BIOLOGI FUNGSI ALAT TUBUH PADA TUMBUHAN PERNAPASAN PADA TUMBUHAN

Pernapasan Pada Tumbuhan

A. Tujuan

Setelah menyelidiki Kegiatan Belajar 1 ini, Anda diharapkan bisa:
  1. Menuliskan kembali proses pernapasan dengan benar
  2. Menjelaskan sistem pernapasan pad tanaman tingkat tinggi
  3. Menjelaskan sistem pernapasan pada tumbuhan tingkat rendah
  4. Menunjukan fakta bahwa tanaman melakukan kegiatan bernapas
  5. Menyebutkan hasil primer menurut proses pernapasan.
B. Pokok Materi
  1. Proses Pernapasan (Respirasi)
  2. Pernapasan dalam Tumbuhan Tingkat Tinggi
  3. Pernapasan dalam Tumbuhan Tingkat Rendah
C. Uraian Materi

1. Proses Pernapasan (Respirasi)

Salah satu ciri berdasarkan makhluk hidup adalah bernapas. Dengan demikian, selama flora serta fauna hidup, selama itu jua melakukan proses pernapasan. Sehingga nir heran jikalau warga pada biasanya acapkali menggunakan kata "telah menghembuskan napas yg terakhir" sebagai kata lain dari wafat atau mangkat global.

Dalam hayati, istilah pernapasan atau respirasi memiliki dua pengertian. Yang pertama, respirasi sel atau proses oksidasi dn yg kedua artinya respirasi eksternal yg lebih  umum dikenal dengan pertukaran gas oksigen (O₂) dan karbondioksida (CO₂) antara organisme dengan lingkungannya.

Dengan menggabungkan ke 2 pengertian tersebut bisa kita katakan bahwa pernapasan merupakan masuknya gas oksigen ke dalam tubuh organisme buat suatu proses oksidasi atau pembakaran lalu diikuti sang gas karbondioksida dah output sampingannya berupa uap air.

Hasil primer menurut proses pernapasan adalah energi. Energi yg merupakan hasil pembakaran digunakan untuk segala aktivitas hidup organisme. Bahan yg umunya dibakar atau dioksidasi adalah karbohidrat, persamaan kimia dari suatu proses respirasi yaitu C₂H₁₂O₆+6O₂ ➔ 6H₂O + 6CO₂ + Energi. Degan melihat persamaan tadi, tampak bahwa proses respirasi atau pernapasan adalah reaksi kebalikan dari proses fotosintesis.

Proses pernapasan ini baik pada hewan juga dalam tumbuhan terjadi sepanjang siang dan malam.

2. Pernapasan dalam Tumbuhan Tingkat Tinggi

Pada tanaman tingkat tinggi, udara ke luar masuk melalui stomata (lisan daun) dalam daun atau lentisel (ekspresi kulit batang) dalam batang. Oksigen masuk ke sel-sel flora dan karbondioksida ke luar berdasarkan sel-sel tumbuhan langsung secara difusi.



Selain dalam daun dan btg, akar yg ada di pada tanah pula melakukan pernapasan. Karena itu umumnya flora nir akan hidup dengan baik bila tanahnya pada (sebagai akibatnya tidak ada udara di antara butir-buah tanahnya) atau tanahnya tergenang air.

Sekarang anda tahu, mengapa para petani selalu menggemburkan tanah pertaniannya. Dalama kehidupan sehari-hari kita temui adanya cacing tanah yg hayati pada tanah-tanah tertentu.

Apakah adanya cacing tanah dapat merugikan atau justru bisa menguntungkan para petani? Jelaskan mengapa demikian?

Timbuh-flora taraf tinggi, ada juga yang mempunyai alat pernapasan khusus berupa rongga udara di dalam batangnya. Alat khusus ini umumnya dimiliki sang flora yg hidup pada air misalnya padi, kangkung dan eceng gondok.

Beberapa anggrek yg epifit (menempel dalam tumbuhan lain) memiliki akar napas, yaitu akar yg digunakan buat bernapas. Akar-akar ini bergantungan pada udara.

Beberapa jenis pohon lain memiliki akar spesifik untuk bernapas, misalnya pohon beringin (memiliki akar gantung) dan pohon bangkai (mempunyai akar tiang).

Tumbuhan yg hidup pada dalam air, contohnya Hydrilla, nir mempunyai mulut daun. Gas-gas yg diharapkan buat pernapasan masuk ke dalam tubuh melalui seluruh bagian atas tubuhnya secara difusi.

Untuk pertanda adanya pernapasan dalam tumbuhan dapat dilakukan percobaan dengan memakai air kapur yg ditempatkan pada sebuah botol dan flora yang dimasukan ke pada botol air kapur tersebut. Jika air kapur berubah menjadi keruh berarti ada proses pernapasan. Air kapur akan bereaksi menggunakan karbondioksida sebagai akibatnya larutan air kapur tadi menjadi keruh. Untuk detail lakukan aktivitas berikut adalah:

  1. Sediakan dua buah botol, kain kasa-air kapur dan tutup botol. Berilah pertanda pada masing-masing botol, contohnya botol A serta B.
  2. Susunlah indera-alat tadi seperti dalam gambar 1.tiga pada gambar A, kain kasa berisi tanaman (kecambah) sedangkan pada botol B kain kasa nir berisi tanaman .
  3. Letakan ke 2 botol tadi dalam tempat yg gelap selama ±1 jam
  4. Amati air kapur yg terdapat pada botol A dan B
  5. Apa yg terjadi pada botol A serta Botol B? Apa konklusi Anda berdasarkan aktivitas ini. 

