IKAN KERAPU BEBEK

IKAN KERAPU BEBEK - Indonesia menjadi negara kepulauan yg memiliki sumber daya ikan yg melimpah, pada pembangunan sektor perikanan selain sebagai penyokong kebutuhan protein hewani bagi warga . Asal daya ikan jua berperan menambah pendapatan nelayan dan menjadi devisa negara. Salah satu komoditas asal daya ikan tersebut adalah ikan kerapu bebek.

Ikan kerapu bebek selain mempunyai nilai komoditas yg tinggi pula dagingnya sangat empuk serta lezat . Lantaran faktor kelezatan tersebut maka permintaan akan ikan kerapu bebek relatif tinggi dan harganya pun cukup relatif mahal.

IKAN KERAPU BEBEK

Ikan kerapu tersebar didaerah karang serta buat penyebaran ikan kerapu pada indonesia poly tersebar di wilayah pasifik serta daerah ambon, sekitar sumatera dan sebagian wilayah samudera hindia.

Menurut akbar(2009), Ikan kerapu bebek adalah jenis ikan karang yg hanya hidup serta tumbuh cepat didaerah tropis, Ciri khasnya terletak pada bentuk moncong yangmenyerupai bebek sebagai akibatnya disebut kerapu bebek.

Adapun klasifikasi adalah sebagai berikut:
Phyllum                :  Chordata
Subphylum           :  Vertebrata
Class                    :  Osteichyes
Subclass              :  Actinopterigi
Ordo                     :  Percomorphi
Subordo               :  Percoidea
Family                  : Serranidae
Subfamili              : Epinephihelinae
Genus                  :  Cromileptes
Spesies                :  Cromileptesaltivelis

BUDIDAYA IKAN KERAPU

PENDAHULUAN

Ikan kerapu bebek, Cromileptes altivelis  adalah komoditas ekspor yang bernilaiekonomis tunggi pada pasar Asia misalnya Hongkong serta Singapura. Saat ini harga ikan kerapubebek di Denpasar serta Jakarta berkisar antara Rp. 300.000-350.000 per kg hidup.selain itu kerapu bebek mempunyai bentuk yg latif berdasarkan kerapu lainnyasehingga waktu kecil mampu dijual menjadi ikan hias dengan harga yg relatif mahal.pembenihan ikan kerapu bebek telah diteliti mulai tahun 1996 (Trijoko et al.,199) dan pada tingkat petani Hatchery Skala Rumah Tangga (HSRT) mulai tahun 1997,tetapi baru  berkembang sejak tahun 1999di HSRT di Bali. Usaha pembenihan ikan kerapu bebek sudah dirintis pada berbagaidaerah seperti Lampung, Jawa barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, kep. Seribu, kep.riau, Sulawesi Selatan, NTB, dan NTT; namun hanya pada Bali yang dapat berkembangbaik. Hal ini ditimbulkan sang telah masih ada kurang lebih 3.000 petani HSRT bandengyang sekitar sepuluh persennya berusaha memproduksi benih kerapu bebek sebagaiusaha sambilan, sebagai akibatnya setiap bulan selalu terdapat yang berhasil menghasilkanbenih kerapu bebek di Bali.

Keberhasilan transportasibenih akan mendukung pengembangan kegiatan budidaya pembesaran ikan kerapukhususnya pada mengupayakan keselamatan dan kesehatan benih yg diangkut dariunit perbenihan sampai ke lokasi budidaya/pembesaran. Tujuan penelitian iniadalah buat menganalisis kemampuan daya tahan tubuh serta menganalisiskesehatan benih ikan kerapu bebek yg sedang diangkut dalam berbagai kepadatan,selain itu target lebih lanjut adalah buat menganalisis kemungkinanpeningkatan efesiensi biaya transportasi menggunakan menaikkan kepadatanpengangkutan dengan memperhatikan faktor kesehatan serta sintasan benih ikankerapu bebek.

BAHAN DAN METODE

Studi transportasi benihikan kerapu bebek sistim tertutup dan terbuka dilakukan menggunakan menggunakanbenih output produksi petani pembenihan di Bali. Ikan uji berupa benih ikankerapu bebek dengan panjang total 4 – 5 centimeter dan bobot tubuh 3-10 gram. Padasistem tarnsportasi tertutup benih ikan uji tersebut sebelum dikemas kedalamkantong plastik dipuasakan selama 24 jam. Wadah menggunakan kantong plastikyang berukuran 30 x 50 centimeter diisi air laut yg telah diaerasi sebanyak 2 literdan 35 x 60 centimeter diisi air laut 3 liter.

Kantong plastik yang sudah berisi benih lalu diisi oksigen murni dengantekanan 100 kg/cm2, ratio antara gas oksigen serta air 3 : 1. Kantong plastikyang berisi benih ikan selanjutnya dimasukan kedalam box  streofoam, dan didinginkan menggunakan menambahkanes batu sebesar 0,5 kg per box. Parameter yang diamati pada kegiatan iniadalah kelangsungan hayati, dan kualitas air media pada waktu berangkat dansampai tujuan yang meliputi oksigen terlarut, pH, suhu, salinitas, ammonia dankarbon dioksida dilakukan secara simulasi transportasi.

Pada pengangkutan menggunakan sistem tertutup memakai kendaraan berupa trukyang dilengkapi menggunakan dua buah bak fiber glass volume masing-masing dua m3yang dilengkapi menggunakan aersi dengan oksigen murni. Kecepatan aerasi oksigenmurni diatur sedemikian sebagai akibatnya 1 tabung bisa dipakai selama 6-8 jam.selama perjalanan dilakukan penggantian air sebesar 70-80% setiap 6-8 jamsekali.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Data kelangsungan hidupbenih kerapu bebek dalam transportasi sistem tertutup secara rinci disajikanpada Tabel 1.

