SEJARAH GERAKAN PRAMUKA


AWAL KEPRAMUKAAN DI INDONESIA
Masa Hindia Belanda
Kenyataan sejarah memperlihatkan bahwa pemudaIndonesia memiliki saham akbar pada pergerakan usaha kemerdekaanIndonesia dan ada serta berkembangnya pendidikan kepramukaan nasionalIndonesia. Dalam perkembangan pendidikan kepramukaan itu tampak adanya dorongandan semangat untuk manunggal, namun masih ada tanda-tanda adanya berorganisasi yangBhinneka.
Organisasi kepramukaan di Indonesia dimulaioleh adanya cabang "Nederlandse Padvinders Organisatie" (NPO) padatahun 1912, yg dalam ketika pecahnya Perang Dunia I mempunyai kwartir besarsendiri serta lalu berganti nama sebagai "Nederlands-IndischePadvinders Vereeniging" (NIPV) pada tahun 1916.
Organisasi Kepramukaan yang diprakarsai olehbangsa Indonesia adalah "Javaanse Padvinders Organisatie" (JPO);berdiri atas prakarsa S.P. Mangkunegara VII pada tahun 1916.
Kenyataan bahwa kepramukaan itu senapas denganpergerakan nasional, seperti tersebut di atas dapat diperhatikan dalam adanya"Padvinder Muhammadiyah" yang pada 1920 berganti nama sebagai"Hisbul Wathon" (HW); "Nationale Padvinderij" yangdidirikan sang Budi Utomo; Syarikat Islam mendirikan "Syarikat IslamAfdeling Padvinderij" yg lalu diganti menjadi "Syarikat IslamAfdeling Pandu" dan lebih dikenal dengan SIAP, Nationale IslamietishePadvinderij (NATIPIJ) didirikan oleh Jong Islamieten Bond (JIB) dan IndonesischNationale Padvinders Organisatie (INPO) didirikan oleh Pemuda Indonesia.
Hasrat manunggal bagi organisasi kepramukaanIndonesia saat itu tampak mulai menggunakan terbentuknya PAPI yaitu "PersaudaraanAntara Pandu Indonesia" adalah federasi dari Pandu Kebangsaan, INPO,SIAP, NATIPIJ serta PPS pada lepas 23 Mei 1928.
Federasi ini nir dapat bertahan lama , karenaniat adanya fusi, akibatnya pada 1930 berdirilah Kepanduan Bangsa Indonesia(KBI) yg dirintis oleh tokoh berdasarkan Jong Java Padvinders/Pandu Kebangsaan(JJP/PK), INPO dan PPS (JJP-Jong Java Padvinderij); PK-Pandu Kebangsaan).
PAPI lalu berkembang sebagai Badan PusatPersaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) dalam bulan April 1938.
Antara tahun 1928-1935 bermuncullah gerakankepramukaan Indonesia baik yg bernafas primer kebangsaan juga bernafasagama. Kepramukaan yang bernafas kebangsaan bisa dicatat Pandu Indonesia (PI),Padvinders Organisatie Pasundan (POP), Pandu Kesultanan (PK), Sinar Pandu Kita(SPK) serta Kepanduan Rakyat Indonesia (KRI). Sedangkan yang bernafas agama PanduAnsor, Al Wathoni, Hizbul Wathon, Kepanduan Islam Indonesia (KII), IslamitischePadvinders Organisatie (IPO), Tri Darma (Kristen), Kepanduan Azas Katholik Indonesia(KAKI), Kepanduan Masehi Indonesia (KMI).
Sebagai upaya buat menggalang kesatuan danpersatuan, Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia BPPKI merencanakan"All Indonesian Jamboree". Rencana ini mengalami beberapa perubahanbaik pada saat pelaksanaan maupun nama kegiatan, yang lalu disepakatidiganti menggunakan "Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem" disingkatPERKINO serta dilaksanakan dalam lepas 19-23 Juli 1941 pada Yogyakarta.
Masa Bala Tentara Dai Nippon
"Dai Nippon" ! Itulah nama yangdipakai buat menyebut Jepang dalam saat itu. Pada masa Perang Dunia II, balatentara Jepang mengadakan penyerangan serta Belanda meninggalkan Indonesia.partai serta organisasi rakyat Indonesia, termasuk gerakan kepramukaan, dilarangberdiri. Namun upaya menyelenggarakan PERKINO II permanen dilakukan. Bukan hanyaitu, semangat kepramukaan tetap menyala di dada para anggotanya.
Masa Republik Indonesia
Sebulan sesudah proklamasi kemerdekaanRepublik Indonesia, beberapa tokoh kepramukaan berkumpul di Yogyakarta danbersepakat untuk membentuk Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia sebagai suatupanitia kerja, memberitahuakn pembentukan satu wadah organisasi kepramukaan untukseluruh bangsa Indonesia serta segera mengadakan Konggres Kesatuan KepanduanIndonesia.
Kongres yang dimaksud, dilaksanakan padatanggal 27-29 Desember 1945 pada Surakarta menggunakan output terbentuknya Pandu RakyatIndonesia. Perkumpulan ini didukung sang segenap pimpinan dan tokoh sertadikuatkan menggunakan "Janji Ikatan Sakti", lalu pemerintah RI mengakuisebagai satu-satunya organisasi kepramukaan yg ditetapkan menggunakan keputusanMenteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan No.93/Bag. A, tertanggal 1Februari 1947.
Tahun-tahun sulit dihadapi oleh Pandu RakyatIndonesia karena serbuan Belanda. Bahkan dalam peringatan kemerdekaan 17 Agustus1948 saat diadakan barah unggun di laman gedung Pegangsaan Timur 56, Jakarta,senjata Belanda mengancam serta memaksa Soeprapto menghadap Tuhan, gugur sebagaiPandu, menjadi patriot yg menunjukan cintanya dalam negara, tanah air danbangsanya. Di daerah yg diduduki Belanda, Pandu Rakyat tidak boleh berdiri,.keadaan ini mendorong berdirinya perkumpulan lain seperti Kepanduan PuteraIndonesia (KPI), Pandu Puteri Indonesia (PPI), Kepanduan Indonesia Muda (KIM).
Masa perjuangan bersenjata untukmempertahankan negeri tercinta adalah darma jua bagi para anggotapergerakan kepramukaan di Indonesia, lalu berakhirlah periode perjuanganbersenjata buat menegakkan serta mempertahakan kemerdekaan itu, pada waktuinilah Pandu Rakyat Indonesia mengadakan Kongres II pada Yogyakarta dalam tanggal20-22 Januari 1950.
Kongres ini antara lain tetapkan untukmenerima konsepsi baru, yaitu memberi kesempatan kepada golongan spesifik untukmenghidupakan pulang bekas organisasinya masing-masing serta terbukalah suatukesempatan bahwa Pandu Rakyat Indonesia bukan lagi satu-satunya organisasikepramukaan pada Indonesia dengan keputusan Menteri PP serta K nomor 2344/Kab.tertanggal 6 September 1951 dicabutlah pengakuan pemerintah bahwa Pandu RakyatIndonesia merupakan satu-satunya wadah kepramukaan pada Indonesia, jadi keputusannomor 93/Bag. A tertanggal 1 Februari 1947 itu berakhir sudah.
Mungkin agak aneh pula bila direnungi, sebabsepuluh hari setelah keputusan Menteri No. 2334/Kab. Itu keluar, makawakil-wakil organi-sasi kepramukaan menga-dakan konfersensi pada Ja-karta. Padasaat inilah tepatnya lepas 16 September 1951 diputuskan berdirinya IkatanPandu Indonesia (IPINDO) sebagai suatu federasi.
Pada 1953 Ipindo berhasil sebagai anggota kepramukaansedunia
Ipindo merupakan federasi bagi organisasikepramukaan putera, sedangkan bagi organisasi puteri terdapat dua federasiyaitu PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia) dan POPPINDO (PersatuanOrganisasi Pandu Puteri Indonesia). Kedua federasi ini pernah bersama-samamenyambut singgahnya Lady Baden-Powell ke Indonesia, dalam perjalanan keAustralia.
Dalam peringatan Hari Proklamasi KemerdekaanRI yg ke-10 Ipindo menyelenggarakan Jambore Nasional, bertempat pada Ragunan,Pasar Minggu dalam tanggal 10-20 Agustus 1955, Jakarta.
Ipindo menjadi wadah pelaksana aktivitas kepramukaan merasa perlumenyelenggarakan seminar agar bisa citra upaya untuk menjamin kemurnian dankelestarian hidup kepramukaan. Seminar ini diadakan pada Tugu, Bogor pada bulanJanuari 1957.
Seminar Tugu ini meng-hasilkan suatu rumusanyang diharapkan dapat dijadikan acuan bagi setiap gerakan kepramukaan diIndonesia. Dengan demikian diperlukan ke-pramukaan yang terdapat bisa dipersatukan.setahun kemudian dalam bulan Novem-ber 1958, Pemerintah RI, dalam hal iniDepartemen PP serta K mengadakan seminar pada Ciloto, Bogor, Jawa Barat, dengantopik "Penasionalan Kepanduan".
Kalau Jambore untuk putera dilaksanakan diRagunan Pasar Minggu-Jakarta, maka PKPI menyelenggarakan perkemahan besar untukputeri yg diklaim Desa Semanggi bertempat pada Ciputat. Desa Semanggi ituterlaksana pada tahun 1959. Pada tahun ini pula Ipindo mengirimkan kontingennyake Jambore Dunia di MT. Makiling Filipina.

Nah, masa-masa kemudianadalah masa menjelang lahirnya Gerakan Pramuka.

SEJARAH KEPRAMUKAAN INDONESIA

A. Pendahuluan
PendidikanKepramukaan pada Indonesia merupakan galat satu segi pendidikan nasional yangpenting, yg adalah bagian menurut sejarah usaha bangsa Indonesia. Untukitu perlu diketahui sejarah perkembangan Kepramukaan di Indonesia.

B. Sejarah Singkat Gerakan Pramuka
Gagasan BodenPowell yang brilian dan menarik itu akhirnya menyebar ke berbagai negaratermasuk Netherland atau Belanda dengan nama Padvinder. Oleh orang Belandagagasan itu dibawa ke Indonesia dan didirikan organisasi sang orang Belanda diIndonesia menggunakan nama NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging =Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).
Olehpemimpin-pemimpin gerakan nasional dibuat organisasi kepanduan yg bertujuanmembentuk insan Indonesia yg baik serta sebagai kader konvoi nasional.sehingga timbul bermacam-macam organisasi kepanduan diantaranya JPO (JavaansePadvinders Organizatie) JJP (Jong Java Padvindery), NATIPIJ (NationaleIslamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW (HisbulWathon).
Dengan adanyalarangan pemerintah Hindia Belanda memakai istilah Padvindery maka K.H.agus Salim menggunakan nama Pandu atau Kepanduan.
Dengan meningkatnyakesadaran nasional setelah Sumpah Pemuda, maka dalam tahun 1930 organisasikepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda Sumatra)bergabung sebagai KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Kemudian tahun 1931terbentuklah PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia) yg berubah sebagai BPPKI(Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia) pada tahun 1938.  
 Pada ketika pendudukan Jepang Kepanduan diIndonesia dilarang sehingga tokoh Pandu poly yang masuk Keibondan, Seinendandan PETA.
Setelah tokohproklamasi kemerdekaan dibentuklah Pandu Rakyat Indonesia pada lepas 28Desember 1945 di Sala menjadi satu-satunya organisasi kepanduan.
Sekitar tahun 1961kepanduan Indonesia terpecah sebagai 100 organisasi kepanduan yg terhimpundalam tiga federasi organisasi yaitu IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) berdiri 13September 1951, POPPINDO (Persatuan Pandu Puteri Indonesia) tahun 1954 dan PKPI(Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia)
Menyadari kelemahanyang ada maka ketiga federasi melebur menjadi satu dengan nama PERKINDO(Persatuan Kepanduan Indonesia).
Karena masih adanyarasa golongan yg tinggi membuat Perkindo masih lemah. Kelemahan gerakankepanduan Indonesia akan digunakan oleh pihak komunis supaya sebagai gerakanPioner Muda seperti yang masih ada di negara komunis. Akan tetapi kekuatanPancasila dalam Perkindo menentangnya dan dengan bantuan perdana Menteri Ir.juanda maka usaha menghasilkan Keppres No. 238 tahun 1961 tentang GerakanPramuka yg dalam tanggal 20 Mei 1961 ditandatangani sang Pjs Presiden RI IrJuanda karena Presiden Soekarno sedang berkunjung ke Jepang.
Di pada Keppresini gerakan pramuka oleh pemerintah ditetapkan sebagai satu-satunya badan diwilayah Indonesia yang diperkenankan menyelenggarakan pendidikan kepramukaan,sehingga organisasi lain yang menyerupai dan sama sifatnya menggunakan gerakanpramuka dilarang keberadaannya.


C. Perkembangan Gerakan Pramuka
Ketentuan dalamAnggaran Dasar gerakan pramuka mengenai prinsip-prinsip dasar metodik pendidikankepramukaan yg pelaksanaannya seperti tersebut pada atas ternyata banyakmembawa perubahan sebagai akibatnya pramuka sanggup mengembangkan kegiatannya. Gerakanpramuka ternyata lebih kuat organisasinya dan cepat berkembang berdasarkan kota ke desa.
Kemajuan Gerakan Pramuka akibat menurut sistem Majelis Pembimbing yangdijalankan di tiap tingkat, menurut taraf Nasional hingga tingkat Gugus Depan.mengingat kira-kira 80 % penduduk Indonesia tinggal pada pedesaan serta 75 % adalahpetani maka tahun 1961 Kwarnas Gerakan Pramuka menganjurkan agar para pramukamengadakan kegiatan pada bidang pembangunan desa. Pelaksanaan anjuran initerutama di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur serta Jawa Barat menarikperhatian Pimpinan Masyarakat. Maka tahun 1966 Menteri Pertanian serta KetuaKwartir Nasional mengeluarkan instruksi bersama pembentukan Satuan Karya TarunaBumi. Kemudian diikuti munculnya saka Bhayangkara, Dirgantara dan Bahari. Untukmenghadapi problema sosial yang ada maka dalam tahun 1970 menteriTransmigrasi dan Koperasi bersama menggunakan Ka Kwarnas mengeluarkan instruksibersama tentang partisipasi gerakan pramuka di pada penyelenggaraantransmigrasi dan koperasi. Kemudian perkembangan gerakan pramuka dilanjutkandengan banyak sekali kerjasama buat peningkatan aktivitas serta pembangunan bangsadengan berbagai instansi terkait.