3. Pernapasan pada Tuumbuhan Tingkat Rendah

Pada tumbuhan tingkat rendah yg berhijau daun (berklorofil), oksigen diambil dan karbondioksida dimuntahkan melalui selaput sel secara difusi.

Untuk mendapatkan tenaga, fungi ragi nir melakukan pernapasan dengan memakai oksigen bebas, namun menggunakan oksigen terikat dalam molekul lain atau unsur lain menggunakan donasi enzim (fermen) dalam menguraikan zat terapung menjadi alkohol serta karbondioksida.

      Zat tepung ------------------> alkohol + karbondioksida + Energi


Kemampuan ragi atau bakteri-bakteri lain untuk mengadakan fermentasi ini, nir saja dimanfaatkan buat pembuatan tape, namun pula buat pembuatan alkohol, minuman beralkohol, roti serta sebagainya.

D. Kata-istilah Penting

Pernapasan Aerob : pernapasan menggunakan memakai oksigen

Pernapasan Anaerob : pernapasan tanpa menggunakan oksigen bebas
Difusi  :  perpindahan zat berdasarkan konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah tanpa melalui membran semipermiabel.
Oksidasi  : proses pembakaran dengan menggunakan gas
Epifit  :  hidup menempel pada flora lain
Energi  :  tenaga
Fermen  :  enzim
Konsentrasi  :  kepekatan
Lentisel  :  ekspresi kuning batang
Respirasi  :  pernapasan
Respirasi sel  :  pernapasan
Respirasi eksternal  :  pertukaran gas antara organisme dengan lingkungannya.
Stomata  :  ekspresi daun
Fotosintesis  :  proses penyusunan kuliner dengan bantuan energi cahaya yang dilakukan oleh tumbuh-flora yang memiliki zt hijau daun (klorofil).  

E. Rangkuman


Alat pemukul yg terdapat dalam tumbuhan bersel poly serta sebagian akbar terjadi melalui pembuluh. Tumbuhan mengeluarkan residu-sisa pembakaran melalui stomata (mulut daun) serta bagian eksklusif.


F. Latihan/ Soal-soal

  1. Uraikan dengan istilah-kata sendiri, apa yg dimaksud dengan proses pernapasan.
  2. Berapa jenis flora tinggi yg mempunyai bagian khusus buat melakukan pernapasan. Sebutkan bagian-bagian spesifik tadi beserta contoh tumbuhannya, masing-masing 2 buah
  3. Tuliskan perbedaan peristiwa pengambilan oksigen antara tumbuhan tingkat tinggi menggunakan tumbuhan tingkat rendah yang berklorofil
  4. Mengapa pohon tomat akan meninggal apabila tanah tempat tumbuhnya tergenang air
  5. Coba anda analisis. Apakah eksistensi cacing tanah dalam tanah pertanian merugikan atau menguntungkan bagi petani.

Baca pula Pembahasan  Alat Pengangkutan Tumbuhan !!

BIOLOGI FUNGSI ALAT TUBUH PADA TUMBUHAN ALAT PENGANGKUTAN TUMBUHAN

Kegiatan belajar dua : Alat Pengangkutan Tumbuhan

A. Tujuan 

Setelah mempelajari Kegiatan Belajar 2, Anda diharapkan dapat :
1. Menjelaskan indera pengangkutan pada flora berbiji
2. Menjelaskan fungsi pembuluh kayu serta pembuluh tipis
3. Menunjukan liputan bahwa tanaman melakukan aktivitas pengangkutan
4. Menjelaskan devinisi (batasan) jaringan pembuluh
5. Menerangkan alasan bahwa air dan unsur hara berdasarkan tanah bisa naik hingga ke daun.


B. Pokok Materi

1. Sistem pengangkutan dalam tumbuhan
2. Pengangkutan dalam akar
3. Pengangkutan dalam batang
4. Pengangkutan pada daun
5. Pengangkutan air serta zat hara dari tanah ke daun


C. Uraian Materi

1. Sistem pengangkutan dalam tumbuhan

Sistem pengangkutan dalam tumbuhan sangat tidak selaras menggunakan sistem pengangkutan pada hewan. Akan tetapi, keduanya mempunyai tujuan yang sama. Tujuan ini adalah mengedarkan zat-zat krusial yg dibutuhkan buat kehidupan sel-sel dan mengambil zat-zat output kegiatan itu.

Pada tumbuhan tingkat rendah, seperti lumut serta paku-pakuan, belum terdapat indera pengangkutan khusus. Pengangkutan zat-zat itu semata-mata dilakukan dari sel ke sel. Lantaran poly rintangan yg harus didahului, pengangkutan zat-zat berjalan lambat.

Gambar 1.4

Pengangkutan pada flora tingkat tinggi, seperti biji, selain terjadi berdasarkan sel ke sel pula melalui suatu alat pengangkutan spesifik. Alat pengangkutan khusus ini dinamakan jaringan pengangkutan. Jaringan pengangkut ini dibangun sang pembuluh kayu (Xilem) serta pembuluh tapis (floem). Berkat adanya pembuluh-pembuluh ini, pengangkutan zat-zat bisa berlangsung dengan cepat. Pembuluh-pembuluh pengangkut ini dapat mulai berdasarkan akar sampai ke daun.

