KISI KISI UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMP/MTS TAHUN 2017/2018

Kisi - Kisi Ujian Nasional Matematika Sekolah Menengah pertama/MTs 2018

1. Level Kognitif

Pengetahuan serta Pemahaman
  • Mendeskripsikan
  • Membuat Tabulasi
  • Menghitung
  • Memprediksi
  • Menentukan
  • Mengklasifikasikan
Aplikasi
  • Mengkonstruksi
  • Menyelesaikan Masalah
Penalaran
  • Menafsirkan
  • Menyimpulkan
  • Menginterpretasi
2. Lingkup Materi
  1. Bilangan
  2. Aljabar
  3. Geometri dan Pengukuran
  4. Statistika dan Peluang


Untuk Kisi - kisi lebih lengkapnya bisa ditinjau atau didownload pada bingkai dibawah ini dengan cara klik tombol "Lepas" dalam permukaan kanan bingkai.

Demikian, semoga kisi - kisi ini bisa bermanfaat serta Selamat Melaksakan Ujian Nasional.

KUMPULAN SOAL UJIAN NASIONAL SD 2018 SESUAI KISI KISI


Kumpulan Soal Ujian Nasional Sekolah Dasar 2018 sinkron Kisi Kisi - Ujian Nasional buat jenjang Sekolah Dasar tahun ajaran 2017/2018 akan segera dilaksanakan secara serentak, maka berdasarkan itu perlu pematangan persiapan bagi siswa/i kelas 6 yg akan melaksanakan ujian. Sebagai keliru satu persiapan yg krusial buat dilakukan merupakan menggunakan memeriksa soal - soal yg mungkin akan timbul sesuai dengan kisi - kisi yang terdapat.

Kumpulan Soal Ujian Nasional Sekolah Dasar 2018 sinkron Kisi Kisi


Berikut kami bagikan formasi soal prediksi UN SD tahun 2018 yg sinkron dengan kisi - kisi UN tahun 2018. Soal - soal ini dapat sebagai bahan latihan serta bahan ajar bagi guru buat mempersiapkan murid/i di Sekolah. 


1. Bahasa Indonesia
2. Matematika
3. IPA

Soal - soal UN SD tahun 2018 diatas dilengkapi dengan kunci jawaban dan pembahasan sehingga dapat memudahkan proses belajar. Silahkan diunduh dan dimanfaatkan sebaik mungkin, salam pendidikan.

INILAH PERUBAHAN POLA UJIAN NASIONAL 2018 UNTUK SD SMP SMA SMK

Inilah Perubahan Pola Ujian Nasional 2018 Untuk Sekolah Dasar SMP Sekolah Menengah Atas SMK

Pemerintah masih saja pastikan memakai Ujian Nasional menjadi alat ukur kualitas pendidikan nasional. Ditengah gencarnya penolakan UN. Segala macam cara dipikirkan untuk menghasilkan Ujian Nasional yang valid, versi pemerintah. Tahun ini pola USBN akan diubah menurut tahun tahun sebelumnya yg perubahannya bisa anda download dalam link yang kami pasang dalam laman ini secara perdeo nir dikenakan pajak apapun

Tahun 2018, UN ditambahkan dengan isian 10% untuk SD, buat SMP 25% soal dipersiapkan berdasarkan pusat menjadi anchor  begitu pula menggunakan Sekolah Menengah Atas sederajat juga terdapat isian jumlahnya 10% dari soal.

Kegigihan Pemerintah untuk melakukan Ujian Nasional yang valid terus dilakukan hingga melakukan beragam penemuan sistem UN. Mereka seolah tidak pernah kehilangan logika menciptakan anak didik dan guru senam jantung.
Pola Perubahan Ujian buat Sekolah Dasar/MI

Ada beberapa hal yg tidak sama menurut sistem Ujian Nasional tahun 2018 dibandingkan tahun 2017. Sebenarnya sistem baru ini bukan hal yang sahih-sahih fresh, kelihatannya saja baru tapi rasa lama . Disini yang akan aku bahas khusus jenjang SD. Perubahan paling jelas dari penyebutan Ujian Sekolah atau Madrasah (US/M) sebagai Ujian Sekolah Berstandar nasional (USBN). Esensinya sama, tetap saja tes standar

Jika tahun-tahun sebelumnya, mata pelajaran yang dijujikan hanya tiga yaitu Matematika, Bahasa Indonesia, serta IPA. Tahun ini terdapat 8 mapel yakni Pendidikan Agama, Matematika, Bahasa Indonesia, IPA, IPS, PPKn, PJOK, SBdP.