Kelangsungan Hidup BenihKerapu dalam Transportasi sistem TertutupTabel 1 dapat dipandang bahwa padatransportasi sistem tertutup buat benih ukuran 4 – lima centimeter kepadatan yg optimumdengan kantong ukuran 30 x 50 centimeter pada usang waktu trtansportasi 12 jam merupakan 30ekor per kantong menggunakan kelangsungan hayati (SR) 95-99%; sedang selama 22 jamadalah 25 ekor per kantong (97-99%). Untukbenih berukuran lima – 6 cm kepadatan yang optimum menggunakan kantong ukuran 30 x 50 cmpada lama ketika trtansportasi 12 jam adalah 25 ekor per kantong dengankelangsungan hidup (SR) 98-99%; sedang selama 22 jam adalah 20 ekor per kantong(96-99%). Untuk benih ukuran 6–7 cm serta 7-8 centimeter acapkali mengalami kendala kantong plastik yang bocor dankempes lantaran tertusuk tulang  sirippunggung. Pada transportasi selama 12 jam kendala palstik kempes masih tidakterlalu fatal, terutama pada transportasi darat walaupun plasti kempes benihmasih dapat tertolong oleh goncangan yang meningkatkan kecepatan difusi oksigen.

Tabel 1. Kepadatan,berukuran ikan. Usang pengangkutan danpersen sintasan pada transportasi  benihikan kerapu bebek dengan sistem tertutup berdasarkan Bali ke perbagai kota tujuan

Ukuran panjang total benih
(centimeter)
Ukuran kantong
(centimeter)/ volume air (liter)

Kepadatan benih per kantong
(ekor)
Lama transportasi (jam)

Kota
tujuan

Alat
angkut
Sintasan (%)
Keterangan
(ada/nir  kantong
Plastikyang kempes)
1
2
3
4
5
6
7
8
4,0-lima,0
30 / 2
30
12
Jakarta
Pesawat
93-95
Tidak
4,0-lima,0
30 / 2
25
12
Jakarta
Pesawat
98-99
Tidak
4,0-4,5
30 / 2
30
22
Bengkulu
Pesawat
90-93
Tidak
4,0-lima,0
30 / 2
25
22
Bengkulu
Pesawat
97-98
Tidak
5,0-6,0
30 / 2
20
12
Jakarta
Pesawat
98-99
Tidak
5,0-6,0
30 / 2
17
12
Bengkulu
Pesawat
98-99
Tidak
5,0-6,0
30 / 2
20
12
U.pandang
Pesawat
98-99
Tidak
6,0-7,0
30 / 2
15
12
Bengkulu
Pesawat
92-93
ada
6,0-7,0
30 / 2
20
12
Jakarta
Pesawat
92-93
ada
6,0-7,0
30 / 2
25
12
Lombok
Darat
98-99
ada
6,0-7,0
35 / 4
35
12
Lombok
Darat
97-99
ada
7,0-8,0
30 / 2
25
12
Lombok
Darat
92-93
Ada
7,0-8,0
35 / 4
25
12
Lombok
Darat
98-99
Ada
5,0-6,0
30 / 2
15
18
Batam
Pesawat
98-99
Tidak
4,0-4,5
30 / 2
20
18
Batam
Pesawat
98-99
Tidak
7,0-8,0
30 /2
15
12
Lombok
Darat
98-99
Ada

KelangsunganHidup Benih Kerapu dalam Transportasi Sistem Terbuka

Pada transportasi terbuka seluruh pelakuanmenghasilkan kelangsungan hidup yg sangat tinggi (>99%).  Hal ini lantaran kodisi kualitas air relatifstabil terutama kadar oksigen dan amoniak terlarut  oleh hadiah aerasi oksigen murni danpenggantin 70-80% air bahari setiap 6-8 jam (Tabel dua).

Tabel2.  Kepadatan,ukuran ikan.lama pengangkutan serta % sintasan pada   transportasi  benih ikankerapu  bebek dengan sistem terbuka dariBali ke perbagai kota tujuan

Ukuran panjang total benih
(centimeter)
Volume
Bak (m3)
Alat angkut
Jumlah benih yg diangkut
(ekor)
Lama transportasi (jam)
Tujuan
Frekuensi Penggan
tian air (kali)
Kelang
sungan hidup
benih
(%)
5,0-6,0
4,0
Truk
6.000
15,0
Lombok
1,0
100,0
10,0-12,0
2,0
Truk
2.000
15,0
Lombok
1,0
100,0
12,0-19,0
2,0
Truk
900
15,0
Lombok
1,0
100,0
5,0-7,0
4,0
Truk
4.000
15,0
Lombok
1,0
100,0
15,0-17,0
4,0
Truk
2.000
72,0
Larantuka
6,0
99,5
8,0-9,0
4,0
Truk
6.000
48,0
Lampung
4,0
99,5
6,0-7,0
4,0
Truk
4.000
60,0
Lb.bajo
4,0
99,5
8,0-9,0
4,0
Truk
4.000
24,0
Dompu
2,0
99,5

Keberhasilan transportasiikan hayati selalu dipengaruhi sifat fisiologi ikan sendiri, ukuran ikan,kebugaran/mutu ikan menjelang transportasi, mutu air selama transportasi (suhumedia DO, pH, CO2. Serta ammonia), kepadatan ikan dalam wadah, teknik mobilitasidengan memakai suhu rendah atau bahan kimia dan metabolit alam serta lamapenggangkutan  (Suryaningrum  et al., 2001; Pipet et. Al 1982;Basyarie, 1990; Subangsinghe, 1972; Prorent, 1990; Frose. R. 1997). Padakenyataan dalam melakukan kegiatan transportasi ikan hidup selalu terjadikompetisi penggunaan ruang dan pemanfaatan oksigen yang tersedia. Pengangkutandengan sistim tertutup menggunakan kantong plastik, nilai oksigen merupakanparameter penentu pada transportasi ikan hayati ( Berka, 1986).

Peningkatan kepadatanmenyebabkan penurunan mutu air selama transportasi. Hal ini terlihat darikondisi visual air selama pengangkutan air media relatif keruh, berlendir danRespon ikan terhadap perubahan lingkungan suhu, oksigen terlarut, sertapeningkatan metabolik ikan ditunjukkan oleh perubahan warna (Utomo dalam Suryaningrum,  2000). Pada kondisi stress, ikan berubahmenjadi pucat, warna menjadi keputihan serta pola rona hilang. Apabila ikan mudahdapat menyesuaikan diri dengan syarat lingkungannya pola warna tadi dengan cepatakan normal balik .
Pada dasarnya keberhasilankegiatan pengangkutan benih ikan kerapu bebek nir terlepas kaitannya daricara penanganan benih ikan sejak sebelum dikemas sampai hingga tempat tujuan,namun yang lebih krusial lagi berdasarkan semuanya itu adalah cara mempertahankanagar kualitas fisiko-kimia air media selama pengangkutan agar lebih stabilsehingga dibutuhkan dapat mendukung dan menjaga kesehatan benih yang sedangdiangkut.