Gambar 1.5

Fungsi primer pembuluh kayu menjadi alat buat mengangkut air dan unsur hara dari dalam tanah ke semua bagian tumbuhan. Pada tumbuhan berkeping dua (dikotil), pembuluh ini terdapat pada bagian kayu.

Selain fungsi utama pembuluh tipis menjadi indera buat mengangkut hasil-hasil fotosintesis dar daun ke semua bagian tubuh. Pembuluh ini dalam tumbuhan dikotil masih ada di bagian kulit flora.

Pembuluh kayu dan pembuluh tipis umumnya berkumpul dalam satu berkas yang disebut berkas pembuluh. Pada tumbuha dikotil, antara pembuluh kayu dan pembuluh tapis masih ada  jaringan yang diklaim kambium. Fungsi kambium merupakan menciptakan pembuluh kayu ke arah dalam menciptakan pembuluh tapis ke arah luas.

Gambar 1.6


2. Pengangkutan pada Akar

Pada biasanya akar merupakan bagian tumbuhan yang ada di pada tanah serta berfungsi menjadi alat buat menguatkan tegaknya tanaman pada loka tumbuhnya, menyerap air menurut unsur-unsur hara serta sebagai loka menyimpan makan pada tumbuhan eksklusif.

Ujung akar terdiri atas sel-sel belia yang selalu membelah dan adalah titik tumbuh. Ujung akar itu sangat lunak dan gampang rusak, sang karena itu, ada pelindungnya. Pelindung itu berupa jaringan yg dinamakan tudung akar.

Bagian luar tudung akar sedikit berlendir, hal ini dimaksudkan untuk membantu memudahkan akar masuk ke pada tanah. Tidak jauh berdasarkan tudung akar terdapat bulu-bulu akar. Bulu-bulu akar ini sebenarnya adalah tonjolan berdasarkan sel epidermis, gunanya untuk memperluas bidang penyerapan supaya jumlah air dan unsur-unsur hara yang terserap lebih poly.

Pengangkutan air dan unsur-unsur hara menurut bulu akan serta menurut epidermis sampai pembuluh kayu merupakan pengukuran menurut sel ke sel melalui insiden osmosis. Setelah sampai pada jaringan xilem pengangkutan ke daun melalui pembuluh angkut yaitu pembuluh kayu.


3. Pengangkutan dalam Batang

Susunan jaringan pada btg hampir sama menggunakan susunan jaringan dalam akar, kulit luar (epidermis) terdiri atas selapis sel-sel yg tersusun kedap. Dinding luarnya dilapisi kutikula (lapisan lilin) buat Mengganggu penguapan air, sehingga btg terhindar berdasarkan kekeringan.

Kulit pertama (kortek) mempunyai rongga-rongga antarsel yang dipakai buat pertukaran gas. Endodermis yang terdapat di antara kulit serta silinder pusa umumnya mengandung zat tepung. Lantaran itu endodermis btg sering juga diklaim sarung tepung.

Xilem dn floem dalam btg umumnya berkumpul mejadi suatu berkas, yg disebut pembuluh tersusun beraturan menciptakan bundar. Xilem terletak pada bagian pada floem terletak pada bagian luar. Di antara xilem serta floem masih ada kambium (gambar 1.6). Sel-sel kambium selalu membelah, membentuk xilem baru ke arah pada dan floem baru ke arah luar.

Keghiatan kambium mengakibatkan btg tanaman dikotil bertambah besar . Karena batang mengembang, kulit luar btg akan robek. Untuk melindungi lapisan-lapisan pada dalam, terbentuklah jaringan gabus. Jaringan gabus nir bisa ditembus sang ari juga gas. Jaringan gabus akan kita temukan dalam btg tumbuhan yang telah tua.

Di beberapa tempat dari bagian btg tidak dibuat jaringan gasus, sebagai akibatnya terbentuk celah-celah yg dianggap lentisel. Lentisel bermanfaat buat pernapasan tumbuh-tanaman , seperti yang dijelaskan pada bagian "Pernapasan Pada Tumbuhan, Lihat di sini !"

Adanya air dan makanan yg relatif mensugesti aktivitas kambium buat membentuk xilem serta floem yg baru. Di trend kemarau menciptakan xilem yang sempit. Dengan demikian terdapat bagian yang tegas pada kayu btg, yg diklaim lingkar tahun. Lingkar tahun ini bisa digunakan buat menghitung usia suatu pohon.

Gambar 1.8

Pada batang tumbuhan monokotil, berkas pengangkutan beredar tidak beraturan, btg monokotuil tidak memiliki kambium, karenanya nir bisa bertambah besar .

Melalui pembuluh kayu btg, air serta unsur-unsur hara berdasarkan akar diteruskan ke pembuluh kayu pada daun. Sedangkan zat kuliner diangkut melalui pembuluh tapis batang menurut daun ke seluruh tubuh tanaman .


4. Pengangkutan dalam Daun

Jaringan pengangkut pada daun, terapat dalam tulang daun. Melalui pembuluh kayu, air dan unsur-unsur hara hingga ke dauh. Sebagian berdasarkan air itu digunakan buat proses fotosintesis bersama Karbondioksida dan udara, buat membuat glukosa serta oksigen.

Proses fotosintesis berlangsung pada jaringan tiang serta jaringan bunga karang, yg sel-selnya mempunyai buah-buah kloroplas. Di pada kloroplas masih ada klorofil.

