PENGERTIAN KAS DAN SETARA KAS
Pengertian Kas Dan Setara Kas
Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. Dua point dua.2 tahun 1995, kas didefinisikan yaitu kas terdiri menurut saldo kas (cash on hand) dan rekening giro (IAI, 2004).
PSAK No. Dua, paragraf 6 menyebutkan setara kas dimiliki buat memenuhi komitmen kas jangka pendek, bukan buat investasi atau tujuan lain. Untuk memenuhi persyaratan setara kas, investasi wajib bisa segera diubah sebagai kas dalam jumlah yg diketahui tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan. Karenanya, suatu investasi baru dapat memenuhi kondisi menjadi setara kas hanya segera akan jatuh tempo dalam waktu 3 bulan atau kurang menurut lepas perolehannya (IAI, 2004)
Pengertian Laporan Arus Kas
Laporan arus kas dimaksudkan buat menaruh ikhtisar arus kas masuk serta arus kas keluar buat suatu periode. Pernyataan ini ditegaskan pada Standar Akuntansi Keuangan, yaitu menaruh informasi historis tentang perubahan kas berdasarkan suatu perusahaan melalui laporan arus kas yg mengklasifikasikan arus kas dari aktivitas operasi, investasi juga pendanaan (financing) selama satu periode akuntansi (IAI, 2004 : 2.1)
Analisis Laporan Keuangan
Smith dan Skousen (1992:1044) menyatakan bahwa analisis laporan keuangan dalam umumnya diarahkan dalam pengevaluasikan empat aspek perusahaan yaitu : likuiditas, stabilitas, profitabilitas dan potensi perkembangan.
Harahap (1998:217) menyatakan salah satu teknik yg dipakai pada analisis laporan keuangan yaitu analisis rasio keuangan. Analisis rasio keuangan merupakan perbandingan antara pos-pos eksklusif dalam laporan keuangan dengan pos lain yang mempunyai hubungan yg signifikan. Analisis rasio keuangan bermanfaat untuk memilih kesehatan atau kinerja keuangan suatu perusahaan.
Analisis Laporan Arus Kas
Analisis laporan arus kas menurut Plewa dan Friedlob (1995:228), terdiri atas rasio likuiditas, rasio solvabilitas, pengeluaran kapital dan rasio pengembalian kas (cash flow return ratios).
Rasio Pengembalian Arus Kas (Cash Flow Return Ratios)
Rasio pengembalian arus kas merupakan rekanan berdasarkan rasio keuangan menggunakan dasar akrual. Cash Flow Return Ratio sama dengan Return of Investment, tapi Cash Flow Return Ratio dihitung menggunakan dasar kas bukan akrual. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan buat menghasilkan kas dalam saat sekarang maupun pada masa depan. Rasio ini terdiri menurut Overall Cash Flow Ratio, Cash Return on Sales Ratio, Cash Flow on Net Income Ratio, Quality of Sales Ratio, Cash Return on Asset Ratio.
Overall Cash Flow Ratio
Rasio ini digunakan buat menandakan tingkat kemampuan perusahaan membentuk kas menurut aktifitas operasi yg bisa dipakai untuk aktifitas pendanaan dan investasi.
Semakin tinggi rasio ini, meningkat juga kemampuan perusahaan buat membentuk kas dari aktivitas operasi.
Cash Return on Sales Ratio
Pada dasarnya rasio ini sama menggunakan margin laba bersih. Bedanya rasio ini pada hitung menggunakan dasar kas, sedangkan margin keuntungan higienis dihitung menggunakan dasar akrual. Kedua rasio ini mencoba buat membandingkan apakah penjualan perusahaan serta laba bersih sinkron menggunakan arus kas.
Rasio ini bermanfaat buat mengukur kemampuan perusahaan buat mengubah setiap rupiah penjualan menjadi kas atau mengukur persentase arus kas per rupiah penjualan. Semakin tinggi rasio ini semakin baik.
