JENIS SISTEM OPERASI JARINGAN

Sistem operasi jaringan merupakan sistem komputer yg pada pakai di server pada jaringan personal komputer hampir sama dengan sistem operasi yg ada di PC (personal computer). Bedanya hanya pada system operasi jaringan memiliki layanan yg lebih, memiliki spesifikasi hardware yg lebih dan bertindak sebagai pelayan buat komputer yang lain.

Dalam jaringan komputer terdiri : 
1.komputer server 
Adalah computer yang menyediakan fasilitas bagi computer-komputer lain pada dalam jaringan
2.komputer client 
Adalah computer-personal komputer yg menerima atau memakai fasilitas yg sudah disediakan oleh server

Sistem operasi pada jaringan disamping berfungsi buat mengelola sumber daya dirinya sendiri pula untuk mengelola asal daya komputer lain yg tergabung dalam jaringan. Sistem operasi wajib diinstal ke dalam komputer supaya dapat berfungsi dengan baik. Dalam instalasi sistem operasi jaringan masih ada beberapa mode pilihan yg disediakan yaitu berupa mode text serta mode grafik. Instalasi sistem operasi berbasis text merupakan galat satu mode instalasi sistem operasi personal komputer dengan tampilan text. 


Mode text dipakai apabila spesifikasi hardware komputer yang akan diinstal mempunyai spesifikasi yang rendah. Metode instalasi berbasis text akan meningkatkan kecepatan proses instalasi. Metode instalasi sistem operasi berbasis text seringkali dipakai buat meningkatkan kecepatan proses instalasi walaupun menggunakan tampilan yg kurang menyenangkan. Biasanya buat spesifikasi komputer yg sederhana dibanding menggunakan sistem operasinya akan menggunakan metode berbasis text. Sistem operasi komputer telah mengalami perkembangan yg sangat pesat baik buat keperluan stand alone juga jaringan. 

Ada banyak sistem operasi personal komputer yang dapat dipakai pada sebuah komputer baik stand alone juga jaringan antara lain adalah Microsoft Windows Series (Win 98, Win ME, Win 2000, Win XP, Win NT, Win 7, Win 8), Unix, Sun Solaris, Linux Series (Redhat, Debian, SUSE, Ubuntu, fedora), Mac, serta lain sebagainya. Masing-masing sistem operasi memiliki kelebihan serta kekurangan sebagai akibatnya diperlukan analisis pada memilih sistem operasi mana yg sesuai menggunakan kebutuhan.

System operasi close source
System operasi close source merupakan system operasi dimana vendor yg membuatkan system operasi tadi tidak membuka source code berdasarkan system operasi untuk public. Kecenderungannya yg menyediakannya adalah MICROSOFT. Microsoft mengedarkan windows dengan license berbayar serta arsip system operasi kita dapat mengunduhnya secara bebeas
Berikut merupakan system operasi yg dikembangakn sang Microsoft : 
1.windows NT
2.windows 2000 Server
3.windows 2003 Server
4.windows 2008 Server
5.windows 2012 Server

Sistem operasi yang dikembangkan sang Microsoft mempunyai lisensi komersial merupakan buat memakai sistem operasi jaringan menurut Microsoft kita harus membayar lisensi atau menggunakan membeli sinkron menggunakan kebutuhan dan kesepakatan antara pengguna menggunakan perusahaan.

Selain dari Microsoft jua terdapat beberapa system operasi yg close source yaitu dari MAC OS yaitu Mac OS X server keluarga UNIX (dalam gambar pada atas). Unix atau UNIX merupakan sebuah sistem operasi personal komputer yg diawali menurut project Multics (Multiplexed Information and Computing Service) dalam tahun 1965 yg dilakukan American Telephone and Telegraph AT&T, General Electric (GE), serta Institut Teknologi Massachusetts (MIT), dengan biaya berdasarkan Departemen Pertahanan Amerika (Departement of Defence Advenced Research Project, DARPA atau ARPA), UNIX didesain menjadi Sistem operasi yg portable, multi-tasking serta multi-user. Yaitu :
1.solaris
2.sun os
3.open server
4.mac OS X Server
5.hp UX 

Sistem Operasi Open Source
System operasi open source merupakan system operasi yg mempunyai free license atau lisensi gratis berdasarkan pengembang system operasi. System operasi open source berdeda menggunakan system operasi close source, system operasi open source hidupnya bergantung pada pengembang lantaran system operasi ini dikembangkan oleh komunitas, keliru satu keuntungannya adalah kita bisa ikut membuatkan system operasi ini karena source code berdasarkan system operasi ini dibuka buat public, kita bisa mengunduh filenya dan kita dapat menciptakan distro baru menurut system operasi yg telah terdapat.
System operasi ini cenderung ke Keluarga Linux. Kalau kita lihat pada gambar di atas linux termasuk keluarga UNIX yang opensource diantara distribusinya merupakan sebagai berikut
1.debian 
2.redhat
3.ubuntu
4.centOs dll


Router OS
Router OS adalah sistem operasi dan aplikasi yang dapat digunakan menjadi router network yang handal, meliputi aneka macam fitur yang dibuat buat ip network serta jaringan. Sistem operasi router sama dengan sistem operasi dalam umumnya, bisa di install di satu personal komputer untuk kebutuhan jaringan dan terdapat pula yg telah melekat dalam hardware router.
Sistem operasi umum misalnya windows XP atau windows 7 dapat pula di fungsikan sebagai sistem operasi router namun hanya terbatas dalam fitur Sharing internet atau yg biasa disebut dengan istilah Gateway server. Sistem operasi router yg baik harus mempunyai fitur-fitur : 

•Gateway, Sebuah fitur pada router buat menghubungkan jaringan yg berbeda 
•Proxy, penyimpanan web cache, redirect URL, serta lain-lain 
•Firewall, Pengamanan dalam jaringan komputer 
•VPN, Jalur spesifik yang dibentuk pada jaringanpublic
•Routing, fitur buat meneruskan paket ke jaringan lain. 
•Monitoring, Memonitor semua aktifitas yang melalui jaringan. 
•Bandwidth management, dll.

Jenis-jenis sistem operasi router :
Berikut merupakan macam-macam system operasi router yg open source
1.open WRT
2.dd- WRT
3.clear OS
4.pfsense serta monoWall
5.untangle
6.zeroShell
7.router OS
8.talisman Sveasoft
9.tomato Firmware
10.vyatta
11.coovaAP
12.vyos
13.bifrost (operating system)
14.devil-Linux
15.fli4l
16.floppyfw
17.freeSCO
18.ipcop
19.ipfire

Mikrotik
Mikrotik merupakan perusahaan mini bermarkas sentra di Latvia, bersebelahan menggunakan Rusia, pembentukannya diprakarsai oleh John Trully serta Arnis Riekstins. John Trully yg berkebangsaan Amerika Serikat berimigrasi ke Latvia serta berjumpa Arnis yang sarjana Fisika dan Mekanika di lebih kurang tahun 1995.tahun 1996 John dan Arnis mulai me-routing dunia (visi Mikrotik adalah me- routing semua dunia). Mulai dengan sistem Linux dan MS DOS yang dikombinasikan menggunakan teknologi Wireless LAN (W-LAN) Aeronet berkecepatan 2Mbps di Moldova, tetangga Latvia, baru lalu melayani lima pelanggannya pada Latvia, lantaran ambisi mereka merupakan membuat satu peranti lunak router yang handal serta disebarkan ke seluruh global. Ini relatif pertentangan menggunakan berita yang terdapat di web Mikrotik, bahwa mereka memiliki 600 titik (pelanggan) wireless dan terbesar di dunia.
Fitur – fitur pada mikrotik : 
•Firewall dan NAT, Routing - Static routing, Data Rate Management, 
•Hotspot, Point-to-Point tunneling protocols 
•Simple tunnels, Ipsec, Web proxy o Caching DNS client, DHCP, VRRP, NTP 
•Monitoring/Accounting, SNMP, Tools, dll 
•Layer 2 konektivitas (Wireless, Bridge, Virtual LAN, Synchronous, Asynchronous, ISDN, SDSL.

Mikrotik RouterOS hadir pada banyak sekali level. Tiap level memiliki kemampuannya masing-masing, mulai berdasarkan level 3, hingga level 6. Secara singkat, level 3 digunakan buat router berinterface ethernet, level 4 buat wireless client atau serial.
interface, level lima untuk wireless AP, dan level 6 tidak mempunyai limitasi apapun. Untuk pelaksanaan hotspot, bisa digunakan level 4 (200 pengguna), level lima (500 pengguna) dan level 6 (tidak terbatas).

Jenis-jenis Mikrotik : 
·Routerboard, merupakan perangkat router dimana didalam nya telah terdapat sistem operasi Mikrotik. Routerboard terdapat beberapa macam mulai menurut perangkat wireless, router dan switch manageable. 
·DOM, adalah perangkat router protesis mikrotik yg hanya berupa storage misalnya hard disk tetapi didalamnya terdapat sistem operasi mikrotik. Selain itu ukuran nya lebih kecil dan memilik interface ATA atau SATA. 
·CD Software adalah CD yang didalamnya sudah terdapat sistem operasi mikrotik dan siap pada install ke PC.

Clear OS
ClearOS (sebelumnya bernama ClarkConnect) adalah Distro Linux, berbasis pada CentOS (Red Hat Enterprise Linux (RHEL) versi komunitas), didesain spesifik buat dipakai menjadi gateway jaringan serta server jaringan dengan antarmuka berbasis web. ClearOS pada desain menjadi cara lain dari Windows SBS. ClearOS diterbitkan dalam tahun 2009 berdasarkan dasar ClarkConnect sang tim ClearFoundation. ClearOS 5.1, pertama kalinya menghapuskan restriksi pada fitur email,DMZ, serta MultiWAN yang sebelumnya ada pada ClarkConnect. 
Fitur ClearOS menjadi berikut : 
·Stateful Firewall (iptables), Jaringan serta Keamanan 
·Intrusion Detection and Prevention System (SNORT) 
·Virtual Private Networking (PPTP, IPSec, OpenVPN) 
·Web Proxy, dengan Content Filtering serta Antivirus (Squid, DansGuardian) 
·E-mail Services (Webmail, Postfix, SMTP, POP3/s, IMAP/s) 
·Groupware (Kolab) o Database serta Web Server (LAMP) 
·File and Print Services (Samba and CUPS) 
·Flexshares (CIFS, HTTP/S, FTP/S, dan SMTP
·MultiWAN (Internet fault tolerant design) 
·Pelaporan serta statistik (MRTG)

PFSense
PfSense adalah output kustomasi menurut FreeBSD yg bisa digunakan menjadi firewall dan router. PfSense memilki banyak keunggulan pada hal pengaturan firewall serta routing. PfSense merupakan Stateful Firewall yang berarti PfSense akan menilik setiap keadaan dari koneksi jaringan ( baik paket TCP juga UDP) yang melaluinya. Firewall diatur supaya dapat membedakan paket-paket dalam setiap jenis koneksi. Berarti hanya paket yang sinkron menggunakan pengaturan yang sudah ditetapkan dalam firewall yang pada izinkan buat melewati firewalltersebut. 
Berikut merupakan fitur-fitur yang disediakan sang PfSense :
·Firewall 
·Network Address Translation (NAT) 
·Redundancy (CARP) 
·Load Balancing 
·VPN (Ipsec, OpenVPN, PPTP) 
·PPPoE Server 
·RRD Graphs 
·Dynamic DNS 
·Captive Portal (HotSpot) 
·DHCP Server and Relay

KONSEP DESAIN DAN IMPLEMENTASI PERPUSTAKAAN ELEKTRONIK

Konsep, Desain Dan Implementasi Perpustakaan Elektronik 
Penerapan Teknologi Informasi (TI) saat ini telah menyebar hampir pada semua bidang nir terkecuali pada perpustakaan. Perpustakaan sebagai institusi pengelola informasi adalah galat satu bidang penerapan teknologi fakta yang berkembang menggunakan pesat. Perkembangan berdasarkan penerapan teknologi keterangan bisa kita lihat menurut perkembangan jenis perpustakaan yg selalu berkaitan menggunakan menggunakan teknologi keterangan, diawali dari perpustakaan manual, perpustakaan terautomasi, perpustakaan digital atau cyber library. Ukuran perkembangan jenis perpustakaan banyak diukur berdasarkan penerapan teknologi kabar yg dipakai serta bukan menurut skala ukuran lain seperti akbar gedung yang dipakai, jumlah koleksi yang tersedia juga jumlah penggunanya. Kebutuhan akan TI sangat herbi peran menurut perpustakaan menjadi kekuatan pada pelestarian dan penyebaran keterangan ilmu pengetahuan serta kebudayaan yang berkembang seiring menggunakan menulis, mencetak, mendidik dan kebutuhan manusia akan keterangan. Perpustakaan membagi homogen fakta menggunakan cara mengidentifikasi, mengumpulkan, mengelola dan menyediakanya buat umum. 

Penerapan teknologi warta di perpustakaan bisa difungsikan pada banyak sekali bentuk, diantaranya:
  1. Penerapan teknologi keterangan digunakan sebagai Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan. Bidang pekerjaan yang bisa diintegrasikan menggunakan sistem berita perpustakaan merupakan pengadaan, inventarisasi, katalogisasi, aliran bahan pustaka, pengelolaan anggota, statistik dan lain sebagainya. Fungsi ini sering diistilahkan menjadi bentuk Automasi Perpustakaan.
  2. Penerapan teknologi warta sebagai sarana buat menyimpan, mendapatkan serta menyebarluaskan keterangan ilmu pengetahuan pada format digital. Bentuk penerapan TI pada perpustakaan ini tak jarang dikenal menggunakan Perpustakaan Digital.
Kedua fungsi penerapan teknologi informasi ini dapat terpisah maupun terintegrasi pada suatu sistem informasi tergantung berdasarkan kemampuan perangkat lunak yg dipakai, sumber daya insan dan infrastruktur alat-alat teknologi keterangan yg mendukung keduanya. Dalam makalah ini selanjutnya akan membahas mengenai automasi perpustakaan.