Permukaan atas daun dilapisi oleh laposan kutikula yang bermanfaat buat mengurangi penguapan air.

Pembuluh tapis daun berfungsi sebagai pengangkut glukosa output fotosintesis dan mengedarkannya ke semua bagian tumbuhan.


5. Pengangkutan Air serta Zat Hara menurut Tanah ke Daun

Mungkin pernah terpikirkan dalam benak anda pada sat makan buah kelapa belia, "mengapa air yg tadinya menurut dalam tanah mampu sampai kepada butir yg demikian tingginya, tidak mungkin rasanya jikalau hal ini hanya adalah prosedur kerja menurut pembuluh kayu saja". Marilah kita bahas sedikit hal ini.

Sebenarnya ada tiga faktor yang memungkinkan hal ini bisa terjadi, yaitu tekanan akar, sifat kapiler pembuluh kayu dan daya isap daun.

Akar tanaman merogoh air berdasarkan dalam tanah secara osmosis. Osmosis merupakan gerakan molekul-molekul air selalu selaput semipermiabel menurut larutan yang kurang pekat (poly airnya) ke larutan yang lebih pekat (sedikit airnya), sehingga kedua larutan sebagai sama kepekatannya. Jadi osmosis merupakan difusi air. Selaput semipermiabel merupakan selaput yg hanya bisa ditembus sang air. Dinding sel semua makhluk bersifat semipermiabel.

Perbedaan yg nyata, jika osmosis hanya dapat berlangsung melalui selaput semipermiabel, maka difusi bisa berlangsung melalui selaput atau tampa selaput. Untuk detail perhatikan gambar berikut ini :

Gambar 1.10 Perbedaan difusi serta osmosis

Bulu akar bisa mengambil air secara osmosis lantaran dinding sel-selnya bersifat semipermiabel, lantaran cairan selnya lebih pekat dari air tanah.

Ketika bulu akar menyerap air, ciran selnya sebagai lebih encer, sehingga kurang pekat dibandingkan menggunakan sela-sel yang terletak di sebelah dalam akar. Karena itu sel-sel pada sebelah pada menyerap air secara osmosis dari bulu akar. Dengan cara ini air yang diserap pembuluh akar berkecimpung menurut sel ke sel sebagai akibatnya hingga pada pembuluh kayu (lihat Gambar 1.11)

Air masuk ke pembuluh kayu dengan gaya yg cukup akbar untuk mendorong naik ke pembuluh kayu btg. Gaya ini dianggap tekanan akar.

Tetapi tekanan akar saja tidak cukup buat mendorong akar terus ke daun. Tenaga untuk menarik air ke atas diperoleh menurut transpirasi atau penguapan.

Gambar 1.11 Pengangkutan air berdasarkan pada tanah hingga ke daun 

Transpirasi merupakan hilangnya air menurut tumbuhan akibat penguapan. Air menguap terutama dari sel-sel jaringan bunga karang dalam daun ke rongga-rongga di antara sel-sel tadi. Uap air itu lalu keluar ke udara melalui stomata. Ketika sel bunga karang kehilangan air, cairan selnya sebagai lebih pekat dibandingkan menggunakan sel-sel yang terletak lebih ke pada. Lantaran itu sel bunga karang menyerap air secara osmosis dari sel-sel pada sebelah dalam. Akibatnya cairan sel pada sebelah pada sebagai lebih pekat serta sel-sel itu menarik dari pembuluh kayu dalam tulang-tulang daun.

Air yang diambil menurut pembuluh kayu daun akan digantikan sang air dari pembuluh kayu batang, serta air yg berkurang menurut pembuluh kayu batang akan digantikan oleh air yg dari menurut pembuluh kayu akar. Seluruh proses ini menyebabkan genre secara terus menerus dari akar ke daun. Inilah yg dimaksud menggunakan daya isap daun.

Untuk mengetahui adanya tekanan akar, daya isap daun dan daya kapilaritas bisa dilakukan aktivitas sebagai berikut :
a. Menunjukan adanya tekanan air
- Carilah flora dalam pot, misalnya flora pacar air, kemudian dipotong dekat pangkalnya
- Segera sehabis dipotong tutup dengan bunda jari dan masukan pipa karet misalnya seperti dalam gambar. Isilah dengan air.
- Kemudian masukan pipa kapiler yang sudah diisi dengan air. Tutup setiap sambungan dengan vaselin atau malam agar nir bocor. Tunggu beberapa saat.
- Lihat permukaan air pada pipa kapiler. Catatlah apa yg terjadi.

Gambar 1.1.2  Percobaan untuk membuktikan adanya tekanan air


b. Menunjukan adanya daya isap daun

- Sediakan 2 tabung berisi air yg sama banyaknya
- Masukan ranting daun dan ranting nir berdaun misalnya pada gambar
- Setelah beberapa waktu air dalam tabung yg berisi ranting daun airnya berkurang lebih poly menurut pada air dalam tabung yg berisi ranting tak berdaun. Apa sebabnya?

Gambar 1.12. Percobaan buat pertanda adanya daya isap


c. Menunjukan adanya daya kapilaritas
- Sediakan bejana berafiliasi yang terdapat kapilernya, lalu isi dengan air
- Ternyata permukaan air pada pipa kapiler lebih tinggi daripada dalam tabung yang lain. Mengapa demikian?


