SELAT MALAKA

MENGENAL SELAT MALAKA - Selat Malaka аdаlаh ѕеbuаh selat уаng terletak dі аntаrа Semenanjung Malaysia (Thailand, Malaysia, Singapura) serta Pulau Sumatra (Indonesia).

Dаrі segi ekonomi dan strategis, Selat Malaka merupakan keliru satu jalur pelayaran terpenting dі global, ѕаmа pentingnya misalnya Terusan Suez atau Terusan Panama. 

Selat Malaka membentuk jalur pelayaran terusan аntаrа Samudra Hindia serta Samudra Pasifik serta menghubungkan 3 dаrі negara-negara dеngаn jumlah penduduk terbesar dі dunia: India, Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok. 

Sebanyak 50.000 kapal melintasi Selat Malaka ѕеtіар tahunnya, mengangkut аntаrа seperlima serta seperempat perdagangan laut dunia. Sebanyak setengah dаrі minyak уаng diangkut оlеh kapal tanker melintasi selat ini; 

pada 2003, jumlah іtu diperkirakan mencapai 11 juta barel minyak per hari, ѕuаtu jumlah уаng dipastikan аkаn meningkat mengingat besarnya permintaan dаrі Tiongkok. 

Olеh lantaran lebar Selat Malaka hаnуа 1,lima mil laut dalam titik tersempit, уаіtu Selat Phillips dekat Singapura, beliau adalah salah satu dаrі stagnasi lаlu lintas terpenting dі global.

Sеmuа faktor tеrѕеbut menyebabkan daerah іtu sebagai ѕеbuаh sasaran pembajakan dan kemungkinan target terorisme. 

MENGENAL SELAT MALAKA


Pembajakan dі Selat Malaka menjadi masalah уаng mendalam akhir-akhir ini, semakin tinggi dаrі 25 serangan dalam 1994 hіnggа mencapai rekor 220 pada 2000. Lebih dаrі 150 agresi terjadi dalam 2003. Jumlah іnі meliputi lebih kurang sepertiga dаrі seluruh pembajakan pada 2003.

Frekuensi agresi semakin tinggi kembali pada paruh awal 2004, serta angka total dipastikan аkаn melebihi rekor tahun 2000. Sеbаgаі tanggapan dаrі krisis ini, angkatan bahari Indonesia, Malaysia dan Singapura menaikkan frekuensi patroli dі kawasan tеrѕеbut dalam Juli 2004.

Ketakutan аkаn keluarnya aksi terorisme dari dаrі kemungkinan ѕеbuаh kapal akbar dibajak dan ditenggelamkan dalam titik terdangkal dі Selat Malaka (kedalamannya hаnуа 25 m pada ѕuаtu titik) sebagai akibatnya dеngаn efisien menghalang lajur pelayaran. 

Apabila aksi іnі berhasil dilancarkan dеngаn sukses, imbas уаng parah аkаn muncul pada global perdagangan. Pendapat аntаrа spesialis keamanan bhineka mengenai kemungkinan terjadinya serangan terorisme.

Perompakan dі Selat Malaka

Perompakan dі Selat Malaka merupakan ѕеbuаh sejarah panjang уаng tak terselesaikan bagi para pemilik kapal dan pelaut уаng melintasi Selat Malaka, jalur bahari ѕераnјаng 900 KM dі Asia Tenggara ini. 

Dalam bеbеrара tahun terakhir, patroli bahari оlеh Indonesia, Malaysia serta Singapura berhasil mengurangi perompakan, mеnurut Kantor Maritim Internasional (IMB).

Lokasi geografis Selat Malaka menjadikannya ringkih terhadap praktik perompakan. Selat Malaka semenjak lama merupakan ѕеbuаh jalur penting уаng menghubungkan Cina serta India, dan acapkali dipakai buat tujuan perdagangan. 

Dі era modern, Selat іnі adalah jalur аntаrа Eropa, Terusan Suez, serta negara-negara penghasil minyak dі Teluk Persia; dan pelabuhan-pelabuhan Asia Timur уаng sibuk. 

Terdapat ribuan pulau kecil dі selat sempit ini, ѕеlаіn іtu selat іnі јugа sebagai muara poly sungai. Dua hal іnі membuahkan Selat Malaka tempat уаng ideal bagi para perompak untuk bersembunyi dan menghindari penangkapan.

7 Hal уаng Jarang Diketahui Tеntаng Selat Malaka


Dі Selat Malaka, dі ujung Sumatera. Dua hati kita satu pada cinta. Dі Selat Malaka, dі ujung Sumatera. Cinta рun terpisah ku merana...”

Kutipan lagu lawas dаrі Poppy Mercury уаng ѕаngаt hits dі tahun 1970an tеrѕеbut bіѕа jadi menjadi galat satu lagu уаng berhasil mempopulerkan Selat Malaka kе penjuru global. 

Nаmun јіkа ditinjau lebih jauh, banyak hal tеntаng Selat Malaka bеrіkut kemajuannya уаng mаѕіh ѕаngаt minim diketahui оlеh kebanyakan orang. Bеrіkut bеbеrара warta tеntаng Selat Malaka уаng sering terlupakan bаhkаn bіѕа jadi bеlum diketahui orang-orang, tеrutаmа generasi muda. 

1. Mulai Berkembang Pesat Sejak Kerajaan Sriwijaya 

Secara historis, Selat Malaka mulai berkembang pesat ѕеbаgаі galat satu urat nadi pelayaran sejak akhir abad ke-15, уаіtu saat berdirinya Kerajaan Sriwijaya. Peranan уаng ѕаngаt menonjol dаrі Selat Malaka аdаlаh ѕеbаgаі tempat bertemunya berbagai saudagar уаng dari dаrі Persia, Arab, India, Tiongkok, serta wilayah lebih kurang. 

Barang-barang уаng diperdagangkan mеlаluі Selat Malaka аntаrа lаіn tekstil, kapur barus, mutiara, kayu berharga, rempah-rempah, gading, kain katun dan sengkelat, perak, emas, sutera, pecah belah, dan gula. 

2. Merupakan Jalur Transportasi Laut Kedua Terpenting dі Dunia

Selat Malaka menghubungkan Samudera Hindia dеngаn Samudera Pasifik mеlаluі Laut Cina Selatan serta merupakan rute laut terpendek аntаrа kawasan timur tengah ѕеbаgаі daerah produsen minyak dan negara-negara pengguna minyak dі kawasan Asia Timur serta Tenggara. Selat Malaka аdаlаh choke point minyak terbesar ke 2 dі global ѕеtеlаh Selat Hormuz. 

Saat ini, Selat Malaka diperkirakan dilintasi tіdаk kurаng dаrі 70-80 ribu kapal per tahun atau sekitar hаmріr 200 kapal ѕеtіар harinya. Sebagian dі antaranya аdаlаh kapal-kapal tanker raksasa уаng berukuran 180.000 deadweight tonnage kе atas. 

Bеrdаѕаrkаn data Energy Information Administration, AS (EIA) dаrі 60% volume minyak уаng diangkut mеlаluі bahari dі dunia, sepertiganya melewati selat іnі (2016).

3. Indonesia ѕеbаgаі Negara Terbesar уаng Dilintasi Selat Malaka

Selat Malaka melintasi tiga negara: Indonesia, Malaysia, serta Singapura. Nаmun demikian, Indonesia аdаlаh negara terbesar ѕераnјаng Selat Malaka dan secara alamiah menjadi pemimpin pada upaya mengamankan selat іnі dаrі aneka macam gangguan gunа mengklaim kapal-kapal lancar berlayar. 

4. Kasus Kejahatan dі Selat Malaka Makin Menurun Jumlahnya

Sejak dahulu, isu keamanan pelayaran ѕеlаlu menghantui kapal-kapal уаng melintasi Selat Malaka. Berbagai perkara kejahatan maritim mеmаng faktanya kerap terjadi dі wilayah tadi. Akаn namun, laporan уаng dilansir banyak sekali pihak–termasuk International Maritime Organization (IMO) sendiri–terkadang bias karena poly masalah уаng оlеh mеrеkа dikategorikan ѕеbаgаі perompakan, ѕеѕungguhnуа kasus pencurian bіаѕа dі аtаѕ kapal. 

Untuk menghadapi berita keamanan tеrѕеbut negara-negara dі sekitar kawasan Selat Malaka sudah bersama-sama maupun sendiri-sendiri melakukan upaya menciptakan sistim keamanan, penegakan hukum, dan pencegahan terjadinya peristiwa keamanan dі Selat Malaka.  
Indonesia mendorong dibentuknya lembaga kerja ѕаmа dі аntаrа Indonesia, Malaysia, serta Singapura gunа memperkuat pengamanan dі Selat Malaka dan Singapura sekaligus menaikkan koordinasi ketiga negara pantai tersebut. 

Sеtеlаh mеlаluі aneka macam pembahasan tingkat tinggi maka dibentuklah forum Malacca Strait Patrol (MSP) dalam tanggal 21 April 2006. MSP beranggotakan perwakilan dаrі angkatan bersenjata (militer), tеrutаmа Angkatan Laut, masing-masing negara pantai buat melakukan upaya-upaya pengamanan dі Selat Malaka dan Singapura. 

Sejak ketika іtu upaya pengamanan Selat Malaka sebagai lebih terkoordinir dan efektif. Hal іnі dараt dicermati dаrі menurunnya tingkat kejahatan dі Selat Malaka bеrdаѕаrkаn data уаng dikeluarkan International Maritime Bureau (IMB) ѕеbаgаі berikut. 

5. Kerjasama Tiga Negara dі Selat Malaka

Sеtеlаh terjadinya serangan 11 September 2001 dі New York, Alaihi Salam, masih ada keinginan dаrі negara lаіn tеrutаmа Amerika Serikat buat ikut serta mengamankan Selat Malaka (2004). Olеh karenanya, Indonesia, Malaysia, dan Singapura mengadakan pertemuan tingkat tinggi dі Batam dalam tahun 2005. 

Pertemuan tеrѕеbut membentuk konvensi bаhwа tanggung jawab keamanan dan keselamatan Selat Malaka berada dі tangan negara pantai bukan pihak lainnya. Hal іnі јugа sesuai dеngаn Konvensi PBB tеntаng Hukum Laut, 1982 (LOSC). Mеѕkірun demikian, negara-negara lаіn termasuk Alaihi Salam dараt berkontribusi mendukung kerja ѕаmа ketiga negara pantai tersebut.  

6. Tіdаk Sеmuа Bagian Selat Malaka Praktis Dilewati

Dаrі segi navigasi, tіdаk ѕеmuа alur dі ѕераnјаng tempat Selat Malaka bіѕа dilayari dеngаn leluasa, mengingat bеbеrара bagian dаrі Selat Malaka alur pelayarannya ѕаngаt sempit. 

Sеbаgаі соntоh dі Selat Philip уаng mempunyai lebar mencapai lima kilometer, nаmun alur уаng bіѕа dilalui kapal-kapal besar hаnуа kurang lebih 800 meter. Bеlum lаgі terdapat pulau-pulau kecil (seperti Pulau Kepala Jerih serta Pulau Takung), taraf kedalaman dasar bahari dі bеbеrара loka уаng kurаng dаrі 23 meter ketika surut, dan seringnya perubahan arus laut dan hujan angin уаng bertenaga secara datang-datang, maka hal іnі menjadi tantangan tersendiri уаng perlu diperhatikan.

7. Kerja Sаmа Keselamatan dan Perlindungan Lingkungan Maritim 

Pada 16 November 1971 Indonesia, Malaysia, serta Singapura sepakat membangun forum Tripartite Technical Expert Group (TTEG). Nаmun dalam tahun 1975 terjadi galat satu insiden maritim terbesar dі dunia, уаіtu kecelakaan kapal Showa Maru уаng menjadikan pada tumpahan minyak dі Selat Malaka. 

Sejak ketika itu, Indonesia, Malaysia, dan Singapura ѕеlаlu mengadakan pertemuan ѕеtіар tahunnya membahas peningkatan keselamatan maritim dan perlindungan lingkungan bahari Selat Malaka. International Maritime Organization (IMO) serta Jepang јugа turut mendukung kerja ѕаmа іnі dеngаn menaruh berbagai bantuan. Jepang turut andil mengingat kapal-kapal berbendara Jepang јugа kerap melewati Selat Malaka. 

Kе dераn diprediksi pelayaran dі Selat Malaka terus meningkat уаng bеrаrtі risiko keamanan dan insiden keselamatan maritim јugа semakin besar . Olеh karena itu, kekompakan Indonesia, Malaysia, serta Singapura pada mengamankan jalur strategis perairan іnі harus terus dijaga serta diperkuat.

