TATA CARA MEMBUAT CERPEN YANG MENARIK & TEPAT

Sangat menyenangkan membaca cerpen inspiratif. Saya sendiri hampir tiap ketika senggang acapkali membaca cerpen, namun apa sih sebenarnya cerpen itu? Menurut bahasa cerita pendek atau seringkali disingkat menjadi cerpen adalah suatu bentuk prosa deskriptif fiktif. Lalu kenapa naskah prosa deskriptif ini disebut cerita pendek? Karena cerpen cenderung padat dan pribadi dalam tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi lain yang lebih panjang, misalnya novella (pada pengertian modern) serta novel. Nah lantaran alur cerita yang eksklusif ke utama tujuan maka cerita ini dianggap dengan cerita pendek atau cerpen.
Seperti dikutip dari situs Wikipedia bahasa Indonesia, cerpen atau cerita pendek yang sukses biasanya mengandalkan teknik-teknik sastra misalnya tokoh, plot, tema, bahasa dan insight secara lebih luas dibandingkan dengan fiksi yang lebih panjang. Ceritanya mampu dalam aneka macam jenis. Cerita pendek berasal dari anekdot, sebuah situasi yang digambarkan singkat yg menggunakan cepat tiba dalam tujuannya, dengan paralel dalam tradisi penceritaan lisan. Dengan keluarnya novel yang realistis, cerita pendek berkembang menjadi sebuah miniatur, menggunakan contoh-contoh pada cerita-cerita karya E.T.A. Hoffmann serta Anton Chekhov.

Lalu bagaimana unsur instristik menghipnotis kesuksesan sebuah cerpen? Unsur intrinsik adalah unsur yang menciptakan karya itu sendiri. Unsur–unsur intrinsik cerpen mencakup:
  • Tema adalah pandangan baru pokok sebuah cerita, yang diyakini serta dijadikan asal cerita.
  • Latar(setting) merupakan tempat, saat , suasana yg masih ada pada cerita. Sebuah cerita harus jelas dimana berlangsungnya, kapan terjadi dan suasana serta keadaan saat cerita berlangsung.
  • Alur (plot) merupakan susunan insiden atau kejadian yg membangun sebuah cerita.

Sedang buat unsur alur dalam cerpen umumnya terbagi sebagai tiga alur yaitu:
  • Alur maju merupakan rangkaian peristiwa yg urutannya sesuai dengan urutan waktu peristiwa atau cerita yg berkecimpung ke depan terus.
  • Alur mundur adalah rangkaian peristiwa yg susunannya tidak sesuai dengan urutan saat peristiwa atau cerita yang bergerak mundur (flashback).
  • Alur campuran merupakan adonan antara alur maju dan alur mundur.

Tips Membuat Cerpen Yang Menarik
Nah kali ini saya ingin mengembangkan sedikit tips mengenai bagaimana tata cara membuat cerpen yang sukses sepertidikutip dari para pengarang cerpen yang sukses, dan berikut tipsnya:
Menentukan Tema
Tema adalah inti pokok dari sebuah cerita. Tema bisa dideskripsikan menjadi kompendium isi, jadi secara umum tema akan sebagai "nyawa" / "ruh" dari sebuah sebuah cerita. Nah tema ini akan dikembangkan oleh penulis cerpen menjadi sebuah cerita yang utuh mulai menurut siapa saja tokoh pada cerita itu terjadi, bagaimana jalannya cerita, dimana dan bagaimana cerita itu berakhir. Tema pada cerpen yg seringkali dipakai pada penulisan cerpen misalnya masalah sosial, keagamaan, kemiskinan, kesenjangan, perjuangan, percintaan, serta lain-lain. Tema yang paling diminati bagi kalanan remaja adalah tema percintaan selain tema-tema yang lain. Dari tema tersebut sanggup dikembangkan menjadi utama pokiran, judul, alur cerita dan lain - lain
Pemilihan judul yg tepat serta menarik
Judul yg sempurna dan menarik akan menguntungkan dalam pembuatan cerpen. Judul mempunyai kiprah krusial dalam menarik minat seorang buat membaca cerpen kita. Sama halnya waktu anda mencari sebuah kitab pada toko buku, dalam sebuah toko buku masih ada banyak kitab homogen yg banyak serta bervariasi walaupun isinya sama. Nah sebelum anda melihat konten atau isi didalamnya tentu saja anda akan melihat judul buku yg menarik minat anda, saat anda menemukan judul yg menarik perhatian anda tentu anda akan mengambilnya kemudian membukanya. Oleh karenanya, pilih lah judul yg menarik namun sempurna, lantaran buku yang memiliki judul yg sangat menarik perhatian sekalipun akan ditinggalkan dan nir dilanjutkan dibaca waktu judul tidak memiliki korelasi serta relevansi menggunakan isi atau konten didalam buku tersebut. Hal ini juga berlaku buat cerita pendek atau cerpen.
Menentukan pokok pikiran
Buat beberapa pokok pikiran dalam setiap paragraf. Dari utama pikiran yg telah dipengaruhi tadi, kita sanggup menyebarkan isi berdasarkan cerpen sebagai akibatnya nir melenceng berdasarkan tema cerpen yg kita tulis.
Menentukan alur cerita pada cerpen
Biasanya karakter tokoh yg dibangun dalam cerita terdiri atas tokoh yang berkarakter baik dan berkarakter tidak baik. Di samping itu akan diciptakan juga tokoh yg netral menjadi penengah waktu terjadi konflik antara tokoh yg berkarakter baik serta tokoh yang berkarakter tidak baik. Dari permasalahan yang terjadi inilah jalan cerita atau alur akan dibangun. Alur harus diterapkan menggunakan sempurna. Alur yang baik akan menaruh kesan mendalam bagi pembaca. Seperti kita bahas diatas bahwa alur cerpen biasanya terbagi pada 3 jenis yaitu, alur maju, mundur atau campuran yaitu adonan berdasarkan alur maju serta mundur.
Sedang alur mencakup beberapa tahap:
  • Pengantar yaitu bagian cerita berupa lukisan , saat, loka atau insiden yang adalah awal cerita.
  • Penampilan masalah yaitu bagian yang menceritakan kasus yg dihadapi pelaku cerita.
  • Puncak ketegangan / klimaks yaitu perkara pada cerita sudah sangat gawat, konflik sudah memuncak.
  • Ketegangan menurun / antiklimaks yaitu perkara telah berangsur–angsur bisa diatasi dan kekhawatiran mulai hilang.
  • Penyelesaian / resolusi yaitu perkara sudah dapat diatasi atau diselesaikan, bisanya digunakan paling umum buat ending atau akhir cerita pada cerpen.

