PERATURAN PERMAINAN OLAHRAGA ASLI/TRADISIONAL SUMPITAN

Salah satu permainan tradisional Indonesia yang telah menjadi permainan olahraga yg dilestarikan adalah sumpitan atau menyumpit, menyumpit atau sumpit pada jaman dahulu dipakai oleh suku-suku eksklusif di pedalaman khususnya kalimantan, menjadi senjata, baik buat berburu atau mempertahankan diri, umumnya sumpitan ini mempunyai mata anak sumpit tajam yang diberi racun buat melumpuhkan segera hewan buruannya. (Baca sejarah sumpitan di sini!!)

Berikut peraturan menurut permainan olahraga Asli/tradisional sumpitan ini:
1. Permainan

Permainan dapat beregu dan bisa pula perorangan, jumlah anggota regu diubahsuaikan dengan keadaan.


2. Peralatan 


a. Sumpitan

Terbuat dari kayu atau bambu serta panjang 150 - 175 cm.

b. Kaliber

Kaliber sumpit nir ada standarnya tergantung kepada akbar kecilnya besi buat boor/ besar kecilnya lobang bambu, umumnya sebanyak pensil.

c. Pisir 

Untuk meluruskan pembidikan, pada sisi atas menurut ujung btg sumpit dipasang sepotong kawat yg sejajar dengan batang sumpit. Kawat tadi berfungsi menjadi pisir pada misalnya pada senjata api yg meluruskan tembakan peluru. Pisir umumnya diikat dengan menggunakan rotan.




d. Anak sumpitan

Panjang 25 cm terbuat dari bambu atau kalam (lidi enau).

e. Gabus 

Pada pangkal anak sumpit dipasang gabus yg dibuat berbentuk kerucut. Besarnya gabus wajib dapat masuk pada kaliber sumpit. Gabus ini berfungsi buat meluruskan jalannya anak sumpit.

3. Cara penyumpitan


a. Cara memegang sumpit.

Karena btg sumpit cukup panjang, maka btg sumpit dipegang menggunakan ke 2 tangna dalam pangkal sumpitan, ke 2 tangan menghadap ke atas. Hal ini buat menjaga agar sumpitan nir goyang. Ini tentunya disesuai kan dengan kemampuan dan kekuatan masing-masing orang.



b. Memegang sumpitan tidak dibenarkan menggunakan indera bantu.


c. Memasukan anak sumpit.

Anak sumpit dimasukan kedalam kaliber sumpit satu persatu. Sebelum dimasukan ke dalam kaliber sumpit, anak sumpit diperhatikan dahulu jika belum lurus usahakan diluruskan dahulu.

d. Cara meniup.

Setelah anak sumpit dimasukan ke pada kaliber sumpit, lalu sumpit diangkat diarahkan ke target menggunakan pertolongan pisir. Mulut ditempelkan ke kaliber sumpit, dengan konsentrasi dan menyiapkan udara sebanyak-banyaknya dari rongga dalam lisan serta rongga dada menggunakan meniupkan ke kaliber sumpit sehingga memungkinkan anak sumpit terlepas menggunakan kencang meninggalkan sumpitan.

4. Sasaran


Sasaran adalah sebagaimana target pada memanah. Berbentuk lingkaran dengan penilaian jika tentang bundar paling tengah memperoleh nilai 10, kemudian 9, 8 serta seterusnya dalam lingkaran paling luar nilai satu. Lingkaran-lingkaran tadi dibuat berwarna-warni sehingga menarik dan memudahkan penekanan mata pada sasaran yg menjadi target.





5. Jenis pertandingan

a. Posisi berdiri

b. Posisi jongkok




6. Jarak

Jarak tembak menggunakan sasaran diubahsuaikan dengan keadaan setempat contohnya :

a. Puter
- Jarak 15 meter
- Jarak 25 meter
- Jarak 35 meter

b. Puteri

- Jarak 10 meter
- Jarak 15 meter
- Jarak 25 meter

Banyak anak sumpitan yg digunakan pada satu seri merupakan 5 (5) buah. Jadi nilai dihitung dari jumlah poin yg didapat dari 5 (lima) butir anak sumpitan dengan lima kali tembakan dalam sasaran.


7. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap efektivitas tembakan.


a. Kemahiran menyumpit

- Kemampuan meniup
- Kemampuan tangan buat memegang batang sumpit supaya tidak bergerak
- Kemahiran membidik

b. Anak sumpit

Kehalusan membuat anak sumpit berikut gabus, sangat berpengaruh terhadap laju tidaknya lari anak sumpit.

c. Pengaruh angin

karena anak sumpit yg sudah ada gabusnya tadi adalah benda yang ringan, maka efek akan angin sangat besar terhadap lurus tidak larinya anak sumpit terutama angin menurut samping.

d. Batang sumpit

Yang paling efektif btg sumpit merupakan sepanjang sedepa ditambah sejengkal berdasarkan masing-masing penyumpit. Ini berarti sumpit yg bukan pegangannya sangat berpengaruh terhadap output aporisma tembakan. Besar kecilnya kaliber sumpit akan berpengaruh terhadap akbar kecilnya gabus, sehingga bersar kecilnya gabus akan berpengaruh terhadap akbar kecilnya tiupan. Sedangkan akbar kecilnya btg sumpit akan berpengaruh terhadap berat ringannya sumpit, dimana akan berpengaruh juga dalam pembidikan.


e. Halus tidaknya lobang sumpitan 
Lobang yang halus buatannya dan baik pemeliharaannya akan melancarkan jalannya anak sumpit. Oleh karenanya mata boor yang dipakai buat mengebor batang sumpit harus mata boor satu jenis saja supaya lobangnya tetap sama dan konsisten ukurannya dari ujung yg satu hingga ujung yg lain. 

8. Wasit serta pembantu wasit

a. Wasit
- melakukan undian dalam menentukan seri
- memimpin jalannya pertandingan
- memilih pemenang

b. Pembantu wasit

- mengawasi penyumpit sesuai dengan jarak yang ditentukan 
- meneliti perkenaan yg sebenarnya
- melaporkan hasil kepada pencatat nilai

c. Pencatat (Scorer)

Mencatat output/nilai yang diperoleh penyumpit atas laporan pembantu wasit.

Demikian tetang Peraturan Permainan olahraga asli/tradisional sumpitan, semoga berguna, terimakasih.


Sumber : Buku modul PERATURAN PERMAINAN OLAHRAGA ASLI/TRADISIONAL Dirjen Keolahragaan Jendral Diklusepora Depdiknas 1986.

PERATURAN PERMAINAN OLAHRAGA ASLI/TRADISIONAL EGRANG


A. Peraturan Permainan


1. Lapangan dan Peralatan

a. Lapangan
-keadaan : homogen serta luas
-ukuran : panjang minimum 50 m
-lebar : 7 1/dua meter dibagi lima garis lintasan masimg-masing 1 1/dua meter

b. Peralatan :

Untuk alat-alat permainan Egrang bisa dibuat berdasarkan Bahan dan bambu dengan garis tengah 5 cm

1) Umur 6 – 12 tahun

- Tinggi  = dua m
- tempat berpijak :
* tinggi = 50 cm
* lebar = 15 – 20 cm
* panjang = 7 1/2 cm

2) umur 13 tahun ke atas

- tinggi = dua 1/dua m
- tempat berpijak :
* tinggi = 50 cm
* lebar = 20 cm
* panjang = 10 centimeter.