SEJARAH KEPANDUAN DI INDONESIA

Kepanduan pada Indonesia dibawa oleh Belanda namanyaNIPV(Nederland Indische Padvinderij Vereeneging).nipv diperuntukan bagi orangBelanda yang terdapat di Indonesia.peristiwa yg menjiwai nya sumpah pemuda padatanggal 28Okt1928 diganti oleh H.agus salim.pada masa penjajahan jepang anggotakepanduan masuk ke Keibondan,PETA,dan Seinendan.tahun 1955 diadakan jamboreNasional di Pasar minggu,Jakarta Selatan.tahun 1960 organisasinya kacau karenahanya dipakai untuk kepentingan politik.ir.H.juanda membantu merehabilitirorganisasi kepanduan dengan Kepres no.238 pramuka yang berisi:

1.gerakan pramuka menyelenggarakanpendidikan kepramukaan bagi anak-anak Indonesia & pemuda Indonesia.
2.gerakan pramuka dengan aturan dasaryang terlampir dalam kepres no.238 tahun 1961 adalah satu-satunya badan ygdiperbolehkan menyelenggarakan pendidikan.
3.badab-badan lain yang sifatnya untukmenyerupai gerakan pramuka dihentikan adanya.ditanda tangani oleh Ir.H.juandatanggall 20 Mei 1961.

               Setelah kepanduan berkembangBaden Powell mengadakan jamboree Internasional tahun  1920 di arena OlympiaLondon,Inggris,dengan pada hadiri 27 negara dan menciptakan kesepakatan mengangkatBaden Powell menjadi Bapak Pandu.tahun 1928 diberi gelar kebangsaan Georgeyaitu Lord.kini di kenal menggunakan nama Lord Robert Baden Powell of Gilwel.iameninggal tgl 8 januari 1981 pada Kenya,afrika selatan serta buat mengenangjasanya setiap lepas 22 februari sebagai hari kepanduan sedunia.

INILAH FAKTA MENARIK HEBATNYA ORANG BERTANGAN KIDAL YANG SERING DI DISKRIMINASI

Cara flexi---Anda bertangan kidal atau alias menggunakan tangan kiri lebih secara umum dikuasai dalam beraktivitas, inilah berita menariknya buat orang yg bertangan kidal/kiri. Di Asia, pemilik Tangan Kidal sangat banyak mendapatkan subordinat budaya. Di India misalnya, tangan kiri ditabukan buat makan, dan pada beberapa negara muslim tangan kiri digunakan buat memegang sesuatu yg kotor dan pada anggap haram. Lalu bagaimana Anda sanggup membarui dan memutar sistem kerja otak kami yang kidal? Ini sama aja sanggup jadi kriminal lho, karena justru melakukan pemaksaan dengan sengaja. Padahal telah kodratnya sejak kami di lahirkan menjadi kidal. Bahkan semenjak janin pun struktur gen kami di bentuk menjadi mayoritas kidal. Lalu bagaimana Anda bisa membarui takdir kami itu? Dalam hal ini, jangan pernah menghubungkan Agama dengan sisi kepribadian kami. Agama hanya menjadi anutan yang dibentuk sang manusia sendiri sedangkan Kidal telah terjadi ketika gen di mutasi sebagai sel-sel membangun struktur organ manusia saat masih pada dalam rahim. Sedangkan kepercayaan baru lahir serta terbentuk ketika Anda telah baligh dan mengerti menggunakan keyakinan Tuhan bahkan masih menggunakan keraguan jua.


Hanya satu aja perubahan pada diri aku hingga saat ini, yaitu waktu menulis mampu memakai tangan kanan, meski tangan kiri ini juga masih permanen mampu tapi tulisannya masih rambang-acakan. Mungkin karena gak terbiasa. Tapi seluruh aktivitas yg ku lakukan sepenuhnya 99 % kidal.

“Saya dilahirkan sebagai Left Handed. Ini sama halnya saat Kamu dilahirkn buat terbiasa mengerjakan sesuatu menggunakan Tangan Kanan.”

“Jangan terdapat lagi DISKRIMINASI bagi Kami pada melakukan Segala Hal!!”
Saya tak pernah menganggap bahwa Kidal itu merupakan sebuah kelainan akan tetapi kebalikannya Kidal itu merupakan Keajaiban dari Tuhan. Saya menganggap bahwa Kidal itu Keren, Cerdas, Kreatif, Imajinatif, Pemikir, Bijak, Mudah Mengontrol Emosi, Konseptual, Inovasi, Penuh Gagasan, Jiwa Seni, serta lain-lain, dibandingkan dengan tangan kanan pada umumnya.

Ikutin kami di K.O.K.I (Komunitas Orang Kidal Inonesia)

Silahkan bergabung bagi kalian yang bertangan kidal di seluruh Indonesia, buat sharing sesama kidal tentunya. Tapi bagi yang ingin kenal dengan kami siapapun (tangan kanan), silahkan bergabung di class Kidal Indonesia pada Panpage Facebook.

Apa sih Kidal itu dan bagaimana perilakunya?


Kidal adalah individu yang lebih cenderung menggunakan tangan kiri buat melakukan berbagai tugasan. 15 % populasi pada global ini adalah insan yg kidal (left handed). Hubungan kidal menggunakan otak secara alami lebih menguasai otak pada sebelah kanan. Ini lantaran otak kita berfungsi menyongsong otak kita di sebelah kiri serta menguasai bagian tubuh di sebelah kanan serta otak sebelah kanan juga menguasai bagian tubuh pada sebelah kiri. Otak sebelah kiri (cenderung memakai tangan kanan) menguasai matematik, bahasa, membaca, goresan pena, nalar, urutan, sistematis, analitis sains. Otak sebelah kanan (cenderung menggunakan tangan kiri) menguasai kreativitas, konseptual, penemuan, gagasan, gambar, warna, musik, irama, melodi, mimpi, khayalan, seni, tanggapan, emosi serta kebijaksanaan. Dengan penguasaan otak ini dikatakan individu kidal lebih bijak menurut segi kreativitas dan seni berbanding bagi mereka yg memakai tangan kanan.

Kidal adalah suatu norma kita yang selalu menggunakan tangan kiri untuk melakukan pekerjaan, karya menulis, makan atau memegang sesuatu kesamaan seseorang buat lebih aktif menggunakan anggota tubuh sebelah kiri di bandingkan sebelah kanan. Kidal bukanlah suatu kecacatan sesungguhnya hal ini pada sebabkan lantaran penguasaan fungsi belahan otak yg tidak sama. Dalam anggota tubuh kita otak mempunyai 2 bagian yaitu bagian kiri dan bagian kanan.
Kidal suatu norma kita yang selalu (lebih seringkali) menggunakan tangan kiri buat melakukan pekerjaan, seperti menulis, makan, atau memegang sesuatu. Menurut The Left Handers Club, sebuah organisasi orang-orang kidal tidak pernah menduga bahwa kidal itu merupakan sebuah kelainan, akan tetapi sebaliknya, mereka mengatakan bila kidal itu adalah keren!

Beberapa Orang Kidal populer seperti :
  • Presiden Ronald Reagan, George HW Bush, Bill Clinton, dan Barack Obama, Pangeran Charles dan Pangeran William menurut Inggris.
  • Musisi dan Seni : Julius Caesar, Alexander the Great, Napoleon Bonaparte dan Isterinya, Leonardo Da Vinci, Michelangelo, Jimi Hendrix, Kurt Cobain dan Paul McCartney, Michelangelo Buonaroti, Beethoven.
  • Teknologi : Bill Gates
  • Ilmuwan : Isaac Newton, Marie Curie dan Benjamin Franklin.
  • Tokoh-Tokoh Sejarah : Alexander Agung, Charlemagne dan Julius Caesar.
  • Aktris dan Selebriti : Angelina Jolie, Oprah Winfrey, Amitabh Bachchan, Tom Cruise, Charlie Chaplin, Nicole Kidman, Marilyn Monroe, Keanu Reeves, Sylvester Stallone
  • Olaragawan : Pelé -Edson Arantes do Nascimento (sepakbola), Diego Armando, Maradona (sepakbola), Lieonel Messi (sepakbola), Rafael Nadal (tenis), John McEnro (tenis), Lin Dan (badminton), Valentino Rossi (moto)
Berikut nama-nama orang populer yang kidal yang penulis dapat berdasarkan wikipedia serta kaskus.us :
  • Albert Einstein, Salah satu insan paling jenius didunia, penemu bom atom
  • Isaac Newton, Penemu hukum Newton (anak Fisika tau ni) dan keliru satu ilmuwan besar dunia.
  • Barack Obama, Presiden Amerika Serikat
  • Napoleon Bonaparte, Jendral perang legendaris menurut Prancis
  • Leonardo Da Vinci, Seniman era renaisans paling brilian
  • Aristoteles, Ahli Filsafat zaman Yunani kuno yang terkenal
  • Bill Gates, Pendiri Microsoft, Orang terkaya dunia versi Forbes 
  • Neil Armstrong, Manusia Pertama yg pernah kebulan
  • Ronald Reagan
  • Bill Clinton, Presiden Amerika ter-sukses
  • Justin Bieber, Pemusik sukses
  • Winston Churchill
  • Henry Ford
  • Picasso
  • Babe Ruth
  • Beethoven
  • Marie Curie
  • Jimi Hendrix
  • Harry S. Truman
  • Tony Iommi (Black Sabbath)
  • Dominic Howard (Muse)
  • Ringo Starr ( The Beatles)
  • Zacky Vengeance, Gitaris terkenal berdasarkan grup band Avenged Sevenfold, keliru satu Band favoritku
  • Phil Collins (Genesis)
  • Tom Cruise
  • Lord Baden-Powell, penemu gerakan Pramuka
  • Julia Roberts
  • Oprah Winfrey, Wanita terkaya
  • Slyvester Stallone
  • Bruce Willis
  • Keanu Reeves
  • Michelangelo, Seniman hebat
  • Raphael
  • Robert DeNiro
  • Chester Bennington
  • Angelina Jolie, selebritis terkenal dunia
  • Marilyn Monroe
  • Charlie Chaplin
  • Noel Gallagher (Oasis)
  • Oscar DeLa Hoya
  • Valentino Rossi, pasti engkau udah kenal ma yang ini
  • Monica Seles
  • Iker Casillas
  • Petr Cech
  • Lin Dan, Pe-bulu tangkis terhebat dunia
  • Julius Caesar
  • Joan dari Arc
  • Alexander yg Agung
  • Fidel Castro
  • Nicole Kidman
  • Lionel Messi
  • John McCartney (Beatles)
  • Victoria dari Britania Raya
  • Kurt Cobain, vokalis dan gitaris kelompok musik Nirvana
  • Inoran, gitaris kelompok musik Luna Sea
  • Mesut Ozil
  • Bobby Fischer, pecatur hebat
  • John Cena
  • Jenson Button
Kidal atau seringkali dikenal dengan “Left Power” adalah sebuah peristiwa dimana seorang cenderung lebih tak jarang menggunakan anggota tubuh bagian kiri, dimana otak kanan mereka bekerja lebih sering dan efektif.

Otak manusia beratnya hanya 1400 gr, sedangkan volumenya 1400 cc, pada dalamnya masih ada 50 milyar syaraf yang tersusun rapi. Dalam saat dua dtk, dua milyar frekuwensi listrik dihantarkan bolak-kembali. Namun umumnya manusia hanya menggunakan sekitar lima % menurut otaknya serta masih poly sekali yang wajib dipelajari tentang organ ini.

Pada umumnya otak insan, penglihatan di sebelah kiri pada atur sang otak kanan serta penglihatan di sebelah kanan pada atur sang otak kiri. Jadi otak kanan sangat berperan dalam pengambilan keputusan
Otak kiri (tangan kanan) ketika berbicara sangat logis, seperti tak terdapat yang terlewatkan sia-sia, meski keliatan pintar, akan tetapi orang misalnya itu hanya memakai otak kiri saja, tanpa menggunakan otak kanan sama sekali. Orang yang biasa misalnya itu akan mudah pikun.

Karena otak manusia sangat gampang pada bodohi, misalnya rona tipuan mata, walaupun kita penekanan ke goresan pena, akan tetapi warna yang mengelilinginya menarik perhatian kita, dan mensugesti keputusan kita. Nah, ketika otak insan melihat sesuatu apakah lebih mudah mengenal rona daripada goresan pena? Atau kebalikannya? Tapi ketika kita melakukannya, maka otak kita ditentukan sang situasi dan keadaan, daripada alfabet dan tulisan.otak lebih gampang melihat warna serta telah terbukti. Kita akan terkecoh nir lagi mampu membaca tulisannya tapi hanya melihat warnanya.

Otak kiri kita mengatur pergerakan penguasaan dan bagian kanan tubuh kita mengatur pergerakan dominasi  berdasarkan bagian kiri kita. Pada anak hampir 80% dalam perkembangannya akan menggunakan dominasi belahan otak sebelah kiri sehingga anak  akan aktif dengan tangan kanan dalam beraktivitas sisanya dapat menjadi kidal. Menurut THE LEFT HONDERS CLUB sebuah organisasi orang-orang kidal mereka tidak pernah mengganggap bahwa Kidal adalah sebuah kelainan tapi justru sebaliknya kidal itu merupakan keren.

Kemungkinan penyebab yang menimbulkan orang bertangan Kidal :

GARA-GARA USG

Sampai waktu ini, belum ada satupun dokter atau ilmuwan yg tau niscaya apa penyebab kidal. Ada beberapa teori yg mencetuskan alasan kenapa seseorang bisa kidal, tapi kebenarannya belum teruji secara niscaya.

Menurut Fabiola Priscilla Setiawan, M.psi., psikolog anak serta remaja, kidal terjadi jika otak kanan seseorang lebih dominan dibanding otak kirinya.

“Otak kanan itu mengatur bagian tubuh sebelah kiri, sedangkan otak kiri mengatur tubuh sebelah kanan. Orang yang lebih nyaman memakai tubuh sebelah kiri, termasuk tangan kiri, berarti otak kanannya yg lebih lebih banyak didominasi.

Apa penyebabnya? Bisa jadi lantaran faktor lingkungan, jikalau seseorang anak memang dibiasakan pakai tangan kiri menurut mini , atau mampu jua lantaran faktor genetis. “Kalau pada satu famili terdapat yg kidal, kemungkinan terdapat anggota famili lain yang akan kidal jua. Misalnya anaknya, atau keponakannya,” ujar psikolog yang jua kidal ini. Yah, persis sama denganku serta juga adik bungsuku bertangan kidal. Ini karena gen kami banyak yg kidal pada sisi famili.

