TATA CARA MEMBUAT CERPEN YANG MENARIK & TEPAT

Sangat menyenangkan membaca cerpen inspiratif. Saya sendiri hampir tiap ketika senggang acapkali membaca cerpen, namun apa sih sebenarnya cerpen itu? Menurut bahasa cerita pendek atau seringkali disingkat menjadi cerpen adalah suatu bentuk prosa deskriptif fiktif. Lalu kenapa naskah prosa deskriptif ini disebut cerita pendek? Karena cerpen cenderung padat dan pribadi dalam tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi lain yang lebih panjang, misalnya novella (pada pengertian modern) serta novel. Nah lantaran alur cerita yang eksklusif ke utama tujuan maka cerita ini dianggap dengan cerita pendek atau cerpen.
Seperti dikutip dari situs Wikipedia bahasa Indonesia, cerpen atau cerita pendek yang sukses biasanya mengandalkan teknik-teknik sastra misalnya tokoh, plot, tema, bahasa dan insight secara lebih luas dibandingkan dengan fiksi yang lebih panjang. Ceritanya mampu dalam aneka macam jenis. Cerita pendek berasal dari anekdot, sebuah situasi yang digambarkan singkat yg menggunakan cepat tiba dalam tujuannya, dengan paralel dalam tradisi penceritaan lisan. Dengan keluarnya novel yang realistis, cerita pendek berkembang menjadi sebuah miniatur, menggunakan contoh-contoh pada cerita-cerita karya E.T.A. Hoffmann serta Anton Chekhov.

Lalu bagaimana unsur instristik menghipnotis kesuksesan sebuah cerpen? Unsur intrinsik adalah unsur yang menciptakan karya itu sendiri. Unsur–unsur intrinsik cerpen mencakup:
  • Tema adalah pandangan baru pokok sebuah cerita, yang diyakini serta dijadikan asal cerita.
  • Latar(setting) merupakan tempat, saat , suasana yg masih ada pada cerita. Sebuah cerita harus jelas dimana berlangsungnya, kapan terjadi dan suasana serta keadaan saat cerita berlangsung.
  • Alur (plot) merupakan susunan insiden atau kejadian yg membangun sebuah cerita.

Sedang buat unsur alur dalam cerpen umumnya terbagi sebagai tiga alur yaitu:
  • Alur maju merupakan rangkaian peristiwa yg urutannya sesuai dengan urutan waktu peristiwa atau cerita yg berkecimpung ke depan terus.
  • Alur mundur adalah rangkaian peristiwa yg susunannya tidak sesuai dengan urutan saat peristiwa atau cerita yang bergerak mundur (flashback).
  • Alur campuran merupakan adonan antara alur maju dan alur mundur.

Tips Membuat Cerpen Yang Menarik
Nah kali ini saya ingin mengembangkan sedikit tips mengenai bagaimana tata cara membuat cerpen yang sukses sepertidikutip dari para pengarang cerpen yang sukses, dan berikut tipsnya:
Menentukan Tema
Tema adalah inti pokok dari sebuah cerita. Tema bisa dideskripsikan menjadi kompendium isi, jadi secara umum tema akan sebagai "nyawa" / "ruh" dari sebuah sebuah cerita. Nah tema ini akan dikembangkan oleh penulis cerpen menjadi sebuah cerita yang utuh mulai menurut siapa saja tokoh pada cerita itu terjadi, bagaimana jalannya cerita, dimana dan bagaimana cerita itu berakhir. Tema pada cerpen yg seringkali dipakai pada penulisan cerpen misalnya masalah sosial, keagamaan, kemiskinan, kesenjangan, perjuangan, percintaan, serta lain-lain. Tema yang paling diminati bagi kalanan remaja adalah tema percintaan selain tema-tema yang lain. Dari tema tersebut sanggup dikembangkan menjadi utama pokiran, judul, alur cerita dan lain - lain
Pemilihan judul yg tepat serta menarik
Judul yg sempurna dan menarik akan menguntungkan dalam pembuatan cerpen. Judul mempunyai kiprah krusial dalam menarik minat seorang buat membaca cerpen kita. Sama halnya waktu anda mencari sebuah kitab pada toko buku, dalam sebuah toko buku masih ada banyak kitab homogen yg banyak serta bervariasi walaupun isinya sama. Nah sebelum anda melihat konten atau isi didalamnya tentu saja anda akan melihat judul buku yg menarik minat anda, saat anda menemukan judul yg menarik perhatian anda tentu anda akan mengambilnya kemudian membukanya. Oleh karenanya, pilih lah judul yg menarik namun sempurna, lantaran buku yang memiliki judul yg sangat menarik perhatian sekalipun akan ditinggalkan dan nir dilanjutkan dibaca waktu judul tidak memiliki korelasi serta relevansi menggunakan isi atau konten didalam buku tersebut. Hal ini juga berlaku buat cerita pendek atau cerpen.
Menentukan pokok pikiran
Buat beberapa pokok pikiran dalam setiap paragraf. Dari utama pikiran yg telah dipengaruhi tadi, kita sanggup menyebarkan isi berdasarkan cerpen sebagai akibatnya nir melenceng berdasarkan tema cerpen yg kita tulis.
Menentukan alur cerita pada cerpen
Biasanya karakter tokoh yg dibangun dalam cerita terdiri atas tokoh yang berkarakter baik dan berkarakter tidak baik. Di samping itu akan diciptakan juga tokoh yg netral menjadi penengah waktu terjadi konflik antara tokoh yg berkarakter baik serta tokoh yang berkarakter tidak baik. Dari permasalahan yang terjadi inilah jalan cerita atau alur akan dibangun. Alur harus diterapkan menggunakan sempurna. Alur yang baik akan menaruh kesan mendalam bagi pembaca. Seperti kita bahas diatas bahwa alur cerpen biasanya terbagi pada 3 jenis yaitu, alur maju, mundur atau campuran yaitu adonan berdasarkan alur maju serta mundur.
Sedang alur mencakup beberapa tahap:
  • Pengantar yaitu bagian cerita berupa lukisan , saat, loka atau insiden yang adalah awal cerita.
  • Penampilan masalah yaitu bagian yang menceritakan kasus yg dihadapi pelaku cerita.
  • Puncak ketegangan / klimaks yaitu perkara pada cerita sudah sangat gawat, konflik sudah memuncak.
  • Ketegangan menurun / antiklimaks yaitu perkara telah berangsur–angsur bisa diatasi dan kekhawatiran mulai hilang.
  • Penyelesaian / resolusi yaitu perkara sudah dapat diatasi atau diselesaikan, bisanya digunakan paling umum buat ending atau akhir cerita pada cerpen.

