PERAIRAN DARAT DAN LAUT

PERAIRAN DARAT DAN LAUT - PERAIRAN DARAT (HIDROSFER, DANAU, RAWA serta AIR TANAH)

Hidrosfer

Memang bumi tempat tinggal kita ini merupakan salah satu planet dalam sistem tata matahari yg sebagian akbar permukaannya tertutup sang air. Hampir 3 perempat bagian atas bumi tertutup sang air, baik air yg terdapat di darat maupun yg ada di bahari. Lapisan air yang menutupi permuka аn bumi kita ini disebut hidrosfer. 

Nah sekali lagi Anda jangan lupa yg dimaksud dengan hidrosfer merupakan lapisan air yang menutupi permukaan bumi. Lapisan air yg menutupi bagian atas bumi menciptakan lautan, laut, rawa, danau, sungai, tumpukan es, awan, uap serta lain-lain. 

Air yang masih ada pada permukaan bumi bisa berbentuk padat (seperti es, gletser), berbentuk air (seperti air sungai, air danau, air  ( bahari), dan berbentuk gas (misalnya awan dan uap pada udara/atmosfer). Perlu juga Anda ketahui bahwa jumlah air di bumi ini tetap, akibat adanya sinar matahari terjadi siklus (siklus) air. Proses terjadinya siklus air dapat Anda pelajari melalui uraian berikut:

a. Siklus air kecil

Karena terjadi pemanasan sang sinar mentari , air di bahari/lautan menguap, membubung pada udara. Di udara uap air mengalami penurunan suhu karena disparitas ketinggian (setiap naik 100 meter suhu udara turun 0,lima°C). 

Dengan demikian semakin ke atas suhu udara semakin rendah, sebagai akibatnya terjadi proses kondensasi (pengembunan).penguapan Hujan Awan Uap air berubah men jadi butir-butir air terkumpul sebagai awan atau mendung dan akhirnya jatuh ke permukaan laut /samudera menjadi hujan.


b. Siklus air sedang

Uap air yang asal menurut bahari / samudera di tiup angin bergerak hingga pada atas daratan bergabung dengan uap air yg berasal berdasarkan sungai, danau, tumbuh-flora serta benda-benda lainnya. Setelah mencapai ketinggian tertentu uap air berkondensasi membangun buah-buah air  terkumpul

menjadi awan dan jatuh pada atas daratan menjadi hujan. Air hujan yg jatuh pada daratan mengalir kembali ke bahari melalui sungai, permukaan tanah dan melalui resapan pada pada tanah.


c. Siklus air besar

Uap air yang berasal menurut samudera sesudah sampai di atas daratan karena dibawa angin bergabung dengan uap air yg berasal menurut danau,sungai, awa, tumbuh-tanaman serta benda benda lain.. Uap yg sudah bergabung tadi tidak saja berkondensasi bahkan membeku, menjadi  awan  yg terdiri menurut kristal-kristal es. Kristal-kriatal es turun ke daratan menjadi salju, salju men cair  serta mengalir sebagai gletser kemudian akhirnya kembali lagi ke laut.


Holtzman memberikan gambaran siklus air secara keseluruhan sebagai berikut: dampak pemanas аn oleh sinar surya air yg ada di laut, sungai, danau, rawa dan benda-benda lainnya meng uap membubung ke angkasa. 

Setelah mencapai ketinggian tertentu (lantaran pengaruh suhu) uap air berubah  menjadi awan atau titik-titik air. Awan turun ke permukaan bumi berupa hujan. Sebagian air hujan turun pada bagian atas laut dan sebagian lainnya turun pada atas daratan. Air hujan yg turun di darat sebagian disimpan menjadi air tanah dan sebagian lagi mengalir kembali ke bahari melalui sungai.


2. Pengertian Perairan Darat, Jenis serta Persebarannya.

Sekarang coba perhatikan air sumur, air pompa, air sungai, air empang, air danau, air rawa yg ada di kurang lebih rumah Anda. Air-air tadi termasuk pada bentang perairan darat.  

Perairan darat merupakan seluruh bentuk perairan yg terdapat di darat. Bentuk perairan yg terdapat pada darat mencakup, mata air, air yang mengalir pada bagian atas beranjak menuju ke wilayah-wilayah yang lebih rendah membangun sungai, danau, rawa serta lain-lain yang mempunyai suatu pola aliran yg dinamakan Daerah Aliran Sungai (DAS). 

Dari penjelasan di atas tentunya Anda paham bukan, bahwa air sumur, air sungai, rawa, danau, empang serta sejenisnya termasuk jenis perairan darat.

Tata air yg berada di daerah daratan tersebut dipelajari sang suatu ilmu yg dianggap hidrologi.

a. Danau

Air yang mengisi danau umumnya air tawar, misalnya Danau Toba pada Sumatera Utara, Danau Poso di Sulawesi Tengah, serta Riam Kanan pada Kalimantan Selatan. Selain air tawar terdapat juga danau yg airnya asin (memiliki kadar garam tinggi) misalnya Danau Kaspia, Danau Laut Mati, Danau Laut Aral, Great Salt serta lain-lain. Mengapa terdapat danau yg airnya asin? 

Hal ini terjadi lantaran di danau terjadi penguapan yg sangat tinggi. Di samping itu air yg masuk ke danau tersebut umumnya nir berpelepasan atau nir mengalir lagi ke loka lain.

Berdasarkan proses kejadiannya danau dibedakan menjadi 6 macam yaitu danau: Tektonik, Vulkanik, Tektono-Vulkanik, Karst, Glasial serta Waduk atau


Bendungan.


1) Danau Tektonik, yaitu danau yg terjadi akibat adanya insiden tektonik seperti gempa. Akibat gempa terjadi proses patahan (fault) pada permukaan tanah. Permukaan tanah yang patah mengalami pemerosotan atau ambles (subsidence) dan menjadi konkaf. 

Selanjutnya bagian yang cekung lantaran ambles tersebut terisi air serta terbentuklah danau. Danau jenis ini misalnya danau Poso, danau Tempe, danau Tondano, dan danau Towuti pada Sulawesi. Danau Singkarak, danau Maninjau, dan danau Takengon di Sumatera.


2) Danau Vulkanik atau danau Kawah, yaitu danau yang terdapat dalam kaldera lubang kepunden bekas letusan gunung berapi. Ketika gunung meletus batuan yang menutup kawasan kepunden rontok dan meninggalkan bekas lubang di sana. Ketika terjadi hujan lubang tadi terisi air serta menciptakan sebuah danau.

Contoh danau jenis ini artinya danau Kelimutu pada Flores, Kawah Bromo, danau gunung Lamongan di Jawa Timur, danau Batur di Bali danau Kerinci pada Sumatera Barat dan Kawah gunung Kelud.


3) Danau Tektono-Vulkanik, yaitu danau yang terjadi dampak proses adonan antara proses vulkanik dengan proses tektonik. Ketika gunung berapi meletus, sebagian tanah / batuan yg menutupi gunung patah serta merosot menciptakan cekungan. Selanjutnya cekungan tadi terisi air serta terbentuklah danau. Contoh danau jenis ini merupakan danau Toba pada Sumatera Utara.


4) Danau Karst. Danau jenis ini dianggap juga Doline, yaitu danau yg terdapat di daerah berbatu kapur. Danau jenis ini terjadi akibat adanya erosi atau pelarutan batu kapur. Bekas erosi mem bentuk cekungan dan cekungan terisi air sebagai akibatnya terbentuklah danau.


5) Danau Glasial, danau yang terjadi lantaran adanya erosi gletser. Pencairan es akibat erosi mengisi cekungan-cekungan yang dilalui sehingga terbentuk danau. Contoh danau jenis ini masih ada pada perbatasan antara Amerika menggunakan Kanada yaitu danau Superior, danau Michigan dan danau Ontario.


6) Waduk atau Bendungan, merupakan danau yg sengaja dibuat oleh manusia. Pembuatan waduk umumnya berkaitan menggunakan kepentingan pengadaan listrik tenaga air, perikanan, pertanian dan rekreasi. Contoh danau jenis ini misalnya Saguling, Citarum dan Jatiluhur di Jawa Barat, Riam Kanan serta Riam Kiri pada Kalimantan Selatan, Rawa Pening, Kedung Ombo dan Gajah Mungkur di Jawa Tengah.

b. Rawa

Pernahkah Anda melihat/menyaksikan rawa, atau barangkali di kurang lebih tempat tinggal Anda terdapat rawa. Daerah rawa banyak kita temukan pada pantai timur pulau Sumatera serta pantai selatan pulau Kalimantan. Secara ringkas bisa dikatakan bahwa: Rawa atau paya-paya adalah wilayah rendah yang selalu tergenang air. Air yg menggenangi rawa mampu berupa air hujan, air sungai maupun berdasarkan sumber mata air tanah.

Ada dua jenis rawa yaitu:

1) Rawa yg airnya tidak mengalami pergantian, dan

2) Rawa yg airnya selalu mengalami pergantian.


Rawa jenis pertama nir mempunyai pintu divestasi air sebagai akibatnya airnya selalu tergenang. Sedang kan rawa jenis kedua mempunyai pintu pelepasan air sebagai akibatnya airnya berganti. Rawa yang airnya nir mengalami pergantian mempunyai ciri-karakteristik menjadi berikut:


1) Airnya asam atau payau, berwarna merah, kurang mengagumkan untuk mengairi tumbuhan   dan tidak bisa dijadikan air minum. Kadar keasaman air (pH) mencapai 4,lima.


2) Lantaran airnya asam, maka nir banyak organisme (hewan juga tumbuhtumbuhan)

yang hayati.


3) Pada bagian dasar rawa umumnya tertutup gambut yg tebal.


Sedangkan rawa yang airnya mengalami pergantian memiliki karakteristik-karakteristik yang kebalikannya yaitu:


1) Airnya nir terlalu asam.


2) Banyak organisme yg hayati misalnya cacing tanah, ikan serta tumbuh-tumbuhan rawa misalnya eceng gondok, pohon rumbia serta lain-lain.


3) Dapat diolah menjadi lahan pertanian.


Keberadaan rawa poly manfaatnya bagi kehidupan kita, manfaat rawa bagi kehidupan kita diantaranya:


1) Tumbuhan rawa misalnya eceng gondok bisa dijadikan bahan baku pembuatan biogas dan barang-barang kerajinan anyaman misalnya tas, dompet, hiasan dinding serta lain-lain,


2) Dapat dijadikan wilayah pertanian pasang surut,


3) Sebagai huma buat bisnis perikanan darat, dan


4) Dapat dikembangkan sebagai daerah wisata.


Rawa adalah galat satu ekosistem perairan darat yang harus kita jaga kelestariannya. Untuk menjaga kelestarian rawa dapat ditempuh beberapa cara diantaranya:


1) Tidak asal-asalan menebangi pohon-pohon atau tumbuh-flora yang tumbuh di rawa.


1) Tidak membuang limbah ke rawa, lantaran bisa membahayakan kehidupan organisme pada dalamnya.


c. Air Tanah

Pernahkah Anda perhatikan air yang Anda minum setiap hari, dari manakah air tadi di peroleh ? Kalau jawaban Anda dari air tanah, maka jawaban Anda benar . Di sekitar kita (di permukaan tanah), bisa kita saksikan adanya air sumur, sungai, danau, rawa serta lain-lain. Sebenarnya pada bawah bagian atas tanah masih ada formasi air yang mempersatukan formasi air yang terdapat pada bagian atas. 

Kumpulan air inilah yang dianggap air tanah. Jadi benar jika Anda berkata bahwa air yg kita minum dan kita gunakan buat banyak sekali keperluan sehari-hari adalah air tanah. Pengambilan air tanah bisa dilakukan dengan menimba, memompa atau

mengalirkan air menurut sebuah mata air. Dimanakah air tanah berada? Air tanah berada pada pori-pori serta celah-celah batuan. Kalau Anda memperhatikan permukaan air sumur, maka akan Anda lihat bahwa dalamnya permukaan air sumur pada banyak sekali loka nir sama. Ada daerah eksklusif contohnya pada daerah pantai atau di pinggir sungai, mungkin cukup menggali dua meter kita sudah memperoleh air tanah, namun pada daerah gunung mungkin kita perlu menggali hingga kedalaman nya mencapai 10 atau 15 meter buat memperoleh air tanah. Perbedaan ini disebabkan sang per bedaan topografi. Perbedaan jenis tanah jua menghipnotis kedalaman permukaan air tanah. Contohnya pada daerah gurun kedalamannya mampu mencapai 50 meter atau lebih, sebagai akibatnya jarang tumbuh-tanaman yang hidup di situ lantaran akar flora tidak mampu menjangkau permukaan air. Penyebab lainnya merupakan faktor isu terkini. Pada isu terkini kering permukaan air tanah akan lebih pada bila dibandingkan dalam isu terkini penghujan.