Ibu yg melewati proses melahirkan yg sulit, dan yang terlalu sering melakukan USG ketika sedang hamil, jua disebut-sebut menjadi hal yg menyebabkan kidal. Persalinan yg sulit menyebabkan bayi kekurangan oksigen di otak. “Terlalu seringkali USG jua dicurigai sanggup menyebabkan perubahan pada otak janin. Akibatnya, bayi yg dilahirkan jadi kidal,” jelas psikolog ini.

JAGO MENGGAMBAR

Gara-gara didominasi otak kanan, orang kidal jadi jauh lebih kreatif dibanding orang-orang yg biasa menggunakan tangan kanan. Otak kiri manfaatnya mengatur hal-hal yg berhubungan dengan logika, sedangkan otak kanan mengatur hal-hal yang tak berbentuk kayak seni, bahasa, musik, dan emosi.
“Itulah sebabnya, orang-orang yg kidal umumnya jago gambar. Jadi, gak heran kalau poly musisi, pelukis, aktor, dan artis yang bertangan kidal,” kata psikolog yg berpraktek pada Lembaga Psikologi Terapan UI ini.

Akibat otak kanan lebih dominan, anak-anak yang kidal pula umumnya punya daya khayal dan khayalan yang tinggi, yang bikin mereka jadi lebih kreatif dibanding anak-anak bertangan kanan.
Itu kelebihannya. Nah bila kekurangannya?

“Anak yg kidal biasanya lebih sensitif. Mereka pula cenderung gak pede, apalagi kalo lingkungannya gak mendapat dia sebagai orang kidal. Penelitian memberitahuakn kalo kompetensi orang yang kidal serta orang yang “normal” itu sebenarnya sama kok!

Menurut sebuah studi yang dilakukan sang Dr Alan Searleman menurut St Lawrence University pada New York, memperlihatkan bahwa orang kidal sanggup mendukung sisi kiri tubuhnya buat semua kegiatan fisik.

Orang Kidal jua 2 kali lebih terampil pada pemecahan perkara serta memiliki IQ lebih tinggi dari orang yang aktif menggunakan tangan kanan. Lantaran anak yang kidal lebih aktif memakai tangan kiri daripada tangan kanan. Anak kidal ini memang tidak banyak populasinya, hanya 10%, dan sisanya merupakan anak-anak yang menggunakan tangan kanan. Anak kidal juga lebih banyak berjenis kelamin pria daripada wanita (dikutip menurut Elizabeth B. Hurlock dalam bukunya Child Development, 1987).

Meski sudah konsisten menggunakan keliru satu tangan semenjak usia 18 bulan, anak baru bisa dipastikan kidal sesudah usianya melewati tiga tahun. Sebelum usia tadi, anak masih bereksplorasi menggunakan ke 2 tangan. Baru dalam usia lima tahun, anak terlihat mantap dengan pilihan tangan yg lebih banyak beliau pakai. Kendati demikian, Anda bisa melakukan pengamatan semenjak dini menggunakan memperhatikan beberapa hal berikut :
  • Tangan mana yang digunakan anak buat meraih mainan yang diletakkan di depan mereka.
  • Tangan mana yg dipakai buat menggosok gigi dan menyisir rambut.
  • Tangan mana yang dipakai buat makan.
  • Tangan mana yg digunakan untuk mengaduk. Anak kidal umumnya mengaduk menggunakan arah yg antagonis dengan arah putaran jarum jam.
  • Ketika menggambar, apakah anak memulai menurut kanan.
  • Apakah anak lebih suka berdiri di atas kaki kiri waktu diminta berdiri di atas satu kaki.
Kidal nir sanggup dilepaskan dari perkembangan otak. Otak besar kita terdiri menurut belahan kiri dan kanan. Masing-masing belahan tidak sama manfaatnya. Bagi kebanyakan orang, belahan kiri bertanggung jawab atas kemampuan lisan seperti bahasa mulut atau goresan pena, serta emosi positif seperti perasaan bahagia. Belahan kanan bertanggung jawab atas kemampuan spasial misalnya kemampuan baca peta, serta emosi negatif misalnya perasaan murung , stres, dll. Fungsi ini bisa terbalik dalam anak kidal, serta umumnya tidak terspesialisasi secara kentara seperti anak-anak yang lebih banyak didominasi tangan kanan.

Yang kentara, setiap anak memang terlahir dengan kesamaan tangan kanan atau tangan kiri. Usaha hiperbola buat mengubahnya akan menyebabkan kecemasan, gagap, atau kesulitan belajar dalam anak. Jadi, nir dianjurkan untuk mengubahnya. Jika, ada anak anda yg lebih mayoritas ke arah kiri, jangan pernah mengubah karakter mereka. Itu sama aja, anda memutar pulang otaknya bekerja.

Dengan penerimaan dan dukungan yg baik, anak kidal tetap dapat berkembang sama baik dengan anak-anak yg nir kidal. Mereka permanen bisa berbagi diri pada olahraga, musik dan kegiatan seni di mana mereka dapat memperoleh kebebasan berekspresi dan nir ada keharusan untuk menggunakan tangan eksklusif.

Membantu anak kidal

Inilah yang bisa dilakukan orangtua pada si kidal:
  • Ajarkan anak buat menggunakan tangan kanan dalam konteks sosial, mengingat kita hayati pada tengah budaya tangan kanan. Misalnya, ketika bersalaman menggunakan tamu, memberi atau mendapat sesuatu dari orang lain.
  • Hindari memberi perintah pada anak buat memakai tangan kanan. 
  • Hindari menegur anak pada depan orang lain, bila ia terlanjur memakai tangan kiri. Anda bisa menegur anak nanti setelah tidak ada orang lain. 
  • Hindari terlalu seringkali menasehati anak buat menggunakan tangan kanan lantaran anak justru akan membentengi diri serta menolak sama sekali.
  • Pakai trik dalam mengajarkan keterampilan misalnya mengikat tali sepatu. Caranya, duduk berhadapan menggunakan anak sehingga anak mudah meniru gerakan tangan kanan Anda. Cara ini lebih efektif daripada duduk di samping anak.  
  • Konsultasikan pada guru anak pada sekolah tentang kondisi kidalnya supaya pengajar jua bisa menyikapi dengan bijak dan membantu anak mengikuti keadaan menggunakan global yang dominan kanan.
Fakta-Fakta Tentang Orang Kidal Yang Harus Anda Tau
Ini beberapa fakta tentang orang Kidal :
  1. Orang kidal punya otak yang lebih terstruktur, sebagai akibatnya memiliki kemampuan yg lebih menurut orang biasa. Kemampuan disini bukan hanya kemampuan intelektual, akan tetapi pula kemampuan Seni,Sastra, olahraga dll
  2. Anak kidal umumnya sensitif.
  3. Juga anak kidal itu cenderung menjadi nir percaya diri, saat lingkungannya tidak menerimanya sebagai orang kidal.
  4. Anak kidal punya daya imajinasi serta khayal yg tinggi, sebagai akibatnya mereka lebih kreatif daripada anak-anak yg bukan kidal.
  5. Hasil penelitian menurut universitas di amerika menandakan pada dasarnya SEMUA MAKHLUK HIDUP ITU KIDAL. Semua makhluk hayati pada planet ini seharusnya kidal, lantaran bergantung dalam asam amino essensial yang berorientasi kidal. Karena faktor evolusi serta genetika jumlah makhluk hayati khususnya manusia yg kidal terus berkurang.
  6. Studi baru – baru ini mengatakan bahwa orang kidal yang duduk pada bangku kuliah menerima input 10 %- 15% lebih poly dari mitranya.
  7. Menurut sebuah studi, orang kidal hidupnya 9 tahun lebih pendek dari yg nir kidal
  8. Entah mengapa, tetapi orang kidal katanya lebih tidak senang buku berjilid spiral dibanding yang tidak kidal.
  9. Jika kedua orangtua kidal, maka terdapat kemungkinan 50% keturunan mereka jua akan kidal. Sementara bila ke 2 orangtua nir kidal, kemungkinan tadi akan turun sebagai 2% saja 
  10. Jumlah Penderita Kidal semakin tinggi pesat sehabis tahun 1910. 
  11. Jumlah orang kidal di dunia lebih kurang lima%-15% dari jumlah penduduk dunia.
  12. Orang kidal mempunyai kecenderungan lebih tinggi buat kecanduan alkohol.
  13. Pria umumnya dua kali lebih cenderung kidal daripada perempuan . 
  14. Semakin tua seseorang Ibu saat melahirkan, semakin akbar kemngkinan anaknya lahir kidal. 
  15. Pada abad pertengahan, menulis menggunakan tangan kiri mampu dieksekusi mangkat .
  16. Orang kidal yang terkena Stroke lebih cepat sembuh berdasarkan orang yang normal.
  17. Mereka yang kidal pintar dalam Musik serta Matermatika.
  18. Orang kidal biasanya unggul dalm renang, tenis, dan Baseball.
  19. Orang yang memakai tangan kiri cenderung memakai otak kanan.
  20. Umumnya IQ anak kidal lebih dari 131.
  21. Kebanyakan orang kidal menggambar obyek menghadap ke kanan.
  22. Stuktur orang kidal tidak sama menggunakan orang normal.
  23. Satu berdasarkan empat Astronot Apollo merupakan orang kidal.
  24. Orang kidal lebih gampang mengontrol emosi daripada yg bukan kidal
  25. Seperti yg pada kutip Ehow bahwa kidal cenderung lebih atletis mempunyai kesadaran yg lebih khas serta berfikir lebih cepat.
  26. Ibu terkini pada Amerika waktu ini sangaat ingin anaknya sebagai kidal lantaran aneka macam keunggulannya.
  27. Para pakar ber-teori bahwa orang kidal mempunyai mental lebih baik disaat usia tua.
  28. Mudah dalam menulis bahasa Arab, lantaran bahasa arab pada tulis dari kanan ke kiri.
  29. Menurut hasil penelitian, orang kidal sanggup melakukan 2 pekerjaan sekaligus.
  30. Lebih cepat dalam berpikir baik pada dominasi komputer, game, teka-teki, serta analisa masalah dan sebagainya.
  31. Orang kidal mempunyai kemungkinan lebih akbar buat sebagai jenius. 
  32. Jika seseorang kecenderungan kidal, jangan dipaksakan buat menggunakan tangan kanan, karena bisa mengakibatkan hal yg jelek baik secara psikologis maupun prestasi, hal ini pernah dialami oleh Raja Inggris King George VI yang jadi gagap serta dyselexia lantaran dipaksa menggunakan tangan kanan.
  33. 4 dari lima desainer personal komputer Mac dilaporkan kidal.
  34. Ada Toko spesifik buat orang-orang kidal misalnya : //www.anythinglefthanded.co.uk/ dan //www.leftyslefthanded.com/
  35. Tanggal 13 Agustus adalah Hari perayaan bagi orang Kidal International di UK.
  36. Albert Einsten serta Isaac Newton merupakan seorang kidal
  37. Bill Gates serta Oprah Winfrey pula kidal.
  38. McCartney, Angelina Jolie, Valentino Rossi, Marilyn Monroe, serta Presiden AS Obama pula kidal.
  39. Pemusik yg kidal : Kurt Cobain, Zacky Vengeance, Dominic Howard, Noel Gallagher (member Oasis) , Ringo starr, dll
  40. Menurut statistik, berdasarkan sebuah populasi, 15%-nya termasuk kidal.
  41. Orang kidal memiliki kemungkinan lebih besar buat mejadi jenius. 20% berdasarkan jumlah anggota organisasi MENSA, sebuah organisasi untuk orang-orang menggunakan IQ tertinggi sedunia, dilaporkan kidal.
  42. Jika Kamu pria, kidal, serta sedang kuliah, maka diperkirakan Kamu akan 15% lebih kaya daripada laki-laki yang nir kidal. Nah, jikalau hingga tamat kuliah, laki-laki kidal akan 20% lebih kaya.
  43. Psikolog dari Universitas Queen di Belfast menyatakan bahwa kucing betina cenderung nir kidal, ad interim kucing jantan cenderung kidal.
  44. Orang kidal bisa merespon stimulasi (rangsangan) menggunakan lebih baik sehingga kebanyakan orang kidal jago bermain game.
  45. Banyak orangtua pada tahun 70-an dan 80-an yg keberatan anaknya kidal sebagai akibatnya memaksa anaknya yg kidal untuk dapat menggunakan tangan kanan. Namun sekarang diketahui bahwa orang kidal lebih unggul, seperti menjadi pilot pesawat tempur atau kemampuan berbicara dan mengemudi dalam saat yg sama. Namun kebalikannya ibu modern pada Amerika waktu ini 120% ingin anaknya kidal karena banyak sekali kelebihannya.
  46. Menurut Scientific American, terdapat kurang lebih 15 % orang yang aktif memakai tangan kiri atau kidal. Alasan sebagian orang kidal tidak sepenuhnya jelas, tergantung pada campuran faktor genetik dan lingkungan.
  47. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Neuropsychology memperlihatkan bahwa orang kidal lebih cepat memproses beberapa rangsangan ketimbang orang yang memakai tangan kanan. Hal ini juga menciptakan orang kidal lebih kreatif. Penelitian yg dilakukan di Australian National University (ANU) tampaknya mendukung studi sebelumnya yg menerangkan bahwa norma memakai tangan kanan atau kiri ditentukan sejak pada rahim.
  48. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang Kidal lebih cepat serta kreatif karena menggunakan kedua belahan otaknya, berbeda menggunakan orang yang terbiasa memakai tangan kanan yang hanya memakai otak kiri. Kedua belahan otak sebenarnya hampir sama, dan sebagian akbar buat memproses liputan yg sama, menggunakan data lewat bolak-balik di antara keduanya terutama melalui jalur saraf utama. Namun, tugas-tugas eksklusif, misalnya pengolahan bahasa, cenderung terjadi pada satu belahan saja. Bagi kebanyakan orang, pengolahan bahasa terjadi pada bagian kiri. Untuk orang kidal, tugas-tugas tersebut mungkin terjadi di kedua belahan otak.
  49. Bidang keahlian lain merupakan pengolahan data indra, umumnya data yang dikumpulkan pada sisi kanan tubuh, seperti mata kanan, indera pendengaran kanan, serta lainnya, akan menuju ke belahan kiri untuk pemrosesan. Dan sebaliknya, data yg dikumpulkan pada belahan kiri akan menuju belahan otak kanan. Penelitian ini menunjukkan bahwa orang kidal yang terbiasa menulis menggunakan tangan kiri mungkin memiliki otak yg lebih aman buat simultan atau rangsangan serta pengolahan pada kedua bagian otak. Orang kidal lebih mudah memakai ke 2 belahan otak buat mengelola rangsangan, sehingga holistik proses dan ketika respon lebih cepat. Ini juga sanggup berarti bahwa saat keliru satu belahan otak menerima kelebihan beban serta mulai melambat, belahan otak lain sanggup lebih mudah menentukan mengisi kekosongan itu.
  50. Para pakar pula berteori bahwa orang kidal mempunyai mental lebih baik saat di usia tua serta ketika proses otak secara holistik mulai melambat.
  51. Menurut sebuah studi yang dilakukan sang Dr Alan Searleman menurut St Lawrence University pada New York, memperlihatkan bahwa orang kidal sanggup mendukung sisi kiri tubuhnya buat semua kegiatan fisik. Orang kidal juga dua kali lebih terampil dalam pemecahan masalah dan memiliki IQ lebih tinggi dari orang yang aktif dengan tangan kanan.
  52. Orang menggunakan tangan kidal relatif lebih cerdas menurut pada bukan kidal (Guardian UK).
  53. Orang Kidal lebih gampang mengontrol emosi dibandingkan bukan kidal (National Geographic).
  54. Jumlah Penderita Kidal semakin tinggi pesat setelah tahun 1910 (BBC).
  55. Penderita Kidal jumlah hingga saat ini kurang lebih 15 % menurut seluruh populasi dunia (National Geographic).
Fakta menarik lainnya yg pada miliki oleh seseorang Kidal
  • Individu kidal cenderung merasa cemas ataupun memalukan dengan apa yg ingin dilakukan atau dikatakan. Kajian berdasarkan Abertay University Skotlandia menemukan bahwa orang kidal cenderung lebih sepakat menggunakan pernyataan misalnya : “Saya risi membuat kesalahan.” Mereka yang kidal juga setuju dengan penyataan : “Kritik atau omelan menciptakan aku sedikit sakit hati.”. Dr Lynn Wright, yg menjalan kajian tersebut pada Dundee, Skotlandia, percaya kenyataan ini ditimbulkan adanya disparitas bagian otak antara orang kidal dan orang tangan kanan. “Orang kidal cenderung lebih bimbang, sedangkan mereka yg menggunakan tangan kanan cenderung sedikit berkecimpung cepat. Pada orang kidal, bagian otak kanannya lebih lebih banyak didominasi, dan inilah bagian yang sepertinya mengendalikan aspek negatif menurut emosi. Mereka yang lebih banyak menggunakan tangan kanan, bagian otak kirinya lebih dominan,” jelas Dr Lynn Wright.
  • Hubungan kidal menggunakan otak, ini lantaran otak kita berfungsi secara menyongsang otak kita di sebelah kiri menguasai bagian tubuh pada sebelah kanan dan otak sebelah kanan jua menguasai bagian tubuh di sebelah kiri. Otak sebelah kiri (cenderung menggunakan tangan kanan) menguasai pertuturan, bahasa, goresan pena, nalar, matematik dan sains. Otak sebelah kanan (cenderung memakai tangan kiri) menguasai musik, seni, kreatifitas, tanggapan, emosi dan kebijaksanaan. Dengan penguasaan otak ini dikatakan individu kidal lebih bijak berdasarkan segi kreasi dan seni berbanding bagi mereka yg menggunakan tangan kanan.
  • Orang kidal pintar, memang individu kidal yang terkenal namun kepintaran mereka bukan hanya karena kidal namun karena mereka menggunakan 80% – 90% otak. Individu kidal bukan saja menggunakan otak kanan secara maksimal , tetapi jua menggunakan otak kiri lebih banyak dari orang biasa yang menggunakan otak kanannya. Orang Kidal memakai lebih banyak bagian otak karena secara ringkas mereka juga melakukan beberapa pekerjaan memakai tangan kanan selain memakai tangan kiri mereka dan secara otomatis mereka menggunakan kedua belah bagian otak lebih dari orang biasa.
  • Orang kidal lebih ditentukan sang rasa takut, dalam satu percobaan yang terbaru, lefties (kidal) menonton klip 8 mnt dari film Silence of the Lambs menampakan lebih poly gejala gangguan stress pasca-trauma dibandingkan dengan rekan mereka righties (dominan tangan kanan). Itu mungkin lantaran sisi kanan otak, yg secara umum dikuasai di orang kidal, lebih terlibat pada respon ketakutan. Menurut Dr Carolyn Choudhary dari Queen Margaret University di Edinburgh, seperti dikutip dalam The Telegraph. Tetapi penelitian lebih lanjut dibutuhkan, Choudhary memperingatkan.
  • Mereka pemarah, orang kidal serta ambidextrous lebih rentan terhadap emosi negatif, termasuk murka . Sebuah studi kecil yg sudah diterbitkan pada Journal Penyakit saraf dan mental menemukan bahwa otak orang kidal memproses emosi tidak sama dibandingkan dengan righties, menggunakan komunikasi yg lebih antara 2 belahan otak. Akibatnya, daerah yang membuat emosi negatif mengalami kegiatan yg lebih akbar, dari Daily Mail. Kemungkinan lagi orang kidal marah lantaran segala hal di global ini didesain buat pengguna tangan kanan.
  • Mereka lebih terhambat, kaitan emosional itu jua dapat menjelaskan mengapa righties cenderung buat menatap depan, sementara lefties (orang Kidal) “cenderung gentar,” berdasarkan psikolog konduite Lynn Wright, seperti dikutip dalam NewScientist. Sebuah studi yang dilakukan oleh Wright pada Abertay University pada Skotlandia menemukan bahwa lefties lebih terkendali serta lebih khawatir mengenai membuat kesalahan.
  • Mereka menghubungkan “kiri” menggunakan hal baik, kebanyakan orang cenderung mempunyai asosiasi positif menggunakan konsep asosiasi “kanan itu baik ” dan “kiri itu tidak baik.” Lefties adalah kebalikannya. Penelitian terbaru, peneliti Stanford Daniel Casasanto meminta peserta untuk menggambar zebra pada kotak yg paling mewakili hal-hal yg baik, sementara mendeskripsikan panda pada sebuah kotak yg mewakili hal-hal jelek. Orang tangan kanan cenderung menaruh posisi zebra pada sisi kanan kotak, sementara lefties meletakkannya pada sebelah kiri. Itu memperlihatkan bahwa orang kidal percaya “hal baik adalah pada hal-hal kiri serta tidak baik adalah pada sebelah kanan,” Casasanto menyampaikan, misalnya dikutip oleh Laporan Stanford, meskipun begitu banyak sinyal dari bahasa dan budaya “menyampaikan kepada mereka hal yg berlawanan.”
  • Orang kidal mempunyai laba dalam politik, kesimpulan Casasanto sebenarnya bisa mendukung politisi Kidal, setidaknya pada acara-program televisi misalnya debat, istilah Jocelyn Rousey pada Mediaite. Casasanto menemukan bahwa politisi cenderung berbicara sang isyarat menggunakan tangan mayoritas mereka. Ketika rightie memakai tangan yg dominan buat menaruh acungan jempol, pemirsa televisi – yang melihat gambar secara terbalik – melihatnya isyarat pada sisi kiri layar mereka. Lefties, ad interim itu, “tampaknya menempatkan gambaran lebih positif buat 90% dari pemirsa tangan kanan.”