Jadi tentukan alur menggunakan benar, tidak perkara mau memakai alur yg bagaimana, yg terpenting merupakan penentuan alur pada cerpen sahih. Penentuan alur cerita herbi tema serta utama pikiran. Sebuah cerpen yang baik adalah cerpen yang memiliki alur cerita yg runtut dengan menempatkan inti cerita di bagian awal, tengah, ataupun akhir
Menentukan karakter atau penokohan dalam kiprah yang tepat
Tokoh dan tabiat dari setiap tokoh wajib sinkron menggunakan isi dari cerita. Karakter pada pelaku akan mendeskripsikan bagaimana watak pelaku pada cerita tadi. Tentukan tokoh primer, tokoh pembantu dan beberapa tokoh figuran lainnya buat meramaikan isi cerita di cerpen kita lengkap menggunakan karakter yang mendeskripsikan siapa mereka. Pengungkapan karakter tokoh pada cerita jua wajib logis. Pengarang wajib dapat menciptakan citra yang sempurna untuk tabiat orang yang ditampilkan. Berawal menurut penciptaan karakter tokoh inilah jalan cerita akan terbentuk. Umumnya tokoh pada cerpen adalah:
  1. Tokoh Protagonis : tokoh primer pada cerita
  2. Tokoh Antagonis : tokoh penentang atau versus dari tokoh utama
  3. Tokoh Tritagonis : penengah dari tokoh primer serta tokoh lawan

Penggunaan tata bahasa
Tata bahasa yang sempurna akan memperkuat penjiwaan berdasarkan sebuah cerpen. Tidak peduli itu cerpen klasik, terkini ataupun cerpen jenis apapun, penggunaan rapikan bahasa yang sempurna akan menjiwai cerita pendek tadi. Penggunaan rapikan bahasa yg baik dan benar pada sebuah cerpen kita akan gampang dicerna dan dipahami sang para pembaca. Sehingga pembaca akan gampang menangkap pesan cerpen yg kita tulis dengan baik.
Penilaian cerpen
Tidak ada yg paripurna pada global ini, bahkan buat menulis cerpen namun kita menciptakan cerpen menggunakan lebih baik menggunakan evaluasi lebih poly orang. Baik bagi anda belum tentu menarik bagi orang lain. Selalu tukar penapat serta meminta saran menurut mereka yang lebih profesional. Selalu konsultasikan menggunakan mereka yang lebih profesional baik sebelum, sedang atau merampungkan sebuah cerpen. Jika perlu, mintalah pendapat pada 2 - 3 orang yang kita anggap memahami tentang cerpen.
Sudut Pandang berbeda
Dalam menulis sebuah cerpen yang menarik kita wajib konsisten dalam menggunakan sudut pandang. Kalau kita memakai sudut pandang sebagai orang pertama, berdasarkan awal sampai akhir cerita wajib permanen memakai sudut pandang orang pertama menggunakan menggunakan sudut pandang saya atau saya dalam bercerita. Keajegan pada memakai sudut pandang akan membantu pembaca pada menikmati cerita yang anda sampaikan.
Cara serta Langkah-langkah Menulis Cerpen yang Baik serta Benar
Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik merupakan unsur-unsur yg berada pada luar karya sastra, namun secara nir pribadi menghipnotis bangunan atau sistem organisme karya sastra. Unsur ekstrinsik ini akan sebagai pondasi utama buat mengarang sebuah cerpen dan mampu meliputi:
  • Nilai-nilai dalam cerita (kepercayaan , budaya, politik, ekonomi, percintaan)
  • Latar belakang kehidupan pengarang
  • Situasi sosial waktu cerita itu diciptakan

CARA MENDENGARKAN DAN PEMBACAAN CERPEN SASTRA

Ketika membaca atau mendengarkan cerpen pada-bacakan, terdapat hal-hal penting yang harus diperhatikan. Dalam membacakan cerpen buat orang lain, hal-hal yang harus diperhatikan adalah :

  • Bacalah terlebih dahulu cerpen tadi sebagai akibatnya anda memahami dan mengerti benar isi ceritanya.
  • Ceritakan cerpen tadi kepada rekan lain, menggunakan penceritaan yg damai, berintonasi seperlunya, dan penuh penghayatan terhadap isi ceritanya.
  • Perhatikan volume bunyi serta kejelasan pengucapan sehingga rekan lain dapat memahami setiap kata yg anda ucapkan. 

Pendengar yang menyimak sebuah pembacaan cerpen jua wajib memperhatikan hal-hal berikut :

  • Konsentrasi serta siapkan alat tulis
  • Catatlah judul cerpen yg dibacakan
  • Selama mendengarkan pembacaan cerpen, catatlah hal-hal krusial, yaitu nama tokoh cerita yg timbul satu persatu, peristiwa yang dialami, penyelesaian masalah dari peristiwa it, dan akhir ceritanya.
  • Catatlah juga kesan anda tentang tabiat tokoh cerita
  • Catat pula kesan anda selesainya mendengarkan peristiwa dan perseteruan yang sudah diatasi dari cerpen tersebut.

