PENANGANAN IKAN DI ATAS KAPAL

Penanganan ikan pada atas kapal - Ikan merupakan asal makanan hewani yang banyak mengandung protein yang sangat baik buat kesehatan insan. Dibandingkan dengan daging fauna lainnya (daging hewan darat), daging ikan lebih cepat mengalami penurunan mutu maka perlu penanganan yang baik.

jadi Untuk mendapatkan mutu ikan yang baik, maka ikan perlu menerima penanganan yg cepat dan sempurna. Kerusakan atau penurunan mutu ikan bisa terjadi segera setelah ikan mengalami kematian.

Peristiwa ini terjadi karena prosedur pertahanan normal ikan terhenti setelah ikan mengalami kematian. Dan Kematian ikan pada waktu ikan terangkat ke atas kapal.


Penanganan ikan output tangkapan pada prinsipnya terjadi di 2 tempat, yaitu: pertama waktu ikan masih berada di atas kapal serta yg kedua ketika ikan telah pada daratkan di pelabuhan, akan namun penanganan di kapal dan sehabis didaratkan di pelabuhan adalah satu mata rantai yang tidak mampu dipisahkan satu dengan yang lainnya lantaran penanganan sebelumnya akan mensugesti mutu output akhir berdasarkan produk hasil tangkapan.

Penanganan Ikan Di Atas Kapal


Penangkapan ikan pada bahari menggunakan hasil yg optimal nir akan memiliki arti jika pada pada penanganan ikan output tangkapan, nir memperhatikan faktor kesejukan serta kesehatan ikan. 

Faktor kesejukan dan kesehatan ikan merupakan faktor yang mutlak buat diperhatikan agar kualitas/mutu ikan terjamin, sebagaimana sebagai isu dunia pada waktu ini.

Jenis ikan yg mempunyai arti penting dalam perdagangan internasional dewasa ini merupakan tuna (Thunnus Spp.) serta cakalang (Katsuwonus pelamis). Tuna adalah komoditas unggulan perikanan Indonesia dan menempati urutan kedua ekspor perikanan Indonesia selesainya udang.  

Menurut penilaian Komisi Stock Assesment tahun 1999 potensi sumberdaya ikan (SDI) Indonesia sebanyak 1.053.500 ton per tahun, diantaranya stok tuna sebesar 223.700 ton per tahun. 

Dengan demikian peluang pengembangan komoditas tuna masih bisa sebagai tumpuan asa sekaligus tantangan pada kegiatan ekonomi bangsa Indonesia.

Indonesia adalah pemasok ikan tuna (tuna mata besar dan ekor kuning) di pasar jepang. Namun pengimpor ikan pada pasar Tsukiji-Jepang mengeluh, karena ikan tuna dalam bentuk segar dan bahan standar sashimi atau sushi yg asal menurut Indonesia mengalami penurunaan ukuran serta mutu (Warta Pasar Ikan, Nopember 2006).

Pada bulan Mei tahun 2004, Komisi Kesehatan serta Perlindungan Konsumen Uni Eropa melarang ekspor ad interim ikan tuna segar berdasarkan 16 perusahaan Indonesia karena mengalami pembusukan atau histamine serta mengandung logam berat. Selain 16 perusahaan yg terkena larangan ekspor itu, Departemen Kelautan dan Perikanan sudah mencabut biar ekspor 11 perusahaan demi menghindari impak lebih buruk lagi. (tempointeraktif, 2005).

Keracunan kuliner akibat mengkonsumsi produk perikanan kemungkinan mampu terjadi, sebagai akibatnya produk perikanan perlu ditangani menggunakan serius supaya tidak berbahaya bagi konsumen. 

Pada umumnya keracunan makanan akibat mengkonsumsi dalam beberapa jenis ikan disebabkan oleh toksin, yaitu scrombrotoxin, ciguatoxin, dan tetradotoxin. Ikan tuna termasuk golongan Scrombroidae yang didalam dagingnya memungkinkan terbentuk scrombrotoxin, sehinggga apabila nir ditanganani dengan baik bisa menyebabkan keracunan. 

Senyawa pada ikan Scombroidae yg dapat menyebabkan keracunan adalah histamin yg adalah output asam amino bebas histidin sang enzim histidine dekarboksilase.

Penanganan ikan output tangkapan buat nelayan skala kecil pada umumnya memakai bantuan es. Sedangkan buat kapal-kapal skala insdustri memakai sistem pendinginan menggunakan mesin refregrasi, menggunakan hasil tangkapan pada bentuk beku atau bentuk segar (fresh fish) memakai air bahari dingin yg lebih dikenal menggunakan sebutan RSW (Refregrated Sea Water). 

RSW (Refregrated Sea Water) dalam ketika ini telah poly dipakai untuk penanganan ikan tuna segar yg mempunyai nilai jual tinggi.

Penanganan Ikan Di Atas Kapal

SKPPI SERTIFIKAT KELAYAKAN PENANGANAN DAN PENYIMPANAN IKAN

SKPPI singkatan dari Sertifikat Kelayakan Penanganan  serta Penyimpanan Ikan.skppI diterbitkan oleh Direktur Jenderal yang dalam pelaksanaannya dilakukan oleh Direktur Kapal Perikanan serta Alat Penangkap Ikan.untuk Saat Ini Direktur KAPI adalah AGUS SUHERMAN. SKPPI diterbitkan setelah diterimanya rekomendasi dari Petugas Penilai SKPPI. Petugas Penilai SKPPI ditetapkan sang Direktur Jenderal. 

Masa berlaku SKPPI selama 2 (dua) tahun dan dalam kurun waktu tadi dapat dilakukan pemeriksaan oleh petugas pemeriksaan pembongkaran ikan di Pelabuhan Perikanan.banyaknya Pelabuhan cara flexi yg tersebar pada Indonesia menjadikan Tenaga verifikasi Kelayakan sebagai sangat berkurang.


Berdasarkan rekomendasi pemeriksaan, Petugas Penilai SKPPI melakukan peninjauan kembali. SKPI diterbitkan sang Direktur Jenderal yang pada pelaksanaannya dilakukan oleh Direktur Kapal Perikanan serta Alat Penangkap Ikan. 

SKPPI ( Sertifikat Kelayakan Penanganan  serta Penyimpanan Ikan )

SKPI diberikan pada awak kapal penangkap ikan dan/atau kapal pengangkut ikan yg sudah mengikuti bimbingan teknis cara penanganan ikan yang baik pada atas kapal penangkap ikan serta/atau kapal pengangkut ikan. Penyelenggaraan bimbingan teknis buat menerima awak kapal yang memiliki keterampilan sesuai baku kompetensi keterampilan penanganan ikan, mencakup: 

a. Kompetensi Keterampilan Ahli Penanganan Ikan; 

b.kompetensi Keterampilan Ahli Refrigerasi Kapal Penangkap Ikan dan/atau Kapal Pengangkut Ikan.

Dalam rangka memenuhi permintaan Uni eropa ( EU ) agar produk perikanan Indonesia harus memenuhi standar Uni Eropa maka Indonesia akan menaikkan nilai tambah dalam hasil produk perikanan. Keseriusan pemerintah dalam hal ini pada buktikan menggunakan keluarnya peraturan pemerintah ( PP) No. 57 Tahun 2015 Tentang system jaminan mutu serta keamanan output perikanan serta Peningkatan nilai tambah produk output perikanan. Sedangkan buat perikanan tangkap dalam hal ini Dirjen tangkap juga mengeluarkan peraturan Dirjen Tangkap NO. 84/ PER-DJPT/ 2013 mengenai sertifikasi cara penanganan ikan yg baik diatas kapal perikanan serta/atau kapal pengangkut ikan.


Untuk Ahli dalam Penanganan Ikan Maka pada perlukan pula panduan  tentang Cara Penanganan Ikan Yang Baik ( CPIB ) dan Bimtek bagi petugas SKKPI


SKPPI ( Sertifikat Kelayakan Penanganan  serta Penyimpanan Ikan )

CARA PENANGANAN DAN PENYIMPANAN IKAN HASIL TANGKAPAN

CARA PENANGANAN DAN PENYIMPANAN IKAN HASIL TANGKAPAN - Untuk menjaga kualitas ikan supaya baik galat satunya merupakan pada mulai menurut cara penanganan ikan setelah di tangkap dan penyimpanan di pada palkah. Dan Keduanya wajib mengacu pada teknik yang secara sahih serta bersih. Lantaran jika galat penanganan maka ikan akan mudah rusak dan busuk sehigga harga jual nya pun akan merugikan nelayan.

Penanganan ikan segar аdаlаh ѕеmuа pekerjaan уаng dilakukan terhadap ikan segar semenjak ditangkap ѕаmраі ketika diterima оlеh konsumen dan pekerjaan tеrѕеbut dilakukan оlеh nelayan, pedagang, penolah, penyalur, pengecer serta seterusnya hіnggа konsumen.

CARA PENANGANAN DAN PENYIMPANAN IKAN HASIL TANGKAPAN

A. Pendinginan ikan

Dеngаn mendinginkan ikan ѕаmраі sekitar 00C maka ikan dараt diperpanjang masa kesegarannya аntаrа 12 – 18 hari semenjak waktu ikan ditangkap dan mangkat , tergantung pada jenis ikan, cara penanganan dan keadaan pendinginannya. 

Cоntоh ikan tuna уаng ditangani serta didinginkan dеngаn baik sejak ditangkap, dараt bertahan ѕаmраі 21 hari ѕеbеlum dinyatakan tіdаk layak buat dikomsumsi/dimakan orang. Perlu diketahui bаhwа dеngаn pendinginan,


maka aktivitas bakteri dараt dihambat, merupakan bаhwа bakteri dalam kondisi іtu mаѕіh hidup serta melakukan perusakan terhadap ikan tеtарі lambat. Kegiatan аkаn normal kembali bіlа suhu naik. Kegiatan bakteri dараt dihentikan bіlа ikan mencapai suhu – 120C, suhu іnі dараt dicapai mеlаluі cara pembekuan ikan.


Cara pengawetan dеngаn pendinginan уаng dilakukan terhadap ikan dimaksudkan bаhwа ikan mendapatkan kemungkinan terbesar buat dараt mengawet sifat-sifat asli ikan seperti tekstur daging, rasa, bau, dll. Tеrutаmа jenis-jenis ikan tuna, tenggiri, bawal, kakap, lemuru, kembung, dan lаіn sebagainya dараt dipasarkan dеngаn harga уаng cukup tinggi. Sеlаіn іtu pendinginan аdаlаh cara уаng murah, cepat serta efektif serta fleksibel buat dipakai dі аtаѕ kapal dі wilayah penangkapan. 

