ditimbulkan oleh ketegangan yang datang berdasarkan luar. Sigmund Freud sendiri mengartikan mekanisme pertahanan ego menjadi taktik yg dipakai individu buat mencegah kemunculan terbuka menurut dorongan-dorongan id maupun buat menghadapi tekanan superego atas ego, dengan tujuan supaya kecemasan mampu dikurangi atau diredakan. Mekanisme-prosedur pertahanan ego itu nir selalu patologis, serta sanggup mempunyai nilai penyesuaian bila tidak sebagai suatu gaya hidup untuk menghindari fenomena. Mekanisme-mekanisme pertahanan ego yg digunakan sang individu bergantung pada taraf perkembangan dan derajat kecemasan yg dialaminya. Berikut ini klasifikasi-penjabaran singkat mengenai beberapa bentuk prosedur pertahanan ego: 
  1. Penyangkalan,
  2. Proyeksi, 
  3. Fiksasi, 
  4. Regresi, 
  5. Rasionalisasi, 
  6. sublimasi, 
  7. displacement, 
  8. represi, 
  9. formasi reaksi
  • Penyangkalan: Pertahanan melawan kecemasan dengan “ menutup mata “ terhadap eksistensi fenomena yg mengancam. Individu menolak sejumlah aspek kenyataan yg membangkitkan kecemasan. Contohnya, kecemasan atas kematian orang yg yang dicintai contohnya tak jarang memanifestasikan sang penyangkalan terhadap liputan kematian.
  • Proyeksi: Mengalamatkan sifat-sifat tertentu yg tidak mampu diterima oleh ego kepada orang lain. Seseorang melihat pada diri orang lain hal-hal yang tidak disukai dan beliau nir sanggup mendapat adanya hal-hal yg itu dalam diri sendiri, jadi menggunakan proyeksi seseorang akan mengutuk orang lain karena kejahatannya dan menyangkal memiliki dorongan jahat misalnya itu.
  • Fiksasi: Menjadi terpaku pada tahap-termin yg lebih awal, lantaran merogoh langkah ketahap selanjutnya. Selanjutnya sanggup menyebabkan kecemasan.
  • Regresi: Melangkah mundur ke fase perkembangan yang lebih awal yang tuntutan-tuntutan tidak terlalu besar .
  • Rasionalisasi: Menciptakan alasan-alasan yg baik guna menghindari ego berdasarkan cedera memalsukan diri sehingga fenomena yg mengecewakan sebagai tidak menyakitkan.
  • Sublimasi: Menggunakan jalan keluar yg lebih tinggi atau yang secara sosial lebih bisa diterima bagi dorongan-dorongannya.
  • Displacement: Mengarahkan energy kepada objek atau orang lain apabila objek dari atau orang yang sesungguhnya nir mampu dijangkau.
  • Represi: Sebentuk upaya pembuangan setiap bentuk impuls, ingatan, atau pengalaman yang menyakitkan atau membuat malu dan menyebabkan kecemasan tingkat tinggi. 
  • Formasi reaksi: Melakukan tindakan yg antagonis dengan harapan-asa tak sadar jika perasaan-perasaan yang lebih pada menimbulkan ancaman maka seseorang menampilkan tingkah laku yg antagonis guna menyangkal perasaan-perasaan yang mengakibatkan ancaman. 
Perkembangan Kepribadian 
a. Pentingnya perkembangan awal 
Sumbangan yang berarti menurut model psikoanalitik merupakan pelukisan tahap-termin perkembangan psikososial dan individu dari lahir sampai dewasa. Kepada konselor ia menyuguhkan perangkat-perangkat konseptual bagi pemahaman kesamaan-kecendrungan pada perkembangan, karakteristik tugas-tugas perkembangan primer berdasarkan banyak sekali taraf pertumbuhan, fungsi personal serta sosial yg normal serta abnormal, kebutuhan-kebutuhan yang kritis berikut dan frustrasinya, asal-asal kegagalan perkembangan kepribadian yang mengarah dalam kasus-perkara penyesuaian di lalu hari, serta penggunaan prosedur-prosedur pertahanan ego yang sehat dan nir sehat. Freud sudah menemukan bahwa kasus-masalah yg paling spesial yang dibawa orang-orang, baik dalam syarat-syarat konseling individual maupun grup, terdiri menurut: (1) ketidakmampuan memberikan agama pada diri sendiri serta orang lain, ketakutan buat mengasihi serta buat menciptakan hubungan intim, serta rendahnya rasa harga diri; (dua) ketidakmampuan mengakui serta menyampaikan perasaan-perasaan benci serta marah, penyangkalan terhadap kekuatan sendiri sebagai pribadi, dan kekurangan perasaan-perasaan otonom; (3) ketidakmampuan mendapat sepenuhya seksualitas serta perasaan-perasaan diri-sendiri, kesulitan buat mendapat diri-sendiri menjadi laki-laki serta perempuan , dan ketakutan terhadap seksualitas. Menurut pandangan psikoanalitik Freudian, ketiga area perkembangan personal serta sosial (cinta serta rasa percaya, penanganan perasaan-perasaan negatif, dan pengembangan penerimaan yang positif terhadap seksualitas) itu berlandaskan 5 tahun pertama dari kehidupan. Periode perkembangan ini merupakan landasan bagi perkembangan kepribadian selanjutnya. 

b. Tahun pertama kehidupan: fase oral
Freud mengajukan teori mengenai seksualitas infantil. Sejak Freud, kegagalan rakyat untuk mengakui seksualitas infantil bisa diterangkan oleh tabu-tabu kultural, serta setiap represi individu atas pengalaman-pengalaman infantile serta masa kanak-kanak berada pada area ini. Dari lahir sampai akhir usia satu tahun seorang bayi menjalani fase oral. Menghisap buah dada ibu memuaskan kebutuhannya akan kuliner dan kesenangan. Lantaran ekspresi dan bibir adalah zone-zone erogen yg peka selama fase berkaitan dengan mulut ini, bayi mengalami kenikmatan erotik dari tindakan menghisap. Benda-benda yg dicari oleh anak bisa sebagai substitut-subtitu bagi apa-apa yg sesungguhnya diinginkannya yakni makanan dan cinta menurut ibunya. Tugas perkembangan utma fase oral merupakan memperoleh rasa percaya kepada orang lain, kepada dunia, dan pada diri sendiri. Cinta adalah suatu proteksi terbaik terhadap ketakutan dan ketidakamanan. Anak-anak yg dicintai sang orang lain hanya mendapat sedikit kesulitan dalam mendapat dirinya sendiri. Sedangkan anak yg merasa tidak diinginkan, tidak diterima, dan tidak dicintai, cenderung mengalami kesulitan yang akbar dalam menerima diri sendiri. Efek penolakan pada fase berkaitan dengan mulut merupakan kesamaan dimasa kanak-kanak selanjutnya buat sebagai penakut, tidak kondusif, haus akan perhatian, iri, militan, benci, dan kesepian.