Faktor Penggerak 
  • Kemudahan mendapatkan produk TI 
  • Harga semakin terjangkau buat memperoleh produk TI 
  • Kemampuan berdasarkan teknologi fakta 
  • Tuntutan layanan masyarakat serba “klick” 
Alasan lain 
  • Mengefisiensikan serta mempermudah pekerjaan dalam perpustakaan 
  • Memberikan layanan yg lebih baik pada pengguna perpustakaan 
  • Meningkatkan gambaran perpustakaan 
  • Pengembangan infrastruktur nasional, regional serta global. 
Peranan Katalog dalam Automasi Perpustakaan 
Katalog adalah warta singkat atau wakil dari suatu dokumen. Katalog perpustakaan elektronik adalah jantung menurut sebuah sistem perpustakaan yang terautomasi. Sub sistem lain seperti OPAC serta aliran berinteraksi dengannya dalam menyediakan layanan automasi. Sebuah sistem katalog yg didesain dengan baik adalah faktor kunci keberhasilan penerapan automasi perpustakaan.

Cakupan menurut Automasi Perpustakaan
  • Pengadaan koleksi 
  • Katalogisasi, inventarisasi 
  • Sirkulasi, reserve, inter-library loan 
  • Pengelolaan penerbitan berkala 
  • Penyediaan katalog (OPAC) 
  • Pengelolaan anggota 
Bagaimana mengenai Layanan Referens ?
  • Layanan referens nir termasuk dalam bagian yg terintegrasi berdasarkan suatu sistem automasi perpustakaan, tetapi yg lebih penting merupakan penyediaan teknologi fakta yg digunakan dalam layanan referens. Layanan liputan referens dikembangkan dengan menyediakan koleksi dalam bentuk digital yang dikemas pada CD-ROM serta akses warta ke jaringan luar (LAN, WAN, Internet) 
Peran CD-ROM
  • Mempercepat akses berita multi media baik itu berupa tak berbentuk, indeks, bahan full text, dalam bentuk digital tanpa mengadakan interaksi ke jaringan personal komputer . 
  • Media back-up / cadangan data perpustakaan serta sarana koleksi referens bagi perpustakaan lain. 
Peran Internet 
  • Untuk mengakses infrormasi multimedia pada resource internet. 
  • Sarana telekomunikasi serta distribusi berita. 
  • Untuk menciptakan homepage, penyebarluasan katalog serta kabar. 
Keperluan Pengguna
Pustakawan wajib bisa melayani keperluan pengguna seperti permintaan akan akses yang lebih cepat ke fakta yang dibutuhkan dari dalam juga luar perpustakaan. Dengan begitu diharapkan agar para pustakawan mahir pada penggunaan teknologi berita sehingga mereka dapat membantu pengguna perpustakaan dalam menemukan berita yang dibutuhkan.

Apa yang harus diketahui dan dikerjakan sang pustakawan pada mengautomasikan perpustakaannya : 
  • Faham akan maksud dan ruang lingkup serta unsur berdasarkan AP 
  • Faham serta sanggup mengapresiasi pentingnya melaksanakan analisis sistem yang menyeluruh sebelum merencanakan desain sistem 
  • Faham akan serta bisa mengapresiasi manfaat analisis sistem serta desain, implementasi, evaluasi dan maintenance. 
  • Faham akan proses evaluasi aplikasi sejalan dengan proposal sebelum menentukan sebuah sistem 
  • Faham akan serta sanggup mengapresiasi pentingnya training untuk staf serta keterlibatan mereka dalam seluruh proses kerja 
Unsu-unsur Automasi Perpustakaan
Dalam sebuah sistem automasi perpustakaan terdapat beberapa unsur atau syarat yang saling mendukung dan terkait satu menggunakan lainnya, unsur-unsur atau kondisi tersebut adalah :

1. Pengguna (users)
Pengguna adalah unsur utama dalam sebuah sistem automasi perpustakan. Dalam pembangunan sistem perpustakaan hendaknya selalu dikembangkan melalui konsultasi menggunakan pengguna-penggunanya yang mencakup pustakawan, staf yg nantinya sebagai operator atau teknisi serta para anggota perpustakaan. Apa misi organisasi tadi? Apa kebutuhan keterangan mereka ? Seberapa melek komputerkah mereka? Bagaimana sikap mereka ? Apakah pelatihan dibutuhkan? Itu adalah beberapa pertanyaan yg wajib dijawab dalam mengembangkan sebuah sistem automasi perpustakaan. Automasi Perpustakaan baru sanggup dikatakan baik apabila memenuhi kebutuhan pengguna baik staf juga anggota perpustakaan. Tujuan daripada sistem automasi perpustakaan merupakan buat menaruh manfaat pada pengguna.

Konsultasikan menggunakan pengguna untuk memilih kebutuhan-kebutuhan mereka. Tetapi perlu hati-hati terhadap penilaian keliru yang dilakukan oleh pengguna mengenai kebutuhan dan persepsi tentang apa yg sanggup dan tidak mampu dilakukan oleh suatu sistem komputer . Kebutuhan bisa dirincikan terlalu poly atau terlalu sedikit dan kadang-kadang persepsi sanggup juga galat.

Staf yg bersangkutan wajib dilibatkan mulai dari tahap perencanaan serta pelaksanaan sistem. Masukan dari masing-masing staf harus dikumpulkan untuk menjamin kerjasama mereka. Tenaga-tenaga inti yang dilatih buat sebagai operator, teknisi dan adminsitrator sistem harus diidentifikasikan serta dilatih sesuai bidang yg akan dioperasikan.

2. Perangkat Keras (Hardware)
Komputer merupakan sebuah mesin yang bisa menerima serta memasak data sebagai informasi secara cepat dan tepat. Pendapat lain menyampaikan bahwa personal komputer hanya sebuah komponen fisik menurut sebuah sistem personal komputer yg memerlukan acara buat menjalankannya. 

Dari beberapa pengertian diatas bisa disimpulkan bahwa komputer adalah sebuah alat dimana kemampuanya sangat tergantung pada manusia yg mengoperasikan dan perangkat lunak yang digunakan. 

Kecenderungan perkembangan komputer : 
  • Ukuran fisik mengecil menggunakan kemampuan yang lebih akbar 
  • Harga terjangkau (murah) 
  • Kemampuan penyimpanan data berkapasitas tinggi 
  • Transfer pengiriman data yang lebih cepat dengan adanya jaringan 
Dalam memilih perangkat keras yang pertama adalah memilih staf yang bertanggung jawab atas pemilihan dan penilaian hardware sebelum transaksi pembelian. Adanya staf yang bertanggung jawab adalah buat mengurangi ketergantungan terhadap pihak lain dan menghindari efek jelek yang mungkin ada. Hal lain adalah adanya dukungan teknis serta garansi produk berdasarkan vendor penyedia personal komputer .

3. Perangkat Lunak (Software)
Perangkat lunak diartikan sebagai metode atau mekanisme buat mengoperasikan personal komputer supaya sesuai menggunakan permintaan pemakai. Kecenderungan berdasarkan software sekarang mampu diaplikasikan pada aneka macam sistem operasi, mampu menjalankan lebih menurut satu acara dalam ketika bersamaan (multi-tasking), kemampuan mengelola data yg lebih handal, dapat dioperasikan secara beserta-sama (multi-user). 

Untuk mendapatkan perangkat lunak kini sudah banyak tersedia baik berdasarkan luar maupun pada negeri dengan banyak sekali keunggulan yg ditawarkan serta harga yang bervariasi. Di perpustakaan perangkat lunak yang dikenal diantaranya CDS/ISIS, WINISIS yang gampang didapat serta perdeo freeware berdasarkan Unesco atau menurut beberapa perguruan tinggi sekarang telah banyak menciptakan serta mengembangakan sistem perpustakaannya sendiri seperti SIPUS 2000 di UGM, Sipisis di IPB. Masih banyak lagi perguruan tinggi dan institusi pengembang aplikasi yg membuatkan SIP dengan kemampuan yg nir kalah sip. Sistem Informasi Perpustakaan ini difungsikan buat pekerjaan operasional perpustakaan, mulai menurut pengadaan, katalogisasi, inventarisasi, keanggotaan, OPAC, pengelolaan terbitan terpola, peredaran, serta pekerjaan lain pada lingkup operasi perpustakaan.

Kriteria Penilaian Software 
Suatu software dikembangkan melalui suatu pengamatan dari suatu sistem kerja yg berjalan, buat menilia suatu aplikasi tentu saja poly kriteria yang wajib diperhatikan. Beberapa criteria buat menilia aplikasi merupakan sebagai berikut :
  • Kegunaan : fasilitas dan laporan yg ada sesuai dengan kebutuhan dan menghasilkan kabar tepat dalam saat (realtime) serta relevan buat proses pengambilan keputusan.
  • Ekonomis : biaya yang dikeluarkan sebanding buat mengaplikasikan software sinkron dengan hasil yang dihasilkan.
  • Keandalan : mampu menangani operasi pekerjaan menggunakan frekuensi besar serta terus-menerus.
  • Kapasitas : bisa menyimpan data menggunakan jumlah besar menggunakan kemampuan temu kembali yg cepat.
  • Sederhana : pilihan menu-menu yang disediakan dapat dijalankan dengan gampang dan interaktif dengan pengguna
  • Fleksibel : dapat diaplikasikan di beberapa jenis sistem operasi dan institusi serta maupun mempunyai potensi buat dikembangkan lebih lanjut.
Menentukan Software
  • Membangun sendiri
  • Mengontrakan keluar
  • Membeli aplikasi jadi yg ada pada pasaran
Pilihan apapun yg dijatuhkan, perangkat lunak harus
  • Sesuai dengan keperluan
  • Memiliki ijin pemakaian
  • Ada dukungan teknis, pembinaan , dokumentasi yang relevan serta pemeliharaan.
  • Menentukan staf yang bertanggungjawab atas pemilihan dan penilaian perangkat lunak. 
Memilih serta membeli aplikasi adalah suatu proses tersedianya dukungan pemakai, lantaran dibutuhkan poly pembinaan serta pemecahan perkara sebelum sistem tadi dapat berjalan dengan baik. Salah satu cara buat memastikan dukungan pelanggan adalah memilih software yang dipakai sang sejumlah perpustakaan. Sekelompok akbar pengguna biasanya menjustifikasikan layanan dukungan pelanggan menjadi hal yg subtansial. Selain itu, pengguna bisa saling membantu dalam pemecahan perkara. 

Spesifikasi perangkat keras wajib memenuhi kebutuhan-kebutuhan minimum operasi software. 

4. Network / Jaringan 
Jaringan personal komputer sudah menjadi bagian dari automasi perpustakaan lantaran perkembangan yg terjadi pada dalam teknologi warta sendiri serta adanya kebutuhan akan pemanfaatan asal daya bersama melalui teknologi.

Komponen perangkat keras jaringan diantaranya : personal komputer sebagai server dan klien, Network Interface Card ( LAN Card terminal kabel (Hub), jaringan telepon atau radio, modem.

Hal yg harus diperhatikan dalam menciptakan jaringan personal komputer merupakan :
  1. Jumlah komputer serta lingkup menurut jaringan (LAN, WAN)
  2. Lokasi menurut hardware : personal komputer , kabel, panel distribusi, dan sejenisnya
  3. Protokol komunikasi yg digunakan
  4. Menentukan staf yg bertanggun jawab dalam pembangunan jaringan.
5. Data
Data merupakan bahan baku fakta, dapat didefinisikan menjadi gerombolan teratur simbol-simbol yang mewakili kuantitas, warta, tindakan, benda, serta sebagainya. Data terbentuk menurut karakter, dapat berupa huruf, angka, maupun simbol khusus seperti *, $ dan /. Data disusun mulai dari bits, bytes, fields, records, arsip dan database. 

Sistem fakta menerima masukan data serta instruksi, memasak data tersebut sesuai instruksi, serta mengeluarkan hasilnya. Fungsi pengolahan kabar tak jarang membutuhkan data yang sudah dikumpulkan dan diolah pada periode ketika sebelumnya, karenanya dibubuhi sebuah penyimpanan data file (data arsip storage) ke dalam contoh sistem warta; dengan begitu, aktivitas pengolahan tersedia baik bagi data baru maupun data yang telah dikumpulkan dan disimpan sebelumnya.

Gambar Model dasar sistem informasi

Gambar Model Pengembangan Sistem Informasi

Standar basis data katalog
Kerjasama antar perpustakaan secara elektronika sudah berkembang seiring menggunakan perkembangan teknologi yang telah memungkinkan buat itu dan didasari adanya kebutuhan buat menggunakan sumber daya bersama. Bentuk tukar-menukar juga penggabungan data katalog koleksi merupakan suatu hal yg telah biasa terjadi pada perpustakaan, kerjasama dapat dilakukan apabila masing-masing perpustakaan itu mempunyai kecenderungan dalam format penulisan data katalog data. Persoalan yang acapkali dihadapi dalam kerjasama tukar-menukar atau penggabungan data merupakan banyaknya data yang ditulis dengan suka -senang yaitu nir memperhatikan baku yang terdapat. Pekerjaan konversi data merupakan hal yg membosankan dan memakan poly saat. Sering data katalog pada perpustakaan nir menggunakan standar, hal ini banyak terjadi lantaran kurangnya pemahaman akan manfaat baku penulisan data. Pertemuan-pertemuan mungkin perlu seringkali diadakan diantara anggota-anggota jaringan perpustakaan untuk menentukan baku-baku serta prosedur-prosedur yg digunakan bersama. 

