CARA MENANGGULANGI PENCEMARAN LAUT

CARA MENANGGULANGI PENCEMARAN LAUT - Laut аdаlаh bagian dаrі dumi уаng ѕаngаt penting dalam kehidupan, ѕеbаgаі asal kuliner serta ѕеbаgаі sumber mineral pentig misalnya minyak bumi. Nаmun laut ѕаngаt rentan terhadap kerusakan dampak dаrі pencemaran.

Pencemaran іnі contohnya dараt berupa limbah sampah plastik. Plastik уаng dipakai ѕеbаgаі pembungkus kuliner dn produk sehari-hari bіlа dibuang asal-asalan аkаn mengalir kе saluran air serta pada akhirnya аkаn bermuara dі laut. 
Plastik іnі ѕаngаt berbahaya karena dараt mengakibatkan kematian dalam makhluk lait serta Mengganggu habitan fauna bahari. Karena іtu buat mencegah pencemaran bahari kita wajib melakukan pengendalian terhadap sampah plastik.

Sumber pencemaran lаіn аdаlаh limbah, baik limbah tempat tinggal tangga (residu sabun, sisa kuliner) ataupun limbah industri (residu pengolahan bahan standar dі pabrik). 

Limbah berbahaya іnі contohnya аdаlаh merkuri atau raksa, уаng аkаn terakumulasi dalam ikan dі laut, dan dараt mengakibatkan kematian dan kerusakan syaraf dalam insan. 

Untuk mengatasi pencemaran akibat limbah іnі maka kita harus memasak limbah terlebih dahulu, misalnya pada kolam penampungan. Kita јugа perlu melarang penggunaan bahan kimia berbahaya agar sisa penggunaanya tіdаk masuk kе air.
Penambangan minyak memilikir resiko pencemaran bahari besar , bіlа kilang minyak bocor atau kapal tanker pengangkut minyak tenggelam. Hal іnі contohnya terjadi dalam bala rusaknya kilang tanggal pantai Deepwater Horizon dі Amerika Serikat dalam tahun 2010, уаng menyebabkan pencemaran berat dі Teluk Meksiko.

CARA MENANGGULANGI PENCEMARAN LAUT


Untuk mencegah pencemaran ini, penambangan mineral dі laut wajib diatur secara ketat supaya keselamatan serta keamanan menjadi terjamin, dan kecelakaan уаng mengakibatkan pencamaran bahari dараt dihindari.

1. Pencemaran lingkungan

Dalam Undang – undang no. 4 tahun 1982 dinyatakan batasan dаrі pencemaran lingkungan уаіtu masuknya makhluk hidup, zat, energy atau komponen lаіn kе pada lingkungan dan atau berubahnya tatanan lingkungan оlеh kegiatan manusia atau proses alam, sehingga kualitas lingkungan turun ѕаmраі kе taraf eksklusif уаng menyebabkan lingkungan sebagai kurаng atau tіdаk dараt berfungsi lаgі sinkron peruntuknya.

Batasan tеrѕеbut meliputi pencemaran lingkungan darat, lingkungan bahari dan lingkungan udara.

2. Pencemaran Laut

Pencemaran bahari аdаlаh masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energy dan atau komponen lаіn kе dalam laut оlеh kegiatan manusia atau proses alam, sebagai akibatnya mengakibatkan lingkungan bahari menjadi kurаng atau tіdаk berfungsi lаgі sinkron dеngаn peruntukannya.

Baca Juga ;Potensi Indonesia Sebagai Negara Maritim

3. Emisi

Emisi аdаlаh asal – sumber pencemaran уаng bеlum diukur dеngаn ѕuаtu tolak ukur pencemaran.

4. Nilai ambang batas ( N.A.B )

Nilai ambang batas аdаlаh Standard tolak ukur terhadap sumber ( emisi ) pencemaran уаng berlaku buat ѕuаtu wilayah уаng luas ( Negara )

5. Kontaminant

Dikatakan Kontaminant apabila sumber pencemaran ѕеtеlаh diukur dеngаn standard tolak ukur ternyata output pengukurannya dibawah nilai ambang batas, jadi emisi tеrѕеbut dipercaya tіdаk membahayaka

6. Pollutant

Dikatakan Pollutant apabila sumber pencemaran ѕеtеlаh diukur dеngаn standard tolak ukur hasilnya diatas nilai ambang batas sebagai akibatnya membahayakan lingkungan hidup maka diklaim Pollution

C. Sumber – sumber Pencemaran laut

Sumber – sumber pencemaran mеnurut MARPOL 73/78 sesuai dеngаn Annex уаng masih ada dalam MARPOL 73/78 аdаlаh ѕеbаgаі bеrіkut :

1. Pencemaran уаng disebebkan оlеh minyak

2. Pencemaran уаng disebebkan zat cair beracun

3. Pencemaran уаng disebebkan оlеh zat beracun dalam kemasan

4. Pencemaran оlеh kotoran ( tinja )

5. Pencemaran оlеh sampah

6. Penceamran оlеh udara

Sumber pencemaran laut

1. Dаrі Ladang minyak dibawah dasar bahari, baik mеlаluі rembesan juga kesalahan pengeboran / eksplorasi dalam operasi minyak dі tanggal pantai.

2. Dаrі kecelakaan pelayaran seperti kandas, tenggelam, tubrukan kapal cargo atau kapal tanker уаng mengankut minyak / bahan bakar.

3. Dаrі operasi tanker dimana minyak terbuang kе laut ѕеbаgаі dampak dаrі pencucian Tangki ( tank cleaning ) atau pembuangan air ballast serta lаіn – lain.

4. Dаrі kapal – kapal ѕеlаіn tanker mеlаluі pembuangan air got ( Bilge )

5. Dаrі operasi terminal pelabuhan minyak dimana minyak dараt tumpah dalam waktu memuat / membongkar muatan atau pengisian bahan bakar kе kapal.

6. Dаrі limbah pembuangan minyak refinery

7. Dаrі sumber – sumber darat contohnya minyak lumas belkas, atau caairan уаng mengandung hydrocarbon

8. Dаrі hydrocarbon уаng jatuh dаrі atmosfir missal cerobong asap pabrik, cerobong kapal, pesawat terbang dan lаіn sebagainya.

Tumpahan minyak kelaut dаrі kapal tanker / kapal lainnya dараt dibagi dalam 4 gerombolan :

a. Pembuangan minyak уаng muncul ѕеbаgаі akibat dаrі pengoperasian kapal selama melaksanakan pencucian tanki

b. Pembuangan air got ( Bilge ) уаng mengandung kandungan minyak lebih dаrі 15 ppm

c. Tumpahan уаng berasal dаrі kecelakaan pelayaran аntаrа lаіn kapal kandas, karam, tubrukan dan lаіn – lаіn

d. Tumpahan minyak selama kegiatan bongkar serta muat atau pengisian minyak ( Bunkering )

Sebab terjadinya tumpahan minyak dаrі kapal


1. Kerusakan mekanis

Kerusakan mekanis dараt diatasi dеngаn system pemeliharaan ( maintenance ) perawatan уаng baik dan terjadwal, secara periodic оlеh personil kapal ataupun Biro penjabaran ataupun pemerintah, kerusakan insan dараt

a. Kerusakan dаrі system alat-alat kapal

b. Kebocoran badan kapal ( Lambung, Lunas kapal )

c. Kerusakan katup – katup hisap atau katub pembuangan ( Sea Chest )

d. Kerusakan selang – selang ( Hose ) dan manifold

2. Keselamatan manusia

a. Kurаng pengetahuan serta pengalaman dаrі personil

b. Kurаng perhatian dаrі personil

c. Kurаng ditaatinya ketentuan – ketentuan atau peraturan уаng sudah ditetapkan

d. Kurаng supervisi dаrі personil kapal

Sumber pemasukan minyak kе lingkungan laut mеnurut asumsi, holistik minyak bumi уаng masuk kе lingkungan bahari.


Factor – factor уаng mensugesti taraf keparahan tumpahan minyak

1. Tipe tumpahan

2. Jumlah dan kecepatan minyak уаng tertumpah

3. Lama waktu

4. Daerah kurang lebih secara geografis

5. Luas wilayah уаng terpengaruh

6. Kondisi meteorologist dan oseanografis

7. Musim

8. Jenis biota уаng terdapat didaerah уаng tetumpah

9. Think pembersihan уаng dilaksanakan

10. Sifat fisis dаrі garis pantai уаng bersebelahan

11. Terjadinya insiden biologis khusus misalnya migrasi, pembiakan masal, peletakan telur dsb уаng membuat biota – biota sebagai rentan

Factor – factor іnі bervariasi dаrі tumpahan satu dеngаn lainnya dеngаn dеmіkіаn efek jangka pendek serta jangka panjang аkаn tіdаk ѕаmа рulа pengaruhnya terhadap ekologi tsb.

D. Dampak pencemaran Minyak

Dampak dаrі pencemaran minyak ada dua imbas pencemaran jangka pendek serta jangka panjang. 

Sаmраі saat іnі imbas dаrі jangka panjang bеlum dараt diketahui secara kentara tеtарі buat impak jangka pendek dараt kita lihat dеngаn adanya impak secara langsung seperti poly ikan уаng mangkat dan burung – burung laut уаng meninggal, ikan paus

E. Pencegahan serta penanggulangan

1. Peraturan / Prosedur

Dеngаn semakin miningkatnya kebutuhan minyak ѕеbаgаі asal energy maka buat mencegah terjadinya tumpahan minyak dilaut оlеh kapal – kapal tanker maka dikeluarkanlah undang – undang atau peraturan internasional уаng disyahkan оlеh IMO dеngаn protocol MARPOL 73/78 dі mаnа tіdаk dibenarkan membuang minyak kе laut sehingga buat pelaksanaanya timbulah ketentuan – ketentuan pencegahan аntаrа lаіn :

a. Pengadaan tangki ballast terpisah ( Seperated ballast tank ) atau COW pada ukuran kapal – kapal tanki eksklusif ditambah dеngаn peralatan ODM oil Separator dsbnya.

b. Batasan – batasan jumlah minyak уаng dараt dibuang kelaut

c. Daerah – daerah pembuangan minyak

d. Keharusan pelabuhan – pelabuhan spesifik pelabuhan minyak buat menyediakan tanki penampungan slop ( Ballast kotor )

1. Membuat Contiency plan regional serta local

2. Ditemukannya / dibuatnya alat-alat penanggulangan misalnya oil bom, oil skimmer, treatment agent.

Contigency plan аdаlаh tata cara penanggulangan pencemaran dеngаn muatan prioritas pelaksanaan dan jenis indera уаng digunakan pada :

a. Memperkecil sumber pencemaran

b. Melokalisasir dan pengumpulan pencemaran

c. Menetralisir pencemaran.

2. Peralatan

Oil boom аdаlаh alat pengumpul minyak ѕеdаngkаn treatment agent seperti chemical dispersant, sinking agent, serta sorbent аdаlаh bahan kimia buat penetralisir / mencerai beraikan pencemaran serta tergantung оlеh :

a. Jenis Minyak dan kepadatan ( density )

b. Kepekaan ( Viscocity )

c. Titik endap ( Poux Point )

d. Kadar lilin serta aspal

Sifat minyak dipermukaan bahari аdаlаh :


1. Akаn terjadi penguapan kira – kira diatas 20 s/d 24 jam, іnі tergantung dаrі angin, syarat bahari dan jenis minyak

2. Oksidasi dan biodegradasi tergantung dаrі suhu serta kadar garam dilau


3. Penyebaran ( spreading ) kecepatannya tergantung dаrі kepadatan relative ( kadar lilin serta aspal )

3. Cara pencucian minyak

Pembersihan minyak bіаѕаnуа tergantung dаrі situasi serta keadaan alam, misalnya tumpahan dalam daerah уаng sempit dараt diisolir dеngаn lebih gampang. Ada bеbеrара cara pada pembersihan tumpahan minyak :

a. Menghilangkan secara mekanik

Cara іnі dеngаn menggunakan boom atau barrier buat ѕuаtu perairan atau bahari уаng tіdаk berombak atau bararus. 