c. Usia satu hingga tiga tahun: fase anal 
Fase oral metuntut untuk mengalami rasa bergantung yg sehat, memberikan agama dalam dunia, dan menerima cinta, sedangkan fase anal menandai langkah lain dalam perkembangan kepribadian. Tugas-tugas yg wajib diselesaikan selama fase ini merupakan belajar mandiri, mempunyai kekuatan eksklusif serta swatantra, dan belajar bagaimana mengakui serta menangani perasaan-perasaan tang negatif. Selama fase anal, anak dipastikan akan mengalami perasaan-perasaan negatif seperti benci, hasratmerusak, murka , dan sebagainya, krusial bagi anda buat belajar bahwa perasaan-perasaan yg negatif itu sanggup diterima adanya, hal yg juga krusial dalam fase ini adalah, anak memperoleh rasa memiliki kekuatan, kemandirian, dan otonomi. Pada fase anal ini anak perlu bereksperimen, berbuat salah , serta merasa bahwa mereka tetep diterima buat kesalahannya itu, dan menyadari diri menjadi individu yang terpisah serta mandiri.

d. Usia 3 sampai 5 tahun: fase falik
Kita telah melihat bahwa diantara usia satu serta tiga tahun seorang anak menyingkirkan cara-cara yang infantil, dan secara aktif maju mendaki dunia yg lain. Ini fase saat kesanggupan-kesanggupan buat berjalan, berbicara, berpikir, dan mengendalikan otot-otot berkembang pesat. Masturbasi yang disertai oleh fantasi-fantasi adalah hal yg normal dalam masa kanak-kanak awal. Pada fase falik, masturbasi itu menaikkan frekuensinya. Eksperimentasi masa kanak-kanak merupakan hal yg umum, dan karena banyak sikap terhadap seksualitas yg bersumber pada fase falik, maka penerimaan terhadap seksualitas dan penanganan dorongan seksualitas dalam fase ini menjadi penting. Fase falik merupakan periode perkembangan hati nurani, suatu masa waktu anak-anak belajar mengenal standar-baku moral. Selama fase falik anak perlu belajar menerima persaan-perasaan seksualitas menjadi hal yang alamiah dan belajar memandang tubuhnya sendiri secara sehat. Fase falik ini anak menciptakan sikap-sikap tentang kesenangan fisik, tentang apa yang “ sahih “ dan “ salah ” serta mengenai apa yang “ maskulin “ serta yg “ feminim”. Fase falik mempunyai implikasi-akibat yang berarti bagi konselor yg sedang menangani orang-orang dewasa. Banyak konseli yg tidak pernah sepenuhnya mampu tahu perasaan-perasaan mengenai seksualitasnya sendiri. Mereka memiliki perasaan-perasaan yang sangat membingungkan sehubungan menggunakan indenfikasi kiprah, dan mereka berada dalam pergulatan buat menerima perasaan-perasan dan tingkah laris sendiri. Denagn demikian, mereka juga akan menyadari bahwa, meskipun sikap-perilaku serta tingkah laris mereka yg sekarang dibentuk oleh masa lampau, mereka nir ditakdirkan buat terus menjadi korban masa lampau.

Proses konselingutik 
a. Tujuan-tujuan konselingutik 
Tujuan konseling psikoanalitik merupakan membentuk kembali struktur karakter individual dengan jalan membuat pencerahan yang tidak disadari didalam diri konseli. Proses konselingutik difokuskan pada upaya mengalami pulang pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak. Pengalaman-pengalaman masa lampau direkonstruksi, dibahas, dianalisis, ditafsirkan, dengan target merekonstruksi kpribadian. Konseling psikonalitik menekankan dimensi afektif berdasarkan upaya menjadikan ketidaksadaran diketahui. Pemahaman dan pengertian intelektual mempunyai arti krusial, namun perasaan-perasaan dan ingatan-ingatan yangberkaitan dengan pemahaman diri lebih krusial lagi. 

b. Fungsi dan Peran Konselor
Karakteristik psikoanalisis merupakan, konselor atau analis membiarkan dirinya anonim serta hanya menyebarkan sedikit perasaan serta pengalaman sebagai akibatnya konseli memproyeksikan dirinya kepada analis. Proyeksi-proyeksi konseli, yang sebagai bahan konseling, ditafsirkan dan dianalisis. Analis terlebih dahulu harus membangunkan hubungan kerja dengan konseli, kemudian perlu poly mendengar dan menafsirkan. Analis memberikan perhatian khusus pada penolakan-penolakan konseli. Sementara yang dilakukan oleh konseli sebagian besar merupakan berbicara, yg dilakukan sang analis merupakan mendengarkan dan berusaha untuk mengetahui kapan beliau harus menciptakan penafsiran-penafsiran yang layak untuk mempercepat proses penyingkapan hal-hal yg tidak disadari. Analis mendengarkan kesenjangan-kesenjangan serta pertentangan-kontradiksi pada cerita konseli, mengartikan mimpi-mimpi dan asosiasi bebas yg dilaporkan sang konseli mengamati konseli secara cermat selama pertemuan konseling berlangsung, dan peka terhadap isyarat-isyarat yg menyangkut perasaan-perasaan konseli dalam analis. Fungsi utama analis adalah mengajarkan arti proses-proses dalam konseli sebagai akibatnya konseli mampu memperoleh pemahaman terhadap masalah-masalahnya sendiri, mengalami peningkatan pencerahan atas cara-cara buat berubah dan dengan demikian, memperoleh kendali yang lebih rasional atas kehidupannya sendiri.

c. Pengalaman Konseli pada Konselor
Konseli harus bersedia melibatkan diri dalam proses konseling serta berjaka panjang. Biasanya konseli mendatangi konseling beberapa kali seminggu dalam masa tiga hingga 5 tahun. Pertemuan konseling biasaya berlangsung 1 jam. Setelah beberapa kali pertemuan tatap muka dengan analis, konseli lalu diminta berbaring melakukan asosiasi bebas, yakni mengatakan apa saja yang terlintas pada pikirannya. Konseli mencapai kesepakatan dengan analis mengenai pembayaran biaya konseling, mendatangi pertemuan konseling dalam ketika tertentu, serta bersedia terlibat pada proses intensif. Konseli putusan bulat untuk berbicara karena produksi-produksi lisan konseli merupakan konseling psikoanalitik. Selama konseling konseli bergerak melalui termin-termin eksklusif: berbagi interaksi menggunakan analis., mengalami krisis treatment, memperoleh pemahaman atas masa lampaunya yg tidak disadari, membuatkan resistansi-resistansi buat belajar lebih poly mengenai diri sendiri, mengembangkan suatu interaksi transferensi dengan analis, memperdalam konseling, menangani resistansi-resistansi dan kasus yang tersingkap, dan mengakhiri konseling. 