Perubahan banyaknya mata pelajaran ini tentunya  cukup menciptakan kaget sehabis bertahun-tahun pengajar-pengajar serta anak didik nyaman dengan 3 mapel. Sebetulnya pengujian 8 mapel ini bukan hal baru. Ketika kita masih menggunakan kurikulum 1994 serta sumplemen 1999, mapel yang diujikan dalan UAS sebanyak itu. Terakhir UAS menggunakan 8 mapel tahun 2004 buat Sekolah Dasar.
Pola Perubahan Ujian buat SMP Sekolah Menengah Atas SMK

Perubahan banyaknya soal tentunya merubah kisi-kisi, terdapat 8 terali mapel. Kisi-kisi buat mapel Matematika, IPA dan Bahasa Indonesia pada USBN akan tidak selaras dengan US dimana perbedaannya mencapai 75%. Ada beberapa penambahan dan pengurangan materi yg diujikan pada US.

Dalam hal penyediaan kisi-kisi, pemerintah nir menyediakan terali buat mapel SBdP dan PJOK sedangkan muatan lokal seperti Bahasa Jawa dan Bahasa Inggris nir dimasukan dalan USBN.
Format soal pilihan ganda dan uraian sebenarnya wajah usang, UAS terakhir tahun 2004 buat jenjang SD masih memakai dua format tersebut. Jadi jikalau kini pulang ke format pilihan ganda-uraian, hanya kembali ke zaman dulu. Tidak perlu kaget, akan tetapi tampaknya relatif mengagetkan. Berikut ini rician banyaknya soal setiap mapel:

Bagaimana, telah siap menggunakan ujian tahun ini? Keberadaan SBdP pada ujian tertulis relatif mencengangkan, mengingat selama ini SBdP dalam KTSP lebih banyak ke pembelajaran praktik. Terkaitan penyiapan naskah ujian, buat mapel Pendidikan Agama, Matematika, Bahasa Indonesia, IPA, IPS, serta PPKn, soal disusun sang Dinas Pendidikan Kab/Kota dan atau Kantor Kemenag Kab/Kota menggunakan melibatkan guru-pengajar pada Satuan Pendidikan (75%) termasuk perakitan (100%). Mapel SBdP dan PJOK disusun sang KKG/KKM (100%) tingkat kecamatan. Sedangkan buat mulok, soal disusun oleh Satuan Pendidikann atau KKG/KKM tingkat kecamatan.
Belum mempunyai POS Ujian 2018 ? Download pada sini
Perubahan kebijakan Ujian Sekolah tahun 2018 buat balik ke rasa usang patut diapresiasi sebab pemerintah mulai berpikir bahwa ujian yang dibuat secara nasional  kurang memenuhi hak dan kebutuhan peserta didik pada aneka macam wilayah. Penambahan mata pelajaran yg diujikan merupakan hal yg baik karena berarti mata pelajaran selain tiga mapel tidak dianaktirikan. Selama ini, pembelajaran pada kelas 6 (enam) cenderung lebh menitikberartkan ke 3 (tiga) mapel, sedangkan pelajaran lain kurang diperhatikan, baik oleh guru ataupun penekanan anak didik. Alhasil, pembelajaran di kelas 6 lebih ke UN result oriented. Hal serupa pun terjadi pada tingkat lanjutan. Keberadaan soal uraian sebagai hal yang patut diapresiasi karena kemungkinan "laba -untungan" menjawab soal semakin mini karena soal uraian menciptakan mereka sahih-sahih berpikir.
Rekomendasi ulang: Kisi-Kisi USBN SMP/MTs tahun 2018
Dikembalikannya sistem pembuatan soal dalam guru setempat berarti mengembalikan kepercayaan kepada pengajar bahwa merekalah yang memang memiliki hak buat menguji serta menentukan kelulusan murid. Ujian Nasional yang selama ini sangat sentralis dan dikendalikan sang pusat memang mengakibatkan poly masalah, bahkan hal-hal teknis misalnya kertas ujian tipis serta lain-lain. Penggandaan naskah ujian yg dilimpahkan wewenangnya kepada Dinas Kabupaten/Kota diharapkan bisa mengurangi permasalah-permasalahan teknis selama ini.
Baca pula : kisi-kisi USBN SMK tahun 2018
Desentralisasi pelaksanan USBN tahun ini menjadi angin segar buat mengembalikan loka hak serta kewajiban terkait pengujian terhadap siswa. Pengajar balik mendapat agama buat sebagai tonggak utama pendidikan. Angin segar ini seharusnya tidak boleh dibuang begitu saja. Pemberian kewenangan pada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan pengajar wajib dimanfaatkan menggunakan baik yaitu menggunakan menyelenggarakan sistem ujian yang adil serta berkualitas.