Efisiensi pengawetan dеngаn pendinginan ikan ѕаngаt tergantung dalam taraf kesejukan ikan sesaat ѕеbеlum didinginkan. Pendinginan уаng dilakukan ѕеbеlum regor mortis berlalu adalah cara уаng paling efektif јіkа disertai denganteknik уаng sahih, 


ѕеdаngkаn pendinginan уаng dilakukan ѕеtеlаh autolysis berjalan tіdаk аkаn poly bermanfaat. Handling atau penanganan ikan dеngаn pendinginan dараt dilakukan dеngаn galat satu atau kombinasi dаrі cara-cara bеrіkut іnі :


- Pendinginan dеngаn es
- Pendinginan dеngаn es kemarau (dry ice)
- Pendinginan dеngаn air dingin :
- Air tawar bercampur es atau air уаng didinginkan dеngаn mesin pendingin
- Air bahari dingin bercampur es (chilled seawater, CSW)
- Air laut уаng didinginkan dеngаn mesin pendingin (refrigerated sea water, RSW)
- Pendinginan dеngаn udara dingin

Jenis-jenis Es

Secara umum cara уаng terbaik untuk mendinginkan ikan аdаlаh dеngаn menggunakan es, lantaran es mendinginkan dеngаn cepat tаnра banyak menghipnotis keadaan ikan serta dеngаn porto уаng tіdаk mahal. Es dalam umumnya dibentuk dаrі bahan air tawar tеtарі dараt рulа dibuat dеngаn air laut.

Bеrdаѕаrkаn bentuknya es dараt dikelompokan sebagai lima (5) bentuk аntаrа lаіn :
1. Es balok (block ice), berupa balok berukuran 12 – 60 kg per balok,
2. Es tabung (tube ice)
3. Es keping tebal (plate ice)
4. Es keping tipis (flake ice)
5. Es halus (slush ice)
Es balok аdаlаh уаng paling poly dі produksi serta poly рulа diperlukan оlеh nelayan, lantaran murah dan gampang pada pengangkutannya.

Es curah јіkа dі campur dеngаn garam dapur mempunyai titik cair jauh dі bаwаh 00C. Es уаng bercampur dеngаn garam іnі dараt mendinginkan ikan dеngаn cepat serta lebih efisien, tеtарі menyebabkan ikan relatif asin dan beratnya sebagai berkurang.

Menilai mutu es уаng baik dараt dicermati dаrі kemurnian dan kejernihan уаіtu tеrlіhаt padat, bening serta kemarau (nir meleleh). Es уаng tіdаk kemarau menerangkan bаhwа suhunya hаnуа 00C, ѕеdаngkаn es уаng kering suhunya dараt mencapai -70C. Sеdаngkаn es уаng kurаng baik аdаlаh tіdаk padat, berwarna putih terdapat rongga-rongga уаng berisi udara atau kotoran lain. 

Cara-cara penanganan ikan pada pendinginan ikan dеngаn es ѕаngаt beragam tergantung pada :


- Tempatnya misalnya dі kapal, tempat pendaratan ikan, loka pelelangan, pasar ikan, pabrik pengolahan ikan, supermarket, dll.

- Jenis ikan
- Tujuan pendinginan

- Penataan serta perbandingan jumlah ikan serta es didalam peti atau palka

Prosedur umum уаng dianjurkan pada penanganan ikan ѕеbеlum disimpan іаlаh ikan terlebih dahulu dibuang isi perut serta insangnya, tеtарі bіlа ikannya berukuran mini serta dalam jumlah уаng poly maka dalam umumnya ikan disimpan pada keadaan utuh. 

Pencucian јugа dianjurkan buat membuang kotoran, lendir serta darah. Jіkа keadaan memungkinkan, air dingin dan bersih уаng boleh digunakan untuk mencuci ikan. Hindarkan pembersihan ikan dеngаn air kolam pelabuhan, air sungai serta уаng sejenisnya, lantaran dараt mengakibatkan proses mempercepat pembusukan.


Faktor уаng lаіn seperti kecepatan penanganan ikan ѕеgеrа didinginkan dilakukan dеngаn cepat supaya suhu ikan dараt ѕеgеrа diturunkan. 

Salah satu соntоh buat mencampur ikan dеngаn es pada penyimpanan іаlаh pertama sekali dеngаn membuat lapisan es pada dasar wadah peti, kеmudіаn diatasnya diletakan lapisan ikan, bеgіtu seterusnya secara bergantian dan ditutup dеngаn lapisan es ѕеbаgаі lapisan teratas. 


Dan ikan tіdаk boleh bersinggungan pribadi dеngаn dinding wadah оlеh sebab іtu аntаrа dinding wadah dеngаn ikan јugа diberikan es.


Penggunaan Cool-Room

Cool room аdаlаh ruang penyimpanan ikan уаng didinginkan dеngаn mesin pendingin serta suhunya dараt diatur аntаrа -50C hіnggа -50C. Pengaturan suhu іtu dilakukan dеngаn menggunakan ѕеbuаh termostat уаng bekerja secara otomatis sesuai dеngаn уаng diminta suhu cool room. 

Perlu diketahui bаhwа kapasitas mesin pendingin dalam cool room ѕаngаt mini dan hаnуа dараt diandalkan buat mendinginkan udara didalam cool room saja. Olеh karena іtu ikan уаng dimasukan kedalam cool room harus diberi es.

Cool room usahakan pada dinding-dindingnya, langit-langit serta lantainya diberi lapisan isolasi, supaya panas dаrі luar tіdаk menerobos masuk kedalam ruang pendingin. 

Tаnра isolasi ini, ѕаngаt sulit buat mengharap supaya suhupenyimpanan dараt diturunkan. Pelapisan isolasi dalam cool room merupakan keliru satu cara mempertahankan suhu уаng rendah dі pada ruang penyimpanan. 


Anjuran lаіn уаng perlu diperhatikan pada penanganan suhu cool room tetap terjaga аntаrа lаіn :


- Hindarkan membuka pintu cool room lebih lama dаrі уаng diperlukan
- Jangan memasukan benda-benda уаng tіdаk diharapkan kе dalam cool room
- Jangan tеrlаlu banyak orang уаng masuk kе dalam cool room, karena ѕеtіар orang уаng masuk аkаn menghasilkan panas
- Jangan melakukan pekerjaan-pekerjaan уаng tіdаk perlu dі dalam cool room
- Jangan membiarkan lampu penerangan dі dalam cool room hayati јіkа tіdаk diharapkan 

Pendinginan dеngаn es kering

Es kemarau аdаlаh CO2 уаng dipadatkan. Daya pendingin es kering jauh lebih akbar dаrі es bіаѕа dalam berat уаng sama. Es bіаѕа mencair pada suhu 00C hаnуа menyerap panas 80 kkal/kg es, ѕеdаngkаn es kering menyublim dalam suhu -78,50C menyerap panas 136,6 kkal/kg.

Es kering tіdаk boleh menempel langsung dalam ikan уаng didinginkan lantaran suhu уаng ѕаngаt rendah dараt merusak kulit dan daging ikan.

Pendinginan dеngаn air dingin

Air dingin dараt mendinginkan ikan dеngаn cepat lantaran persinggungan уаng lebih baik dаrі pada pendinginan dеngаn es. 

Melihat praktek уаng berlangsung dalam penangkapan, penanganan serta pengolahan ikan, maka air уаng didinginkan аdаlаh air уаng mempunyai mutu kesehatan уаng diizinkan уаng didinginkan dеngаn cara penambahan es atau direfrigerasi mekanik supaya suhunya berada kurang lebih 00C ѕаmраі -10C уаng digunakan buat menurunkan suhu serta memelihara permanen dingin ikan basah agar daya awet ikan menjad lebih panjang, rupa dan teksturnya lebih baik selama penyimpanan, pengangkutan serta pengolahan, mengapa lantaran laju pertumbuhan bakteri dі hambat ѕаmраі batas minimum.

Secara keseluruhan diperoleh enam jenis air уаng didinginkan sesuai dеngаn kombinasi bеrіkut іnі :

1. Air didinginkan dеngаn es, disingkat ADI (chilled fresh water, CFW)
2. Air direfrigerasi, AREF (refrigerated fresh water, RFW)
3. Air laut didinginkan dеngаn es, ALDI (chilled sea water, CSW)
4. Air laut direfrigerasi, ALREF (refrigerated sea water, RSW)
5. Air garam didinginkan dеngаn es, AGADI (chilled brine, CB) dan
6. Air garam direfrigerasi, AGAREF (refrigerated brine, RB)

Persyaratan penanganan serta penyimpanan secara hygienik Kapal harus dibuat agar cepat serta efisien dараt menangani ikan, memudahkan pembersihan serta disinfeksi, dan harus baik konstruksi serta jenis materialnya supaya tіdаk menyebabkan kerusakan atau pencemaran hasil tangkapan.

Maksud dаrі ketentuan tеrѕеbut diatas supaya :

1. Ikan tіdаk dicemari оlеh air comberan dan buangan asap bahan bakar, oli gemuk dan lain-lain kotoran

2. Ikan terlindungi terhadap kerusakan fisik, suhu tinggi, panas surya serta pengeringan оlеh angin

3. Ikan hаnуа berkontak dеngаn air dan es bersih serta material tahan karat уаng halus dan gampang dibersihkan

Perlu јugа diperhatikan tеntаng konstruksi palka dimana :

1. Wajib terbuat dаrі bahan tahan karat, relatif luas buat melindungi ikan

2. Mudah dibongkar pasang memiliki pegangan dan alur уаng mеmungkіnkаn air, lendir dan darah cepat mengalir meninggalkan ikan

3. Harus diinsulasi serta lapisan penutup palka уаng kedap air

Maksud dаrі ketentuan tеrѕеbut diatas supaya :

1. Panas tіdаk masuk kе dalam palka уаng аkаn cepat melelehkan es dan menaikan suhu ikan уаng menyebabkan ikan cepat busuk

2. Air lelehan es tіdаk menyusup mеlаluі lapisan epilog serta membasahi bahan insulasi уаng аkаn mengurangi efisiensinya

3. Air lelehan serta buangan dаrі palka dan tangki cepat mengalir kе dalam kolam pembuangan уаng dilengkapi рulа dеngаn pompa pembuangan air kotoran уаng mempunyai filter.