Jadi tentukan alur menggunakan benar, tidak perkara mau memakai alur yg bagaimana, yg terpenting merupakan penentuan alur pada cerpen sahih. Penentuan alur cerita herbi tema serta utama pikiran. Sebuah cerpen yang baik adalah cerpen yang memiliki alur cerita yg runtut dengan menempatkan inti cerita di bagian awal, tengah, ataupun akhir
Menentukan karakter atau penokohan dalam kiprah yang tepat
Tokoh dan tabiat dari setiap tokoh wajib sinkron menggunakan isi dari cerita. Karakter pada pelaku akan mendeskripsikan bagaimana watak pelaku pada cerita tadi. Tentukan tokoh primer, tokoh pembantu dan beberapa tokoh figuran lainnya buat meramaikan isi cerita di cerpen kita lengkap menggunakan karakter yang mendeskripsikan siapa mereka. Pengungkapan karakter tokoh pada cerita jua wajib logis. Pengarang wajib dapat menciptakan citra yang sempurna untuk tabiat orang yang ditampilkan. Berawal menurut penciptaan karakter tokoh inilah jalan cerita akan terbentuk. Umumnya tokoh pada cerpen adalah:
  1. Tokoh Protagonis : tokoh primer pada cerita
  2. Tokoh Antagonis : tokoh penentang atau versus dari tokoh utama
  3. Tokoh Tritagonis : penengah dari tokoh primer serta tokoh lawan

Penggunaan tata bahasa
Tata bahasa yang sempurna akan memperkuat penjiwaan berdasarkan sebuah cerpen. Tidak peduli itu cerpen klasik, terkini ataupun cerpen jenis apapun, penggunaan rapikan bahasa yang sempurna akan menjiwai cerita pendek tadi. Penggunaan rapikan bahasa yg baik dan benar pada sebuah cerpen kita akan gampang dicerna dan dipahami sang para pembaca. Sehingga pembaca akan gampang menangkap pesan cerpen yg kita tulis dengan baik.
Penilaian cerpen
Tidak ada yg paripurna pada global ini, bahkan buat menulis cerpen namun kita menciptakan cerpen menggunakan lebih baik menggunakan evaluasi lebih poly orang. Baik bagi anda belum tentu menarik bagi orang lain. Selalu tukar penapat serta meminta saran menurut mereka yang lebih profesional. Selalu konsultasikan menggunakan mereka yang lebih profesional baik sebelum, sedang atau merampungkan sebuah cerpen. Jika perlu, mintalah pendapat pada 2 - 3 orang yang kita anggap memahami tentang cerpen.
Sudut Pandang berbeda
Dalam menulis sebuah cerpen yang menarik kita wajib konsisten dalam menggunakan sudut pandang. Kalau kita memakai sudut pandang sebagai orang pertama, berdasarkan awal sampai akhir cerita wajib permanen memakai sudut pandang orang pertama menggunakan menggunakan sudut pandang saya atau saya dalam bercerita. Keajegan pada memakai sudut pandang akan membantu pembaca pada menikmati cerita yang anda sampaikan.
Cara serta Langkah-langkah Menulis Cerpen yang Baik serta Benar
Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik merupakan unsur-unsur yg berada pada luar karya sastra, namun secara nir pribadi menghipnotis bangunan atau sistem organisme karya sastra. Unsur ekstrinsik ini akan sebagai pondasi utama buat mengarang sebuah cerpen dan mampu meliputi:
  • Nilai-nilai dalam cerita (kepercayaan , budaya, politik, ekonomi, percintaan)
  • Latar belakang kehidupan pengarang
  • Situasi sosial waktu cerita itu diciptakan

PENGERTIAN CERITA PENDEK / CERPEN

Warga belajar dan murid--sekalian-- ini dia kita akan mencoba mengenal dan membahas mengenai salah satu karya sastra yaitu cerpen. Cerpen atau cerita pendek adalah sebuah karya sastra/ susastra yang mempunyai pengisahan yg terbatas. Cerpen miliki unsur-unsur yg sama menggunakan novel, drama, atau roman, terutama tema, sudut pandang, pesan, penokohan, dan plot. Cerpen dibedakan menggunakan novel atau roman. Perbedaannya merupakan cerpen hanya mengisahkan satu sisi berdasarkan kehidupan manusia. Pelaku (lakon) dalam cerpen nir dikisahkan seluruhnya. Dengan demikian, cerpen akan lebih pendek dibandingkan menggunakan novel atau roman.

