KERAJAAN SINGASARI

Singosari adalah kerajaan Hindu-Budha yang terletak di JawaTimur, tepatnya di Tumapel Sebelah Timur Gunung Kawi. Didirikan sang Ken Arokpada tahun 1222, kerajaan ini mengalami puncak kejayaan dalam masa RajaKertanegara (1268-1292).

Raja Kertanegara dikenal sebagai raja yg bertenaga serta cakap dalam menjalankan tampukpemerintahan Singasari. Hal ini dapat dipandang dari visi politiknya yg inginmenyatukan semua Nusantara pada bawah kekuasaan Singasari.

Untuk mencapai visinya tersebut Kertanegara mengubah pejabat-pejabat yang ndeso menggunakan yang baru, misalnya PatihRaganata digantikan oleh Patih Aragani. Banyak Wide dijadikan Bupati di Sumenep(Madura) dengan gelar Aria Wiaraja. Selain itu Pada tahun 1275 Kertanegara mengirim sejumlah pasukannya keSumatera untuk menaklukan raja-raja Melayu termasuk Sriwijaya pada Palembang,yang dikenal menjadi Ekspedisi Pamalayu.

Hal ini ditandai dengan mengirimkan patungAmogapasa ke Dharmasraya atas perintah raja Kertanegara. Tujuannya untukmenguasai Selat Malaka. Selain itu jua menaklukkan Pahang, Sunda, Bali,Bakulapura (Kalimantan Barat) dan Gurun (Maluku). Kertanegara pula menjalinhubungan persahabatan dengan raja Champa, dengan tujuan buat menahan perluasankekuasaan Kublai Khan dari Dinasti Mongol. Kublai Khan menuntut rajaraja didaerah selatan termasuk Indonesia mengakuinya sebagai yang dipertuan.kertanegara menolak menggunakan melukai utusannya yang bernama Mengki. TindakanKertanegara ini membuat Kublai Khan murka besar serta bermaksud menghukumnyadengan mengirikan pasukannya ke Jawa.

Mengetahui sebagian akbar pasukanSingasari dikirim buat menghadapi serangan Mongol, maka Jayakatwangmenggunakan kesempatan buat menyerangnya. Jayakatwang merupakan keturunanKertajaya - Raja terakhir Kerajaan Kediri.  Serangan dilancarakan olehJayakatwang berdasarkan dua arah, yakni berdasarkan arah utara adalah pasukan pancingandan dari arah selatan adalah pasukan inti. Pasukan Kediri dari arah selatandipimpin langsung oleh Jayakatwang dan berhasil masuk istana dan menemukanKertanagera berpesta pora menggunakan para pembesar istana. Kertanagera besertapembesarpembesar istana tewas pada agresi tadi. Raden Wijaya (menantuKertanegara) berhasil menyelamatkan diri dan menuju Madura menggunakan maksud mintaperlindungan dan bantuan kepada Aria Wiraraja (Buapati Sumenep). Atas bantuanAria Wiraraja, Raden Wijaya menerima pengampunan serta mengabdi pada Jayakatwangserta diberikan sebidang tanah yg bernama Tanah Terik yg nantinya menjadiasal usul Kerajaan Majapahit.

 Sumber: Wikipedia


KERAJAANKERAJAAN BERCORAK HINDU DAN BUDHA DI INDONESIA

Warga belajar dan siswa--sekalian, Di Indonesia dapat kita temukan banyak sekali peninggalan dari kerajaan-kerajaan jaman dahulu. Kerajaan-kerajaan ini memiliki dampak bertenaga serta akbar pada hal ajaran yang mereka miliki. Kerajaan bercorak Hindu dan Budha sangat kuat pada masa itu, yg berkembang hingga keseluruh pelosok nusantara. Kerajaan-kerajaan bercorak hindu serta budha yang terdapat di Indonesia antara lain ;

1. Kerajaan Kutai

Informasi paling meyakinkan mengenai kerajaan Kutai ini bersumber dalam prasasti yang ditemukan di daerah Muara Kaman. Prasasti ini berbentuk Yupa. Yupa merupakan tugu peringatan kurban yg ditulis dengan alfabet Pallawa, berbahasa Sansekerta serta tersusun pada bentuk syair. Kerajaan Kutai merupakan kerajaan Hindu yg tertua di Indonesia. Kerajaan ini terletak di tepi sungai Mahakam propinsi Kalimantan Timur.

