SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA

Sejarah Dan Kebudayaan Islam Di Indonesia
Sejarah tidak ubahnya kacamata masa lalu yg sebagai pijakan dan langkah setiap manusia pada masa mendatang. Hal ini berlaku pula bagi kita para mahasiswa UIN Sunan Kalijaga buat tidak hanya sekedar paham sains tapi pula paham akan sejarah kebudayaan islam di masa lalu buat menganalisa dan merogoh ibrah menurut setiap peristiwa yg pernah terjadi. Seperti yg kita ketahui sesudah tumbangnya kepemimpinan masa khulafaurrasyidin maka berganti jua sistem pemerintahan Islam pada masa itu sebagai masa daulah, dan pada makalah ini akan tersaji sedikit mengenai masa daulah Abbasiyah. 

Dengan segala keterbatasan tim penulis, maka dalam makalah ini tidak akan dijabarkan satu persatu secara rinci, tapi akan dibahas inti menurut masa daulah Abbasiyah dalam ketika itu, yaitu mengenai sub pokok bahasan seperti yang telah tertuang pada istilah pengantar, meliputi:
  • Bagaimana kemunculan daulah Abbasiyah, dimana akan diuraikan bagaimana peralihan berdasarkan masa daulah Umayyah ke masa daulah. 
  • Masa kejayaaan daulah Abbasiyah, yaitu membahas mengenai pada masa khalifah siapakah masa kejayaan itu terjadi serta prestasi apa saja yang pernah diraih. 
  • Runtuhnya daulah Abbasiyah, yaitu menyebutkan karena-karena mengapa daulah umayyah runtuh. 
Demikianlah sedikit citra tentang isi makalah ini yang tim penulis buat menggunakan metode literatur kaji pustaka terhadap buku-kitab yang berhubungan dengan tema makalah yg kami untuk.  
Dengan tumbangnya daulah Bani Umayyah maka eksistensi Daulah Bani Abbasiyah mendapatkan tempat penerangan pada masa kekhalifahan Islam waktu itu, dimana daulah Abbasiyah in sebelumnya sudah menyusun dan menata kekuatan yang begitu rapid an berkala. Dan dalam makalah ini akan diurakan sesikit menganaiberdirinya masa kekhalifahan Abbasiyah, masa kejayaan dan prestasi apa saja yang pernah diraih dan apa saja penyebab runtuhnya daulah Abbasiyah.

Kelahiran Daulah Abbasiyah
Pemerintahan As-Saffah 
Khalifah abbasiyah yg pertama adalah Abu Abbas, dialah yang diberi kepercayaan kepada pamannya Abdullah pada perang melawan Marwan II, khalifah terakhir Bani Umayyah. Hingga akhir khalifah Abbas memberi kepercayaan pada SalihBin Ali untuk membunuhMarwan, yang lalu kepala marwan dikirim ke khalifah Abbas.

Saffah kemudian dipindah ke Anbar, dia memakai sebagian akbar menurut masa pemerintahannya buat memeragi pemimpin-pemimpin arab yang membantu Umayyah. Dia mengusir mereka kecuali Abdurrahman yg tidak berapa usang kemudian mendirikan dinasti Umayyah pada Spayol. Saffah pula menetapkan buat menghabisi nyawa beberapa orang pembantu bani Umayyah. Ia membunuh Abu Salama, dikenal menjadi menteri (Wadi’) dari keluarga Nabi Muhammad, misalnya halnya dia membunuh Abu Hubayra, salahsatu dari pemimpin bani Umayyah zaman Marwan II selesainya memberi kebebasan kepadanya.

Kekhalifahan Saffah bertahan selama 4 tahun sembulan bulan. Dia wafat pada tahun 136 H pada Anbar, satu kota yang telah dijadikan menjadi tmpat kedudukan pemerinyahannya.

Sistem Kekhalifahan Abbasiyah 
Khalifah Abbasiyah ke 2 mengambil gelar Al-Mansur dan meletakkan dasar-dasar pemerintahan Abbasiyah. Di bawah Abbasiyah, kekhalifahan berkembang sebagai system politik. Dinasti ini muncul menggunakan bantuan orang-orang Persia yg merasa bosan terhadap bani Umayyah pada dalam perkara sosial ddan pilitik diskriminas. Khalifah-khalifah Abbasiyah yang menggunakan gelar”Imam” pemimpinmasyarakat muslim buat menekankan artikeagamaan kekhalifahan. Abbasiyah mencontoh tradisi Umayyahdi pada mengumumkanlebih dari satu putra mahkota raja.

Mansur dianggap sebagaipendiri ke 2 berdasarkan Dinasti Abbasiyah. Di masa pemerintahannya Baghdad dibagun menjadi ibukota DinastiAbbasiyah danmerupakan sentra perdaganganserta kebudayaan. Hingga Baghdad dipercaya menjadi kota terpenting di dunia dalam ketika itu yang kaya akan ilmu pengetahuan serta kesenian. Hingga beberapa dekade lalu dinasti Abbasiyah mencapai masa kejayaan.

Kejayaan Daulah Abbasiyah
1. Gerakan penerjemahan
Meski aktivitas penerjemahan telah dimulai semenjak Daulah Umayyah, upaya buat menerjemahkan dan menskrinsip berbahasa asing terutama bahasa yunani dan Persia ke dalam bahasa arab mengalami masa keemasan pada masa DaulahAbbasiyah. Para ilmuandiutus ke daeah Bizantium buat mencari naskah-naskah yunanidalam berbagai ilmu terutama filasafat dan kedokteran. Sedangkan perburuan manuskrip di wilayah timur seperti Persia adalah terutama pada bidang tata Negara serta sastra.

Pelopor gerakan penerjemahan dalam awal pemerintahan daulah Abbasiyah merupakan Khalifah Al-Mansyur yang jua membentuk Ibu kota Baghdad. Pada awal penerjemahan, naskah yg diterjemahkan terutama dalambidang astrologi, kimia dan kedokteran. Kemudiannaskah-naskahfilsafat karya Aristoteles serta Plato jua diterjemahkan. Dalam masa keemasan, karya yg poly diterjemahkan mengenai ilmu-ilmu pramatis seperti kedokteran. Naskah astronomi serta matematika jua diterjemahkan namun, karya-karya berupa puisi, drama, cerpen serta sejarah jarang diterjemakan lantaran bidang ini dianggap kurang bermanfa’at dan dalam hal bahasa,arab sendiri perkembangan ilmu-ilmu ini sudah sangat maju.

- Baitul hikmah
Baitul pesan tersirat merupakan perpustakaan yangberfungsi menjadi pusat pengembagan ilmu pengetahuan.

- Pada masa harun ar-rasyid
Institusi ini bernama Khizanahal-Hikmah (Khazanah kebijaksanaan) yang berfungsi menjadi perpustakaan serta sentra penelitian.