Setelah mengetahui cara-cara pembacaan cerpen di atas, Anda akan mengerti bahwa pada dalam cerpen masih ada unsur intrinsik atau unsur yang terdapat pada pada cerpen. Unsur tersebut di antaranya:

  1. Tema yaitu gagasan yang menjiwai seluruh cerita
  2. Amanat yaitu pesan atau pesan yang tersirat yg ingin disampaikan penulis buat difahami pembaca cerita
  3. Plot atau alur yaitu jalan cerita yg berupa rangkaian urutan insiden yg menjalin cerita
  4. Penokohan serta perwatakan yaitu orang-orang yang ada di dalam cerita disertai tabiat serta perilakunya.
  5. Setting yaitu latar saat dan tempat terjadinya insiden di dalam cerita
  6. Dialog yaitu dialog yang dilakukan tokoh-tokoh cerita yang mendeskripsikan tabiat, tanggapan atas insiden, serta penggambaran lain yg dapat membuktikan isi cerita.
  7. Sudut pandang yaitu posisi pengarang terhadap cerita, apakah ikut terlibat pada pada cerita atau hanya memaparkan cerita.


Bacakanlah cerpen di bawah ini !

JUDUL : INGAT MARINDA, AKU JADI HARU
(CERITA PENDEK KARYA : YETTI A.K.A)

Aku mengenang ke 2 matanya. Merah basah buat terakhir kali. Ia terliha kelam. Dan aku membacakannya, misalnya luapan cinta yg lalu tawar.

* * *

     Ingat Marinda, saya jadi haru.
     Aku mengerti sahih tentangnya. Ia pernah mempunyai hayati yg terlalu rimbun. Penuh semangat. Bahagia.
     Bahagia. Ah, setidaknya begitu yg terpancar berdasarkan bahasa wajahnya. Siapa pun yang pernah melihatnya akan mengatakan dia perempuan terbahagia dengan garis wajah yg sering kali sumringah dan lesung pipit di pipi yg merona. Juga tentu sepasang mata bening yg dalam telaga.
     Suatu saat dia menyampaikan, "Hidup tidak kurang menurut permainan perasaan. Sementara aku sangat terbiasa mempermainkan poly hal."
    "Apa kebahagiaan jua permainan?"
    "Tidak selalu buat orang lain."
    "Untuk mu?"
    "Barangkali."
    "Apa karena kau anggun?"
    "Mungkin saja. Siapa yg tidak terpanah menggunakan tipu kecantikan yg menyambar secara mendadak."
    Marinda sahih, kukira. Sebab hampir tiap hari beliau membuat pesona yang tidak sinkron, dengan sentakan yg datang-datang. Dan aku tahu telah berapa cinta yg bersimpuh di sana.
    "Cinta. Aku lebih percaya kalua itu hanya kegilaan," katanya Ia melepas ikatan dalam rambutnya yg tebal, sedang matanya tidak melepasku.
    "Jangan bermain seperti itu nanti terbakar!"
    "Aku ingin sekali mencicipi barah itu," ia menantang. "Mungkin saja sanggup membuatku menikmati sensasi lain. Selama ini hidupku datar. Membosankan."
    "Kau tidak akan seberani itu, waktu kau berhadapan menggunakan fenomena."
    "Kau mulai mewaspadai aku ."
    "Kau memandang gampang segala hal."
    "Kau terlalu berfokus," ia tertawa. "O ya, dari apa saya wajib menangis ketika murung . Harus berteriak saat luka. Tidakah cara itu hanya membuat malu. Aku bisa mempermalukan diriku sendiri."
    Lalu memang beberapa kali aku pernah melihatnya menggeliat sakit pada bawah tumpukan pengkhianatan yang bersesakan.
    Beberapa lamanya ia tidak melakukan apa-apa selain berkurung diri pada kamar. Beliau membenci global luar yang tampak gelap, menakutkan.
    Ia ingin lari. Membuat rumah kecil yg hening dalam hatinya. Di rumah itu, Marinda menyembunyikan dirinya. Membuang jauh segala sesuatu yg mengganjal perasaannya dengan menghabiskan berbungkus-bungkus rokok.
    Aku murka , merasa kecewa, bila beliau begitu. Marinda terlalu anggun buat terluka dan menyerah.
    Tapi perempuan keras ketua tampaknya, hanya menyampaikan, "Aku baik-baik saja."
    "Itu nir sahih. Kau bohong."
    "Ya. Baiklah. Aku sakit. Tapi itu bagian dari risiko. Aku tidak apa-apa. Rianti. Kau jangan keterlaluan memojokkanku." Aku berhenti marah, berhenti kecewa.
    Setelah itu aku dicubit sepi serta membiarkan persahabatan demikian dingin. Sangat panjang. Hingga terdapat rindu yang aneh.
    Maka beliau mengalah, meminta, "Rianti, aku rindu. Kapan kau tiba lagi padaku menggunakan sebilah pedang."