Kita mengenal terdapat beberapa bentuk cerpen menurut segi penulisannya, antara lain, cerpen romantis, cerpen cinta, cerpen sosial, cerpen humor, cerpen misteri, cerpen legenda dan lain sebagainya.

Unsur-unsur pada cerpen ada yg bersifat intrinsik dan ada jua yang bersifat ekstrinsik. Secara intrinsik, cerpen dibuat oleh alur, penokohan, pesan, tema, sudut pandang, serta perseteruan. Sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur yang berada diluar karya sastra cerpen itu, termasuk di dalamnya latar belakang penulis, tempat penulisan cerpen, dan suasana (syarat) saat cerpen tersebut dibentuk.

Untuk lebih tahu apa yang dimaksud cerpen tadi silakan warga belajar membaca serta menyimak contoh cerpen pada bawah ini :

ANTARA CINTA DAN SAHABAT
Cerpen: Eka Otavia.

Hidup akan indah apabila kita masih mempunyai seorang yang kita sayangi, seperti via, via masih mempunyai orang tua yg sayang dengannya dan saudara laki-lakinya yg sangat menggemaskan yang masih kelas 4 SD. Serta tidak luput mempunyai seorang sahabat yg baik yg selalu beserta ketika beliau duka, lara pun senang . Via memiliki sahabat dia bernama Mia serta Rahma. Kemana-mana kami selalu bersama seperti layaknya besi serta magnet yg sulit dipisahkan. Mereka pertama kenal waktu pertama MOS dan memulai sekolah di SMA, Ketika itu Rahma duduk sendirian serta tak sengaja Via menghampirinya serta berkenalan. Setelah mereka berbincang-bincang cukup lama datanglah seorang anak wanita manis putih bertahi lalat pada bawah bibir yang tipis. Tahi lalatnya itu menciptakan wajahnya sebagai cantik dan disegani oleh kaum Adam.
“Hai…. Rahma dah lama nunggunya yah???” istilah perempuan itu
“Ea… usang banget, kamu berdasarkan mana saja???? Istilah Rahma
“Maaf yach saya berangkatnya siang, soalnya bangunnya kesiangan… hehehe” jawab Perempuan yg berbicara menggunakan Rahma sembari tersenyum.
“Oa,untungnya terdapat Via yg menemani aku pada sini, Mi kenalin ini Via teman sekelas kita jua lho. Oya vi kenalin ini teman satu bangku saya namanya Mia” kata Rahma sambil memperkenalkan temannya.
“Kenalin saya Via, saya duduknya pada samping tembok dekat pintu sama Ovie” kata Via memperkenalkan dirinya kepada Mia.
“Aku Mia, low boleh tau lo tinggalnya dimana”?? Tanya Mia pada Via.
“Aku aslinya Banjarharjo, tapi di sini saya ngekost” jawab Via.
“Kapan-kapan kita main ke kostnya Via, Gimana,?? Rahma lo juga ikut yach”?? Mia melontarkan pertanyaan kepada Rahma.
“Itu wangsit yg cantik kita selalu kumpul-kumpul bersama pada kosannya Via, Gimana bila kita buat genk saja?” usul Rahma.
“Aku setuju menggunakan pendapatmu. Nanti kita untuk kaos yang sama, akan tetapi dipikir-pikir nama genk nya apa yach”?? Mia menggaruk-garuk ketua yang tidak gatal karena begitu bingungnya.
“Tapi maaf teman-teman bukannya gw menolak, akan tetapi saya bener-bener gak sepakat dengan pendapat kalian, saya ingin bersahabat menggunakan kalian. Tapi aku gak senang buat genk-genk misalnya itu, takutnya jikalau kita untuk genk, poly teman-teman yang benci dan iri.” jelas Via.
“Yah Vi, akan tetapi……….”
Sebelum Mia melanjutkan pembicaraannya bel sekolah pun berbunyi indikasi peserta MOS kumpul pada page sekolah buat diberikan arahan dan himbauan berdasarkan ketua sekolah.
Sungguh ribet dan susah kembali sebagai peserta MOS harus memakai kostum planet yg sungguh menyebalkan itu misalnya pake kaos kaki yang tidak sama,tasnya menggunakan kantong kresek,rambutnya pada ikat lebih dari 10 buah,benar-benar membosankan serta menyebalkan waktu dimoment-moment MOS misalnya ini.
Setelah kumpul di lapangan Rahma serta Mia senyum-senyum sendiri, dan aku galau kenapa mereka senyum-senyum tanpa karena. Adakah sumbernya kenapa mereka senyum-senyum sendiri. Setelah saya perhatikan ternyata mereka tersenyum ketika melihat abang Osis. Dan kemudian aku bertanya kepada Rahma,”Rah, engkau dan Mia senyum kenapa??” Tanya Via menggunakan bertanya-tanya.
“Asal engkau tau aja ya Vi, saya dan Mia itu ngefans banget sama anak kelas X-2 itu, terus gw jatuh cinta sama cowok itu pungkasnya sih namanya Dana”. Jawab Rahma.