Hal tadi bisa dimulai menurut pembuatan soal yg disesuaikan menggunakan kebutuhan serta kompetensi anak didik di daerah, bukan berarti menciptakan soal mudah. Justru yang penulis rasakan, soal Ujian Nasional beberapa tahun terakhir untu SD terbilang gampang. Bandingkan soal-soal yang dibentuk sang pengajar sendiri, lebih sulit!
Kisi-Kisi USBN Sekolah Menengah Atas Tahun 2018
Sesempurna apapun sistem ujian yang dilaksanakan, nir akan terdapat ujuangnya tanpa kejujuran. Diharapkan dengan sistem desentralisasi seperti ini, dinas juga pengajar nir menyia-nyiakan kepercayaan yang diberikan sang pemerintah.  Selenggarakan USBN dengan jujur, dimulai menurut pembuatan soal sampai pelasanaan ujian. Apa ialah nilai tinggi tanpa kejujuran
Download:  Perubahan Ujian Sekolah Dasar SMP Sekolah Menengah Atas Sekolah Menengah Kejuruan Tahun 2018.pdf
Kami berharap, nilai Ujian Nasional tidak digunakan sebagai patokan buat masuk SMP (100%). Penulis masih ingat, tahun 2004 terdapat ujian masuk Sekolah Menengah pertama yang diselengarakan oleh satuan pendidikan masing-masing sebagai akibatnya anak didik bersaing secara adil. Nilai UN nir bisa dijadikan patokan buat mengukur kemampuan anak didik lantaran banyak anak pandai "karbitan UN" tapi ketika telah masuk di SMP, nol besar . Saya mendengar hal semacam ini menurut pengajar-pengajar di jenjang tadi yang mengeluhkan anak didik dengan nilai UN tinggi akan tetapi pada Sekolah Menengah pertama.

Lihat asal utama DI SINI
Semoga berguna

DOWNLOAD PENGERTIAN DAN KEGUNAAN KISIKISI SOAL

Download Pengertian dan Kegunaan Kisi-kisi Soal

Kisi-kisi merupakan suatu format berbentuk matriks yang memuat fakta buat dijadikan panduan pada menulis soal atau merakit soal sebagai tes. Penyusunan terali adalah langkah penting yang wajib dilakukan sebelum penulisan soal. Kisi-kisi disusun menurut tujuan penggunaan tes. Dengan demikian bisa diperoleh berbagai macam terali. Kisi-kisi tes yang dimaksudkan buat menyusun soal diagnosis kesukaran belajar siswa tidak selaras dengan kisi-kisi tes yg dimaksudkan untuk menyusun soal prestasi belajar. Kisi-kisi yang dimaksudkan buat menyusun tes penempatan jua berbeda menggunakan kisi-kisi yg dimaksudkan buat menyusun tes kompetisi. Kisi-kisi yg dimaksudkan untuk menyusun tes ulangan generik jua beerbeda menggunakan kisi-kisi yang dipakai buat menyusun tes ujian akhir nasional. Hal yang harus diperhatikan merupakan tidak ada
satupun kisi-kisi yang bisa dipakai buat semua tujuan semua tes. (Surapranata, 2005 : 50)