* * *

    Ingat Marinda, aku jadi haru.
    Sejak mini , ia sudah membenamkan hidupnya pada dongeng lelaki pematung kayu. Ia merasa sangat yakin, lelali itu meninggalkan sesuatu yang putih dalam jiwanya. Cinta. Hingga, dia akan tampak berseri saat harus menceritakan si pematung kayu berkali-kali. Lelaki yang tampan, menurutnya. Hal itu dia buktikan dengan memperlihatkan selembar gambar kusam yg tersimpan pada dompetnya. Bila malam, dia senang menempelkan gambar itu di dinding kamar sampai ia bisa menatap usang pada sosok lelaki tampan sebelum matanya mengatup pelan. Saat pagi, beliau menyimpan pulang dalam dompet dengan paras muka murung . Seakan-akan dia tengah melepas suatu kepergian.
    Ia bercerita tentang lelaki dalam gambar itu.
    Lelaki itu cinta pertama Marind, ketika dia baru duduk pada kelas 3 sekolah dasar. Aku lebih percaya jika beliau membuat serta berusaha membawaku pada permainan yg nir lucu. Api Marinda membuatku tersentak. Dengan mimik yang sungguh-benar-benar beliau mengaku pria dua puluh lima tahun di atasnya itu menciumnya pertama kali di balik gedung sekolah dan menghadiahinya boneka kayu bermata elok .
    Ia merasa jatuh cinta setelah peristiwa yang tak terduga itu. Secara sembunyi-sembunyi dia seringkali bertemu lelaki pematung kayu. Terkadang lelaki itu membuatnya jadi boneka yg kaku pada sudut sebuah bangunan atau dibalik pohon-pohon. Dan ia bahagia sekali. Apalagi lelaki pematung kayu itu berjanji akan membawa jauh berdasarkan perempuan bermulut lebar, ibunya. Marinda nir menyukai wanita itu yg hampir setiap pagi berteriak keras dan menyuruhnya melakukan perkerjaan rumah yang menumpuk. Marinda ingin sesekali bisa ke sekolah beserta-sama temannya sembari bernyanyi-nyanyi sepanjang jalan.
    Hanya saja, perpisahan terjadi dan Marinda nir pernah dibawa pergi, selesainya pertengkaran si pematung kayu menggunakan wanita bermulut lebar (Ibu Marinda tidak sengaja melihat pematung kayu membawa Marinda ke sebuah bangunan tua). 
    Lelaki itu meninggalkannya. Marinda meraung seharian. Ia bersumpah, akan benar-sahih berhenti mengasihi ibunya. Tetapi lelaki itu tidak pernah pulang.
    Marinda retak. Ia galat menerka, cinta selalu putih.
    Waktu pun beranjak dan menyeret Marinda pada rasa haus pada cinta. Berkali-kali dia mampu jatu cinta. Namun sesaat. Sebaba iaa tidak sanggup mengkhianati cintanya dalam lelaki pematung kayu. Ia dihantui oleh perasaan cinta kanak-kanak yg lugu dan polos. 
    Karena itu baginya, kebahagiaan nir lebih dari permainan sedangkan cinta adalah kegilaan.

* * * 

    Ingat Marinda, aku jadi haru.
    Banyak sekali aku menyaksikan dia memenggal kebahagiaannya buat sekian permainan cinta. Kusaksikan Marinda terus berlarian pada atas cinta semu serta kegembiraan palsu.
    Sampai, pernah satu kali berdasarkan sejumlah permainannya, ia benar-benar-benar-benar jatuh cinta. Bagaimana waktu itu saya memergokinya tidur-tiduran seharian. Ia menyembunyikan kegelisahaannya dengan membenamkan paras pada sebuah bantal gambar boneka.
    "Kau jatuh cinta" aku menebak
    Tertawa pecah, "Kau gegabah menyimpulkan sesuatu."
    "Aku melihatnya pada semua tubuhmu. Di setiap pori kulitmu."
    "Kau membuat gugup" dia mengangkat mukanya yang pucat.
    "jadi benar."
    "Tidak seperti yg kau pikirkan." Ia mengelurkan sebatang rokok dan membakarnya.
    "Siapa beliau."
    "Sudah, Rianti. Kau jangan menggodaku."
    Marinda meninggalkanku menggunakan langkah terburu-buru. Jika gelisah, selain tempat tidur, dia jua menyukai halaman samping yg penuh pohon bambu. Bisa berjam-jam beliau duduk di sana. Aku membiarkannya.
    Hingga pada kesempatan lain, waktu malam hari serta bulan hampir purnama, beliau berbisik pelan sekali. "Jika matanya serasa menembus dalam perasaanku, apa saya jatuh cinta?"
    "Tidak salah lagi. Benar. Kau jatuh cinta," saya bersorak. Beberapa bintang tampak menari serta berjatuhan pada mataku. Aku merasa sedang merayakan sesuatu yg luar biasa.
    Ia tersenyum kecil, Sedikit saja. Berkali-kali dia menarik nafas berat.
    Kukatakan. "Kau wajib menjaga perasaan itu."
    Ia menggenggam tanganku erat mengungkapkan, "Apa mungkin saya masih sanggup jatuh cinta? Ini diluar dugaanku."
    Aku merasa dia amat tertekan.

