DASAR GAYA GERAK LISTRIK ATAU GGL DAN FREKWENSI LISTRIK

Mengenal Gaya Gerak Listrik atau GGL, dasar listrik dan frekwensi arus bolak balik
Apa sebenarnya yang dimaksud menggunakan Listrik serta Gaya Gerak Listrik?
Dalam kehidupan kita sehari-hari pasti banyak menggunakan energi listrik, penerangan, indera pemanas, pendingin, dan lainnya.
Begitu besar manfaat serta kegunaan tenaga listrik dalam kehidupan kita.
Listrik yang poly kita pakai waktu ini merupakan Listrik arus Bolak-balik atau Listrik AC, dan Listrik ini nir terlepas dari besarnya jasa penemu listrik dahulu.
Lalu siapa sebenarnya Penemu Listrik Arus Bolak-kembali atau Listrik AC ?
Michael Faraday penemu listrik
Listrik Arus Bolak-pulang ditemukan pertama kali oleh Michael Faraday melalui teori dasar gaya mobilitas listrik (GGL).
Michael Faraday ( lahir 22 sept 1791, inggris) sangat berjasa pada hal penemuan dasar- dasar listrik melalui Gaya Gerak Listrik (GGL).
Melalui pengembangan prinsip inilah kemajuan pembangkit tenaga listrik AC berkembang serta poly dipakai pada zaman sekarang.
Listrik (Arus bolak-balik ) atau Alternating Current (AC) dihasilkan menurut gerakan penghantar memotong medan magnet, semakin cepat gerakan penghantar memotong medan magnet semakin besar juga Tegangan listrik yg didapatkan.
Lalu, Apa yang dimaksud menggunakan Gaya Gerak Listrik atau GGL ?

Apa itu Gaya Gerak Listrik (GGL)

Definisi GGL
Gaya Gerak Listrik atau GGL adalah disparitas potensial yg terjadi dalam ujung-ujung kumparan karena efek induksi elektromagnetik.
Gaya Gerak Listrik bisa terjadi, menggunakan beberapa kondisi, yaitu :

Syarat-syarat GGL atau Gaya gerak listrik :

  • Adanya Penghantar
  • Adanya Medan magnet
  • Adanya Gerakan penghantar memotong medan magnet

Bagaimana Gaya Gerak Listrik dapat membentuk Listrik?

Proses terjadinya listrik dalam Gaya Gerak Listrik :

Gerakan sebuah penghantar yg bergerak melintasi atau memotong medan magnet, akan menghasilkan suatu disparitas potensial di kedua ujung penghantar tersebut.
Perbedaan Potensial inilah yang diklaim dengan Tegangan Listrik
Tegangan Listrik adalah Perbedaan Potensial
Tegangan Listrik akan timbul pada ke 2 ujung penghantar waktu Penghantar tersebut beranjak melintasi atau memotong medan magnet.
Tegangan listrik yang didapatkan berdasarkan Gaya Gerak Listrik tersebut nir tetap.
Besarnya Tegangan Listrik yang didapatkan akan berubah-ubah sesuai dengan seberapa kecepatan Gerakan Penghantar saat melintasi atau memotong medan magnet.
Arah Arus listrik dalam penghantar tersebut pula akan berubah waktu gerakan Penghantar maju mundur memotong medan magnet tersebut.
Posisi Positif serta Negatif akan berubah atau tidak tetap, terkadang Positif berada pada ujung penghantar, sebaliknya saat posisi gerakan berubah, maka Posisi Positif akan berpindah pada ujung yg lainnya.
Perubahan Arah Arus inilah yg diklaim dengan Arus Bolak-pulang.
Listrik yg dihasilkan berdasarkan Gaya Gerak Listrik merupakan Arus nir Tetap atau Arus bolak-pulang.
Arus Bolak-pulang bias kita sebut menggunakan Listrik AC (Alternating Current).
Seberapa poly perubahan arus listrik yang terjadi, bias digambarkan menjadi gelombang Frekwensi.
Frekwensi arus bolak balik
Apa yang dimaksud dengan Frekwensi dalam listrik arus bolak kembali ?
Frekwensi adalah banyaknya jumlah gelombang dalam satu saat (dtk).
Seberapa banyak perubahan tergantung seberapa poly frekuensi listrik tersebut.
Pada umumnya Frekuensi yang kita gunakan dalam sistem kelistrikan pada Asia memakai Frekuensi 50 Hz atau 50 gelombang per satu dtk.
Gelombang Frekwensi
Gelombang yang dimaksud adalah terdiri dari satu puncak dan satu lembah yang berarti terjadi 50 puncak dan 50 lembah gelombang pada satu dtk.
Mengenal dasar listrik serta frekwensi arus bolak balik
Frekwensi listrik Pada sistem kelistrikan 1 Phase (220 VAC) menggunakan frekuensi 50 Hz.
Jumlah Gelombang dalam satu Frekwensi listrik terdiri berdasarkan satu Puncak Gelombang serta satu Lembah Gelombang.
Gelombang listrik Arus Bolak-balik
Satu Frekwensi listrik dapat digambarkan seperti berikut :

Dari Gambar diatas, kita dapat melihat terjadinya perubahan tegangan listrik.
  • Saat Gelombang tegangan berada pada posisi puncak , maka disparitas potensial yg terjadi antara kabel phase dan netral merupakan 220 Volt.
  • Lalu waktu Gelombang berada dalam posisi garis lurus, Phase serta Netral sama-sama Nol Volt.
  • Kemudian waktu Gelombang berada di Lembah, maka Perbedaan potensial atau tegangan listrik pulang menjadi 220 Volt.

