CARA MEMBUAT DAFTAR PUSTAKA LENGKAP BAIK & BENAR

Cara menciptakan daftar pustaka yang baik serta benar - Seperti kita ketahui bibliograf umumnya dihunakan sebagai lampiran pada sebuah makalah, skripsi, tugas akhir, thesis, karya ilmiah, journal, penelitian, tulisan resmi juga tulisan akademis lainnya. Banyak sekali pengertian mengenai apa itu daftar pustaka, akan tidak sinkron pengertian antara sumber yang satu dengan yg lain, tetapi jika dipandang dan diambil intinya maka Daftar pustaka adalah daftar yang berisi sumber bacaan yang dipakai sebagai bahan acuan pada membuat suatu karya ilmiah misalnya Skripsi, Makalah, Tugas Akhir, Laporan, Thesis dan penelitian lainya. Tujuan menurut pembuatan daftar pustaka ini merupakan untuh menghargai sumber penulisan. Selain menghargai karya orang lain daftar pustaka ini merupakan acuan yang andal, dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya dan dapat dijadikan sebagai pembanding antara asal yang satu dengan asal yang lainnya.
Dalam global akademis, pendidikan juga kegiatan formal lainnya maka tulis menulis niscaya kita sudah tidak asing dengan istilah daftar pustaka, namun buat membuatnya mungkin tidak semudah seperti kedengarannya. Membuat bibliograf mungkin terlihat sepele serta mudah, akan tetapi buat membuat daftar pustaka yg baik serta benar tentunya kita mmembutuhkan pengetahuan serta hal hal yg perlu diperhatikan lantaran hal ini bersifat resmi atau formal. Pemberian pertanda baca misalnya titik, koma, pertanda kurung, dan sejenisnya merupakan keliru satu hal mini namun perlu buat diperhatikan dalam penulisan bibliograf yg baik dan sahih.

Nah pada kesempatan kali ini Tips & Cara akan khusus buat membahas segala hal mengenai daftar pustaka secara lengkap, berikut adalah beberapa penjelasan mengenai bagaimana cara membuat bibliograf yang baik serta benar seperti dikutip berdasarkan beberapa situs pendidikan ternama serta terkenal:
Pengertian Daftar Pustaka
Daftar Pustaka adalah daftar resmi yang tercantum secara khusus dari banyak sekali media misalnya jurnal, karya ilmiah, buku, internet, media elektronik maupun sumber kredibel lainnya yg dijadikan asal surat keterangan juga acuan bacaan pada penulisan makalah, jurnal, skripsi, tugas akhir maupun tulisan formal secara generik.
Fungsi Daftar Pustaka
a. Sebagai keliru satu cara buat memberikan aneka macam referensi yg berhubungan bagi pembaca buat melakukan sebuah kajian lanjutan juga kajian ulang yg berhubungan dengan tema buku tadi.
b. Sebagai sebuah bentuk apresiasi terhadap penulis baik penulis kitab juga karya tulis atas karyanya yg sudah menaruh manfaat serta peranan terhadap penulisan sebuah kitab atau karya tulis.
c. Sebagai kabar tentang pengambilan bahan maupun data dari sebuah goresan pena yang diambil dari sumber yg kredibel atau terpercaya.
d. Sebagai bentuk pembanding antara sumber yg satu menggunakan yg lainnya.
Peran Daftar Pustaka
a.  Sebagai penggambaran menurut sumber tulisan yang diperoleh
b. Sebagai peninjauan mengenai pengetahuan, pengalaman, bahkan pertanggungjawaban penulis kitab rujukan tersebut
c. Untuk mengantisipasi tuduhan plagiasi intelektual
Penulisan Daftar Pustaka yang diambil menurut Buku, hal atau unsur yg perlu diperhatikan merupakan:
a. Nama Penulis diikuti indikasi titik (.)
b. Tahun Terbit diikuti indikasi titik (.)
c. Judul buku ditulis miring (italic) diikuti pertanda titik (.)
d. Kota penerbit diikuti indikasi titik 2 (:)
e. Nama perusahaan penerbit diikuti tanda titik (.)
f. Unsur-unsur yang terdapat di atas wajib ditulis urut sesuai menggunakan nomornya.
Contoh :
Ronald Sugieto. 2009. Antara Filosofi Hukum & Kebenarannya. Yogyakarta: Pustaka Gramedia.
Wahyu, Angga. 2014. Belajar Ubuntu Dari Dasar. Pati : Gramedia
Saputra, Agus. 2013. Proyek Membuat Website Periklanan Dengan PHP. Cirebon: Sinar Kreatif
Isnawan, Norma. Cara Cepat Cari Jodoh. Semarang: Gramedia.
Hal-hal lain yg perlu diperhatikan:
a. Tulis nama penulis sesuai menggunakan huruf huruf (A-Z).
b. Jika nama penulis sama namun judul buku tidak sinkron, maka dibawah nama diberi indikasi garis panjang sebesar 10 sekaligus mengurutkan tahun yg lama ketahun yang lebih baru.
Contoh: Ronald Sugieto. 2009. Antara Filosofi Hukum & Kebenarannya. Yogyakarta: Pustaka Gramedia.
___________________. 2010. Hukum Internasional. Yogyakarta: Pustaka Gramedia.
c. Jika mendapatkan buku dengan dua penulis, maka nama ke 2 penulis tadi di tulis seluruh.
Contoh : Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin Abdul Jabar. 2010. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
d. Apabila nama penulis banyak (lebih menurut satu orang), maka penulis primer yg dicantumkan kemudian diberi pertanda koma dan diikuti dkk (serta kawan-kawan).
Contoh: Zuhdi, dkk. 2008. Cara Menulis Buku. Malang: Rena Press.
e. Apabila penulis buku orang asing, maka penulisan namanya dibalik dan diikuti pertanda koma. Hal ini dikarenakan nama asing meletakkan nama sendiri pada belakang nama famili atau nama marga.
Contoh : Harrison, P. 1987. The Greening of Africa. Penguin Books: New York.
Penulisan Daftar Pustaka yang diambil menurut Penelitian
Dalam penulisan bibliograf sumber lain bisa diambil menurut penelitian (jurnal, skripsi, tesis, dll) hampir sama dengan penulisan yang diambil berdasarkan kitab . Tetapi letak perbedaannya hanya menambahkan jenis penelitian dengan diikuti tanda kurung. Unsur-unsur yg digunakan serta perlu diperhatikan merupakan:
a. Nama Penulis diikuti indikasi titik (.)
b. Tahun Terbit diikuti indikasi titik (.)
c. Judul penelitian ditulis miring (italic) dan ditambah jenis penelitian diikuti pertanda kurung kemudian tanda titik (.)
d. Kota penerbit diikuti indikasi titik 2 (:)
e. Nama Perguruan Tinggi diikuti tanda titik (.)
Contoh : Iffah Mardiyati. 2011. Pengaruh Motivasi serta Kompetensi terhadap Kinerja Pengajar pada Mediasi Komitmen Sekolah Studi Kasus di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri se-Kecamatan Pati (Tesis). Semarang: Universitas STIKUBANK.
Penulisan Daftar Pustaka yg diambil berdasarkan Artikel
Artikel yg dimaksud dapat diambil dari internet maupun majalah atau media cetak lainnya. Untuk artikel berdasarkan Majalah unsur-unsur yg digunakan merupakan:
a. Nama Penulis diikuti indikasi titik (.)
b. Tahun Terbit diikuti indikasi titik (.)
c. Judul artikel ditulis miring (italic) diikuti kata pada majalah
d. Dilanjutkan nama Media Cetak ditulis miring (italic), edisi lengkap dengan tanggal, bulan serta tahun diikuti indikasi titik (.)
Contoh : Djaali. 2007. Peningkatan Mutu Pendidikan Nasional Melalui Program Sertifikasi dalam majalah Buletin BSNP Edisi Mei 2007.
Untuk artikel dari Internet unsur-unsur yang digunakan merupakan:
a.  Nama Penulis diikuti tanda titik (.)
b.  Tahun Terbit diikuti pertanda titik (.)
c.  Judul artikel ditulis miring (italic) diikuti indikasi titik (.)
d. Alamat website lengkap menggunakan tanggal, bulan, tahun dan ketika mengakses atau mendownload diikuti indikasi titik (.)
Contoh : Ahmad Syaifudin. 2015. Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Membuat Makalah. //tipspendidikanku.blogspot.com/2015/04/hal-hal-yang-perlu-diperhatikan-pada.html, 14 April 2015.
Tambahan:
a. Jika bibliograf tidak ditemukan, maka
   - Nama diganti menggunakan anonym atau Anonymous
   - Tahun diganti dengan tanpa tahun
b. Sebaiknya sisihkan bibliograf menurut kitab serta internet atau media cetak.
c. Gelar tidak diikutkan dalam penulisan daftar pustaka
Contoh Daftar Pustaka Sumber Koran :
Dimas 16 Desember, 2014. Hal-Hal Penting Dalam Penulisan Dafatar Pustaka. Suara Merdeka, hlm lima & 6.
Contoh Daftar Pustaka Sumber Kamus / Ensiklopedia :
David-Margaret, D.1992. Mentasy disorders and therir trearment. The New Encylopedia Britannica. Encylopedia Britannica 255: 750-758.
Contoh bibliograf dari Journal atau jurnal ataupun Journal online (E-Journal), hal hal yg perlu diperhatikan:
1. Tulis terlebih dahulu nama belakang/famili/marga kemudian nama depan penulis. Jika penulis lebih berdasarkan satu orang, nama penulis dipisahkan dengan tanda baca koma atau kata penghubung “serta”.
2. Kemudian tulis tahun penerbitan jurnal.
3. Cantumkan judul jurnal dengan dicetak miring atau cetak tebal.
4. Lalu tulis nama penerbit.
5. Edisi atau volume journal.
6. Apabila ada cantumkan laman.
7. Alamat URL
8. Tanggal dan waktu ketika mengakses jurnal.
Contoh:
  1. Nugraha, Aria. 2014. Tata Cara Penulisan Daftar Pustaka berdasarkan Jurnal yg Benar. Jurnal Bahasa Indonesia, 4 (tiga): 12-17. //www.kelasIndonesia.com/page/artikel/?Act/detil/aid/42. (Diakses 27 Maret 2015 pukul 20.00 wib.)
  2. R. Muhammad. 1978. Meningkatkan Kemampuan Menulis Siswa menggunakan Metode Menulis Diary. Kumpulan Jurnal Ilmiah Bahasa Indonesia Online, Vol. 4, No.7. //www.kelasIndonesia.com/halaman/artikel/?Act/detil/aid/42. (Diakses dalam tanggal 1 April 2015)