Apabila diperhatikan menurut bentuk goresan pena maupun bahasanya diperkirakan prasasti itu ditulis pada tahun 400 Masehi. Parasasti yang berbentuk Yupa didirikan oleh raja Mulawarman sebagai peringatan baginda telah menaruh kurban serta hibah yang akbar. Pembuatan tugu peringatan seperti Yupa atau prasasti sudah dikenal serta lazim dilakukan oleh bangsa Indonesia pada zaman Prasejarah. Pada ketika itu telah biasa memperingati jasa seseorang pemimpin dengan mendirikan menhir.

Dari prasasti tadi yang berbentuk Yupa tau Menhir, maka bisa diketahui bahwa kepercayaan serta budaya Hindu telah masuk ke Indonesia kira-kira dalam abad ke-lima Masehi. Meskipun kepercayaan serta budaya Hindu itu telah berkembang pada Indonesia tetapi kebudayaan Indonesia permanen terpelihara.



2. Kerajaan Tarumanegara

Kerajaan Indonesia Hindu yang ke 2 merupakan Kerajaan Tarumanegara kerajaan ini berdiri sekitar tahun 450 tahun M. Kerajaan itu diperintah oleh Raja Purnawarman. Batu prasasti dijumpai pada daerah Bogor, di Jakarta dan di wilayah Bekasi.

Ada tujuh prasasti yg menaruh liputan Kerajaan Tarumanegara yang terletak pada Bogor propinsi Jawa Barat. Lima buah prasasti terdapat di Bogor, yaitu prasasti Jambu, Muara Cianten, Caruteun, Kebun Kopi dan Pasir Awi. Sebuah prasasti dijumpai prasasti Tugu di wilayah Cilingcing Jakarta Utara, serta prasasti Muncul di Lebak Banten Selatan.

Prasasti yang memberikan warta tentang kerajaan Tarumanegara berhuf Pallawa serta berbahasa Sansekerta serta tersusun dalam bentuk syair. Prasasti tersebut menunjukkan bahwa Kerajaan tarumanegara diperintah sang seorang raja yg bijaksana, yaitu Raja Purnawarman. Dalam melaksanakan pemerintahannya, dia sangat memperhatikan kepentingan rakyatnya. Oleh karena itu rakyatnya hidup teratur dan tentram.

Prasasti Tugu yang dijumpai pada Jakarta Utara mengungkapkan bahwa Raja Purnawarman memerintahkan penggalian saluran air yang digunakan buat pengairan rakyatnya. Panjang sungai itu adalah 12 km. Setelah pembuatan sungai terselesaikan kemudian diadakan upacara selamatan. Raja menghadiahkan 1.000 ekor lembu pada para Brahmana.

Raja Purnawarman sebagai pemeluk agama Hindu bersumber dalam Prasasti Ciaruteun. Pada prasasti tersebut terdapat gambar telapak kaki Raja Purnawarman yang dikaitkan sebagai telapak Dewa Wisnu.

Selain kabar menurut prasasti yang masih ada pada Indonesia, pula masih ada informasi yag asal berdasarkan musafir bangsa Cina bernama Fa-Hien. Pada tahun 414 Fa-Hien pernah singgah pada Jawa. Dikatakan kerajaan To-lo-mo (Tarumanegara) kekuasaannya sangat besar .

Berakhirnya kekuasaan Tarumanegara tidak diketahui menggunakan kentara. Kemungkinan akbar ditaklukan sang Kerajaan Sriwijaya.

Prasasti Batu Tulis pada Desa Ciampea, Bogor, adalah prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara menggunakan Raja Purnawarman. Prasasti ini tertulis menggunakan alfabet Pallawa menurut masa lebih kurang tahun 400 Masehi.

3. Kerajaan Mataram

Berdasarkan prasasti Batu Canggal tahun 732 bisa diketahui bahwa di Jawa Tengah masih ada Kerajaan Hindu Syiwa yg berpusat di daerah subur sungai Progo, yang diperintah sang raja Sanjaya. Raja Sanjaya memerintahkan buat menciptakan Yoni (yaitu Canggal) menjadi kebaktian kepada dewa Syiwa serta sekaligus lambang kesuburan.