- Pada masa al-ma’mun
Lembaga ini dikembangkan dari tahun 815 M dan diubah namanya sebagai Bait al-Hikmah, yg digunakan secara lebihmaju yaitu sebagaitempatpenyimpanan buku-kitab kuno yg didapat dari Persia, Bizantium, dan bahkan dariEthiopia danIndia. Direktur perpustakaannya seorang nasionalis Persia dan ahli pahlewi, Sahl Ibn Harun. Di bawah kekuasaan Al-Ma’mun, lembaga ini menjadi perpustakaan jua menjadi sentra aktivitas study serta riset astronomi serta matematika.

2. Dalam bidang filasafat
Pada masa ini pemikiran filasafat mencakup bidang keilmuan yg sangat luas seperti akal, geometri, astronomi, serta musik yang dipergunakan buat mengungkapkan pemikiran tak berbentuk, garis serta gambar, gerak dan su ibn Ishaq al-Kinemasa abbasiyah seperti Ya’kub ibn Ishaq al-Kinl-Farabi,Ibn Bajah, Ibnu Tufaildan Ibn Rushd menyebutkan pemikiran-pemikirannya menggunakan menggunakan model, metamor, analogi, dan gambaranimajinatif.

3. Dalam bidang hukum Islam
Karya pertama yg diketahui merupakan Majmu’ al Fiqh karya Zaid bin Ali (w.122 H/740 M)yang berisi tentang fiqh Syi’ah Zaidiyah. Hakimagung yg pertama adalah Abu Hanifah (w.150/767).meskidiangap menjadi pendiri madzhab hanafi,karya-karyanya sendiri tidakada yg terselamatkan. Dua bukunya yg berjudul Fiqh alAkbar (terutama berisi artikel tentang keyakinan) dan Wasiyah Abi Hanifah berisi pemikiran-pemikirannya terselamatkankarena ditulis sang para muridnya.

4. Perkembangan Ekonomi
Ekonomi imperium Abbasiyah digerakkan oleh perdagangan. Sudah masih ada banyak sekali macamindustri sepertikain linen pada mesir, sutra darisyiria dan irak, kertas berdasarkan samarkand, dan banyak sekali produk pertanian sepertigandum menurut mesir dan kurma menurut iraq. Hasil-hasil industri dan pertanian ini diperdagangkan ke berbagai wilayah kekuasaan Abbasiyahdan Negara lain.

Karena industralisasi yg timbul pada perkotaan ini, urbanisasi tidak dapat dibendung lagi. Selain itu, perdagangan barang tambang jua semarak. Emas yg ditambang berdasarkan Nubia dan Sudan Barat melambungkan perekonomian Abbasiyah.

Perdagangan dengan wilayah-wilayah lain merupakan hal yg sangat penting. Secara bersamaan dengan kemajuan Daulah Abbasiyah, Dinasti Tang pada Cina jua mengalami masa zenit kejayaan sebagai akibatnya interaksi erdagangan antara keduanya menambah semaraknya aktivitas perdagangan global.

5. Dalam bidang Peradaban
Masa Abbasiyah menjadi tonggak puncak peradaban Islam. Khalifah-khalifah Bani Abbasiyah secara terbuka mempelopori perkembangan ilmu pengetahuan menggunakan mendatangkan naskah-naskah antik berdasarkan berbagai pusat peradaban sebelumnya buat lalu diterjemahkan, disesuaikan dan diterapkan pada dunai Islam. Para ulama’ muslim yang ahli dalam banyak sekali ilmu pengetahuan baik agama juga non kepercayaan jua ada pada masa ini. Pesatnya perkembangan peradaban juga didukung oleh kemajua ekonomi imperium yg sebagai penghubung dunua timur serta barat. Stabilitas politik yang nisbi baik terutama dalam masa Abbasiyah awal ini jua menjadi pemicu kemajuan peradaban Islam

Runtuhnya Daulah Abbasiyah
Sebab –karena keruntuhan daulah Abbasyiah
Keruntuhan dari segi internal ( berdasarkan dalam ) 
Ø Mayoritas kholifah Abbasyiah periode akhir lebih mementingkan urusan eksklusif serta melalaikan tugas serta kewajiban mereka terhadap negara.
Ø Luasnya wilayah kekuasaan kerajaan Abbasyiah, sementara komunikasi pusat menggunakan daerah sulit dilakukuan.
Ø Semakin kuatnya efek keturunan Turki, menyebabkan grup Arab serta Persia menaruh kecemburuan atas posisi mereka.
Ø Dengan profesionalisasi angkatan bersenjata ketergantungan khalifah pada mereka sangat tinggi.
Ø Permusuhan antar grup suku dan gerombolan kepercayaan .

SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA

Sejarah Dan Kebudayaan Islam Di Indonesia
Sejarah tidak ubahnya kacamata masa kemudian yang menjadi pijakan dan langkah setiap manusia pada masa mendatang. Hal ini berlaku juga bagi kita para mahasiswa UIN Sunan Kalijaga buat tidak hanya sekedar paham sains akan tetapi jua paham akan sejarah kebudayaan islam di masa kemudian untuk menganalisa dan merogoh ibrah berdasarkan setiap insiden yang pernah terjadi. Seperti yang kita ketahui sehabis tumbangnya kepemimpinan masa khulafaurrasyidin maka berganti juga sistem pemerintahan Islam dalam masa itu sebagai masa daulah, serta pada makalah ini akan tersaji sedikit mengenai masa daulah Abbasiyah. 

Dengan segala keterbatasan tim penulis, maka dalam makalah ini tidak akan dijabarkan satu persatu secara rinci, akan tetapi akan dibahas inti berdasarkan masa daulah Abbasiyah pada waktu itu, yaitu mengenai sub pokok bahasan seperti yg telah tertuang pada kata pengantar, meliputi:
  • Bagaimana kemunculan daulah Abbasiyah, dimana akan diuraikan bagaimana peralihan berdasarkan masa daulah Umayyah ke masa daulah. 
  • Masa kejayaaan daulah Abbasiyah, yaitu membahas mengenai dalam masa khalifah siapakah masa kejayaan itu terjadi serta prestasi apa saja yang pernah diraih. 
  • Runtuhnya daulah Abbasiyah, yaitu menyebutkan sebab-sebab mengapa daulah umayyah runtuh. 
Demikianlah sedikit gambaran tentang isi makalah ini yg tim penulis buat menggunakan metode literatur kaji pustaka terhadap kitab -kitab yg berhubungan dengan tema makalah yang kami buat.  
Dengan tumbangnya daulah Bani Umayyah maka keberadaan Daulah Bani Abbasiyah menerima loka penjelasan dalam masa kekhalifahan Islam waktu itu, dimana daulah Abbasiyah in sebelumnya telah menyusun dan menata kekuatan yang begitu rapid an terjadwal. Dan dalam makalah ini akan diurakan sesikit menganaiberdirinya masa kekhalifahan Abbasiyah, masa kejayaan dan prestasi apa saja yg pernah diraih serta apa saja penyebab runtuhnya daulah Abbasiyah.