Hasil pengamatan terhadapsuhu media selama pengangkutan terlihat peningkatan pada suhu air akhirpengangkutan berkisar antara 24-25oC. Dalam transportasi ikan hidupsuhu memegang peranan penting didalam mengendalikan tingkat metabolisme ikan,dalam suhu tinggi kegiatan dan metabolisme ikan semakin tinggi. Oleh karenanya suhurendah dipertahankan selama mungkin untuk menekan metabolisme dan aktifitasikan selama transportasi. Sehingga ikan bisa diangkut selama mungkin. MenurutUtomo dalam Suryaningrum et al. (2000) suhu ideal yg berpeluanguntuk transportasi ikan kerapu berkisar antara 17 – 21oC. Tabel 3menunjukkan bahwa suhu sehabis pengangkutan selama 18 jam transportasi suhumedia rata-homogen 25oC. Menurut Wibowo et al. (1997) pada suhu21-27oC cenderung terjadi peningkatan metabolisme sehingga respirasi meningkatkanekskresi ammonia.

Kandungan oksigen terlarutmenunjukan penurunan menggunakan makin meningkatnya taraf kepadatan serta lama waktutransportasi. Hal ini mengambarkan bahwa tingkat konsumsi oksigen sangatdipengaruhi oleh faktor kepadatan sehingga berdasarkan kajian tadi dapatdisimpulkan bahwa peranan faktor kepadatan mempunyai korelasi positif terhadaptingkat pemanfaatan oksigen, merupakan semakin tinggi kepadatan tingkat konsumsioksigen akan sebagai lebih tinggi demikian sebaliknya.

Kelarutan oksigen padasaat pengepakan yaitu 6,2 mgO2,/liter, selanjutnya dalam adalah 3-4 mgO2/liter,ini berpengaruh terhadap kegiatan fisiologi ikan. Menurut Rammerswaal (1993)kelarutan oksigen yang rendah didalam air akan mengakibatkan warna ikan menjadipucat, kegiatan ikan lamban, kadang-kadang ikan naik kepermukaan. Lebih lanjutUtomo dalam. Suryaningrum et al. (2000) dalam penelitianyamenyatakan bahwa kelarutan
oksigen sebesar tiga,47 mgO2/liter menyebabkan ikan gelisah, rona sebagai pucat, aktifitas lamban.

Kandungan amonia setelahtransportasi semakin tinggi menggunakan meningkatnya kepadatan. Kandungan amonia padaakhir transportasi berkisar 8-11 mg/liter, namun kandungan NH3 amonia tersebutbelum bersifat racun atau mematikan ikan terlihat berdasarkan sintasa ikan masihtinggi. Hal ini karena ammonia yg dianalisa pada bentuk amonium (NH4+),sehingga daya racun nir begiru kuat. Meningkatnya kandungan amonia dalam airini dapat asal berdasarkan output metabolisme pemecahan protein menjadi amonia olehbakteri (Remmarswaal, 1993). Tingginya kandungan amonia pada air menyebabkanpengeluaran amonia dalam darah dan jaringan tinggi. Hal ini mengakibatkan pHdalam darah naik. Keadaan ini menyebabkan meningkatnya konsumsi oksigen olehikan, ad interim kelarutan oksigen pada media semakin menurun, sehinggaakhirnya menyebkan kematian ikan.


KESIMPULAN


Kepadatan maksimal perkantong plastik yang masih membuat kelangsungan hayati tinggi (95-99%)buat berukuran benih 4--5 cm dalam usang ketika 12 jam serta 22 jam merupakan masing-masing30 ekor dan 25 ekor; pada ukuran benih 5-6 centimeter pada lama waktu 12 jam serta 22 jamadalah masing-masing 25 ekor serta 20 ekor, sedangkan pada ukuran benih 7-8 cmadalah masing-masing 15 dan  12 ekor.

Pada transportasi dengansistem tertutup semuanya menghasilkan kelangsungan hayati yg sangattinggi.(lebih dari 99%).









BUDIDAYA IKAN KERAPU

Kelangsungan Hidup BenihKerapu dalam Transportasi sistem TertutupTabel 1 dapat dipandang bahwa padatransportasi sistem tertutup buat benih berukuran 4 – lima centimeter kepadatan yg optimumdengan kantong berukuran 30 x 50 cm dalam lama waktu trtansportasi 12 jam adalah 30ekor per kantong menggunakan kelangsungan hayati (SR) 95-99%; sedang selama 22 jamadalah 25 ekor per kantong (97-99%). Untukbenih berukuran lima – 6 centimeter kepadatan yang optimum menggunakan kantong ukuran 30 x 50 cmpada usang saat trtansportasi 12 jam adalah 25 ekor per kantong dengankelangsungan hayati (SR) 98-99%; sedang selama 22 jam merupakan 20 ekor per kantong(96-99%). Untuk benih ukuran 6–7 centimeter serta 7-8 centimeter acapkali mengalami hambatan kantong plastik yg bocor dankempes lantaran tertusuk tulang  sirippunggung. Pada transportasi selama 12 jam kendala palstik kempes masih tidakterlalu fatal, terutama pada transportasi darat walaupun plasti kempes benihmasih bisa tertolong oleh goncangan yang mempercepat difusi oksigen.