Ada bermacam-macam jenis air tanah.


1) Menurut letaknya, air tanah bisa dibedakan menjadi dua, yaitu air tanah permukaan (Freatik) dan air tanah pada.


a) Air tanah permukaan (Freatik) adalah air tanah yang terdapat pada atas lapisan tanah / batuan yg tidak tembus air (impermeable). Air yang ada di sumursumur, sungai, danau serta rawa termasuk jenis ini.


b) Air tanah pada, adalah air tanah yg terdapat di bawah lapisan tanah/ batuan yg tidak tembus air (impermeable). Untuk memperoleh air tanah jenis ini harus dilakukan pengeboran. Sumur bor atau artesis merupakan galat satu model sumur yang airnya berasal dari air tanah pada.


2) Menurut asalnya air tanah bisa dibedakan menjadi air tanah yg asal menurut atmosfer (angkasa) dan air tanah yg dari menurut dalam perut bumi.


a) Air tanah yang dari dari atmosfer disebut meteoric water, yaitu air tanah ber dari dari hujan serta pencairan salju.


b) Air tanah yang dari menurut pada bumi contohnya air tanah turbir (yaitu air tanah yang ter simp аn di pada batuan sedimen) dan air tanah juvenil yaitu air tanah yg naik menurut magma bila gas-gasnya dibebaskan melalui mata air panas.


Ada 4 wilayah air tanah yaitu:


1) Wilayah yg masih terpengaruh udara. Pada bagian teratas dari permukaan bumi masih ada lapisan tanah yg mengandung air. Lantaran impak gaya berat (gravitasi), air di daerah ini akan bebas berkiprah ke bawah. Tumbuh-tumbuhan memanfaatkan air dalam lapisan ini buat menopang kelangsungan hidupnya.


2) Wilayah jenuh air. Wilayah inilah yg diklaim dengan daerah kedalaman sumur. Kedalaman daerah ini tergantung dalam topografi, jenis tanah serta ekspresi dominan.


3) Wilayah kapiler udara. Wilayah ini adalah peralihan antara daerah terpengaruh udara dengan wilayah jenuh air. Air tanahnya diperoleh dari proses kapilerisasi (perembesan naik) dari wilayah jenuh air.


4) Wilayah air dalam. Wilayah ini berisikan air yang terdapat di bawah tanah/batuan yang tidak tembus air.


SUNGAI, DAERAH ALIRAN SUNGAI dan PEMANFAATAN PERAIRAN DARAT


1. Sungai serta Jenis-jenisnya


Sungai adalah bagian bagian atas bumi yg letaknya lebih rendah berdasarkan tanah pada sekitarnya serta sebagai tempat mengalirnya air tawar menuju ke laut, danau, rawa atau ke sungai yg lain.

Sungai merupakan tempat mengalirnya air tawar. Air yang mengalir lewat sungai bisa berasal

dari air hujan, mampu berasal berdasarkan mata air atau bisa pula dari berdasarkan es yg mengalir (Gletser). Ke mana air itu mengalir? Air mengalir mampu ke bahari, ke danau, ke rawa, ke sungai lain serta bisa juga ke sawah-sawah.


Ada bermacam-macam jenis sungai. Berdasarkan sumber airnya sungai dibedakan menjadi tiga macam yaitu: sungai hujan, sungai gletser dan sungai adonan.


1) Sungai Hujan, adalah sungai yang airnya berasal menurut air hujan atau asal mata air. Contohnya adalah sungai-sungai yg ada di pulau Jawa serta Nusa Tenggara.


2) Sungai Gletser, adalah sungai yg airnya dari berdasarkan pencairan es.contoh sungai yang airnya benar-sahih murni berasal dari pencairan es saja (ansich) boleh dikatakan tidak terdapat, namun pada bagian hulu sungai Gangga pada India (yang berhulu pada Peg.himalaya) serta hulu sungai Phein di Jerman (yg berhulu di Pegunungan Alpen) dapat  dikatakan menjadi contoh jenis sungai ini.


3) Sungai Campuran, merupakan sungai yg airnya berasal menurut pencairan es (gletser), menurut hujan, dan berdasarkan asal mata air. Contoh sungai jenis ini merupakan sungai Digul serta sungai Mamberamo pada Papua (Irian Jaya).


Berdasarkan debit airnya (volume airnya), sungai dibedakan menjadi 4 macam yaitu sungai per manen, sungai periodik, sungai episodik, dan sungai ephemeral.


Sungai Permanen, merupakan sungai yg debit airnya sepanjang tahun relatif permanen. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kapuas, Kahayan, Barito serta Mahakam pada  Kalimantan. Sungai Musi, Batanghari dan Indragiri di Sumatera.

Sungai Periodik, merupakan sungai yang dalam waktu animo hujan airnya poly, sedangkan dalam animo kering airnya kecil. Contoh sungai jenis ini poly masih ada di pulau Jawa contohnya sungai Bengawan Solo, serta sungai Opak pada Jawa Tengah. Sungai Progo serta sungai Code pada Daerah Istimewa Yogyakarta dan sungai Brantas di Jawa Timur.

Sungai Episodik, adalah sungai yang pada demam isu kering airnya kemarau dan pada trend hujan airnya poly. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kalada di pulau Sumba.

Sungai Ephemeral, merupakan sungai yang ada airnya hanya pada ketika demam isu hujan. Pada hakekatnya sungai jenis ini hampir sama dengan jenis episodik, hanya saja dalam trend hujan sungai jenis ini airnya belum tentu poly.

Berdasarkan dari kejadiannya (genetikanya) sungai dibedakan menjadi lima jenis yaitu sungai konsekuen, sungai subsekuen, sungai obsekuen, sungai resekuen serta sungai insekuen.


a. Sungai Konsekuen, adalah sungai yg airnya mengalir mengikuti arah lereng awal.


b. Sungai Subsekuen atau strike valley merupakan sungai yg aliran airnya mengikut strike batuan.


c. Sungai Obsekuen, merupakan sungai yang genre airnya berlawanan arah dengan sungai konsekuen atau antagonis arah menggunakan kemiringan lapisan batuan dan bermuara pada sungai subsekuen.


d. Sungai Resekuen, merupakan sungai yang airnya mengalir mengikuti arahkemiringan lapisan batuan serta bermuara pada sungai subsekuen.


e. Sungai Insekuen, adalah sungai yang mengalir tanpa dikontrol sang litolo mau pun struktur geologi.


Berdasarkan struktur geologinya sungai dibedakan menjadi dua yaitu sungai anteseden serta sungai sungai superposed.


Sungai Anteseden merupakan sungai yang tetap mempertahankan arah genre airnya walau pun ada struktur geologi (batuan) yang melintang.hal ini terjadi lantaran kekuatan arusnya, sebagai akibatnya bisa menembus batuan yang merintanginya.

Sungai Superposed, merupakan sungai yang melintang, struktur serta prosesnya dibimbing
oleh lapisan batuan yang menutupinya.


Berdasarkan pola alirannya sungai dibedakan sebagai 6 macam yaitu radial, dendritik, trellis , rektanguler , serta pinate :


Radial atau menjari, jenis ini dibedakan sebagai 2 yaitu:

Radial sentrifugal, adalah pola genre yg menyebar meninggalkan pusatnya. Pola genre ini masih ada pada daerah gunung yang berbentuk kerucut.

Radial sentripetal, adalah pola genre yang mengumpul menuju ke sentra. Pola ini masih ada di daerah basin (cekungan).

Dendritik, merupakan pola genre yg tidak teratur. Pola alirannya misalnya pohon, di mana sungai   induk memperoleh genre menurut anak sungainya. Jenis ini biasanya masih ada di daerah datar atau  daerah dataran pantai.

Trellis, adalah pola genre yg menyirip misalnya daun.

Rektangular, adalah pola genre yang menciptakan sudut siku-siku atau hampir siku-siku 90°.
.

Pinate, merupakan pola genre pada mana muara-muara anak sungainya menciptakan sudut lancip.

Anular, adalah pola genre sungai yg menciptakan bulat.

2. Bagian-bagian Sungai serta Ciri-cirinya

Bagian-bagian dari sungai bisa dikategorikan sebagai 3, yaitu bagian hulu, bagian tengah dan bagian hilir.


Bagian Hulu Bagian hulu mempunyai karakteristik-karakteristik: arusnya deras, daya erosinya akbar, arah  Erosinya (terutama bagian dasar sungai) vertikal. Palung sungai berbentuk V dan lerengnya  konveks (convecs), kadang-kadang terdapat air terjun atau jeram dan nir terjadi  pengendapan.

Bagian Tengah Bagian tengah mempunyai ciri-ciri: arusnya nir begitu deras, daya
erosinya mulai berkurang, arah erosi ke bagian dasar serta samping (vertikal da horizonal )

palung sungai berbentuk U (cekung), mulai terjadi pengendapan (sedimentasi)

dan acapkali terjadi meander yaitu kelokan sungai yang mencapai 180° atau lebih.


Bagian Hilir Bagian hilir memiliki karakteristik-ciri: arusnya hening, daya erosi kecil dengan arah
ke samping (horizontal), poly terjadi pengendapan, pada bagian muara kadang-kadang

terjadi delta serta palungnya lebar.


3. Daerah Aliran Sungai (DAS)


Daerah Aliran Sungai acapkali diklaim menggunakan Drainage Area, atau Rivers basin atau Watershed.

DAS adalah daerah yang berada pada sekitar sungai, jika terjadi turun hujan di wilayah tersebut, airnya mengalir ke sungai yg bersangkutan.

Dengan demikian kita bisa menyimpulkan bahwa DAS adalah daerah pada kurang lebih sungai loka air hujan tertampung dan loka di mana air hujan dialirkan ke sungai tadi. DAS dibedakan sebagai dua yaitu DAS gemuk dan DAS kurus


DAS gemuk, yaitu suatu DAS yang luas sebagai akibatnya mempunyai daya tampung air yg akbar.
Sungai dengan DAS seperti ini, airnya cenderung meluap jika pada bagian hulu terjadi hujan deras.


DAS kurus, yaitu DAS yang nisbi tidak luas sebagai akibatnya daya tampung airnya kecil. Sungai
dengan DAS semacam ini luapan airnya tidak begitu hebat waktu bagian hulunya terjadi

hujan lebat.


Sebagai loka penampungan air hujan DAS harus kita jaga kelestariannya. Cara menjaga kelestarian DAS diantaranya nir menggunduli hutan/tanaman -flora pada areal DAS. Cara lainnya yaitu nir mendirikan bangunan pada areal DAS menjadi tempat pemukiman atau keperluan lainnya.


Kerusakan DAS bisa terlihat berdasarkan adanya indikasi-indikasi yang berupa:


Lingkungan DAS semakin bertambah gundul, dan
Di lebih kurang DAS sebagai loka pemukiman penduduk yang padat.

Selain itu gejala alam yg akan terjadi bila DAS rusak merupakan:


air sungai meluap, seringkali terjadi banjir,
akan terbentuk delta sungai, dan
dataran pantai (loka bermuaranya sungai) bertambah luas.

4. Pemanfaatan Perairan Darat

Perairan darat antara lain bisa kita manfaatkan buat kepentingan asal air minum,

sumber energi, irigasi, perikanan darat, transportasi, bahan standar industri, rekreasi dan

olahraga air.


