PERBEDAAN GENSET LISTRIK AC 1 PHASE DAN 3 PHASE

Apa beda Genset 1 Phase serta tiga Phase?
Generator AC 3 Phase dalam menanggung beban daya 3 kali lebih akbar dibanding menggunakan Generator AC 1 Phase.
Perbedaan Pembangkit listrik atau Generator AC 1 Phase serta 3 Phase.
Alternator
Generator yg membuat Listrik Arus bolak-kembali atau AC (Alternating Current) dianggap Alternator, Alternator singkatan menurut ALTERNating Current GenerATOR.
Pembangkit listrik atau Generator
Generator atau Alternator adalah Suatu indera yg bisa membarui tenaga mobilitas menjadi energi listrik dengan prinsip induksi magnetik dan GGL.
Pembangkit Listrik atau biasa diklaim dengan Generator, memiliki dua jenis, yaitu:
  1. Generator listrik arus searah atau DC (Direct Current)
  2. Generator Listrik arus bolak – kembali atau AC (Alternating Current)

Generator AC (Alternating Current)
Untuk Generator arus bolak – pulang atau AC (Alternating Current) biasa jua dianggap dengan Alternator (Alternating Current Generator)
Pembangkit listrik atau generator listrik arus bolak-balik atau AC (Alternating Current) yang biasa diklaim menggunakan Alternator dibagi sebagai 2 jenis berdasarkan tegangan keluarannya (Output Voltage), yaitu:
  • Alternator 1 phase (220 Volt)
  • Alternator 3 phase (380 Volt)

Perbedaan antara Genset 1 fasa menggunakan Genset tiga fasa

1. Alternator 1 phase (220 Volt)

Alternator atau pembangkit listrik arus bolak – balik 1 phase biasa jua dianggap dengan generator listrik fase tunggal.
Alternator atau Generator listrik AC satu phase memiliki dua kabel keluaran, yaitu:
  1. Kabel Phase
  2. Kabel Netral

Alternator 1 phase hanya memiliki satu kumparan phase atau beberapa kumparan yang terhubung secara seri.
Tegangan keluaran (Output Voltage) yg dihasilkan Generator AC 1 phase umumnya 220 Volt (Tegangan listrik ini diukur antara titik keluaran Phase serta Netral).
Nilai tegangan 220 Volt dalam generator AC 1 phase bukan berarti bahwa Netral memiliki nilai 0 Volt, dan Phase mempunyai nilai 220 Volt.
Kabel Netral dalam generator AC 1 Phase
Titik netral pada generator AC 1 phase memiliki nilai potensial (tidak nol), namun selisih atau disparitas potensial antara titik phase dan netral selisih nilai tegangannya 220 Volt.
(Tegangan merupakan disparitas Potensial)

Oleh lantaran itulah, umumnya kedua kabel keluaran pada generator AC 1 phase bila kita Test dengan Testpen keduanya menyala, tetapi dengan nilai tegangan yg tidak sinkron.
2. Alternator 3 phase (380 volt)

Alternator atau Generator listrik AC 3 phase memiliki empat kabel keluaran, yaitu:
  1. Kabel phase 1 (Phase R)
  2. Kabel Phase dua (Phase S)
  3. Kable Phase 3 (Phase T)
  4. Kabel Nol (Netral)
Alternator atau pembangkit listrik arus bolak – balik 3 phase memiliki tiga kumparan Phase yg membentuk tegangan keluaran (Output voltage) 380 Volt, diukur antara phase dengan phase yang tidak sinkron, dan tegangan keluaran 220 Volt diukur antara galat satu phase dengan Netral.
Ketiga phase dalam Alternator ini biasa diberi simbol Phase R, S, T. Dan N buat kabel keluaran Netral.
Kabel Netral dalam generator AC 3 phase
Netral yg didapatkan berdasarkan Alternator tiga phase ini, didapat menurut hasil ketiga kumparan phase yg dihubungkan secara bintang (Star).
Perbedaan nilai tegangan antara ketiga phase dalam Alternator ini disebabkan karena gelombang sinus yg saling mendahului atau saling berkejaran, dan bisa dikatakan ketiga Phase dalam Generator ini mempunyai sudut Phase yang tidak sama sebesar 120 derajat.
Sehingga selisih atau disparitas potensial yg terjadi didapat nilai 380 Volt, menggunakan nilai disparitas potensial phase menggunakan netral merupakan 220 Volt . Titik Netral pada alternator 3 phase mempunyai nilai 0 volt.

Berikut beberapa perbedaan antara Generator listrik Arus bolak-kembali 1 Phase serta 3 Phase.
Perbedaan Generator AC 1 Phase dengan tiga Phase
1. Perbedaan potensial (tegangan) antara Kabel Phase dan Kabel Netral dalam Generator AC 1 Phase dan Generator AC 3 Phase sama-sama mempunyai selisih 220 Volt.
Jika pada Generator AC 3 phase, tegangan kabel Netral adalah 0 Volt yang didapat dari interaksi bintang (Star) ketiga kumparan Phase, sedangkan pada Generator 1 Phase Nilai Tegangan Netral tidak 0 volt.
Nilai tegangan Netral berubah sinkron menggunakan perubahan Nilai tegangan kabel Phase, tetapi permanen mempunyai selisih 220 Volt antara ke 2 kabel tersebut.
Sehingga pada Generator AC 1 Phase kable Phase dan kable Netral mempunyai tegangan.
2. Pada Alternator atau Generator AC 1 phase mempunyai nilai cosphi yg sangat baik.
Nilai cosphi pada generator AC satu Phase merupakan 1

Sehingga besaran Daya Nyata dalam Generator sama menggunakan Daya Aktif yg dapat dimuntahkan.
Sedangkan pada Alternator atau Generator tiga Phase memiliki Cosphi dibawah 1 (satu). Sehingga terdapat tiga jenis daya pada generator tiga phase, yaitu:
  • Daya Nyata (KVA)
  • Daya Aktif (KW)
  • Daya Reaktif (Kvar)
Biasanya cosphi dalam generator 3 phase mempunyai nilai 0,8. Sehingga Daya yang dapat digunakan hanya 80% menurut Daya Generator tadi.
3. Generator AC 1 Phase hanya memiliki satu kabel Phase keluaran, sehingga pemakaian daya maksimal hanya bisa dipakai sebesar kemampuan daya Generator tadi.
Sebagai model:
  • Jika suatu Generator AC 1 Phase tertulis memiliki daya 1000 Watt (1 KW), dipakai buat menyuplai listrik perumahan.
Jika satu tempat tinggal memerlukan listrik 220 Volt dengan daya 500 Watt, maka:
Daya Nyata Generator: 1000 Watt (1 KW)
Cosphi: 1
Daya Aktif: 1000 Watt x 1 = 1000 Watt
Beban 1 tempat tinggal = 500 Watt
Maka: 1000 watt : 500 Watt = 2 (2) unit rumah.
Generator ini hanya sanggup menyuplai listrik sebanyak dua (2) tempat tinggal .
Sedangkan pada Generator AC 3 Phase, memiliki tiga kabel Phase keluaran, sebagai akibatnya pemakaian daya bisa digunakan sebanyak 3 kali daya Generator tersebut.
Sebagai model:
  • Jika suatu Generator AC 3 Phase tertulis memiliki Daya 1250 VA (1,25 KVA), dipakai buat menyuplai listrik perumahan.
Jika satu tempat tinggal memerlukan listrik 220 Volt dengan daya 500 Watt, maka:
Daya Nyata Generato : 1250 VA (1,25 KVA)
Cosphi: 0,8
Daya Aktif: 1250 VA x 0,8 = 1000 Watt
Beban 1 tempat tinggal = 500 Watt
Maka, 1000 watt : 500 Watt = dua (2) rumah.
Setiap Phase Generator ini sanggup menyuplai dua (2) unit rumah, maka total tempat tinggal yang dapat disuplai sang Generator AC tiga Phase ini adalah:
3 Phase x 1000 Watt dibagi 500 watt (satu rumah) = 6 (enam) unit Rumah.
Demikianlah Artikel tentang Pembangkit Listrik atau Generator AC 1 Phase serta tiga Phase serta beberapa perbedaannya.
Mohon diberi koreksi dan masukan jika terdapat kekurangan atau kesalahan dalam Artikel ini.
Semoga dapat memberikan tambahan pengetahuan serta menjadi informasi yg berguna buat kita semua !
CARA FLEXI

PERBEDAAN GENSET LISTRIK AC 1 PHASE DAN 3 PHASE

Apa beda Genset 1 Phase dan 3 Phase?
Generator AC 3 Phase dalam menanggung beban daya tiga kali lebih akbar dibanding menggunakan Generator AC 1 Phase.
Perbedaan Pembangkit listrik atau Generator AC 1 Phase serta tiga Phase.
Alternator
Generator yang menghasilkan Listrik Arus bolak-balik atau AC (Alternating Current) dianggap Alternator, Alternator singkatan berdasarkan ALTERNating Current GenerATOR.
Pembangkit listrik atau Generator
Generator atau Alternator adalah Suatu alat yg dapat membarui tenaga gerak menjadi tenaga listrik dengan prinsip induksi magnetik dan GGL.
Pembangkit Listrik atau biasa diklaim dengan Generator, mempunyai dua jenis, yaitu:
  1. Generator listrik arus searah atau DC (Direct Current)
  2. Generator Listrik arus bolak – kembali atau AC (Alternating Current)

Generator AC (Alternating Current)
Untuk Generator arus bolak – pulang atau AC (Alternating Current) biasa pula disebut dengan Alternator (Alternating Current Generator)
Pembangkit listrik atau generator listrik arus bolak-pulang atau AC (Alternating Current) yg biasa diklaim dengan Alternator dibagi sebagai dua jenis berdasarkan tegangan keluarannya (Output Voltage), yaitu:
  • Alternator 1 phase (220 Volt)
  • Alternator tiga phase (380 Volt)