“Yang mana?” Tanyaku lagi.
“Itu yang paling cakep sendiri, Oa saya pula ngefens banget ama kakak OSIS jangan bilang sama Mia yach kalo saya ngasih tau ke kamu, aku itu ngefans banget sama Ka’ Zaenal sedangkan Mia ngefens sama ka’ Adit”. Jelas Rahma.
“okey, damai saja Rahma gw pasti gw sanggup jaga rahasia ini kok, dijamin gak bakal bocor dech…….” kataku.
“Aku percaya kok sama engkau ….. Halah kaya ember saja bocor… . Hehehehe”. Rahma sambil ketawa
Ketika asyik berbicara ternyata poly pengarahan yang diberikan sang ketua sekolah, sungguh menyesal sekali ku ini nir mendengarkannya. Padahal banyak manfaatnya bagi kita khususnya bagi pelajar. Setelah beberapa usang kemudian peserta MOS pada bubarkan.
Via sedang berfikir sepertinya lezat sekali cita rasanya saat menjadi anak SMA. Sama misalnya yang Via rasakan saat ini Via ingin cepat-cepat memakai baju putih abu-abu serta agar cepat diresmikan menjadi anak didik SMA, cita rasanya lama sekali menunggunya saat misalnya itu. Apalagi, rumahnya sangat jauh dari sekolah sungguh enaknya jauh berdasarkan orang tua serta bebas buat pulang-pulang kemanapun yg kita inginkan beserta teman-teman barunya. Tapi Via harus bisa mengendalikan diri dari pergaulan di zaman edan misalnya ini, jika kita mengikutinya maka kita akan masuk ke pada jurang neraka yg isinya orang-orang berdosa.
Kicauan burung menari-nari pada angkasa, Sungguh latif jika ketika memandangnya. Embun pagi menyejukan hati Semerbak wangi mawar menciptakan segar perasaan kita. Indahya alam kreasi tuhan yang maha esa, Tak terdapat yang mampu menandinginya,Lantaran ilahi adalah oleh kholik pencipta alam semesta.
Ricuhan murid-anak didik SMA bagaikan burung-burung yang sedang menyanyi-nyanyi. Murid-siswa mulai berdatangan menuju sekolah buat menuntut ilmu, walaupun terdapat yang niat sekolah hanya ingin mendapatkan uang jajan serta ingin mempunyai poly teman. Murid-anak didik berdatangan terdapat yang naik motor, sepeda, naik bus mini , angkot, diantar orang tuanya memakai mobil, adapun jalan kaki.
Bel sekolah pun berbunyi sebagai indikasi ketika pelajaran dimulai. Murid-siswa menggunakan tenang belajar di sekolah. Hening sepi keadaan pada sekolah bagaikan tak berhunikan makluk, Seperti di hutan sepi sunyi.
Bel istirahat pun berbunyi, anak didik-anak didik bagaikan pasukan burung yg keluar menurut sangkarnya menuju kantin gaul bu ijah. Perut mereka terjadi perang dunia ketiga mereka berebut makanan serta cepat-cepat mendahulukan mengambil makanan.
Aku tak nafsu buat pergi ke kantin serta aku beranikan diri pulang ke perpustakaan.setelah lamanya saya diperpustakaan datanglah seseorang cowok ganteng yg diidam-idamakan sang Rahma sahabatku sendiri.
“Hai…….vi kok sendirian saja disini.” istilah cowok itu yang bernama Dana.
“Yah…. Teman-sahabat aku lagi ke kantin, padahal aku diajak kekantin sama mereka, tapi saya pengennya pergi ke perpustakaan……. Hehehe” kataku dalam Dana.
“Oa…… kamu les pada Prima Eta yach??” Tanya Dana.
“Eah…..kok engkau tau sich…” jawabku.
“Kan saya juga les disitu,terus gw juga sering merhatikan kamu lho!!” istilah Dana.
“Memang engkau kelas X apa?, kok gw gak pernah lihat kamu?”
“Ruang X-B. Oa,engkau ruang X-A ya?”
“yapz……….”
Aku tak ingin dekat-dekat menggunakan Dana, Tapi aku juga punya perasaan sama Dana saya galau jikalau saya berdekatan sama Dana nanti Rahma cemburu. Kemudian ku pamit sama Dana.
“Dan aku mau ke kelas dulu” kataku dalam Dana.
“Owg…..eah Vi silahkan”
Kemudian saya menuju ke kelas, sebelum masuk ke kelas, di jalan saya ketemu Rahma. Aku menyapa Rahma dengan senyuman. Tapi apa yg Rahma kasih padaku, Rahma bersikap sinis. Aku galau kenapa Rahma bersikap seperti ini kepadaku, Kemudian aku mencari Mia. Aku ingin menanyakan pada Mia. Tentang perilaku Rahma kepadaku. Setelah kutemukan Mia, ku langsung menanyakan kepada Mia.
“Mi,aku boleh nanya sesuatu kepadamu gak?” tak sengaja air mataku membanjiri wajahku yg lembut ini.
“Nanya mengenai apa?”
“Tadi saya ketemu Rahma, saya nyapa dia, Tapi beliau cuek, malah beliau bersikap sinis kepadaku, Apa salahku Mi”.