Raja Sanjaya kemudian poly membentuk candi-candi Hindu pada dataran tinggi pegunungan Dieng. Di sekeliling candi didirikan pula rumah para pendeta Brahmana. Penginapan bagi para musyafir serta bungalow bagi raja dan bangsawan istana.


Raja Sanjaya adalah orang bijaksana, sehingga sangat dihormati serta dikenal oleh rakyat, selain itu Raja sanjaya juga seseorang pakar kitab . Baginda raja mempunyai kekuasaan di daerah sekitarnya. Dalam prasasti Kedu, Raja sanjaya diberikan gelar Raka-i Mataram Sang ratu Sanjaya.

Sanjaya memerintahkan dengan penuh kebijaksanaan, sebagai akibatnya dapat membentuk ketentraman serta kemakmuran yg dapat dinikmati sang warga . Demikianlah yang dikemukakan oleh prasasti Canggal yg berangka tahun 778 M. Berdasarkan prasasti Canggal kedudukan Raja Sanjaya digantikan oleh Panangkaran. Raja Panangkaran juga dinamakan Syailendra, Sri Maharaja Dyah Pancapana. Rakai Panagkaran, dia lebih dikenal menggunakan keluarga Syailendra. Perbedaan ke 2 raja tersebut pada hal kepercayaan di mana Raja Sanjaya beragama Hindu, sedangkan Panangkaran atau Syailendra beragama Budha.

Setelah Syailendra Sri Maharaja Dyah Maharaja Dyah Pancapana Rakai Panangkaran berakhir keluarga Syaleindra terpecah sebagai 2. Perpecahan keluarga ini menggunakan sendirinya mengakibatkan kerajaan Mataram, terpecah 2 (grup Syailendra) yaitu keturunan agama Hindu serta keturunan agama Budha. Keturunan kepercayaan Hindu dipusatkan diJawa Tengah bagian utara yang lalu mendirikan Candi Bima. Arjuna serta Puntadewa. Sedangkan keturunan Budha dipusatkan di Jawa Tengah bagian selatan yang kemudian mendirikan Candi Sewu, Candi Sari, Candi Pawon, Candi Mendut serta Candi Borobudur. Candi Borobudur ini didirikan oleh raja Samaratungga dalam tahun 824 Masehi.

Pada thun 832 M perpecahan pada famili Syailendra berakhir. Lantaran raja Pikatan yg beragama Hindu menikah menggunakan Pramodhawadhani putri Samaratungga yg beragama Budha. Setelah Rakai Pikatan, raja yang populer merupakan Balitung. Bahkan dikatakan Raja Balitung merupakan raja terbesar Mataram Kuno. Ia memerintah dalam 898 - 910 M dengan gelar Sri Maharaja Rakai Watukura Dyah Balitung Sri Djarmadya Mahasambu. Kerajaan Mataram Kuno diakhiri sang Empu Sindok. Pada tahun 929 Empu Sindok memindahkan pusat pemerintahan ke Jawa Timur.

4. Kerajaan Sriwijaya

Sejak terjadinya hubungan dagang antara Cina menggunakan India aktivitas perdagangan dan pelayaran di Selat Malaka sebagai ramai. Keramaian itu meluas di Pantai Timur Sumatera yang berdekatan dengan Selat Malaka. Timbulah loka-tempat perdagangan dan kerajaan. Pada abad ke-7 kerajaan yg berkurang ialah Tulang Bawang, Melayu dan Sriwijaya. Di antara kerajaan itu, Sriwijayalah yg berhasil mencapai zenit keemasanya.



Kerajaan sriwijaya menitikberatkan keagungan serta kekuatan armadanya di lautan. Kerajaan Sriwijaya adalah kerajaan maritim. Sriwijaya adalah pusat perniagaan serta pusat kebudayaan kepercayaan Budha pada Asia Tenggara. Kerajaan ini jua mengadakan interaksi dengan luar negeri yaitu Cina dan India.