d. Hubungan antara konselor serta konseli
Hubungan konseli menggunakan analis dikonseptualkan dalam proses transferensi yg menjadi inti pendekatan psikoanalitik. Transferensi mendorong konseli untuk mengalamatkan pada analis “urusan yang tidak selesai” yang terdapat hubungan konseli di masa lampau menggunakan orang yang berpengaruh. Transferensi terjadi pada ketika konseli membangkitkan balik konflik-perseteruan masa dirinya yang menyangkut cinta, seksualitas, kebencian, kecemasan, dan dendamnya membawa permasalahan-permasalahan itu kesaat kini , mengalami kembali, dan menyangkutkannya dalam analis. Konseli kemungkinan memandang analis sebagai figur kekuasaan yg menghukum, menuntut, dan mengendalikan. Jika konseling yang diinginkan mempunyai dampak menyembuhkan, maka interaksi transferensi harus digarap. Proses penggarapannya melibatkan eksplorasi oleh konseli atas kesejajaran-kesejararan antara pengalaman masa lampau serta pengalaman masa kini . Jika analis membuatkan pandangan-pandangan yang tidak selaras yang asal dari pertarungan-konfliknya sendiri maka akan terjadi kontratransferensi. Kontratransferensi ini mampu terdiri dari perasaan nir suka atau keterikatan dan keterlibatan yg berlebihan. Analisis wajib menyadariperasaan-perasaannya terhadap konseli serta mencegah dampak-pengaruhnya yg merusak. Analis diperlukan agar relative objektif dalam menerima kemarahan, cinta, acum, kritik, serta perasaan-perasaan lainnya yg bertenaga menurut konseli. Sebagian besar program latihan psikoanalitk mewajibkan calon analis buat menjalani analisis yg intensif menjadi konseli. Analis dianggap sudah berkembang mencapai taraf dimana perseteruan-permasalahan utamanya sendiri selesai,dan karena itu dia mampu memisahkan kebutuhan-kebutuhan dan kasus-masalahnya sendiri dari situasi konseling. Sebagai output hubungan terapeutik, khususnya penggarapan situasi transferensi, konseli memperoleh pemahaman terhadap psikodinamika-psikodinamika tak sadarnya. Kesadaran serta pemahaman atas bahan yang direfresi adalah landasan bagi proses pertumbuhan analitik. Konseli bisa tahu asosiasi antara pengalaman-pengalaman masa lampaunya menggunakan kehidupan sekarang. Pendekatan psikoanalitik berasumsi bahwa pencerahan diri ini bisa secara otomatis mangarah dalam perubahan syarat konseli.

Teknik-teknik terapeutik 
a. Asosiasi bebas
Teknik utama pada terapai psikoanalisa adalah asosiasi bebas. Konselor memerintahkan konseli buat menjernihkan pikiranya berdasarkan pemikiran sehari-hari serta sebanyak mungkin buat mengungkapkan apa yg timbul dalam kesadaranya. Yang pokok, adalah konseli mengemukakan segala sesuatu melalui perasaan atau pemikiran dengan melaporkan secepatnya tanpa sensor. Asosiasi bebas adalah suatu metode pemanggilan balik pengalaman-pengalaman masa lampau serta pelepasn emosi-emosi yang berkaitan menggunakan situasi-situasi traumatic dimasa lampau yg dikenal dengan sebutan kataris. Kataris hanya menghasilkan peredaan ad interim atas pengalaman-pengalaman menyakitkan yang dialami konseli, nir memainkan peran utama pada proses treatment psikoanalitik kontemporer: kataris mendorong konseli buat menyalurkan sejumlah perasaannya yang terpendam, serta karena itu meratakan jalan bagi pencapaian pemahaman. Guna membantu konseli dalam memperoleh pemahaman serta evaluasi diri yang lebih obyektif, analis menafsirkan makna-makna utama dari asosiasi bebas ini. Selama proses asosiasi bebas berlangsung, tugas analis adalah mengenali bahan yg direpres dan dikurung di pada ketaksadaran. 

b. Penafsiran
Penafsiran merupakan suatu mekanisme dasar pada menganalisis asosiasi-asosiasi bebas, mimpi-mimpi, resistensi-resistensi, serta transferensi-transferensi. Prosedurnya terdiri atas tindakan-tindakan analis yg menyatakan, menunjukkan, bahkan mengajari konseli makna-makna tingkah laris yg dimanifestasikan sang mimpi-mimpi, asosiasi bebas, resistensi-resistensi, dan sang interaksi terapeutik itu sendiri. Fungsi penafsiran-penafsiran adalah mendorong ego buat mengasimilasi bahan-bahan baru dan mempercepat proses penyingkapan bahan tak sadar lebih lanjut. Penafsiran-penafsiran analis menyebabkan pemahaman serta tidak terhalanginya bahan tidak sadar dalam pihak konseli. Penafsiran-penafsiran harus sempurna saat, sebab konseli akan menolak penafsiran-penafsiran yang diberikan dalam saat yg tidak sempurna. Sebuah anggaran umum merupakan bahwa penafsiran harus disajikan pada ketika tanda-tanda yang hendak ditafsirkan itu dekat menggunakan kesadaran konseli. Aturan umum yang lainnya merupakan bahwa penafsiran wajib berawal menurut bagian atas dan menembus hanya sedalam konseli mampu menjangkaunya sementara dia mengalami situasi itu secara emosional. Aturan generik yang ketiga merupakan bahwa resistensi atau pertahanan paling baik ditunjukan sebelum dilakukan penafsiran atas emosi atau pertarungan yang terdapat pada baliknya.

c. Analis mimpi
Analisis mimpi adalah sebuah prosedur yang penting untuk menyikap bahan yg tak disadari serta menaruh kepada konseli pemahaman atas beberapa area masalah yg nir terselesaikan. Freud memandang mimpi-mimpi menjadi “jalan istimewa menuju ketaksadaran”, sebab melalui mimpi-mimpi itu harapan-keinginan, kebutuhan-kebutuhan, dan ketakutan-ketakutan yg tidak disadari. Mimpi-mimpi memiliki dua tingkat isi: isi laten dan isi manifest. Isi laten terdiri atas motif-motif yg disamarkan, tersembunyi, simbolik, dan tidak disadari. Karena begitu menyakitkan dan mengancam, dorongan-dorongan seksual dan agresif tak sadar yg adalah isi laten ditransformasikan kedalam isi manifest yang lebih bisa diterima, yakni virtual sebagaimana yg tampil dalam si pemimpi. Proses transformasi isi laten mimpi kedalam isi manifest yg kurang mengancam itu disebut kerja mimpi. Selama jam analitik, analis bisa meminta konseli untuk mengasosiasikan secara bebas sejumlah aspek isi manifest virtual guna menyingkap makna-makna yg terselubung. 

