UJI COBA PALKAH BERINSULASI

Uji coba palkah berinsulasi- Dalam rangka peningkatan daya saing yang merupakan galat satu arah kebijakan pembangunan perikanan tangkap pada RPJM III 2015-2019, 

khususnya pada perbaikan kualitas kapal dan wahana penanganan ikan diatas kapal keliru satu buat mendukung acara tersebut adalah menggunakan penerapan teknologi palka ikan berinsulasi pada perahu motor nelayan penangkap ikan tuna. 


Ikan tuna (Thunnus Spp.) merupakan salah satu komoditas unggulan perikanan Indonesia, serta menempati urutan ke 2 ekspor perikanan Indonesia selesainya udang. 


Namun konflik kualitas serta keamanan produk ikan hasil tangkapan perlu mendapat perhatian yg berfokus, karena tuntutan konsumen yang semakin meningkat. 

UJI COBA PALKAH BERINSULASI

UJI COBA PALKAH BERINSULASI - Disisi lain, dalam kaitannya dengan perdagangan bebas, terwujudnya jaminan mutu dan keamanan pangan produk perikanan akan menaikkan daya saing produk perikanan Indonesia di pasar global.

Kegiatan ini dilaksanakan di perairan Maluku. Dan seperti kita ketahui galat satu basis penangkapan ikan tuna di Indonesia merupakan pada Provinsi Maluku. Hal ini dimungkinkan lantaran Provinsi Maluku merupakan sebuah kepulauan yg dikelilingi oleh wilayah perairanyang mempunyai potensi perikanan yang akbar.  


Potensi ikan tuna di perairan Maluku bhineka antar wilayah bahari. Hasil estimasi diperoleh bahwa potensi ikan tuna pada Laut Banda sebesar 21.026 ton/thn, di Laut Maluku sebesar 18.827 ton/thn, serta  di Laut Arafura sebesar 8.954 ton/thn. 


Spesies ikan tuna yg terdapat di perairan Maluku diantaranya Madidihang, Mata akbar, serta Albakora.kegiatan penangkapan ikan tuna pada Maluku dalam ketika ini tumbuh serta berkembang relatif pesat baik yang dilakukan menggunakan cara terkini menggunakan kapal akbar juga dengan cara tradisional menggunakan kapal kecil atau bahtera motor. 


Bertambah pesatnya aktivitas penangkapan ikan tadi berdampak terhadap semakin jauhnya wilayah penangkapan ikan (fishing ground) serta semakin lamanya waktu yang diperlukan dalam melakukan operasi penangkapan ikan. Hal ini berpengaruh terhadap mutu ikan output tangkapan.


Uji coba palkah berinsulasi

Palka ikan berinsulasi merupakan tempat menyimpan ikan output tangkapan yang menyatu menggunakan badan kapal, dinding-dindingnya dicor dengan polyurethane foam. Palka seperti ini umumnya masih ada dalam kapal-kapal ikan ukuran akbar (10 GT atau lebih). 

Dengan bahan tadi palka bisa kedap dan sanggup menunda genre udara panas dari luar, sebagai akibatnya bisa mempertahankan mutu ikan. Waktu pelaksanaan aktivitas ini berlangsung selama 15 (lima belas) hari berdasarkan tanggal 25 Maret 2014 sampai menggunakan 08 April 2014.lokasi aplikasi kegiatan pada Desa Asilulu, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Propinsi Maluku.

Menurut Muhammmad najib,ST selaku perekayasa belia di BBPI,Semarang menyampaikan “Kerusakan atau penurunan mutu ikan dapat terjadi selesainya ikan mengalami kematian. Peristiwa ini terjadi karena prosedur pertahanan normal ikan terhenti sehabis ikan mengalami kematian. 

Cara yang paling krusial buat memperlambat penurunan mutu ikan adalah menggunakan menurunkan temperatur ikan secepat mungkin serta menjaganya tetap rendah.“

Berdasarkan output kegiatan Uji Coba Palka Ikan Berinsulasi dalam Perahu Motor Nelayan Penangkapan Ikan Tuna di Maluku, bisa disimpulkan menjadi berikut :

1.palka ikan berinsulasi yang dibuat mempunyai kapasitas 320 liter, bisa menampung 16 (enam belas) pangkas ikan tuna loin menggunakan berat homogen-rata 10 kg/loin beserta media pendinginnya. Daya tampung tadi setara dengan daya tampung 4 butir styrofoam box yg dibawa nelayan pada melakukan operasi penangkapan ikan.

2.konstruksi palka dibentuk mengikuti bentuk lambung kapal dan diletakkan dibagian tengah kapal (area yg digunakan buat menempatkan styrofoam box), sehingga tidak menggangu nelayan pada melakukan operasi penangkapan ikan serta penanganan ikan output tangkapan.

3.palka ikan berinsulasi memiliki kemampuan menurunkan temperatur ikan tuna hasil tangkapan nelayan menjadi 4,2 °C pada waktu dibongkar. Temperatur tadi sudah memenuhi persyaratan mutu bahan baku ikan tuna loin segar sinkron SNI 7530.dua:2009.

4.laju aliran panas akibat beban transmisi pada bagian atas dinding palka berinsulasi homogen-homogen sebesar 24,dua kkal/jam, sedangkan dalam bagian atas dinding styrofoam box homogen-homogen sebesar 93,tiga kkal/jam.hal ini menyebabkan temperatur rendah didalam palka ikan berinsulasi lebih terjaga.

5.laju genre panas akibat beban muatan didalam palka berinsulasi rata-rata sebesar 416,6 kkal/jam, sedangkan didalam styrofoam box rata-rata sebesar 312,5 kkal/jam. Hal ini menyebabkan penurunan temperatur ikan didalam palka ikan berinsulasi sebagai lebih cepat.

6.laju pencairan es didalam palka berinsulasi sebelum ikan dimasukkan homogen-homogen sebesar 0,tiga kg/jam, sedangkan didalam styrofoam box sebesar 1,4 kg/jam. Hal ini mengakibatkan kerugian es saat terjadi kegagalan penangkapan sebagai lebih mini dalam palka ikan berinsulasi.

Harapan nya menurut kegiatan uji coba ini merupakan meningkatnya daya saing produk perikanan Indonesia pada pasar global. Dan Palkah ini bisa diaflikasikan buat nelyan kecil yang lainnya.

Semoga Bermanfaat Artikel mengenai Uji coba palkah berinsulasi

Comments