Sebagai kerajaan maritim, Sriwijaya sebagai penguasa utama dipelabuhan-pelabuhan di pesisir timur Sumatera, Singapura dan pantai barat Malaysia sekarang ini. Ini adalah bukti bahwa Kerajaan Sriwijaya telah mengalami kejayaan dalam masanya. Kerajaan Sriwijaya mencapai puncaknya pada bawah Raja Balaputra pada tahun 850 M. Kerajaan Sriwijaya dapat dicermati sebagai penjelmaan negara kesatuan yg pertama, yaitu memenuhi syarat menjadi negara modern. Unsur ketahanan, rapikan pemerintahan atas dasar musyawarah, keadilan sosial, kedaulatan dan sebagainya sudah terdapat dalam saat itu.

Informasi Kerajaan Sriwijaya bisa diperoleh dari Prasasti Ligor, Kedukan Bukit, Karang Brahi, dan Muara Takus. Letak prasasti tersebut dapat dilihat dalam peta no. 4 

5. Kerajaan Singasari

Informasi kerajaan Singasari bersumber menurut kitab Pararaton. Kitab Pararaton mengemukakan, bahwa kerajaan Singasari didirikan sang Ken Arok.



Ken Arok asal menurut famili petani. Berkat jasa pendeta Lohgawe, Ken Arok diterima mengabdikan diri dalam Akuwu (Bupati) Tunggul Ametung pada Tumapel. Setelah mengabdikan diri beberapa ketika lamanya, Ken Arok merogoh alih kekuasaan tunggul ametung menggunakan jalan membunuh Tunggul Ametung. Bukan saja membunuh tunggul ametung, Ken Arok pula memperistrikan Ken Dedes. Ken Dedes merupakan Istri tunggul Ametung, dalam Saat Ken Dedes ditinggalkan oleh Tunggul Ametung, beliau sedang mengandung yang kelak lahir menggunakan nama Anusapati. Dari perkawinan Ken Dedes dengan Ken Arok memproleh putra yg bernama Mahisa Wong Ateleng. Sedangkan dari istrinya yang lain, yaitu Ken Umang memperoleh Putra bernama Tohjaya.

Pada tahun 1222, sehabis Ken Arok berkuasa di Tumapel kemudian mengalahkan Kediri yg dalam saat itu diperintah sang Kertajaya. Kerajaan Kediri dan Tumapel lalu disatukan, berdirilah Kerajaan sangasari. Ken Arok Sebagai raja pertama pada Singasari menggunakan gelar Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwabhumi. Ken Arok melaksanakan pemerintahan berdasarkan tahun 1222-1227. Ken Arok melaksanakan pemerintahan dari tahun 1222-1227. Ken Arok mengakhiri pemerintahan selesainya dibunuh oleh anak tirinya yang bernama Anusapati.

Anusapati memerintah dalam tahun 1227-1248. Selama pemerintahannya warga hidup pada keadaan tentram. Pada tahun 1248 Anusapati dibunuh sang saudara tirinya yg benama Tohjaya. Tohjaya menggantikan pemerintahan Anusapati dalam tahun 1248. Dalam pemerintahan  Tohjaya timbul pemberontakan yg dipimpin oleh Ranggawuni serta Mahisa Cempaka. Dalam pemberontakan itu Tohjaya terbunuh. Setelah tohjaya terbunuh, Ranggawuni naik tahta memerintah menurut tahun 1248-1268 dengan gelar Sri Jaya Wisnuwardhan. Ranggawni wafat dalam tahun 1268 serta digantikan olej putranya bernama Kerta negara.

pada masa pemerintahan Kertanegara, Kerajaan Singasari mencapai zenit kejayaannya (1268-1292). Untuk memutuskan kekuasaan Kerajaan Singasari, Kertanegara memperluas wilayah kekuasaannya serta menjalin kerjasama menggunakan raja-raja di Pahang, Bali, Sunda, Maluku dan Kalimantan. Dalam tahun 1275 Kertanegara mengirimkan rombongan ke Kerajaan Melayu pada Jambi yg dikenal dengan ekspedisi Pamalayu, selain itu jua menjalin kerja sama dengan kerajaan Campa di Vietnam.