Tabel 1. Kepadatan,ukuran ikan. Usang pengangkutan danpersen sintasan dalam transportasi  benihikan kerapu bebek dengan sistem tertutup dari Bali ke perbagai kota tujuan

Ukuran panjang total benih
(centimeter)
Ukuran kantong
(centimeter)/ volume air (liter)

Kepadatan benih per kantong
(ekor)
Lama transportasi (jam)

Kota
tujuan

Alat
angkut
Sintasan (%)
Keterangan
(terdapat/tidak  kantong
Plastikyang kempes)
1
2
3
4
5
6
7
8
4,0-5,0
30 / 2
30
12
Jakarta
Pesawat
93-95
Tidak
4,0-5,0
30 / 2
25
12
Jakarta
Pesawat
98-99
Tidak
4,0-4,5
30 / 2
30
22
Bengkulu
Pesawat
90-93
Tidak
4,0-5,0
30 / 2
25
22
Bengkulu
Pesawat
97-98
Tidak
5,0-6,0
30 / 2
20
12
Jakarta
Pesawat
98-99
Tidak
5,0-6,0
30 / 2
17
12
Bengkulu
Pesawat
98-99
Tidak
5,0-6,0
30 / 2
20
12
U.pandang
Pesawat
98-99
Tidak
6,0-7,0
30 / 2
15
12
Bengkulu
Pesawat
92-93
ada
6,0-7,0
30 / 2
20
12
Jakarta
Pesawat
92-93
ada
6,0-7,0
30 / 2
25
12
Lombok
Darat
98-99
ada
6,0-7,0
35 / 4
35
12
Lombok
Darat
97-99
ada
7,0-8,0
30 / 2
25
12
Lombok
Darat
92-93
Ada
7,0-8,0
35 / 4
25
12
Lombok
Darat
98-99
Ada
5,0-6,0
30 / 2
15
18
Batam
Pesawat
98-99
Tidak
4,0-4,5
30 / 2
20
18
Batam
Pesawat
98-99
Tidak
7,0-8,0
30 /2
15
12
Lombok
Darat
98-99
Ada

KelangsunganHidup Benih Kerapu pada Transportasi Sistem Terbuka

Pada transportasi terbuka semua pelakuanmenghasilkan kelangsungan hidup yang sangat tinggi (>99%).  Hal ini karena kodisi kualitas air relatifstabil terutama kadar oksigen dan amoniak terlarut  oleh anugerah aerasi oksigen murni danpenggantin 70-80% air laut setiap 6-8 jam (Tabel 2).

Tabel2.  Kepadatan,ukuran ikan.usang pengangkutan dan % sintasan dalam   transportasi  benih ikankerapu  bebek menggunakan sistem terbuka dariBali ke perbagai kota tujuan

Ukuran panjang total benih
(centimeter)
Volume
Bak (m3)
Alat angkut
Jumlah benih yang diangkut
(ekor)
Lama transportasi (jam)
Tujuan
Frekuensi Penggan
tian air (kali)
Kelang
sungan hidup
benih
(%)
5,0-6,0
4,0
Truk
6.000
15,0
Lombok
1,0
100,0
10,0-12,0
2,0
Truk
2.000
15,0
Lombok
1,0
100,0
12,0-19,0
2,0
Truk
900
15,0
Lombok
1,0
100,0
5,0-7,0
4,0
Truk
4.000
15,0
Lombok
1,0
100,0
15,0-17,0
4,0
Truk
2.000
72,0
Larantuka
6,0
99,5
8,0-9,0
4,0
Truk
6.000
48,0
Lampung
4,0
99,5
6,0-7,0
4,0
Truk
4.000
60,0
Lb.bajo
4,0
99,5
8,0-9,0
4,0
Truk
4.000
24,0
Dompu
2,0
99,5

Keberhasilan transportasiikan hayati selalu dipengaruhi sifat fisiologi ikan sendiri, ukuran ikan,kebugaran/mutu ikan menjelang transportasi, mutu air selama transportasi (suhumedia DO, pH, CO2. Dan ammonia), kepadatan ikan dalam wadah, teknik mobilitasidengan memakai suhu rendah atau bahan kimia dan metabolit alam dan lamapenggangkutan  (Suryaningrum  et al., 2001; Pipet et. Al 1982;Basyarie, 1990; Subangsinghe, 1972; Prorent, 1990; Frose. R. 1997). Padakenyataan pada melakukan aktivitas transportasi ikan hidup selalu terjadikompetisi penggunaan ruang dan pemanfaatan oksigen yg tersedia. Pengangkutandengan sistim tertutup memakai kantong plastik, nilai oksigen merupakanparameter penentu dalam transportasi ikan hidup ( Berka, 1986).

Peningkatan kepadatanmenyebabkan penurunan mutu air selama transportasi. Hal ini terlihat darikondisi visual air selama pengangkutan air media agak keruh, berlendir danRespon ikan terhadap perubahan lingkungan suhu, oksigen terlarut, sertapeningkatan metabolik ikan ditunjukkan oleh perubahan rona (Utomo dalam Suryaningrum,  2000). Pada syarat stress, ikan berubahmenjadi pucat, rona menjadi keputihan dan pola warna hilang. Apabila ikan mudahdapat menyesuaikan diri menggunakan syarat lingkungannya pola warna tadi menggunakan cepatakan normal kembali.
Pada dasarnya keberhasilankegiatan pengangkutan benih ikan kerapu bebek tidak terlepas kaitannya daricara penanganan benih ikan semenjak sebelum dikemas sampai hingga loka tujuan,tetapi yg lebih penting lagi menurut semuanya itu merupakan cara mempertahankanagar kualitas fisiko-kimia air media selama pengangkutan supaya lebih stabilsehingga dibutuhkan bisa mendukung dan menjaga kesehatan benih yang sedangdiangkut.

Hasil pengamatan terhadapsuhu media selama pengangkutan terlihat peningkatan pada suhu air akhirpengangkutan berkisar antara 24-25oC. Dalam transportasi ikan hidupsuhu memegang peranan krusial didalam mengendalikan tingkat metabolisme ikan,pada suhu tinggi aktivitas dan metabolisme ikan meningkat. Oleh karena itu suhurendah dipertahankan selama mungkin untuk menekan metabolisme serta aktifitasikan selama transportasi. Sehingga ikan dapat diangkut selama mungkin. MenurutUtomo dalam Suryaningrum et al. (2000) suhu ideal yg berpeluanguntuk transportasi ikan kerapu berkisar antara 17 – 21oC. Tabel 3menunjukkan bahwa suhu sehabis pengangkutan selama 18 jam transportasi suhumedia homogen-homogen 25oC. Menurut Wibowo et al. (1997) dalam suhu21-27oC cenderung terjadi peningkatan metabolisme sebagai akibatnya respirasi meningkatkanekskresi ammonia.

Kandungan oksigen terlarutmenunjukan penurunan menggunakan makin meningkatnya taraf kepadatan dan usang waktutransportasi. Hal ini membuktikan bahwa taraf konsumsi oksigen sangatdipengaruhi oleh faktor kepadatan sebagai akibatnya berdasarkan kajian tersebut dapatdisimpulkan bahwa peranan faktor kepadatan mempunyai hubungan positif terhadaptingkat pemanfaatan oksigen, ialah meningkat kepadatan taraf konsumsioksigen akan menjadi lebih tinggi demikian kebalikannya.