Persoalan lain pada standardisasi format penulisan data katalog merupakan bahasa. Kebanyakan perpustakaan mengkoleksi materi yg menggunakan bahasa pengantar bhineka. Bagaimana dengan bahasa pengantar cantuman katalog itu sendiri? Informasi judul kentara wajib diisi sesuai menggunakan judul koleksi yang bersangkutan. Bagaimana menggunakan kolom subjek dan kata kunci? Haruskah diisi dengan bahasa nasional (Bahasa Indonesia untuk perpustakaan pada Indonesia) atau menggunakan bahasa internasional (Bahasa Inggris)? Lebih jauh lagi, bagaimana kita memberi nama pada kolom-kolom isian, menggunakan Bahasa Indonesia (judul, pengarang, penerbit, dsb.) atau bahasa Inggris (title, author, publisher etc.)? Bagaimana dengan koleksi yg berpengantar bahasa-bahasa lain seperti Arab, China atau Korea ? 

Metadata 
Metada adalah kata baru dan bukan merupakan konsep baru pada dunia pengelola keterangan. Perpustakaan telah lama membangun metada dalam bentuk pengkatalokan koleksi. 

Definisi metadata sangat beragam terdapat yang menyampaikan “data tentang data” atau “keterangan mengenai warta”, pengertian dari beberapa definisi tersebut bahwa metadata adalah sebagai bentuk pengindentifikasian, penjelasan suatu data, atau diartikan sebagai struktur berdasarkan sebuah data. Dicontohkan metadata berdasarkan katalog buku terdiri menurut : judul, pengarang, penerbit, subyek serta sebagainya. Metada yang biasa dipakai di perpustakaan adalah Marc dan Dublin Core.

INDOMARC
Machine Readable Cataloging (MARC) merupakan galat satu output serta juga sekaligus keliru satu kondisi penulisan katalog koleksi bahan pustaka perpustakaan. Standar metadata katalog perpustakaan ini dikembangkan pertama kali oleh Library of Congress, format LC MARC ternyata sangat akbar keuntungannya bagi penyebaran data katalogisasi bahan pustaka ke berbagai perpustakaan di Amerika Serikat. Keberhasilan ini membuat negara lain turut mengembangkan format MARC homogen bagi kepentingan nasionalnya masing-masing.

Format INDOMARC adalah implementasi menurut International Standard Organization (ISO) Format ISO 2719 buat Indonesia, sebuah format buat tukar-menukar fakta bibliografi melalui format digital atau media yang terbacakan mesin (machine-readable) lainnya. Informasi bibliografi umumnya meliputi pengarang, judul, subyek, catatan, data penerbitan serta pelukisan fisik. 

Indomarc menguraikan format cantuman bibliografi yg sangat lengkap terdiri berdasarkan 700 elemen serta dapat menggambarkan dengan baik kebanyakan objek fisik asal pengetahuan, misalnya jenis monograf (BK), manuskrip (AM), dan terbitan berseri (SE) termasuk; Buku Pamflet, Lembar tercetak, Atlas, Skripsi, tesis dan disertasi (baik diterbitkan ataupun nir), serta Jurnal Buku Langka. 

Dublin Core 
Dublin Core adalah salah satu skema metadata yang dipakai buat web resource description and discovery. Gagasan menciptakan baku baru agaknya dipengaruhi oleh rasa kurang puas dengan standar MARC yang dipercaya terlalu poly unsurnya serta beberapa kata yang hanya dimengerti oleh pustakawan dan kurang sanggup digunakan untuk sumber berita dalam web. Elemen Dublin Core serta MARC intinya mampu saling dikonversi. 

Metadata Dublin Core memiliki beberapa kekhususan menjadi berikut:
a. Memiliki deskripsi yg sangat sederhana
b. Semantik atau arti istilah yang gampang dikenali secara generik. 
c. Expandable mempunyai potensi buat dikembangkan lebih lanjut.

Dublin Core terdiri menurut 15 unsur yaitu :
1. Title : judul menurut sumber informasi
2. Creator : pencipta asal informasi
3. Subject : utama bahasan sumber berita, umumnya dinyatakan dalam bentuk istilah kunci atau angka klasifikasi
4. Description : informasi suatu isi berdasarkan sumber informasi, contohnya berupa abstrak, daftar isi atau uraian
5. Publisher : orang atau badan yang mempublikasikan asal informasi
6. Contributor : orang atau badan yg ikut membentuk asal informasi
7. Date : tanggal penciptaan sumber informasi
8. Type : jenis sumber fakta, nover, laporan, peta dan sebagainya
9. Format : bentuk fisik sumber kabar, format, berukuran, durasi, asal informasi
10. Identifier : angka atau serangkaian angka dan huruf yg mengidentifikasian sumber keterangan. Contoh URL, alamat situs
11. Source : rujukan ke asal dari suatu asal informasi
12. Language : bahasa yang intelektual yg digunakan sumber informasi
13. Relation : interaksi antara satu sumber informasi dengan asal berita lainnya.
14. Coverage : cakupan isi dilihat dari segi geografis atau periode ketika 
15. Rights : pemilik copyright sumber informasi

6. Manual
Manual atau biasa dianggap mekanisme adalah penjelasan bagaimana memasang, menyesuaikan, menjalankan suatu perangkat keras atau perangkat lunak. Prosedur merupakan aturan-aturan yg wajib diikuti bilamana memakai perangkat keras dan software. Banyak peripheral perangkat keras juga sistem nir berjalan dengan optimal karena dokumentasi yg tidak memadai atau pengguna tidak mengerti manual yang disediakan. Manual wajib dibaca serta dimengerti walau serumit apapun. Manual merupakan kunci bagi kelancaran sistem.

Manual / prosedur bisa jua mencakup kebijakan-kebijakan khususnya dalam lingkungan jaringan dimana pemasukan dan pengeluaran data membutuhkan format komunikasi beserta. Pertemuan-rendezvous mungkin perlu acapkali diadakan diantara anggota-anggota jaringan buat memilih standar-standar dan prosedur-prosedur.

KONSEP DESAIN DAN IMPLEMENTASI PERPUSTAKAAN ELEKTRONIK

Konsep, Desain Dan Implementasi Perpustakaan Elektronik 
Penerapan Teknologi Informasi (TI) waktu ini telah menyebar hampir pada seluruh bidang nir terkecuali pada perpustakaan. Perpustakaan menjadi institusi pengelola liputan merupakan keliru satu bidang penerapan teknologi keterangan yang berkembang menggunakan pesat. Perkembangan menurut penerapan teknologi kabar sanggup kita lihat dari perkembangan jenis perpustakaan yg selalu berkaitan dengan menggunakan teknologi berita, diawali dari perpustakaan manual, perpustakaan terautomasi, perpustakaan digital atau cyber library. Ukuran perkembangan jenis perpustakaan poly diukur dari penerapan teknologi informasi yang digunakan dan bukan menurut skala berukuran lain misalnya besar gedung yg digunakan, jumlah koleksi yang tersedia juga jumlah penggunanya. Kebutuhan akan TI sangat herbi kiprah berdasarkan perpustakaan menjadi kekuatan dalam pelestarian dan penyebaran berita ilmu pengetahuan serta kebudayaan yg berkembang seiring dengan menulis, mencetak, mendidik dan kebutuhan manusia akan liputan. Perpustakaan membagi rata keterangan menggunakan cara mengidentifikasi, mengumpulkan, mengelola dan menyediakanya buat generik. 

Penerapan teknologi berita di perpustakaan dapat difungsikan pada banyak sekali bentuk, diantaranya:
  1. Penerapan teknologi informasi dipakai menjadi Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan. Bidang pekerjaan yang bisa diintegrasikan dengan sistem informasi perpustakaan merupakan pengadaan, inventarisasi, katalogisasi, sirkulasi bahan pustaka, pengelolaan anggota, statistik serta lain sebagainya. Fungsi ini acapkali diistilahkan sebagai bentuk Automasi Perpustakaan.
  2. Penerapan teknologi liputan menjadi wahana buat menyimpan, menerima dan menyebarluaskan keterangan ilmu pengetahuan pada format digital. Bentuk penerapan TI dalam perpustakaan ini sering dikenal dengan Perpustakaan Digital.
Kedua fungsi penerapan teknologi keterangan ini dapat terpisah juga terintegrasi pada suatu sistem keterangan tergantung menurut kemampuan perangkat lunak yg dipakai, sumber daya manusia serta infrastruktur peralatan teknologi keterangan yang mendukung keduanya. Dalam makalah ini selanjutnya akan membahas mengenai automasi perpustakaan.

Faktor Penggerak 
  • Kemudahan mendapatkan produk TI 
  • Harga semakin terjangkau buat memperoleh produk TI 
  • Kemampuan menurut teknologi warta 
  • Tuntutan layanan rakyat serba “klick” 
Alasan lain 
  • Mengefisiensikan serta mempermudah pekerjaan pada perpustakaan 
  • Memberikan layanan yg lebih baik pada pengguna perpustakaan 
  • Meningkatkan citra perpustakaan 
  • Pengembangan infrastruktur nasional, regional serta global. 
Peranan Katalog pada Automasi Perpustakaan 
Katalog adalah informasi singkat atau wakil menurut suatu dokumen. Katalog perpustakaan elektro adalah jantung menurut sebuah sistem perpustakaan yg terautomasi. Sub sistem lain misalnya OPAC dan aliran berinteraksi dengannya pada menyediakan layanan automasi. Sebuah sistem katalog yg didesain dengan baik adalah faktor kunci keberhasilan penerapan automasi perpustakaan.

Cakupan menurut Automasi Perpustakaan
  • Pengadaan koleksi 
  • Katalogisasi, inventarisasi 
  • Sirkulasi, reserve, inter-library loan 
  • Pengelolaan penerbitan terencana 
  • Penyediaan katalog (OPAC) 
  • Pengelolaan anggota 
Bagaimana mengenai Layanan Referens ?
  • Layanan referens tidak termasuk pada bagian yang terintegrasi berdasarkan suatu sistem automasi perpustakaan, tetapi yang lebih penting merupakan penyediaan teknologi warta yang digunakan pada layanan referens. Layanan fakta referens dikembangkan menggunakan menyediakan koleksi pada bentuk digital yg dikemas dalam CD-ROM dan akses keterangan ke jaringan luar (LAN, WAN, Internet) 
Peran CD-ROM
  • Mempercepat akses liputan multi media baik itu berupa tak berbentuk, indeks, bahan full text, dalam bentuk digital tanpa mengadakan interaksi ke jaringan komputer. 
  • Media back-up / cadangan data perpustakaan dan sarana koleksi referens bagi perpustakaan lain. 
Peran Internet 
  • Untuk mengakses infrormasi multimedia dalam resource internet. 
  • Sarana telekomunikasi serta distribusi warta. 
  • Untuk membuat homepage, penyebarluasan katalog dan keterangan. 
Keperluan Pengguna
Pustakawan wajib bisa melayani keperluan pengguna seperti permintaan akan akses yang lebih cepat ke warta yang dibutuhkan berdasarkan dalam juga luar perpustakaan. Dengan begitu dibutuhkan supaya para pustakawan mahir dalam penggunaan teknologi informasi sebagai akibatnya mereka dapat membantu pengguna perpustakaan pada menemukan fakta yang dibutuhkan.

Apa yg wajib diketahui serta dikerjakan oleh pustakawan pada mengautomasikan perpustakaannya : 
  • Faham akan maksud serta ruang lingkup serta unsur menurut AP 
  • Faham dan mampu mengapresiasi pentingnya melaksanakan analisis sistem yang menyeluruh sebelum merencanakan desain sistem 
  • Faham akan dan sanggup mengapresiasi manfaat analisis sistem dan desain, implementasi, evaluasi dan maintenance. 
  • Faham akan proses penilaian aplikasi sejalan dengan proposal sebelum memilih sebuah sistem 
  • Faham akan serta bisa mengapresiasi pentingnya pembinaan buat staf serta keterlibatan mereka dalam semua proses kerja 
Unsu-unsur Automasi Perpustakaan
Dalam sebuah sistem automasi perpustakaan terdapat beberapa unsur atau kondisi yang saling mendukung serta terkait satu dengan lainnya, unsur-unsur atau kondisi tadi merupakan :

1. Pengguna (users)
Pengguna merupakan unsur utama dalam sebuah sistem automasi perpustakan. Dalam pembangunan sistem perpustakaan hendaknya selalu dikembangkan melalui konsultasi menggunakan pengguna-penggunanya yg mencakup pustakawan, staf yg nantinya menjadi operator atau teknisi serta para anggota perpustakaan. Apa misi organisasi tersebut? Apa kebutuhan liputan mereka ? Seberapa melek komputerkah mereka? Bagaimana perilaku mereka ? Apakah pelatihan dibutuhkan? Itu merupakan beberapa pertanyaan yg harus dijawab dalam berbagi sebuah sistem automasi perpustakaan. Automasi Perpustakaan baru mampu dikatakan baik apabila memenuhi kebutuhan pengguna baik staf juga anggota perpustakaan. Tujuan daripada sistem automasi perpustakaan merupakan buat memberikan manfaat pada pengguna.

Konsultasikan menggunakan pengguna buat memilih kebutuhan-kebutuhan mereka. Namun perlu hati-hati terhadap penilaian keliru yang dilakukan sang pengguna tentang kebutuhan dan persepsi mengenai apa yg bisa serta tidak sanggup dilakukan sang suatu sistem personal komputer . Kebutuhan bisa dirincikan terlalu banyak atau terlalu sedikit serta kadang-kadang persepsi bisa juga keliru.