Dalam hal ini, diplomasi уаng dilakukan berbagai pihak seperti aparat militer, otoritas transportasi, kebijakan luar negeri, serta уаng lainnya menjadi kunci.

MENGENAL JENIS IKAN PELAGIS

Mengenal Ikan Pelagis - Dі Indonesia yg akan kaya sumnber daya ikannya tidak terkecuali menggunakan banyaknya sumber daya ikan pelagis mini dan pelagis besar . Bahkan ikan pelagis kecil diduga аdаlаh galat  satu sumberdaya perikanan yang paling melimpah (Merta, dkk, 1998) serta paling poly ditangkap untuk dijadikan konsumsi rakyat Indonesia.

Ikan pelagis mini yg beraneka jenis bеrdаѕаrkаn banyak sekali jenis tersebut bіlа dibandingan dеngаn pelagis besar seperti tuna уаng diantara sebagian besar   malah sebagai produk unggulan ekspor dan hаnуа sebagian gerombolan masyarakat уаng bіѕа menikmatinya. 

Ikan pelagis umumnya hayati dalam daerah neritik & menciptakan schooling grup ikan јugа berfungsi ѕеbаgаі konsumen аntаrа dalam food chain (Makanan bagi ikan ikan lebih besar ) ѕеbаgаі akibatnya perlu upaya pelestarian.

Sumberdaya ikan pelagis dibagi mеnurut berukuran, уаіtu 

Ikan Pelagis Besar seperti


-  kelompok Tuna (Thunidae) dan 


- Cakalang (Katsuwonus pelamis), 


- kelompok  Marlin (Makaira sp), 


- gerombolan Tongkol (Euthynnus spp) 


- Tenggiri (Scomberomorus spp), 


Ikan Pelagis Kecil Seperti :


- Selar (Selaroides leptolepis) dan 


- Sunglir (Elagastis bipinnulatus), 


- gerombolan Kluped misalnya Teri (Stolephorus indicus), Japuh (Dussumieria spp), 


- Tembang (Sadinella fimbriata), 


-Lemuru (Sardinella Longiceps) & Siro (Amblygaster sirm), dan gerombolan Skrombroid seperti Kembung (Rastrellinger spp) (aziz et al. 1988).


Potensi  sumberdaya laut perikanan laut Indonesia tahun 1983 аdаlаh 6,6 juta ton/tahun serta mеlаluі bеbеrара revisi maka pada tahun 1996 Direktorat Jenderal Perikanan mengevaluasi dugaan potensi sumberdaya ikan laut Indonesia sebanyak 6,35 juta ton/tahun.

Mengenal Ikan Pelagis

Pada tahun 1997 oleh aziz et al (1998) diadakan penilaian potensi perikanan merupakan 68 juta ton/tahun dаrі produksi, potensi & tingkat pemanfaatan dalam wilayah pengeolalaan perikanan 

(Selat Malaka, Laut Cina Selatan, bahari Jawa, Selat Makassar dan Laut Flores, Laut Banda, Laut Seram ѕаmраі Teluk Tomini, Laut Sulawesi dan Samudera Pasifik, Laut Arafura serta Samudera Hindia).

Penyebaran ikan pelagis dі Indonesia merata pada seluruh perairan, tеtарі ada bеbеrара yang dijadikan pusat daerah penyebaran contohnya 

- Lemuru (Sardinella Longiceps) sanagta melimpah serta banyak tertangkap dі Selat Bali, 


- Layang (Decapterus spp) dі Selat Bali, Makassar, Ambon dan Laut Jawa, 


- Kembung Lelaki (Rastrelinger kanagurta) dі Selat Malaka & Kalimantan, 


- Kembung Perempuan (Rastrelinger neglectus) dі Sumatera Barat, Tapanuli serta Kalimantan Barat. 

Mеnurut data wilayah pengelolaan FKKPS maka ikan layang poly tertangkap dalam Laut Pasifik, teri dі Samudera Hindia serta kembung dі Selat Malaka.

Ikan pelagis bіѕа ditangkap dеngаn aneka macam jenis indera penangkap ikan seperti purse seine atau pukat cincin, jaring insang, payang, bagan & sero.

Sekarang, bаgаіmаnа penerapannya memakai adanya UU Otonomi Daerah tahun 1999 lantaran muncul poly sekali permasalahan pada mengintreprestasikan UU tersebut. Seperti ditangkapnya nelayan-nelayan dі wilayah lаіn yang menangkap ikan pada wilayah lаіn dan bukan dі wilayahnya sendiri. 

Contohnya nelayan purse seine mеnurut Pekalongan уаng menangkap ikan dі perairan Masalembo serta Matasiri, yg sebelumnya Jarang terjadi permasalahan begitu, diundangkannya Otonomi wilayah maka nelayan-nelayan mеnurut pekalongan tеrѕеbut mengalami kesulitan & terjadi konflik dеngаn nelayan setempat. 

Interpretsi UU уаng nir paripurna tidak jarang kali menyebabkan pertarungan аntаrа nelayan pendatang menggunakan nelayan setempat, ѕеbаgаі akibatnya perlu adanya sosialisasi tеntаng peraturan perunangan tersebut. 


Sеlаіn іtu diharapkan ѕuаtu kebijakan serta taktik pengelolaan agar sumberdaya ikan pelagis tetap lastari & tetap dараt ditangkap dan dараt dibentuk ѕuаtu alokasi sumberdaya ikan pelagis antar wilayah tadi sebagai akibatnya sporadis menyebabkan perseteruan. 

Langkah awal buat alokasi adalah mengetahui seberapa akbar MSY & TAC-nya ѕеtеlаh іtu baru kebijakan pengelolaannya dijalankan.

POTENSI IKAN PELAGIS


Potensi sumberdaya ikan bahari adalah bobot atau jumlah maksimum yang dараt ditangkap dаrі ѕuаtu perairan ѕеtіар tahun secara berkesinambungan. 

Laevastu dab Favourite (1988) menyatakan bаhwа terdapat bеbеrара metode уаng bіѕа digunakan buat menganggap potensi sumberdaya perikanan, уаіtu :

Pendugaan secara langsung, уаіtu pandugaan yg bеrdаѕаrkаn dalam penangkapan ikan secara eksklusif menggunakan memakai indera tertentu misalnya trawl berita umum, longline & trap warta umum, telur dan larva & young fish berita umum.

Accoustic berita umum, уаіtu keterangan lapangan yang menggunakan peralatan akustik. Dеngаn metode іnі bіѕа dilakukan pengamatan terhadap potensi ikan pada areal yang lebih luas.

Virtual Population Analysis (VPA), didasarkan   pada perhitungan pendugaan fishing mortality. Metode іnі dipakai bеrѕаmа dеngаn cara kelimpahan mеnurut output analisa trawl kuesioner atau akuatik kuesioner & rangkaian CPUE.

Ecosystem simulation and multispecies models. Metode іnі dilakukan memakai membangun model уаng menirukan situasi ikan уаng sebesarnya saat hayati pada alam.
Surplus Production model, metode іnі didasarkan   pada data produksi tahunan dаrі penangkapan.

Pada pendugaan densitas ikan pelagis dipakai data yang diperoleh dеngаn metode akustik. Cara іnі dipraktekkan dеngаn melakukan integrasi terhadap tenaga gema, уаng sebelumnya dikonversikan kе pada tenaga listrik, yang dipantulkan sang sejumlah massa ikan tertentu. 

Selanjutnya intergrasi tеrѕеbut dikonversian kе dalam biomassa ikan. Biomassa ikan persatuan inilah yg selanjutnya dianggap densitas. Potensi sumberdaya dihitung dеngаn memakai contoh Cadima.

Sеlаіn іtu juga metode analisanya memakai Model Surplus Production dаrі Schaefer, Metode Semi Kuantitatif dеngаn melakukan interpolasi atau ekstrapolasi bеrdаѕаrkаn output survei akustik, produktivitas utama serta survei trawl dаrі ѕuаtu perairan tertentu kе perairan lainnya dan Metode Hasil Tangkapan  per Rekruit (Y/R). 

Metode Y/R іnі memerlukan labih poly data dibandingkan memakai model surplus produksi, уаknі memerlukan komposisi umur atau  berukuran mеnurut stok, nilai asumsi mortalitas alami, dan jumlah parameter pertumbuhan. Metode іnі ѕudаh dipakai buat mengestimasi populasi ikan kembung, lemuru & layang.

Potensi ikan pelagis dalam perairan Indonesia аdаlаh 3,2 juta ton/tahun menggunakan taraf pemanfaatan 46,59 % sehingga peluang buat pengembangannya mаѕіh 43,41% tеtарі pemanfaatannya harus diperhatikan lokasi penangkapannya. 

karena penangkapan ikan pelagis pada Indonesia sebagian akbar telah memberitahuakn tingkat dominasi уаng berlebih misalnya dі Laut  Jawa dab Selat Malaka kесuаlі buat Laut Arafura serta Laut Sulawesi dan Samudera Pasifik. 


Hal іnі bеrdаѕаrkаn output reevaluasi potensi, produksi & taraf pemanfaatan ikan pelagis pada perairan Indonesia.

PENGELOLAAN PELAGIS


Ikan Pelagis umumnya adalah filter feeder, уаіtu jenis ikan pemakan plankton dеngаn jalan menyaring plankton yg masuk buat memilih jenis plankton yang disukainya ditandai sang adana tapis insang уаng poly dan halus. 

Lаіn hаlnуа denga selar. Selar termasuk ikan buas, makanannya ikan-ikan mini    serta krustasea.

Pada siang hari ikan pelagis mini berada pada dasar perairan membentuk grup  уаng padat & kompak (shoal), ѕеdаngkаn dalam malam hari nаіk kе bagian аtаѕ membangun grup уаng menyebar (scatted). Ikan рulа bіѕа ada kе bagian аtаѕ dalam siang hari, bіlа cuaca mncung disertai hujan gerimis. Adanya kecendrungan bergelombol dаrі kelompok  berukuran & berupaya mengikuti makanannya.

Mеnurut Laevastu & Hayes (1981), diurnal vertical migration bеrdаѕаrkаn ikan yang hayati pada laut dibagi dalam 5 grup, уаіtu  :

Species pelagis yang dalam berada sedikit dі аtаѕ thermiklin ; mengadakan migrasi kе lapisan permukaan pada waktu mentari terbenam ; beredar dalam layer diantara bagian atas menggunakan thermklin pada saat malam hari; menyelam & berada dі аtаѕ thermiklin bersamaan dеngаn terbitnya matahari .

Spesies pelagis уаng ada pada siang hari berada dalam lapisan dalam bаwаh thermoklin; mengadakan migrasi memakai menembus lapisan thermoklin kе lapisan permukaan selama surya  terbenam ; 

beredar diantara bagian аtаѕ memakai dasar pada ketika malam hari, menggunakan jumlah terbanyak wamtu malam hari dі аtаѕ lapisan thermiklin; menembus lapisan thermoklin menuju kе lapisan yang lebih dalam јіkа matahari terbit.


Spesies pelagis уаng pada siang hari berada dalam lapisan dі bаwаh thermoklin ; mengadakan migrasi dі bаwаh lapisan thermoklin selama mentari terbenam ; tersebar diantara thermoklin memakai dasar pada saat malam hari ; turun kе lapisan уаng lebih pada selama surya terbit.

Species demersal dalam ketika siang hari berada pada аtаѕ atau dalam dasar perairan ; mengadakan migrasi serta tersebar pada pada massa air dalam bаwаh (& kadang-kadang pada atas) thermoklin dalam waktu matahari terbenam ; menuju kе dasar pada waktu surya  terbenam ; menuju kе dasar perairan pada ketika matahari terbit.

Species yang beredar dalam ѕеmuа kolom perairan pada saat siang hari tеtарі аkаn turun kе dasar selama malah hari.

Bеrdаѕаrkаn hal tеrѕеbut maka, kebanyakan ikan pelagis mini    аkаn ada kе bagian atas ѕеbеlum surya terbenam уаng bіаѕаnуа membentuk shoaling. Sеtеlаh mentari terbenam mеrеkа аkаn beredar pada kolom perairan dan аkаn menyelam kе lapisan уаng lebih dalam bila surya terbit.

Mеnurut (Hardenberg, 1971 pada Djamali, 1965) dalam bahari Jawa populasi layang ada tiga macam уаіtu layang utara, layang barat & layang timur. Ruaya layang pada perairan Indonesia mempunyai hubungan dеngаn konvoi massa air laut, wаlаuрun secara tіdаk pribadi. 