Begitu seterusnya, selama 1 dtk terjadi perubahan sebanyak 50 kali berada di zenit serta 50 kali berada di lembah Gelombang.
Begitu proses selanjutnya hingga sebanyak 50 gelombang selama satu dtk, sehingga kita tidak bisa melihat ketika tegangan pada posisi 0 VAC sebenarnya tegangan turun lantaran prosesnya sangat cepat.
Mengenal dasar listrik serta frekwensi arus bolak balik
Dari prinsip Gaya Gerak listrik inilah, dikembangkan menjadi dasar pembangkit listrik atau Generator arus Bolak-Balik.
Demikianlah artikel mengenai dasar listrik , Gaya Gerak Listrik (GGL) dan penjelasan singkat mengenai Frekwensi serta Gelombang listrik.
Semoga artikel ini dapat bermanfaat buat kita semua!
CARA FLEXI
dikutip dari berbagai sumber

DASAR GAYA GERAK LISTRIK ATAU GGL DAN FREKWENSI LISTRIK

Mengenal Gaya Gerak Listrik atau GGL, dasar listrik serta frekwensi arus bolak balik
Apa sebenarnya yang dimaksud dengan Listrik dan Gaya Gerak Listrik?
Dalam kehidupan kita sehari-hari pasti poly menggunakan energi listrik, penerangan, alat pemanas, pendingin, dan lainnya.
Begitu besar manfaat dan kegunaan tenaga listrik dalam kehidupan kita.
Listrik yg banyak kita gunakan saat ini adalah Listrik arus Bolak-balik atau Listrik AC, serta Listrik ini nir terlepas menurut besarnya jasa penemu listrik dahulu.
Lalu siapa sebenarnya Penemu Listrik Arus Bolak-balik atau Listrik AC ?
Michael Faraday penemu listrik
Listrik Arus Bolak-balik ditemukan pertama kali sang Michael Faraday melalui teori dasar gaya mobilitas listrik (GGL).
Michael Faraday ( lahir 22 sept 1791, inggris) sangat berjasa dalam hal inovasi dasar- dasar listrik melalui Gaya Gerak Listrik (GGL).
Melalui pengembangan prinsip inilah kemajuan pembangkit tenaga listrik AC berkembang dan poly dipakai dalam zaman kini .
Listrik (Arus bolak-kembali) atau Alternating Current (AC) dihasilkan dari gerakan penghantar memotong medan magnet, semakin cepat gerakan penghantar memotong medan magnet semakin akbar juga Tegangan listrik yg didapatkan.
Lalu, Apa yang dimaksud menggunakan Gaya Gerak Listrik atau GGL ?

Apa itu Gaya Gerak Listrik (GGL)

Definisi GGL
Gaya Gerak Listrik atau GGL merupakan disparitas potensial yg terjadi pada ujung-ujung kumparan lantaran efek induksi elektromagnetik.
Gaya Gerak Listrik bisa terjadi, menggunakan beberapa kondisi, yaitu :

Syarat-syarat GGL atau Gaya gerak listrik :

  • Adanya Penghantar
  • Adanya Medan magnet
  • Adanya Gerakan penghantar memotong medan magnet

Bagaimana Gaya Gerak Listrik bisa membentuk Listrik?

Proses terjadinya listrik pada Gaya Gerak Listrik :

Gerakan sebuah penghantar yg berkecimpung melintasi atau memotong medan magnet, akan membuat suatu disparitas potensial pada kedua ujung penghantar tersebut.
Perbedaan Potensial inilah yg disebut dengan Tegangan Listrik
Tegangan Listrik merupakan Perbedaan Potensial
Tegangan Listrik akan timbul pada kedua ujung penghantar waktu Penghantar tadi berkiprah melintasi atau memotong medan magnet.
Tegangan listrik yang dihasilkan menurut Gaya Gerak Listrik tersebut nir tetap.
Besarnya Tegangan Listrik yang dihasilkan akan berubah-ubah sinkron menggunakan seberapa kecepatan Gerakan Penghantar ketika melintasi atau memotong medan magnet.
Arah Arus listrik pada penghantar tersebut jua akan berubah saat gerakan Penghantar maju mundur memotong medan magnet tersebut.
Posisi Positif dan Negatif akan berubah atau tidak tetap, terkadang Positif berada pada ujung penghantar, kebalikannya waktu posisi gerakan berubah, maka Posisi Positif akan berpindah dalam ujung yang lainnya.
Perubahan Arah Arus inilah yg disebut menggunakan Arus Bolak-balik .
Listrik yg dihasilkan dari Gaya Gerak Listrik merupakan Arus tidak Tetap atau Arus bolak-pulang.
Arus Bolak-kembali bias kita sebut menggunakan Listrik AC (Alternating Current).
Seberapa banyak perubahan arus listrik yg terjadi, bias digambarkan menjadi gelombang Frekwensi.
Frekwensi arus bolak balik
Apa yang dimaksud menggunakan Frekwensi pada listrik arus bolak balik ?
Frekwensi adalah banyaknya jumlah gelombang pada satu saat (dtk).
Seberapa poly perubahan tergantung seberapa banyak frekuensi listrik tersebut.
Pada umumnya Frekuensi yang kita gunakan dalam sistem kelistrikan pada Asia memakai Frekuensi 50 Hz atau 50 gelombang per satu detik.
Gelombang Frekwensi
Gelombang yang dimaksud merupakan terdiri menurut satu puncak dan satu lembah yg berarti terjadi 50 puncak dan 50 lembah gelombang dalam satu dtk.
Mengenal dasar listrik serta frekwensi arus bolak balik
Frekwensi listrik Pada sistem kelistrikan 1 Phase (220 VAC) menggunakan frekuensi 50 Hz.
Jumlah Gelombang dalam satu Frekwensi listrik terdiri berdasarkan satu Puncak Gelombang dan satu Lembah Gelombang.
Gelombang listrik Arus Bolak-balik
Satu Frekwensi listrik bisa digambarkan seperti berikut :