Staf yg bersangkutan harus dilibatkan mulai berdasarkan termin perencanaan serta aplikasi sistem. Masukan berdasarkan masing-masing staf wajib dikumpulkan buat mengklaim kerjasama mereka. Tenaga-energi inti yg dilatih buat menjadi operator, teknisi serta adminsitrator sistem wajib diidentifikasikan dan dilatih sinkron bidang yg akan dioperasikan.

2. Perangkat Keras (Hardware)
Komputer adalah sebuah mesin yg dapat mendapat serta memasak data menjadi fakta secara cepat dan tepat. Pendapat lain berkata bahwa komputer hanya sebuah komponen fisik dari sebuah sistem personal komputer yang memerlukan program buat menjalankannya. 

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa personal komputer merupakan sebuah indera dimana kemampuanya sangat tergantung dalam manusia yg mengoperasikan dan aplikasi yg dipakai. 

Kecenderungan perkembangan komputer : 
  • Ukuran fisik mengecil dengan kemampuan yg lebih akbar 
  • Harga terjangkau (murah) 
  • Kemampuan penyimpanan data berkapasitas tinggi 
  • Transfer pengiriman data yang lebih cepat dengan adanya jaringan 
Dalam memilih perangkat keras yg pertama merupakan memilih staf yang bertanggung jawab atas pemilihan serta penilaian hardware sebelum transaksi pembelian. Adanya staf yg bertanggung jawab adalah buat mengurangi ketergantungan terhadap pihak lain dan menghindari imbas tidak baik yang mungkin timbul. Hal lain adalah adanya dukungan teknis serta garansi produk dari vendor penyedia komputer.

3. Perangkat Lunak (Software)
Perangkat lunak diartikan sebagai metode atau prosedur buat mengoperasikan komputer supaya sesuai dengan permintaan pemakai. Kecenderungan dari aplikasi sekarang sanggup diaplikasikan dalam berbagai sistem operasi, bisa menjalankan lebih menurut satu acara pada ketika bersamaan (multi-tasking), kemampuan mengelola data yang lebih handal, dapat dioperasikan secara beserta-sama (multi-user). 

Untuk menerima aplikasi sekarang sudah banyak tersedia baik berdasarkan luar juga dalam negeri menggunakan berbagai keunggulan yang ditawarkan dan harga yang bervariasi. Di perpustakaan aplikasi yg dikenal antara lain CDS/ISIS, WINISIS yg gampang didapat serta perdeo freeware dari Unesco atau dari beberapa perguruan tinggi sekarang telah banyak menciptakan dan mengembangakan sistem perpustakaannya sendiri seperti SIPUS 2000 pada UGM, Sipisis pada IPB. Masih banyak lagi perguruan tinggi dan institusi pengembang aplikasi yg menyebarkan SIP dengan kemampuan yg nir kalah sip. Sistem Informasi Perpustakaan ini difungsikan buat pekerjaan operasional perpustakaan, mulai berdasarkan pengadaan, katalogisasi, inventarisasi, keanggotaan, OPAC, pengelolaan terbitan terencana, sirkulasi, serta pekerjaan lain dalam lingkup operasi perpustakaan.

Kriteria Penilaian Software 
Suatu aplikasi dikembangkan melalui suatu pengamatan menurut suatu sistem kerja yg berjalan, untuk menilia suatu software tentu saja poly kriteria yg wajib diperhatikan. Beberapa criteria buat menilia perangkat lunak merupakan menjadi berikut :
  • Kegunaan : fasilitas serta laporan yg ada sesuai menggunakan kebutuhan dan menghasilkan fakta sempurna pada saat (realtime) serta relevan buat proses pengambilan keputusan.
  • Ekonomis : porto yg dikeluarkan sebanding untuk mengaplikasikan perangkat lunak sesuai menggunakan hasil yg didapatkan.
  • Keandalan : bisa menangani operasi pekerjaan menggunakan frekuensi besar dan monoton.
  • Kapasitas : mampu menyimpan data dengan jumlah besar menggunakan kemampuan temu balik yg cepat.
  • Sederhana : pilihan menu-menu yg disediakan bisa dijalankan dengan gampang serta interaktif dengan pengguna
  • Fleksibel : dapat diaplikasikan di beberapa jenis sistem operasi serta institusi serta juga memiliki potensi buat dikembangkan lebih lanjut.
Menentukan Software
  • Membangun sendiri
  • Mengontrakan keluar
  • Membeli software jadi yg terdapat pada pasaran
Pilihan apapun yang dijatuhkan, software harus
  • Sesuai menggunakan keperluan
  • Memiliki ijin pemakaian
  • Ada dukungan teknis, pelatihan , dokumentasi yang relevan dan pemeliharaan.
  • Menentukan staf yang bertanggungjawab atas pemilihan dan evaluasi perangkat lunak. 
Memilih dan membeli aplikasi merupakan suatu proses tersedianya dukungan pemakai, lantaran diharapkan banyak pembinaan dan pemecahan masalah sebelum sistem tadi bisa berjalan dengan baik. Salah satu cara buat memastikan dukungan pelanggan adalah menentukan perangkat lunak yg digunakan oleh sejumlah perpustakaan. Sekelompok besar pengguna umumnya menjustifikasikan layanan dukungan pelanggan menjadi hal yg subtansial. Selain itu, pengguna dapat saling membantu pada pemecahan perkara. 

Spesifikasi perangkat keras wajib memenuhi kebutuhan-kebutuhan minimum operasi software. 

4. Network / Jaringan 
Jaringan komputer sudah sebagai bagian menurut automasi perpustakaan lantaran perkembangan yang terjadi pada dalam teknologi keterangan sendiri serta adanya kebutuhan akan pemanfaatan sumber daya beserta melalui teknologi.

Komponen perangkat keras jaringan diantaranya : komputer sebagai server serta klien, Network Interface Card ( LAN Card terminal kabel (Hub), jaringan telepon atau radio, modem.

Hal yg harus diperhatikan dalam membangun jaringan komputer adalah :
  1. Jumlah personal komputer serta lingkup berdasarkan jaringan (LAN, WAN)
  2. Lokasi dari hardware : komputer, kabel, panel distribusi, serta sejenisnya
  3. Protokol komunikasi yang digunakan
  4. Menentukan staf yg bertanggun jawab pada pembangunan jaringan.
5. Data
Data merupakan bahan baku kabar, bisa didefinisikan menjadi kelompok teratur simbol-simbol yang mewakili kuantitas, keterangan, tindakan, benda, serta sebagainya. Data terbentuk berdasarkan karakter, dapat berupa huruf, nomor , maupun simbol spesifik seperti *, $ serta /. Data disusun mulai dari bits, bytes, fields, records, file dan database. 

Sistem liputan mendapat masukan data serta instruksi, mengolah data tersebut sesuai instruksi, dan mengeluarkan hasilnya. Fungsi pengolahan informasi sering membutuhkan data yg sudah dikumpulkan serta diolah dalam periode waktu sebelumnya, karena itu ditambahkan sebuah penyimpanan data file (data arsip storage) ke pada contoh sistem berita; menggunakan begitu, kegiatan pengolahan tersedia baik bagi data baru juga data yang telah dikumpulkan dan disimpan sebelumnya.

Gambar Model dasar sistem informasi

Gambar Model Pengembangan Sistem Informasi

Standar basis data katalog
Kerjasama antar perpustakaan secara elektro sudah berkembang seiring menggunakan perkembangan teknologi yang sudah memungkinkan untuk itu serta didasari adanya kebutuhan untuk memakai asal daya beserta. Bentuk tukar-menukar juga penggabungan data katalog koleksi merupakan suatu hal yg telah biasa terjadi pada perpustakaan, kerjasama bisa dilakukan apabila masing-masing perpustakaan itu memiliki kesamaan dalam format penulisan data katalog data. Persoalan yang acapkali dihadapi dalam kerjasama tukar-menukar atau penggabungan data merupakan banyaknya data yg ditulis dengan suka -senang yaitu nir memperhatikan standar yang ada. Pekerjaan konversi data merupakan hal yg membosankan serta memakan poly saat. Sering data katalog dalam perpustakaan tidak memakai standar, hal ini poly terjadi karena kurangnya pemahaman akan manfaat baku penulisan data. Pertemuan-pertemuan mungkin perlu acapkali diadakan diantara anggota-anggota jaringan perpustakaan buat menentukan baku-baku serta prosedur-mekanisme yang dipakai beserta. 

Persoalan lain pada standardisasi format penulisan data katalog adalah bahasa. Kebanyakan perpustakaan mengkoleksi materi yg menggunakan bahasa pengantar berbeda-beda. Bagaimana menggunakan bahasa pengantar cantuman katalog itu sendiri? Informasi judul kentara wajib diisi sinkron dengan judul koleksi yg bersangkutan. Bagaimana menggunakan kolom subjek dan kata kunci? Haruskah diisi menggunakan bahasa nasional (Bahasa Indonesia buat perpustakaan pada Indonesia) atau menggunakan bahasa internasional (Bahasa Inggris)? Lebih jauh lagi, bagaimana kita memberi nama dalam kolom-kolom isian, dengan Bahasa Indonesia (judul, pengarang, penerbit, dsb.) atau bahasa Inggris (title, author, publisher etc.)? Bagaimana menggunakan koleksi yg berpengantar bahasa-bahasa lain seperti Arab, China atau Korea ? 

Metadata 
Metada merupakan kata baru dan bukan merupakan konsep baru di dunia pengelola kabar. Perpustakaan sudah usang membangun metada dalam bentuk pengkatalokan koleksi. 

Definisi metadata sangat beragam ada yang menyampaikan “data tentang data” atau “berita tentang berita”, pengertian dari beberapa definisi tadi bahwa metadata adalah menjadi bentuk pengindentifikasian, penerangan suatu data, atau diartikan menjadi struktur dari sebuah data. Dicontohkan metadata berdasarkan katalog kitab terdiri menurut : judul, pengarang, penerbit, subyek serta sebagainya. Metada yang biasa dipakai di perpustakaan merupakan Marc serta Dublin Core.

INDOMARC
Machine Readable Cataloging (MARC) merupakan keliru satu hasil serta pula sekaligus salah satu kondisi penulisan katalog koleksi bahan pustaka perpustakaan. Standar metadata katalog perpustakaan ini dikembangkan pertama kali sang Library of Congress, format LC MARC ternyata sangat akbar keuntungannya bagi penyebaran data katalogisasi bahan pustaka ke berbagai perpustakaan di Amerika Serikat. Keberhasilan ini membuat negara lain turut menyebarkan format MARC sejenis bagi kepentingan nasionalnya masing-masing.

Format INDOMARC merupakan implementasi menurut International Standard Organization (ISO) Format ISO 2719 buat Indonesia, sebuah format untuk tukar-menukar informasi bibliografi melalui format digital atau media yg terbacakan mesin (machine-readable) lainnya. Informasi bibliografi biasanya mencakup pengarang, judul, subyek, catatan, data penerbitan serta deskripsi fisik. 

Indomarc menguraikan format cantuman bibliografi yg sangat lengkap terdiri berdasarkan 700 elemen serta bisa mendeskripsikan dengan baik kebanyakan objek fisik asal pengetahuan, misalnya jenis monograf (BK), manuskrip (AM), serta terbitan berseri (SE) termasuk; Buku Pamflet, Lembar tercetak, Atlas, Skripsi, tesis serta disertasi (baik diterbitkan ataupun tidak), serta Jurnal Buku Langka. 

Dublin Core 
Dublin Core merupakan galat satu skema metadata yg digunakan buat web resource description and discovery. Gagasan membuat baku baru agaknya ditentukan oleh rasa kurang puas dengan baku MARC yang dipercaya terlalu poly unsurnya serta beberapa kata yang hanya dimengerti sang pustakawan dan kurang bisa dipakai buat sumber liputan pada web. Elemen Dublin Core serta MARC pada dasarnya mampu saling dikonversi. 

Metadata Dublin Core mempunyai beberapa kekhususan menjadi berikut:
a. Memiliki deskripsi yang sangat sederhana
b. Semantik atau arti istilah yg mudah dikenali secara umum. 
c. Expandable mempunyai potensi buat dikembangkan lebih lanjut.

Dublin Core terdiri dari 15 unsur yaitu :
1. Title : judul dari asal informasi
2. Creator : pencipta sumber informasi
3. Subject : pokok bahasan asal fakta, umumnya dinyatakan dalam bentuk kata kunci atau nomor klasifikasi
4. Description : kabar suatu isi dari asal berita, contohnya berupa tak berbentuk, daftar isi atau uraian
5. Publisher : orang atau badan yg mempublikasikan asal informasi
6. Contributor : orang atau badan yang ikut membangun asal informasi
7. Date : tanggal penciptaan asal informasi
8. Type : jenis asal berita, nover, laporan, peta serta sebagainya
9. Format : bentuk fisik sumber liputan, format, berukuran, durasi, asal informasi
10. Identifier : nomor atau serangkaian nomor dan alfabet yg mengidentifikasian sumber berita. Contoh URL, alamat situs
11. Source : rujukan ke asal asal suatu asal informasi
12. Language : bahasa yg intelektual yg digunakan sumber informasi
13. Relation : interaksi antara satu sumber warta dengan asal fakta lainnya.
14. Coverage : cakupan isi dipandang menurut segi geografis atau periode saat 
15. Rights : pemilik copyright sumber informasi

6. Manual
Manual atau biasa disebut prosedur merupakan penerangan bagaimana memasang, menyesuaikan, menjalankan suatu perangkat keras atau perangkat lunak. Prosedur merupakan aturan-anggaran yang wajib diikuti bilamana menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak. Banyak peripheral perangkat keras juga sistem nir berjalan menggunakan optimal karena dokumentasi yg tidak memadai atau pengguna nir mengerti manual yg disediakan. Manual harus dibaca serta dimengerti walau serumit apapun. Manual merupakan kunci bagi kelancaran sistem.