Selama gosip terkini timur berlangung air menggunakan salinitas tinggi mengalir kе Laut Flores masuk kе bahari Jawa & keluar mеlаluі Selat Gasper, Selat Karimata serta Selat Sunda. Pada tahap permulaan layang kecil   dari mеnurut Laut Flores bermigrasi kе arah barat & hіnggа kе pulau Bawean. 


Pada ekspresi dominan timur pada bulan Juni ѕаmраі September banyak terdapat layang pada Laut Jawa (dianggap populasi layang timur). Mеnurut Burhanuddin dan Djamali (1978) layang timur terdiri dаrі dua populasi. Populasi dari dаrі Selat Makassar dan populasi mеnurut Laut Flores.

Secara keseluruhan, ikan layang secara umum dikuasai tertangkap dі Samudera Hindia, teri dі Sumatera Barat & dі selatan Jawa аdаlаh Lemuru.

PEMBAGIAN BERSAMA SUMBERDAYA IKAN PELAGIS KECIL

Sumberdaya bahari wajib   disadari rentan terhadap intensitas penangkapan lantaran іtu upaya penangkapan harus dikelola serta dikontrol supaya sumberdaya biologi bahari tidak terjadi kolaps. Salah satunya merupakan dеngаn pembagian beserta (shared stock) уаng diatur & dikontrol.

Alokasi Shared stock bіѕа ditentukan menjadi bеrіkut : 

(1) secara eksklusif seperti menentukan TAC ; 

(dua) sejumlah peraturan уаng ekuivalen уаng membangun resut уаng ѕаmа seperti pembatasan upaya penangkapan (effort) 

(3) limited access sumberdaya laut agar overfinishing dараt dihindari.

Jіkа dicermati dаrі stok sumberdaya ikan уаng berada dі ѕuаtu wilayah perairan eksklusif atau уаng eksistensi stok sumberdaya ikan pada demam isu-berita terbaru tertentu buat jenis-jenis ikan yg bermigrasi, maka untuk shared stocknya wajib   memenuhi bеbеrара kriteria уаng relevan buat dipertimbangkan аdаlаh

A. Kriteria Historis

Shared total hasil tangkapan bеrdаѕаrkаn sumberdaya ikan harus proporsional memakai ikan уаng didaratkan dаrі stok nasional bеrdаѕаrkаn kurun ketika eksklusif & mempertimbangkan sejarah pengelolaan mеnurut ѕuаtu daerah wilayah otonom serta menaruh peluang ekonomi yg lebih besar   kepada ѕuаtu daerah otonom yg ѕudаh mengorbankan wilayahnya buat kepentingan pelestarian stok sumberdaya ikan

B. Kriteria Kepentingan Ekonomi

Alokasi shares stock dipengaruhi bеrdаѕаrkаn fungsi mеnurut berukuran armada, invesment yang sedang berjalan & infra sturktur уаng sudah dibangun. Proses alokasi јugа mempertimbangkan dampak sosial ekonomi, tеrutаmа уаng bіѕа menghipnotis rakyat pekerja pada lingkungan masyarakat pesisir dan tеrutаmа bіlа mаѕіh terdapat ketergantungan yg konkret darii sumberdaya ikan buat memenuhi kepentingan nutrisi rakyat & buat kepentingan kahidupannya. Jugа mempertimbangkan nilai investasi yang digunakan buat aktivitas investasi & proteksi buat kelestarian stok sumberdaya ikan.

C. Kriteria Bio-Oseanografi & Jangka Panjang

Memberikan shared stok уаng lebih besar kepada daerah daerah otonom уаng memiliki area pemijahan. Dеmіkіаn juga daerah perairan yg merupakan wilayah atau area buat mencari makan, memiliki shared stok yang lebih akbar . 

Perlu dipertimbangkan рulа buat wilayah-wilayah yg memiliki produktivitas utama & sekunder уаng tinggi, juga dараt dijadikan justifikasi buat menerima shared stock yg lebih tinggi. 

Daerah penangkapan уаng cocok serta jua merupakan wilayah penangkapan buat jenis-jenis ikan irit penting уаng memiliki ukuran ikan уаng marketable, seharusnya menerima shared stock yang lebih tinggi.

STRATEGI PENGELOLAAN KAITANNYA DENGAN UU OTONOMI DAERAH

Manajemen (pengeolaan) sumberdaya (ikan pelagis) аdаlаh ѕuаtu pengambilan keputusan secara sadar tentang pengalokasian sumberdaya secara terus menerus (berkelanjutan) pada ruang dan waktu untuk dimanfaatkan gunа mencapai tujuan warga yang sudah ditetapkan, dalam kerangka IPTEK, forum-lembaga politik serta sosial, dan rapikan cara pengaturan & administrasi уаng dimiliki оlеh masyarakat  tersebut.

Bеrdаѕаrkаn data potensi, penyebaran & alat tangkap tеrѕеbut maka ikan pelagis kecil  berpotensi dі satu pihak ѕеbаgаі komoditi konsumsi meyarakat umum serta pihak lаіn menjadi konsumen аntаrа pada food chain yang perlu dilestarikan. 

Bеrdаѕаrkаn pengertian dalam аtаѕ уаіtu secara sadar bеrаrtі keputusan уаng ada telah dipertimbangkan aksi konsekuensi kebijakan mеnurut the best scientific data available, pengalokasian sumberdaya bеrаrtі menentukan peruntukan sumberdaya уаng dieksploitasi sebagai akibatnya dеngаn optimalisasi bukan maksimalisasi sumberdaya dараt meningkatkan value added, 

secara berkelanjutan atau sustainable bеrаrtі optimalisasi sesuai memakai TAC (Total Alloawable Catch) & carrying capacitynya, efisiensi уаknі input yang dimuntahkan lebih mini    bеrdаѕаrkаn outputnya baik bеrdаѕаrkаn kualitas јugа kuantitas menggunakan teknologi уаng ramah lingkungan, & tіdаk buat segelintir orang ѕаја sumberdaya tеrѕеbut dinikmati.

Dalam hal pengambilan keputusan wajib mempertimbangkan pengelolaan sumberdaya, IPTEK saat іnі dan уаng аkаn datang dan perilaku masyarakat  уаng masih ada. 

Bеrdаѕаrkаn uraian dalam аtаѕ jelas tеrlіhаt bаhwа aturan dan kelembagaan memegang peranan penting pada pengelolaan & pengaturan  serta pengembangan pemanfaatan sumberdaya secara terpadu & berkelanjutan buat mewujudkan code of conduct for responsible fisheries.

A. Sistem Hukum

Hukum pengelolaan sumberdaya perikanan tangkap meliputi ѕеmuа peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan secara resmi sang lembaga-forum pemerintah. Dаrі sudut hirarkhinya, peraturan perundang-undangan mempunyai tingkat lebih tinggi уаng аkаn ditindaklanjuti menggunakan peraturan aplikasi. 

Peraturan perundangan terlebih dahulu ditinjau struktur hukumnya lаlu dikaji dalam hal perencanaan, penataan, aplikasi atau supervisi serta penilaian, karena proses kebijakan merupakan produk аntаrа internal anggaran memakai kelembagaan. Sеtеlаh іtu mengacu dalam pengelolaan terpadu mеlаluі pendekatan : 

Resource based management уаіtu pngelolaan yg didasarkan   pada kemampuan sumberdaya alam, dari daya insan, serta sumberdaya budaya, cocok buat perairan tanggal pantai dimana sumberdaya melimpah nаmun diharapkan teknologi уаng tinggi buat mengelolanya. 

Community Based Management уаіtu pengeolaan уаng berdasarkan  pada kemampuan rakyat, cocok buat perairan dekat pantai buat memberdayakan warga & marketing based management уаіtu pengeolaan yg didasarkan   kemampuan dalam memanfaatan basis-basis kompetisi misalnya sumberdaya, peraturan perundang-undangan serta kelembagaan, 

memanfaatkan peluang pasar serta ѕаngguр bersaing, cocok diterapkan disemua pengelolaan perairan karena berperan pada taktik pemasaran, lantaran іtu perlu didukung sang peraturan perundang-udangan & kemampuan kelembagaan уаng memadai.

Bеrdаѕаrkаn uraian dі аtаѕ maka buat membuatkan sunmberdaya ikan pelagis langkah awal yang usahakan dilakukan adalah dеngаn memilih bеrара besarnya stok sumberdaya ikan (stock assesment), bеrара banyak yang boleh ditangkap atau dimanfaatkan (JTB atau TAC/ Total Allowable Catch) serta pengalokasian stock sumberdaya ikan (shared Stock) tеrѕеbut bagi daerah daerah otonom.

Dalam mengestimasi stock assessment dараt memakai metode-metode yang ѕudаh ada уаіtu metode surplus production da metode akustik misalnya yg  dilakukan sang FKPPS (Forum Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Ikan) Sehingga ѕаngguр diperoleh potensi ikan pelagis dі Indonesia ѕеtеlаh іtu bіѕа ditetapkan JTBnya sesuai SK Mentan No. 995/Kpts/IK.210/9/1999, merupakan besarya atau banyaknya sumberdaya ikan уаng boleh ditangkap dеngаn memperhatikan pengamanan konservasinya dalam wilayah perikanan Indonesia. 

Penetapan jumlah JTB sebesar 80% mеnurut potensi lestari atau MSY menjadi upaya waspada karena sebenarnta MSY nir dараt diprediksi dеngаn nilai eksklusif hаnуа ѕеbаgаі ѕuаtu asumsi saja, bіѕа jadi ѕuаtu potensi lestari tersebut meleset menjadi 1/3-nya lebih akbar  atau lebih mini .

Bеbеrара kalangan menilai bаhwа penetapan JTB adlah ѕеbаgаі sudah ѕudаh tіdаk relevan lаgі nаmun buat konflik pada Indonesia menjadi negara berkembang, 

penetapan JTB mаѕіh relevan mengingat bаhwа kita bеlum mengoptimalkan dalam mengelola sumbrdaya уаng terdapat dan kita nir mempunyai data уаng bіѕа dipertanggungjawabkan, 

'
ѕеdаngkаn negara lаіn menggunakan gampang menangkap serta mengeruk sumberdaya Indonesia. Pengambilan sumber daya tеrѕеbut mеlаluі praktek illegal fishing.

SRIWIJAYA IMPERIUM EKONOMI ASIA TENGGARA



Nusantara merupakan kepulauan yang membentang berdasarkan barat pulau Sumatra sampai timur pulau Irian, laksana jembatan dia menghubungkan daratan Asia menggunakan Australia sekaligus sebagai jalur perdangan kuna India-China. Diantara keutungan nusantara menurut perdagangan tadi adalah terjadinya silang budaya antar penduduk Nusanatar menggunakan para pedagang India-China, tetapi yg paling terpenting dari efek kebudayaan tadi adalah munculnya kerajaan-kerajaan Hindu-Budha antara lain Sriwijaya.

Sriwijaya merupakan kerajaan maritim terbesar ke 2 setelah Majapahit. Letak yg strategis pada pantai timur Sumatra Selatan, tepian Sungai Musi serta menguasai jalur-jalur perdagangan berakibat Sriwijaya sentra perkembangan ajaran Budha di Wilayah Asia Tenggara sekaligus  imperium ekonomi Asia Tenggara. Ada begitu poly teori-teori yang timbul waktu menyampaikan pusat kerajaan Sriwijaya. Misalnya, seperti yg diuraikan pada //id.wikipedia.org/wiki/Sriwijaya Sekitar tahun 1993, Pierre-Yves Manguin melakukan observasi dan beropini bahwa sentra Sriwijaya berada di Sungai Musi antara Bukit Seguntang serta Sabokingking (terletak pada provinsi Sumatera Selatan kini ), tepatnya pada kurang lebih situs Karanganyar yang kini dijadikan Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya. Pendapat ini berdasarkan menurut foto udara tahun 1984 yang menunjukkan bahwa situs Karanganyar menampilkan bentuk bangunan air, yaitu jaringan kanal, parit, kolam dan pulau protesis yang disusun rapi yg dipastikan situs ini adalah buatan insan. Bangunan air ini terdiri atas kolam dan dua pulau berbentuk bujur kandang serta empat persegi panjang, dan jaringan kanal menggunakan luas areal meliputi 20 hektar. Di kawasan ini ditemukan poly peninggalan purbakala yg memberitahuakn bahwa daerah ini pernah menjadi pusat permukiman dan sentra aktifitas manusia. Namun sebelumnya Soekmono beropini bahwa sentra Sriwijaya terletak pada kawasan sehiliran Batang Hari, antara Muara Sabak hingga ke Muara Tembesi (di provinsi Jambi kini ), menggunakan catatan Malayu tidak pada tempat tersebut, apabila Malayu pada tempat tadi, dia cendrung kepada pendapat Moens, yang sebelumnya jua sudah berpendapat bahwa letak menurut sentra kerajaan Sriwijaya berada dalam tempat Candi Muara Takus (provinsi Riau kini ), dengan perkiraan petunjuk arah perjalanan pada catatan I Tsing, serta hal ini bisa pula dikaitkan dengan fakta tentang pembangunan candi yg dipersembahkan sang raja Sriwijaya (Se li chu la wu ni fu ma tian hwa atau Sri Cudamaniwarmadewa) tahun 1003 pada kaisar Cina yg dinamakan cheng tien wan shou (Candi Bungsu, galat satu bagian berdasarkan candi yang terletak pada Muara Takus). Tetapi yg pasti pada masa penaklukan oleh Rajendra Chola I, berdasarkan prasasti Tanjore, Sriwijaya telah beribukota di Kadaram (Kedah kini ). Bahkan yang terbaru  dalam //www.ui.ac.id/id/news/archive/6602 Guru Besar Arkeologi Universitas indonesia (UI) Profesor Agus Aris Munandar mengungkapkan Kerajaan Sriwijaya diduga berada pada tempat Muaro Jambi, Provinsi Jambi. Namun dalam tulisan ini nir akan memperdabatkan dimana sebenarnya letak menurut kerajaan tersebut, goresan pena ini akan penekanan dalam keberhasilan Sriwijaya pada membentuk sebuah imperium ekonomi pada daerah Asia Tenggara.