Kelebihan dan Kekurangan Kidal

Kelebihan :
  1. Mudah pada menulis bahasa arab, karena bahasa arab di tulis dari kanan ke kiri.
  2. Bisa melakukan dua pekerjaan sekaligus (berdasarkan hasil penelitian).
  3. Lebih kreatif dan pemikir, sehingga cocok di bidang seni, musik, dan menulis.
  4. Lebih cepat dalam berpikir baik dalam bidang olahraga, permainan komputer serta sebagainya.
  5. Memiliki keuntungan lebih pada bidang olahraga. Bidang olahraga tersebut seperti Baseball, Tenis, Badminton serta sebagainya. Karena kalau kidal, versus akan menjadi lebih kesulitan pada bermain, lantaran posisi memegang alatnya yang tidak selaras menurut yang lain. Contohnya Bao Chunlai pada bidang badminton serta Ted Williams di bidang Baseball. Mereka berdua adalah orang kidal yg menjadi keliru satu pemain terbaik pada bidangnya.
  1. Dalam Kreativitas individu kidal memakai otak sebelah kanan yg menguasai musik, seni, kreativitas, tanggapan, emosi dan kebijaksanaan.
  2. Dalam bentuk kamera SLR yg memerlukan ke 2-2 belah tangan sedikit menyenangkan individu kidal. Karena tangan kidal akan digunakan buat memegang lensa dan menyokong berat kamera tersebut. Oleh itu, mereka lebih cepat membarui fokus kamera serta kamera dapat disokong menggunakan mudah.
  3. Mudah menyesuaikan diri, lantaran semua pada dunia ini di dominasi produk alat-indera khusus pengguna kanan, kidal akan menggunakan mudah beradaptasi dengan alat tangan kanan, sedangkan tangan kanan tak mampu memakai alat-alat kidal. Kidal ketika ini sangat membutuhkan alat-alat khusus pengguna kidal buat memudahkan mereka pada beraktivitas, tapi setidaknya telah di mulai menghasilkan indera-alat khusus kidal.
  4. Sewaktu peperangan zaman dahulu, bila dua individu bertemu, mereka akan saling memegang tangan kanan antara satu sama lain. Ini akan memperlihatkan mereka nir membawa senjata. Individu kidal saja yang dapat merogoh kesempatan memegang pedang pada belakangnya. Kebanyakan pahlawan kidal terpaksa berlatih pedang dengan pahlawan tangan kanan. Oleh itu, mereka bersedia bertempur menggunakan pahlawan tangan kanan manakala lebih banyak didominasi pahlawan tangan kanan tanpa persediaan waktu menentang pahlawan kidal.
Kekurangan :
  1. Sulit dalam memakai gunting. Selain itu, bila terlalu lama memakai gunting, tangan akan terasa sakit.
  2. Tulisan yang di tulis akan terhapus/tercoret jika pada menulis kita memakai tinta/pulpen cair. Itu terjadi karena, gaya menulis berdasarkan kiri ke kanan, sehingga goresan pena yang telah di tulis akan tersentuh oleh tangan yg sedang menulis.
  3. Sulit menemukan barang yang cocok buat kidal, karena kebanyakan barang-barang pada buat buat orang yg bertangan kanan.
  4. Menurut hasil penelitian, orang kidal lebih poly memiliki perkara psikologis lantaran orang yg kidal kebanyakan memakai otak kanan, dan otak kanan tersebut terfokus pada emosi, bisikan hati, serta pemikiran artistik.
  1. Kesukaran pada menulis di pada buku tebal (diari, kitab laporan,dll ) akan menyulitkan kidal ketika menulis pada bagian kiri. Tulisan yg bermula menurut kiri ke kanan jua adalah galat satu faktor kidal menulis dengan gaya serta cara yang unik.
  2. Penggunaan alat-alat lain tangan kanan seperti gunting, senjata api, indera memanah, dll, komputer, alat-alat dapur, serta lain-lain.
  3. Kursi meja kuliah, dalam penggunaan meja kursi di pada kelas diciptakan spesifik buat orang tangan kanan. Maka, kidal kesulitan dan wajib memiringkan sedikit badan saat menulis.
  4. Intinya kidal mempunyai kelemahan pada banyak sekali aspek seperti pengurusan kesehatan, pendidikan, pekerjaan rumah tangga dll.
 

Hari Orang Kidal Internasional

Kidal pula punya hari akbar, yg jarang di ketahui poly orang. Ini berarti kami sangat di akui sang semua dunia, bahwa kidal itu lebih unggul, lebih menarik serta sangat poly membawa perubahan global.

Tanggal 13 Agustus global memperingati hari yg unik yaitu Hari Orang Kidal Internasional (International Lefthanders Day). Saat ini orang kidal populasinya mencapai kurang lebih 7-15 persen dari total penduduk dunia. Meski orang kidal masih terpinggirkan, namun banyak di antara mereka yang sukses sebagai tokoh dunia. Di Amerika ada pujian tersendiri. Empat menurut lima presiden Amerika terakhir adalah kidal yaitu Barack Obama (presiden ke-44), Bill Clinton (ke-42), George Bush (ke-41), dan Ronald Reagan (ke-40). Dari dunia hiburan kita mengenal Paul McCartney (Beatles), Jimi Hendrix, Phill Collins, serta sebagainya. Masih banyak tokoh artis dunia yang jua kidal, mulai berdasarkan pelukis legendaris Leonardo da Vinci serta Michelangelo, hingga ke aktor Robert deNiro serta Tom Cruise. Di olahraga, yang tampak kekidalannya adalah seperti di cabang bulutangkis. Lin Dan (China), pemenang medali emas tunggal putra Olimpiade 2012 adalah kidal. Dua legenda sepakbola yg paling masyhur yaitu Pele (Edson Arantes do Nascimento) serta Diego Maradona juga kidal. Legenda tenis seperti Jimmy Connors serta John McEnroe (putra) serta Martina Navratilova dan Monica Seles (putri) merupakan kidal.

Hari Kidal Internasional pertama kali diselenggarakan dalam 13 Agustus 1976 sebagai ajakan buat tidak melakukan subordinat pada mereka. Meski di lingkungan rakyat telah mulai mendapat tempat, secara ekonomi masih tersisihkan. Semisal, sejumlah produk pada pasaran kerap tak mempertimbangkan buat menyediakan keperluan serupa bagi para kidal. Seperti gitar, misalnya, bagi mereka yg kidal akan kesulitan memainkan gitar yg biasa dipakai orang normal. Begitu pun sarana umum. Lantaran itulah sambil memperingati Hari Orang Kidal Internasional kita dituntut buat nir melakukan subordinat pada mereka pada segala hal.

Klub Tangan Kidal (The Left-Handers Club) mendesak Presiden Alaihi Salam Barack Obama dan PM Inggris David Cameron (keduanya bertangan kidal), buat menciptakan zona tangan kiri di tempat tinggal mereka dan tempat kerja mereka.

“Klub ini merayakan Hari Kidal Internasional buat mempertinggi pencerahan rakyat terhadap kelebihan dan kekurangan mereka,” tulis Telegraph.