Manual / prosedur bisa jua mencakup kebijakan-kebijakan khususnya dalam lingkungan jaringan dimana pemasukan dan pengeluaran data membutuhkan format komunikasi bersama. Pertemuan-pertemuan mungkin perlu seringkali diadakan diantara anggota-anggota jaringan buat memilih baku-standar dan mekanisme-mekanisme.

PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI

Perencanaan Dan Pembangunan Sistem Informasi
Konsep Dasar Sistem 
Sistem merupakan sekumpulan elemen yg saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan buat mencapai suatu tujuan eksklusif. Jika pada suatu sistem terdapat elemen yang nir menaruh manfaat atau donasi terhadap tercapainya tujuan, maka elemen tadi bukanlah bagian menurut sistem. 

Elemen Sistem
Beberapa elemen yg membangun sebuah sistem, yaitu :
  • Tujuan 
  • Masukan 
  • Keluaran 
  • Proses 
  • Mekanisme Pengendalian 
  • Umpan Balik 
Selain itu sistem juga berinteraksi menggunakan lingkungan yg sedikit atau banyak ikut mensugesti sistem tersebut. Antara sistem serta lingkungan dibatasi sang batas sistem (boundary). Gambar 3.1 menampakan interaksi antar elemen dalam sistem serta hubungannya menggunakan lingkungan.

Tujuan
Tujuan dari suatu sistem mampu hanya satu atau poly. Tujuan inilah yg sebagai motivator bagi sistem dan sekaligus mengarahkan sistem. Tanpa tujuan sistem sebagai tidak terarah dan terkendali. Tujuan antara sistem satu menggunakan sistem yang lain bhineka.

Masukan
Masukan (input) merupakan segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya sebagai bahan untuk diproses.

Gambar Sistem, elemen sistem serta lingkungan

Proses
Proses adalah bagian yang melakukan perubahan atau transfromasi menurut masukan sebagai keluaran yang bermanfaat.

Keluaran
Keluaran (output) merupakan hasil berdasarkan pemrosesan. Keluaran mempunyai nilai lebih (value added) berdasarkan masukannya.

Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik 
Mekanisme pengendalian (control mechanism) dapat diwujudkan dengan adanya umpan kembali (feed back) yang menganalisa keluaran apakah sudah memenuhi tujuan. Hal ini digunakan buat mengendalikan baik masukan maupun proses agar membuat keluaran yang sinkron tujuan. 

Klasifikasi Sistem
a. Sistem Abstrak serta Sistem Fisik
Sistem tak berbentuk (Abstract System) adalah sistem yg berisi gagasan atau konsep, contohnya sistem teologi yg membahas mengenai interaksi manusia dengan Tuhan. 

Sistem fisik (Physical System) adlah sistem yg secara fisik bisa dipandang, misalnya sistem personal komputer . 

b. Sistem Deterministik serta Sistem Probabilistik
Sistem deterministik (Deterministic System) merupakan suatu sistem yg operasinya bisa diprediksi secara tepat, contohnya sistem komputer.

Sistem probablistik (Probabilistic System) adalah sistem yg nir bisa diramal menggunakan niscaya lantaran mengandung unsure probabilitas, misalnya sistem persediaan.

c. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
Sistem tertutup (Closed System) merupakan sistem yang tidak bertukar materi, fakta, atau energi menggunakan lingkungan. Dengan istilah lain sistem ini tidak berinteraksi menggunakan lingkungan.

Sistem terbuka (Open System) merupakan sistem yang berhubungan dengan lingkungan serta ditentukan lingkungan.

d. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
Sistem alamiah (Natural System) adalah sistem yg terjadi lantaran alam (tidak dibuat sang manusia), contohnya sistem tata matahari.

Sistem buatan manusia (Human Made System) adalah sistem yg sengaja dibuat sang insan, misalnya sistem personal komputer .

Konsep Dasar Sistem Informasi
Data lawan Informasi
Data Nilai/value yang turut merepresentasikan pelukisan menurut suatu objek atau kejadian (event). Data adalah bentuk yg belum dapat memberikan manfaat yg besar bagi penerimanya, sebagai akibatnya perlu suatu contoh yg nantinya akan dikelompokkan serta diproses buat membuat warta. Sebagai contoh data adalah :
a. Laporan penjualan penjualan setiap salesman, yang berfungsi buat menaruh besarnya komisi dan bonus.
b. Laporan penjualan setiap daerah, yg berfungsi buat aplikasi kenaikan pangkat serta periklanan.
c. Laporan penjualan setiap jenis barang, yg berfungsi buat mengontrol persediaan barang serta buat mengevaluasi barang yg nir atau kurang laku terjual.

Informasi
Merupakan output pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih bermanfaat serta lebih berarti bagi penerimannya dan digunakan buat pengambilan keputusan.

Pengolahan Data (Data Processing)
Adalah masa atau waktu yang dipakai buat menggambarkan perubahan bentuk data sebagai liputan yang memiliki kegunaan. Beberapa aktivitas yg dilakukan dalam pengolahan data merupakan:

a. Data Input
1. Recording transaction data ke sebuah pengolahan data medium (contoh, punching number ke pada kalkulator).
2. Coding transaction data ke pada bentuk lain (contoh, converting atribut kelamin female ke alfabet F).
3. Storing data or information buat pengambilan keputusan (potential information for future).

b. Data Transformation
1. Calculating, operasi aritmatik terhadap data field.
2. Summarizing, proses akumulasi beberapa data (model, menjumlah jumlah jam kerja setiap hari dalam seminggu sebagai nilai total jam kerja perminggu).
3. Classifying data group-class tertentu :
a) Categorizing data kedalam class berdasar karakteristrik tertentu (contoh, pengelompokkan data mahasiswa berdasar semester aktif). 
b) Sorting data kedalam bentuk yang berurutan (model, pengurutan angka induk karyawan secara ascending).
c) Merging buat 2 atau lebih set data berdasar kriteria eksklusif (menggabungkan data penjualan bulan Januari, Februari serta Maret kedalam class triwulanan).
d) Matching data berdasar harapan pengguna terhadap group data (contoh, memilih semua karyawan yg total pendapatannya lebih berdasarkan 15 juta pertahun).

c. Information Output
1. Displaying result, menampilkan fakta yang diharapkan pemakai melalui monitor atau cetakan.
2. Reproducing, penyimpanan data yg dipakai untuk pemakai lain yg membutuhkan. 
3. Telecommunicating, penyimpanan data secara elektro melalui saluran komunikasi.
Gambar mendeskripsikan skema proses primer dan fungsi dari pengolahan data.


Gambar Skema proses primer serta fungsi dari pengolahan data.

Sistem Informasi
Sistem Informasi (SI)
Suatu sistem dalam suatu organisasi yang adalah kombinasi dari orang-orang fasilitas, teknologi, media, prosedur-mekanisme serta pengendalian buat mendapatkan jalur komunikasi krusial, serta menyediakan suatu dasar keterangan untuk pengambilan keputusan.

Gambar Definisi Sistem Informasi

Kualitas Informasi
Kualitas warta (quality of information) sangat dipengaruhi atau ditentukan tiga hal, yaitu :
1. Relevan (relevancy)
Berarti fakta wajib menaruh manfaat bagi pemakainya. Relevansi warta buat tiap-tiap orang satu dengan yg lainnya tidak sinkron. Misalnya keterangan tentang karena-musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan merupakan kurang relevan dan akan lebih relevan jika ditujukan kepada ahli teknik perusahaan

2. Akurat (accuracy)
Informasi harus bebas menurut kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan, dan wajib jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan dapat terjadi karena sumber fakta (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau merubah data-data orisinil tadi. Komponen seksama :

Completeness (kelengkapan)
Berarti liputan yg dihasilkan atau diharapkan harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila keterangan yg dihasilkan sebagian-sebagian tentunya akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sebagai akibatnya akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu perkara menggunakan baik.
· Correctness (kebenaran)
· Security (keamanan)

3. Tepat saat (timeliness)
Informasi yg dihasilkan atau diharapkan nir boleh terlambat (lama ). Informasi yang usang nir memiliki nilai yg baik, sehingga jikalau digunakan menjadi dasar pada pengambilan keputusan akan mengakibatkan fatal atau kesalahan dalam keputusan dan tindakan. Kondisi demikian menyebabkan mahalnya nilai suatu fakta, sehingga kecepatan buat menerima, memasak serta mengirimkannya memerlukan teknologi-teknologi modern. 
4. Ekonomis (Economy)
5. Efisien (Efficiency)
6. Dapat dianggap (Reliability)

Komponen Sistem Informasi
Dalam sistem informasi masih ada kompenen-komponen seperti :
· Perangkat keras (Hardware)
Mencakup piranti-piranti fisik seperti computer, printer, dan peripheral.

· Perangkat lunak (Software)
Sekumpulan instruksi yang memungkinkan piranti keras buat melakukan pemrosesan data.

· Prosedur
Sekumpulan aturan yang digunakan untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yg dikehendaki.

· Manusia
Semua pihak yg bertanggung jawab pada pengembangan sistem keterangan, pemrosesan serta penggunaan sistem informasi.B dalam pengembangan sistem n pembangkitan keluaran yg dikehendaki.) yang menganalisa keluaran apak

· Basis Data (Database)
Sekumpulan table, hubungan yang herbi penyimpanan data.

· Jaringan Komputer dan Komunikasi Data
Sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses sang sejumlah pemakai. 

Sistem Design
IDEF0
IDEF0 (Integration DEFinition language 0) merupakan bahasa pemodelan yang memakai gambar dengan disertai penjelasan yg komprehensif buat menjelaskan tahapan/ metodologi pengembangan dari suatu sistem. Sistem dimodelkan sebagai deretan fungsi-fungsi yg saling berkaitan satu menggunakan yang lain buat menciptakan suatu fungsi primer. Fungsi-fungsi tersebut menjelaskan apa yg dikerjakan oleh sistem, sebagai akibatnya apa saja yang mengontrol, memproses, diproses, dan dihasilkan oleh sistem tadi bisa diketahui.

Building blocks merupakan komponen penyusun system yang digambarkan dalam contoh. Building blocks terdapat 2 macam, yaitu:
a. Aktivitas, yaitu komponen suatu sistem yang menjalankan atau melakukan suatu tindakan .
b. ICOM, yaitu komponen suatu sistem yang dipergunakan oleh suatu aktivitas.

ICOM terdiri dari :
1. Input : sesuatu yg ditransformasikan oleh suatu aktivitas.
2. Control : sesuatu yang memilih bagaimana suatu aktivitas terjadi tetapi nir ditransformasikan olehnya.
3. Output : sesuatu yg dihasilkan oleh aktivitas
4. Mechanism : orang, fasilitas, mesin, atau lainnya yg menjalankan kegiatan. 

IDEF0 memandang suatu sistem sebagai sesuatu yg terdiri menurut formasi kegiatan yang memakai ICOM – ICOM buat mewujudkan tugas – tugasnya. Aktivitas dan ICOM adalah komponen penyusun sistem yang harus diidentifikasi pada pembentukan model. Dengan kata lain, model dari suatu sisten dengan memakai metode IDEF0 merupakan merupakan pengambaran kegiatan dan ICOM suatu sistem.

Secara holistik aktivitas dan ICOM digambarkan pada gambar

Gambar  Building Blocks pada IDEF0

Gambar Decomposition pada IDEF0

Penggambaran contoh dalam IDEF0 dilakukan secara bertingkat (hirarkis) mulai berdasarkan aktivitas umum hingga rinciannya.pada taraf tertinggi dianggap Context Page yg berisi satu aktivitas yang menunjukkan seluruh sistem menjadi satu kegiatan serta memberitahuakn juga interface sistem dengan lingkungannya. Context Diagram juga biasa disebut Diagram A0 atau Parent Diagram. 

Pada strata berikutnya dibuat Decomposition Page atau Child Diagram yang merupakan rincian lebih jauh dari sistem. Setiap pembagian terstruktur mengenai pada Decomposition Page dinamakan Diagram A1,Diagram A2, Diagram A3, … Diagram A11, Diagram A22, dan seterusnya. Setiap ICOM yang timbul dalam suatu Parent Diagram akan dirinci pada child diagram. Child Diagram akan terus dibuat hingga strata di mana proses berbentuk prosedur pemecahan pengerjaan aktivitas tadi.

Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD adalah notasi grafis pada pemodelan data konseptual yang menggambarkan interaksi antara penyimpanan. ERD dipakai untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, karena hal ini relatif kompleks. Dengan ERD kita dapat menguji contoh menggunakan mengabaikan proses yang wajib dilakukan.

ERD menggunakan sejumlah notasi serta symbol untuk mendeskripsikan struktur serta interaksi antar data, ada 3 macam symbol yg digunakan, yaitu:
Entiti : merupakan suatu objek yg dapat diidentifikasi dalam lingkungan pemakai pada konteks sistem yg akan dibentuk.
Atribut : Entiti mempunyai elemen yg dianggap dengan atribut, dan berfungsi mendeskiripsikan karakter entiti.
Relationship : Hubungan ; misalnya halnya entity maka pada hubunganpun harus dibedakan antara interaksi atau bentuk interaksi antar entity menggunakan isi dari hubungan itu sendiri. 