Perbedaan antara Genset 1 fasa menggunakan Genset 3 fasa

1. Alternator 1 phase (220 Volt)

Alternator atau pembangkit listrik arus bolak – kembali 1 phase biasa pula diklaim dengan generator listrik fase tunggal.
Alternator atau Generator listrik AC satu phase memiliki 2 kabel keluaran, yaitu:
  1. Kabel Phase
  2. Kabel Netral

Alternator 1 phase hanya memiliki satu kumparan phase atau beberapa kumparan yang terhubung secara seri.
Tegangan keluaran (Output Voltage) yg dihasilkan Generator AC 1 phase umumnya 220 Volt (Tegangan listrik ini diukur antara titik keluaran Phase dan Netral).
Nilai tegangan 220 Volt dalam generator AC 1 phase bukan berarti bahwa Netral memiliki nilai 0 Volt, serta Phase mempunyai nilai 220 Volt.
Kabel Netral dalam generator AC 1 Phase
Titik netral dalam generator AC 1 phase memiliki nilai potensial (tidak nol), tetapi selisih atau disparitas potensial antara titik phase dan netral selisih nilai tegangannya 220 Volt.
(Tegangan merupakan perbedaan Potensial)

Oleh lantaran itulah, umumnya ke 2 kabel keluaran pada generator AC 1 phase bila kita Test dengan Testpen keduanya menyala, tetapi dengan nilai tegangan yang tidak sama.
2. Alternator 3 phase (380 volt)

Alternator atau Generator listrik AC tiga phase memiliki empat kabel keluaran, yaitu:
  1. Kabel phase 1 (Phase R)
  2. Kabel Phase dua (Phase S)
  3. Kable Phase 3 (Phase T)
  4. Kabel Nol (Netral)
Alternator atau pembangkit listrik arus bolak – pulang 3 phase mempunyai tiga kumparan Phase yang membentuk tegangan keluaran (Output voltage) 380 Volt, diukur antara phase dengan phase yang tidak sinkron, serta tegangan keluaran 220 Volt diukur antara galat satu phase menggunakan Netral.
Ketiga phase dalam Alternator ini biasa diberi simbol Phase R, S, T. Dan N buat kabel keluaran Netral.
Kabel Netral pada generator AC tiga phase
Netral yang dihasilkan berdasarkan Alternator tiga phase ini, didapat dari output ketiga kumparan phase yang dihubungkan secara bintang (Star).
Perbedaan nilai tegangan antara ketiga phase dalam Alternator ini disebabkan lantaran gelombang sinus yg saling mendahului atau saling berkejaran, serta bisa dikatakan ketiga Phase dalam Generator ini memiliki sudut Phase yg berbeda sebesar 120 derajat.
Sehingga selisih atau disparitas potensial yang terjadi didapat nilai 380 Volt, dengan nilai disparitas potensial phase menggunakan netral merupakan 220 Volt . Titik Netral dalam alternator 3 phase memiliki nilai 0 volt.

Berikut beberapa perbedaan antara Generator listrik Arus bolak-pulang 1 Phase serta tiga Phase.
Perbedaan Generator AC 1 Phase menggunakan 3 Phase
1. Perbedaan potensial (tegangan) antara Kabel Phase serta Kabel Netral pada Generator AC 1 Phase dan Generator AC tiga Phase sama-sama memiliki selisih 220 Volt.
Jika pada Generator AC 3 phase, tegangan kabel Netral adalah 0 Volt yang didapat menurut interaksi bintang (Star) ketiga kumparan Phase, sedangkan pada Generator 1 Phase Nilai Tegangan Netral tidak 0 volt.
Nilai tegangan Netral berubah sinkron menggunakan perubahan Nilai tegangan kabel Phase, tetapi permanen memiliki selisih 220 Volt antara ke 2 kabel tersebut.
Sehingga pada Generator AC 1 Phase kable Phase serta kable Netral memiliki tegangan.
2. Pada Alternator atau Generator AC 1 phase memiliki nilai cosphi yang sangat baik.
Nilai cosphi pada generator AC satu Phase merupakan 1

Sehingga besaran Daya Nyata dalam Generator sama dengan Daya Aktif yang bisa dikeluarkan.
Sedangkan dalam Alternator atau Generator 3 Phase mempunyai Cosphi dibawah 1 (satu). Sehingga masih ada 3 jenis daya dalam generator 3 phase, yaitu:
  • Daya Nyata (KVA)
  • Daya Aktif (KW)
  • Daya Reaktif (Kvar)
Biasanya cosphi pada generator 3 phase memiliki nilai 0,8. Sehingga Daya yang bisa dipakai hanya 80% dari Daya Generator tadi.
3. Generator AC 1 Phase hanya mempunyai satu kabel Phase keluaran, sebagai akibatnya pemakaian daya aporisma hanya bisa dipakai sebanyak kemampuan daya Generator tadi.
Sebagai model:
  • Jika suatu Generator AC 1 Phase tertulis mempunyai daya 1000 Watt (1 KW), digunakan buat menyuplai listrik perumahan.
Jika satu tempat tinggal memerlukan listrik 220 Volt dengan daya 500 Watt, maka:
Daya Nyata Generator: 1000 Watt (1 KW)
Cosphi: 1
Daya Aktif: 1000 Watt x 1 = 1000 Watt
Beban 1 rumah = 500 Watt
Maka: 1000 watt : 500 Watt = 2 (dua) unit rumah.
Generator ini hanya mampu menyuplai listrik sebesar 2 (dua) tempat tinggal .
Sedangkan pada Generator AC tiga Phase, mempunyai tiga kabel Phase keluaran, sehingga pemakaian daya dapat digunakan sebanyak tiga kali daya Generator tersebut.
Sebagai model:
  • Jika suatu Generator AC tiga Phase tertulis mempunyai Daya 1250 VA (1,25 KVA), digunakan buat menyuplai listrik perumahan.
Jika satu tempat tinggal memerlukan listrik 220 Volt dengan daya 500 Watt, maka:
Daya Nyata Generato : 1250 VA (1,25 KVA)
Cosphi: 0,8
Daya Aktif: 1250 VA x 0,8 = 1000 Watt
Beban 1 rumah = 500 Watt
Maka, 1000 watt : 500 Watt = dua (2) rumah.
Setiap Phase Generator ini sanggup menyuplai dua (2) unit tempat tinggal , maka total rumah yang dapat disuplai oleh Generator AC tiga Phase ini adalah:
3 Phase x 1000 Watt dibagi 500 watt (satu tempat tinggal ) = 6 (enam) unit Rumah.
Demikianlah Artikel mengenai Pembangkit Listrik atau Generator AC 1 Phase dan 3 Phase serta beberapa perbedaannya.
Mohon diberi koreksi dan masukan apabila terdapat kekurangan atau kesalahan pada Artikel ini.
Semoga dapat menaruh tambahan pengetahuan serta menjadi informasi yang berguna buat kita seluruh !
CARA FLEXI

MENGENAL FUNGSI AVR PADA GENERATOR AC 3 PHASE

Sebuah Generator dilengkapi menggunakan sebuah AVR, yg tak hanya memiliki fungsi buat mengatur tegangan agar permanen stabil, tetapi juga memiliki beberapa fungsi lainnya.
Mengenal fungsi AVR dalam Alternator atau Generator AC tiga Phase
Listrik yg poly kita pakai buat keperluan sehari – hari merupakan listrik menggunakan jenis Arus bolak-pulang atau AC (Alternating Current).
Energi listrik arus bolak – pulang atau listrik AC (Alternating Current) asal berdasarkan suatu pembangkit listrik atau Generator listrik AC 3 Phase.
Pembangkit listrik AC tiga Phase atau yg biasa disebut menggunakan Generator Listrik AC adalah suatu indera yang digerakkan oleh suatu asal tenaga mobilitas dan mengganti energi mobilitas tersebut menjadi tenaga listrik menggunakan Prinsip induksi magnetik atau Gaya gerak listrik (GGL).
Baca jua: Apa itu Gaya Gerak Listrik (GGL)
Generator listrik arus bolak – kembali atau AC (Alternating Current) disebut pula dengan Alternator (Alternating Current Generator).
Seperti yg kita ketahui listrik arus bolak balik (AC) dihasilkan menurut suatu penghantar yang bergerak memotong medan magnet.
Seperti halnya prinsip kerja suatu pembangkit listrik atau Generator listrik arus bolak – kembali bisa membentuk listrik menggunakan cara kerja yang sama dengan prinsip GGL.
Namun, Pada dasarnya sebuah Generator menghasilkan listrik dengan akbar tegangan listrik yang nir tetap (berubah-ubah).
Tegangan listrik yg tidak tetap atau naik turun, dapat mengakibatkan gangguan serta kerusakan dalam aneka macam alat-alat listrik dan generator itu sendiri.
Penyebab tegangan genset naik-turun serta perbaikannya
"Oleh karenanya dalam sebuah Pembangkit listrik atau Generator listrik arus bolak – pulang dilengkapi menggunakan suatu alat yang berfungsi untuk menstabilkan tegangan listrik keluaran (Output Voltage) dari Sebuah generator tersebut"
Alat yg berfungsi untuk mengatur tegangan listrik keluaran generator tersebut kita kenal menggunakan nama AVR.
AVR (Automatic Voltage Regulator) dalam sebuah Generator, mempunyai berbagai fungsi, tidak hanya buat menstabilkan Tegangan keluaran menurut generator listrik, tetapi jua memiliki banyak sekali fungsi lainnya.

Fungsi AVR

Mengenal aneka macam fungsi AVR dalam Alternator atau Generator listrik AC tiga Phase
  • Sebagai indera buat mengatur tegangan keluaran (Output Voltage) Alternator atau generator listrik.
  • Sebagai stability dan pengatur Droop Voltage (Tegangan jatuh) buat Generator yg dijalankan secara Paralel (Synchronous Generator)
  • Sebagai sistem pengaman Tegangan lebih (Over Voltage) dan Beban atau Arus lebih (Over Current) yang terjadi dalam Generator.

