CIRICIRI ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI IPTEK
Dalam Ensiklopedia Indonesia dinyatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah suatu sistem menurut banyak sekali pengetahuan yang masing-masing mengenal suatu lapangan pengalaman tertentu yg disusun sedemian rupa berdasarkan azas-azas sampai menjadi kesatuan; suatu sistem dari berbagai pengetahuan yg masing-masing dihasilkan sebagai hasil inspeksi yg dilakukan secara teliti menggunakan memakai metode tertentu (induksi deduksi).
Ilmu pengetahuan mengakibatkan insan dapat mengetahui serta menilik aneka macam hal baik secara pribadi juga tidak langusung menurut peristiwa serta aneka macam fenomena yg masih ada pada global ini. Lantaran itu, ilmu pengetahuan mempunyai empat fungsi, yaitu :
- Fungsi deskriptif. Menggambarkan, melukiskan, serta memaparkan suatu obyek atau masalah sehingga mudah dipelajari sang peneliti.
- Fungsi pengembangan. Melanjutkan hasil inovasi yg lalu serta menemukan ilmu pengetahuan yg baru.
- Fungsi Prediksi. Meramalkan insiden-kejadian yg akbar kemungkinan terjadi sehingga manusia bisa merogoh tindakan-tindakan yang perlu pada bisnis menghadapinya.
- Fungsi kontrol. Berusaha mengendalikan peristiwa-insiden yg nir dikehendaki.
Ilmu pengetahuan nir bisa dilepaskan berdasarkan teknologi yg berbentuk peralatan hayati buat memudahkan dan menaikkan output kerja insan. Alvin Toffler mengumpamakan teknologi itu menjadi mesin yang besar atau menjadi akselerator (indera pemicu) yg dahsyat, serta ilmu pengetahuan sabagai bahan bakarnya. Dengan meningkatnya ilmu pengetahuan secara kuantitatif serta kualitatif, maka kian meningkat pula proses percepatan yang disebabkan sang mesin pengubah, lebih-lebih teknologi mampu membentuk teknologi yg lebih poly dan lebih baik lagi.
Teknologi berasal berdasarkan istilah techne yang berarti serangkaian prinsip atau metode rasional yang berkaitan dengan pembuatan suatu obyek atau kecakapan tertentu; pengetahuan mengenai prinsip-prinsip metode; seni, serta logos yang pada bahasa Yunani mengacu dalam rapikan pikir atau keteraturan.
Menurut Sastrapratedja, fenomena teknologi pada rakyat mempunyai ciri-karakteristik sebagai berikut :
- Rasionalistik, adalah teknologi selalu bertindak sinkron planning dengan perhitungan rasional
- Artifisialitas, artinya selalu membuat sesuatu buatan yg tidak alamiah.
- Otomatisme, merupakan pada hal metode organisasi dan rumusan dilaksanakan secara otomatis. Selain itu pula bisa merubah kegiatan non teknis menjadi kegiatan teknis.
- Teknologi berkembang pada suatu kebudayaan
- Monisme, merupakan, semua teknologi bersatu, saling berinteraksi, serta saling bergantung.
- Universalisme, artinya sanggup melampaui batas-batas kebudayaan dan ideologi, bahkan bisa menguasai kebudayaan.
- Otonomi, adalah teknologi berkembang dari prinsip-prinsip sendiri.
Sebagai wujud kongkrit kebudayaan (kebudayaan material), teknologi erat hubungannya dengan unsur-unsur kebudayaan lainnya, lantaran dalam menilik teknologi akan selalu dihubungkan dengan fungsi teknologi tadi. Teknologi sebagai alat-alat hidup akan berhubungan dengan aktivitas hidup insan seperti, teknologi dengan pertanian; teknologi dengan susunan atau struktur masyarakat, teknologi menggunakan ilmu pengetahuan, serta lain-lain.