Tujuan Kertanegara pada menjalin kerjasama dengan raja-raja di Indonesia serta Vietnam adalah untuk mencegah dampak Raja Mongol yaitu Kaisar Kubilai Khan. Pada tahun 1289 utusan Kerajaan Mongol dipimpin oleh Meng-Ki datang ke singasari menggunakan maksud agar Singasari tunduk pada Kerajaan Mongol. Utusan raja Mongol itu diusir oleh Kertanegara.

Kertanegara mengakhiri pemerintahannya sesudah dikalahkan Jayakatwang keturunan Kertajaya. Sedangkan kerajaan Singasari musnah setelah Raden Wijaya bekerja sama dengan utusan Mongol dalam tahun 1292 membunuh Jayakatwang.

6. Kerajaan Majapahit

kerajaan Hindu Majapahit didirikan oleh Raden Wijaya pada tahun 1293 mencapai puncak kejayaan serta kemegahannya dalam pertengahan abad ke-14 yaitu dalam masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk yg memerintah dalam tahun 1350-1389. Pemerintahan raja Hayam Wuruk didampingi Patih Gajah Mada. Pusat ibukota kerajaan pada wilayah sungai Branta. Kerajaan Majapahit bertambah berkembang menjadi kerajaan agraris dengan menguasai daerah yg fertile pada lembah sungai Brantas sekaligus menjadi kekuatan laut serta perdagangan dengna pusat di Ujung Galuh di wilayah muara Sungai Brantas.


Dengan pengaduan antar kekuatan agraris dan bahari serta perdagangan. Kerajaan Majapahit pada bahwah pimpinan tokoh besar Hayam Wuruk serta Gajah Mada berhasil mempersatukan Nusantara, di bawah kepemimpinan Gajah Mada, mereka bisa menumpas pemberontakan yg membahayakan kemegahan kerajaan Majapahit pada bawah kepemimpinan Hayam Wuruk. Pemberontakan itu merupakan pemberontakan Sadeng dan ditumpas dalam tahun 1331.

Kerajaan Majapahit berkembang dengna pesat sehingga Kerajaan Majapahit disegani oeh kerajaaan di sekitarnya. Berkat dukungan rakyatnya Majapahit sebagai negara yang besar dan megah. Majapahit memandang negara lain sebaga negara merdeka serta berdaulat, memandang negaranya sama derajatnya menggunakan negara lain. Pada masa kerajaan ini agama Hindu serta Agama Budha hidup berdampingan secara damai. Keadaan misalnya ini patut dicontoh pada kehidupan sekarang ini. Di Indonesia terdapat 5 agama yg daapt hidup berdampingan secara damai. Rasa toleransi antar pemeluk kepercayaan harus dipelihara terus supaya negara Indonesia bisa aman dan tertib.

Kelemahan Kerajaan Majapahit merupakan timbulnya perang saudara. Adanya perang saudara mengakibatkan kemunduran kerajaan Majapahit. Berarti persatuan serta kesatuan telah nir terdapat lagi. Ini perlu sebagai perhatian kita semua, bahwa sanggup persatuan dan kesatuan diabaikan maka negara akan musnah. Oleh karenanya marilah bina persatuan pada antara kita, agar kita sanggup hayati rukun. Dengan adanya hayati rukun, maka pembangunan nasional dapat dilaksanakan menggunakan sebaik-baiknya.

Dari kerajaan Majapahit yg tidak bisa kita lupakan merupakan hasil kesenian dan kebudayaan, misalnya;
a. Bangunan Candi Kedaton di Kediri, Candi sukun pada lereng Gunung Lawu
b. Buku Pararaton
c. Buku Negarakertagama yg ditulis sang Mpu Prapanca dalam tahun 1365
d. Buku Sutasoma yang ditulis oleh Mpu Prapanca.

Kata-istilah Penting:

Prasasti : Huruf yang dipahatkan pada benda antik/ kertas, daun lontar, batu dan lain-lain serta bersejarah.

Menhir  : Monumen batu besar

Agraris : Pertanian

Bahari  : Kelautan.


Demikian pembahasan kita mengenai Kerajaan Hindu budha di Islam pada Indonesia, semoga berguna, terimakasih.