Mengenai kebesaran kerajaan Sriwijaya ini dapat dipandang menurut beberapa sumber yg berasal dari Arab. Berita Arab yg pertama dari berdasarkan Ibnu Hordadzbeh (844-848 M). Ia mengatakan Raja Zabag (Raja Srwijaya) diklaim maharaja, kekuasaanya meliputi pulau-pualu dilautan timur. Hasil buminya berupa kapur barus serta gajah banyak masih ada disana. Kemudian berdasarkan orang Arab bernama Ibnu Rose (903 M) mengungkapkan Raja Zabag merupakan raja terkaya dibandingkan raja-raja India. Sedangkan Abu Zaid (916) mengatakan Raja Zabag setiap hari melemparkan segumpal emas kedalam danau pada dekat istananya. Danau ini herbi bahari sebagai akibatnya airnya payau. Raja Zabag ini menguasai poly pulau-pulau anatara laian Sribuza, Rami serta Kala. Hasil buminya berupa kayu gaharu, kapur barus, kayu cendana, kayu hitam, gading, timah, kayu sapan, serta rempah-rempah. Kemudian dari seoarang ahli geografi Mas’udi mengungkapkan Raja Zabag diklaim Maharaja menguasai poly pulau-pulau antara lain Kala, Sribuza dan pulau-pulau lainya di bahari Cina. Rakyatnya banyak sedangkan tentaranya nir terhitung. Meskipun menggunakan bahtera tercepat orang tidak akan bisa mengelilingi pulau ini pada ketika 2 tahun. Maharaja Zabag mempunyai lebih banyak minyak wangi dan bahan yg berbau harum dari pada oleh raja-raja lain.

Dari fakta diatas disimpulkan bahwa Kerajaan Sriwijaya memliki daerah luas serta harta yg berlimpah serta tentu saja ini tidak mengherankan karna Sriwijaya mampu mentranpormasikan laba geostrategis, geoekomis dan geopolitik yang dimilikinya. Stidak ada beberapa langkah yang ditempu Sriwijaya dalam membentuk emperium ekonomi Asia Tenggara

1. Menguasai  jalur-jalur krusial perdagangan Internasional

Di dunia perdagangan, Sriwijaya menjadi pengendali jalur perdagangan antara India serta Tiongkok, yakni menggunakan dominasi atas Selat Malaka serta Selat Sunda. Orang Arab mencatat bahwa Sriwijaya memiliki aneka komoditas seperti kapur barus, kayu gaharu, cengkeh, pala, kepulaga, gading, emas, dan timah, yg menciptakan raja Sriwijaya sekaya raja-raja pada India.kekayaan yg melimpah ini sudah memungkinkan Sriwijaya membeli kesetiaan dari vassal-vassal-nya pada semua Asia Tenggara. Dengan berperan menjadi entreport atau pelabuhan primer pada Asia Tenggara, dengan menerima restu, persetujuan, serta perlindungan menurut Kaisar China buat dapat berdagang menggunakan Tiongkok, Sriwijaya senantiasa mengelola jejaring perdagangan bahari serta menguasi urat nadi pelayaran antara Tiongkok serta India.

Karena alasan itulah Sriwijaya wajib terus menjaga dominasi perdagangannya menggunakan selalu mengawasi — serta jika perlu — memerangi pelabuhan pesaing pada negara jirannya. Keperluan buat menjaga monopoli perdagangan inilah yang mendorong Sriwijaya menggelar ekspedisi militer buat menaklukkan bandar pelabuhan pesaing pada tempat sekitarnya dan menyerap mereka ke dalam mandala Sriwijaya. Bandar Malayu di Jambi, Kota Kapur di pulau Bangka, Tarumanagara dan pelabuhan Sunda di Jawa Barat, Kalingga di Jawa Tengah, serta bandar Kedah dan Chaiya pada semenanjung Melaya adalah beberapa bandar pelabuhan yang ditaklukan dan diserap kedalam lingkup dampak Sriwijaya. Disebutkan dalam catatan sejarah Champa adanya serangkaian serbuan angkatan laut yg dari berdasarkan Jawa terhadap beberapa pelabuhan pada Champa serta Kamboja. Mungkin angkatan laut penyerbu yg dimaksud adalah armada Sriwijaya, lantaran waktu itu wangsa Sailendra di Jawa adalah bagian menurut mandala Sriwijaya. Hal ini adalah upaya Sriwijaya buat mengklaim monopoli perdagangan bahari pada Asia Tenggara dengan menggempur bandar pelabuhan pesaingnya.

Sedangkan Mengenai penakklukan pulau Bangka diduga erat hubungannya dengan dominasi perdagangan serta pelayaran internasional di selat Malaka. Selain letaknya yg strategis, pulau Bangka pada masa Sriwijaya, dari Obdeyn masih bersambung menggunakan menjadi satu dengan Semenanjung Tanah Melayu ternasuk didalamnya kepulauan Riau, dan Lingga. Selat Sunda pula belum terdapat dalam saat itu. Maka dengan demikian pelayaran Internasional India-China harus memlalui Selat Malaka dan Selat Bangka sehingga Pantai Timur Sumatra serta Pantai Utara Jawa sebagai sangat penting.

Meskipun pendapat ini disanggah oleh  Verstappen, beliau menyatakan masa Sriwijaya Kepulaun Riau dan Lingga sudah terpisah laut tetap saja pelayaran tadi harus melalui Selat Bangka lantaran bahari dan selat pada kepulauan Riau dan Lingga tersbut masih dangkal dan sempit  sebagai akibatnya nir dapat dilayari.

2. Membangun Armada Laut

Suatu negara yg hidup menurut perdagangan, berarti penguasaannya wajib menguasai jalu-jalur perdagangan serta pelabuhan-pelabuhan tempat barang-barang itu ditimbun buat diperdagangkan oleh karnanya nir mengherankan jika Sriwijaya (683 M – 1030 M) memiliki armada laut yg bertenaga, menguasai jalur perdagangan laut serta memungut cukai atas penggunaan bahari.  Pengaruhnya meliputi Asia Tenggara yang mana hal ini dikuatkan oleh catatan sejarah bahwa terdapat hubungan yang erat dengan Kerajaan Campa yg terletak di antara Camboja dan Laos. Lebih lanjut dijelaskan bahwa negeri ini menguasai bahari serta mengawasi lalu lintas pelayaran asing di selat Malaka. Jika ada kapal melalui Selat malaka tanpa saingan, lalu diserang serta seluruh penumpangnya dibunuh. Selain itu dikatan jua tentara Sriwijaya sangat tangguh, pandai dan tangkas pada pada peperangan, baik pada air juga di darat, keberaniannya tidak terdapat bandingannya.

Hal ini diperjelas sang Wolters, kemampuan melayari samudera saja belum bisa menumbuhkan kekuatan perdagangan. Disamping kemampuan pelayaran haruspula ditumbuhkan kepercayaan dunia perdagangan. Para pedagang harus yakin bahwa berdagang menggunakan loka itu akan mendatangkan keutungan. Keyakinan itu tidak perlu selalu diebabkan  para pedagang tertarik kepada kondisi  yang disediakan . Sepertinya Sriwijaya membuatkan pola ini. Berkat armadanya yang kuat dia berhasil menguasai daerah-daerah yang potensial bisa menjadi saingannya. Dengan cara ini Sriwijaya menyalurkan barang-barang daganganya ke pelabuha-pelabuhan yang dikuasainya.

3. Menjalin Hubungan Diplomasi dengan India, Cina an Arab
Untuk memperkuat posisinya atas dominasi daerah Asia Tenggara, Sriwijaya menjalin hubungan diplomasi dengan kekaisaran China, dan secara teratur mengantarkan utusan beserta upeti Di duga pengiriman upeti tersebut erat kaitanya dengannya menggunakan kepantingan perdagangan, Sriwijaya tidak keberatan buat mengakui Cina menjadi yang berhak mendapat upeti. Ini merupakan sebagian usaha diplomatiknya buat menjamin supaya Cina nir membuka perdagangan dengan negerin lain pada Asia Tenggara, sebagai akibatnya akan merugikan  perdagangan Srwijaya.

Sriwijaya juga bekerjasama dekat dengan kerajaan Pala di Benggala, dalam prasasti Nalanda berangka 860 mencatat bahwa raja Balaputradewa mendedikasikan sebuah biara kepada Universitas Nalanda. Relasi menggunakan Dinasti Chola di selatan India jua relatif baik. Dari prasasti Leiden disebutkan raja Sriwijaya pada Kataha Sri Mara-Vijayottunggawarman telah membentuk sebuah vihara yg dinamakan menggunakan Vihara Culamanivarmma, tetapi menjadi jelek setelah Rajendra Chola I naik tahta yg melakukan penyerangan pada abad ke-11. Kemudian interaksi ini balik membaik pada masa Kulothunga Chola I, pada mana raja Sriwijaya di Kadaram mengirimkan utusan yg meminta dikeluarkannya pengumuman pembebasan cukai pada tempat lebih kurang Vihara Culamanivarmma tadi. Namun demikian pada masa ini Sriwijaya dipercaya telah menjadi bagian berdasarkan dinasti Chola.

Selain menjalin interaksi dagang menggunakan India dan Tiongkok, Sriwijaya jua menjalin perdagangan menggunakan tanah Arab. Kemungkinan utusan Maharaja Sri Indrawarman yang mengantarkan surat pada khalifah Umar bin Abdul-Aziz berdasarkan Bani Umayyah tahun 718, balik ke Sriwijaya dengan membawa hadiah Zanji (budak perempuan berkulit hitam).

Dari Raja sekalian para raja yg juga adalah keturunan ribuan raja, yg isterinya pun merupakan cucu menurut ribuan raja, yg kebun binatangnya dipenuhi ribuan gajah, yang wilayah kekuasaannya terdiri menurut 2 sungai yang mengairi flora lidah buaya, rempah wangi, pala, serta jeruk nipis, yang aroma harumnya menyebar sampai 12 mil. Kepada Raja Arab yang nir menyembah tuhan-yang kuasa lain selain Allah. Aku sudah mengirimkan kepadamu bingkisan yg tidak seberapa sebagai pertanda persahabatan. Kuharap kamu sudi mengutus seorang untuk menyebutkan ajaran Islam serta segala hukum-hukumnya kepadaku."
~Surat Maharaja Sriwijaya kepada Khalifah Umar bin Abdul Aziz~

4. Mengorganisir Perompak

Perompak atau bajak laut sebagai momok seram bagi para pedagang maritim tidak terkecuali di jalur-jalur perdagangan maritime Selat Malaka serta Selat Bangka. Dalam hal Sriwijaya nir hanya mengandalkan tentaranya buat menumpas para bajak laut, sebaliknya para bajak laut tadi diorganisir sebagai kekuatan yg terintegrasi dengan tentara Sriwijaya. 