Air Minum Air yang kita minum sehari-hari baik yg berasal berdasarkan air sumur, air PAM, air danau atau sungai dan lain-lain adalah bagian menurut perairan darat.
Sumber energi (energy) Perairan darat dapat kita manfaatkan menjadi sumber energi, contohnya untuk pembangkit listrik energi air dan sebagai sarana transportasi.
Irigasi Perairan darat dapat kita manfaatkan menjadi wahana irigasi. Dengan demikian kita dapat melakukan aneka macam bisnis pertanian serta perkebunan.
Perikanan Darat Berbagai usaha produksi perikanan darat (misalnya ikan mas, lele, belut, nila dan lainlain) bisa kita jalankan berkat adanya sistem perairan darat. Majunya usaha perikanan darat di samping menaikkan penghasilan juga menaikkan kualitas gizi rakyat.
Sarana Transportasi Sistem perairan darat dapat dimanfaatkan sebagai sarana transportasi. Contohnya banyak sungai-sungai di pulau Kalimantan dan Sumatera yg dimanfaatkan menjadi sarana transportasi.
Bahan baku industri Pemanfaatan air menjadi bahan baku industri contohnya dalam memproduksi listrik energi air. Contoh lainnya PT. Inalum pada Sumatera Utara memanfaatkan air sungai Asahan dalam proses produksi aluminiumnya.
Rekreasi Waduk-waduk, rawa, danau ataupun sumber-asal air panas merupakan tempat yang dapat kita jadikan sebagai sarana rekreasi yang menarik.
Olah raga air Sistem perairan darat bisa dimanfaatkan sebagai wahana olah raga misalnya renang, selam, kano serta lain-lain.

PERAIRAN LAUT (JENIS LAUT, KEDALAMAN LAUT, GERAKAN AIR LAUT serta MINERAL LAUT)


1. Jenis Laut

Ada beberapa jenis bahari, dari cara terjadinya kita mengenal adanya laut Transgresi,

laut Ingresi serta laut Regresi.


Laut Transgresi (bahari yang meluas), terjadi lantaran adanya perubahan permukaan laut secara positif (secara meluas). Perubahan bagian atas ini terjadi karena naiknya bagian atas air bahari atau daratannya yang turun, sehingga bagian-bagian daratan yg rendah tergenang air laut. Perubahan ini terjadi dalam zaman es. Contoh bahari jenis ini merupakan bahari Jawa, laut Arafuru serta laut Utara.

Laut Ingresi, merupakan laut yg terjadi karena adanya penurunan tanah pada dasar laut. Oleh karena itu bahari ini juga sering disebut laut tanah turun. Penurunan tanah di dasar bahari akan membentuk lubuk laut dan palung bahari. Lubuk laut atau basin merupakan penurunan pada dasar laut yang berbentuk bulat. Contohnya lubuk Sulu, lubuk Sulawesi, lubuk Banda serta lubuk Karibia. Sedangkan Palung Laut atau trog merupakan penurunan pada dasar laut yg bentuknya memanjang. Contohnya palung Mindanau yg dalamnya 1.085 m, palung Sunda yang dalamnya 7.450 m, palung Jepang yg dalamnya 9.433 m dan palung Mariana yang dalamnya 10.683 m (terdalam pada global).

Laut Regresi, merupakan laut yang menyempit. Penyempitan terjadi karena adanya pengendapan oleh batuan (pasir, lumpur serta lain-lain) yang dibawa sang sungaisungai yg bermuara pada laut tersebut. Penyempitan bahari poly terjadi pada pantai utara pulau Jawa.


Menurut letaknya, laut dibedakan sebagai tiga yaitu bahari tepi, laut pertengahan serta laut

pedalaman.


a. Laut tepi (laut pinggir), merupakan laut yg terletak di tepi benua (kontinen) serta seolaholah

terpisah berdasarkan samudera luas sang daratan pulau-pulau atau jazirah. Contohnya

laut Cina Selatan dipisahkan sang kepulauan Indonesia dan kepulauan Filipina.


b. Laut pertengahan, merupakan bahari yang terletak pada antara benua-benua. Lautnya dalam

dan memiliki deretan pulau-pulau. Contohnya laut Tengah pada antara benua Afrika-

Asia dan Eropa, bahari Es Utara di antara benua Asia menggunakan Amerika serta lain-lain.


c. Laut pedalaman, adalah bahari-laut yg hampir seluruhnya dikelilingi oleh daratan. Contohnya laut Kaspia, bahari Hitam serta laut Mati. Berdasarkan kedalamannya laut dibedakan sebagai 4 wilayah (zona) yaitu: zona Lithoral, zona Neritic, zona Bathyal dan zona Abysal.


Zona Lithoral, adalah daerah pantai atau pesisir atau shore. Di wilayah ini pada saat air pasang tergenang air serta pada saat air laut surut berubah menjadi daratan. Oleh karenanya daerah ini acapkali pula diklaim daerah pasang-surut.

Zona Neritic (daerah laut dangkal), yaitu dari batas wilayah pasang surut hingga kedalaman 150 m. Pada zona ini masih bisa ditembus sang sinar mentari sebagai akibatnya dalam wilayah ini paling poly terdapat banyak sekali jenis kehidupan baik hewan juga tumbuh-tumbuhan. Contohnya laut Jawa, laut Natuna, selat Malaka serta bahari-bahari pada lebih kurang kepulauan Riau.

Zona Bathyal (daerah laut pada), adalah daerah laut yg memiliki kedalaman antara 150 m sampai 1800 m. Wilayah ini nir dapat tertembus sinar surya, sang karena itu kehidupan organismenya tidak sebanyak yg masih ada di daerah Neritic.

Zone Abyssal (daerah laut sangat pada), yaitu wilayah laut yg mempunyai kedalaman di atas 1800 m. Di wilayah ini suhunya sangat dingin serta tidak ada tumbuh-flora. Jenis hewan yang dapat hayati di wilayah ini sangat terbatas.

2. Cara Mengukur Kedalaman Laut

Ada 2 cara yang dapat ditempuh buat mengukur kedalaman laut yaitu menggunakan memakai teknik bandul timah hitam (dradloading) dan teknik Gema duga atau Echo Sounder atau Echoloading.


a. Teknik Bandul Timah Hitam (dradloading) Teknik ini ditempuh dengan memakai tali panjang yg ujungnya diikat menggunakan bandul timah menjadi pemberat. Dari sebuah kapal tali diturunkan hingga bandul menyentuh dasar laut. Selanjutnya panjang tali diukur serta itulah kedalaman laut. Cara ini sebenarnya tidak begitu tepat karena tali nir mampu tegak lurus dampak efek arus laut. 

Di samping itu kadang-kadang bandul tidak sampai ke dasar bahari lantaran tersangkut karang. Cara ini jua memerlukan waktu lama . Tetapi demikian cara ini mempunyai kelebihan yaitu dapat mengetahui jenis batuan di dasar bahari, suhu serta pula mengetahui apakah pada dasar bahari masih masih ada organisme yang mampu hayati.


b. Gema duga atau Echo Sounder atau Echoloading Penggunaan teknik ini berdasarkan dalam aturan fisika tentang perambatan serta peantulan bunyi dalam air. Isyarat suara yg dikeluarkan menurut sebuah alat-alat yang dipasang di dasar kapal mempunyai kecepatan merambat rata-rata 1600 meter per detik hingga membentur dasar bahari. Setelah membentur dasar bahari bunyi dipantulkan dalam bentuk gema dan ditangkap melalui sebuah alat-alat yg juga dipasang pada dasar kapal. Jarak ketika yang diperlukan buat perambatan serta pemantulan dapat diterjemahkan menjadi kedalaman laut. Cara ini dipercaya lebih praktis, cepat serta akurat. Namun kita nir bisa memperoleh liputan mengenai suhu, jenis batuan serta pertanda-pertanda kehidupan pada dasar laut. 

Rumus buat mencari kedalaman laut melalui teknik gema duga adalah sebagai berikut: : d = x V x t 1 di mana d = kedalaman laut, V = kecepatan bunyi dalam bahari serta t = waktu Jadi contohnya diketahui saat yang diharapkan buat perambatan bolak-kembali (t) ada 4 dtk dan kecepatan bunyi pada bahari (V) = 1600 m/dtk, maka kedalaman bahari bisa dihitung sebagai berikut: d = 12 x 1600 m x 4 d = 1

2 x 6400 m = 3200   Jadi kedalaman bahari merupakan 3200 m.


3. Gerakan Air Laut

Ada tiga hal yg akan kita bahas sehubungan menggunakan gerakan air laut ini yaitu arus bahari, gelombang laut dan pasang surut air laut.


a. Arus Laut Arus bahari atau sea current merupakan gerakan massa air laut menurut satu tempat ke loka lain baik secara vertikal maupun secara horizontal Menurut letaknya arus dibedakan menjadi 2 yaitu arus atas dan arus bawah. Arus atas adalah arus yg bergerak di permukaan bahari. Sedangkan arus bawah adalah arus yang ber mobilitas pada bawah permukaan laut. Menurutsuhu nya kita meng enal adanya arus panas serta arus dingin. Arus panas merupakan arus yang jika suhu nya lebih panas berdasarkan daerah yang dilewati. Sedang kan arus dingin adalah arus yang suhunya lebih dingin dari daerah yang dilaluinya.


b. Gelombang Laut Gelombang laut atau ombak merupakan gerakan air bahari yg paling generik dan gampang kita amati. Helmholts menerangkan prinsip dasar terjadinya gelombang bahari sebagai berikut: apabila terdapat 2 massa benda yang tidak selaras kerapatannya (densitasnya) bergesekan satu sama lain, maka dalam bidang geraknya akan terbentuk gelombang. Gelombang terjadi lantaran beberapa sebab, diantaranya:


Karena angin. Gelombang terjadi karena adanya ukiran angin di bagian atas, oleh karena itu arah gelombang sinkron menggunakan arah angin.


Karena menabrak pantai. Gelombang yang sampai ke pantai akan terjadi hempasan serta pecah. Air yang pecah itu akan terjadi arus balik dan menciptakan gelombang, sang karena itu arahnya akan antagonis menggunakan arah datangnya gelombang.


Karena gempa bumi. Gelombang bahari terjadi lantaran adanya gempa di dasar laut. Gempa terjadi karena adanya gunung bahari yang meletus atau adanya getaran/ pergeseran kulit bumi di dasar bahari. Gelombang yang ditimbulkan umumnya akbar dan tak jarang disebut dengan gelombang “tsunami”. Contohnya waktu gunung Krakatau meletus dalam tahun 1883, menyebabkan terjadinya gelombang tsunami yang banyak menimbulkan poly kerugian.


dapat dikatakan arus adalah derasnya genre air laut, baik aliran naik turun (vertikal) maupun genre mendatar (horizontal). Sedangkan gelombang adalah gerakan naik turunnya air laut. Tititk tertinggi pada gerakan naik disebut zenit gelombang sedangkan titik terendah pada gerak аn menurun disebut lembah gelombang.


c. Pasang Surut (Ocean Tide)


Pasang naik dan pasang surut adalah bentuk gerakan air laut yg terjadi karena efek gaya tarik bulan dan mentari terhadap bumi. Hal ini berdasarkan dalam hukum Newton yg berbunyi:      Dua benda akan terjadi saling tarik menarik dengan kekuatan yang berbanding terbalik menggunakan pangkat dua jaraknya. Berdasarkan hukum tersebut berarti makin besar /jauh jaraknya makin kecil daya tariknya. Karena jarak menurut bumi ke matahari lebih jauh berdasarkan dalam ke jarak bulan, maka pasang surut bagian atas air bahari lebih poly ditentukan oleh bulan. Ada dua macam pasang surut.


1) Pasang Purnama, adalah peristiwa terjadinya pasang naik serta pasang surut tertinggi (akbar). Pasang besar terjadi dalam tanggal 1 (dari kalender bulan) dan pada tanggal 14 (saat bulan purnama). Pada kedua lepas tersebut posisi Bumi – Bulan – Matahari berada satu garis (konjungsi) sebagai akibatnya kekuatan gaya tarik bulan dan matahari berkumpul sebagai satu menarik permukaan bumi. Permukaan bumi yang menghadap ke bulan mengalami pasang naik besar . Sedangkan bagian atas bumi yg tidak menghadap ke bulan mengalami pasang surut besar .


2) Pasang Perbani, adalah insiden terjadinya pasang naik serta psang surut terendah (mini ). Pasang kecil terjadi dalam tanggal 7 dan 21 kalender bulan. Pada ke 2 tanggal tadi posisi M а t а h а r і – B u l а n –  B u m і membentuk sudut 90°. Gaya tarik Bulan serta Matahari terhadap Bumi berlawanan arah sebagai akibatnya kekuatannya sebagai berkurang (saling melemahkan) dan terjadilah pasang terendah (rendah).terjadinya insiden pasang surut bagian atas air bahari sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, antara lain: untuk kepentingan penelitian, usaha pertambakan, kepentingan militer misalnya untuk mengatur pendaratan pasukan katak, sumber energi listrik, usaha pertanian huma pasang surut.