Kelahiran Daulah Abbasiyah
Pemerintahan As-Saffah 
Khalifah abbasiyah yg pertama adalah Abu Abbas, dialah yang diberi agama kepada pamannya Abdullah pada perang melawan Marwan II, khalifah terakhir Bani Umayyah. Hingga akhir khalifah Abbas memberi kepercayaan kepada SalihBin Ali buat membunuhMarwan, yg kemudian kepala marwan dikirim ke khalifah Abbas.

Saffah lalu dipindah ke Anbar, dia memakai sebagian akbar dari masa pemerintahannya buat memeragi pemimpin-pemimpin arab yang membantu Umayyah. Dia mengusir mereka kecuali Abdurrahman yg tidak berapa usang lalu mendirikan dinasti Umayyah pada Spayol. Saffah juga menetapkan buat menghabisi nyawa beberapa orang pembantu bani Umayyah. Ia membunuh Abu Salama, dikenal sebagai menteri (Wadi’) dari famili Nabi Muhammad, seperti halnya dia membunuh Abu Hubayra, salahsatu berdasarkan pemimpin bani Umayyah zaman Marwan II sesudah memberi kebebasan kepadanya.

Kekhalifahan Saffah bertahan selama 4 tahun sembulan bulan. Dia wafat pada tahun 136 H di Anbar, satu kota yang sudah dijadikan menjadi tmpat kedudukan pemerinyahannya.

Sistem Kekhalifahan Abbasiyah 
Khalifah Abbasiyah kedua mengambil gelar Al-Mansur serta meletakkan dasar-dasar pemerintahan Abbasiyah. Di bawah Abbasiyah, kekhalifahan berkembang menjadi system politik. Dinasti ini muncul dengan bantuan orang-orang Persia yg merasa bosan terhadap bani Umayyah pada pada perkara sosial ddan pilitik diskriminas. Khalifah-khalifah Abbasiyah yang menggunakan gelar”Imam” pemimpinmasyarakat muslim buat menekankan artikeagamaan kekhalifahan. Abbasiyah mencontoh tradisi Umayyahdi dalam mengumumkanlebih berdasarkan satu putra mahkota raja.

Mansur dipercaya sebagaipendiri kedua menurut Dinasti Abbasiyah. Di masa pemerintahannya Baghdad dibagun sebagai ibukota DinastiAbbasiyah danmerupakan pusat perdaganganserta kebudayaan. Hingga Baghdad dipercaya menjadi kota terpenting pada global pada waktu itu yg kaya akan ilmu pengetahuan serta kesenian. Hingga beberapa dekade lalu dinasti Abbasiyah mencapai masa kejayaan.

Kejayaan Daulah Abbasiyah
1. Gerakan penerjemahan
Meski aktivitas penerjemahan telah dimulai semenjak Daulah Umayyah, upaya buat menerjemahkan serta menskrinsip berbahasa asing terutama bahasa yunani serta Persia ke dalam bahasa arab mengalami masa keemasan pada masa DaulahAbbasiyah. Para ilmuandiutus ke daeah Bizantium buat mencari naskah-naskah yunanidalam aneka macam ilmu terutama filasafat serta kedokteran. Sedangkan perburuan manuskrip di daerah timur seperti Persia merupakan terutama dalam bidang tata Negara dan sastra.

Pelopor gerakan penerjemahan dalam awal pemerintahan daulah Abbasiyah adalah Khalifah Al-Mansyur yang pula membentuk Ibu kota Baghdad. Pada awal penerjemahan, naskah yg diterjemahkan terutama dalambidang astrologi, kimia dan kedokteran. Kemudiannaskah-naskahfilsafat karya Aristoteles dan Plato pula diterjemahkan. Dalam masa keemasan, karya yang poly diterjemahkan tentang ilmu-ilmu pramatis misalnya kedokteran. Naskah astronomi dan matematika pula diterjemahkan tetapi, karya-karya berupa puisi, drama, cerpen serta sejarah jarang diterjemakan lantaran bidang ini dipercaya kurang bermanfa’at serta dalam hal bahasa,arab sendiri perkembangan ilmu-ilmu ini telah sangat maju.

- Baitul hikmah
Baitul pesan yang tersirat merupakan perpustakaan yangberfungsi sebagai sentra pengembagan ilmu pengetahuan.

- Pada masa harun ar-rasyid
Institusi ini bernama Khizanahal-Hikmah (Khazanah kebijaksanaan) yang berfungsi sebagai perpustakaan dan pusat penelitian.

- Pada masa al-ma’mun
Lembaga ini dikembangkan dari tahun 815 M serta diubah namanya menjadi Bait al-Hikmah, yang digunakan secara lebihmaju yaitu sebagaitempatpenyimpanan kitab -buku antik yg didapat dari Persia, Bizantium, dan bahkan dariEthiopia danIndia. Direktur perpustakaannya seorang nasionalis Persia serta ahli pahlewi, Sahl Ibn Harun. Di bawah kekuasaan Al-Ma’mun, lembaga ini sebagai perpustakaan pula sebagai pusat aktivitas study dan riset astronomi serta matematika.

2. Dalam bidang filasafat
Pada masa ini pemikiran filasafat mencakup bidang keilmuan yang sangat luas seperti akal, geometri, astronomi, serta musik yg dipergunakan untuk menyebutkan pemikiran abstrak, garis dan gambar, gerak dan su ibn Ishaq al-Kinemasa abbasiyah seperti Ya’kub ibn Ishaq al-Kinl-Farabi,Ibn Bajah, Ibnu Tufaildan Ibn Rushd mengungkapkan pemikiran-pemikirannya menggunakan memakai contoh, metamor, analogi, dan gambaranimajinatif.

3. Dalam bidang aturan Islam
Karya pertama yg diketahui adalah Majmu’ al Fiqh karya Zaid bin Ali (w.122 H/740 M)yg berisi mengenai fiqh Syi’ah Zaidiyah. Hakimagung yg pertama merupakan Abu Hanifah (w.150/767).meskidiangap menjadi pendiri madzhab hanafi,karya-karyanya sendiri tidakada yg terselamatkan. Dua bukunya yg berjudul Fiqh alAkbar (terutama berisi artikel mengenai keyakinan) dan Wasiyah Abi Hanifah berisi pemikiran-pemikirannya terselamatkankarena ditulis oleh para muridnya.