Cash Flow on Net Income Ratio
Rasio ini membandingkan antara arus kas dari kegiatan operasi menggunakan laba bersih. Rasio ini dipakai buat menilai seberapa besar arus kas yg diperoleh dari aktivitas operasi bila dibandingkan dengan keuntungan bersihnya.
Quality of Sales Ratio
Laporan arus kas digunakan buat menyebutkan perbedaan antara keuntungan higienis dengan penerimaan serta pengeluaran kas. Penafsiran ini adalah basis buat mengevaluasi pendapatan.
Rasio ini dipakai untuk membandingkan antara kas yg diperoleh menurut penjualan dengan penjualan. Apabila tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kas berdasarkan penjualan menggunakan penjualan, menandakan kualitas pendapatan yang tinggi. Jika memakai metode langsung maka kas dari penjualan bisa diperoleh secara langsung.
Cash Return on Asset Ratio
Rasio ini adalah relasi menurut Return on Total Investment Ratio. Rasio ini digunakan menjadi pembanding menggunakan rata-homogen industri serta dengan rasio ini periode sebelumnya buat menilai tingkat efisiensi dalam penggunaan aktiva perusahaan.
Semakin tinggi rasio, maka semakin efisien juga perusahaan pada mengelola aktiva perusahaan. Total asset rata-rata diperoleh dengan menjumlahkan saldo awal serta saldo akhir total asset lalu pada bagi 2.
Cash Return on Stockholder’s Ratio
Rasio ini menerangkan apakah perusahaan sanggup membentuk pengembalian kas yang cukup bagi para pemegang saham. Rasio ini dihitung sebagai berikut :
Jumlah ekuitas homogen-rata diperoleh dengan menjumlahkan saldo awal serta saldo akhir total ekuitas lalu pada bagi dua.
Model Pengembangan
Data-data tersebut akan pada proses buat penentuan arus kas masa depan dimulai dengan pengolahan data awal berupa laporan keuangan beberapa periode. Dari data tersebut serta menggunakan menggunakan metode yg terdapat, maka dilakukan proses-proses secara sedikit demi sedikit sesuai dengan langkah-langkah pada metode yang dipakai buat mengelola data tersebut dari standar penilaian serta penilaian arus kas. Data berdasarkan laporan keuangan diteliti memakai Analisis Rasio Arus Kas, setelah itu akan didapat nilai hasil menurut perhitungan rasio – rasio tadi. Untuk menambah kekuatan warta maka menghitung prediksi nilai kas menurut Analisis Ratio Arus Kas serta memperbandingkannya dengan prediksi nilai kas berdasarkan Analisis Horizontal. Sehingga didapat prediksi nilai kas yang mendekati menurut nilai nyata berdasarkan kas tersebut.
Context Diagram
Context diagram ini mendeskripsikan rancangan holistik berdasarkan proses yang ada dalam DFD. Berikut ini merupakan tampilan menurut context diagram system yg didesain.
Gambar Context Diagram
Pada context diagram diatas terdapat 2 external entity yaitu bag.akuntansi dan manajemen keputusan. Masing-masing berdasarkan entity memberikan input serta oleh system diberikan output yg berupa laporan atau data yg diharapkan.
DFD Level 0
Pada DFD level 0 terdapat 4 proses primer yaitu : proses maintenance data, proses transaksi, proses analisis kas masa depan, proses cetak laporan.
Gambar DFD Level
Analisis Kas Masa Depan
Analisis kas masa depan merupakan output menurut perhitungan analisis rasio arus kas. Analisis kas masa depan memberikan kabar berupa nilai prediksi kas masa depan serta nilai prediksi rasio arus kas masa depan. Analisis kas masa depan juga memberikan penerangan dari analisis setiap rasio. Berikut gambar form analisis kas masa depan.
Gambar Analisis kas masa depan
Comments
Post a Comment