4. Pemanfaatan Gerakan Air Laut dalam Kehidupan

Jika Anda sedang di tepi pantai atau sedang berlayar, amatilah air laut, di sana Anda akan melihat bahwa air bahari tidaklah diam. Banyak hal yang mempengaruhi gerakan air laut, galat satu pada antaranya yg paling krusial adalah gerakan angin. Air akan berkecimpung sesuai arah angin. Gerakan air laut sebenarnya salah satu anugerah yg dapat kita manfaatkan. Dalam kehidupan kita gerakan air laut antara lain dapat dimanfaatkan buat keperluan pelayaran, perikanan, tenaga (pembangkit tenaga listrik), pertanian laut dan pariwisata.


c. Pelayaran Informasi mengenai gerakan air laut sangat dibutuhkan dalam bidang pelayaran terutama kapal/perahu yg menggunakan layar. Kapal akbar sekalipun dalam prinsipnya dalam perjalanan pelayarannya nir mau berbenturan dengan ombak maupun arus sebagai akibatnya informasi tentang gerakan air bahari sangat dibutuhkan.

d. Perikanan Gerakan air laut berpengaruh dalam gerakan plankton (fitoplankton). Tempat-tempat yang poly planktonnya umumnya di situ banyak berkumpul ikan. Oleh karena itu bagi para nelayan, informasi mengenai gerakan air laut dapat dimanfaatkan buat mendetek si loka-tempat berkumpulnya berbagai jenis ikan.

e. Energi (pembangkit energi listrik) Belanda serta Perancis merupakan contoh negara yang sudah memanfaatkan gerakan air bahari sebagai asal tenaga (yaitu sebagai pembangkit tenaga listrik). Sedangkan pada Indonesia hal ini masih pada tahap uji coba. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bekerja sama dengan pemerintah Belanda sekarang sedang melakukan uji coba menciptakan proyek pembangkit energi listrik dengan memanfaatkan gerakan air laut pada selat Bali.

f. Pertanian Laut Informasi mengenai gerakan air bahari sangat diharapkan bagi para petani yg berkiprah pada bidang pertanian laut. Sebagai contoh para petani yg melakukan usaha di bidang pertanian bahari (misalnya budidaya rumput laut, budidaya kerang, mutiara dan lainlain), bila nir memperhitungkan gerakan air laut, maka hasil pertaniannya akan hanyut terbawa oleh air laut sebagai akibatnya mengalami gagal panen.

g. Pariwisata Olahraga selancar, dayung, diving, lomba bahtera layar dan lain-lain yang poly memperhitungkan faktor gerakan air laut sangat diminati sang para wisatawan. Olahraga selancar angin misal nya, memerlukan tempat yang gelombangnya besar .


5. Mineral Perairan Laut serta Pemanfaatannya

Banyak mineral yang masih ada pada perairan laut yg dapat kita manfaatkan contohnya garam, kapur minyak bumi, fosfat, kalsium karbonat dan lain-lain.


a. Garam Sebagaimana kita ketahui garam merupakan salah satu mineral yang sangat pada butuh kan sang tubuh kita. Pengambilan garam dilakukan dengan cara mengeringkan air laut.


b. Minyak bumi Selain pada darat, minyak bumi jua ditemukan di dasar bahari, contohnya ladang minyak pada celah Timor, bahari Natuna, laut Cina Selatan dan lain-lain.


c. Kapur atau Gamping Batu kapur banyak kita temukan beredar di dasar laut dangkal. Batu kapur merupakan bahan standar pada industri semen, alat tulis, gula, gelas dan lain-lain. Selain itu batu kapur pula dibutuhkan sebagai bahan bangunan.


d. Fosfat Binatang-binatang bahari seperti ikan, udang, algae, teripang, kerang, mutiara dan lain -lain yg hidup di terumbu-terumbu karang secara alami akan mengalami siklus hayati. Sisa-sisa kehidupan berdasarkan output siklus tadi merupakan bahan fosfat yang sangat diperlukan menjadi bahan dasar industri pupuk.


e. Kalsium karbonat Kalsium karbonat dibutuhkan menjadi bahan pembuatan potas. Kalsium karbonat diperoleh menurut rumput laut


PERAIRAN LAUT (ORGANISME LAUT, PEMANFAATAN PERAIRAN LAUT, PEMBAGIAN WILAYAH PERAIRAN LAUT DI INDONESIA DAN PERMASALAHAN PEMANFAATAN LAUT)


Setelah menilik uraian materi dalam kegiatan ini serta mengerjakan tugastugas

yang terdapat di dalamnya diharapkan Anda bisa:


mengelompokkan organisme laut serta pemanfaatannya;
menyebutkan pemanfaatan perairan air laut pada kehidupan;
menjelaskan pembagian daerah perairan bahari di Indonesia; dan
menjelaskan konflik pada pemanfaatan laut.

1. Organisme Laut serta Pemanfaatannya

Anda tentu masih jangan lupa, pada kegiatan sebelumnya Anda telah mengusut berbagai mineral perairan laut dan manfaatnya, Organisme bahari dan pemanfaatannya. Banyak organisme yang terdapat pada laut, tetapi dalam aktivitas ini kita batasi buat mengupas organisme laut jenis Plankton, Nekton serta Bentos.


a. Plankton

Plankton terdiri dari 2 jenis yaitu fitoplankton (golongan tumbuh-tanaman ) serta zooplankton (golongan hewan).


1) Fitoplankton, merupakan tumbuh-tumbuhan air yang berukuran kecil, dia melayanglayang di air dan adalah organisme laut yg sebagai makanan utama bagi ikan-ikan laut ukuran sedang serta mini . Ia mampu memproduksi makanannya sendiri melalui proses fotosintesis. Contoh plankton ini yaitu Alga merah poly masih ada pada Laut Merah, Alga biru poly terdapat di Laut Tropik, Dinophysis, Navicula dan lain-lain.


2) Zooplankton, adalah sebuah koloni (kelompok) yang terdiri berdasarkan berbagai-jenis hewan kecil yg sangat banyak jumlahnya. Contoh zooplankton misalnya Copepoda, Tomopteris, Arrow Wori, Jelly Fish (ubur-ubur) dan Crustace. Di samping menjadi makanan primer ikan, tumpukan bangkai plankton di laut dangkal pula adalah bahan dasar bagi terbentuknya mineral bahari misalnya gas serta minyak bumi selesainya mengalami proses panjang dalam jangka ketika ribuan bahkan jutaan tahun.


b. Nekton

Nekton merupakan hewan-fauna laut yang bisa berkiprah sendiri ke sana ke mari misalnya ikan-ikan laut, reptil laut, mamalia laut, cumi-cumi dan lain-lain. Nekton merupakan organisme bahari yg sangat berguna bagi insan terutama buat pemugaran gizi serta peningkatan ekonomi. Tumpukan bangkai nekton adalah bahan dasar bagi terbentuknya mineral bahari misalnya gas serta minyak bumi sehabis mengalami proses panjang pada jangka ketika ribuan bahkan jutaan tahun.


c. Bentos

Bentos merupakan organisme yg hayati pada dasar bahari baik yg melekat dalam pasir maupun lumpur. Beberapa model bentos antara lain kerang, bulu babi, bintang bahari,cambuk bahari, terumbu karang dan lain-lain. Tubuh bentos banyak mengandung mineral kapur. Batu-batu karang yang biasa kita lihat pada pantai adalah sisa-sisa rumah atau kerangka bentos. Apabila timbunannya

sangat poly rumah-tempat tinggal hewan karang ini akan menciptakan Gosong Karang, yaitu dataran di pantai yang terdiri menurut batu karang. Selain Gosong Karang ada jua Atol, yaitu pulau karang yg berbentuk cincin atau bulan sabit. Batu-batu karang yg dihasilkan oleh bentos bisa dimanfaatkan buat keperluan penelitian, rekreasi, sebagai bahan bangunan dan lain-lain. Sedangkan zat kimia yg terkandung dalam tubuh bentos sanggup dimanfaatkan sebagai bahan untuk permbuatan obat dan kosmetika.


2. Pemanfaatan Perairan Laut pada Kehidupan

Sebagaimana perairan darat, perairan laut juga sangat bermanfaat bagi kehidupan kita. Secara generik perairan laut dapat dimanfaatkan menjadi: sarana transportasi, bisnis perikanan, bisnis pertambangan, asal bahan standar obat-obatan serta kosmetika, asal tenaga, rekreasi serta pendidikan serta penelitian.


a. Sarana transportasi Pemanfaatan perairan laut sebagai wahana transportasi telah dikenal sejak jaman nenek moyang dulu. Mereka memanfaatkan wahana transportasi bahari buat kepentingan pindah loka (mencari tempat tinggal baru), ekonomi serta lain-lain.


b. Usaha perikanan Laut memiliki banyak jenis ikan pada jumlah yang poly pula. Oleh karena itu jika potensi ini dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya bisa mempertinggi kualitas gizi serta pemugaran ekonomi.


c. Usaha pertambangan Sebagaimana sudah disebutkan, bahwa di dasar laut tersimpan mineral tambang yang berupa gas serta minyak bumi. Oleh karenanya dapat dimanfaatkan sebagai bisnis pertambangan.


d. Usaha budi daya rumput bahari Perairan bahari terutama di bahari dangkal merupakan tempat yg sangat cantik buat usaha budi daya rumput laut. Selain sebagai sumber bahan makanan dan minuman, unsur kimia yang ter bisa pada dalam rumput laut dapat dimanfaatkan sebagai bahan standar pembuatan obat serta kosmetika.


e. Sumber bahan standar obat-obatan dan kosmetika Berbagai unsur kimia terdapat dalam tubuh biota bahari seperti zooplankton, nekton, rumput laut dan lain-lain bisa dimanfaatkan sebagai bahan standar dalam pembuatan obat dan kosmetika.


f. Sumber Energi Perbedaan suhu air bahari, gelombang pasang surut dan angin pada atas laut mempunyai potensi jika dimanfaatkan sebagai sumber energi.


g. Rekreasi Perairan laut rata-rata pemandangannya indah terutama pada daerah pantai. Tetapi nir jarang kita temukan pemandangan indah yang terdapat di bawah bahari, sang karenanya sangat potensial buat dimanfaatkan sebagai loka rekreasi.


h. Pendidikan serta Penelitian Bagi para mahasiswa, ilmuwan serta peminat kelautan lainnya, laut merupakan laboratorium yg dapat dijadikan wahana untuk melakukan pendidikan serta penelitian di bidang ilmu kelautan (Oceanografi).