“Apa benar tadi engkau janjian sama Dana di perpustakaan, kok kamu mampu ngehianatin sahabat sendiri sich”.
“Mi, tadi itu, aku gak sengaja ketemu Dana pada perpustakaan, sumpah aku sebelumnya gak janjian, tolong bantuin saya, buat jelasin ke Rahma Mi.”Aku memohon ke Mia agar dia mampu bantuin aku buat jelasin ke Rahma.
“yach udah….gimana kalau pulang sekolah gw temuin kalian berdua”
“Terserah engkau Mi, yg krusial Rahma nir keliru paham sama gw”
Kemudian selesainya pergi gw nungguin Mia dan Rahma di kantin gaul,sehabis beberapa usang aku nungguin munculah mereka berdasarkan pulang kelas.sehabis aku melihat Rahma.aku eksklusif peluk Rahma dan saya teteskan air mataku.lalu aku memohon-mohon agar Rahma mempercayai penjelasin yg diberikan sang saya padanya.
“Rah, plis dengar penerangan aku , saya gak ada interaksi apa-apa sama Dana, mana mungkin saya ngehianatin sahabat sendiri.”
“terus kenapa tersebut kalian berdua ketemuan di perpustakaan.” Tanya Rahma.
“Aku gak sengaja ketemu di perpustakaan Rah, kalau kamu masih gak percaya, gimana bila engkau nanya langsung sama Dananya?”
“owg………..yach dech saya sekarang percaya kok sama kamu, masa aku percaya sama orang lain daripada teman sendiri, maafin aku pula yach Vi,,”.
“Memangnya tadi siapa yang bilang sama kamu”.
“Sudah, gak usah dibahas, gak penting”.
Aku resah kenapa Rahma eksklusif maafin aku , padahal saya baru sementara waktu jelasin kapada Rahma. Leganya perasaanku ini.
“Makasih Rah”.
Kemudian kami pun saling berpelukan cita rasanya senang banget waktu kami baikan kembali. Setelah pergi sekolah, Aku seperti biasa membuka kembali kitab pelajaran. Setelah ku membuka kitab , tidak sengaja ku temukan secarik kertas yg beramplop. Ku buka perlahan-lahan, tapi kenapa jantungku ikut berdetak lebih kencang. Kubaca perlahan-huma.
    Dear Via….
Izinkan saya buat mengungkapkan jujur padamu, Sebelumnya ku minta maaf jikalau aku telah lancang mengirim surat ini. Aku sadar, aku bukan apa-apanya kamu. Aku jua tak pantas memilikimu. Tapi semakin ku pendam perasaan itu, semakin sesak cita rasanya dadaku ini jika tidak segera ditumpahkan.
Aku belum pernah merasakan perasaan seperti ini sebelumnya. Tapi tiap kali saya ingin melepaskan diri darimu, Tapi tiap kali itu aku ingin semakin kuat buat memelukmu. Dan saya merasa heran mengapa perasaan ini hanya terjadi padamu, mengapa tidak tumbuh dalam gasdis-gadis yang lain, Bagi anak-anak lain mungkin menilainya, Mereka lebih manis darimu?
Tetapi ini perasaanku, Aku justru senang padamu tak hanya lantaran kecantikanmu, Tapi jua karena innerbeauty mu benar-benar menarik bagiku. Aku tak ragu lagi memilih gadis semacam engkau . Kamu ini memang tak ada duanya di global ini. Sudah beberapa usang ku pendam perasaan ini akan tetapi baru kali ini ku beranikan diri utuk menyatakan jika saya “CINTA dan SAYANG”sama kamu. Maafkan saya bila aku tak gentel misalnya anak laki-laki lain yang mengutarakan eksklusif di depan paras dan bertemu eksklusif empat mata.
Tapi jikalau kau mau supaya saya langsung mengutarakannya saya akan mencoba, besok kita ketemu pergi sekolah pada kelas X-9.
    Orang yang mencintaimu
    Adytia Pradana Putra
Aku galau, Aku tak tau harus berbuat apa. Aku gundah memilih keliru satu ini CINTA atau SAHABAT. Kata-istilah itu selalu menggoyang-goyang pikiranku. Aku punya persaan sama Dana serta saya jua gak mau menyakiti perasaan sahabatku. Kenapa bisa terjadi pada aku , kenapa tidak Mia??? Bukanya aku iri dalam Mia, tapi karena perasaan gundah ini jadinya aku tidak sadar menyalahkan Mia.... Ya dewa tolonglah diriku ini, aku harus berbuat apa?.
Kemudian saya berfikir, saya telah janji hidup dan matiku akan ku pertaruhkan demi sahabatku yang ku sayang. Aku relakan Dana buat sahabatku Rahma. Aku tidak ingn melihat sahabatku murung .
Aku telah punya keputusan, saya gak akan terima Dana jadi pacarku, Tapi saya akan bersujud pada depan Dana serta bermohon-mohon agar Dana mau jadi pacarnya Rahma.
* * * * * * sekian * * * * * * * *