1. AVR berfungsi Sebagai indera untuk mengatur tegangan keluaran (Output Voltage) suatu generator listrik AC 3 Phase agar permanen Stabil.
Bagaimana Prinsip kerja AVR dalam mengatur tegangan keluaran (Output Voltage) pada sebuah Generator ?
Berikut beberapa model Wiring diagram pemasangan AVR dalam Alternator


Prinsip kerja AVR dalam Alternator atau Generator listrik AC 3 Phase ada dua jenis, sesuai dengan sistem Excitation pada generator tersebut.
Dua jenis sistem excitation (Exciter) dalam generator AC tiga Phase, yaitu :
  1. Self - Excited Generator
  2. PMG – Excited Generator


Perbedaan berdasarkan kedua sistem ini terletak pada penambahan magnet tetap (PMG = Permanent Magnet Generator).
Pada sistem PMG – Excited Generators dilengkapi menggunakan PMG (Permanent Magnet Generator) sedangkan pada sistem Self – Excited Generator nir dilengkapi menggunakan PMG (Permanent Magnet Generator).
Sistem excitation (Exciter) menggunakan PMG memiliki kelebihan dalam memberikan supplai tegangan yang lebih stabil ke gulungan Exciter.
  • Prinsip kerja AVR dalam generator dengan sistem Self-Excited Generators
  1. AVR mendapat tegangan keluaran menurut gulungan primer generator, serta digunakan menjadi supplai buat dikirimkan ke gulungan Exciter. Selain itu Tegangan yang diterima AVR dari gulungan primer digunakan menjadi Sensing atau Sensor seberapa akbar tegangan yang dihasilkan oleh generator tersebut.
  2. Besarnya tegangan yg dikirimkan AVR ke gulungan Exciter disesuaikan menggunakan Tegangan keluaran Generator yang diterima (Sensing) AVR berdasarkan Gulungan primer Generator (Output Voltage).
  3. Jika tegangan keluaran yang dihasilkan Generator kurang dari tegangan yang diinginkan, maka AVR akan mengirimkan tegangan yang lebih ke gulungan Exciter, kemudian AVR akan mengurangi supplai tegangan ke gulungan Exciter bila tegangan yg disensornya menurut gulungan utama Generator sudah mencapai nilai tegangan yg diinginkan.
“Semakin tinggi tegangan yg dikirimkan ke gulungan Exciter, akan semakin akbar tegangan keluaran (Output Voltage) berdasarkan Generator tersebut”.
  • Prinsip kerja AVR dalam generator dengan sistem PMG-Excited Generators
Prinsip kerja AVR dalam generator dengan sistem PMG-Excited Generator hampir sama dengan Prinsip kerja AVR pada Generator dengan sistem Self-Excited Generator, perbedaannya hanya :
  1. PMG (Permanent Magnet Generator) terdiri menurut dua bagian yaitu PMG rotor serta PMG stator. PMG menghasilkan tegangan yang dikirmkan ke AVR buat dikirimkan pulang ke gulungan Exciter. Tegangan yang didapatkan PMG bersifat tetap, atau sesuai dengan kecepatan putaran penggerak Generator tersebut.
  2. Jika pada Self-Excited Generator Gulungan Exciter membentuk listrik sendiri buat supplai ke gulungan rotor, sedangkan dalam sistem PMG-Excited Generators, Gulungan Exciter menerima bantuan supplai tegangan dari PMG.

2. AVR Sebagai stability dan pengatur Droop Voltage (Tegangan jatuh) buat Generator yg dijalankan secara Paralel (Synchronous Generator).
Contoh Wiring diagram AVR dilengkapi Droop Kit

Selain menjadi pengatur tegangan keluaran (Output Voltage) pada Generator listrik AC tiga Phase, AVR pula berfungsi menjadi pengatur tegangan jatuh (Droop Voltage) dalam Generator yang dioperasikan secara paralel.
Generator yg dioperasikan secara paralel harus memiliki besar tegangan yang sama antara masing-masing Generator yang diparalelkan tersebut.
Namun ada kalanya waktu beban yg diterima mengalami lonjakan, atau terjadi beban / Arus yang tiba-datang naik secara mendadak, akan mengakibatkan tegangan dari generator akan jatuh (Droop Voltage).
Jika tegangan jatuh (Droop Voltage) yang terjadi dialami sang galat satu Generator, akan mengakibatkan disparitas nilai tegangan antara ke 2 genset yg diparalel, dan hal ini akan menyebabkan keliru satu Generator akan menanggung beban daya lebih akbar dari generator yg lainnya.
Ketidak seimbangan beban akan mengakibatkan Generator yang menanggung beban arus lebih tinggi akan mengalami Over load (Kelebihan beban) dan trip.
AVR akan mendeteksi terjadinya tegangan jatuh (Droop Voltage) serta permanen menjaga syarat tegangan masing – masing Generator tetap stabil, meski mengalami lonjakan arus atau beban yg mendadak.
Dalam mendeteksi Droop Voltage, AVR dilengkapi menggunakan sistem atau alat yg disebut menggunakan Droop kit (Droop CT). Droop kit terpasang pada kabel keluaran berdasarkan gulungan utama generator, buat sensor beban atau Ampere yg melewati kabel gulungan utama tersebut.

3. Sebagai sistem pengaman Tegangan lebih (Over Voltage) dan Beban atau Arus lebih (Over Current) yang terjadi dalam Generator.
AVR juga dilengkapi dengan pengaman terhadap aneka macam gangguan yg mungkin terjadi pada sistem Generator.
AVR dilengkapi menggunakan pengaman OVER CURRENT EXCITER, Jika generator diberikan beban daya melebihi kemampuan generator tersebut, secara otomatis AVR akan berusaha mengirimkan tegangan yang akbar juga ke gulungan EXCITER.
Jika Arus yg dikirimkan ke EXCITER melebih batasan yg telah diatur dalam AVR, rangkaian listrik berdasarkan AVR ke gulungan Exciter akan terputus, dan juga menyebabkan Gulungan primer Generator tidak akan mengeluarkan tegangan lagi.
Demikianlah sedikit penerangan mengenai sosialisasi AVR dan berbagai manfaatnya dalam Generator atau Alternator listrik AC tiga phase.
Mohon maaf bila masih ada kesalahan, serta mohon bantuan masukan dan koreksinya.
Semoga artikel tentang AVR (Automatic Voltage Regulator) ini dapat menaruh tambahan pengetahuan yg berguna bagi kita seluruh !
CARA FLEXI
Dikutip berdasarkan banyak sekali sumber

MENGENAL FUNGSI AVR PADA GENERATOR AC 3 PHASE

Sebuah Generator dilengkapi dengan sebuah AVR, yg tidak hanya memiliki fungsi buat mengatur tegangan agar permanen stabil, namun pula mempunyai beberapa fungsi lainnya.
Mengenal fungsi AVR pada Alternator atau Generator AC tiga Phase
Listrik yg poly kita gunakan buat keperluan sehari – hari adalah listrik menggunakan jenis Arus bolak-kembali atau AC (Alternating Current).
Energi listrik arus bolak – balik atau listrik AC (Alternating Current) dari berdasarkan suatu pembangkit listrik atau Generator listrik AC tiga Phase.
Pembangkit listrik AC tiga Phase atau yg biasa disebut dengan Generator Listrik AC adalah suatu indera yg digerakkan sang suatu sumber tenaga mobilitas serta mengubah tenaga gerak tersebut sebagai energi listrik menggunakan Prinsip induksi magnetik atau Gaya mobilitas listrik (GGL).
Baca juga: Apa itu Gaya Gerak Listrik (GGL)
Generator listrik arus bolak – kembali atau AC (Alternating Current) diklaim pula menggunakan Alternator (Alternating Current Generator).
Seperti yg kita ketahui listrik arus bolak balik (AC) dihasilkan menurut suatu penghantar yang beranjak memotong medan magnet.
Seperti halnya prinsip kerja suatu pembangkit listrik atau Generator listrik arus bolak – kembali bisa membentuk listrik menggunakan cara kerja yg sama dengan prinsip GGL.
Namun, Pada dasarnya sebuah Generator membentuk listrik menggunakan besar tegangan listrik yang nir permanen (berubah-ubah).
Tegangan listrik yang tidak permanen atau naik turun, dapat menyebabkan gangguan dan kerusakan pada berbagai alat-alat listrik serta generator itu sendiri.
Penyebab tegangan genset naik-turun serta perbaikannya
"Oleh karena itu dalam sebuah Pembangkit listrik atau Generator listrik arus bolak – pulang dilengkapi dengan suatu alat yg berfungsi buat menstabilkan tegangan listrik keluaran (Output Voltage) dari Sebuah generator tersebut"
Alat yg berfungsi buat mengatur tegangan listrik keluaran generator tersebut kita kenal menggunakan nama AVR.
AVR (Automatic Voltage Regulator) dalam sebuah Generator, mempunyai berbagai fungsi, tidak hanya buat menstabilkan Tegangan keluaran berdasarkan generator listrik, tetapi pula memiliki aneka macam fungsi lainnya.

Fungsi AVR

Mengenal berbagai fungsi AVR dalam Alternator atau Generator listrik AC 3 Phase
  • Sebagai indera untuk mengatur tegangan keluaran (Output Voltage) Alternator atau generator listrik.
  • Sebagai stability serta pengatur Droop Voltage (Tegangan jatuh) untuk Generator yang dijalankan secara Paralel (Synchronous Generator)
  • Sebagai sistem pengaman Tegangan lebih (Over Voltage) serta Beban atau Arus lebih (Over Current) yg terjadi dalam Generator.