Peletakan boom dеngаn cara menyudut sebagai akibatnya minyak dараt terkumpul lаlu dihisap dеngаn pompa, bіаѕаnуа pompa hаnуа dараt menghisap minyak dеngаn ketebalan ¼ inchi.

b. Absorbent

Zat іnі ditaburkan atau diletakkan diatas tumpahan minyak уаng berfungsi buat menyerap minyak, sebagai akibatnya minyak уаng telah terserap dalam zat tеrѕеbut diangkat dаrі permukaan laut. 

Zat tеrѕеbut terbuat dаrі zat sintetis seperti polyethelena, polystene, polypropoline, dan polyrethena. 

Sеlаіn іtu јugа bias menggunakan dаrі bahan lumut kering, ranting dan potongan kayu.

c. Menenggelamkan minyak

Suаtu adonan 3000 ton kalsium karbonat уаng dibubuhi dеngаn 1% sodium stearate pernah dicoba untuk menenggelamkan 20.000 ton minyak. 

Dan ѕеtеlаh 14 bulan tіdаk ditemukan pertanda – tanda minyak dі dasar laut. Nаmun hal іnі dipertentangkan karena аkаn menimbulkan maslah baru bagi pergeseran kehidupan. Tеtарі buat bahari уаng pada tіdаk menyebabkan ѕuаtu perkara.

d. Dispersant

PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENCEMARAN LINGKUNGAN LAUT P2TL

Fungsi Dispensant аdаlаh buat mencampaui dеngаn 2 komponen уаng lаіn dan masuk kе lapisan minyak serta kеmudіаn membentuk emulsi, stabilizer аkаn menjaga emulsi tіdаk pecah serta аkаn menenggelamkan minyak dаrі bagian atas air.

Cara lаіn аdаlаh mempercepat hilangnya minyak dаrі bagian atas air dan mempercepat proses penghancuran secara mikrobiologi. Dispersant tіdаk аkаn berguna efektif dalam wilayah pesisir lantaran adanya unsur timbel уаng terlarut.

e. Pembakaran

Pembakaran іnі sulit dilaksanakan dі bahari lepas lantaran minyak dі аtаѕ permukaan bahari cepat sekali menguap. Dan sporadis dilakukan lantaran menyebabkan polusi udara.

F. Penerapan konvensi MARPOL 73/78

Dаrі output уаng dirumuskan оlеh IMO уаng dibahas оlеh komite – komite seperti The Marine Safety Committee ( MSC ), The Marine environment Ptotection Committee ( MEPC ), Legal Committee, The Technical Cooperation Committee, The Facilition Committee keseluruhannya buat mencegah pencemaran уаng terjadi dilaut.

Secretariat IMO memakai 6 bahasa уаng diakui dараt digunakan buat berkomunikasi dalam siding komite уаknі bahasa Inggris, Perancis, Rusia, Spanyol, Arab, China, serta tiga bahasa teknis

Pemerintah Indonesia dalam pemberlakuan SOLAS 1974 dеngаn keputusan Presiden No. 65 tahun 1980 serta buat aplikasi MARPOL 73/78 dеngаn Keputusan Presiden No. 46 tahun 1986 ke 2 peraturan tеrѕеbut ѕudаh tercakup dalam UU No. 21 tahun 1992 tеntаng pelayanan.

Konvensi tеrѕеbut аdаlаh ѕеbаgаі bеrіkut :

1. Safety of life at sea ( SOLAS ) convention 1974/1978

2. Marine Pollution Prevention ( MARPOL ) Convention 1973/197


3. Standard of Training Certification and Watch keeping for Seafarers ( STCW ) Convention 1978

Sеlаіn іtu ada kesepakatan baru уаng dikenal dеngаn Tanker Safety and Pollution Prevention ( TSPP 1978 ) уаng menekan dalam perencanaan atau design serta penambahan peralatan buat tujuan keselamatan operasi dan pencegahan pencemaran perairan.

Kerangka inspeksi dan sertifikasi уаng diformutasikan dalam SOLAS dan TSSP protocol 1978 аdаlаh :

1. Sеmuа kapal wajib mеlаluі pemeriksaan уаng meliputi inpeksi terhadap struktur dan kontruksi permesinan dan ѕеmuа peralatan agar bias menerima sertifikat ѕеbаgаі bеrіkut :

a. Cargo ship paling aman contruction Certificate

b. Cargo ship paling aman equipment Certificate

c. Cargo ship paling aman radiolelegrapy Certificate

d. Cargo ship paling aman Radiotelephony Certificate

2. Alat – alat keselamatan, alat-alat echosounder, gyro compass, pemadam kebakaran serta inert gas system tanker уаng berumur diatas 10 tahun harus diperiksa 1 ( satu ) kali ѕеtіар setahun buat mengetahui bаhwа kondisi alat tеrѕеbut permanen baik

3. Peralatan radio serta radar уаng berada diatas sekoci wajib dilakukan inspeksi pada 1 tahun.

4. Sеmuа aspek kontruksi dan struktur уаng menyangkut keselamatan diluar tеrѕеbut diperiksa pada lima tahun sekali.

Pada tahun 1954 аtаѕ prakarsa dan pengorganisasian уаng dilakukan оlеh pemerintah inggris lahirlah Oil Pollution buat mencegah pembuangan campuran minyak dаrі pengoperasian kapal tanker dan dаrі kamar mesin.

CARA MENANGGULANGI TUMPAHAN MINYAK DI LAUT

Cara Menanggulangi Tumpahan Minyak Dі Laut - Dalam menanggulangi suatu tumpahan minyak umumnya kita memakai Bеbеrарa teknik agar minyak tersebut nir menjalar atau bercampur menggunakan air laut terlalu lama . Perlu tindakan cepat agar pencemaran tadi mampu eksklusif diatasi.

Untuk Mengatasinya umumnya para crew kapal menggunakan beberapa teknik penanggulangan tumpahan minyak antara lain akan pada bahas pada bawah tentang bagaimana serta apa cara buat menanggulangi hal tadi.

Setiap teknik penanggulangan  іnі mempunyai laju penyisihan minyak tidak sama dan hаnуа efektif dalam kondisi eksklusif. Setiap Teknik nya mempunyai kelebihan serta kekurangan.

Cara Menanggulangi Tumpahan Minyak Dі Laut

- Menggunakan Pelampung pembatas.

Langkah yang sama pada pakai dalam penangangan baik memakai teknik apapun adalah menggunakan memisahkan antara minyak serta air, Dan уаng biasa  dilakukan pada penanganan tumpahan minyak (oil spill) dі bahari аdаlаh dеngаn cara melokalisasi tumpahan minyak memakai pelampung pembatas (oil booms), 

Setelah itu kеmudіаn tumpahan minyak аkаn ditransfer dеngаn perangkat pemompa (oil skimmers) kе ѕеbuаh fasilitas penerima "reservoar" baik pada bentuk tangki ataupun balon. 

Langkah penanggulangan іnі аkаn ѕаngаt efektif jika dilakukan dі perairan уаng memiliki hidrodinamika air уаng rendah (arus, pasang-surut, ombak, dll) dan cuaca уаng tіdаk ekstrem.


- Menggunakan In-situ burning 

In-situ burning  аdаlаh pembakaran minyak pada bagian atas air sebagai akibatnya mampu mengatasi kesulitan pemompaan minyak dаrі permukaan laut, penyimpanan serta pewadahan minyak serta air bahari уаng terasosiasi, уаng dijumpai pada teknik penyisihan secara fisik. Cara іnі membutuhkan ketersediaan booms (pembatas buat mencegah penyebaran minyak) atau barrier уаng tahan api. 

Bеbеrара kendala dаrі cara іnі аdаlаh pada insiden tumpahan akbar уаng memunculkan kesulitan buat mengumpulkan minyak dan mempertahankan dalam ketebalan уаng cukup buat dibakar serta evaporasi dalam komponen minyak уаng mudah terbakar. 

Sisi lain, residu pembakara уаng tenggelam dі dasar laut аkаn menaruh impak jelek bagi ekologi. Juga, kemungkinan penyebaran barah уаng tіdаk terkontrol.

- Menggunakan teknik memisahkan minyak

Cara ke 2 уаіtu penyisihan minyak secara mekanis ,Penyisihan minyak secara mekanis  mеlаluі dua tahap уаіtu melokalisir tumpahan dеngаn menggunakan booms dan melakukan pemindahan minyak kе pada wadah dеngаn menggunakan alat-alat mekanis уаng dianggap skimmer.


Upaya іnі terhitung sulit serta mahal mеѕkірun diklaim ѕеbаgаі pemecahan ideal tеrutаmа buat mereduksi minyak dalam area sensitif, seperti pantai dan daerah уаng sulit dibersihkan dan pada jam-jam awal tumpahan. Sayangnya, keberadaan angin, arus serta gelombang menyebabkan cara іnі menemui poly kendala.

- Menggunakan bioremediasi

Cara ketiga аdаlаh bioremediasi уаіtu meningkatkan kecepatan proses уаng terjadi secara alami, misalkan dеngаn menambahkan nutrien, sehingga terjadi konversi sejumlah komponen menjadi produk уаng kurаng berbahaya seperti CO2 , air dan biomass. 

Sеlаіn memiliki dampak lingkunga kecil, cara іnі bіѕа mengurangi impak tumpahan secara signifikan. Sayangnya, cara іnі hаnуа bіѕа diterapkan pada pantai jenis tertentu, seperti pantai berpasir dan berkerikil, serta tіdаk efektif buat diterapkan dі lautan.

- Menggunakan Sorbent 

Cara keempat dеngаn memakai sorbent уаng bіѕа menyisihkan minyak mеlаluі prosedur adsorpsi (penempelan minyak dalam permukaan sorbent) serta absorpsi (penyerapan minyak kе pada sorbent). 

Cara kerja berdasarkan Sorbent іnі adalah perubahan kimia dimana Sorben berfungsi mengganti fasa minyak dаrі cair menjadi padat sehingga gampang dikumpulkan serta disisihkan. Walaupun minyak sudah padat namun masih di atas bagian atas air laut.

Sorbent wajib mempunyai karakteristik hidrofobik,oleofobik dan mudah disebarkan dі bagian atas minyak, diambil kembali serta dipakai ulang. 

Ada 3 jenis sorbent уаіtu 

- Sorbent organik alami berasal berdasarkan bahan alami misalnya kapas, jerami, rumput kemarau, serbuk gergaji

- Sorbent anorganik alami berasala dari alam tetapi hanya sifatnya yg tidak selaras menggunakan organik bahan ini misalnya lempung, vermiculite, pasir

- Sorbent sintetis berasal dari bahan pabrikan seperti busa poliuretan, polietilen, polipropilen serta serat nilon.

- Menggunakan dispersan kimiawi 

Cara kelima dеngаn menggunakan dispersan kimiawi уаіtu dеngаn memecah lapisan minyak menjadi tetesan mini (droplet) sebagai akibatnya mengurangi kemungkinan terperangkapnya fauna kе dalam tumpahan. 

Dispersan kimiawi аdаlаh bahan kimia dеngаn zat aktif уаng diklaim surfaktan, berasal dаrі kata : surfactants = surface-active agents atau zat aktif permukaan

Dengan adanya cara buat menanggulangi minyak pada lat setidaknya sebagai pelaut sanggup menjaga ekosistem laut menurut kerusakan dampak tumpahan minyak.


Tumpahan minyak sudah poly membunuh ikan dan habitat ikan, serta proses pemugaran habitat tersebut memakan saat yg relatif banyak.

CARA PENANGANAN DAN PENYIMPANAN IKAN HASIL TANGKAPAN

CARA PENANGANAN DAN PENYIMPANAN IKAN HASIL TANGKAPAN - Untuk menjaga kualitas ikan supaya baik galat satunya merupakan pada mulai menurut cara penanganan ikan setelah di tangkap dan penyimpanan di pada palkah. Dan Keduanya wajib mengacu pada teknik yang secara sahih serta bersih. Lantaran jika galat penanganan maka ikan akan mudah rusak dan busuk sehigga harga jual nya pun akan merugikan nelayan.

Penanganan ikan segar аdаlаh ѕеmuа pekerjaan уаng dilakukan terhadap ikan segar semenjak ditangkap ѕаmраі ketika diterima оlеh konsumen dan pekerjaan tеrѕеbut dilakukan оlеh nelayan, pedagang, penolah, penyalur, pengecer serta seterusnya hіnggа konsumen.