Sumber: dirangkum dari berbagai asal!

Referensi:
- Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1980, Sejarah Umum 1 buat Sekolah Menengah pertama, Jakarta
- IMP Yudana serta Imade Pageh, 1978. Pelajaran Sejarah buat Sekolah Menengah pertama Kelas 1, Genesa Exact, Bandung.
- Soeroto, 1968, Sejarah Indonesia dan Dunia Jilid 1 buat Sekolah Menengah pertama, Fa. Gajah Mada, Jakarta.
- Sugandi Wirananggapati, dkk, 1992, Sejarah Nasional Indonesia dan Dunia 1, Galaxy Puspa Mega, Jakarta. 


MENYINGKAP TABIR SUP IGA BAKAR DI BALIK TAMAN SINGOSARI

Pada abad 13 berdiri sebuah kerajaan Hindu pada sebelah timur Gunung Kawi, tak jauh dari Sungai Brantas. Secara administrasi, daerah itu sekarang ini masuk daerah Jawa Timur.

Kerajaan tadi bernama Singhasari atau yang lebih familier diklaim Singasari alias Singosari. Pendirinya merupakan Ken Arok. Ia berhasil merampas daerah itu menurut kekuasaan Kerajaan Kediri pada tahun 1222. Baru dalam tahun 1252 wilayah kerajaan Ken Arok diberi nama Singhasari sang cucunya, Jaya Wisnuwardhana.

Pada 1292 kekuasaan Kerajaan Singosari tumbang. Runtuhnya Singosari ditandai menggunakan tewasnya Raja Singosari yg terakhir, Kertanegara.

Ia mangkat di tangan Jayakatwang, pemimpin tentara pemberontak yang mengatasnamakan aksinya menjadi sebuah upaya balas dendam dari Kerajaan Kediri. Belum setahun berlalu, Jayakatwang dibunuh oleh Raden Wijaya, menantu Kertanegara. Baru dalam tahun 1293 Raden Wijaya mendirikan sebuah kerjaan bernama Kerajaan Majapahit.

Meski telah runtuh, namun nama Singosari masih tetap dikenang menjadi bagian berdasarkan sejarah nusantara. Bahkan, sampai ketika ini. Tak sedikit tempat-loka di penjuru nusantara yang diberi nama Singosari.

Tak terkecuali pada Semarang, Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah. Lebih kurang dua kilometer arah tenggara berdasarkan tempat Simpang Lima, Anda bisa menjumpai tempat Jalan Singosari.

Tak jauh menurut jalan tersebut Anda jua sanggup menjumpai sebuah taman seluas sekitar 300 meter persegi. Taman itu dilabel Taman Singosari. Lokasinya di seberang Jalan Sriwijaya. Atau, persis pada muka page parkir kawasan wisata Wonderia, yang berdampingan dengan kawasan Taman Budaya Raden Saleh (TBRS).

Nah, pada pulang taman itu tersembunyi distrik kuliner yg menamai diri menjadi Waroeng Taman Singosari. Anda bakal disuguhi gaya arsitektur etnik spesial Jawa yang inheren pada dekorasi serta interior yg terpampang pada ruang saji. Mayoritas berbahan kayu menggunakan polesan rona natural.

Begitu menarik, memperkuat atmosfir kesegaran yang coba dicitrakan via label warungnya (taman).

Tak berhenti di situ, tabir menarik lainnya masih tebal menghalang. Anda dapat menyingkapnya lewat daftar pilihan menu. Di antara puluhan menu yg di tawarkan, menyempil satu hidangan kuliner yang menarik.

Adalah sup iga bakar. Lepas dari serangkaian proses pemasakan pada dapur Waroeng Taman Singosari, sup kemudian disajikan di dalam mangkuk saji berbahan metal lengkap dengan nyala barah mini pada bawah mangkuk buat menjaga agar sup tetap pada syarat hangat.

Potongan iga sapi bakar dihidangkan terpisah. Warnanya yg cokelat terhias garis kehitaman output karamelisasi bumbu manis yg dioles saat iga itu dibakar, begitu menggiurkan.