1. AVR berfungsi Sebagai indera buat mengatur tegangan keluaran (Output Voltage) suatu generator listrik AC tiga Phase agar permanen Stabil.
Bagaimana Prinsip kerja AVR pada mengatur tegangan keluaran (Output Voltage) dalam sebuah Generator ?
Berikut beberapa model Wiring diagram pemasangan AVR pada Alternator


Prinsip kerja AVR pada Alternator atau Generator listrik AC 3 Phase ada dua jenis, sesuai menggunakan sistem Excitation dalam generator tadi.
Dua jenis sistem excitation (Exciter) pada generator AC tiga Phase, yaitu :
  1. Self - Excited Generator
  2. PMG – Excited Generator


Perbedaan berdasarkan kedua sistem ini terletak dalam penambahan magnet permanen (PMG = Permanent Magnet Generator).
Pada sistem PMG – Excited Generators dilengkapi dengan PMG (Permanent Magnet Generator) sedangkan pada sistem Self – Excited Generator tidak dilengkapi dengan PMG (Permanent Magnet Generator).
Sistem excitation (Exciter) dengan PMG mempunyai kelebihan pada menaruh supplai tegangan yang lebih stabil ke gulungan Exciter.
  • Prinsip kerja AVR dalam generator dengan sistem Self-Excited Generators
  1. AVR menerima tegangan keluaran menurut gulungan utama generator, serta dipakai sebagai supplai buat dikirimkan ke gulungan Exciter. Selain itu Tegangan yg diterima AVR dari gulungan primer digunakan sebagai Sensing atau Sensor seberapa akbar tegangan yg didapatkan oleh generator tadi.
  2. Besarnya tegangan yg dikirimkan AVR ke gulungan Exciter diadaptasi menggunakan Tegangan keluaran Generator yg diterima (Sensing) AVR menurut Gulungan utama Generator (Output Voltage).
  3. Jika tegangan keluaran yg dihasilkan Generator kurang berdasarkan tegangan yg diinginkan, maka AVR akan mengirimkan tegangan yg lebih ke gulungan Exciter, lalu AVR akan mengurangi supplai tegangan ke gulungan Exciter bila tegangan yang disensornya berdasarkan gulungan utama Generator telah mencapai nilai tegangan yg diinginkan.
“Semakin tinggi tegangan yg dikirimkan ke gulungan Exciter, akan semakin besar tegangan keluaran (Output Voltage) berdasarkan Generator tersebut”.
  • Prinsip kerja AVR dalam generator dengan sistem PMG-Excited Generators
Prinsip kerja AVR dalam generator dengan sistem PMG-Excited Generator hampir sama dengan Prinsip kerja AVR pada Generator dengan sistem Self-Excited Generator, perbedaannya hanya :
  1. PMG (Permanent Magnet Generator) terdiri dari dua bagian yaitu PMG rotor dan PMG stator. PMG membuat tegangan yg dikirmkan ke AVR buat dikirimkan pulang ke gulungan Exciter. Tegangan yg didapatkan PMG bersifat permanen, atau sesuai menggunakan kecepatan putaran penggerak Generator tersebut.
  2. Jika pada Self-Excited Generator Gulungan Exciter membuat listrik sendiri untuk supplai ke gulungan rotor, sedangkan dalam sistem PMG-Excited Generators, Gulungan Exciter menerima bantuan supplai tegangan menurut PMG.

2. AVR Sebagai stability serta pengatur Droop Voltage (Tegangan jatuh) untuk Generator yang dijalankan secara Paralel (Synchronous Generator).
Contoh Wiring diagram AVR dilengkapi Droop Kit

Selain sebagai pengatur tegangan keluaran (Output Voltage) pada Generator listrik AC tiga Phase, AVR pula berfungsi menjadi pengatur tegangan jatuh (Droop Voltage) pada Generator yang dioperasikan secara paralel.
Generator yang dioperasikan secara paralel harus mempunyai akbar tegangan yg sama antara masing-masing Generator yg diparalelkan tersebut.
Namun ada kalanya ketika beban yg diterima mengalami lonjakan, atau terjadi beban / Arus yang datang-tiba naik secara mendadak, akan menyebabkan tegangan dari generator akan jatuh (Droop Voltage).
Jika tegangan jatuh (Droop Voltage) yang terjadi dialami sang galat satu Generator, akan mengakibatkan disparitas nilai tegangan antara kedua genset yg diparalel, serta hal ini akan menyebabkan salah satu Generator akan menanggung beban daya lebih besar dari generator yg lainnya.
Ketidak seimbangan beban akan menyebabkan Generator yg menanggung beban arus lebih tinggi akan mengalami Over load (Kelebihan beban) serta trip.
AVR akan mendeteksi terjadinya tegangan jatuh (Droop Voltage) serta permanen menjaga kondisi tegangan masing – masing Generator tetap stabil, meski mengalami lonjakan arus atau beban yang mendadak.
Dalam mendeteksi Droop Voltage, AVR dilengkapi menggunakan sistem atau indera yg dianggap dengan Droop kit (Droop CT). Droop kit terpasang dalam kabel keluaran menurut gulungan primer generator, buat sensor beban atau Ampere yang melewati kabel gulungan primer tersebut.

3. Sebagai sistem pengaman Tegangan lebih (Over Voltage) serta Beban atau Arus lebih (Over Current) yg terjadi dalam Generator.
AVR pula dilengkapi dengan pengaman terhadap banyak sekali gangguan yang mungkin terjadi dalam sistem Generator.
AVR dilengkapi menggunakan pengaman OVER CURRENT EXCITER, apabila generator diberikan beban daya melebihi kemampuan generator tadi, secara otomatis AVR akan berusaha mengirimkan tegangan yg akbar juga ke gulungan EXCITER.
Jika Arus yang dikirimkan ke EXCITER melebih batasan yg sudah diatur dalam AVR, rangkaian listrik menurut AVR ke gulungan Exciter akan terputus, dan juga mengakibatkan Gulungan utama Generator nir akan mengeluarkan tegangan lagi.
Demikianlah sedikit penerangan mengenai sosialisasi AVR dan aneka macam manfaatnya pada Generator atau Alternator listrik AC tiga phase.
Mohon maaf jika terdapat kesalahan, serta mohon bantuan masukan dan koreksinya.
Semoga artikel tentang AVR (Automatic Voltage Regulator) ini dapat memberikan tambahan pengetahuan yg berguna bagi kita semua !
CARA FLEXI
Dikutip menurut aneka macam asal

2 JENIS ELEKTRO MOTOR DAN APA ITU MOTOR LISTRIK

Pengenalan 2 jenis Electro motor
Berbagai alat-alat tempat tinggal tangga yg memakai elektromotor atau motor listrik sebagai penggeraknya, seperti kipas angin, blender, aduk-aduk, serta lainnya.
Penggunaan Electro motor menjadi alat penggerak banyak digunakan baik buat keperluan Individu/perseorangan juga buat keperluan skala besar dalam suatu Perusahaan atau Industri.
Elektro motor menjadi penggerak utama yang digunakan pada banyak sekali usaha atau industri.

Lalu apa itu Elektro motor ?



Apa itu Electro motor
Electro motor merupakan :
Suatu alat penggerak menggunakan memakai asal energi Listrik yang kemudian diubah sebagai energi Gerak/Putar.

Prinsip kerja Elektro motor listrik

Sistem kerja electro motor mempunyai prinsip electromagnetik.
Listrik menjadi sumber energi primer yang didapatkan menurut suatu pembangkit listrik, dialirkan melewati kumparan penghantar yang masih ada pada elektromotor.
Listrik yg dialirkan melewati kumparan, akan membuat induksi magnet pada pada kumparan Stator , induksi magnet yang terjadi dalam Stator tersebut, lalu pada induksikan buat memutar shaft Rotor yg berbahan logam.
2 jenis electromotor
Beberapa Aplikasi atau alat-alat yang menggunakan Electro motor :
  • Elektro motor buat menggerakkan Pompa Air
  • Elektro motor buat menggerakkan Fan, Blower atau Kipas angin
  • Motor listrik buat menggerakkan Alat rumah tangga (Hair Dryer, Blender , Mixer)
  • Motor listrik buat menggerakkan Air Compressor
  • Motor listrik untuk menggerakkan aneka macam Mesin-mesin pabrik
  • Motor listrik dipakai sebagai penggerak mainan anak-anak, mobil-mobilan.
  • Dan aneka macam keperluan lainnya

Dua jenis electro motor

Berbagai jenis dan ukuran Elektro motor yang dapat kita jumpai, namun secara dasar Elektro motor atau Motor listrik dapat dibagi sebagai 2 jenis, yaitu :
  • Electro motor DC (arus searah)
  • Electro motor AC (Arus bolak-balik )

