HAKIKAT DAN TUJUAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM

Hakikat Dan Tujuan Pendidikan Dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam 
Dalam Al-Qur’an banyak di temukan citra yg menyampaikan mengenai manusia secara filosofis berdasarkan penciptaannya. Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna dan sebaik-baik ciptaan yang di lengkapi dengan akal pikiran. Dalam hal ini Ibn Arrabi misalnya melukiskan hakikat insan dengan berkata bahwa,"Tak terdapat makhluk Allah yg lebih rupawan menurut dalam manusia yang memiliki daya hidup, mengetahui, berkehendak, berbicara, melihat, mendengar, berpikir, dan memutuskan. 

Manusia adalah makhluk yg sangat krusial, lantaran dilengkapi menggunakan penbawaan serta kondisi-syarat yg pada perlukan bagi mengemban tugas serta fungsinya sebagai makhluk Allah pada muka bumi.  

Kemunculan dan perkembangan tradisi keilmuan, pemikiran dan filsafat pada dunia Islam nir dapat pada sisihkan dan kondisi lingkungan (kebudayaan serta peradaban) yg mengitarinya. Kemunculan serta perkembangan bukan sesuatu yang orisinal serta baru sama sekali tetapi adalah formulasi baru yg merupakan gugusan antara kebudayaan dan peradaban baru yg datang. Karena jauh sebelum daerah-daerah yg diklaim global Islam di huni warga muslim, sudah tumbuh suatu masyarakat yang berkebudayaan dan berperadaban. 

1. Pengertian Pendidikan Secara Umum 
Allah telah mendidik dan mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan alam, tersirat pengertian yg menyatakan bahwa manusia supaya tetap memelihara kesucian asma` (pelajaran yg di ajarkan) Tuhan pendidik yang maha tinggi. Tuhan sudah menciptakan (alam dan manusia), lalu menyempurnakan proses penciptaanya. 

Tuhan sudah menaruh batasan (tetapkan aturan -aturan, takaran, ukuran serta sebagainya di alam) dan kemudian memberi pertunjuk terhadap proses penyempurnaan kreasi tersebut. Jadi pada pendidikan filsafat Islam, berarti mengembangkan potensi manusiawi dibawah pengaruh aturan-hukum Allah, baik Al-Quran maupun Sunnahtullah, serta hal ini akan membentuk kebudayaan, yg terus menerus berkembang. Setiap generasi tua mewariskan kebudayaan dalam generasi mudanya serta mengarahkannya supaya kebudayaan tadi berkembang.

Dalam tujuan secara umum pendidikan Islam membentuk langsung bahagia di dunia serta akhirat. Isi pendidikannya mencakup ilmu pengetahuan, kesenian serta segala hal yg sanggup mengerakan perkembangan insan. 

2. Pengertian Pendidikan Islam 
Istilah pendidikan pada pendidikan Islam pada biasanya mengacu dalam AlTarbiyah, Al-Ta'dib, Al-Ta'lim. Dari ketiga kata tersebut yg terkenal di pakai dalam praktek pendidikan Islam merupakan Al-Tarbiyah, sedangkan Al-Ta'lim serta Al-Ta'dib sporadis sekali digunakan. Padahal kedua kata tersebut sudah digunakan semenjak awal pertumbuhan pendidikan Islam. (Ahmad Syalabi, 1954;21-23) 

Istilah Al-Tarbiyah dari dari kata Rab. Walaupun kata ini memiliki poly arti, akan tetapi pengertian dasarnya menerangkan makna tumbuh, berkembang, memelihara, merawat, mengatur serta menjaga kelestarian atau ekstiensinnya. 