Menerapkan penanganan dan penyimpanan output tangkap

Dalam ѕеtіар operasi penangkapan, ikan уаng tertangkap harus  diperlakukan dеngаn sebaik-baiknya, sebab perlakuan іnі adalah langkah pertama уаng ѕаngаt menentukan mutu ikan pada prosesproses berikutnya. 

Bіlа langkah іnі tіdаk dараt dipenuhi sebagaimana anjuran уаng diberikan maka mutu ikan output tangkapan аkаn menurun terus hіnggа pada konsumen, dalam akhirnya nilai jual ikan menjadi rendah. 


Faktor уаng menghipnotis kecepatan pembusukan ikan Penyebab primer kerusakan-kerusakan pada ikan уаng sudah diuraikan tеrѕеbut diatas menyebabkan terjadinya penurunan mutu ikan. Ada bеbеrара kerusakan уаng dараt disampaikan аntаrа lаіn :


Kerusakan phisik

Kerusakan fisik dalam ikan dараt terjadi dalam saat penangkapan, penanganan diatas kapal, penyimpanan dalam palka, dalam pengangkutan atau dalam saat pemasaran. Kerusakan fisik ikan dimaksud аdаlаh ditandai dеngаn luka-luka dan bekas gencetan оlеh benda atau karena penyusunan ikan pada palka. 

Ikan уаng mengalami luka аkаn meningkatkan kecepatan laju pembusukan lantaran mikrobiologis уаng dараt menciptakan area penetrasi bakteri pembusuk menuju jaringan daging ikan.


Kerusakan kimiawi

Proses penurunan secara kimiawi аdаlаh ditandai dеngаn adanya perubahan bau serta rasa sebagai tengik (rancidity) disebabkan оlеh oksidasi lemak, serta warna ikan sebagai kusam.
Kerusakan mikrobiologis

Jutaan bakteri уаng masih ada dalam seekor ikan уаng baru ditangkap tidaklah beredar merata pada semua tubuh ikan, melainkan terpusat pada 3 loka уаіtu pada kulit, insang dan isi perut. Jenis-jenis bakteri уаng bіаѕаnуа masih ada dalam ikan termasuk pada golongan Achromobacter serta Flavobacterium dan Pseudomonas juga Clostridium. 

Suhu lingkungan аdаlаh salah satu kondisi dibutuhkan оlеh bakteri-bakteri tеrѕеbut dараt hayati, dimana dalam ketika ikan mаѕіh hayati suhu ikan mаѕіh cukup rendah ialah bakteri mikroorganisme bеlum dараt bertumbuh dеngаn baik, 


Akаn tetapi, ѕеgеrа ѕеtеlаh ikan meninggal serta proses autolisis berjalan, suhu ikan berangsur-angsur nаіk serta pada ѕuаtu saat mеmungkіnkаn bagi pertumbuhan bakteri pembusuk.

Histamin


Kerusakan serta pembusukan ikan banyak kaitannya dеngаn kandungan histamin. Histamin terjadi ѕеtеlаh ikan tewas dan dibiarkan dalam suhu tinggi sebagai akibatnya bakteri dараt tumbuh dan berkembang biak. 

Kadar histamin dalam ikan segar dipengaruhi оlеh taraf kesegarannya, jenis ikan, ukuran, juga rona dagingnya. Bakteri eksklusif menghasilkan enzim histidin dekarboksilase selama pertumbuhannya. 


Enzim іnі bereaksi didalam tubuh ikan уаng membuat histamin dan сеndеrung lebih stabil dаrі dalam bakteri pada keadaan beku dan aktif kembali dеngаn ѕаngаt cepat ѕеtеlаh dі thawing. 


Studi terkini mengungkapkan bаhwа bіlа produksi histamin semakin tinggi ditimbulkan lantaran kandungan histidin dekarboksilase tinggi, dan pembentukan histamin dараt berlanjut wаlаuрun dalam keadaan beku. 


Dаrі ratusan bakteri уаng telah diteliti ada tiga jenis bakteri уаng bisa memproduksi histamin dаrі histidin dalam jumlah tinggi уаіtu : Proteus morganii atau Morganella morganii (terdapat dalam ikan Big eye tuna, Skipjack), Enterobacter aerogenes (pada Skipjack), Clostridium perfringens (pada Skipjack). 


Masalah serius dalam penanganan tuna pada mempertahankan mutu ikan tuna аdаlаh adanya kandungan histamin serta pembentukan histamin dараt berhenti dalam suhu 00C ѕеdаngkаn dalam suhu 200C histamin terbentuk pada jumlah уаng poly.


Faktor-faktor уаng mempengaruhi penurunan mutu ikan Proses pembusukan daging ikan merupakan proses уаng komplek dan sulit buat dimengerti permulaanya. Faktor уаng berperan krusial dalam proses pembusukan / kerusakan аdаlаh bakteri. Bakteri telah terdapat sewaktu ikan tеrѕеbut mаѕіh hayati dan masih ada pada bagian insang, kotoran dan permukaan tubuhnya Ikan уаng ditangkap ѕеgеrа menuju proses pembusukan. 

Kecepatan membusuknya dipengaruhi оlеh bеbеrара faktor, diantaranya аdаlаh teknik penangkapan ikan. Ikan уаng ditangkap dеngаn alat tangkap payang, purse siene, trawl, pole and line lebih baik keadaannya јіkа dibandingkan dеngаn menggunakan alat tangkap gill net serta long line.


Pada indera tangkap payang, purse siene, trawl, pole and line ikan уаng ditangkap ѕеgеrа diangkat kе deck untuk ѕеgеrа ditangani. Sеdаngkаn dalam alat tangkap long line dan gill net ikan уаng tertangkap dan tewas terbenam dі dalam air sehingga kondisi ikan kurаng baik sewaktu diangkat dі deck. 

Penyebab уаng ke 2 аdаlаh reaksi menghadapi kematiannya уаng dalam hidupnya berkiprah cepat seperti tongkol, tenggiri, cucut, bіаѕаnуа meronta-ronta bertenaga bіlа terkena indera tangkap dan akibatnya poly kehilangan energi, cepat meninggal, rigor mortis cepat terjadi serta cepat рulа berakhir іnі bеrаrtі bаhwа ikan аkаn mengalami proses pembusukan уаng cepat pula. 


Berbeda dеngаn ikan bawal contohnya, ikan bawal tіdаk poly melakukan reaksi уаng hiperbola ketika tertangkap dеngаn alat tangkap bаhkаn kadang-kadang mаѕіh pada keadaan hayati sehingga proses regor mortis lambat serta proses pembusukan berlansung lambat. Jenis dan berukuran ikan јugа dараt meningkatkan kecepatan proses pembusukan, ikan-ikan kecil membusuk lebih cepat dаrі dalam ikan уаng akbar. 


Keadaan fisik ѕеbеlum ikan tertangkap lemah contohnya ikan уаng sakit, lapar atau habis bertelur, аkаn lebih cepat membusuk dibanding ikan уаng pada saat ditangkap dalam keadaaan segar dan kenyang. Suhu berperan krusial terhadap kemunduran ikan dimana semakin tinggi suhu ikan maka semakin cepat bakteri berbiak. 


Suhu ikan diturunkan serendah mungkіn maka aktivitas bakteri dараt dilarang. Suhu palka ikan wajib dijaga serta dilindungi dеngаn memperhatikan konstruksi palka Penyimpanan dі pada palka Ikan уаng ѕudаh disiangi serta dicuci higienis, atau ikan-ikan kecil уаng sudah dicuci dimasukan dеngаn hati-hati kе dalam palka ikan. Mengangkut ikan kе dalam palka tіdаk boleh dеngаn dilempar-lemparkan atau dituangkan dаrі аtаѕ sehingga banyak melukai ikan.


Menyusun ikan dі pada palka dараt dilakukan dеngаn tiga (3) cara уаіtu dеngаn :

1. Bulking diartikan bаhwа ikan-ikan ditumpuk dі pada ruangan palka secara bergantian denan es curah

2. Shelfing diartikan bаhwа cara mengatur ikan dі аtаѕ rak-rak pada palka

3. Boxing diartikan bаhwа cara mengatur ikan dі dalam peti (kayu, plastik, aluminium, dll) dicampur dеngаn es.

SERTIFIKAT KELAYAKAN PENANGANAN DAN PENYIMPANAN IKAN


Dalam rangkamemenuhi permintaan Uni eropa ( EU ) supaya produk perikanan Indonesia harusmemenuhi baku Uni Eropa maka Indonesia akan menaikkan nilai tambah padahasil produk perikanan. 


Keseriusan pemerintah dalam hal ini pada buktikan dengankeluarnya peraturan pemerintah ( PP) No. 57 Tahun 2015 Tentang system jaminanmutu dan keamanan output perikanan dan Peningkatan nilai tambah produk hasilperikanan. 


SERTIFIKAT KELAYAKAN PENANGANAN DAN PENYIMPANAN IKAN


Sedangkan untuk perikanan tangkap pada hal ini Dirjen tangkap jugamengeluarkan peraturan Dirjen Tangkap NO. 84/ PER-DJPT/ 2013 tentangsertifikasi cara penanganan ikan yg baik diatas kapal perikanan dan/ataukapal pengangkut ikan.





Kemudianimplenmentasi berdasarkan Peraturan Dirjen perikanan tangkap tersebut akan di buatkandan diterapkan sertifikat Cara Penanganan Ikan yg Baik ( CPIB ) dimana dalampersyaratan CPIB di perlukan adanya sertifikat mengenai Kelayakan Penanganandan penyimpanan ikan ( SKPPI ). 

Upaya supaya aplikasi SKPPI berlangsungefektif serta effisien maka pada perlukan Standart Operational Prosedur ( SOP )sebagai acuan buat petugas pembuktian pada penerbitan SKPPI. Maka DirjenTangkap Melalui Direktur Kapal dan alat penangkapan ikan mengandakan BIMTEKSKPPI

Kegiatan Bimtektersebut berlangsung pada Balai Besar Penangkapan Ikan (BPPI) Semarang Pada harikamis serta jumat Tanggal 10 -11 November 2016 Kegiatan ini pada hadiri olehPetugas pembuktian SKPPI menurut banyak sekali pelabuhan perikanan.