Electro motor listrik DC
Electro motor jenis ini memakai sumber tenaga listrik berdasarkan listrik DC (Direct Current) misalnya Baterai, Aki, Adaptor DC.
Biasanya kumparan gulungan yg masih ada dalam Motor listrik DC terdiri menurut dua kumparan gulungan, yaitu Gulungan atau kumparan terdapat dalam stator dan rotor.
Karena Listrik DC tidak mempunyai Frekwensi serta Gelombang Phase, mak buat membuat disparitas kutub daya magnetik antara Magnet pada Stator serta Rotor, maka Kumparan masih ada dalam Stator serta Rotor.
Electro motor Listrik AC
Electro motor jenis ini menggunakan asal tenaga listrik AC atau listri arus bolak-kembali.
Elektro motor AC merupakan yang paling poly digunakan, sebagai alat penggerak banyak sekali alat-alat.
Sumber tenaga listrik AC biasa didapatkan menurut aneka macam pembangkit listrik misalnya listrik yang didapatkan berdasarkan Genset AC (generator) dan Listrik PLN.
Elektro motor AC masih terbagi 2 menurut asal listrik yg dipakai.
Listrik AC terbagi dua , Yakni :
Listrik AC 1 Phase
Electro motor listrik AC 1 Phase biasanya memakai kumparan dalam stator dan rotor, atau biasa pula memakai 2 jenis kumparan dalam stator yaitu :
  • Kumparan Utama
Kumparan primer dialiri listrik AC 1 phase pribadi dari asal listrik
  • Kumparan Bantu
Kumparan bantu pada Elektro motor listrik AC 1 Phase, dialiri listrik yg didapatkan menurut indera yang disebut Kapasitor.
Kapasitor tersebut yg sumbernya diberi tegangan listrik 1 phase serta dirubah / dinaikkan tegangannya sesaat oleh kapasitor kemudian disupplai ke kumparan bantu.
Sifat kumparan bantu hanya membantu memutar Rotor sesaat sampai listrik yg didapatkan kapasitor pulang normal.
Atau menggunakan istilah lain, Kapasitor yg masih ada pada motor listrik 1 phase, berfungsi untuk menyuplai tegangan listrik menggunakan akbar tegangan yang lebih tinggi sesaat.
Dan berfungsi buat membarui Kumparan bantu menjadi magnet yg lebih kuat dibanding Kumparan utama, sebagai akibatnya terjadi hentakan yang lebih kuat buat memutar Rotor pertama kali.
Listrik AC 3 Phase
Electro motor 3 phase adalah elektromotor yg digerakkan oleh asal listrik tiga phase.
Electro motor jenis ini merupakan yg paling mayoritas dipakai di pabrik/perusahaan. Kumparan dalam elektro motor tiga Phase umumnya hanya terdapat pada stator.
Hal ini dikarenakan sumber listrik yang memiliki 3 phase yg mempunyai disparitas gelombang satu sama lain.
Namun terdapat juga electro motor 3 phase yang memiliki kumparan pada Stator & Rotor.
Electro motor jenis ini umumnya memiliki sistem start Rotor Resistance, Salah satu sistem starting Elektro motro yg digunakan buat mengurangi Lonjakan daya listrik saat start awal Elektro motor listrik.
Semoga pengenalan tentang dua jenis Electro motor bisa dijadikan sebagai bahan tambahan pengetahuan buat kita seluruh.
Semoga bermanfaat !
CARA FLEXI

2 JENIS ELEKTRO MOTOR DAN APA ITU MOTOR LISTRIK

Pengenalan 2 jenis Electro motor
Berbagai peralatan rumah tangga yang menggunakan elektromotor atau motor listrik menjadi penggeraknya, misalnya kipas angin, blender, mixer, serta lainnya.
Penggunaan Electro motor sebagai indera penggerak poly digunakan baik buat keperluan Individu/perseorangan maupun buat keperluan skala akbar pada suatu Perusahaan atau Industri.
Elektro motor sebagai penggerak utama yang digunakan dalam berbagai bisnis atau industri.

Lalu apa itu Elektro motor ?



Apa itu Electro motor
Electro motor merupakan :
Suatu alat penggerak menggunakan memakai asal tenaga Listrik yg kemudian diubah sebagai energi Gerak/Putar.

Prinsip kerja Elektro motor listrik

Sistem kerja electro motor mempunyai prinsip electromagnetik.
Listrik menjadi asal energi primer yg dihasilkan berdasarkan suatu pembangkit listrik, dialirkan melewati kumparan penghantar yang terdapat dalam elektromotor.
Listrik yang dialirkan melewati kumparan, akan membuat induksi magnet di pada kumparan Stator , induksi magnet yang terjadi dalam Stator tadi, kemudian pada induksikan buat memutar shaft Rotor yg berbahan logam.
2 jenis electromotor
Beberapa Aplikasi atau alat-alat yang memakai Electro motor :
  • Elektro motor buat menggerakkan Pompa Air
  • Elektro motor buat menggerakkan Fan, Blower atau Kipas angin
  • Motor listrik buat menggerakkan Alat rumah tangga (Hair Dryer, Blender , Mixer)
  • Motor listrik buat menggerakkan Air Compressor
  • Motor listrik buat menggerakkan berbagai Mesin-mesin pabrik
  • Motor listrik dipakai menjadi penggerak mainan anak-anak, mobil-mobilan.
  • Dan berbagai keperluan lainnya

Dua jenis electro motor

Berbagai jenis serta berukuran Elektro motor yang dapat kita jumpai, namun secara dasar Elektro motor atau Motor listrik dapat dibagi sebagai dua jenis, yaitu :
  • Electro motor DC (arus searah)
  • Electro motor AC (Arus bolak-balik )

Electro motor listrik DC
Electro motor jenis ini memakai sumber tenaga listrik berdasarkan listrik DC (Direct Current) misalnya Baterai, Aki, Adaptor DC.
Biasanya kumparan gulungan yg terdapat dalam Motor listrik DC terdiri dari dua kumparan gulungan, yaitu Gulungan atau kumparan masih ada pada stator serta rotor.
Karena Listrik DC nir memiliki Frekwensi dan Gelombang Phase, mak buat membuat disparitas kutub daya magnetik antara Magnet dalam Stator serta Rotor, maka Kumparan masih ada dalam Stator dan Rotor.
Electro motor Listrik AC
Electro motor jenis ini memakai asal energi listrik AC atau listri arus bolak-kembali.
Elektro motor AC merupakan yg paling poly dipakai, menjadi indera penggerak berbagai alat-alat.
Sumber energi listrik AC biasa didapatkan dari banyak sekali pembangkit listrik misalnya listrik yang didapatkan dari Genset AC (generator) dan Listrik PLN.
Elektro motor AC masih terbagi dua berdasarkan asal listrik yg digunakan.
Listrik AC terbagi 2 , Yakni :
Listrik AC 1 Phase
Electro motor listrik AC 1 Phase biasanya menggunakan kumparan pada stator dan rotor, atau biasa pula memakai 2 jenis kumparan pada stator yaitu :
  • Kumparan Utama
Kumparan utama dialiri listrik AC 1 phase langsung berdasarkan sumber listrik
  • Kumparan Bantu
Kumparan bantu pada Elektro motor listrik AC 1 Phase, dialiri listrik yang didapatkan menurut indera yang diklaim Kapasitor.
Kapasitor tadi yg sumbernya diberi tegangan listrik 1 phase serta dirubah / dinaikkan tegangannya sesaat sang kapasitor kemudian disupplai ke kumparan bantu.
Sifat kumparan bantu hanya membantu memutar Rotor sesaat sampai listrik yang didapatkan kapasitor balik normal.
Atau menggunakan istilah lain, Kapasitor yg masih ada pada motor listrik 1 phase, berfungsi buat menyuplai tegangan listrik dengan akbar tegangan yg lebih tinggi sesaat.
Dan berfungsi buat membarui Kumparan bantu sebagai magnet yang lebih kuat dibanding Kumparan primer, sehingga terjadi hentakan yg lebih bertenaga buat memutar Rotor pertama kali.
Listrik AC 3 Phase
Electro motor tiga phase merupakan elektromotor yg digerakkan sang asal listrik 3 phase.
Electro motor jenis ini adalah yang paling secara umum dikuasai dipakai pada pabrik/perusahaan. Kumparan pada elektro motor 3 Phase umumnya hanya terdapat pada stator.
Hal ini dikarenakan asal listrik yg memiliki tiga phase yg memiliki disparitas gelombang satu sama lain.
Namun terdapat juga electro motor tiga phase yang memiliki kumparan pada Stator & Rotor.
Electro motor jenis ini umumnya mempunyai sistem start Rotor Resistance, Salah satu sistem starting Elektro motro yang digunakan buat mengurangi Lonjakan daya listrik saat start awal Elektro motor listrik.
Semoga pengenalan mengenai dua jenis Electro motor bisa dijadikan sebagai bahan tambahan pengetahuan buat kita seluruh.
Semoga berguna !
CARA FLEXI

TIGA MACAM DAYA PADA SEGITIGA DAYA LISTRIK 3 PHASE

Tiga Jenis Daya dalam segitiga Daya listrik AC tiga phase.
3 macam daya listrik
Dalam kehidupan kita sehari-hari kita pastinya acapkali mendengar istilah besaran daya yaitu Watt.
Seperti misalnya daya listrik yg terpasang di instalasi rumah kita, ada yg memiliki daya 900 Watt, 1300 Watt, 220 Watt serta seterusnya.
Instalasi listrik perumahan warga pada biasanya memakai listrik 1 phase menggunakan tegangan 220 volt AC, Pada instalasi listrik 1 Phase.
Listrik 1 Phase hanya mempunyai satu jenis Daya listrik, yaitu Daya nyata.
Daya yang masih ada pada listrik 1 Phase hanya mempunyai satu jenis satuan yaitu Watt.
Namun tidak sinkron halnya dalam Instalasi Listrik 3 Phase, pada listrik 3 Phase masih ada tiga (tiga) macam daya listrik.

Hal ini terjadi karena instalasi listrik 3 Phase memiliki berbagai faktor yang bisa mengakibatkan kerugian-kerugian daya.
Faktor Daya pada Instalasi listrik 1 Phase mempunyai nilai 1,00, oleh karena itulah Daya Semu dalam listrik 1 phase sama menggunakan Daya Nyata.
Daya Nyata (W)= Daya Semu (VA) x Cosphi.
Karena Nilai Cosphi dalam listrik 1 Phase nilainya 1, maka Daya yang terdapat hanya Daya Nyata (Watt).
Berbeda dengan Faktor daya atau Cosphi pada instalasi listrik tiga (3) Phase.
Listrik tiga Phase mempunyai nilai Faktor daya di bawah 1,00.
Maka :
Daya Nyata = Daya semu x Cosphi
Dari rumus diatas dapat kita lihat bahwa apabila Nilai cosphi mendekati nilai 1,00 maka semakin akbar Daya Nyata atau Daya Aktif yg bisa kita gunakan.
Hal yang mensugesti tinggi rendahnya nilai Cosphi adalah seberapa akbar Daya Reaktif yang dihasilkan pada instalasi listrik tiga phase tersebut.
Daya reaktif sendiri didapatkan dari seberapa banya peralatan listrik yang membuat daya harmonik yg dipakai, daya Harmonik inilah yang mengakibatkan kerugian-kerugian Daya.