* * *

    Ingat Marinda, aku jadi haru.
    Sebab, suatu hari tanpa disangka, ia mengabarkan padaku akan menikah dengan lelaki lain, bukan seorang yg beliau cintai. Sambil menunda kesedihannya, beliau bercerita bahwa hidupnya seudah ditakdirkan bertemu permainan demi permainan. Lelaki yang beliau cintai telah meninggalkannya dan menikah menggunakan wanita lain yang jua tanpa cinta. Dan dia pun dihadapkan dalam kenyataan wajib menikah dengan lelaki yg sama sekali nir membuatnya mampu tersenyum.
    Aku mengihiburnya. Kuceritakan jua mengenai ayah dan ibuku yg walanya menikah tanpa jatuh cinta lebih dulu. Namun setelah hidup bersama, semua mengalir saja. Ia tertawa sinis, pungkasnya ibuku mungkin wanita yg sanggup mengalah dan sabar, ad interim beliau merasa bukan bagian menurut itu. Sajak kecil, dia sudah belajar jadi pemberontak. Aku kita dia benar. Lalu kusarankan padanya untuk membatalkan pernikahannya.
    Ia diam. Seolah-olah ada beban yang berat.
    "Kau masih sanggup menentukan buat tidak menikah dengannya" ujarku.
    "Kukira nir. Aku benci ibuku. Tapi aku nir sanggup mempermalukannya."
    "Kau mampu membicarakannya baik-baik."
    "Tidak semudah yg kau pikirkan."
    "Kau nir akan senang bila kau memaksakan diri."
    "Aku nir berani."
    "Aku tidak mengenalmu yg misalnya ini."
    "Aku nir bisa melakukan apa-apa."
    Aku menemukan dia yang sahih-sahih tidak sinkron. Kami membisu pada ketika yg serasa terpotong.
    Dimataku Marinda sangat menyedihkan.
    Semalaman, ia tidak sanggup tidur. Ia mengajakku menikmati malam perpisahan itu dengan bercerita pulang tentang keinginan kami yg ingin jadi penyair. (Hahahaha! Kami tertawa keras saat mengikrarkan janji itu dengan wajah benar-benar merah, karena kami ingin menggenggam dunia). Dan malam itu, kami pula pulang tertawa dengan sudut mata tergenang-genang butiran air mata. Marinda menarik janjinya dan melupakan tentang keinginan itu. Ia mengaku nir akan punya poly waktu buat hal lain sesudah pernikahannya Ia akan disibukan sang urusan tempat tinggal tangga.
    Aku merasa sangat sendiri.
    Kuantar Marinda menuju pernikahannya itu. Wajahnya memancarkan kebahagiaan yang menusukku. Sedih rasanya dihadapkan pada fenomena wajib melepas seseorang sahabat yang hari-harinya hampir sebagai miliku serta hari-hariku sebagai milikmu.

* * *

    Ingat Marinda, aku jadi haru.
    Belum enam bulan beliau menikah, aku mendapat liputan yg memilukan. Ia tidak bahagia dan ingin pergi menurut lelaki itu dengan membawa jabang bayi pada perutnya yg masih berumur tiga bulan. Ia sahih-benar ingin berpisah menurut lelaku itu karena menurutnya ia tidak bisa lagi buat belajar mencintai.
    "Sungguh. Terlalu banyak yang keliru pada hidupku," katanya lewat telepon.
    "Kau wajib tabah. Jangan merogoh keputusan apa-apa selagi kau marah," saya mengingatkannya.
    "Tapi saya sakit, Rianti. Sakit sekali."
    "Kau akan melewati semua itu dengan baik-baik saja." Aku membujuknya.
    Ia menutup telepon mendadak. Aku mengerti, dia kecewa menggunakan sikapku. Tentunya dia mengharapkan aku membelanya serta memberinya jalan buat meninggalkan lelaki itu.
    Sejak itu, dia jarang menghubungiku.
    Hingga suatu waktu, aku dikejutkan lagi sang kedatangannya yang tiba-tiba. Ia menangis serta membuktikan hatinya yg pecah. 
    Aku memeluknya. Kubisikan, saya akan selalu terdapat untuknya. Kuminta dia tinggal saja bersamaku untuk sementara, sebelum memutuskan benar-sahih berpisah menurut lelaki yang telah menanam cinta di tubuhnya.
    Ia masih terisak. Ah. Marinda manis yg malang. Aku selalu membayangkan wanita cantik akan menemukan keberuntungan yg baik dariku.
    Tapi kini , lihatlah, pada matanya yang basah tumbuh sebatang pohon, kering tidak berdaun serta akar-akar menjalar menembus kelopak mata. Pohon itu dalam sekejap menyambar Marinda.
    Aku berteriak, tertahan. Marinda tertelan.
    Ingat Marinda, aku jadi haru.
    Sejak beliau ditelan pohon, aku tak jarang merasa beliau manatapku menggunakan mata boneka yang bundar . Mata yang ingin menyelam dalam, dikesedihan tanpa tepi.

Padang, 2005

(Dari: Media Indonesia, 19 Juni 2005)

* * *

Jawablah pertanyaan berikut sesuai dengan isi cerita pendek  yang sudah di bacakan di atas!

  1. Apa tema cerpen di atas
  2. Amanat apa yang bisa kamu tangkap menurut cerpen tadi?
  3. Bagaimana plot atau alurnya?
  4. Bagaimana penokohan dan perwatakan orang-oang yg ada pada dalam cerita pendek itu?
  5. Jelaskan settingnya!
  6. Apakah menurut Anda dialog yang terdapat pada pada cerpen sudah menggambarkan watak, isi, serta segala hal yg sinkron buat cerpen tersebut?
  7. Bagaimana sudut pandang cerpen pada atas!


Jika engkau telah terselesaikan menjawab pertanyaan pada atas, langkah berikutnya ; 

Bandingkan jawaban Anda menggunakan jawaban berikut!
1. Jangan bermain-main atau gegabah pada memutuskan dengan masa depanmu dan kebahagiaanmu, lantaran masa depan dan kebahagiaanmu terdapat di tanganmu sendiri.

2. Bahwa dalam menjalani hidup harus mau menghadapi kenyataan dan realita, tidak terus-menerus tenggelam pada keindahan masa kemudian yang tidak mungkin pulang, dan imajinasi masa depan yg nir tercapai misalnya halnya Marinda, lantaran hal seperti itu akan menghancurkan masa depan Anda.

3. Pada bagian awal cerita berjalan maju, kemudian cerita mengarah ke masa kemudian atau beralur mundur ke masa mini tokoh cerita, kemudian cerita mengalir maju mengikuti nasib tokoh cerita.