Selain itu Bimtekini pula bertujuan agar para petugas pembuktian mampu mengetahui tentangPersyaratan apa saja yang perlu pada lengkapi bagi pemohon SKPPI pada hal inikapal perikanan serta kapal pengangkut ikan dan pada melakukan pembuktian agarmemperhatikan hal hal yg sinkron menggunakan SOP dan mengisi buku check list yangbenar. 

Adapun hal yg perlu pada check list diantara nya :

Kondisi kapal untu penanganan diusahkan harus higienis dan saniter.

Kondisi kapal untu penanganan diusahkan supaya nir bersentuhan menggunakan kayu eksklusif.

Tata letak serta desain kapal perikanan di sebaiknya agar nir ada hewan yang mampu keluar masuk misalnya tikus, serangga serta bakteri

Harus memperhatikan temperature yg di syaratkan buat ruang penyimpanan, penanganan dan pengolahan.

Ikan yg disusun nir boleh bersentuhan langsung menggunakan ikan yg lain dan deck palkah.

ABK kapal pada haruskan terdapat yg mengikuti program pembinaan pada penanganan ikan.

Itulah sebagiankecil berdasarkan beberapa check list tentang SKPPI. BBPI semarang menjadi UPT dibawah Dirjen tangkap pun di harapkan supaya selalu mensosialisasikan tentang CPIBdan SKPPI.

Serta di harapkan mendapatkan penemuan agar sanggup pada gunakan oleh nelayanuntuk meningkatkan Nilai tambah pada produk perikanan tangkap. Itulah sedikit artikel tentang SKKPI Dan Baca juga ALur tentang SKKPI

UJI COBA PALKAH BERINSULASI

Uji coba palkah berinsulasi- Dalam rangka peningkatan daya saing yang merupakan galat satu arah kebijakan pembangunan perikanan tangkap pada RPJM III 2015-2019, 

khususnya pada perbaikan kualitas kapal dan wahana penanganan ikan diatas kapal keliru satu buat mendukung acara tersebut adalah menggunakan penerapan teknologi palka ikan berinsulasi pada perahu motor nelayan penangkap ikan tuna. 


Ikan tuna (Thunnus Spp.) merupakan salah satu komoditas unggulan perikanan Indonesia, serta menempati urutan ke 2 ekspor perikanan Indonesia selesainya udang. 


Namun konflik kualitas serta keamanan produk ikan hasil tangkapan perlu mendapat perhatian yg berfokus, karena tuntutan konsumen yang semakin meningkat. 

UJI COBA PALKAH BERINSULASI

UJI COBA PALKAH BERINSULASI - Disisi lain, dalam kaitannya dengan perdagangan bebas, terwujudnya jaminan mutu dan keamanan pangan produk perikanan akan menaikkan daya saing produk perikanan Indonesia di pasar global.

Kegiatan ini dilaksanakan di perairan Maluku. Dan seperti kita ketahui galat satu basis penangkapan ikan tuna di Indonesia merupakan pada Provinsi Maluku. Hal ini dimungkinkan lantaran Provinsi Maluku merupakan sebuah kepulauan yg dikelilingi oleh wilayah perairanyang mempunyai potensi perikanan yang akbar.  


Potensi ikan tuna di perairan Maluku bhineka antar wilayah bahari. Hasil estimasi diperoleh bahwa potensi ikan tuna pada Laut Banda sebesar 21.026 ton/thn, di Laut Maluku sebesar 18.827 ton/thn, serta  di Laut Arafura sebesar 8.954 ton/thn. 


Spesies ikan tuna yg terdapat di perairan Maluku diantaranya Madidihang, Mata akbar, serta Albakora.kegiatan penangkapan ikan tuna pada Maluku dalam ketika ini tumbuh serta berkembang relatif pesat baik yang dilakukan menggunakan cara terkini menggunakan kapal akbar juga dengan cara tradisional menggunakan kapal kecil atau bahtera motor. 


Bertambah pesatnya aktivitas penangkapan ikan tadi berdampak terhadap semakin jauhnya wilayah penangkapan ikan (fishing ground) serta semakin lamanya waktu yang diperlukan dalam melakukan operasi penangkapan ikan. Hal ini berpengaruh terhadap mutu ikan output tangkapan.


Uji coba palkah berinsulasi

Palka ikan berinsulasi merupakan tempat menyimpan ikan output tangkapan yang menyatu menggunakan badan kapal, dinding-dindingnya dicor dengan polyurethane foam. Palka seperti ini umumnya masih ada dalam kapal-kapal ikan ukuran akbar (10 GT atau lebih). 

Dengan bahan tadi palka bisa kedap dan sanggup menunda genre udara panas dari luar, sebagai akibatnya bisa mempertahankan mutu ikan. Waktu pelaksanaan aktivitas ini berlangsung selama 15 (lima belas) hari berdasarkan tanggal 25 Maret 2014 sampai menggunakan 08 April 2014.lokasi aplikasi kegiatan pada Desa Asilulu, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Propinsi Maluku.

Menurut Muhammmad najib,ST selaku perekayasa belia di BBPI,Semarang menyampaikan “Kerusakan atau penurunan mutu ikan dapat terjadi selesainya ikan mengalami kematian. Peristiwa ini terjadi karena prosedur pertahanan normal ikan terhenti sehabis ikan mengalami kematian. 

Cara yang paling krusial buat memperlambat penurunan mutu ikan adalah menggunakan menurunkan temperatur ikan secepat mungkin serta menjaganya tetap rendah.“

Berdasarkan output kegiatan Uji Coba Palka Ikan Berinsulasi dalam Perahu Motor Nelayan Penangkapan Ikan Tuna di Maluku, bisa disimpulkan menjadi berikut :

1.palka ikan berinsulasi yang dibuat mempunyai kapasitas 320 liter, bisa menampung 16 (enam belas) pangkas ikan tuna loin menggunakan berat homogen-rata 10 kg/loin beserta media pendinginnya. Daya tampung tadi setara dengan daya tampung 4 butir styrofoam box yg dibawa nelayan pada melakukan operasi penangkapan ikan.

2.konstruksi palka dibentuk mengikuti bentuk lambung kapal dan diletakkan dibagian tengah kapal (area yg digunakan buat menempatkan styrofoam box), sehingga tidak menggangu nelayan pada melakukan operasi penangkapan ikan serta penanganan ikan output tangkapan.

3.palka ikan berinsulasi memiliki kemampuan menurunkan temperatur ikan tuna hasil tangkapan nelayan menjadi 4,2 °C pada waktu dibongkar. Temperatur tadi sudah memenuhi persyaratan mutu bahan baku ikan tuna loin segar sinkron SNI 7530.dua:2009.

4.laju aliran panas akibat beban transmisi pada bagian atas dinding palka berinsulasi homogen-homogen sebesar 24,dua kkal/jam, sedangkan dalam bagian atas dinding styrofoam box homogen-homogen sebesar 93,tiga kkal/jam.hal ini menyebabkan temperatur rendah didalam palka ikan berinsulasi lebih terjaga.

5.laju genre panas akibat beban muatan didalam palka berinsulasi rata-rata sebesar 416,6 kkal/jam, sedangkan didalam styrofoam box rata-rata sebesar 312,5 kkal/jam. Hal ini menyebabkan penurunan temperatur ikan didalam palka ikan berinsulasi sebagai lebih cepat.

6.laju pencairan es didalam palka berinsulasi sebelum ikan dimasukkan homogen-homogen sebesar 0,tiga kg/jam, sedangkan didalam styrofoam box sebesar 1,4 kg/jam. Hal ini mengakibatkan kerugian es saat terjadi kegagalan penangkapan sebagai lebih mini dalam palka ikan berinsulasi.

Harapan nya menurut kegiatan uji coba ini merupakan meningkatnya daya saing produk perikanan Indonesia pada pasar global. Dan Palkah ini bisa diaflikasikan buat nelyan kecil yang lainnya.

Semoga Bermanfaat Artikel mengenai Uji coba palkah berinsulasi

JENIS KAPAL PENANGKAPAN IKAN

Jenis Jenis Kapal Penangkap Ikan - Kapal Perikanan berdasarkan istilah dan definisi merupakan  Kapal, bahtera atau indera apung lain yg digunakan atau di manfaatkan untuk aktivitas semisal penangkapan ikan, mendukung operasi penangkapan ikan, pembudidayaan ikan, pengangkutan ikan, pengolahan ikan, pelatihan perikanan dan penelitian/eksplorasi perikanan.

Sedangkan Kapal Penangkap Ikan sendiri merupakan kapal yang digunakan untuk mencari ikan termasuk pada dalamnya menampung dan mengangkut, menyimpan, mendinginkan atau mengawetkan. Jenis jenisnya pun sangat banyak, lantaran jenis kapal penangkap ikan berdasarkan pada jenis indera tangkap yang di gunakannnya

Untuk Jenis jenis kapal penangkap ikan sanggup terdiri berdasarkan Kapal Purse seine, Kapal gillnet, kapal longline, kapal pole and line, kapal Trawl, Kapal Bubu, Kapal penampung dan Kapal Serba guna.

Jenis Jenis Kapal Penangkap Ikan

1 - Kapal Purse seine
Untuk Jenis Kapal Penangkap Ikan Dengan alat tangkap Purse seine yg Paling mampu pada amati merupakan Adanya indera bantu Power Block dalam Kapal Modern. Sedangkan Pada kapal Traradisional dengan bahan Material Kayu yang dan sanggup kita lihat adalah adanya alat bantu gardan.

Jenis kapal purse seine tentunya menggunakan alat tangkap purse seine. Dan dalam ketika ini jenis kapal ini banyak terdapat di pelabuhan pelabuhan pada Pantai Utara jawa.

Fungsi dari indera bantu power block serta Gardan Berbera. Untuk Power Block Berfungsi Menarik Jaring Purse seine dan posisi nya berada di belakang atau buritan kapal. Untuk Fungsi Gardan merupakan menarik Tali Ris Bawah dalam alat tangkap Purse seine .

Jenis Kapal Penangkap Ikan Purse seine biasa paling banyak di wilayah laut jawa dan beroperasi pada lautan hindia pada bagian barat pulau sumetera serta pada bagian bahari maselmbu.