Sumber cerpen : 

ASPEK MANTRA DALAM PUISI BAHASA BANJAR

Warga--belajar--Berikut ini kita akan mencoba menyelidiki sedikit mengenai aspek religi mantra dalam puisi bahasa Banjar. Dalam goresan pena ini Bapak akan mengangkat sebuah puisi bahasa Banjar berdasarkan pengajar, sahabat serta pembimbing penulis pada dunia sastra waktu penulis masih aktif menulis cerpen serta puisi. Beliau adalah Noor Aini Cahya Khairani, berdasarkan sekian banyak puisi hebat yang didapatkan menurut buah tangan serta pikiran dia semasa hidup, keliru satu puisi yang sebagai pavorit sangat aku sukai adalah puisi bahasa banjar yang berjudul : "Mangariau Naga".

Dari judul puisi ini yaitu Mangariau Naga bisa kita artikan menggunakan "memanggil naga", namun kata “memanggil” pada bahasa Indonesia jika disandingkan dengan kata pada bahasa Banjar “mangariau” lebih spesifik lagi yang berkaitan menggunakan konsepsi religi magi atau hal-hal gaib. Kata “mangariau” pada kerangka bahasa Banjar tempio dulu merupakan berdasarkan kata “kariaw” yang ialah tarikan mistik; mangariau adalah menarik secara mistik. Jika “kana kariaw” kena imbas mistik, kena guna-guna.
Sedangkan pengertian menurut “naga” merupakan berkaitan menggunakan suatu mitos menurut beberapa kisah kosmos tentang seekor binatang (ular besar ) yg pula dipercaya keberadaannya sang sebagian masyarakat Banjar. Seperti kita dengar istilah dan ucapan orang-orang banjar tempo dulu, “naga” merupakan naga; banaga-naga ialah terdapat  naga (nya); bananagaan bernaga-nagaan, terdapat naga-nagaannya : tajau malawan rancak : belanga kuno seringkali terdapat naga-naganya.
Dalam konsepsi religi Mangariau Naga  berkaitan dengan hal-hal yg gaib melibatkan mantra dalam bahasa Banjar “Mamang” yang dilakukan dalam kegiatan ritual “mangariau” tadi.
Mangariau Naga bisa ditinjau pada citra suatu kisah kosmos tentang naga orang Banjar, mite naga yang dianggap menghuni sungai-sungai akbar di daerah Kalimantan Selatan yg masing-masing diberi nama naga sirintik dan naga siribut, menurunkan konduite mistik bagi lingkungan kerajaan Banjar tempo dulu dan masyarkat Banjar tadi. Gambaran hal ini dapat dipandang pada kutipan Puisi sebagai berikut :
……………………….
Limbah pikah ampat puluh satu pangayuh
limbah tapaluh nangkaya mangayuh jukung basauh
bakalambu ujan panas marintik, basasajian
bapakaian saraba kuning, babaras kuning pawang
bamamang ;
“ barakat aksaraku tatinggi dalam ikam
ikam kada mangariau ku aku nang mangariau ikam
uiii, sirintik siribut nang basisik habang sinang
babalang-balang
napa batapa di kalurungan
kada mayukah  wadai ampat puluh satu macam
kambang laki-bini pitu macam”
lampah, darah alam jalallah 
nang datang matan raden Samudra
sampai kakita.
…………………………….
Naga yg dimantrai (bamamang), serta dikariaw pada Puisi ini memiliki dua pengertian yaitu : pertama, naga seperti yg terdapat dibalik rahasia mitos mistik yang terjadi pada sungai-sungai serta daratan Kalimantan Selatan. Kedua, pengertian naga sebagai substansi generasi muda penerus “banua” (nanang-galuh) yg harus digugah semangatnya agar sebagai lebih maju, nir membiarkan diri larut pada segala keadaan, sifat serta perilaku negatif yang disimbolkan menggunakan “banyu nang karuh”. Dengan mantra maka beliau “dikariaw” seperti kutipan ini :
……………………………
Jangan hanyut ulih banyu nang karuh
Dingsanakku, hulu masih jauh
Ayu hancap kayuh tambangan
Tampulu kita baluman kakadapan.
Terlepas dari konteks logis atau nir logisnya suatu pemikiran religi magi, mantra yg masih ada dalam puisi Mangariau Naga ini harus diselami berdasarkan dunianya, yaitu secara metafisik serta mistis. Secara mendasar dunia mistis ini mempunyai lingkup tersendiri, menurut Joseph J. Weed (1991 : 18) kita memiliki sifat ganda masih ada dua unsur yg mengarungi sistem kita yaitu energi fisik serta energi rokh (energi batin), tidak ubahnya suatu sistem yg terdiri berdasarkan aneka macam variabel kosmos pada lingkup ruang mistik yang luar biasa dinamika, makna dan daya imajinasinya. Dunia yg dimaksud satu ini yaitu global yang meramu dua variabel yaitu irasional yang berada pada luar batas jangkauan logika dan global logos menjadi suatu sistem kesepakatan kemampuan indra insan. 
Mantra “Mamang” dalam puisi ini yang jua berada pada global mistis adalah sebagai suatu pertanda bahwa penyair melakukan suatu langkah buat melewatu suatu batasan global pada dimensi yang lain. Dimensi yg ditandai oleh pencarian identitas jati diri terhadap alam semesta bersama semua makhluk yang terdapat pada dalamnya baik yg kasat mata juga yg tidak kasat mata. Manusia pada prosesnya mencari suatu taktik buat menemukan hubungan yang tepat antara manusia dan daya-daya kekuatan yg terdapat di alam semesta ini.
Dalam puisi ini dengan teradobsinya nilai-nilai budaya rakyat yang bersifat mistis ini, penyair memberikan suatu gambaran pemikiran pada atas, yaitu alam pemikiran ontologis manusia mulai mengambil jeda terhadap segala/sesuatu yg mengitarinya. Penyair dalam posisi ini, tidak lagi sebagai seseorang penonton prosesi, melainkan telah berusaha memperoleh pengertian daya-daya yg menggerakan alam serta manusia. Lantaran itu di sini penyair memulai suatu interaksi perenungan fisik serta alam irasional menjadi kaji-renung metafisik untuk selanjutnya dikedepankan sebagai nilai-nilai yang berharga pada karya puisi tadi.