Proses pendidikan Islam adalah bersumber dalam pendidikan yg pada berikan Allah menjadi "pendidik" semua kreasi Nya, termasuk manusia. Pengertian pendidikan Islam yang dikandungkan dalam Al-Tarbiyah, terdiri dari empat unsur pendekatan, yaitu: 
1. Memelihara dan menjaga fitrah siswa menjelang dewasa (baligh) 
2. Mengembangkan seluruh potensi menuju kesempurnaan. 
3. Mengarahkan seluruh fitrah menuju kesempurnaan. 
4. Melaksanakan pendidikan secara bertahap. (Abdurrahman An-Nahlawi, 1992:31) 

Istilah Al-Ta'lim adalah telah dipakai semenjak periode awal aplikasi pendidikan Islam. Menurut para pakar, kata ini lebih bersifat universal pada banding AlTarbiyah mupun Al-Ta'dib. Misalnya mengartikan Al-Ta`lim menjadi proses transmisi aneka macam ilmu pengetahuan pada jiwa individu tanpa adanya batasan serta ketentuan tertentu. Melainkan membawa kaum muslimin kepada nilai pendidikan tazkiyah serta annafs (pensucian diri) berdasarkan segala kotoran, sebagai akibatnya memungkinkannya mendapat alhikmah serta menyelidiki segala yang bermanfaat buat diketahui. (Abdul Fattah, Jalal, 1998:29-30) 

Istilah Al-Ta'dib adalah sosialisasi serta pengakuan yg secara berangsurangsur pada tanamkan pada diri insan (siswa) tentang loka-tempat yg tepat berdasarkan segala sesuatu di dalam tatanan penciptaan. Dengan pendekatan ini, pendidikan akan berfungsi menjadi pembimbing kearah pengenalan serta pengakuan kepada Tuhan yang tepat dalam tatanan wujud dan kepribadiannya. (Muhammad Naquib Al-Attas 1994:63-64) 

Dalam istilah Al-Tarbiyah yang mempunyai arti pengasuh, pemeliharaan, dan afeksi tidak hanya digunakan untuk insan, akan namun pula digunakan buat melatih dan memelihara hewan atau makhluk Allah lainnya.

Di antara batasan yang sangat variatif tadi adalah; 
1. Mengemukakan bahwa pendidikan Islam adalah proses mengubah tingkah laris individu siswa dalam kehidupan eksklusif, warga , serta alam sekitarnya. (Omar Muhammad Al-Thoumy Al-Syaibany, 1979:32-99) 

2. Mendefinisikan pendidikan Islam menjadi upaya membuatkan, mendorong dan mengajak siswa hidup lebih bergerak maju menggunakan dari nilai-nilai yang tinggi serta kehidupan yg mulia. 

3. Mengemukakan bahwa pendidikan Islam merupakan bimbingan atau pimpinan secara sadar sang pendidikan terhadap perkembangan jasmani dan rohani siswa menuju terbentuknya kepribadiannya yang utama (manusia kamil). (Ahmad D. Mariamba, 1989:19) 

4. Mendefinisikan pendidikan Islam menjadi bimbingan yang diberikan oleh seseorang agar dia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam. 

3. Pendidikan Islam Dalam Perspektif Al-Qur’an 
Dalam Al-Qur`an pada tegaskan bahwa Allah adalah Rabbal'alamin, ialah merupakan pendidik semesta alam serta jua pendidikan bagi insan. Pengertian tersebut diambil. Karena istilah Rabbal pada arti Tuhan serta Rabb pada arti pendidik asal menurut berasal kata yg sama. Dengan demikian menurut Al-Qur’an tadi alam dan insan mempunyai sifat tumbuh dan berkembang serta yg mengatur pertumbuhan serta perkembangan tersebut tidak lain kecuali Allah juga. Jadi mendidik dan pendidik dalam hakikatmya merupakan fungsi Tuhan dan mendidik merupakan mengatur serta, mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan alam serta manusia sekaligus. Kenapa fenomena bahwa pendidik dan mendidik itu menjadi urusan insan. Dalam pandangan filsafat Islam, menjadi mana ditegaskan dalam Al-Qur’an, bahwa dalam hakikatnya manusia merupakan "Khalifah Allah di alam semesta ini "Khalifah berarti kuasa atau wakil. (Zuhairini, 2004:12) 

Tugas dan Dasar Pendidikan Islam 
Pada hakikatnya, pendidikan Islam merupakan suatu proses yang berlangsung secara berkesinambungan Berdasarkan hal ini maka tugas dan fungsi yang perlu diemban sang pendidikan Islam adalah pendidikan insan seutuhny dan berlangsung sepajang hayat. 