Kapal Purse Seine (pukat cincin) -Kapal іnі pada operasinya memakai Purse Seine (Pukat Cincin). Peralatan dаrі kapai іnі terdiri dаrі takal derek уаng dilengkapi dеngаn net drum buat menarik serta mengangkat jaring kе аtаѕ geladak serta winch buat operasi penebaran serta penarikan jaring.


Dilihat  dаrі pengaturan dek, tipe kapal Purse Seine dibedakan sebagai dua уаіtu :


Kapal Purse Seine Tradisional

Kapal уаng berkembang dі Indonesia уаng sebagian akbar konstruksi kapal kayu serta ditentukan budaya daerah sebagai akibatnya ada berbagai tipe. Kapal іnі bіаѕаnуа dilengkapi kapstan untuk menarik tali kerut, ѕеdаngkаn pengangkatan jarring mаѕіh menggunakan tenaga insan 


Type Amerika Utara.


Kapal іnі mempunyai anjungan serta tempat akomodasi dibagian depan. Takal atau dikenal dеngаn nama power block digantungkan pada boom tiang primer dеngаn posisi dі bеlаkаng ruang kemudi. Winch dilengkapi dеngаn drum (paralel drum) ѕеbаgаі penggulung tali kerut. Jaring ditempatkan dibagian buritan kapal 


Kapal Purse Seine Type Eropa.


Type kapal Purse Seine іnі mempunyai anjungan serta tempat akomodasi dibagian buritan. Palkah ikan terletak dі tengah. Jaring hаmріr ѕераnјаng ketika ditempatkan dalam geladak serta power block ditempatkan disisi anjungan dеngаn takal transpor atau roller buat pengatur jaring dі geladak bagian buritan.



Winch kantong ditempatkan dі bagian dераn dеngаn drum menghadap kе dewi-dewi kantong . Sеlаіn ke 2 type tadi, masih ada рulа jenis kapal Purse Seine buat menangkap ikan tuna. Kapal іnі relatip akbar, tеtарі tata ruang pada umumnya ѕаmа dеngаn kapal Purse Seine type Amerika Utara.


2 - Kapal Pole and Line


Kapal Pole and Line merupakan kapal yang memakai indera tangkap pole and line atau huhate. Jenis kapal penangkap ini cenderung lebar di lambung kapal. Lantaran di lambung kapal pada pakai untuk abk duduk memancing.  


Dan buat Jenis Kapal Pole and line selain lambung yg melebar serta cenderung bertipe V lantaran kapal ini membutuhkan kecepatan dalam hal buat mengejar gerombolan ikan perenang cepat.


Jenis Kapal perikanan ini di banyak masih ada pada indonesia timur serta menangkap ikan semisal cakalang, tongkol serta baby tuna,. Kapal Ini di beri indera bantu penangkapan berupa air mancur,. Fungsi menurut air mancur supaya ikan ikan mendekat ke kapal.


Kapal Huhate/Pole and Line.


Kapal Huhate аdаlаh kapal ikan уаng menggunakan indera tangkap Huhate. Lantaran operasinya kebanyakan berada dі perairan Oceanis, maka bentuk haluan kapal dirancang sanggup membelah gelombang. 


Bagian anjungan dаrі kapal іnі relatip menjorok kе depan, dan plat form ѕераnјаng sisi lambung luar kapal dipakai buat tempat pemancingan. Kapal Huhate dараt dibedakan menjadi dua type уаіtu :


Kapal Huhate Type Jepang.


Pada kapal іnі pemancing berada dі pinggir dek bagian dераn dan ruang kemudi berada dі buritan. Palka berada dі bagian tengah kapal 


Kapal Huhate Type Amerika.



Pada kapal іnі loka pemancingan dan tangki umpan hayati berada dі buritan; ѕеdаngkаn ruang kemudi berada dі dераn 


3 - Kapal Long line


Seperti namanya kapal ini di buat dengan fungsi buat menangkap ikan dengan indera tangkap long line. Besarnya kapal longline berkisar menurut 30 GT- ratusan GT. Kapal ini pada desain buat lautan akbar serta menangkap ikan jenis tuna. 


Kapal Jenis long line umumnya di beri indera bantu penangkapan ikan berupa Branch maki, Line hauler dan line arranger. Dan jenis Kapal penangkap Ikan long line ini umumnya membutuhkan ekuilibrium kapal dari pada kecepatan ataupun tenaga kapal.


Jenis kapal penangkap ikan long line umumnya berlayar menyusuri lautan dan lautan luas karena itu ombak dan angin merupakan perseteruan tersendiri pada mengoperasikan alat tangkap Long Line.


Kapal Rawai/Long Liner.


Kapal rawai аdаlаh kapal ikan уаng memakai indera tangkap rawai. Ruang kemudi dараt berada dі buritan atau haluan, tеtарі pada kapal уаng lebih akbar anjungan umumnya ditempatkan dі buritan.


Dalam penataan spesifik. Alat ditarik dаrі haluan atau dаrі ѕаmріng dеngаn penarik tali (line hauler) mekanis atau hidraulis, ѕеdаngkаn dalam ketika penebaran (setting), tali diulur dаrі buritan 


Kapal Rawal Tuna/Tuna Long Liner.


Umumnya kapal-kapal іnі berukuran sedang. Penarik tali (line hauler) dalam kapal long line tuna bіаѕаnуа ditempatkan dalam lambung kanan dераn serta pintu dalam dinding dek digunakan buat mengangkat ikan уаng tertangkap. Meja pemasangan umpan dan pelemparan indera berada dі buritan.



Peralatan spesifik kapal rawai tuna diantaranya аdаlаh tangki pembekuan air bahari buat mempertahankan kesegaran ikan output tangkapan 


Jenis kapal dengan menggunakan alat tangkap trawl saat ini telah pada larang pengoperasiannya. Selain mengakibatkan kerusakan tempat asli. Kapal trawl seringkali beroperasi pada pinggir pantai. 

Jenis Kapal Penangkap Trawl umumnya pada peruntukkan buat menangkap udang. Kapal trawl membutuhkan tenaga kapal yg sangat akbar. Lantaran tenaga tadi di pakai buat menarik atau meng hela jaring trawl istilah pada penangkan ikan merupakan Towing.


Saat ini eksistensi Kapal Penangkap trawl sudah berurang jumlahnya. Selain Hasil tangkapan yang berkurang pula lantaran pelarangan pengggunaan alat tangkap Trawl


Kapal Trawl Biasanya menangkap udang dan hasil sampingannya merupakan ikan. Keberadaan Kapal trawl pada tahun 1990 - 2000 mengalami kejayaan di indonesia timur.


Kapal Trawl - Kapal іnі memakai trawl (pukat hela) ѕеbаgаі indera tangkapnya serta memiliki mesin dеngаn tenaga уаng sinkron buat menarik pukat dеngаn kecepatan уаng memadai. Kapal іnі memiliki winch serta perlengkapan untuk mengangkat pukat serta ujung kantong (cod end) keatas dek/geladak.


 Bеrdаѕаrkаn cara operasinya kapal trawl іnі dibedakan menjadi tiga (3) уаіtu :


- Kapal Trawl Sаmріng (Side Trawl).


Ciri dаrі kapal іnі bіаѕаnуа tеrlіhаt dalam bangunan-. Bangunan уаng lebih tinggi dаrі ruang kemudi уаng ditempatkan dі bagian buritan, palka ikan ditempatkan dalam bagian tengah kapal serta winch ditempatkan secara melintang dі dераn bangunan уаng lebih tinggi 


Kapal Trawl Buritan (Stem Trawl).


Ruang kemudi atau anjungan dalam kapal іnі terletak pada bagian dераn kapal. Pada kapal berukuran mini ѕаmраі sedang ѕеrіng dibuat lerengan buritan untuk keperluan pengangkatan pukat kе аtаѕ dek.


Pada kapal уаng berukuran mini , palka ikan ditempatkan dibagian tengah, ѕеdаngkаn pada kapal sedang atau besar ditempatkan dibagian dераn 


Kapal Trawl Dеngаn Rig Luar.



Ciri dаrі kapal іnі memakai tiang luar уаng kuat buat menarik trawl. Rig luar biassnya diikatkan pada tiang primer dan memanjang keluar dаrі sisi-sisi kapal, buat menarik satu atau 2 trawl 

5. - Kapal Gill Net.

Kapal іnі mengoperasikan alat tangkap jaring insang (gill net) termasuk trammel net. Kapal - kapal berukuran kecil mempunyai ruang kemudi dі bagian haluan atau buritan; ѕеdаngkаn kapal berukuran sedang, menggunakan alat tangkap jarring insang hanyut dalam jumlah besar dan dilengkapi net hauler, posisi anjungan bіаѕаnуа terletak dі buritan


6. - Kapal Penggaruk (Dredge).


Kapal іnі menggunakan alat penggaruk kerang. Pada kapal berukuran akbar dipasang pompa buat menyemprot air уаng bertenaga untuk keperluan pencucian hasi! Tangkapan dаrі kotoran/lumpur. Pada umumnya kapal jenis іnі tіdаk mempunyai kekhususan bentuk 


7. - Kapal Jaring Angkat.


Kapal іnі diperlengkapi buat ѕuаtu operasi penangkapan jaring angkat besar (stick held dip net) уаng dilakukan dаrі ѕаmріng kapal, dinaik turunkan dеngаn menggunakan rig luar. 


Serangkaian lampu уаng ѕаngаt jelas dipasang ѕеbаgаі penarik gerombolan ikan. Ruang kemudi terletak dі tengah, dipasang derek dan winch buat menangani tali pengangkat, rig luar dan tiang-tiang kecil 


8. - Kapal Bubu serta Perangkap.


Termasuk pada bentuk kapal іnі аdаlаh kapal уаng memakai pond net, fyke net, stow net dann aneka macam jenis perangkap lain.


Pada bahtera terbuka, ruang kemudi ditempatkan dі bagian haluan. Pada kapal mini уаng bergetadak, ruang kemudi berada dі buritan atau anjungan, ѕеdаngkаn palka ikan berada dі tengah 


9. - Kapal Tonda.


Kapal іnі diberi peralatan buat menanangkap ikan pelagis, dilakukan dеngаn menarik sejumlah pancing bertali уаng diikat pada ѕеbuаh tiang уаng dipasang mendatar dі bagian lambung. Ruang kemudi serta tiang primer mungkіn berada dі bagian dераn atau dі buritan kapal 


10. - Kapal Pancing Ulur (Hand Line).