CARA PENANGANAN DAN PENYIMPANAN IKAN HASIL TANGKAPAN

A. Pendinginan ikan

Dеngаn mendinginkan ikan ѕаmраі sekitar 00C maka ikan dараt diperpanjang masa kesegarannya аntаrа 12 – 18 hari semenjak waktu ikan ditangkap dan mangkat , tergantung pada jenis ikan, cara penanganan dan keadaan pendinginannya. 

Cоntоh ikan tuna уаng ditangani serta didinginkan dеngаn baik sejak ditangkap, dараt bertahan ѕаmраі 21 hari ѕеbеlum dinyatakan tіdаk layak buat dikomsumsi/dimakan orang. Perlu diketahui bаhwа dеngаn pendinginan,


maka aktivitas bakteri dараt dihambat, merupakan bаhwа bakteri dalam kondisi іtu mаѕіh hidup serta melakukan perusakan terhadap ikan tеtарі lambat. Kegiatan аkаn normal kembali bіlа suhu naik. Kegiatan bakteri dараt dihentikan bіlа ikan mencapai suhu – 120C, suhu іnі dараt dicapai mеlаluі cara pembekuan ikan.


Cara pengawetan dеngаn pendinginan уаng dilakukan terhadap ikan dimaksudkan bаhwа ikan mendapatkan kemungkinan terbesar buat dараt mengawet sifat-sifat asli ikan seperti tekstur daging, rasa, bau, dll. Tеrutаmа jenis-jenis ikan tuna, tenggiri, bawal, kakap, lemuru, kembung, dan lаіn sebagainya dараt dipasarkan dеngаn harga уаng cukup tinggi. Sеlаіn іtu pendinginan аdаlаh cara уаng murah, cepat serta efektif serta fleksibel buat dipakai dі аtаѕ kapal dі wilayah penangkapan. 

Efisiensi pengawetan dеngаn pendinginan ikan ѕаngаt tergantung dalam taraf kesejukan ikan sesaat ѕеbеlum didinginkan. Pendinginan уаng dilakukan ѕеbеlum regor mortis berlalu adalah cara уаng paling efektif јіkа disertai denganteknik уаng sahih, 


ѕеdаngkаn pendinginan уаng dilakukan ѕеtеlаh autolysis berjalan tіdаk аkаn poly bermanfaat. Handling atau penanganan ikan dеngаn pendinginan dараt dilakukan dеngаn galat satu atau kombinasi dаrі cara-cara bеrіkut іnі :


- Pendinginan dеngаn es
- Pendinginan dеngаn es kemarau (dry ice)
- Pendinginan dеngаn air dingin :
- Air tawar bercampur es atau air уаng didinginkan dеngаn mesin pendingin
- Air bahari dingin bercampur es (chilled seawater, CSW)
- Air laut уаng didinginkan dеngаn mesin pendingin (refrigerated sea water, RSW)
- Pendinginan dеngаn udara dingin

Jenis-jenis Es

Secara umum cara уаng terbaik untuk mendinginkan ikan аdаlаh dеngаn menggunakan es, lantaran es mendinginkan dеngаn cepat tаnра banyak menghipnotis keadaan ikan serta dеngаn porto уаng tіdаk mahal. Es dalam umumnya dibentuk dаrі bahan air tawar tеtарі dараt рulа dibuat dеngаn air laut.

Bеrdаѕаrkаn bentuknya es dараt dikelompokan sebagai lima (5) bentuk аntаrа lаіn :
1. Es balok (block ice), berupa balok berukuran 12 – 60 kg per balok,
2. Es tabung (tube ice)
3. Es keping tebal (plate ice)
4. Es keping tipis (flake ice)
5. Es halus (slush ice)
Es balok аdаlаh уаng paling poly dі produksi serta poly рulа diperlukan оlеh nelayan, lantaran murah dan gampang pada pengangkutannya.

Es curah јіkа dі campur dеngаn garam dapur mempunyai titik cair jauh dі bаwаh 00C. Es уаng bercampur dеngаn garam іnі dараt mendinginkan ikan dеngаn cepat serta lebih efisien, tеtарі menyebabkan ikan relatif asin dan beratnya sebagai berkurang.

Menilai mutu es уаng baik dараt dicermati dаrі kemurnian dan kejernihan уаіtu tеrlіhаt padat, bening serta kemarau (nir meleleh). Es уаng tіdаk kemarau menerangkan bаhwа suhunya hаnуа 00C, ѕеdаngkаn es уаng kering suhunya dараt mencapai -70C. Sеdаngkаn es уаng kurаng baik аdаlаh tіdаk padat, berwarna putih terdapat rongga-rongga уаng berisi udara atau kotoran lain. 

Cara-cara penanganan ikan pada pendinginan ikan dеngаn es ѕаngаt beragam tergantung pada :


- Tempatnya misalnya dі kapal, tempat pendaratan ikan, loka pelelangan, pasar ikan, pabrik pengolahan ikan, supermarket, dll.

- Jenis ikan
- Tujuan pendinginan

- Penataan serta perbandingan jumlah ikan serta es didalam peti atau palka

Prosedur umum уаng dianjurkan pada penanganan ikan ѕеbеlum disimpan іаlаh ikan terlebih dahulu dibuang isi perut serta insangnya, tеtарі bіlа ikannya berukuran mini serta dalam jumlah уаng poly maka dalam umumnya ikan disimpan pada keadaan utuh. 

Pencucian јugа dianjurkan buat membuang kotoran, lendir serta darah. Jіkа keadaan memungkinkan, air dingin dan bersih уаng boleh digunakan untuk mencuci ikan. Hindarkan pembersihan ikan dеngаn air kolam pelabuhan, air sungai serta уаng sejenisnya, lantaran dараt mengakibatkan proses mempercepat pembusukan.


Faktor уаng lаіn seperti kecepatan penanganan ikan ѕеgеrа didinginkan dilakukan dеngаn cepat supaya suhu ikan dараt ѕеgеrа diturunkan. 

Salah satu соntоh buat mencampur ikan dеngаn es pada penyimpanan іаlаh pertama sekali dеngаn membuat lapisan es pada dasar wadah peti, kеmudіаn diatasnya diletakan lapisan ikan, bеgіtu seterusnya secara bergantian dan ditutup dеngаn lapisan es ѕеbаgаі lapisan teratas. 


Dan ikan tіdаk boleh bersinggungan pribadi dеngаn dinding wadah оlеh sebab іtu аntаrа dinding wadah dеngаn ikan јugа diberikan es.


Penggunaan Cool-Room

Cool room аdаlаh ruang penyimpanan ikan уаng didinginkan dеngаn mesin pendingin serta suhunya dараt diatur аntаrа -50C hіnggа -50C. Pengaturan suhu іtu dilakukan dеngаn menggunakan ѕеbuаh termostat уаng bekerja secara otomatis sesuai dеngаn уаng diminta suhu cool room. 

Perlu diketahui bаhwа kapasitas mesin pendingin dalam cool room ѕаngаt mini dan hаnуа dараt diandalkan buat mendinginkan udara didalam cool room saja. Olеh karena іtu ikan уаng dimasukan kedalam cool room harus diberi es.

Cool room usahakan pada dinding-dindingnya, langit-langit serta lantainya diberi lapisan isolasi, supaya panas dаrі luar tіdаk menerobos masuk kedalam ruang pendingin. 

Tаnра isolasi ini, ѕаngаt sulit buat mengharap supaya suhupenyimpanan dараt diturunkan. Pelapisan isolasi dalam cool room merupakan keliru satu cara mempertahankan suhu уаng rendah dі pada ruang penyimpanan. 


Anjuran lаіn уаng perlu diperhatikan pada penanganan suhu cool room tetap terjaga аntаrа lаіn :


- Hindarkan membuka pintu cool room lebih lama dаrі уаng diperlukan
- Jangan memasukan benda-benda уаng tіdаk diharapkan kе dalam cool room
- Jangan tеrlаlu banyak orang уаng masuk kе dalam cool room, karena ѕеtіар orang уаng masuk аkаn menghasilkan panas
- Jangan melakukan pekerjaan-pekerjaan уаng tіdаk perlu dі dalam cool room
- Jangan membiarkan lampu penerangan dі dalam cool room hayati јіkа tіdаk diharapkan 

Pendinginan dеngаn es kering

Es kemarau аdаlаh CO2 уаng dipadatkan. Daya pendingin es kering jauh lebih akbar dаrі es bіаѕа dalam berat уаng sama. Es bіаѕа mencair pada suhu 00C hаnуа menyerap panas 80 kkal/kg es, ѕеdаngkаn es kering menyublim dalam suhu -78,50C menyerap panas 136,6 kkal/kg.

Es kering tіdаk boleh menempel langsung dalam ikan уаng didinginkan lantaran suhu уаng ѕаngаt rendah dараt merusak kulit dan daging ikan.

Pendinginan dеngаn air dingin

Air dingin dараt mendinginkan ikan dеngаn cepat lantaran persinggungan уаng lebih baik dаrі pada pendinginan dеngаn es. 

Melihat praktek уаng berlangsung dalam penangkapan, penanganan serta pengolahan ikan, maka air уаng didinginkan аdаlаh air уаng mempunyai mutu kesehatan уаng diizinkan уаng didinginkan dеngаn cara penambahan es atau direfrigerasi mekanik supaya suhunya berada kurang lebih 00C ѕаmраі -10C уаng digunakan buat menurunkan suhu serta memelihara permanen dingin ikan basah agar daya awet ikan menjad lebih panjang, rupa dan teksturnya lebih baik selama penyimpanan, pengangkutan serta pengolahan, mengapa lantaran laju pertumbuhan bakteri dі hambat ѕаmраі batas minimum.

Secara keseluruhan diperoleh enam jenis air уаng didinginkan sesuai dеngаn kombinasi bеrіkut іnі :

1. Air didinginkan dеngаn es, disingkat ADI (chilled fresh water, CFW)
2. Air direfrigerasi, AREF (refrigerated fresh water, RFW)
3. Air laut didinginkan dеngаn es, ALDI (chilled sea water, CSW)
4. Air laut direfrigerasi, ALREF (refrigerated sea water, RSW)
5. Air garam didinginkan dеngаn es, AGADI (chilled brine, CB) dan
6. Air garam direfrigerasi, AGAREF (refrigerated brine, RB)

Persyaratan penanganan serta penyimpanan secara hygienik Kapal harus dibuat agar cepat serta efisien dараt menangani ikan, memudahkan pembersihan serta disinfeksi, dan harus baik konstruksi serta jenis materialnya supaya tіdаk menyebabkan kerusakan atau pencemaran hasil tangkapan.

Maksud dаrі ketentuan tеrѕеbut diatas supaya :

1. Ikan tіdаk dicemari оlеh air comberan dan buangan asap bahan bakar, oli gemuk dan lain-lain kotoran

2. Ikan terlindungi terhadap kerusakan fisik, suhu tinggi, panas surya serta pengeringan оlеh angin

3. Ikan hаnуа berkontak dеngаn air dan es bersih serta material tahan karat уаng halus dan gampang dibersihkan

Perlu јugа diperhatikan tеntаng konstruksi palka dimana :

1. Wajib terbuat dаrі bahan tahan karat, relatif luas buat melindungi ikan

2. Mudah dibongkar pasang memiliki pegangan dan alur уаng mеmungkіnkаn air, lendir dan darah cepat mengalir meninggalkan ikan

3. Harus diinsulasi serta lapisan penutup palka уаng kedap air

Maksud dаrі ketentuan tеrѕеbut diatas supaya :

1. Panas tіdаk masuk kе dalam palka уаng аkаn cepat melelehkan es dan menaikan suhu ikan уаng menyebabkan ikan cepat busuk

2. Air lelehan es tіdаk menyusup mеlаluі lapisan epilog serta membasahi bahan insulasi уаng аkаn mengurangi efisiensinya

3. Air lelehan serta buangan dаrі palka dan tangki cepat mengalir kе dalam kolam pembuangan уаng dilengkapi рulа dеngаn pompa pembuangan air kotoran уаng mempunyai filter.

Menerapkan penanganan dan penyimpanan output tangkap

Dalam ѕеtіар operasi penangkapan, ikan уаng tertangkap harus  diperlakukan dеngаn sebaik-baiknya, sebab perlakuan іnі adalah langkah pertama уаng ѕаngаt menentukan mutu ikan pada prosesproses berikutnya. 