4. Perkembangan Ekonomi
Ekonomi imperium Abbasiyah digerakkan sang perdagangan. Sudah masih ada berbagai macamindustri sepertikain linen pada mesir, sutra darisyiria serta irak, kertas menurut samarkand, serta banyak sekali produk pertanian sepertigandum berdasarkan mesir serta kurma menurut iraq. Hasil-output industri serta pertanian ini diperdagangkan ke aneka macam wilayah kekuasaan Abbasiyahdan Negara lain.

Karena industralisasi yang timbul di perkotaan ini, urbanisasi tidak bisa dibendung lagi. Selain itu, perdagangan barang tambang jua semarak. Emas yang ditambang menurut Nubia dan Sudan Barat melambungkan perekonomian Abbasiyah.

Perdagangan menggunakan wilayah-wilayah lain merupakan hal yg sangat penting. Secara bersamaan dengan kemajuan Daulah Abbasiyah, Dinasti Tang pada Cina jua mengalami masa zenit kejayaan sehingga interaksi erdagangan antara keduanya menambah semaraknya kegiatan perdagangan dunia.

5. Dalam bidang Peradaban
Masa Abbasiyah sebagai tonggak puncak peradaban Islam. Khalifah-khalifah Bani Abbasiyah secara terbuka mempelopori perkembangan ilmu pengetahuan dengan mendatangkan naskah-naskah kuno berdasarkan banyak sekali pusat peradaban sebelumnya buat lalu diterjemahkan, diadaptasi serta diterapkan di dunai Islam. Para ulama’ muslim yang pakar pada aneka macam ilmu pengetahuan baik kepercayaan maupun non kepercayaan pula ada dalam masa ini. Pesatnya perkembangan peradaban jua didukung sang kemajua ekonomi imperium yang menjadi penghubung dunua timur serta barat. Stabilitas politik yang nisbi baik terutama pada masa Abbasiyah awal ini jua sebagai pemicu kemajuan peradaban Islam

Runtuhnya Daulah Abbasiyah
Sebab –sebab keruntuhan daulah Abbasyiah
Keruntuhan berdasarkan segi internal ( menurut pada ) 
Ø Mayoritas kholifah Abbasyiah periode akhir lebih mementingkan urusan pribadi dan melalaikan tugas dan kewajiban mereka terhadap negara.
Ø Luasnya wilayah kekuasaan kerajaan Abbasyiah, sementara komunikasi sentra menggunakan wilayah sulit dilakukuan.
Ø Semakin kuatnya imbas keturunan Turki, mengakibatkan kelompok Arab dan Persia memberikan kecemburuan atas posisi mereka.
Ø Dengan profesionalisasi angkatan bersenjata ketergantungan khalifah pada mereka sangat tinggi.
Ø Permusuhan antar grup suku serta gerombolan agama.