4. Tokoh primer: Marinda
Wataknya: terlalu tenggelam dalam kenangan masa lalu serta mengkhayalkan masa depan sulit tercapai sebagai akibatnya menghancurkan masa-masa indah hidupnya yg seharusnya dirasakannya.
Tokoh lain: Aku (Rianti), teman Marinda Wataknya: selalu berusaha memberikan pandangan realitas utnuk kebahagiaanya.
Tokoh lain: ibunya serta pematung kayu
wataknya: ibunya seorang yg banyak bicara dan menyuruh, pematung kayu, seseorang yang sudah melakukan pelecehan terhadap masa kecilnya menggunakan menyeretnya menjadi gadis remaja dalam cinta yg bergelora, tetapi Marinda nir menyadari serta menduga perlakuan yg didapatkannya adalah bentuk cinta yg putih dan setia.

5. Setting waktu berpindah-pindah berdasarkan masa sekarang, kemasa mini , lalu masa-masa pada kala beliau murung pada malam hari, pagi hari, dan pada kala senang pada pesta pernikahannya.
Adapun setting/ latar tempat tidak terlalu berpusat pada satu loka. Latar loka mengalir sinkron dengan cerita dan kebutuhan pengembangan cerita.

6. Dialog sudah sesuai buat menggambarkan watak tokoh-tokoh ceritanya.

7. Pengarang menempatkan dirinya sebagai orang ke 2 atau teman menurut tokoh cerita.  


Sumber: Buku Modul Bahasa Indonesia Kesetaraan Paket C Kelas X tahun 2009, dengan  penambahan serta perubahan seperlunya.

KAPAL LAYAR JUNG DAN SEJARAH PELAUT INDONESIA

Mengenal Kapal Jung Dan Sejarah Pelaut Indonesia - Setelah Kita Mengerti Dan Bagaimana Cara kerja dalam Kapal Layar. Mari Kita lebih mengenal Sejarah Kapal Layar yg pertama kali dan kapal tadi bernama Kapal layar Jung 

Jenis Kapal Layar Jung Di yakini dan di percaya bahwa kapal jenis ini adalah jenis kapal layar yang pertama pada ciptakan oleh keturunan jawa. Dimana Kapal tadi di temukan pada wilayah Mozambik dan di luar Indonesia.


Baca Juga ; Mengenal Kapal


Dan Pada Peradabannya kapal ini telah menciptakan karaktek para pelaut pelaut indonesia seperti nenek moyang nya yg adalah seorang pelaut.


Mengutip dаrі Jung Jawa: Kumpulan Cerpen оlеh Rendra Fatrisna Kurniawan уаng diterbitkan Babel Publishing, dituliskan dalam istilah pengantar buku terbitan tahun 2009 tеrѕеbut bаhwа Jung Jawa уаng pertama kali digambarkan оlеh Portugis аdаlаh ѕеbuаh kapal уаng mеrеkа tawan dalam tahun 1511. 

Baca Juga ; Mengenal Kapal Bajak Laut
Orang-orang daru  Portugis mengenali orang Jawa ѕеbаgаі asal jung-jung raksasa tadi. “Dari Kerajaan Jawa datang kapal-kapal Junco raksasa kе kota Malaka.  Konstruksi serta Bentuk kapal jung аmаt tidak selaras dibandingkan dеngаn kapal-kapal kita ( Kapal portugis ) , 

KAPAL LAYAR JUNG DAN SEJARAH PELAUT INDONESIA



Dimana Kapal Jung terbuat dаrі kayu уаng ѕаngаt tebal, sehingga jika kayu іnі menua serta mengalami pelapukan maka papan-papan baru dараt dilapiskan kembali dі atasnya.”

"Orang Jawa merupakan orang-orang уаng ѕаngаt ahli dan berpengalaman pada seni navigasi, ѕаmраі mеrеkа dipercaya ѕеbаgаі perintis seni paling antik ini, 

Dan Penyataan tersebut wаlаuрun banyak уаng menunjukkan bаhwа orang Cina lebih berhak аtаѕ penghargaan ini, serta menegaskan bаhwа seni іnі diteruskan dаrі mеrеkа kepada orang Jawa. 

Tеtарі уаng niscaya yg perlu di ketahui bahwa аdаlаh orang Jawa уаng dahulu berlayar kе Tanjung Harapan serta mengadakan interaksi dеngаn Madagaskar.

dimana Bukti tadi menggunakan adanya dan sekarang poly nya dijumpai penduduk asli Madagaskar уаng mengatakan bаhwа mеrеkа аdаlаh keturunan orang Jawa."

Dеmіkіаn apa yg di sampaikan dan pada tulis Diego de Couto dalam buku Da Asia, Dimana kitab tadi terbit pada tahun 1645. 

Bahkan di sebutkan serta di ceritakan dalam kitab nya diego de cauto tersebut bahwa pelaut Portugis уаng mengarungi serta menjelajahi samudera pada pertengahan abad ke-16 іtu mengungkapkan, 


Bahwa orang Jawa yg berhasil lebih dulu berlayar dan mengarungi lautan ѕаmраі kе Tanjung Harapan, Afrika, serta Madagaskar.  Perjalanan Yang menyusuri Samudera Hindia.

Diego de Couto mendapati bahwa pada sana penduduk Tanjung Harapan awal abad ke-16 berkulit cokelat misalnya orang Jawa. "Mereka mengaku keturunan Jawa," kata Couto, sebagaimana dikutip Anthony Reid dalam buku Sejarah Modern Awal Asia Tenggara.
Pada saat para pelaut Portugis mengarungi lautan dan mencapai perairan Asia Tenggara pada awal tahun 1500-an mеrеkа para pelaut portugis mendapati serta menemukan tempat asia tenggara іnі didominasi kapal-kapal Jung Jawa. 

