TATA CARA MEMBUAT CERPEN YANG MENARIK & TEPAT

Sangat menyenangkan membaca cerpen inspiratif. Saya sendiri hampir tiap ketika senggang acapkali membaca cerpen, namun apa sih sebenarnya cerpen itu? Menurut bahasa cerita pendek atau seringkali disingkat menjadi cerpen adalah suatu bentuk prosa deskriptif fiktif. Lalu kenapa naskah prosa deskriptif ini disebut cerita pendek? Karena cerpen cenderung padat dan pribadi dalam tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi lain yang lebih panjang, misalnya novella (pada pengertian modern) serta novel. Nah lantaran alur cerita yang eksklusif ke utama tujuan maka cerita ini dianggap dengan cerita pendek atau cerpen.
Seperti dikutip dari situs Wikipedia bahasa Indonesia, cerpen atau cerita pendek yang sukses biasanya mengandalkan teknik-teknik sastra misalnya tokoh, plot, tema, bahasa dan insight secara lebih luas dibandingkan dengan fiksi yang lebih panjang. Ceritanya mampu dalam aneka macam jenis. Cerita pendek berasal dari anekdot, sebuah situasi yang digambarkan singkat yg menggunakan cepat tiba dalam tujuannya, dengan paralel dalam tradisi penceritaan lisan. Dengan keluarnya novel yang realistis, cerita pendek berkembang menjadi sebuah miniatur, menggunakan contoh-contoh pada cerita-cerita karya E.T.A. Hoffmann serta Anton Chekhov.

Lalu bagaimana unsur instristik menghipnotis kesuksesan sebuah cerpen? Unsur intrinsik adalah unsur yang menciptakan karya itu sendiri. Unsur–unsur intrinsik cerpen mencakup:
  • Tema adalah pandangan baru pokok sebuah cerita, yang diyakini serta dijadikan asal cerita.
  • Latar(setting) merupakan tempat, saat , suasana yg masih ada pada cerita. Sebuah cerita harus jelas dimana berlangsungnya, kapan terjadi dan suasana serta keadaan saat cerita berlangsung.
  • Alur (plot) merupakan susunan insiden atau kejadian yg membangun sebuah cerita.

Sedang buat unsur alur dalam cerpen umumnya terbagi sebagai tiga alur yaitu:
  • Alur maju merupakan rangkaian peristiwa yg urutannya sesuai dengan urutan waktu peristiwa atau cerita yg berkecimpung ke depan terus.
  • Alur mundur adalah rangkaian peristiwa yg susunannya tidak sesuai dengan urutan saat peristiwa atau cerita yang bergerak mundur (flashback).
  • Alur campuran merupakan adonan antara alur maju dan alur mundur.

Tips Membuat Cerpen Yang Menarik
Nah kali ini saya ingin mengembangkan sedikit tips mengenai bagaimana tata cara membuat cerpen yang sukses sepertidikutip dari para pengarang cerpen yang sukses, dan berikut tipsnya:
Menentukan Tema
Tema adalah inti pokok dari sebuah cerita. Tema bisa dideskripsikan menjadi kompendium isi, jadi secara umum tema akan sebagai "nyawa" / "ruh" dari sebuah sebuah cerita. Nah tema ini akan dikembangkan oleh penulis cerpen menjadi sebuah cerita yang utuh mulai menurut siapa saja tokoh pada cerita itu terjadi, bagaimana jalannya cerita, dimana dan bagaimana cerita itu berakhir. Tema pada cerpen yg seringkali dipakai pada penulisan cerpen misalnya masalah sosial, keagamaan, kemiskinan, kesenjangan, perjuangan, percintaan, serta lain-lain. Tema yang paling diminati bagi kalanan remaja adalah tema percintaan selain tema-tema yang lain. Dari tema tersebut sanggup dikembangkan menjadi utama pokiran, judul, alur cerita dan lain - lain
Pemilihan judul yg tepat serta menarik
Judul yg sempurna dan menarik akan menguntungkan dalam pembuatan cerpen. Judul mempunyai kiprah krusial dalam menarik minat seorang buat membaca cerpen kita. Sama halnya waktu anda mencari sebuah kitab pada toko buku, dalam sebuah toko buku masih ada banyak kitab homogen yg banyak serta bervariasi walaupun isinya sama. Nah sebelum anda melihat konten atau isi didalamnya tentu saja anda akan melihat judul buku yg menarik minat anda, saat anda menemukan judul yg menarik perhatian anda tentu anda akan mengambilnya kemudian membukanya. Oleh karenanya, pilih lah judul yg menarik namun sempurna, lantaran buku yang memiliki judul yg sangat menarik perhatian sekalipun akan ditinggalkan dan nir dilanjutkan dibaca waktu judul tidak memiliki korelasi serta relevansi menggunakan isi atau konten didalam buku tersebut. Hal ini juga berlaku buat cerita pendek atau cerpen.
Menentukan pokok pikiran
Buat beberapa pokok pikiran dalam setiap paragraf. Dari utama pikiran yg telah dipengaruhi tadi, kita sanggup menyebarkan isi berdasarkan cerpen sebagai akibatnya nir melenceng berdasarkan tema cerpen yg kita tulis.
Menentukan alur cerita pada cerpen
Biasanya karakter tokoh yg dibangun dalam cerita terdiri atas tokoh yang berkarakter baik dan berkarakter tidak baik. Di samping itu akan diciptakan juga tokoh yg netral menjadi penengah waktu terjadi konflik antara tokoh yg berkarakter baik serta tokoh yang berkarakter tidak baik. Dari permasalahan yang terjadi inilah jalan cerita atau alur akan dibangun. Alur harus diterapkan menggunakan sempurna. Alur yang baik akan menaruh kesan mendalam bagi pembaca. Seperti kita bahas diatas bahwa alur cerpen biasanya terbagi pada 3 jenis yaitu, alur maju, mundur atau campuran yaitu adonan berdasarkan alur maju serta mundur.
Sedang alur mencakup beberapa tahap:
  • Pengantar yaitu bagian cerita berupa lukisan , saat, loka atau insiden yang adalah awal cerita.
  • Penampilan masalah yaitu bagian yang menceritakan kasus yg dihadapi pelaku cerita.
  • Puncak ketegangan / klimaks yaitu perkara pada cerita sudah sangat gawat, konflik sudah memuncak.
  • Ketegangan menurun / antiklimaks yaitu perkara telah berangsur–angsur bisa diatasi dan kekhawatiran mulai hilang.
  • Penyelesaian / resolusi yaitu perkara sudah dapat diatasi atau diselesaikan, bisanya digunakan paling umum buat ending atau akhir cerita pada cerpen.