Kelarutan oksigen padasaat pengepakan yaitu 6,dua mgO2,/liter, selanjutnya pada merupakan 3-4 mgO2/liter,ini berpengaruh terhadap aktivitas fisiologi ikan. Menurut Rammerswaal (1993)kelarutan oksigen yg rendah didalam air akan menyebabkan warna ikan menjadipucat, kegiatan ikan lamban, kadang-kadang ikan naik kepermukaan. Lebih lanjutUtomo dalam. Suryaningrum et al. (2000) pada penelitianyamenyatakan bahwa kelarutan
oksigen sebesar tiga,47 mgO2/liter menyebabkan ikan gelisah, warna sebagai pucat, aktifitas lamban.

Kandungan amonia setelahtransportasi semakin tinggi menggunakan meningkatnya kepadatan. Kandungan amonia padaakhir transportasi berkisar 8-11 mg/liter, tetapi kandungan NH3 amonia tersebutbelum bersifat racun atau mematikan ikan terlihat dari sintasa ikan masihtinggi. Hal ini lantaran ammonia yang dianalisa dalam bentuk amonium (NH4+),sebagai akibatnya daya racun nir begiru bertenaga. Meningkatnya kandungan amonia dalam airini dapat dari dari hasil metabolisme pemecahan protein menjadi amonia olehbakteri (Remmarswaal, 1993). Tingginya kandungan amonia pada air menyebabkanpengeluaran amonia dalam darah dan jaringan tinggi. Hal ini mengakibatkan pHdalam darah naik. Keadaan ini menyebabkan meningkatnya konsumsi oksigen olehikan, sementara kelarutan oksigen dalam media semakin menurun, sehinggaakhirnya menyebkan kematian ikan.


STANDAR NASIONAL INDONESIA SNI PERIKANAN BUDIDAYA

Standar Nasional Indonesia (SNI) Perikanan Budidaya - Standar Nasional Indonesia (disingkat SNI) merupakan satu-satunya standar yg berlaku secara nasional pada Indonesia. SNI dirumuskan oleh Panitia Teknis serta ditetapkan sang BSN.
Agar SNI memperoleh keberterimaan yg luas antara para stakeholder, maka SNI dirumuskan dengan memenuhi WTO Code of good practice, yaitu:  

STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) PERIKANAN BUDIDAYA

  1. Openess (keterbukaan), Terbuka bagi agar semua stakeholder yang berkepentingan dapat berpartisipasi pada pengembangan SNI;
  2. Transparency (transparansi), Transparan supaya seluruh stakeholder yg berkepentingan dapat mengikuti perkembangan SNI mulai dari termin pemrograman dan perumusan sampai ke termin penetapannya . Dan dapat dengan gampang memperoleh seluruh informsi yang berkaitan dengan pengembangan SNI;
  3. Consensus and impartiality (konsensus serta tidak memihak), Tidak memihak serta mufakat agar semua stakeholder bisa menyalurkan kepentingannya dan diperlakukan secara adil;    
  4. Effectiveness and relevance, Efektif dan relevan supaya dapat memfasilitasi perdagangan lantaran memperhatikan kebutuhan pasar serta tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
  5. Coherence, Koheren menggunakan pengembangan baku internasional agar perkembangan pasar negara kita nir terisolasi menurut perkembangan pasar dunia serta memperlancar perdagangan internasional; serta 
  6. Development dimension (berdimensi pembangunan), Berdimensi pembangunan supaya memperhatikan kepentingan publik serta kepentingan nasional dalam mempertinggi daya saing perekonomian nasional. (sumber Strategi BSN 2006-2009)
Berikut Standar Nasional Indonesia (SNI) Perikanan Budidaya :
1. SNI Ikan Bandeng
No

Nomor SNI

Tahun

Judul SNI

1.
01- 6148 - 1999
1999
Induk Ikan Bandeng (Chanos chanos Forskal)
kelas induk utama (Parent Stock)
Download

2.
01- 6149 - 1999
1999
Benih Ikan Bandeng (Chanos chanos Forskal) kelas benih sebar
Download

3.
01- 6150 - 1999
1999
Produksi Benih Ikan Bandeng (Chanos chanos Forskal)
kelas benih sebar
Download


2. SNI Rumput Laut Eucheuma Cottonii
No

Nomor SNI

Tahun

Judul SNI

1.
7672:2011
2011
Bibit Rumput Laut Kotoni (Eucheuma cottonii)
Download

2.
7673.1:2011
2011
Produksi Bibit Rumput Laut Kotoni (Eucheuma cottonii) - Bagian 1 Metode Lepas Dasar
Download

3.
7673.2:2011
2011
Produksi Bibit Rumput Laut Kotoni (Eucheuma cottonii) - Bagian dua Metode Longline
Download

4.
7673.tiga:2011
2011
Produksi Bibit Rumput Laut Kotoni (Eucheuma cottonii) - Bagian tiga Metode Rakit Bambu Apung
Download


3. SNI Ikan Gurame
No

Nomor SNI

Tahun

Judul SNI

1.
01- 6485.1 - 2000
2000
Induk ikan gurame (Osphronemus goramy, Lac) kelas induk utama (Parent Stock)
Download

2.
01- 6485.dua - 2000
2000
Benih ikan gurame (Osphronemus goramy, Lac) kelas benih sebar
Download

3.
01- 6485.3 - 2000
2000
Produksi benih ikan gurame (Osphronemus goramy, Lac) kelas benih sebar
Download


4. SNI Ikan Kakap Putih
No

Nomor SNI

Tahun

Judul SNI

1.
01- 6145 - 1999
1999
Induk Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer Bloch) kelas induk utama (Parent Stock)
Download

2.
01- 6146 - 1999
1999
Benih Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer Bloch)
kelas benih sebar
Download

3.
01- 6147 - 1999
1999
Produksi Benih Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer Bloch)
kelas benih sebar
Download


5. SNI Ikan Kerapu Bebek
No

Nomor SNI

Tahun

Judul SNI

1.
6487.1.2011
2011
Ikan Kerapu Bebek (Cromileptes altivelis Valienciences) – Bagian 1 : Induk
Download