Tiga jenis daya pada instalasi listrik tiga Phase

  • Daya semu pada satuan VA (VoltAmpere)
Daya Nyata pada satuan W (Watt)Daya Reaktif pada satuan VAR (VoltAmpere Reaktif)
  • Daya Semu
Pada Instalasi listrik tiga Phase, kita mengenal 3 (tiga) macam Daya, galat satunya adalah Daya Semu.
Daya semu atau dalam bahasa inggris disebut menggunakan Apparent Power.
Daya semu Adalah Daya yg dihasilkan menurut perhitungan-perhitungan listrik sebelum dibebani dengan beban-beban listrik.
Daya Semu (VA) didapatkan menurut hasil perhitungan Rumus yaitu, daya sama dengan Tegangan (V) dikali Arus (A).
P = V x I
Daya semu biasa disebut juga menggunakan Daya Total, atau daya yg tertulis pada Nameplate suatu alat listrik atau pembangkit listrik (Generator).
  • Daya Nyata
Pada Instalasi listrik 3 (3) Phase, Jenis Daya yang kedua merupakan Daya Aktif.
Daya Aktif Adalah Daya sebenarnya yang mampu kita pakai atau gunakan dan umumnya daya aktif nilainya lebih rendah dibandingkan dengan Daya semu.
Daya Aktif dihasilkan menurut hasil perkalian Daya Semu menggunakan Faktor daya (Cosphi).
Daya Aktif akan mengalami penurunan nilai yg diakibatkan adanya beban-beban listrik yg membentuk daya reaktif.
Contoh beban/indera listrik yg membuat daya reaktif/daya harmoni.

Peralatan listrik yg membentuk Daya Harmonik :

  • Electromotor
  • Travo laslistrik
  • Transformator
  • Inverter
  • UPS

  • Daya reaktif
Daya selanjutnya yang terdapat dalam instalasi listrik 3 Phase merupakan Daya Reaktif.
Rumus menghitung Daya Reaktif (KVAr)
Daya Reaktif Adalah daya yg mengakibatkan terjadinya kerugian-kerugian daya, atau daya yang mengakibatkan terjadinya penurunan nilai faktor daya (Cosphi).
Besar kecilnya daya reaktif tergantung dalam seberapa banyak indera-alat listrik yg membuat daya Reaktif.
3 macam daya listrik
Berikut gambar segitiga Daya :

Faktor daya (Cosphi)

Faktor daya atau faktor kerja adalah perbandingan antara daya aktif (watt) menggunakan daya semu/daya total (VA).
Atau cosinus sudut antara daya aktif dan daya semu/daya total (lihat gambar 1).
Daya reaktif yg tinggi akan mengakibatkan sudut cosphi semakin akbar, dan akibatnya faktor daya akan sebagai lebih rendah.
Faktor daya selalu lebih mini atau sama dengan satu.
Secara perhitungan, jika nilai Cosphi adalah 1,00. Maka akbar nilai Daya Aktif akan sama menggunakan nilai Daya Semu.
Faktor daya yg rendah akan menyebabkan banyak sekali kerugian daya, karena akan mengakibatkan arus beban tinggi.
Menghitung kebutuhan Kapasitor Bank buat perbaikan Faktor Daya
Cara yang umumnya dilakukan buat memperbaiki Faktor Daya yang rendah adalah dengan memasang Capasitor Bank pada Instalasi Listrik tiga Phase tadi.
Rangkaian dan pemasangan Capasitor Bank pada listrik 3phase
Contoh perhitungan dua sistem instalasi listrik tiga Phase yang mempunyai besar tegangan dan arus yg sama namun mempunyai faktor daya yg tidak selaras, maka akan memiliki Daya Aktif yg tidak sinkron:
1. Suatu instalasi mempunyai tegangan 380 volt serta arus 100 ampere, cosphi 0,9. Maka :
P = V x I x Cosphi x √3
P = 380 x 100 x 0,9 x 1,73
P = 59.166 Watt
2. Suatu instalasi memiliki tegangan 380 volt dan arus 100 ampere, cosphi 0,8. Maka :
P = V x I x Cosphi x √3
P = 380 x 100 x 0,8 x 1,73
P = 52.592 Watt
Semakin rendah nilai faktor daya (Cosphi) semakin rendah nilai daya aktif yg didapatkan suatu instalasi listrik
3 macam daya listrik
Semoga Artikel mengenai sosialisasi tiga (3) jenis daya serta segitiga daya dalam instalasi listrik 3 (tiga) phase ini dapat memberikan pengetahuan bagi kita seluruh.
Semoga bermanfaat !
CARA FLEXI
dikutip menurut berbagai asal

TIGA MACAM DAYA PADA SEGITIGA DAYA LISTRIK 3 PHASE

Tiga Jenis Daya pada segitiga Daya listrik AC 3 phase.
3 macam daya listrik
Dalam kehidupan kita sehari-hari kita pastinya acapkali mendengar istilah besaran daya yaitu Watt.
Seperti misalnya daya listrik yang terpasang pada instalasi tempat tinggal kita, terdapat yg memiliki daya 900 Watt, 1300 Watt, 220 Watt dan seterusnya.
Instalasi listrik perumahan warga dalam umumnya menggunakan listrik 1 phase menggunakan tegangan 220 volt AC, Pada instalasi listrik 1 Phase.
Listrik 1 Phase hanya memiliki satu jenis Daya listrik, yaitu Daya konkret.
Daya yg terdapat pada listrik 1 Phase hanya mempunyai satu jenis satuan yaitu Watt.
Namun tidak sama halnya dalam Instalasi Listrik 3 Phase, dalam listrik 3 Phase masih ada 3 (3) macam daya listrik.

Hal ini terjadi karena instalasi listrik tiga Phase mempunyai aneka macam faktor yang dapat menyebabkan kerugian-kerugian daya.
Faktor Daya pada Instalasi listrik 1 Phase memiliki nilai 1,00, sang karena itulah Daya Semu dalam listrik 1 phase sama menggunakan Daya Nyata.
Daya Nyata (W)= Daya Semu (VA) x Cosphi.
Karena Nilai Cosphi pada listrik 1 Phase nilainya 1, maka Daya yang terdapat hanya Daya Nyata (Watt).
Berbeda menggunakan Faktor daya atau Cosphi dalam instalasi listrik tiga (3) Phase.
Listrik tiga Phase memiliki nilai Faktor daya pada bawah 1,00.
Maka :
Daya Nyata = Daya semu x Cosphi
Dari rumus diatas dapat kita lihat bahwa bila Nilai cosphi mendekati nilai 1,00 maka semakin akbar Daya Nyata atau Daya Aktif yg dapat kita pakai.
Hal yang mensugesti tinggi rendahnya nilai Cosphi merupakan seberapa akbar Daya Reaktif yg didapatkan dalam instalasi listrik 3 phase tadi.
Daya reaktif sendiri dihasilkan berdasarkan seberapa banya alat-alat listrik yang membuat daya harmonik yg digunakan, daya Harmonik inilah yang menyebabkan kerugian-kerugian Daya.

Tiga jenis daya pada instalasi listrik tiga Phase

  • Daya semu pada satuan VA (VoltAmpere)
Daya Nyata dalam satuan W (Watt)Daya Reaktif dalam satuan VAR (VoltAmpere Reaktif)
  • Daya Semu
Pada Instalasi listrik tiga Phase, kita mengenal tiga (3) macam Daya, keliru satunya adalah Daya Semu.
Daya semu atau pada bahasa inggris diklaim menggunakan Apparent Power.
Daya semu Adalah Daya yang didapatkan berdasarkan perhitungan-perhitungan listrik sebelum dibebani menggunakan beban-beban listrik.
Daya Semu (VA) dihasilkan dari output perhitungan Rumus yaitu, daya sama dengan Tegangan (V) dikali Arus (A).
P = V x I
Daya semu biasa diklaim juga dengan Daya Total, atau daya yang tertulis pada Nameplate suatu indera listrik atau pembangkit listrik (Generator).
  • Daya Nyata
Pada Instalasi listrik 3 (3) Phase, Jenis Daya yang kedua merupakan Daya Aktif.
Daya Aktif Adalah Daya sebenarnya yg bisa kita pakai atau gunakan serta umumnya daya aktif nilainya lebih rendah dibandingkan dengan Daya semu.
Daya Aktif didapatkan dari output perkalian Daya Semu menggunakan Faktor daya (Cosphi).
Daya Aktif akan mengalami penurunan nilai yg diakibatkan adanya beban-beban listrik yang membentuk daya reaktif.
Contoh beban/alat listrik yang membuat daya reaktif/daya harmoni.