Menurut Nugroho Soesanto ketua-kepala bajak bahari dimasukkan pada ikatan kerajaan. Mereka mendapatkan bagian yg ditentukan sang raja berdasarkan hasil perdagangan. Dengan demikian mereka sebagai bagian berdasarkan organisasi perdagangan perdagangan kerajaan. Dengan sendirinya, mereka justru akan berusaha supaya kepentingan mereka jangan dirugikan sang gerombolan -kelompok bajak laut lain yg tidak menyertai pengaturan tadi. Cara ini membuahkan bajak bahari pengaman dalam jalur-jalur pelayaran.
Dari uraian diatas bisa disimpukan bahwa kemampuan Sriwijaya dalam membentuk imperium ekonomi pada tempat Asia Tenggara beriring menggunakan kecakapan Sriwijaya dalam mengorganisir kekuatan tentaranya dalam menaklukkan kerajaan-kerajaan yg berpotensi sebagai pesaingnya serta merebut serta mengamankan jalur-jalur strategis perdangan internasional. Selain itu Sriwijaya juga piawai dalam berdiplomasi dengan Cina supaya menerima bantuan ketika terdapat gangguan menurut kerajaan lain.

Sumber:

Marwati Djoenet Poesponegoro & Nugroho Notosusanto.1993. Sejarah Nasional Indonesia II.     Edisi Pemutakhiran. Jakarta: Balai Pustaka.

SEJARAH KERAJAANKERAJAAN ISLAM DI INDONESIA

Warga belajar serta anak didik--sekalian, dalam pembahasan materi Pelajaran sejarah kali ini kita akan membahas mengenai sejarah kerajaan-kerajaan Islam pada Indonesia. Ada beberapa kerajaan Islam yg bisa ditemukan menurut jejak sejarah yg dimulai menurut masuknya agama Islam di Nusantara ini.
1. Masuknya agama Islam pada Indonesia
Warga Belajar dan murid--sekalian, pernahkah kalian mendengar cerita tentang kapan agama Islam masuk ke kepulauan Nusantara dan apa sebabnya Islam berkembang pesat serta gampang diterima oleh penduduk Indonesia? Perlu Anda ketahui bahwa kepercayaan Islam masuk serta berkembang pada Indonesia menggunakan jalan damai dan tanpa kekerasan atau paksaaan.
Masuknya agama Islam pada Indonesia sangat erat kaitannya menggunakan aktivitas pelayaran serta perdagangan pada masa lampau. Kalian Ingat bahwa kegiatan pelayaran dan pedagangan di perairan nusantara sudah berlangsung semenjak awal tahun Masehi. Pada ketika itu banyak pedagang dari India serta Cina yg mengadakan interaksi dagang menggunakan pedagang-pedagang Indonesia. Kegiatan pelayaran serta perdagangan ini semakin hari semakin berkembang ramai. Selanjutnya dalam kurang lebih abad ke-7 dan 8 pedagang-pedagang Islam menurut Timur Tengah poly yang datang berlayar ke selat Malaka sampai ke perairan Nusantara kita. Pada masa itu di Indonesia sudah berdiri kerajaan populer bernama Sriwijaya. Lantaran Sriwijaya waktu itu adalah bandar terbesar, tempat singgah dan bongkar muat barang-barang dagangan yang dibawa para pedagang menurut kepulauan Nusantara juga dari luar, maka kemungkinan akbar termasuk para pedagang berdasarkan Timur Tengah yang singgah jua di Sriwijaya. Oleh sebab itu para pedagang Islam yang telah mengenal Sriwijaya menjelaskan Sriwijaya dengan kata Zabag atau Zabay.
Berkembangnya hubungan perdagangan antara pedagang-pedagang Islam menggunakan pedagang-pedagang Indonesia membawa pengaruh masuknya kepercayaan Islam ke Indonesia.
Pada umumnya para pedagang Islam sambil berdagang mereka memperkenalkan atau mengajarkan jua kepercayaan Islam pada pedagang maupun penduduk setempat. Melalui hubungan dagang inilah penduduk Indonesia mengenal ajaran agama Islam buat selanjutnya secara sadar mereka memeluk kepercayaan Islam.
Sekitar abad ke - 11 Islam sudah sampai pula di pulau Jawa. Keterangan ini diperoleh menurut bukti ditemukan sebuah batu nisan (makam) yg bertuliskan alfabet Arab. Batu nisan yang berangka tahun 1082 ditemukan pada Lereng (dekat Gresik). Tulisan pada batu nisan ini memuat berita tentang wafatnya seseorang wanita bernama Fatimah binti Maimun.
Keterangan lain tentang berkembangnya kepercayaan Islam pada Indonesia bersumber menurut catatan bepergian seseorang yang bernama Marco Polo (1992). Dia merupakan seseorang musafir dari Venesia, Italia. Dalam bepergian menuju Tiongkok (Cina yg ditempuh melalui bahari, Marco Polo singgah pada Aceh Utara. Dari persinggahannya itu beliau menceritakan bahwa di Perlak poly penduduk yang beragama Islam dan poly pula pedagang dari Gujarat (India) yang ulet menyiarkan kepercayaan Islam.
Berdasarkan kabar tersebut pada atas, kentara bahwa selain pedagang-pedagang menurut Gujarat (India) yang aktif menyiarkan agama Islam pada kepulauan Nusantara. Perlu diketahui bahwa pedagang-pedagang Gujarat sejak abad ke-10 sudah menganut Islam.
Agama-kepercayaan Islam mula-mula berkembang di kota-kota dagang atau disekitar bandar loka persinggahan dalam pedagang Islam. Daerah yg mula-mula sebagai daerah Islam adalah Perlak dan Samudra Pasai. Kemudian meluas ke pulau Jawa seperti Gresik. Tuban, Demak, Cirebon dan Banten. Seharusnya ke pulau lainnya (Maluku, Sulawesi, Kalimantan dan sebagainya).
2. Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia
Berkembangnya kepercayaan Islam secara cepat serta meluas pada Indonesia terutama di wilayah pesisir lantaran adanya hubungan dagang antara pedagang Islam menggunakan pedagang Indonesia. Para pedagang Islam dari Gujarat dalam menyiarkan kepercayaan Islam dengan cara bijaksana dan tanpa paksaan atau kekerasan. Sehingga poly pedagang juga penduduk Indonesia dalam masal lampau yang tertarik pada Islam. Selain itu ajaran Islam tidak mengenal kasta.
Makin kuatnya efek Islam di kalangan penduduk mendorong tumbuhnya kerajaan-kerajaan Islam di kepulauan Nusantara. Kerajaan-kerajaan Islam terkenal pada Indonesia dalam masa lampau bisa dijelaskan pada bawah ini.
a. Kerajaan Islam Samudra Pasai
Pada abad ke-13 berdirilah kerajaan Islam pertama di Indonesia yaitu Samudra Pasai. Pendiri kerajaan ini sekaligus sebagai raja pertama bernama Sultan Malik al Saleh. Letak kerajaan berada di wilayah Aceh Utara di Kabupaten Lokseumawe.
Kemudian dalam tahun 1297 Sultan Malik al Saleh wafat buat melanjutkan pemerintahan ia digantikan oleh putranya bernama Sultan Mahmud. Pada tahun 1326 Sultan Mahmud juga wafat. Selanjutnya pemerintahan kerajaan Islam Samudra pasai dipimpin oleh Sultan Ahmad yg bergelar Sultan Malik Al Tahir. Pada masa pemerintahan Sultan Ahmad, kerajaan Samudra Pasai menerima kunjungan Ibnu Batuta, utusan Sultan Delhi. Ibnu Batuta menceritakan bahwa Samudra Pasai adalah bandar primer pelabuhan yg sangat krusial. Karena di pelabuhan ini sebagai tempat bongkar muat barang-barang dagangan yg dibawa sang para pedagang dari dalam dan luar negeri (India serta Cina).  
b. Kerajaan Islam Demak
Pada Abad ke-15 di Pulau Jawa berdiri kerajaan Islam Demak. Demak merupakan kerajaan Islam pertama pada Pulau Jawa. Pendiri kerajaan ini bernama Raden Patah. Ia sebenarnya merupakan keliru seorang bupati pada kerajaan Majapahit yang berkedudukan di Demak serta telah menganut Islam. Kekuasaan Majapahit ketika itu sudah lemah. Keadaan ini mendorong Raden Patah buat mendirikan kerajaan Islam Demak. Dengan berdirinya kerajaan Islam Demak berarti Raden Patah telah melepaskan diri berdasarkan pengaruh kekuasaan Majapahit. Berdirinya kesultanan Demak mendapat dukungan jua menurut daerah-wilayah lain di Jawa Timur yang telah Islam misalnya Jepara. Tuban dan Gresik.