Jika penulis lebih menurut satu
Nugraha. A, serta Ichwan. C. 1998. Belajar Bahasa Indonesia dengan Baik dan Benar. Bahasa Indonesia Jurnal Online, 5 (7): 67-70. //www.kelasIndonesia.com/laman/artikel/?Act/detil/aid/42. (Diakses 29 Maret 2015, 20.00 wib)
Jurnal cetak
Penulisan daftar pustaka bersumber menurut jurnal cetak sama dengan jurnal online. Namun nir mencantumkan alamat URL dan tanggal akses.
Contoh:
Nugraha Aria. 2015. Cara Menulis Daftar Pustaka yang Benar. Jurnal Pendidikan, lima (12): 12-15.
Munandar, Kharis. 2014. Pengaruh Membaca terhadap Kemampuan Menulis Siswa. Jurnal Pendidikan Ilmiah, vol. 13, No. 4, pp. 124-126.
Nah berikut pengertian mengenai bahan yang diambil atau data dan bagaimana cara menuliskannya dalam daftar pustaka yang baik serta sahih.
Data
Judul : Ragam Bahasa buku Bahasa Indonesia
Tahun Terbit : 2010
Penerbit : Ganesha
Pengarang : Ramon S. Parmadi, SH
Tempat Terbit : Bandung
Penulisan
S. Parmadi, Ramon.2010.Ragam Bahasa buku Bahasa Indonesia.bandung:Ganesha
Data
Judul : Teori Penkajian Fiksi
Tahun Terbit : 2004
Penerbit : Gajah Mada Press
Pengarang : Burhan Nugiantoro
Tempat Terbit : Yogyakarta
Judul : Pengkajian Puisi
Tahun Terbit : 2002
Penerbit : Gajah Mada Press
Pengarang : Burhan Nugiantoro
Tempat Terbit : Yogyakarta
Penulisan
Nugiantoro, Burhan.2002.(a)Penkajian Puisi.Yogyakarta:Gajah Mada Press
Nugiantoro, Burhan.2002.(b)Teori Pengkajian Fiksi.yogyakarta:Gajah Mada Press
Data
Judul : Kepada Anakku
Tahun Terbit : 1935
Penerbit : Tebaran Mega (Majalah)
Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
Penulisan
Alisjahbana, Sutan Takdir."Kepada Anakku".dalam Tebaran Mega.1935
Data
Judul : Harga Gadget
Tahun Terbit : 2014
Website : www.reviewane.co
Pengarang : Ikhsan Sabur
Penulisan
Sabur, Ikhsan."Harga Gadget".pada www.reviewane.co.2014
Contoh penulisan bibliograf secara lengkap
  1. Alisjahbana, Sutan Takdir."Kepada Anakku".dalam Tebaran Mega.1935
  2. Nugiantoro, Burhan.2002.(a)Penkajian Puisi.Yogyakarta:Gajah Mada Press
  3. Nugiantoro, Burhan.2002.(b)Teori Pengkajian Fiksi.Yogyakarta:Gajah Mada Press
  4. S. Parmadi, Ramon.2010.Ragam Bahasa buku Bahasa Indonesia.bandung:Ganesha
  5. Sabur, Ikhsan."Harga Gadget".pada www.reviewane.co.2014

Nah itulah beberapa penjelasan secara lengkap mengenai bagaimana menciptakan daftar pustaka yang baik dan benar, bila anda mempunyai tambahan, saran, tambahkan juga kritikan silahkan tambahkan dikotak komentar yg sudah disediakan. Masukan anda akan sangat berguna bagi ribuan pembaca web blog ini, terima kasih.