Jadi tentukan alur menggunakan benar, tidak perkara mau memakai alur yg bagaimana, yg terpenting merupakan penentuan alur pada cerpen sahih. Penentuan alur cerita herbi tema serta utama pikiran. Sebuah cerpen yang baik adalah cerpen yang memiliki alur cerita yg runtut dengan menempatkan inti cerita di bagian awal, tengah, ataupun akhir
Menentukan karakter atau penokohan dalam kiprah yang tepat
Tokoh dan tabiat dari setiap tokoh wajib sinkron menggunakan isi dari cerita. Karakter pada pelaku akan mendeskripsikan bagaimana watak pelaku pada cerita tadi. Tentukan tokoh primer, tokoh pembantu dan beberapa tokoh figuran lainnya buat meramaikan isi cerita di cerpen kita lengkap menggunakan karakter yang mendeskripsikan siapa mereka. Pengungkapan karakter tokoh pada cerita jua wajib logis. Pengarang wajib dapat menciptakan citra yang sempurna untuk tabiat orang yang ditampilkan. Berawal menurut penciptaan karakter tokoh inilah jalan cerita akan terbentuk. Umumnya tokoh pada cerpen adalah:
  1. Tokoh Protagonis : tokoh primer pada cerita
  2. Tokoh Antagonis : tokoh penentang atau versus dari tokoh utama
  3. Tokoh Tritagonis : penengah dari tokoh primer serta tokoh lawan

Penggunaan tata bahasa
Tata bahasa yang sempurna akan memperkuat penjiwaan berdasarkan sebuah cerpen. Tidak peduli itu cerpen klasik, terkini ataupun cerpen jenis apapun, penggunaan rapikan bahasa yang sempurna akan menjiwai cerita pendek tadi. Penggunaan rapikan bahasa yg baik dan benar pada sebuah cerpen kita akan gampang dicerna dan dipahami sang para pembaca. Sehingga pembaca akan gampang menangkap pesan cerpen yg kita tulis dengan baik.
Penilaian cerpen
Tidak ada yg paripurna pada global ini, bahkan buat menulis cerpen namun kita menciptakan cerpen menggunakan lebih baik menggunakan evaluasi lebih poly orang. Baik bagi anda belum tentu menarik bagi orang lain. Selalu tukar penapat serta meminta saran menurut mereka yang lebih profesional. Selalu konsultasikan menggunakan mereka yang lebih profesional baik sebelum, sedang atau merampungkan sebuah cerpen. Jika perlu, mintalah pendapat pada 2 - 3 orang yang kita anggap memahami tentang cerpen.
Sudut Pandang berbeda
Dalam menulis sebuah cerpen yang menarik kita wajib konsisten dalam menggunakan sudut pandang. Kalau kita memakai sudut pandang sebagai orang pertama, berdasarkan awal sampai akhir cerita wajib permanen memakai sudut pandang orang pertama menggunakan menggunakan sudut pandang saya atau saya dalam bercerita. Keajegan pada memakai sudut pandang akan membantu pembaca pada menikmati cerita yang anda sampaikan.
Cara serta Langkah-langkah Menulis Cerpen yang Baik serta Benar
Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik merupakan unsur-unsur yg berada pada luar karya sastra, namun secara nir pribadi menghipnotis bangunan atau sistem organisme karya sastra. Unsur ekstrinsik ini akan sebagai pondasi utama buat mengarang sebuah cerpen dan mampu meliputi:
  • Nilai-nilai dalam cerita (kepercayaan , budaya, politik, ekonomi, percintaan)
  • Latar belakang kehidupan pengarang
  • Situasi sosial waktu cerita itu diciptakan