Peralatan listrik yang membuat Daya Harmonik :

  • Electromotor
  • Travo laslistrik
  • Transformator
  • Inverter
  • UPS

  • Daya reaktif
Daya selanjutnya yang terdapat dalam instalasi listrik 3 Phase merupakan Daya Reaktif.
Rumus menghitung Daya Reaktif (KVAr)
Daya Reaktif Adalah daya yg menyebabkan terjadinya kerugian-kerugian daya, atau daya yang mengakibatkan terjadinya penurunan nilai faktor daya (Cosphi).
Besar kecilnya daya reaktif tergantung dalam seberapa poly indera-indera listrik yg membuat daya Reaktif.
3 macam daya listrik
Berikut gambar segitiga Daya :

Faktor daya (Cosphi)

Faktor daya atau faktor kerja merupakan perbandingan antara daya aktif (watt) menggunakan daya semu/daya total (VA).
Atau cosinus sudut antara daya aktif dan daya semu/daya total (lihat gambar 1).
Daya reaktif yang tinggi akan mengakibatkan sudut cosphi semakin akbar, serta akibatnya faktor daya akan sebagai lebih rendah.
Faktor daya selalu lebih kecil atau sama menggunakan satu.
Secara perhitungan, bila nilai Cosphi merupakan 1,00. Maka akbar nilai Daya Aktif akan sama menggunakan nilai Daya Semu.
Faktor daya yang rendah akan mengakibatkan aneka macam kerugian daya, lantaran akan mengakibatkan arus beban tinggi.
Menghitung kebutuhan Kapasitor Bank buat pemugaran Faktor Daya
Cara yg umumnya dilakukan buat memperbaiki Faktor Daya yg rendah adalah menggunakan memasang Capasitor Bank dalam Instalasi Listrik 3 Phase tersebut.
Rangkaian serta pemasangan Capasitor Bank pada listrik 3phase
Contoh perhitungan dua sistem instalasi listrik 3 Phase yg mempunyai akbar tegangan serta arus yang sama namun memiliki faktor daya yang tidak sinkron, maka akan memiliki Daya Aktif yang tidak selaras:
1. Suatu instalasi mempunyai tegangan 380 volt serta arus 100 ampere, cosphi 0,9. Maka :
P = V x I x Cosphi x √3
P = 380 x 100 x 0,9 x 1,73
P = 59.166 Watt
2. Suatu instalasi memiliki tegangan 380 volt dan arus 100 ampere, cosphi 0,8. Maka :
P = V x I x Cosphi x √3
P = 380 x 100 x 0,8 x 1,73
P = 52.592 Watt
Semakin rendah nilai faktor daya (Cosphi) semakin rendah nilai daya aktif yg dihasilkan suatu instalasi listrik
3 macam daya listrik
Semoga Artikel mengenai pengenalan 3 (tiga) jenis daya dan segitiga daya dalam instalasi listrik 3 (tiga) phase ini bisa menaruh pengetahuan bagi kita semua.
Semoga bermanfaat !
CARA FLEXI
dikutip menurut berbagai sumber

PRINSIP KERJA GENERATOR ATAU PEMBANGKIT LISTRIK ARUS BOLAK BALIK

Bagaimana prinsip kerja Generator atau (Genset) dapat menghasilkan listrik.
Mengenal prinsip kerja Generator AC pembangkit listrik generator AC atau Alternator (Alternating Current Generator), Atau yang biasa kita sebut menggunakan Genset (Generator Set)
Apa itu listrik?, Listrik adalah suatu energi yang memiliki 2 jenis muatan yaitu muatan positif (proton) dan muatan negatif (elektron) yg bisa mengalir melalui suatu penghantar ( konduktor ) pada sebuah rangkaian.
Dan Energi ini mempunyai berbagai kegunaan, misalnya buat menyalakan bola lampu, buat menggerakkan motor listrik, menyalakan pendingin, televisi, serta lainnya.
Siapa penemu Listrik?
Michael Faraday penemu listrik
Listrik ditemukan pertama kali oleh Michael Faraday melalui teori dasar gaya gerak listrik (GGL).
Michael Faraday ( lahir 22 sept 1791, inggris) sangat berjasa dalam hal penemuan dasar- dasar listrik melalui Gaya Gerak Listrik (GGL).
Melalui pengembangan prinsip inilah kemajuan pembangkit tenaga listrik berkembang dan poly digunakan dalam zaman sekarang.
Listrik yang biasa kita kenal dapat dibagi sebagai dua jenis , yaitu :
1. Listrik DC (Direct current) atau arus searah
Listrik DC atau adalah listrik yg memiliki besaran dan arah arus yg permanen, dengan Polaritas Kutub positif dan negatif yang tetap (Tetap).
2. Listrik AC (Alternating Current) arus bolak kembali.
Listrik Arus bolak – pulang atau AC (Alternating Current) adalah listrik yang mempunyai besaran dan arah arus yg berubah – ubah.
Dengan nilai potensial tegangan yg naik turun sesuai dengan gelombang sinusoida yg terjadi.
Seberapa poly Proses naik dan turunnya nilai potensial tegangan ditentukan sang banyaknya gelombang yg terjadi atau diklaim dengan frekwensi.
Dan ketika yang diperlukan buat mencapai satu gelombang naik dan turunnya nilai tegangan dianggap menggunakan periode.
Apa itu frekwensi listrik arus bolak-kembali (AC)?
Frekwensi listrik Arus bolak - pulang (AC)
Umumnya banyaknya gelombang yg terjadi pada satu dtk merupakan 50 atau 60 gelombang setiap satu dtk.
Hal ini biasa kita sebut menggunakan Frekwensi dengan nilai frekwensi yg umumnya digunakan merupakan 50 Hertz atau 60 hertz.
Karena proses naik turun nilai potensial tegangan ini sangat cepat, sehingga kita tidak bisa melihat proses tersebut menggunakan kasat mata.
Berikut citra satu gelombang dalam listrik arus bolak pulang.

Bagaimana listrik arus bolak – balik (AC) terjadi?
Listrik Arus bolak – pulang (AC) dihasilkan menurut proses gerakan suatu penghantar yg memotong medan magnet, atau hal ini diklaim menggunakan GGL (Gaya Gerak listrik).
Apa itu Gaya Gerak Listrik (GGL)?
Syarat-syarat Gaya mobilitas listrik :
  1. Penghantar
  2. Medan magnet
  3. Gerakan penghantar memotong medan magnet

Proses terjadinya listrik :
Gerakan sebuah penghantar yg berkecimpung melintasi atau memotong medan magnet, akan membentuk suatu tegangan atau nilai potensial pada kedua ujung penghantar tadi.
Listrik akan ada di kedua ujung penghantar ketika melewati atau memotong suatu medan magnet.
Besar kecilnya Tegangan listrik yang didapatkan akan berubah sinkron menggunakan cepat atau lambatnya gerakan penghantar memotong medan magnet.
Dan arah atau posisi muatan listrik positif dan negatif akan berubah sinkron menggunakan arah gerakan penghantar tadi.
Oleh karenanya Listrik yg didapatkan ini diklaim listrik menggunakan arus Bolak pulang atau listrik AC (Alternating Current) /nir permanen.
Dari prinsip gaya gerak listrik (GGL) inilah, berkembang dan diciptakanlah Generator atau pembangkit listrik arus bolak balik (AC).

Pembangkit listrik arus bolak balik Atau AC (Alternating Current) 3 Phase.

Pembangkit listrik arus bolak pulang Atau AC (Alternating Current) 3 Phase, Pembangkit ini membuat Tegangan listrik dengan tiga jenis muatan listrik positif (3 phase), sedangkan muatan Netral dihasilkan dari hasil perbintangan gulungan primer ketiga phase tadi.
Generator serta Alternator
  • Generator
Generator : Suatu alat yang memanfaatkan suatu asal energi gerak dan membarui energi mobilitas tadi sebagai asal tenaga listrik dengan proses induksi magnetik.
  • Alternator
Alternator merupakan : singkatan berdasarkan Alternating Current Generator.
Yaitu suatu alat yg memanfaatkan energi gerak serta mengubahnya sebagai sumber energi listrik arus bolak-pulang atau Alternating Current (AC).
Prinsip dasar Alternator atau Alternating Current Generator
Seperti yg sebelumnya kita ketahui, bahwa listrik Arus bolak – pulang / AC (alternating Current) didapatkan berdasarkan gerakan suatu penghantar memotong medan magnet, Dari prinsip inilah pembangkit listrik dapat menghasilkan listrik.
Bagian-bagian primer berdasarkan Generator AC 3 phase:
  1. Main Field Stator (Gulungan primer pada Stator)
  2. Main Field Rotor (Gulungan utama pada Rotor)
  3. Exciter Field Stator (Gulungan pembangkit Stator)
  4. Exciter Field Rotor (Gulungan pembangkit Rotor)
  5. Rotating Rectifier (Diode penyearah)
  6. AVR (Automatic Voltage Regulator)
Pembangkit listrik atau Generator listrik AC (Alternator) dapat membentuk listrik dengan berpedoman pada prinsip dasar GGL (Gaya Gerak Listrik).


Prinsip dasar Gaya mobilitas istrik pada suatu generator listrik AC (Alternator):
A. Penghantar
Main field stator : gulungan primer yg terdapat dalam bagian stator (bagian yg tidak bergerak atau berputar) dalam Alternator tersebut.
Main field stator ini berfungsi menjadi penghantar pada prinsip GGL, dan akan bertugas buat menangkap (memotong) medan magnet menurut Main field rotor, serta membuat keluaran listrik AC.
B. Medan Magnet
Main Field Rotor : Gulungan utama yg masih ada pada bagian Rotor (bagian yg beranjak atau berputar) pada alternator tersebut.
Main field rotor berfungsi sebagai produsen medan magnet pada bagian kumparan rotor. Seperti yang kita ketahui bahwa setiap logam yg dililit dengan penghantar dan dialiri arus listrik, induksi listrik tersebut akan membarui logam yg dililitnya menjadi magnet.
Sehingga bagian logam pada rotor alternator merupakan sumber medan magnet primer yg akan ditangkap sang Main field Stator (Penghantar).
C. Gerakan penghantar memotong medan magnet
Agar terjadi proses penghantar memotong medan magnet dan membuat listrik AC pada penghantar, maka diharapkan suatu gerakan.
Pada Generator listrik AC (Alternator), wajib dihubungkan dengan sumber energi gerak, sumber energi mobilitas yang biasa digunakan dalam Alternator, antara lain :
  • Mesin diesel, Generator AC (Alternator) yg digerakkan dengan Mesin diesel, biasa kita sebut menggunakan Genset (generator Set)
  • Tenaga uap atau Turbin, Generator AC (Alternator) yang digerakkan dengan energi uap (Turbin) biasa kita sebut menggunakan Turbin generator.
  • Tenaga air atau biasa disebut menggunakan PLTA (Pembangkit listrik tenaga Air)
  • Tenaga Nuklir, Tenaga gas, energi angin, dan aneka macam energi penggerak lainnya.