Jenis-jenis hubungan
Satu ke satu (1:1) 
Contoh, diagram yg memberitahuakn bahwa tiap pekerja mempunyai satu kantor yang khas.
Satu ke banyak (1:B) 
Contoh, seseorang dokter yg menangani poly pasien, tetapi tiap pasien hanya boleh dirawat sang satu dokter
Banyak ke Banyak (B:B) 
Entitas mempunyai interaksi yg banyak dalam satu atau 2 arah. Contoh, murid bisa mengikuti poly jenis kursus dan kursus jug bisa diikuti oleh banyak anak didik.

Gambar menggambar hubungan yg terjadi pada Entity Relationship Diagram.

Gambar  Hubungan antar Entitas

Basis Data
Kumpulan berdasarkan item data yg saling berafiliasi satu menggunakan yang lainnya yang diorganisasikan dari sebuah skema atau struktur eksklusif, tersimpan pada hardware personal komputer serta menggunakan software buat melakukan manipulasi buat kegunaan tertentu.

Peran basis data dalam SI
Salah satu komponen dalam sistem kabar, karena merupakan dasar dalam menyediakan pada berita 
Menentukan kualitas informasi: akurat, tepat dalam waktunya dan relevan. Informasi bisa dikatakan bernilai bila keuntungannya lebih efektif dinadingkan menggunakan porto buat mendapatkannya. 
Mengurangi duplikasi data 
Hubungan data dapat ditingkatkan 
Mengurangi pemborosan tempat simpanan diluar/fisik 

Database Management System (DBMS)
DBMS adalah aplikasi yg memungkinkan para pemakai menciptakan, memelihara, mengontrol dan mengakses basis data dengan cara yg efektif dan efisien. DBMS juga dapat mengakomodir berbagai macam pemakai yg mempunyai kebutuhan akses yang bhineka. Administrator Basis Data (DBA atau Database Administrator) merupakan orang yang bertanggungjawab terhadap manajemen basis data.

Hubungan antara pemakai menggunakan database digambarkan seperti gambar berikut. Hubungan tersebut bisa dilakukan menggunakan dua cara yaitu :
1. Secara interaktif menggunakan bahasa pertanyaan (query language)
2. Dengan memakai acara pelaksanaan yang telah dibuat.

Gambar  Data Base Management System

Arsitektur Basis Data
Arsitektur basis data dimaksudkan buat menciptakan abstraksi terhadap basis data. Tujuannya adalah agar DBMS dapat diakses secara efisien tanpa mengharuskan pemakai memahami lebih jelasnya tentang cara data disimpan dan dipelihara. ANSI-SPARC (American National Standard Institute Standard Planning And Requirement Committee) mendefinisikan arsitektur 3 level yaitu;
1. Level eksternal
2. Level konseptual
3. Level internal

Level eksternal merupakan level yg berafiliasi langsung menggunakan pemakai. Pemakai hanya cukup mengetahui struktur data sederhana agar bisa mengakses basis data tanpa wajib mengetahui detail mengenai atribut data (misal, ukuran data, jenis data dll) 

Level konseptual menjabarkan data apa yang disimpan dan basis data serta jua menjabarkan hubungan-interaksi antar data. Level ini biasa digunakan sang administrator basis data.

Level internal adalah level yg berafiliasi langsung menggunakan basis data. Dan menjabarkan bagaimana data disimpan pada sebuah basis data. Level ini berurusan menggunakan dengan diantaranya :
· Alokasi ruang penyimpanan data serta indeks
· Deskripsi rekaman dalam penyimpanan
· Kompresi data dan teknik enkripsi

Contoh ketiga level tersebut terdapat dalam gambar 
Level eksternal, pemakai melihat tabel dan tabel. Tabel berisi data: NIP, nama, masakerja, dan gaji sedangkan tabel  berisi mengenai data: NIP, nama, alamat, serta notelp. Pada level konseptual dua butir tabel ini saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Pada level eksternal data dalam tabel-tabel tadi disimpan dalam bentuk-bentuk yang lebih logis serta berupa bentuk fisik. Sebagai contoh tabel  akan dibentuk dan field-field yang berada didalamnya ditentukan tipe datanya create table pegawai(NIP int, nama varchar, masakerja int, gaji int; 

Gambar Arsitektur Basisdata

Struktur Basis Data
Model data merupakan sekumpulan konsep terintegrasi yang digunakan buat menjabarkan data, hubungan antardata dan kekangan terhadap data yang digunakan buat menjaga konsistensi. 

Struktur basisdata yg umum dalam ketika ini merupakan:
1. Struktur basisdata hierarkis
2. Struktur basisdata jaringan
3. Struktur basisdata relasional
4. Strukutur basisdata berbasis objek

Struktur Basisdata Hierarkis
Seringkali dijabarkan dalam bentuk pohon terbalik. Dalam model ini dikenal adanya orang tua dan anak. Terdapat suatu interaksi di mana setiap anak hanya boleh mempunyai satu orang tua, sedangkan orangtua dapat mempunyai poly anak. Struktur basisdata hierarkis bisa dipandang dalam gambar 2.9. Simpul tertinggi disebut menjadi akar nir memiliki bapak. Masalah primer struktur DBMS hierarkis terletak dalam ketidakpraktisan dalam menyatakan interaksi M:M (many to many) mengingat satu anak tidak boleh mempunyai lebih dari satu bapak. Dapat dipandang bahwa mahasiswa yg sama dan merogoh mata kuliah lain harus dituliskan lebih dari satu kali. 

Gambar Struktur Basisdata Hierarkis

Struktur Basisdata Jaringan
Struktur data jaringan menyerupai struktur data hierarkis, namun terdapat disparitas yaitu:
  • Tidak mengenal akar
  • Setiap anak boleh mempunyai lebih menurut satu orang tua
Gambar menampakan model struktur basisdata jaringan. Struktur data jaringan mengatasi perkara interaksi M:M tetapi penanganannya jauh lebih kompleks buat skala data yg lebih akbar lagi.

Gambar Struktur Basisdata Jaringan

Struktur Basisdata Relasional
Model data ini memakai sekumpulan tabel bedimensi dua, menggunakan masing-masing tabel tersusun atas sejumlah baris dan kolom. Kolom didefinisikan sebagai satu satuan data terkecil dalam sebuah table yang memiliki makna.

Setiap tabel dalam database relational memiliki kunci primer (primary key). Primary key dapat tersusun dari sebuah field atau beberapa field pada suatu tabel. Primary key berperan menjadi bukti diri yang unik (tidak kembar berdasarkan masing-masing baris data). Selain primary key, terdapat jua kunci tamu (foreign key atau secondary index) yg berperan menjadi penghubung primary key pada tabel satu menggunakan tabel yang lain. Secara garis besar primary key berfungsi buat mencegah duplikasi record dalam field yang sama, lantaran primary key digunakan sebagai surat keterangan dalam suatu tabel. 

Sedangkan foreign key/secondary index digunakan buat keperluan berikut :
  • Sebagai cara lain buat menerima buat mendapatkan urutan dalam tabel.
  • Sebagai kunci penghubung pada relasi data atau table lain menggunakan table tersebutsebagai tabase relational ikut :
  • Mempercepat proses pencarian suatu data.
Logika menurut proses pencarian data memakai secondary index adalah bahwa sebenarnya waktu suatu index sudah ditetapkan dalam suatu tabel maka seluruh data pada field tersebut sudah disusun secara urut sesuai urutan index tadi. Sehingga bila terjadi pencarian suatu data maka wajib menghubungi index tesebut terlebih dahulu sebagai akibatnya pencarian bisa dilakukan menggunakan urut sebagai akibatnya menghasilkan proses pencarian yg lebih cepat.edangkan ey digunakan sebagai referensi pada suatu tabel.

Gambar Struktur Basisdata Relational 

Struktur Basis Data Berbasis Objek (Object Oriented Database)
Merupakan tanggapan terhadap perkembangan teknik pemrograman berorientasi objek yg menekankan pada objek, atribut dan metode. Berbeda dengan 3 struktur database yg sudah dibicarakan pada depan, struktur data ini mengemas data dan fungsi buat mengakses data (metode) ke dalam bentuk objek. Saat ini sudah dikembangkan metode baru yang menggabungkan antara struktur data relational menggunakan object oriented database atau yang dikenal menggunakan OORDBMS (Object Oriented Relational Database Management System)

Bahasa Basis Data
DBMS mempunyai tiga macam bahasa yang dipakai buat mengelola, mengorganisasikan serta memanipulasi data, yaitu :

1. Bahasa Definisi Data (Data Definition Language atau DDL)
Adalah perintah-perintah yg dipakai buat mendefinisikan jenis data yg akan dibentuk (bisa berupa angka atau alfabet ), cara rekanan data, validasi data dan lain lain. DDL terdiri menurut pernyataan-pernyataan SQL buat membentuk (CREATE), memodifikasi (ALTER) juga menghapus (DROP) objek-objek basis data.

2. Bahasa Manipulasi Data (Data Manipulation Language atau DML)
Data yang telah dibuat atau didefinisikan akan dilakukan beberapa pengerjaan seperti disaring, dipilih buat ditampilkan bahkan dimanipulasi. DML terdiri menurut pernyataan-pernyataan SQL buat menambah (INSERT), menghapus (DELETE), mengupdate (UPDATE) juga buat menerima balik (SELECT) data yg tersimpan.

3. Bahasa Kontrol Data (Data Control Language)
Adalah perintah yg digunakan buat mendefinisikan hak akses (privileges) yg diberikan pada pengguna basis data. DCL terdiri dari pernyataan-pernyataan SQL buat hadiah hak akses (GRANT) atau pencabutan hak akses (REVOKE).

Normalisasi
Merupakan sebuah teknik dalam logical design sebuah basis data, teknik pengelompokkan atribut dari suatu relasi sehingga membangun struktur rekanan yang baik (tanpa redundansi).

Tahap-termin normalisasi adalah ;
1.  NF
  • Mendefinisikan atribut kunci
  • Tidak adanya group berulang
  • Semua atribut bukan kunci tergantung pada atribut kunci
2.  NF
  • Sudah memenuhi dalam bentuk normal kesatu
  • Sudah nir terdapat ketergantungan parsial, pada mana semua field hanya tergantung dalam sebagian field kunci
3.  NF
  • Sudah nir ada ketergantungan transitif (dimana field bukan kunci tergantung pada field bukan kunci)
  • Tidak ada ketergantungan transitif (dimana field bukan kunci tergantung dalam field bukan kunci lainnya)
Pengertian Sistem
Pengertian sistem tergantung pada latar belakang cara pandang orang yang mencoba mendefinisikannya. Menurut aturan, sistem dicermati menjadi gugusan aturan-anggaran yg membatasi, baik sang kapasitas sistem itu sendiri juga lingkungan di mana sistem itu berada, buat mengklaim keserasian dan keadilan. Menurut rekayasa, sistem dilihat menjadi proses masukan (input) yang ditransformasikan sebagai keluaran (output) eksklusif. Menurut umum , sistem dilihat sebagai cara atau metode untuk mencapai suatu tujuan.

Secara garis besar sistem bisa didefinisikan sebagai suatu jaringan kerja menurut mekanisme-prosedur yang saling bekerjasama, berkumpul bersama-sama buat melakukan suatu aktivitas atau buat merampungkan suatu sasaran eksklusif. 

Selain definisi pada atas, sistem jua dapat diartikan sebagai jalinan menurut berbagai bagian yang saling berinteraksi. Sistem ditandai dengan adanya masukan (input) serta keluaran (hasil). 

Dengan demikian sistem dapat berupa kesatuan yg terdiri atas jaringan kerja kausal dari bagian-bagian yang saling bergantungan. Pilihan terhadap interaksi antara tiap-tiap bagian ini akan dipengaruhi sang tujuan khusus menurut sistem. Singkatnya, sistem merupakan perpaduan objek-objek yg saling berinteraksi serta bekerja beserta-sama untuk mencapai tujuan eksklusif pada lingkungan yg kompleks. Objek yg dimaksudkan di sini merupakan bagian-bagian dari sistem, misalnya input, proses, output, pengendalian umpan pulang, dan batasan-batasan, dimana setiap bagian ini mempunyai beberapa nilai atau harga yang bersama-sama mendeskripsikan keadaan sistem dalam suatu ketika eksklusif. Interaksi ini menghasilkan suatu ikatan antar objek-objek pada proses sistem, antara sistem serta subsistem, sebagai akibatnya didapatkan suatu konduite sistem tertentu. Setiap perilaku mengarah pada suatu performansi (unjuk kerja) yg mengendalikan serta mengarahkan sistem pada suatu tingkat prestasi tertentu. 

Unsur Utama Sistem 
Semua definisi tentang sistem meliputi tujuh unsur utama yg masih ada dalam sistem, yaitu :

1. Komponen Sistem (Components)
Komponen berdasarkan sistem nir wajib merupakan benda-benda fisik. Komponen tersebut dapat berupa benda abstrak, seperti informasi, numerical variabel seperti biaya , serta lainnya. Suatu komponen dikatakan mempunyai arti apabila terdapat satu atau lebih atribut padanya pada ketika eksklusif. Komponen yg sama bisa mempunyai arti yang tidak sama apabila komponen tadi terdapat pada sistem yg lain dan atau atribut yg lain padanya yg turut diperhitungkan.

2. Hubungan Sistem (Relationship)
Setiap sistem memiliki hubungan baik satu atau beberapa sistem lainnya. Dalam arti setiap sistem wajib berinteraksi satu dengan lainnya. Biasanya penjelasan tentang sistem dapat pula dibentuk hingga pada level-level yang lebih rinci, sebagai akibatnya sistem tak jarang dijelaskan menjadi sistem yang mengandung subsistem-subsistem yg saling berinteraksi. Subsistem-subsistem ini sendiri pula dicermati menjadi sistem-sistem yg lebih rendah tingkatannya yang pula mempunyai subsistem-subsistem sendiri yg jua saling berinteraksi, serta demikian seterusnya.