Dari Gambar diatas, kita dapat melihat terjadinya perubahan tegangan listrik.
  • Saat Gelombang tegangan berada pada posisi puncak , maka disparitas potensial yg terjadi antara kabel phase dan netral adalah 220 Volt.
  • Lalu saat Gelombang berada dalam posisi garis lurus, Phase serta Netral sama-sama Nol Volt.
  • Kemudian ketika Gelombang berada di Lembah, maka Perbedaan potensial atau tegangan listrik balik menjadi 220 Volt.

Begitu seterusnya, selama 1 dtk terjadi perubahan sebanyak 50 kali berada di puncak dan 50 kali berada di lembah Gelombang.
Begitu proses selanjutnya hingga sebesar 50 gelombang selama satu detik, sebagai akibatnya kita tak dapat melihat waktu tegangan dalam posisi 0 VAC sebenarnya tegangan turun lantaran prosesnya sangat cepat.
Mengenal dasar listrik serta frekwensi arus bolak balik
Dari prinsip Gaya Gerak listrik inilah, dikembangkan menjadi dasar pembangkit listrik atau Generator arus Bolak-Balik.
Demikianlah artikel tentang dasar listrik , Gaya Gerak Listrik (GGL) serta penerangan singkat tentang Frekwensi dan Gelombang listrik.
Semoga artikel ini bisa berguna buat kita seluruh!
CARA FLEXI
dikutip dari aneka macam sumber

MENGENAL 6 KOMPONEN ELEKTRONIKA SERTA PENJELASANNYA

Terdapat beraneka ragam Komponen-komponen Elektronika, antara lain terdapat 6 Komponen Elektronika dasar, yang perlu diketahui.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita tentu mengenal berbagai jenis Alat-indera Elektronik, misalnya Televisi, DVD, Digital Receiver, Amplifier, dan sebagainya.
Alat-alat Elektronik ini dibuat menurut prinsip Elektronika, yang terdiri menurut berbagai jenis komponen-komponen Elektronika didalamnya, yg mempunyai fungsi dan fungsinya masing-masing.
Terdapat Banyak sekali jenis-jenis Komponen Elektronika, dan masing-masing Komponen Elektronika tadi memiliki kegunaan dan fungsi yg berbeda-beda.
Bagi kita yg masih termin pemula, dan ingin mulai mengenal tentang Ilmu Elektronika dan komponen-komponennya, terdapat beberapa Komponen dasar pada Elektronika yang wajib kita ketahui terlebih dahulu, sebelum lebih mendalami ilmu elektronik.
Apa saja Komponen-komponen dasar dalam Elektronika serta apa saja kegunaan berdasarkan Komponen-komponen Elektronika tersebut?, dapat kita lihat daftarnya dibawah ini.
  • Resistor
  • Kapasitor (ELCO)
  • DIODA
  • Transistor
  • Induktor
  • IC (Integrated Circuit)

Mengenal 6 Jenis Komponen Elektronik


1. Resistor

Resistor atau disebut pula Tahanan (Hambatan), adalah Komponen Elektronika yang berfungsi buat Mengganggu Arus listrik yang mengalir pada suatu Rangkaian, besaran hambatan (Tahanan) yg dimiliki Resistor dikenal menggunakan istilah Resistansi, pada satuan Ohm (Ω).
Terdapat beragam nilai besaran Ohm (Ω) dalam sebuah Resistor, seperti contohnya Resistor 10Ω, 25Ω, 50Ω, 100Ω, 1000Ω (1KΩ), 2KΩ, serta poly lainnya, dan Resistor ini termasuk pada jenis Komponen Elektronika Pasif.
Selain aneka macam berukuran Ohm pada sebuah Resistor, masih ada juga aneka macam Resistor yg mempunyai ukuran, bentuk, serta model yg berbeda-beda sesuai dengan jenis-jenisnya.
Beberapa Jenis Resistor:
Resistor menggunakan Nilai tahanan tetap
Resistor jenis ini mempunyai nilai tahanan yang telah permanen, misalnya misalnya Resistor 100Ω, berarti Resistor ini memiliki nilai tahanan permanen 100Ω.
Resistor dengan Nilai tahanan bisa diatur (Variable)
Resistor jenis ini memiliki nilai tahanan yang bervariasi, serta memiliki rentang nilai yang dapat diubahsuaikan sesuai kebutuhan, Resistor jenis ini biasa diklaim menggunakan Variable Resistor atau Potensio.
Seperti misalnya Potensio 0Ω - 5KΩ, berarti Resistor jenis ini dapat diatur nilai tahanannya mulai 0Ω sampai dengan 5000Ω (5KΩ)
Resistor dengan sensor cahaya (LDR)
Resistor menggunakan sensor cahaya, atau diklaim menggunakan LDR (Light Dependent Resistor), biasa dipakai buat Lampu otomatis menyala dimalam hari (Cahaya Gelap), serta padam saat Cahaya mulai Terang.
Resistor ini memiliki nilai Tahanan yg akan berubah sinkron menggunakan intensitas cahaya yag diterimanya.
Resistor menggunakan sensor suhu (Thermistor)
Resistor jenis ini biasa juga dianggap menggunakan Thermistor, biasa dipakai buat pengaman Motor listrik, waktu suhu Motor listrik melebihi batas normal, maka Nilai Tahanan Thermistor akan semakin besar , serta menyebabkan Rangkaian listrik menuju panel Kontrol motor listrik terputus.
Selain itu Thermistor pula poly dipakai pada Alat listrik dirumah, misalnya dalam AC, Rice cooker, Pemasak Air listrik, dan sebagainya.
Resistor dengan sensor Tegangan (Varistor)
Resistor jenis ini biasa disebut dengan VDR (Voltage Dependent Resistor), atau tak jarang disebut pula menggunakan Varistor, Nilai Hambatan Resistor ini dapat berubah sesuai menggunakan besar Tegangan yg dialiri, Semakin tinggi tegangan maka semakin rendah nilai Hambatannya.
2. Kapasitor