KESULTANAN PALEMBANG DARUSSALAM



Sejarah berdirinya Kesultanan Palembang Darussalam nir terlepas dariruntuhnya Kerajaan Sriwijaya pada abad ke-12. Kerajaan Sriwijaya runtuh akibatdikalahkan oleh Kerajaan Majapahit. Ketika Sriwijaya runtuh menjadi pusatniaga, maka lahirlah suatu wilayah atau kota yg pada ejaan China disebutdengan sebutan Palinfong (yang kini lebih dikenal dengan sebutan KotaPalembang). Sepeninggalan Sriwijaya, kota ini tetap eksis menjadi kota niagayang di dalamnya masih terdapat suatu tumpuan aktivitas ekonomi serta perdaganganyang masih dikenal sebagai Ku-kang (dalam bahasa China) atau PelabuhanLama. Kota Palembang sebagai tumpuan pelabuhan internasional yg secara khususbanyak disinggahi pedagang-pedagang berdasarkan China. Bahkan, kota ini pernah menjadienclave (wilayah kantong) China selama sekitar 200 tahun.
Ketika KotaPalembang berada pada kontrol ekonomi para pedagang China, Pangeran Palembang,Parameswara, terpaksa meninggalkan kota ini dalam tahun 1397. Pada ketika itu,Kerajaan Majapahit jua tidak bisa menempatkan adipatinya di kota ini karenaChina sudah menentukan Liang Tau Ming sebagai pemimpin Palembang. Sayangnya, padamasa kekuasaan China, Palembang pernah sebagai sarang para bajak bahari Chinayang mengakibatkan konflik akut di kota ini.
Sebelum KesultananPalembang Darussalam sebagai kesultanan yg lebih bercorak Melayu ini berdiri,sebenarnya telah terdapat Kerajaan Palembang terlebih dahulu (sebagai cikal bakalnantinya). Sebelum Kerajaan Palembang (Palembang Lama) berdiri, Kota Palembangsudah terdapat terlebih dahulu menjadi salah suatu daerah kekuasaan Majapahit padasaat itu. Tulisan di bawah ini akan mengulas sejarah Kerajaan Palembang danKesultanan Palembang Darussalam secara terpisah.
a. Sejarah Kerajaan Palembang
Kerajaan Palembang berdiri lebih kurang abad ke-15. Ario Damar merupakan pendirikerajaan ini. Ia sebenarnya mewakili Kerajaan Majapahit di Palembang Lamo(atau nantinya disebut Kerajaan Palembang), menggunakan gelar Adipati Ario Damaryang berkuasa antara tahun 1455 hingga tahun 1486. Ketika ia datang kePalembang, rakyat serta penduduk pada wilayah ini sebenarnya sudah masuk Islam.diperkirakan, dia akhirnya ikut memeluk Islam menggunakan membarui namanya menjadiArio Abdillah atau Ario Dillah (pada bahasa Jawa, dillah berartilampu). Ario Dillah pernah menerima hadiah menurut Prabu Kertabumi Brawijaya V,yaitu diberikan salah seorang selirnya yang berketurunan China serta telahmemeluk Islam, yg bernama Puteri Champa. Ketika dibawa ke Palembang, PuteriChampa tengah mengandung. Lahirlah kemudian seseorang bernama Raden Fatah diistana Ario Dillah yang dulu dinamakan Candi Ing Laras. Raden Fatahkemudian dididik sang Ario Dillah dengan pengetahuan Islam yang kemudianmengantarkan dirinya sebagai ulama besar . Anak kandung Ario Dillah sendiri yangmerupakan hasil perkawinan menggunakan Puteri Champa merupakan Raden Kusen. Jadi, RadenFatah adalah saudara lain bapak dengan Raden Kusen. Setelah Ario Dillah wafat,kekuasaan Kerajaan Palembang sempat kosong hingga tahun 1486. Hal itu terjadikarena Palembang termasuk pada kekuasaan Majapahit. Banyak keturunan ArioDillah, termasuk Raden Fatah yang lalu hijrah ke Demak. Berikut ini akandijelaskan bagaimana kemudian eksistensi Kerajaan Palembang kembali berdirisetelah Kerajaan Demak musnah.  
Tidak ada sumbertertulis resmi yang bisa menyebutkan kapan Kerajaan Majapahit hancur.majapahit diperkirakan runtuh pada tahun 1478 dampak serangan kerajaan-kerajaanIslam. Pada waktu itu, Sunan Ampel menunjuk Raden Fatah sebagai penguasa seluruhtanah Jawa. Pusat kekuasaan kemudian dipindahkan ke Demak. Pada tahun 1481,Raden Fatah mendirikan Kerajaan Islam Demak. Pendirian kerajaan tersebut jugamendapat donasi menurut wilayah-wilayah lainnya yg sudah lepas menurut Majapahit,seperti Jepara, Tuban, serta Gresik. Kerajaan Demak pernah menjadi sentra niagapada abad ke-15. Raden Fatah menerima gelar Senapati Jimbun Ngabdu‘r-RahmanPanembahan Palembang Sayidin Panata‘Gama. Ia wafat pada tahun 1518, dandigantikan puteranya, yaitu Pati-Unus atau Pangeran Sabrang Lor.
Setelah PangeranSabrang Lor wafat dalam tahun 1521, tahta kekuasaan kemudian dipegang olehsaudaranya, yaitu Pangeran Trenggono hingga tahun 1546. Setelah itu, diKerajaan Demak terjadi perebutan kekuasaan antara saudara Pangeran Trenggono(Pangeran Seda ing Lepen) serta anaknya (Pangeran Prawata). Perebutan kekuasaanini menyebabkan terjadi pertumpahan darah antar saudara. Pangeran Seda ingLepen dibunuh oleh Pangeran Prawata. Sebagai buntut dari peristiwa ini,Pangeran Prawata beserta keluarganya dibunuh oleh anak Pangeran Seda ing Lepenyang bernama Arya Penangsang atau Arya Jipang. Menantu Raden Trenggono yangbernama Pangeran Kalinyamatdari Jepara jugadibunuh. Pertumpahan tidak berhenti di sini, bahkan masih berlanjut. Pada tahun1549, Arya Penangsang dibunuh sang Adiwijaya yg jua seorang menantu dariPangeran Trenggono atau populer dengan sebutan Jaka Tingkir yg ketika itu menjabat Adipati KerajaanPajang. Pada masa Jaka Tingkir ini, Keraton Demak dipindahkan ke Pajang akibatserangan Kerajaan Pajang. Perpindahan ini sebagai pertanda berakhirnyakekuasaan Kerajaan Demak yg berdiri sejak tahun 1481 sampai tahun 1546.
Ketika Kerajaan Pajang menyerang Demak, masih ada kurang lebih 24 orang keturunanPangeran Trenggono (atau juga keturunan Raden Fatah) berhijrah ke Palembangyang dipimpin sang Ki Gede Sedo ing Lautan. Pada tahun 1547, Ki Gede Sedo IngLautan menempati posisi Kerajaan Palembang yg telah usang vakum sebagai rajake-dua. Ia berkuasa hingga tahun 1552. Salah seseorang suro (perwira) KerajaanDemak bernama Ki Gede Ing Suro yang jua ikut dalam rombongan Ki Gede Sedo IngLautan lalu sebagai raja ke-tiga di Kerajaan Palembang (1552-1573). Meskisudah hijrah ke luar Jawa, ia serta para keturunannya masih memiliki ikatanideologis menggunakan sentra keraton di Jawa sampai zaman Mataram. Setelah JakaTingkir wafat, Kerajaan Pajang kemudian dipimpin oleh Arya Pangiri. Pada masakepemimpinannya, terjadi pergolakan politik yg amat pelik. Ia diserang olehkekuatan massal yang terdiri berdasarkan Pangeran Benowo (putra Jaka Tingkir yangtersingkir) serta kekuatan Mataram (dipimpin Panembahan Senapati atau SenapatiMataram, putra Kyai Ageng Pemanahan atau Kyai Gede Mataram). Arya Pangirikemudian bisa dikalahkan sang Senapati Mataram, yg menyebabkan terjadinya pemindahanKeraton Pajang ke Mataram pada tahun 1587. Tahun ini dikenal menjadi awalberdirinya Kerajaan Mataram. Pangeran Mataram adalah keturunan menurut RadenFatah serta Raden Trenggono. Adanya pertalian darah inilah yang menyebabkanterjadinya hubungan yang baik antara Kerajaan Palembang serta Kerajaan Matarampada ketika itu. Hubungan tadi masih terjalin erat hingga masa kekuasaan RajaAmangkurat I (raja ke-4). Di samping itu, hubungan ke 2 kerajaan tadi jugadalam bentuk kerjasama. Hingga akhir tahun 1677, Kerajaan Palembang masih setiakepada Kerajaan Mataram yang dipercaya menjadi pelindungnya, terutama dariserangan Kerajaan Banten yang telah dilakukan sejak tahun 1596. Pada tahun1610, Kerajaan Palembang pernah melakukan kontak menggunakan VOC. Awalnya, VOCenggan herbi Kerajaan Palembang. Bahkan, semasa pemerintahan Pangeran Sideng Kenayan,telah dibuka Kantor Perwakilan Dagang VOC (Factorij)di Palembang, yaitu melalui perantara Gubernur Jendral pada Batavia, Jacob Specx(1629-1632). Namun, pada tahun 1659, Keraton Kuta Gawang besertabenteng-bentengnya hancur dampak diserbu sang VOC.
Hancurnya keratontersebut menjadi indikasi berakhirnya keberadaan Kerajaan Palembang. Kehancurantersebut berpengaruh dalam pemindahan keraton serta pemukiman penduduk ke arahyang lebih ke hulu, yang terletak antara Sungai Rendang serta Sungai Tengkuruk.daerah ini lalu dikenal menggunakan kata Beringin Janggut. Keraton KutaGawang sekarang berada pada kompleks PT. Pusri, Kota Palembang, Provinsi SumateraSelatan, Indonesia. Dari bentuknya, keraton ini menandai adanya akulturasikebudayaan antara budaya Jawa serta Melayu, yg lalu diklaim dengankebudayaan Palembang. Setelah kehancuran Kerajaan Palembang, maka lahirlahPalembang yg memiliki kepribadian sendiri serta mencicipi hak kemerdekaansendiri juga, yaitu Kesultanan Palembang Darussalam.
b. Sejarah KesultananPalembang Darusalam
Pada tahun 1659, di Palembang jua berdiri sebuah kesultanan yang memilikicorak tersendiri serta tidak sinkron dengan Kerajaan Palembang sebelumnya, yaituKesultanan Palembang Darussalam. Pendiri kesultanan ini merupakan SultanJamaluddin atau dikenal dengan sebutan Sultan Ratu Abdurrahman KholifatulMukminin Sayidul Iman, yang dalam masa akhir hayatnya bergelar Sunan CindeWalang. Sejarah kekuasaan dirinya bersama sultan-sultan setelahnya akan dibahastersendiri dalam bagian periode pemerintahan.