Hari Kidal Internasional berlangsung 13 Agustus, dimulai sang sebuah kelompok pada AS tahun 1976, ditandai dengan acara informal di seluruh dunia. Peserta bisa men-download poster, lagu, serta kuis yang ditujukan pada seremoni kemampuan mereka yang unik.

Para kidal selama ini acapkali mengeluh bahwa alat-alat rumah tangga misalnya gunting, lubang kunci, serta bahkan pena dirancang buat digunakan menggunakan tangan kanan, mengabaikan mereka yang bertangan kidal. Ini sih, curang banget yah!!

Mereka menjamin bahwa kesamaan fisik menyimpan kemampuan mental yg unik. Bahkan, beberapa penelitian menjelaskan mereka rata-rata lebih cerdas ketimbang orang yang tidak kidal.

Yang lebih kerennya lagi, bahwa ada kelebihan lain yang pula menjadi penguasaan kidal dan kanan yang sangat sporadis terjadi.
Ambidexterity, Bakat Langka Manusia

Ambidexterity adalah keadaan dimana seseorang yg mahir menggunakan kedua tangan dalam aktivitas orang tadi (misalnya menulis). Ambidexterity adalah bakat manusia dimana insan tersebut bisa melakukan perubahan penguasaan pergerakan pada galat satu sisi. Orang-orang yg terlahir Ambidexterity umumnya disebut Penwald ambidextrous. Dan mereka jua bisa berhenti memakai kedua tangan mereka serta hanya memakai satu tangan saja.

Meskipun Ambidexterity itu sangat sporadis, tapi orang yang mempunyai bakat ini masih memungkinkan buat melakukan beberapa tugas dengan tangan eksklusif. Tingkat fleksibilitas dengan masing-masing tangan umumnya faktor kualitatif pada menentukan seseorang yg Ambidexterity.

Di zaman yg modern ini, lebih gampang untuk menemukan orang yang mengalami Ambidexterity yg dulunya kidal, dan yg berlatih supaya bisa sebagai Ambidextrous baik secara berlatih berdikari juga diajarkan dalam institusi pendidikan yg menekankan untuk memakai tangan kanan. Dan pula lantaran banyaknya alat yang bentuknya asimetris (model pembuka kaleng, gunting, gitar, dll.) serta pada desain buat orang yg memakai tangan kanan saja. Hal ini mengakibatkan banyak orang kidal yg belajar buat memakai alat tadi dengan tangan kanan lantaran sedikitnya indera yg pada desain khusus buat orang kidal. Dan hal ini menyebabkan orang kidal dapat menggunakan tangan kanannya secara bersamaan dengan tangan kiri.

Ambidexterity tak jarang didorong dalam aktivitas-aktivitas yang memerlukan poly keterampilan pada ke 2 tangan, misalnya juggling, berenang, perkusi, keyboard musik, mengetik, bisbol, lacrosse, pembedahan, tinju, bola basket serta pertempuran.

TERNYATA CARA KERJA OTAK ORANG KIDAL JUGA TERBALIK (STUDI TERBARU)

Tahukah Anda bahwa cara kita menggunakan tangan dan kaki bisa menentukan bagaimana emosi diatur dalam otak? Demikian dari sebuah studi terkini yg dipublikasikan oleh psikolog Geoffrey Brookshire dan Daniel Casasanto menurut The New School for Social Research pada New York.

Motivasi, yaitu dorongan buat mendekati atau menarik diri menurut rangsangan secara fisik dan sosial, sejatinya adalah sebuah dasar pembangun emosi insan. Selama beberapa dekade ilmuwan percaya bahwa motivasi awalnya diproses pada belahan otak kiri, lalu ditarik ke belahan kanan. Studi Brookshire dan Casasanto menentang inspirasi ini dengan menampakan bahwa pada aktivitas otak dengan pola mapan (bukan kidal) ternyata ditemukan berkebalikan dengan yg kidal.

Penelitian ini menggunakan Electroencepahlography (EEG) buat membandingkan kegiatan di belahan kanan serta kiri subjek penelitian selama istirahat. Setelah gelombang otak mereka diukur, para subjek menuntaskan survei mengukur taraf motivasi, aspek inti berdasarkan kepribadian kita. Pada pengguna tangan kanan, motivasi bertenaga dikaitkan dengan aktivitas lebih akbar pada otak kiri ketimbang kanan, konsisten dengan penelitian sebelumnya. Namun, dalam subjek kidal memberitahuakn pola yg berlawanan, motivasi dikaitkan menggunakan aktivitas lebih besar di belahan kanan.

Sebagian akbar fungsi kognitif tidak membalik akibat penggunaan tangan. Bahasa, contohnya, terutama diproses di belahan kiri untuk sebagian akbar pengguna tangan kanan dan kidal. Namun hasil ini bukan di luar dugaan.

“Kami memperkirakan pembalikan ini karena kami mengamati bahwa orang cenderung memakai tangan tidak sinkron untuk melakukan tindakan eksklusif,” istilah Casasanto. Tindakan pendekatan sering dilakukan menggunakan tangan lebih banyak didominasi, sedangkan penghindaran menggunakan tangan yang nir lebih banyak didominasi. Misalnya, pengguna tangan kanan bila mekakukan aksi yg disenanginya menggunakan tangan kanan, akan tetapi menggunakan tangan kiri untuk hal-hal yang tidak disenangi. Mungkin ini sebabnya orang yang habis buang air menggunakan tangan kiri padahal makan menggunakan tangan kanan? Kalau sahih, apakah itu ialah orang kidal membersihkan sesudah buang air menggunakan tangan kanan?

“Motivasi pendekatan dilakukan pada belahan yang mengendalikan tangan kanan (otak kiri) buat pengguna kanan, sementara buat orang kidal kebalikannya.”

Apa manfaat dari studi ini? Salah satunya punya akibat bagi pengobatan gangguan depresi dan kecemasan yang selama ini biasa dilakukan.

Mengingat apa yg telah ditunjukkan Brookshire Casasanto ini, metode pengobatan yang terbukti membantu bagi pengguna tangan kanan boleh jadi berdampak sebaliknya bagi si kidal. Tetapi mereka belum sanggup memastikan apakah temuan mereka itu sudah mampu diterapkan atau belum. Studi lebih lanjut perlu dilakukan sebelum penemuan ini diaplikasikan dalam global medis. Untuk mengobati depresi serta gangguan kecemasan, stimulasi otak digunakan buat menaikkan aktivitas saraf di otak kiri pasien. Pengobatan ini yang membantu sahih handers, akan tetapi bisa merugikan kidal.

“Pendekatan motivasi dihitung menggunakan belahan bumi yg mengendalikan tangan kanan pada kanan handers, dan dalam belahan bumi yg mengontrol tangan kiri di kidal,” kata Casasanto. “Kami tidak berpikir ini adalah kebetulan sirkuit saraf buat motivasi bisa fungsional herbi sirkuit yg mengontrol tindakan tangan -. Emosi dapat dibangun pada atas sirkuit saraf buat tindakan, dalam waktu evolusi atau perkembangan.”

Di kutif dari ScienceDaily (dua Mei 2012). Cara menggunakan tangan kita dapat menentukan bagaimana emosi diatur dalam otak kita, berdasarkan sebuah studi modern yang dipublikasikan di PLoS ONE sang psikolog Geoffrey Brookshire serta Daniel Casasanto berdasarkan The New School for Social Research pada New York Emosi Terbalik di Otak kidal. 


Sumber: Dirangkum dari Berbagai Sumber !!

MENERAWANG MASA DEPAN ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI & SENI

Menerawang Masa Depan Ilmu Pengetahuan, Teknologi & Seni 
Rekonstruksi budaya masyarakat dan renovasi sistem pendidikan Indonesia pasca penjajahan Belanda serta Jepang mengalami poly kendala. Tiga faktor yg potensial menghadang aktivitas rekonstruksi tadi adalah (1) lambatnya perjuangan modernisasi sistem politik yang bermuara dalam sulitnya memilih kebijakan pendidikan yg cocok bagi Indonesia yang baru mencapai kemerdekaan, (dua) sulitnya membarui mental pemimpin Indonesia dari norma ketergantungan, sebagai akibatnya mereka cenderung berorientasi dalam saran dan sugesti para ilmuwan negara-negara barat serta mengunggulkan model pendidikan negara-negara barat yg belum tentu cocok dengan kebutuhan pendidikan Indonesia, (tiga) sulitnya membangkitkan kreativitas masyarakat pada pendidikan menjadi dampak pengalaman historis yang mengakibatkan kemiskinan, keterbelakangan, dan penindasan.

Kelembagaan pendidikan dan praktek pendidikan Indonesia masih berupa pola-pola melanjutkan pendidikan penjajahan dan budaya kolonial berdasarkan masa lampau. Sebagian institusi pendidikan Indonesia adalah pencangkokan forum pendidikan negara-negara yang sudah maju, sebagai akibatnya pada praktek sehari-hari, output pendidikan kurang mencerminkan aspirasi bangsa sendiri, kurang mengembangkan sifat-sifat kepribumian, kurang berbagi unsur-unsur budaya lokal dan nasional. Anak didik yang mendapat pendidikan semacam ini akhirnya mengalami alienasi terhadap budaya sendiri, yg akhirnya merasa asing juga terhadap hakikat diri sendiri, lingkungan, bahasa bunda dan pengalaman eksistensial.

Kemajuan rakyat industri Eropa adalah output berdasarkan akumulasi empat gugus institusi, yg dari pandangan Giddens (Dimyati, 2000) menjadi hubungan komplementer berdasarkan (1) kapitalisme, (dua) industrialisme, (3) pengawasan, serta (4) kekuatan militer. Rembesan contoh institusi ini di Indonesia bermetamorfosis dalam praktek-praktek pendidikan yang bersifat otoriter, pendidikan berpusat dalam pengajar, menjejalkan isi kurikulum yg nir sinkron menggunakan kebutuhan murid, nir adanya komunikasi interaktif antara guru dan anak didik, anak didik dituntut menghafal secara mekanis, pengajar cenderung bercerita tentang pelajaran serta murid mendengarkan. Pengajar menguraikan suatu topik yang sama sekali asing bagi pengalaman eksistensial para murid. Yang terjadi bukannya proses komunikasi, tetapi guru mengungkapkan pernyataan-pernyataan serta mengisi “tabungan” yang diterima, dihafal, diulangi dengan patuh sang para murid. Inilah konsep pendidikan “gaya bank” (Freire, 1985; Kartini Kartono, 1997; Suyanto, 2001). Pendidikan gaya bank membuat insan-manusia yg jati dirinya tersimpan serta miskin daya cipta, daya ubah, serta pengetahuan. 

Di samping praktek pendidikan gaya bank, institusi pendidikan Indonesia yang masih berpola ketergantungan dalam pendidikan negara-negara maju menaruh dampak kurang menguntungkan rakyat Indonesian serta masih mewarnai sistem pendidikan Indonesia sampai kini . Sistem pendidikan nasional ternyata lebih mengutamakan uniformitas atas dasar kesatuan serta persatuan bangsa, buat menjamin keamanan negara dan stabilitas pemerintahan (Suyanto, 2001). Kelemahan sistem pendidikan semacam itu merupakan operasionalisasi konkretnya di lapangan sebagai kurang relevan menggunakan tuntutan serta kebutuhan rakyat lokal yg beragam, serta corak sosial ekonomi serta kebudayaan yang bervariasi. Lebih-lebih Ekspansi dan modernisasi pendidikan menggunakan fokus pada pemberian materi pedagogi yang lebih banyak bersifat urban serta universal serta kurang memperhatikan situasi syarat lokal, akan menaikkan asa ekonomis serta ambisi-ambisi material yang sulit terpuaskan. 

Di samping itu, cita-cita emosional buat mengejar kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi seperti di negara-negara kaya serta maju, poly mendominasi para penentu kebijakan pendidikan. Mereka hampir selalu berada di dalam utopi, dan kurang berpijak pada empiris bangsa sendiri, khususnya bagi warga lapisan bawah. Ide-inspirasi utopis tersebut ternyata merusak pemimpin pendidikan dalam membentuk contoh-contoh pendidikan yg bernafaskan kepribumian yang justru berfaedah bagi warga dan sinkron menggunakan kebudayaan asli Indonesia.

Berdasarkan uraian tersebut, sepantasnyalah buat disadari bahwa operasionalisasi sistem pendidikan Indonesia belum menampakan keberhasilan, baik kualitas, kuantitas, relevansi, maupun efesiensinya. Hasil-output pendidikan yg belum memenuhi asa warga tadi, memberikan dorongan buat sepintas melihat kerangka berpikir lama pendidikan Indonesia sebagai bahan refleksi buat memikirkan taktik pendidikan Indonesia ke depan. Upaya ini sangat perlu dilakukan pada upaya merevisi pendidikan Indonesia yang terpuruk saat ini. 

1. Paradigma Lama Pendidikan Indonesia
Praksis pendidikan Indonesia dari kerangka berpikir usang, sesungguhnya telah poly mengalami kemajuan, baik proses, kuantitas, maupun kualitasnya. Perubahan-perubahan mendasar terjadi di pada pendidikan nasional semenjak 57 tahun yg lalu. Suatu sistem pendidikan nasional yg elitis yang diwarisi dari pemerintahan Kolonial serta militerisme Jepang diubah sebagai sistem pendidikan yang populis yang poly membuka kesempatan buat seluruh anak bangsa. Lebih-lebih pendidikan pada awal-awal kemerdekaan, seperti yg digagas sang Ki Hajar Dewantara, banyak menempatkan kepentingan humanisasi dan berusaha mengubur pendidikan yg dehumanis warisan penjajahan. Tetapi, hal ini belum menampakkan hasil serta layu sebelum berkembang.

Dalam perjalanan pendidikan selama Orde Baru, sedikitnya masih ada empat indikator perkembangan sistem pendidikan nasional (Tilaar, 2000a), yaitu: (1) popularisasi, (2) sistematisasi, (3) proliferasi, (4) politisasi pendidikan.

Popularisasi pendidikan selama Orde Baru melahirkan konsep pengembangan asal daya manusia yang sebagai prioritas primer, pada samping asal-asal alamiah. Paradigma ini dilandasi sang fenomena bahwa Indonesia telah unggul dalam bidang sumber daya alam, tetapi lemah pada asal keterangan iptek, kelembagaan serta peraturan, sumber kapital, serta asal kebudayaan (Oetama & Widodo, 1990). Di samping itu, menggunakan didorong sang gerakan education for all, timbul jua kerangka berpikir pemberantasan kemiskinan yang akhirnya melahirkan program-acara harus belajar yg bermula diberlakukannya harus belajar 6 tahun, yang kemudian menjadi 9 tahun. Krisis yang dirasakan sebagai akibat kerangka berpikir tersebut merupakan terpuruknya asal daya manusia Indonesia yg tercermin dari taraf keterampilan tenaga kerja Indonesia terendah pada Asia dan semakin bertambahnya pengangguran.