Kapasitor biasa juga diklaim dengan Kondensator, atau ELCO (Elektrolit Condensator), serta merupakan Komponen Elektronika yang bisa menyimpan Energi atau muatan Listrik, dalam beberapa waktu.
Baca jua: Cara mengukur Kapasitor
Kapasitor mempunyai satuan Farad (F), Satuan Farad ini diambil berdasarkan nama Michael Faraday, yg pertama kali menemukan Kapasitor.
Terdapat berbagai nilai kapasitor, misalnya Kapasitor 16 mikro Farad (16µF), 30µF, 100µF, 1000µF, dan aneka macam ukuran kapasitor lainnya.
1 F = 1.000.000 µF
1 µF = 0,000001F
Kapasitor poly digunakan dalam berbagai alat listrik pada rumah, misalnya pada Pompa air, AC, Mesin cuci, Lampu, Amplifier, Kipas Angin, dan sebagainya.
Beberapa Jenis Kapasitor:
Kapasitor Tetap Non-Polaritas
Kapasitor jenis ini diklaim pula menggunakan Kapasitor biasa, pemasangannya lebih gampang lantaran nir memerlukan Polaritas (Tidak ada Positif atau Negatif), dan memiliki nilai Farad yg sudah Tetap.
Kapasitor Tetap Polaritas
Kapasitas jenis ini biasa diklaim menggunakan ELCO (Electrolit Condensator), mempunyai nilai Farad yg permanen, serta memerlukan Polaritas sehingga pemasangannya wajib diperhatikan posisi Positif maupun Negatifnya, tidak boleh terbalik.
Variable Kapasitor
Kapasitor jenis ini mempunyai rentang nilai (Range) Farad yg bervariasi (Variable), sehingga lebih memudahkan kita buat memilih Nilai Farad sinkron menggunakan kebutuhan, seperti contohnya Variable Capasitor 100pF - 250pF, ini berarti nilai Kapasitor bisa diatur mulai 100pF sampai 250pF.
  • pF = piko Farad
  • 1Farad= 1.000.000.000.000 piko Farad

3. Dioda

Dioda (Diode) diklaim jua Semi Konduktor, yaitu komponen Elektronik yang mempunyai 2 jenis Elektroda yakni Anoda dan Katoda, Dioda bisa menghantarkan arus listrik pada satu arah, dan dalam arah kebalikannya Dioda menjadi kendala.
KNAP: Katoda Negatif, Anoda Positif
Dioda mampu kita temukan dalam suatu rangkaian Elektronik sederhana, misalnya misalnya Adaptor yang menggunakan Dioda buat menyearahkan Arus (AC sebagai DC), selain itu jenis Dioda lainnya dapat dipakai sebagai Pengaman rangkaian, Saklar (Switching), Sensor, Control, dan sebagainya.
Baca jua: Cara Mengukur Dioda
Beberapa jenis Dioda
Selain jenis Dioda penyearah, terdapat banyak sekali jenis Dioda lainnya yang generik dipakai, misalnya:
  • Dioda biasa (Penyearah)
  • Dioda Zener
  • Dioda Bridge
  • LED (Light Emitting Diode)
  • Dioda Tunnel
  • Dioda Varactor
  • dan jenis Dioda lainnya

4. Transistor

Transistor termasuk bahan Semi Konduktor serta dari berdasarkan 2 kata, yaitu Transfer (pemindah) serta Resistor (Hambatan), serta Transistor merupakan Komponen Elektronika yg dapat mengalirkan arus serta menghambat pada suatu keadaan tertentu.
Transistor memiliki tiga kaki (terminal), yaitu:
  • B (Basis/Base)
  • E (Emittor)
  • C (Collector)

Transistor merupakan komponen Elektronika yang sangat krusial serta memiliki banyak sekali fungsi, diantaranya:
  • Sebagai penyearah (Rectifier)
  • Saklar (Switching)
  • Penguat arus (Amplifier)
  • Penstabil tegangan (Stabilizer)
  • Penyeimbang Arus
  • Modulasi sinyal
  • Penguat frekuensi
  • dan aneka macam fungsi Transistor lainnya.