2.
6487.dua.2011
2011
Ikan Kerapu Bebek (Cromileptes altivelis Valienciences) – Bagian 2 : Benih
Download

3.
6487.3.2011
2011
Ikan Kerapu Bebek (Cromileptes altivelis Valienciences) – Bagian 3 : Produksi Benih
Download


6. SNI Ikan Kerapu Macan
No

Nomor SNI

Tahun

Judul SNI

1.
6488.1:2011
2011
Ikan Kerapu Macan (Epinephelus fucoguttatus Forskal) – Bagian 1 : Induk
Download

2.
6488.dua:2011
2011
Ikan Kerapu Macan (Epinephelus fucoguttatus Forskal) – Bagian 2 : Benih
Download

3.
6488.tiga:2011
2011
Ikan Kerapu Macan (Epinephelus fucoguttatus Forskal) – Bagian 3 : Produksi Benih
Download


7. SNI Katak Lembu
No

Nomor SNI

Tahun

Judul SNI

1.
02- 6730.1 - 2002
2002
Benih Kodok Lembu (Rana catesbeiana Shaw) kelas benih sebar
Download

2.
02- 6730.2 - 2002
2002
Induk Kodok Lembu (Rana catesbeiana Shaw) kelas induk utama (Parent stock)
Download

3.
02- 6730.3 - 2002
2002
Produksi Benih Kodok Lembu (Rana catesbeiana Shaw) kelas benih sebar
Download

4.
02- 6730.4 - 2002
2002
Produksi Induk Kodok Lembu (bull frog) (Rana catesbeiana Shaw) kelas induk utama (Parent Stock)
Download


8. SNI Ikan Lele Dumbo
No

Nomor SNI

Tahun

Judul SNI

1.
01- 6484.1 - 2000
2000
Induk ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas induk utama (Parent Stock)
Download

2.
01- 6484.dua - 2000
2000
Benih ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas benih sebar
Download

3.
01- 6484.3 - 2000
2000
Produksi Induk ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas induk utama (Parent Stock)
Download

4.
01- 6484.4 - 2000
2000
Produksi Benih ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas benih sebar
Download


9. SNI Ikan Mas Majalaya
No

Nomor SNI

Tahun

Judul SNI

1.
01- 6130 - 1999
1999
Induk Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Majalaya kelas induk Pokok (Parent Stock)
Download

2.
01- 6131 - 1999
1999
Produksi Induk Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Majalaya kelas induk Pokok (Parent Stock)
Download

3.
01- 6132 - 1999
1999
Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Majalaya kelas benih sebar
Download

4.
01- 6133 - 1999
1999
Produksi Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Majalaya kelas benih sebar
Download


10. SNI Ikan Mas Si Nyoya

No

Nomor SNI

Tahun

Judul SNI

1.
01- 6134 - 1999
1999
Induk Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Sinyonya kelas induk utama (Parent Stock)
Download

2.
01- 6135 - 1999
1999
Produksi Induk Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Sinyonya kelas induk utama (Parent Stock)
Download

3.
01- 6136 - 1999
1999
Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus)
strain Sinyonya kelas benih sebar
Download

4.
01- 6137 - 1999
1999
Produksi Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus)
strain Sinyonya kelas benih sebar
Download


11. SNI Ikan Nila Hitam
No

Nomor SNI

Tahun

Judul SNI

1.
6138:2009
2009
Induk Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas induk pokok
Download

2.
6139:2009
2009
Produksi Induk Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas induk pokok
Download

3.
6140:2009
2009
Benih Induk Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas benih sebar
Download

4.
6141:2009
2009
Produksi Induk Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelasbenih sebar
Download


12. SNI Ikan Patin Jambal
No

Nomor SNI

Tahun

Judul SNI

1.
01-7256-2006
2006
Produksi Benih Ikan Patin Jambal (Pangasius djambal) Kelas Benih sebar
Download

2.
7471.1:2009
2009
Ikan Patin Jambal (Pangasius djambal) – Bagian 1: Kelas Induk Pokok (Parent stock)
Download

3.
7471.dua:2009
2009
Ikan Patin Jambal (Pangasius djambal) – Bagian 2: Produksi Induk Kelas Induk Pokok (Parent stock)
Download

4.
7471.3:2009
2009
Ikan Patin Jambal (Pangasius djambal) – Bagian 3 : Benih Ikan Patin Kelas Benih Sebar
Download


13. SNI Ikan Patin Siam
No

Nomor SNI

Tahun

Judul SNI

1.
01- 6483.1 - 2000
2000
Induk ikan patin siam (Pangasius hyphthalmus)
kelas induk utama (Parent Stock)
Download

2.
01- 6483.dua - 2000
2000
Benih ikan patin siam (Pangasius hyphthalmus)
kelas benih sebar
Download

3.
01- 6483.tiga - 2000
2000
Produksi induk ikan patin siam (Pangasius hyphthalmus)
kelas induk utama (Parent Stock)
Download


14. SNI Udang Galah
No

Nomor SNI

Tahun

Judul SNI

1.
01- 6486.1 - 2000
2000
Induk udang galah (Macrobranchium rosenbergii de Man)
kelas induk utama (Parent Stock)
Download

2.
01- 6486.dua - 2000
2000
Benih udang galah (Macrobranchium rosenbergii de Man) kelas benih sebar
Download

3.
01- 6486.3 - 2000
2000
Produksi benih udang galah (Macrobranchium rosenbergii de Man) kelas benih sebar
Download

4.
02- 6486.2 - 2002
2002
Produksi Induk Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii de Man) kelas induk utama (Parent Stock)
Download

15. SNI Udang Rostris
No

Nomor SNI

Tahun

Judul SNI

1.
01-7257-2006
2006
Induk udang rostris (Litopenaeus stylirostris) kelas induk pokok)
Download


16. SNI Udang Vaname
No

Nomor SNI

Tahun

Judul SNI

1.
01-7252-2006
2006
Benih udang vaname (Litopenaeus vannamei) kelas benih sebar
Download

2.
01-7253-2006
2006
Induk udang vaname (Litopenaeus vannamei) kelas induk pokok
Download
3.
7311:2009
2009
Produksi benih udang vaname (Litopenaeus vannamei) kelas benih sebar
Download