Didorong sang impian untuk mempertinggi mutu dan standar pendidikan nasional, maka muncullah paradigma keseragaman pendidikan nasional. Pardigma ini melahirkan undang-undang positif serta berbagai peraturan yg menjamin uniformitas suatu sistem, lahirnya kebiasaan-norma EBTANAS, serta banyak sekali tes standar. Paradigma ini diarahkan buat mencapai tujuan efesiensi perencanaan dan manajemen pendidikan, memudahkan pengawasan, mewujudkan persatuan serta kesatuan bangsa, dan keyakinan bahwa etatisme pendidikan akan mengklaim mutu pendidikan nasional.

Di satu sisi, paradigma keseragaman pendidikan telah membentuk akselerasi pencapaian target-sasaran kuantitatif pendidikan. Di sisi lain, paradigma yang kaku tadi ternyata mematikan inisiatif dan akal budi kritis siswa dan masyarakat (Kartini Kartono, 1997; Tilaar, 2000a,b, Van Peursan, 1999). 

Perlu disadari bahwa sistem pendidikan elitis dalam zaman penjajahan Kolonial serta pendidikan meliterisme Jepang sangat berpengaruh secara signifikan terhadap terbatasnya jumlah anggota masyarakat yang melek alfabet . Atas dasar kenyataan ini, maka sehabis kemerdekaan RI 17 Agustus 1945, pendidikan disempitkan hanya sebagai persekolahan. Pengertian sempit mengenai pendidikan tadi tampak pada UU. No. 4 th. 1990 yang terutama diarahkan buat pedagogi. Kemudian, menjadi dampak desakan perkembangan teknologi komunikasi yang semakin sophisticated yg memperkenalkan pendidikan maya yg bersifat global, maka kerangka berpikir proliferasi pendidikan diperluas menggunakan memunculkan pendidikan formal, pendidikan nonformal, dan pendidikan informal dengan aktivitas-aktivitas buat pemenuhan energi kerja industri. Tetapi, ekspansi ruang lingkup pendidikan tadi sudah mengubah dimensi pendidikan berdasarkan tanggung jawab famili beralih dalam kekuatan-kekuatan pada luar lingkungan keluarga, formalistis, serta sistematis, dan sekadar buat memenuhi tuntutan popularisasi pendidikan.

Munculnya aneka macam jenis program pendidikan serta pelatihan yang lebih berorientasi pada aspek supply, mengakibatkan kebutuhan real akan energi kerja terampil cenderung ditelantarkan. Ini terjadi menjadi akibat kurang diperhatikan pentingnya kaitan antara dunia pendidikan serta dunia kerja. Praksis pendidikan sesungguhnya berinti dalam sejauh mana global pendidikan dan global kerja itu terjembatani (Oetama & Widodo, 1990). Paradigma pendidikan yg nir berorientasi dalam esensi praksis pendidikan akhirnya membawa global pendidikan semakin mengalami alienasi berdasarkan kebutuhan warga (Kartini Kartono, 1997; Tilaar, 2000a). Anomali-anomali yg terjadi merupakan terabaikannya peranan pendidikan informal; pendidikan dipercaya sebagai state business non profit; serta pendidikan lebih berorientasi pada aspek supply ketimbang demand menurut konsumen.

Pendidikan dan politik memiliki kaitan yang sangat erat. Keduanya diarahkan dalam tujuan hidup manusia dan warga , menginginkan kehidupan yg berbahagia, diarahkan buat membangun kehidupan beserta. Indonesia yang tengah berkembang merupakan pencerminan dari kekuatan sosial politik kaum elit yg berkuasa serta refleksi kekuatan penguasa pada wangsit-inspirasi politiknya. Sekolah adalah sarana penyuapan anak didik dengan doktrin-doktrin politik dan propaganda nilai-nilai budaya yg dipercaya paling berguna oleh para penguasa. Semua prilaku ini ditujukan demi penguasaan dan pengendalian masyarakat secara lebih efisien. Rakyat dituntut kepastian politik dan ketundukan rohaniah secara total, yakni tunduk secara absolut kepada penguasa. Semuanya ini yang lalu melahirkan konsep politisasi pendidikan.

Pendidikan dijadikan sebagai alat penguasa serta wahana indoktrinasi idiologi. Paradigma ini akhirnya melahirkan juga prinsip-prinsip bahwa (1) pendidikan diyakini menggunakan sendirinya dapat memecahkan perkara sosial budaya, (dua) manajemen pendidikan ditangani sang birokrasi agar tercipta kesatuan persepsi pada menjalankan tugas-tugas pendidikan. Krisis yang dirasakan merupakan (1) mistifikasi ideologi nasional sehingga terjadi penjinakan terhadap critical dan creative thinking masyarakat, (dua) terjadi keterpurukan pada profesi praktisi pendidikan.

Berdasarkan empat indikator kerangka berpikir lama pendidikan Indonesia tersebut, dapat diduga bahwa anomali-anomali yang ditimbulkannya berpengaruh secara signifikan terhadap terjadinya krisis yang dialami oleh pendidikan Indonesia saat ini. Lebih-lebih pada mengahadapi era global yang melanda seluruh segi kehidupan, dia akan menampakkan wujud semakin hebat dan beresiko dalam keterbelakangan peradaban manusia Indonesia pada mata dunia. Perlu disadari bahwa, secara alamiah upaya buat menyelamatkan diri dari krisis pendidikan tersebut memerlukan keseriusan semua anak bangsa, menyadarinya, dan meyakininya, bahwa krisis tersebut pasti akan sanggup dilalui. Atas dasar keyakinan tadi, seluruh anak bangsa bersama pemerintah akan segera menginginkan suatu perubahan, evolusi, atau revolusi menuju suatu paradigma baru pendidikan Indonesia yg bisa dijadikan pijakan mengakhiri krisis, menaikkan pendidikan, sekaligus mempertinggi harkat dan prestise dan peradaban manusia ke arah yang lebih baik, serta bisa bergerak dalam percaturan global.

Paradigma baru pendidikan Indonesia tadi, pada samping tetap berorientasi pada empat indikator yg dijadikan pijakan buat mengevaluasi kerangka berpikir lama , pula berorientasi dalam nilai-nilai asli yang bersifat lokal, nasional, dan universal bersumber dari landasan dan wawasan pendidikan Indonesia, nilai-nilai lokal, nasional, serta universal budaya Indonesia. Pertemuan antara nilai-nilai tadi dijadikan dasar buat memformulasikan kerangka berpikir baru pendidikan Indonesia. 

2. Orientasi pada Landasan Pendidikan Indonesia
Pendidikan sebagai bisnis sadar yg sistematik-sistemik selalu bertumpu pada sejumlah landasan. Landasan tersebut sangat penting, karena pendidikan adalah pilar primer pengembangan insan dan masyarakat suatu bangsa. Landasan pendidikan akan memberikan pijakan dan arah terhadap pembentukan manusia Indonesia, mendukung perkembangan warga , bangsa, serta negara. Landasan pendidikan yg sangat memegang peranan penting pada menentukan tujuan pendidikan adalah landasan filosofis, sosiologis, serta kultural. Landasan pendidikan yang mendorong pendidikan pada rangka menjemput masa depan adalah landasan ilmiah dan teknologi. Di samping itu, masih ada landasan psikologis, yang membekali energi kependidikan dengan pemahaman psikologis peserta didiknya. Kajian terhadap landasan-landasan pendidikan ini akan dapat membangun wawasan pendidikan yang utuh.

Landasan Filosofis. Terdapat kaitan yg sangat erat antara pendidikan serta filsafat. Filsafat mencoba merumuskan gambaran tentang insan serta rakyat, sedangkan pendidikan berusaha mewujudkan gambaran itu. Di satu sisi, rumusan mengenai harkat dan prestise manusia serta masyarakatnya ikut menentukan tujuan serta cara penyelenggaraan pendidikan, ad interim di sisi lain, pendidikan adalah proses memanusiakan manusia. Peranan filsafat dalam bidang pendidikan berkaitan dengan kajian-kajian: (1) keberadaan dan kedudukan manusia menjadi makhluk zon politicon, homo sapiens, animal educandum, animal symbolicum (Dimyati, 2000, 2001 & Tirtarahardja & La Sula, 2000; Van Peursen, 2001), (2) rakyat dan kebudayaannya, (3) keterbatasan manusia sebagai makhluk hidup, (4) perlunya landasan pemikiran dalam pekerjaan pendidikan. Peranan primer pendidikan adalah membelajarkan anak agar mengalami growth in learning serta becoming process.

Dengan belajar, anak tumbuh dan berkembang secara utuh. Karena itu, sekolah tidak mengajar anak, melainkan melaksanakan pendidikan. Pendidikan merupakan buat bisa hayati sepanjang hayat. Pendidikan bukan persiapan buat hidup. Orang belajar berdasarkan hidupnya, bahkan kehidupan itu adalah pendidikan bagi setiap orang. Seirama dengan pandangan ini adalah paham konstruktivisme. Paham konstruktivisme menyatakan bahwa pengetahuan dikonstruksi sendiri sang individu menurut interaksinya menggunakan lingkungan alamiah, sahabat sebaya, dan masyarakat (Suparno, 2001). Pebelajar sendiri yang menciptakan pengetahuannya, sedangkan guru hanya bertindak sebagai fasilitator dan perantara yang dinamis. 

Unsur kebebasan memegang peranan penting dalam proses pendidikan (Brook & Brook, 1993). Fungsi pendidikan adalah membina langsung-langsung yang bebas merumuskan pendapat dan menyatakan pendapatnya sendiri dalam banyak sekali perspektif. Individu yg diinginkan merupakan individu yg kreatif, berpikir bebas termasuk berpikir produktif.

Aliran kulturalisme melihat fungsi pendidikan masa sekarang menjadi suatu upaya buat merekonstruksi warga mengatasi masalah-perkara yg dihadapinya (Tilaar, 2000). Masalah-perkara tadi seperti identitas bangsa, benturan kebudayan, preservasi serta pengembangan budaya. Fungsi pendidikan merupakan menata masyarakat menurut fungsi-fungsi budaya yg universal menurut budaya lokal yang berkembang ke arah kebudayaan nasional dan kebudayan dunia. Nilai-nilai budaya misalnya itu merupakan Trikonsentris, kovergensi, dan kontinuitas menurut Ki Hadjar Dewantara (Dimyati, 2000, 2001; Tilaar, 2000).

Landasan Sosiologis. Kajian sosiologi pendidikan dalam prinsipnya meliputi semua jalur pendidikan, baik pendidikan sekolah maupun pendidikan luar sekolah. Pendidikan keluarga yg termasuk keliru satu pendidikan luar sekolah merupakan lembaga sosial pertama bagi setiap insan. Proses sosialisasi akan dimulai menurut keluarga, di mana anak mulai berkembang. Pendidikan famili dapat memberikan keyakinan kepercayaan , nilai budaya, nilai moral, dan keterampilan (UU.ri.no.2/1989, pasal 10 ayat 4). Dalam famili bisa ditanamkan nilai dan sikap yg dapat mempengaruhi perkembangan anak selanjutnya. Perubahan fungsi famili, pola interaksi orang tua menggunakan anak pada famili, komposisi keanggotaan dalam keluarga, keberadaan orang tua, dan disparitas kelas sosial keluarga berpengaruh terhadap perkembangan anak (Mudyahardjo et.al 1992).

Proses pendidikan pula sangat dipengaruhi sang banyak sekali gerombolan sosial dalam rakyat, seperti gerombolan keagamaan, organisasi pemuda, dan organisasi pramuka. Terdapat satu kelompok spesifik yg datangnya bukan dari orang dewasa, tetapi berdasarkan anak-anak lain yang hampir seusia, yg dianggap grup sebaya. Kelompok sebaya adalah agen sosialisasi yang memiliki pengaruh bertenaga searah menggunakan bertambahnya usia anak (Tirtarahardja & La Sula, 2000). Sebagai lembaga sosial, grup sebaya nir memiliki struktur yang jelas serta nir tetap. Tetapi gerombolan sebaya bisa membangun solidaritas yg sangat kuat pada antara anggota kelompoknya. Ada beberapa hal yg bisa disumbangkan oleh gerombolan sebaya pada proses sosialisasi anak, diantaranya, bahwa grup sebaya bisa menaruh model, menaruh identitas, memberikan dukungan, menaruh jalan buat lebih independen, menumbuhkan sikap kerja sama, serta membuka horizon anak menjadi lebih luas.

Di sisi lain, yang nir kalah pentingnya, adalah impak pendidikan terhadap masyarakat. Penekanan dalam pengenalan, tujuan pendidikan adalah mempersiapkan anak buat hayati di dalam masyarakatnya, sedangkan penekanan pada agen pembaharuan, tujuan pendidikan adalah mempersiapkan anak merombak atau memperbaharui rakyat. Pendidikan yang dilaksanakan dalam umumnya, hendaknya tidak menentukan galat satu kutub penekanan tadi, namun diupayakan seimbang antara upaya pelestrarian serta pengembangan.

Pendidikan pada rangka mengembangkan ilmu pengetahuan, harus didukung oleh sistem komunikasi sosial yg terbuka, sehingga beliau bisa berkembang secara efektif. Komunikasi sosial adalah implementasi dari prinsip tanggung jawab sosialnya. Tanggung jawab yg dipikul sang pengembang dan pengelola pendidikan tadi harus dikembalikan pada hakikat ilmu pengetahuan itu sendiri, wajib konsisten dengan proses telaah pendidikan terhadap hakikat pengetahuan, dan harus disampaikan secara proporsional kepada masyarakat, sehingga bisa dimanfaatkan secara obyektif pada memecahkan konflik sosial. 