2. Permainan 

a. Jenis kelamin : pria serta wanita
b. Kelompok umur : 
- anak-anak : 6 – 12 tahun
- taruna/remaja/dewasa : 13 tahun ke atas

3. Jalannya permainan

a. Sebeblum perlombaan dimulai, para peserta diteliti usianya buat menentukan umurnya masing-masing.
b. Peserta dibgai menjadi beberapa kelompok pada kelas masing-masing lima (lima) orang yg sinkron menggunakan jumlah lintasan.
c. Selanjutnya diadakan undian buat memilih urutan pemberangkatan perlombaan.
d. Perkelompok diperlombakan dalam seri, dan garis star sampai garis finish dipimpin oleh juri start dan waktu dicatat sang petugas di garis finish
e. Sebelum perlombaan dimulai para atlet berdiri pada belakang garis start dengan memegang engrang
f. Aba-aba perlombaan sang wasit/juri start merupakan bersedia, siap, ‘’YA’'.
g. Para atlet dinyatakan gugur apabila :
1) menginjak garis
2) kaki jatuh menyentuh lantai/lintasan
3) menggunakan sengaja mengganggu atlet lain
h. Ketika terbaik dalam seri (dua atau 3 orang) berhak mengikuti seri berikutnya
i. Atlet yg terganggu jalannya oleh atlet lainnya boleh meneruskan larinya atau mengulang
j. Atlet yang mengambil lintasan orang lain dinyatakan gugur.

4. Pemenang

a. Pemenang dipengaruhi dari kecepatan waktu
b. Waktu yang diambil merupakan kaki terakhir menyentuh garis finish

5. Wasit, juri dan pencatat saat (timer)

a. Wasit
b. Juri pemberangkatan (starter)
c. Juri lintasan
d. Juri kedatangan
e. Pencatat waktu (timer).



B. Penjelasan tentang peraturan permainan

1. Lapangan serta peralatan

a. Lapangan
Lapangan terbuka, rata serta luas antara lain stadion, lapangan umum, jalan raya (bila memungkinkan)
b. Peralatan
Bahan berdasarkan bambu dibuat sedemikian rupa sehingga permukaan rata. Tempat berpijak homogen, boleh dilapis menggunakan kain/busa

2. Pemain

a. Dapat dilakukan sang pria serta wanita menggunakan menggunakan pakaian olahraga yang pantas
b. Cukup kentara.

3. Jalannya permainan

a. Dalam meneliti umur peserta didasarkan pada surat keterangan yg berwenang. Hal ini dilakukan dalam waktu penyelenggaraan resmi. Kalau pada perlobaan training cukup dengan menerka-ngira saja dari postur tubuh calon pemain.
b. Perlombaan pada seri, jumlah atlet sesuai dengan jumlah lintasan
c. Undian diadakan agar jangan ada yang merasa dirugikan
d. Relatif jelas
e. Relatif jelas
f. Pada aba-aba bersedia, tangan memegang egrang (kanan serta kiri), aba-aba suao satu kali (kiri atau kanan) di atas temapt berpijak dan selesainya aba-aba "YA" lari. Pengganti "YA" bisa dilakukan dengan tembakan pistol ke atas.
g. Untuk maju ke seri berikutnya, bisa diatur pada peraturan perlombaan khusus apakah hanya 2 atau tiga orang waktu terbaik menggunakan memperhatikan jumlah peserta.
h. Cukup kentara.

4. Cukup jelas


5. Wasit, juri dan pencatat saat (timer)

a. Wasil mengawasi seluruh jalannya perlombaan
b. Juri pemberangkatan (starter) cukup jelas
c. Juri Lintasan mengawasi lintasan apakah terdapat pelari yg menginjak garis.
d. Juri kedatangan mengawasi perlombaan pada garis akhir
e. Timer mencatat waktu para pelari egrang.

Demikian mengenai Peraturan Permainan olahraga orisinil/Tradisional Engrang, semoga berguna, terimakasih.


Sumber : Buku modul PERATURAN PERMAINAN OLAHRAGA ASLI/TRADISIONAL Dirjen Keolahragaan Jendral Diklusepora Depdiknas 1986.