Gambar 1.13. Percobaan buat menerangkan adanya daya kapileritas


D. Kata-istilah Penting

Dikotil         :  tanaman berkeping dua
Fotsintesis   : Proses penyusunan zat kuliner dalam tanaman yang berhijau daun (klorofil menggunakan donasi energi cahaya)
Jaringan Xilem : jaringan yg disusun oleh pembuluh kayu dan serabut kayu
Jaringan floem : jaringan yang disusun oleh pembuluh tapis, sel tetangga serta serabut kulit
Kambium    :  jaringan meristematik yg terletak di antara xilem serta floem
Kloforil       :  zat hijau daun
Monokotil   :  tanaman yg berkeping satu
Transpirasi  :  penguapan pada tumbuhan
Unsur hara  :  Unsur penting (garam-garam mineral) yang diperlukan tumbuhan.


E. Rangkuman

Untuk hayati tumbuhan ditunjang oleh alat yg struktur dan fungsinya berbeda yang meluputi pernafasan, transportasi, pengeluaran, mobilitas iritabilitas. Pernapasan dalam tumbuhan bisa terjadi lantaran majsuknya oksigen melalui stomata dalam daun dan lentisel pada btg.


F. Latihan/Soal-soal

1. Jelaskan, apa kegunaan pembuluh kayu serta pembuluh tapi dalam sistem pengangkutan tumbuhan?
2. Tunjukan dimana letak kambium dalam tumbuhan dikotil dan apa kegunaan menurut kambium?
3. Jelaskan, mengapa air dalam tanah bisa naik hingga ke daun?
4. Apakah yang dimaksud dengan (1) difusi; (dua) osomosis; (tiga) selaput semipermiabel; (4) lentisel; (lima) lingkar tahun.
5. Jelaskan disparitas susunan berkas pengangkut pada btg flora dikotil menggunakan btg flora monokotil.

PENGGUNAAN PESTISIDA NABATI DALAM BIDANG KEHUTANAN

Penggunaan Pestisida Nabati Dalam Bidang Kehutanan
Penggunaan pestisida pada lingkungan kehutanan khususnya untuk mengendalikan hama yg menyerang tanaman di persemaian serta flora belia waktu ini masih menyebabkan persoalan. Penggunaan pestisida khususnya pestisida sintetis/kimia memang memberikan laba secara irit, tetapi menaruh keuntungan secara irit, namun memberikan kerugian diantaranya :
  • Residu yg tertinggal nir hanya dalam tumbuhan, tapi pula air, tanah dan udara
  • Penggunaan terus- menerus akan mengakibatkan dampak resistensi dan ressistensi berbagai jenis hama
Penggunaan pestisida kimia di Indonesia telah memusnahkan 55% jenis hama serta 72 % agen pengendali biologi. Oleh karena itu diperlukan pengganti pestisida yg ramah lingkungan. Salah satu alternatif pilihannya merupakan penggunaan pestisida hayati tanaman . Pestisida botani merupakan salah satu pestisida yang bahan dasarnya asal berdasarkan tanaman . Tumbuhan sendiri sebenarnya kaya akan bahan aktif yg berfungsi menjadi alat pertahanan alami terhadap pengganggunya. Bahan pestisida yg berasal berdasarkan flora dijamin aman bagi lingkungan karena cepat terurai pada tanah (biodegradable) serta nir membahayakan hewan, insan atau serangga non sasaran. 

Sampai waktu ini terlah terinvnetarisasi sebanyak dua.400 jenis tanaman yg termasuk kedalam 235 keluarga berpotensi sebagai bahan pestisida botani. Dari sejumlah tersebut tumbuh dan beredar liar baik didalam juga diluar tempat hutan. Sampai ketika ini pemanfaatannya belum optimal. Beberapa jenis tumbuhan pembuat pestisida yang sudah diteliti serta terbukti efektif dalam pengendalian hama terdiri menurut beberapa jenis diantaranya :

Piertrum (Chrysanthenum cierarianefolium) 
Merupakan flora semakdengan tinggi 20 centimeter – 70 centimeter. Bagian tanaman yg bisa dipakai sebagai pestisida adalah bunganya menggunakan bahan aktif berupa piretin dengan kandungan antara 0,73 % - 2,91 %. Tepung bunganya pada konsentrasi 0,5 % (dicampur menggunakan biji-bijian) bisa untuk mengendalikan hama gudang pada ketika 24 jam.

Babandotan (Ageratum conyzoides) 
Babandotan merupakan flora yg berbentuk herba yang banyak tumbuh dikawasan hutan sampai ketinggian dua.100 m dpl. Daun babandotan mengandung senyawa saponin, flavanoid dan palifenol. Untuk pembuatan insektisida, daun dihaluskan serta dicampur menggunakan pelarut. Cara lain sanggup menggunakan cara mengekstrak menggunakan mencampur methanol pada konsentrasi 1 %. Insektisida ini sangat efektif untuk mengendalikan larva atau pupa yang banyak menyerang persemaian flora hutan, seperti hama kupu kuning dalam persemaian sengon atau hama penggerek pucuk dalam tumbuhan mahoni.

Saga (Abrus precatorius) 
Merupakan tumbuhan perdu memanjat yang poly tumbuh pada tempat dengan ketinggian 1 m – 1000 m dpl. Batang mini menggunakan tinggi pohon mencapai dua – 5 m. Biji saga mengandung bahan aktif insektisida berupa tanin dan toksabulmin. Dengan menumbuk biji menjadi tepung terigu konsentrasi 5 % dapat dipakai buat mengendalikan hama gudang selama 3 bulan.