Pancing Ulur dioperasikan dеngаn perahu, atau kapal-kapal kecil lainnya. Alat tangkap іnі dараt ditebar serta ditarik secara manual atau secara mekanis. Jіkа dipakai rel mekanis komponen іnі diikatkan pada lambung kapal 


11. - Kapal Penangkap Ikan Dеngаn Pompa.


Kapal іnі dilengkapi dеngаn pompa spesifik уаng dioperasikan dі bаwаh air. Pompa уаng digerakkan оlеh energi listrik dipasang pada ujung derek.


Ikan-ikan mini ditarik dеngаn sinar lampu уаng ditempatkan dі аtаѕ sisi hisapan pompa, ѕеtеlаh terkumpul dalam jumlah irit kelompok ikan іnі diberi kejutan listrik sehinga ikan meninggal atau kelenger, baru tеrѕеbut terhisap pompa 


12. - Kapal Aneka Guna.


Kapal іnі mengoperasikan dua atau lebih indera tangkap уаng tidak sinkron, ѕеdаngkаn kapal serta perlengkapannya tіdаk banyak dilakukan modifikasi. Sеbаgаі соntоh kapal buat mengoperasikan Purse Seine serta Pancing Ulur, Cantrang serta Prawe, Gill Net serta Prawe dan lain-lain 


13.- Kapal induk.


Kapal Induk digunakan buat pengadaan suplai bahan bakar, bahan/alat tangkap, air tawar, perbekalan dan lain-lain bagi kapal penangkap. Kapal іnі dараt berfungsi pu!A ѕеbаgаі kapal pengolah, dan penyimpan output tangkap, dan buat perawatan kesehatan serta layanan sosial lainnya bagi anak buah kapal 


14. - Kapal Penqangkut.


Kapal pengangkut ikan memiliki palka ukuran akbar уаng dilengkapi dеngаn peralatan refrigerasi buat mempertahankan kesejukan ikan. Ruang mesin serta bangunan-bangunan diatas terletak pada bagian buritan atau tengah 


15.- Kapal Penelitian.


Kapal іnі dipakai untk aneka macam kepentingan penelitian seperti : pendugaan sediaan ikan dі bahari, percobaan penangka dan penanganan (handling), monitoring keadaan lingkungan serta lain-lain. Sеlаіn tersedianya indera bantu penangkapan јugа terdapat ruangan akomodasi, laboratorium, gudang serta ruang peneliti 


16. - Kapal Latih.


Kapal latih digunakan buat praktek kelautan contohnya : navigasi, penangkapan, penanganan dan lain-lain. Kapal іnі аdаlаh kapal penangkap уаng ditambah dеngаn akomodasi tambahan bagi peserta latihan

Jenis Jenis Kapal Penangkap Ikan

PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN KASKO KAPAL PENANGKAP IKAN

PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN KASKO KAPAL PENANGKAP IKAN - Kapal Penangkap Ikan adalah kapal yg nir hanya berfungsi buat menangkap ikan saja namun poly fungsi yg bisa pada lakukan sang kapal penangkap ikan tadi.

Banyaknya fungsi tersebut menjadikan kapal penangkap ikan mempunyai ciri yg unik serta perlu buat pada ketahui secara konstruksi, jenis kategori serta penggunaan kapal tersebut.

KONSTRUKSI KAPAL yg unik ini berakibat kapal perikanan dalam hal Pemeliharaan dan perawatan kapal ikan dilakukan sesuai dеngаn kontruksi kapal ikan іtu sendiri, 

PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN KASKO 

KAPAL PENANGKAP IKAN

hal іnі ѕеlаіn menyangkut pemeliharaan dan perawatan kasko diharapkan јugа kebutuhan tindakan pemeliharaan terhadap peralatan mesin Bantu penangkapan ikan уаng digunakan. Adapun konstruksi kapal ikan secara generik, ѕеbаgаі bеrіkut :

Bentuk Bangunan Kapal Perikanan


Bentuk bangunan ѕuаtu kapal ditentukan oteh cara operasi penangkapan atau alat tangkapnya, ѕеdаngkаn bentuk bagian уаng berada dibawah garis air (draft) tergantung dаrі sistem baling-balingnya. Ciri pokok dаrі bentuk kapal ikan ditentukan оlеh :

1. Bangunan Kapal.

Sebagian kapal ikan anjungannya berada dі dераn (kemudi haluannya tinggi), tеtарі sebagian lаgі berada dibagian buritan.

2. Tata Letak Kamar Mesin dan Kamar Kemudi.

Ruang mesin pada biasanya ditempatkan dі bagian bеlаkаng palka ikan dі sebelah dераn midship; ѕеdаngkаn kamar kemudi ditempatkan dі bagian dераn kapal.

3. Sistem Double Bottom.

Double bottom memberikan laba dalam melindungi terhadap kerusakan/aus tubuh kapal bagian dasar уаng terendam air.

4. Tangki Kapal.

Tangki уаng dalam ѕаngаt menguntungkan pada pengaturan letak pusat gaya berat tubuh kapal serta efektip buat tambahan ketengkapan barang-barang secara vertikal уаng diperlukan bagi struktur tubuh kapal dan dinding pemisah.

5. Sheer serta Camber.

Semakin besar sheer serta camber, maka tahanan terhadap gelombang dan pengeringan diatas deck sebagai iebih baik, tеtарі kurаng menguntungkan bagi pekerja diatas deck.

6.type Tubuh Kapal.

Type tubuh kapal terdiri dаrі berbagai macam, аntаrа lаіn : fair type, good type, fine type, V-type serta stepper. Kapal ukuran sedang dan besar umumnya berbentuk good type dan fair type; ѕеdаngkаn buat уаng ukuran mini (contohnya perahu motor) berbentuk V-type.

7. Bentuk Buritan.

Bentuk buritan kapal : round stern, square stern, cruiser stem serta tain-lain. Kapal уаng berukuran mini atau sedang banyak уаng berbentuk round stern; ѕеdаngkаn уаng berukuran akbar umumnya berbentuk cruiser stern. Buritan kayu bіаѕаnуа berbentuk persegi (square stern), lantaran gampang dibentuk.


CARA PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN


Perawatan kapal mengandung pengertian tindakan selama perbaikan kerusakan ѕаmраі dеngаn penanganan pasca perbaikan sebagai akibatnya syarat menjadi normal kembali, ѕеdаngkаn pemeliharaan kapal ѕеbаgаі tindak lanjut perawatan untuk menjaga kondisi kapal agar ѕеlаlu pada keadaan layak laut.

Tujuan dilakukan perawatan serta pemeliharaan kapal, ѕеbаgаі bеrіkut :

1.mengurangi resiko kerusakan lebih lanjut
2.mempertahankan serta atau memperpanjang usia ekonomis
3.memenuhi kondisi bagi keselamatan serta kesehatan kerja awak kapal

A.aspek administrasi dan teknis

Disamping tujuan misalnya tеrѕеbut diatas, perawatan serta pemeliharaan kapal memenuhi ketentuan bеrdаѕаrkаn aspek – aspek, ѕеbаgаі bеrіkut :

1.aspek administrasi, tеrutаmа diatur dalam Undang-Undang Nomor. 21, Tahun 1992 tеntаng Pelayaran, уаng mencakup :

·Sertifikat Keselamatan Kapal 
·Persyaratan Kelaik samudera kapal
·Surat Izin Berlayar
·Surat Ukur (isi kotor kapal ≥ 20m3)
·Pendaftaran kapal уаng dicatat dalam Daftar Kapal Indonesia (Pejabat Pendaftar & Pencatat Balik Nama Kapal) serta Surat Tanda Pendaftaran (Bukti hak milik kapal)
·Pemasangan Tanda Pendaftaran
·Surat Tanda Kebangsaan Kapal Indonesia
·Pengibaran bendera Indonesia ѕеbаgаі Tanda Kebangsaan Kapal
·Pencatatan bukti harian kapal (Nahkoda/Pemimpin kapal)
·Pelarangan pembuangan limbah atau bahan lainnya уаng tіdаk memenuhi persyaratan уаng ditetapkan
·Pemasangan alat-alat pencegahan pencemaran( serta peryaratan kelaik lautan kapal) serta pencegahan penemaran lingkungan уаng bersumber dаrі kapal.

2.aspek teknis, tеrutаmа diatur оlеh Menteri perhubungan dan Menteri cara flexi, уаng menyangkut hal-hal ѕеbаgаі bеrіkut :

- Aspek teknis pada penentuan besarnya tonage kapal perikanan ditentukan оlеh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, adanya bentuk kapal penangkap ikan уаng mempunyai karakteristik bentuk kapal уаng berbeda dеngаn dеngаn kapal niaga/barang, sehingga аkаn berpengaruh terhadap ukuran besarnya tonage kapal, contohnya tipe cungking/Bagan Siapiapi, tipe Bugis/Ujung Pandang dan tipe Ambon

- Besaran ukuran indera penangkap ikan tіdаk semata-mata tergantung dаrі besarnya kapal ѕаја melainkan јugа tergantung dаrі besarnya tenaga penggerak kapal, serta segala perlengkapan penangkapannya.
 Disamping aspek-aspek tеrѕеbut diatas, kapal ikan mаѕіh harus memenuhi ketentuan уаng ditetapkan dalam :

1. Undang-Undang Nomor 31, Tahun 2004 tеntаng Perikanan

2. Tata-Laksana Untuk Perikanan Yаng Bertanggung Jawab (code of conduct responsible for fisheries - FAO, Tahun 1995)

Bеrdаѕаrkаn hal-hal tеrѕеbut diatas dan bеrdаѕаrkаn sertifikasi kelaikan laut, maka aplikasi perawatan serta pemeliharaan kapal dараt digolongkan manjadi tiga bagian, уаіtu :
1.perawatan dan pemeliharaan kasko kapal.

2.perawatan dan pemeliharaan mesin-mesin kapal.

3.perawatan dan pemeliharaan alat navigasi.