d. Analis serta Penafsiran Resistensi
Resistensi, sebuah konsep yang fundamental dalam praktek konseling psikoanalitik, merupakan sesuatu yang melawan kelangsungan konseling dan mencegah konseli mengemukakan bahan yang tidak disadari. Freud memandang resistensi menjadi dinamika tidak sadar yg dipakai sang konseli sebagai pertahanan terhadap kecemasaan yang nir sanggup dibiarkan, yang akan mempertinggi jika konseli sebagai sadar atas dorongan-dorongan dan perasaan-perasaannya yang direpresi itu. Resistensi ditujukan buat mencegah bahan yg mengancam memasuki ke kesadaran, analis harus menunjukkannya dengan konseli harus menghadapinya bila beliau mengharapkan mampu menangani komplik-komplik secara realitis. Penafsiran analis atas resistensi ditujukan buat membantu konseli supaya menyadari alasan-alasan yg terdapat dibalik resistensi sebagai akibatnya dia bisa menanganinya. Resistensi-resistensi bukanlah hanya sesuatu yg wajib diatasi. Karena merupakan perwujutan berdasarkan pendekatan-pendekatan defensif konseli yang biasa pada kehidupan sehari-harinya, resistensi-resistensi wajib dipandang menjadi indera bertahan terhadap kecemasan, tetapi merusak kemampuan konseli buat mengalami kehidupan yang lebih memuaskan.

e. Analisis serta penafsiran transferensi 
Sama halnya dengan resistensi, transferensi merupakan inti dari konseling psikoanalitik. Analisis transferensi adalah teknik yang utama pada psikoanalisis, sebab mendorong konseli buat menghidupkan kembali masa lampau pada konseling. Ia memungkinkan konseli mampu memperoleh pemahaman atas sifat dari fiksasi-fiksasi dan deprivasi-deprivasinya, serta menyajikan pemahaman tentang dampak masa lampau terhadap kehidupannya kini . Penafsiran interaksi transferensi pula memungkinkan konseli bisa menembus pertarungan-perseteruan masa lampau yg tetapdipertahankannya sampai sekarang dan yg merusak pertumbuhan emosionalnya. Singkatnya, dampak-dampak psikopatologis dari interaksi masa dini yang nir diinginkan, dihambat sang penggarapan atas pertarungan emosional yg sama yg terhadap pada hubungan konselingutik dengan analis.

KONSEP UTAMA TEORI PSIKOANALISA SIGMUND FREUD

Konsep Utama Teori Psikoanalisa Sigmund Freud
1. Pandangan tentang sifat manusia 
Pandangan freud tentang sifat insan dalam dasarnya manusia dideterminasi oleh kekuatan-kekuatan irasional,motifasi-motifasi tidak sadar, kebutuhan-kebutuhan dan dorongan-dorongan biologis serta naruliah, dan sang peritiwa-insiden psikosek sual yg terjadi selama 5 tahun pertama berdasarkan kehidupan.

Manusia dilihat menjadi sistem-sistem tenaga, berdasarkan pandangan freud , dinamika kepribadian terdiri menurut cara-cara energi psikis dibagikan pada id,ego, dan superego. Lantaran tenaga psikis itu terbatas, maka satu sistem memegang kendali atas energy yg tersedia sambil mengorbankan dua sistem yg lainnya. Tingkah laku dideterminasi oleh tenaga psikis ini. Freud jua menekankan peran naluri-insting. Segenap naluri bersifat bawaan dan biologis. Freud menekankan naluri-naluri seksual serta implus-implus militan. Ia melihat tingkah laku menjadi dideterminasi sang harapan memperoleh kesenangan dan menghindari kesakitan. Manusia memiliki naluri-naluri kehidupan juga insting-naluri kematian. Menurut freud,tujuan segenap kehidupan adalah kematian; kehidupan tidak lain dalah jalan melingkar kearah kematian.

2. Struktur Kepribadian
Menurut pandangan psikoanalitik, struktur kepribadian terdiri berdasarkan 3 sistem: id, ego, serta superego. Ketiganya adalah nama bagi proses-proses psikologi dan jangan dipikirkan sebagai agen-agen yang secara terpisah mengoperasikan kepribadian; adalah fungsi-fungsi kepribadian sebagai keseluruhan ketimbang sebagai tiga bagian yg terasing satu sama lain. Id adalah komponen biologis, ego merupakan komponen psikologis, sedangkan superego merupakan komponen sosial.

Id
Id merupakan satu-satunya komponen kepribadian yg hadir semenjak lahir. Aspek kepribadian sepenuhnya sadar dan termasuk menurut konduite naluriah dan primitif. Menurut Freud, id adalah sumber segala tenaga psikis, sehingga komponen utama kepribadian. Id didorong sang prinsip kesenangan, yang berusaha untuk kepuasan segera dari seluruh asa, asa, serta kebutuhan. Apabila kebutuhan ini tidak puas pribadi, hasilnya merupakan kecemasan negara atau ketegangan. Sebagai model, peningkatan rasa lapar atau haus harus membentuk upaya segera buat makan atau minum. Id ini sangat penting awal pada hidup, karena itu memastikan bahwa kebutuhan bayi terpenuhi. Apabila bayi lapar atau tidak nyaman, beliau akan menangis sampai tuntutan id terpenuhi.

Namun, segera memuaskan kebutuhan ini nir selalu realistis atau bahkan mungkin. Apabila kita diperintah seluruhnya sang prinsip kesenangan, kita mungkin menemukan diri kita meraih hal-hal yg kita inginkan berdasarkan tangan orang lain untuk memuaskan hasrat kita sendiri. Perilaku semacam ini akan baik mengganggu dan sosial nir bisa diterima. Menurut Freud, id mencoba untuk merampungkan ketegangan yang diciptakan sang prinsip kesenangan melalui proses utama, yang melibatkan pembentukan citra mental menurut objek yang diinginkan menjadi cara buat memuaskan kebutuhan.

Ego
Ego merupakan komponen kepribadian yg bertanggung jawab buat menangani dengan empiris. Menurut Freud, ego berkembang dari id serta memastikan bahwa dorongan dari id bisa dinyatakan dalam cara yang dapat diterima pada global nyata. Fungsi ego baik pada pikiran sadar, prasadar, dan tidak sadar. Ego bekerja dari prinsip empiris, yang berusaha buat memuaskan hasrat id dengan cara-cara yg realistis serta sosial yg sinkron. Prinsip realitas beratnya biaya serta manfaat menurut suatu tindakan sebelum tetapkan buat bertindak atas atau meninggalkan impuls. Dalam banyak masalah, impuls id itu bisa dipenuhi melalui proses menahan kepuasan ego pada akhirnya akan memungkinkan konduite, tetapi hanya pada ketika yg sempurna dan loka. Ego pula pelepasan ketegangan yg diciptakan oleh impuls yang tidak terpenuhi melalui proses sekunder, di mana ego mencoba buat menemukan objek pada dunia nyata yg cocok dengan gambaran mental yg diciptakan sang proses utama id’s.

