MENGENAL 6 KOMPONEN ELEKTRONIKA SERTA PENJELASANNYA

Terdapat beraneka ragam Komponen-komponen Elektronika, diantaranya masih ada 6 Komponen Elektronika dasar, yang perlu diketahui.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita tentu mengenal aneka macam jenis Alat-indera Elektronik, seperti Televisi, DVD, Digital Receiver, Amplifier, serta sebagainya.
Alat-alat Elektronik ini dibentuk berdasarkan prinsip Elektronika, yang terdiri dari aneka macam jenis komponen-komponen Elektronika didalamnya, yg mempunyai fungsi dan manfaatnya masing-masing.
Terdapat Banyak sekali jenis-jenis Komponen Elektronika, dan masing-masing Komponen Elektronika tersebut mempunyai kegunaan serta fungsi yg bhineka.
Bagi kita yang masih tahap pemula, serta ingin mulai mengenal mengenai Ilmu Elektronika dan komponen-komponennya, terdapat beberapa Komponen dasar pada Elektronika yg wajib kita ketahui terlebih dahulu, sebelum lebih mendalami ilmu elektronik.
Apa saja Komponen-komponen dasar dalam Elektronika serta apa saja kegunaan menurut Komponen-komponen Elektronika tersebut?, bisa kita lihat daftarnya dibawah ini.
  • Resistor
  • Kapasitor (ELCO)
  • DIODA
  • Transistor
  • Induktor
  • IC (Integrated Circuit)

Mengenal 6 Jenis Komponen Elektronik


1. Resistor

Resistor atau diklaim jua Tahanan (Hambatan), merupakan Komponen Elektronika yang berfungsi buat Mengganggu Arus listrik yg mengalir pada suatu Rangkaian, besaran kendala (Tahanan) yang dimiliki Resistor dikenal menggunakan kata Resistansi, dalam satuan Ohm (Ω).
Terdapat beragam nilai besaran Ohm (Ω) dalam sebuah Resistor, misalnya contohnya Resistor 10Ω, 25Ω, 50Ω, 100Ω, 1000Ω (1KΩ), 2KΩ, serta poly lainnya, serta Resistor ini termasuk pada jenis Komponen Elektronika Pasif.
Selain berbagai berukuran Ohm pada sebuah Resistor, terdapat jua berbagai Resistor yang mempunyai berukuran, bentuk, serta contoh yg berbeda-beda sinkron dengan jenis-jenisnya.
Beberapa Jenis Resistor:
Resistor menggunakan Nilai tahanan tetap
Resistor jenis ini mempunyai nilai tahanan yang sudah permanen, misalnya contohnya Resistor 100Ω, berarti Resistor ini mempunyai nilai tahanan permanen 100Ω.
Resistor dengan Nilai tahanan bisa diatur (Variable)
Resistor jenis ini mempunyai nilai tahanan yg bervariasi, serta mempunyai rentang nilai yg dapat disesuaikan sesuai kebutuhan, Resistor jenis ini biasa diklaim menggunakan Variable Resistor atau Potensio.
Seperti misalnya Potensio 0Ω - 5KΩ, berarti Resistor jenis ini dapat diatur nilai tahanannya mulai 0Ω sampai dengan 5000Ω (5KΩ)
Resistor menggunakan sensor cahaya (LDR)
Resistor menggunakan sensor cahaya, atau diklaim menggunakan LDR (Light Dependent Resistor), biasa digunakan buat Lampu otomatis menyala dimalam hari (Cahaya Gelap), dan padam saat Cahaya mulai Terang.
Resistor ini memiliki nilai Tahanan yang akan berubah sesuai menggunakan intensitas cahaya yag diterimanya.
Resistor dengan sensor suhu (Thermistor)
Resistor jenis ini biasa juga disebut menggunakan Thermistor, biasa digunakan untuk pengaman Motor listrik, ketika suhu Motor listrik melebihi batas normal, maka Nilai Tahanan Thermistor akan semakin besar , serta menyebabkan Rangkaian listrik menuju panel Kontrol motor listrik terputus.
Selain itu Thermistor juga poly digunakan dalam Alat listrik dirumah, misalnya dalam AC, Rice cooker, Pemasak Air listrik, dan sebagainya.
Resistor menggunakan sensor Tegangan (Varistor)
Resistor jenis ini biasa disebut dengan VDR (Voltage Dependent Resistor), atau acapkali disebut pula dengan Varistor, Nilai Hambatan Resistor ini dapat berubah sinkron menggunakan besar Tegangan yg dialiri, Semakin tinggi tegangan maka semakin rendah nilai Hambatannya.
2. Kapasitor