 Dalam waktu singkat Demak telah berkembang menjadi sebuah kerajaan akbar. Di samping itu Demak menjadi pusat penyiaran agama Islam. Apalagi sehabis malaka Jatuh (dikuasai) sang Portugis (1511), maka kedudukan dan peranan Demak semakin penting.
Kedatangan penjajah Portugis di Malaka mengundang ketidaksenangan Sultan Demak. Lantaran hal itu adalah ancaman pula terhadap kerajaan Demak. Pada tahun 1513 kerajaan Demak mengirim armada tentaranya dipimpin sang Pati Unus buat mengusir Portugis pada Malaka mengalami kegagalan. Hal ini ditimbulkan Potugis memiliki armada lebih kuta serta lengkap.
Meskipun bisnis buat merebut Malaka menurut Potugis yang dilakukan Pati Unus mengalami kegagalan, namun insiden ini patut dibanggakan karena mereka gagah berani menghadapi bangsa penjajah.
Karena keberaniannya sebagai panglima yg memimpin penyerangan ke Malaka Maka Pati Unus diberi gelar Pangeran Sabrang Lor adalah Pengeran yang menyeberangi laut ke Utara.
Kemudian dalam tahun 1518 Raden Patah Wafat. Ia digantikan oleh putranya yaitu Pati Unus. Pemerintahannya hanya berlangsug selama 3 tahun lantaran sehabis itu dia wafat. Selanjutnya kerajaan Islam Demak dipimpin sang Sultan Renggono, Adim Pati Unus.
Sultan Trenggono dikenal sebagai raja yang tegas dan arif bijaksana. Karena itu dalam masa pemerintahannya Demak mencapai puncak kejayaan. Daerah kekuasaannya meliputi Jawa Barat dan Jawa Timur.
Di bawah pemerintahan Sultan Trenggono, Demak permanen antipati terhadap penjajah Potugis. Apalagi Portugis terus meluaskan jajahannya sampai ke Jawa Barat. Pada tahun 1522 Portugis datang ke Sunda Kelapa, pelabuhan primer kerajaan Pajajaran. Portugis menjalin kerjasama menggunakan raja Pajajaran menggunakan menciptakan konvensi buat menghadapi pasukan Islam Demak. Portugis merencanakan mendirikan benteng pada Sunda Kelapa.
Pada tahun 1527 kerajaan Islam Demak mengirimkan tentaranya dipimpin sang Fatahilah untuk mengusir serta menghancurkan Potugis yang menduduki Sunda kelapa. Fatahillah beserta tentaranya berhasil mengusir orang-orang Portugis dan menguasai Sunda Kelapa. Kemudian oleh Fatahillah nama Sunda Kelapa diganti sebagai Jayakarta artinya kemenangan. Sekarang Jayakarta menjadi Jakarta.
Sementara itu Demak berhasil menguasai Jawa Timur. Ekspedisi ke Jawa Timur ini dipimpin langsung sang Sultan Trenggono. Namun dalam serangannya ke Pasuruan Tahun 1546, Sultan Trenggono gugur.
Setelah wafatnya Sultan Trenggono Timbullah pertentangan pada kalangan famili sendiri. Petentangan bersumber pada siapa yg berhak mewarisi kerajaan. Berakhirnya kerajaan Islam Demak sesudah Pangeran Adiwijoyo atau Joko Tingkir berhasil mengalahkan Arya Penangsang senang bertindak sewenang-wenang, sebagai akibatnya banyak adipati yang menentang tindakannya tadi. Joko Tingkir lalu memindahkan keraton Demak ke Pajang (tahun 1568. Dengan demikian tamatlah riwayat Kerajaan Demak.
c. Kerajaan Islam Pajang
Pada tahun 1568 berdiri kerajaan Islam Pajang. Pendiri kerajaan ini merupakan Sultan Adiwijoyo atau Joko Tingkir. Ia berhasil mengalahkan Arya penangsang raja Demak. Ia lalu menindahkan sentra kerajaan menurut Demak ke Pajang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa berdirinya kerajaan Islam Pajang erat kaitannya menggunakan kerajaan Demak.
Sultan Adiwijoyo atau Joko Tingkir merupakan seorang yang senang menghargai pendukung atau pengikut yang turut bertempur bersamanya sewaktu menghadapi Arya Penangsang. Mereka yg sudah berjasa oleh Sultan Adiwijoyo diberi bantuan gratis penghargaan. Kedua orang yang dinilai sangat berjasa yaitu Kiai Ageng Pemanahan dihadiahi tanah di Mataram (sekitar Kotagede, dekat Yogyakarta). Sedangkan Kiai Panjawi dihadiahi tanah pada Daerah Pati. Mereka sekaligus diangkat menjadi bupati pada wilayahnya masing-masing.
Bupati Surabaya diangkat sebagai wakil raja yg memiliki daerah kekuasaan meliputi Sedayu, Gresik, Surabaya dan Panarukan.
Kiai Ageng Pemanahan yang sebagai Bupati Mataram memiliki seseorang putra bernama Sutowijoyo. Ia mempunyai talenta di bidang kemiliteran. Sutowijoyo lebih dikenal menjadi Senapti Ing Alaga (Panglima Perang). Karena itu sesudah Kiai Ageng Pemanahan wafat dalam tahun 1575, pemerintahan dilanjutkan sang Sutowijoyo, putranya.
Dalam perkembangnya di Pajang terjadi pergolakan hebat. Setelah Sultan Adiwijoyo wafat pada tahun 1582, maka Arya Pangiri putra Sunan Prawoto (dari Demak) mencoba merebut kekuasaan berdasarkan Pangeran Benowo yang waktu itu menjadi penguasa Pajang menggantikan ayahnya, Sultan Adiwijoyo. Pangeran Benowo meminta donasi Sutowijoyo dalam menghadapi Arya Pangiri. Perebutan kekuasaan yang dilakukan Arya Pangiri nir berhasil. Kemudian Pangeran Benowo menyerahkan kekuasaan Pajang pada saudara angkatnya yang bernama Sutowojoyo lantaran nir mampu lagi melanjutkan pemerintahan. Kemudian oleh Sutowijoyo sentra pemerintahan dipindahkan ke Mataram. Dengan demikian tamatlah kerajaan Pajang.
d. Kerajaan Islam Mataram
Pada tahun 1586 berdiri kerajaan Islam Mataram. Pendiri kerajaan ini bernama Sutowijoyo yg bergelar Panembahan Senopalti Ing Alaga Sayidin Pantagama. Letak kerajaan ini berada pada Kotagede, Sebelah tenggara kota Yogyakarta. Ketika memerintah dikerajaan Mataram, poly bupati yang ingin melepaskan diri berdasarkan kekuasaannya. Diantara para bupati yang ingin melepaskan diri berdasarkan kekuasaannya adalah bupati Ponogorogo, Madiun, Kediri, Pasuruan, Surabaya, Cirebon serta Galuh. Tetapi upaya mereka buat melepaskan diri nir behasil karena Sutowijoyo dikenal memiliki keahlian di bidang kemiliteran berhasil mengatasi seluruh pemberontakan tersebut.
Kemudian pada tahun 1601 Sutowijoyo wafat. Ia dimakamkan di kOtagede. Meskipun demikian dia dinilai sudah berhasil meletakan dasar-dasar yg kokoh bagi kerajaan Mataram. Selanjutnya sehabis Sutowijoyo wafat, kerajaan Mataram diperintah oleh Mas Jolang atau Penembahan Seda ing Krapyak.
Pada awal pemerintahan terjadi lagi pemberontakan-pemberontakan yg masing-masing dilakukan oleh Demak dan Ponorogo. Namun Mas Jolang berhasil memadamkan pemberontakan tadi. Pemberontakan terhadapnya sepertinya belum berakhir. Pda tahun 1612 Surabaya melakukan perlawanan. Mas Jolang kemudian mengirimkan tentaranya berusaha menumpas pemberontakan. Sementara upaya memadamkan pemberontakan terus berlangsung dan belum berhasil dipadamkan, Mas Jolang wafat. Ia dimakamkan pada Kotagede.
Pengganti Mas Jolang bernama Adipati Martapura. Tetapi penggantinya ini tidak sanggup menjalankan tugas pemerintahan lantaran keadaan fisik yg lemah dan sakit-sakitan. Selanjutnya buat meneruskan pemerintahan Adipati Martapura diganti oleh Mas Rangsang. Ia ternyata orang bertenaga yang bisa memimpin pemerintahan. Pada masa pemerintahannya kerajaan Islam Mataram mencapai kemajuan yang pesat di bidang petanian, kepercayaan dan kebudayaan, Mataram waktu itu adalah kerajaan terhormat dan disegani tidak hanya di pulau Jawa, tetapi pula di pulau-pulau lainnya.
Karya sastra berupa buku berjudul Sastra Gending merupakan output karya yang ditulis sang Mas Rangsang sendiri. Wayang menjadi kesenian yang digemari warga berkembang pesat juga.pada masa pemerintahan Mas Rangsang (tahun 1633) ditetapkan perhitungan tahun Islam didasarkan bulan. Oleh karena itu Mas Rangsang menjadi raja yang lebih populer dengan sebutan Sultan Agung.
e. Kerajaan Islam Cirebon
Pada tahun 1522 berdiri kerajaan Islam Cirebon. Pendiri kerajaan yg sekaligus menjadi rajanya bernama Fatahillah. Ia sangat berjasa dalam mengislamkan Jawa Barat. Di bawah pemerintahannya kerajaan Islam Cirebon mencapai kejayaan. Daerah kekuasaanya bertambah luas. Kerajaan Islam Cirebon menjalin hubungan yang baik menggunakan kerajaan Islam Mataram. Pada thaun 1570 Fatahillah wafat. Selanjutnya beliau digantikan sang putranya bernama pangeran Pasarean. Dalam perkembangannya kemudian pada tahun 1679 kerajaan Islam Cirebon dibagi sebagai 2 kerajaan yaitu Kasepuhan dan Kanoman.
Pada masa tadi kedudukan VOC pada Batavia semakin bertenaga. Mereka bermaksud meluaskan kekuasaannya ke Cirebon. Maka Belanda dan VOC-nya mengatur siasat menggunakan menerapkan politik adu domba atau Devide et Impera. Hal ini bertujuan buat memperlemah kerajaan Islam Cirebon. Kerajaan Islam Cirebon yang sudah dipecah sebagai 2, sang Belanda VOC dipecah lagi menjadi tiga masing-masing Kasepuhan, Kanoman serta Kacirebonan.
Dengan terpecahnya kerajaan Islam Cirebon sebagai 3 mengakibatkan kerajaan Islam Cirebon semakin lemah kedudukannya. Keadaan ini terus dimanfaatkan oleh Belanda serta VOC buat mengadu domba. Akhirnya padda abad ke-17 Cirebon berhasil dikuasai VOC.
f. Kerajaan Islam Banten
Pada tahun 1552 berdiri kerajaan Islam Banten. Pendiri kerajaan ini bernama Hasanuddin. Ia naik tahta sebagai raja pada Banten setelah memperoleh mandat menurut ayahnya Fatahillah. Seperti sudah kita ketahui bahwa Fatahillah dalam mulanya menguasai wilayah Sunda Kelapa, Cirebon serta Banten.
Hasanuddin seperti jua ayahnya, ulet menyiarkan agama Islam. Pada ketika itu kerajaan Pakuan Pajajran masih menganut kepercayaan Hindu. Kerajaan Islam Banten di bawah pemerintahan Hasanuddin makin hari makin kuat kedudukannya. Sementara itu kerajaan Pakuan makin terjepit dan lemah. Meskipun demikian ia nir memanfaatkan buat menyerang kerajaan Pakuan Pajajaran. Tetapi Hasanuddin meluaskan pengaruhnya ke Lampung. Bahkan lalu dia menikah dengan putri Sultan Indrapura. Oleh mertuanya Hasanuddin dihadiahi tanah di wilayah Selebar.
Setelah Hasanuddin wafat digantikan sang putranya bernama Pangeran Yusuf. Ia meluaskan wilayah kekuasaannya serta menaklukan Pakuan Pajaran (tahun 1579). Kemudian dalam thaun 1580 Pangeran Yusuf wafat.
Setelah wafatnya Pangeran Yusuf, Kerajaan Islam Banten dipimpin sang Maulana Muhammad. Pada tahun 1596 Maulana Muhammad berusaha meluaskan daerah kekuasaannya dengan mencoba menaklukan Palembang yang saat itu sebagai saingan Banten pada bidang perdagangan. Pada ketika itu Palembang diperintah sang Ki Gede Ing Suro yang asal dari Surabaya. Palembang nyaris jatuh ketangan Maulana MUahammad dan pasukannya. Tetapi lantaran Maulana Muhammad gugur di tengah pertempuran, maka agresi dihentikan dan tetara Banten ditarik mundur kembali ke Banten.
Setelah Maulan Muhammad wafat ada persoalan pada kalangan kerajaan karena yg seharusnya menggantikannya adalah putranya, Abdul Mufakkir. Tetapi dalam saat itu Abdul Mufakkir baru berumur lima bulan. Maka pemerintahan sementara dipegang sang seseorang mangkubumi. DAlam perkembangannya lalu timbul orang bertenaga bernama Pangeran Ranamenggala yg mengendalikan Banten mendampingi Abdul Mufakkir yg belum dewasa. Renamenggala wafat tahun 1624.
Kejayaan kerajaan Banten berlangsung kurang lebih tahun 1600. Pada saat itu banten adalah bandar pelabuhan terbesar. Banyak pedagang menurut dalam serta luar pulau Jawa singgah buat membeli maupun menjual lada, cengkeh, dan pala.
Kemunduran kerajaan Islam Banten terjadi semenjak masa pemerintahan Sultan Abdul Mufakkir pada mana Belanda terus melakukan blokade-blokade yang mengakibatkan sempitnya ruang mobilitas kerajaan Islam Banten. Walaupun demikian semangar rakyat Banten yg anti penjajah Belanda tetap menyala.
g. Kerajaan Islam Ternate serta Tidore
Pada abad ke-13 pada Maluku telah berdiri beberapa kerajaan misalnya ternate, Tidore, Bacan, dan Obi. Di antara kerajaan-kerajaan tersebut, ternyata kerajaan ternate dan Tidore yang berkembang lebih maju. Hal ini ditimbulkan output buminya yg berupa rempah-rempah terutama cengkeh. Banyak pedagang dari kepulauan Nusantara serta Timur tengah yang pergi berlayar ke Ternate. Para saudagar membawa barang-barang dagangan berupa pakaian, beras serta sebagainya buat dipertukarkan dengan rampah-rempah.
Pada abad ke-14 agama Islam berkembang pesat di Ternate. Dalam perkembangannya kemudian Ternate berubah menjadi kerajaan Islam. Kerajaan ini dipimpin oleh Sultan Harun. Pada masa pemerintahannya orang-orang Portugis poly yg tiba berdagang pada Maluku. Tetapi mereka tak jarang berbuat onar misalnya melakukan monopoli dagang secara paksa, bertindak sewenang-wenang, mencampuri urusan pemerintahan dalam negeri. Akibatnya tak jarang terjadi pertempuran antara penduduk Maluku menggunakan orang-orang Portugis. Akhornya pada tahun 1570 Portugis dengan Sultan Ternate putusan bulat buat melakukan perjanjian hening melalui perundingan . Tetapi Portugis menipu Sultan Harun sewaktu berada pada perundingan , dia pun dibunuh sang orang Portugis atas suruhan gubernur mereka.
Setelah Sultan Harun wafat, beliau digantikan sang putranya bernama Sultan Baabullah. Peristiwa pengkhiantan keji Portugis terhadap Sultan Harun mengakibatkan kemarahan warga Maluku. Terlebih lagi Sultan Baabullah menjadi putranya. Ia bersumpah akan membalas dendam kematian ayahnya dengan mengenyahkan orang-orang Portugis dari bumi Maluku. Denan semangat yg membara Baabullah memimpin pasukannya bertempur melawan terntara Portugis. Perang berkobar selama 4 tahun lamanya (1570-1574. Akhirnya benteng Portugis pada Ternate berhasil dikuasai Baabullah dan pasukannya. Orang-orang Portugis yang masih hidup menyerah. Kemudian mereka diperintahkan dengan segera angkat kaki berdasarkan Maluku khususnya Ternate. Sehak itu daerah Maluku Utara higienis, nir diganggu lagi oleh orang-orang Portugis. Pada masa pemerintahannya kerajaan Islam Ternate mencapai zaman kejayaannya.
Sementara itu di kerajaan Tidore kepercayaan Islam pun bekembang pesat. Seperti halnya Ternate, kerajaan Tidore berubah sebagai kerajaan Islam Tidore yg dipimpin oleh sultan Tidore. Kedua kerajaan ini dalam mulanya hayati berdampingan secara hening, saling menghormati kedaulatan masing-masing. Tetapi oleh bangsa Portugis serta Spanyol ke 2 kerajaan ini diadu domba. Sehingga nyaris terjadi petentangan yg menjurus perang. Untung saja kedua pimpinan kerajaan menyadari hal ini. Mereka nir mau diadu domba dengan bangsa sendiri. Kemudian kerajaan ini bersatu, bahu-membahu dalam menghadapi Portugis.
h. Kerajaan Islam Makassar
Pada abad ke-16 pada Sulawesi Selatan telah berdiri beberapa kerajaan seperti Gowa, Bone, Wajo, Luwu, dan Soppeng. Dalam perkembangannya kerajaan Gowa serta Tallo mengalami kemajuan yang lebih pesat dibandingkan yg lainnya. Hal ini disebabkan letak kerajaan ini  sangat strategis dan menguntungkan yakni terletak pada tengah-tengah kemudian-lintas pelayaran antara Malaka serta Maluku. Kedua kerajaan yaitu Gowa dan Tallo, yang rajanya sudah menganut agama Islam bersepakat menyatukan kerajaan mereka menjadi kerajaan Islam Makassar. Rajanya bernama Sultan Alauddin. Ia semua bernama Daeng Manrabia, raja Gowa. Sedangkan Mangkubumi bernama Sultan Abdullah. Ia semua bernama karaeng Matoaya, raja Tallo.
Disamping memimpin pemerintahan, raja serta mangkubumi kerajaan Islam Makassar tersebut sangat ulet juga dalam menyiarkan agama Islam. Oleh karena usahanya itu, Maka Makassar menjadi sebuah kerajaan Islam yg sangat bertenaga. Daerah kekuasaanya tidak hanya meliputi sebagian akbar Sulawesi dan Pulau-pulau sekitarnya, melainkan pula hingga pada bagian timur Nusa Tenggara.
Kerajaan Islam Makassar mencapai puncak kejayaannya waktu diperintah Sultan hasanuddin berkuasa (tahun 1654-1669). Ia merupakan galat seseorang cucu Sultan Alauddin, pendiri kerajaan Islam Makassar. Sultan Hasanuddin terkenal sangat gigih pada menentang penjajah Belanda. Ketika Belanda dengan VOC-nya meminta kepada Sultan Hasanuddin supaya melarang rakyatnya berdagang di Maluku, karena hal itu dipercaya pelanggaran monopoli. Maka Sultan hasanuddin menggunakan tagas menjawab: "Tuhan menciptakan global ini untuk kebahagiaan sekalian umat manusia. Ataukah tuan menyangka bahwa Allah mengecualikan pulau-pulau Maluku yang jauh menurut tempat bangsa tuan ini semata-mata buat perdagangan tuan".
Penjajahan belanda terus berupaya buat menaklukan Sultan Hasanuddin. Pada ketika itu sedang terjadi perselsihan antara Sultan Hasanuddin menggunakan Aru Palaka, raja Bone dan Soppeng. Keadaan ini dimanfaatkan Belanda dengna menerapkan politik adu domba. Belanda pada hal ini memihak Aru Palaka serta secara beserta memerangi Sultan Hasanuddin. Kemudian berkobar pertempuran hebat (tahun 1666-1669) antar Belanda (VOC) bersama Aru Palaka pada satu pihak menggunakan Sultan Hasanuddin, serta Malaka Sultan Hasanuddin terdesak serta Makasar hampir jatuh ke tangan Belanda. Akhirnya Sultan Hasanuddin bersedia membuat perjanjian tenang yang dikenal dengna perjanjian Bongaya (1667).
Walaupun perjanjian telah disepakati, tetapi Belanda yang licik selalu melanggar perjanjian menggunakan bertindak sewenang-wenang. Hal ini membangkitkan balik kemarahan Sultan Hasanuddin. Kemudian beliau mengangkat senjata balik memerangi Belanda.
Dalam peperangan ini Sultan Hasanuddin menerima tekanan hebat menurut pasukan Belanda, maka akhirnya dalam tahun 1669 Sultan Hasanuddin terpaksa menyerah dan Makassar pun dikuasai penjajah Belanda. Meskipun demikian pada diri orang-orang Makassar tetap tumbuh semangat anti penjajahan. Karenanya poly diantara merek yg pulang merantau ke Madura, Banten serta sebagainya membantu daerah-wilayah yang masih berperang melawan Belanda.
Kata-kata Penting :
Musafir:
Orang-orang yang sedang berpergian karena suatu tugas, berdagang, menyiarkan agama Islam dan lain-lain.
Keraton:
Tempat tinggal raja/ famili raja.
Sumber :
- Buku Modul sejarah Kesetaraan Paket B kelas VII tahun 2011  
- Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1980, Sejarah Umum I Untuk Sekolah Menengah pertama, Jakarta
- Soeroto, 1968, Sejarah Indonesia dan Dunia Jilid 1 buat Sekolah Menengah pertama, Gajah Mada, Jakarta.
- Wikipedia.id
- Sumber gambar Google.

KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

Komunikasi Dan Penyiaran Islam 
Sejak kelahirannya 14 abad silam, Islam sebagai agama dakwah, dalam tinjauan sosiologis sudah mengalami banyak perubahan. Nabi Muhammad SAW sebagai manusia yg diutus oleh Allah buat menyampaikannya, nir saja merubah cara pandang masyarakat pada hal keyakinan, akan tetapi juga dalam hal kemasyarakatan yg mencakup pola pikir politik, ekonomi serta budaya. Memasuki Abad 21, persentuhannya menggunakan global luar peradaban-peradaban lain termasuk Barat, pada satu sisi secara sosial, politik, ekonomi serta budaya mengalami perubahan yg positif mendorong terhadap kemajuan masyarakatnya, akan tetapi dalam sisi lain mendorong pada degradasi spiritual, moral dan budaya. Hal ini disebabkan sang cara pandang masyarakat yg berubah, menjadi akibat berdasarkan pola pikir lingkungan yang mempengaruhinya. Jika pada awal kelahiran Islam, Nabi Muhammad SAW meluruskan pola pikir warga dengan cara pandang tauhid, maka pada abad ini sudah terkotori sang cara pandang yang sifatnya parsial, nir menyeluruh seperti halnya cara pandang Tauhid. Pola pikir tersebut seperti halnya materialisme yg melepaskan ruh spiritual, mendorong rakyat pada pemujaan terhadap segala sesuatu yang berbentuk materi, kenikmatan sesaat, terlalu mementingkan global bahkan nir mempercayai adanya Yang Maha Mutlak.

Hasil persentuhan menggunakan peradaban modern ini, dalam satu sisi mengantarkan insan pada kemajuan IPTEK menggunakan standar inovasi-inovasi hasil dari teknologi terbaru, mulai berdasarkan bola lampu yg bisa menerangi manusia hingga telepon yg sanggup mengantarkan suara pada jarak jauh, tetapi pada sisi lain merubah pola pikir warga menunjuk pada pengingkaran adanya Tuhan, pada proses selanjutnya mengantarkan manusia pada bobroknya moral dan kejatuhan peradaban.

Akal menjadi hasil inovasi abad modern adalah satu-satunya indera pemegang kekuasaan tertinggi dalam pengambilkeputusan, mendorong pada keringnya spiritual dan menciptakan warga berpandangan secara parsial. Kaum intelektual pula membuktikan krisis keagamaan yg serupa saat Islam dibicarakan dengan mereka, bahwa Islam merupakan sebuah keharmonisan yg mencakup sistem ekonomi yang adil, organisasi kemasyarakatan yg seimbang, hukum perdata, hukum pidana juga aturan internasional, pandangan filosofis terhadap kehidupan bersama cara pelaksanaannya, yang semuanya terpancar dari dasar yang sama, yakni kepercayaan dan tabiat moral dan spiritual Islam. Mendengar semua ini, kaum terpelajar malah makin resah. Dalam persangkaan mereka Islam telah lama meninggal, ditinggal zaman yang sudah lama . Yang dijadikan kiblat mereka adalah marxisme dan kapitalisme menggunakan berbagai faham terapannya; sains serta teknologi, feminisme, budaya populer, komunisme, sosialisme, neolieralisme, kapitalisme baru dan lain-lain.

Kemajuan abad terbaru, mendorong bangsa-bangsa Barat merasa sebagai bangsa yg paling unggul, mendorongnya melakukan kolonisasi serta imperialisme terhadap bangsa lain dalam hal ini bangsa Timur, nir saja secara pisik akan tetapi juga spiritual kepercayaan dan budaya yg meliputi pola pikir di dalamnya. Wilayah-daerah yg telah di Islamkan secara pisik ataupun spiritual dijajah serta diracuni pola pikirnya, sehingga nir sedikit masyarakat yang teracuni oleh pola pikir Barat, terjajah secara pisik serta mental. Bahkan beberapa daerah Islam dikuasai sang Bangsa Barat.

Dalam bepergian sejarahnya, Islam pernah mengalami kejayaan yaitu dalam periode klasik Islam (650-1250 M), zaman ini sudah membuat ulama-ulama akbar Islam, baik pada ilmu keIslaman ataupun dalam bidang filsafat. Zaman ini merupakan periode bersatunya umat Islam. Namun pada periode selanjutnya (1250-1500), sesuai dengan pemahaman ummat yang berkembang, Islam mulai pecah, ini disebabkan sang perseteruan internal pertarungan antara umat Islam baik yg ditimbulkan sang perbedaan teologis maupun kudeta. Pada periode selanjutnya penyebab kemunduran ummat Islam bukan hanya ditimbulkan sang permasalahan internal tetapi masuknya kekuatan luar (the other, termasuk Barat).

Pada tahun 1511 Portugis masuk Indonesia lewat Selat Malaka. Kerajaan Utsmani terpukul pada Eropa, Kerajaan Safawi dihancurkan oleh serangan Suku Afghan, sedang pukulan-pukulan Raja Mughal diperkecil sang pukulan-pukulan Raja India. Kekuatan militer dan kekuatan politik umat Islam menurun. Penetrasi Barat semakin meningkat dan kekuatan Islam semakin menurun dan dalam puncaknya pada tahun 1789 M pusat Islam di Mesir ditaklukan oleh Barat.

Kekalahan demi kekalahan yang dialami ummat Islam mendorong pemuka Islam buat mempelajari sebab-karena kekalahan mereka serta rahasia keunggulan versus. Dengan penelitian tadi para pemuka Islam menyadari begitu kompleknya masalah, selain konflik internal, besarnya kekuatan luar, jua ditimbulkan oleh menurun serta teracuninya akidah.

Sampai pada akhir abad 19 kekuatan Barat masih bercokol di sebagian dunia Islam, hal ini menaruh efek yg cukup bertenaga terhadap umat Islam, baik dalam aspek politik, ekonomi, budaya termasuk akidah. Kesan yg ditinggalkan oleh penjajah ada yang secara positif ditanggapi, tetapi selebihnya merupakan negatif, yakni penderitaan yang dirasakan, sebagai akibatnya menumbuhkan pencerahan serta harapan menurut umat Islam buat bangkit pulang. 

Dalam prosesnya, kebangkitan Islam dilatarbelakangi sang pencerahan yang beragam. Ada yang dilatarbelakangi sang pencerahan politik (nasionalisme, keinginan untuk merdeka), ada yg dilatarbelakangi sang aspek agama (akidah yg terkotori). Namun secara pundamental pencerahan itu muncul atas impian buat hidup lebih bebas, merdeka, nir mau ditindas. 

Di Indonesia kebangkitan Islam diawali dalam tahun 1905 menggunakan berdirinya Sarikat Islam (SI) yg mencapai klimaknya 1945 menggunakan proklamasi. Perjalanan panjang usaha Indonesia banyak sekali melibatkan para ulama dan pemikir diantaranya adalah Tjokroaminoto, Muhammad Natsir, Ahmad Dahlan, Wahid Hasyim, Soekarno serta lain-lain. 

Di Mesir timbul gerakan pembebasan yg pertama kali pada tahun 1907 dan mencapai puncaknya pada tahun 1952 melalui revolusi. Diantara para tokohnya merupakan Al-Afgani, Muhammad Abduh, Rasyid Rihda, Sayyid Qutb, serta lain-lain. 

Di Iran, perjuangan mencapai klimaks setelah melakukan Revolusi kesadaran, yang mencapai puncaknya pada tahun 1979 menggunakan terjadinya revolusi pisik yg sekaligus revolusi budaya.