Pengetahuan yang dimiliki oleh seorang ilmuwan merupakan kekuatan yang akan menaruh keberanian dalam membela nilai-nilai kebenaran yang diyakininya. Secara etis, ilmuwan wajib bersikap ilmiah, yaitu bersikap obyektif, terbuka mendapat kritik, menerima pendapat orang lain, kukuh dalam memperjuangkan kebenaran, mengakui kekurangan secara terbuka bagi warga . Walaupun pemikiran sosial yg dianutnya nir selalu terbaik serta pula tidak terburuk bagi warga , tetapi gagasannya harus siap memenuhi kebutuhan masyarakat. Ketika gagasan tadi gagal memberitahuakn keunggulannya, pada artian akan terjadi perseteruan antara ilmu pengetahuan serta sosiologi, maka wajib dipertanggungjawabkan secara sosial menjadi pengejawantahan kiprah perilaku ilmiahnnya.

Landasan Kultural. Pendidikan selalu terkait menggunakan insan, sedangkan setiap insan selalu sebagai anggota masyarakat serta pendukung kebudayaan eksklusif. Kebudayaan serta pendidikan memiliki interaksi timbal pulang, karena kebudayaan dapat dikembangkan dan dilestarikan menggunakan jalan mewariskan kebudayaan berdasarkan generasi ke generasi penerus melalui pendidikan, baik secara informal maupun formal. Sebaliknya, bentuk, karakteristik-karakteristik, dan pelaksanaan pendidikan itu ikut ditentukan sang kebudayaan rakyat pada mana proses pendidikan itu berlangsung. Kebudayaan merupakan hasil cipta dan karya insan berupa kebiasaan-kebiasaan, nilai-nilai, agama, tingkah laris, dan teknologi yg dipelajari dan dimiliki oleh seluruh anggota masyarakat tertentu. Kebudayaan dalam arti luas bisa berwujud (1) pandangan baru, gagasan, nilai; (dua) prilaku manusia pada warga ; (3) benda output karya insan. Kebudayaan baik pada wujud inspirasi, prilaku, dan teknologi tadi dapat dibentuk, dilestarikan, dan dikembangkan melalui proses pendidikan.

Cara buat mewariskan kebudayaan, mengajarkan tingkah laris kepada generasi baru, berbeda menurut warga ke masyarakat. Ada 3 cara generik yang dapat diidentifikasikan, yaitu: informal (terjadi dalam keluarga), nonformal (terjadi pada rakyat, dan formal (terjadi pada lembaga-lembaga pendidikan formal). Pendidikan formal dirancang buat mengarahkan perkembangan tingkah laku murid. Masyarakat memegang peranan dalam mentrasmisi kebudayaan yang mereka miliki kepada generasi penerus. Masyarakat pula berusaha melakukan perubahan-perubahan yang disesuaikan menggunakan kondisi baru, sebagai akibatnya terbentuklah pola tingkah laku , nilai-nilai, kebiasaan-kebiasaan baru yang sesuai dengan tuntutan perkembangan rakyat. Usaha-bisnis menuju pola tingkah laku , nilai-nilai, dan kebiasaan-kebiasaan tadi adalah transformasi kebudayaan. Lembaga sosial yg lazim dipakai sebagai alat transmisi dan transformasi kebudayaan merupakan forum pendidikan, utamanya sekolah serta famili. Sekolah menjadi forum sosial mempunyai peranan yg sangat penting, karena pendidikan nir hanya berfungsi mentransmisi kebudayaan pada generasi penerus, tetapi jua mentransformasikannya agar sesuai menggunakan perkembangan zaman.

Landasan Psikologis. Pendidikan selalu melibatkan aspek kejiwaan, sebagai akibatnya landasan psikologis merupakan galat satu landasan yg penting pada bidang pendidikan. Pada umumnya, landasan psikologis pendidikan tertuju dalam pemahaman insan, khususnya tentang proses perkembangan dan proses belajar. Terdapat tiga pandangan mengenai hakikat manusia, yaitu strategi disposisional yg menaruh tekanan pada faktor hereditas, strategi behavioral, serta strategi fenomenologis atau humanistis menekankan pada peranan faktor belajar. Strategi behavioral memandang manusia sebagai makhluk pasif yang bergantung kepada lingkungan, taktik fenomenologis memandang manusia menjadi makhluk aktif yang sanggup bereaksi dan melakukan pilihan-pilihan sendiri. Perbedaan pandangan mengenai hakikat insan tadi berdampak pada pandangan tentang pendidikan.

Pemahaman siswa, utamanya berkaitan dengan aspek kejiwaan individu, merupakan galat satu kunci keberhasilan pendidikan. Individu memiliki talenta, kemampuan, minat, kekuatan, dan tempo, dan irama perkembangan yang tidak sama satu sama lain. Implikasinya, pendidik tidak mungkin memperlakukan sama pada setiap peserta didik. Perbedaan individual terjadi lantaran adanya disparitas aneka macam aspek kejiwaan antar siswa, bukan hanya berkaitan dengan kecerdasan dan bakat, tetapi juga disparitas pengalaman dan taraf perkembangan, disparitas aspirasi dan cita-cita, bahkan perbedaan kepribadian secara holistik. Kajian psikologi pendidikan yg erat kaitannya menggunakan pendidikan merupakan yg berkaitan menggunakan kecerdasan, berpikir, dan belajar. Kecerdasan umum dan kecerdasan dalam bidang tertentu banyak dipengaruhi sang kemampun potensial. Namun, kemampuan potensial hanya akan berkembang secara aktual jika dikembangkan pada situasi yg aman. Peserta didik selalu berada pada proses perubahan, baik lantaran pertumbuhan maupun karena perkembangan. Pertumbuhan terjadi menjadi dampak faktor internal sebagai dampak kematangan serta proses pendewasaan, sedangkan perkembangan terutama terjadi lantaran pengaruh lingkungan. Lingkungan pendidikan dapat berwujud lingkungan sekolah, famili, rakyat, pramuka, dan media masa (Dimyati, 2000, 2001).

Landasan Ilmiah dan Teknologi. Pendidikan, ilmu pengetahuan, serta teknologi memiliki kaitan yang sangat erat. Iptek menjadi bagian utama isi pengajaran, adalah, pendidikan berperan sangat krusial pada pewarisan serta pengembangan iptek. Di sisi lain, setiap perkembangan iptek wajib segera diakomodasi oleh pendidikan, yakni menggunakan segera memasukkan output pengembangan iptek ke pada isi bahan pelajaran. Sebaliknya, pendidikan sangat ditentukan oleh cabang-cabang iptek, utamanya ilmu-ilmu prilaku (psikologi, sosiologi, antroplogi). Seiring menggunakan kemajuan iptek pada biasanya, ilmu pendidikan jua mengalami kemajuan yang pesat; demikian pula dengan cabang-cabang khusus menurut ilmu-ilmu prilaku yang mengkaji pendidikan. Kemajuan cabang-cabang ilmu tadi menyebabkan tersedianya liputan realitas yg cepat serta sempurna, serta pada gilirannya, diterjemahkan sebagai program, alat, dan/atau mekanisme kerja yg akan bermuara dalam kemajuan teknologi pendidikan.

Dengan perkembangan iptek dan kebutuhan masyarakat yang makin kompleks, maka pendidikan pada segala aspeknya wajib mengakomodasi perkembangan tersebut. Di sisi lain, pendidikan formal sudah berkembang sedemikian rupa sebagai akibatnya menjadi suatu lingkup aktivitas yg luas serta kompleks. Konsekuensinya, penataan kelembagaan, pemantapan struktur organisasi serta prosedur kerja, pemantapan pengelolaan, haruslah dilakukan menggunakan pemanfaatan iptek. Oleh karena kebutuhan pendidikan yang sangat mendesak, maka teknologi menurut banyak sekali bidang ilmu harus segera diadopsi ke dalam penyelenggaraan pendidikan, serta atau kemajuan ilmu wajib segera dimanfaatkan oleh penyelenggara pendidikan tadi.

4. Orientasi pada Azas-Azas Pendidikan Indonesia
Asas pendidikan adalah sesuatu kebenaran yg menjadi dasar atau tumpuan berpikir, baik dalam tahap perencanaan maupun aplikasi pendidikan. Salah satu dasar utama pendidikan adalah bahwa insan itu bisa dididik dan mendidik diri sendiri. Manusia dilahirkan hampir tanpa daya dan sangat tergantung dalam orang lain. Tetapi, dia memiliki potensi yang hampir tanpa batas buat dikembangkan melalui pendidikan. Asas-asas pendidikan pada Indonesia bersumber baik berdasarkan kesamaan generik pendidikan pada dunia juga yg bersumber berdasarkan pemikiran dan pengalaman sepanjang sejarah upaya pengembangannya selama ini. Tiga asas pendidikan di Indonesia yang sangat relevan menggunakan upaya pendidikan, baik masa kini juga masa lampau, yaitu: asas Tut Wuri Handayani, asas belajar sepanjang hayat, serta asas kemandirian dalam belajar.

Asas Tut Wuri Handayani. Asas tut wuri handayani merupakan inti menurut asas pertama berdasarkan tujuh asas (Asas 1922) Perguruan Nasional Taman Siswa (lahir dalam lepas 3 Juli 1922 Tirtarahardja & La Sula, 2000). Asas pertama tersebut berbunyi: “bahwa setiap orang berhak untuk mengatur dirinya dengan mengingat tertibnya persatuan pada perikehidupan umum”. Dari asas ini tampak bahwa tujuan yang hendak dicapai sang Taman Siswa merupakan kehidupan yang tertib dan hening. Kehidupan tertib serta damai hendaknya dicapai dari dasar kodrat alam menjadi sifat lahir dan manifestasi kekuasaan Tuhan. Asas ini mendorong Taman Siswa mengganti sistem pendidikan cara lama yang menggunakan perintah, paksaan, serta sanksi dengan sistem spesial Taman Siswa, yang didasarkan dalam sistem kodrati. Dari asas itu juga lahir “sistem among”, di mana pengajar memperoleh sebutan “pamong”, yaitu sebagai pemimpin yg berdiri pada belakang dengan bersemboyan “Tut Wuri Handayani”, yaitu permanen menghipnotis dengan memberi kesempatan pada anak didik buat berjalan sendiri, serta tidak terus menerus dicampuri, diperintah atau dipaksa. Pamong hanya harus menyingkirkan segala sesuatu yang merintangi jalannya anak dan hanya bertindak aktif serta mencampuri tingkah laris atau perbuatan anak bila mereka sendiri tidak dapat menghindarkan diri dari aneka macam rintangan atau ancaman keselamatan atau mobilitas majunya. Jadi, sistem “among” adalah cara pendidikan yang dipakai pada sistem Taman Siswa menggunakan maksud mewajibkan dalam guru supaya mengingatkan serta mementingkan kodrat-iradatnya para murid dengan tidak melupakan segala keadaan yang mengelilinginya.

Dua semboyan lainnya, sebagai bagian tak terpisahkan dari Tut Wuri Handayani, dalam hakikatnya bertolak dari wawasan tentang anak yang sama, yakni nir terdapat unsur perintah, paksaan atau hukuman, nir terdapat campur tangan yang bisa mengurangi kebebasan anak buat berjalan sendiri menggunakan kekuatan sendiri. Di sisi lain, pendidik setiap ketika siap memberi uluran tangan apabila diperlukan sang anak. “Ing ngarsa sung tulada” adalah hal yang baik mengingat kebutuhan anak maupun pertimbangan pengajar. “Ing madya mangun karsa” diterapkan dalam situasi kurang bergairah atau ragu-ragu untuk merogoh keputusan atau tindakan, sehingga perlu diupayakan buat memperkuat motivasi. Ketiga semboyan tersebut menjadi satu kesatuan asas sudah sebagai asas krusial pada pendidikan pada Indonesia.

Asas Belajar Sepanjang Hayat. Asas belajar sepanjang hayat (life long learning) merupakan sudut pandang berdasarkan sisi lain terhadap pendidikan seumur hidup (life long education). Pendidikan seumur hayati adalah suatu konsep yg mempunyai makna baru menurut pandangan baru usang, namun secara universal definisi yg bisa diterima adalah sulit. Oleh karena itu, UNESCO Institute for Education memutuskan suatu definisi kerja yakni pendidikan seumur hayati adalah pendidikan yg (1) mencakup semua hidup setiap individu, (2) mengarah pada pembentukan, pembaharuan, peningkatan, dan penyempurnaan secara sistematis pengetahuan, keterampilan, serta perilaku yang dapat menaikkan syarat hidupnya, (tiga) tujuan akhirnya merupakan berbagi penyadaran diri (self fulfilment) setiap individu, (4) meningkatkan kemampuan dan motivasi untuk belajar berdikari, (5) mengakui donasi berdasarkan seluruh imbas pendidikan yg mungkin terjadi, termasuk yang formal, non-formal, dan informal.

Istilah “pendidikan seumur hayati” erat kaitannya serta mempunyai makna yang sama dengan istilah “belajar sepanjang hayat”. Kedua istilah ini nir bisa dipisahkan, tetapi dapat dibedakan. Penekanan kata “belajar” merupakan perubahan pengetahuan (kognitif, afektif, psikomotor) pebelajar, sedangkan istilah “pendidikan” menekankan pada bisnis sadar serta sitematis buat menciptakan suatu lingkungan yang memungkinkan perubahan pengetahuan tersebut secara efisien serta efektif, atau lingkungan yang membelajarkan subjek didik. Dalam latar pendidikan seumur hidup, proses belajar mengajar di sekolah seyogyanya mengemban sekurang-kurangnya dua misi, yakni membelajarkan peserta didik dengan efisien dan efektif; dan menaikkan kemauan serta kemampuan belajar mandiri menjadi basis berdasarkan belajar sepanjang hayat.

Kurikulum yang bisa mendukung terwujudnya belajar sepanjang hayat wajib dirancang dan diimplementasikan menggunakan memperhatikan dua dimensi, yaitu dimensi vertikal dan horizontal. Dimensi vertikal kurikulum sekolah meliputi tidak saja keterkaitan dan transedental antar strata persekolahan, tetapi jua terkait dengan kehidupan peserta didik pada masa depan. Berkaitan dengan dimensi kurikulum vertikal ini, serta dalam upaya mengantisipasi siswa buat bisa bersaing pada era global, maka dimensi tersebut hendaknya bermuatan kecakapan-kecakapan hidup (life skills). Indikator-indikator life skills merupakan integrity, initiative, flexibility, perseverance, organization, sense of humor, effort, common sense, problem-solving, responsibility, patience, friendship, curiosity, cooperatif, caring, courage, pride (Reigeluth ed., 1999). Dimensi horizontal mengaitkan pengalaman belajar di sekolah dengan pengalaman pada luar sekolah. Rancangan serta implementasi kurikulum yg memperhatikan ke 2 dimensi itu akan mengakrabkan peserta didik dengan berbagai asal belajar yang terdapat di sekitarnya. Kemampuan serta kemauan memakai sumber-asal belajar yang tersedia itu akan memberi peluang terwujudnya belajar sepanjang hayat. Masyarakat yang memiliki masyarakat yg belajar sepanjang hayat akan sebagai suatu masyarakat yang gemar belajar (learning society), yg akan bermuara dalam terwujudnya pendidikan seumur hidup seperti yg tercermin pada sistem pendidikan nasional.