Sirsak (Annona muricata) serta Srikaya (A.squamosa) 
Buah yg mentah, biji, daun serta akar sirsak mengandung 42%-45% lemak. Anonian serta resin yg dapat bekerja menjadi racun perut dan racun kontak serangga. Ekstrak daun sirsak bisa dimanfaatkan buat menanggulangi hama belalang serta hama lainnya. Selain itu daun serta bijinya bisa berperan menjadi penolak serangga (repellent) dan penghambat makan (antifeedant) bagi serangga.

Mimba (Azadirachta indica) 
Merupakan keliru satu flora hutan yang termasuk golongan flora serba guna (multipurposes tree species) dan tumbuh pada ketinggian 1 m – 1100 m dpl. Pohon ini bisa mencapai ketinggian 10m – 15 m . Bahan aktif yang terkandung dalam tumbuhan ini antara lain Azadirachtin (C35H44O16) meliantriol, selanin serta nimbin. Bahan aktiv ini terdapat disemua bagian tumbuhan dan paling tinggi dibagian biji sebesar 35 % - 45 %. Pembuatan insektisida dapat dilakukan secara sederhana yaitu menggunakan menghaluskan daun dan biji mimba lalu mencampur menggunakan 10- 20 liter air dan di biarkan selama 24 jam. Formula ini dapat digunakan untuk menyemprot hama dan fungi yang menyerang tumbuhan persemaian seluas 2000 m2. Jika tidak ada hujan lebat perlakuan ini bisa bertahan selama dua minggu. Insektisida ini nir bisa membunuh serangga secara cepat, tapi berpengaruh terhadap daya makan, pertumbuhan, daya reproduksi, proses pergantian kulit, kendala proses pembentukan serangga dewasa yang merusak perkawinan.

Mindi ( Melia Azedarch) 
Merupakan keliru satu tanaman hutan yang termasuk golongan tumbuhan serba guna dan masih ada banyak dalam ketinggian 1-100 m dpl. Mindi merupakan pohon, bercabang serta tinggi mencapai 20 meter. Bahan aktif yang terdapat pada kandungan bagian tumbuhan mindi sama menggunakan yg terdapat pada mimba. Pembuatan insektisida dapat dilakukan menggunakan merendam 150 gram pucuk segar dalam 1 liter air selama 24 jam. Saringan air rendaman disemprotkan ke loka pembibitan yang terserang hama. Bijinya yang dilarutkan menggunakan air ditambah sedikit deterjen pula bisa dipakai untuk mengendalikan hama yg menyerang persemaian atau tamana muda pada lapangan.

Mahoni (Swietenia spp) 
Selain kayunya butir mahoni pula mengandung senyawa yang mirip dengan BHC (Butane Hexane Chlor) sebesar 0,005 ppm. Senyawa BHC atau nama barunya HCH (Hexa Chlorosiclo Hexana) adalah insektisida organoklorida yang bersifat racun perut serta racun pernapasan. Pembuatan insektisida dari butir mahoni menggunakan jalan merendam 150 gr biji mahoni pada 1 liter air selama 24 jam. Insektisida botani ini dapat dipakai buat mengendalikan hama kupu kuning serta ulat kantong yang poly menyerang persemaian serta tanaman belia sengon.

MENGENAL SEL DALAM ILMU BIOLOGI

Cara flexi---Wargabelajar-dan siswa sekalian Dalam pembahasan bahan ajar Biologi dapat kita lihat Pengertian menurut Sel adalah bagian terkecil dari makhluk hidup. Segala aktivitas makhluk hidup bersel banyak adalah manifestasi berdasarkan aktivitas sel.

Menurut Wikipedia. Sel adalah deretan materi paling sederhana yang bisa hayati serta merupakan unit penyusun semua makhluk hidup. Sel sanggup melakukan semua kegiatan kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung pada dalam sel. Kebanyakan makhluk hayati tersusun atas sel tunggal, atau diklaim organisme uniseluler, misalnya bakteri dan amoeba. Makhluk hayati lainnya, termasuk tanaman , hewan, serta manusia, merupakan organisme multiseluler yang terdiri menurut banyak tipe sel terspesialisasi dengan manfaatnya masing-masing. Tubuh manusia, contohnya, tersusun atas lebih dari 1013 sel. Tetapi, semua tubuh semua organisme dari menurut output pembelahan satu sel. Contohnya, tubuh bakteri asal menurut pembelahan sel bakteri induknya, sementara tubuh tikus dari menurut pembelahan sel telur induknya yang telah dibuahi. 


Sel-sel dalam organisme multiseluler tidak akan bertahan lama apabila masing-masing berdiri sendiri. Sel yang sama dikelompokkan sebagai jaringan, yg menciptakan organ serta kemudian sistem organ yang membentuk tubuh organisme tadi. Contohnya, sel otot jantung membangun jaringan otot jantung dalam organ jantung yg merupakan bagian dari sistem organ sirkulasi darah dalam tubuh insan. Sementara itu, sel sendiri tersusun atas komponen-komponen yang diklaim organe(Wikipedia.org).

Menurut Robert Hooke (1635 – 1703); Sel adalah unit organisasi terkecil yg sebagai dasar kehidupan dalam arti biologis. Kata sel itu sendiri dikemukakan sang  yang berarti kotak-kotak kosong, sehabis beliau mengamati sayatan gabus menggunakan mikroskop. Selanjutnya disimpulkan bahwa sel terdiri menurut kesatuan zat yg dinamakan protoplasma.