Ada 2 jenis Transistor yang umum dipakai, yaitu:
  • Transistor NPN
Transistor jenis N-P-N disebut jua Transistor Positif, dan dapat mengalirkan arus listrik bila terminal B (Basis) diberi tegangan Positif.
  • Transistor PNP
Transistor jenis P-N-P disebut pula Transistor Negatif, serta dapat mengalirkan arus listrik jika terminal B (Basis) diberi tegangan Negatif.
5. Induktor

Induktor (Inductor) adalah suatu belitan (kumparan) kawat penghantar, buat menghasilkan beban Induktif dalam suatu rangkaian, serta Induktor ini mempunyai Nilai Induktansi dalam satuan Henry (H).
Induktor merupakan Komponen Elektronika yg mempunyai beberapa fungsi, diantaranya:
  • Penyimpan energi
  • Pengatur Frekuensi
  • Penyaring (Filter)
  • Penyambung (Couple)
Induktor terdapat yang mempunyai nilai Induktansi tetap, serta ada yang Variable.
6. IC (Integrated Circuit)

IC adalah Komponen Elektronika yang terdiri dari Gabungan beberapa komponen lain pada dalamnya seperti Transistor, Resistor, serta komponen lainnya, serta Terintegrasi satu menggunakan lainnya.
IC adalah solusi buat menggabungkan berbagai komponen Elektronika dalam satu Komponen menggunakan ukuran yg lebih kecil, dan mempunyai aneka macam fungsi yang lebih kompleks.
Semoga berguna!
CARA FLEXI

MENGENAL 6 KOMPONEN ELEKTRONIKA SERTA PENJELASANNYA

Terdapat beraneka ragam Komponen-komponen Elektronika, diantaranya masih ada 6 Komponen Elektronika dasar, yang perlu diketahui.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita tentu mengenal aneka macam jenis Alat-indera Elektronik, seperti Televisi, DVD, Digital Receiver, Amplifier, serta sebagainya.
Alat-alat Elektronik ini dibentuk berdasarkan prinsip Elektronika, yang terdiri dari aneka macam jenis komponen-komponen Elektronika didalamnya, yg mempunyai fungsi dan manfaatnya masing-masing.
Terdapat Banyak sekali jenis-jenis Komponen Elektronika, dan masing-masing Komponen Elektronika tersebut mempunyai kegunaan serta fungsi yg bhineka.
Bagi kita yang masih tahap pemula, serta ingin mulai mengenal mengenai Ilmu Elektronika dan komponen-komponennya, terdapat beberapa Komponen dasar pada Elektronika yg wajib kita ketahui terlebih dahulu, sebelum lebih mendalami ilmu elektronik.
Apa saja Komponen-komponen dasar dalam Elektronika serta apa saja kegunaan menurut Komponen-komponen Elektronika tersebut?, bisa kita lihat daftarnya dibawah ini.
  • Resistor
  • Kapasitor (ELCO)
  • DIODA
  • Transistor
  • Induktor
  • IC (Integrated Circuit)

Mengenal 6 Jenis Komponen Elektronik


1. Resistor

Resistor atau diklaim jua Tahanan (Hambatan), merupakan Komponen Elektronika yang berfungsi buat Mengganggu Arus listrik yg mengalir pada suatu Rangkaian, besaran kendala (Tahanan) yang dimiliki Resistor dikenal menggunakan kata Resistansi, dalam satuan Ohm (Ω).
Terdapat beragam nilai besaran Ohm (Ω) dalam sebuah Resistor, misalnya contohnya Resistor 10Ω, 25Ω, 50Ω, 100Ω, 1000Ω (1KΩ), 2KΩ, serta poly lainnya, serta Resistor ini termasuk pada jenis Komponen Elektronika Pasif.
Selain berbagai berukuran Ohm pada sebuah Resistor, terdapat jua berbagai Resistor yang mempunyai berukuran, bentuk, serta contoh yg berbeda-beda sinkron dengan jenis-jenisnya.
Beberapa Jenis Resistor:
Resistor menggunakan Nilai tahanan tetap
Resistor jenis ini mempunyai nilai tahanan yang sudah permanen, misalnya contohnya Resistor 100Ω, berarti Resistor ini mempunyai nilai tahanan permanen 100Ω.
Resistor dengan Nilai tahanan bisa diatur (Variable)
Resistor jenis ini mempunyai nilai tahanan yg bervariasi, serta mempunyai rentang nilai yg dapat disesuaikan sesuai kebutuhan, Resistor jenis ini biasa diklaim menggunakan Variable Resistor atau Potensio.
Seperti misalnya Potensio 0Ω - 5KΩ, berarti Resistor jenis ini dapat diatur nilai tahanannya mulai 0Ω sampai dengan 5000Ω (5KΩ)
Resistor menggunakan sensor cahaya (LDR)
Resistor menggunakan sensor cahaya, atau diklaim menggunakan LDR (Light Dependent Resistor), biasa digunakan buat Lampu otomatis menyala dimalam hari (Cahaya Gelap), dan padam saat Cahaya mulai Terang.
Resistor ini memiliki nilai Tahanan yang akan berubah sesuai menggunakan intensitas cahaya yag diterimanya.
Resistor dengan sensor suhu (Thermistor)
Resistor jenis ini biasa juga disebut menggunakan Thermistor, biasa digunakan untuk pengaman Motor listrik, ketika suhu Motor listrik melebihi batas normal, maka Nilai Tahanan Thermistor akan semakin besar , serta menyebabkan Rangkaian listrik menuju panel Kontrol motor listrik terputus.
Selain itu Thermistor juga poly digunakan dalam Alat listrik dirumah, misalnya dalam AC, Rice cooker, Pemasak Air listrik, dan sebagainya.
Resistor menggunakan sensor Tegangan (Varistor)
Resistor jenis ini biasa disebut dengan VDR (Voltage Dependent Resistor), atau acapkali disebut pula dengan Varistor, Nilai Hambatan Resistor ini dapat berubah sinkron menggunakan besar Tegangan yg dialiri, Semakin tinggi tegangan maka semakin rendah nilai Hambatannya.
2. Kapasitor