Kisi-kisi tes berfungsi sebagai pedoman dalam penulisan soal serta perakitan tes. Dengan adanya panduan ini, penulis soal dapat menghasilkan soal-soal yang sesuai menggunakan tujuan tes dan perakit tes dapat menyusun perangkat tes dengan gampang. Dengan demikian, jika tersedia sebuah kisi-kisi yang baik, maka penulis soal yg berbeda akan dapat membentuk perangkat soalyang relative sama, baik menurut taraf kedalaman maupun cakupan materi yang ditanyakan.berikut perbandingan fungsi tes :

1. Fungsi buat Kelas :

a. Mengadakan penaksiran terhadap kesulitan belajar siswa
b. Mengevaluasi celah antra bakat dengan pencapaian.
c. Menaikkan tingkat prestasi.
d. Mengelompokan murid pada kelas dalam waktu metode gerombolan .
e. Merencanakan aktivitas proses belajar mengajar buat murid siswa
f. Secra perseorngan.
g. Menentukan anak didik mana yg memerlukan bimbingan khusus.
h. Menentukan taraf pencapaian buat setiap anak.

2. Fungsi buat Bimbingan :
a. Menentukan arah pembicaraan menggunakan orang tua mengenai anak-anak mereka.
b. Membantu anak didik pada memilih plihan.
c. Membantu anak didik mencapai tujuan pendidikan serta jurusan.
d. Memberi kesempatan pada pembingbing, pengajar, dan orang tua dalam memahami kesulitan anak.

3. Fungsi buat Administrasi
a. Memberi petunjuk pada mengelompokkan siswa.
b. Penempatan anak didik baru
c. Membantu siswa memilih grup.
d. Menilai kurikulum.
e. Memperluas interaksi rakyat (public relation).
f. Menyediakan fakta buat badan-badan lain diluar sekolah.

Syarat Kisi-Kisi yg Baik
Dengan adanya aneka macam variasi kisi-kisi yang disajikan, dapat disimpulkan bahwa terali wajib memenuhi beberapa persyaratan, yaitu:
1. Mewakili info kurikulum yg akan diujikan.
2. Komponen-komponennya rinci, kentara, gampang dan mudah dipahami.
3. Soal-soalnya harus bisa dibentuk sesuai menggunakan indicator dan bentuk soal yang ditetapkan.

Komponen Kisi-Kisi
Komponen yang diperlukan pada sebuah terali sangat dipengaruhi sang tujuan tes yang hendak disusun. Komponen-komponen ini dapat dihimpun sebagai 2 gerombolan , yaitu kelompok bukti diri dan kelompok matriks. Kelompok identitas dicantumkan dibagian atas matriks, sedangkan kelompok matriks dicantumkan pada kolom-kolom yang sinkron dengan tujuan tes. Komponen-komponen yang biasa dipakai pada penyusunan kisi-kisi tes prestasi belajar adalah menjadi berikut:
1. Jenis sekolah/jenjang sekolah.
2. Mata pelajaran.
3. Tahun ajaran.
4. Kurikulum yang diacu.
5. Alokasi waktu.
6. Jumlah soal.
7. Bentuk Soal.
8. Standar kompetensi.
9. Kompetensi dasar.
10. Indikator.
11. Bahan kelas.
12. Jumlah soal.
13. Nomor urut soal.
14. Bentuk soal.

Idealnya seluruh kompetensi dasar dan indicator yg terdapat dalam kurikulum, yg tentunya telah dilakukan proses pembelajaran, diujikan pada kelas. Namun demikian, berdasarkan aneka macam komponen tadi di atas, spesifik buat tes ulangan umum, tes kenaikan kelas, ujian sekolah dasar, ataupun ujian akhir nasional komponen kompetensi dasar dan indikator adalah salah satu komponen yg perlu dipilih secara mendalam. Hal ini dikarenakan menyangkut pemilihan yg akan diujikan. Pemilihan ini dilakukan lantaran didalam suatu tes, nir mungkin semua kompetensi dasar serta indikato yg masih ada pada kurikulum bisa diujikan pada saat singkat. Oleh karenanya, perlu dipilih kompetensi dasar dan indicator yang penting-krusial saja. Pemilihan kompetensi dasar ini dilakukan dengan memperhatikan kriteria menjadi berikut:
  1. Urgensi, yaitu kompetensi dasar atau indicator yang secara teoritis, absolut harus dikuasai sang peserta didik.
  2. Kontinuitas, yaitu kompetensi dasar atau indicator lanjutan yang merupakan pendalaman menurut satu atau lebih kompetensi dasar atau indikator yang telah dipelajari sebelumnya, baik dalam jenjang yg sama juga antar jenjang.
  3. Relevansi, maksudnya kompetensi dasar atau indicator terpilih wajib adalah kompetensi dasar atau indicator yg dibutuhkan untuk menilik atau tahu bidang studi lain.
  4. Keterpakaian, kompetensi dasar serta indicator wajib merupakan kompentasi dasar serta indicator yang mempunyai nilai terapan tinggi pada kehidupan sehari-hari.