Kata-istilah “Mamang”, “Kariau”, serta “Naga” berada pada lingkup dunia metafisik serta mistis. Apabila diuraikan jalinannya berada pada lingkup hidup global mitodologi. Dalam global seperti ini nir ada garis pemisah yg jelas antara dunia empiris serta dunia maya dengan insan, antara subyek serta obyek. Hubungan manusia menggunakan makhluk gaib pada termin tadi sanggup dikatakan sebagai suatu subyek, berupa lingkaran yang masih bisa dibuka serta diselami rahasianya, yg akhirnya bermuara kepada ketauhidan dari kekuasaan Tuhan.
Pandangan ini sejalan menggunakan pemikiran Peursen (1995 : 124) yg menguraikannya sebagai ruang “Sosio-mistis” yaitu suatu lingkup daya kekuatan semesta yang dipengaruhi sang pertalian antar suku (sosio) serta oleh sikap yg mistis-mistis. Inti menurut perilaku mistis tersebut, bahwa kehidupan ini ada, ajaib serta berkuasa. Penuh daya kekuatan. Dan dengan pencerahan tadi timbulah cerita-cerita mistis.
Jadi pandangan akan “naga” ini bukan hal yg nir rasional bila naga sebagai seekor binatang, menghadirkan kekuatan supranatural bagi kehidupan manusia. Hubungan alamiah dan adikodrati yang bisa menghantarkan eksistensi insan dalam hasrat individual pada masyarakat yang komunal.
Secara umum jika kita teliti terdapat kesepakatan dan keyakinan masyarakat  generik yang mewarnai struktur mithe yg poly tersebar di nusantra bahkan di dunia ini yaitu unsur global atas serta unsur global bawah menjadi asal penciptaan global mistis. Mitos Naga Banjar adalah merupakan salah sekian menurut beragam ceritera yang berkembang di wilayah nusantara ini yang bisa kita lihat pada tiap-tiap bagian warga tata cara atau suku yang mendiami daerah yang terbentang menurut sabang hingga merauke ini.
Membaca konsep lanskap alam yg menjadi setting puisi ini, kita mengarahkan pada latar belakang penyair sebagai salah seseorang masyarakat atau suku Banjar yang kehidupannya bermula pada proses dinamika alam Banjar, ia terlihat sangat dekat dengan lingkungannya terutama lingkungan sungai yang memang melingkupi semua kehidupannya. Pada rakyat Kalsel sendiri pada biasanya sarana air serta sungai adalah sarana aktivitas keseharian yg sangat dominan dan sangat vital. Kehidupan yang dimulai menurut proses konsumsi, transportasi, ekonomi hingga kegiatan buang air akbar serta mini . Karena itu bagi penyair mantra-mantra yg dilakukan diarahkan dalam kehidupan sungai ini. Ada beberapa kata serta kalimat dalam puisi tersebut yg berkaitan menggunakan dinamika sungai ini misalnya kata-istilah dan kalimat pada kutipan puisi ini :
…………………………..
Di bawah kalas muha ari, di atas soklat sungai martapura  
……………………………
Mangayuh tambangan tumatan muhara ka hulu
mananjak ilung nang datang tumatan Baritu
………………………………..
gasan anak cucu nang pada tabing atau di banyu
tabing versus banyu kita, urang Banjar
…………………………………
Limbah pikah ampat puluh satu pangayuh
limbah tapaluh nangkaya mangayuh jukung basauh
……………………………
Jangan hanayut ulih banyu nang karuh
Dingsanaku, hulu masih jauh
Ayu hancap kayuh tambangan
………………………..
Unsur air (banyu), bahtera (jukung), rakit (lating/batang), enceng gondok (ilung), tebing atau tepian sungai (tabing) merupakan tradisi berdasarkan sebuah kebudayaan sungai yang telah mendarah daging serta berurat mengakar pada masyarakat Banjar. Begitu pula saat proses mangariau menggunakan perilaku seorang pawang yang “bamamang” (membaca mantra), yaitu gambarannya bisa ia dilakukan pada pinggir sungai dengan sandang serba kuning, menaburkan beras kuning serta melarutkan atau memasukan ke dalam sungai kue-kue makanan khas Banjar sejumlah empat puluh satu jenis, bunga-bunga pria dan perempuan “pitu” (tujuh) macam bunga, menjadi lambang kesempurnaan dan kelengkapan sesaji sehabis menggenapkan semedi atau meditasi yang sudah dilakukan. Hal tersebut secara logika dan akal memang tidak sanggup diterima, karena hanya berupa pemborosan materi dan pembuangan tenaga belaka. Tetapi apabila kita lepaskan jubah logika dan memandangnya berdasarkan kacamata paranormal, metafisik, dan parapsikologi akan terlihat suatu nilai harmonium yang relevan dengan hidup manusia yg mendambakan kesempurnaan. Sehingga hal ini dapat dipahami dan diterima sang nalar insan itu sendiri.
Dalam proses mistis pada atas, kita wajib memahami global antologi mistis, serta harus meletakan mithe sebagai teks dasar yg wajib dikaji dengan pencerahan tersendiri sehingga kita memandang serta memuat global makro yang berisi nilai multidimensi kemasyarakatan. Dunia mistik sendiri berdiri dalam batasan cukup transparan beliau bisa dipandang menurut kacamatan ilmiah dengan melibatkan verifikasi-verifikasi yg logis serta amanah dalam prosesnya (Joseph J. Weed 1991 : 17-27).
Mantra yg dimuat penyair pada puisi kita anggap sebuah teks mistis. Teks ini wajib dicermati menjadi miniatur refleksi kehidupan yang serba kompleks. Kalau kita renungi pesan-pesannya maka akan terlihat sebuah global yg sangat menarik tanpa memberikan restriksi antara dunia menyeramkan/sakral yang identik dengan kesunyian, kesepian serta kegelapan menggunakan dunia konkret yang identik menggunakan warna-warni, hiruk-pikuk dan semangat yang menyala-nyala.
Dari output pengalaman pada masyarakat kita akan dapatkan suatu mantra itu sinkron menggunakan tujuannya pawang atau orang yang menggunakannya. Karenanya mantra identik dengan tujuannya, yaitu beragam, seperti untuk mangariau naga tadi. Bagi kita lepas dari masalah itu, kita melihat mantra itu hanya berdasarkan segi estetika (estetika) dan permainan kata saja, juga menurut segi bahasa kesusastraan itu sendiri.
BIODATA PENYAIR NOOR AINI CAHAYA KHAIRANI
Sekedar mengenang serta mengingat kehadiran belau dihati, dan jasa-jasa dia terhadap penulis dan teman-sahabatnya yg lain, berikut adalah adalah biografi singkat kehidupan langsung dan kepenyairan beliau semasa hayati :
  