3. Aktivitas Sistem (Activities or Transformation Process)
Aktivitas pada sini adalah aspek kepentingan primer dari oleh analis. Kegiatan dari sistem ini umumnya merupakan tranformasi menurut input sebagai output. Aktivitas ini merupakan sebuah proses yang menyebabkan terjadinya suatu perubahan. 

4. Lingkungan Sistem (Environment)
Merupakan aneka macam macam aspek yang bisa mensugesti kegiatan sistem serta tidak secara signifikan terpengaruh sang sistem yang ada tadi. Lingkungan sistem ini lebih dipandang sebagai bagian di luar sistem, bukan sebagai bagian sistem itu sendiri. Unsur ini menaruh input terhadap sistem yg terdapat serta menerima output menurut sistem tersebut. 

5. Masukan Sistem (Input)
Input adalah sesuatu yg diperlukan sang sistem untuk berfungsi yang diproduksi oleh lingkungan sistem. Input ini dapat berupa bahan mentah, fakta, ataupun konstrain yang menentukan standar kualitas suatu hasil. 

6. Keluaran Sistem (Output)
Adalah hasil berdasarkan tenaga yang telah diolah serta diklasifikasikan menjadi keluaran yg berguna. Keluaran pada sini nir selalu berpengaruh secara signifikan terhadap environment system yg terdapat, meskipun hasil ini didapatkan oleh input sistem yang berasal menurut environment system. Interaksi-intrakasi yang terjadi pada dalam suatu sistem terkadang memungkinkan bahwa hasil menurut beberapa subsistem bisa menjadi input bagi subsistem-subsistem yang lain.

7. Sasaran Sistem (Special Interest of the Observer)
Setiap sistem pasti memiliki tujuan atau sasaran. Sasaran sistem adalah tujuan yg hendak dicapai menggunakan adanya sistem tadi. 

Sistem Informasi
Pada hakekatnya manusia yg bekerja secara bersamaan dalam sebuah organisasi, secara tidak langsung mereka bekerja menjadi sebuah sistem. Jenis apapun pekerjaan itu apakah itu pembelian, penjualan, transportasi, pengiriman serta lain sebagainya. Secara alami sistem keterangan dihasilkan menurut insan yg bekerja dengan insan. 

Sistem keterangan dapat diartikan menjadi berikut:
Sistem berita adalah perpaduan berdasarkan insan, data, proses, tampilan keterangan, dan teknologi fakta yang saling berinteraksi buat perkembangan sebuah operasi berdasarkan hari ke hari serta mendukung aktivitas pemecahan kasus dan pengambilan keputusan yang dibutuhkan sang pihak manajemen maupun pengguna sistem tadi. 

Sistem kabar (SI) bisa didefinisikan menjadi perpaduan elemen yg saling bekerjasama satu sama lain yg membangun satu kesatuan buat mengintegrasikan data, memproses dan menyimpan dan mendistribusikan keterangan. Dengan kata lain, SI adalah kesatuan elemen-elemen yg saling berinteraksi secara sistematis dan teratur buat membentuk serta membangun aliran berita yg akan mendukung pembuatan keputusan serta melakukan kontrol terhadap jalannya perusahaan. 

Pada ketika ini, poly organisasi menduga sistem informasi dan teknologi informasi menjadi bagian yang krusial pada persaingan. Kebanyakan organisasi bisnis menyadari bahwa semua pekerjanya harus berpartisipasi dalam pengembangan sistem keterangan itu sendiri.

Struktur Bangunan Sistem Informasi (Information System Building Blocks)
Dalam membangun sebuah sistem informasi, terdapat beberapa penekanan utama yang harus diperhatikan, diantaranya merupakan :
  • Fokus dalam sumber daya insan (people)
  • Fokus pada data
  • Fokus pada proses
  • Fokus dalam interface
  • Fokus pada pembangunan sistem
Gambar pada bawah ini menggambarkan secara garis besar mengenai bagaimana membangun sebuah sistem liputan serta siapa saja yg dilibatkan dalam pembangunan sistem warta.

Gambar System Infotmation Building Blocks
Sumber: Jeffery, L Whitten “System Analysis and Design Method 5th Edition”, 2002

Fokus Pada Manusia (Focus on People)
Secara garis besar arsitektur sistem informasi menyediakan pondasi bagi pengorganisasian aneka macam macam komponen berdasarkan sistem warta yg akan dibangun. Kita dapat memulainya berdasarkan perspektif sistem itu sendiri. Setiap orang mempunyai perspektif yang tidak sama satu menggunakan yg lain mengenai sebuah sistem warta. Manajer, pengguna (user), dan seorang ahli teknik lainnya kita menyebutnya sebagai system stakeholder. Ada beberapa macam system stakeholder yaitu:

1. Pemilik Sistem (System Owner) 
Pemilik sistem melakukan pembayaran terhadap pembangunan serta pemeliharaan sistem, menentukan prioritas berdasarkan sistem dan memilih anggaran-anggaran yg akan dipakai dalam sistem tersebut. Pada beberapa kasus pemilik sanggup saja sekaligus sebagai pengguna (user). Seperti yg terlihat pada gambar, system owners cenderung tertarik dalam bagaimana nantinya sistem yg akan dibuat ini menaruh keuntungan pada bisnisnya. Apakah tujuan dari sistem tersebut? Apakah sasaran dari sistem tadi? Berapa porto yg dikeluarkan pada pembuatan sistem itu? Berapa biaya yang dimuntahkan jika sistem itu beroperasi? Apakah semua porto yg dikeluarkan bisa mengimbangi keuntungan yang didapat? 

2. Pengguna Sistem (System Users) 
Adalah orang yg umumnya mengoperasikan sistem tadi buat menyelesaikan pekerjaan. Pengguna mendefinisikan spesifikasi kebutuhan dan ekspektasi performa berdasarkan sistem yg akan dibangun. Tidak misalnya system owners, system users nir terlalu memperhatikan biaya dan laba menurut sistem tersebut. Seperti pada gambar, mereka lebih memperhatikan kemampuan berdasarkan sistem tadi terhadap bisnis mereka. Terdapat tiga jenis system users, yaitu:
a. Internal Users
b. External Users
c. Remote and Mobile Users

3. Desainer Sistem (System Designer) 
Adalah seorang ahli teknik yang mendesain sistem agar sinkron menggunakan kebutuhan dan permintaan pengguna. Pada beberapa perkara desainer juga merupakan pembagun sistem. Pada gambar, desainer sistem lebih tertarik dalam pemilihan teknologi informasi yang akan digunakan serta desain menurut sistem itu sendiri dalam batasan teknologi yg telah dipilih. Pada waktu ini, desainer sistem lebih memfokuskan diri dalam kemampuan teknikal seperti basis data, network, user interface, ataupun software. 

4. Pembangun Sistem (System Builder) 
Adalah seorang ahli yang mentransfer sistem dalam sebuah operasi. Pembangun sistem ini membangun sistem warta yang dari spesifikasi desain yg telah dibentuk oleh desainer sistem. Biasanya pembangun sistem itu adalah programmer, baik itu application programmer, systems programmer, database programmer, network administrators, serta microcomputer aplikasi specialist.

5. Analis Sistem (System Analysts) 
Adalah fasilitator pembangunan sistem keterangan menggunakan permanen menjembatani komunikasi antara pemilik, pengguna, desainer serta pembangun sistem. Seperti yg terlihat pada gambar, system analyst wajib berinteraksi dengan semua system stakeholders karena system analyst wajib mampu menjembatani seluruh bagian berdasarkan system stakeholders. Terdapat enam langkah yang wajib dilakukan oleh analis sistem, antara lain:
a. Mengidentifikasi pertarungan yang ada
b. Menganalisa dan mengerti perseteruan tersebut
c. Mengidentifikasi kebutuhan buat menerima solusi
d. Mengidentifikasi alternatif solusi dan menentukan langkah-langkah yg diperlukan
e. Mendesain serta mengimplementasikan solusi yg terbaik
f. Mengevaluasi hasilnya. 
6. Vendor dan Konsultan 

Adalah fasilitator penjualan hardware, software serta pelayanan terhadap korporasi yang bersangkutan. Vendor dan konsultan pada sini bukan lagi hanya merupakan pemain pada luar sistem, tetapi juga telah sebagai partner bagi usaha yg dijalankan. 

Fokus Pada Data (Focus on Data)
Seperti halnya istilah sistem fakta dan sistem kabar manajemen, pemakaian istilah data serta informasipun seringkali kali dibaurkan. Secara konseptual data dan warta memiliki arti yang tidak selaras. Data merupakan istilah jamak berdasarkan datum yg berarti gambar­an tentang warta, statistik dan lain sebagainya, yang belum mempunyai “makna”. Sedangkan keterangan didefinisikan menjadi kumpulan berdasarkan berita, statistik dan lain-lain yg memiliki “makna”. Jadi yang membedakan data berdasarkan warta merupakan makna yang dikandungnya. Oleh karena itu nir heran jikalau pemakaian kata data serta fakta tak jarang kali dipertukarkan.

Untuk lebih memperjelas disparitas data serta informasi kita lihat definisi menjadi berikut:

Data adalah informasi dasar mengenai sebuah organisasi juga transaksi bisnis. Kebanyakan data mempunyai makna yg terbatas dan hanya berguna untuk diri mereka sendiri. 

Informasi adalah data yang didapatkan serta diorganisasikan melalui suatu proses dan memiliki maksud tertentu bagi yang menggunakannya. 

Setelah tahu disparitas data dan warta di atas, dalam membangun sebuah sistem kabar sangat penting buat mengetahui mengenai perancangan skema basis data (database) yang pada dalamnya terdapat beberapa pemahaman krusial sebagai berikut:

1) Basis Data
Basis data adalah komponen terpenting pada pembangunan Sistem Informasi, lantaran basis data adalah tempat buat menampung serta mengorganisasikan semua data yg ada pada sistem, sehingga bisa dieksplorasi buat menyusun berita-keterangan pada banyak sekali bentuk. Basis data merupakan himpunan grup data yg saling berkaitan. Data tadi diorganisasikan sedemikian rupa agar nir terjadi duplikasi yang tidak perlu, sehingga bisa diolah atau dieksplorasi secara cepat serta gampang buat membuat keterangan.

2) Entitas
Sebuah entitas merupakan gugusan atau satu kesatuan data yg mempunyai ciri yang sama. Entitas merupakan individu yg mewakili sesuatu yang nyata (eksistensinya) dan dapat dibedakan dari sesuatu yg lain. Sekelompok entitas yg homogen dan berada pada lingkup yang sama membentuk sebuah Himpunan Entitas (Entitas Set). Sederhananya, entitas menunjuk dalam individu suatu objek, sedang Himpunan Entitas menunjuk pada rumpun (Family) dari individu tersebut. Seseorang memang dapat menjadi sebuah entitas, tapi bisa berada dalam Himpunan Entitas yg tidak sama dengan seseorang yg lain. Entitas sanggup berupa nama orang, loka, benda atau peristiwa. Sebagai model dalam bidang manufaktur, yang termasuk entitas adalah suplier, bahan baku, pengadaan serta pengeluaran bahan baku. Sedang himpunan entitas contohnya suplier dan entitas semua nama suplier, bahan baku menggunakan seluruh nama bahan standar dan sebagainya. Entitas terkadang diklaim tipe entitas atau kelas entitas, dapat menyatakan kejadian, atau objek. 

3) Atribut 
Atribut adalah item data yang menjadi bagian menurut menurut suatu entitas. Istilah lain menurut atribut merupakan properti yang dimiliki sang sebuah entitas. 

4) Atribut Kunci (Primary Key)
Beberapa atribut mempunyai sifat, bahwa menggunakan mengetahui nilai yg diberikan sang sebagian atribut berdasarkan entitas tertentu, dapat diidentifikasikan nilai-nilai yg terkandung pada atribut-atribut lain pada entitas yg sama. Elemen penentu pada atas disebut menjadi atribut kunci.

Dalam sebuah entitas, dimungkinkan adanya lebih dari satu atribut kunci, yang secara unik dapat mengidentifikasikan sebuah entitas. Data atribut-atribut kunci ini adalah suatu calon (candidates key) buat menjadi atribut kunci primer. Pemilihan elemen kata kunci ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati.

5) Atribut Tamu (Foreign key)
Merupakan atribut yg berasal dari entitas lain yg berada pada suatu entitas tertentu, atau pointer record file yg tidak selaras berdasarkan sebuah database. Atribut tamu merupakan penghubung antar entitas satu menggunakan entitas lainnya. 

6) Relasi 
Relasi menunjukkan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang asal daris himpunan entitas yang tidak sama. 

Fokus Pada Proses (Focus on Process)
Dalam perancangan sebuah sistem warta masih ada beberapa indera pengembangan sistem yang dapat dipakai buat merancang sebuah skema aktivitas atau proses dalam sistem tadi. Untuk itu diperlukan adanya sebuah indera pengembangan sistem yang berorientasi dalam proses dalam merancang sebuah sistem kabar. Ada beberapa macam alat pengembangan sistem yg berorientasi pada proses, diantaranya adalah seperti yang akan dijelaskan pada bawah ini.

a. Diagram Konteks (Context Diagram)
Diagram konteks adalah pola penggambaran yang berfungsi buat memberitahuakn hubungan SI tadi menggunakan lingkungan pada mana sistem tersebut ditempatkan. Dan buat memilih jangkauan berdasarkan sistem. 