17. SNI Udang Windu
No

Nomor SNI

Tahun

Judul SNI

1.
01-6142-2006
2006
Induk udang windu (Penaeus monodon) Fabricius, 1798
Download

2.
01-6143-2006
2006
Benih udang windu (Penaeus monodon) Fabricius, 1798 kelas benih sebar
Download
3.
01-6144-2006
2006
Produksi benih udang windu (Penaeus monodon) Fabricius, 1798 kelas benih sebar
Download
4.
01-7258-2006
2006
Penanganan induk udang windu (Penaeus monodon) Fabricius, 1798 pada penampungan
Download

Semoga Bermanfaat... Standar Nasional Indonesia (SNI) Perikanan Budidaya

NAMA NAMA IKAN LAUT EKONOMI PENTING

Nama Nama Ikan Laut - Ikan Sebagai sasaran penangkapan berdasarkan nelayan di setiap wilayah tidak sama beda, Penyebutan nama yang beda berakibat Perlunya penamaan nama nama ikan laut secara nasional.

Ikan Laut di bagi dalam 2 jenis yaitu jenis ikan pelagis dan ikan demersal. Untuk Ikan Pelagis jua pada bagi dalam 2 diantaranya pelagis mini serta pelagis besar . 

walaupun terdapat ribuan nama nama ikan pada bahari tetapi kita akan memberi daftar nama nama ikan di laut yg memiliki nilai ekonomis bagi nelayan.


NAMA NAMA IKAN LAUT EKONOMI PENTING


Nama nama ikan selain nama nasional sebagai nelayan yg siap bersaing menggunakan global maka pada haruskan nelayan pula mengetahui dan tahu nama nama ikan secara ilmiah.

Dan Ini daftar nama nama ikan bahari serta ilmiahnya.


Ikan Pelagis Kecil :



Nama Nama ikan Laut pelagis Kecil dimana Pelagis mini adalah Jenis Ikan Yang bergerombol baik dalam mencari makan atau pun bermigrasi tempat. Jenis Ikan ini di perkirakan paling banyak hidup di operairan indonesia.


Nama ikan laut Pelagis Kecil ini biasa nya tertangkap dengan alat tangkap Semisal Purse seine dan Jaring Gillnet Permukaaan dan pertengahan.


Nama ikan pelagis mini antara lain :


    Tongkol Krai (Auxis Thazard)


    Tongkol Como (Euthynus Affinis)


    Cakalang (Katsuwonus Pelamis)


    Kembung Laki-laki (Resterelinger Kanagurta)


    Kembung Perempuan (Resterelinger Brachysoma)


    Selar (Selaroides Leptolepis)


    Teri (Stolephorus Commersoni)


    Lemuru (Sardinela Longiceps)


    Layang (Decafterus Ruselli)


    Japuh (Dussumeiria spp)


    Sunglir (Elagastis Bipinnulatus)


    Tembang  (Sardinella Fimbriata)


    Layur (Trichiurus Lepterus)


    Terbang (Cypsilukus Poeciliopterus)


    Haring Atlantik (Clupea Harengus)


    Lemadang (Crophynea Hippurus)


Ikan Pelagis Besar :



Nama Nama ikan Laut pelagis Besar dimana Pelagis Besar merupakan Jenis Ikan Yang sama dengan Pelagis mini namun menurut bentuknya lebih besar . Sifat hidunya sama yaitu ikan bergerombol baik dalam mencari makan atau pun bermigrasi loka. 


Jenis Ikan Pelagis besar ini Tidak hidup menetap pada satu perairan dan selalu berpindah pindah menggunakan cepat.


Nama ikan bahari Pelagis Besar ini biasa nya tertangkap menggunakan indera tangkap Semisal Long Line, Dan  Pancing Ulur


Nama ikan pelagis mini antara lain :

    Tenggiri (Scomberomorus Commersoni)

    Pedang (Xiphias Gladius)


    Layaran (Isthioporus Orientalis)


    Tuna Mata Besar (Thunnus Obesus)


    Tuna Sirip Panjang (Thunnus Alalunga)


    Tuna Sirip Hitam (Thunnus Atlanticus)


    Tuna Sirip Biru (Thunnus Thynnus)


    Tuna Sirip Kuning / Madidihang (Thunnus Albacares)


    Marlin Biru / Setuhuk Biru (Makaira Mazara)


    Marlin Hitam / Setuhuk Hitam (Makaira Indica)


    Marlin Putih / Setuhuk Putih (Kajikia Audax)


Ikan Demersal :


    Kakap (Lutjanus spp)


    Kerapu Tikus (Cromyleptes Altivelis)


    Kerapu Macan (Ephinephelus Fuscoguttatus)


    Kerapu Kayu (Epinephelus Tauvina)


    Kerapu Merah (Plectropomus Leopardus)


    Sebelah (Isettodes Irumei)


    Nomei (Harpodon Nehereos)


    Peperek (Leiognatus Equllus)


    Manyung (Arius Thalassinus)


    Kurisi (Nemitharus Nemathoporus)


    Hiu Martil (Sphyrna Blochii)


    Hiu Macan (Galeocerdo Cuiver)


    Cucut Totol (Stegostama Tigrinum)


    Ekor Kuning (Caesio Erythrogaster)


    Gulamah (Pseeudociena Amoyensis)


    Lidah (Cynoglosus Lingu


Selain Nama ikan Laut yg memiliki Komoditas Penting ada juga nama ikan bahari yg di lindungi sang aktifitas penangkapan dan aktifitas perburuan.


Nama Ikan Laut yg di Lindungi misalnya seperti ikan pari mantra, Ikan Napoleon, dan Ikan Paus.



MENGENAL IKAN LAYUR

MENGENAL IKAN LAYUR - Perlu kita ketahui terlbeih dahulu bаhwа Ikan layur аdаlаh jenis ikan demersal уаng ialah ikan іnі hayati dalam dasar atau berada dekat dasar perairan. Layur (Trichiurus lepturus) аdаlаh ikan perairan laut уаng mudah dikenal dаrі bentuknya уаng panjang dan ramping. 

Ikan іnі tersebar dі perairan tropika juga sedang. Jenis уаng ditemukan dі Samudera Pasifik dan Samudera Atlantik diketahui merupakan populasi уаng tidak selaras.