Untuk pemilihan kompetensi dasar dan indicator, selain perlu diperhatikan kriteria pemilihan pada atas, perlu juga diperhatikan bahwa dominasi materi kompetensi dasar serta indikator terpilih wajib dapat diukur menggunakan memakai bentuk soal yg telah ditetapkan. Misalnya jikalau telah ditetapkan untuk menciptakan tes pilihan ganda, maka dominasi kompetensi dasar dan indicator yg dapat diukur menggunakan menggunakan pilihan ganda. Sebaliknya jika telah ditetapkan buat membuat tes uraian, maka penguasaan kompetensi dasar atau indikator yang terpilih juga harus bisa diukur dengan memakai tes uraian.

Download di sini

Semua kompenen kisi-kisi yang disebutkan terdahulu adalah komponenkomponen yang diharapkan pada pennyusunan kisi-kisi. Namun demikian, tidak terdapat tuntunan atau keharusan buat memakai seluruh komponen tersebut. Penggunaan komponen tadi diubahsuaikan menggunakan keperluan menurut jenis dan tujuan tes yg akan disusun. Setelah ditentukan komponen-komponen yg perlu dimasukan ke pada terali, maka langkah selanjutnya adalah memasukan semua komponen tersebut ke pada suatu format atau matriks.

Materi terkait Kisi-kisi lainnya:

Materi Pengertian dan Kegunaan Kisi-kisi Soal ini kami bagikan dengan tujuan buat menambah pengertian bagi diri kami khususnya, dan pengunjung yg hadir dalam umumnya.

KISIKISI SOAL ULANGAN HARIAN KTSP KELAS 4 SEMESTER 2

Kisi-Kisi Soal Ulangan Harian KTSP Kelas 4 Semester 2

Kisi-Kisi Soal Ulangan Harian KTSP Kelas 4 Semester 2 - Materi ini merupakan materi untuk dasar menyusun soal ulangan harian pada Kurikulum 2006 atau KTSP pada SD. Namun sayangnya baru bisa kami bagikan pada Mata Ppelajaran yang kami anggap paling penting, semoga ke depannya dapat pula kami bagikan kisi-kisi seluruh mata pelajaran, 
Di bawah ini merupakan materi spesifik Kisi-Kisi Soal Ulangan Harian KTSP Kelas 4 Semester 2 yg terdiri dari 5 mata pelajaran silahkan klik link downloadnya.


Selain materi Kisi-Kisi Soal Ulangan Harian KTSP Kelas 4 Semester 2 masih juga kami bagikan materi Kisi-kisi terkait lainnya:


Terima kasih atas kunjungannya kami permanen masih menunggu kunjungan berikutnya, serta semoga kunjungan rekan-rekan setiaku akan mendapatkan apapun yg dibutuhkan pada dunia pendidikan modern.