Noor Aini Cahya Khairani merupakan penyair wilayah Kalimantan Selatan yang berdomisili pada Banjarmasin. Noor Aini Cahya Khairani dilahirkan pada Banjarmasin lepas 10 Januari  1959, meningal dunia hari Senin, 18 Agustus 2003.  Masa kecilnya banyak dihabiskan pada lingkungan keluarganya dekat dengan kehidupan sungai yg dekat menggunakan pasar terapung di daerah Kuin Utara Banjarmasin. Menyukai global tulis-menulis dari tahun 1980, namun mulai sahih-sahih berfokus selesainya tahun 1984. Puisi, cerita pendek serta esai sastranya dimuat diberbagai media masa seperti di Surat Kabar Merdeka, Swadesi, Bali Post, Sinar Harapan, Banjarmasin Post, Dinamika Berita, Untaian Mutiara Sekitar Ilmu serta Seni (UMSIS) RRI Nusantara III Banjarmasin dan Majalah Sastra Budaya Horison.
Karya-karya Pengarang:
Dari segi karya-karyanya Noor Aini Cahya Khairani banyak menulis Puisi dan Cerita Pendek disamping beberapa essai dan tulisan sastra populer lainnya. Puisi-puisinya poly terhimpun dalam antologi bersama, antara lain misalnya pada antologi : Forum  Puisi Indonesia “87 (terbitan Dewan Kesenian Jakarta, 1987), Antologi Puisi Sanggar Minum Kopi Bali (Bali, 1990), antologi LPPIA (Surabaya, 1992), antologi Refleksi 50 tahun Indonesia Merdeka (Taman Budaya Surakarta, 1995), antologi Puisi Indonesia (Komunitas Sastra Indonesia, Bandung, 1997), serta banyak sekali antologi puisi beserta penyair Kalimantan Selatan lainnya.
Setelah ulet menulis semenjak 1984, prestasinya pada dunia sastra terus bertambah. Antara lain, Juara I Lomba Puisi Deppen-Depdikbud Kalsel (1985), Juara I Lomba Tulis Cerpen Bahasa Banjar Himpunan Sastrawan Indonesia (HIMSI) Kalsel (1986), Juara I Lomba Tulis Puisi Bebas HIMSI Kalsel (1989) serta galat satu berdasarkan 10 Puisi Terbaik Lomba cipta Puisi Se-Indonesia yang diadakan Sangga Minum Kopi (Susu Kental Manis) Bali (1990) Salah satu puisinya pernah terpilih sebagai puisi terbaik dalam lomba tulis puisi hari kebangkitan nasional. Juga puisi serta cerpennya berhasil meraih juara pertama pada lomba yg diadakan sang Himpunan sastrawan Indonesia Kalimantan Selatan. Puisi Mangariau Naga merupakan keliru satu puisinya dalam bahasa Banjar yg sebagai pemenang pertama pada lomba tulis Puisi Bahasa Banjar Tahun 1999 yg pula diadakan HIMSI Kalimantan Selatan.
Tahun 1997 Noor Aini Cahya Khairani mengikuti Forum Puisi  Indonesia ’87 yang dilaksanakan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) di Taman Ismail Marzuki, Jakarta (1997), pemakalah dalam diskusi sastra di Galeri Made Wianta di Denpasar (1990); peserta Temu Sastra Lembaga Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Amerika (LIPPIA) di Surabaya (1992,1994), Pekan Seni Daerah Banjar di Anjungan Kalsel di Taman Mini Indonesia Indah Jakarta (TMII) Jakarta (1995), Refleksi Setengah Abad Indonesia Merdeka pada Solo (1995), Bedah Buku dan Diskusi Sastra Kepulauan II pada Makasar (2000), Banjarmasin Performing Art di Banjarmasi (2001) serta Dialog Borneo-Kalimantan VII pada Swiss-Belhotel Borneo Banjarmasin (2003).
Selain membacakan puisi di lembaga sastra lokal juga nasional, dia sering diminta menjadi juri lomba membaca juga mengarang puisi serta pemakalah pada sejumlah sarasehan, seminar dan diskusi sastra. Tahun 1999 dipercaya menjadi puncak prestasinya sebagai seniman khsusnya artis seni sastra wilayah Banjar, Noor Aini Cahya Kahirani mendapat Hadiah Seni pada bidang Seni Sastra menurut Gubernur Kalsel.
Sumber: Disarikan menurut Makalah Kuliah PENULIS yang berjudul "Seni Budaya Banjar pada Sastra Puisi Daerah Banjar". Yg diajukan untuk mata kuliah Dinamika Budaya.