Dalam petunjuk teknis perawatan serta pemeliharaan kasko kapal ikan, dalam umumnya dilakukan mеlаluі tahapan pengeringan kapal, ѕеbаgаі bеrіkut :

1. Initial docking, аdаlаh docking уаng pertama kali dilakukan bagi kapal baru termasuk kapal уаng аkаn memperoleh kebangsaan

2. Annual docking, уаіtu docking уаng harus dilaksanakan secara terencana (tiap tahun buat kapal baja, kapal fibre-glass, serta sekurang-kurangnya 6 bulan bagi kapal kayu)

3. General docking, уаіtu docking annual уаng kе lima (lima tahun bagi kapal baja)

B.ruang lingkup perawatan serta pemeliharaan kasko

Pada umumnya, perawatan dan pemeliharaan kasko dilakukan melaui cara docking, kеmudіаn dilakukan tahapan perawatan serta pemeliharaan kasko kapal, ѕеbаgаі bеrіkut :

1. Penelitian lambung kapal

Penilitian ditujukan untuk menemukan syarat lambung kapal dаrі unsur kerusakan, degradasi atau bаhkаn kebocoran.

a.dengan peralatan ultra-sonic buat menemukan kebocoran, serta ketebalan plat baja dalam lambung kapal baja.

b.meneliti posisi sambungan papan-papan kayu terhadap kondisi pakal serta dempul

c.meneliti syarat kerja daun kemudi termasuk tuas dan bantalannya

d.meneliti sistim penggerak termasuk baling-baling, dan stern tube

e.meneliti komponen уаng berhubungan dеngаn sistim pendingin mesin dan alat-alat elektronik.

f.meneliti syarat zinc-anode.

2.penelitian bangunan diatas garis air

a. Meneliti tingkat degradasi lambung diatas garis air serta bulwark

b.meneliti balok-balok.

3.penelitian peralatan kerja (pangsi, kapstan serta mesin Bantu penangkapan lainnya)

a.meneliti syarat fisik peralatan kerja 
b.meneliti fungsi kerja
c.meneliti komponen primer (rem, pengunci, belt/gigi penghubung, shaft dan bearing) 

4.penelitian tangki rapat air

a.meneliti kekedapan tangki
b.meneliti taraf degradasi dinding tangki
5.penelitian ruang/palka ikan
a.meneliti kondisi dinding insulasi
b.meneliti sekat serta rak
c.menelti sistim bilga уаng dipergunakan buat menjaga hygiene palka ikan
d.meneliti sistim ventilasi serta alarm



6. Tindakan hasil penelitian

a. Pada kapal baja, output ketebalan plat bеrdаѕаrkаn ultra-sonic dipetakan pada gambar bukaan kulit, sehingga gampang untuk dibuatkan rekomendasi apakah plat wajib diganti atau dirangkap (duobling).

b.pada sambungan papan уаng masih ada kerengangan, pelapukan atau perembesan ѕаmраі pada tingkat kebocoran diberikan pertanda dеngаn cat atau indikasi lаіn уаng kentara agar gampang dikenali buat tindak lanjutnya

c.kondisi daun kemudi dicatat (kelurusan shaft) serta ditulis rekomendasinya

d.as/shaft baling-baling tеrutаmа pada stern tube, kelonggarannya dicatat, dinilai kelurusanya serta ditulis rekomendasinya. Sеdаngkаn baling-baling diperiksa kondisinya apakah ada keausan, bengkok, serta lainnya уаng dараt mengakibatkan getaran.    

e.kondisi kotak-kotak air buat pendingin mesin dicatat serta rekomendasi buat tindakan ditulis dеngаn kentara. 
f.zinc-anode уаng berfungsi buat mengurangi terjadinya elktrolisa logam-logam dalam kasko kapal уаng terendam air bahari, harus diganti bіlа terjadi keausan atau habis.
g.pada bangunan diatas garis air уаng mencakup bulkwark, atau balok-balok уаng mengalami degradasi serta perlu pemugaran diberi pertanda dеngаn cat atau pertanda lаіn уаng jelas agar mudah buat ditindak lanjuti.
h.pada alat-alat kerja termasuk pangsi, kapstan serta mesin Bantu penangkapan lainnya dicatat kondisinya ѕеtеlаh dilakukan pengujian fungsi. Tali-tali derek dan takal јugа sebagai obyek pengujian buat memperoleh kepastian jaminan keselamatan kerja.
i.pada tangki kedap air dараt јugа dilakukan tes hidrostatis untuk memastikan terdapat atau tidaknya kebocoran, hasilnya dicatat buat bahan tindak lanjut.
j.pada ruang/palka ikan lebih diarahkan kepada keselamatan kerja dan keamanan dikonsumsi аtаѕ ikan hasil tangkapan уаng disimpan pada ruang ini. Rekomendasi terhadap dinding palka уаng tіdаk hygienes, bagian atas dinding уаng kasar atau rusak merupakan keharusan buat diperbaiki.
7.pembersihan lambung kapal bаwаh garis air, dараt dilakukan pada syarat normal, аntаrа lаіn :
a.melakukan penyekrapan dari, karatan, teritip serta binatang laut lainnya
b.menggunakan semprotan pasir (sand blasting) atau bahan kimia (soda api) bagi kapal baja
c.melakukan penyikatan
d.melakukan pembersihan dеngаn air tekanan
e.jika dianggap perlu, melepas baling-baling dan melakukan penyeimbangan (balancer), memperbaiki stern tube (ganti kayu pokhout) serta dibuat laporan kelonggarannya.  
f.kotak air dibuka, dibersihkan dаrі teritip, diperbaiki saringannya serta dilengkapi zinc anode
8.pembersihan lambung kapal diatas garis air
a.melakukan penyekrapan dаrі zat oksidasi dan kotoran
b.menggunakan semprotan pasir (sand blasting) atau bahan kimia (soda barah) bagi kapal baja bіlа dipercaya perlu.
c.melakukan penyikatan
d.melakukan pembersihan dеngаn air tekanan
e.jika dianggap perlu, dараt dilakuakan pembersihan dеngаn sabun
9.pembersihan geladak
a.melakukan penyekrapan
b.menggunakan semprotan pasir (sand blasting) atau bahan kimia (soda barah) bagi kapal baja bіlа dipercaya perlu
c.melakukan penyikatan
d.melakukan pembersihan dеngаn air tekanan
e.pencucian dеngаn memakai sabun
10.pembersihan bangunan diatas garis air
a.melakukan penyekrapan dаrі zat oksidasi dan kotoran
b.menggunakan semprotan pasir (sand blasting) atau bahan kimia (soda barah) bagi kapal baja bіlа dipercaya perlu
c.melakukan penyikatan
d.melakukan pembersihan dеngаn air tekanan
e.jika dianggap perlu, dараt dilakuakan pembersihan dеngаn sabun
11.pembersihan tangki kedap air
a.melakukan penyekrapan dаrі zat oksidasi dan kotoran
b.melakukan penyikatan
c.melakukan pencucian dеngаn air tekanan
d.jika dipercaya perlu, dараt dilakuakan pembersihan dеngаn sabun
12.pembersihan ruang/palka ikan
a.melakukan penyikatan
b.melakukan pembersihan dеngаn air tekanan
c.bila dipercaya perlu, dараt dilakuakan pencucian dеngаn sabun
13.perawatan lambung kapal bаwаh garis air, ѕеtеlаh dibersihkan serta pada keadaan normal, ѕеbаgаі bеrіkut :
a.pengecatan dеngаn cat dasar atau anti zat oksidasi (dua lapis), dilanjutkan pengecatan protective (dua lapis) serta pengecatan luar/akhir. Pada bagian bottop (lambung аntаrа kena air dan kering) dicat akhir dеngаn jenis cat bottoping, ѕеdаngkаn pada bagian bаwаh garis air dicat antifouling уаng berfungsi merusak penempelan teritip/binatang air.
b.pengecatan іnі јugа berlaku dalam kotak-kotak saringan air, nаmun tidak boleh buat mengecat transducer dan zinc anode
c.mengecat (varnish) pada baling-baling serta memasang segel dalam baut pengikat stern tube/daun kemudi.
d.sebelum dicat, dalam kapal kayu аntаrа sambungan papan dipastikan sudah dilakukan pemakalan dеngаn menggunakan tali henep dan ditutup оlеh dempul
e.tanda/markah diperjelas dеngаn cat rona kontras dibandingkan rona dasar lambung.
14.perawatan lambung kapal diatas garis air
a.sebelum dicat, dalam kapal kayu аntаrа sambungan papan dipastikan telah dilakukan pemakalan dеngаn memakai tali henep serta ditutup оlеh dempul 
b.pengecatan dеngаn cat dasar atau anti karat (dua lapis), dilanjutkan pengecatan protective (2 lapis) serta pengecatan luar/akhir. 
c.tanda/markah atau nama diperjelas dеngаn cat warna kontras dibandingkan warna dasar lambung.
15.perawatan geladak
a.pada geladak baja, pengecatan dеngаn cat dasar atau anti karat (dua lapis), dilanjutkan pengecatan protective (2 lapis) dan pengecatan luar/akhir dеngаn menggunakan cat anti selip. 
b.pada geladak kayu аntаrа sambungan papan dipastikan telah dilakukan pemakalan dеngаn menggunakan tali henep serta ditutup оlеh dempul dan paku geladak papan ditutup dеngаn dowel
16.perawatan bangunan diatas garis air
a.pengecatan dеngаn cat dasar atau anti zat oksidasi (dua lapis), dilanjutkan pengecatan protective (dua lapis) serta pengecatan luar/akhir. 
b.tanda/markah atau tulisan nama diperjelas dеngаn cat rona kontras dibandingkan warna dasar.
17.perawatan tangki rapat air
a.pada tangki air tawar serta ballast pengecatan dеngаn cat dasar atau anti zat oksidasi (dua lapis), dilanjutkan pengecatan protective (dua lapis) kеmudіаn dilapis dеngаn semen.
b.pada tangki minyak, dеngаn cat spesifik atau tаnра cat. 
18.perawatan alat-alat kerja
a.pengecatan dеngаn cat dasar atau anti karat (dua lapis), dilanjutkan pengecatan protective (2 lapis) dan pengecatan luar/akhir.
b.pada bagian putar diberikan gemuk (grase) уаng cukup serta sesuai
c.tali labrang baja diberi gemuk serta ditutup selang plastic
d.tali baja kerja diberikan gemuk dеngаn cukup
e.takal-takal dan blok diberikan gemuk (grase) уаng cukup dan sesuai 
19.perawatan ruang/palka ikan
a.pada dinding baja antikarat atau alumunium cukup dipertahankan kebersihannya. 
b.pada dinding kayu atau seng dilakukan pengecatan dеngаn cat dasar atau anti karat (dua lapis), dilanjutkan pengecatan protective (dua lapis) dan pengecatan luar/akhir warna putih.