Istilah protoplasma pertama kali digunakan oleh Johannes Purkinje. Menurut Johannes Purkinje protoplasma dibagi menjadi 2 bagian yaitu sitoplasma dan nukleoplasma. Schwaan serta Schleiden (1838), menyatakan bahwa tumbuhan serta hewan memiliki persamaan, yaitu tubuhnya tersusun oleh sel-sel. Selanjutnya, teori tersebut dikembangkan menjadi suatu teori menjadi berikut:

  1. Sel merupakan satuan struktural terkecil organisme hayati.
  2. Sel merupakan satuan fungsional terkecil organisme hidup
  3. sel asal menurut sel organisme tersusun oleh sel



1. Struktur serta Fungsi Sel secara Umum

1.1 Dinding sel

Dinding sel pada sel-sel tumbuhan berfungsi sebagai batas yg memisahkan antara sel yg satu dengan sel lainnya. Dinding sel tersusun atas selulose (polisakarida). Dinding sel juga sebagai pelindung dan penunjang selaput plasma serta sitoplasma.

Di bawah dinding sel terdapat membaran atau selaput tipis yg poly mengandung pori yang bersifat diferensial fermeabel. Membran sel ini terdiri atas protein dan lipida (lipoprotein). 

1.2 Sitoplasma

Cairan kental yg bersifat koloid yg masih ada di pada sel diklaim protoplasma. Cairan sel yang masih ada diantara membran inti dengan membran sel dianggap sitoplasma. Cairan ini terdapat di dalam inti sel yang dibatasi sang membran inti diklaim nukleoplasma. Penyusun primer dari sitoplasma merupakan air (90%). Berfungsi menjadi pelarut zat-zat kimia serta menjadi media terjadinya reaksi kimia sel. Organel sel adalah benda-benda yang masih ada pada sitoplasma dan bersifat hidup serta menjalankan fungsi-fungsi kehidupan.

Organel-organel yg terapat pada pada sitoplasma:

1.dua.1 Tubulus mikro, berfungsi menjadi alat transportasi air, ion serta molekul-molekul kecil
1.2.2 Filamen mikro, berfungsi menjaga bentuk dan struktur sel serta menciptakan komponen kontraktil dalam sel-sel otot.
1.2.3 Sentrosom, berfungsi di pada pembelahan sel
1.dua.4 Retikulum endoplasma, berfungsi menjadi sistem peredaran di dalam sel dan mengedarkan beragam zat kedalam dan keluar sel melalui mekanisme aliran membran. 
1.2.lima Aparatus golgi, fungsi utamanya merupakan menjadi indera sekskresi.
1.2.6 Lisosom, berfungsi menjadi pembuat enzim-enzim pencernaan
1.2.7 Ribosom, berfungsi sebagai tempat berlangsunya buatan protein
1.2.8 Mitokondria, berfungsi pada pada pernapasan sel (proses oksidasi biologis).
1.2.9 Plastida, merupakan organel yang hanya masih ada dalam sel-sel tumbuhan.



1.3  Inti sel

inti sel berfungsi mengontrol seluruh aktivitas stiplasma dan organel-organel terdiri atas:

1.tiga.1 Selaput inti, berfungsi menjadi pembatas antara plasma inti dengan plasma sel, selaput ini herbi retikulum endoplasma serta selaput plasma.

1.tiga.dua Plasma inti atau nukleoplas, berisi gula ribose, nukleotida serta asam nukleat. 

Di pada plasma inti jua masih ada suatu struktur memanjang menyerupai benang yg dianggap kromatin. Benang ini waktu pembelahan sel akan memendek dan menebal yang selanjutnya dianggap kromosom.

1.3.3 Nukleolus, secara kimiawi disusun oleh sejumlah protein ribosom dan robosom RNA (rRNA).



PENGGUNAAN PESTISIDA NABATI DALAM BIDANG KEHUTANAN

Penggunaan Pestisida Nabati Dalam Bidang Kehutanan
Penggunaan pestisida pada lingkungan kehutanan khususnya buat mengendalikan hama yang menyerang tumbuhan di persemaian serta tanaman belia ketika ini masih menyebabkan dilema. Penggunaan pestisida khususnya pestisida sintetis/kimia memang memberikan laba secara ekonomis, tetapi menaruh laba secara hemat, namun menaruh kerugian diantaranya :
  • Residu yang tertinggal tidak hanya pada tumbuhan, tapi juga air, tanah dan udara
  • Penggunaan terus- menerus akan mengakibatkan efek resistensi serta ressistensi berbagai jenis hama
Penggunaan pestisida kimia di Indonesia telah memusnahkan 55% jenis hama dan 72 % agen pengendali biologi. Oleh karenanya diperlukan pengganti pestisida yg ramah lingkungan. Salah satu alternatif pilihannya merupakan penggunaan pestisida biologi tanaman . Pestisida botani adalah salah satu pestisida yang bahan dasarnya dari menurut tanaman . Tumbuhan sendiri sebenarnya kaya akan bahan aktif yg berfungsi menjadi alat pertahanan alami terhadap pengganggunya. Bahan pestisida yang dari menurut flora dijamin kondusif bagi lingkungan karena cepat terurai di tanah (biodegradable) dan tidak membahayakan hewan, manusia atau serangga non target. 