Dalam penggambaran itu, sistem dipercaya sebagai sebuah objek yg nir dijelaskan secara rinci karena yg ditekankan adalah interaksi sistem dengan lingkungan yg akan mengaksesnya.

Dalam pembentukan diagram konteks, ada beberapa hal yg perlu diperhatikan :
1. Kelompok pemakai, baik pihak internal atau eksternal perusahaan, serta departemen yg terkait. Di mana sistem itu akan dipakai, harus diidentifikasi secara rinci serta jangan sampai terdapat yang terlewatkan.
2. Kemungkinan kejadian-kejadian yg akan terjadi dalam penggunaan sistem wajib diidentifikasi secara lengkap.
3. Arah anak panah yg menerangkan genre data jangan sampai terbalik supaya dapat memberikan pemahaman yang sahih terhadap seluruh proses sistem yang akan dibentuk.
4. Setiap insiden digambarkan dalam bentuk tekstual yg sederhana serta mudah dipahami sang penghasil sistem.

Dalam DFD masih ada beberapa komponen penting yaitu : 
1. Proses, digambarkan pada bentuk persegi panjang bersudut tumpul (bentuk Gane dan Sarson) yang menyatakan proses atau bagaimana tugas dikerjakan. Pada umumnya, proses didefinisikan dengan kata tunggal atau kalimat sederhana seperti bisa ditinjau pada gambar berikut . 

Gambar  Contoh Proses

2. Agen Eksternal (external agent), digambarkan menggunakan persegi empat (bentuk Gane serta Sarson) yg mendefinisikan orang, unit organisasi, sistem lain, atau organisasi lain, yg berada di luar lingkup proyek itu namun berinteraksi menggunakan sistem. Gambar berikut memperlihatkan contoh agen eksternal. 

Gambar Contoh Agen Eksternal

3. Aliran data, adalah komunikasi antara proses serta lingkungan sistem. Komponen ini digambarkan dengan menggunakan anak panah menuju ke/berdasarkan proses. Aliran data menurut data store ke proses menandakan bahwa data tersebut akan pada-”baca” buat tujuan eksklusif. Sedangkan genre data menurut proses menuju data store menandakan bahwa data akan dibentuk, dihilangkan, atau diperbarui. Gambar  berikut memperlihatkan contoh aliran data. 

Gambar Contoh Aliran data berdasarkan dan ke Data store

4. Data Store, sebagian besar sistem kabar mengcapture data untuk digunakan kemudian. Data tersebut disimpan dalam data store, simbol akhir pada diagram genre data. Simbol tersebut dinyatakan dengan kotak open-end (bentuk Gane dan Sarson). Data store adalah “inventori” data. Sinonimnya antara lain arsip dan database. Gambar  berikut memberitahuakn model data store. 

Gambar Contoh Data Store

b. Use Case List atau Event Response
Use Case List atau Event Responsedisusun buat mengidentifikasi dan memilih response yg wajib disediakan sang sistem apabila terjadi sebuah event. Event adalah bagian menurut unit logical yg wajib diselesaikan secara keseluruhan. Dalam arti event ini dipacu oleh sebuah input yg lalu baru akan berakhir apabila sebuah proses sudah memberikan output. Pada beberapa situasi, event pula disebut juga sebagai transaksi.

c. Hierarcy plus Input-Output-Prosess (HIPO)
HIPO (Hierarchy Plus Input-Process-Output) merupakan alat dokumentasi program yang dikembangkan serta didukung sang IBM. Tetapi kini HIPO juga sudah poly digunakan menjadi indera bantu buat merancang serta mendokumentasikan daur pengembangan sistem.

HIPO sudah didesain serta dikembangkan buat mendeskripsikan struktur bertingkat guna tahu fungsi menurut modul-modul suatu sistem. HIPO jua dibuat buat mendeskripsikan modul-modul yg wajib diselesaikan oleh pemrogram. HIPO nir dipakai buat memperlihatkan instruksi-instruksi acara yg akan dipakai, disamping itu HIPO menyediakan penerangan yang lengkap terhadap input yg akan dipakai, proses yg akan dilakukan dan hasil yg diinginkan.

Fokus Pada Tampilan (Focus on Interface)
Sistem informasi wajib didesain sedemikian rupa pada hal interface dengan tujuan supaya sistem tersebut dapat dengan gampang dipahami sang pengguna sistem serta pemakai berita. Selain itu sistem pula harus didesain supaya mempunyai compatibility dengan sistem lainnya yang dibutuhkan.

Dalam merancang interface pada sistem liputan masih ada beberapa aspek sudut pandang dari stakeholder system yg dipertimbangkan diantaranya:

· Sudut pandang pemilik sistem
Kebanyakan pemilik sistem nir tertarik tentang bagai mana data mentah itu terdapat, namun lebih tertarik pada bagai mana sebuah sistem kabar dapat menambahkan pengetahuan yang baru (Bussiness Knowledge) yg didalamnya menyangkut akurasi serta berita yang relevan.

· Sudut pandang pengguna sistem
Data yg merepresentasikan kebutuhan pengguna baik itu pada hal enitas, atribut, hubungan antar data dan aturan-aturan yang berlaku pada sistem tersebut.

· Sudut pandang desainer sistem
Setelah pengguna mengutarakan kebutuhannya akan data, selanjutnya desainer sistem menerjemahkan data-data tersebut kedalam sebuah skema database.

· Sudut pandang pembangun sistem
Mengaplikasikan skema database ke pada bahasa pemrograman.

Normalisasi
Normalisasi dapat didefinisikan menjadi upaya pemodelan basis data menurut bentuk yang interaksi datanya nir terstruktur ke bentuk basis data yang lebih terstruktur serta jelas hubungannya menggunakan data lainnya. Proses normalisasi dilakukan dengan memecah relasi menjadi dua atau lebih relasi yg lebih kecil dengan jumlah atribut yang lebih kecil juga sampai menjadi bentuk normal. 

Bentuk normal adalah suatu aturan yang dikenakan pada rekanan-rekanan pada basis data serta wajib dipenuhi oleh relasi-relasi tersebut pada level-level normalisasi. Beberapa level yg biasa dipakai pada normalisasi adalah :

a. Bentuk Tidak Normal 
Bentuk ini adalah perpaduan data yg akan pada rekam, tidak terdapat keharusan mengikuti format eksklusif, sebagai akibatnya masih ada kemungkinan data tadi nir lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sinkron dengan waktu melakukan input.

b. Bentuk Normal Pertama (First Normal Form / 1-NF)
Langkah pertama menurut proses normalisasi merupakan mentransformasikan ke dalam bentuk tabel 2 dimensi. Perpotongan antara baris serta kolom hanya memuat satu nilai data, nir boleh terdapat pengulangan nilai dalam perpotongan antara baris serta kolom.

Bentuk normal pertama mempunyai karakteristik yaitu setiap data dibentuk dalam flat arsip, data dibentuk pada satu demi satu record dan nilai menurut field-field berupa ”atomic value” (bagian yang masih mempunyai sifat induknya, jika dipecah lagi maka beliau nir memiliki sifat induknya), tidak terdapat set atribut yg berulang atau atribut bernilai ganda, tiap field hanya memiliki satu pengertian, bukan gugusan data yang mempunyai arti mendua, hanya satu arti saja dan pula bukanlah pecahan kata-kata sehingga adalah lain.

c. Bentuk Normal Kedua (Second Normal Form / 2-NF)
Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal pertama, atribut bukan kunci (atribut yang bukan merupakan bagian kunci primer) haruslah bergantung sepenuhnya secara fungsi dalam kunci primer (primary key). Sehingga buat menciptakan normal kedua haruslah ditentukan kunci-kunci field. Kunci field wajib unik dan bisa mewakili atribut lain yg sebagai anggotanya.

Setiap relasi bentuk normal kedua pula termasuk pada bentuk normal pertama, kebalikannya relasi pada bentuk normal pertama belum tentu termasuk dalam bentuk normal kedua.

d. Bentuk Normal Ketiga (Third Normal Form / tiga-NF)
Relasi dikatakan mempunyai bentuk normal ketiga yaitu bila telah berada pada bentuk normal kedua, dan setiap atribut bukan kunci nir memiliki dependensi transitif terhadap kunci primer 

System Development Process
Menurut Jeffery, L Whitten dalam System Analysis and Design Methode 5th Edition, System Development Process (2002) adalah sekumpulan kegiatan, metode dan alat-alat yg diperlukan sang stakeholder system pada menciptakan dan memelihara sistem. 

Adapun fasa aktivitas tadi dibagi dalam tujuh langkah dasar yaitu:

1. Investigasi Awal (Preliminary Investigation)
Tujuan dari pemeriksaan awal ada 2, yg pertama menjawab pertanyaan “Apakah laba yang didapat dari pembangunan sistem yang bersangkutan?” Untuk menjawab pertanyaan ini wajib mendefinisikan permasalahan secara jelas, peluang keberhasilan, petunjuk yg menjadi pemicu adanya proyek. Kedua, fasa ini juga harus membuat Project Charter, yaitu berupa membentuk perencanaan kegiatan, identifikasi awal kebutuhan serta batasan pada sistem, pihak yg berpartisipasi dalam proyek, porto yang diperlukan dan jadwal.

2. Tahap Analisis Perseteruan (Problem Analysis)
Pada fasa ini diidentifikasi sistem yang telah terdapat sekarang, baik itu dari segi proses-proses genre fakta yg ada, entitas yg terlibat, dokumen-dokumen menurut genre warta. Pada tahap ini akan digambarkan secara garis akbar sistem yang terdapat kini buat selanjutnya dianalisis permasalahan serta kelemahannya, lalu ditindaklanjuti pada bagian perancangan sebagai bagian yg akan diperbaiki. Di sini tim pembangun sistem diperlukan mengetahui secara lebih detail tentang apa yg menjadi penyebab diadakannya pembangunan sistem menggunakan menjawab pertanyaan “Apakah laba perbaikan sistem ini akan melebihi porto yang diharapkan dalam perbaikan sistem?”

3. Tahap Analisis Kebutuhan (Requirement Analysis)
Sebelum melangkah lebih jauh dalam termin desain sistem, terlebih dahulu harus mengetahui apa yang harus dilakukan sang sistem yg akan dibangun, bukan bagaimana sistem tadi wajib melakukan sesuatu. Dengan demikian akan bisa didefinisikan apa yang dibutuhkan sang sistem. Secara esensial, tujuan berdasarkan analisis kebutuhan sistem merupakan untuk mengidentifikasikan data, proses dan interface yang diperlukan pada sistem yg akan dibangun.

4. Tahap Analisis Keputusan (Decision Analysis)
Pada tahapan sebelumya, yaitu tahap analisis kebutuhan mungkin saja terdapat poly cara lain buat mendesain sistem infomasi yang akan dibangun. Untuk itu pada fasa ini terdapat beberapa pertanyaan yaitu:
  • Berapa poly sistem yg harus terkomputerisasi?
  • Haruskah kita membeli software atau menciptakan sendiri?
  • Apakah sistem hanya terbatas pada jaringan internal, atau berbasis WEB?
  • Apa jenis teknologi warta yg tepat digunakan dalam pelaksanaan yg akan dibuat?
5. Tahap Perancangan Sistem
Tujuan berdasarkan termin ini merupakan buat mentransformasikan kebutuhan sistem ke dalam desain sinkron spesifikasi yang dibutuhkan oleh termin pembangunan sistem. Dengan kata lain tahap ini mengalamatkan pada bagaimana teknologi yang akan diterapkan pada sistem yg baru. Desain membutuhkan wangsit serta pendapat berdasarkan berbagai pihak, terutama stakeholder menurut sistem itu sendiri. Pada tahap ini desainer mengimplementasikan target sistem yg telah ditetapkan pada tahapan sebelumnya. 

6. Tahap Pembangunan (Construction)
Merupakan implementasi berdasarkan desain yg telah dibuat ke pada bahasa pemrograman. Pada tahapan ini tim proyek harus menyusun database, aplikasi dan interface menurut sistem menggunakan menggunakan bahasa pemrograman misalnya Visual Basic, Java, C++, atau Delphi.

7. Tahap Implementasi 
Merupakan termin peralihan berdasarkan sistem usang ke sistem baru. Pada tahapan ini tim pembangun sistem wajib memastikan apakah sistem yg baru berjalan menggunakan baik. 

Pada tahapan ini terdapat banyak kegiatan yg dilakukan, diantaranya :

a. Pemrograman serta pengujian.
Pemrograman merupakan aktivitas pembuatan program atau sederetan instruksi yang digunakan untuk mengatur personal komputer supaya bekerja sinkron dengan maksud masing-masing instruksi. Setiap program menjalani pengujian secara individual buat memastikan bahwa program bebas berdasarkan kesalahan.
b. Instalasi perangkat keras dan software.
c. Konversi
Konversi adalah tahapan yang dipakai buat mengoperasikan sistem baru pada rangka menggantikan sistem yang lama .
d. Pelatihan pada pemakai.
e. Dokumentasi.

Dokumentasi adalah hal yg sangat penting dilakukan lantaran akan menjadi acuan pada tahapan operasi dan pemeliharaan. Pada tahapan implementasi, dokumentasi yg dibuat bisa dibagi menjadi 3 jenis, pertama, dokumentasi operasi yg meliputi jadwal pengoperasian, cara pengoperasian peralatan, faktor-faktor keamanan, serta masa berlakunya suatu berkas. Kedua, dokumentasi pengembangan yang menjabarkan sistem secara lengkap, mencakup pelukisan sistem, bentuk keluaran, bentuk masukan, bentuk basis data, bagan alir program, serta output pengujian. Ketiga, dokumentasi pemakai yg berisi petunjuk buat menggunakan masing-masing acara dan pula mencakup materi training