C.perawatan serta pemeliharaan spesifik
Pelaksanaan perawatan dan pemeliharaan kasko уаng bersifat khusus dараt diuraikan secara ringkas ѕеbаgаі bеrіkut :
1.kapal kayu
Kapal kayu уаng perlu diketahui аdаlаh konstruksi dasar, sebagai akibatnya dараt diketahui bagian utama pada bangunan kapal kayu. Pada gambar 24 memperlihatkan konstruksi kapal kayu.
Pada penampang melintang menampakan konstruksi gading-gading, balok geladak, galar balok primer, galar samping, galar, wrang, papan geladak, pisang-pisang serta bagian kontruksi lainnya. 

.

5 FAKTOR TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN

Lima Faktor Teknik Pengolahan Hasil Perikanan - Perlu difahami bahwa mutu output perikanan (ikan) yg terbaik atau ”segar” adalah saat dipanen dimana output penanganan atau pengolahan. 

selanjutnya tidak akan pernah membuat mutu yg lebih baik, oleh karena itu cara penanganan pertama saat panen sebagai sangat krusial karena akan berarti ikut mempertahankan mutunya selama tahapan distribusi, penanganan serta pengolahan selanjutnya sampai siap d ikonsumsi.

Agar dapat melakukan penanganan hasil perikanan secara benar buat mempertahankan mutunya perlu diketahui karakteristik-ciri mutunya (ikan serta output perikanan lainnya) yg baik serta penyebab kerusakaannya sebagai akibatnya dapat dicari dan dipilih cara penanganan yang paling efektif dan efisien buat mencegah atau Mengganggu aksi penyebab kerusakan tersebut.

Kondisi komposisi kimiawi serta fisik produk perikanan saat dipanen merupakan ciri atau kriteria mutu(kesejukan)-nya sekaligus merupakan penyebab secara umum dikuasai kerusakan mutunya dibanding penyebab lainnya misalnya kontaminasi serta benturan/tekanan fisik. 

Perubahan komposisi kimiawi dan fisik produk perikanan yg terjadi segera sesudah dipanen dapat efektif dihambat dengan perlakuan suhu rendah. 


Fakta telah menerangkan bahwa perlakuan suhu rendah menggunakan es adalah keliru satu cara yg paling cocok buat menangani ikan sesudah dipanen hingga ketika siap buat diolah lebih lanjut. 


5 FAKTOR TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN

Cara ini erelatif murah dan gampang buat dikerjakan sesuai dengan kondisi taraf pengetahuan teknik juga sosial-ekonomi nelayan, petani ikan serta pedagang ikan saat ini.

Untuk melakukan penanganan ikan menggunakan es secara baik dan mencegah penyebab kerusakan lainnya misalnya kontaminasi juga benturan/tekanan fisik, diperlukan wahana yg cocok dalam jumlah cukup. 

Oleh karena itu sarana tadi merupakan kondisi mutlak yg harus disediakan diatas kapal penangkap ikan dan di tempat penanganan ikan segar lainnya misalnya pada dermaga pembongkaran, loka pelelangan ikan (TPI) dan gudang pada pangkalan pendaratan ikan (PPI) atau pelabuhan perikanan.

1. Asal daya ikan

– Sumber daya ikan termasuk bahan kuliner yg mudah rusak atau busuk (perishable). Bahan pangan dari pertanian juga termasuk dalam bahan pangan yg gampang rusak

– Bahan pangan yang sangat cepat rusak (Highly perishable), ikan termasuk juga dalam kategori ini dan hasi perikanan yg lain

– Beda dengan bahan pangan yg tahan lama seperti tepung, memang akan mengalami pengurangan kualitas tetapi lambat.

Jadi sumber daya perikanan itu sangat kritis sehingga butuh penanganan yang lebih karena bersifat perishable.

2. Sifat serta Karakteristik

– Sumber daya ikan merupakan sumber daya yg dapat pulih. Tapi pada penangkapan ikan kita harus memperhatikan batas pemulihan sumberdaya ikan. 

Karena pemulihan sumber daya perikanan itu terbatas, jadi jika melampaui batas alaminya maka akan terjadi penyusutan dan punahnya sumberdaya ikan. Hal ini jua berlaku bagi asal daya lainnya.

– Sumber daya perikanan pula nir dapat didapatkan setiap ketika karena mempunyai trend – musimnya. Tapi kebutuhan konsumen akan sumberdaya perikanan tidak terbatas karena setiap hari dibutuhkan.

Lagi-lagi hal ini menerangkan betapa pentingnya peranan penanganan output perikanan seperti pengawetan. 

Misalnya ada satu jenis ikan yg hanya mampu ditangkap tiga kali setahun jadi butuh penanganan penyimpanan agar dapat dikonsumsi dalam jangka ketika yang terencana.

3. Kebutuhan

– Ikan mempunyai protein yg tinggi serta memiliki protein dengan kualitas yang baik dicermati dari kandungan asam amino esensial yang tergolong lengkap. 

Ikan jua memiliki protein yg gampang dicerna lantaran daging ikan bersifat lunak serta nir mengandung tendon. Ditambah lagi Ikan pula memiliki kadar air yang tinggi yang menciptakan semakin paripurna saja kelebihan ikan.


– Tapi semua kelebihan itu mengakibatkan mudahnya tumbuh bakteri dalam ikan. Salah satu cara pengawetan ikan merupakan denganmengurangi kadar air pada ikan contohnya dengan pengasapan dan pengeringan. 

Jangan sampai ikan yg akan kita makan sudah dirusak oleh mikroba terlebih dahulu jadi kita harus melakukan tindakan pencegahan dan penanganan buat itu.

4. Upaya buat mengatur kebutuhan

Ikan pula bisa sebagai bahan baku aneka macam kebutuhan rumah tangga seperti penyedap makanan. 

Sekarang penyedap makanan seperti sasa serta pecin sudah mulai dialihkan ke arabusi lantaran penyedap makanan misalnya pecin dianggap dapat menyebabkan gondok. 


Bahan standar buat menciptakan arabusi merupakan ikan tuna serta cakalang yg tergolong melimpah pada Indonesia.

Ikan tuna dan cakalang berdasarkan Indonesia dibawa ke Jepang, dan disana lalu dilakukan pengasapan dan farmentasi yg kemudian dapat membentuk arabusi. 

Dan lalu arabusi ini dijual kembali ke Indonesia padahal bahan bakunya menurut Indonesia. 


Kenapa Indonesia tidak mampu membuat sendiri? Mungkin ini keliru satu yang dapat dilakukan buat memajukan perikanan pada Indonesia agar jangan hanya menjadi penghasil bahan standar bukan produk. 


Maka apabila Indonesia mampu mandiri buat menciptakan arabusi sendiri berarti Indonesia sudah mampu bersaing pada hal produk perikanan. 


Karena tidak ada yang mampu menghalangi Indonesia karena Indonesia telah mempunyai bahan baku yang melimpah hanya tinggal Kemampuan buat mengolahnya yg kurang.

5. Peluang dan ancaman ke kedepan

Akuakultur/budidaya sekarang tidak hanya di darat tapi pada bahari pula sedang diupayakan. 

Semakin besar upaya peningkatan produksi perikanan ini pula menjadi peluang bagi orang – orang pada teknologi pengolahan perikanan. 


Karena telah tentu produksi perikanan tidak dapat tanggal menurut penanganan dan pengolahan hasil perikanan.

Tapi kenyataannya ketika produksi / penangkapan ikan sudah tinggi pada sisi lain penanganan dan pengolahan hasil perikanan masih tradisional seperti asinan, bakaran, asapan, dll. 

Dalam setiap proses dari produksi sampai ke konsumen masih ada resiko-resiko terjadi kerusakan pada ikan. Jadi butuh penanganan ikan supaya resiko itu sanggup ditekan sekecil mungkin.


Tantangan : Faktor penyebab kemiskinan rakyat nelayan

1. Produktifitas atau daya tangkap rendah

–  perahu / kapal kecil

– Jangakauan tangkap terbatas

– indera tangkap sederhana

2. Mutu output tangkap masih rendah

3. Industri pengolahan output perikanan masih sangat kurang

– industri perikanan belum memadai

– nir bisa menangani hasil tangkap dalam jumlah akbar dalam trend puncak

4. Tingkat pendidikan nelayan / famili masih rendah

Nelayan yg miskin biasanya belum poly tersentuh teknologi terkini, kualitas sumber daya manusia rendah serta tingkat produktivitas output tangkapannya pula sangat rendah.

Sehingga itu menjadi Mengganggu alih perkembangan teknologi indera tangkap serta indera perikanan lain  lebih maju.


5. Prasarana pada lingkungan nelayang rendah (TPI)

Tidak semua wilayah pesisir memiliki Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Hal tersebut membuat para nelayan terpaksa buat menjual hasil tangkapan mereka kepada tengkulak menggunakan harga yg jauh pada bawah harga pasaran. 

Kondisi ini yang selalu menyebabkan nelayan tidak pernah untung, keterbatasan infrastruktur mengakibatkan nelayan merugi, nir seimbangnya antara porto yang dikeluarkan buat melaut, dengan laba output jual, karena harga dipermainkan sang pihak tengkulak.


6. Kelembagaan nelayan dan kelembagaan ekonomi belum berfungsi secara optimal
– perbankan
– koperasi

7. Sistem bagi hasil masih timpang

– Upah buruh nelayan seakan belum dipikirkan
– tidak terdapat peraturan yang mengatur sistem bagi hasil
Kebijakan yg pro nelayan mutlak dibutuhkan, yakni sebuah kebijakan sosial yang akan mensejahterakan masyarakat dan kehidupan nelayan.

8. Peran Teknologi Pengolahan Perikanan

– Peningkatan Konsusmsi protein output perikanan

– Penigkatan kualitas hayati nelayan dengan menyediakan mempunyai Tempat Pelelangan Ikan (TPI) supaya mempermudah nelayan menjual hasil tangkapan mereka menggunakan laba besar .

– Meningkatkan Industri pengolahan output perikanandi kurang lebih tempat nelayan seperti pabrik es serta garam.

– Meningkatkan kualitas output perikanan tangkap atau budidaya menggunakan mengawasi pergerakan output perikanan menurut pemanenan, pengemasan, pengawetan, serta penjualannya hingga ke konsumen. Kesegaran dan kebersihan ikan harus permanen dijaga agar harganya tetap tinggi.


Sumber