Kapasitor biasa juga diklaim dengan Kondensator, atau ELCO (Elektrolit Condensator), dan merupakan Komponen Elektronika yang dapat menyimpan Energi atau muatan Listrik, pada beberapa ketika.
Baca juga: Cara mengukur Kapasitor
Kapasitor mempunyai satuan Farad (F), Satuan Farad ini diambil berdasarkan nama Michael Faraday, yg pertama kali menemukan Kapasitor.
Terdapat berbagai nilai kapasitor, seperti Kapasitor 16 mikro Farad (16µF), 30µF, 100µF, 1000µF, serta berbagai ukuran kapasitor lainnya.
1 F = 1.000.000 µF
1 µF = 0,000001F
Kapasitor poly dipakai pada banyak sekali indera listrik pada tempat tinggal , seperti pada Pompa air, AC, Mesin cuci, Lampu, Amplifier, Kipas Angin, dan sebagainya.
Beberapa Jenis Kapasitor:
Kapasitor Tetap Non-Polaritas
Kapasitor jenis ini disebut pula menggunakan Kapasitor biasa, pemasangannya lebih mudah lantaran nir memerlukan Polaritas (Tidak ada Positif atau Negatif), dan memiliki nilai Farad yang sudah Tetap.
Kapasitor Tetap Polaritas
Kapasitas jenis ini biasa dianggap dengan ELCO (Electrolit Condensator), memiliki nilai Farad yg tetap, dan memerlukan Polaritas sehingga pemasangannya wajib diperhatikan posisi Positif juga Negatifnya, nir boleh terbalik.
Variable Kapasitor
Kapasitor jenis ini mempunyai rentang nilai (Range) Farad yang bervariasi (Variable), sebagai akibatnya lebih memudahkan kita buat memilih Nilai Farad sinkron menggunakan kebutuhan, seperti misalnya Variable Capasitor 100pF - 250pF, ini berarti nilai Kapasitor bisa diatur mulai 100pF sampai 250pF.
  • pF = piko Farad
  • 1Farad= 1.000.000.000.000 piko Farad

3. Dioda

Dioda (Diode) dianggap juga Semi Konduktor, yaitu komponen Elektronik yg mempunyai 2 jenis Elektroda yakni Anoda dan Katoda, Dioda dapat menghantarkan arus listrik dalam satu arah, dan dalam arah sebaliknya Dioda menjadi kendala.
KNAP: Katoda Negatif, Anoda Positif
Dioda sanggup kita temukan dalam suatu rangkaian Elektronik sederhana, misalnya contohnya Adaptor yang menggunakan Dioda buat menyearahkan Arus (AC menjadi DC), selain itu jenis Dioda lainnya dapat dipakai menjadi Pengaman rangkaian, Saklar (Switching), Sensor, Control, serta sebagainya.
Baca juga: Cara Mengukur Dioda
Beberapa jenis Dioda
Selain jenis Dioda penyearah, masih ada aneka macam jenis Dioda lainnya yang generik dipakai, seperti:
  • Dioda biasa (Penyearah)
  • Dioda Zener
  • Dioda Bridge
  • LED (Light Emitting Diode)
  • Dioda Tunnel
  • Dioda Varactor
  • dan jenis Dioda lainnya

4. Transistor

Transistor termasuk bahan Semi Konduktor serta asal dari dua kata, yaitu Transfer (pemindah) serta Resistor (Hambatan), serta Transistor adalah Komponen Elektronika yang bisa mengalirkan arus serta merusak pada suatu keadaan eksklusif.
Transistor memiliki tiga kaki (terminal), yaitu:
  • B (Basis/Base)
  • E (Emittor)
  • C (Collector)

Transistor merupakan komponen Elektronika yang sangat krusial serta mempunyai banyak sekali fungsi, antara lain:
  • Sebagai penyearah (Rectifier)
  • Saklar (Switching)
  • Penguat arus (Amplifier)
  • Penstabil tegangan (Stabilizer)
  • Penyeimbang Arus
  • Modulasi sinyal
  • Penguat frekuensi
  • dan berbagai fungsi Transistor lainnya.