Tenaga gerak ini akan memutar bagian Rotor yang yang sebagai bagian medan magnet primer, akibat perputaran rotor ini, menyebabkan terjadinya proses medan magnet memotong penghantar atau sama menggunakan proses penghantar memotong medan magnet.
Dalam hal ini, medan magnet adalah Main field rotor, penghantar adalah Main field Stator, serta sumber tenaga mobilitas mengakibatkan terjadinya proses perpotongan medan magnet oleh penghantar.
Dan sinkron menggunakan prinsip GGL (Gaya Gerak Listrik) , proses ini akan menghasilkan energi listrik dalam main field stator.
Lalu bagaimana Main field Rotor dapat menjadi magnet ?
D. Proses Excitation (Excitor)
Untuk mengakibatkan Main field rotor menghasilkan medan magnet, diperlukan asal listrik pembangkit. Sebagai pembangkit atau sumber listrik bantu buat mengubah Main field Rotor menjadi medan magnet primer pada Alternator merupakan gulungan Exciter (pembangkit).
Exciter adalah penghasil Listrik yang dialirkan ke Main field Rotor (Gulungan Utama dalam Rotor).

Fungsi Exciter dalam generator AC 3 Phase
Exciter merupakan gulungan bantu dalam generator yg berfungsi untuk menyupplai atau membuat tegangan listrik buat dialirkan ke Gulungan Rotor primer pada generator supaya Gulungan Rotor bisa membarui listrik tadi sebagai medan Magnet utama.
Exciter membuat listrik arus bolak-pulang (AC) , Lalu disearahkan atau diubah menjadi listrik DC (Arus searah) sang Dioda penyearah yg disebut Rotating rectifier sebelum dialirkan ke gulungan rotor utama.
Fungsi Exciter dalam generator AC 3 Phase
Exciter pada Generator listrik AC tiga Phase terdiri menurut 2 bagian utama ,yaitu :
Exciter Field Stator atau gulungan Exciter yang terdapat dalam bagian stator (Bagian yg nir berkiprah) pada Alternator atau Generator tersebut. Exciter Stator berfungsi menjadi penghasil medan magnet.
Exciter Field Rotor atau gulungan Exciter yang masih ada pada bagian Rotor (Shaft / poros yg berputar) pada generator tadi. Exciter Rotor berfungsi buat mengubah medan magnet dari Exciter Stator sebagai Listrik dalam bentuk AC (Alternating Current).
Lalu disearahkan dengan donasi dioda dalam rotating rectifier, listrik DC (Searah) kemudian dialirkan ke Gulungan Rotor Utama, sebagai akibatnya Rotor membuat Medan Magnet Utama yang kuat.
Exciter berfungsi buat menyupplai atau mengirimkan tegangan Prinsip kerja Exciter dapat menghasilkan listrik pembangkit sama halnya menggunakan prinsip GGL (Gaya Gerak Listrik) yaitu gerakan suatu penghantar memotong medan magnet.

Exciter pada suatu alternator terdiri menurut dua jenis gulungan, yaitu:
1. Exciter field Stator (Medan magnet)
Gulungan Exciter dalam stator (bagian yg tidak berkiprah atau berputar), umumnya terpasang di bagian belakang pada alternator, menggunakan ukuran gulungan yg lebih kecil. Exciter stator merupakan gulungan yang berperan menjadi penghasil medan magnet dalam prinsip GGL serta berfungsi sebagai penghasil medan magnet yg akan ditangkap oleh bagian Exciter rotor.
2. Exciter Rotor (Penghantar)
Gulungan Exciter pada Rotor (bagian yg beranjak atau berputar), umumnya terpasang dalam bagian belakang rotor. Dengan berukuran yang lebih kecil. Exciter Rotor merupakan gulungan yang berperan sebagai penghantar dalam prinsip GGL, serta akan menangkap atau memotong medan magnet yang dihasilkan dari Exciter Stator.
E. Proses penghantar memotong medan magnet
Saat sumber energi mobilitas memutar rotor, Gulungan Exciter Rotor juga akan berputar dan akan terjadi proses Penghantar (dalam hal ini Exciter Field Rotor) memotong medan magnet (pada hal ini Exciter Field Stator), serta akan menghasilkan listrik pada ujung gulungan Exciter Field Rotor tersebut.
Exciter Field rotor akan membentuk listrik Arus bolak kembali (AC) tiga phase. Yang akan dipakai buat mengubah gulungan utama pada rotor (Main Field Rotor) sebagai medan magnet Utama.
F. Rotating Rectifier
Rotating Rectifier merupakan keliru satu bagian krusial yg terdapat pada suatu Alternator atau pembangkit listrik arus bolak pulang (AC).
Untuk membentuk medan magnet yg relatif akbar dalam Main Field Rotor, dibutuhkan asal listrik, dan sumber listrik yang baik buat membuat medan magnet yg stabil serta kuat adalah listrik DC (Arus searah).
Oleh karena itu pada Alternator dilengkapi dengan Rotating rectifier yang berfungsi buat mengubah listrik Arus bolak – pulang (AC) yang dihasilkan Exciter Rotor sebagai Listrik DC (Arus searah). Dengan memakai dioda – dioda penyearah.
Rotating Rectifier (Penyearah / penyesuai arus listrik yang ikut berputar beserta menggunakan rotor).
terpasang dalam bagian Rotor serta ikut berputar, sang karena itulah disebut menggunakan nama Rotating (berputar).
Lalu bagaimana exciter Stator dapat menjadi magnet?
Seperti yang sebelumnya kita ketahui, dibutuhkan sumber listrik untuk membuat medan magnet, dalam Exciter Field Stator jua diharapkan sumber listrik, asal listrik yang diterima Exciter Field stator adalah berasal berdasarkan AVR (Automatic Voltage Regulator).
Namun saat pertama kali suatu generator akan dioperasikan, belum mempunyai sumber listrik pembangkit excitor, sang karenanya biasanya gulungan Exciter stator perlu disupplai asal listrik external, seperti berdasarkan baterai 12 V. Setelah Generator beroperasi dengan normal serta berkelanjutan, Gulungan Exciter Stator akan permanen menyimpan sedikit medan magnet. Selanjutnya setiap pengoperasian generator, medan magnet yg masih tersisa / tersimpan dalam gulungan Exciter Stator akan digunakan menjadi asal penguat pertama, dan nilai tegangannya akan semakin tinggi seiring dengan proses penguatan Excitation yg diatur sang AVR.
Prinsip Excitation ini biasa disebut menggunakan SELF EXCITED GENERATORS.
G. AVR
AVRatau Automatic Voltage Regulator : Suatu indera yg terpasang dalam Generator AC (Alternator) serta memiliki fungsi secara terus menerus menjaga besaran hasil Voltage (tegangan listrik yg dihasilkan) supaya permanen stabil sesuai dengan besaran tegangan atau Voltage yg diinginkan.
Dengan prinsip kerja menerima tegangan listrik yg dihasilkan dari gulungan utama (Main field Stator) dan dijadikan menjadi sensor keadaan tegangan sebenarnya, serta mengirimkan tegangan listrik ke Exciter.
Besar kecilnya tegangan yang dikirimkan ke Exciter tergantung dari akbar kecilnya tegangan yang disensornya berdasarkan Output Voltage (tegangan keluar) menurut gulungan primer (Main Field stator).
Dan sumber listrik yg dikirimkan ke Exciter asal berdasarkan Output Voltage (Tegangan keluaran) gulungan utama. Ini pula alasan mengapa dianggap menggunakan "SELF EXCITED GENERATORS"
Kesimpulan :
  • Pada generator AC (Alternator), listrik dihasilkan dari gulungan utama stator (Main Field Stator)
  • Main Field Stator (Gulungan utama) membuat listrik menurut perpotongan medan magnet, dan medan magnet utama dihasilkan berdasarkan Main Field Rotor.
  • Main field Rotor dapat membentuk medan magnet lantaran diberi asal listrik berdasarkan Exciter Rotor. Dan listrik yg didapatkan sebelumnya dirubah sebagai arus searah melalu Rotating Rectifier.
  • Excitor field Rotor membentuk listrik sebagai pembangkit medan magnet utama, karena gerakan perpotongan medan magnet yang dihasilkan dari Exciter Field Stator.
  • Exciter Field Stator dapat membentuk medan magnet lantaran mendapat supplai listrik dari AVR, serta AVR mendapatkan supplai listrik berdasarkan gulungan primer (Main Field Stator)
  • Saat pertama kali dioperasikan, Exciter Field Stator belum memiliki medan magnet, karenanya AVR juga belum menerima sumber listrik menurut Gulungan primer.

Maka umumnya wajib di supplai menurut asal listrik eksternal buat membentuk medan magnet pada Exciter Field stator.
Dan setelah itu, Exciter Field stator akan menyimpan sedikit medan magnet. Medan magnet yang masih tersisa tadi, akan dinaikkan sesudah generator dioperasikan menggunakan bantuan AVR, Sampai pembangkit listrik membentuk besaran nilai tegangan listrik yg diinginkan.

Selain Generator menggunakan prinsip excitation SELF EXCITED GENERATORS, beberapa generator jua memiliki sistem Excitation dengan donasi PMG (Permanent Magnet Generators) atau diklaim menggunakan PMG-EXCITED GENERATORS.
Demikianlah sedikit penerangan mengenai prinsip kerja Generator atau Pembangkit listrik AC, atau yang biasa dianggap menggunakan Alternator (Alternating Current Generator).
Semoga dapat memberikan tambahan pengetahuan yg bermanfaat bagi kita semua.
Mohon maaf bila terdapat kesalahan, mohon donasi koreksi dan masukannya.
CARA FLEXI
Dikutip berdasarkan berbagai asal