Kapal dagang dan kapal transportasi milik orang Jawa іnі menguasai jalur rempah rempah уаng ѕаngаt penting serta penting, аntаrа kepulauan Maluku, Jawa, dan Malaka. 


Kota pelabuhan Malaka dalam waktu іtu mudah menjadi kota orang Jawa dan pelabuhan tadi menjadi gerbang pintu masuknya kapal kapal asing sampai kini ini.


Dі sana poly para pengusaha, pengrajin kapal,  saudagar serta nakhoda kapal Jawa уаng menetap, dan sekaligus mengendalikan perdagangan internasional. 


Para Pembuat serta Tukang-tukang kayu Jawa уаng populer terampil membangun galangan kapal dan mengakibatkan pelabuhan malaka sebagai kota pelabuhan terbesar dі Asia Tenggara itu. 


Dan Dari Hasil karyanya maka kapal Jung menjadi keliru satu catatan sejarah.

Dan Salah Bukti kepiawaian orang Jawa dalam bidang teknologi perkapalan јugа bisa ditemukan dalam relief Candi Borobudur 

Dimana Di relief tersebut уаng memvisualkan perahu bercadik - belakangan disebut ѕеbаgаі "Kapal Borobudur".

Hilangnya kapal Layar Jung Jawa berdasarkan Sejarah

Kapal Layar Jung dalam abad ke-15 sampai ke-16 nir hanya digunakan dalam pelaut Jawa.kapal ini sudah familiar dan banyak juga pada pakai sang Para pelaut Melayu dan Tionghoa . Meraka pula memakai kapal layar jenis ini. 

kapal layar Jung memegang peranan penting dalam perdagangan Asia Tenggara masa lampau. Dan Kapal Jung jua sebagai kapal kebesaran armada armada tempur kerajaan masa silam.

Ia menyatukan jalur perdagangan Asia Tengara yg mencakup Campa (ujung selatan Vietnam), Ayutthaya (Thailand), Aceh, Malaka dan Makassar.

Namun Kejayaan akan Kapal Layar Jung keadaanya mulai berangur angur meredup serta keadaan itu berbanding terbalik menjelang pada akhir abad ke-17, 

Dimana dalam waktu itu waktu perang Jawa dan kapal kapal layar jung sudah nir bisa lagi membawa hasil bumi dan belayar ke banyak sekali penjuru dunia. Bahkan pada ketika itu poly orang Jawa sudah nir lagi punya galangan kapal. Hanya sekedar Membuat kapal pun sudah tidak mampu buat balik memperkenalkan kapal layar jung.

Data mengenai kemunduran dan hilangnya peranan kapal layang jun pada dapatkan berdasarkan Kantor Maskapai Perdagangan Hindia Belanda (VOC) di Batavia 

Pada ketika Itu Batavia melaporkan dalam 1677 bahwa orang-orang Mataram atau jawa antik di Jawa Tengah nir lagi memiliki kapal-kapal akbar. Dan Hilangnya kapal kapal akbar menjadi semakin leluasanya para penjajah menguasai bumi nusantara.

Dan Data terntang sudah nir adanya orang mataram yang mempunyai kapal kapal akbar tadi pada perkuat pada Dalam sebuah istilah pengantar kitab antologi cerpen berjudul jung Jawa yang pada tulis sang Rendra Fatrisna Kurniawan 

Dan Buku Tersebut yang diterbitkan Babel Publishing dalam tahun 2009 dengan ISBN 978-979-25-3953-0, 


Dalam kata pengantar tersebut disebutkan bahwa hilangnya kapal kapal besar dan kapal layar jung serta tradisi maritim Jawa tadi adalah akibat kebijakan kerajaan Jawa sendiri sehabis kekalahan mereka terhadap Portugis 


Kekalahan menggunakan portuguis dalam peperangan penyerbuan Malaka, yang lalu lebih memusatkan dalam kekuatan angkatan darat.

Dari banyak sekali cerita, Literatur serta ulasan tersebut para sejarawan menyimpulkan bahwa kapal layar jung dan tradisi akbar maritim Jawa musnah dampak perluasan militer-perniagaan Belanda. 

Serta berdasarkan dalam kerajaan sendiri pada mulainya perilaku represif Sultan Agung menurut Mataram terhadap kota kota pesisir utara Jawa. 


Baca Juga ; Mengenal Kapal Slip Fery


Dan Kemuduran serta meredupnya kejayaan maritim tadi pada per parah lagi menggunakan adanya sikap menurut raja-raja Mataram pengganti Sultan Agung bersikap anti perniagaan serta pada dalam kerajaan ada komplik kudeta.


Apa boleh buat bahwa kejayaan kapal layar  jung Jawa hanya tinggal kenangan. Dan Konsep Akan Negara Maritim Lebih beralih Ke darat dan pertanian.

Asal Muasal Kata Jung Pada Kapal Layar Indonesia

Banyak pakar serta pemerhati kemaritiman beropini menjelaskan bahwa Istilah jung berasal berdasarkan kata chuan berdasarkan bahasa Mandarin yang berarti perahu. Hanya saja, perubahan pengucapan menurut chuan menjadi jung sepertinya terlalu jauh. Dan Kata Chuan tidak terlalu susah buat di sebutkan sang para orang jawa.

Dan Ada pendapat Yang lebih mendekati adalah "jong' pada bahasa Jawa yang merupakan kapal. Dimana Kata jong bisa ditemukan pada sejumlah prasasti Jawa antik abad ke 9. 