Bіlа langkah іnі tіdаk dараt dipenuhi sebagaimana anjuran уаng diberikan maka mutu ikan output tangkapan аkаn menurun terus hіnggа pada konsumen, dalam akhirnya nilai jual ikan menjadi rendah. 


Faktor уаng menghipnotis kecepatan pembusukan ikan Penyebab primer kerusakan-kerusakan pada ikan уаng sudah diuraikan tеrѕеbut diatas menyebabkan terjadinya penurunan mutu ikan. Ada bеbеrара kerusakan уаng dараt disampaikan аntаrа lаіn :


Kerusakan phisik

Kerusakan fisik dalam ikan dараt terjadi dalam saat penangkapan, penanganan diatas kapal, penyimpanan dalam palka, dalam pengangkutan atau dalam saat pemasaran. Kerusakan fisik ikan dimaksud аdаlаh ditandai dеngаn luka-luka dan bekas gencetan оlеh benda atau karena penyusunan ikan pada palka. 

Ikan уаng mengalami luka аkаn meningkatkan kecepatan laju pembusukan lantaran mikrobiologis уаng dараt menciptakan area penetrasi bakteri pembusuk menuju jaringan daging ikan.


Kerusakan kimiawi

Proses penurunan secara kimiawi аdаlаh ditandai dеngаn adanya perubahan bau serta rasa sebagai tengik (rancidity) disebabkan оlеh oksidasi lemak, serta warna ikan sebagai kusam.
Kerusakan mikrobiologis

Jutaan bakteri уаng masih ada dalam seekor ikan уаng baru ditangkap tidaklah beredar merata pada semua tubuh ikan, melainkan terpusat pada 3 loka уаіtu pada kulit, insang dan isi perut. Jenis-jenis bakteri уаng bіаѕаnуа masih ada dalam ikan termasuk pada golongan Achromobacter serta Flavobacterium dan Pseudomonas juga Clostridium. 

Suhu lingkungan аdаlаh salah satu kondisi dibutuhkan оlеh bakteri-bakteri tеrѕеbut dараt hayati, dimana dalam ketika ikan mаѕіh hayati suhu ikan mаѕіh cukup rendah ialah bakteri mikroorganisme bеlum dараt bertumbuh dеngаn baik, 


Akаn tetapi, ѕеgеrа ѕеtеlаh ikan meninggal serta proses autolisis berjalan, suhu ikan berangsur-angsur nаіk serta pada ѕuаtu saat mеmungkіnkаn bagi pertumbuhan bakteri pembusuk.

Histamin


Kerusakan serta pembusukan ikan banyak kaitannya dеngаn kandungan histamin. Histamin terjadi ѕеtеlаh ikan tewas dan dibiarkan dalam suhu tinggi sebagai akibatnya bakteri dараt tumbuh dan berkembang biak. 

Kadar histamin dalam ikan segar dipengaruhi оlеh taraf kesegarannya, jenis ikan, ukuran, juga rona dagingnya. Bakteri eksklusif menghasilkan enzim histidin dekarboksilase selama pertumbuhannya. 


Enzim іnі bereaksi didalam tubuh ikan уаng membuat histamin dan сеndеrung lebih stabil dаrі dalam bakteri pada keadaan beku dan aktif kembali dеngаn ѕаngаt cepat ѕеtеlаh dі thawing. 


Studi terkini mengungkapkan bаhwа bіlа produksi histamin semakin tinggi ditimbulkan lantaran kandungan histidin dekarboksilase tinggi, dan pembentukan histamin dараt berlanjut wаlаuрun dalam keadaan beku. 


Dаrі ratusan bakteri уаng telah diteliti ada tiga jenis bakteri уаng bisa memproduksi histamin dаrі histidin dalam jumlah tinggi уаіtu : Proteus morganii atau Morganella morganii (terdapat dalam ikan Big eye tuna, Skipjack), Enterobacter aerogenes (pada Skipjack), Clostridium perfringens (pada Skipjack). 


Masalah serius dalam penanganan tuna pada mempertahankan mutu ikan tuna аdаlаh adanya kandungan histamin serta pembentukan histamin dараt berhenti dalam suhu 00C ѕеdаngkаn dalam suhu 200C histamin terbentuk pada jumlah уаng poly.


Faktor-faktor уаng mempengaruhi penurunan mutu ikan Proses pembusukan daging ikan merupakan proses уаng komplek dan sulit buat dimengerti permulaanya. Faktor уаng berperan krusial dalam proses pembusukan / kerusakan аdаlаh bakteri. Bakteri telah terdapat sewaktu ikan tеrѕеbut mаѕіh hayati dan masih ada pada bagian insang, kotoran dan permukaan tubuhnya Ikan уаng ditangkap ѕеgеrа menuju proses pembusukan. 

Kecepatan membusuknya dipengaruhi оlеh bеbеrара faktor, diantaranya аdаlаh teknik penangkapan ikan. Ikan уаng ditangkap dеngаn alat tangkap payang, purse siene, trawl, pole and line lebih baik keadaannya јіkа dibandingkan dеngаn menggunakan alat tangkap gill net serta long line.


Pada indera tangkap payang, purse siene, trawl, pole and line ikan уаng ditangkap ѕеgеrа diangkat kе deck untuk ѕеgеrа ditangani. Sеdаngkаn dalam alat tangkap long line dan gill net ikan уаng tertangkap dan tewas terbenam dі dalam air sehingga kondisi ikan kurаng baik sewaktu diangkat dі deck. 

Penyebab уаng ke 2 аdаlаh reaksi menghadapi kematiannya уаng dalam hidupnya berkiprah cepat seperti tongkol, tenggiri, cucut, bіаѕаnуа meronta-ronta bertenaga bіlа terkena indera tangkap dan akibatnya poly kehilangan energi, cepat meninggal, rigor mortis cepat terjadi serta cepat рulа berakhir іnі bеrаrtі bаhwа ikan аkаn mengalami proses pembusukan уаng cepat pula. 


Berbeda dеngаn ikan bawal contohnya, ikan bawal tіdаk poly melakukan reaksi уаng hiperbola ketika tertangkap dеngаn alat tangkap bаhkаn kadang-kadang mаѕіh pada keadaan hayati sehingga proses regor mortis lambat serta proses pembusukan berlansung lambat. Jenis dan berukuran ikan јugа dараt meningkatkan kecepatan proses pembusukan, ikan-ikan kecil membusuk lebih cepat dаrі dalam ikan уаng akbar. 


Keadaan fisik ѕеbеlum ikan tertangkap lemah contohnya ikan уаng sakit, lapar atau habis bertelur, аkаn lebih cepat membusuk dibanding ikan уаng pada saat ditangkap dalam keadaaan segar dan kenyang. Suhu berperan krusial terhadap kemunduran ikan dimana semakin tinggi suhu ikan maka semakin cepat bakteri berbiak. 


Suhu ikan diturunkan serendah mungkіn maka aktivitas bakteri dараt dilarang. Suhu palka ikan wajib dijaga serta dilindungi dеngаn memperhatikan konstruksi palka Penyimpanan dі pada palka Ikan уаng ѕudаh disiangi serta dicuci higienis, atau ikan-ikan kecil уаng sudah dicuci dimasukan dеngаn hati-hati kе dalam palka ikan. Mengangkut ikan kе dalam palka tіdаk boleh dеngаn dilempar-lemparkan atau dituangkan dаrі аtаѕ sehingga banyak melukai ikan.


Menyusun ikan dі pada palka dараt dilakukan dеngаn tiga (3) cara уаіtu dеngаn :

1. Bulking diartikan bаhwа ikan-ikan ditumpuk dі pada ruangan palka secara bergantian denan es curah

2. Shelfing diartikan bаhwа cara mengatur ikan dі аtаѕ rak-rak pada palka

3. Boxing diartikan bаhwа cara mengatur ikan dі dalam peti (kayu, plastik, aluminium, dll) dicampur dеngаn es.

HAL YANG DAPAT MERUSAK TERUMBU KARANG

Hal Yang Dapat Merusak Terumbu Karang - Terumbu Karang merupakan daerah asal yg perlu di lindungi. Lantaran Terumbu karang merupakan paru paru dunia dan dalam saat ini Sebagian akbar terumbu karang dunia, lebih kurang 55%, terdapat pada Indonesia, Philipina, serta Kepulauan Pasifik; 30% pada Lautan Hindia serta Laut Merah; 14% di Karibia; dan 1% di Atlantik Utara. Tapi saat Ini terumbu karang Indonesia mengalami Banyak Kerusakan. Kerusakan kerusakan tersebut merupakan tanggung jawab kita semua

Sangat Fantastis, dimana terumbu karang merupakan aset berdasarkan bangsa indonesia. Suatu fenomena memperlihatkan bahwa luasan terumbu karang di Indonesia berdasarkan tahun ke tahun terus mengalami penurunan serta mengalami kerusakan. Bukan cuma sedikit hampir berpuluh puluh meter taraf kerusakannya.

Kerusakan terumbu karang dalam Hal ini diakibatkan oleh beberapa hal diantaranya :karena cara penangkapan ikan pada lebih kurang terumbu karang yang sifatnya Mengganggu, penambangan batu karang serta sedimentasi. Dan lain sebagainya.

Hal Yang Dapat Merusak Terumbu Karang

Adapun Peneyebab rusaknya terumbu karang adalah sebagi berikut:

1.    Sedimentasi

Konstruksi di daratan & sepanjang pantai, penambangan atau pertanian dalam daerah genre sungai atapun penebangan hutan tropis menyebabkan tanah hutan mengalami erosi dan terbawa melalui genre sungai ke bahari & terumbu karang.  Kotoran-kotoran, lumpur ataupun pasir-pasir ini dapat membentuk air sebagai kotor & tidak jernih lagi menjadi akibatnya karang tidak mampu bertahan hayati lantaran kurangnya cahaya.

2. Penebangan serta rusaknya hutan mangrove

Hutan mangrove & padang lamun yang berfungsi menjadi penyaring jua sebagai rusak dan menyebabkan sedimen dapat mencapai terumbu karang.  Penebangan hutan mangrove buat keperluan kayu bakar bisa merubah area hutan mangrove buat keperluan kayu bakar, dapat merubah area hutan mangrove tadi menjadi pantai terbuka.  Dengan membuka tambak-tambak udang mampu merusak loka penyediaan udang alami.

3. Penangkapan menggunakan Bahan Peledak

Penggunaan bahan peledak buat penangkapan ikan sang nelayan akan mengakibatkan penangkapan ikan secara hiperbola, sehingga menyebabkan tangkapan ikan akan berkurang dimasa berikutnya.  Penggunaan kalium Nitrat (sejenis pupuk) sebagai bahan peledak akan mengakibatkan ledakan yang besar , sehingga membunuh ikan serta Mengganggu karang di sekitarnya.

4. Aliran Drainase

Aliran drainase yang mengandung pupuk serta kotoran yg terbuang ke perairan pantai mendorong pertumbuhan algae yang akan merusak pertumbuhan polip karang, mengurangi asupan cahaya & oksigen.  Penangkapan secara hiperbola membuat kasus ini bertambah buruk karena ikan-ikan yg umumnya makan algae jua ikut tertangkap.

5. Penangkapan Ikan memakai Sianida

Kapal-kapal penangkap ikan tak sporadis menggunakan sianida dan racun-racun lain buat menangkap ikan-ikan tropis buat akuarium  serta sekarang   digunakan buat menangkap ikan-ikan yang akan di  konsumsi pada restoran-restoran yg memakai ikan hidup.

6. Pengumpulan dan Pengerukan Karang

Pengambilan karang buat digunakan sebagai bahan bak konstruksi atau dijual buat cindera mata juga merusak terumbu karang.  Demikian pula, pengerukan serta pengeboman karang buat konstruksi dalam daerah terumbu karang.

7. Pencemaran Air Laut

Produk-produk minyak bumi & kimia lain yang dibuang di dekat perairan pantai, pada akhirnya akan mencapai terumbu karang.  Bahan-bahan pencemar ini akan meracuni polip karang & biota bahari lainnya.

8.pengelolaan Tempat Rekreasi

Pengelolaan loka rekreasi dalam wilayah  pesisir yg nir memperhatikan lingkungan, contohnya penyewaan kapal, indera-alat pemancingan & penyelaman tak jarang mengakibatkan rusaknya terumbu karang. Pelemparan jangkar ke karang bisa menghancurkan dan mematahkan terumbu karang. Para wisatawan yg mengambil, mengumpulkan,menendang, & berjalan dalam karang ikut menyumbang terjadinya kerusakan terumbu karang.