Asas Kemandirian pada Belajar. Asas kemandirian pada belajar mempunyai kaitan yang sangat erat menggunakan asas Tut Wuri Handayani maupun asas belajar sepanjang hayat. Konsep “kemandirian” mengandung makna bahwa belajar adalah kebutuhan yang mucul menurut pada diri sendiri sehingga cenderung bertahan sepanjang hayat tanpa campur tangan orang lain. Perwujudan asas kemandirian pada belajar akan menempatkan guru dalam peran primer sebagai fasilitator dan motivator. Sebagai fasilitator, guru dibutuhkan menyediakan serta mengatur banyak sekali asal belajar sedemikian rupa sehingga memudahkan siswa berinteraksi menggunakan sumber-sumber tadi. Sebagai motivator, pengajar mengupayakan timbulnya prakarsa peserta didik untuk memanfaatkan asal belajar tersebut. Beberapa taktik belajar mengajar yg dapat menyediakan peluang pengembangan kemandirian peserta didik, antara lain cara belajar anak didik aktif, belajar melalui modul, paket belajar, pedagogi berprogram. Strategi-taktik belajar tersebut dapat terlaksana bila lembaga pendidikan, utamanya sekolah, didukung oleh bahan pustaka yg memadai serta pusat asal belajar (PSB). 

5. Gagasan Paradigma Baru Pendidikan Indonesia
Mengacu pada pelukisan masyarakat Indonesia di masa sekarang dan di masa yg akan tiba, dapat diajukan gagasan bahwa untuk mencapai rakyat yg menghormati nilai-nilai demokrasi, tidak pelak lagi, sistem pendidikan Indonesia hendaknya diarahkan menuju kerangka berpikir pendidikan yang berakar pada pendidikan demokrasi dengan mengadopsi demokrasi pembelajaran memalui pendidikan progresif futuristik. Pendidikan demokrasi dapat dikembangkan melalui konteks yang bersifat lokal serta universal. Nilai-nilai lokal serta universal pendidikan demokrasi tersebut akan bisa memenuhi asa serta kebutuhan unsur-unsur kebudayaan bangsa Indonesia buat permanen survive dalam kehidupan global dan untuk mempertahankan serta menyebarkan bukti diri kebudayaan sendiri. Konteks lokal, berarti bahwa masih ada nilai-nilai demokrasi spesial rakyat Indonesia yg perlu dikembangkan dalam kerangka buat menetapkan bukti diri bangsa. Konteks universal, berarti nilai-nilai demokrasi yg ada dan diakui oleh sebagian akbar penduduk dunia dapat diterima sebagai suatu kebenaran melalui proses akulturasi dan trasformasi dengan kebudayaan orisinil di Indonesia.

Dalam rangka mengatasi kelemahan-kelemahan pendidikan esensialis serta behavioristik, sistem pendidikan hendaknya menerapkan kerangka berpikir pendidikan progresif futuristik. Terdapat 3 pilar primer pendidikan progresif. Pertama, pendidikan berpusat pada anak. Pendidikan ini akan mengembangkan kemampuan individu kreatif mandiri, dan mengembangkan secara optimal potensi-potensi anak. Kedua, kiprah pendidikan buat rekonstruksi dan pembaharuan sosial. Peran ini akan menciptakan warga demokrasi, masyarakat ilmiah, dan perkembangan menuju masyarakat industri. Ketiga, konsep eksperimentasi dalam pendidikan. Konsep ini akan menyebarkan kemapuan anak buat berpikir rasional, kritis, penarikan konklusi berdasarkan pembuktian, keterbukaan, dan akuntabilitas. Konsep ini bisa dijembatani melalui penerapan inquiry-based learning, problem solving, duduk perkara based learning, project based learning, cooperative learning, conceptual change instruction.

Penerimaan nilai-nilai asing pada pendidikan Indonesia hendaknya menurut dalam prinsip seleksi asimilasi dengan muatan lokal atau nilai-nilai lokal. Dalam proses seleksi tersebut, terjadi proses dialektika menggunakan nilai-nilai lokal. Pada termin akhir, proses dialektika tadi akan membentuk sintesis berupa konvergensi nilai asing dan nilai kepribadian dasar. Secara simpel, nilai-nilai progresif yang bersifat global bisa disandingkan menggunakan nilai-nilai ke Indonesiaan yg memberitahuakn bukti diri unik bangsa Indonesia. Demikian pula konsep progresif mengenai fungsi pendidikan sebagai agen pembaharuan sosial seharusnya diubahsuaikan menggunakan syarat sosiologis masyarakat Indonesia. Konsep progresif itu bisa dipertemukan dengan konsep tri sentra pendidikan Ki hajar Dewantara: famili, sekolah, masyarakat, dan dua pusat pendidikan lainnya: forum pramuka dan media massa.

Untuk mengantisipasi tidak terjadinya pertarungan dunia antarbudaya, maka diperlukan paradigma pendidikan antarbudaya taraf internasional. Pendidikan ini akan membentuk generasi-generasi baru yg nir terkungkung oleh perspektif nasional, rasial, etnik, serta teritorial. Lewat pendidikan antarbudaya, perspektif-perspektif tersebut akan direduksi menjadi pandangan-pandangan yang lebih sesuai dengan realitas-empiris dan tuntutan internasional sekaligus global. Pendidikan antar budaya dapat berwujud formal, nonformal, atau informal. Pelajaran bahasa asing, studi etnik, komunikasi antar budaya, adalah bidang-bidang studi yang relatif penting diajarkan pada sekolah dan pada perguruan tinggi. Di samping itu, program pertukaran murid, mahasiswa, ilmuwan, seniman, dan olahragawan jua adalah kurikulum pendidikan antar budaya. Media massa juga merupakan sarana buat memasyarakatkan nilai-nilai universal ini, melalui warta, ulasan, feature, pandangan mata, dan sebagainya. Demikian juga, buku-kitab khususnya yang memuat pengetahuan tentang budaya negara-negara bangsa lain, mencakup tata cara adat, kebiasaan-kebiasaan, dan prilaku komunikasi mereka sangat penting dijadikan kurikulum.

Untuk membangun insan-insan antarbudaya taraf nasional, paradigma pendidikan antarbudaya diimplementasikan melalui usaha menjadi berikut. Pertama, penggunaan bahasa nasional pada forum-lembaga resmi: lembaga pendidikan, kantor pemerintahan, tempat kerja partikelir. Juga pada lembaga-lembaga nir resmi yang melibatkan lebih berdasarkan satu suku bangsa, usaha yg sama perlu dilakukan. Pemaksaan unsur-unsur bahasa daerah yg berlebihan ke pada bahasa nasional hendaknya dihindari. Pemaksaan semacam itu merupakan tanda-tanda etnosentrisme yg nir akan menyenangkan orang-orang menurut daerah lain. Kedua, sajian kebudayaan ditayangkan secara adil melalui media elektro, khususnya televisi, dan lembaga-lembaga internasional. Ketiga, sosialisasi yg merata di lembaga-forum pendidikan dan tempat kerja-kator pemerintah dan partikelir, menggunakan menerima murid atau mahasiswa serta pegawai yang cakap tanpa memperdulikan apa suku mereka. Keempat, kontak antar suku melalui pertukaran pemuda, pelajar, mahasiswa, pegawai, guru, serta dosen antar propinsi paling nir buat satu periode tertentu. Kelima, perkawinan antarsuku sepanjang orang-orang yang tidak sinkron suku tersebut mempunyai kecocokan dalam segi-segi krusial, misalnya pada agama. Keenam, pembangunan daerah yang merata oleh pemerintah, menggunakan mencegah adanya kemungkinan daerah yg sebagian maju serta sebagian lagi terlantar.

Untuk memajukan popularisasi pendidikan, maka paradigmanya merupakan (1) menyesuaikan contoh pendidikan dan training menggunakan kebutuhan rakyat banyak seraya menaikkan mutunya, (2) meningkatkan partisipasi keluarga serta masya-rakat pada penyelenggaraan, investasi, dan penilaian pendidikan, (tiga) menaikkan investasi pendidikan melalui sektor pemerintah. Implementasi kerangka berpikir ini merupakan melalui program-program (1) berbagi serta mewujudkan pendidikan berkualitas, (dua) menyelenggarakan pendidikan guru dan tenaga kependidikan yang bermutu, (tiga) membentuk SDM pendidikan yg profesional dengan penghargaan yg masuk akal, (4) menanggulangi putus sekolah akibat krisis melalui pemugaran organisasi pelaksanaan penyaluran bantuan, dan (lima) menaikkan kesejahteraan pengajar dan energi kependidikan lainnya, sebagai akibatnya dapat memotivasi peningkatan kinerja mereka secara optimal. Peningkatan kinerja guru dan tenaga kependidikan lainnya tersebut jua wajib diberikan peluang melalui praktek-praktek penyegaran akademik, misalnya penataran, kursus singkat, studi banding, dan kunjungan singkat pada serta luar negeri.

Pendidikan Indonesia dibutuhkan jua memusatkan perhatian dalam upaya peningkatan sistematisasi pendidikan. Paradigmanya merupakan (1) menitikberatkan pengembangan dan pemantapan sistem pendidikan nasional dalam pemberdayaan lembaga pendidikan menggunakan memberi swatantra yang luas, (2) mengembangkan sistem pendidikan nasional yg terbuka bagi segenap dipersivitas yg terdapat di Indonesia, (3) restriksi acara-acara pendidikan nasional difokuskan dalam pengembangan kesatuan bangsa. Implementasi paradigma tadi bisa dilakukan melalui acara-acara (1) menyiapkan lembaga-forum pendidikan dan pembinaan di daerah, (2) mengurangi birokrasi penyelenggaraan pendidikan serta secara berangsur-angsur memberikan swatantra seluas-luasnya dalam forum pendidikan, (3) melaksanakan desentralisasi penyelenggaraan pendidikan nasional secara bertahap seiring dengan persiapan wahana, SDM, serta dana yg memadai, baik tingkat provinsi maupun kabupaten.

Proliferasi sistem delivery pendidikan sangat memilih kualitas pendidikan dalam global semakin terbuka sekarang ini. Untuk meningkatkan proliferasi pendidikan tadi, paradigmanya adalah (1) meningkatkan keterpaduan dalam pengembangan dan implementasi acara pembinaan, media massa, serta media elektronik, (2) menjembatani dunia pendidikan serta dunia kerja secara optimal dalam rangka membuat tenaga-energi kerja yang sinkron dengan kebutuhan daerah serta pasar kerja. Impelementasi kerangka berpikir tadi bisa dilakukan melalui program-program (1) optimalisasi pemanfaatan serta koordinasi forum-lembaga pembinaan di wilayah dengan pelibatan pemimpin-pemimpin masyarakat, pemerintah wilayah, serta dunia industri, (2) menaikkan kuantitas dan kualitas lembaga-forum pendidkan pada wilayah pada rangka menahan arus urbanisasi sekaligus menaikkan SDM yang berkualitas, (3) menjalin kerjasama yang erat antara lembaga training menggunakan global kerja.

Pendidikan serta politik memiliki hubungan yang sangat erat. Oleh sebab itu, politisasi pendidikan hendaknya dirumuskan sedemikian rupa, sebagai akibatnya baik pendidikan juga politik secara bersinergi dapat mencapai tujuan dalam menaikkan peradaban insan. Paradigmanya merupakan (1) pendidikan nasional ikut dan pada mendidik manusia Indonesia menjadi insan politik yg demokratis, sadar akan hak-hak serta kewajibannya menjadi rakyat negara yg bertanggung jawab, (dua) masyarakat, termasuk keluarga bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan pendidikan. Secara operasional, paradigma ini dapat diimplementasikan melalui acara-acara (1) menerapkan sistem merit serta profesionalisme pada rangka membersihkan birokrasi departemen berdasarkan kepentingan-kepentingan politik, (dua) menegakkan disiplin dan tanggung jawab para pelaksana forum-lembaga pendidikan, (3) menyelenggarakan pendidikan budi pekerti.

Pendidikan serta kebudayaan merupakan suatu kebutuhan dari dan untuk masyarakat lokal. Agar lembaga sosial utamanya lembaga pendidikan, baik sekolah juga acara-program pendidikan non formal, berfungsi secara optimal dalam rangka memenuhi kebutuhan tadi, maka diperlukan paradigma pemberdayaan masyarakat lokal, universitas-universitas pada daerah, forum pemerintah pada wilayah, dan forum pendidikan. Implementasinya merupakan sebagai berikut. Antara Pemerintah Daerah kabupaten dan rakyat pada dalam penyelenggaraan pendidikan dan kebudayaan diciptakan hubungan akuntabilitas horizontal. Artinya, rakyat serta Pemerintah Daerah ke 2-duanya bertanggung jawab terhadap stake holder (masyarakat) yang mempunyai pendidikannya. Pemerintah Daerah harus membantu rakyat agar penyelenggaraan pendidikannya dilakukan secara efisien dan bermutu. Universitas pada wilayah memiliki interaksi konsultatif dengan rakyat lokal dan pemda kabupaten. Hubungan tadi akan membangun peluang bagi universitas di daerah buat menjadi agen pembaharuan pada rangka peningkatan mutu pendidikan, baik di kabupaten, pada provinsi, maupun pada tingkat sentra.

Dalam memasuki era globalisasi, terdapat dua dimensi mengenai visi serta misi pendidikan tinggi yg berkaitan sangat erat, yaitu dimensi lokal serta dimensi global. Paradigma pengembangan kedua dimensi tersebut sangat krusial pada memasuki milenium ketiga ini. Dimensi lokal visi pendidikan tinggi terdiri berdasarkan unsur-unsur akuntabilitas, relevansi, kualitas, swatantra kelembagaan, serta jaringan kolaborasi. Dimensi dunia visi pendidikan tinggi mempunyai unsur-unsur kompetitif, kualitas, serta jaringan kolaborasi. Ini berarti, membuatkan dimensi lokal berarti jua berbagi dimensi globalnya karena unsur kompetitif dalam dimensi dunia sangat bergantung pada unsur-unsur akuntabilitas, relevansi, dan kualitas pada dimensi lokal.