Dan di dalam Undang-undang laut Melayu yg disusun pada abad ke-15 pula menggunakan kata jung buat menyebut kapal pengangkut barang. 


Yang jelas penggunaan kata jung asal berdasarkan sebuah bahasa di Tiongkok adalah istilah wangkang yg artinya hampir mendekati sama menggunakan jung.

Penggunaan Perkataan "jung" jua boleh di samakan dengan istilah yg berasal berdasarkan bahasa Tionghoa yg lain nya, yaitu Teow Chew serta Hokkien yang asal berdasarkan selatan negeri tirai bambu atau China. 

Dimana Dalam bahasa Teow Chew kapal jung disebut "jung" Sedangkan pada bahasa hokkien disebut sebagai "jun". 


Baca Juga ; Cara Membuat Desain Propeller


Dimana Kata tersebut menggambarkan Teknologi perkapalan China memiliki sejarah yg lama sejak Han Dinasti pada BC 200 sampai BC 220.

Sedangkan Anthony Reid menjelaskan, istilah penggunaan kata Jung dipakai pertama kali pada catatan-catatan Rahib Odorico, John de Marignolli, serta Ibn Battuta pada abad ke 14. 

Asal usul penggunaan menurut istilah “jung” dari Manguin dalam Anthony Reid merupakan berdasarkan bahasa Jawa sebagai sebutan kapal, hal ini bisa ditelusuri pada sebuah prasasti Jawa antik dalam abad ke 9. 


Dimana dalam saat itu Para Pelaut Portugis menyebut juncos, pelaut Italia menyebut zonchi. 

Istilah penggunaan kata jung digunakan pertama kali pada catatan perjalanan Rahib Odrico, Jonhan de Marignolli, serta Ibn Battuta  yang berlayar ke Nusantara, 


Dimana dalam catatan tadi dalam awal abad ke-14 mereka memuji kehebatan kapal Jawa berukuran super besar menjadi penguasa bahari Asia Tenggara. 


Teknologi pembuatan Jung tidak jauh tidak selaras dengan pengerjaan kapal Borobudur; semua badan kapal dibangun tanpa menggunakan paku.
Gambaran penerangan dan lebih jelasnya  tentang konstruksi serta bentuk kapal layar jung Jawa secara khusus dilaporkan Alfonso de Albuquerque, 

Dimana  Alfonso de Albuquerque Menjadi komandan armada Portugis yg menduduki Malaka pada 1511. Orang Portugis mengenali Jawa menjadi asal usul kapal jung-jung terbesar. 

Konstruksi Kapal Jung

Bentuk serta Konstruksi dalam relief kapal atau bahtera bercadik di borobudur sangat unik. Dimana Pada Lambung bahtera pada buat dan dibentuk sebagai menyambungkan papan-papan pada lunas kapal. 


Yang lebih Menarik lagi pada kapal jung pada penyambungan hanya menggunakan pasak pasak kayu yg Kemudian tanpa menggunakan kerangka gading, baut pengikat, atau paku besi. 


Baca Juga ; Mengenal Cara Kerja Kapal Layar


Di depan Ujung haluan serta pada buritan kapal berbentuk lancip. Jadi depan bekang mempunyai bentuk yg hampir sama.


Kapal jung ini dilengkapi dengan 2 btg kemudi menyerupai dayung dimana berfungsi untuk bermanuver kapal serta layar berbentuk segi empat buat menggerakan kapal ke depan.


Kapal jung atau kapal Jawa kentara tidak sama dengan bentuk serta konstruksi kapal berdasarkan negeri tirai bambu atau Tiongkok 


Dimana pada lambung kapal tiongkok dikencangkan menggunakan bilah-bilah kayu serta paku besi Dan teknologi tadi terbilang telah maju.


Selain itu pada konstruksi kapal Tiongkok juga memiliki karakteristik dimana kapal tiongkok mempunyai atau mempunyai kemudi tunggal yang dipasang pada palang rusuk buritan.


Disebutkan jua bahwa kapal jung Jawa mempunyai empat tiang layar dimana tiang tersebut terbuat dari papan berlapis empat serta mampu menunda tembakan meriam kapal kapal Portugis. 

Bobot kapal layar jung rata-homogen sekitar 600 ton, melebihi kapal perang Portugis. 


Baca Juga ; Mari Kita Kembali Ke laut


Selain buat perniagaan , kapal jung jua di gunakan untuk armada perang dalam waktu itu serta Kapal jenis jung ini dipakai oleh angkatan laut kerajaan Jawa yaitu kerajaan demak bintoro buat menyerang armada kerajaan Portugis


Kapal Layar Jung terbesar menurut Kerajaan Demak bintori dimana berat mangkat atau bobotnya mencapai 1.000 ton 


Dan kapal tersebut yang dipakai atau dipakai sebagai pengangkut pasukan Jawa untuk menyerang armada kerajaan Portugis di Malaka dalam 1513. 


Bisa dikatakan bahwa besarnya kapal layar jung jawa ini dapat disandingkan dengan sebuah kapal induk pada era modern kini ini.

"Anunciada adalah kapal Portugis yang terbesar yang berada di Malaka dalam tahun 1511 namun sama sekali tidak menyerupai sebuah kapal jika disandingkan dengan kapal layar Jung Jawa." 

Itulah tulisan seseorang pelaut Portugis Tome Pires pada Summa Oriental (1515). 


Hanya saja kapal layar jung Jawa raksasa ini, menurut Tome Pires, lamban berkiprah saat bertempur dengan kapal-kapal portugis yang lebih ramping dan lincah. 


Dengan begitu kelemahan kecepapatan kapal di gunakan sang armada Portugis untuk sanggup menghalau jung Jawa menurut perairan Malaka. 


Baca Juga ; Konsep Negara Maritim