9. Pemanasan Global

Terumbu karang juga terancam oleh pemanasan global. Pemutihan terumbu karang meningkat selama 2 dasa warsa terakhir, masa dimana bumi mengalami beberapa kali suhu terpanas dalam sejarah.  Ketika suhu laut meningkat sangat tinggi, polip karang kehilangan algae simbiotik didalamnya, menjadi akibatnya mengganti warna mereka sebagai putih & akhirnya mangkat .

Pemanasan global juga mengakibatkan cuaca ekstrim sukar diperkirakan misalnya badai tropis yang sanggup mengakibatkan kerusakan fisik ekosistem terumbu karang yang sangat besar .  Meningkatnya permukaan laut jua sebagai ancaman serius bagi terumbu karang & pulau-pulau kecil  .

10. Pengambilan oleh wisatawan

Trumbu karang sangat indah sekali, menjadi akibatnya memikat hati para penyelam. Tetapi, nir sedikit dari penyelam mengmbil biota bahari  tersbut sebagai hiasan, sang-oleh, bahkan dijadikan menjadi barang dagang. Hala itu bisa mengurangi terumbu karang & menyebabkan punahnya terumbu karang.

11. Sampah

Membuang sampah ke bahari & pantai yg bisa mencemari air laut. Bahan kimia yang terkandung dalam sampah, misalnya sampah plastik sanggup mengganggu ekosistem air laut sebagai akibatnya biota bahari akan terganggu serta akn mengalami kerusakan dalam ekosistem air laut, dengan begitu maka biota .laut misalnya terumbu karanga akan mengalami kesulitan buat berkembang.

12. Penggunaan Pupuk pestisida

Penggunaan pupuk serta pestisida buatan dalam lahan pertanian pula merusak terumbu karang di samudera . Walaupun jeda lahan pertanian dengan bibir pantai sangat jauh, sisa kimia dari pupuk dan pestisida protesis pada akhirnya akan terbuang ke bahari melalui air hujan yang jatuh di huma pertanian.

13. Jangkar Kapal

Pesisir merupakan tempat daerah asal sebagian besar  terumbu karang. Akan tetapi, pesisir juga merupakan tempat pelabuhan kapal-kapal nelayan. Buangan jangkar yg dilakukan oleh awak-awak kapal pada pesisir pantai secara tidak sengaja akan merusak terumbu karang yg berada di bawahnya.

14. Penambangan

Penambangan pasir atau bebatuan pada bahari & pembangunan pemukiman pada pesisir juga Mengganggu terumbu karang. Limbah serta polusi menurut pemukiman penduduk secara nir tertentu sanggup menghancurkan terumbu karang.

15. Penangkapan ikan

Ikan-ikan kecil   adalah penghuni dari terumbu karang. Penagkapan ikan memakai racun sianida sangatlah mematikan bagi ikan dan terumbu karangpun akan menaglami kerusan hingga kematian.

TANGGUNG JAWAB MORAL PELESTARIAN LINGKUNGAN

Tanggung Jawab Moral Pelestarian Lingkungan
Masalah pemeliharaan atau pelestarian lingkungan hidup bukanlah hanya sekedar perkara sosial, misalnya masalah ekonomi, kasus politik, kasus keindahan, dan lain sebagainya. Jauh lebih menurut itu, kasus lingkungan hidup merupakan kasus moral, sehingga menuntut suatu pertanggungjawaban moral. Kalau diklaim menjadi masalah moral berarti mengandung suatu kewajiban dasar dan mengikat bagi insan, buat memperlakukan alam secara baik serta penuh tanggung jawag. Tetapi berita memperlihatkan bahwa lingkungan, yang merupakan asal kehidupan bagi insan, telah diambang kepunahan. Kepunahan alam terjadi lantaran ulah insan sendiri, yang menggunakan rakusnya melakukan tindakan eksploitasi tak terkendali terhadap alam. Alam sudah diperlakukan secara sewenang-wenang demi tujuan langsung atau kelompok, yang umumnya berjangka pendek saja, yaitu tujuan ekonomis semata. Kerusakan lingkungan hayati telah membawa poly bala bagi insan diberbagai belahan dunia, serta hal itu akan berlangsung terus manakala insan tidak segera merubah sikapnya terhadap alam. Maka buat itu demi kelestarian alam insan harus bisa menumbuhkan perasaan mendalam bahwa melukai alam bagaikan melukai diri kita sendiri.

A. Alam diambang kepunahan
Dari aneka macam data yg terdapat dapat terlihat bahwa alam memang sedang menuju dalam tahap-tahap yang semakin kritis pada proses kepunahan. Ada poly masalah serius yg menunjukkan dimensi dunia pencemaran lingkungan hayati, beberapa antara lain dapat disebutkan dibawah ini.

1. Akumulasi bahan beracun
Industri kimia sudah membuang limbahnya kedalam sungai atau laut. Hal itu sudah membawa akibat antara lain, ikan telah semakin tidak layak buat dikonsumsi lantaran kadar merkuri atau bahan kimia yg dibuang telah merembes kedalamnya. Pestisida yang dipakai buat menaikkan produksi pangan, sudah masuk pada rantai kuliner insan hingga ke air susu mak (ASI) yg diminum oleh bayi. Beberapa herbisida seperti Silver, diketahui mengandung dioksin, yg merupakan racun kuat serta dapat mengakibatkan kanker. Fosfat berdasarkan deterjen cuci membuat alga pada air bertambah banyak serta oksigen berkurang, sehingga memusnahkan bentuk kehidupan didalam air. Jenis plastik polstyrene, sulit hancur secara alami, sebagai akibatnya akan membebani lingkungan. Adanya informasi-warta tentang negara-negara industri maju yang mengekspor limbahnya yang berupa bahan beracun berbahaya ke negara-negara miskin, menggunakan imbalan pembayaran yg menggiurkan bagi negara-negara miskin. Risiko akbar buat lingkungan terjadi oleh penggunaan energi nuklir, yg permanen terbuka kemungkinan buat terjadinya kecelakaan, serta limbah nuklir seperti plutonium yg mengandung radioaktif selama ribuan tahun serta sangat membahayakan kesehatan insan.

2. Efek tempat tinggal kaca
Energi yg menerangi Bumi datang menurut Matahari. Sebagian akbar energi yg membanjiri planet kita ini adalah radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika tenaga ini mengenai bagian atas Bumi, dia berubah dari cahaya menjadi panas dan menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan memantulkan pulang sebagian menurut panas ini sebagai radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar; walaupun sebagian permanen terperangkap pada atmosfer Bumi. Gas-gas tertentu di atmosfer termasuk uap air, karbondioksida, serta metana, sebagai perangkap radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan pulang radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tadi akan tersimpan pada bagian atas Bumi. Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana kaca pada tempat tinggal kaca sebagai akibatnya gas-gas ini dikenal sebagai gas tempat tinggal kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap pada bawahnya.

Dampak pemanasan global
Para ilmuan memakai contoh komputer berdasarkan temperatur, pola presipitasi, serta peredaran atmosfer buat memeriksa pemanasan dunia. Berdasarkan model tadi, para ilmuan sudah menciptakan beberapa prakiraan tentang imbas pemanasan global terhadap cuaca, tinggi permukaan air laut, pantai, pertanian, kehidupan fauna liar serta kesehatan insan.

Cuaca
Para ilmuan memperkirakan bahwa selama pemanasan dunia, wilayah bagian Utara dari belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih menurut wilayah-daerah lain di Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair serta daratan akan mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan Utara tadi. Daerah-wilayah yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi. Pada pegunungan di wilayah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit dan akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa area. Temperatur dalam animo dingin dan malam hari akan cenderung untuk meningkat.daerah hangat akan menjadi lebih lembab lantaran lebih banyak air yang menguap berdasarkan lautan. Para ilmuan belum begitu yakin apakah kelembaban tersebut malah akan menaikkan atau menurunkan pemanasan yang lebih jauh lagi. Hal ini disebabkan karena uap air merupakan gas tempat tinggal kaca, sebagai akibatnya keberadaannya akan mempertinggi dampak insulasi pada atmosfer. Akan tetapi, uap air yg lebih poly jua akan membangun awan yang lebih poly, sebagai akibatnya akan memantulkan cahaya Matahari kembali ke angkasa luar, di mana hal ini akan menurunkan proses pemanasan (lihat daur air). Kelembaban yang tinggi akan menaikkan curah hujan, secara homogen-rata, kurang lebih 1 % buat setiap derajat Fahrenheit pemanasan. (Curah hujan pada seluruh dunia sudah meningkat sebesar 1 % dalam seratus tahun terakhir ini). Badai akan sebagai lebih seringkali. Selain itu, air akan lebih cepat menguap dari tanah. Akibatnya beberapa wilayah akan sebagai lebih kering berdasarkan sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang serta mungkin menggunakan pola yg tidak sama. Topan badai (hurricane) yg memperoleh kekuatannya dari penguapan air, akan menjadi lebih besar . Berlawanan dengan pemanasan yg terjadi, beberapa periode yg sangat dingin mungkin akan terjadi. Pola cuaca menjadi nir terprediksi serta lebih ekstrim.
Tinggi muka laut

Perubahan tinggi homogen-rata muka bahari diukur menurut wilayah menggunakan lingkungan yg stabil secara geologi.
Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan pula akan menghangat, sebagai akibatnya volumenya akan mengembang dan menaikkan tinggi bagian atas laut. Pemanasan juga akan mencairkan poly es di kutub, terutama sekitar Greenland, yang lebih memperbanyak volume air di laut. Tinggi muka bahari di seluruh dunia sudah semakin tinggi 10 - 25 cm (4 - 10 inchi) selama abad ke-20, serta para ilmuan IPCC memprediksi peningkatan lebih lanjut 9 - 88 cm (4 - 35 inchi) pada abad ke-21.

Perubahan tinggi muka bahari akan sangat mensugesti kehidupan di wilayah pantai. Kenaikan 100 centimeter (40 inchi) akan menenggelamkan 6 % wilayah Belanda, 17,5 % daerah Bangladesh, dan banyak pulau-pulau. Erosi berdasarkan tebing, pantai, serta bukit pasir akan meningkat. Ketika tinggi samudera mencapai muara sungai, banjir akibat air pasang akan semakin tinggi di daratan. Negara-negara kaya akan menghabiskan dana yg sangat akbar buat melindungi wilayah pantainya, sedangkan negara-negara miskin mungkin hanya bisa melakukan evakuasi berdasarkan daerah pantai.

Bahkan sedikit kenaikan tinggi muka laut akan sangat mensugesti ekosistem pantai. Kenaikan 50 centimeter (20 inchi) akan menenggelamkan separuh menurut rawa-rawa pantai pada Amerika Serikat. Rawa-rawa baru pula akan terbentuk, namun tidak di area perkotaan dan wilayah yg telah dibangun. Kenaikan muka bahari ini akan menutupi sebagian besar berdasarkan Florida Everglades.

Pertanian
Orang mungkin beranggapan bahwa Bumi yang hangat akan membentuk lebih poly makanan menurut sebelumnya, namun hal ini sebenarnya tidak sama di beberapa tempat. Bagian Selatan Kanada, sebagai contoh, mungkin akan mendapat keuntungan menurut lebih tingginya curah hujan dan lebih lamanya masa tanam. Di lain pihak, huma pertanian tropis semi kering di beberapa bagian Afrika mungkin nir bisa tumbuh. Daerah pertanian gurun yang memakai air irigasi menurut gunung-gunung yang jauh bisa menderita apabila snowpack (formasi salju) animo dingin, yang berfungsi menjadi reservoir alami, akan mencair sebelum puncak bulan-bulan masa tanam. Tanaman pangan dan hutan bisa mengalami agresi serangga serta penyakit yg lebih hebat.

Hewan dan tumbuhan
Hewan dan tanaman sebagai makhluk hidup yg sulit menghindar dari efek pemanasan ini karena sebagian akbar lahan sudah dikuasai insan. Dalam pemanasan global, fauna cenderung buat bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan membarui arah pertumbuhannya, mencari wilayah baru lantaran habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini. Spesies-spesies yg bermigrasi ke utara atau selatan yg terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yg tidak sanggup secara cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.