3. Pembagian wilayah perairan bahari pada Indonesia


Ada tiga hal yg akan dikupas dalam perkara ini yaitu Batas Laut Nusantara, Batas Landas Kontinen serta Zona Ekonomi Eksklusive (ZEE). Indonesia diklaim negara maritim, maksudnya Indonesia menjadi negara kepulauan yg sebagian besar wilayahnya terdiri atas bahari. Dengan demikian secara administratif kita memiliki kekhasan pada hal batas-batas wilayah negara. Hal ini tidak sama menggunakan negaranegara yang terletak di daratan yg hanya mempunyai satu jenis batas negara yaitu batas teritorial yg langsung berbatasan dengan negara lain pada sekitarnya.tentang batas perairan suatu negara telah disepakati sang negara-negara yg tergabung dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Sesuai menggunakan output Konferensi Hukum Laut Internasional yg sudah disepakati, Indonesia mempunyai 3 batas wilayah laut yaitu Batas Laut Teritorial, Batas Landas Kontinen serta Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).


a. Batas Laut TeritorialLaut Nusantara merupakan laut yang berada di antara pulau-pulau yg dibatasi sang garis dasar pulau tersebut. Sedangkan Batas Laut Teritorial adalah batas kedaulatan penuh negara Indonesia adalah negara-negara lain tidak diperbolehkan memasuki wilayah ini tanpa izin negara kita. Namun demikian Indonesia jua menyediakan jalur pelayaran menjadi prasarana kemudian lintas tenang. Di jalur ini Indonesia memiliki hak penuh untuk memanfaatkan sumberdaya yg terkandung pada dalamnya. Batas Laut Teritorial ini ditarik sejauh 12 mil laut berdasarkan garis pantai yang terjauh menjorok ke laut (1 mil laut = 1,852 km). Penentuan titik pantai yg dijadikan dasar buat melakukan pengukuran merupakan dengan mencari garis pantai yg paling jauh menjorok ke bahari. Setelah ketemu kemudian pada garis itu dicari homogen-homogen dalam saat air pasang menggunakan waktu air surut. Garis ini diklaim garis dasar. Dari garis dasar inilah kemudian diukur sejauh 12 mil ke bahari untuk menentukan Batas Laut Teritorial.


b. Batas Landas KontinenLandas Kontinen (Continental Shelf) adalah bagian berdasarkan benua yang terendam sang air laut. Untuk menentukan apakah dasar laut merupakan kelanjutan berdasarkan suatu benua, biasanya dilihat menurut struktur batuan pembentuknya (kondisi geologi). Yang paling gampang diamati, landas kontinen mempunyai kedalaman nir boleh lebih berdasarkan 150 meter. Sedangkan Batas Landas Kontinen adalah batas dasar bahari yang sumberdaya alamnya bisa dikelola sang negara yang bersangkutan. Batas Landas Kontinen diukur berdasarkan garis dasar ke arah luar paling jauh 200 mil bahari. Jika masih ada dua negara yg berdampingan pada satu landas kontinen menggunakan jeda yang kurang menurut 200 mil, maka buat memilih batas landas kontinen bagi ke 2 negara tadi dilakukan dengan cara membagi 2 daerah tersebut yg sama jauhnya menurut garis pantai masing-masing. Negara kita terletak pada 2 landas kontinen (landas kontinen Asia pada bagian barat dan landas kontinen Australia pada bagian timur), maka baik batas Indonesia dengan Malaysia serta Thailand (di bagian barat) serta Indonesia menggunakan Australia (pada bagian timur) ke duanya menggunakan Batas Landas Kontinen. Batas Landas Kontinen Indonesia dengan Malaysia serta Thailand di selat Malaka, Batas Landas Kontinen Indonesia menggunakan Australia di selat Arafuru. Indonesia mempunyai hak penuh buat mengelola sumber alam yang terkandung di dasar laut yg masih dalam daerah Batas Landas Kontinen menggunakan tetap menghormati serta tanpa mengganggu jalur lalu lintas pelayaran hening. Hal lain yg perlu diindahkan dandilindungi adalah kepentingan-kepentingan yang menyangkut masalah: pertahanan keamanan, perhubungan, telekomunikasi serta transmisi listrik bawah laut, perikanan, penelitian ilmiah dan cagar alam.


c. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) adalah wilayah-wilayah yg berbatasan menggunakan bahari bebas seperti sebelah selatan pulau Jawa serta sebelah barat pulau Sumatera yg berbatasan menggunakan Samudera Hindia atau Maluku Utara yg berbatasan dengan Samudera Pasifik. ZEE diukur sejauh 200 mil bahari dari garis pantai yang paling jauh menjorok ke bahari (garis dasar). Di wilayah ini Indonesia mempunyai hak serta kesempatan yg pertama buat mengelola asal daya alam yg masih ada di dalamnya menggunakan tanpa mengganggu jalur lalu lintas tenang yang terdapat pada wilayah tadi. Di luar ZEE merupakan laut bebas yg siapapun boleh memanfaatkannya sepanjang beliau sanggup.



4. Berbagai Perseteruan yang Dihadapi dalam Memanfaatkan Perairan Laut


Ada beberapa pertarungan yg dihadapi pada pemanfaatan perairan bahari. Di antara berbagai permasalahan tersebut antara lain: masih terbatasnya wahana pelayaran, potensi bahari yg belum dikelola secara aporisma serta sarana perikanan laut yg umumnya masih sederhana.


a. Masih terbatasnya wahana pelayaran Sebagaimana sudah kita ketahui negara kita merupakan negara kepulauan yang terdiri berdasarkan hampir 17.000 pulau akbar dan kecil serta sebagian akbar daerahnya terdiri berdasarkan wilayah perairan. Dengan demikian diharapkan sarana pelayaran yang mencukupi buat menghubungkan satu pulau menggunakan pulau lainnya agar potensi lautnya bisa dimanfaatkan secara maksimal . Tetapi dalam kenyataannya wahana tersebut masih terbatas (baik wahana yang dimiliki PT. Pelni juga pengusaha lainnya) sebagai akibatnya hal ini merupakan kendala (perkara).


b. Potensi bahari belum dimanfaatkan secara maksimal Terbatasnya sarana pelayaran yang terdapat serta fasilitas-fasilitas pendukung yang diharapkan, mengakibatkan potensi bahari yg terdapat pada tanah air belum bisa dimanfaatkan secara aporisma. Padahal laut kita memiliki potensi yang sangat akbar, baik potensi yang berupa ikan, bahan tambang juga mineral lainnya. 

Keterbatasan lainnya pada bentuk kemampuan dan keterampilan Sumber Daya Manusianya (SDM). Sebagai contoh dampak konflik SDM potensi bahari kita yg berupa ikan poly dicuri sang kapal-kapal nelayan asing. Dalam operasinya kapal mereka berbendera Indonesia menggunakan menggunakan Surat Ijin Penangkapan Ikan Aspal (Asli tapi Palsu).


c. Sarana perikanan laut yang umumnya masih sederhana Sarana perikanan laut (baik yg berupa sarana penangkapan, pengolahan dan penyimpanan) kebanyakan masih sederhana. Kapal-kapal penangkap ikan yang dilengkapi menggunakan sarana terbaru jumlahnya masih sangat terbatas, hal ini nir sinkron menggunakan potensi laut yg kita miliki. 

Kapal penangkap ikan yang terkini telah dilengkapi dengan radar menjadi wahana buat ber hubungan dengan satelit maritim guna mendeteksi tempat-tempat berkumpulnya ikan. Selain itu di dalam kapal jenis ini jua dilengkapi sarana terbaru guna mengolah dan menyimpan output tangkapan. Dengan demikian output tangkapan siap dipasarkan, atau bahkan kapal bisa pribadi berlayar menuju negara tempat tujuan ekspor.

LUAS PERAIRAN INDONESIA

LUAS PERAIRAN INDONESIA - Indonesia memiliki luas negara lima.193.250 km(meliputi daratan serta lautan).indonesia menempati peringkat kе -7 negara terluas dі dunia ѕеtеlаh Rusia,Canada,Amerika Serikat,China,Brazil dan Australia.dibandingkan dеngаn luas negara negara dі Asia, Indonesia menempati peringkat ke-dua dan јіkа dibandingkan dеngаn negara-negara dі Asia Tenggara ,Indonesia menempatkan dirinya ѕеbаgаі negara terluas dі Asia Tenggara.                               


Indonesia јugа menempatkan dirinya ѕеbаgаі negara kepulauan terluas dі dunia оlеh lantaran negara Indonesia аdаlаh negara kepulauan ,maka daerah Indonesia terdiri dаrі daratan serta samudera .satu pertiga luasnya аdаlаh daratan serta dua pertiganya аdаlаh lautan

LUAS PERAIRAN INDONESIA


Dihitung secara matematika luas daerah laut Indonesia аdаlаh 96.079,15 km Indonesia adalah negara kepulauan terbesar dі dunia.garis pantainya sekitar 81.000 km.wilayah lautnya sekitar 70% dаrі luas daerah total Indonesia . 

Lebih lanjut dalam April 1982 konsep Wawasan Nusantara diterima sebagai bagian konvensi aturan laut internasional hasil Konferensi PBB tеntаng aturan laut уаng ketiga (UNCLOS). 


Sеlаіn pengukuran 12 mil tadi, јugа ditetapkan tеntаng tempat ZEE уаng cakupannya mencapai 200 mil dаrі garis pantai ѕеtіар pulau.untuk kawasan ZEE, wewenang hаnуа sebatas mengelola dan memelihara kekayaan alam saja, ѕеmеntаrа dі wilayah 12 mil tadi Indonesia punya kedaulatan penuh dі daratan, perairan wilayah, dan bаhkаn terhadap tanah dі bаwаh bagian atas air dan ruang udara уаng ada dі atasnya (sovereign rights).

NKRI adalah negara dеngаn luas 5,8 juta km2 уаng terdiri dаrі 3,1 juta km2 perairan nusantara serta 2,7 km2 perairan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) atau 70 persen dаrі luas total Indonesia. 


Besarnya potensi sumber daya kelautan Indonesia tersebut, khususnya sumber daya ikan laut dі semua perairan Indonesia (nir termasuk ikan hias) diduga sebanyak 6,26 juta ton per tahun, tercermin dеngаn besarnya keanekaragaman biologi, ѕеlаіn potensi budidaya perikanan pantai dі laut dan pariwisata laut (Budiharsono S., 2001). 

Mеlаluі data dі аtаѕ bіѕа disimpulkan bаhwа 1/3 daerah negara Indonesia аdаlаh perairan. Ada уаng menyebut Indonesia аdаlаh negara perairan уаng diatasnya terdiri аtаѕ daratan. Tetapi, terdapat рulа уаng menyebut Indonesia ѕеbаgаі bahari уаng ditebari pulau-pulau. Kondisi geografis dі аtаѕ menaruh predikat kepada NKRI ѕеbаgаі negara maritim.

Melihat keadaan geografis dі atas, secara umum kita bіѕа berkata bаhwа potensi Sumber Daya Alam (SDA) Indonesia terletak dalam bidang perairan. 

Pada kesempatan ini, penulis аkаn membahas potensi perairan Indonesia ѕеbаgаі tonggak diplomasi bangsa. Alasan penulis memilih judul dі аtаѕ аdаlаh merupakan keliru satu bidang kajian penulis Berharap agar pemerintah (Kementrian Luar Negeri) buat lebih memaksimalkan potesnsi perairan ѕеbаgаі tools of bargaining position (indera posisi tawar menawar) dі meja diplomasi

GEOPOLITIK DAN GEOSTRATEGI INDONESIA

Geopolitik serta Geostrategi Indonesia 
Kawasan Asia Tenggara merupakan daerah yg didominasi oleh perairan daripada daratan. Situasi demikian berimplikasi pada lebih dominannya berita-info politik dan keamanan yg terkait dengan domain maritim daripada info-isu lainnya. Dari sembilan choke points strategis dunia, empat di antaranya berada pada kawasan ini. Dengan demikian, bukan suatu hal yg berlebihan jika menyimpulkan bahwa geopolitik daerah akan terkait juga menggunakan domain maritim.

Mendiskusikan geopolitik daerah Asia Tenggara nir sanggup mengabaikan Indonesia, karena 2 pertiga kawasan Asia Tenggara adalah wilayah kedaulatan Indonesia. Selain itu, dua pertiga perairan Asia Tenggara adalah perairan yurisdiksi Indonesia. Bertolak dari keadaan tersebut, Indonesia dahulu, sekarang serta ke depan akan selalu memainkan kiprah sentral dan strategis pada stabilitas keamanan daerah.

Karena strategisnya domain maritim dalam geopolitik kawasan, Indonesia hendaknya senantiasa selalu mengikuti dinamika yang terjadi pada domain tadi. Terkait menggunakan hal tersebut, goresan pena ini akan mengupas tentang geopolitik tempat Asia Tenggara menurut perspektif maritim serta implikasinya terhadap Indonesia.

Geopolitik Kontemporer
Dalam pemikiran geopolitik, tercipta interaksi antara ruang dengan insan yang melahirkan pencerahan ruang (space consciousness). Kesadaran itu baik eksklusif atau tidak eksklusif terkait menggunakan kepentingan keamanan dan kesejahteraan bagi manusia. Dalam konteks negara modern, konsep pencerahan ruang diwujudkan menggunakan adanya klaim kedaulatan, yg dibatasi sang batas negara (boundary) menggunakan seperangkat hukum dan aparat buat menjamin keamanan serta kedaulatan.

Mengacu pada teori geopolitik, geopolitik mengandung empat dasar primer yaitu konsepsi ruang, konsepsi frontier, konsepsi kekuatan politik dan konsepsi keamanan bangsa. Ruang adalah inti menurut geopolitik, sehingga senantiasa ada upaya buat memperluas wilayah imbas tiap-tiap bangsa yang jauh melampaui daerah kedaulatannya.

Menurut Friederich Ratzel, seorang ahli geopolitik Jerman, negara menjadi suatu kesatuan antara masyarakat menggunakan tanahnya, merupakan organisasi yg tumbuh sebagaimana organisasi lainnya, perbatasan sifatnya dinamis dan berubah-ubah, menjadi cermin sifat-sifat ekspansionis negara-negara yg agresif. Oleh karena itu, lanjut Ratzel, apabila terjadi kemunduran pada konsepsi ruang, maka bisa mengakibatkan runtuhnya suatu bangsa serta negara. Teori Ratzel ini dikenal sebagai teori lebensraum (ruang hidup).