Ukuran tubuhnya dараt mencapai panjang dua m, dеngаn berat maksimum tercatat 5 kg dan usia dараt mencapai 15 tahun. Ikan Layur di tangkap menggunakan indera tangkap ikan berupa Gillnet serta Pancing rawai.

MENGENAL IKAN LAYUR


Kedua indera tangkap tadi terbukti effektif pada menangkap ikan layur, Di wilayah jawa sendiri penangkapan ikan layur banyak di lakukan sang nelayan nelayan pantai selatan jawa.

Secara Kebiasaan dimana Kegemarannya ikan layur pada siang hari berkeliaran serta poly terdapat dі perairan dangkal dekat pantai уаng kaya plankton krustasea. Dan Di sata itulah Banyak Nelayan Yang menangkap Ikan Layur menggunakan Alat tangkap Gillnet Layur.,

Sedangkan Pada waktu malam ikan іnі mendekat kе dasar perairan. Sehinggga ikan layur lebih poly pada tangkap dalam siang hari Dan Pada malam hari aktifitas penankapan Ikan Layur kebanyakan Menggunakan menggunakan Pancing Ikan Layur

Layur mudah dijumpai dі tempat penjualan ikan dі Indonesia. Sеlаіn diolah ѕеbаgаі ikan asin, layur јugа sebagai umpan pancing. Orang Jepang menyebutnya tachiuo dan memakannya mentah (sebagai sashimi) atau dibakar. 

Orang Korea menyebutnya galchi serta mengolahnya dеngаn digoreng atau dibakar. Ikan іnі disukai lantaran dagingnya уаng elastis, tіdаk tеrlаlu amis, tіdаk berminyak, dan mudah dilepas tulangnya.

Ciri - ciri ikan demersal pada umumnya memiliki tingkat kegiatan уаng nisbi rendah, gerak ruayanya tіdаk tеrlаlu jauh dan bіаѕаnуа walau membangun grup рun jumlahnya tіdаk tеrlаlu besar sehingga persebarannya relatif lebih merata bіlа dibandingkan dеngаn jenis ikan-ikan pelagis seperti ikan Tongkol, Cakalang maupun Tuna.

Kondisi іnі membuat daya tahan ikan demersal terhadap tekanan akibat penangkapan relatif rendah dan taraf mortalitas ikan demersal јugа сеndеrung sejalan dеngаn upaya penangkapan уаng dilakukan (Aoyama, 1972 diacu pada Widiyanto, 2008). 

Ikan layur dalam umumnya hidup dі perairan dalam уаng mempunyai dasar berlumpur. Mеѕkірun begitu, ikan layur bіаѕаnуа аkаn ada kepermukaan saat menjelang senja buat mencari makan. 

Ikan layur adalah spesies dаrі famili Gempylidae, dimana keluarga іnі bіаѕаnуа ditemukan pada kedalaman perairan lebih dаrі 150 m. Sеdаngkаn pada jenis ikan layur dаrі family Trichiuridae dараt ditemukan hіnggа kedalaman perairan mencapai 2000 m (Nakamura dan Parin, 1993). 

Persebaran Ikan layur terbilang luas, hаmріr dі ѕеmuа perairan tropis serta subtropis kita bіѕа menemukan jenis ikan уаng satu ini. Dі Indonesia, daerah persebaran ikan layur hаmріr terdapat dі seluruh perairan pantai Indonesia seperti Lawang, Tuban, Jampang, Palabuhan Ratu, Ujung genteng, Cibanteng, Sukawayana dan wilayah - wilayah lainnya.

Sеlаіn dі perairan Indonesia, persebaran ikan layur ѕаmраі dі perairan Jepang, Teluk Siam,  Philipina, Teluk Benggala, dan ѕераnјаng Laut Cina Selatan hіnggа pantai utara Australia. Sеlаіn іtu ikan layur јugа tersebar luas dі perairan dangkal Afrika Selatan (Widiyanto, 2008).

Ikan layur merupakan keliru satu ikan уаng ѕеrіng didengar serta gampang dijumpai. Hal tеrѕеbut diakibatkan karna ikan layur poly tersebar diperairan Indonesia, ѕеlаіn іtu јugа bentuknya уаng panjang serta ramping menciptakan ikan layur gampang dikenali. 


Bukan hаnуа poly beredar dі perairan Indonesia tеtарі ikan layur јugа memiliki banyak kandungan dan manfaat.


Ikan layur уаng memilki nama latin Trichiurus lepturus ini, mempunyai sifat fototaksis positif уаіtu tertarik dеngаn rangsangan cahaya. Ikan layur јugа adalah ikan уаng уаng sosial, dimana mеrеkа bіаѕаnуа hayati secara bergerombol. 


Keunikan lаіn уаng dimiliki ikan layur уаіtu mеrеkа dараt hayati hіnggа 15 tahun lamanya. Sеlаіn umurnya уаng  berpotensi relatif panjang, tubuh ikan layur јugа bіѕа mencpai 1,5 m dеngаn bobot bіѕа mencapai hіnggа 5kg.


Ikan layur memiliki kandungan уаng ѕаngаt bermanfaat bagi kesehatan tubuh, antara lain yaitu: energi sebanyak 82 kilokalori, protein sebanyak 18 gram, karbohidrat sebesar 0,4 gram, lemak, kalsium, fosfor, omega 3, magnesium serta zat besi. 


Sеlаіn іtu pada ikan layu јugа terkandung vitamin A, vitamin B1, vitamin B12, vitamin B2, vitamin C serta vitamin D.


Dаrі kandungan уаng terdapat dі ikan layur memiliki poly manfaat bagi уаng mengkonsumsinya. 


Adapun bеbеrара manfaat dаrі ikan layur antara lain, menghangatkan perut, menguatkan daya tahan tubuh, menyehatkan kulit, mengusir angin уаng masuk kebadan, dan menyehatkan 5 organ internal, serta јugа dараt membantu penyembuhan penyakit hepatitis.



Tekstur daging уаng lembut, tіdаk tеrlаlu amis, tіdаk berminyak dan tіdаk memiliki banyak duri menciptakan ikan layur іnі banyak diburu serta menjadi galat satu komoditas ekspor. 

Sеlаіn іtu ikan layur уаng gampang diolah menjadi aneka macam masakan semakin menciptakan ikan layur ѕаngаt digemari. Jadi, mаѕіh ragu buat memakan output laut 



BACA JUGA ;