Superego
Komponen terakhir buat membuatkan kepribadian merupakan superego. Superego adalah aspek kepribadian yg menampung semua baku internalisasi moral serta harapan yang kita peroleh menurut kedua orang tua serta rakyat kami rasa benar serta galat. Superego menaruh pedoman buat menciptakan penilaian.

Ada dua bagian superego:
Yang ideal ego mencakup aturan dan standar untuk perilaku yang baik. Perilaku ini termasuk orang yang disetujui sang figur otoritas orang tua dan lainnya. Mematuhi anggaran-aturan ini mengakibatkan perasaan pujian, nilai dan prestasi. Hati nurani mencakup warta mengenai hal-hal yg dianggap jelek sang orang tua dan masyarakat. Perilaku ini seringkali dilarang dan menyebabkan jelek, konsekuensi atau sanksi perasaan bersalah serta penyesalan. Superego bertindak buat menyempurnakan serta membudayakan konduite kita. Ia bekerja buat menekan seluruh yg nir dapat diterima mendesak dari id dan usaha buat membuat tindakan ego atas baku idealis lebih lantaran dalam prinsip-prinsip realistis. Superego hadir pada sadar, prasadar dan nir sadar.

Interaksi berdasarkan Ego, Id serta superego
Dengan kekuatan bersaing begitu poly, mudah buat melihat bagaimana permasalahan mungkin ada antara ego, id serta superego. Freud menggunakan kekuatan ego istilah buat merujuk kepada kemampuan ego berfungsi meskipun kekuatan-kekuatan duel. Seseorang dengan kekuatan ego yang baik bisa secara efektif mengelola tekanan ini, sedangkan mereka menggunakan kekuatan ego terlalu banyak atau terlalu sedikit bisa menjadi terlalu keras hati atau terlalu mengganggu.

3. Kesadaran serta ketaksadaran
Sumbangan-sumbangan freud terbesar adalah konsep-konsepnya mengenai kesadaran dan ketaksadaran yang adalah kunci-kunci buat tahu tingkahlaku dan kasus-perkara kepribadaian. Ketaksadaran tidak mampu dipelajari secara pribadi; ia sanggup dipelajari berdasarkan tingkahlaku. Pembuktian klinis guna membuktian konsep ketaksadaran meliputi: 
  1. mimpi-mimpi, yg adalah representasi-representasi simbolik menurut kebutuhan-kebutuhan, hasrat-harapan, serta koflik-permasalahan yak sadar; 
  2. salah ucap atau lupa contohnya terhadap nama yg di kenal; 
  3. sugesti-sugesti pasca hipnotik; 
  4. bahan-bahan yang dari dari teknik-teknik saosiasi bebas; serta 
  5. bahan-bahan yang berasal menurut teknik-teknik proyaktif.
Bagi Freud, kesadaran merupakan bagian terkecil dari holistik jiwa. Seperti gunung es yang mengapung yg bagian terbesarnya berada pada bawah permukaan air, bagian jiwa yg terbesar berada pada bawah permukaan kesadaran. Ketaksadaran itu menyimpan pengalaman-pengalaman , ingtan-ingtan, serta bahan-bahan yg pada represi. Kebutuhan-kebutuhan serta motivasi-motivasi yg tidak bisa dicapai yakni terletak di luar pencerahan/ juga berada pada luar daerah kendali. Ferud pula percaya bahwa sebagian akbar fungsi psikologis terletak pada luar kawsan kesadaran.

4. Kecemasan 
Kecemasan merupakan suatu keadaan tegang yg memotivasi kita buat berbuat sesuatu. Fungsinya adalah memperingatkan adanya ancaman bahaya-yakni sinyal bagi ego yang akan terus semakin tinggi jika tindakan-tindakan yang layak buat mengatasi acnaman bahaya itu nir di ambil.

Ada tiga macam kecemasan: kecemasan relistis, kecemasan neorotik, serta kecemasan moral. Kecemasan realistis adalah ketakutan terhadap bahaya menurut global eksternal, dan tingkat kecemasannya sinkron menggunakan derajat ancaman yang terdapat, kecemasan neurotik merupakan ketakutan terhadap nir terkendalinya insting-insting yg menyebabkan seseorang melakukan sesuati tindakan yg bisa mendatangkan sanksi bagi dirinya. Kecemasan moral merupakan ketakutan terhadap hati nurani sendiri.