Teori lebensraum selanjutnya dikembangkan oleh Karl Haushofer. Menurut Haushofer, ruang (raum) adalah wadah dinamika politik dan militer. Penguasaan ruang atau ruang efek (sphere of influence), menurut Haushofer, adalah satu kenyataan spasial itu sendiri, di mana apabila ruang impak diperluas, maka akan terdapat yang diuntungkan serta terdapat yang dirugikan.

Di era globalisasi dengan ekonomi pasar bebas serta teknologi liputan sebagai pilarnya, batas-batas non fisik antar negara bangsa sebagai kabur. Namun demikian era globalisasi tidak dapat menghilangkan sepenuhnya nasionalisme serta patriotisme setiap bangsa, yg dapat ditinjau berdasarkan adanya kesamaan perlindungan pasar oleh negara-negara maju terhadap produk menurut negara-negara berkembang. Apapun alasan proteksi pasar itu, tetapi tidak tanggal berdasarkan kepentingan nasional negara-negara tersebut, khususnya di bidang ekonomi. 

Dikaitkan dengan globalisasi, peran domain maritim sangat vital karena lebih dari 90 % perdagangan global melintasi samudera . Tidak hiperbola apabila Sam J. Tangredi menyatakan bahwa globalisasi dimulai dari laut. Karena sangat strategisnya laut, maka keamanan maritim sekarang menjadi salah satu isu keamanan secara dunia dan sebagai perhatian semua pihak yg berkepentingan, baik aktor negara maupun non negara. Aktor non negara yang dimaksud seperti industri pelayaran, industri asuransi, industri perbankan serta beragam industri lainnya yg secara eksklusif atau tidak eksklusif terkait menggunakan keamanan maritim pada distribusi produknya. 

Geopolitik pada masa ini dewasa ini diwarnai sang persaingan serta sekaligus kerjasama antar bangsa pada bidang politik, ekonomi dan militer. Domain maritim merupakan galat satu wadah persaingan sekaligus kerjasama antar bangsa. Isu-info keamanan maritim dan keamanan energi mewarnai geopolitik kontemporer. Keamanan maritim serta keamanan tenaga bagaikan 2 sisi berdasarkan koin yg sama pada mana satu sama lainnya nir sanggup dipisahkan. Hal ini mampu dipandang dari banyaknya negara yg menekankan gosip keamanan maritim sebagai bagian menurut kepentingan nasional, demikian jua menggunakan isu keamanan energi.

Sengketa dalam domain maritim seperti di Laut Cina Selatan merupakan persinggungan antara keamanan maritim serta keamanan energi. Makin langkanya asal energi di daerah daratan mendorong banyak negara buat mengeksplorasi serta eksploitasi energi di wilayah samudera . Hal itu seringkali memunculkan konkurensi menggunakan negara lain khususnya pada daerah perairan yg batas-batas definitifnya baik laut teritorial, zona tambahan maupun zona ekonomi eksklusif (ZEE) belum disepakati beserta. 

Lanskap Geopolitik Kawasan
Dinamika geopolitik daerah Asia Tenggara selalu dipengaruhi oleh interaksi negara-negara Asia Tenggara juga kiprah dan imbas kekuatan ekstra tempat. Walaupun negara-negara Asia Tenggara sekarang semuanya telah terhimpun dalam ASEAN sebagaimana impian para pendiri ASEAN pada 6 Agustus 1967, akan namun peran serta imbas kekuatan ekstra tempat seperti Amerika Serikat, Australia, India, Jepang serta Cina nir mampu diabaikan jua. Merupakan hal yg logis jika ASEAN merangkul kekuatan-kekuatan itu menjadi kawan wicara pada wadah ASEAN Regional Forum (ARF).

Lanskap geopolitik kawasan Asia Tenggara jika digambarkan relatif kompleks, karena melibatkan poly aktor yang mana antar tiap aktor sering kepentingannya tidak selalu sama. Bahkan nir bisa dihindari jua terjadinya persaingan geopolitik antar negara ASEAN sendiri juga antar kekuatan ekstra tempat buat memperkuat kiprah dan pengaruhnya di kawasan ini. Secara singkat, berikut adalah uraian geopolitik tempat Asia Tenggara dari perspektif maritim.

Malaysia sebagai negara bangsa memiliki tantangan yg nir sedikit untuk mempertahankan eksistensinya di daerah. Secara geopolitik, tantangan yang dihadapi oleh Malaysia adalah bagaimana menjaga keutuhan wilayah negeri itu yg dipisahkan sang Laut Natuna. Keutuhan antara wilayah Semenanjung dengan daerah Sabah serta Serawak adalah berita krusial bagi Malaysia hari ini dan ke depan.

Meskipun Malaysia mempunyai interaksi baik menggunakan sejumlah negara tetangganya, akan namun di bawah permukaan masih sulit untuk menghilangkan sama sekali rasa curiga terhadap beberapa tetangganya tersebut. Tidak dapat dipungkiri belum kokohnya rasa saling percaya negeri itu terhadap Indonesia dan Singapura yg dinilai merintangi aspirasi geopolitik Malaysia untuk menjadi pemain daerah. Kecurigaan yang terdapat nir lepas berdasarkan sengketa batas maritim Malaysia dengan Indonesia dan Singapura dalam beberapa segmen perairan yang sampai waktu ini belum mencapai istilah setuju dalam ranah diplomasi. 

Tantangan terhadap geopolitik Malaysia timbul jua dengan kebangkitan Cina, khususnya klaim Cina terhadap Laut Cina Selatan yang mencakup beberapa pulau di kumpulan Kepulauan Spratly yg dianggap serta diduduki oleh Malaysia. Dengan mengamati kecenderungan terakhir pada konkurensi Laut Cina Selatan, tindakan-tindakan Cina untuk menegaskan klaimnya akan dilihat menjadi ancaman terhadap aspirasi geopolitik Malaysia.

Peta Kawasan Asia Tenggara

Singapura adalah sebuah negara kota yang eksistensinya sangat tergantung dalam kiprahnya sebagai hub bagi daerah Asia Tenggara maupun Asia Pasifik. Secara psikologis, Singapura sejak masa berdirinya sebagai negara merdeka dan berdaulat merasa berada pada posisi geopolitik yg tidak menguntungkan baginya lantaran berada pada tengah 2 negara akbar daerah yang beretnis Melayu dan mayoritas menganut kepercayaan Islam. Oleh karena itu, negara itu senantiasa merasa pada posisi terancam sehingga menempuh berbagai kebijakan buat mempertahankan eksistensinya pada kawasan. 

Sebagai negara yang sangat tergantung pada pergerakan arus barang serta jasa bagi kelangsungan ekonominya, kepentingan geopolitik Singapura akan selalu terkait dengan keamanan SLOC (sea lines of communication). SLOC yang vital bagi negeri itu mencakup Selat Malaka dan Laut Cina Selatan sebagai jalur pendekat Singapura berdasarkan tempat Samudera India serta tempat Asia Timur. Oleh karena itu, tantangan geopolitik Singapura mempunyai keterkaitan erat menggunakan domain maritim yg diwarnai oleh info keamanan maritim. 

Thailand adalah negara yang cukup penting pada daerah Asia Tenggara. Ditinjau dari aspek geopolitik, kepentingan geopolitik Thailand lebih banyak terkait dengan stabilitas di daratan Asia Tenggara daripada pada domain maritim daerah. Sejak dahulu fokus Thailand adalah stabilitas negara-negara di sekitarnya, misalnya Malaysia, Kamboja, Myanmar serta Vietnam. 

Meskipun Thailand tercatat sebagai satu-satunya negara Asia Tenggara yg mempunyai kapal induk helikopter, akan tetapi kehadiran kapal induk tadi tidak berpengaruh akbar terhadap ekspansi kiprah Thailand pada domain maritim pada kawasan. Kepentingan geopolitik Thailand yg terkait dengan domain maritim lebih banyak pada wilayah perairan teritorialnya saja. Secara umum, Thailand belum tercatat menjadi negara yg mempunyai kepentingan geopolitik yang akbar pada domain maritim.

Vietnam secara geopolitik berbatasan dengan Cina yang merupakan musuh bebuyutannya. Cina pada masa dinasti Han pernah menjajah Vietnam selama hampir seribu tahun sebagai akibatnya memunculkan dendam sejarah yang berkepanjangan. Dalam konteks kekinian, ancaman geopolitik terhadap Vietnam ditinjau asal menurut Cina. Hal ini bukan saja menyangkut perbatasan darat, namun jua meliputi domain maritim.

Seperti diketahui, Vietnam adalah satu menurut enam negara yg mempunyai klaim di Laut Cina Selatan. Negara ini mengklaim Kepulauan Paracel serta Kepulauan Spratly menjadi wilayahnya. Bagi Vietnam, kedua kepulauan adalah bagian nir terpisahkan berdasarkan kepentingan geopolitiknya. Dalam konkurensi itu, Vietnam balik berhadapan menggunakan Cina yang jua memiliki klaim pada sana. Perkembangan terakhir, hubungan antara Vietnam dan Cina dalam konkurensi Laut Cina Selatan menghangat seiring aksi kapal nelayan Cina yg dinilai mengganggu kegiatan eksplorasi minyak Vietnam pada perairan tersebut, memperkuat alasan Vietnam membeli enam kapal selam kelas Kilo menurut Rusia. 

Filipina yang adalah satu menurut 2 negara kepulauan pada Asia Tenggara mempunyai kepentingan geopolitik yg terkait dengan domain maritim. Sebagaimana Vietnam, Filipina merupakan satu berdasarkan enam negara yg mengklaim daerah pada Laut Cina Selatan khususnya Kepulauan Spratly. Klaim Filipina atas Kepulauan Spratly mendapat tantangan di lapangan menurut Cina, sebagai akibatnya memunculkan perilaku keras berdasarkan pemerintah Filipina pada jalur diplomatik.

Walaupun Filipina adalah negara pihak dalam konkurensi Laut Cina Selatan, akan namun perhatian negara itu terhadap kepentingan geopolitiknya di sana belum aporisma. Hal demikian disebabkan sang lantaran pemerintah Filipina masih wajib berkutat pada berita separatisme Moro pada Mindanao yg telah berlangsung sejak 1970-an. Selain itu, pemerintah Filipina menghadapi jua ancaman terorisme berdasarkan grup Abu Sayyaf yg mempunyai hubungan dengan grup Jemaah Islamiyah dan Al Qaidah. 

Amerika Serikat meskipun bukan negara tempat Asia Tenggara tetapi mempunyai jua kepentingan geopolitik di kawasan ini. Kepentingan geopolitik Amerika Serikat merupakan menciptakan perdamaian stabilitas di daerah ini sekaligus mengeliminasi sedini mungkin adanya ancaman terhadap dominasinya. Sebagai pemain primer kawasan, Amerika Serikat tidak akan membiarkan munculnya kekuatan lain yang akan menyaingi hegemoninya serta sekarang kebangkitan Cina dicermati sebagai tantangan terhadapnya. 

Kepentingan geopolitik Amerika Serikat pada daerah tidak lepas pula menurut domain maritim. Kebebasan bernavigasi adalah bagian tidak terpisahkan menurut kepentingan itu, lantaran menggunakan adanya kebebasan bernavigasi akan mengklaim pergerakan militer Amerika Serikat khususnya Angkatan Laut. Secara generik, daerah Asia Tenggara khususnya serta Asia Pasifik pada umumnya berada pada pengaruh geopolitik Amerika Serikat. Pengaruh tadi tentu saja akan terus dipertahankan selama mungkin, sebab pengaruh itu menaruh ruang yang luas bagi Amerika Serikat untuk lebih banyak didominasi di daerah ini pada rangka mengimplementasikan kepentingan nasionalnya. 

Cina sebagai kekuatan baru di kawasan Asia Pasifik sangat berkepentingan untuk memproyeksikan kepentingannya ke tempat Asia Tenggara. Kepentingan geopolitik negara itu merupakan meluaskan pengaruhnya ke daerah Asia Pasifik dan sekaligus mengendalikan jalur-jalur pendekat laut ke wilayahnya. Oleh karenanya, kepentingan geopolitik Cina memiliki keterkaitan yang erat menggunakan domain maritim, lantaran jalur-jalur pendekat ke Cina merupakan melalui bahari. Di samping itu, status sebagai negara industri yg memiliki ketergantungan pada minyak importir mengharuskan Cina buat bisa mengendalikan SLOC-nya yang terbentang dari Teluk Persia hingga Laut Cina Timur.