Aroma sup langsung menyeruak saat tutup mangkuk sup terbuka. Cita rasa segar sudah niscaya Anda dapatkan waktu menyeruput kuah supnya. Tapi, tidak sebatas itu. Sensasi gurih kaldu iga yg lebur pada kesegaran kuah sup terasa begitu menarik hati selera, mendekati sempurna.

Jika Anda bertandang ke "Kota Lumpia" dan punya rencana wisata kuliner, tampaknya tidak terdapat salahnya menguak tabir sup iga bakar (ini resep sup iga bakar) di kembali Taman Singosari ini. Kesegaran serta gurihnya kuah supnya begitu lembut, pas pada dominan lidah masyarakat Indonesia. Itu lantaran bumbu supnya 100 persen khas Indonesia. Tak ditambah susu atau krim susu melainkan rempah-rempah.

Kuahnya terasa pedas yang asalnya menurut merica. Tapi, sensasi pedasnya tetap sopan waktu mengalir ke lisan. Sebatas menyumbang kehangatan di perut.

Potongan wortel serta kentang semakin memperkaya rasa. Cita rasa sedikit cantik dari kedua sayur itu permanen terjaga. Kesegaran supnya menunjukkan cita rasa tersendiri ketika Anda berkehendak buat menambahkan air jeruk nipis yg telah disajikan pelayan.

Segera gigit iga bakar yg telah menanti buat dinikmati. Teksturnya begitu empuk. Saat digigit, dagingnya begitu mudah tanggal dari tulang-tulang iga. Sepertinya, telah melewati proses perebusan yg cukup usang.

Tak perlu upaya keras buat mengunyah. Cita rasa khas sajian kuliner bakar terasa pas. Cita rasanya semakin menarik karena ada kombinasi rempah yang merasuk pada daging iga yg dibakar.

Tertarik merasakan? Silakan buka sendiri tabirnya.

MENJEJAK 3 WARISAN KULINER KOTA GUDANG GARAM

Lokasinya yg masuk pada wilayah administrasi Jawa Timur, diapit 2 gunung. Adalah, Gunung Klotok serta Gunung Maskumambang. Luas daerahnya mencapai 63,4 kilometer persegi. Wilayah itu sempat dikuasai oleh seseorang raja bernama Sri Samarawijaya pada abad ke 11. Kekuasaanya bertahan cukup usang. Namun, dalam akhirnya kerajaan itu tumbang oleh invasi VOC (Perusahaan dagang berasal Belanda yang diberi hak monopoli di Indonesia sang parlemen-nya).

Sebelumnya, atau pada abad ke 12, sebagian daerahnya pernah dirampas oleh Ken Arok. Di daerah rampasan itu, lalu Ken Arok mendirikan sebuah kerajaan. Di lalu masa, oleh cucunya yg bernama Jaya Wisnuwardhana, kerjaan Ken Arok dinamai Singhasari atau Singasari atawa Singosari.

Ya (bagi yg benar tebakannya), wilayah yang diapit Gunung Klotok serta Gunung Maskumambang seluas 63,4 kilometer persegi, itu adalah Kota Kediri. Kota ini digolongkan sebagai kota yg paling menggiurkan untuk berbisnis serta investasi. Sama halnya dengan pada Semarang, Ibu Kota Jawa Tengah. Perlu diketahui, ada banyak makanan spesial pada wilayah tersebut. Ini daftar makanan spesial Semarang yang wajib dicicipi.

Sebuah kota yg pula populer ke penjuru nusantara karena bertengger sebuah perusahaan rokok akbar. Perusahaan yg memasak tembakau itu adalah galat satu super besar perusahaan rokok di Indonesia. Perusahaan itu menamai diri Gudang Garam.

Tak sedikit juga rakyat nusantara yang mengidentifikasikan Kota Kediri menggunakan Kota "Gudang Garam". Sayangnya, julukan kota kretek kadung melekat dalam Kabupaten Kudus, asal perusahaan rokok Djarum. Jika tidak, mungkin Kediri juga layak menerima julukan itu.

Perekonomian bertumbuh. Simbol-simbol modal bertengger kokoh di sekitaran pusat kota. Restoran cepat saji hingga mall berderet keletah menawarkan gaya glamor. Burger, pizza, bukan sajian kuliner yang langka. Di abad ke 20 sajian kuliner spesial eropa itu telah menginvasi daerah Sri Samarawijaya.