MENULIS NASKAH DRAMA BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI CARA DAN CONTOHNYA

Berikut ini merupakan contoh menulis naskah drama berdasarkan pengalaman yg pernah dialami
Menulis naskah drama mirip dengan menulis prosa baik novel juga cerpen. Bedanya menulis drama sama sekali tidak ada narasi. Sama sekali nir ada 'pengarang' yang hadir. Sehingga semuanya berupa dialog.
Adapun bagian lain adalah obrolan serta epilog yg muncul buat menampakan laku yang wajib dilakukan sang para tokohnya.
Contoh Naskah Drama dari pengalaman pribadi
(pagi hari Toni serta Dino tergesa-gesa memasuki gerbang sekolah)
Bu Evi  : (berteriak) Toni! Dino! Ke sini kalian!
(Toni dan Dino berlari semakin cepat)
Bu Evi  : Kenapa kalian terlambat? Jam segini baru tiba. Lihat jam itu! Jam berapa kini ? (Menunjuk ke arah jam dinding pada dalam kantor).
Dino     : Maaf, Bu! Saya terlambat lantaran sepeda saya rusak.
Bu Evi   : Benar? Gak Bohong. Kamu sudah sering terlambat.
Dino     : Tidak, Bu. Kali ini saya nir bohong. Saya jujur, Bu.
Bu Evi  : (mengeluarkan sebuah buku dari pada tasnya) Dicatat pada buku pelanggaran, ya.
Dino     : Jangan, Bu. Saya minta tolong, Jangan. Pelanggaran saya sudah banyak. Jika dicatat lagi, orang tua aku niscaya dipanggil sekolah. Padahal aku telah berjanji buat berubah menjadi baik. Saya sahih-benar tidak sengaja telat, Bu.
Bu Evi  : Kamu, Toni. Kenapa kamu membisu saja?
Toni      : Maaf, Bu. Tapi Dino benar. Tadi saya serta Doni kesulitan naik sepeda. Sepeda Doni rusak, aku bantu dia. Jadinya terlambat.
Bu Evi   : Apa buktinya kalau kalian nir bohong?
(Suasana henging. Toni tertunduk usang. Kedua tangan memegang tali selempang tas kuat-kuat)
Bu Evi   : Bagaimana ini?
Dino     : Begini saja, Bu. Apabila Bu Evi berkenan, yuk aku ajak melihat sepeda aku di parkiran. Untuk menerangkan ucapan aku sahih.
Toni     : Kamu ini gimana sih, Din! Bu Evi kan sedang hamil. Masak diajak mau diajak jalan ke belakang. Parkiran kan jauh.
Dino     : (terdiam)
Toni     : Maaf, Bu. Kalau berkenan, saya ambil sepeda Dino kini . Saya bawa ke sini.
Bu Evi  : Hmmmm. Jadi kalian sahih-benar terlambat karena sepedanya rusak ya...
Toni      : Iya, Bu.
Dino     : Benar, Bu
Bu Evi   : Ya, sudah. Saya percaya dalam kalian. Tapi jangan lupa, Dino, Toni. Kalian telah banyak melakukan pelaggaran. Jangan ditambah lagi ya. Nanti mampu dipanggil lagi orang tua kalian.
Toni     : Iya, Bu. Janji. Saya belajar sebagai lebih baik.
Bu Evi   : Saya nir butuh ucapan kalian. Yang saya butuhkan merupakan bukti tindakan kalian. Sudah kini masuk kelas. Bawa ini agar boleh masuk sama pengajar di kelas (menyerahkan secarik kertas). Tulis dulu nama kalian pada surat masuk kelas itu.
Toni    : (menunduk, menulis). Sudah, Bu.
Bu Evi  : Sudah sana cepat masuk. Bilang ke gurunya sudah nemui aku .
Dino   : Terima kasih poly, Bu
(Dino serta Toni mencium tangan Bu Evi kemudian bergegas menuju kelas. Bu Evi berjalan menuju ruang OSIS).
Demikian model drama sederhana yg bisa dicontohkan di sini. Yang perlu diketahui merupakan, sebuah naskah drama menurut pengalaman eksklusif tidak perlu dipersiskan menggunakan keadaan konkret. Mungkin perlu penyesuaian pada ucapan dan tindakan sebagai akibatnya sebagai naskah drama yg menarik. Semoga bermanfaat! Jangan lupa klik postingan lain serta komentar ya....