Kepentingan Cina yang terkait menggunakan domain maritim itu jua yg membuat Cina bersikeras pada klaimnya terhadap semua wilayah Laut Cina Selatan, termasuk Kepulauan Paracel dan Kepulauan Spratly, sebagaimana terlihat pada peta yg dikenal menjadi U-Shaped. Bahkan Cina memutuskan Laut Cina Selatan sebagai satu menurut empat core national interest selain Tibet, Taiwan dan Xinjiang, di mana ditengarai pada perairan itu terdapat minyak serta gas bumi pada jumlah besar . 

Klaim Cina Berbentuk Huruf U Di Laut Cina Selatan

Jepang sebagai negara industri mempunyai aspirasi geopolitik yg menjangkau daerah di luar yurisdiksinya. Aspirasi geopolitik tadi dominan terkait menggunakan domain maritim, di mana negara itu mesti bisa mengamankan SLOC-nya yang memanjang menurut Teluk Persia sampai Laut Jepang. Geopolitik Jepang sangat terkait menggunakan keamanan energi, sebab pasokan energi Jepang lebih banyak didominasi mengandalkan dalam asal-sumber yang berada jauh dari wilayahnya. 

Pengaruh geopolitik Jepang relatif terasa di daerah Asia Tenggara, meskipun bukan dalam bentuk kekuatan militer. Karena sensitivitas terhadap penggunaan kekuatan militer, Jepang secara rutin mengirimkan kapal patroli Japan Coast Guard buat berpatroli pada perairan Asia Tenggara khususnya pada Selat Malaka. Hal itu lantaran Selat Malaka tercatat menjadi keliru satu choke point strategis bagi Jepang, bahkan beberapa kali kapal berbendera Jepang pernah dirompak serta dibajak pada perairan itu beberapa tahun silam. 

Meskipun nir terletak pada tempat Asia Tenggara, India memiliki aspirasi geopolitik sampai kawasan ini. Mengacu pada Freedom to use the Seas: India’s Maritime Military Strategy, India membagi tempat kepentingannya sebagai 2 klasifikasi, yaitu primary areas dan secondary areas. Primary areas meliputi Laut Arab serta Teluk Benggala, choke points menuju dan berdasarkan Samudera India yakni Selat Malaka, Selat Hormuz, Selat Bab-El-Mandeb dan Tanjung Harapan, negara-negara pulau pada Samudera India, Teluk Persia yg merupakan asal utama suplai minyak India dan SLOC utama yang melewati tempat Samudera India. Adapun secondary areas mencakup kawasan bagian selatan Samudera India, Laut Merah, Laut Cina Selatan serta tempat Pasifik Timur.

Pada dasarnya, aspirasi geopolitik India berpusat dalam Samudera India di mana negara itu berprinsip bahwa sistem politik yg berlaku pada perairan itu merupakan sistem politik India. Selat Malaka adalah salah satu jalur pendekat ke Samudera India, sebagai akibatnya kepentingan India terhadap perairan strategis itu juga ada. Seiring dengan persaingan geopolitik India menggunakan Cina, sekarang India sudah meluaskan efek geopolitiknnya ke Laut Cina Selatan yg dipandang menjadi page belakang Cina. Perluasan dampak itu berafiliasi dengan Amerika Serikat yang juga memberikan perhatian akbar terhadap kebangkitan Cina. 

Mengacu pada Defending Australia In The Asia Pacific Century: Force 2030, kepentingan paling strategis Australia adalah mempertahankan negeri itu berdasarkan agresi bersenjata langsung. Untuk mencapai kepentingan itu, Australia memiliki kepentingan fundamental buat mengendalikan jalur pendekat udara serta laut menuju daerahnya. Terkait menggunakan kepentingan strategis Australia, maka kebijakan pertahanan yang diambil berpegang dalam prinsip self-reliance yang jika diharapkan akan membuatkan beban menggunakan negara-negara lain. Oleh karenanya, menjaga aliansi dan hubungan pertahanan internasional buat memperkuat keamanan Australia merupakan bagian dari kebijakan pertahanan.

Berangkat dari persepsi itu, Australia senantiasa mengembangkan kekuatan Angkatan Laut serta Angkatan Udara yg didesain buat mampu diproyeksikan guna menghadapi ancaman saat masih berada di luar wilayahnya. Pendekatan demikian telah berlangsung lama serta akan terus demikian ke depan, siapa pun yang memegang tampuk pemerintahan di Australia. Dengan kata lain, wilayah pada utara Australia merupakan bagian menurut mandala pertahanannya di mana Australia akan berupaya secara aporisma buat mencegah agar ancaman itu nir sampai masuk ke daerah teritorialnya.

Persepsi Ancaman
Kondisi lingkungan strategis daerah waktu ini penuh dengan ancaman dan tantangan keamanan yang bersumber dari aktor negara juga non negara. Bentuk ancaman serta tantangannya pun majemuk, yang secara garis akbar dapat dikelompokkan pada rupa simetris dan asimetris. Ancaman dan tantangan simetris secara umum bisa asal dari aktor negara, sedangkan asimetris bisa timbul berdasarkan aktor non negara. Tetapi perlu menjadi catatan juga bahwa ancaman asimetris nir dapat dibatasi pada bentuk organisasi aktornya, tetapi pula bagaimana pula kekuatan, kesenjataan serta moral.

Ancaman serta tantangan simetris ada menurut masalah misalnya sengketa perbatasan antar negara yg belum selesai, perlombaan senjata Angkatan Laut (naval arms race) dan masalah kebebasan penggunaan bahari. Saat ini dapat ditinjau dengan gampang adanya persaingan antara Amerika Serikat versus Cina menyangkut pembangunan kekuatan militer Cina, pembangunan kekuatan laut India untuk bisa mengendalikan Samudera India sesuai menggunakan aspirasi politiknya, kerjasama latihan Angkatan Laut Amerika Serikat-India-Jepang serta Australia bersandi Exercise Malabar yg secara tidak pribadi ditujukan buat menghadapi kekuatan bahari Cina serta lain sebagainya.

Sedangkan ancaman dan tantangan asimetris pada domain maritim, berupa perompakan, pembajakan, terorisme maritim, proliferasi senjata pemusnah massal dan pencurian asal daya laut. Lahirlah inisiatif misalnya Regional Maritime Security Initiative (RMSI), Proliferation Security Initiative (PSI), International Ship and Port Facility Code (ISPS Code), Global Maritime Partnership/Thousand-Ship Navy serta lain sebagainya. Ancaman dan tantangan asimetris pada domain maritim sekarang sudah menjadi perhatian seluruh negara pada kawasan, karena dilihat dapat mengancam stabilitas kawasan.

Sementara itu, arsitektur keamanan daerah Asia Pasifik belum tertata sesuai menggunakan Bab VIII Piagam PBB mengenai Pengaturan Regional. Bab VIII Piagam PBB mengamanatkan pengaturan keamanan suatu tempat dilakukan secara berdikari oleh negara-negara pada kawasan tersebut melalui suatu organisasi regional. Dalam konteks yang lebih sempit lagi yaitu tempat Asia Tenggara, penataan keamanan kawasan ini lebih banyak dilaksanakan oleh aktor ekstra kawasan misalnya Amerika Serikat. 

Sejak terbentuk dalam 8 Agustus 1967, ASEAN baru putusan bulat menyentuh berita keamanan tempat selesainya KTT ASEAN Ke-9 di Bali dalam 7-8 Oktober 2003 yang menyepakati Bali Concord II. Sesuai amanat tersebut, negara-negara ASEAN mendirikan Komunitas ASEAN yg terdiri berdasarkan ASEAN Political Security Community (APSC), ASEAN Economic Community (AEC) dan ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC) dalam 2015. APSC akan menjadi wadah kerjasama negara-negara ASEAN dalam bidang politik keamanan, di mana salah satu wadah lembaga di dalamnya merupakan ASEAN Maritime Forum (AMF) yg berdiri atas prakarsa Indonesia.

Pembangunan Kekuatan Maritim Kawasan 
Untuk mendukung aspirasi geopolitik masing-masing, negara-negara pada daerah Asia Tenggara dan sekitarnya pada antaranya membentuk kekuatan militer menjadi galat satu instrumen kekuatan nasionalnya. Dengan memperhatikan karakteristik tempat, pembangunan kekuatan maritim pada hal ini Angkatan Laut pada 2 dasa warsa terakhir meningkat relatif pesat. Pembangunan kekuatan Angkatan Laut yang dilaksanakan bukan sekedar buat merespon ancaman asimetris, namun mencakup jua ancaman simetris yang tidak bisa diabaikan di daerah ini seiring makin meningkatnya persaingan antar negara buat memperebutkan wilayah dan memperluas imbas dalam domain maritim.

Pembangunan sejumlah pangkalan TLDM di wilayah Sabah mengindikasikan adanya ekspansi strategi maritim Malaysia, yang semula hanya serius terhadap keamanan Selat Malaka, kini melebar ke Laut Natuna, Laut Sulu dan Laut Sulawesi. Perluasan taktik maritim sampai ke ketiga perairan dilatarbelakangi oleh isu politik keamanan serta ekonomi. Dari isu politik keamanan, daerah Serawak serta Sabah merupakan bagian integral dari Malaysia, sebagai akibatnya salah satu tugas pokok TLDM merupakan mengklaim permanen terbukanya SLOC Malaysia, yang dalam konteks ini adalah Laut Natuna. Perairan Laut Sulu serta Laut Sulawesi merupakan kawasan rawan kegiatan terorisme yg berpusat di Pulau Mindanao, Filipina yg berimplikasi negatif terhadap keamanan Malaysia pada wilayah Sabah dan sekitarnya.

Sedangkan isu ekonomi tak tanggal berdasarkan banyaknya potensi kandungan minyak serta gas bumi di Laut Sulawesi. Potensi hidrokarbon itulah yg menjadi keliru satu faktor pendorong Malaysia menjamin perairan teritorial serta ZEE Indonesia di Laut Sulawesi pasca lepasnya Pulau Sipadan serta Pulau Ligitan. Kasus yang dikenal menjadi konflik Blok Ambalat tadi semakin meyakinkan Malaysia untuk memperkuat kekuatan laut (dan udaranya) pada lebih kurang Laut Sulu dan Laut Sulawesi. 

Singapura menganut taktik pertahanan yg dikenal menjadi porcupine strategy sebagai pengembangan dari poisonous shrimp strategy. Porcupine strategy beranggapan bahwa Singapura nir akan mampu menghancurkan secara total negara agresor, namun pihak tadi wajib membayar menggunakan porto tinggi dampak tindakan agresinya terhadap Singapura. Pembangunan kekuatan pertahanan Singapura, termasuk pembangunan kekuatan Angkatan Laut berangkat dari strategis tadi. 

Terkait strategi pertahanan tadi, Angkatan Laut Singapura dibangun buat mempunyai keunggulan kualitas dibandingkan Angkatan Laut lainnya di kawasan Asia Tenggara. Meskipun daerah perairan mereka sangat mini . Kekuatan kombatan Angkatan Laut Singapura berpusat pada enam fregat kelas Formidable dua kapal selam kelas Vastergotland dan empat kapal selam kelas Sjoormen. Kekuatan tadi dirancang buat bisa mengamankan SLOC Singapura yg bukan saja pada Selat Malaka, namun meliputi jua Laut Cina Selatan, Teluk Persia dan Laut Merah.

Karena itu pula, Singapura aktif pada koalisi internasional buat mengamankan perairan di Somalia serta sekitarnya dari ancaman bajak bahari. Angkatan Laut Singapura terlibat dalam Combined Task Force-150 (CTF-150) serta CTF-151 pada bawah NATO. Partisipasi aktif tadi adalah implementasi berdasarkan kebijakan nasional Singapura yang memberikan perhatian khusus pada keamanan SLOC-nya.