Pun demikian, sepertinya masyarakat di wilayah yg terbelah Sungai Brantas ini tak lantas lupa dengan jati diri kulinernya. Itu dapat dibuktikan sang masih banyaknya sejumlah toko yg menjajakan pilihan menu khas Kediri, yang syahdan warisan nenek moyang mereka.

Jika bertandang ke Kota Kediri serta punya jadwal wisata kuliner, jejakan kaki ke Jalan Yos Sudarso. Bukan hanya satu, pada sepanjang jalan itu berderet toko yg mengkhususkan diri menjual bebagai panganan yg diklaim spesial Kota Kediri.

Dari sederet warisan kuliner yg dijajakan, terdapat tiga di antaranya yang paling berkilau. Yaitu, memahami takwa, stik memahami serta getuk pisang.

Entah kenapa komoditas yg diolah berdasarkan kedelai yang dilumatkan ini disebut tahu takwa. Konon, disebut demikian karena banyak santri yg menimba ilmu kepercayaan Islam di kota "Gudang Garam" itu.

Memang santri yang menimba ilmu kepercayaan identik menggunakan ketakwaan pada Tuhan. Tapi, apa korelasinya dengan tahu?

Tak usah ambil pusing. Biar saja permanen menjadi misteri. Toh, nama itu membuat orang jadi bertanya-tanya, kemudian membeli dan akhirnya mencicipi.

Tapi, yang kentara tahu ini punya tekstur yg beda menggunakan memahami pada umumnya. Bagian kulitnya berwarna kuning. Asal warna itu konon kabarnya dari kunyit. Teksturnya kenyal dan lembut.

Sebab kekenyalan itu, memahami ini tidak mudah musnah. Maka dari itu, tahu ini sangat cocok dipakai menjadi bahan tambahan pada kuliner yg ditumis.

Digoreng saja, pun cita rasanya telah lezat . Gurih telah niscaya, lantaran berbahan kedelai. Citra rasa gurih semakin bertenaga jikalau digoreng memakai minyak kelapa sawit. Tekstur kulitnya bakal terasa renyah apabila digoreng sampai kering. Tapi, tetap saja bagian dalam tahu ini permanen kenyal serta sedikit berair.

Stik tahu baru terkenal belakangan. Sajian masakan bergenre camilan ini adalah galat satu invonasi berdasarkan memahami takwa. Teksturnya renyah, serupa menggunakan keripik.

Pengolahannya pun mudah. Iris saja memahami takwa dengan berukuran tipis. Beri bumbu yg cenderung asin dan legit, kemudian goreng memakai minyak yang benar-sahih panas.

Tapi, sepertinya hanya memahami takwa yang bisa diolah menjadi stik memahami. Kenapa? Sebab, syarat tahu supaya sanggup dibentuk stik tahu harus punya tekstur kenyal.

Dicelup pada dalam kuah sup, mi atau bakso, dijamin, Anda bakal menerima sensasi rasa tersendiri. Sensasi kriuknya tak kalah menggunakan pangsit goreng atau kerupuk sekalipun.

Beralih ke getuk pisang (pisang yang direbus lalu dihaluskan, kemudian dikukus hinggga matang).

Dari namanya saja sudah dapat ditebak. Pasti, jajanan pasar ini berbahan dasar butir pisang.

Tapi, permanen saja tak umum. Di ranah Jawa, biasanya getuk diolah dari ketela pohon atau singkong. Mayoritas berasa anggun. Agar cita rasanya juga girih, biasanya ditambah menggunakan kelapa parut.

Getuk pisang umumnya tidak menggunakan kelapa parut. Agar tekturnya elastis, umumnya ditambah sedikit tepung sagu atau beras. Rasanya sama dengan rasa getuk dalam biasanya, yakni manis.

Tentu saja getuk pisang memberikan sensasi rasa tersendiri. Rasanya pun tidak mengecewakan. Apabila Anda merupakan penggemar pisang, sepertinya makanan ringan ini harus masuk pada daftar sang-oleh yang wajib dibeli ketika bertandang ke kota "Gudang Garam".