2. Silsilah
Silsilah berikut adalah akan dibagi berdasarkan 2 bentukperiodeisasi, yaitu periode Kerajaan Palembang (sebagai cikal bakal KesultananPalembang) serta periode Kesultanan Palembang Darussalam itu sendiri.
a. Periode Kerajaan Palembang:
  1. Ario Abdillah (Ario Dila, sebelumnya bernama Ario Damar) (1455-1486)
  2. Pangeran Sedo Ing Lautan (1547-1552)
  3. Kiai Gede Ing Suro Tuo (1552-1573)
  4. Kiai Gede Ing Suro Mudo (Kiai Mas Anom Adipati Ing Suro) (1573-1590)
  5. Kiai Mas Adipati (1590-1595)
  6. Pangeran Madi Ing Angsoko (1595-1629)
  7. Pangeran Madi Alit (1629-1630)
  8. Pangeran Sedo Ing Puro (1630-1639)
  9. Pangeran Sedo Ing Kenayan (1639-1650)
  10. Pangeran Sedo Ing Pesarean (1651-1652)
  11. Pangeran Sedo Ing Rajek (1652-1659)
b. PeriodeKesultanan Palembang Darussalam:
  1. Sultan Ratu Abdurrahman Khalifatul Mukminin Sayidul Imam (1659-1706)
  2. Sultan Muhammad Mansyur Jayo Ing Lago (1706-1714)
  3. Sultan Agung Komaruddin Sri Teruno (1714-1724)
  4. Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo (1724-1758)
  5. Sultan Ahmad Najamuddin Adi Kesumo (1758-1776)
  6. Sultan Muhammad Bahaudin (1776-1804)
  7. Sultan Mahmud Badaruddin II (1804-1821)
  8. Sultan Ahmad Najamuddin II atau Husin Dhiauddin (1813-1817)
  9. Sultan Ahmad Najamuddin III atau Pangeran Ratu (1819-1821)
  10. Sultan Ahmad Najamuddin IIV atau Prabu Anom (1821-1823)
  11. Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin (2006-...)
3. Periode Pemerintahan
Kesultanan Palembang Darussalam berdiri selama hampir dua abad, yaitu sejaktahun 1659 hingga tahun 1825. Sebelum kesultanan ini berdiri sebenarnya telahada terlebih dahulu Kerajaan Palembang yg merupakan cikal bakal berdirinyaKesultanan Palembang Darussalam. Bedanya dengan Kerajaan Palembang, KesultananPalembang Darussalam lebih bercorak Islam lantaran menerapkan syariat Islam sertamenjadikan al-Quran serta hadits menjadi konstitusi pemerintahan. 
Sultan RatuAbdurrahman Kholifatul Mukminin Sayidul Iman atau dianggap dengan Sunan CindeWalang adalah raja pertama di Kesultanan Palembang Darussalam. Ia memerintahselama 45 tahun. Dengan masa kekuasaan yg begitu panjang, beliau telah meletakkantata kehidupan sosial, ekonomi, serta politik yang kuat di kesultanan ini. Dalambidang pemerintahan, dia menerapkan sistem perwakilan pada wilayah pedalaman ataudikenal dengan kata raban serta jenang. Undang-undang danperaturan-peraturan yg dibuatnya dituangkan pada bentuk piagem(piagam), yang harus dilaksanakan oleh setiap daerah yang masuk dalam pengaruhkekuasaan Palembang, seperti Bangka, Belitung, sebagian Jambi (Muara Tembesi),Bengkulu (Kepahiang/Rejang), serta Lapung (Tulang Bawang/Mesuji).
Sunan Cinde Walangpernah melakukan aliansi internasional antara Palembang, Jambi, serta Johor.aliansi ini hanya bersifat insidentil serta situasional. Namun, aliansi inikadang justru menimbulkan konflik di antara mereka sendiri karena adanyaperbedaan kepentingan. Dalam bidang pertanian, ia mewajibkan bagi daerah-daerahtertentu untuk mengembangkan tanaman lada. Ia juga membuat sistem perairan yangdibuat antara Ogan, Komering, serta Mesuji, yang tidak saja digunakan untukpertanian, namun juga untuk kepentingan pertahanan. Setelah Sunan Cinde Walangmeninggal pada tahun 1706, tahta kekuasaan kesultanan kemudian dipegang olehputranya yang bernamanya Sultan Muhammad Mansyur Jayo Ing Lago (1706-1714). Iamerupakan sultan yang dikenal gagah berani serta banyak menyelesaikanpermasalahan dengan senjata. Akibatnya, Kesultanan Palembang pernah kehilangansalah satu daerah kekuasaannya, yaitu Muara Tembesi di Jambi. Ketika Jayo IngLago tidak lagi berkuasa, terjadi kemelut politik pada saat itu perihal siapayang pantas menggantikannya. Pangeran Purbaya, yang seharusnya menggantikanJayo Ing Lago meninggal karena diracun. Tahta kekuasaan kemudian dipegang adikJayo Ing Lago, Sultan Agung Komaruddin Sri Teruno (1714-1724). Putra-putra JayoIng Lago, yaitu Raden Lembu serta Pangeran Mangkubumi Mohamad Ali menolakkeputusan tersebut dengan melakukan pemberontakan. 
Sultan AgungKomaruddin kemudian berinisiatif untuk berdamai dengan kedua keponakannyatersebut dengan cara mengangkat Pangeran Mangkubumi Mohamad Ali sebagai SultanAnom Muhamad Alimudin serta Raden Lembu sebagai Pangeran Jayo Wirakmo. Tetap sajakeputusan tersebut belum dapat memuaskan kedua belah pihak karena ternyataPangeran Jayo Wikramo lebih diuntungkan dengan mendapatkan putri Sultan AgungKomaruddin sebagai pasangannya. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya konflikantar saudara. Pangeran Jayo Wirakmo memenangkan peperangan tersebut yangmengantarkan dirinya sebagai sultan dengan gelar Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo(1724-1758).
Sultan MahmudBadaruddin Jayo Wikramo (Badaruddin I) merupakan sosok pemimpin yang berwawasanluas serta memiliki pengalaman yang amat memadai. Ia pernah mengagas pentingnyamemperbarui kesultanan dengan mengintrodusir pengetahuan serta teknologi yangbaru, tanpa meninggalkan tradisi serta agama yang telah lama mapan. Ia telahmelakukan perubahan serta pembangunan Kesultanan Palembang ke arah yang lebihmaju. Di antara bentuk bangunan fisik yang didirikan pada masanya, yaitu:Masjid Agung, Kuta Batu (Kuta Lama), Makam Lemabang, tambang timah Bangka,terusan-terusan di pedalaman. Ia juga mengembangkan sistem perdagangan danekonomi Kesultanan Palembang ke arah yang lebih maju. Pada masanya syiar dandakwah keagamaan Islam mulai berkembang pesat. Maka, tidak aneh jika dikatakanbahwa banyak ulama di Nusantara yang berasal dari wilayah Kesultanan Palembangini. Setelah Sultan Badaruddin I meninggal, tahta kekuasaan kesultanan kemudiandipegang oleh Sultan Ahmad Najamuddin (1758-1776). Tidak banyak data yangmembincang sejarah kepemimpinan sultan ini. Namun, yang pasti bahwa ia lebihbanyak mengembangkan perkembangan Islam serta pemikiran tentang kesusasteraan.setelah ia meninggal, tahta kekuasaan kemudian digantikan oleh Sultan MuhammadBahauddin (1776-1804).