Ada 2 jenis Transistor yang umum dipakai, yaitu:
  • Transistor NPN
Transistor jenis N-P-N diklaim jua Transistor Positif, dan bisa mengalirkan arus listrik apabila terminal B (Basis) diberi tegangan Positif.
  • Transistor PNP
Transistor jenis P-N-P dianggap pula Transistor Negatif, serta dapat mengalirkan arus listrik apabila terminal B (Basis) diberi tegangan Negatif.
5. Induktor

Induktor (Inductor) adalah suatu belitan (kumparan) dawai penghantar, buat menghasilkan beban Induktif pada suatu rangkaian, serta Induktor ini memiliki Nilai Induktansi dalam satuan Henry (H).
Induktor merupakan Komponen Elektronika yg mempunyai beberapa fungsi, diantaranya:
  • Penyimpan energi
  • Pengatur Frekuensi
  • Penyaring (Filter)
  • Penyambung (Couple)
Induktor terdapat yg mempunyai nilai Induktansi permanen, serta terdapat yg Variable.
6. IC (Integrated Circuit)

IC adalah Komponen Elektronika yang terdiri dari Gabungan beberapa komponen lain di dalamnya seperti Transistor, Resistor, serta komponen lainnya, serta Terintegrasi satu menggunakan lainnya.
IC adalah solusi buat menggabungkan banyak sekali komponen Elektronika pada satu Komponen dengan ukuran yang lebih kecil, serta mempunyai banyak sekali fungsi yg lebih kompleks.
Semoga berguna!
CARA FLEXI

ALAT BANTU PENANGKAPAN IKAN

Alat Bantu Penangkapan Ikan

Alat Bantu Penangkapan Ikan - Dewasaini sudah poly bahtera atau kapal penangkapan ikan dilengkapi oleh mesin bantupenangkapan (fishing machinery) buat membantu meringankan tugas nelayan atauanak butir kapal dalam menangani pengoperasian alat tangkap, sebagai akibatnya lebih mudah,lebih ringan dan menjadi lebih cepat. 

Baca Juga ; Mengenal Jangkar Kapal


Dengan demikian frequensi kegiatanpenangkapan dapat ditingkatkan, output tangkapan meningkat serta pendapatannelayan atau anak buah kapal yang bersangkutan akan terangkat pula.


Baca Juga ; Cara Perawatan Kompressor Alat Selam


Berbagaijenis mesin bantu penangkap ikan digunakan sang nelayan atau anak buah kapaluntuk membantu pengoperasian indera penangkap ikan antara lain :

Alat Bantu Penangkapan Ikan

Jenis – Jenis Alat Bantu

Alat Bantu Penangkapan Pada Longliners

-  Line Houler di pakai buat membantu menarik tali utama pada kapal rawai / long line

- Line Arranger

- Branch Line Ace dan Buoy Line Ace


- Side Roller/ Line Guide Roller


- Slow Conveyor


- Branch Line Conveyor


Alat Bantu Penangkapan Pada Gillnet


- Net hauler digunakan buat membantu menarik tali utama pada kapal jaring insang


- Winch


- Cone Roler




Alat Bantu Penangkapan Pada Purse Seine


- Powerblock digunakan untuk membantu menarik jaring pada kapal purse seine

- purse winch digunakan buat membantu menarik tali kerut (purse line) pada kapal purseseine

Purse block dan dewi-dewi


- Purse ring stowage


- Seine skiff 


- Fish pump

 Alat Bantu Penangkapan Pada Trawlers

- Boom 

  - Rig 
  - Outrigger 
 - Winch    
    - Drum Trawl   
    - Hydraulic inofer 

- Towing Block 


- Snatch Block 


- Otter Board


- Alat penarik rawai manual jenis Alat Bantu penangkapan ikan fungsi sama dengan Line hauler perbedaannya cuma pada manual Dan hidrolik/ listrik.

Selain indera bantu buat meringkan energi insan pada memakai indera tangkap ikan pula terdapat alat bantu yang di manfaatkan untuk menambah hasil tangkapan seperti ;


Cahaya Lampu Pengumpul Ikan


Rumpon Pengumpul Ikan


Peranan  Alat Bantu penangkapan ikan setidaknya telah banyak berevolusi tetapi evolusi Dan fungsi Dari sebenarnya adalah membantu kerja nelayan atau orang yg mencari ikan lebih efektik Dan efesien.

Dewasa Ini Perkembangan dari Alat Bantu Penangkapan Ikan telah mengalami beberapa Inovasi dan Di BBPI Semarang Pengembangan akan alat bantu penangkapan Ikan terus di upayakan

Baca Juga


Alat Bantu penangkapan Ikan


GPS Kapal Perikanan

Navigasi GPS Untuk Kapal Perikanan
Alat Pendeteksi Ikan

Cara Menggunakan GPS buat Nelayan


Cоntоh indera-indera navigasi digunakan dі kapal : 

Alat Bantu Navigasi

Sejak manusia mengenal wahana apung ѕеbаgаі alat transportasi sarana penangkapan, maka sejak іtu рulа tindakan navigasi telah dilakukan, уаіtu ѕuаtu cara уаng dilakukan secara terus menerus buat mengarahkan wahana apungnya menuju ѕuаtu titik sasaran dеngаn sempurna, ekonomis serta efisien. 


Untuk mencapai titik sasaran tеrѕеbut ѕеlаіn dеngаn menggunakan cara уаng telah disebutkan diatas, dараt јugа dеngаn menggunakan alat bantu supaya memudahkan dalam pencapaian target уаng dimaksud (Wahyono serta Sjarif, 2004).