Kesehatan manusia
Di dunia yang hangat, para ilmuan memprediksi bahwa lebih poly orang yang terkena penyakit atau meninggal karena tertekan panas. Wabah penyakit yang biasa ditemukan di daerah tropis, seperti penyakit yg diakibatkan nyamuk dan fauna pembawa penyakit lainnya, akan semakin meluas karena mereka bisa berpindah ke wilayah yang sebelumnya terlalu dingin bagi mereka. Saat ini, 45 % penduduk dunia tinggal pada wilayah pada mana mereka bisa tergigit sang nyamuk pembawa parasit malaria; persentase itu akan semakin tinggi menjadi 60 % jika temperature semakin tinggi. Penyakit-penyakit tropis lainnya juga dapat menyebar misalnya malaria, misalnya demam dengue, demam kuning, dan encephalitis. Para ilmuan pula memprediksi meningkatnya peristiwa alergi serta penyakit pernafasan lantaran udara yang lebih hangat akan memperbanyak polutan, spora mold dan bubuk sari.

Perdebatan tentang pemanasan global
Tidak semua ilmuan sepakat tentang keadaan serta akibat dari pemanasan dunia. Beberapa pengamat masih mempertanyakan apakah temperatur sahih-benar meningkat. Yang lainnya mengakui perubahan yg sudah terjadi tetapi tetap membantah bahwa masih terlalu dini buat membuat prediksi tentang keadaan pada masa depan. Kritikan seperti ini pula dapat membantah bukti-bukti yg menerangkan kontribusi insan terhadap pemanasan global menggunakan berargumen bahwa siklus alami bisa juga menaikkan temperatur. Mereka jua menerangkan informasi-keterangan bahwa pemanasan berkelanjutan dapat menguntungkan pada beberapa daerah.

Para ilmuan yang mempertanyakan pemanasan global cenderung menerangkan tiga disparitas yang masih dipertanyakan antara prediksi contoh pemanasan global menggunakan konduite sebenarnya yang terjadi dalam iklim. Pertama, pemanasan cenderung berhenti selama tiga dekade dalam pertengahan abad ke-20; bahkan terdapat masa pendinginan sebelum naik pulang dalam tahun 1970-an. Kedua, jumlah total pemanasan selama abad ke-20 hanya separuh menurut yg diprediksi sang contoh. Ketiga, troposphere, lapisan atmosfer terendah, nir memanas secepat prediksi model. Akan namun, pendukung adanya pemanasan global yakin bisa menjawab 2 menurut 3 pertanyaan tadi.

Kurangnya pemanasan dalam pertengahan abad disebabkan sang besarnya polusi udara yg mengembangkan partikulat-partikulat, terutama sulfat, ke atmosfer. Partikulat ini, jua dikenal sebagai aerosol, memantulkan sebagian sinar Matahari kembali ke angkasa luar. Pemanasan berkelanjutan akhirnya mengatasi dampak ini, sebagian lagi karena adanya kontrol terhadap polusi yg mengakibatkan udara sebagai lebih higienis.

Keadaan pemanasan global sejak 1900 yg ternyata nir seperti yang diprediksi ditimbulkan penyerapan panas secara besar oleh lautan. Para ilmuan sudah lama memprediksi hal ini namun tidak mempunyai cukup data buat membuktikannya. Pada tahun 2000, U.S. National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) menaruh hasil analisa baru tentang temperatur air yang diukur oleh para pengamat di seluruh dunia selama 50 tahun terakhir. Hasil pengukuran tersebut menampakan adanya kesamaan pemanasan: temperatur bahari dunia pada tahun 1998 lebih tinggi 0,2 derajat Celsius (0,3 derajat Fahrenheit) daripada temperatur rata-rata 50 tahun terakhir, ada sedikit perubahan tetapi cukup berarti.

Pertanyaan ketiga masih membingungkan. Satelit mendeteksi lebih sedikit pemanasan pada troposphere dibandingkan prediksi contoh. Menurut beberapa kritikus, pembacaan atmosfer tersebut benar, sedangkan pengukuran atmosfer menurut bagian atas Bumi tidak bonafide. Pada bulan Januari 2000, sebuah panel yang ditunjuk oleh National Academy of Sciences buat membahas kasus ini mengakui bahwa pemanasan bagian atas Bumi nir dapat diragukan lagi. Akan tetapi, pengukuran troposphere yang lebih rendah menurut prediksi contoh nir bisa dijelaskan secara jelas.

Pengendalian pemanasan global
Konsumsi total bahan bakar fosil di global semakin tinggi sebanyak 1 persen per-tahun. Langkah-langkah yang dilakukan atau yg sedang diskusikan saat ini nir ada yang bisa mencegah pemanasan global pada masa depan. Tantangan yg terdapat saat ini merupakan mengatasi pengaruh yang timbul sembari melakukan langkah-langkah buat mencegah semakin berubahnya iklim pada masa depan.

Kerusakan yg parah dapat diatasi menggunakan berbagai cara. Daerah pantai dapat dilindungi menggunakan dinding dan penghalang buat mencegah masuknya air bahari. Cara lainnya, pemerintah bisa membantu populasi pada pantai buat pindah ke wilayah yang lebih tinggi. Beberapa negara, misalnya Amerika Serikat, bisa menyelamatkan flora dan hewan menggunakan permanen menjaga koridor (jalur) habitatnya, mengosongkan tanah yang belum dibangun dari selatan ke utara. Spesies-spesies bisa secara perlahan-lahan berpindah sepanjang koridor ini buat menuju ke habitat yg lebih dingin.

Ada 2 pendekatan primer untuk memperlambat semakin bertambahnya gas tempat tinggal kaca. Pertama, mencegah karbon dioksida dilepas ke atmosfer dengan menyimpan gas tersebut atau komponen karbon-nya pada tempat lain. Cara ini dianggap carbon sequestration (menghilangkan karbon). Kedua, mengurangi produksi gas rumah kaca.

Menghilangkan karbon
Cara yang paling mudah buat menghilangkan karbondioksida pada udara merupakan menggunakan memelihara pepohonan dan menanam pohon lebih poly lagi. Pohon, terutama yg muda dan cepat pertumbuhannya, menyerap karbondioksida yang sangat banyak, memecahnya melalui fotosintesis, serta menyimpan karbon dalam kayunya. Di semua global, tingkat perambahan hutan sudah mencapai level yg mengkhawatirkan. Di banyak area, tanaman yang tumbuh pulang sedikit sekali karena tanah kehilangan kesuburannya saat diubah buat kegunaan yang lain, misalnya buat lahan pertanian atau pembangunan rumah tinggal. Langkah buat mengatasi hal ini merupakan dengan penghutanan kembali yg berperan pada mengurangi semakin bertambahnya gas tempat tinggal kaca.

Gas karbondioksida jua dapat dihilangkan secara eksklusif. Caranya dengan menyuntikkan (menginjeksikan) gas tadi ke sumur-sumur minyak buat mendorong agar minyak bumi keluar ke bagian atas (lihat Enhanced Oil Recovery). Injeksi pula mampu dilakukan buat mengisolasi gas ini pada bawah tanah seperti pada sumur minyak, lapisan batubara atau aquifer. Hal ini sudah dilakukan di keliru satu anjungan pengeboran tanggal pantai Norwegia, pada mana karbondioksida yang terbawa ke permukaan beserta gas alam ditangkap serta diinjeksikan kembali ke aquifer sebagai akibatnya tidak bisa pulang ke permukaan.

Salah satu asal penyumbang karbondioksida adalah pembakaran bahan bakar fosil. Penggunaan bahan bakar fosil mulai meningkat pesat semenjak revolusi industri dalam abad ke-18. Pada waktu itu, batubara sebagai asal energi dominan buat kemudian digantikan oleh minyak bumi pada pertengahan abad ke-19. Pada abad ke-20, energi gas mulai biasa digunakan di global menjadi asal energi. Perubahan tren penggunaan bahan bakar fosil ini sebenarnya secara nir pribadi sudah mengurangi jumlah karbondioksida yg dilepas ke udara, lantaran gas melepaskan karbondioksida lebih sedikit bila dibandingkan dengan minyak apalagi apabila dibandingkan menggunakan batubara. Walaupun demikian, penggunaan tenaga terbaharui dan tenaga nuklir lebih mengurangi pelepasan karbondioksida ke udara. Energi nuklir, walaupun kontroversial lantaran alasan keselamatan serta limbahnya yang berbahaya, bahkan nir melepas karbondioksida sama sekali.

Persetujuan internasional
Protokol Kyoto
Kerjasama internasional diharapkan buat mensukseskan pengurangan gas-gas rumah kaca. Di tahun 1992, pada Earth Summit di Rio de Janeiro, Brazil, 150 negara berikrar buat menghadapi perkara gas rumah kaca serta setuju buat menterjemahkan maksud ini pada suatu perjanjian yang mengikat. Pada tahun 1997 pada Jepang, 160 negara merumuskan persetujuan yang lebih bertenaga yang dikenal dengan Protokol Kyoto.

Perjanjian ini, yang belum diimplementasikan, menyerukan kepada 38 negara-negara industri yg memegang persentase paling akbar dalam melepaskan gas-gas rumah kaca buat memotong emisi mereka ke tingkat 5 % pada bawah emisi tahun 1990. Pengurangan ini wajib bisa dicapai paling lambat tahun 2012. Pada mulanya, Amerika Serikat mengajukan diri untuk melakukan mutilasi yg lebih ambisius, menjanjikan pengurangan emisi sampai 7 persen di bawah taraf 1990; Uni Eropa, yg menginginkan perjanjian yang lebih keras, berkomitmen 8 persen; serta Jepang 6 persen. Sisa 122 negara lainnya, sebagian akbar negara berkembang, nir diminta buat berkomitmen dalam pengurangan emisi gas.

Banyak orang mengkritik Protokol Kyoto terlalu lemah. Bahkan jika perjanjian ini dilaksanakan segera, beliau hanya akan sedikit mengurangi bertambahnya konsentrasi gas-gas tempat tinggal kaca di atmosfer. Suatu tindakan yang keras akan diperlukan nanti, terutama karena negara-negara berkembang yg dikecualikan dari perjanjian ini akan membentuk separuh berdasarkan emisi gas tempat tinggal kaca pada 2035. Penentang protokol ini memiliki posisi yang sangat kuat. Penolakan terhadap perjanjian ini di Amerika Serikat terutama dikemukakan oleh industri minyak, industri batubara serta perusahaan-perusahaan lainnya yang produksinya tergantung pada bahan bakar fosil. Para penentang ini menjamin bahwa porto ekonomi yg diperlukan untuk melaksanakan Protokol Kyoto bisa menjapai 300 milyar dollar Alaihi Salam, terutama disebabkan oleh biaya tenaga. Sebaliknya pendukung Protokol Kyoto percaya bahwa biaya yg dibutuhkan hanya sebanyak 88 milyar dollar AS serta dapat kurang lebih lagi dan dikembalikan pada bentuk penghematan uang selesainya mengubah ke peralatan, tunggangan, dan proses industri yang lebih effisien.

Pada suatu negara dengan kebijakan lingkungan yg ketat, ekonominya dapat terus tumbuh walaupun aneka macam macam polusi telah dikurangi. Akan tetapi membatasi emisi karbondioksida terbukti sulit dilakukan. Sebagai model, Belanda, negara industrialis akbar yang juga pelopor lingkungan, telah berhasil mengatasi berbagai macam polusi tetapi gagal buat memenuhi targetnya pada mengurangi produksi karbondioksida.

Setelah tahun 1997, para perwakilan berdasarkan penandatangan Protokol Kyoto bertemu secara reguler buat menegoisasikan info-isu yg belum selesai misalnya peraturan, metode dan pinalti yang harus diterapkan pada setiap negara untuk memperlambat emisi gas rumah kaca. Para negoisator merancang sistem pada mana suatu negara yg memiliki program pembersihan yg sukses bisa merogoh keuntungan menggunakan menjual hak polusi yang tidak dipakai ke negara lain. Sebagai model, negara yang sulit menaikkan lagi hasilnya, misalnya Belanda, dapat membeli kredit polusi di pasar, yg dapat diperoleh dengan porto yg lebih rendah. Rusia, adalah negara yang memperoleh laba bila sistem ini diterapkan. Pada tahun 1990, ekonomi Rusia sangat payah serta emisi gas rumah kacanya sangat tinggi. Lantaran lalu Rusia berhasil memotong emisinya lebih dari lima % di bawah tingkat 1990, dia berada dalam posisi buat menjual kredit emisi ke negara-negara industri lainnya, terutama mereka yg ada pada Uni Eropa.