RANGKUMAN MATERI PERSIAPAN USBN SD/MI LENGKAP

Rangkuman Materi Persiapan USBN SD/MI Lengkap

Sudah tidak asing lagi bagi rekan-rekan guru tentang Ujian Nasional (UN) dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional( USBN) adalah adalah sebuah proses yg harus diikuti oleh siswa dalam jenjang sekolah kelas terakhir buat mendapatkan sebuah Ijazah. Konon ucapnya kegiatan Ujian Nasional adalah kegiatan yang penting serta menegangkan bagi para peserta didik serta guru, karena nilai UN serta USBN  adalah salah satu menetukan kelulusan bagi siswa buat melanjutkan ke jenjang yg lebih tinggi. Namun pada tahun pelajaran 2017/2018 kelulusan USBN dipengaruhi oleh sekolah sebagai penyelenggara.
Sudah dipastikan diperlukan persiapan yang matang pada menghadapi kegiatan Ujian Nasional (UN) dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) baik materi pelajaran dan mental para siswa, sehingga tidak jarang sekolah melaksanakan do’a bersama sebelum dilaksanakan aktivitas tadi. Persiapan semenjak dini pula akan menciptakan siswa semakin matang dalam mengerjakan serta memahami soal-soal yg berkaiatan dengan materi UN serta USBN.
Baca Juga: Kisi-Kisi USBN Sekolah Dasar/MI Lengkap Buku saku ujian 
Oleh sebab itu berikut adalah kami bagikan rangkuman/ringkasan materi khusu buat siswa Kelas 6 Sekolah Dasar/MI sebagai bahan latihan serta penambahan jam pelajaran bagi rekan guru yang meliputi mata pelajaran Bahasa Indonesia,Matematika dan IPA lengkap dengan pembahasan plus dilengkapi menggunakan soal-soal harian kelas 6 Sekolah Dasar/MI. Silakan download pada lonk berikut.

Demikian semoga materi Rangkuman Materi Persiapan USBN SD/MI Lengkap kurang dan lebihnya mohon maaf.

Kami sarankan menggunakan teliti pada waktu mendownload materi dalam blog ini karena hanya orang sabar akan dikasihi-Nya. Amie ... !

SOAL UTS KELAS 6 SEMESTER 1 DAN 2

Soal UTS Kelas 6 Semester 1 serta 2

Untuk mengupdate materi khususnya soal-soal, berikut ini kami sudah mempersiapkan link download Soal UTS Khusus yang dipergunakan kelas 6.
Karena pada dasarnya kelas 6 adalah kelas akhir pada satuan pendidikan dasar, sebagai akibatnya ulangan akhir semesternya juga dilaksanakan secara sendiri, dan sebelum aplikasi Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN).
Berikut link download materi Soal UTS Kelas 6 Semester 1 serta 2.

Demikian semoga materi yang kami bagikan ini bisa bermanfaat.
Link terkait lainnya:
Soal Ulangan Harian (UH) Kelas 6 Sekolah Dasar/MI
Analisisa Soal Ulangan Harian Kelas 4 KTSP
Kisi-Kisi Soal Ulangan Harian KTSP Kelas 4 Semester 2
Soal UKK KTSP Kelas 1, 2, 3, 4, dan 5 SD/MI Terlengkap
Resume Pembelajaran KTSP Kelas 4 Semester Gajil serta Genap

KAIDAH BUKU PENULISAN SOAL SD SMP/MTS SMA/MA SMK/MAK

Berikut ini kutipan menurut Buku Pedoman penulisan soal Untuk SD, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK sekitar menggunakan uraian menjadi berikut serta kami ambil dari kitab panduan penulisan soal Sekolah Menengah pertama/MTs.


Penilaian terhadap hasil belajar siswa adalah keliru satu aktivitas rutin pada global pendidikan. Penilaian output belajar dilakukan diantaranya untuk mendiagnosa kekuatan dan kelemahan peserta didik, memonitor perkembangan belajar peserta didik, menilai ketercapaian kurikulum, memberi nilai peserta didik serta memilih efektivitas pembelajaran. Untuk tujuan-tujuan tadi dapat dipakai berbagai bentuk dan instrumen evaluasi. Namun tes tertulis sampai waktu ini masih merupakan instrumen yang lebih banyak didominasi digunakan pada menilai hasil belajar siswa.

Tes tertulis secara generik bisa dibedakan sebagai tes menggunakan pilihan jawaban (non-constructed response test), siswa hanya memilih dari jawaban yang disediakan, serta tes tanpa pilihan jawaban (constructed response test), peserta didik wajib mengkonstruksikan jawabannya. Tes dengan pilihan jawaban acapkali dikritik lantaran dicermati tidak bisa mengukur kemampuan berpikir taraf tinggi (higher order thinking skill). Hal ini tidaklah benar, soal tes menggunakan pilihan jawaban dapat mengukur akal budi taraf tinggi, hanya penyusunannya memang tidak mudah. Di sisi lain tes tanpa pilihan jawaban (constructed response test) yang sering dilihat sinkron buat mengukur kepandaian taraf tinggi, bila tidak disusun dengan cermat sanggup jadi hanya mengukur berpikir tingkat rendah. Kedua bentuk tes tadi potensial untuk mengukur berpikir tingkat rendah dan taraf tinggi, tergantung kejelian dalam penulisan soal.