Konsep ini bermakna bahwa tugas dan fungsi pendidikan mempunyai sasaran pada peserta didik yang senantiasa tumbuh dan berkembang secara dinamis mulai dari kandungan hingga akhir hayatnya. 

Tugas pendidikan Islam merupakan membimbing dan perkembangan peserta didik berdasarkan tahap ke termin kehidupannya sampai mencapai titik kemampuan optimal. Sementara fungsi pendidikan berjalan menggunakan lancar. Adapun sebagai interaksi antara potensi (memberi serta mengadopsi) antara manusia serta lingkungannya. Dengan proses ini, peserta didik insan akan menciptakan serta membuatkan keterampilan yg di perlukan buat mengganti dan memperbaiki kondisi-syarat humanisme serta lingkungannya. 

Dasar serta Tujuan Pendidikan Islam 
Sebagai aktivitas yg berkiprah pada proses training kepribadian muslim, maka pendidikan Islam memerlukan asas atau dasar yang dijadikan landasan kerja. 

Dengan dasar ini akan memberikan arah bagi aplikasi pendidikan yg telah diprogramkan. Dalam kontek ini, dasar yang sebagai acuan pendidikan Islam hendaknya adalah asal nilai kebenaran dan kekuatan yang dapat menghantarkan peserta didik ke arah pencapaian pendidikan. Oleh karena itu, dasar yg terpenting dari pendidikan Islam adalah Al-Qur'an serta sunnah Rasulullah (hadits). 

Dalam pendidikan Islam, sunnah Rasul mempunyai dua fungsi, yaitu: Menjelaskan sistem pendidikan Islam yang terdapat pada Al-Qur'an dan menyebutkan hal-hal yg nir masih ada di dalamnya. 

Menyimpulkan metode pendidikan menurut kehidupan Rasulullah bersama teman, perlakuannya terhadap anak-anak, serta pendidikan keimanan yg pernah dilakukannya (Abdurrahman An-Nahlawi, 1992:47). Dalam merumuskan tujuan pendidikan Islam, paling nir ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu: 
1. Tujuan dan tugas manusia di muka bumi. Baik secara vertikal juga horizontal. Sifat-sifat insan tututan warga dan dinamika peradaban 

2. Dimensi-dimensi kehidupan ideal Islam (M. Arifin, 1987:120) 
Adapun tujuan pendidikan Islam merupakan berbagi fitrah siswa, baik ruh, fisik, kemauan, serta akalnya secara bergerak maju, sebagai akibatnya akan terbentuk eksklusif yang utuh dan mendukung bagi pelaksanaan manfaatnya sebagai khalifah fi al-ardh. 

Pendekatan tujuan ini adalah memiliki makna, bahwa upaya pendidikan Islam adalah pembinaan langsung muslim sejati yang mengabdi dan merealisasikan " kehendak " Tuhan sinkron dengan syariat Islam. Dan mengisi tugas kehidupannya pada global dan menjadikan kehidupan akhirat menjadi tujuan primer pendidikannya. 

Tujuan pendidikan Islam adalah buat mencapai ekuilibrium pertumbuhan kepribadian insan (peserta didik) secara menyeluruh serta seimbang yang dilakukan melalui latihan jiwa, nalar pikiran (intelektual), diri insan yang rasional ; perasaan serta alat. Lantaran itu, pendidikan hendaknya meliputi pengembangan semua aspek fitrah peserta didik ; aspek spiritual, intelektual, khayalan, fisik, ilmiah, dan bahasa, baik secara individual maupun kolektif ; dan mendorong seluruh aspek tersebut berkembang kearah kebaikan dan kesempurnaan. Tujuan terakhir pendidikan muslim terletak pada perwujudan ketundukan yg paripurna kepada Allah, baik secara pribadi, komunitas, juga semua umat insan.

Comments