KONSEP DESAIN DAN IMPLEMENTASI PERPUSTAKAAN ELEKTRONIK

Konsep, Desain Dan Implementasi Perpustakaan Elektronik 
Penerapan Teknologi Informasi (TI) saat ini telah menyebar hampir pada semua bidang nir terkecuali pada perpustakaan. Perpustakaan sebagai institusi pengelola informasi adalah galat satu bidang penerapan teknologi fakta yang berkembang menggunakan pesat. Perkembangan berdasarkan penerapan teknologi keterangan bisa kita lihat menurut perkembangan jenis perpustakaan yg selalu berkaitan menggunakan menggunakan teknologi keterangan, diawali dari perpustakaan manual, perpustakaan terautomasi, perpustakaan digital atau cyber library. Ukuran perkembangan jenis perpustakaan banyak diukur berdasarkan penerapan teknologi kabar yg dipakai serta bukan menurut skala ukuran lain seperti akbar gedung yang dipakai, jumlah koleksi yang tersedia juga jumlah penggunanya. Kebutuhan akan TI sangat herbi peran menurut perpustakaan menjadi kekuatan pada pelestarian dan penyebaran keterangan ilmu pengetahuan serta kebudayaan yang berkembang seiring menggunakan menulis, mencetak, mendidik dan kebutuhan manusia akan keterangan. Perpustakaan membagi homogen fakta menggunakan cara mengidentifikasi, mengumpulkan, mengelola dan menyediakanya buat umum. 

Penerapan teknologi warta di perpustakaan bisa difungsikan pada banyak sekali bentuk, diantaranya:
  1. Penerapan teknologi keterangan digunakan sebagai Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan. Bidang pekerjaan yang bisa diintegrasikan menggunakan sistem berita perpustakaan merupakan pengadaan, inventarisasi, katalogisasi, aliran bahan pustaka, pengelolaan anggota, statistik dan lain sebagainya. Fungsi ini sering diistilahkan menjadi bentuk Automasi Perpustakaan.
  2. Penerapan teknologi warta sebagai sarana buat menyimpan, mendapatkan serta menyebarluaskan keterangan ilmu pengetahuan pada format digital. Bentuk penerapan TI pada perpustakaan ini tak jarang dikenal menggunakan Perpustakaan Digital.
Kedua fungsi penerapan teknologi informasi ini dapat terpisah maupun terintegrasi pada suatu sistem informasi tergantung berdasarkan kemampuan perangkat lunak yg dipakai, sumber daya insan dan infrastruktur alat-alat teknologi keterangan yg mendukung keduanya. Dalam makalah ini selanjutnya akan membahas mengenai automasi perpustakaan.

Faktor Penggerak 
  • Kemudahan mendapatkan produk TI 
  • Harga semakin terjangkau buat memperoleh produk TI 
  • Kemampuan berdasarkan teknologi fakta 
  • Tuntutan layanan masyarakat serba “klick” 
Alasan lain 
  • Mengefisiensikan serta mempermudah pekerjaan dalam perpustakaan 
  • Memberikan layanan yg lebih baik pada pengguna perpustakaan 
  • Meningkatkan gambaran perpustakaan 
  • Pengembangan infrastruktur nasional, regional serta global. 
Peranan Katalog dalam Automasi Perpustakaan 
Katalog adalah warta singkat atau wakil dari suatu dokumen. Katalog perpustakaan elektronik adalah jantung menurut sebuah sistem perpustakaan yang terautomasi. Sub sistem lain seperti OPAC serta aliran berinteraksi dengannya dalam menyediakan layanan automasi. Sebuah sistem katalog yg didesain dengan baik adalah faktor kunci keberhasilan penerapan automasi perpustakaan.

Cakupan menurut Automasi Perpustakaan
  • Pengadaan koleksi 
  • Katalogisasi, inventarisasi 
  • Sirkulasi, reserve, inter-library loan 
  • Pengelolaan penerbitan berkala 
  • Penyediaan katalog (OPAC) 
  • Pengelolaan anggota 
Bagaimana mengenai Layanan Referens ?
  • Layanan referens nir termasuk dalam bagian yg terintegrasi berdasarkan suatu sistem automasi perpustakaan, tetapi yg lebih penting merupakan penyediaan teknologi fakta yg digunakan dalam layanan referens. Layanan liputan referens dikembangkan dengan menyediakan koleksi dalam bentuk digital yang dikemas pada CD-ROM serta akses warta ke jaringan luar (LAN, WAN, Internet) 
Peran CD-ROM
  • Mempercepat akses berita multi media baik itu berupa tak berbentuk, indeks, bahan full text, dalam bentuk digital tanpa mengadakan interaksi ke jaringan personal komputer . 
  • Media back-up / cadangan data perpustakaan serta sarana koleksi referens bagi perpustakaan lain. 
Peran Internet 
  • Untuk mengakses infrormasi multimedia pada resource internet. 
  • Sarana telekomunikasi serta distribusi berita. 
  • Untuk menciptakan homepage, penyebarluasan katalog serta kabar. 
Keperluan Pengguna
Pustakawan wajib bisa melayani keperluan pengguna seperti permintaan akan akses yang lebih cepat ke fakta yang dibutuhkan dari dalam juga luar perpustakaan. Dengan begitu diharapkan agar para pustakawan mahir pada penggunaan teknologi berita sehingga mereka dapat membantu pengguna perpustakaan dalam menemukan berita yang dibutuhkan.

Apa yang harus diketahui dan dikerjakan sang pustakawan pada mengautomasikan perpustakaannya : 
  • Faham akan maksud dan ruang lingkup serta unsur berdasarkan AP 
  • Faham serta sanggup mengapresiasi pentingnya melaksanakan analisis sistem yang menyeluruh sebelum merencanakan desain sistem 
  • Faham akan serta bisa mengapresiasi manfaat analisis sistem serta desain, implementasi, evaluasi dan maintenance. 
  • Faham akan proses evaluasi aplikasi sejalan dengan proposal sebelum menentukan sebuah sistem 
  • Faham akan serta sanggup mengapresiasi pentingnya training untuk staf serta keterlibatan mereka dalam seluruh proses kerja 
Unsu-unsur Automasi Perpustakaan
Dalam sebuah sistem automasi perpustakaan terdapat beberapa unsur atau syarat yang saling mendukung dan terkait satu menggunakan lainnya, unsur-unsur atau kondisi tersebut adalah :

1. Pengguna (users)
Pengguna adalah unsur utama dalam sebuah sistem automasi perpustakan. Dalam pembangunan sistem perpustakaan hendaknya selalu dikembangkan melalui konsultasi menggunakan pengguna-penggunanya yang mencakup pustakawan, staf yg nantinya sebagai operator atau teknisi serta para anggota perpustakaan. Apa misi organisasi tadi? Apa kebutuhan keterangan mereka ? Seberapa melek komputerkah mereka? Bagaimana sikap mereka ? Apakah pelatihan dibutuhkan? Itu adalah beberapa pertanyaan yg wajib dijawab dalam mengembangkan sebuah sistem automasi perpustakaan. Automasi Perpustakaan baru sanggup dikatakan baik apabila memenuhi kebutuhan pengguna baik staf juga anggota perpustakaan. Tujuan daripada sistem automasi perpustakaan merupakan buat menaruh manfaat pada pengguna.

Konsultasikan menggunakan pengguna untuk memilih kebutuhan-kebutuhan mereka. Tetapi perlu hati-hati terhadap penilaian keliru yang dilakukan oleh pengguna mengenai kebutuhan dan persepsi tentang apa yg sanggup dan tidak mampu dilakukan oleh suatu sistem komputer . Kebutuhan bisa dirincikan terlalu poly atau terlalu sedikit dan kadang-kadang persepsi sanggup juga galat.