Oleh karena penulisan soal adalah proses penentu kualitas tes maka penulisan soal perlu dilakukan secara sungguh-benar-benar. Buku panduan penulisan soal ini merupakan upaya buat membantu penulis soal menghasilkan soal yang berkualitas, termasuk soal yang mengukur berpikir taraf tinggi. Kaedah penulisan soal, contoh-contoh yang diberikan diperlukan bisa menaruh gambaran bagaimana kedua bentuk tes baik tes menggunakan pilihan serta tes tanpa pilihan tersebut bisa dipakai buat menilai output belajar peserta didik serta memberi liputan yg valid.

Perlu disampaikan bahwa fokus panduan ini adalah penulisan soal tes tertulis khususnya tes berbentuk pilihan ganda dan tes uraian. Oleh karenanya bentuk penilaian lain seperti portofolio, tes lisan, projek tidak dibahas, namun bukan berarti bentuk evaluasi tadi tidak krusial.

Yang tak jarang dilakukan sang guru waktu ini waktu menyusun soal tes prestasi belajar atau tes prestasi akademik menggunakan pada tes bentuk soal Pilihan Ganda (PG) karena tes Pilihan Ganda dinilai menjadi sebuah tes objektif yang paling efisien dipakai menggunakan jumlah peserta didik yg akbar. Oleh karena itulah, tes memakai Pilihan Ganda paling banyak digunakan sang guru bahkan sekolah sekalipun pada proses evaluasi belajar, terutama waktu Ujian Semester. Bahkan pada Ujian Nasional, soal yang dipakai pula Pilihan Ganda.

Untuk mengklaim kualitas soal tes yg berkualitas dan terstandar menggunakan baik, pengembangan tes wajib melalui beberapa tahap pada melakukan penyusunan soal. Adapun langkah-langkah dalam melakukan penyusunan tes terstandar merupakan menjadi berikut:

1. Penyusunan kisi-kisi

Kisi-kisi dipakai menjadi panduan bagi penulis soal agar diperoleh soal yg sesuai dengan tujuan.

2.penulisan soal

Soal ditulis oleh beberapa penulis soal berdasarkan kisi-kisi. Soal-soal yg dihasilkan merupakan soal-soal mentah.

3.review dan Revisi (Telaah dan Perbaikan)

Review merupakan menyelidiki soal mentah secara kualitatif dari kaidah penulisan soal sang penelaah soal. Hasil review soal diklasifikasikan sebagai soal baik, soal kurang baik, serta soal ditolak. Soal baik eksklusif diterima, soal kurang baik perlu diperbaiki sebagai akibatnya diperoleh soal yang baik, serta soal yg ditolak dikembalikan ke penulis.

4.perakitan soal

Soal-soal baik selanjutnya dirakit menjadi beberapa paket soal buat diujicobakan. Pada waktu perakitan, dimasukkan beberapa soal yg berfungsi menjadi soal linking antarpaket. Soal-soal linking tersebut diambil dari bank soal yang telah mempunyai karakteristik soal.

5.ujicoba soal

Paket-paket soal diujicobakan pada peserta didik yang sedang menempuh jenjang pendidikan yg sinkron dengan jenjang pendidikan pada tes tadi. Misalnya, soal-soal Bahasa Indonesia kelas VIII diujikan pada siswa kelas VIII pada akhir tahun pelajaran atau kepada siswa kelas IX di awal tahun pelajaran. Peserta didik dalam menjawab soal-soal tes tersebut wajib serius seolah-olah ujian yg sebenarnya walaupun pada ujicoba ini yg akan dilihat adalah kualitas soalnya bukan kompetensi peserta didik. Ujicoba soal dipakai buat mengumpulkan data empirik mengenai soal berupa jawaban-jawaban siswa terhadap soal.