Sampai waktu ini terlah terinvnetarisasi sebanyak 2.400 jenis flora yg termasuk kedalam 235 keluarga berpotensi menjadi bahan pestisida nabati. Dari sejumlah tadi tumbuh dan tersebar liar baik didalam maupun diluar kawasan hutan. Sampai waktu ini pemanfaatannya belum optimal. Beberapa jenis tanaman produsen pestisida yang sudah diteliti serta terbukti efektif dalam pengendalian hama terdiri menurut beberapa jenis diantaranya :

Piertrum (Chrysanthenum cierarianefolium) 
Merupakan flora semakdengan tinggi 20 cm – 70 centimeter. Bagian tumbuhan yang bisa digunakan sebagai pestisida adalah bunganya dengan bahan aktif berupa piretin dengan kandungan antara 0,73 % - 2,91 %. Tepung bunganya pada konsentrasi 0,5 % (dicampur dengan biji-bijian) dapat buat mengendalikan hama gudang dalam saat 24 jam.

Babandotan (Ageratum conyzoides) 
Babandotan merupakan flora yg berbentuk herba yg banyak tumbuh dikawasan hutan hingga ketinggian dua.100 m dpl. Daun babandotan mengandung senyawa saponin, flavanoid dan palifenol. Untuk pembuatan insektisida, daun dihaluskan serta dicampur dengan pelarut. Cara lain sanggup dengan cara mengekstrak dengan mencampur methanol dalam konsentrasi 1 %. Insektisida ini sangat efektif buat mengendalikan larva atau pupa yg poly menyerang persemaian flora hutan, seperti hama kupu kuning dalam persemaian sengon atau hama penggerek pucuk dalam flora mahoni.

Saga (Abrus precatorius) 
Merupakan tumbuhan perdu memanjat yang poly tumbuh pada loka menggunakan ketinggian 1 m – 1000 m dpl. Batang kecil dengan tinggi pohon mencapai dua – 5 m. Biji saga mengandung bahan aktif insektisida berupa tanin serta toksabulmin. Dengan menumbuk biji menjadi tepung gandum konsentrasi lima % dapat digunakan buat mengendalikan hama gudang selama tiga bulan.

Sirsak (Annona muricata) dan Srikaya (A.squamosa) 
Buah yg mentah, biji, daun serta akar sirsak mengandung 42%-45% lemak. Anonian dan resin yang bisa bekerja menjadi racun perut dan racun hubungan serangga. Ekstrak daun sirsak dapat dimanfaatkan buat menanggulangi hama belalang dan hama lainnya. Selain itu daun dan bijinya bisa berperan menjadi penolak serangga (repellent) dan penghambat makan (antifeedant) bagi serangga.

Mimba (Azadirachta indica) 
Merupakan salah satu flora hutan yang termasuk golongan tanaman serba guna (multipurposes tree species) serta tumbuh pada ketinggian 1 m – 1100 m dpl. Pohon ini bisa mencapai ketinggian 10m – 15 m . Bahan aktif yang terkandung pada tanaman ini diantaranya Azadirachtin (C35H44O16) meliantriol, selanin serta nimbin. Bahan aktiv ini masih ada disemua bagian flora serta paling tinggi dibagian biji sebanyak 35 % - 45 %. Pembuatan insektisida bisa dilakukan secara sederhana yaitu dengan menghaluskan daun dan biji mimba lalu mencampur dengan 10- 20 liter air serta di abaikan selama 24 jam. Formula ini bisa digunakan buat menyemprot hama dan fungi yang menyerang tanaman persemaian seluas 2000 m2. Apabila tidak terdapat hujan lebat perlakuan ini dapat bertahan selama 2 minggu. Insektisida ini tidak dapat membunuh serangga secara cepat, akan tetapi berpengaruh terhadap daya makan, pertumbuhan, daya reproduksi, proses pergantian kulit, hambatan proses pembentukan serangga dewasa yang Mengganggu perkawinan.

Mindi ( Melia Azedarch) 
Merupakan keliru satu flora hutan yang termasuk golongan tanaman serba guna serta terdapat poly dalam ketinggian 1-100 m dpl. Mindi adalah pohon, bercabang dan tinggi mencapai 20 meter. Bahan aktif yang masih ada pada kandungan bagian flora mindi sama dengan yang terdapat dalam mimba. Pembuatan insektisida dapat dilakukan dengan merendam 150 gram pucuk segar dalam 1 liter air selama 24 jam. Saringan air rendaman disemprotkan ke loka pembibitan yg terjangkit hama. Bijinya yang dilarutkan menggunakan air ditambah sedikit deterjen juga dapat digunakan buat mengendalikan hama yang menyerang persemaian atau tamana muda di lapangan.

Mahoni (Swietenia spp) 
Selain kayunya buah mahoni juga mengandung senyawa yg seperti dengan BHC (Butane Hexane Chlor) sebesar 0,005 ppm. Senyawa BHC atau nama barunya HCH (Hexa Chlorosiclo Hexana) adalah insektisida organoklorida yg bersifat racun perut dan racun pernapasan. Pembuatan insektisida dari butir mahoni menggunakan jalan merendam 150 gram biji mahoni dalam 1 liter air selama 24 jam. Insektisida nabati ini bisa dipakai untuk mengendalikan hama kupu kuning dan ulat kantong yang poly menyerang persemaian serta tumbuhan belia sengon.