Thailand tidak mempunyai kepentingan yang besar pada domain maritim pada tempat, sehingga pembangunan kekuatan Angkatan Lautnya tidak terlalu menonjol. Eksistensi kapal induknya tidak dieksplorasi secara optimal yg bisa dipandang dari tidak adanya penyebaran kapal tadi ke luar wilayah yurisdiksinya. Dalam perkembangan terakhir, Thailand menerangkan minatnya buat membeli dua eks kapal selam U-206 eks Angkatan Laut Jerman. Meskipun demikian, Thailand setidaknya sampai satu dasa warsa ke depan nir akan membentuk kekuatan laut secara progresif dibandingkan beberapa negara lain pada daerah.

Adapun Vietnam yang kini semakin tersentak sang klaim Cina atas Laut Cina Selatan tengah memperkuat Angkatan Lautnya. Fokus pembangunan kekuatannya adalah lewat pengadaan enam kapal selam kelas Kilo berdasarkan Rusia. Pengadaan kapal selam tadi secara terbuka diakui buat mengamankan kepentingan nasionalnya di Laut Cina Selatan pada mana Vietnam merupakan keliru satu negara pengklaim. Langkah Vietnam buat memperkuat Angkatan Lautnya adalah suatu terobosan baru karena selama ini negara itu dikenal mengedepankan kekuatan daratnya.

Amerika Serikat terus mempertahankan kehadirannya di daerah ini, terlebih lagi saat Cina muncul sebagai kekuatan baru. Kehadiran militer Amerika Serikat pada kawasan khususnya kekuatan Angkatan Laut berada dalam bingkai untuk mengamankan kepentingan nasionalnya, khususnya kebebasan bernavigasi. Untuk mendukung kehadiran tersebut, Amerika Serikat mempunyai beberapa pangkalan di lebih kurang Laut Cina Selatan seperti pada Sasebo, Okinawa, Changi Singapura dan Guam. Sejak masa pemerintahan Presiden George W. Bush, Amerika Serikat secara sedikit demi sedikit memindahkan sebagian kekuatan militernya berdasarkan kawasan lain ke daerah Asia Pasifik buat merespon dinamika lingkungan strategis yang berkembang.

Cina berbagi strategi pertahanan Cina yang dikenal menjadi Offshore Defense, ada pula pembagian zona pertahanan yang dianggap menjadi “two island chains” yang terdiri dari the first island chain dan second island chain. Offshore Defense adalah konsep strategis yang mengarahkan Angkatan Laut Cina buat bersiap memenuhi tiga misi kunci “buat periode baru” melalui pelibatan pada operasi-operasi maritim pada laut dan membentuk Angkatan Laut yang mampu melaksanakan operasi berkelanjutan di bahari. Tiga misi kunci yang diemban sang Angkatan Laut Cina yaitu (i) menjaga musuh dalam batas serta menolak invasi berdasarkan laut, (ii) melindungi kedaulatan teritorial nasional dan (iii) menjaga keutuhan ibu pertiwi dan hak-hak maritim.

Untuk melaksanakan strategi tadi, waktu ini Cina sangat aktif membentuk kekuatan Angkatan Lautnya menuju status blue water navy. Selain memperkuat armada kapal atas air serta kapal selam, Cina juga tengah menyelesaikan refurbished eks kapal induk Varyag eks Rusia yang dibelinya satu dekade kemudian. Kapal itu nantinya akan dinobatkan menjadi kapal induk pertama Cina menggunakan nama Shi Lang dan nampaknya pada waktu nir lama lagi kapal tadi akan melaksanakan sea trial. Secara teoritis, keberadaan kapal induk pada jajaran armada Angkatan Laut Cina akan membarui konstelasi perimbangan kekuatan kawasan apabila Cina sanggup mengoperasikan kapal itu dan bukan sekedar memilikinya.

Kepentingan Jepang pada tempat Asia Tenggara nir lepas menurut keamanan SLOC-nya yang akan berimbas pribadi jika pecah pertarungan di perairan tadi. 70 persen kapal tanker Jepang membawa minyak menuju Jepang melalui Laut Cina Selatan, meskipun sebenarnya kapal tadi dapat menghindar melalui perairan Indonesia menuju Samudera Pasifik. Jalur yang terakhir memakan ketika dan biaya yang besar sebagai akibatnya nir hemat.

Dari sini tergambar bahwa keamanan SLOC Jepang sangat berkaitan erat menggunakan keamanan energinya. Keamanan tenaga sekarang sebagai berita strategis bagi banyak pada global seiring ketergantungan dalam sumber tenaga di Timur Tengah yang rawan dan dinamika lingkungan strategis yg ditandai dengan menonjolnya ancaman asimetris misalnya terorisme, pembajakan dan perompakan pada laut. Gangguan terhadap keamanan tenaga adalah suatu ancaman eksklusif terhadap keamanan nasional Jepang.

Isu keamanan SLOC khususnya mensugesti pula karakteristik Japan Maritime Self-Defense Force (JMSDF) semenjak awal berdiri dalam 1952 hingga saat ini. Sejak kelahirannya JMSDF didesain sedemikian rupa untuk melindungi jalur perhubungan laut Jepang, sebagai akibatnya lalu lahir doktrin operasi 1.000 mil laut. Yang menarik diperhatikan dalam pembangunan JMSDF terbaru merupakan kehadiran kapal induk helikopter kelas Hyuga dan ke depan masih akan berbagi kapal sejenis. Kehadiran kapal induk helikopter akan mendukung penyebaran kekuatan JMSDF yg selama ini telah dilakukan pada daerah Asia Pasifik.

Pembangunan kekuatan laut India, sebagaimana dinyatakan dalam The Indian Navy’s Vision Document ditujukan buat mempromosikan lingkungan yang damai serta tenang di kawasan Samudera India buat mencapai tujuan-tujuan politik, ekonomi, diplomasi serta militer India. Dalam The Indian Maritime Doctrine, hal yg digarisbawahi merupakan kebutuhan buat mengendalikan choke points, pulau-pulau krusial serta jalur-jalur perdagangan vital. Terkait menggunakan kebutuhan tadi, Angkatan Laut India menekankan diplomasi Angkatan Laut menjadi salah satu tugas utamanya di masa damai. Adapun wilayah penyebaran kekuatan laut India pada rangka diplomasi Angkatan Laut terbentang menurut Teluk Persia sampai Selat Malaka yg ditetapkan sebagai daerah kepentingan India yg sah.

Strategi militer Australia merupakan to deter and defeat attacks on Australia. Wujudnya berupa preemptive strategy menggunakan menyerang musuh sejauh mungkin dari wilayahnya melalui operasi adonan di jalur-jalur pendekat menuju Australia. Terkait menggunakan hal tersebut, taktik maritim sebagai fokus primer dalam pertahanan Australia yg mengedepankan keterpaduan antar ketiga matra dalam Australian Defence Force. Selain Royal Australian Air Force, Australian Army juga mendapat kiprah dalam strategi maritim negeri itu. Peran Australian Army merupakan mengendalikan jalur-jalur pendekatan, mengamankan daerah-daerah pada seberang samudera serta majemuk fasilitas, mengalahkan agresi mendadak ke daerah Australia, melindungi pangkalan-pangkalan yang menjadi basis operasi Royal Australian Navy serta Royal Australian Air Force serta menolak (deny) akses lawan ke pangkalan aju.

Implikasi Terhadap Indonesia
Dinamika geopolitik kawasan Asia Tenggara serta sekitarnya niscaya akan menghipnotis jua Indonesia. Dalam konteks tersebut, terjadi pertemuan antara kepentingan geopolitik yg tengah berkembang di kawasan dengan kepentingan geopolitik Indonesia. Kepentingan geopolitik Indonesia yang utama merupakan keutuhan serta kesatuan Indonesia menurut seluruh aspek, baik politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan. Hal itu sudah diamanatkan oleh Wawasan Nusantara yg sebagai pandangan geopolitik Indonesia.

Pertemuan kepentingan geopolitik mampu melahirkan kerjasama, dapat pula memunculkan konflik. Mengacu pada pemikiran geopolitik, terhadap hubungan antara ruang dengan manusia. Interaksi tersebut melahirkan kesadaran ruang (space consciousness) yang langsung atau nir langsung terkait dengan kepentingan keamanan serta kesejahteraan bagi insan. Dalam konteks negara terbaru, konsep pencerahan ruang diwujudkan dengan adanya klaim kedaulatan, yang dibatasi sang batas negara (boundary) menggunakan seperangkat aturan dan aparat buat mengklaim keamanan dan kedaulatan. Terkait menggunakan dinamika geopolitik daerah, masih ada beberapa akibat yg perlu diantisipasi oleh Indonesia sejak dini.

Pertama, politik. Dinamika geopolitik daerah menurut perspektif maritim akan berimplikasi negatif terhadap Indonesia maupun stabilitas daerah apabila tidak dikelola menggunakan baik. Dewasa ini, info-berita yg mengedepan pada tempat merupakan keamanan maritim, keamanan energi serta sengketa wilayah. Indonesia mempunyai keterkaitan yang erat dengan ketiga info tadi.

Tantangannya adalah bagaimana supaya pembangunan kekuatan Angkatan Laut pada daerah nir memperbesar kesenjangan perimbangan kekuatan, lantaran kesenjangan itu akan memicu pihak yg merasa diri lebih bertenaga buat melakukan tindakan-tindakan yang dipandang dapat mengancam stabilitas kawasan. Jika Indonesia tidak mempunyai daya tawar yg tinggi berdasarkan aspek kekuatan militer khususnya Angkatan Laut, ada peluang akan terulangnya kembali tindakan-tindakan pelecehan dan nir menghormati kedaulatan dan wibawa Indonesia pada domain maritim, khususnya dalam perairan yg masih sebagai sengketa Indonesia menggunakan negara tetangga juga pada perairan strategis misalnya choke points serta alur bahari kepulauan Indonesia (ALKI). 

Kedua, ekonomi. Implikasi ekonomi berdasarkan dinamika gepolitik kawasan berdasarkan perspektif maritim terhadap Indonesia dapat bersifat positif serta negatif sekaligus. Implikasi positif menurut dinamika tersebut adalah semakin terbuka peluang kerjasama antar Angkatan Laut tempat dalam merespon ancaman serta tantangan yg terkait dengan keamanan maritim serta keamanan energi, khususnya ancaman asimetris misalnya pembajakan, perompakan dan terorisme maritim. Untuk merespon ancaman demikian, galat satu kata kuncinya merupakan kerjasama antar negara selain adanya sikap politik yang sebangun.

Sedangkan akibat negatifnya adalah kemungkinan penggunaan kekuatan Angkatan Laut buat mengamankan sumberdaya laut pada perairan sengketa, baik perikanan juga minyak serta gas bumi. Hal demikian dapat dicermati pada konkurensi Laut Cina Selatan serta Laut Sulawesi, pada mana kekuatan Angkatan Laut dipakai oleh negara-negara lain buat merebut sumberdaya alam yg diklaim oleh Indonesia menjadi wilayah ZEE-nya. Implikasi negatif demikian sebaiknya telah diantisipasi semenjak dini sehingga diharapkan nir merugikan kepentingan nasional Indonesia.

Ketiga, militer. Pembangunan kekuatan Angkatan Laut pada kawasan dalam rangka mengamankan kepentingan nasional masing-masing pihak akan merugikan Indonesia jika nir direspon secara proporsional oleh Indonesia. Pembangunan kekuatan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut harus tetap dijalankan sinkron dengan minimum essential force (MEF) agar jurang ketidakseimbangan kekuatan antara Indonesia dan negara-negara lain di kawasan nir melebar. Sebab jika melebar justru akan berkontribusi negatif terhadap Indonesia, meskipun diyakini nir akan ada pencaplokan terhadap Indonesia hingga dasa warsa mendatang. 

Pembangunan kekuatan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut bukan sekedar buat menjaga dan mengamankan keutuhan daerah Indonesia, namun mencakup jua pengamanan kepentingan ekonomi Indonesia baik pada wilayah yurisdiksi juga di luar wilayah yurisdiksi. Dengan semakin meningkatnya hubungan ekonomi Indonesia menggunakan negara-negara Asia Timur juga tempat lain di dunia, TNI Angkatan Laut dituntut buat mampu mengamankan SLOC Indonesia. Kasus pembajakan MV Sinar Kudus dalam 16 Maret 2011 oleh bajak bahari Somalia memberikan pelajaran berharga pada Indonesia betapa SLOC yang wajib dilindungi bukan saja yang berada pada daerah perairan yurisdiksi saja, tetapi pula pada luar wilayah yurisdiksi.