6.analisis kuantitatif

Data empirik menurut output ujicoba dianalisis secara kuantitatif menggunakan menggunakan acara analisis, baik klasik maupun terkini. Program analisis secara klasik menggunakan iteman. Hasil iteman meliputi daya beda, taraf kesukaran, penyebaran option, serta cek kunci. Selanjutnya, soal-soal tersebut dianalisis memakai teori tes terkini (Item Response Theory). Program yang bisa dipakai antara lain Bigsteps, Winsteps, Quest, Conquestuest, RUMM. Dengan menggunakan analisis teori tes terbaru bisa diperoleh warta kesesuaian soal menggunakan contoh (fit terhadap model), disamping tingkat kesukaran soal.

7.seleksi soal

Berdasarkan output analisis soal, soal-soal dikelompokkan menjadi soal baik, soal perlu revisi, dan soal ditolak. Berdasarkan teori tes klasik soal-soal baik merupakan soal yang memiliki daya beda tinggi, ditunjukkan menggunakan hubungan point biserial pada atas 0,2 serta semua distraktor berfungsi. Berdasarkan teori tes modern, soal yg baik merupakan soal yang sesuai (fit) menggunakan model, ditunjukan oleh statistik fit, seperti infit atau outfit. Soal-soal baik dimasukkan ke dalam bank soal. Soal menggunakan daya beda rendah serta masih ada distraktor yg tidak berfungsi perlu direvisi. Soal yang tidak mempunyai daya beda dan sebagian distraktor nir berfungsi ditolak.
Dst .......

Lebih jelas dapatkan materinya pada formaf pdf berikut ini.
Buku Pedoman Penulisan Soal SD.pdf
Buku Pedoman Penulisan Soal Sekolah Menengah pertama, MTs.pdf
Pedoman Penulisan Soal Sekolah Menengah Atas MA Sekolah Menengah Kejuruan MAK.pdf
Dapatkan juga materinya dalam formaf docx berikut adalah.
Buku Pedoman Penulisan Soal Sekolah Dasar.docx
Buku Pedoman Penulisan Soal Sekolah Menengah pertama, MTs.docx
Pedoman Penulisan Soal SMA MA Sekolah Menengah Kejuruan MAK.doc


Link Download Terkait lainnya:

Semoga kunjungan rekan-rekan pengajar akan membawa manfaat bagi dunia pendidikan terbaru



YANG MEMBUAT SOAL UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL USBN SD TAHUN 2018

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memutuskan kebijakan baru buat ujian akhir di jenjang sekolah dasar (SD), yakni menggunakan menerapkan ujian sekolah berstandar nasional (USBN) bagi peserta didik kelas 6. USBN di tingkat Sekolah Dasar hanya menguji tiga mata pelajaran, yakni Bahasa Indonesia, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud, mengungkapkan, sebelumnya pada tahun 2017 terdapat 2 jenis ujian pada jenjang Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah (MI), yaitu US/M serta Ujian Sekolah. Kemudian tahun ini berubah menjadi USBN dan Ujian Sekolah. Lima mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian Sekolah merupakan Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila serta Kewarganegaraan (PPKN), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Seni Budaya dan Keterampilan, serta Penjaskes dan Olahraga.

Dengan perubahan format ujian menurut US/M sebagai USBN, maka berubah jua pola pembuatan naskah soal ujian. Sebelumnya, pada US/M, sebanyak 25 % soal disiapkan oleh Pusat menjadi soal jangkar atau anchor, serta 75 % soal disiapkan oleh pengajar serta dikoordinasikan sang Dinas Pendidikan Provinsi dan Kantor Wilayah Kementerian Agama. Sekarang, pada USBN 2018, sebanyak 20 % sampai 25 persen soal disiapkan oleh Pusat sebagai soal jangkar (anchor), dan 75 persen hingga 80 % disiapkan sang guru yg tergabung pada grup kerja guru (KKG).

“Sedangkan buat ujian sekolah atau US, 100 persen soal disiapkan sekolah berdasarkan kisi-kisi nasional yang disiapkan oleh pusat,” ujar Kabalitbang Kemendikbud, Totok Suprayitno, dalam Diskusi Kebijakan Pendidikan tentang USBN 2018.

Secara teknis, buat Sekolah Dasar/MI yang sudah bisa menerapkan ujian berbasis komputer, soal-soal berbentuk pilihan ganda akan dikerjakan dengan memakai komputer, baik buat USBN maupun Ujian Sekolah. Kemudian soal esai akan dikerjakan murid dalam kertas esai (secara manual). Selengkapnya