Staf yg bersangkutan wajib dilibatkan mulai dari tahap perencanaan serta pelaksanaan sistem. Masukan dari masing-masing staf harus dikumpulkan untuk menjamin kerjasama mereka. Tenaga-tenaga inti yang dilatih buat sebagai operator, teknisi dan adminsitrator sistem harus diidentifikasikan serta dilatih sesuai bidang yg akan dioperasikan.

2. Perangkat Keras (Hardware)
Komputer merupakan sebuah mesin yang bisa menerima serta memasak data sebagai informasi secara cepat dan tepat. Pendapat lain menyampaikan bahwa personal komputer hanya sebuah komponen fisik menurut sebuah sistem personal komputer yg memerlukan acara buat menjalankannya. 

Dari beberapa pengertian diatas bisa disimpulkan bahwa komputer adalah sebuah alat dimana kemampuanya sangat tergantung pada manusia yg mengoperasikan dan perangkat lunak yang digunakan. 

Kecenderungan perkembangan komputer : 
  • Ukuran fisik mengecil menggunakan kemampuan yang lebih akbar 
  • Harga terjangkau (murah) 
  • Kemampuan penyimpanan data berkapasitas tinggi 
  • Transfer pengiriman data yang lebih cepat dengan adanya jaringan 
Dalam memilih perangkat keras yang pertama adalah memilih staf yang bertanggung jawab atas pemilihan dan penilaian hardware sebelum transaksi pembelian. Adanya staf yang bertanggung jawab adalah buat mengurangi ketergantungan terhadap pihak lain dan menghindari efek jelek yang mungkin ada. Hal lain adalah adanya dukungan teknis serta garansi produk berdasarkan vendor penyedia personal komputer .

3. Perangkat Lunak (Software)
Perangkat lunak diartikan sebagai metode atau mekanisme buat mengoperasikan personal komputer supaya sesuai menggunakan permintaan pemakai. Kecenderungan berdasarkan software sekarang mampu diaplikasikan pada aneka macam sistem operasi, mampu menjalankan lebih menurut satu acara dalam ketika bersamaan (multi-tasking), kemampuan mengelola data yg lebih handal, dapat dioperasikan secara beserta-sama (multi-user). 

Untuk mendapatkan perangkat lunak kini sudah banyak tersedia baik berdasarkan luar maupun pada negeri dengan banyak sekali keunggulan yg ditawarkan serta harga yang bervariasi. Di perpustakaan perangkat lunak yang dikenal diantaranya CDS/ISIS, WINISIS yang gampang didapat serta perdeo freeware berdasarkan Unesco atau menurut beberapa perguruan tinggi sekarang telah banyak menciptakan serta mengembangakan sistem perpustakaannya sendiri seperti SIPUS 2000 di UGM, Sipisis di IPB. Masih banyak lagi perguruan tinggi dan institusi pengembang aplikasi yg membuatkan SIP dengan kemampuan yg nir kalah sip. Sistem Informasi Perpustakaan ini difungsikan buat pekerjaan operasional perpustakaan, mulai menurut pengadaan, katalogisasi, inventarisasi, keanggotaan, OPAC, pengelolaan terbitan terpola, peredaran, serta pekerjaan lain pada lingkup operasi perpustakaan.

Kriteria Penilaian Software 
Suatu software dikembangkan melalui suatu pengamatan dari suatu sistem kerja yg berjalan, buat menilia suatu aplikasi tentu saja poly kriteria yang wajib diperhatikan. Beberapa criteria buat menilia aplikasi merupakan sebagai berikut :
  • Kegunaan : fasilitas dan laporan yg ada sesuai dengan kebutuhan dan menghasilkan kabar tepat dalam saat (realtime) serta relevan buat proses pengambilan keputusan.
  • Ekonomis : biaya yang dikeluarkan sebanding buat mengaplikasikan software sinkron dengan hasil yang dihasilkan.
  • Keandalan : mampu menangani operasi pekerjaan menggunakan frekuensi besar serta terus-menerus.
  • Kapasitas : bisa menyimpan data menggunakan jumlah besar menggunakan kemampuan temu kembali yg cepat.
  • Sederhana : pilihan menu-menu yang disediakan dapat dijalankan dengan gampang dan interaktif dengan pengguna
  • Fleksibel : dapat diaplikasikan di beberapa jenis sistem operasi dan institusi serta maupun mempunyai potensi buat dikembangkan lebih lanjut.
Menentukan Software
  • Membangun sendiri
  • Mengontrakan keluar
  • Membeli aplikasi jadi yg ada pada pasaran
Pilihan apapun yg dijatuhkan, perangkat lunak harus
  • Sesuai dengan keperluan
  • Memiliki ijin pemakaian
  • Ada dukungan teknis, pembinaan , dokumentasi yang relevan serta pemeliharaan.
  • Menentukan staf yang bertanggungjawab atas pemilihan dan penilaian perangkat lunak. 
Memilih serta membeli aplikasi adalah suatu proses tersedianya dukungan pemakai, lantaran dibutuhkan poly pembinaan serta pemecahan perkara sebelum sistem tadi dapat berjalan dengan baik. Salah satu cara buat memastikan dukungan pelanggan adalah memilih software yang dipakai sang sejumlah perpustakaan. Sekelompok akbar pengguna biasanya menjustifikasikan layanan dukungan pelanggan menjadi hal yg subtansial. Selain itu, pengguna bisa saling membantu dalam pemecahan perkara. 

Spesifikasi perangkat keras wajib memenuhi kebutuhan-kebutuhan minimum operasi software. 

4. Network / Jaringan 
Jaringan personal komputer sudah menjadi bagian dari automasi perpustakaan lantaran perkembangan yg terjadi pada dalam teknologi warta sendiri serta adanya kebutuhan akan pemanfaatan asal daya bersama melalui teknologi.

Komponen perangkat keras jaringan diantaranya : personal komputer sebagai server dan klien, Network Interface Card ( LAN Card terminal kabel (Hub), jaringan telepon atau radio, modem.

Hal yg harus diperhatikan dalam menciptakan jaringan personal komputer merupakan :
  1. Jumlah komputer serta lingkup menurut jaringan (LAN, WAN)
  2. Lokasi menurut hardware : personal komputer , kabel, panel distribusi, dan sejenisnya
  3. Protokol komunikasi yg digunakan
  4. Menentukan staf yg bertanggun jawab dalam pembangunan jaringan.
5. Data
Data merupakan bahan baku fakta, dapat didefinisikan menjadi gerombolan teratur simbol-simbol yang mewakili kuantitas, warta, tindakan, benda, serta sebagainya. Data terbentuk menurut karakter, dapat berupa huruf, angka, maupun simbol khusus seperti *, $ dan /. Data disusun mulai dari bits, bytes, fields, records, arsip dan database. 

Sistem fakta menerima masukan data serta instruksi, memasak data tersebut sesuai instruksi, serta mengeluarkan hasilnya. Fungsi pengolahan kabar tak jarang membutuhkan data yang sudah dikumpulkan dan diolah pada periode ketika sebelumnya, karenanya dibubuhi sebuah penyimpanan data file (data arsip storage) ke dalam contoh sistem warta; dengan begitu, aktivitas pengolahan tersedia baik bagi data baru maupun data yang telah dikumpulkan dan disimpan sebelumnya.

Gambar Model dasar sistem informasi

Gambar Model Pengembangan Sistem Informasi

Standar basis data katalog
Kerjasama antar perpustakaan secara elektronika sudah berkembang seiring menggunakan perkembangan teknologi yang telah memungkinkan buat itu dan didasari adanya kebutuhan buat menggunakan sumber daya bersama. Bentuk tukar-menukar juga penggabungan data katalog koleksi merupakan suatu hal yg telah biasa terjadi pada perpustakaan, kerjasama dapat dilakukan apabila masing-masing perpustakaan itu mempunyai kecenderungan dalam format penulisan data katalog data. Persoalan yang acapkali dihadapi dalam kerjasama tukar-menukar atau penggabungan data merupakan banyaknya data yang ditulis dengan suka -senang yaitu nir memperhatikan baku yang terdapat. Pekerjaan konversi data merupakan hal yg membosankan dan memakan poly saat. Sering data katalog pada perpustakaan nir menggunakan standar, hal ini banyak terjadi lantaran kurangnya pemahaman akan manfaat baku penulisan data. Pertemuan-pertemuan mungkin perlu seringkali diadakan diantara anggota-anggota jaringan perpustakaan untuk menentukan baku-baku serta prosedur-prosedur yg digunakan bersama. 

Persoalan lain pada standardisasi format penulisan data katalog merupakan bahasa. Kebanyakan perpustakaan mengkoleksi materi yg menggunakan bahasa pengantar bhineka. Bagaimana dengan bahasa pengantar cantuman katalog itu sendiri? Informasi judul kentara wajib diisi sesuai menggunakan judul koleksi yang bersangkutan. Bagaimana menggunakan kolom subjek dan kata kunci? Haruskah diisi dengan bahasa nasional (Bahasa Indonesia untuk perpustakaan pada Indonesia) atau menggunakan bahasa internasional (Bahasa Inggris)? Lebih jauh lagi, bagaimana kita memberi nama pada kolom-kolom isian, menggunakan Bahasa Indonesia (judul, pengarang, penerbit, dsb.) atau bahasa Inggris (title, author, publisher etc.)? Bagaimana dengan koleksi yg berpengantar bahasa-bahasa lain seperti Arab, China atau Korea ? 

Metadata 
Metada adalah kata baru dan bukan merupakan konsep baru pada dunia pengelola keterangan. Perpustakaan telah lama membangun metada dalam bentuk pengkatalokan koleksi. 

Definisi metadata sangat beragam terdapat yang menyampaikan “data tentang data” atau “keterangan mengenai warta”, pengertian dari beberapa definisi tersebut bahwa metadata adalah sebagai bentuk pengindentifikasian, penjelasan suatu data, atau diartikan sebagai struktur berdasarkan sebuah data. Dicontohkan metadata berdasarkan katalog buku terdiri menurut : judul, pengarang, penerbit, subyek serta sebagainya. Metada yang biasa dipakai di perpustakaan adalah Marc dan Dublin Core.

INDOMARC
Machine Readable Cataloging (MARC) merupakan galat satu output serta juga sekaligus keliru satu kondisi penulisan katalog koleksi bahan pustaka perpustakaan. Standar metadata katalog perpustakaan ini dikembangkan pertama kali oleh Library of Congress, format LC MARC ternyata sangat akbar keuntungannya bagi penyebaran data katalogisasi bahan pustaka ke berbagai perpustakaan di Amerika Serikat. Keberhasilan ini membuat negara lain turut mengembangkan format MARC homogen bagi kepentingan nasionalnya masing-masing.

Format INDOMARC adalah implementasi menurut International Standard Organization (ISO) Format ISO 2719 buat Indonesia, sebuah format buat tukar-menukar fakta bibliografi melalui format digital atau media yang terbacakan mesin (machine-readable) lainnya. Informasi bibliografi umumnya meliputi pengarang, judul, subyek, catatan, data penerbitan serta pelukisan fisik. 

Indomarc menguraikan format cantuman bibliografi yg sangat lengkap terdiri berdasarkan 700 elemen serta dapat menggambarkan dengan baik kebanyakan objek fisik asal pengetahuan, misalnya jenis monograf (BK), manuskrip (AM), dan terbitan berseri (SE) termasuk; Buku Pamflet, Lembar tercetak, Atlas, Skripsi, tesis dan disertasi (baik diterbitkan ataupun nir), serta Jurnal Buku Langka. 

Dublin Core 
Dublin Core adalah salah satu skema metadata yang dipakai buat web resource description and discovery. Gagasan menciptakan baku baru agaknya dipengaruhi oleh rasa kurang puas dengan standar MARC yang dipercaya terlalu poly unsurnya serta beberapa kata yang hanya dimengerti oleh pustakawan dan kurang sanggup digunakan untuk sumber berita dalam web. Elemen Dublin Core serta MARC intinya mampu saling dikonversi. 

Metadata Dublin Core memiliki beberapa kekhususan menjadi berikut:
a. Memiliki deskripsi yg sangat sederhana
b. Semantik atau arti istilah yang gampang dikenali secara generik. 
c. Expandable mempunyai potensi buat dikembangkan lebih lanjut.

Dublin Core terdiri menurut 15 unsur yaitu :
1. Title : judul menurut sumber informasi
2. Creator : pencipta asal informasi
3. Subject : utama bahasan sumber berita, umumnya dinyatakan dalam bentuk istilah kunci atau angka klasifikasi
4. Description : informasi suatu isi berdasarkan sumber informasi, contohnya berupa abstrak, daftar isi atau uraian
5. Publisher : orang atau badan yang mempublikasikan asal informasi
6. Contributor : orang atau badan yg ikut membentuk asal informasi
7. Date : tanggal penciptaan sumber informasi
8. Type : jenis sumber fakta, nover, laporan, peta dan sebagainya
9. Format : bentuk fisik sumber kabar, format, berukuran, durasi, asal informasi
10. Identifier : angka atau serangkaian angka dan huruf yg mengidentifikasian sumber keterangan. Contoh URL, alamat situs
11. Source : rujukan ke asal dari suatu asal informasi
12. Language : bahasa yang intelektual yg digunakan sumber informasi
13. Relation : interaksi antara satu sumber informasi dengan asal berita lainnya.
14. Coverage : cakupan isi dilihat dari segi geografis atau periode ketika 
15. Rights : pemilik copyright sumber informasi

6. Manual
Manual atau biasa dianggap mekanisme adalah penjelasan bagaimana memasang, menyesuaikan, menjalankan suatu perangkat keras atau perangkat lunak. Prosedur merupakan aturan-aturan yg wajib diikuti bilamana memakai perangkat keras dan software. Banyak peripheral perangkat keras juga sistem nir berjalan dengan optimal karena dokumentasi yg tidak memadai atau pengguna tidak mengerti manual yang disediakan. Manual wajib dibaca serta dimengerti walau serumit apapun. Manual merupakan kunci bagi kelancaran sistem.

Manual / prosedur bisa jua mencakup kebijakan-kebijakan khususnya dalam lingkungan jaringan dimana pemasukan dan pengeluaran data membutuhkan format komunikasi beserta. Pertemuan-rendezvous mungkin perlu acapkali diadakan diantara anggota-anggota jaringan buat memilih standar-standar dan prosedur-prosedur.

KONSEP DESAIN DAN IMPLEMENTASI PERPUSTAKAAN ELEKTRONIK

Konsep, Desain Dan Implementasi Perpustakaan Elektronik 
Penerapan Teknologi Informasi (TI) waktu ini telah menyebar hampir pada seluruh bidang nir terkecuali pada perpustakaan. Perpustakaan menjadi institusi pengelola liputan merupakan keliru satu bidang penerapan teknologi keterangan yang berkembang menggunakan pesat. Perkembangan menurut penerapan teknologi kabar sanggup kita lihat dari perkembangan jenis perpustakaan yg selalu berkaitan dengan menggunakan teknologi berita, diawali dari perpustakaan manual, perpustakaan terautomasi, perpustakaan digital atau cyber library. Ukuran perkembangan jenis perpustakaan poly diukur dari penerapan teknologi informasi yang digunakan dan bukan menurut skala berukuran lain misalnya besar gedung yg digunakan, jumlah koleksi yang tersedia juga jumlah penggunanya. Kebutuhan akan TI sangat herbi kiprah berdasarkan perpustakaan menjadi kekuatan dalam pelestarian dan penyebaran berita ilmu pengetahuan serta kebudayaan yg berkembang seiring dengan menulis, mencetak, mendidik dan kebutuhan manusia akan liputan. Perpustakaan membagi rata keterangan menggunakan cara mengidentifikasi, mengumpulkan, mengelola dan menyediakanya buat generik. 

Penerapan teknologi berita di perpustakaan dapat difungsikan pada banyak sekali bentuk, diantaranya:
  1. Penerapan teknologi informasi dipakai menjadi Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan. Bidang pekerjaan yang bisa diintegrasikan dengan sistem informasi perpustakaan merupakan pengadaan, inventarisasi, katalogisasi, sirkulasi bahan pustaka, pengelolaan anggota, statistik serta lain sebagainya. Fungsi ini acapkali diistilahkan sebagai bentuk Automasi Perpustakaan.
  2. Penerapan teknologi liputan menjadi wahana buat menyimpan, menerima dan menyebarluaskan keterangan ilmu pengetahuan pada format digital. Bentuk penerapan TI dalam perpustakaan ini sering dikenal dengan Perpustakaan Digital.
Kedua fungsi penerapan teknologi keterangan ini dapat terpisah juga terintegrasi pada suatu sistem keterangan tergantung menurut kemampuan perangkat lunak yg dipakai, sumber daya manusia serta infrastruktur peralatan teknologi keterangan yang mendukung keduanya. Dalam makalah ini selanjutnya akan membahas mengenai automasi perpustakaan.

Faktor Penggerak 
  • Kemudahan mendapatkan produk TI 
  • Harga semakin terjangkau buat memperoleh produk TI 
  • Kemampuan menurut teknologi warta 
  • Tuntutan layanan rakyat serba “klick” 
Alasan lain 
  • Mengefisiensikan serta mempermudah pekerjaan pada perpustakaan 
  • Memberikan layanan yg lebih baik pada pengguna perpustakaan 
  • Meningkatkan citra perpustakaan 
  • Pengembangan infrastruktur nasional, regional serta global. 
Peranan Katalog pada Automasi Perpustakaan 
Katalog adalah informasi singkat atau wakil menurut suatu dokumen. Katalog perpustakaan elektro adalah jantung menurut sebuah sistem perpustakaan yg terautomasi. Sub sistem lain misalnya OPAC dan aliran berinteraksi dengannya pada menyediakan layanan automasi. Sebuah sistem katalog yg didesain dengan baik adalah faktor kunci keberhasilan penerapan automasi perpustakaan.

Cakupan menurut Automasi Perpustakaan
  • Pengadaan koleksi 
  • Katalogisasi, inventarisasi 
  • Sirkulasi, reserve, inter-library loan 
  • Pengelolaan penerbitan terencana 
  • Penyediaan katalog (OPAC) 
  • Pengelolaan anggota 
Bagaimana mengenai Layanan Referens ?
  • Layanan referens tidak termasuk pada bagian yang terintegrasi berdasarkan suatu sistem automasi perpustakaan, tetapi yang lebih penting merupakan penyediaan teknologi warta yang digunakan pada layanan referens. Layanan fakta referens dikembangkan menggunakan menyediakan koleksi pada bentuk digital yg dikemas dalam CD-ROM dan akses keterangan ke jaringan luar (LAN, WAN, Internet) 
Peran CD-ROM
  • Mempercepat akses liputan multi media baik itu berupa tak berbentuk, indeks, bahan full text, dalam bentuk digital tanpa mengadakan interaksi ke jaringan komputer. 
  • Media back-up / cadangan data perpustakaan dan sarana koleksi referens bagi perpustakaan lain. 
Peran Internet 
  • Untuk mengakses infrormasi multimedia dalam resource internet. 
  • Sarana telekomunikasi serta distribusi warta. 
  • Untuk membuat homepage, penyebarluasan katalog dan keterangan. 
Keperluan Pengguna
Pustakawan wajib bisa melayani keperluan pengguna seperti permintaan akan akses yang lebih cepat ke warta yang dibutuhkan berdasarkan dalam juga luar perpustakaan. Dengan begitu dibutuhkan supaya para pustakawan mahir dalam penggunaan teknologi informasi sebagai akibatnya mereka dapat membantu pengguna perpustakaan pada menemukan fakta yang dibutuhkan.

Apa yg wajib diketahui serta dikerjakan oleh pustakawan pada mengautomasikan perpustakaannya : 
  • Faham akan maksud serta ruang lingkup serta unsur menurut AP 
  • Faham dan mampu mengapresiasi pentingnya melaksanakan analisis sistem yang menyeluruh sebelum merencanakan desain sistem 
  • Faham akan dan sanggup mengapresiasi manfaat analisis sistem dan desain, implementasi, evaluasi dan maintenance. 
  • Faham akan proses penilaian aplikasi sejalan dengan proposal sebelum memilih sebuah sistem 
  • Faham akan serta bisa mengapresiasi pentingnya pembinaan buat staf serta keterlibatan mereka dalam semua proses kerja 
Unsu-unsur Automasi Perpustakaan
Dalam sebuah sistem automasi perpustakaan terdapat beberapa unsur atau kondisi yang saling mendukung serta terkait satu dengan lainnya, unsur-unsur atau kondisi tadi merupakan :

1. Pengguna (users)
Pengguna merupakan unsur utama dalam sebuah sistem automasi perpustakan. Dalam pembangunan sistem perpustakaan hendaknya selalu dikembangkan melalui konsultasi menggunakan pengguna-penggunanya yg mencakup pustakawan, staf yg nantinya menjadi operator atau teknisi serta para anggota perpustakaan. Apa misi organisasi tersebut? Apa kebutuhan liputan mereka ? Seberapa melek komputerkah mereka? Bagaimana perilaku mereka ? Apakah pelatihan dibutuhkan? Itu merupakan beberapa pertanyaan yg harus dijawab dalam berbagi sebuah sistem automasi perpustakaan. Automasi Perpustakaan baru mampu dikatakan baik apabila memenuhi kebutuhan pengguna baik staf juga anggota perpustakaan. Tujuan daripada sistem automasi perpustakaan merupakan buat memberikan manfaat pada pengguna.