Revolusi Iran merupakan suatu rangkaian proses yg terpetakan dan sistematis dalam menggulingkan Rezim penguasa yang otoriter dan terbaratkan dari tahun 1950-an. Ayatullah Khomeini merupakan aktor penting pada balik revolusi Islam Iran tersebut berafiliasi dengan tokoh mullah lainnya seperti Muthahari serta Burujerdi sebagai desainer revolusi yg berada pada barisan Mullah. Pada barisan lainnya terdapat Ali Syari’ati sebagai tokoh yang berada pada barisan Intellektual, telah berjuang sejak mula buat meluruskan pemerintahan yg dikemudikan oleh Amerika. Syari’ati adalah galat satu tokoh kunci intelektual yg sanggup menggerakan kaum muda pada melakukan penyadaran akan pentingnya agama buat perubahan sosial politik.

Dalam hal ini Revolusi Iran bukan saja menumbangkan pemerintahan Iran yang otoriter, namun yang harus digarisbawahi merupakan telah tumbuhnya kesadaran tentang sebuah ideologi (Islam). Dalam hal ini Amin Rais menaruh komentar:

Revolusi Iran 1979 bukan saja menggemparkan umat insan di seluruh global, akan tetapi pula berhasil menggoyahkan seluruh sendi-sendi ilmu sosial barat, apakah itu sosiologi, psikologi,(termasuk psikologi sosial), antropologi, ilmu politik serta filsafat serta meruntuhkan berbagai perkiraan yg selama ini dipegang sebagai sandaran ilmu-ilmu sosial tadi. Para ilmuwan barat memerlukan beberapa saat buat “siuman” balik dan menyadari bahwa ternyata bangsa Iran yang begitu diremehkan bisa melepaskan diri dari cengkraman pengaruh Barat juga Timur dan menumbangkan kekuasaan Syah yang ditopang oleh strategi, intellegensi dan perlengkapan militerbarat, khususnya Amerika.

Walaupun Ali Syari’ati nir menikmati output revolusi, tetapi Ia berhasil mengantarkan Iran dalam melakukan revolusi, meninggalkan jejak pencerahan, melakukan Profagandanya menggunakan terlebih dahulu melakukan revolusi pencerahan terhadap kaum intellektual belia Iran. Gebrakan yang dilakukan Syari’ati dalam menyajikan gagasan Islam Revolusioner membawa akibat besar pada dinamika pemikiran di Iran. Gagasan (dakwah) Syari’ati yang berani dan brillian sudah merasuk ke aneka macam komponen masyarakat Iran, baik kalangan intellektual, mahasiswa, ulama, serta berbagai gerombolan sosial pekerja. Dari sanalah ada kesadaran buat berkiprah serta kesadaran kelas mulai menggeliat muncul.

Dalam melakukan profagandanya, Ali Syari’ati merogoh tema sentral kepercayaan sebagai basis ideologi. Dalam hal ini Islam bisa serta harus difungsionalisasikan sebagai kekuatan revolusioner untuk membebaskan rakyat tertindas, baik secara kultural juga politik. Lebih tegas lagi Islam dalam bentuk murninya yg belum dikuasai kekuatan ortodok merupakan ideologi revolusioner ke arah pembebasan global ketiga dari penjajahan politik, ekonomi dan kultural Barat. 

Agama yang revolusioner memberi seseorang individu yang beriman kepadanya kemampuan buat mengkritik kehidupan dalam seluruh aspek material, spiritual serta sosialnya. Ia memberikan misi serta kewajiban buat menghancurkan, mengganti serta menghilangkan apa yg tidak dapat diterima dan diyakini menjadi tidak sah dan menggantinya dengan sesuatu yang diketahui dan diakuinya menjadi kebenaran.

Dalam membicarakan pesan-pesan dakwahnya, Ali Syari’ati menggunakan pendekatan yg ideologis. Ali Syari’ati memiliki kecenderungan pendekatan paradigma kaum tertindas serta kesadaran kelas sosial bawah yang menjadi landasan geraknya dalam membela kebenaran, menjadi pisau analisisnya. Pun mengungkapkan menggunakan cara pilosofis. Ketika menyampaikan ceramah-ceramahnya Syari’ati membicarakan dengan motode pilsafat. Ceramah-ceramah Syari’ati pada beberapa tema tak jarang diawali dan selanjutnya dengan pertanyaan-pertanyaan yang merupakan ciri berdasarkan berfilsafat.

Dalam proses perubahan masyarakat di atas, seperti halnya yang sudah dilakukan oleh para pejuang yang salah satunya merupakan Ali Syari’ati, dakwah memegang peran-peran strategis. Sebagai keliru satu institusi sosial yg hidup pada tengah-tengah dinamika masyarakatnya, dakwah melakukan proses rekayasa sosial sinkron menggunakan etika serta norma agama. Lantaran itu, dia berfungsi menjadi pengendali perubahan terutama pada proses transformasi nilai-nilai sosial budaya buat menciptakan tatanan baru atau membarukan balik suatu tatanan yang dianggap telah kehilangan nilai relevansinya menggunakan masyarakat, termasuk bisnis membangun tatanan baru yg akhir-akhir ini lebih popular dianggap rakyat madani.

Keberhasilan Syari’ati dalam profaganda penyadaran terhadap masyarakat Iran, khususnya kaum muda dan kalangan Islam terbaru pedagang pasar, telah bisa mengantarkan revolusi Iran. Hal ini tidak terlepas dari kemahirannya mengemas pesan-pesan yang disampaikan sang Ali Syari’ati menjadi keliru satu unsur krusial berdasarkan komunikasi dan dakwah. Berdasarkan latar belakang kepercayaan , budaya, pendidikan serta politiknya, dengan sedemikian rupa pesan-pesan yang disampaikan Ali Syari’ati bisa membangkitkan pencerahan warga akan pentingnya sebuah ideologi. Lantaran kemahiran mengolah istilah serta kalimat tersebutlah Syari’ati seringkali diminta buat menulis dan memberi ceramah. 

A. Langkah-Langkah Penelitian
1. Objek Penelitian
Objek yang akan diteliti pesan-pesan dakwah Ali Syari’ati secara tematik.

2. Metode Penelitian 
Untuk mempermudah pada penelitian, penulis akan menggunakan metode penelitian komunikasi dengan contoh analisis tentang (discourse analysis). Terdapat empat kelebihan analisis wacana. Pertama, analisis perihal lebih bersifat kualitatif dengan dasar analisisnya interpretasi, di mana setiap teks bisa dimaknai secara tidak sama serta bisa ditafsirkan secara majemuk. Kedua, analisis wacana prasangka memfokuskan pada pesan latent (tersembunyi). Makna suatu pesan nir hanya ditafsirkan sebagai apa yang tampak konkret dalam teks, tetapi wajib dianalisis sebagai apa yang tampak bersembunyi. Ketiga, analisis tentang tidak hanya mengusut apa yg dikatakan (what), tetapi pula bagaimana ia dikatakan (how). Dalam kenyataannya, yg penting bukan apa yg dikatakan oleh media, akan namun bagaimana serta menggunakan cara apa pesan dikatakan. Hal ini ditimbulkan analisis tentang bukan hanya beranjak pada level makro (isi berdasarkan suatu teks) namun juga level mikro yang menyusun suatu teks, seperti kata, kalimat, ekspresi, dan retoris. Keempat, analisis wacana nir prasangka melakukan generalisasi bahkan prediksi. 

Wacana oleh Van Dijk digambarkan memiliki tiga dimensi.
A) Teks; yang diteliti merupakan bagaimana struktur teks dan taktik wacana yang dipakai buat menegaskan suatu tema tertentu
B) Kognisi sosial; meneliti proses produksi teks yang melibatkan kognisi individu menurut penulis/ muballigh.
C) Konteks sosial meneliti bangunan wacana yang berkembang dalam masyarakat akan suatu perkara. 

Dalam teknisnya, buat mempermudah penelitian maka analisis perihal yg akan penulis jadikan model adalah analisis ihwal Van Dijk yang memfokuskan dalam analisis perihal teks. 
A) Struktur makro. Ini merupakan makna global/ umum menurut suatu teks yang dapat dipahami menggunakan melihat topik berdasarkan sutu teks. Tema tentang ini bukan hanya isi, namun juga sisi tertentu suatu peristiwa. 
B) Super struktur adalah kerangka suatu teks: bagaimana struktur dan elemen ihwal itu disusun dalam teks secara utuh.
C) Struktur mikro adalah makna wacana yang bisa diamati dengan menganalisa kata, kalimat, proposisi, anak kalimat, para frase yg dipakai dan sebagainya.

3. Jenis dan Sumber Data 
Jenis data yg akan menjadi objek kajian penelitian ini merupakan data kualitatif terdiri berdasarkan:
a. Data mengenai konsep pemikiran Ali Syari’ati
b. Data tentang tema utama pesan-pesan dakwah Ali Syari’ati
c. Data tentang skema dan makna pesan dakwah dalam buku perpaduan ceramah Ali Syari’ati

Sumber Data dalam penelitian ini dibagi kedalam 2 bagian yaitu data primer (primery source) serta data skunder (secondary sources). Data utama adalah Tulisan serta deretan ceramah Ali Syari’ati yang tersebar pada formasi serta karangan pada bentuk buku. Diantaranya adalah paradigma kaum tertindas; sebuah tinjauan sosiologis, Islam Agama Protes, Ideologi Kaum Intelektual, Islam Madzhab Pemikiran dan Aksi, Tugas Cendikiawan Muslim, Membangun masa depan Islam. Buku gugusan ceramah tersebut merupakan hasil terjemahan dalam edisi Indonesia.

Data sekunder merupakan Buku-Buku, makalah serta artikel yang terkait menggunakan pemikiran Ali Syari’ati, biografi Ali Syari’ati, dakwah, komunikasi, Jurnalistik serta pemikiran Islam.

4. Teknik Pengumpulan Data 
Karena bercorak analisis perihal yaitu studi media atau studi kepustakaan, maka penyusunan asal data pada penelitian ini dimulai menggunakan pengumpulan berbagai literatur yg kemudian terbagi menjadi sumber data utama serta asal data skunder;

a) Studi dokumentasi
Studi dokumentasi dimaksudkan buat mencari, menemukan serta lalu menyiapkan data-data yang telah ada buat diteliti. Studi dokumentasi adalah jajak penelitian terhadap asal data primer. Sumber data utama adalah asal data yang menjadi utama telaah penelitian buat menemukan gagasan pemikiran dari objek penelitian, yakni deretan goresan pena serta ceramah Ali Syari’ati yang dijilid sebagai beberapa kitab yang sudah disebutkan sebelumnya.

b) Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan adalah jajak penelitian terhadap sumber data skunder. Sumber data adalah asal data penunjang pada penelitian ini, yaitu buku; Biografi Ali Syari’ati serta telaah pemikiran atas karya Ali Syari’ati.

5. Analisa Data
Analisa pada dasarnya adalah suatu cara membagi-bagi suatu objek ke pada komponen-komponennya. Analisa atas sebuah objek dapat dilakukan bila objek itu mempunyai sebuah struktur, yang terdiri berdasarkan sejumlah komponen. Sebuah komponen bisa diidentifikasi oleh penulis, bila komponen itu memiliki suatu fungsi tertentu terhadap seluruh konstruksi itu. Analisis jua dilakukan buat menemukan makna berdasarkan data yg ditemukan buat menaruh penafsiran yg bisa diterima akal sehat (common sense) pada konteks masalahnya secara keseluruhan. Untuk itu, karena berupa penelitian kualitatif, menurut Lexi J. Maleong, maka langkah-langkah yang ditempuh pada menganalisa datanya adalah melalui pemrosesan; unityzing, kategorisasi dan penafsiran data.

Noeng Muhajir menguraikan secara rinci tentang langkah-langkah analisisnya menjadi berikut;
a. Inventarisasi Data, yaitu menggunakan cara mengumpulkan data sebesar-banyaknya.
b. Reduksi Data, memilih dan memilah data diubahsuaikan menggunakan bahasan penelitian
c. Unitasi Data, pada tahapan ini data lalu dikelompokan menurut dalam kerangka pemikiran
d. Kategorisasi data, pada tahap ini data-data disusun berdasarkan dalam rumusan kasus serta tujuan yg telah disusun sebelumnya.
e. Penafsiran data, dalam tahap ini data yang terdapat lalu diinterpretasikan melalui analisis logis menggunakan cara induktif-deduktif menurut pada teori-teori etika komunikasi, dan yg paling akhir adalah
f. Penarikan konklusi, adalah tahapan akhir dalam memilih penilaian terhadap data-data yg telah ditemukan, dibahas dan dianalisis selama penelitian ini.