Salah satu hal yg sangat mengkhawatirkan sekarang ini adalah naiknya suhu permukaan bumi akibat impak tempat tinggal kaca (greenhouse effect). Menurut asumsi para pakar, setiap tahun dilemparkan 5 milyar ton karbondioksida kedalam atmosfer. Seperti halnya kaca di rumah kaca, gas-gas yg diklaim gas rumah kaca itu memerangkap gelombang panas, sebagai akibatnya terjadilah peningkatan suhu secara dunia. Akibat yg nir bisa dihindarkan menurut pemanasan ini, es serta salju pada kutub utara dan selatan mencair, yg menyebabkan permukaan air laut akan naik. Diperkirakan dalam tahun 2100 permukaan air laut akan naik antara 1,4 sampAI dua,2 meter. Dan kalau hal ini berlangsung terus dalam keadaan yang lebih buruk, maka akan terjadi bala serius bagi umat insan, misalnya: kota-kota atau pemukiman yg dibangun pada pinggir laut akan tergenang, seperti Jakarta Utara, dan negara-negara yang terletak pada tempat-tempat rendah misalnya Negeri Belanda serta Bangladesh, akan hilang menurut muka bumi.

3. Perusakan lapisan ozon
Bumi dilingkupi oleh lapisan ozon (O3) dalam atmosfir yg konsentrasinya paling akbar berada pada ketinggian kira-kira 20-30 kilometer di atas bagian atas bumi. Lapisan ozon sangat penting buat melindungi kehidupan terhadap sinar ultraviolet matahari, dimana 80% penyinaran ultraviolet menurut surya disaring olehnya. Dari hasil pengukuran melalui satelit tampak semakin menipisnya lapisan ozon. Sejak tahun 1970-an terbentuk ”lubang” ozon di atas Antartika (kutub selatan). Tahun 1997 Ilmuwan Selandia Baru melaporkan lubang ozon itu sudah mencapai luasan 25 juta kilometer persegi, 60 persen lebih akbar menurut output pengukuran tahun 1980. Kerusakan lapisan ozon itu diakibatkan sang beberapa karena yang tidak sinkron. Tapi dari para ahli, penyebab paling berpengaruh merupakan divestasi bahan CFC (klorofluorokarbon) ke pada udara. CFC adalah bahan kimia yang poly dipakai dalam kaleng penyemprotan aerosol, lemari es, serta indera AC, dan juga dalam ”karet” busa. Kerusakan lapisan ozon menyebabkan radiasi ultrviolet menurut surya sanggup mencapai permukaan bumi, yg akan membawa dampak negatif bagi kesehatan manusia dan kehidupan pada umumnya di bumi. Beberapa perkara yang disebabkan sang radiasi itu, antara lain: penyakit kanker kulit, penyakit mata katarak, penurunan sistem kekebalan tubuh, kerusakan bentuk-bentuk hidup dalam laut dan flora pada darat.

4.hujan asam
Pada daerah industri padat, seperti Kanada serta bagian utara Amerika Serikat, Jerman, Belanda, Swedia serta Finlandia, sejak beberapa dasa warsa terakhir ini terjadi hujan asam (acid rain). Asam pada emisi industri bergabung menggunakan air hujan dan mencemari wilayah yg luas, Mengganggu hutan dan pohon-pohon lain, mencemari air danau, merusak gedung-gedung dan sebagainya. Bagi insan, hujan asam mampu mengakibatkan gangguan saluran pernafasan dan paru-paru.

5.deforestasi serta penggurunan
Penggunaan kayu untuk aneka macam keperluan sudah mendorong penebangan hutan secara tidak terkendali, yg menyebabkan hutan semakin cepat berkurang. Juga buat membuka huma pertanian yg baru terjadi pembabatan hutan yang semakin meluas. Ini dilakukan oleh penduduk setempat yang jumlahnya semakin bertambah, maupun oleh perusahaan nasional dan internasional yang ingin membuka huma baru buat lahan peternakan atau perkebunan. Penebangan hutan (deforestation) secara besar -besaran memiliki efek penting atas lingkungan hidup, karena dengan demikian maka salah satu fungsi hutan, yakni meresap karbondioksida yg ditimbulkan oleh pembakaran bahan bakar fosil dalam industri ataupun kendaraan bermotor, sutu penyebab krusial terjadinya impak rumah kaca. Selain itu tingkatan air tanah menurun terus karena berkurangnya hutan yang berkedudukan buat menjaga kadar air dalam tanah.

6.punahnya keanekaan biologi.
Kekayaan alam ini sebagian akbar ditentukan oleh banyaknya spesies yang hayati di dalamnya. Keanekaan hayati (biodiversity) adalah jenis-jenis kehidupan (spesies) yang memiliki makna sangat krusial untuk segalam aspek kehidupan manusia, seperti makanan, obat-obatan, serta sebagainya. Swalah satu akibat akbar berdasarkan kerusakan lingkungan hidup adalah kepunahan spesies yg semakin bertambah setiap waktu. Dan spesies hidup yang punah sekarang akan hilang lenyap berdasarkan muka bumi buat selamanya. Yang memiliki andil akbar terhadap kemusnahan spesies hayati ini adalah penggunaan peptisida dan herbisida yang semakin intens. Menurut asumsi para pakar, kira-kira 7 % menurut jumlah spesies pada wilayah non tropis sekarang telah punah serta pada daerah tropis 1 %. Dengan adanya penebangan yg semakin banyak pada hutan tropis, maka nomor kepunahan ini akan bisa cepat berubah ke arah yang lebih jelek lagi.

B. Manusia menjadi Agen Perubahan
1.manusia mensugesti lingkungan
Sebenarnya, perubahan-perubahan alami yg merupakan proses bergerak maju yang dialami bumi dari semula telah terjadi dengan sendirinya. Bumi sejak semula sudah mengenal kenaikan dan penurunan muka air laut yg ditimbulkan sang perubahan suhu secara dunia. Di banyak sekali loka jua terjadi erosi, banjir, kekeringan, perubahan total pada suatu tempat, serta sebagainya. Semua peristiwa alami itu terjadi menggunakan sendirinya, tanpa dirasa menjadi suatu hal yg merugikan. Akan namun, menggunakan kehadiran manusia, banyak sekali perubahan yg terjadi pada bumi tidak lagi hanya berlangsung secara proses alami. Manusia sudah turut memperkaya bahkan sudah berperan menjadi agen perubahan, yg mengakibatkan proses alami di bumi tidak lagi berlangsung sebagaimana adanya.

2.melestarikan keseimbangan lingkungan
Bahwa terjadinya perubahan pada lingkungan sebenarnya nir sebagai masalah, asalkan perubahan yg dilakukan membawa suatu keseibangan baru yang semakin berkualitas. Pembangunan bagaimanapun jua selalu membawa perubahan, termasuk juga menganggu keseimbangan lingkunagan. Maka pembangunan sebenarnya adalah ”gangguan” dalam ekuilibrium lingkungan, buat membawanya dalam keseimbangan baru yang semakin berkualitas. Oleh karena itu kita perlu hati-hati menggunakan kata ”melestarikan lingkungan”. Menurut kamus Poerwadarminta (1976) kata lestari berarti permanen selama-lamanya, tak pernah mati, nir berubah misalnya sediakala; melestarikan berarti membiarkan permanen tidak berubah. Dalam usaha pembangunan, kita nir bisa melestarikan lingkungan pada pengertian itu. Yang harus kita lestarikan bukanlah lingkungan itu sendiri atau keseimbangan lingkungan agar permanen seperti itu. Yang harus kita lestarikan merupakan kemampuan lingkungan buat mendukung pembangunan serta tingkat hayati yg lebih tinggi.

C. Penyebab Terjadinya Kerusakan Alam
Kalau diamati lebih pada, maka dapat disebutkan beberapa hal penting yg dapat dianggap sebagai syarat pemicu terjadinya banyak sekali kerusakan lingkungan. 

1. Pola pendekatan yang merusak 
Kehidupan insan yang mengageni perubahan yang berlangsung pada bumi ini sebenarnya tidak harus berwujud pengrusakan bagi lingkungan, melainkan dapat pula berwujud engolahan, yang membuahkan bumi menjadi hunian yang semakin baik dan indah bagi kehidupan. Akan namun, manusia tidak secara konsisten memainkan kiprah misalnya itu. Pola pendekatan insan terkini terhadap alam merupakan pendekatan teknokratis (dari kata Yunani tekne = keterampilan serta krattein = menguasai). Pendekatan ini mengedepankan penggunaan teknologi yang semakin canggih buat menguras isi bumi dan menguasainya. Pendekatan teknokratis berangkat menurut perilaku yg hanya memandang alam menjadi sekadar wahana untuk memnuhi kebutuhan manusia. Alam dipandang sebagai tumpukan kekayaan dan energi, yang bisa dimanfaatkan oleh insan seberapa dia sanggup mengalinya. Dengan kemampuan teknologi yg beliau rancan semakin sophisticated, manusia dapat membongkar alam ini buat merogoh apa saja yg dia perlukan, sedangkan yg nir dia perlukan dibuang atau dibiarkan begitu saja. 

2.terkait bidang perekonomian terkini 
Berbagai masalah lingkungan yg didorong sang penguasaan ilmu dan teknologi sangat terkait menggunakan bidang perekonomian terbaru yang berpolakan kapitalistik, dengan tujuan primer produksi buat perolehan laba perusahaan. Hanya perusahaan yang memperoleh keuntungan besar yang dapat bertahan pada persaingan yg semakin bebas serta ketat. Dalam persaingan demikian biasanya perusahaan meningkatkan labanya menggunakan cara menekan biaya produksi serendah mungkin. Itu jugalah yang dilakukan oleh pengusaha waktu mengeksploitasi kekayaan alam. Dengan biaya serendah mungkin – yang dicurahkan hanya buat sanggup menggali kekayaan alam – maka bisnis pemugaran dan pemulihan pulang keadaan alam, menjadi terabaikan. Yang dilakukan adalah sekedar merogoh apa yg perlu, lalu setelah itu meninggalkannya begitu saja. Kerusakan lingkungan yang diakibatkan sang banjir, contohnya, acapkali kali disebabkan sang penebangan hutan misalnya pada lereng-lereng gunung, buat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian atau pemukiman baru. Akibat penebangan yang dilakukan secara liar, air tidak sanggup meresap ke pada tanah, yg berubah sebagai banjir. Begitu pula dengan polusi udara yg diakibatkan sang asap pdari aneka macam pabrik raksasa dan aneka macam substansi kimiawi beracun, dan segala bentuk sampah lain yang dibuang begitu saja atau dialirkan ke dalam sungai, dan dihembuskan melalui cerobong-cerobong pembuangan ke pada atmosfer. Demi biaya serendah-rendahnya maka pengolahan sampah dan aneka macam limbah pabrik serta industri nir lagi diperhatikan. 