Masa kekuasaanSultan Muhammad Bahauddin juga dikenal sebagai periode pemerintahan KesultananPalembang Darussalam yang cukup berhasil. Pada masanya, perekonomian kesultananmeningkat tajam karena sultan sangat menguasai teknik bagaimana caranyaberdagang yang bagus, termasuk berdagang dengan VOC. Bahkan, VOC merasa kesaldengan monopoli perdagangan Sultan Bahauddin yang menyebabkan kontrak-kontrakmereka sering ditolaknya. Ternyata, Sultan Bahauddin lebih suka berdagang denganInggris, China, serta orang-orang Melayu di Riau. Dampak dari kebijakan sepertiini justru menghasilkan kekayaan yang sangat besar bagi kekuangan kesultanan.sehingga, kemakmuran Kesultanan Palembang Darussalam meningkat tajam. 
Bentuk-bentuk darikemakmuran tersebut dapat dibuktikan dengan peninggalan-peninggalan bersejarahyang bernilai sangat penting. Pada tahun 1780, Sultan Bahauddin pernahmembangun Keraton Kuto Besak yang boleh dianggap sebagai keraton terbesar danterindah di Nusantara. Bentuk kemakmuran kesultanan juga berupa berkembangnyabidang kesenian serta kesusasteraan pada saat itu. Dalam kurun waktu 1750-1800,Kesultanan Palembang Darussalam pernah menjadi pusat sastra Melayu setelahKesultanan Aceh yang menjadi pusat kesusasteraan sebelumnya mengalami masastagnasi. Pada tahun 1804, Sultan Mahmud Badaruddin II menggantikan ayahnya(Sultan Bahauddin). Masa pemerintahan Sultan badaruddin II dikenal sebagai masaperjuangan melawan kolonialisme Inggris serta Belanda. Pada tahun 1811, SultanBadaruddin II berperang dengan Belanda-Perancis yang dikenal dengan PeristiwaLoji Sungai Aur. Pada tahun 1812, ia menghadapi serbuan armada Inggris. Selainitu, ia juga berperan dalam peperangan lain, seperti Perang Palembang 1819Babak I serta II serta Perang Palembang 1821. Atas perjuangannya melawankolonialisme, ia dianugerahi gelar sebagai Pahlawan Nasional.
Sultan AhmadNajamudin II atau Sunan Husin Dhiauddin meneruskan tahta kesultanan berikutnya(1813-1817). Ia merupakan saudara dari Sultan Mahmud Badaruddin II. Secaraberselingan, mereka berdua bergantian dalam memimpin kesultanan. Hal ituterjadi karena Sultan Mahmud Badaruddin II pernah hijrah ke Muara Rawas, dandalam kurun waktu antara tahun 1813 hingga tahun 1818, ia juga pernah dipecatoleh Inggris serta Belanda yang pernah menguasai wilayah Kesultanan Palembang.meski demikian, posisi dirinya sebagai sultan yang sah masih tetap eksis hinggatahun 1821. Sultan yang ke-9 di Kesultanan Palembang Darussalam adalah SultanAhmad Najamuddin III atau yang lebih dikenal dengan nama Pangeran Ratu(1919-1921). Ia merupakan putra dari Sultan Badaruddin II, yang dilantik padatahun 1819. Ia memimpin secara bergantian dengan ayahnya hingga tahun 1921.pada tahun ini, ayahnya (Sultan Badaruddin II) ditangkap oleh pemerintahBelanda. Sebelum diasingkan ke Ternate, ia beserta keluarga serta para pengikutsetianya yang mencakup permaisuri, sejumlah anaknya, para ulama, serta panglimakesultanan, diasingkan ke Batavia terlebih dahulu. Tidak semua keluarga danpara pengikut setianya, termasuk selir serta sebagian anak-anaknya, dibawa kepengasingan karena keterbatasan kapal. 
Setelah SultanBadaruddin II tidak lagi memimpin karena berada di pengasingan, tahtakesultanan kemudian dipegang oleh Sultan Ahmad Najamuddin IV atau yang lebihdikenal sebagai Prabu Anom (1821-1823). Ia merupakan anak dari Husin Dhiauddin(Sultan Najamuddin II). Pada masa kepemimpinan Prabu Anom, Kesultanan PalembangDarussalam berada di bawah kontrol kekuasaan Belanda. Pada tahun 1823, iamelakukan pemberontakan kepada Belanda karena kontrak yang dibuat pihakkolonial sangat merugikan kedudukannya sebagai sultan. Pada tahun ini pula iasudah tidak lagi memimpin kesultanan karena dipecat oleh Belanda serta pada tahun1925 ia baru bisa ditangkap yang menyebabkan dirinya dibuang ke Manado.pemerintah Belanda membubarkan Kesultanan Palembang Darussalam pada tahun 1925.pemerintah Belanda sebenarnya berharap bahwa Kesultanan Palembang Darussalammasih tetap eksis. Berdasarkan pengakuan dari keluarga keturunan SultanBadaruddin II di Ternate yang diteliti oleh seorang budayawan, Djohan Hanafiah,pihak Belanda pernah menawarkan kepada Sultan Badaruddin II agar mau memimpinkembali. Namun, Sultan Badaruddin II menolak secara tegas. Alasannya, ia tidakingin terjadi perpecahan. Ia pun berpesan agar sebaiknya Kesultanan PalembangDarussalam Darussalam dibubarkan saja.
Setelah usang tidakeksis lagi, masih ada salah seorang keturunan Kesultanan Palembang Darussalambernama Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin yang sebagai Sultan ke-11 semenjak tahun2006. Ia merupakan keturunan berdasarkan Sultan Muhammad Mansyur Jayo Ing Lago danjuga Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo. Berdasarkan websitewww.sultanpalembang.com, pengukuhan Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin telahdirestui oleh pakar nasab Kesultanan Palembang Darussalam, yakni R.M Yusuf PrabuTenaya yang merupakan zuriat berdasarkan Sultan Ahmad Najamuddin Pangeran Ratu binSultan Mahmud Badaruddin II, dan R.M. Syarifuddin Prabu Anom dari zuriatSultan Ahmad Najamuddin Prabu Anom.
4. Wilayah Kekuasaan
Kekuasaan Kesultanan Palembang Darussalam merupakan mencakup daerah yg kinidikenal dengan Provinsi Sumatera Selatan.