5. Mekanisme pertahanan ego
Mekanisme pertahahan ego termasuk dalam teori psikoanalisis Sigmund Freud. Timbulnya mekanisme pertahanan ego tersebut, karena adanya kecemasan-kecemasan yg dirasakan individu. Maka, mekanisme pertahanan ego terkait menggunakan kecemasan individu. Adapun definisi kecemasan merupakan perasaan terjepit atau terancam, saat terjadi permasalahan yg menguasai ego (Boeree, 2005:42). Kecemasan-kecemasan ini ditimbulkan sang ketegangan yg datang berdasarkan luar. Sigmund Freud sendiri mengartikan mekanisme pertahanan ego menjadi strategi yg dipakai individu buat mencegah kemunculan terbuka berdasarkan dorongan-dorongan id maupun untuk menghadapi tekanan superego atas ego, dengan tujuan supaya kecemasan sanggup dikurangi atau diredakan. Mekanisme-mekanisme pertahanan ego itu nir selalu patologis, serta sanggup memiliki nilai penyesuaian apabila nir sebagai suatu gaya hidup buat menghindari kenyataan. Mekanisme-mekanisme pertahanan ego yang dipakai sang individu bergantung pada tingkat perkembangan dan derajat kecemasan yg dialaminya. Berikut ini klasifikasi-penjabaran singkat tentang beberapa bentuk mekanisme pertahanan ego: 
  1. Penyangkalan,
  2. Proyeksi, 
  3. Fiksasi, 
  4. Regresi, 
  5. Rasionalisasi, 
  6. sublimasi, 
  7. displacement, 
  8. represi, 
  9. formasi reaksi
  • Penyangkalan: Pertahanan melawan kecemasan dengan “ menutup mata “ terhadap keberadaan kenyataan yang mengancam. Individu menolak sejumlah aspek kenyataan yang membangkitkan kecemasan. Contohnya, kecemasan atas kematian orang yg yg dicintai contohnya sering memanifestasikan sang penyangkalan terhadap berita kematian.
  • Proyeksi: Mengalamatkan sifat-sifat tertentu yg tidak sanggup diterima oleh ego kepada orang lain. Seseorang melihat pada diri orang lain hal-hal yang nir disukai serta beliau tidak mampu mendapat adanya hal-hal yang itu pada diri sendiri, jadi dengan proyeksi seorang akan mengutuk orang lain lantaran kejahatannya dan menyangkal mempunyai dorongan jahat seperti itu.
  • Fiksasi: Menjadi terpaku dalam tahap-termin yg lebih awal, lantaran merogoh langkah ketahap selanjutnya. Selanjutnya bisa mengakibatkan kecemasan.
  • Regresi: Melangkah mundur ke fase perkembangan yang lebih awal yg tuntutan-tuntutan nir terlalu akbar.
  • Rasionalisasi: Menciptakan alasan-alasan yang baik guna menghindari ego dari cedera memalsukan diri sebagai akibatnya fenomena yg mengecewakan sebagai tidak menyakitkan.
  • Sublimasi: Menggunakan jalan keluar yang lebih tinggi atau yg secara sosial lebih dapat diterima bagi dorongan-dorongannya.
  • Displacement: Mengarahkan energy pada objek atau orang lain bila objek asal atau orang yg sesungguhnya tidak sanggup dijangkau.
  • Represi: Sebentuk upaya pembuangan setiap bentuk impuls, ingatan, atau pengalaman yg menyakitkan atau membuat malu serta menyebabkan kecemasan tingkat tinggi. 
  • Formasi reaksi: Melakukan tindakan yg antagonis dengan harapan-impian tidak sadar jika perasaan-perasaan yang lebih dalam mengakibatkan ancaman maka seorang menampilkan tingkah laku yg berlawanan guna menyangkal perasaan-perasaan yang mengakibatkan ancaman. 
Perkembangan Kepribadian 
a. Pentingnya perkembangan awal 
Sumbangan yg berarti berdasarkan contoh psikoanalitik merupakan pelukisan tahap-termin perkembangan psikososial serta individu dari lahir hingga dewasa. Kepada konselor ia menyuguhkan perangkat-perangkat konseptual bagi pemahaman kesamaan-kecendrungan dalam perkembangan, karakteristik tugas-tugas perkembangan primer menurut banyak sekali taraf pertumbuhan, fungsi personal dan sosial yang normal serta abnormal, kebutuhan-kebutuhan yang kritis berikut dan frustrasinya, asal-sumber kegagalan perkembangan kepribadian yg menunjuk pada perkara-kasus penyesuaian pada lalu hari, serta penggunaan prosedur-prosedur pertahanan ego yg sehat dan tidak sehat. Freud sudah menemukan bahwa perkara-masalah yg paling khas yg dibawa orang-orang, baik dalam kondisi-syarat konseling individual juga gerombolan , terdiri dari: (1) ketidakmampuan memberikan kepercayaan pada diri sendiri serta orang lain, ketakutan buat menyayangi dan buat menciptakan interaksi intim, dan rendahnya rasa harga diri; (2) ketidakmampuan mengakui dan mengungkapkan perasaan-perasaan benci dan murka , penyangkalan terhadap kekuatan sendiri sebagai langsung, serta kekurangan perasaan-perasaan otonom; (3) ketidakmampuan menerima sepenuhya seksualitas dan perasaan-perasaan diri-sendiri, kesulitan buat mendapat diri-sendiri menjadi laki-laki dan perempuan , serta ketakutan terhadap seksualitas. Menurut pandangan psikoanalitik Freudian, ketiga area perkembangan personal dan sosial (cinta serta rasa percaya, penanganan perasaan-perasaan negatif, dan pengembangan penerimaan yg positif terhadap seksualitas) itu berlandaskan 5 tahun pertama menurut kehidupan. Periode perkembangan ini merupakan landasan bagi perkembangan kepribadian selanjutnya. 

b. Tahun pertama kehidupan: fase oral
Freud mengajukan teori mengenai seksualitas infantil. Sejak Freud, kegagalan masyarakat buat mengakui seksualitas infantil bisa diterangkan oleh tabu-tabu kultural, serta setiap represi individu atas pengalaman-pengalaman infantile dan masa kanak-kanak berada dalam area ini. Dari lahir hingga akhir usia satu tahun seseorang bayi menjalani fase berkaitan dengan mulut. Menghisap butir dada ibu memuaskan kebutuhannya akan makanan serta kesenangan. Lantaran mulut dan bibir adalah zone-zone erogen yang peka selama fase berkaitan dengan mulut ini, bayi mengalami kenikmatan erotik menurut tindakan menghisap. Benda-benda yang dicari sang anak dapat sebagai substitut-subtitu bagi apa-apa yg sesungguhnya diinginkannya yakni kuliner dan cinta menurut ibunya. Tugas perkembangan utma fase oral merupakan memperoleh rasa percaya kepada orang lain, kepada dunia, serta pada diri sendiri. Cinta merupakan suatu perlindungan terbaik terhadap ketakutan dan ketidakamanan. Anak-anak yang dicintai oleh orang lain hanya menerima sedikit kesulitan dalam menerima dirinya sendiri. Sedangkan anak yg merasa nir diinginkan, nir diterima, dan nir dicintai, cenderung mengalami kesulitan yg akbar pada mendapat diri sendiri. Efek penolakan pada fase oral merupakan kecenderungan dimasa kanak-kanak selanjutnya buat sebagai penakut, nir aman, haus akan perhatian, iri, agresif, benci, serta kesepian.

c. Usia satu sampai tiga tahun: fase anal 
Fase berkaitan dengan mulut metuntut buat mengalami rasa bergantung yang sehat, menaruh kepercayaan dalam dunia, serta mendapat cinta, sedangkan fase anal menandai langkah lain dalam perkembangan kepribadian. Tugas-tugas yg wajib diselesaikan selama fase ini merupakan belajar berdikari, memiliki kekuatan eksklusif serta swatantra, serta belajar bagaimana mengakui serta menangani perasaan-perasaan tang negatif. Selama fase anal, anak dipastikan akan mengalami perasaan-perasaan negatif seperti benci, hasratmerusak, murka , serta sebagainya, krusial bagi anda buat belajar bahwa perasaan-perasaan yg negatif itu bisa diterima adanya, hal yang pula krusial pada fase ini merupakan, anak memperoleh rasa mempunyai kekuatan, kemandirian, dan otonomi. Pada fase anal ini anak perlu bereksperimen, berbuat galat, serta merasa bahwa mereka tetep diterima untuk kesalahannya itu, serta menyadari diri menjadi individu yang terpisah serta berdikari.

d. Usia 3 sampai 5 tahun: fase falik
Kita telah melihat bahwa diantara usia satu serta 3 tahun seseorang anak menyingkirkan cara-cara yg infantil, dan secara aktif maju mendaki dunia yg lain. Ini fase ketika kesanggupan-kesanggupan buat berjalan, berbicara, berpikir, serta mengendalikan otot-otot berkembang pesat. Masturbasi yang disertai sang fantasi-fantasi adalah hal yang normal pada masa kanak-kanak awal. Pada fase falik, masturbasi itu menaikkan frekuensinya. Eksperimentasi masa kanak-kanak adalah hal yg generik, dan lantaran banyak perilaku terhadap seksualitas yang bersumber pada fase falik, maka penerimaan terhadap seksualitas serta penanganan dorongan seksualitas pada fase ini sebagai penting. Fase falik adalah periode perkembangan hati nurani, suatu masa waktu anak-anak belajar mengenal standar-standar moral. Selama fase falik anak perlu belajar mendapat persaan-perasaan seksualitas sebagai hal yang alamiah dan belajar memandang tubuhnya sendiri secara sehat. Fase falik ini anak membangun sikap-perilaku mengenai kesenangan fisik, tentang apa yg “ benar “ serta “ galat” serta mengenai apa yang “ maskulin “ dan yg “ feminim”. Fase falik mempunyai akibat-implikasi yang berarti bagi konselor yang sedang menangani orang-orang dewasa. Banyak konseli yang tidak pernah sepenuhnya bisa memahami perasaan-perasaan tentang seksualitasnya sendiri. Mereka mempunyai perasaan-perasaan yg sangat membingungkan sehubungan dengan indenfikasi kiprah, dan mereka berada dalam pergulatan buat mendapat perasaan-perasan dan tingkah laku sendiri. Denagn demikian, mereka juga akan menyadari bahwa, meskipun sikap-perilaku dan tingkah laris mereka yg kini dibuat oleh masa lampau, mereka tidak ditakdirkan untuk terus menjadi korban masa lampau.

Proses konselingutik 
a. Tujuan-tujuan konselingutik 
Tujuan konseling psikoanalitik merupakan membentuk kembali struktur karakter individual menggunakan jalan membuat pencerahan yg nir disadari didalam diri konseli. Proses konselingutik difokuskan dalam upaya mengalami balik pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak. Pengalaman-pengalaman masa lampau direkonstruksi, dibahas, dianalisis, ditafsirkan, dengan sasaran merekonstruksi kpribadian. Konseling psikonalitik menekankan dimensi afektif menurut upaya mengakibatkan ketidaksadaran diketahui. Pemahaman serta pengertian intelektual mempunyai arti penting, namun perasaan-perasaan serta ingatan-ingatan yangberkaitan dengan pemahaman diri lebih penting lagi. 

b. Fungsi serta Peran Konselor
Karakteristik psikoanalisis adalah, konselor atau analis membiarkan dirinya anonim dan hanya menyebarkan sedikit perasaan serta pengalaman sehingga konseli memproyeksikan dirinya pada analis. Proyeksi-proyeksi konseli, yang sebagai bahan konseling, ditafsirkan dan dianalisis. Analis terlebih dahulu wajib membangunkan interaksi kerja menggunakan konseli, lalu perlu banyak mendengar dan menafsirkan. Analis menaruh perhatian spesifik pada penolakan-penolakan konseli. Sementara yg dilakukan oleh konseli sebagian akbar adalah berbicara, yg dilakukan sang analis adalah mendengarkan dan berusaha untuk mengetahui kapan beliau harus membuat penafsiran-penafsiran yang layak buat meningkatkan kecepatan proses penyingkapan hal-hal yang tidak disadari. Analis mendengarkan kesenjangan-kesenjangan dan kontradiksi-kontradiksi pada cerita konseli, mengartikan mimpi-mimpi serta asosiasi bebas yg dilaporkan oleh konseli mengamati konseli secara cermat selama pertemuan konseling berlangsung, dan peka terhadap isyarat-isyarat yg menyangkut perasaan-perasaan konseli pada analis. Fungsi utama analis adalah mengajarkan arti proses-proses dalam konseli sehingga konseli mampu memperoleh pemahaman terhadap perkara-masalahnya sendiri, mengalami peningkatan kesadaran atas cara-cara buat berubah serta menggunakan demikian, memperoleh kendali yang lebih rasional atas kehidupannya sendiri.

c. Pengalaman Konseli dalam Konselor
Konseli wajib bersedia melibatkan diri pada proses konseling dan berjaka panjang. Biasanya konseli mendatangi konseling beberapa kali seminggu pada masa tiga sampai 5 tahun. Pertemuan konseling biasaya berlangsung 1 jam. Setelah beberapa kali pertemuan tatap muka menggunakan analis, konseli kemudian diminta berbaring melakukan asosiasi bebas, yakni berkata apa saja yang terlintas pada pikirannya. Konseli mencapai konvensi dengan analis tentang pembayaran porto konseling, mendatangi rendezvous konseling pada saat eksklusif, dan bersedia terlibat pada proses intensif. Konseli setuju buat berbicara karena produksi-produksi ekspresi konseli merupakan konseling psikoanalitik. Selama konseling konseli bergerak melalui tahap-tahap eksklusif: mengembangkan interaksi menggunakan analis., mengalami krisis treatment, memperoleh pemahaman atas masa lampaunya yang tak disadari, membuatkan resistansi-resistansi buat belajar lebih banyak tentang diri sendiri, menyebarkan suatu interaksi transferensi dengan analis, memperdalam konseling, menangani resistansi-resistansi dan kasus yang tersingkap, serta mengakhiri konseling. 

d. Hubungan antara konselor serta konseli
Hubungan konseli menggunakan analis dikonseptualkan dalam proses transferensi yang sebagai inti pendekatan psikoanalitik. Transferensi mendorong konseli untuk mengalamatkan pada analis “urusan yang tidak terselesaikan” yg masih ada hubungan konseli pada masa lampau menggunakan orang yang berpengaruh. Transferensi terjadi pada ketika konseli membangkitkan balik pertarungan-perseteruan masa dirinya yg menyangkut cinta, seksualitas, kebencian, kecemasan, dan dendamnya membawa pertarungan-konflik itu kesaat sekarang, mengalami balik , dan menyangkutkannya pada analis. Konseli kemungkinan memandang analis menjadi figur kekuasaan yg menghukum, menuntut, dan mengendalikan. Apabila konseling yg diinginkan mempunyai pengaruh menyembuhkan, maka interaksi transferensi wajib digarap. Proses penggarapannya melibatkan eksplorasi sang konseli atas kesejajaran-kesejararan antara pengalaman masa lampau dan pengalaman masa kini . Jika analis berbagi pandangan-pandangan yang disharmoni yg dari menurut permasalahan-konfliknya sendiri maka akan terjadi kontratransferensi. Kontratransferensi ini sanggup terdiri berdasarkan perasaan tidak suka atau keterikatan dan keterlibatan yg berlebihan. Analisis wajib menyadariperasaan-perasaannya terhadap konseli dan mencegah efek-pengaruhnya yg merusak. Analis diharapkan supaya relative objektif dalam mendapat kemarahan, cinta, rujukan, kritik, serta perasaan-perasaan lainnya yang bertenaga berdasarkan konseli. Sebagian besar acara latihan psikoanalitk mewajibkan calon analis buat menjalani analisis yg intensif menjadi konseli. Analis dipercaya sudah berkembang mencapai tingkat dimana konflik-perseteruan utamanya sendiri terselesaikan,dan karenanya beliau bisa memisahkan kebutuhan-kebutuhan serta perkara-masalahnya sendiri berdasarkan situasi konseling. Sebagai hasil interaksi terapeutik, khususnya penggarapan situasi transferensi, konseli memperoleh pemahaman terhadap psikodinamika-psikodinamika tidak sadarnya. Kesadaran serta pemahaman atas bahan yg direfresi adalah landasan bagi proses pertumbuhan analitik. Konseli mampu tahu asosiasi antara pengalaman-pengalaman masa lampaunya dengan kehidupan kini . Pendekatan psikoanalitik berasumsi bahwa kesadaran diri ini bisa secara otomatis mangarah pada perubahan kondisi konseli.