3.kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi 
Dengan adanya kemajuan-kemajuan yg dicapai pada ilmu pengetahuan serta teknologi, insan bukan lagi hanya mengalami kemajuan di bidang pertanian, tetapi jua di berbagai bidang kehidupan lainnya. Dengan kemajuan yg dicapainya manusia mulai berbagi eksplorasi dan pendayagunaan sumber daya alam, menjadi alternatif pada luar bidang pertania. Abad ke delapan belas serta sembilan belas merupakan awal terbentuknya rakyat industri yang sudah merintis suatu gerakan raksasa dalam penggunaan energi menggunakan penemuan cara menguraikan bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak dan gas bumi. Dari penemuan-inovasi itu sudah dihasilkan banyak sekali jenis produksi yang dimanfaatkan produksi yg dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan hidup serta peningkatan taraf hidup insan. Akan tetatpi, bersamaan menggunakan banyak sekali manfaat yang diperoleh berdasarkan kemajuan tersebut, sudah terjadi serangkaian krisis lingkungan hayati, mulai berdasarkan yg berskala kecil hingga yg berskala besar . Sebagai contoh, Kebocoran Pabrik Pestisida milik Union Carbide d kota Bhpal, India, dan musibah reaktor nuklir di Chernobyl, Uni Soviet. Kasus Bhopal terjadi 20 tahun silam, tepatnya pada malam hari 3 Desember 1984. Kebocoran akbar terjadi pada sebuah tangki penyimpanan bahan gas pada pabrik pestisida milik perusahaan Amerika Serikat, Union Carbide. Tangki yang bocor itu memuntahkan 40 ton gas beracun, yang kemudian terbang beserta angin keluar menurut lokasi pabrik. Menurut catatan resmi, gas beracun yang bergerak liar itu eksklusif menyebabkan tewasnya 1.750 orang penghuni pemukiman padat pada sekitar pabrik. Mereka mati akibat menghirup gas panas yg membakar paru-paru. Sekitar dua.500 orang mati dalam hari berikutnya. Dan berdasarkan beberapa kelompok korban, setidaknya terdapat 8.000-an masyarakat yg meninggal pada beberapa hari selesainya kejadian itu, dan ribuan lainnya meninggal kemudian akibat banyak sekali penyakit yang ada dampak racun itu. Bisa diyakini bahwa ada ribuan orang yang menderita buta dan ratusan ribu orang yg mengalami gangguan kesehatan lainnya. Yang kentara, sampai hari ini puluhan warga dikabarkan masih dalam kondisi sakit yg kronis dampak kejadian itu. Dampak dari peristiwa tersebut masih terasa sampai kini , sebagaimana dilaporkan sang seseorang penulis Perancis, Dominique Lapierre5, yg hadir secara langsung pada India dalam rangka memperingati peristiwa pabrik paling jelek di global itu. Dilaporkan bahwa lokasi pada kurang lebih lokasi pada sekitar tragedi Bhopal, yang menyebabkan tewasnya ribuan orang 20 tahun silam itu, sampai hari ini masih ternoda racun. Warga yang tinggal di daerah pemukiman padat di kurang lebih lokasi tragedi itu masih pula ’dihukum’, karena terpaksa minum air yang sangat beracun. Sebuah penelitian sudah dilakukan atas sponsor BBC serta menemukan bahwa taraf kontaminasi pada sampel air yang berasal dari lebih kurang lokasi pabrik merupakan 500 kali lebih tinggi menurut batas maksimum yg direkomendasikan sang Organisasi Kesehatan Dunia, WHO (World Health Organization).

4.pertambahan penduduk yang semakin pesat 
Jumlah penduduk global masih terus bertambah denga laju rata-homogen lebih kurang 1,6 %/ tahun atau sekitar 80 juta orang/ tahun. Mereka ini seluruh memerlukan tambahan produksi pangan , tenaga, tempat tinggal , serta kebutuhan hidup lain. Ironisnya sebagian besar pertambahan penduduk terjadi di negara-negara sedang berkembang serta negara miskin, yg nir sanggup unuk mendukung kehidupan mereka sendiri. Sebagai akibatnya, terjadilah kerusakan lingkungan yang semakin parah di negara miskin itu. Di poly negara miskin, pendayagunaan asal daya alam semaksimal mungkin dikarenakan untuk menutup utang luar negerinya, contohnya hutan. Bahkan buat memenuhi kebutuhan daging yang murah di amerika Serikat, beribu hektar hutan tropis di amerika latin pada ubah menjadi wilayah peternakan tanpa memperhatikan pencagaran tanah. Maka erosi beratpun terjadi.

5.paham antroposentrime
Hal yg jua dapat dianggap menjadi penyebab kerusakan lingkungan akibat pendayagunaan tidak terkendali oleh ulah insan merupakan paham manusia sendiri mengenai dirinya pada berhadapan menggunakan alam.paham antroposentrisme masih dipegang insan. Demikian jua pemikiran dan moral lingkungan hayati tetap terpusatkan dalam insan (human centered ethic). Manusia sebagai jantung perhatian pada pembahasan tentang lingkungan hidup. Hal yg menjadi pertimbangan primer merupakan peningkatan kesejahteraan serta kebahagiaan manusia di dalam alam semesta.

6.pudarnya nilai-nilai tradisional
Contoh perkara pada Indonesia: Meskipun sering dikatakan bahwa warga menghambat linkungan, akan tetapi kesuburan sawah-sawah serta kelestarian hutan-hutan pada Nusantara selama ribuan tahun pengolahan pertanda bahwa nenek moyang kita menguasai seni menggunakan sambil memelihara. Masyarakat Dayak membakar hutan buat membuka huma baru, namun demikian mereka masih memakai cara-cara mencegah terjadinya musibah kebakaran hutan (memperhitungkan arah angin, memilih lokasi areal untuk dibakar serta sebagainya). Bencana terjadi karena nilai-nilai tradisional itu nir terlihat pada para transmigran dari daerah lain yang membakar sebagian hutan tanpa perhitungan yg baik, sehingga kebakaran hutan tidak mampu dikuasai lagi. Pada isu terkini kering panjang tahun 1982-1983 terjadi kebakaran akbar-besaran pada Kalimantan Timur antara oktober 1982 serta April 1983 yang menghanguskan lebih kurang tiga,6 hektar hutan. Ini dipercaya kebakaran hutan terbesar pada sejarah umat manusia. Majalah Tempo, 19 september 1987 melukiskan kerugian materi yang ditimbulkan barah selama delapan bulan itu sebagai benar-benar memilukan. Kerugian total ditaksir lebih kurang 122 juta m3, belum terhitung kerugian akibat menyusutnya peran ekologisnya,. Ketika hujan deras turun, Juli 1984, desa-desa sepanjang sungai Mahakam tergenang. Tak terdapat lagi pepohonan akbar yg ”menangkap” air.

7. Keterbatasan kemampuan bumi Akibat dari semua kebijakan yang berpedoman dalam kemajuan tekhnologi, ekonomi, serta produktivitas merupakan terganggunya ekuilibrium lingkungan hidup. Daya regenaerasi alam tidak bisa berkembang sewajarnya karena tidak bisa mengimbangi laju eksploitasi yg dilakukan oleh insan. Demikian jua daya dukung bumi mengalami kejenuhan (ecological over stress) dampak terus menerus dikuras diluar batas kewajaran. Penggunaan asal-sumber daya alam secara tidak terkendali sang negara-negara kaya serta adikuasa, yg mengandalkan teknologi nuklir, serta kimia, sudah memberikan citra yg negatif terhadap masa depan insan dan lingkungan hayati.

8. Desakan tuntutan kebutuhan hayati 
Hal lain yg menyebabkan tindakan pendayagunaan terhadap lingkungan yang tak terhindarkan adalah apabila manusia dihadapkan dalam tuntutan buat memenuhi kebutuhan hayati yg utama, buat memenuhinya insan akan memilih cara yang lebih gampang untuk dilakukan. Tuntutan hidup telah mengharuskan, misalnya membuka huma tanpa harus mengedepankan pertimbangan lingkungan.

D. Munculnya Kesadaran Lingkungan
Adanya pencerahan yg mendalam dalam insan bahwa insan dan lingkungan berkaitan sangat erat, dan sangat bergantung pada alam. Hal ini mendorong tumbuhnya kemauan insan buat mengetahui lebih banyak tentang alam, hingga akhirnya memunculkan suatu disiplin ilmu yg dianggap ecology, yg diartikan sebagai ilmu yg mengusut hubungan timbakl kembali antara manusia dan lingkungannya. Beberapa insiden penting pencerahan dan komitmen manusia terhadap lingkungan hidup dapat disebutkan menjadi berikut adalah:

1. World Environmental Movement (1972)
Perhatian atas krisis lingkungan hidup nir lagi hanya menjadi urusan masing-masing negara atau perorangan. Melainkan telah sebagai keprihatian warga dunia secara beserta. Gerakan kesadaran ekologi secara internasional diprakarsai sang PBB dengan mengadakan konferensi Gerakan Lingkungan Hidup Sedunia (World Environmental Movement) pada Stocholm , Swedia pada 5-16 Juni 1972, yang kemudian setiap tahun diperingati sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia. PP pula membangun badan khusus yg menangani perkara lingkungan hayati yaitu United Nations Environmental Programme (UNEP). Sejak saat itu, gerakan ekologi sudah melibatkan berbagai negara di global serta pula lembaga-lembaga non-pemerintah (LSM).

2 Konferensi Rio de Janerio (1992)
Konferensi Rio de Janerio (yg sering dianggap juga KTT Bumi) bisa dianggap sebuah tonggak sejarah dalam penanganan masalah-kasus lingkungan. Ini merupakan sebuah babak baru usaha manusia menghadapi perkara-perkara lingkungan dalam memasuki abad ke-21, yang dibangun menurut pencerahan akan pentingnya pengaitan taktik-taktik penanganan kasus-perkara lingkungan ke dalam kebijak pengembangan ekonomi suatu negara, bahkan pengembangan ekonomi global.

KTT Bumi (Earth Summit) tentang lingkungan dan Pembangunan yg dikenal dengan nama United Nations Conference of Environmental and Development (UNCED) merogoh tema ”Think globally, act locally”, yg menekankan perlunya semangat kebersamaan buat mengatasi banyak sekali perkara yg ditibulkan oleh benturan mantara upaya-upaya melaksanakan pembangunan di satu pihak serta melestarikan asal daya alam dipihak lain. Kesepakatan yang dicapai dalam KTT tersebut tertuang dalam beberapa dokumen krusial, yakni: Agenda 21, Prinsip-prinsip Kehutanan, Konvensi Perubahan Iklim, dan konvensi Keanekaragaman biologi. Denagan demikian secara politis sudah diletakkan dasar bagi kebijakan pembangunan yang berwawasan lingkungan. Dari serangkaian kesepakatan yang dicapai pada KTT terdapat 3 perkara global paling mendesak dalam memasuki abad 21, yang menuntut penanganan bersama seacara serius, yakni: perubahan iklim akibat kecerobohan insan, menghilangnya keragaman biologi, dan perlunya restriksi jumlah penduduk serta perubahan pola konsumsi rakyat terbaru. Efektifitas menurut penanganan ketiga masalah utama tadi sedang dikaji terus menerus mmelalui kebijakan serta tindakan konkrit yg diambil lalu pada masing-masing negara.

3. Protokol Kyoto (1977)
Protokol Kyoto, yang merupakan hasil negosiasi yang berjalan selama empat tahun, serta diadopsi tahun 1997, bisa dipandang menjadi tonggak lanjutan keseriusan aneka macam negara buat menyelamatkan bumi berdasarkan kehancuran totalnya. Elemen-elemen utama protokol Kyoto merupakan target kuantitatif dan waktu penurunan emisi gas serta mekanisme pencapaian sasaran tersebut protokol kyoto merupakan dasar bagi negara-negara industri buat mengurangi emisi gas rumah kaca adonan mereka paling sedikit lima persen dari tingkat emisi 1990 menjelang periode 2008-2001, diperkirakan, apabila pola konsumsi, gaya hidup, dan pertambahan penduduk tidak berubah, 100 tahun yang akan tiba konsentrasi CO2 akan semakin tinggi menjadi 580 ppmv atau 2 kali lipat menurut zaman pra industri, akibatnya maka pada kurun ketika 100 tahun mendatang suhu homogen-rata bumi akan meningkat sampai 4,lima derajat Celcius.

4. Implementasinya pada Indonesia
Kesadaran ekologi pada Indonesia sudah timbul dalam dekade 1960-1n, mengikuti apa yang berkembang pada dunia internasional serta sekaligus menjadi reaksi lumrah atas pembangunan yg sedang ulet dilaksanankan di dalam negeri. Kesadaran ekologi di negeri ini nir hanya melibatkan pemerintah, melainkan juga bebagai kalangan swasta, misalnya LSM-LSM bahkan forum-forum keagamaan. Dari pihak pemerintah, kesadaran ekologi terutama dikembangkan oleh Departemen Kependudukan serta Lingkungan Hidup dengan memberlakukan Undang-Undang Lingkungan Hidup (UULH).di dalam UULH itu dapat ditemukan galat satu upaya pemerintah mengatasi kasus lingkungan hayati, yaitu melali AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan). Ketika Indonesia meratifikasi protokol Kyoto, maka secara sah protokol ini sebagai bagian sistem aturan nasional yg harus diimplementasikan dalam berbagai kebijaksanaan dan pedoman pelaksanaannya