Konsultasikan menggunakan pengguna buat memilih kebutuhan-kebutuhan mereka. Namun perlu hati-hati terhadap penilaian keliru yang dilakukan sang pengguna tentang kebutuhan dan persepsi mengenai apa yg bisa serta tidak sanggup dilakukan sang suatu sistem personal komputer . Kebutuhan bisa dirincikan terlalu banyak atau terlalu sedikit serta kadang-kadang persepsi bisa juga keliru.

Staf yg bersangkutan harus dilibatkan mulai berdasarkan termin perencanaan serta aplikasi sistem. Masukan berdasarkan masing-masing staf wajib dikumpulkan buat mengklaim kerjasama mereka. Tenaga-energi inti yg dilatih buat menjadi operator, teknisi serta adminsitrator sistem wajib diidentifikasikan dan dilatih sinkron bidang yg akan dioperasikan.

2. Perangkat Keras (Hardware)
Komputer adalah sebuah mesin yg dapat mendapat serta memasak data menjadi fakta secara cepat dan tepat. Pendapat lain berkata bahwa komputer hanya sebuah komponen fisik dari sebuah sistem personal komputer yang memerlukan program buat menjalankannya. 

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa personal komputer merupakan sebuah indera dimana kemampuanya sangat tergantung dalam manusia yg mengoperasikan dan aplikasi yg dipakai. 

Kecenderungan perkembangan komputer : 
  • Ukuran fisik mengecil dengan kemampuan yg lebih akbar 
  • Harga terjangkau (murah) 
  • Kemampuan penyimpanan data berkapasitas tinggi 
  • Transfer pengiriman data yang lebih cepat dengan adanya jaringan 
Dalam memilih perangkat keras yg pertama merupakan memilih staf yang bertanggung jawab atas pemilihan serta penilaian hardware sebelum transaksi pembelian. Adanya staf yg bertanggung jawab adalah buat mengurangi ketergantungan terhadap pihak lain dan menghindari imbas tidak baik yang mungkin timbul. Hal lain adalah adanya dukungan teknis serta garansi produk dari vendor penyedia komputer.

3. Perangkat Lunak (Software)
Perangkat lunak diartikan sebagai metode atau prosedur buat mengoperasikan komputer supaya sesuai dengan permintaan pemakai. Kecenderungan dari aplikasi sekarang sanggup diaplikasikan dalam berbagai sistem operasi, bisa menjalankan lebih menurut satu acara pada ketika bersamaan (multi-tasking), kemampuan mengelola data yang lebih handal, dapat dioperasikan secara beserta-sama (multi-user). 

Untuk menerima aplikasi sekarang sudah banyak tersedia baik berdasarkan luar juga dalam negeri menggunakan berbagai keunggulan yang ditawarkan dan harga yang bervariasi. Di perpustakaan aplikasi yg dikenal antara lain CDS/ISIS, WINISIS yg gampang didapat serta perdeo freeware dari Unesco atau dari beberapa perguruan tinggi sekarang telah banyak menciptakan dan mengembangakan sistem perpustakaannya sendiri seperti SIPUS 2000 pada UGM, Sipisis pada IPB. Masih banyak lagi perguruan tinggi dan institusi pengembang aplikasi yg menyebarkan SIP dengan kemampuan yg nir kalah sip. Sistem Informasi Perpustakaan ini difungsikan buat pekerjaan operasional perpustakaan, mulai berdasarkan pengadaan, katalogisasi, inventarisasi, keanggotaan, OPAC, pengelolaan terbitan terencana, sirkulasi, serta pekerjaan lain dalam lingkup operasi perpustakaan.

Kriteria Penilaian Software 
Suatu aplikasi dikembangkan melalui suatu pengamatan menurut suatu sistem kerja yg berjalan, untuk menilia suatu software tentu saja poly kriteria yg wajib diperhatikan. Beberapa criteria buat menilia perangkat lunak merupakan menjadi berikut :
  • Kegunaan : fasilitas serta laporan yg ada sesuai menggunakan kebutuhan dan menghasilkan fakta sempurna pada saat (realtime) serta relevan buat proses pengambilan keputusan.
  • Ekonomis : porto yg dikeluarkan sebanding untuk mengaplikasikan perangkat lunak sesuai menggunakan hasil yg didapatkan.
  • Keandalan : bisa menangani operasi pekerjaan menggunakan frekuensi besar dan monoton.
  • Kapasitas : mampu menyimpan data dengan jumlah besar menggunakan kemampuan temu balik yg cepat.
  • Sederhana : pilihan menu-menu yg disediakan bisa dijalankan dengan gampang serta interaktif dengan pengguna
  • Fleksibel : dapat diaplikasikan di beberapa jenis sistem operasi serta institusi serta juga memiliki potensi buat dikembangkan lebih lanjut.
Menentukan Software
  • Membangun sendiri
  • Mengontrakan keluar
  • Membeli software jadi yg terdapat pada pasaran
Pilihan apapun yang dijatuhkan, software harus
  • Sesuai menggunakan keperluan
  • Memiliki ijin pemakaian
  • Ada dukungan teknis, pelatihan , dokumentasi yang relevan dan pemeliharaan.
  • Menentukan staf yang bertanggungjawab atas pemilihan dan evaluasi perangkat lunak. 
Memilih dan membeli aplikasi merupakan suatu proses tersedianya dukungan pemakai, lantaran diharapkan banyak pembinaan dan pemecahan masalah sebelum sistem tadi bisa berjalan dengan baik. Salah satu cara buat memastikan dukungan pelanggan adalah menentukan perangkat lunak yg digunakan oleh sejumlah perpustakaan. Sekelompok besar pengguna umumnya menjustifikasikan layanan dukungan pelanggan menjadi hal yg subtansial. Selain itu, pengguna dapat saling membantu pada pemecahan perkara. 

Spesifikasi perangkat keras wajib memenuhi kebutuhan-kebutuhan minimum operasi software. 

4. Network / Jaringan 
Jaringan komputer sudah sebagai bagian menurut automasi perpustakaan lantaran perkembangan yang terjadi pada dalam teknologi keterangan sendiri serta adanya kebutuhan akan pemanfaatan sumber daya beserta melalui teknologi.

Komponen perangkat keras jaringan diantaranya : komputer sebagai server serta klien, Network Interface Card ( LAN Card terminal kabel (Hub), jaringan telepon atau radio, modem.

Hal yg harus diperhatikan dalam membangun jaringan komputer adalah :
  1. Jumlah personal komputer serta lingkup berdasarkan jaringan (LAN, WAN)
  2. Lokasi dari hardware : komputer, kabel, panel distribusi, serta sejenisnya
  3. Protokol komunikasi yang digunakan
  4. Menentukan staf yg bertanggun jawab pada pembangunan jaringan.
5. Data
Data merupakan bahan baku kabar, bisa didefinisikan menjadi kelompok teratur simbol-simbol yang mewakili kuantitas, keterangan, tindakan, benda, serta sebagainya. Data terbentuk berdasarkan karakter, dapat berupa huruf, nomor , maupun simbol spesifik seperti *, $ serta /. Data disusun mulai dari bits, bytes, fields, records, file dan database. 

Sistem liputan mendapat masukan data serta instruksi, mengolah data tersebut sesuai instruksi, dan mengeluarkan hasilnya. Fungsi pengolahan informasi sering membutuhkan data yg sudah dikumpulkan serta diolah dalam periode waktu sebelumnya, karena itu ditambahkan sebuah penyimpanan data file (data arsip storage) ke pada contoh sistem berita; menggunakan begitu, kegiatan pengolahan tersedia baik bagi data baru juga data yang telah dikumpulkan dan disimpan sebelumnya.