Teknik-teknik terapeutik 
a. Asosiasi bebas
Teknik pokok pada terapai psikoanalisa merupakan asosiasi bebas. Konselor memerintahkan konseli buat menjernihkan pikiranya dari pemikiran sehari-hari dan sebesar mungkin buat mengungkapkan apa yg muncul pada kesadaranya. Yang utama, adalah konseli mengemukakan segala sesuatu melalui perasaan atau pemikiran menggunakan melaporkan secepatnya tanpa sensor. Asosiasi bebas adalah suatu metode pemanggilan kembali pengalaman-pengalaman masa lampau dan pelepasn emosi-emosi yang berkaitan dengan situasi-situasi traumatic dimasa lampau yg dikenal menggunakan sebutan kataris. Kataris hanya menghasilkan peredaan ad interim atas pengalaman-pengalaman menyakitkan yang dialami konseli, nir memainkan kiprah utama pada proses treatment psikoanalitik pada masa ini: kataris mendorong konseli buat menyalurkan sejumlah perasaannya yang terpendam, serta karenanya meratakan jalan bagi pencapaian pemahaman. Guna membantu konseli pada memperoleh pemahaman serta evaluasi diri yg lebih obyektif, analis menafsirkan makna-makna primer berdasarkan asosiasi bebas ini. Selama proses asosiasi bebas berlangsung, tugas analis adalah mengenali bahan yg direpres serta dikurung pada pada ketaksadaran. 

b. Penafsiran
Penafsiran merupakan suatu mekanisme dasar dalam menganalisis asosiasi-asosiasi bebas, mimpi-mimpi, resistensi-resistensi, dan transferensi-transferensi. Prosedurnya terdiri atas tindakan-tindakan analis yang menyatakan, menampakan, bahkan mengajari konseli makna-makna tingkah laris yg dimanifestasikan oleh mimpi-mimpi, asosiasi bebas, resistensi-resistensi, serta sang hubungan terapeutik itu sendiri. Fungsi penafsiran-penafsiran adalah mendorong ego buat mengasimilasi bahan-bahan baru serta meningkatkan kecepatan proses penyingkapan bahan tidak sadar lebih lanjut. Penafsiran-penafsiran analis menyebabkan pemahaman dan nir terhalanginya bahan tak sadar dalam pihak konseli. Penafsiran-penafsiran harus tepat saat, karena konseli akan menolak penafsiran-penafsiran yg diberikan dalam waktu yang tidak tepat. Sebuah anggaran generik merupakan bahwa penafsiran harus disajikan dalam saat gejala yg hendak ditafsirkan itu dekat dengan pencerahan konseli. Aturan generik yg lainnya adalah bahwa penafsiran wajib berawal dari bagian atas dan menembus hanya sedalam konseli mampu menjangkaunya sementara dia mengalami situasi itu secara emosional. Aturan umum yg ketiga merupakan bahwa resistensi atau pertahanan paling baik ditunjukan sebelum dilakukan penafsiran atas emosi atau konflik yg terdapat pada baliknya.

c. Analis mimpi
Analisis mimpi merupakan sebuah mekanisme yang penting buat menyikap bahan yang tidak disadari dan menaruh kepada konseli pemahaman atas beberapa area masalah yang tidak selesai. Freud memandang mimpi-mimpi sebagai “jalan istimewa menuju ketaksadaran”, sebab melalui mimpi-mimpi itu keinginan-cita-cita, kebutuhan-kebutuhan, serta ketakutan-ketakutan yg tak disadari. Mimpi-mimpi mempunyai dua tingkat isi: isi laten serta isi manifest. Isi laten terdiri atas motif-motif yg disamarkan, tersembunyi, simbolik, serta tak disadari. Karena begitu menyakitkan serta mengancam, dorongan-dorongan seksual dan agresif tidak sadar yang adalah isi laten ditransformasikan kedalam isi manifest yg lebih bisa diterima, yakni virtual sebagaimana yg tampil dalam si pemimpi. Proses transformasi isi laten mimpi kedalam isi manifest yang kurang mengancam itu diklaim kerja mimpi. Selama jam analitik, analis sanggup meminta konseli buat mengasosiasikan secara bebas sejumlah aspek isi manifest virtual guna menyingkap makna-makna yang terselubung. 

d. Analis dan Penafsiran Resistensi
Resistensi, sebuah konsep yang mendasar dalam praktek konseling psikoanalitik, merupakan sesuatu yg melawan kelangsungan konseling serta mencegah konseli mengemukakan bahan yg tidak disadari. Freud memandang resistensi sebagai dinamika tidak sadar yang digunakan oleh konseli menjadi pertahanan terhadap kecemasaan yang nir sanggup dibiarkan, yg akan menaikkan apabila konseli menjadi sadar atas dorongan-dorongan dan perasaan-perasaannya yang direpresi itu. Resistensi ditujukan buat mencegah bahan yang mengancam memasuki ke kesadaran, analis harus menunjukkannya dengan konseli harus menghadapinya bila beliau mengharapkan mampu menangani komplik-komplik secara realitis. Penafsiran analis atas resistensi ditujukan buat membantu konseli agar menyadari alasan-alasan yg ada dibalik resistensi sehingga beliau bisa menanganinya. Resistensi-resistensi bukanlah hanya sesuatu yang harus diatasi. Karena merupakan perwujutan dari pendekatan-pendekatan defensif konseli yg biasa pada kehidupan sehari-harinya, resistensi-resistensi harus dicermati sebagai indera bertahan terhadap kecemasan, namun merusak kemampuan konseli untuk mengalami kehidupan yg lebih memuaskan.

e. Analisis dan penafsiran transferensi 
Sama halnya menggunakan resistensi, transferensi adalah inti berdasarkan konseling psikoanalitik. Analisis transferensi adalah teknik yang primer pada psikoanalisis, sebab mendorong konseli buat menghidupkan pulang masa lampau pada konseling. Ia memungkinkan konseli bisa memperoleh pemahaman atas sifat berdasarkan fiksasi-fiksasi serta deprivasi-deprivasinya, serta menyajikan pemahaman tentang dampak masa lampau terhadap kehidupannya kini . Penafsiran hubungan transferensi juga memungkinkan konseli bisa menembus permasalahan-konflik masa lampau yang tetapdipertahankannya sampai kini dan yg merusak pertumbuhan emosionalnya. Singkatnya, efek-efek psikopatologis menurut interaksi masa dini yang tidak diinginkan, dihambat oleh penggarapan atas konflik emosional yg sama yang terhadap dalam interaksi konselingutik menggunakan analis.