Kapasitor biasa juga diklaim dengan Kondensator, atau ELCO (Elektrolit Condensator), dan merupakan Komponen Elektronika yang dapat menyimpan Energi atau muatan Listrik, pada beberapa ketika.
Baca juga: Cara mengukur Kapasitor
Kapasitor mempunyai satuan Farad (F), Satuan Farad ini diambil berdasarkan nama Michael Faraday, yg pertama kali menemukan Kapasitor.
Terdapat berbagai nilai kapasitor, seperti Kapasitor 16 mikro Farad (16µF), 30µF, 100µF, 1000µF, serta berbagai ukuran kapasitor lainnya.
1 F = 1.000.000 µF
1 µF = 0,000001F
Kapasitor poly dipakai pada banyak sekali indera listrik pada tempat tinggal , seperti pada Pompa air, AC, Mesin cuci, Lampu, Amplifier, Kipas Angin, dan sebagainya.
Beberapa Jenis Kapasitor:
Kapasitor Tetap Non-Polaritas
Kapasitor jenis ini disebut pula menggunakan Kapasitor biasa, pemasangannya lebih mudah lantaran nir memerlukan Polaritas (Tidak ada Positif atau Negatif), dan memiliki nilai Farad yang sudah Tetap.
Kapasitor Tetap Polaritas
Kapasitas jenis ini biasa dianggap dengan ELCO (Electrolit Condensator), memiliki nilai Farad yg tetap, dan memerlukan Polaritas sehingga pemasangannya wajib diperhatikan posisi Positif juga Negatifnya, nir boleh terbalik.
Variable Kapasitor
Kapasitor jenis ini mempunyai rentang nilai (Range) Farad yang bervariasi (Variable), sebagai akibatnya lebih memudahkan kita buat memilih Nilai Farad sinkron menggunakan kebutuhan, seperti misalnya Variable Capasitor 100pF - 250pF, ini berarti nilai Kapasitor bisa diatur mulai 100pF sampai 250pF.
  • pF = piko Farad
  • 1Farad= 1.000.000.000.000 piko Farad

3. Dioda

Dioda (Diode) dianggap juga Semi Konduktor, yaitu komponen Elektronik yg mempunyai 2 jenis Elektroda yakni Anoda dan Katoda, Dioda dapat menghantarkan arus listrik dalam satu arah, dan dalam arah sebaliknya Dioda menjadi kendala.
KNAP: Katoda Negatif, Anoda Positif
Dioda sanggup kita temukan dalam suatu rangkaian Elektronik sederhana, misalnya contohnya Adaptor yang menggunakan Dioda buat menyearahkan Arus (AC menjadi DC), selain itu jenis Dioda lainnya dapat dipakai menjadi Pengaman rangkaian, Saklar (Switching), Sensor, Control, serta sebagainya.
Baca juga: Cara Mengukur Dioda
Beberapa jenis Dioda
Selain jenis Dioda penyearah, masih ada aneka macam jenis Dioda lainnya yang generik dipakai, seperti:
  • Dioda biasa (Penyearah)
  • Dioda Zener
  • Dioda Bridge
  • LED (Light Emitting Diode)
  • Dioda Tunnel
  • Dioda Varactor
  • dan jenis Dioda lainnya

4. Transistor

Transistor termasuk bahan Semi Konduktor serta asal dari dua kata, yaitu Transfer (pemindah) serta Resistor (Hambatan), serta Transistor adalah Komponen Elektronika yang bisa mengalirkan arus serta merusak pada suatu keadaan eksklusif.
Transistor memiliki tiga kaki (terminal), yaitu:
  • B (Basis/Base)
  • E (Emittor)
  • C (Collector)

Transistor merupakan komponen Elektronika yang sangat krusial serta mempunyai banyak sekali fungsi, antara lain:
  • Sebagai penyearah (Rectifier)
  • Saklar (Switching)
  • Penguat arus (Amplifier)
  • Penstabil tegangan (Stabilizer)
  • Penyeimbang Arus
  • Modulasi sinyal
  • Penguat frekuensi
  • dan berbagai fungsi Transistor lainnya.

Ada 2 jenis Transistor yang umum dipakai, yaitu:
  • Transistor NPN
Transistor jenis N-P-N diklaim jua Transistor Positif, dan bisa mengalirkan arus listrik apabila terminal B (Basis) diberi tegangan Positif.
  • Transistor PNP
Transistor jenis P-N-P dianggap pula Transistor Negatif, serta dapat mengalirkan arus listrik apabila terminal B (Basis) diberi tegangan Negatif.
5. Induktor

Induktor (Inductor) adalah suatu belitan (kumparan) dawai penghantar, buat menghasilkan beban Induktif pada suatu rangkaian, serta Induktor ini memiliki Nilai Induktansi dalam satuan Henry (H).
Induktor merupakan Komponen Elektronika yg mempunyai beberapa fungsi, diantaranya:
  • Penyimpan energi
  • Pengatur Frekuensi
  • Penyaring (Filter)
  • Penyambung (Couple)
Induktor terdapat yg mempunyai nilai Induktansi permanen, serta terdapat yg Variable.
6. IC (Integrated Circuit)

IC adalah Komponen Elektronika yang terdiri dari Gabungan beberapa komponen lain di dalamnya seperti Transistor, Resistor, serta komponen lainnya, serta Terintegrasi satu menggunakan lainnya.
IC adalah solusi buat menggabungkan banyak sekali komponen Elektronika pada satu Komponen dengan ukuran yang lebih kecil, serta mempunyai banyak sekali fungsi yg lebih kompleks.
Semoga berguna!
CARA FLEXI

Comments