Prinsip dasar kerja rangkaian TV - Kali ini saya ingin mendokumentasikan rangkuman prinsip dasar kerja televisi yg aku dapatkan dulu ketika sekolah. Mungkin ini akan bermanfaat suatu ketika nanti.
Berikut ulasan secara urut sistim kerja mulai menurut:
1. Antena penerima
Berfungsi untuk mendapat gelombang elektromagnetik yaitu gelombang vedeo komposit (gelombang modulasi pembawa gambar dan suara)
2. RF AMP( radio frequence amplifier)
Berfungsi buat menguatkan gelombang video composit yg sudah di pilih oleh penala tuner.
3. OSC.(oscilator lokal):
Berfungsi buat membangkitkan frekwensi yg lebih tinggi menurut frekwensi yang di terima sang penala, dengan selisih sebanyak frekwensi menengah. (If video composite) sehingga membuat frekwensi menengah pembawa bunyi(33,4MHz) serta pembawa gambar (38,9MHz).
4. MIXER
Berfungsi mencampur antara frekwensi OSC lokal dengan frekwensi yang sudah di pilih sang tuner, yg outputnya merupakan frekwensi if video composite.
5. IF VIDEO COMPOSITE
Pada bagian ini adalah suatu filter pelewat jalur (,band pass filter) karena dalam bagian ini wajib sanggup melewatkan band frekwensi IF video serta sekaligun menguatkan amplitudonya dengan keluaran yg akan di umpan ke bagian detektor harus memiliki keluaran yg kontinu, sang karena itu dalam bagian ini pada lengkapi dengan automatic gain control (AGC) yang pada sebut IF AGC.
6. VIDEO DETEKTOR (pemisah signal gambar)
Dari frekwensi pembawanya lalu di umpan ke bagian penguat video. Signal kabar bunyi if sound di umpan ke bagian pemproses bunyi dan signal sincronisasi di lanjutkan ke bagian pembangkit raster (penyimpangan vertikal dan horizontal)
7. VIDEO AMPLIFIER(penguat gambar/luminace)
Berfungsi menguatkan amplitudo berdasarkan signal gambar/luminace yg kemudian pada umpankan ke kaki katoda tabung gambar.
8. B.P.F(band pass filter)
Berfungsi untuk melewatkan band frekwensi menengah suara sebanyak 5,lima Mhz dalam sistem frekwensi modulasi (FM)
9. IF SOUND AMPLIFIER(penguat frekwensi menengah suara)
Berfungsi melewatkan band frekwensi menengah bunyi serta sekaligus menguatkan amplitudonya,pada batas band frekwensi menengah 5,5MHz.
10. Detektor audio (sustim ratio detektor)
Berfungsi untuk memisahkan signal informasi suara dari frekwensi pembawanya kemudian di umpan ke bagian penguat akhir (PA).
11. POWER AMPLIFIER AUDIO ( penguat ahkir )
Berfungsi menguatkan daya menurut dalam signal bunyi yang telah pada pisahkan sang bagian detektor.
12. LOUDSPEAKER (pengeras suara)
Berfungi buat mengubah signal listrik bunyi menjadi getaran suara yang bisa pada dengar.
13. IF AGC (IF automatic gain control)
Bagian ini berfungai menjadi umpan kembali negative ke bagian penguat IF1, tjuanya agar level penguatan pada bagian penguat if kontinu / permanen.
14. RF AGC (radio frequence AGC)
Berfungsi sebagai umpan pulang positive ke bagian tuner, tujuanya agar level penerimaan signal yang lemah bisa pada kuatkan supaya kualitas gambar baik.
15. SINC SEP (sincronisasi seoarator)
Berfungsi buat menyamakan freqwensi vertikal serta freqwensi horizontal menurut pemancar menggunakan pesawat penerimanya,supaya tidak terjadi gambar yang bergeser ke atas dan ke bawah, bergeser ke arah kiri dan ke kanan.
166. INT (integrator)
Berfungsi untuk membarui pulsa singkronisasi menjadi pulsa gigi gergaji /saw tooth buat menyamakan frekwensi vertikan dari pemancar dengan frekwensi vertikan penerimanya.
17. V OSC (vertikal oscilator)
Berfungsi buat membangkitkan freqwensi buat vertikal sebanyak 50 Hz buat sistim PAL (Phase Alternating Line).
18. V OUT/AMPL (vertikal hasil amplifier)
Berfunsi untuk menguatkan signal gigi gergaji yg akan pada umpan ke bagian devleksi yoke.
19. DIFF(differensiator)
Berfungsi untu mengganti pulsa sincronisasi sebagai bentuk "picu" buat menyamakan frekwensi horizontal yg akan pada umpan ke bagian H. OSC.
20. H..osc (horizontal oscilator)
Berfungsi membangkitkan frekwensi horizontal sebanyak 15625 Hz (15,625KHz) buat sistim ;PAL.
21. HORIZONTAL OUT-AMP
Berfungai pensaklar/switcing.
22. F.B.T (flyback transformator)
Berfungsi sebagai trafo step-up tegangan yg akan di umpan ke bagian cascade/dioda tegangan tinggi /H.V.rec.
23. H.V REC.( High voltage rectiver)
Berfungsi sebagai pengali lipat tegangan AC dari flyback sebagai tegangan DC yg sangat tinggi yaitu mencapai 10-20 Kilo Volt.
24. AFC( automatic freqwensi control)
Berfungsi buat mengontrol agar freqwensi horizontal permanen.
25. CRT(Catoda Ray Tube=tabung sinar katoda)
Berfungsi buat memproduksi signal luminan gambar.
Artikel terkait; 5 komponen pendukung kerja CRT
26. REGULATOR/PSU/CATU DAYA
Berfungsi untuk tegangan keseluruh bagian dalam rangkaian.
Teori VAK( TV)
Lanjut baca; Blog pemprosesan CRT warna
Itulah beberapa sistim kerja TV secara sederhan. Praktis-mudahan berguna ya!