 Bеbеrара jenis indera bantu navigasi аntаrа lаіn :


a. KOMPAS 


Kompas magnet, berfungsi buat memilih arah pelayaran kapal serta buat memilih arah baringan ѕuаtu benda terhadap kapal. Pedoman magnet dі kapal bіаѕаnуа terdiri dаrі : Pedoman standart, Pedoman kemudi dan Pedoman kemudi darurat.


b. Peta Laut


Peta laut, merupakan ѕеmuа jenis peta уаng dipakai untuk keperluan navigasi dі lautan. Ia mendeskripsikan keadaan rinci tеntаng daerah laut уаng aman dilayari kapal-kapal, denagn pertanda-pertanda kedalaman air, adanya bahaya-bahaya navigasi baik уаng kelihatan (pada аtаѕ permukaan air) maupun уаng masih ada dі bаwаh permukaan air, dan benda-benda petunjuk untuk  bernavigasi.


c. 
GPS ( GLobal Position System )
GPS, уаіtu alat bantu navigasi уаng bekerja bеrdаѕаrkаn penerimaan gelombang radio dаrі bеbеrара satelit уаng mengorbit untuk mengetahui posisi, merekam arah haluan dan kecepatan kapal.

d .
RADAR 

Radar, digunakan buat mendeteksi obyek (target) bеrdаѕаrkаn prinsip pengukuran ketika tempuh уаng diharapkan untuk merambatkan pulsa (denyut) frekuwensi gelombang elektromagnetik, sejak sinyal tеrѕеbut dipancarkan оlеh transmitter hіnggа gema (echo) уаng dipantulkan оlеh obyek diterima dalam receiver. 


Sinyal elektromagnetik уаng dipantulkan оlеh sasaran (target) kе pesawat penerima tеrѕеbut selanjutnya tergambar dalam Display unit.


e. Radio Komunikasi


Radio komunikasi,  peralatan bantu іnі dikapal ѕаngаt penting agar antar kapal уаng satu serta kapal уаng lainnya dараt bertukar fakta pada saat berlayar. Terdapat 3 frekuensi уаіtu : VHF (Very High Frequency), HF (High Frequency) dan MF (Medium Frequency). Radio komunikasi іnі wаlаuрun dilengkapi banyak sekali frekuensi. Tарі уаng ѕеrіng digunakan pada pelayaran аdаlаh frekuensi 16.



f. Fax cuaca

digunakan buat mengetahui keadaan cuaca pada ketika berlayar. Dikirimkan dаrі stasiun (pangkalan) masing-masing kapal. Data tеrѕеbut merupakan olahan dаrі data satelit.


g. RDF, 


adaah indera bantu navigasi уаng bekerja bеrdаѕаrkаn penerimaan gelombang radio buat mengetahui arah serta perkiraaan jarak pemancar. Suara уаng dipancarkan аkаn mengalami penurunan energi maka ѕаmраі dalam sasaran (penerima bunyi) ѕudаh tіdаk sekuat dаrі уаng terdepan


h. 
GMDSS atau SART

SART аdаlаh ѕuаtu alat уаng disyaratkan dalam GMDSS (Global Maritime Distress and Safety System) уаng dараt diintrogasi оlеh pancaran pulsa radar khusus (Radar X-Brand atau Radar 3 centimeter) bіlа alat іnі diaktifkan. Gunanya buat pencarian kapal dalam marabahaya.


i. 
SEXTAN
j. PERUM 



 Alat Bantu pelacak / deteksi

Alat bantu yg sistem kerja menjadi pelacak atau detesi baik berupa objek perairan, ikan atau hal yang lainnya ; Untuk jenis alat bantu deteksi atau pelacak  ada 3 jenis уаіtu :


1. FISH FINDER  Dan  ECHO SOUNDER

Fish finder dan  Echosounder - Alat bantu navigasi уаng bekerja bеrdаѕаrkаn pemancaran gelombang suara buat mendeteksi kedalaman perairan, mendeteksi ѕuаtu obyek dalam perairan arah vertikal. 


Untuk tujuan perikanan sensitifitasnya ditingkatkan sebagai akibatnya mampu mendeteksi adanya ikan dibawah permukaan air.


2. SONAR 

Sonar - Teknologi Sonar sudah mulai di gunakan sang para nelayan buat menangkap ikan dan Sonar juga termasuk dalam Alat bantu navigasi 


Dimana Sonar уаng bekerja bеrdаѕаrkаn prinsip kerja  Dari Penggunaan tenaga akustik,  pemancaran gelombang bunyi buat mendeteksi ѕuаtu obyek dalam perairan arah horizontal dan vertical. 


Manfaat sonar


- Sonar dараt menaruh citra dan kabar tеntаng kedalaman, 


- keadaan alami dasar serta konfigurasi bentuk dasar perairan


- kеmudіаn pada kapal ikan dipakai buat memperoleh liputan tеntаng berukuran, densitas, distribusi, kecepatan dan arah renang fish schools, 


- serta mengetahui bentuk dan kedudukan jaring dі dalam air, 


- mengetahui ikan уаng masuk kе dalam jaring


3. RDF


Alat bantu navigasi уаng bekerja bеrdаѕаrkаn penerimaan gelombang radio buat mengetahui arah serta perkiraaan jarak pemancar. 


Suara уаng dipancarkan аkаn mengalami penurunan tenaga maka ѕаmраі dalam target (penerima bunyi) ѕudаh tіdаk sekuat dаrі уаng terdepan.


Ketiga indera diatas wаlаuрun termasuk dalam indera bantu navigasi tеtарі manfaatnya уаng lаіn јugа dараt digunakan buat pendeteksi ikan. Karena indera tеrѕеbut memiliki fungsi ѕеbаgаі pencari atau pendeteksi ikan sebagai akibatnya penangkapan ikan dараt berjaan dеngаn baik.