Gambar Model dasar sistem informasi

Gambar Model Pengembangan Sistem Informasi

Standar basis data katalog
Kerjasama antar perpustakaan secara elektro sudah berkembang seiring menggunakan perkembangan teknologi yang sudah memungkinkan untuk itu serta didasari adanya kebutuhan untuk memakai asal daya beserta. Bentuk tukar-menukar juga penggabungan data katalog koleksi merupakan suatu hal yg telah biasa terjadi pada perpustakaan, kerjasama bisa dilakukan apabila masing-masing perpustakaan itu memiliki kesamaan dalam format penulisan data katalog data. Persoalan yang acapkali dihadapi dalam kerjasama tukar-menukar atau penggabungan data merupakan banyaknya data yg ditulis dengan suka -senang yaitu nir memperhatikan standar yang ada. Pekerjaan konversi data merupakan hal yg membosankan serta memakan poly saat. Sering data katalog dalam perpustakaan tidak memakai standar, hal ini poly terjadi karena kurangnya pemahaman akan manfaat baku penulisan data. Pertemuan-pertemuan mungkin perlu acapkali diadakan diantara anggota-anggota jaringan perpustakaan buat menentukan baku-baku serta prosedur-mekanisme yang dipakai beserta. 

Persoalan lain pada standardisasi format penulisan data katalog adalah bahasa. Kebanyakan perpustakaan mengkoleksi materi yg menggunakan bahasa pengantar berbeda-beda. Bagaimana menggunakan bahasa pengantar cantuman katalog itu sendiri? Informasi judul kentara wajib diisi sinkron dengan judul koleksi yg bersangkutan. Bagaimana menggunakan kolom subjek dan kata kunci? Haruskah diisi menggunakan bahasa nasional (Bahasa Indonesia buat perpustakaan pada Indonesia) atau menggunakan bahasa internasional (Bahasa Inggris)? Lebih jauh lagi, bagaimana kita memberi nama dalam kolom-kolom isian, dengan Bahasa Indonesia (judul, pengarang, penerbit, dsb.) atau bahasa Inggris (title, author, publisher etc.)? Bagaimana menggunakan koleksi yg berpengantar bahasa-bahasa lain seperti Arab, China atau Korea ? 

Metadata 
Metada merupakan kata baru dan bukan merupakan konsep baru di dunia pengelola kabar. Perpustakaan sudah usang membangun metada dalam bentuk pengkatalokan koleksi. 

Definisi metadata sangat beragam ada yang menyampaikan “data tentang data” atau “berita tentang berita”, pengertian dari beberapa definisi tadi bahwa metadata adalah menjadi bentuk pengindentifikasian, penerangan suatu data, atau diartikan menjadi struktur dari sebuah data. Dicontohkan metadata berdasarkan katalog kitab terdiri menurut : judul, pengarang, penerbit, subyek serta sebagainya. Metada yang biasa dipakai di perpustakaan merupakan Marc serta Dublin Core.

INDOMARC
Machine Readable Cataloging (MARC) merupakan keliru satu hasil serta pula sekaligus salah satu kondisi penulisan katalog koleksi bahan pustaka perpustakaan. Standar metadata katalog perpustakaan ini dikembangkan pertama kali sang Library of Congress, format LC MARC ternyata sangat akbar keuntungannya bagi penyebaran data katalogisasi bahan pustaka ke berbagai perpustakaan di Amerika Serikat. Keberhasilan ini membuat negara lain turut menyebarkan format MARC sejenis bagi kepentingan nasionalnya masing-masing.

Format INDOMARC merupakan implementasi menurut International Standard Organization (ISO) Format ISO 2719 buat Indonesia, sebuah format untuk tukar-menukar informasi bibliografi melalui format digital atau media yg terbacakan mesin (machine-readable) lainnya. Informasi bibliografi biasanya mencakup pengarang, judul, subyek, catatan, data penerbitan serta deskripsi fisik. 

Indomarc menguraikan format cantuman bibliografi yg sangat lengkap terdiri berdasarkan 700 elemen serta bisa mendeskripsikan dengan baik kebanyakan objek fisik asal pengetahuan, misalnya jenis monograf (BK), manuskrip (AM), serta terbitan berseri (SE) termasuk; Buku Pamflet, Lembar tercetak, Atlas, Skripsi, tesis serta disertasi (baik diterbitkan ataupun tidak), serta Jurnal Buku Langka. 

Dublin Core 
Dublin Core merupakan galat satu skema metadata yg digunakan buat web resource description and discovery. Gagasan membuat baku baru agaknya ditentukan oleh rasa kurang puas dengan baku MARC yang dipercaya terlalu poly unsurnya serta beberapa kata yang hanya dimengerti sang pustakawan dan kurang bisa dipakai buat sumber liputan pada web. Elemen Dublin Core serta MARC pada dasarnya mampu saling dikonversi. 

Metadata Dublin Core mempunyai beberapa kekhususan menjadi berikut:
a. Memiliki deskripsi yang sangat sederhana
b. Semantik atau arti istilah yg mudah dikenali secara umum. 
c. Expandable mempunyai potensi buat dikembangkan lebih lanjut.

Dublin Core terdiri dari 15 unsur yaitu :
1. Title : judul dari asal informasi
2. Creator : pencipta sumber informasi
3. Subject : pokok bahasan asal fakta, umumnya dinyatakan dalam bentuk kata kunci atau nomor klasifikasi
4. Description : kabar suatu isi dari asal berita, contohnya berupa tak berbentuk, daftar isi atau uraian
5. Publisher : orang atau badan yg mempublikasikan asal informasi
6. Contributor : orang atau badan yang ikut membangun asal informasi
7. Date : tanggal penciptaan asal informasi
8. Type : jenis asal berita, nover, laporan, peta serta sebagainya
9. Format : bentuk fisik sumber liputan, format, berukuran, durasi, asal informasi
10. Identifier : nomor atau serangkaian nomor dan alfabet yg mengidentifikasian sumber berita. Contoh URL, alamat situs
11. Source : rujukan ke asal asal suatu asal informasi
12. Language : bahasa yg intelektual yg digunakan sumber informasi
13. Relation : interaksi antara satu sumber warta dengan asal fakta lainnya.
14. Coverage : cakupan isi dipandang menurut segi geografis atau periode saat 
15. Rights : pemilik copyright sumber informasi

6. Manual
Manual atau biasa disebut prosedur merupakan penerangan bagaimana memasang, menyesuaikan, menjalankan suatu perangkat keras atau perangkat lunak. Prosedur merupakan aturan-anggaran yang wajib diikuti bilamana menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak. Banyak peripheral perangkat keras juga sistem nir berjalan menggunakan optimal karena dokumentasi yg tidak memadai atau pengguna nir mengerti manual yg disediakan. Manual harus dibaca serta dimengerti walau serumit apapun. Manual merupakan kunci bagi kelancaran sistem.

Manual / prosedur bisa jua mencakup kebijakan-kebijakan khususnya dalam lingkungan jaringan dimana pemasukan dan pengeluaran data membutuhkan format komunikasi bersama. Pertemuan-pertemuan mungkin perlu seringkali diadakan diantara anggota-anggota jaringan buat memilih baku-standar dan mekanisme-mekanisme.