5. Struktur Pemerintahan
Pemerintahan Kesultanan Palembang Darussalam didasarkan pada prinsiptradisional, yaitu adanya hubungan antara makrokosmos serta mikrokosmos. Artinya,sultan adalah orang yang mendapat kharisma serta legitimasi, yang memilikikekuatan diri sebagai gusti serta kawula karena mendapat wahyu dariTuhan. Sedangkan struktur pemerintahannya berbentuk feodalisme, yaitu sultanberperan sebagai pemimpin, priyayi pembantu perantara kekuasaan, serta jugasekaligus sebagai rakyat atau abdi kesultanan.
Wewenangpemerintahan sepenuhnya dipegang sang sultan yang bertindak sebagai kepalaeksekutif sekaligus kepala keagamaan, yg bertanggung jawab kepada Tuhan.dalam melaksanakan tugas harian pemerintahan, sultan dibantu oleh 3 orangeksekutif. Pertama, Pangeran Penghulu Nataagama yang bertugas dalamurusan keagamaan serta syariat Islam. Kedua, Pangeran Natadirajo, yaitupembantu sultan dalam bidang pelaksanaan kebijaksanaan, hukum, serta ekonomi ataukeuangan di ibukota serta mancanegaro. Pangeran Natadirajo dibantu oleh PangeranCitra sebagai hulubalang yang juga bertindak sebagai aparat keamanan. Ketiga,Syahbandar, yaitu pembantu sultan yang bertanggung jawab dalam mengurusimasalah perdagangan serta urusan luar negeri, seperti memungut bea serta cukai bagikesultanan serta sultan, serta melaksanakan serta menjaga hukum laut Melayu.  
Pemerintahan tersusun dengan adanya pembagian menurut wilayah serta hukum,yaitu ibukota kesultanan yang berupa keraton serta mancanegaro yang berupalingkungan di luar wilayah ibukota kesultanan. Pembagian wilayah mancanegarotidak didasarkan atas pertimbangan teritorial, namun lebih disebabkan karenafaktor kegunaan atau manfaat wilayah tersebut. Atas dasar itulah, maka munculwilayah-wilayah
sebagaimana berikut:
  1. Sindang, yaitu wilayah yg dimanfaatkan menjadi batas Kesultanan Palembang supaya warganya dapat mempertahankan daerahnya dari serangan menurut luar. Warga di daerah ini dibebaskan menurut kewajiban membayar pajak atau pungutan eksklusif.
  2. Sikep, yaitu dusun atau marga yang secara khusus menjadi tanggung jawab golongan priyayi yg dianggap menggunakan “jenang”. Hanya saja, kekuasaannya sebatas masa jabatannya saja. Sebagai golongan masyarakat, pihak petani sanggup diperkenankan buat membuka tanah (sikep), namun harus membayar pajak atas tanah serta hasil pertanian. Meskipun demikian, baik golongan priyayi maupun rakyat petani, mereka sama-sama tidak berhak mewariskan jabatan serta tanahnya.
  3. Daerah yang dikuasai eksklusif sang sultan atau dianggap menggunakan “pungutan”. Pajak nir berlaku di daerah ini, namun yg berlaku merupakan “siban” serta “tukon”, yaitu semacam monopoli komoditi sang sultan yg dijual kepada masyarakat. Dikatakan sebagai bentuk monopoli karena memang harganya lebih tinggi berdasarkan pasaran di ibukota kesultanan. Dalam pajak contoh tiban, yang dibayarkan adalah hasil bumi, sedangkan pada tukon adalah berupa uang. Dengan kata lain, pungutan tersebut menjadi ganti pajak terhadap rakyat yang menempati daerah ini.
Pada masa KesultananPalembang usang, pernah populer suatu forum elit yang dianggap menggunakan istilah “Fexo”atau saudagar raja Melayu. Kriteria orang yang masuk dalam lembaga ini adalahorang yang kaya (hartanya). Lembaga ini umumnya menempati posisi sebagai wakilsultan, seperti menjadi pembesar keraton atau sebagai pemimpin di beberapadistrik kesultanan. Proses penempatannya umumnya dipengaruhi atas dasarkemampuan yg dimilikinya. Lembaga ini adalah sumber keuangan bagi sultansehingga orang-orang yg termasuk dalam fexo menerima kepercayaan dankasih sayang menurut sultan. 
6. Kehidupan Sosial-Budaya
Struktur penduduk dalam pemerintahan Kesultanan Palembang Darussalamterbagi ke pada 2 golongan, yaitu:
  1. Priyayi. Golongan ini adalah turunan raja-raja (sultan-sultan) atau kaum ningrat. Kedudukan ini umumnya diperoleh atas dasar keturunan atau atas perkenan menurut sultan sendiri.
  2. Rakyat. Golongan ini terbagi dalam dua gerombolan . Pertama, grup “miji” atau pada daerah pedalaman disebut dengan kata “mata-gawe”, yang mencakup seperti petani serta sebagainya. Kelompok ini biasanya menggalang orang-orang yang mau berperang bersama sultan atau melakukan pekerjaan tangan serta karya-karya seni. Setiap miji memiliki sejumlah “alingan” (keluarga), yg tugasnya merupakan membantu pekerjaan miji. Kedua, grup “senan”, yaitu golongan rakyat yg lebih rendah menurut miji, namun memiliki keistimewaan tersendiri. Maksudnya, kelompok ini tidak boleh dipekerjakan oleh siapapun kecuali hanya untuk sultan, misalnya membuat atau memperbaiki perahu-perahu serta rumah-rumah sultan atau mendayung perahu untuknya.
Setelah KesultananPalembang Darussalam runtuh, banyak hal yg mulai luntur seiring perkembanganzaman. Misalnya, corak Kota Palembang yang dulunya lebih bernuansa Islam kinisudah tidak kentara lagi. Di samping itu, kota ini mengalami perubahan yangcukup pesat menggunakan bertambahnya jumlah penduduk. Sebab, banyak penduduk dariberbagai daerah di Sumetara Selatan yang tiba ke Palembang buat mencarikehidupan yang lebih baik. 

Sumber: